konsentrasi perbankan syariah program studi...

133
GRAND STARTEGY BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN PASAR PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA ANTARA KONSEP DAN IMPLEMENTASI. Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : Annafi Fatiha Annuria NIM : 107046101838 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Upload: phamhanh

Post on 23-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

GRAND STARTEGY BANK INDONESIA DALAM

PENGEMBANGAN PASAR PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

ANTARA KONSEP DAN IMPLEMENTASI.

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

Annafi Fatiha Annuria

NIM : 107046101838

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 30 Maret 2011

Annafi Fatiha Annuria

Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

ii

Abstrak

Dalam tahap perngembangannya, perbankan syariah melalui Direktorat

Perbankan Syariah Bank Indonesai memiliki langkah- langkah konkrit yang tersusun

dalam konsep Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah. Dimana

program yang dikembangkan dalam konsep Grand Strategy tersebut mencakup enam

program diantaranya visi pengembangan pasar dan target, program pencitraan baru,

pemetaan baru segmentasi pasar perbankan syariah, program pengembangan produk,

program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi industri.

Uraian yang disajikan dalam penulisan skripsi ini penulis berfokus pada tahun

2008 hingga tahun 2010. Skripsi hanya membandingkan antara konsep dari Grand

Strategy tersebut dengan implementasinya dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Pada

bab I hingga bab IV telah dijelaskan hal- hal yang terkait dengan konsep dan

implementasi dari Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah.

Kata Kunci: Grand Strategy Bank Indonesia, Pengembangan Pasar Perbankan

Syariah

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq,

serta nikmat-Nya, sehingga Alhmudulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Grand Startegy Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar

Perbankan Syariah di Indonesia: antara Konsep dan Implementasi”. Shalawat

serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, kepada

keluarganya, sahabat serta umatnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit

hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan

kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

ataupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis

berterima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Roup, S.Ag., MA., sebagai

Ketua dan Sekretaris Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang tanpa henti

memberikan dorongan dan semangat kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

iv

meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas

akhir.

3. Bapak Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag., MM., selaku dosen pembimbing skripsi

penulis, yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran-saran

sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah Bapak

ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT.

4. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer

ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang

telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.

5. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, Bapak Bastianon S.H., M.H. dan Ibu

Dra. Isnaini Baroroh, yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberi dorongan

dan semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu

menyelesaikan tugas akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada

orang tua. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan untuk Ibu dan Bapak,

dibawah payung kasih sayang-Nya. Amin

6. Kepada adikku tercinta Mikail Hamidum Majid, secara tidak langsung telah

menyumbangkan ide- idenya dalam penulisan skripsi ini juga memberikan

semangat kepada penulis yang sedang menjalankan tugas akhir ini agar cepat

selesai.

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

v

7. Kakak yang selalu menyemangati dan meluangkan waktunya demi

terselesaikannya tugas akhir ini. Semoga Allah SWT membalas segala

kebaikannya.

8. Teman-teman semua, Ratna, Maya, Pwe, Lyaly, Tika, Mae, Farah, Acha, Dwi,

Opi, Nur, Amel, Jaja, Hilwa, Yuke dan teman-teman lain seangkatan dan

seperjuangan selama masa kuliah, perhatian dan kebaikan kalian tiada pernah

terlupakan.

9. Ibu Srie Muliaty selaku Peneliti Bank di Direktorat Perbankan Syariah Bank

Indonesia, Ibu Tita di Direktorat Sumber Daya Manusia Bank Indonesia, Ibu

Endang di Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan Bank Indonesia, yang

telah bersedia membantu penulis dalam memperoleh data-data dan keterangan

yang penulis butuhkan dari Bank Indonesia.

10. Seluruh pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis, menyemangati dan

menghibur penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini.

Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terima kasih atas semua pihak yang

turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat

bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.

