konsentrat pupuk

11
Page 1 Pemupukan PEMUPUKAN KELAPA SAWIT & FUNGSINYA Pupuk Tunggal, Fungsi Dan Gejala Defisiensinya. Pupuk Urea ( N = 45 % ) Fungsi : Pupuk Urea sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman pada proses pembentukan protein, sintesakloropil dan fotosintesa. Tanaman mengambil nitrogen dari tanah dalam bentuk nitrate ( NO3- ) dan Amoium ( NH4+) Gejala Defisiensi Pupuk Urea. Gejala dimulai dari pelepah tua yang berwarna hijau pucat sampai kekuningan. Pada tahap selanjutnya tulang daun berwarna orange terang atau orange kecoklatan, tulang anak daun dan helaian daun mengecil serta menggulung kedalam. Pupuk TSP ( P2O5 = 48 % ) Fungsi : Pupuk TSP berperan dalam proses metabolisme tanaman, seperti : transfer energi Adenosine Triphosphate ( ATP ), Adenosine Diphosphate (ADP), dan Adenosine Monophosphate ( AMP ). Gejala Defisiensi Pupuk TSP. Defisiensi P akan mengakibatkan penurunan proses metabolisme yang meliputi terhambatnya pertumbuhan dan perbanyakan sel, respirasi, dan

Upload: robinson-gultom

Post on 13-Aug-2015

219 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Agriculture

TRANSCRIPT

Page 1: Konsentrat Pupuk

Page 1 Pemupukan

PEMUPUKAN KELAPA SAWIT & FUNGSINYA

Pupuk Tunggal, Fungsi Dan Gejala Defisiensinya.

Pupuk Urea ( N = 45 % )

Fungsi : Pupuk Urea sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman pada

proses pembentukan protein, sintesakloropil dan fotosintesa. Tanaman

mengambil nitrogen dari tanah dalam bentuk nitrate ( NO3- ) dan Amoium

( NH4+)

Gejala Defisiensi Pupuk Urea.

Gejala dimulai dari pelepah tua yang berwarna hijau pucat sampai

kekuningan. Pada tahap selanjutnya tulang daun berwarna orange terang

atau orange kecoklatan, tulang anak daun dan helaian daun mengecil

serta menggulung kedalam.

Pupuk TSP ( P2O5 = 48 % )

Fungsi : Pupuk TSP berperan dalam proses metabolisme tanaman, seperti :

transfer energi Adenosine Triphosphate ( ATP ), Adenosine Diphosphate

(ADP), dan Adenosine Monophosphate ( AMP ).

Gejala Defisiensi Pupuk TSP.

Defisiensi P akan mengakibatkan penurunan proses metabolisme yang

meliputi terhambatnya pertumbuhan dan perbanyakan sel, respirasi, dan

Page 2: Konsentrat Pupuk

Page 2 Pemupukan

fotosintesa. Tanaman mengambil phosphorus dalam bentuk ion

orthophosphate ( H2PO4-;HPO4= PO43-). Identifikasi defisiensi P secara visual

sangat sulit karena tidak menunjukan gejala yang khusus didaun. Sebagai

indikasi di antaranya adalah : tanaman mengalami pertumbuhan yang

terhambat ( kerdil )dan pelepah pendek, serta terjadinya penurunan

produksi jumlah tandan, berat tandan, dan berat tandan rata-rata.

Pupuk MOP ( K2O = 60 % )

Fungsi : Pupuk MOP berperan bagi tanaman terutama dalam

mengendalikan proses membuka dan menutupnya stomata, aktivator

enzim, dan meningkatkan transport hasil fotosintesis kebagian

penyimpanan ( buah ).

