konsep baik dan buruk menurut murtadha...

86
KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama ( S.Ag ) Disusun Oleh: Busriyadi (11150331000034) PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1441 H

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT

MURTADHA MUTHAHHARI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama ( S.Ag )

Disusun Oleh:

Busriyadi

(11150331000034)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1441 H

Page 2: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

KRITERIA AKHLAK BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA

MUTHAHHARI

Skripsi

Diajukan kepada Falultas Ushuluddin Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam,

Sebagai syarat memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Busriyadi

11150331000034

Dosen Pembimbing

Dr. Kusen, Ph.D

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 3: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI
Page 4: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI
Page 5: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Vokal Panjang

Arab Indonesia

او Au

اي Ai

Arab

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

Indonesia

A

B

T

Ts

J

Kh

D

Dz

R

Z

S

Sy

Sh DI

Inggris

A

B

T

Th

J

Kh

D

Dh

R

Z

S

Sh

Arab

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

ه

ء

ي

ة

Indonesia

Th

Zh

gh

f

q

k

l

m

n

w

h

y h

Inggris

gh

f

q

k

l

m

n

w

h

y

h

Arab Latin A أ I إ U ا

Arab Indonesia Ā آ

Ī إ ى

Ū ا و

Arab Indonesia

Au ال

Ai وال

Page 6: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

v

ABSTRAK

Busriyadi

Konsep Baik dan Buruk Menurut Murtadha Muthahhari

Murtadha Muthahhari merupakan filsuf muslim adab ke-20 dengan

pemikirannya yang mengkritik pandangan para pemikir barat tentang perbuatan

manusia. Cara pandang para pemikir barat dianggap kurang tepat karena tidak

menyertakan pengetahuan teologis sebagai dasar perbuatan manusia, sehingga

dalam pengaplikasiannya, perbuatan baik tidak akan bisa abadi hingga hari ini.

Dalam penulisan ini, penulis ingin mengetahui konsep perbuatan baik dan

buruk bagi manusia secara mendalam. Dengan cara melakukan penelitian studi

pustaka dengan menguraikan, menganalisa dan mengambil hasil dengan data yang

ada baik dari referensi primer maupun referensi sekunder yang dapat menunjang

penelitian ini.

Maraknya tindakan tidak manusiawi yang sering terjadi menunjukkan

bahwa manusia kehilangan eksistensinya sebagai manusia. Murtadha Muthahhari

mencoba menguraikan konsep perbuatan baik pada manusia dan nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya, serta hal-hal yang melatar belakangi munculnya

perbuatan buruk pada manusia. Sehingga dengan mengetahui hal tersebut maka

manusia mampu memaksimalkan perbuatan baik dan meminimalisir perbuatan

buruk.

Kata Kunci: Baik, Buruk, Akhlak, Etika

Page 7: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT, atas nikmat dan

karunia yang diberikannya kepada saya sehingga saya mampu menyelesaikan

salah satu tugas penting dalam penyelesaian masa studi saya di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan baik. dengan segala proses yang cukup menguras

tenaga, waktu dan pikiran hingga akhirnya saya mampu menyelesaikanya.

Sholawat beriring salam semoga senantiasa tersampaikan kepada Rasulurrahmah

yang tiada lelahnya dalam menyampaikan kebenaran pada seluruh umat manusia

dimuka bumi ini.

Skripsi yang berjudul “Konsep Baik dan Buruk Menurut Murtadha

Muthahhari” telah selesai saya tulis untuk mendapatkan gelar sarjana agama pada

jurusan Aqidah dan Filsafat Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Disamping itu penulisan skripsi ini juga merupakan medium

untuk memperdalam sebuah kajian keislaman yang bisa menjadi landasan hidup

bagi saya pribadi ataupun bagi banyak orang untuk mampu memberikan manfaat

bagi manusia lainnya seperti apa yang dicita-citakan oleh Allah dan Rasulnya

yakni, menjadi khalifah di bumi.

Tentu saja upaya penyelesaian tulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

banyak pihak di sekeliling saya yang telah rela memberikan bermacam bantuan

moril maupun materil hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. oleh karenanya penulis ingin sekali memberikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak dibawah ini.

Page 8: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

vii

1. Dr. Kusen, MA, selaku pembimbing penulisan skripsi saya, yang dengan

sabar dan ketelatenannya membimbing saya hingga penulisan skripsi ini

selesai

2. Seluruh dosen di Fakultas Ushuluddin, yang juga banyak membantu dalam

hal pelengkapan segala berkas-berkas persyaratan skripsi hingga sampai

saya wisudah, terutama kepada Dra. Tien Rahmatin, MA, dan ibu Banun

Binaningrum selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan di Aqidah dan

Filsafat Islam yang selalu memberikan arahan motivasi dan semangat

kepada saya dikala saya tidak semangat.

3. Kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Supriyadi dan ibunda

Maisarah, yang senantiasa tak pernah lupa mensupport dan mendo’akan

saya siang dan malam setiap hari. Siti Muaminah nenek saya, meski

usianya sudah cukup tua, untuk bangun dari tempat tidur pun susah, beliau

juga senantiasa selalu berdo’a untuk kesuksesan saya. Mereka meletakkan

seluruh harapan besarnya kepada saya selaku anak pertama dari dua

bersaudara. Meski harapan itu tak beliau sebutkan seperti apa, namun saya

bisa menangkap dari tutur katanya setiap kali beliau menelpon saya, dari

mulai menanyakan sudah makan atau belum, sudah sholat atau belum

hingga mewanti-wanti untuk selalu tekun belajar dan berbuat baik kepada

orang lain. Salah satu kata ibunda yang selalu saya ingat dalam benak

saya dan menjadi penyulut semangat belajar saya dikala saya patah

semangat “nak belajar yang rajin yah biar jadi orang pintar dan bisa

diandalkan”. Ayah dan ibu akan senang kalo kamu jadi orang besar kelak.

Page 9: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

viii

4. Kepada seluruh keluargaku terimakasih banyak atas segala motivasi,

harapan, dan semangatnya hingga saya mampu menyelesaikan tugas akhir

ini. Paman Ainor Hasyim, paman Matsani, Dedi, Joni, Heriyanto dan

seluruh sanak keluarga lainnya yang tidak bisa saya sebutkan namanya

satu persatu, semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan mereka.

5. Kepada seluruh masyarakat di kampung (Desa Masakambing) terutama

pada guru-guru saya yang telah mendidik saya sejak kecil, Ahmad Abbas,

Mahdar, H. Shaleh Mahri, Subhan Saleh, Taufik Ilahi, Abdul Jali, Ust.

Ridwan, Tasur, Satra, Badra. yang selalu menanyakan tentang masa

penyelesaian penulisan skripsi saya setiap saya pulang kekampung,

sehingga membuat motivasi tersendiri dalam diri saya untuk selalu

semangat dalam menyelesaikan tugas akhir.

6. Kepada pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Al-Amin Prenduan,

KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA., KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA.,

KH. Moh Zainullah Rois, Lc, dan segenap jajaran kiyai yang tidak bisa

saya sebut namanya satu persatu semoga senantiasa berada dalam

lindungan Allah Swt.

7. Para sahabat saya, Ari Kriting, Ades Purwanto, Yunus, Sambusl Bahri,

Kurniawan, Mulyandi, Patiroy, Munip akbar, Zaldi. sahabat satu kos saya

yang selalu memberikan saya semangat dan motivasi selama penulisan

skripisi ini.

8. Para sahabat saya di organisasi GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional

Indonesia) bung Firan, bung Zein, bung Ahmad Fachri, bung Sadam, bung

Page 10: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

ix

Umar, bung Zola dan lain-lain yang juga tidak bisa saya sebutkan

namanya satu persatu.

9. Kepada seluruh teman seangkatan saya di jurusan Aqidah dan Filsafat

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015 terimakasih atas

dukungannya semoga kita semua dapat diberikan kemudahan dalam segala

urusan yang kita kerjakan.

10. Kepada seluruh teman satu daerah Sumenep yang tergabung dalam Ikatan

Mahasiswa Sumenep Jakarta, yang juga tidak bisa saya sebutkan namanya

satu persatu, terimakasih atas segala dukungannya selama ini.

11. Kepada para senior saya, Alamsyah dan Muhammad Fadhail, yang tidak

pernah bosan-bosan untuk memberi pencerahan dan mengingatkan saya

ketika saya terlarut dalam situasi yang tidak produktif.

12. Kepada seluruh para alumni pondok pesantren Al-Amin Prenduan yang

ada di Jakarta terutama kepada Hasbullah yang juga merupakan senior

saya.

Akhirnya penulis berdo’a dan berharap, semoga karya ini dapat

diridhoi oleh Allah Swt dan bisa bermanfaat untuk kepentingan orang

banyak. Sehingga saya selalu diberikan rahmat dan hidayahnya untuk

senantiasa membuat karya-karya yang lebih banyak guna bermanfaat

untuk Negara dan agama.

Selanjutnya kritikan dan saran yang konstruktif senantiasa penulis

harapkan demi kesempurnaan karya ini. Terimakasih dan mohon maaf atas

segala kekurangan.

Page 11: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 5

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 6

E. Metode Penelitian .................................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 7

BAB II BIOGRAFI MURTADHA MUTHAHHARI

A. Riwayat Hidup..................................................................................... 10

B. Latar Belakang Intelektual .................................................................. 12

C. Karya-Karya ........................................................................................ 16

D. Pokok-pokok Pemikirannya ................................................................ 18

BAB III FILSAFAT AKHLAK MENURUT PARA FILSUF

A. Pengertian Filsafat Akhlak Secara Umum .......................................... 25

B. Filsafat Akhlak Menurut Al-Kindi ...................................................... 32

C. Filsafat Akhlak Menurut Ar-Razi ....................................................... 35

D. Filsafat Akhlak Menurut Ibnu Miskawaih .......................................... 38

BAB IV KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA

MUTHAHHARI

A. Pengertian Kebaikan ........................................................................... 43

B. Latar Belakang Tindakan Kebaikan .................................................... 48

C. Pengertian Keburukan ......................................................................... 53

D. Latar Belakang Tindakan Keburukan ................................................. 58

E. Kebaikan dan Keburukan itu Pilihan atau Takdir ............................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 71

B. Saran .................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75

Page 12: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rene Descartes menyebut bahwa filsafat merupakan kumpulan segala

pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok pembahasannya1.

Filsafat mencoba untuk memahami segala realitas yang ada, sehingga objeknya

mencakup segala yang ada termasuk juga manusia. Berpikir secara filosofis dapat

diartikan sebagai upaya berpikir yang sangat mendalam sampai pada akar

persoalannya, atau secara holistik.

Ketika filsafat menggunakan manusia sebagai objek kajiannya, maka filsafat

akan mengkaji seluk beluk manusia secara mendalam baik dari unsur dan fungsi

hidupnya. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan salah satu tokoh muslim Murtadha

Muthahhari dalam kajiannya tentang manusia dari sisi perbuatan baik dan buruk pada

manusia.

Dalam diri manusia kita mengetahui bahwa terdapat dua jenis perbuatan

yakni, perbuatan akhlaki (baik) dan perbuatan alami. Sehingga dirasa perlu adanya

kajian yang mendalam terkait dengan dua jenis perbuatan tersebut. Sehingga manusia

dalam kehidupannya mampu memahami suatu perbuatan yang memiliki nilai-nilai

tinggi. Supaya manusia mampu memaksimalkan potensi kebaikan yang ada dalam

1 Asmoro, Filsafat Umum, (Jakarta; RAJAWALI PERS, 2010), h. 3

Page 13: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

2

dirinya untuk mencapai manusia yang sempurna sebagaimana yang dikehendaki oleh

Allah Swt.

Setelah nanti manusia mengetahui bahwa terdapat sejumlah perbuatan

manusia yang dianggap memiliki nilai yang tinggi dan tidak bisa dibandingkan

dengan materi. Maka akan berlanjut pada persoalan selanjutnya yakni, dengan alasan

apa manusia harus meyakini bahwa memang benar adanya bahwa suatu perbuatan

manusia mempunyai nilai yang tidak bisa dibandingkan dengan materi atau barang?,

dan dengan cara apa manusia mendapatkan pembuktian untuk mencapai adanya

kebenaran nilai itu?.

Meskipun secara sepintas persoalan tersebut terlihat sangat mudah untuk

dijawab, namun pada kenyataannya amat sulit, dibuktikan dengan adanya sejumlah

tokoh muslim maupun barat yang belum menemukan titik kesepakatan mengenai

persoalan tersebut dan beberapa dari mereka mempunyai pandangan yang berbeda.

Sudah beribu-beribu tahun lamanya para tokoh filosof muslim maupun barat tidak

kunjung menemukan titik sepakat yang sama terkait masalah tersebut. kiranya dirasa

perlu untuk menghadirkan pemikiran dari salah satu sosok filosof muslim yan cukup

familiar didunia Islam yaitu, Murtadha Muthahhari, kita tahu beliau mempunyai

perhatian khusus tentang kajian manusia. Kita lihat dari sejumlah karya imiahnya

yang tidak sedikit dia berbicara persoalan manusia dari semua sisi. Yang diharapkan

dalam hal ini mampu memberikan pemahaman yang rasional secara keseluruhan

dalam persoalan perbuatan manusia.

Page 14: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

3

Allah Swt menciptakan manusia pada hakikatnya untuk saling berbuat

kebaikan kepada sesamanya. Hal tersebut tertuang dalam kitab Al-Qur’an.

المحسنين يحب الله إن وأحسنوا أيديكم إلى الت هلكةوأنفقوا في سبيل الله ول ت لقوا ب

Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah SWT, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan. Dan berbuat baiklah,

karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-

Baqarah; 195).

Bahwa Allah Swt sangat menganjurkan kepada hambanya untuk selalu

berbuat baik kepada sesama manusia. Kita menganggap bahwa dibalik larangan dan

perintah Allah Swt, pasti mempunyai sebab musabab. Manusia sebagai objek dari

perintah dan larangan tersebut dalam kitabnya itu, tentu manusia ingin mengetahui

lebih dalam sebab musabab daripada perintah dan larangan Allah Swt. Sehingga

dalam prakteknya muncul beberapa pandangan diantara para tokoh muslim maupun

barat terkait dengan perbuatan manusia. berbagai pandangan yang berbeda muncul

karena sebab dilatari oleh tidak adanya keterangan spesifik dalam Al-Quran

mengenai perbuatan baik.

Dengan teori materialistisnya, Betrand Russel memandang manusia hanya

sebagai wujud materi, dan dia meyakini bahwa perbuatan manusia yang ditujukan

untuk kebaikan orang lain hanyalah kemustahilan semata2 alias tidak akan pernah

terjadi. Pada hakikatnya manusia melakukan sebuah perbuatan yang tujuannya hanya

2 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 36

Page 15: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

4

untuk kepentingan dirinya sendiri. Dasar cinta terhadap orang lain sehingga manusia

rela melakukan sesuatu demi kepentingan manusia lainnya hanya ada dalam cerita

fiksi dan tidak pada realitas kehidupan manusia yang nyata

Immanuel Kant juga membuka pandangannya terkait dengan adanya

perbuatan baik, dia menyebut bahwa kriteria perbuatan baik itu adalah kewajiban

intuitif3. Kant berkeyakinan bahwa adanya perbuatan baik tidak bisa dibuktikan

melalui argumentasi akal murni, namun hal tersebut hanya bisa didapat melalui

dorongan intuitif. Adanya larangan dan perintah untuk melakukan perbuatan

merupakan dorongan intuisi. Misalnya larangan menyakiti orang lain dan perintah

untuk mencintai orang lain. Semuanya terdapat pada intuisi manusia secara fitrah.

Lebih dalam Immanuel Kant menyebut bahwa segala jenis perbuatan manusia yang

didasarkan pada kepatuhan instuisinya dan tidak mempunyai tujuan apapun, maka

perbuatan tersebut dikatakan perbuatan baik. sehingga ketika manusia dihadapkan

pada sebuah pertanyaan bahwa kenapa manusia melakukan perbuatan baik? Manusia

tersebut akan menjawab, aku melakukannya karena perintah intuisiku.

Namun pandangan tersebut dianggap tidak mampu memberikan argumetasi

filosofis yang mampu menggiring manusia cenderung untuk melakukan perbuatan

baik sesuai dengan tuntutan akal pikirannya. Bagaimana mungkin manusia bisa

mampu memantapkan hatinya untuk melakukan perbuatan yang diangap baik jikalau

tidak mempunyai alasan argumentatif yang logis. Karena pada hakikatnya, idealnya

suatu perbuatan manusia apabila dilandasi dengan suatu alasan dan tujuan yang jelas.

3 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, (Jakarta, Rausyan Fikr, 2014), h. 28

Page 16: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

5

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan berbagai permasalahan diatas ada kiranya penulis membatasi

permasalahan yang ada, dalam hal ini peneliti berfokus kepada pemikiran Murthada

Muthahhari tentang Kriteria akhlak baik dan buruk. Dalam hal merumuskan masalah,

penulis menggunakan sebuah kalimat dalam bentuk pertanyaan, karena pada

hakikatnya masalah adalah sebuah pertanyaan yang mengandung problem.

Sedangkan setiap problem membutuhkan adanya pemecahan atau jawaban lebih

lanjut. Dan berdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka permasalahan

diatas yang berkaitan dengan judul maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep baik dan buruk menurut Murtadha Muthahhari?

2. Apa yang dimaksud perbuatan baik dan buruk menurut Murtadha

Muthahhari?

Dengan dua rumusan di atas itulah yang akan menjadi esensi masalah yang

akan di bahas dalam penulisan skripsi dibawah ini.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan dan Manfaat Penelitian dalam sebuah karya Ilmiah ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konsep baik dan buruk menurut Murtadha Mutahhari

2. Diharapkan bisa menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya terkait pemikiran

Murtadha Muthahhari.