Jakarta, 30 Maret 2011

Annafi Fatiha Annuria

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

D. Tinjauan Kajian Terdahulu 8

E. Kerangka Teori 12

F. Metode Penelitian 15

G. Sistematika Penulisan 17

BAB II GRAND STRATEGY BANK INDONESIA DALAM

PENGEMBANGAN PASAR PERBANKAN SYARIAH TAHUN

2008-1010

A. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Grand Strategy Bank

Indonesia 19

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

vii

B. Konsep – Konsep Grand Strategy Pengembangan Pasar

Perbankan Syariah Tahun 2008-2010 22

1. Visi Pengembangan Pasar dan Target 23

2. Program Pencitraan Baru Perbankan Syariah 25

3. Pemetaan Baru Segmentasi Pasar Perbankan Syariah 27

4. Program Pengembangan Produk 27

5. Program Peningkatan Layanan 27

6. Program Sosialisasi dan Komunikasi 28

BAB III PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

A. Pengertian Pasar Perbankan Syariah 30

B. Landasan Hukum Terkait Perbankan Syariah 32

C. Sejarah Perkembangan Perbankan Syariah 38

D. Pangsa Pasar Perbankan Syariah 43

E. Kekuatan, Kendala, Peluang, dan Tantangan Bank Indonesia

dalam Pengembangan Pasar Perbankan Syariah 45

1. Kekuatan 45

2. Kendala 50

3. Peluang 54

4. Tantangan 56

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

viii

BAB IV ANALISIS KESESUAIAN ANTARA KONSEP GRAND

STRATEGY BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN

PASAR PERBANKAN SYARIAH DAN IMPLEMENTASI

TAHUN 2008-2010

A. Potret tentang Implementasi Grand Strategy Bank Indonesia

dalam Pengembangan Pasar Perbankan Syariah di Indonesia

1. Implementasi Aset Perbankan Syariah Tahun 2008-2010 57

2. Program Pencitraan Banru Perbankan Syariah 58

3. Pemetaan Baru Segmentasi Pasar Perbankan Syariah 59

4. Program Pengembangan Produk 62

5. Program Peningkatan Layanan 65

6. Program Sosialisasi dan Komunikasi 67

B. Analisis Kesesuaian antara Implementasi dan Konsep Grand

Strategy Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar Perbankan

Syariah di Indonesia

1. Aset Perbankan Syariah Tahun 2008-2010 72

2. Program Pencitraan Banru Perbankan Syariah 76

3. Pemetaan Baru Segmentasi Pasar Perbankan Syariah 79

4. Program Pengembangan Produk 86

5. Program Peningkatan Kualitas Layanan 93

6. Program Sosialisasi dan Komunikasi 101

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

ix

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 112

B. Saran 116

DAFTAR PUSTAKA 118

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

x

DAFTA GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Skema Grand Strategy Pengembangan Pasar 22

4.1

4.2

Produk Simpanan Jangka Pendek Per Segmen (%)

Produk Simpanan Jangka Pendek Per Segmen (%)

63

77

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1

2.2

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

4.11

Skenario Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah

Tema Sosialisasi Beyond Banking

Aset Perbankan Syariah

Perubahan citra industri perbankan syariah

Segmentasi Nasabah Perbankan Syariah

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Aset Perbankan Syariah Tahun 2008-2010

Program pencitraan baru perbankan syariah

Program pencitraan baru perbankan syariah

Segmen nasabah

Program pengembangan produk

Program peningkatan kualitas layanan

Program sosialisasi dan komunikasi

23

28

58

60

61

65

73

74

76

76

80

82

85

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

xii

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan dan kemajuan

yang pesat. Bahkan perbankan syariah kini telah mampu menjadi alternatif

transaksi perbankan yang makin dikenal dan diminati masyarakat. Dalam

konteks bisnis, perbankan syariah juga menjadi alternatif bisnis yang memiliki

potensi yang amat besar . Terbitnya UU No. 20 tahun 2008 sangat mendukung

perkembangan dunia perbankan terutama dalam kemajuan ekonomi syariah.

Dengan adanya legalitas yang jelas maka dapat meningkatkan kepercayaan

masyarakat maupun bagi calon investor perbankan syariah baik asing maupun

domestik.

Secara kelembagaan, saat ini jumlah bank syariah telah mencapai 11

BUS, 23 UUS, dan 149 BPRS dengan jaringan kantor sebanyak 1.625 kantor

pada akhir September 2010. Secara geografis, sebaran jaringan kantor

perbankan syariah saat ini telah menjangkau masyarakat dilebih dari 89

kabupaten/kota di 33 propinsi.1 Pertumbuhan Perbankan Syariah Per

Desember 2008, tercatat lima BUS , 28 UUS dan 131 BPRS, dalam jumlah ini

terdapat 131 kantor jaringan belum termasuk jaringan kantor office chanelling

1 http://www.detikfinance.com/read/2010/12/13/145628/1523388/5/aset-perbankan-syariah tembus-rp-130-triliun-tahun-depan / di akses pada 21 Desember 2010.

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

2

yang jumlahnya hampir 1500 ( Desember 2008 ).2 Padahal di awal

perkembangannya tahun 1992 hingga tahun 2006 hanya terdapat tiga BUS

dan 19 UUS jumlah kantor Bank Syariah 415 buah dan jumlah BPRS 92

buah.3 Terbukti perkembangan perbankan syariah begitu pesat tentunya juga

disertai dengan pertumbuhan asetnya.

Menurut data statistik perbankan indonesia dari segi aset yang

perbankan syariah , di tahun 2008 aset perbankan syariah Rp 49 Triliun, pada

november 2009 aset perbankan syariah bertambah menjadi Rp 61.36 Triliun,

dan pada November 2010 aset perbankan syariah juga mengalami peningkatan

yaitu menjadi Rp 90.39 Triliun. Jika dilihat dari pertumbuhan asetnya maka

kinerja perbankan syariah sudah cukup baik terlihat dengan pertumbuhan aset

yang dimiliki. Namun sejatinya belum memenuhi target dari konsep grand

strategi perbankan syariah yang di buat oleh Bank Indonesia. Baik pancapaian

di tahun 2008, 2009 maupun 2010.

Dalam tahap perjalananya Kebijakan Pengembangan Perbankan

Syariah di Indonesia bertujuan untuk meletakkan posisi serta cara pandang

Bank Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah di Indonesia, pada

tahun 2002 telah menerbitkan “Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah

di Indonesia”. Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk

2 A. Riawan Amin. Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekonomian Nasional. (disampaikan

pada PidatoPengukuhan Doktor Honoris Causa Bidang Perbankan Syariah). 11 Juli 2009, h 72. 3 Gemala Dewi, Aspek- aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia.( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), Edisi revisi Cetakan ke 5, h 64.

