konsep dasar nyeri
TRANSCRIPT
Roy J
Menurut International Association for The Sudy of Pain (1979)
nyeri merupakan bebuah pengalaman sensori atau
emosional yang tidak menyenangkan, yang berhubungan
dengan kerusakan aktual atau potensial, yang menjelaskan
tentang terjadinya sebuah kerusakan pada jaringan.
Tamsuri (2007) nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya.
Beberapa definisi nyeri antara lain :
1. Nyeri adalah rasa inderawi yang tidak menyenangkan, artinya unsur utama
yang harus ada untuk disebut nyeri, adalah rasa tidak menyenangkan.
2. Nyeri merupakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, artinya
persepsi nyeri seseorang ditentukan oleh pengalamannya dan status
emosionalnya. Persepsi nyeri sangat bersifat pribadi dan subjektif. Oleh karena
itulah maka, suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang
yang berbeda, bahkan suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh
satu orang karena keadaan emosionalnya yang berbeda.
3. Nyeri terjadi akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata (pain
associated with actual tissue damage). Nyeri ini disebut sebagai nyeri
akut (acute pain) yang diharapkan menghilang seiraima dengan proses
penyembuhannya.
4. Nyeri dapat juga terjadi oleh suatu rangsang yang cukup kuat
(rangsang noksius), yang berpotensi merusak jaringan. Nyeri ini
disebut nyeri fisiologik (physiological pain), fungsinya untuk
membangkitkan refleks proteksi guna mencegah terjadinya kerusakan
jaringan lebih lanjut.
5. Nyeri dapat juga terjadi tanpa adanya kerusakan jaringan, tetapi
tergambarkan seolah-olah terdapat kerusakan jaringan yang hebat (pain
described in term such damage). Nyeri yang terakhir ini justru timbul
setelah penyembuhan usai, dan jika berlangsung lebih dari 3 bulan
digolongkan sebagai nyeri kronik (chronic pain).
Etiologi Nyeri
1. nyeri akibat luka fisik,
2. nyeri akibat luka biologis,
3. nyeri akibat luka kimiawi,
4. nyeri akibat luka psikologis.
Mekanisme Dasar Nyeri
TUGAS MINGGU DEPAN :
Respons (reaksi) terhadap nyeri :
1. Respons psikologis
2. Respons fisiologis
3. Respons Tingkah Laku
Respons psikologis
nyeri yang dirasakan oleh setiap individu memiliki respons
yang berbeda beda.
disebabkan oleh perbedaan pemahaman oleh penderita
tentang nyeri yang dirasakan.
Pemahaman dan pemberian arti nyeri sangat dipengaruhi
tingkat pengetahuan, persepsi, pengalaman masa lalu dan
juga faktor sosial budaya
Perbedaan pemahaman nyeri yang dirasakan oleh masing
masing individu dapat dikategorikan sebagai (Kozier, 1995) :
Bahaya atau merusak
Komplikasi seperti infeksi
Penyakit yang berulang
Penyakit baru
Penyakit yang fatal
Peningkatan ketidakmampuan
7. Kehilangan mobilitas (lanjutan)
8. Menjadi tua
9. Sembuh
10. Perlu untuk penyembuhan
11. Hukuman untuk berdosa
12. Tantangan
13. Penghargaan terhadap penderitaan orang lain
14. Sesuatu yang harus ditoleransi
15. Bebas dari tanggung jawab yang tidak dikehendaki
Stimulasi Simpatik
Stimulus Parasimpatik
Stimulasi Simpatik : ( umumnya terjadi pada nyeri ringan,
moderat, dan superficial)
Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate
Peningkatan HR
Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
Peningkatan nilai gula darah.
Keluarnya Diaphoresis
Peningkatan kekuatan otot
Dilatasi pupil
Penurunan motilitas GI
Stimulasi Parasimpatik (umumnya terjadi pada saat penderita merasakan nyeri
berat dan dalam) :
Muka pucat
Otot mengeras
Penurunan HR dan BP
Nafas cepat dan irreguler
Mual (nausea) dan muntah (vomitus)
Kelelahan dan keletihan
Respons perilaku terhadap nyeri dapat mencakup:
Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis, Sesak Nafas, Mendengkur)
Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit bibir)
Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi, Ketegangan otot, peningkatan
gerakan jari dan tangan
Kontak dengan orang lain/interaksi sosial (menghindari percakapan,
menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian, fokus pada
aktivitas menghilangkan nyeri)
Individu yang mengalami nyeri dalam keadaan mendadak
dapat bereaksi sangat berbeda terhadap nyeri yang
berlangsung selama beberapa menit atau saat berubah
menjadi kronis.
Nyeri dapat menyebabkan keletihan dan membuat individu
terlalu letih untuk merintih atau menangis.
Penderita dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat.
Penderita dapat tampak rileks dan terlibat dalam aktivitas
karena menjadi mahir dalam mengalihkan perhatian terhadap
nyeri.
Meinhart & McCaffery (1983) memberikan deskripsi tentang 3 fase pengalaman
nyeri:
1. Fase antisipasi (terjadi sebelum nyeri diterima)
2. Fase sensasi (terjadi saat nyeri terasa.
3. Fase akibat (terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti)
( Tugas Minggu Depan )
Menurut Serangannya (Smeltzer, S.C dan Bare, B.G, 2002)
1. Nyeri akut (acute pain)
Nyeri akut merupakan nyeri yang bersifat sementara,
terjadi kurang dari enam bulan, biasanya nyeri dirasakan
mendadak dan area nyeri dapat diidentifikasi. Mempunyai
karakteristik gejala nyeri berkeringat, pucat, peningkatan tekanan
darah nadi dan pernafasan, dilatasi pupil, kekejangan otot dan
kecemasan.
2. Nyeri kronis (chronic pain)
Nyeri kronis merupakan nyeri yang bertahan lebih dari
enam bulan, sumber nyeri tidak dapat diketahui dan nyeri sulit
dihilangkan. Sensasi nyeri dapat berupa nyeri difus sehingga sulit
diidentifikasi secara spesifik sumber nyeri tersebut.
Menurut Lokasi Serangan (Long B.C, 1996) adalah sebagai berikut :
1. Nyeri Somatik, terbagi menjadi nyeri superficial yang merupakan nyeri akibat
kerusakan jaringan kulit dan nyeri deep somatic merupakan nyeri yang
ditimbulkan karena kerusakan di dalam ligamen dan tulang.
2. Nyeri Viceral, Nyeri viceral merupakan nyeri yang timbul akibat adanya
gangguan pada organ bagian dalam, misalnya pada abdomen, cranium dan
thoraks
3. Nyeri Alih, merupakan nyeri yang menjalar dan terasa pada lokasi lain dari
lokasi yang sebenarnya terkena serangan
4. Nyeri Psikogenik, nyeri psikogenik merupakan nyeri yang tidak diketahui
penyebab fisiologisnya
5. Nyeri Phantom, nyeri phantom merupakan nyeri yang dirasakan oleh individu
pada salah satu ekstremitas yang telah diamputasi.
6. Nyeri Neurologis, merupakan nyeri dalam sistem neurologis yang timbul
dalam berbagai bentuk, seperti neuralgia.
Tugas Minggu Depan