Page 17: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

6

D. Tinjauan Pustaka

Adapun sumber-sumber yang di gunakan penulis untuk menyusun skripsi ini

adalah melalui library reseach atau literer. Sumber atau karya ilmiah skipsi yang

belum digunakan antara lain:

Ifah Nabilah Zahidah, Konsep Pendidikan Menurut Murthada Muthahhari

(Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014) skripsi ini membahas tentang

Konsep Pendidikan Menurut Murthada Muthahhari.

Ilham, Konsep Tauhid dalam Perspektif Murthada Muthahhari (Skripsi: UIN

Syarif Hidayatullaj Jakarta, 2012) skripsi ini membahas tentang Konsep Tauhid

dalam Perspektif Murthada Muthahhari.

Muniroh, Konsep Fitrah Murthada Muthahhari, (Skripsi: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2012) skripsi ini membahas tentang Konsep Tauhid dalam

Perspektif Murthada Muthahhari.

Siska Wulandari, Konsep Manusia dan Implementasinya dalam Perumusan

Tujuan Pendidikan Islam Menurut Murthada Muthahari (Skripsi: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014) sikripsi ini Konsep Manusia dan Implementasinya dalam

Perumusan Tujuan Pendidikan Islam Menurut Murthada Muthahari

E. Metode Penelitian

Metode penelitian pada skripsi ini yaitu :

1. Metode Pengumpulan Data

Page 18: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

7

Dalam hal mengumpulkan data-data sebagai bahan dalam sebuah

pembahasan skripsi, penulis mencari dari beberapa buku yang ada

hubungannya dengan pembahasan skripsi ini.

2. Metode Analisis Data

Dalam hal menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu

dengan cara mengemukakan atau menggambarkan sebuah pemikiran yang telah

ada atau menjelaskan bagaimana adanya dari sebuah pemikiran itu. Untuk

mendapatkan gambaran dan kesimpulan yang jelas, dalam menganalisis, penulis

menggunakan sebuah metode deskriptif, yaitu dengan menggambarkan atau

(mendeskripsikan) dari pemikiran tokoh tersebut dengan apa adanya. Di samping

metode di atas penulis juga mnggunakan induksi dan juga deduksi, induksi yaitu

mengandung pengertian mengambil data-data yang bersifat khusus kemudian di

analisis dengan maksud mendapatkan kesimpulan secara umum. Sedangkan

pengertian dari deduksi yaitu mengambil data-data yang bersifat umum kemudian

di analisis dengan maksud untuk mendapatkan suatu kesimpulan secara khusus.

F. Sistematika Penulisan

Sistematisasi yang dilakukan penulis dalam skripsi ini sesuai dengan

penulisan. Tulisan ini akan dimulai dari Bab Pertama yaitu, penulis menguraikan latar

belakang yang ingin dikemukakan dalam tulisan ini. Bab ini juga mengemukakan

Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan

Kepustakaan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab ini penting untuk

mengurai secara umum keseluruhan isi tulisan. Pembahasan umum diperlukan agar

Page 19: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

8

tercipta pengetahuan yang utuh mengenai keterkaitan satu bagian dengan bagian lain

di dalam tulisan ini.

Bab kedua, dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang biografi Murtadha

Muthahhari. Mulai dari latar belakang geneologi, latar belakang intelektual, karya-

karyanya dan pokok-pokok pemikirannya. Bab ini penting dikaji untuk mengetahui

konteks kehidupan Murtadha Muthahhari, dan mendapatkan ide-ide pembaharuan

dalam pemikirannya.

Bab ketiga, dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang filsafat akhlak

menurut para filsuf, filsafat akhlak menurut Al-Kindi, filsafat akhlak menurut Ar-

Razi, dan filsafat akhlak menurut Ibnu Miskawaih. Bab ini penting untuk dikaji

karena untuk mengetahui dasar-dasar judul yang penulis buat.

Bab keempat, bab ini merupakan topik utama yang menjadi pembahasan

dalam skripsi ini, yaitu pendapat Murtadha Muthahhari tentang konsep baik dan

buruk, pendapat Murtadha Mutahhari tentang pengertian kebaikan, pendapat

Murtadha Mutahhari tentang latar belakang timbulnya kebaikan, pendapat Murtadha

Mutahhari tentang pengertian keburukan, pendapat Murtadha Mutahhari tentang latar

belakang timbulnya keburukan, pendapat Murtadha Mutahhari tentang kebaikan dan

keburukan itu pilihan atau taqdir. Hal ini penting dikaji, karena bab ini merupakan

jawaban dari batasan dan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini. Sehingga,

kita mengetahui apa analisa dari konsep dari konsep baik dan buruk dalam pandangan

Murtadha Muthahhari.

Page 20: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

9

Skripsi ini akan ditutup dengan Bab kelima, yaitu bab penutup. Pada bab ini,

penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran

Page 21: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

10

BAB II

BIOGRAFI MURTHADA MUTHAHHARI

A. Riwayat Hidup

Murthadha Muthahhari di lahirkan di Fariman yakni sebuah kota di Praja

yang terletak 60 km dari Marsyad, Iran Timur, pada tanggal 2 Februari 1919.

Murthadha Muthahhari di lahirkan dilingkungan pusat pendidikan terkemuka kaum

Syiria1. Nama ayahnya Muhammad Husein Muthahhari yang merupakan ulama

ternama di daerahnya. Keluarganya adalah pecinta mazhab Syi’ah Itsna Asyariyah

Ushuliyah.

Dari kecil Muthahhari dibesarkan oleh ayahnya, hingga usia dua belas tahun.

Sedari kecil Muthahari mulai belajar ilmu agama di sebuah Madrasah Fariman yang

mana sebuah madrasah yang terbilang konu kala itu. Kefasihan membaca dan

menulis surat-surat Al-Quran membuatnya banyak mengetahui sastra-sastra Arab.

Murthada Muthahhari menikah dengan putri Ayatullah Ruhani di Teheran.

seketika itulah murthada Muthahhri mulai berkecimpung dalam bidang pendidikan. ia

mulai mengajar filsafat di madrasah-yi Marvi dan di universitas Teheran yang

merupakan salah satu pusat lembaga pengetahuan keagamaan terkemuka di ibu kota.

dari sini, kualitas keilmuan Muthahhari mulai diketahui banyak orang

1Haidar Baqir, Murthada Muthahhari Sang Mujahid Sang Mujtahid, (Bandung; Yayasan

Muthahhari, 1993), h. 25

Page 22: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

11

Ditengah kesibukannya dalam mengajar di perguruan tinggi, dia juga

disibukkan dengan aktivitas politiknya, dia mulai aktif di beberapa organisasi

kemasyarakatan dan organisasi politik. Dia melakukan tindakan reaksioner bersama

Ayatullah Khomaini melawan rezim Pahlevi yang dianggap rezim yang zolim2.

Konsekuensi dari sikapnya tersebut membuatnya dipenjara bersama Ayatullah

khumaini pada tahun 1963. Ketika Ayatullah khumaini di deportasi ke Turki,

Murthada Muthahhari berinisatif menggantikan posisi Ayatullah khumaini menjadi

lokomotif gerakan perjuangannya bersama para ulama mujahid, Murthada

Muthahhari tidak pernah absen dalam perjuangannya tersebut, ia selalu berada di

barisan garda terdepan menentang rezim Pahlevi, hingga akhirnya mengalami puncak

politiknya yang lebih luas.

Tahun 1979 Murthada Muthahhari di angkat sebagai ketua dewan revolusi

Islam3. Hingga berhasil mencapai puncak kemenagannya pada tanggal 11 Februari

1979. Ternyata dibalik sebuah kemenangannya ada duka yang yang mendalam, dalam

memperjuangkan prinsip-prinsip Islam dengan kebenaran serta keadilan harus ditebus

dengan nyawanya, Murthada Muthahhari ditembak oleh pasukan ekstream furqan

hingga membuatnya meninggal dunia pada tanggal 19 Mei 1979. Murthada

Muthahhari meninggalkan Jasa-jasanya yang besar bagi tegaknya Islam yang

berprinsip kebenaran dan berkeadilan. Dia merupakan figur teladan yang akan

2 Muthahhari, Pengantar Ilmu-Ilmu Islam, Terj. Ibrahim (Jakarta; Pustaka Zahra, 2003), h.

xxi 3 Syafi’I, Teologi Syi’ah Murthada Muthahhari, (Semarang; Rasail, 2004), h. 61

Page 23: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

12

senantiasa di kenang oleh regenerasi Islam selanjutnya dalam memperjuangkan

prinsip-prinsip Islam di masa yang akan datang.

B. Latar Belakang Intelektual

Murthada Muthahhari memulai pendidikan pertamanya di Madrasah Fariman,

yaitu sebuah madrasah yang dikenal kuno dan bercorak tradisional. Disitu ia

diajarkan membaca dan menulis surat-surat Al-Quran dan diajarkan llmu sastra Arab.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di usianya yang ke-12 tahun, Murthada

muthahhari kemudian memilih hijrah ke kota Masyad yang mana kota tersebut

merupakan pusat lembaga pendidikan formal yang terkemuka. Disana ia kemudian

melanjutkan pendidikan formalnya, disana ia juga diajarkan oleh guru-guru yang ahli

dalam bidang ilmu tertentu. Sejak Di Marsyad Muthahhari mempunyai ketertarikan

penuh terhadap beberapa bidang ilmu keagamaan, diantaranya adalah filsafat, teologi

dan tasawuf. Berawal dari ketertarikan itulah Muthahhari dengan sungguh-sungguh

mendalami beberapa bidang ilmu tersebut. Dalam kesungguhannya memperdalam

bidang ilmu filsafat, teologi dan tasawuf, membentuk cara pandang Murthada

Muthahhari dalam melihat segala sesuatu.

Hingga pada tahun 1936 Murthada Mutahhari meninggalkan Masyad dan

pergi ke Qum hingga menetap disana, dengan kemantapan hatinya untuk menetap

tinggal di Qum tidak sia-sia, ia masuk perguruan tinggi atau universitas di Qum, guna

memperdalam berbagai bidang ilmu keagamaan atau pun ilmu pengetahuan modern.

Di Qum ia mendapatkan guru yang sangat otoritatif dalam bidangnya. Murthada

Page 24: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

13

Muthahhari belajar llmu filsafat kepada Ayatullah Boroujerdi dan Ayatullah

Khumaini (1902-1989 M). selain kepada kedua gurunya tersebut, Muthahhari juga

belajar filsafat kepada Ayatullah Sayyid Muhammad Husein Thabathaba’I (1892-

1991 M)4.

Haidar Baqir menyebut dalam karyanya bahwa pemikiran filsafat Murthada

Muthahhari banyak dipengaruhi oleh gurunya yakni Thabathaba’i, karena sebagian

materi-materi filsafat yang sering diajarkan oleh Thabathaba’I kepada muthahhari

adalah menegenai filsafat materialisme dan filsafat Ibnu Sina dalam kitab Al-syifa.

Muthahhari dengan ketekunan dan kekonsistenannya ia mampu menguasai sejumlah

yang diajarkan oleh guru-gurunya. Sehingga berkat daripada ke tekunannya

Muthahhari menguasai bidang keilmuan timur dan barat sekaligus.

Dengan kapasitas keilmuannya yang luar biasa ia tidak meimliki sedikitpun

kepuasan dalam dirinya untuk terus mencari dan mencari ilmu pengetahuan di

Negara-negara lain. Tahun 1941 Muthahhari bertekad meninggalkan Qum pergi

menuju Isfahan. Disana ia belajar Nahl al-balaghah dengan salah seorang guru yang

mempunyai otoritas dari naskah Syi’ah yang sangat terkenal, Yakni Hajj Ali Aqa

Shirazi Isfahani. Setelah genap satu tahun Muthahhari belajar Nahl al-balaghah

kepada gurunya tersebut, ia sudah cukup mampu membaca sebuah naskah filosofis,

yaitu Manzumah karangan Hajj Mulla Hadi Sabzawardi, dengan Ayatullah Khomaini.

4 Jalaluddin Rahmat, “Kata Pengantar”, dalam Murthada Muthahhari, Perspektif Al-Quran

Tentang Manusia dan Agama, (Bandung; Mizan,1992), h. 8

Page 25: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

14

Berbagai literasi ia baca guna untuk memperluas cakrawala pengetahuannya

tentang berbagai ilmu pengetahuan modern maupun agama, tahun 1946 ia mulai

menyentuh dan mempelajari buku-buku terjemahan Persia literature Marxis yang

diterbitkan oleh partai Tudeh, salah satu partai besar yang berkiblat kepada ajaran

Marxis dan juga merupakan poros besar gerakan politik di Iran. Selain literasi tentang

Marxis Muthahhari juga membaca karya-karya Taqi Arani, ia seorang terkemuka di

partai Tude yang mana gagasannya tidak pernah terabaikan oleh seluruh kader partai

Tude.

Dengan upaya kerja keras dan keingin tahuanya yang tinggi, berbagai

kesulitan dalam memahami berbagai literasi-literasi, Muthahhari mampu mengetahui

berbagai istilah-istilah filsafat modern yang sebelumnya ia sangat kesulitan untuk

memahaminya. Berkat upayanya, akhirnya ia mampu menguasai filsafat materialis

dan mampu menyelesaikan persoalan penolakan karena ketidak cocokan kaum

agamis dan paham Marxis di Iran dan ditempat lainnya5.

Murthada Muthahhari sangat rajin dalam mengikuti berbagai macam

kelompok-kelompok diskusi, diantaranya adalah diskusi kamis Allamah Thabathaba’I

tentang filsafat materialis, dari diskusi tersebut menghasilkan sebuah karya lima jilid

buku Ushul-e Falsafah va Ravesh-e Realism (Prinsip-Prinsip Filsafat dan Metode

realistic). Pengetahuan bidang ilmu filsafat Muthahhari semakin luas dan mendalam

sehingga pada tahun 1954 ia memilih untuk menjadi tenaga pendidik di Teheran

5 Hamid Algar, “Hidup dan Karya Murthada Muthahhari,” Dalam Haidar baqir (Penyunting),

Murthada Muthahhari Sang Mujahid, Sang Mujtahid, (Bandung; Yayasan Mutahhari, 1988,), h. 32-33

Page 26: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

15

University, di Fakultas Teologi. Ditengah kesibukannya dalam menjadi tenaga didik

Muthahhari juga aktif didalam organisasi masyarakat Anjoman-eye dini, dan

menerbitkan majalah bulanan Goftar-eMah.

Dengan keotoritasannya dalam ilmu tentang keislaman dan ilmu pengetahuan

modern serta sikap ideologisnya yang non kompromis terhadap ideoloiginya

menjadikannya sebagai sosok ideologi yang tangguh. Ketiga perpaduan tersebut

membuatnya semakin dikenal oleh banyak orang.

Pada usia yang bisa dibilang cukup muda ia sudah menjadi pengajar ilmu

logika, filsafat, dan Fiqih di Kampus Teheran. Namun dari sejumlah bidang ilmu

yang ia ajarkan dikampus, ilmu filsafat atau ilmu rasional menjadi ilmu lebih

dominan bagi dirinya, menurutnya filsafat tidak hanya sekedar polemik atau disiplin

intelektual belaka, namun filsafat juga merupakan suatu pola dari religiusitas dan

suatu jalan untuk memahami dan merumuskan Islam yang sesungguhnya. Dia juga

menjabar sebagai ketua jurusan ilmu filsafat6.

Pada abad ke-20 Murthada Muthahhari menjadi ilmuan muslim yang terkenal.

Kehadirannya mempunyai peran yang sangat besar dalam kemajuan ilmu

pengetahuan baik dalam ilmu Islam ataupun ilmu pengetahuan modern. Visi

akademisnya adalah ingin merestorasi tradisi keilmiyahan yang dulu mampu

6 Hamid Algar, “Hidup dan Karya Murthada Muthahhari”, h. 30

Page 27: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

16

membuat Islam maju dalam bidang Ilmu pengetahuannya. Murthada Muthahari

adalah ulama yang ingin melakukan perbaikan dan menyelamatkan Islam7.

C. Karya-Karya

Murthada Muthahhari merupakan seorang ulama yang memiliki sikap amar

yang aktif dan perjuangan yang dinamik serta menjadikan kefasadan dan kejahatan

terusik. Dia adalah ulama intlektualis. Muthahhari terkenal sebagai tokoh yang tidak

hanya sekedar menguasai bidang ilmu keislaman saja akan tetapi juga merupakan

sosok pejuang hebat peduli terhadap tegaknya prinsip-prinsip Islam yang benar dan

berkeadilan.

Selain itu juga Muthahhari mempunyai ciri khas tersendiri dalam

pemikirannya. Murtadha Muthahhari sering sekali dalam memadukan sejarah suatu

permasalahan masa lalu maupun modern, sehingga senantiasa melahirkan sebuah

sintesa baru yang ditinjau dari aspek kebaikan dan kemudharatan. Hal demikian

karena Murthada Muthhari mengedepankan pendekatan pengatehuan berbasis

rasionalitas yang berujung pada pencapaian pengetahuan teoritis. Dengan kata lain

Murthada Muthahhari mengukuhkan pemikiran Islam dengan cara mengkritisi sejarah

tekstual suatu permasalahan dan mengadukan sebuah jawaban yang disandarkan pada

Al-Quran.

Murthada Muthahari mempunyai beragam karya-karya Ilmiyah, yang mana

karya-karya tersebut sangat mempermudah bagi kaum kita untuk mengetahui dan

7 Murthada Muthahhari, Kritik Islam Terhadap Materialisme, Terj. Akmal Kamil (Jakarta;

Al-Huda, 2001), h. 9

Page 28: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

17

memahami pemikiran Murthada Muthahhari dalam berbagai bidang ilmu

pengetahuan. Sampai saat ini pemikirannya masih relevan untuk menjadi acuan

dalam memandang segala aspek persoalan hidup di era ini.