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

3

memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara

optimal bagi perekonomian nasional. “Cetak Biru Pengembangan Perbankan

Syariah di Indonesia” memuat visi, misi dan sasaran pengembangan

perbankan syariah serta sekumpulan inisiatif strategis dengan prioritas yang

jelas untuk menjawab tantangan utama dan mencapai sasaran dalam kurun

waktu 10 tahun ke depan, yaitu pencapaian pangsa pasar perbankan syariah

yang signifikan melalui pendalaman peran perbankan syariah dalam aktivitas

keuangan nasional, regional dan internasional, dalam kondisi mulai

terbentuknya integrasi dengan sektor keuangan syariah lainnya.

Harapan di tahun 2010, perbankan syariah di Indonesia menjadi

terkemuka di kawasan ASEAN. Hal ini merupakan pencapaian yang

termaktub dalam Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah

(selanjutnya ditulis Grand Strategy) seperti dirumuskan oleh Bank Indonesia.

Grand Strategy masuk dalam kerangka program akselerasi pengembangan

pasar perbankan syariah Indonesia yang telah di cantumkan dalam 3 fase

dalam tahapan pertama.4

Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih kalah dengan

pangsa pasar perbankan syariah di negara lain, seperti Malaysia. Pangsa pasar

perbankan syariah di Indonesia baru menyentuh ke angka 3,1 persen dari

pangsa pasar nasional. Sementara perbankan syariah di Malaysia telah

4http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2008/12/23/1323022/Menjadi.Terkemuka.di.ASEA

N, diakses 21 Desember 2010.

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

4

menyentuh angka 20 persen. Disini terlihat bahwa target pencapaian Bank

Indonesia belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu menjadi perbankan

syariah yang terkemuka di ASEAN.5

Banyak kendala yang dialami perbankan syariah di Indonesia untuk

peningkatan pangsa pasar tersebut. Dari sisi kualitas pertumbuhan perbankan

syariah juga menunjukan peningkatan signifikan. Setidaknya hal itu terlihat

dari rasio pembiayaan bermasalah (net performing financing) yang tetap

terjaga pada posisi rendah dengan kisaran 1,64 persen, rasio penyaluran

pembiayaan dibandingkan dana pihak ketiga (DPK) relatif tinggi yang

mencapai 95,4 persen. Sedangkan porsi pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah sektor produktif tetap dominan dalam portfolio pembiayaan bank

syariah.

Pada tahapan pertama konsep Grand Strategi Bank Indonesia memuat

tiga fase, dimana pada fase pertama di tahun 2008 target aset sebesar Rp 50

Triliun, namun dalam implementasinya sangat baik yaitu sebesar Rp 49.5

Triliun. Fase kedua di tahun 2009 target aset yang ingin dicapai Rp 87 Triliun,

dalam implementasinya Rp. 66.1 Triliun, dan pada fase ke tiga di tahun 2010

target yang ingin di capai Rp 124 Triliun, implementasinya hingga November

2010 aset perbankan syariah baru mencapai Rp 90.39 Triliun

Dari data- data yang telah di paparkan sebelumnya menunjukkan

bahwa antara konsep yang dibuat oleh Bank Indonesia dan implementasi

5“Industri Keuangan Syariah Masih Tertinggal”, Kompas, 23 Agustus 2010, h. 21.

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

5

masih ada kesenjangan sehingga target belum tercapai. Ketidak tercapaiaan

target ini menunjukkan masih banyak permasalahan – permasalahan yang

dihadapi oleh Perbankan Syariah di Indonesia dalam pencapaian strategi

Peningkatan Perbankan Syariah. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan serta

upaya- upaya dari semua pihak untuk mengatasi masalah- masalah yang

sedang dihadapi agar target Bank Indonesia terhadap perkembangan Bank

Syariah tercapai.

Indepedensi Bank Indonesia dari segi ekonomi dapat dilihat dari

ketentuan UU No. 3 thun 20004 pasal 8 dan pasal 10ayat 1 (a), dalam

ketentuan ini disebutkan bahwa Bank Indonesia mempunyai tugas

menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, namun dalam menetapkan

sasaran- sasaran moneter diharuskan menetapkan sasaran laju inflasi. Bank

Indonesia tidak diberi batasan dan Bank Indonesia diberi otonomi untuk

menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.6

Menurut penulis Bank indonesia dalam hal ini telah membuat suatu

langkah konkrit terkait dengan peningkatan perbankan syariah melalui enam

tahap yang dimuat dalam konsep Grand Strategy Pengembangan Pasar

Perbankan Syariah. Di masing- masing tahapannya sudah memiliki arahan

yang jelas, maka dari segi strategi- strategi yang dijalankan untuk peningkatan

perbankan syariah perlu perhatian khusus.

6 Maqdir Ismail, Bank Indonesia dalam Perdebatan Politik dan Hukum, (Yogyakarta: Navila

Idea, 2009), h.198.

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

6

Dengan Bertitik pangkal dari latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian secara mendalam melalui skripsi ini yang

berjudul GRAND STARTEGY BANK INDONESIA DALAM

PENGEMBANGAN PASAR PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA:

ANTARA KONSEP DAN IMPLEMENTASI.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pembahasan mengenai Grand Strategy Bank Indonesia dalam

peningkatan perbankan syariah ini sangat luas, untuk itu penulis membatasi

skripsi ini pada Grand Startegy Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar

Perbankan Syariah di Indonesia antara Konsep dan Implementasi Tahun 2008

– 2010 studi di kantor Pusat Bank Indonesia. Adapun perumusan masalah

pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Konsep Grand Strategy Bank Indonesia dalam Pengembangan

Pasar Perbankan Syariah?