Gejala Defisiensi Pupuk MOP

Gejala defisiensi berupa orange spotting dan confluent orange spotting

serta mid crown yellowing dimulai dari pelepah tua. Gejala orange spotting

berupa bercak-bercak berwarna orange yang mengkilat dan meneruskan

cahaya pada anak daun. Di lapangan harus dibedakan adanya gejala

confluent orange spotting akibat genetis dan akibat defisiensi K dengan

memperhatikan adanya kemampuan untuk meneruskan cahaya matahari.

Gejala mid crown yellowing ditandai dengan berkembangnya gejala

nekrosis warna coklat kekuningan yang tidak cerah. Bercak kecil yang

mengalami klorosis ini berkembang keseluruhan daun yang selanjutnya

terbentuk pita berwarna kuning disisi helaian daun. Pada gejala defisiensi K

yang berat, mid crown yellowing dan conffluent orange spotting sering

muncul secara bersamaan.

Page 3: Konsentrat Pupuk

Page 3 Pemupukan

Pupuk Kiesrite ( MgO = 27 % dan S = 22 % ).

Fungsi : Pupuk Kiserite merupakan kation divalent berukuran kecil serta

memiliki sifat electropositive yang berperan dalam proses pembentukan

klorofil,activator enzim dan transper energi, serta mengendalikan tingkat

kemasaman ( PH ) dalam sel.

Gejala Defisiensi Pupuk Kiesrite

Gejala defisiensi dimulai dari pelepah tua. Pada tahap awal,lembaran

daun yang berumur lebih tua yang terkena sinar matahari akan berwarna

hijau kekuningan. Pada gejala lebih lanjut, daun berubah warna menjadi

orange terang. Apabila dibiarkan warna daun berubah menjadi coklat dan

akhirnya mengering yang dimulai dari sisi helai anak daun.

Pupuk Copper ( Cu = 25,5 % dan S = 12,8 % ).

Fungsi : Pupuk Copper merupakan kation divalent di dalam tanah yang

sangat mudah mengalami reaksi komplek dengan asam humik dan asam

fulik. Berperan dalam proses fotosintesis sebagai aktivator enzim terutama

pada reaksi redoks, kandungan Cu tertinggi terdapat dalam kloroplast.

Gejala defisiensi Pupuk Copper.

Gejala defisiensi dimulai dari pelepah muda, ditandai dengan adanya

perubahan warna hijau pucat ( pale green )ke kuning keputihan ( whitish

yellow ) pada helaian daun yang sudah menunjukan gejala klorosis. Garis-

garis klorosis pada helaian daun sangat jelas dimulai dari tepi daun.

Pembentukan klorofil lebih terkonsentrasi pada daerah dekat tulang daun/

Page 4: Konsentrat Pupuk

Page 4 Pemupukan

lidi ( MID RIB ). Pada stadia lanjut, bintik-bintik kuning berkembang pada

zona klorosis. Pelepah daun mengalami pemendekan, warna daun

berubah menjadi orange pucat, dan akhirnya daun kering serta mati.

Pupuk Ferrum ( Fe = 19 % )

Fungsi : Pupuk Ferrum Merupakan bagian komponen pembentukan

hemoprotein (Cyto Chromes ) yang berfungsi sebagai aktivator enzim,

diantaranya catalase dan peroxidase. Tanaman yang mengalami defisiensi

Fe menyebabkan aktivitas kedua enzim tersebut menurun yang berakibat

pada terhambatnya proses katalisasi protochlorophyllide ( merupakan

bahan dasar dari pembentukan klorofil daun ).

Gejala defisiensi Pupuk Ferrum.

Gejala defisiensi dimulai dari pelepah muda, dengan terjadinya interveinal

klorosis. Pada tahap awal bentuk dan ukuran daun muda masih normal.

Pada stadia lanjut, daun pelepah muda berubah menjadi kuning keputihan

sampai putih secara keseluruhan, pada kondisi ini pelepah yang lebih tua

( 5-9 ) berwarna kuning sedangkan pelepah bagian bawah tetap hijau.