Berikut karya-karya Murthada Muthahhari :

1. Mas’ala-Yi Hijab (Masalah Hijab)

2. Muqaddima Bar Jahanbini-Yi Islami (Mukaddimah Pandangan Dunia

Islam)

3. Adl-i Illahi (keadilan Ilahi)

4. Perspektif al-Qur’an tentang Manusia dan Agama Membahas tiga

persoalan pokok manusia dan keimanan dan manusia menurut al-Qur’an,

manusia dan taqdirnya8.

5. Man and Universe yang membahas problematika antara manusia dan

binatang, filosofis, logis, yang merujuk pada Al-Quran.

6. Foundamintals of Islamic thought God yang membahas tentang Tuhan,

manusia, alam semesta, filsafat dan tauhid.

7. Gold Of Life Buku yang dikumpulkan dari ceramahnya ketika

membicarakan tentang Islam. Didalamnya membahas tentang sosial,

agama, mazhab, dunia Islam serta tauhid.

8. Nizam-I Huquqi Zandar Islam (Sistem Hak-Hak Wanita Dalam Islam)

8 Murthada Muthahhari, Filsafat Hikmah. Terj. Akmal Kamil (Jakarta; Islamic Center Jakarta

al-huda, 2001), h. 41

Page 29: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

18

9. Introduction of Kalam membahas dasar-dasar pokok aqidah, pemahaman

teologi.

10. Ashna’I Ba’ulum-I Islami (Pengantar Keilmuan Islam)

D. Pokok-Pokok Pemikirannya

Murthada Muthahari dalam beragam karya tulisnya membahas banyak

bidang ilmu pengetahuan dari mulai persoalan sosial, politik, akhlak, filsafat, dan

banyak lagi bidang ilmu lainnya. Ini menandakan bahwa Murthada Muthahhari

adalah seorang yang sangat intelektualis dan menguasai banyak bidang ilmu

pengetahuan. Diantara beberapa karya tulisnya yang cukup familiar ialah;

1. Manusia sempurna

Manusia sempurna menurut Murthada Muthahhari adalah manusia

yang mengembangkan semua kualitas potensi yang ada dalam dirinya secara

seimbang. Kualitas itu seperti intelektual, cinta kasih, kejujuran, keberanian,

spiritual dan kreatifitas. Semua kualitas itu harus dimaksimalkan secara

seimbang. manusia tidak cukup hanya dengan mengembangkan intelektualnya

saja dan mengabaikan kejujuran. Murthada muthahhari mengkritik kelompok

yang hanya memaksimalkan akal pikiran saja, namun ia mengabaikan

spritualitas dalam dirinya, begitu juga sebaliknya. Menurutnya manusia

sempurna itu menggunakan kualitas didalam dirinya secara proporsional

dalam artian digunakan untuk kebaikan dan bukan malah sebaliknya9.

9 Murtadha Muthahhari, Manusia Sempurna, (Yogyakarta; Rausyanfikr, 2012), h.

xiv

Page 30: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

19

Mengetahui ciri-ciri manusia sempurna yang dijelaskan oleh Murthada

Muthahhari sangat penting bagi kita sebagai manusia yang masih jauh dari

kata sempurna, sehingga memunculkan keinginan untuk meniru atau

meneladani manusia yang menurut kriteria Murthada Muthahhari termasuk

manusia sempurna. Dalam pengertian manusia sempurna, Muthahhari

mengacu pada definisi yang di kemukakan oleh Al-Quran dan As-Sunnah.

Yakni, muslim yang sempurna ialah orang yang mencapai kesempurnaan

dalam Islam, sedangkan mu’min yang sempurna ialah orang yang mencapai

kesempurnaan dalam keimanannya.

Setiap makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT mempunyai tingkat

kesempurnaan yang berbeda-beda, misalnya Allah menciptakan malaikat

dengan akal suci dan pikiraan murni tanpa unsur duniawi seperti hawa nafsu,

emosi, ambisi dan sejenisnya. Sedang kan binatang diciptakan hanya dengan

unsur duniawi saja tanpa unsur keilahian. Dan manusia mempunyai keduanya,

manusia diciptakan dengan unsur ilahi dan unsur duniawi. Karena itu manusia

mempunyai kebebasan untuk memilih atau menentukan nasibnya sendiri di

dunia dan di akhirat. Termasuk juga manusia pantas mendapatkan hukuman

atas perbuatannya, sedangkan malaikat dan binatang keduanya tidak

dikenakan hukuman tersebut karena keduanya tak mampu menentukan piliha

hidupnya10

.

Manusia merupakan makhluk yang diberi kebebasan penuh oleh Allah

SWT untuk menentukan pilihan, karena kebebasan yang ia miliki, maka

10

Murtadha Muthahhari, Manusia Sempurna, h. 11

Page 31: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

20

manusia dikenakan hukuman atas konsekuensi pilihannya. Sebagaimana salah

satu puisi yang ditulis oleh salah seorang penyair terkemuka yang bernama

Maulawi, puisinya sebagai berikut;

“Suatu riwayat mengatakan bahwa Allah Taala menciptakan tiga golongan

makhluk; golongan pertama adalah Malaikat, yang punya akal, pengetahuan

dan kebebasan suci, dan hanya mengenal sujud. Mereka tak punya unsur

serakah dan nafsu. Semata-mata cahaya, hidup dengan cinta Tuhan. Grup

satunya sama sekali tanpa pengetahuan, dan digemukkan bagai hewan

dipadang. Mereka tak melihat lain keculi kandang dan rumput dan mengenal

kekejian maupun harus kemuliaan. Kelompok ketiga adalah manusia, yang

setengah malaikat dan setengah keledai, setengahnya lagi cenderung kepada

yang luhur. Orang harus melihat paruhan mana yang menang dan yang mana

yang menaklukkan”.

2. Fitrah

Murthada Muthahhari membuka pandangannya tentang fitrah.

Menurutnya, didalam diri manusia terdapat dua unsur yang berbeda yaitu roh

dan jasad atau materialis dan spritualis. Pandangan pertama menyebut bahwa

roh bersifat kekal dan tidak akan binasa bersama musnahnya jasad. Sedangkan

pandangan kedua menyebut roh hanya sebagai mesin jasad yang akan musnah

bersamaan dengan matinya jasad. Namun kedua pendapat tersebut bersepakat

kalau dalam diri manusia terdapat satu unsur yang sangat penting yaitu akal.

Keniscayaan akal pada manusia menjadikan manusia lebih sempurna dari

pada makhluk lainnya, karena akal manusia memiliki kebebasan untuk

memilih nasibnya sendiri11

.

Dalam hal ini sang penyair mengutarakan pendapatnya tentang

manusia;

11

Murthada Muthahhari, Fitrah, (Jakarta; Penerbit Lentera, 1998), h. 32

Page 32: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

21

“Jasad manusia dimuliyakan jiwanya,

dan baju bagus ini bukan tanda kemanusiaan,

bila manusia dikenal melalui mata, hidung, mulut dan telinga,

apa beda gambar dinding dengan manus?”

Dikalangan pemikir muslim ataupun barat mengalami perbedaan

pendapat tentang teori pengetahuan fitrah manusia. Salah satu pendapat

mengatakan bahwa didalam diri manusia sudah terdapat pengetahuan fitrah,

yang mana sebelum manusia dilahirkan atau sebelum ruh disatukan dengan

jasad roh berada di alam idea dan sudah mengetahui banyak hal, sehingga

ketika roh disatukan dengan jasad muncullah semacam penghalang diantara

keduanya, sehingga membuatnya menjadi lupa12

. ketika manusia dilahirkan

kedunia hanya perlu mengulang dan mengingat pengetahuan-pengetahuan

yang pernah ia ketahui. Anak kecil butuh seorang guru untuk membantu

mengingat pengetahuan-pengetahuan yang sudah ia ketahui, membutuhkan

sistem yang membedakan besar dan kecil, perlu membuat analogi, menempuh

pengalaman dan lain sebagainya.

Namun teori diatas bertolak belakang dengan para filsuf Inggris

seperti, Jhon Lock, David Hume, dan lain-lain. Mereka mengatakan bahwa

lembaran-lembaran dalam diri manusia pada mulanya kosong dari suatu

pengetahuan, kemudian manusia bertemu dengan segala sesuatu

mempelajarinya. Kesimpulannya teori ini meyakini bahwa pengetahuan

manusia diperoleh melalui pengalaman inderawi13

.

12

Murthada Muthahhari, Fitrah, h. 33 13

Murthada Muthahhari, Fitrah, h. 33

Page 33: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

22

3. Keadilan

Menurut Murthada Muthahari keadilan bukanlah merupakan bentuk

keseimbangan yang diukur dengan ukuran matematis. Akan tetapi mempunyai

hakikat baik dan buruk yang terukur dengan nurani seseorang dalam

menimbang14

. Misalnya, seorang ibu memberikan jatah bulanan uang belanja

yang berbeda jumlahnya kepada kedua anaknya yang masih sekolah

menengah dengan anaknya yang sudah kuliah, karena kebutuhan keduanya

berbeda-beda. Pengertian diatas menunjukkan bahwa keadilan merupakan

sikap kesesuaian yang pantas menurut ukuran tingkatannya.

Murthada muthahhari membagi keadilan kedalam dua bentuk,

keadilan individu dan keadilan sosial. Penjelasan dan contoh diatas

merupakan bentuk keadilan yang bersifat individu atau perorangan.

Sedangkan keadilan sosial merupakan tidak adanya sikap penindasan,

diskriminasi, penganiayaan, dan pengekangan yang dilakukan oleh penguasa

kepada masyarakat, ataupun antara kelompok yang satu dengan kelompok

yang lain. Karena pada hakikatnya yang menjadi titik sentral keadilan dalam

Islam adalah kesucian jiwa15

.

4. Filsafat Perempuan

Tidak sedikit kelompok yang berpandangan bahwa faktor-faktor yang dapat

menyatukan antara laki-laki dan perempuan adalah hasrat atau nafsu birahi,

14

Murtadha Muthahhari, Masyarakat dan Sejarah, (Bandung; Mizan, 1986), hal.70-

71 15

Murtadha Muthahhari, Islam Agama Keadilan, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1988)

hal 45

Page 34: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

23

alasan untuk mengambil untung, memanfaatkan, kepentingan untuk

mendapatkan pangan, dan kemewahan lainnya. Sebetulnya mereka tidak tahu

bahwa ada factor yang lebih penting dari sebuah penyatuan antara laki-laki

dan perempuan. Yang mana factor tersebut merupakan bawaan lahir dan

alamiah.

Murthada Muthahhari mengatakan bahwa sebetulnya landasan yang

dapat menyatukan antara sepasang suami dan istri adalah cinta (mawaddah)

dan Rahmat (rahmat). Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran;

“Dan diantara tanda-tandanya adalah bahwa dia menciptakan untuk

kamu dari kamu sendiri, pasangan yang membuat kamu merasa tenang, dan

dia telah menetapkan antara kamu cinta dan rahmat. Sesungguhnya ada tanda-

tanda bagi orang yang berpikir”. (QS; Ar-rum [30]: 21).

Murthada Muthahhari menentang pandangan yang menyebut bahwa

landasan hubungan laki-laki dan perempuan hanya semata berdasarkan ide

memanfaatkan dan mengeksploitasi perempuan16

. Pada hakikatnya laki-laki

dan perempuan mempunyai perbedaan dalam segala hal termasuk bentuk

ketertarikan seorang laki-laki kepada seorang perempuan berbeda dengan

bentuk ketertarikan seorang perempuan dengan seorang laki-laki. Laki-laki

didesain sebagai sosok yang mencari, mencintai dan menuntut. Sedangkan

perempuan didesain sebagai sosok (0bjek) yang dicintai dan dipuja-puja.

16

Murthada Muthahhari, Filsafat Perempuan dalam Islam, (Yogyakarta; RausyanFikr, 2012)

h. 150

Page 35: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

24

Perasaan laki-laki cenderung meminta, mencari dan mendatangi, sedang

wanita memiliki kecenderungan malu-malu dan ingin didatangi17

.

5. Politik

Murthada Muthahhari selain banyak berkiprah dalam kegiatan

keagamaan dan pendidikan, namun beliau juga berkiprah dalam kegiatan

politik. Murthada Muthahhari pernah melakukan gerakan reaksioner

menetang rezim Syah Pahlevi di Iran, yang mengeluarkan dukungan terhadap

program modernisasi barat yang dianggap sebagai ancaman bagi Islam dan

kemerdekaan nasional Iran18

.

Walaupun dampak dari gerakan tersebut membuat dirinya ditahan. Namun hal itu

tidak membuat langkahnya terhenti ia tetap konsisten melakukan gerakan politiknya.

Hingga ia dipilih sebagai Ketua Dewan Revolusi Islam pada tanggal 12 Januari 1979.

Salah satu yang mendasari timbulnya gerakan politiknya adalah keinginan untuk

mewujudkan kebebasan untuk bangsanya (Iran) dari penjajahan bangsa asing.

Murthada Muthahhari menegaskan bahwa Islam tidak membenarkan segala bentuk

penjajahan yang dilakukan suatu bangsa kepada bangsa lain19

.

17

Murthada Muthahhari, Filsafat Perempuan dalam Islam, h. 153 18

Imam Khomeini, Islam dan Revolusi, Terj. Hamid Algar (Berkeley; Mizan Press, 1981), h.

185 19

Syafi’I, Memahami Theologi Syi’ah Murthada Muthahhari, h. 61

Page 36: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

25

BAB III

FILSAFAT AKHLAK MENURUT PARA FILSUF

A. Pengertian Filsafat Akhlak Secara Umum

Dalam memahami akhlak secara komprehensif, maka perlu untuk

mengetahui beberapa istilah-istilah yang terkandung didalamnya dan tentu

mempunyai kaitan dengan akhlak yang termasuk dalam kajian pokok tentang

akhlak, adapun istilah-istilah tersebut adalah etika, moral, sopan santun dan

akhlak itu sendiri.

Yang pertama tentang etika, Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno.

Ethos yang berarti kesusilaan, perasaan batin dan suatu kecenderungan melakukan

suatu perbuatan1. Dalam kamus KBBI (edisi ke-1, 1988), bahwa makna etika

mempunyai tiga arti, pertama, ilmu yang mempelajari tentang perbuatan baik dan

perbuatan buruk. Kedua, kumpulan teori-teori yang berkaitan dengan akhlak.

Ketiga, tentang sebuah nilai dari suatu yang baik dan yang buruk.2

Hal demikian juga dikemukakan oleh Jan Hendrik Rapar dan Louis O.

Kattsof terkait pengertian etika. menurutnya dalam kamus besar bahasa Indonesia

“etika adalah ilmu apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan

kewajiban moral3. Franz Magnis Suseno juga menyebut bahwa istilah etika selalu

cenderung pada sisi kebaikan dan keburukan manusia dalam posisinya sebagai

manusia sejauh yang dapat dipikirkan oleh akalnya. Maka berdasarkan pengertian

diatas dapat diartikan bahwa etika merupakan suatu teori yang secara khusus

menjadikan perbuatan manusia sebagai objek kajiannya dan menjelaskan secara

1 Burhanuddin Salam, Etika Individual,(Jakarta; Rineka Cipta, 2000), h. 2

2 K. Bertens, Etika, (Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 4

3 Abd Haris, Etika Hamka, (Yogyakarta; LKis, 201), h. 34

Page 37: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

26

rinci kriteria-kriteria perbuatan manusia yang termasuk dalam kategori baik dan

buruk serta nilai-nlai yang terkandung didalamnya.

Sehingga manusia mengetahui secara jelas jenis perbuatan seperti apakah

yang mempunyai nilai baik dan buruk. Dan bisa menjadi landasan dalam

bertindak, supaya tidak lagi ada keraguan dalam diri manusia untuk melakukan

suatu perbuatan baik. Dan tidak mengukur manfaat suatu perbuatan hanya dengan

materi saja, akan tetapi dengan hal yang lebih besar yaitu nilai-nilai yang

terkandung didalamnya. Karena demikian ilmu etika menjadi ilmu pokok bagi

manusia yang harus dipelajari, sebagai landasan manusia dalam menjalani hidup.

Sedangkan moral berasal dari bahasa Latin. kata mores artinya adat

istiadat, kebiasaan dan tingkah laku4. Moral berarti menyangkut sikap dan prilaku

seseorang dalam hubungannya dengan orang lain (Mudhofir, 2009). Berdasarkan

pengertian diatas maka moral merupakan sikap nurani yang bersumber dari

kepekaan hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang

tertuang dalam prilaku kehidupan sehari-sehari. Ilmu etika merupakan ilmu

teoritis sedangkan moral adalah prakteknya5. oleh karenanya etika menjadi suatu

pengetahuan manusia dalam melakukan segala perbutannya yang pada gilirannya

akan melahirkan perbuatan baik.

Sedangkan kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jama’ dari Khuluqun

secara makna etimologi artinya adalah budi pekerti, perangai, tabi’at dan susila .

Kata tersebut mempunyai kaitan dengan kata khalqun yang artinya pencipta, dan

mempunyai kaitannya pula dengan kata makhluqun yang artinya berarti yang

4 Alex Sobur, Kamus Besar Filsafat, (Bandung; CV PUSTAKA SETIA, 2017), h. 676

5 Abd Haris, Etika Hamka, h. 34

Page 38: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

27

diciptakan6. Ketiga kata tersebut bukan hanya mempunyai keterkaitan secara kata,

namun lebih dari pada itu secara substansial mempunyai hubungan yang koheren

dalam fungsi dan tujuannya. Untuk mendapatkan nilai-nilai ketuhanan, maka

akhlak sebagai alatnya. Kalo kita cermati pengertian akhlak diatas bahwa

pembahasan ilmu akhlak meliputi perihal prilaku manusia yang kemudian dinilai

mempunyai dimensi kebaikan dan keburukan didalamnya. Pengertian diatas

berbanding lurus dengan apa yang kemudian dikemukakan oleh Imam Al-ghazali

tentang akhlak, bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang

dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak

memerlukan pertimbangan pemikiran terlebih dahulu7.