2. Bagaimana Potret Implementasi dari Grand Strategy Bank Indonesia

dalam Pengembangan Pasar Perbankan Syariah?

3. Bagaimana Kesesuaian antara Implementasi dengan Konsep Grand

Strategy Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar Perbankan Syariah

?

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan suatu kajian tentang

implementasi kebijakan bank indonesia terhadap pengembangan pasar

perbankan syariah.

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian dan penulisan skripsi ini

adalah:

1. Mengetahui bagaimana gambaran perkembangan perbankan syariah di

Indonesia.

2. Mengetahui langkah konkrit bank Indonesia dalam pengembangan pasar

perbankan syariah.

3. Mengetahui sejauh mana implementasi konsep strategi bank indonesia

terhadap pengembangan pasar perbankan syariah di Indonesia

Sedangkan manfaat yang di harapkan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Dapat memberi gambaran kepada masyarakat tentang sejarah singkat

perkembangan perbankan syariah

2. Untuk memberikan informasi mengenai implementasi target bank

indonesia terhadap pengembangan pasar perbankan syariah

3. Sebagai khazanah ilmu pengetahuan untuk menambah referensi terkait

kebijakan bank Indonesia terhadap pengembangan pasar perbankan

syariah.

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

8

4. Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam penelitian

selanjutnya sehingga bisa menjadi perbandingan bagi penelitian yang lain.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam penelitian atau pembuatan skripsi, terkadang ada tema yang

berkaitan dengan penelitian yang kita jalankan sekalipun arah tujuan yang

diteliti berbeda. Dari penelitian ini, peneliti menemukan beberapa sumber

kajian lain yang telah lebih dahulu membahas terkait dengan pengembangan

pasar perbankan syariah, diantaranya adalah:

1. Ahmad Busaeri, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

“Peran dan Upaya Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia

Dalam Pengembangan Perbankan Syariah”. Penelitian ini menggunakan

metode diskriptif kualitatif, dalam penelitian Ahmad menyatakan bahwa

perkembangan perbankan syariah di tahun 2006 telah menunjukkan

pertumbuhan yang cukup baik. Pencapaian total aset perbankan syariah

hingga November 2006 sebesar Rp 25 Triliun. Namun perkembangan

perbankan syariah tidak terlepas dari faktor pendukung seperti

karakteristik operasional dan produk perbankan syariah dan ada faktor

lainnya, sedangkan faktor penghambatnya adalah lemahnya daya saing

dalam hal kualitas pelayanan, variasi fitur produk, jaringan kantor ATM,

perilaku nasabah serta calon nasabah yang masih sensitif terhadap

fluktuatif tingkat suku bunga.

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

9

Dalam skripsi yang saya buat, Annafi selaku peneliti lebih konsentrasi

pada pertumbuhan perbankan syariah pada tahun 2008-2010 yang

terkonsep pada Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah

di Indonesia. Peneliti membandingkan antara konsep yang dibuat dan

realisasi dari konsep tersebut.

2. Yuria Pratiwhi Cleopatra, Kajian Timur Tengah dan Islam: Kekhususan

Ekonomi dan Keuangan Syariah, Program Pasca Sarjana, Universitas

Indonesia , 2008.

”Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Proporsi Aset

Perbankan Syariah di Indonesia”. Penelitian ini Yuria menyatakan

bahwa Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh variabel yang

signifikan mempengaruhi proporsi aset bank syariah terhadap

keseluruhan aset perbankan nasional Indonesia adalah variabel Non

Performing Financing (NPF), tingkat suku bunga SBI, Inflasi (Inf),

tingkat suku bunga kredit bank konvensional (BKBK), Financing to

Deposit Ratio bank syariah (FDR), dan porsi pembiayaan bagi hasil bank

syariah (PBH). Model yang terbentuk dari MLR telah memiliki sifat

BLUE (Best, Linear, Unbiased Estimator), dan terbebas dari penyakit

multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Menurutnya untuk

meningkatkan pertumbuhan aset perbankan syariah perlu di buka Bank

Umum Syariah baru dan Unit Usaha Syariah baru. Dari segi margin juga

bank syariah harus bisa lebih kecil dibanding dengan tingkat bunga kredit

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

10

di bank konvensional.

Hal yang membedakan dengan penelitian saya adalah dalam melihat

pertumbuhan proporsi aset perbankan syariah saya tidak menggunakan

metode- metode seperti penelitian yang dilakukan oleh Yuria, namun saya

lebih melihat faktor- faktor yang mempengaruhinya yang sesuai dengan

konsep Grand Strategy Perbankan Syariah tahun 2008-2010 yang dibuat

oleh Bank Indonesia.

3. Ellyn Herlia Nur Hidayah, Program Studi Kajian Timur Tengah dan

Islam: Kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah, Program Pasca

Sarjana , Universitas Indonesia, 2008

“Faktor yang Mempengarhi Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah”

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh variabel yang signifikan

mempengaruhi pertumbuhan aset perbankan syariah adalah variabel DPK

(dana pihak ketiga), dan variabel SBI (suku bunga Sertifikat Bank

Indonesia). Variabel non performing financing dan return on assets tidak

signifikan mempengaruhi pertumbuhan aset perbankan syariah. Setiap

kenaikan satu satuan dana pihak ketiga akan meningkatkan aset sebesar

1,298 persen dan setiap kenaikan satu satuan SBI akan meningkatkan aset

sebesar 0,169 persen. Nilai adjusted R2 sebesar 0,993 berarti variabel

dana pihak ketiga dan SBI dapat menjelaskan variabel terikat aset sebesar

99,3 persen, sedangkan sisanya 0,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain.

