konsep dasar ipa

19
1. Sebutkan dan jelaskan 5 contoh rantai makanan dan jaring-jaring makanan! Jawab: A. Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah contoh sebuah rantai makanan. Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora.

Upload: ryan0401

Post on 19-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah contoh sebuah rantai makanan.Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar IPA

1. Sebutkan dan jelaskan 5 contoh rantai makanan dan jaring-

jaring makanan!

Jawab:

A. Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara

makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan

ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,

konsumen, dan dekomposer.  Berikut adalah contoh sebuah

rantai makanan.

Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan

dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan

belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika

ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai

dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh

tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem

disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah

organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri

yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain

sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat

tropik kedua disebut konsumen  primer (konsumen I).

Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora.

Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut

konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan

pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang

menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

Page 2: Konsep Dasar IPA

contoh 1 :

KETERANGAN :

Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan

makanan dalam bentuk gula, dan disimpan dalam dalam biji,

batang, buah, dan bagian lainnya.

Tikus sebagai konsumen tingkat I {hewan herbivora/pemakan

tumbuhan} memakan tumbuhan. Kemudian tubuh tikus

mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk lari,

makan, dan bereproduksi.

Ular  sebagai konsumen tingkat II {hewan karnivora/pemakan

daging} memakan tikus. Tikus merupakan sumber energi untuk

ular agar tetap hidup.

Burung Elang sebagai konsumen III/konsumen puncak

(karnivora) memakan ular. Tubuh elang menggunakan energi

yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses

kehidupan.

Jika elang mati, maka akan diuraikan oleh bakteri, cacing, dan

lainnya yang berperan sebagai dekomposer untuk diubah

menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan

untuk tumbuh dan berkembang.

Page 3: Konsep Dasar IPA

contoh 2 :

KETERANGAN :

Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu

menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau

organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat

pada gambar bahwa rumput dimakan belalang. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rumput bertindak sebagai produsen.

Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut

konsumen  primer (konsumen I). Konsumen I biasanya

diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa

belalang dimakan katak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

belalang sebagai konsumen I (Herbivora).

Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut

konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan

pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa

katak dimakan ular. Sehingga dapat disimpulkan bahwa katak

sebagai konsumen II (karnivora).

Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut

konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa ular sebagai

konsumen III/konsumen puncak (karnivora).

Jika ular mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan

sebagai dekomposer yang mengubah ular yang mati itu

menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan

Page 4: Konsep Dasar IPA

untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa jamur berperan sebagai dekomposer.

B. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai

makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung,

yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas

terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu

ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan.

contoh 1 :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai

makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung,

yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas

terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu

ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Rantai

makanan itu diantaranya adalah :

1.  bunga->ulat->burung pipit->elang

2. sawi->ulat->burung pipit->elang

3. sawi->belalang->burung pipit->elang

4.  sawi->belalang->katak->elang

Page 5: Konsep Dasar IPA

5. sawi->tikus->elang

KETERANGAN :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai

makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung,

yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas

terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu

ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan.  Pada

tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu

menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau

organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat

pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah

bunga dan sawi. Organisme yang menduduki tingkat tropik

kedua disebut konsumen  primer (konsumen I). Konsumen I

biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada

gambar bahwa yang berperan sebagai konsumen I (Herbivora)

adalah ulat, belalang, dan tikus.  Organisme yang menduduki

tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen

II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat

pada gambar bahwa yang bertindak sebagai konsumen II

(karnivora) adalah burung pipit dan katak.  Organisme yang

menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

Terlihat pada gambar bahwa burung elang bertindak sebagai

konsumen III/konsumen puncak (karnivora).

a. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu

menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau

atau organisme autotrof yang sering disebut produsen.

Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai

produsen adalah bunga dan sawi.

b. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut

konsumen  primer (konsumen I). Konsumen I biasanya

Page 6: Konsep Dasar IPA

diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar

bahwa yang berperan sebagai konsumen I (Herbivora)

adalah ulat, belalang, dan tikus.

c. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut

konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan

pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa

yang bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah

burung pipit dan katak.

d. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut

konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung

elang bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak

(karnivora).

 

contoh 2 :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai

makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung,

yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas

terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu

ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Rantai

makanan itu diantaranya adalah :

1.pohon-ulat->ayam->elang

Page 7: Konsep Dasar IPA

2.pohon->ulat->ayam->ular

3.pohon->ulat->katak->elang

4.pohon->ulat->katak->ular

5.pohon->belalang->ayam->ular

6.pohon->belalang->ayam->elang

7.pohon->belalang->katak->elang

8.rumput->ulat->ayam->elang

9.rumput->ulat->ayam->ular

10.rumput->ulat->katak->elang

11.rumput->ulat->katak->ular

12.rumput->belalang->ayam->ular

13.rumput->belalang->ayam->elang

14.rumput->belalang->katak->elang

15.rumput->belalang->katak->ular

16.rumput->tikus->ular

17.rumput->tikus->elang

 

KETERANGAN :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai

makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung,

yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas

terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu

ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring

Page 8: Konsep Dasar IPA

makanan. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya

terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak

selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora,

sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu

jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat

rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu

jaring-jaring makanan. Pada tingkat trofik pertama adalah

organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri

yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering

disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak

sebagai produsen adalah pohon dan rumput.   Organisme yang

menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen   primer

(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan

herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang berperan sebagai

konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan

tikus. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut

konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan

pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa

yang bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah ayam

dan katak. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi

disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa

burung elang dan ular bertindak sebagai konsumen

III/konsumen puncak (karnivora).