Berdasarkan pengertian diatas maka akhlak atau budi dapat diartikan

sebagai prilaku manusia yang dilakukan atas kehendak dan kemauan yang telah

tertanam dalam jiwanya yang tertuang dalam perbuatan dan dilakukan secara

berkelanjutan hingga menjadi kebiasaan. Perbuatan manusia yang diluar

pengertian tersebut tidak termasuk dalam kategori akhlak. Contoh, atas dasar

kebiasaannya seseorang membersihkan jalan umum untuk kepentingan orang

banyak, hal ini merupakan salah satu jenis perbuatan akhlak baik. Sedangkan

perbuatan yang dilakukakan bukan berdasarkan kebiasaan tidak lah termasuk

akhlak. Contoh, seseorang politisi memberikan bantuan kepada lembaga

pendidikan pada saat momentum politik saja, ini tidak termasuk perbuatan akhlak

karena bukan berdasarkan kebiasaan yang berkelanjutan.

Menurut KBBI sopan santun adalah tata krama. Sopan santun terdiri dari

dua kata sopan dan santun. Sopan artinya takzim menurut adat yang baik.

6 Zulkifli, Jamaluddin, Akhlak Tasawwuf, (Yogyakarta; Kalimedia, 2018), h. 3

7 Zulkifli, Jamaluddin, Akhlak Tasawwuf, h. 5

Page 39: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

28

Sedangkan santun adalah baik dan halus budi bahasa dan tingkah lakunya.

Sedangkan pengertian sopan santun menurut para ahli ialah suatu aturan atau tata

cara yang berkembang secara turun temurun dalam suatu budaya dimasyarakat

yang bisa bermanfaat bagi pergaulan antar sesama manusia sehingga terjalin suatu

pemahaman yang akrab, saling pengertian serta saling hormat menghormati8.

(Taryati dalam Suharti; 2004). Berdasarkan pengertian diatas dapat kita artikan

bahwa sopan santun adalah tata krama tindakan yang diatur oleh aturan yang

berlaku dalam lingkungan sekitar atau tradisi lokal.

Kalo melihat peristiwa amoral yang beberapa dekade ini kerap terjadi di

negara ini, maka akan muncul sebuah pertanyaan mendasar mengenai fungsi

etika, bahwa dimana peran etika dalam hal ini? Bisakah etika membuat manusia

menjadikan semua manusia baik? Jawabannya adalah etika tidak dapat membuat

manusia menjadi baik, akan tetapi etika dapat membuka matanya supaya bisa

melihat mana yang baik dan yang buruk9. Posisi etika sama halnya dengan

seorang dokter, dokter hanya bisa menjelaskan kepada pasiennya yang sedang

mengidap penyakit diabetes untuk tidak mengkonsumsi makanan yang ada unsur

gulanya karena akan semakin membahayakan kesehatan tubuhnya, kemudian

pasien boleh memilih untuk tidak mengkonsumsinya atau tetap

mengkonsumsinya, dan seorang dokter tidak kuasa mencegahnya. nah seperti

inilah cara etika bekerja.

Kalau kita lihat pada hakikatnya fungsi dan peran dari pada etika, moral,

sopan santun dan akhlak mempunyai kesamaan, yakni untuk menentukan hukum

atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk menentukan baik

8 http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-sopan-santun-dan-ramah-tamah/

9 Ahmad Amin, Ilmu Akhlak, Terj. K.H. Farid Ma’ruf dari judul Asli al-akhlak, (Jakarta;

Bulan Bintang, 1975), h. 6

Page 40: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

29

dan buruknya10

. keempat istilah diatas sama-sama memiliki tujuan yang sama pula

yakni menginginkan terbentuknya kondisi masyarakat yang damai, rukun, tentram

dan sejahtera secara lahiriah dan batiniah.

Adapun yang membedakan keempat istilah tersebut adalah hanya sumber

atau landasannya. Kalau pada etika sumber pengetahuan baik dan buruk itu

terletak pada akal, sumber moral terletak pada nurani, sumber akhlak terletak pada

Al-Quran dan Al-Hadits dan kebiasaan, sedangkan sumber sopan santun terletak

pada tradisi yang berlaku umum dalam suatu kelompok masyarakat. Kalau etika

mempunyai kecenderungan pada wilayah teoritis sedangkan moral, akhlak dan

sopan santun memiliki kecenderungan pada ranah praktis11

.

Pengetahuan tentang akhlak menurut agama Islam banyak dikemukakan dalam

kitab Al-Quran dan Hadits, karena keduanya merupakan pedoman bagi umat

Islam dalam melakukan perbuatan.

المحسنين يحب الله إن وأحسنوا أيديكم إلى الت هلكةل الله ول ت لقوا ب وأنفقوا في سبي

Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah SWT, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan. Dan berbuat

baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”

(QS. Al-Baqarah; 195).

10

Burhanuddin Salam, Etika Individual, h. 81 11

Burhanuddin Salam, Etika Individual, h. 81

Page 41: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

30

اإن من أحبكم إلي وأق ربكم مني مجلسا ي وم القيامة أحسنكم أخلق

Artnya : “Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling

dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling

baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).

Dan telah kita ketahui bahwa ajaran Islam tentang akhlak bersumber dari

aqidah yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada Rasulnya dan disampaikan

kepada umat manusia untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-sehari dengan niat

dan tujuan mencapai Tuhannya. Akhlak dalam Islam merupakan suatu cabang

ilmu pengetahuan. Namun akhlak lebih cenderung pada wilayah aplikatif,

sedangkan etika lebih kepada wilayah filosofis. Maka dari itu, keduanya sama-

sama membahas tentang yang baik dan yang buruk12

.

Hamka membuka pendapatnya tentang etika, menurutnya fokus

pembahasan etika mengarah pada persoalan baik dan buruk. Sedangkan fokus

pembahasan yang mengarah pada keindahan dan kejelekan masuk pada kajian

estetika. Dan keduanya termasuk pada pembahasan teori aksiologi (teori nilai atau

filsafat nilai). Untuk mendalami kajian tentang etika maka tidak lepas dari sesuatu

yang namanya nilai, karena didalam esensi baik dan buruk syarat dengan nilai-

nilai.

Oleh karenanya Buya Hamka juga menyinggung tentang nilai, menurutnya

nilai sebagai bentuk pemahaman yang lebih dalam tentang etika, walaupun

mungkin sejumlah pihak berasumsi bahwa nilai tidak ada korelasinya dengan

etika. Buya Hamka mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan nilai

dengan perbuatan baik dan perbuatan buruk. Buya Hamka menyebut nilai adalah

12

Suparman Syukur, Etika Religius, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2004), h. 3

Page 42: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

31

standard atau ukuran yang digunakan manusia untuk mengukur segala sesuatu13

.

Gordon Allport pun juga berkata demikian, bahwa nilai merupakan keyakinan

yang membuat manusia bertindak atas dasar pilihannya. Karena itulah

menurutnya keyakinan yang berdasarkan pada akal pikiran menempati posisi

tertinggi bila dibandingkan dengan posisi lainnya. Oleh karenanya nilai menjadi

sangat penting untuk dibahas dalam kajian etika.

Dalam sejarah Yunani dijelaskan bahwa filsuf yang kali pertama mengkaji

tentang etika adalah Sokrates ( 469-399 M). oleh banyak pihak Sokrates dianggap

sebagai pelopor yang mencoba menjadikan manusia sebagai objek kajian dalam

bidang filsafat (anthropocentris). Namun sejumlah peneliti mengatakan bahwa

dalam gagasan etika Sokrates tidak menunjukkan secara jelas tentang tujuan akhir

dari perbuatan etis dan tidak pula memberikan norma atau ukuran yang menjadi

dasar acuan dalam memberikan hukum baik atau buruk pada perbuatan manusia14

.

Akhirnya muncullah sejumlah ilmuan dengan berbagai teorinya tentang etika yang

dikaitkan dengan gagasan etika Sokrates.

Misalnya Aristoteles, ia tampak mencoba menyempurnakan teori etika

Sokrates yang dianggap mempunyai kekurangan yaitu tidak menunjukkan secara

jelas tentang tujuan akhir dari pada perbuatan etika itu sendiri. Sehingga dalam

teori etika Aristoteles ia menyebut bahwa tujuan akhir dari segala perbuatan

manusia adalah kebahagiaan. Metode untuk meraih kebahagiaan tersebut adalah

dengan optimalisasi penggunaan akal dengan sebaik-baiknya dalam melakukan

perbuatan.

13

Abd Haris, Etika Hamka, h. 58 14

Ahmad Amin, Ilmu Akhlak, Terj. K.H. Farid Ma’ruf dari judul Asli al-akhlak, h. 156

Page 43: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

32

Para pemikir akhlak Yunani lainnya selain Sokrates juga sangat

mengedepankan rasionalistik, mereka mendasarkan temuan-temuannya tentang

etika didasarkan pada usaha akal sehingga semuanya bersifat rasional. Ketentuan

baik dan buruk didasarkan pada pendapat akal pikiran yang sehat dari manusia.

Oleh karenanya benar jikalau fokus objek kajian etika yang di gagas oleh para

pemikir Yunani kita sebut sebagai anthtropocentris (memusat pada manusia)15

.

Teori etika yang berdasarkan akal tersebut sah-sah saja kita yakini kebenarannya

dan kita jadikan sebagai acuan dalam tindakan kita sehari-hari itu selagi tidak

bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

B. Filsafat Akhlak Menurut Al-Kindi

Nama lengkap Al-Kindi adalah Abu Yusuf Ya’qub ibn Ishaq Al-Kindi,

beliau hidup pada tahun (180-260 H/796-873 M). Nama Al-Kindi di ambil dari

sebuah suku yang merupakan suku asalnya yakni, banu Kindah, tepatnya di

daerah Selatan Jazieah Arab16

. Di dunia barat Al-kindi populeer dengan Al-

Kindus. Ia berasal dari keturunan bangsawan Arab dari kerajaan Kinda

(Yaman)17

.

Al-Kindi hidup pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah dibawah

kepemimpinan, al-Amin (809-813 M.), al-Ma’mun (813-833 M), Al-Mu’tasyim

(833-842 M), al-Wathiq (842-874 M), dan al-Mutawakkil (847-861 M)18

. Al-

Kindi merupakan orang pertama dari golongan pemikir muslim yang paling

termasyhur dalam membentuk renaissance Arab pada abad pertengahan dengan

15

Burhanuddin Salam, Etika Individual,h. 55 16

Sudarsono, Filsafat Islam, (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), h. 21 17

Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam, (jakarta; Karya Unipers, 2003), h.

42 18

George N. Atiyeh, Rawalpindi, AL-Kindi: Tokoh Filosof Muslim, (Bandung;

PUSTAKA, 1983 M), h. 118

Page 44: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

33

karya dan keilmuannya. Al-Kindi dijuluki sebagai filosof Arab, karena ia

keturunan Arab.

Al-Kindi mengatakan bahwa tujuan akhir dari filsafat adalah untuk

kepentingan moralitas. Sedangkan tujuan dari para filsuf adalah untuk mengetahui

suatu kebenaran dan berusaha untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan

kebenaran yang ia ketahui. Pengertian akhlak menurut Al-Kindi adalah upaya

untuk mematikan hawa nafsu. Dengan kata lain usaha untuk menghilangkan

kenikmatan yang bersifat materi dalam kehidupannya, karena bagi Al-Kindi

berusaha untuk mendapatkan kenikmatan materi berarti menghilangkan fungsi

akal19

.

Bahkan Al-kindi menyebut kenikmatan hidup yang materialistik itu adalah

suatu keburukan. Ia meyakini bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya itu adalah

kebahagiaan pada jiwa, karena menurutnya kebahagiaan yang cenderung pada

meteri maka tidak akan kekal dan akan cepat hilang, ketika benda itu hilang maka

hilanglah juga kebahagiaan itu. Al-kindi memberikan nasehat praktis dalam

kehidupan, bahwa kekayaan yang haqiqi bukanlah bersifat materi, akan tetapi

kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan spritual yang apabila hilang akan

membuat kita benar-benar merasa kehilangan20

.

Ketika seorang Socrates pernah ditanya mengenai keadaan dirinya,

mengapa Socrates tidak pernah mengalami kesusahan?. Kata Socrates, saya tidak

memiliki susuatu yang patut saya susahkan apabila hilang. Kemudian ditanya lagi

kenapa Socrates tidak pernah mengalami kesengsaraan dalam hidupnya?. Ia

19

Mustofa, Filsafat Islam, (Bandung; Pustaka Setia, 2007), h. 110 20

Mustofa, Filsafat Islam, h. 123

Page 45: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

34

menjawab, saya tidak pernah merasa tidak menginginkan sesuatu yang memang

tidak saya inginkan21

.

Al-Kindi menyebut bahwa keutamaan yang ada pada manusia adalah budi

pekerti yang terpuji, sehingga manusia mempunyai sebuah keutamaan-keutamaan

yang sempurna dan mampu mencapai keutamaan tersebut dengan menghilangkan

keinginan pada hal-hal yang bersifat lahiriyah. Menurutnya ilmu pengetahuan

etika tidak hanya berfungsi untuk mengetahui kebaikan dan keburukan, akan

tetapi juga ilmu etika berfungsi untuk menyatukan jiwa manusia dengan cahaya

ketuhanan, sehingga akan tercapai kebahagiaan yang haqiqi22

.

Sifat terpuji merupakan sifat alami yang ada pada manusia, oleh karenanya

manusia mempunyai kecenderungan untuk melakukan perbuatan baik. Karena

menurut Al-Kindi didalam pikiran manusia ada sifat keilahian yang selalu

memunculkan kecenderungannya pada kebaikan. Sedangkan perbuatan buruk

yang terjadi hanya merupakan sebuah aksiden kemenangan hawa nafsu atas akal

pikiran saja23

.

Al-Kindi membagi keutamaan menjadi tiga, yakni, sifat jiwa, buah dari

sifat jiwa, dan buah sifat yang tercermin dalam keadilan. Sifat jiwa dibagi menjadi

tiga pula yaitu, kebijaksanaan (hikmah), keberanian (sajaah), kesucian (iffah).

Kebijaksanaan merupakan keutamaan daya berpikir. Keberanian adalah sifat jiwa

21

Mustofa, Filsafat Islam, h. 112 22

George N. Atiyeh, Rawalpindi, AL-Kindi: Tokoh Filosof Muslim, h. 118 23

George N. Atiyeh, Rawalpindi, AL-Kindi: Tokoh Filosof Muslim, h. 118

Page 46: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

35

untuk mematikan keinginan hawa nafsu. Kesucian adalah memelihara badan serta

jiwa dari keinginan pada sesuatu yang bersifat materialistis24

.

Adapun kata-kata mutiara Al-Kindi yang menasehati kepada manusia

untuk bersifat qana’ah (cepat puas) dalam mendapakan sesuatu yang materialistis.

Diantaranya sebagai berikut:

Tentanglah hawa nafsu dan ikutilah kehendakmu

Kau tidak akan selamat dari hal yang kau benci hingga kau sanggup

menahan diri dari banyak hal yang kau senangi dan kehendaki

Menelaah kitab-kitab filsafat merupakan kegemaran jiwa yang berpikir

Jika manusia merusak anggota badannya yang terbaik pasti ia dicela;

anggota badan yang paling mulia adalah otak; darinya timbul rasa

inderawi, gerak dan perbuatan-perbuatan mulia. Orang-orang yang

minum-minuman keras berarti memasukkan kerusakan kedalam otak

mereka; jika berturut-turut badan terkena mabuk, otak menjadi sakit,

badan menjadi lemah dan jauh dari kemampuan yang dapat menimbulkan

inisiatif kegiatan-kegiatan kejiawaan yang kreatif25

.

C. Filsafat Akhlak Menurut Ar-Razi

Ar-Razi nama lengkapnya adalah Abu bakar Muhammad Ibnu Zakaria

ibnu Yahya Al-Razi. Di barat ia populer dengan nama Rhazes. Beliau dilahirkan

di Ray deket Teheran pada 1 Sya’ban 251 H (865 M). Selain dikenal sebagai

filsuf Muslim ia juga dikenal sebagai seorang dokter pada masa gubernur

Mansyur ibn Ishaq ibn Ahmad ibn Asad (gubernur Ray), selama enam tahun.

24

A. Mustofa, Filsafat Islam, h. 111 25

A. Mustofa, Filsafat Islam, h. 114

Page 47: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

36

Kabarnya ar-Razi dikenal sebagai seorang dokter yang paling orisinal dari semua

dokter muslim.

Ar-Razi menguasai banyak bidang ilmu pengetahuan diantaranya adalah

ilmu kesehatan, ilmu kimia, ilmu dan ilmu filsafat, sastra, astronomi dan

matematika. Selain Ar-Razi seorang filsuf ada juga nama ar-Razi yang lain,

misalnya Fakhruddin Ar-Razi dan Najmuddin Ar-Razi. Karenanya untuk

membedakan Ar-Razi seorang filsuf dengan Ar-Razi yang lain perlu adanya

penambaan sebutan Abu Bakar yang merupakan nama gelarnya26

.