Selain dana pihak ketiga, bank syariah perlu memperhatikan

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

11

perkembangan suku bunga bank indonesia terutama untuk jangka

panjang, terutama melihat kondisi makro indonesia sebagai negara yang

terus berkembang sampai saat ini.

Pada penelitian Ellyn terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

aset dan faktor yang tidak mempengaruhi. Namun dalam penelitian saya

dalam hal pertumbuhan aset yaitu seberapa besar tingkat pertumbuhannya

dan apa saja yang mempengaruhinya tentunya faktor- faktornya yang

telah dicanangkan dalam Grand Strategy Bank Indonesia Dalam

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah Di Indonesia.

4. Dr. Harif Amali Rivai, SE., M.Si. dkk, Penelitian ini merupakan

kerjasama antara Bank Indonesia dan Center for Banking Research

(CBR)-Andalas University, 2006.

“Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa

Perbankan: Bank Syariah Vs Bank Konvensional” Berdasarkan hasil

pengolahan analisis dalam penelitian ini ditemukan lima dimensi penentu

perilaku nasabah dalam memilih bank syariah dan bank konvensional,

faktor internal yang mempengaruhi konsumen untuk memilih bank

syariah versus bank konvensional relatif berbeda. Pada konsumen yang

memilih bank syariah, faktor internal yang sangat mempengaruhi

keputusan konsumen untuk memilih bank tersebut adalah; (1) persepsi,

(2) biaya dan manfaat, dan (3) agama. Sementara itu, yang mempengaruhi

keputusan memilih bank konvensional terdiri dari; (1) motivasi rasional,

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

12

(2) biaya dan manfaat, dan (3) gaya hidup. Dan untuk faktor eksternal

bank syariah meliputi (1) personal selling, (2) keluarga, sedangkan bank

konvensional meliputi(1) keluarga ,(2) promosi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harif, Ia mengidentifikasi faktor

kunsumen yang memilih untuk menggunakan jasa layanan bank syariah.

Namun dalam penelitian saya lebih fokus pada program- program

pengembangan pasar perbankan syariah yang dijalankan oleh Bank

Indonesia dan melihat hasilnya pada pertumbuhan aset perbankan syariah.

E. Kerangka Teori

Menurut Geraats ada beberapa aspek yang harus ada untuk menilai

apakah kebijakan bank sentral transparan atau tidak, salah satu aspeknya

adalah adanya informasi mengenai strategi moneter dan pertimbangan

kebijakan internal.7

Dalam sebuah aturan dalam hal ini berbentuk kebijakan dapat

mengarahkan suatu masyarakat yakni sebagai kontrol sosial, teori ini

dinyatakan oleh Pound yang terkenal bahwa law is a tool of social

engineering. Kebijan dalam hal ini yang dimuat dalam Grand Strategy

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah adalah suatu bentuk sarana kontrol

sosial yang khusus, yang harus diefektifkan berdasarkan seperangkat norma

7 Ibid., h. 313

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

13

kewenangan sebagaimana didayagunakan sebagai proses- proses

administratif.8

Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah dibuat

sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia,

maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif

pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan visi

2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan

citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal,

pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih

beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang

memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank. 9

Berbagai langkah konkrit telah dilakukan sebagai tahap implementasi

dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan syariah yang

dibuat dalam enam tahapan untuk target tahun 2008 hingga 2010. Program –

program yang dimuat dalam Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan

Syariah harus didukung oleh semua pihak, di dalam Teori dinyatakan bahwa

dalam industri perbankan sifatnya sangat volatile, sehingga kebocoran

informasi yang sensitif dapat menciptakan reaksi yang tidak rasionaldari

8 Prof. Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya.

(Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), 2002), h. 70. 9 http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/ diakses pada 21 Desember

2010.

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

14

masyarakat yang akan mengakibatkan perkembangan pasar perbankan

terhambat.10

Dahulu dalam memanfaatkan suatu aset dan cara menjaganya Nabi

pernah mengingatkan pengikutnya, jika merea menjual suatu aset maka hasil

penjualannya jangan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari, namun hendaknya digunakan untuk membeli aset dari jenis yang sama

agar berkah uang tetap terjaga.11 Begitu pula dalam menjaga aset perbankan

syariah, hendaknya aset yang telah dimiliki di investasikan lagi agar tidak

berkurang dan memiliki potensi untuk bertambah.

Pada saat krisis ekonomi tahun 1997 dan 1998 muncul paradigma baru

yang berkembang yaitu perlu dikembangkan ekonomi lerakyatan dimana

pertumbauhan ekonomi di dorong dari bawah. Hal iniberarti diperlukannya

alokasi sumberdaya untuk membangkitkan golongan ekonomi lemah dan

koperasi. Kepemilikan alat- alat produksi yang penting serta prasarana

ekonomi yang strategis perlu di restrukturisasi sehingga tidak dikuasai oleh

segelintir orang.12

Ketika bank- bank syariah telah dominan dan meluas maka bank

syariah harus mengedepankan aspek profesionalisme dan mengutamakan

10 Yunus Husein, Rahasia Bank Privasi Versus Kepentingan Umum, (Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003), h.219.