2. Sebutkan 3 contoh interaksi antar populasi!

Jawab:

Interaksi antar populasi, contoh interaksi antar populasi

adalah alelopati , yaitu interaksi antar populasi di mana

Page 9: Konsep Dasar IPA

populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi

tumbuhnya populasi yang lain. Pada mikrorganisme, alelopati

dikenal dengan istila anabiosa .

Misalnya: Rumput teki menghasilkan zat kimai yang bersifat

toxic yang dapat menghalangi tumbuhan yang lainnya, Jamur

Penicillium sp menghasilkan antibiotik yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

3. Jelaskan cara atau langkah-langkah mengatasi, jika terjadi:

a. Pencemaran air

b. Pencemaran udara

Page 10: Konsep Dasar IPA

c. Pencemaran tanah

Jawab:

a. Pencemaran air

Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau,

serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian atau

seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air

antara lain limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan

bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme yang

mengalami pembusukan. Untuk mengetahui tingkat

pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2

yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan

kadar oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD

(Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen

Demand). Makin besar harga BOD makin tinggi pula tingkat

pencemarannya. Polusi air yang berat dapat menyebabkan

polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air

untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi,

memasak, dan untuk air minum. Air tanah yang sudah

tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air

bersih. Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah

sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak

mengandung bakteri pengurai yang aerob. Penggunaan pupuk

dan pestisida yang berlebihan merupakan salah satu sumber

pencemaran air. Pupuk dan pestisida yang larut di air akan

menyebabkan eutrofikasi yang mengakibatkan ledakan

(blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang. Cara

pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat

dilakukan sebagai berikut:

1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.

Page 11: Konsep Dasar IPA

2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum

dibuang ke sungai.

3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah

pemukiman penduduk. Hal ini bertujuan untuk

menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena

penggunaan air sungai oleh penduduk.

4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.

b. Pencemaran udara

Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat

berasal dari alam. Pencemaran oleh alam, misalnya letusan

gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan H2S.

Partikel-partikel zat padat yang mencemari udara di antaranya

berupa debu, jelaga, dan partikel logam. Partikel logam yang

paling banyak menyebabkan pencemaran adalah Pb yang

berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL

(tetraethyl timbel). Adanya pencemaran udara ditunjukkan

oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa

kesukaran bernapas, batuk, sakit tenggorokan, mata pedih,

serta daun-daun yang menguning pada tanaman. Zat-zat lain

yang umumnya mencemari lingkungan, antara lain:

1) Oksida karbon (CO dan CO2) dapat mengganggu

pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat Hb

sehingga sel kekurangan O2.

2) Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir

hidung dan tenggorokan.

3) Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.

Page 12: Konsep Dasar IPA

4) Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan

saraf pusat.

5) Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat

mengoksidasi lipida.

Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran

udara, antara lain sebagai berikut.

1) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan

CO.

2) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk

mengurangi tingkat pencemaran.

3) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari

keramaian dan pada tanah yang kurang produktif.

4) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum

dikeluarkan ke udara bebas. Pembersihan dapat

menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang

berfungsi untuk menyerap debu.

c. Pencemaran tanah

Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang

tidak dapat digunakan untuk keperluan fisik manusia. Tanah

Page 13: Konsep Dasar IPA

yang tidak dapat digunakan, misalnya tidak dapat ditanami

tumbuhan, tandus dan kurang mengandung air tanah. Faktor-

faktor yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah

antara lain pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat

diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca,

sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah.

Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang

merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air

tanah, flora, dan fauna tanah. Pada saat ini hampir semua

pemupukan tanah menggunakan pupuk buatan atau anorganik.

Zat atau unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik

adalah nitrogen (dalam bentuk nitrat atau urea), fosfor (dalam

bentuk fosfat), dan kalium. Meskipun pupuk anorganik ini

sangat menolong untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi

pemakaian dalam jangka panjang tanpa dikombinasi dengan

pupuk organik mengakibatkan dampak yang kurang bagus.

Dampaknya antara lain hilangnya humus dari tanah, tanah

menjadi kompak (padat) dan keras, dan kurang sesuai untuk

tumbuhnya tanaman pertanian. Selain itu, pupuk buatan yang

diperjualbelikan umumnya mengandung unsur hara yang tidak

lengkapm terutama unsur-unsur mikro yang sangat

dibutuhkan tumbuhan dan juga pupuk organik mudah larut

dan terbawa ke perairan, misalnya danau atau sungai yang

menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Ketika suatu zat

berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah,

maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke

dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah

kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat

beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada

manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah

dan udara di atasnya.

Page 14: Konsep Dasar IPA

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah,

antara lain sebagai berikut.

1) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik

sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan

dibakar.

2) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya

dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng,

dan sebagainya.

3) Membuang sampah pada tempatnya.4) Penggunaan

pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.5)

Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada

tanaman.