Di kota Ray beliau belajar dengan ilmu kedokteran kepada Ali Ibn Rabban

Al-Thabari dan belajar ilmu filsafat kepada Al-Balkhi. Ia juga merupakan

seorang penulis yang masyhur, hal demikian terbukti dengan banyaknya

karyanya yang ia hasilkan dan menjadi referensi bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Menurut Ar-Razi tingkah laku manusia berdasarkan pada petunjuk rasio.

Hawa nafsu harus berada dibawah kendali akal dan agama27

. Oleh karenanya Ar-

Razi sangat melarang sesuatu apapun yang dapat merusak akal manusia dan

sesuatu yang melanggar ajaran agama. Misalnya konsumsi narkoba, minuman

keras dan tindakan tercela lainnya, Karena hal tersebut selain dapat merusak

kinerja akal normal juga melanggar ajaran agama, yang kemudian pada akhirnya

akan mengantarkan manusia pada kehancuran.

Ar-Razi meyakini bahwa jiwa dan tubuh merupakan dua unsur yang saling

berpengaruh. Semisal, keinginan jiwa tidak akan tercapai kecuali dengan melalui

perbuatan tubuh. Dalam hal ini, demi tercapainya akhlak terpuji, Ar-Razi tidak

26

Sirajuddin Zar, Filsafat Islam Filosof dan Filsafatnya, h. 113 27

Muhammad Alfan, Filsafat Etika Islam, h. 194

Page 48: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

37

hanya mencegah sesuatu yang sifatnya jasadi akan tetapi juga mencegah susuatu

yang sifatnya nonjasadi yakni, sifat iri hati, dengki, cinta yang berlebihan, dusta,

tamak, kikir, sombong dan lainsebagainya28

.

Ar-Razi menjelaskan tentang pentingnya hidup bermasyarakat yang baik,

menurut Ar-Razi fungsinya adalah supaya satu sama lain saling menasehati

untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat merusak dirinya. Secara medis, Ar-

Razi bukan hanya menginginkan adanya dokter tubuh (At-Thib Al-jasmani), tapi

juga menginginkan adanya dokter jiwa (Ath-Thibb Ar-Ruhani), tujuannya adalah

supaya selain penyembuhan penyakit tubuh, jiwa juga harus mendapat kan

penyembuhan yang setara dengan tubuh untuk menjaga keseimbangan jiwa

dalam melakukan segala aktivitasnya, supaya tidak mengalami kekurangan

ataupun kelebihan, karena kondisi yang dialami jiwa akan berdampak pada

perbuatan tubuh, hal itu lah yang dinamakan dengan akhlak.

Menurut Ar-Razi tujuan dari pada perbuatan itu adalah kebahagiaan, hal

itu dibuktikan oleh penjelasannya tentang teori kebahagiaan dalam karyanya At-

Thib Ar-Ruhani dan Ash-Shirat Al-Falsafiyah bahwa kebahagiaan tidak lain

adalah kembalinya apa yang telah tersingkir oleh kemudharatan29

. Maksudnya

adalah bahwa pada hakikatnya fitrah manusia adalah baik, namun hakikat itu

terkikis oleh sesuatu yang dapat merusak diri manusia, baik hal yang bersifat

jasadi maupun yang nonjasadi.

Oleh karenanya Ar-Razi sangat mengecam keras adanya sifat sombong

dan lalai, karena hal demikian dapat menghambat manusia dalam belajar dan

bekerja untuk lebih baik. iri hati, karena iri hati dapat memicu terjadinya

28

Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam, h. 29 29

Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam, (Bandung; Pustaka Setia, 2009), h. 78

Page 49: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

38

permusuhan sesama manusia. Tamak, karena sifat tamak dapat melahirkan rasa

sakit hati. Mabuk, mabuk dapat menyebabkan hilangnya kerja otak pada

manusia, Persetubuhan yang berlebihan akan dapat menghasilkan penyakit dan

lain sejenisnya30

, kecemasan yang berlebihan akan mengakibatkan halusinasi dan

sikap loyo.

Secara keseluruhan Inti pembahasan etika Ar-Razi ada pada himbauan

pada akal untuk selalu mengawasi dan memerangi hawa nafsu agar tidak

merusak diri manusia. Sebagaimana pernah dikatakan oleh Mohaghegh, bahwa

Ar-Razi lebih sering memakai kata hawa dibandingkan para filsuf muslim moral

yang lainnya, karena lebih menitik beratkan pada pentingnya melawan dan

mengendalikan hawa nafsu oleh akal.31

D. Filsafat Akhlak Menurut Ibnu Miskawaih

Ibnu Miskawaih nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Kasim Ahmad

(Muhammad) bin Ya’qub bin Maskawaih. Beliau dilahirkan di Ray (Iran) pada

320 H (932 M). dan wafat di Asfahan pada 9 Safar 421 H (16 Februari 1030 M)32

.

Beliau menimba ilmu pengetahuan di Baghdad. Beliau mendapat gelar guru ketiga

setelah Al-Farabi. Ibnu Miskawaih selain sebagai seorang filsuf beliau sebagai

penyair, sejarawan yang sangat popular. Selain itu Miskawaih dikenal sebagai

bapak etika Islam. Beliau mampu merumuskan dasar-dasar ilmu etika dalam

kitabnya Tahdzib Al-akhlak wa Tathir Al-A’raq (pendidikan budi dan

30

Hasyimsyah Nasution, Filsafat Iskam, (Jakarta; Gaya Media Pratama, 1999), h. 29 31

Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam, h. 80 32

Hasyimsyah Nasution, Filsafat Iskam, h. 55

Page 50: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

39

pembersihan akhlaq)33

. Referensi filsafat etika Ibnu Miskawaih bersumber dari

filsafat Yunani, peradaban Persia, ajaran syariat Islam, dan pengalaman pribadi34

.

Dari sekian banyak bidang ilmu yang ia geluti, ia lebih mencondongkan

diri pada bidang sejarah dan akhlak. Miskawaih mempunyai banyak guru yang

sangat berpengaruh dalam kemahirannya dalam menguasai segala bidang ilmu

pengetahuan. Abu Bakar Ahmad ibn Kamil al-Qadhi adalah salah satu gurunya

dibidang ilmu sejarah dan Ibnu al-Khammar salah satu gurunya dibidang filsafat.

Ia mempunyai karya tulis yang cukup banyak dan fenomenal, ini membuktikan

bahwa kapasitas keilmuan Ibnu Miskawaih tidak diragukan.

Dalam Konsep akhlak yang di gagas oleh Ibnu Miskawaih terdapat istilah

titik tengah, yang dimaksud sebagai kriteria kebajikan menurut Ibnu Miskawaih.

Titik tengah adalah posisi ideal yang mempunyai jarak yang begitu jauh dari dua

kehinaan disamping kanan dan kirinya. Dan untuk menjaga nilai-nilai kebaikan

tersebut agar tetap utuh dan tidak berkurang nilainya maka titik tengah tidak boleh

bergeser sedikit pun mendekati salah satu kehinaan disampingnya, karena hal

tersebut akan mengurangi nilai-nilai yang terkandung dalam kebaikan itu. Oleh

karena itulah para filsuf mengatakan bahwa untuk mencapai posisi ideal titik

tengah tidak lah mudah, ketika sudah dicapai maka lebih sulit untuk

mempertahankannya agar tidak bergeser mendekati kehinaan disamping kanan

dan kirinya. Karena menurutnya sebab-sebab kejelekan lebih banyak

dibandingkan dengan sebab-sebab kebaikan itu sendiri. Berikut penjelasan makna

titik tengah yang dimaksud oleh Ibnu Miskwaih35

;

33

Musthofa Hasan, Sejarah Filsafat Islam, (Bandung; Pustaka Setia, 2015), h. 86 34

Muhammad Alfan, Filsafat Etika Islam, (Bandung; Pustaka Setia, 2011), h. 204 35

Ibn Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terj. Helmi Hidayat (Bandung;

Mizan, 1994), h. 51

Page 51: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

40

Kejujuran adalah titik tengah yang posisinya terletak diantara dua

kehinaan, yaitu, bohong dan munafik. Orang yang berbohong tidak akan

mengatakan apa sebenarnya terjadi serta melebih-lebihkan sesuatu yang tidak

terjadi sebenarnya. Sedang munafik adalah perkataan seseorang yang bertolak

belakang dengan perbuatannya.

Dermawan merupakan titik tengah yang terletak dari dua perbuatan yang

hina yaitu kikir dan boros. Orang yang kikir tidak akan menyedekahkan hartanya

kepada orang miskin. Sedangkan orang yang boros akan menggunakan hartanya

secara berlebihan untuk sekedar berpoya-poya untuk mencari kesenangan semata.

Kearifan adalah titik tengah yang terletak diantara bodoh dan dungu. Yang

dimaksud kebodohan disini adalah menggunakan akal pikiran pada sesuatu yang

tidak baik. Sedangkan yang dimaksud dungu adalah dengan sengaja

mengenyampingkan akal pikirannya pada sesuatu hal yang baik. Dengan kata lain

dungu bukanlah sifat yang dipahami sebagai cacat alami.

Pandai merupakan titik tengah yang letaknya terdapat diantara kebusukan

mental dan ketololan. busuk mental disini dimaknai dengan kondisi mental yang

mempunyai sifat yang berlebihan. Sedang tolol dimaknai dengan kondisi mental

yang bersifat kekurangan, kurangnya illmu, kurangnya nilai spiritual dan lain

sebagainya. Sederhana adalah titik tengah yang posisinya berada diantara dua sifat

yang tercela yaitu, berlebihan dan berkekurangan.

Ingat merupakan titik tengah yang berada diantara dua lupa, yaitu, lupa yang

melalaikan apa yang seharusnya diingat dan lupa yang berupa memperhatikan

sesuatu yang tidak boleh diingat. Dan banyak lagi suatu kehinaan dan keutamaan

Page 52: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

41

yang bisa menjadi titik tengah untuk menemukan kriteria kebaikan yang dimaksud

oleh Ibnu Miskawaih36

.

Ibnu Miskawaih mengartikan bahwa akhlak adalah sebuah sikap mental

atau keadaan jiwa yang mempunyai daya dorong untuk bertindak tanpa berpikir

dan pertimbangan37

. Dalam hal ini Ibnu Miskawaih membagi akhlak manusia

menjadi dua, akhlak yang bersumber dari watak dan akhlak yang bersumber dari

kebiasaan dan latihan. Sehingga dengan pengertian tersebut manusia dituntut

untuk selalu melakukan perbuatan baik.

Ibnu Miskawaih mempunyai pengertian yang berdeda dengan pada

umumnya dalam memaknai kata al-insan (Manusia). Ibnu Miskawaih

memaknai kata al-insan (manusia) berasal dari kata al-uns, yang artinya jinak.

Sedangkan perspektif lain pada umumnya memaknai kata al-insan bersal dari kata

al-nisyan artinya pelupa38

. Mengenai akhlak manusia, Ibnu Miskawaih menentang

keras pendapat beberapa filsuf klasik yang menyebut bahwa akhlak manusia

bersumber dari watak dan tidak bisa dirubah dan diperbaiki.

Terdapat perbedaan pendapat diantara para filsuf klasik mengenai akhlak,

berikut jenis-jenis perbedaan pendapat tersebut, ada yang berpendapat bahwa

akhlak manusia dimiliki oleh jiwa yang tidak berpikir (nonrasional). Ada pula

yang berpendapat bahwa akhlak dimiliki oleh jiwa yang berpikir (rasional),

pendapat lain mengatakan bahwa akhlak manusia bersumber dari watak alami dan

bersifat permanen, sementara pendapat yang lain mengatakan bahwa akhlak

manusia tidak berasal dari watak alami, sedangkan pendapat yang terakhir

36

Ibn Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terj. Helmi Hidayat, h. 52 37

Sirajuddin, Filsafat Islam, (Jakarta; Rajawali Pers, 2004), h. 135 38

Hasyimsyah Nasution, Filsafat Iskam,h. 61

Page 53: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

42

mengatakan bahwa akhlak manusia sifatnya alami namun dapat berubah dengan

cepat atau lambat melalui latihan dan pendidikan39

.

Pendapat yang terakhir inilah yang didukung oleh Ibnu Miskwaih tentang

akhlak manusia, karena menurutnya sejalan dengan ajaran Islam. Al-Quran dan

Al-Hadits menyatakan secara terang bahwa tujuan diutusnya Nabi Muhammad

SAW kedunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Bahkan dalam

Islam akhlak yang baik menjadi parameter bagi keberhasilan manusia dalam

mencapai kesempurnaan kemanusiaannya. Adapun dalam proses penyempurnaan

itu tentu mempunyai cara-cara, yaitu dengan melalui pendidikan dan latihan.

Adanya perintah atau kewajiban untuk melakukan ibadah, salah satu

tujuannya adalah untuk melatih dan mendidik karakter manusia agar senantiasa

melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk40

. Kebenaran tersebut

tidak bisa dibantah, binatang yang notabenenya tidak mempunyai akal pikiran bisa

jinak dengan dididikan dan latihan-latihan, apalagi manusia yang mempunyai akal

pikiran.

Misalnya kondisi akhlak yang dialami oleh bangsa Arab pada masa sebelum

diutusnya Rasulullah sangat kacau, namun dengan cara pendidikan dan latihan-

latihan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad kepada bangsa Arab akhirnya

tingkah laku atau akhlak bangsa Arab semakin baik kendatipun tidak secara

keseluruhan. Fakta tersebut mengafirmasikan bahwa watak alami manusia bisa

dirubah dengan nasihat pendidikan dan latihan. Seorang anak dapat berpotensi

memiliki kecenderungan kepada akhlak baik dan pada akhlak buruk tergantung

pendidikan dan kebiasaan yang diajarkan oleh orang tuanya.

39

Ibn Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terj. Helmi Hidayat, h. 56 40

Hasyimsyah Nasution, Filsafat Iskam,h. 61

Page 54: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

43

BAB IV

KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA

MUTHAHHARI

A. Pengertian Kebaikan

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna karena keniscayaan

akal pikiran yang dimilikinya dan dituntut untuk berbuat kebaikan dalam segala

tindak tanduknya. Adanya wahyu juga sangat membantu manusia sebagai

pedoman atau landasan manusia untuk bertindak, sehingga umat manusia dituntut

untuk selalu berbuat kebaikan. Akan tetapi dalam perkembangannya muncul

persoalan terkait dengan perbuatan manusia.

Di kalangan para ulama terjadi perbedaan pendapat tentang kriteria

perbuatan baik. Apa kriteria perbuatan baik itu? Apakah semua perbuatan

manusia disebut sebagai perbuatan yang baik? Apa keistimewaan yang dimiliki

oleh sebuah perbuatan sehingga bisa dikatakan baik?. bertolak dari pertanyaan-

pertanyaan inilah kemudian para ulama kemudian mempunyai pandangan yang

berbeda-beda.

Murthada Muthahhari dalam bukunya yang berjudul Filsafat Akhlak

mengemukakan pendapatnya terkait dengan perkara perbuatan manusia. Murtdha

Muthahhari membagi perbuatan manusia menjadi dua bagian, perbuatan alami

dan perbuatan akhlaki. Perbuatan alami adalah suatu perbuatan fitrah manusia

yang tanpa didasari dengan adanya upaya pikiran. Misalnya ketika lapar ya

makan, haus ya minum, ngantuk ya tidur. dan perbuatan alami ini tidak layak

mendapat pujian, karena binatang pun juga demikian. Sedangkan perbuatan

Page 55: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

44

akhlaki adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain1

tanpa mengharapkan sesuatu selain hendak berbuat baik kepada orang tersebut.

Perbuatan inilah yang termasuk perbuatan mulya dan layak untuk dipuji dan

diapresiasi.

Perbuatan baik atau akhlaki memiliki kedudukan tertinggi dalam diri

manusia. Karena perbuatan akhlaki mengandung nilai-nilai yang lebih tinggi

dibanding dengan materi atau uang atau barang. Misalnya para sukarelawan yang

bekerja untuk korban gempa bumi sampai rela mempertaruhkan jiwa raganya

untuk orang lain tanpa mengharap imbalan, kedudukannya lebih tinggi dibanding

karyawan yang bekerja siang dan malam hanya karena untuk mendapatkan upah.

Nilai-nilai yang terkandung dalam perbuatan akhlaki itu tidak bisa dibandingkan

dengan nilai materi atau barang.

Definisi perbuatan baik atau akhlaki didasarkan pada tujuan, ada juga

pandangan yang menyebut bahwa definisi akhlaki didasarkan pada perasaan

mencintai sesama2. Namun pada prinsipnya kedua pandangan tersebut mempunyai

suatu kesamaan, karena perbuatan yang dilakukan tujuannya untuk orang lain

tidak akan terealisasi tanpa ada perasaan cinta terhadap sesama. Definisi tersebut

dapat terbantahkan dengan adanya perbuatan seorang ibu terhadap anaknya yang

juga didasari dengan perasaan cinta terhadap orang lain dan orang lain itu adalah

anaknya, seorang ibu rela berkorban jiwa dan raga untuk anak yang disayanginya.

sekalipun sikap keibuan secara emosional merupakan perbuatan yang sangat

bernilai, namun kendati demikian perbuatan seorang ibu terhadap anaknya tidak

1 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 24

2 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 26

Page 56: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

45

termasuk dalam kategori perbuatan akhlaki, karena perbuatan keibuan atas dasar

fitrah dan alami, dan seorang ibu tidak memperoleh perbuatan tersebut dari hasil

upayanya sendiri. Seperti halnya seorang laki-laki secara fitrah dan alami

mempunyai hasrat seksual pada seorang perempuan.