11 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h.

151. 12 Widyaningsih, SH., MH. dkk, Bank dan asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Badan

Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), Edisi revisi cetakan ketiga, h.158.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

15

service excellence kepada customer. Jika telah menjalankan dengan

excellence maka umat islam akan lebih percaya terhadap bank syariah. Para

praktisi bank syariah juga harus menyakinkan bahwa bank syariah itu lebih

baik. Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa faktor pelayanan

sangat menentukan pilihan masyarakat dalam memilih bank- bank syariah.13

F. Metode Penelitian

Model penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

dilakukan dengan cara menelaah litaratur kepustakaan dan penelitian

lapangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam

bentuk desain deskriptif dan metode pengumpulan data dengan cara

wawancara. Penelitian deskriptif ini merupakan kegiatan yang meliputi

pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan yang menyangkut

keadaan pada waktu yang sedang berjalan.14

1. Jenis Data

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan jenis data

kualitatif yang menghasilkan data deskrptif berupa kata-kata tertulis dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi.15. dimana penulis menggunakan

13 Adrian Sutedi, S.H., M.H., Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), .h 46. 14 Consuelo G Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 2006), h.71. 15 Lexy Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

ed: Revisi , h.4.

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

16

program Grand Strategy yang dicanangkan oleh Direktorat Perbankan Syariah

Bank Indonesia untuk dijadikan landasan dengan realisasi yang terjadi di

tahun 2008 hingga 2010. Adapun jenis data yang digunakan adalah:

a. Data primer

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis data

berupa data primer yang di dapat langsung dari hasil wawancara

dengan pihak yang berkompeten yaitu di Direktorat Perbankan Syariah

Bank Indonesia.

b. Data sekunder

Yang didapat dari literatur kepustakaan seperti buku-buku

seperti Out Look Perbankan Syariah tahun 2008-2010, data statistik

perkembangan perbankan syariah dari tahun ke tahun, karya ilmiah

lain yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dijalankan

penulis.

2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitiandilakukan dengan cara meneliti melalui media

wawancara langsung kepada Tim Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan Perbankan Syariah Direktorat Perbankan Syariah Bank

Indonesia sehingga dapat memberikan keterangan tentang masalah

yang ingin dibahas, serta menganalisis melalui dokumen-dokumen

hasil pengumpulan data di lapangan.

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

17

3. Teknik analisan data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif

yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan data-data

menjadi kata-kata tertulis dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi

yang diperoleh melalui penelitian lapangan. Dalam penelitian ini peneliti

fokus pada enam konsep Grand Strategy Bank Indonesia dalam

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah di Indonesia, dimana peneliti

membandingkan kesesuaian antara konsep dan implementasi yang terjadi

mulai tahun 2008 hingga tahun 2010.

4. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis menggunakan “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2007”.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, batasan

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

kajian terdahulu, kerangka teori, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

18

BAB II Grand strategy bank indonesia dalam pengembangan pasar

perbankan syariah tahun 2008- 2010 yang meliputi Pengertian,

Fungsi Dan Tujuan Grand Strategy Bank Indonesia, Konsep –

Konsep Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan

Syariah Tahun 2008- 2010.

BAB III Perbankan syariah di Indonesia yang meliputi Pengertian Pasar

Perbankan Syariah, Landasan Hukum Terkait Perbankan

Syariah, Sejarah Perkembangan Perbankan Syariah, Pangsa

Pasar Perbankan Syariah, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Tantangan Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar

Perbankan Syariah.

BAB IV Analisis Kesesuaian Antara Konsep Grand Strategy Bank

Indonesia Dalam Pengembangan Pasar Perbankan Syariah Dan

Implementasi Tahun 2008- 2010 yang meliputi Potret tentang

Implementasi Grand Strategy Bank Indonesia dalam

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah di Indonesia, Analisis

terhadap Kesesuaian antara Implementasi dan Konsep Grand

Strategy Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar

Perbankan Syariah di Indonesia.

BAB V Penutup yang memuat kesimpulan dan saran, dari bahasan bab-

bab sebelumnya.

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

19

BAB II

GRAND STRATEGY BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN

PASAR PERBANKAN SYARIAH TAHUN 2008- 2010

A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Grand Strategy Bank Indonesia

Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Pengertian umum strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara / upaya bagaimana agar rencana tersebut tetap

tercapai.16 Menurut kamus umum bahasa Indonesia strategi adalah ilmu untuk

mencapai suatu maksud.17 Strategi juga berarti rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi yang di maksud dalam

grand strategy Bank Indonesia adalah rencana yang disusun secara cermat

dalam rangka mengembangkan pasar perbankan syariah di Indonesia agar

tercapainya suatu target yang telah ditentukan.

Fungsi menurut kamus bahasa Indonesia adalah kegunaan suatu hal.

Fungsi dalam arti lain yaitu jabatan (pekerjaan) yang dilakukan.18 Fungsi

16DigitalCollections./jiunkpe/s1/hotl/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-33403142-9829-

belhotel_borneo-chapter2.pdf. of 30 Quality diunduh 24 Desember 2010, pukul 12.35 17W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia , (Jakarta: PN Balai Pustaka,

1984), h. 965. 18Dendy Sugono, dkk., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional, 2008), diakses 29 Maret 2011 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

20

dalam konsep grand strategy dapat diartikan dengan sesuatu yang berguna

dalam menjalankan tugasnya agar dari strategi- strategi yang di buat dalam

konsep grand strategy dapat di jalankan dengan maksimal.