Klorosis diikuti dengan kerusakan dan pengeringan dimulai dari pelepah

bagian atas, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya tanaman

mati. Daun yang mengalami gejala defisiensi Fe cenderung lemah dan

akhirnya patah.

Page 5: Konsentrat Pupuk

Page 5 Pemupukan

Pupuk HGFB / Borate ( B2O5 = 45 % ).

Fungsi : Pupuk HGFB / Borate merupakan mempunyai peranan penting

dalam sintesa karbohidrat dan gula, metabolisme asam nukleat dan

protein, serta dalam aktivitas meristematik ( komponen jaringan

pertumbuhan ).

Gejala defisiensi Pupuk HGFB / Borate

Gejala defisiensi dimulai dari pelepah atas yang ditandai dengan satu

atau beberapa gejala berikut : daun mengkerut ( Crinkled leaf ), ujung

daun membentuk mata pancing ( hooked leaf ), Fish leaf, Little leaf,

pemendekan ukuran daun muda yang menunjukan kondisi yang khas yaitu

rata bagian atas ( Flat top ) dan ujung pelepah seperti terputus ( Blind leaf ).

Anak daun menjadi rapat, daun menjadi mudah patah, kadang-kadang

disertai White Stripe. Apabila dibiarkan dalam jangka waktu lama atau

tidak tertangani secara tepat, maka tanaman akan menjadi kerdil.

Pupuk ZA ( Unsur S )

Terhadap unsur S tidak banyak dilakukan penelitian sehingga tidak

banyak diperoleh informasi mengenai unsur S ini. Hal ini disebabkan definisi

unsur S, akan lansung dapat dikoreksi dengan unsur S yang terkandung

didalam pupuk lainnya. Unsur S merupakan bagian dari protein dan juga

berperan didalam pembentukan klorophyl. Unsur S juga berfungsi dalam

metabolisme karbohidrat yang berpengaruh terhadap kandungan minyak.

Unsur S tidak “ mobile “ seperti unsur hara makro lainnya.

Page 6: Konsentrat Pupuk

Page 6 Pemupukan

Pupuk Molybdenum ( Mo )

Unsur Mo mempengaruhi pertumbuhan bibit jaringan tanaman termasuk

tandan buah hanya mengandung jumlah yang kecil dari unsur ini. Hasil dari

analisa daun, kandungan unsur Mo dalam tanaman yang normal adalah 1

ppm zat kering pada pelepah ke 17.

Pupuk Unsur Chlorine ( Cl )

Bagi tanaman kelapa sawit, unsur ini baru dimasukan dalam hara makro

setelah diketahui bahwa unsur Cl tingkat kandungannya didalam daun

cukup tinggi. Fungsi yang spesifik belum diketahui, tapi diperkirakan dapat

mempengaruhi proses dalam fotosintesa.

Pupuk Unsur Sodium ( Na )

Fungsi dari unsur ini juga belum diketahui dengan baik walaupun jumlah

unsur ini dalam tanaman cukup banyak. Fungsinya berperan dalam

konservasi unsur K. Fungsi lain adalah menahan air sehingga dapat

mengurangi pengaruh musim kemarau yang panjang.

Pupuk Unsur Manganese ( Mn )

Unsur Mn berperan dalam proses fotosintesa, berfungsi sebagai katalist

dalam berbagai enzim. Unsur Mn bersifat antagonis terhadap unsur Fe. Bila

salah satu unsur berlebihan maka unsur yang satunya menjadi defisiensi.

Kandungan Mn yang normal pada tanaman adalah 10 ppm zat kering

pada pelepah ke 17. Unsur Mn menjadi tidak tersedia ditanah yang bersifat

Page 7: Konsentrat Pupuk

Page 7 Pemupukan

basa dan menjadi “ Mobile “ bila pH tanah 6,5 - 7,8 karena dioksidasi oleh

bakteri.

Pupuk Unsur Zinc ( Zn ).