Contoh diatas mempunyai makna yang berbeda dengan pandangan orang

lain pada umumnya. Pada umumnya Kasih sayang seorang ibu pada anaknya

justru mempunyai nilai yang besar sehingga jasa seorang ibu dianggap perbuatan

yang sangat mulia. Namun Murtadha Muthahhari mempunyai pandangan yang

berbeda beliau menganggap perbuatan seorang ibu pada anaknya adalah hal yang

fitrah atau alami dan tidak patut dimulyakan karena tidak adanya upaya pikiran,

karena hewan yang tidak punya akal pikiran juga melakukan hal demikian.

Dalam hal ini perlu kiranya ada penambahan definisi yang memberikan

batasan atau pembeda secara terang antara perbuatan akhlaki dan perbuatan alami,

yaitu perbuatan akhlaki adalah perbuatan yang tujuannya adalah untuk orang lain

atau suatu hal diluar dirinya dengan syarat keadaan tersebut diperoleh dari hasil

usahanya bukan secara alami3. Beberapa contoh perbuatan akhlaki sebagai

berikut;

1. Memaafkan

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits Nabi

Muhammad Saw, ada tiga hal perbuatan yang termasuk perbuatan

akhlaki; memaafkan orang yang menzalimimu, memberi kepada orang

3 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 27

Page 57: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

46

yang tidak mau memberimu, dan menyambung tali persaudaraan

dengan orang yang memutuskanmu.

2. Menjaga lingkungan

Menjaga lingkungan sekitar juga termasuk dalam kriteria

perbuatan baik, karena ada hakikatnya fungsinya adalah

menyelamatkan manusia dari bencana alam yang diakibatkan oleh

rusaknya alam itu sendiri. Adanya penebangan hutan yang berskala

besar, tidak membuang sampah pada tempatnya, pengeboman ikan dan

lain sebagainya. Dari perbuatan tersebut akan berdampak signifikan

pada orang lain. Berdampak pada nelayan sehingga para nelayan

mengalami kesulitan dalam mencari ikan karena karangnya rusak

akibat pengeboman, warga pedesaan terdampak longsor akibat

penebangan hutan secara berlebihan dan masyarakat mengalami

kebanjiran karna sampah tidak buang pada tempatnya sehingga

membuat saluran air tersumbat.

3. Menyayangi binatang

Pada hakikatnya semua benda atau mahluk hidup yang ada di

alam semesta adalah ciptaan Tuhan. Yang mana manusia diberi

tanggung jawab untuk menjaganya dan melestarikannya (mu’amalah

ma’al bi’ah). Termasuk juga binatang. Dalam sebuah hadits shahih

yang diriwayatkan mutafaq’alaih yang mengkisahkan bahwa (“ada

seorang yang berjalan dipadang pasir kemudian melihat seekor anjing

yang menjulurkan lidahnya kehausan ditepi sumur, melihat anjing

tersebut sontak seorang itu kemudian membuka sepatunya dijadikan

Page 58: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

47

timba untuk menimba air dalam sumur itu dan kemudian memberikan

anjing air minum hingga puas. Atas perbuatan mulya yang dilakukan

pemuda itu Allah membalasnya dengan memasukkannya dia ke

syurga”).

Imam Ali Zaenal Abidin sangat berharap do’a tersebut menjadi landasan

tindakan bagi umat manusia dalam berbuat. Begitulah seharusnya manusia

bersikap. perbuatan yang terkandung dalam do’a-do’a tersebut memberikan nilai-

nilai yang tinggi yang dan tidak bisa disetarakan dengan nilai materi. Dampak dari

perbuatan do’a tersebut memberikan dampak yang besar dalam segala aspek bagi

kehidupan umat manusia dimuka bumi ini.

Dalam hal demikian, ada sebuah kisah yang dapat memotivasi umat

manusia agar senantiasa mementingkan kepentingan orang lain atau berbuat baik

kepada orang lain, yakni tentang kisah Sirriy Siqthiy. Beliau adalah seorang urafa.

Dalam kisahnya, Beliau mempunyai satu unit toko yang posisinya di Pasar

Baghdad, suatu ketika Sirriy mendengar berita bahwa pasar pasar Baghadad

mengalami kebakaran, mendengar berita itu Sirriy sontak terkejut dan mendatangi

lokasi pasar Baghdad dengan hati sedih, ternyata toko miliknya tidak terbakar,

hanya toko milik orang lain dasampingnya yang terbakar, kemudian dengan

legah hati dia mengucapkan “Alhamdulillah”. Sejak peristiwa itulah Sirriy

senantiasa beristighfar kepada Allah mengucap Al hamdulillah selama tiga puluh

tahun. Akhirnya Sirry pun sadar bahwa ucapan Alhamdulillah yang diucapkan

hanya karena rasa syukur karena api tak membakar toko miliknya nya, akan tetapi

seakan-akan ia rela toko orang lain terbakar. dengan perasaan bersalah kemudian

dia bertanya pada diri-sendiri, tak adakah perasaan sedih atas musibah yang

Page 59: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

48

menimpa orang yang toko nya terbakar sedangkan orang itu adalah saudara kita.

Dari situlah ia menyitir hadits Nabi, “Barang siapa melewatkan waktu paginya

tanpa memperhatikan urusan kaum muslimin, maka tidaklah dia termasuk dari

mereka”.

B. Latar Belakang Tindakan Kebaikan

Manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya

membuat dirinya tidak lepas dari adanya perbuatan baik dan buruk yang

dilakukannya. namun terlepas dari itu semua manusia mempunyai kecenderungan,

rangsangan, perasaan yang membuat dirinya ingin selalu melakukan perbuatan

baik, sehingga rela mengorbankan kesenangan dirinya, rela mengorbankan

kepentingan egoistiknya dan rela memendam semua keinginan dirinya. Demi

suatu hal yang dianggapnya me mpunyai nilai-nilai yang tak bisa tergantikan oleh

apapun. Perbuatan baik merupakan sebuah tindakan yang berangkat dari sebuah

kecenderungan yang tidak berkaitan dengan subjek pelakunya, akan tetapi

berkaitan dengan orang lain atau hal lain diluar dirinya4.

Hal demikian yang dimaksud adalah perbuatan akhlaki atau kebaikan. Tak

sedikit pihak lain dari berbagai latar belakang yang menghujat keyakinan manusia

yang konsisten mempertahankan kecenderungannya itu, sehingga memunculkan

rasa keingin tahuan dari pihak tersebut yang seakan-akan harus dijawab. Perlu kita

ketahui bahwa idealnya setiap segala sesuatu yang kita kerjakan mempunyai

landasan dan tujuan yang jelas sehingga memantik diri kita untuk melakukan

perbuatan itu tanpa keraguan.

4 Murtadha Muthahhri, Keadilan Ilahi, (Bandung; Mizan, 2009), h. 18

Page 60: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

49

Begitu juga dengan perbuatan baik atau akhlaki tentunya mempunyai

fondasi dan tujuan yang jelas. Dalam hal ini Murtadha Muthahhari merasa

mempunyai tanggung jawab penuh untuk menjawab segala keresahan sejumlah

pihak terkait dengan latar belakang perbuatan baik atau akhlaki. Sebagaimana

Imam Ali pernah mengatakan bahwa “Awal agama adalah pengetahuan tentang

Tuhan”, maka pengetahuan tentang Tuhan (teologi) merupakan batu loncatan

pertama bagi kemanusiaan5. Kemanusiaan dan akhlak tidak akan pernah memiliki

arti apa-apa tanpa ditopang dengan pengenalan Tuhan. Dengan kata lain perkara

spiritual tidak akan ada nilainya bila tidak didahului dengan pengenalan Tuhan.

Terkait dengan adanya perbuatan akhlaki pada manusia, ada dua pendapat

yang menyebut bahwa, pertama perbuatan akhlaki adalah perbuatan yang

langsung diperintahkan oleh agama. Kedua, manusia dapat dididik dan dibimbing

sehingga menyandang kebiasaan, sehingga dari kebiasaan-kebiasaan itu

melahirkan perbuatan akhlaki. Jadi agama memiliki peran penting dalam

melahirkan perbuatan akhlaki. Hal demikian juga berbanding lurus dengan

perkataan Dostoevsky bahwa, agama merupakan satu-satunya timbangan yang

membuat manusia membatasi antara perbuatan yang harus dikerjakan dan

perbuatan yang harus ditinggalkan6. Jika Tuhan dan agama itu tidak ada, maka

semua batasan dan larangan tidak berarti.

Murtadha Muthahhari mengecam keras logika Russel tentang

kemanusiaan. Russel mempunyai pikiran materialistis. Dia selalu menganjurkan

suatu perbuatan demi kemanusiaan. Padahal, apabila suatu perbuatan akhlaki tidak

5 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 56

6 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 25

Page 61: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

50

mempunyai landasan teologis dalam jiwa manusia maka nilai-nilai yang

terkandung didalamnya tidak akan berarti. Agama sudah membuktikan tentang

kebenaran akhlaki yang berlandaskan agama melalui eksperimen, dan hasilnya

adalah, agama mampu menciptakan adanya ketaatan serta keyakinan yang besar

pada kekuatan akhlak sejak dahulu, saat ini, hingga masa yang akan datang.

Sejak dahulu orang-orang barat yang sangat getol meneriakkan jargon-

jargon kemanusiaan dan hak asasi manusia entah kemana perginya ketika perang

dunia pertama dan kedua, yang dimana nilai-nilai kemanusia sudah tidak lagi

ditampakkan dan hak asasi manusia sudah tak lagi diperdulikan. Bahkan manusia

menjadi korban kepentingan Negara untuk mencapai kekuasaan. Fakta tersebut

secara spontanitas menampikkan atau menepis bahwa perbuatan akhlaki bisa

terwujud tanpa adanya pengenalan Tuhan atau iman.

Dimanakah orang-orang yang dahulu menyuarakan kemanusiaan dengan

kencangnya dalam tragedi Aljazair dan berbagai fenomena kemanusiaan lainnya,

berbagai tindakan kekejian berlangsung disana, apakah orang-orang Prancis

peduli para korban perang, apakah mereka peduli dengan peradaban-peradaban

yang dihancurkan, apakah mereka prihatin dengan nasib manusia yang terlantar

hidupnya, apakah mereka peduli dengan tempat-tempat ibadah yang telah mereka

hancurkan, dimanakah nilai-nilai kemanusiaan pada waktu itu.

Pemikiran-pemikiran tentang kemanusiaan banyak mereka tulis dalam

karya-karya ilmiahnya, dan kalau kita membacanya tentu kita akan takjub dan

terkesima dengan teori-teori baru yang ia telurkan dalam kajian kemanusiaan.

Akan tetapi tanpa adanya fondasi keimanan yang kuat atau pengetahuan tentang

Page 62: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

51

Tuhan maka teori-teori yang mereka hasilkan dilanggar dengan sendirinya yakni

mengedepankan kepentingan egonya.

Hal demikian semakin meyakinkan kita bahwa perbuatan baik atau akhlaki

tidak akan konsisten diaplikasi jikalau tanpa fondasi agama dan keimanan yang

kuat. saya akan mengupas sisi lain dari kisah seorang Imam Husein yang

senantiasa konsisten dalam melakukan perbuatan baik yang didasarkan pada

keimanan yang kuat serta pengetahuan tentang Tuhan. Sisi lain yang paling

terlihat dari sosok seorang Imam Husein adalah tentang keluhuran budinya

sehingga begitu pantas kisahnya untuk diangkat dalam kondisi ini dan dapat

menjadi inspirasi bagi umat manusia untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-

nilai kemanusiaan.

Yang memicu munculnya gerakan dari sosok seorang Imam Husen untuk

menegakkan nilai-nilai agama Islam adalah ketika kondisi lingkungan dipenuhi

dengan berbagai macam tindakan kezaliman yang luar biasa, namun Imam Husen

tidak serta merta melakukan tindakan-tindakan yang melanggar nilai-nilai akhlaki,

dia tidak berbuat keji pada musuh-musuhnya, dia tidak menyakiti musuhnya dan

tidak menzalimi musuhnya. Salah seorang muridnya sekaligus loyalisnya

bernama Muslim Ibnu Aqil mengatakan bahwa meskipun Imam Husen

mempunyai peluang emas untuk membunuh Ibnu Ziyad yang merupakan lawan

perangnya, akan tetapi masih sempatnya dia berpikir bahwa agamanya (Islam)

melarang membunuh orang lain dari belakang.

Dalam konteks ini menurutnya Islam menganggap rendah perbuatan

membunuh orang dari belakang. Kemudian banyak orang bertanya kepada

Page 63: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

52

Muslim Ibnu Aqil (muridnya) mengapa Imam Husein tidak membunuh Ibnu

Ziyad waktu itu yang sudah jelas-jelas merupakan musuh perangnya? Kemudian

Muslim menjawab dengan tegas bahwa waktu itu Imam Husein teringat dengan

sebuah hadits Nabi Muhammad Saw. Bahwa “keimanan seorang muslim tiada

akan pernah mengizinkan penyandangan bersikap zalim terhadap orang lain,

sekalipun terhadap non muslim”.

Menurutnya tindakan zalim itu tidak jantan dan tidak bertanggung jawab.

Imam Husen berkata kepada pengikutnya, Islam tidak mengizinkan pengikutnya

memboikot air bagi musuh yang sedang kehausan, janganlah bersikap demikian

karena metode perang kita bukan seperti itu. maka berikanlah air pada mereka,

bahkan kepada kuda-kuda mereka7.

Ketika itu, salah satu pengikutnya berkata kepada Imam Husein bahwa

momen inilah yang sangat tepat bagi kita untuk memulai penyerangan kepada

mereka karena mereka sedang dalam kehausan dan kelaparan, Imam Husen

menjawab dengan tegas “saat ini memang waktu yang baik untuk membantai

musuh, tetapi secara hukum Islam itu merupakan tindakan yang dilarang, selagi

musuh perang tidak melakukan penyerangan kepada kita, maka kita tidak akan

pernah memulainya terlebih dahulu. Karena sejatinya mereka itu muslim kitapun

muslim.

Sikap mulya dari seorang Imam Husein merupakan perbuatan yang patut

mendapat pujian. Inilah contoh perbuatan akhlaki yang didasarkan pada iman atau

pengenalan tentang Tuhan secara mendalam. Terbukti bahwa perbuatan akhlaki

7 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 66

Page 64: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

53

yang dilandaskan pada pengenalan Tuhan akan bertahan abadi dalam jiwa

manusia selama-lamanya, tanpa bisa dihancurkan oleh kepentingan kekuasaan,

kepentingan individual, kepentingan keluarga dan kepentingan golongan. Begitu

juga sebaliknya perbuatan yang tidak didasarkan pada fondasi keimanan akan

sangat mudah dihancurkan oleh kekuatan egoisme. Pandangan Nitsche tentang

moralitas hanya akan memberi manfaat pada keadaan tertentu saja dan tidak akan

kekal abadi.

Di era ilmu pengetahuan seperti saat ini, salah satu faktor yang juga

memberikan pengaruh dalam mempertahankan serta mewujudkan perbuatan

akhlaki agar tidak hancur dan terus dilakukan adalah dengan melalui logika dan

basis yang kuat, bukan melalui taklid dan indoktrinasi. Dalam hal ini, Allah Swt,

memberikan analogi dalam firmannya “Tidakkah kalian memperhatikan,

bagaimana Allah memberikan perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon

yang baik; batangnya kokoh dan cabangnya menjulang tinggi ke langit. Ia

memberikan buahnya setiap saat dengan izin Tuhannya. Allah membuat

perumpamaan bagi manusia supaya mereka berpikir,” (QS 14: 24).

Dalam firman diatas Allah Swt memberi contoh kepada umat manusia

apabila manusia ingin subur dan memiliki dahan, daun yang lebat dan buah. Maka

manusia itu harus memiliki akar atau fondasi yang kuat. bila tidak, maka manusia

tidak akan mungkin seperti itu alias tumbang diterpa badai.

C. Pengertian Keburukan

Sejatinya keberadaan manusia dimuka bumi ini dengan segala potensi

kebaikan yang ada dalam dirinya membuat manusia akan cenderung melakukan

Page 65: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

54

kebaikan yakni bermanfaat untuk orang lain dan segala ciptaan Allah yang ada

dimuka bumi ini. Karena itulah salah satu tujuan diciptakannya manusia ke muka

bumi ini yakni, menjadi khlaifah dimuka bumi. Namun akan menjadi ironis ketika

keberadaan manusia dimuka bumi ini justru malah membuat kehancuran,

kerusakan dan malapetaka.

Perbuatan manusia yang dapat merugikan orang lain karena perbuatannya

maka itulah yang dinamakan keburukan. Karena tidak sesuai dengan fungsi

dirinya sebagai manusia yang dianugrahi akal pikiran oleh Allah Swt untuk

difungsikan sebaik mungkin, karena akal pikiran merupakan alat untuk

menemukan kebaikan. Dengan kata lain manusia yang tidak memfungsikan

akalnya sebaik-baiknya adalah termasuk manusia yang buruk. Misalnya sifat ke-

singaan bagi singa, sifat ke kudaan bagi kuda, sifat kemanusiaan bagi manusia,

dan lain sebagainya8.

Merupakan sebuh kemustahilan bahwa singa tanpa sifat kesingaannya,

kuda tanpa sifat kekudaannya, begitupun manusia tanpa sifat kemanusiaannya.

Namun faktanya banyak kita menjumpai berbagai fenomena yang mencerminkan

manusia tanpa sifat kemanusiaannya. Dikatakan buruk bilamana manusia

melakukan perbuatan diantaranya sebagai berikut;

1. Tidak memaafkan

Memaafkan merupakan sifat hakiki kemanusiaan, apabila manusia

tidak memaafkan maka termasuk perbuatan buruk. Manusia yang tidak

cinta dengan kedamaian, manusia yang tidak cinta dengan kerukukan,

8 Murtadha Muthahhari, Manusia Seutuhnya, (Jakarta; Sadra Press, 2012), h. 74

Page 66: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

55

manusia yang menginginnkan adanya perpecahan, termasuk manusia yang

tidak memfungsikan akal pikirannya, maka itu disebut dengan keburukan.