Tujuan menurut kamus bahasa Indonesia adalah arah haluan (jurusan).

Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia tujuan adalah maksud

ialah sasaran.19 Dalam konteks ini berarti tujuan grand strategy Bank

Indonesia dalam pengembangan pasar perbankan syariah di Indonesia

memiliki arah, maksud dan sasaran yang jelas dalam menetapkan targetnya

baik di tahun 2008, 2009 maupun di tahun 2010.

Disisi lain Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki tujuan

utama yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk

mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan

melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem

devisa serta mengatur dan mengawasi bank.20 Fungsi utama bank sentral

adalah mengelola sistem moneter disuatu negara. Sasarannya dan cara

pengelolaan moneter tergantung pada waktu dan negara yang

melaksanakannya sambil tetap menetapkan tujuan (goals) ekonomi dan

19 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia , (Jakarta: PN Balai Pustaka,

1984), h. 1094 20 Kasmir, SE., MM., Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.14.

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

21

struktur kelembagaan negara yang bersangkutan. Namun tujuan utama bank

sentral adalah stabilitas ekonomi dan pertumbuhan.21

Dalam pembahasan ini lebih menfokuskan pada pengembangan

perbankan syariah dimana tujuan bank syariah, sebagaimana bank

konvensional, bank syariah di Indonesia selain berfungsi sebagaimana

lazimnya suatu lembaga keuangan perbankan. Namun yang lebih di titik

beratkan dalam keberadaan bank syariah di Indonesia bukan hanya ditujukan

untuk sekelompok atau segolongan rakyat tertentu, melainkan untuk

kepentingan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara

keseluruhan tanpa kecuali.22

Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah dibuat

sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia,

maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif

pengembangan pasar yang meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan

visi 2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN,

pembentukan citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan

universal, pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang

21 Eugene A. Diulio, Uang dan Bank, (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 108. 22 Drs. Cik Basir, S.H., M.H.I., Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Di

Pengadilan Agama Dan Mahkamah Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 46.

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

22

lebih beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang

memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank.

B. Konsep – Konsep Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan

Syariah Tahun 2008- 2010

Gambar 2.1

Sumber: MarkPlus&Co / Bank Indonesia / Direktorat Perbankan Syariah / Mei 2008

Bank Indonesia khususnya Direktorat Perbankan Syariah Bank

Indonesia dalam menentukan target pasar perbankan syariah pada tahun 2008,

2009 dan tahun 2010 telah membuat langkah- langkah konkrit yang dibuat

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

23

dalam beberapa tahap, yang di tiap tahapannya mempunyai arahan yang jelas.

Dalam uraiannya antara lain:

1. Visi Pengembangan Pasar dan Target

a. Fase I tahun 2008 membangun pemahaman perbankan syariah sebagai

Beyond Banking, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.50 triliun

dan pertumbuhan industri sebesar 40%

b. Fase II tahun 2009 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai

perbankan syariah paling atraktif di ASEAN, dengan pencapaian target

asset sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 75%.

c. Fase III tahun 2010 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai

perbankan syariah terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian target

asset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 81%.

Dalam mengimplementasikan target yang telah ditentukan, Bank

Indonesia memperhitungkan skenario pertumbuhan agresif, moderat, dan

konservatif yang akan di jelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Skenario Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah23

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 AGRESIF Nilai aset: 62 T Pertumbuhan aset: 81 %

AGRESIF Nilai aset: 87 T Pertumbuhan aset: 75%

AGRESIF Nilai aset: 124 T Pertumbuhan aset: 81 %

MODERAT Nilai aset: 50 T Pertumbuhan aset: 44%

MODERAT Nilai aset: 68 T Pertumbuhan aset: 37%

MODERAT Nilai aset: 97 T Pertumbuhan aset: 43%

23 Buku Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh

Direktorat Perbanakn Syariah Bank Indonesia, 2008.

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

24

KONSERVATIF Nilai aset: 45 T Pertumbuhan aset: 32%

KONSERVATIF Nilai aset: 57 T Pertumbuhan aset: 25%

KONSERVATIF Nilai aset: 72 T Pertumbuhan aset: 26%

Tahun 2008 Bank Indonesia memproyeksikan dalam skenario agresif

jika pencapaian aset pada tahun tersebut sebesar 62 triliun rupiah yang artinya

mengalami pertumbuhan aset sebesar 81 persen. Sedangkan skenario moderat

tercapai jika aset perbankan syariah sudah mencapai 55 triliun rupiah dengan

pertumbuhan aset sebesar 44 persen. Skenario konservatiaf tercapai jika nilai

aset perbankan syariah mencapai target sebesar 45 triliun rupiah dengan

pertumbuhan aset sebesar 32 persen.

Tahun 2009 Bank Indonesia memproyeksikan dalam skenario agresif

jika pencapaian aset pada tahun tersebut sebesar 87 triliun rupiah yang artinya

mengalami pertumbuhan aset sebesar 75 persen. Sedangkan skenario moderat

tercapai jika aset perbankan syariah sudah mencapai 68 triliun rupiah dengan

pertumbuhan aset sebesar 37 persen. Skenario konservatiaf tercapai jika nilai

aset perbankan syariah mencapai target sebesar 57 triliun rupiah dengan

pertumbuhan aset sebesar 25 persen.