Fungsi unsur Zn sangat banyak yaitu dalam pembentukan khlorophyl dan

protein. Unsur Zn juga merupakan komponen dari berbagai enzim. Unsur Zn

juga tidak tahu secara pasti kebutuhannya tapi dari analisa daun pada

tanaman normal diperoleh angka 15 ppm zat kering pada pelepah ke 17.

Pupuk Compound, fungsi dan gejala defisiensinya.

Untuk memperoleh kebutuhan hara secara khusus dan mengurangi biaya

aplikasi, beberapa pupuk tunggal dapat dicampur menjadi pupuk campur.

Keuntungan pupuk campur adalah bahwa seluruh kebutuhan hara yang

diperlukan tanaman dapat diberikan dalam satu rotasi pemupukan.

Namun demikian pupuk ini tidak sesuai jika beberapa lokasi yang berbeda

memerlukan jumlah setiap hara yang berbeda-beda.

Pupuk majemuk berisi beberapa unsur hara yang dikombinasikan dalam

satu formulasi. Jika dibuat secara benar setiap butir pupuk majemuk

mengandung hara yang sama. Keuntungan aplikasi pupuk majemuk

adalah bahwa semua unsur hara utama diaplikasikan dalam satu rotasi

pemupukan. Namun demikian biaya untuk setiap unit hara mungkin lebih

tinggi secara nyata dibandingkan pupuk tunggal atau pupuk campur dan

perbandingan hara yang diperlukan tidak dapat dipenuhi.

Page 8: Konsentrat Pupuk

Page 8 Pemupukan

Pada saat ini diperkenalkan berbagai pupuk majemuk yang berbentuk

tablet yang mempunyai sifat lambat larut ( Slow release ) sehingga

diharapkan dapat mengurangi kehilangan hara melalui pencucian,

penguapan dan pengikatan menjadi senyawa yang tidak tersedia bagi

tanaman. Selain itu aplikasinya dapat dilakukan hanya sekali selama masa

pembibitan atau selama satu tahun pada tanaman di lapangan. Pupuk

tersebut memiliki kandungan hara lebih dari satu macam, sehingga juga

disebut pupuk majemuk.

Berbagai pupuk majemuk tersebut memiliki jenis dan komposisi kandungan

hara yang beragam. Pupuk majemuk/tablet telah banyak diuji pada

tanaman Kelapa Sawit. Pusat penelitian Kelapa Sawit ( PPKS ) saat ini juga

sedang meneliti dan menguji penggunaan pupuk lambat tersedia ( tablet )

untuk tanaman kelapa sawit baik di pembibitan maupun tanaman di

lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penggunaan

pupuk majemuk / tablet secara umum menunjukan efek yang lebih rendah

dibandingkan dengan penggunaan pupuk standar.

Penggunaan limbah PKS sebagai Pupuk.

Aplikasi limbah cair.

Aplikasi limbah cair Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ) di perkebunan kelapa sawit

sebagai pupuk telah dilakukan pada tanaman kelapa sawit menghasilkan

baik di Malaysia maupun di Indonesia. Aplikasi limbah cair memiliki

keuntungan antara lain dapat mengurangi biaya pengolahan limbah cair

dan dapat berfungsi sebagai pengganti pupuk.

Page 9: Konsentrat Pupuk

Page 9 Pemupukan

Kualifikasi limbah cair yang digunakan dalam aplikasi ini adalah limbah

dengan BOD antara 3.500 – 5.000 mg/l ( berasal dari kolam pengolahan

primer ). Berbagai methode aplikasi limbah cair yang digunakan antara lain

sistem sprinkle, flatbed, longbed dan traktor tangki. Teknik aplikasi limbah

secara flatbed umum digunakan yaitu dengan mengalirkan limbah

tersebut dari kolam limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi. Dan

selanjutnya ke parit primer dan parit sekunder ( flatbed ).

Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah cair PKS dengan tingkat BOD

antara 3.500 – 5.000 mg/l dapat langsung dipakai sebagai pupuk pada

tanaman kelapa sawit pengaruh positif dari pemanfaatan limbah cair

tersebut antara lain peningkatan produksi kelapa sawit dan perbaikan sifat

kimia ( kandungan hara ) dan fisika tanah. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh pusat penelitian kelapa sawit, dosis limmbah PKS 12,66 mm,

ECH /bulan yang dikombinasikan dengan 50 % dosis pupuk anjuran

menunjukan hasil 36 % diatas kontrol ( sutarta et al,2000 ), sehingga dosis

tersebut dijadikan dosis anjuran sementara. Aplikasi limbah cair tersebut

juga tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan

( kualitas air tanah ) sekitar areal aplikasi limbah cair.

Aplikasi Tandan Kosong Sawit ( TKS ).

Limbah padat tandan kosong sawit ( TKS ) di Indonesia diperkirakan

mencapai 2,7 juta ton pada tahun 1999, limbah ini berpotensi untuk

dimanfaatkan menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi.

Salah satu pemanfaatan TKS adalah sebagai pupuk ( bahan pembenah

tanah ). Potensi TKS sebagai pupuk berkaitan dengan materi TKS yang

Page 10: Konsentrat Pupuk

Page 10 Pemupukan

merupakan bahan organik dengan kandungan hara cukup tinggi. Dari hasil

analisis menunjukan bahwa TKS memiliki kandungan hara sebesar : 42,8 %

C, 2,9 % K2O, 0,80 % N, 0,22 % P2O5, 0,30 % MgO dan unsur-unsur mikro

antara lain 10 ppm B, dan 23 ppm Cu ( Singh et al,1990 ).

Aplikasi TKS secara langsung sebagai mulsa di perkebunan kelapa sawit

secara umum dapat meningkatkan kadar N, P, K, Mg, C-organik dan KTK

tanah. Peningkatan hara tanah diikuti dengan peningkatan produksi

tandan buah segar ( TBS ). Beberapa penelitian menunjukan bahwa

peningkatan produksi TBS yang diperoleh dari aplikasi TKS sebagai mulsa

pada beberapa jenis tanah berkisar antara 10 – 34 % ( Darmosarkoro dan

Rahutomo, 2000 ). Secara ekonomis, aplikasi TKS sebagai mulsa di

perkebunan kelapa sawit memberikan tambahan pendapatan sekitar 34 %

dibandingkan dengan pemupukan biasa. Salah satu kendala aplikasi TKS

secara langsung adalah biaya transportasi per unit hara yang cukup tinggi.

Dalam aplikasi TKS, dosis pemupukan pupuk konvensional tetap dilakukan

sesuai standart. Penentuan dosis pemupukan pada tahun kedua yang

didasarkan pada beberapa faktor, diantaranya kadar hara daun dan

kondisi tanaman yang secara tidak langsung mencerminkan efektifitas

aplikasi TKS yang telah dilakukan. Besarnya pengurangan dosis pupuk yang

diberikan pada tahun berikutnya mencapai 25 – 40 % tergantung pada

kondisi lahan dan tanamannya. Pengurangan dosis ini terlihat pada dosis

rekomendasi.

Page 11: Konsentrat Pupuk

Page 11 Pemupukan

PENUTUP

Aplikasi pemupukan di perkebunan kelapa sawit merupakan investasi yang

besar dalam rangka mencapai produksi kelapa sawit secara optimal.

Mengingat hal tersebut, pupuk harus dapat digunakan secara efisiensi dan

tepat sasaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar pemupukan dapat

efisien dan tepat sasaran meliputi penentuan jenis pupuk, dosis pupuk, cara/

methode pemupukan, waktu dan frekuensi pemupukan. Penggunaan limbah

pabrik kelapa sawit sebagai pupuk antara lain tandan kosong sawit dan

limbah cair terbukti dapat menaikkan produksi kelapa sawit sekaligus sebagai

bahan pembenah tanah.