2. Tidak memberi

Saling memberi kepada sesama manusia juga merupakan sifat

hakiki manusia bagi manusia lainnya, jikalau manusia tidak memberi

untuk manusia lainnya maka disebut dengan keburukan. Karena pada

hakikatnya saling memberi kepada sesama manusia akan menimbulkan

persatuan dan hubungan erat.

3. Memutuskan tali persaudaraan

Kalau manusia mau menggunakan akalnya untuk berpikir jernih

bahwa sebetulnya memutuskan tali persaudaraan sesama manusia

mempunyai dampak negatif yang besar dalam hidup dan kehidupan

manusia, yakni akan memicu terjadinya permusuhan yang pada akhirnya

akan menimbulkan perpecahan. Maka perbuatan tersebut merupakan

perbuatan buruk.

4. Tidak membantu

Saling membantu juga merupakan sifat hakiki bagi manusia.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa

bantuan orang lain. bagi manusia yang tidak membantu sesama manusia

disebut dengan keburukan. Karena sejatinya manusia tidak hidup tanpa

bantuan orang lain.

5. Tidak menjaga lingkungan

Page 67: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

56

Manusia yang baik adalah manusia yang mengedepankan

kepentingan orang banyak dibanding dengan kepentingan dirinya sendiri.

menjaga lingkungan merupakan sifat hakiki manusia, yakni sebagai

khalifah dibumi. Tidak menjaga lingkungan sudah barang tentu merupakan

perbuatan yang buruk karena mempunyai dampak negatif pada lingkungan

yang pada akhirnya dapat merugikan manusia yang lainnya. Misalnya,

manusia melakukan penebangan hutan secara luas dengan tidak

memperbaharuinya akan menimbulkan tanah longsor, banjir dan lain

sebagainya yang akhirnya akan mengancam keselamatan warga yang

bermukim di daerah-daerah tertentu. Contoh lainnya juga, membuang

sampah tidak pada tempatnya, hal tersebut juga akan menimbulkan banjir

akibat saluran air tersumbat. Sehingga perbuatan tersebut jdapat

mengancam keselamatan warga yang bermukim di titik tertentu. Dan

banyak lagi perbuatan-perbuatan lainnya yang tidak mencerminkan sikap

kemanusiaan.

6. Tidak menyayangi binatang

Sifat hakiki manusi adalah menjaga dan melestarikan segala bentuk

ciptaan Tuhan, termasuk alam, agar binatang dapat hidup. Adapun

perbuatan buruk lainnya yang dapat merusak ekosistem ikan adalah,

pengeboman dan potasium ikan yang dapat menyebabkan karang-karang

mati sehingga tidak bisa ditempati oleh ikan lagi. Tidak memberi makan

hewan yang kelaparan, tidak membantu kucing yang sedang tenggelam,

tidak mengobati binatang terluka, memukul binatang dan lain-lain

sebagainya.

Page 68: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

57

Perlu diketahui bahwa perbuatan buruk akan melahirkan dampak yang

buruk pula terhadap segala aspek hidup dan kehidupan seperti yang sudah

dicontohkan diatas, kalau kita berpikir secara logis, perbuatan buruk tidak akan

pernah mendatangkan keuntungkan, bahkan justru sebaliknya perbuatan buruk

akan mendatangkan malapetaka atau kerugian bagi dirinya yang melakukan dan

bagi manusia yang lainnya. Sehingga merupakan fungsi akal pikiran untuk bisa

mengetahui dampak dari segala perbuatan manusia bu an hanya dampak bagi

dirinya akan tetapi juga bagi orang lain.

Masalah lainnya juga adalah krisis kasih sayang (sentiment kasih sayang).

Di era modern sekarang ini tak sedikit kita temui fenomena ironis yang berkaitan

dengan sifat kemanusiaan. Kondisi ini merupakan keburukan bagi masa depan,

karena yang seharusnya manusia saling menaruh rasa kasih sayang, cinta kasih

terhadap sesama manusia ternyata tidak demikian adanya. Belakangan ini banyak

sekali fenomena tragis yang tidak mencerminkan sifat kemanusiaannya, misalnya,

terjadi pembunuhan yang mana korbannya dimutilasi, dibakar hidup-hidup,

seorang anak membunuh orang tuanya, orang tua membunuh anaknya, suami

membunuh strinya, istri membunuh suaminya dan banyak lagi fenomena-

fenomena tragis lainnya yang jauh dari sifat kemanusiaan dan hal tersebut terjadi

di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan perbuatan tersebut lebih terhina daripada

perbuatan binatang.

pada era ini orang-orang yang berpandangan sempit pun menyadari adanya

krisis yang melanda masyarakat. disamping krisis ekonomi, krisis politik juga

Page 69: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

58

krisis spiritual terutama dikalangan masyarakat modern dan industri9. Krisis

politik contohnya, konflik Negara Arab da Israil atau perbatasan antara Soviet,

China dan Negara-negara yang lain. krisis politik contohnya, masalah inflasi yang

sampai saat ini persoalan tersebut belum kunjung terselesaikan. Namun dua krisis

itu tentu mempunyai solusi atau jalan keluarnya. Akan tetapi lain halnya dengan

krisis spiritual yang masih belum ditemukan solusi konkritnya.

Misalnya akhir-akhir ini juga cukup banyak kita temukan peristiwa bunuh

diri. Kalo kita asumsikan bahwa orang yang bunuh diri ini ada kaitannya dengan

krisis ekonomi, namun faktanya cukup banyak juga kita jumpai orang yang bunuh

diri itu bukan hanya dari orang miskin akan tetapi orang kaya pun juga demikian.

Berarti kesimpulannya adalah bahwa adanya krisis spiritual disebabkan karena

meredupnya cahaya keimanan pada Tuhan dan keimanan tersebut tidak didasari

dengan argumentasi filosofis. Di penjelasan awal sudah disebutkan bahwa

kemanusiaan yang tidak didasarkan pada ketuhanan maka tidak akan kuat dan

abadi.

D. Latar Belakang Tindakan Keburukan

Selain perbuatan baik mempunyai latar belakang, perbuatan burukpun juga

mempunyai latar belakang, namun keduanya tentu mempunyai jenis latar

belakang yang berbeda. Sehingga tak jarang perbuatan buruk itu juga kerap

dilakukakan oleh manusia sekalipun manusia tersebut mengetahui bahwa pada

hakikatnya manusia adalah untuk kebaikan bagi manusia lainnya. Apa yang

9 Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 254

Page 70: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

59

kemudian melatar belakangi manusia sehingga mempunyai kecenderungan

melakukan perbuatan buruk?

Salah satu sebab adanya kecenderungan pada tindakan buruk sehingga

sampai mempertaruhkan tindakan kebaikan pada dirinya, kal demikian terjadi

karena perbuatan akhlaki tidak didasarkan pada fondasi agama atau keimanan

yang kuat dan tidak adanya argumentasi, logika dan basis yang kuat pula. yang

ada hanya indoktrinasi dan taklid sebagai dasar keyakinan perbuatannya. Model

semacam ini memang rentan terpapar oleh berbagai kepentingan individual

sehingga cenderung mengabaikan orang lain10

.

Dalam diri manusia terdapat sesuatu yang bisa dikatakan sebagai

pengganggu terwujudnya perbuatan akhlaki. Sesuatu itu kita sebut dengan

egoisme. Keberadaan ego ini cukup berbahaya apabila tidak kita kendalikan

sebaik-baiknya. Ego ini semacam virus yang dapat menggerogoti energy akhlaki

sedkit demi sedikit sehingga membuat dorongan perbuatan akhlaki menjadi

lemah.

Dalam diri manusia terdapat tiga jenis ego yang mampu melemahkan

kekuatan akhlaki manusia yakni11

;

1. Ego Individualisme

Manusia yang mempunyai ego ini cenderung sangat mementingkan

dirinya sendiri bahkan apapun akan ia lakukan demi kepentingan diri

sendiri kendatipun kepentingan orang lain menjadi korban, tidak masalah

10

Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 68 11

Murtadha Muthahhari, Manusia Seutuhnya, h. 190

Page 71: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

60

yang penting aku senang. Fenomena pembunuhan, perampasan hak orang

lain dan perbuatan zalim lainnya disebabkan oleh kekuatan ego

individualisme. Yang ada dibenak manusia model ini adalah ibarat gambar

lingkaran dimana yang ada didalam lingkaran hanyalah dirinya sendiri dan

orang lain berada diluar lingkaran tersebut, seakan-akan hanya dirinyalah

yang menjadi pusat prioritas dalam segala hal. Saya sangat yakin sikap

hidup seperti ini akan sangat cenderung mengabaikan kepentingan orang

lain dan lebih mementingan diri sendiri dalam segala hal apapun.

2. Ego Kekeluargaan

Ego jenis ini pada prakteknya sama, hanya saja cakupannya lebih

luas, apabila orang yang egois tersebut mempunyai keluarga maka barang

tentu orang tersebut akan mementingkan segala kepentingan kelaurganya.

Dia tampak terlihat adil seadil-adilnya didalam kelurganya, dia rela

melakukan apapun demi keluarganya tercinta. Bahkan bisa dibilang dia

cenderung tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan yang membuat

kelaurganya tidak nyaman, dia tidak akan berbohong, tidak akan

menghianatinya, dia akan bersikap lemah lembut dan lain-lain

semacamnya.

Sikap seperti ini secara sepintas memang terlihat terpuji, akan

tetapi jika kepentingan keluarganya diletakkan diatas segala-galanya dang

kemudian mengabaikan kepentingan masyarakat disekitarnya, juga kurang

baik. perlu diketahui bahwa perbuatan buruk terjadi dipicu oleh adanya

egoisme, kendati dilingkup keluarganya orang tersebut tidak egois, akan

Page 72: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

61

tetapi dimasyarakat dia egois karena aktivitas dan ketamakannya lebih

luas.

Akhirnya sangat mungkin dia akan melakukan pembunuhan,

penipuan, pembohongan demi kepentingan keluarganya. Egoisme tetaplah

egoisme, akan tetapi satuannya telah berubah dari hanya individu menjadi

keluarga, dan juga ego ini tidak kalah bahayanya dengan ego

individualisme. Meski demikian tidak sedikit pihak yang menganggap

orang seperti ini termasuk orang yang mempunyai akhlak baik, karena

sikapnya yang sangat mementingkan kesenangan kelurganya, ketika setiap

pulang kerumah membawa oleh-oleh untuk keluarganya, membelikan

keluarganya pakaian yang mahal, dan mengajak keluarganya jalan-jalan.

Akan tetapi sangat disayangkan keadilan yang ia lakukan itu hanya sebatas

pada keluarganya saja, sikap-sikap keadilan yang ia lakukan kepada

kelaurganya itu tidak sama sekali ia lakukan kepada orang lain diluar

keluarganya. Sikap semacam ini tidaklah termasuk dalam kategori

perbuatan akhlaki.

Akan pantas disebut sebagai perbuatan akhlaki jika dia tidak

melakukan keadilan hanya sebatas pada keluarganya saja akan tetapi juga

pada orang lain. Hal tersebut sama halnya dengan para pencuri yang

membuat kelompok atau geng yang dimana dia akan senantiasa melakukan

perbuatan baik, adil, setia dan saling membantu diantara kelompoknya

saja, akan tetapi dia tidak akan bersikap demikian kepada orang lain diluar

kelompok atau gengnya, bahkan dia menjadikan orang lain diluar

Page 73: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

62

kelompoknya sebagai sasaran empuknya untuk mendapatkan keuntungan

dan kesenangan dalam kelompoknya.

Dia melakukan penipuan, pembegalan, pembunuhan,

pemerkosaan, pencurian dan segala macamnya, semua itu ia lakukan demi

kesenangan teman sekelompoknya, tindakan tersebut sangat jauh dari

nilai-nilai perbuatan akhlaki yang justru pada hakikatnya mengutamakan

kesenangan orang lain diatas kepentingan dirinya dengan ada pihak yang

merasa dirugikan.

3. Ego Kebangsaan (Chauvinisme)

Egoisme tetaplah egoisme, namun hal ini cakupannya sangat luas

dari sebelumnya karena satuannya menjadi satu bangsa, egoisme tetap

mempunyai pola yang sama, dia akan melakukan perbuatan adil, rela

berbuat apapun demi kebaikan bangsanya, dia akan setia bagi bangsanya,

akan jujur bagi bangsanya, akan memberi kepada bangsanya, dia bukanlah

penghianat bagi bangsanya, dia bukanlah perampok bagi bangsanya dan

dia bukanlah pencuri bagi bangsanya.

Tidak jarang orang yang begitu adil didalam bangsanya, justru dia

sangat gencar menyuarakan perlawanan dan kezaliman terhadap bangsa

lainnya. Sikap egoisme semacam ini tidak dianggap melanggar aturan

kemanusiaan oleh para tokoh barat, bahkan ironisnya tindakan tersebut

dianggap tindakan yang mulya yang patut diapresiasi. Sebagaimana yang

telah dilakukan oleh tokoh-tokoh barat yang dimana tindakan penjajahan

kepada bangsa lain merupakan tujuannya.

Page 74: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

63

Tanpa mereka sadari mereka tidak mampu lagi mempertahankan

sikap akhlaki yang seharusnya ia lakukan, justru malah terpapar dengan

kepentingan egoisme kabangsaan. Sehingga apapun akan ia lakukan demi

kepentingan negaranya sekalipun bangsa lain menjadi korban. Seolah-olah

ia merasa bahwa pada situasi tertentu akhlak tidak lagi dibutuhkan.

Dalam sebuah karangan ilmiah yang berjudul Perang Dunia,

membahas tentang konsep moralitas. Penulis mengatakan dalam buku itu

bahwa semua konsep moralitas yang dibangunnya adalah benar menurut

individu-individu, namun tidak demikian adanya menurut bangsa-bangsa.

Karena menurutnya ego bangsa-bangsa mempunyai logika yang berbeda

dengan logika ego pada umumnya, sehingga semua perbuatan akhlaki,

perdamaian, kejujuran, kasih sayang dan keadilan akan dianggap benar

ketika menguntungkan bagi Negara tersebut dan apabila tidak

menguntungkan maka hal tersebut tidak benar.

Terdapat dua cara untu memerangi ego. Salah satunya adalah

melemahkan ego, kita bunuh dan habisi yang namanya ego (keakuan), cara

tersebut dilakukan oleh kaum Hindu Buddha dalam kehidupannya12

. Namun cara

ini dinilai salah oleh Islam, menurut Islam cara yang tepat untuk memerangi ego

adalah tidak dengan membunuh dan menghabisi ego, akan tetapi dengan cara

memperluas batasan ego itu sehingga mencakup seluruh manusia, bahkan

mencakup seluruh wujud alam. Dengan kata lain membentuk sebuah lingkaran

dengan radius yang tak ada batasnya dan diluar batas taka da sesuatu apapun.

Inilah perlawan secara positif.

12

Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 62

Page 75: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

64

Islam juga memerintahkan kepada umat manusia untuk menjaga dan

mempertahankan hak serta kehormatan dirinya. Menurut Islam membela diri

adalah wajib hukumnya. Maka dari itu Islam sebetulnya menganjurkan manusia

untuk memelihara ego, akan tetapi pemeliharaan ego yang tidak menimbulkan

kerendahan tindakan akhlaki. Ego dalam Islam tidak terbatas pada batasan-

batasan yang terbatas, dengan kata lain tidak terbatas pada ego individu, keluarga,

kelompok, bangsa, agama, dan lain sebagainya, akan tetapi mencakup semua

wujud yang ada di alam semesta. Sebagaimana pribahasa mengatakan;

“Aku sangat mencintai dunia yang serba hijau ini

Karena dunia berasal dari-Nya aku mencintai alam semesta

Karena alam semesta darinya13

”.

E. Kebaikan dan Keburukan Itu Pilihan atau Takdir

Menurut para filsuf atau ahli logika, makhluk hidup terbagi menjadi tiga

spesies, tumbuhan, hewan dan malaikat14

. Sedangkan manusia termasuk dalam

kelompok hewan yang bisa mengindera dan bergerak. Namun secara spesifik

yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal pikirannya.

Dengan keniscayaan akal inilah manusia dapat membedakan dirinya denga

hewan. Yang kemudian disebut sebagai mahkluk rasional.

Akal memiliki fungsi yang luar biasa, bahkan karena akalnya manusia

diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan pilhannya dengan kerja

akalnya. Sedangkan hewan tidak diberikan kebebasan memilih karena dia tidak

13

Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 61 14

Mulyadhi Kartanegara, Lentera Kehidupan, (Bandung; MIzan, 2017). H. 136

Page 76: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

65

dianugrahi akal pikiran oleh Allah swt, yang merupakan alat untuk memilih dan

menentukan tindakannya. Namun kebebasan memilih yang dimiliki manusia,

harus dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga manusia dengan segala

kelebihannya, boleh disebut jahat dan baik, tergantung pada tindakan yang

dipilih melalui pikirannya.

Suatu keutamaan yang ada pada diri manusia adalah akalnya, keniscayaan

akal pikiran menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia selagi fungsi akal

itu digunakan sebagaimana seharusnya, yakni berpikir dan bernalar (logika).

Banyak para filosof muslim seperti Abu Ali Sina sepakat bahwa dikatakan

manusia sempurna ketika manusia itu berakal dan bijaksana15

. Pendapat filosof

lain juga menyebut bahwa insan kamil adalah manusia yang akalnya telah

sempurna, dalam artian, kerangka serta gambar keberadaan secara menyeluruh

telah tercetak dalam akalnya.

Mengacu pada pengertian perbuatan akhlaki yakni, suatu perbuatan dapat

disebut sebagai perbuatan akhlaki apabila diperoleh dengan adanya usaha

pikiran, dan bukan terjadi secara alami. Maka atas dasar pengertian tersebut bisa

dikatakan bahwa adanya kebaikan itu merupakan sebuah pilihan yang dapat

dipertanggung jawabkan dengan argumentasi logis, sehingga dapat meneguhkan

sebuah keyakinan yang kuat untuk mengambil sebuah tindakan yang mulya,

yakni perbuatan baik.

Usaha yang dilakukan oleh manusia untuk melakukan perbuatan baik bisa

dikatakan relative tidak mudah, karena dia harus mengorbankan kepentingan

15

Murtadha Muthahhari, Manusia Seutuhnya, h. 102

Page 77: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

66

dirinya, menundukkan egonya serta menghilangkan kesenangan pribadinya.

Maka dari itu sangat pantas bagi manusia yang melakukan perbuatan akhlaki kita

beri pujian.

Harus diakui bahwa didalam diri manusia terdapat dua kecenderungan

yakni, keburukan dan kebaikan, jikalau manusia tidak mampu mengendalikan

dorongan ego dengan baik maka manusia akan cenderung melakukan perbuatan

buruk. Keberadaan pikiran salah satu fungsinya adalah untuk mengendalikan ego

agar tetap bekerja sesuai aturannya atau tidak terlalu liar dan mendominasi

tindakan manusia, kalau sudah demikian adanya maka sangat berbahaya pada

manusia itu sendiri.

Allah Swt menciptakan manusia dalam keadaan lemah, dengan kata lain

secara fitrah manusia diciptakan dengan tidak sempurna. Meskipun pada

hakikatnya manusia mempunyai potensi yang besar dalam dirinya dan apabila

potensi-potensi yang dimilikinya itu dioptimalisasikan, maka manusia mampu

mencapai kesempurnaan yang hakiki. Yakni menjadikan dirinya lebih baik dari

pada binatang bahkan malaikat.

Untuk mencapai pada kesempurnaan tersebut manusia membutuhkan

sistem pendidikan dan moralitas yang dianggapnya perlu16

. Adanya pembimbing

atau guru yang tugasnya adalah untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan

yang terdapat pada fitrah alamiah manusia. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad

Saw, “aku diutus kedunia adalah untuk menyempurnakan akhlak”. Hadirnya

sistem akhlaki membuat manusia terlepas dari kekurangan dan kelemahan

16

Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 52

Page 78: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

67

fitrahnya sehingga manusia mampu mencapai kesempurnaan dengan adanya

kekuatan pikiran dan kehendaknya. Itulah yang kemudian menghasilkan

kesimpulan bahwa manusia membutuhkan sistem akhlaki.

Jadi menurut penjelasan diatas maka kebaikan atau akhlaki merupakan

sebuah pilihan yang diyakini oleh manusia untuk mencapai kesempurnaan.

Adanya upaya-upaya itu mengidentifikasi bahwa kebaikan itu membuthkan

adanya usaha yang serius, dan tidak akan tercapai secara alamiah. Adanya upaya-

upaya rasional menjadi fondasi bagi terwujudnya kebaikan dan tidaklah mudah

untuk mencapai itu, kendatipun kita meyakini adanya potensi fitrah dalam diri

manusia, namun tanpa adanya usaha, potensi tersebut tidak akan berfungsi secara

maksimal.

Kita meyakini bahwa pengetahuan yang kita punya merupakan hal yang

kita peroleh melalui usaha. Meskipun ada juga pengetahauan yang bersifat fitrah.

Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an, “Dan Allah mengeluarkan kamu dari

perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”.

Didalam hati ataupun pikiran kita tidak ada sedikitpun pengetahuan yang

bisa kita miliki, adanya indra penglihatan, pendengaran dan perabaan sebagai alat

untuk memperoleh pengetahuan yang kemudian kita kumpulkan dalam hati dan

pikiran kita17

. Dan dapat menjadi fondasi bagi manusia untuk berbuat baik.

Manusia yang mendasari setiap perbuatannya pada argumentasi rasional sudah

barang tentu perbuatan tersebut mempunyai tujuan yang jelas dan masuk akal,

17

Murtadha Muthahhari, Fitrah, h. 32

Page 79: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

68

yakni perbuatan yang tujuannya untuk kemaslahatan tertentu dapat dinilai

sebagai perbuatan yang bijaksana. Sebaliknya, perbuatan yang tidak mempunyai

tujuan dinilai sebagai perbuatan yang tak mempunyai dasar rasionalitas.

Perbuatan semacam itu disebut perbuatan yang sia-sia.

Antonim dari kata sia-sia adalah bijaksana, perbuatan bijaksana meski

dengan kerelatifannya pasti mempunyai tujuan dan maksud yang jelas atau

rasional. Adapun ketentuan dari perbuatan bijak itu yakni, pertama, manusia

yang perbuatannya memiliki maksud dan tujuan, kedua, tujuan itu merupakan hal

yang paling maslahat dan paling tepat, ketiga,untuk mencapai tujuan itu, dia akan

menggunakan sarana yang paling utama dan cepat18

.

Untuk mencapai suatu perbuatan yang bijak tentu membutuhkan upaya-

upaya rasional sehingga perbuatan yang kita lakukan mempunyai nilai. jadi

perbuatan baik itu adalah pilihan yang membutuhkan pertimbangan-

pertimbangan rasional. Tidak benar adanya pandangan bahwa kebaikan itu

adalah takdir. Kendati adanya manusia untuk kebaikan dimuka bumi, akan tetapi

segala bentuk tindakan-tanduk yang dilakukakan manusia dibutuhkan upaya-

upaya yang melibatkan akal pikiran dan intuisi sebagai penentu sebuah

perbuatan.

Perlu diketahui bahwa suatu hal yang menjadi tolak ukur utama bagi

kesempurnaan manusia bukan kekayan, bukan status sosial, jabatan,

pengetahuan dan lain-lain. Akan tetapi watak akhlaki yang menjadi tolak ukur

18

Murtadha Muthahhri, Keadilan Ilahi, h. 22

Page 80: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

69

utama kesempurnaan manusia19

. Kendatipun pengetahuan merupakan syarat

kemanusiaan, akan tetapi hal itu tidaklah cukup tanpa adanya kehendak

perbuatan manusia yang melakukannya.

Ada suatu pendapat dari salah satu pihak yang menyebut bahwa

manusia tidak mempunyai kebebasan dalam hal apapun, karena semua kehendak

manusia itu diatur oleh zat yang menciptakannya, layaknya sebuah wayang

ditangan dalangnya. Menurut ahli kalam pandangan tersebut dinamakan kaum

jabariyah atau fatalis.20

Manusia dikatakan baik atau buruk karena tindakannya.

Akan tetapi ketika tindakan manusia dikatakan sebagai murni kehendak Tuhan

maka tidak pantas manusia dikatakan baik dan buruk. Yang berkehendak Tuhan

kok yang disalahkan manusianya. Hal tersebut bertentangan dengan kerja

rasional. kenapa kita membenci perampok kalo yang melakukan perampokan itu

Tuhan dengan menggerakkan tangan manusia. Hal tersebut tidaklah benar.

Sebagaimana kata jalaluddin Rumi bahwa, kebebasan itu merupakan

hadiah terbesar Tuhan untuk manusia, sebagai amanat yang sebelumnya telah

ditawarkan kepada langit dan bumi serta gunung-gunung, tetapi yang pada

akhirnya diterima oleh manusia, sehingga jadilah ia sekarang yang mampu

memilih tindakannya, tetapi juga yang harus juga bertanggung jawab atas segala

pilihannya tersebut. Dan berdasarkan tindakan baik atau buruk yang ia pilih

itulah manusia bisa dikatakan baik atau buruk dan menyandang gelar sebagai

makhluk moral21

.

19

Murtadha Muthahhari, Wacana Spritual, (Jakarta; Firdaus, 1991), h. 9 20

Mulyadhi Kartanegara, Lentera Kehidupan,h. 145 21

Mulyadhi Kartanegara, Lentera Kehidupan,h. 148

Page 81: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

70

Murtadha Muthahhari mengatakan timbulnya perbuatan akhlaki

didorong oleh dua hal penting dalam diri manusia yakni, rasio dan intuisi. Selain

kekuatan akal pikiran, Tuhan juga menganugrahkan intuisi sebagai lokomotor

manusia untuk bertindak22

. Dalam hal ini saya ingin mengutip kisah seorang

sahabat Nabi bernama Wabishah yang bertanya kepada Rasulullah, tentang

definisi takwa serta dosa dan perbuatan keji. Kemudian Rasul memegang tangan

Wabishah kemudian menempelkan pada dada Wabishah dan berkata, wahai

Wabishahfmintalahnpetunjukkdarikhatimu.

22

Murtadha Muthahhari, Filsafat Akhlak, h. 83

Page 82: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang konsep baik dan buruk

menurut Murtadha Muthahhari yang telah dilakukan, penulis merumuskan

beberapa poin kesimpuan :

1. Murthada Muthahhari membagi perbuatan manusia menjadi dua

bagian, yakni, perbuatan alami dan perbuatan akhlaki. Perbuatan

alami adalah suatu perbuatan fitrah manusia yang tanpa didasari

dengan adanya upaya pikiran. Misalnya ketika lapar ya makan, haus

ya minum, ngantuk ya tidur. dan perbuatan alami ini tidak layak

mendapat pujian, karena binatang pun juga demikian. Sedangkan

perbuatan akhlaki adalah perbuatan yang tujuannya adalah untuk

orang lain atau suatu hal diluar dirinya dengan syarat keadaan tersebut

diperoleh dari hasil usahanya bukan secara alami. Perbuatan inilah

yang termasuk perbuatan mulya dan layak untuk dipuji dan

diapresiasi. Perbuatan baik atau akhlaki memiliki kedudukan tertinggi

dalam diri manusia. Karena perbuatan akhlaki mengandung nilai-nilai

yang lebih tinggi dibanding dengan nilai materi atau uang atau barang.

2. Idealnya setiap segala sesuatu yang kita kerjakan mempunyai landasan

dan tujuan yang jelas sehingga memantik diri kita untuk melakukan

perbuatan itu tanpa keraguan. Dengan kata lain suatu perbuatan harus

didasarkan pada pengetahuan teologis dan argumentasi rasional. Awal

Page 83: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

72

3. agama adalah pengetahuan tentang Tuhan”, maka pengetahuan

tentang Tuhan (teologi) merupakan batu loncatan pertama bagi

kemanusiaan. Kemanusiaan dan akhlak tidak akan pernah memiliki

arti apa-apa tanpa ditopang dengan pengenalan Tuhan. Terkait dengan

adanya perbuatan akhlaki pada manusia, ada dua pendapat yang

menyebut bahwa, pertama perbuatan akhlaki adalah perbuatan yang

langsung diperintahkan oleh agama. Kedua, manusia dapat dididik dan

dibimbing sehingga menyandang kebiasaan, sehingga dari kebiasaan-

kebiasaan itu melahirkan perbuatan akhlaki.

4. Perbuatan manusia yang dapat merugikan orang lain karena

perbuatannya maka itulah yang dinamakan keburukan. Karena tidak

sesuai dengan fungsi dirinya sebagai manusia yang dianugrahi akal

pikiran oleh Allah Swt untuk difungsikan sebagaimana mestinya,

karena akal pikiran merupakan alat untuk mengetahui kebaikandan

keburukan. Dengan kata lain manusia yang tidak memfungsikan

akalnya sebaik-baiknya adalah termasuk manusia yang buruk.

5. Salah satu sebab adanya kecenderungan pada tindakan buruk sehingga

sampai mempertaruhkan tindakan kebaikan pada dirinya, hal demikian

terjadi karena perbuatan akhlaki tidak didasarkan pada pengetahuan

teologis dan tidak memiliki argumentasi logis. Yang ada hanya

indoktrinasi dan taklid sebagai dasar keyakinan perbuatannya.

6. Dalam diri manusia terdapat tiga jenis ego, yakni ego indivdualisme,

ego kekeluargaan dan ego kebangsaan. Tigal hal tersebut yang bisa

dikatakan sebagai pengganggu terwujudnya perbuatan akhlaki.

Page 84: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

73

Keberadaan ego ini cukup berbahaya apabila tidak kita kendalikan

sebaik-baiknya. Ego ini semacam virus yang dapat menggerogoti

energy akhlaki sedikit demi sedikit sehingga membuat dorongan

perbuatan akhlaki menjadi lemah.

7. Akal memiliki fungsi yang luar biasa. Karena akalnya manusia

diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan pilhannya.

Sedangkan hewan tidak diberikan kebebasan memilih karena dia tidak

dianugrahi akal pikiran oleh Allah swt, yang merupakan alat untuk

memilih dan menentukan tindakannya1. Namun kebebasan memilih

yang dimiliki manusia, harus dapat dipertanggung jawabkan.

Sehingga manusia dengan segala kelebihannya, boleh disebut jahat

dan baik, tergantung pada tindakan yang dipilih melalui pikirannya.

B. Saran

Pesan yang ingin disampaikan penulis adalah, Murtadha muthahhari

merupakan tokoh muslim yang banyak menghasilkan karya tulis yang

membahas tentang berbagai aspek kehidupan secara mendalam, tentang

politik, pendidikan, sosial, filsafat, agama dan berbagai bidang lainnya.

Yang terakhir penulis berharap adanya saran dan krtikan yang

konstruktif guna untuk sempurnanya skripsi ini dan pribadi penulis

sendiri. semoga nantinya atas dasar saran dan kritikan dari para pembaca,

penulis bisa menulis karya-karya ilmiah lainnya yang lebih baik.

JazakumullahaKhairankKatsiran.

1 Mulyadhi Kartanegara, Lentera Kehidupan, (Bandung; MIzan, 2017). H. 136

Page 85: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

74

DAFTAR PUSTAKA

Asmoro, Filsafat Umum, Jakarta; RAJAWALI PERS, 2010

Algar, Hamid , “Hidup dan Karya Murthada Muthahhari,” Dalam Haidar baqir

Penyunting

Amin, Ahmad. Ilmu Akhlak, Terj. K.H. Farid Ma’ruf dari judul Asli al-akhlak,

Jakarta; Bulan Bintang, 1975

Alfan, Muhammad. Filsafat Etika Islam, Bandung; Pustaka Setia, 2011

Abd Haris, Etika Hamka, Yogyakarta; LKis, 2001

Baqir, Haidar. Murthada Muthahhari Sang Mujahid Sang Mujtahid, Bandung;

Yayasan Muthahhari, 1993

Dahlan, Abdul, Aziz, Pemikiran Falsafi dalam Islam, (jakarta; Karya Unipers,

2003)

Hasan, Musthofa. Sejarah Filsafat Islam, Bandung; Pustaka Setia, 2015

Ibn Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terj. Helmi Hidayat Bandung;

Mizan, 1994

Kartanegara, Mulyadhi. Lentera Kehidupan, Bandung; MIzan, 2017

K. Bertens, Etika, Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 2011

Khomeini, Imam. Islam dan Revolusi, Terj. Hamid Algar Berkeley; Mizan Press,

1981

Muthahhari , Murtadha. Filsafat Akhlak, Jakarta, Rausyan Fikr, 2014

Muthahhari, Murtadha. Manusia Seutuhnya, Jakarta; Sadra Press, 2012

Muthahhari, Murtadha. Pengantar Ilmu-Ilmu Islam, Terj. Ibrahim Jakarta; Pustaka

Zahra, 2003

Muthahhari, Murtadha. Sang Mujahid, Sang Mujtahid, Bandung; Yayasan

Mutahhari, 1988

Muthahhari, Murthada. Kritik Islam Terhadap Materialisme, Terj. Akmal Kamil

Jakarta; Al-Huda, 2001

Muthahhari, Murtadha. Filsafat Hikmah. Terj. Akmal Kamil Jakarta; Islamic

Center Jakarta al-huda, 2001

Page 86: KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851... · 2020. 1. 30. · KONSEP BAIK DAN BURUK MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI

75

Muthahhari, Murtadha. Manusia Sempurna, Yogyakarta; Rausyanfikr, 2012

Muthahhari, Murtadha. Fitrah, Jakarta; Penerbit Lentera, 1998

Muthahhari, Murtadha. Masyarakat dan Sejarah, Bandung; Mizan, 1986

Muthahhari, Murtadha. Islam Agama Keadilan, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1988

Muthahhari, Murtadha. Filsafat Perempuan dalam Islam, Yogyakarta;

RausyanFikr, 2012

Muthahhri, Murtadha. Keadilan Ilahi, Bandung; Mizan, 2009

Muthahhari,fMurtadha.dWacanadSpritual,dJakarta;dFirdaus,c1999

Mustofa, Filsafat Islam. Bandung; Pustaka Setia, 2007

N. Atiyeh, George. Rawalpindi, AL-Kindi: Tokoh Filosof Muslim, Bandung;

PUSTAKA, 1983 M

Nasution, Hasyimsyah. Filsafat Iskam, Jakarta; Gaya Media Pratama, 1999

Rahmat, Jalaluddin. “Kata Pengantar”, Dalam Murthada Muthahhari, Perspektif

Al-Quran

Syafi’I, Teologi Syi’ah Murthada Muthahhari, Semarang; Rasail, 2004

Syukur, Suparman. Etika Religius, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2004

Supriyadi, Dedi. Pengantar Filsafat Islam, Bandung; Pustaka Setia, 2009

Salam, Burhanuddin , Etika Individual,Jakarta; Rineka Cipta, 2000

Sobur, Alex, Kamus Besar Filsafat, Bandung; CV PUSTAKA SETIA, 2017

Zulkifli, Jamaluddin. Akhlak Tasawwuf, Yogyakarta; Kalimedia, 2018

Sumber internet:

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-sopan-santun-dan-ramah-

tamah/