Tahun 2010 Bank Indonesia memproyeksikan dalam skenario agresif

jika pencapaian aset pada tahun tersebut sebesar 124 triliun rupiah yang

artinya mengalami pertumbuhan aset sebesar 81 persen. Sedangkan skenario

moderat tercapai jika aset perbankan syariah sudah mencapai 97 triliun rupiah

dengan pertumbuhan aset sebesar 43 persen. Skenario konservatiaf tercapai

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

25

jika nilai aset perbankan syariah mencapai target sebesar 72 triliun rupiah

dengan pertumbuhan aset sebesar 26 persen.

2. Program Pencitraan Baru Perbankan Syariah

program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek positioning,

differentiation, dan branding.

a. Positioning baru bank syariah sebagai perbankan yang saling

menguntungkan kedua belah pihak (di konkretkan dalam program

pengembangan segmen pasar)

b. Differentiation meliputi:

1) Content : beragam produk dengan skema variatif

2) Context : transparan agar adil bagi kedua belah pihak

(Pada poin 1 dan 2 di konkretkan lewat program pengembangan

produk).

3) People : Kompeten dalam keuangan dan beretika

a) Kompeten meliputi, Mengerti masalah keuangan dan Memahami

financial structure dari produk perbankan syariah

b) Beretika meliputi, Mengerti masalah syariah dan Mengikuti

prosedur- prosedur yang syariah (syariah comply)

4) Technology : IT system yang update dan user friendly

a) User Friendly : simulasi konsep skema produk untuk

memudahkna customer service dalam menjelaskan pada nasabah

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

26

b) Update : selalu diperbarui sehingga menampilkan info- info

terbaru mengenai performasi produk berdasarkan skema / akad

syariah yang digunakan

5) Facility : Fasilitas yang tersedia di setiap Bank Syariah

a) Ahli Investasi; yang akan membantu melakukan prioritas industri

yang akan mendapatkan pendanaan perbankan syariah yang

memahami trend domestik dan internasional sektor industri

tertentu (bisa dilakukan juga melalui pertemuan reguler yang

difasilitasi asosiasi perbankan syariah dan Bank Indonesia dengan

para ahli di sektor industri tertentu).

b) Ahli keuangan dan perbankan; yang akan membantu

pengembangan produk baru atau modifikasi produk perbankan

syariah yang punya akseptabilitas tinggi.

c) Ahli syariah; yang dapat memberikan keyakinan akan kesesuaian

transaksi terhadap prinsip perbankan syariah.

c. Branding adalah “bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond

banking”.24

24 Buku Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh

Direktorat Perbanakn Syariah Bank Indonesia, 2008

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

27

3. Pemetaan Baru Segmentasi Pasar Perbankan Syariah

Program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar

perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank

syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat

dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.

Dalam konsep grang strategy pengembangan pasar perbankan syariah

ini, Bank Indonesia mmbagi segmen nasabah bank syariah menjadi lima

segmen, diantaranya segmen pokoknya syariah, segmen ikut arus, segmen

sesuai manfaat dan kebutuhan, segmen terpaksa dan segmen pokoknya

konvensional)

4. Program Pengembangan Produk

Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk

yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling

menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan

standar nama produk yang mudah dipahami.

5. Program Peningkatan Layanan

Program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh sumber

daya manusia yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang

mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

28

mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara

benar dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah

6. Program Sosialisasi dan Komunikasi

Program sosialisasi dan komunikasi masyarakat secara lebih luas dan

efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak langsung,

yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk

serta jasa perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. 25

Dalam penerapannya program ini grand strategy pengembangan pasar

perbankan syariah ini memilah menjadi dua cara yaitu ATL (above the line) &

BTL (Below the line). Yang termasuk above the line dan below the line akan

dijelaskan pada uraian berikut:

Tabel 2.2 Tema Sosialisasi Beyond Banking26

Proporsi kegiatan sosialisasi

Visualisasi (30% ATL) Aktivasi (70 % BTL)

Communication channel

iklan tv iklan radio outdoor media iklan cetak.

media kreatif event publik eksebisi / pameran brand ambassador website & internet –based dialog & workshop seminar & konferensi.

Prioritas sasaran audiens

nasabah perbankan partisipan industri

nasabah perbankan partisipan industri

25 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta :UIN press, 2009, h.

186-189 26 Buku Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh

Direktorat Perbanakn Syariah Bank Indonesia, 2008

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

29

stakehoders yang terkait secara tidak

langsung dengan pengembangan

stakehoders yang terkait secara tidak langsung dengan pengembangan

stakehoders yang terkait langsung dengan pengembangan

Tujuan peningkaatan awareness

kampanye edukasi / sosialisasi industri

menanamkan pemahaman mengenai konsep PDB (Possitioning, Defferentiation, Branding)

peningkatan jumlah account / transaksi atau bisa juga untuk sekedar mengajak menggunakan bank syariah

mengajak untuk ikut serta merealisasikan visi dan program pengembangan industri perbankan syariah.

Pesan yang akan diangkat

menjelaskan keunggulan perbankan syariah

mengajak menggunakan bank syariah

menjelaskan keunggulan perbankan syariah

penjelasan mengenai konsep produk syariah

mengajak menggunakan bank syariah

melakukan sosialisasi terhadap visi dan program-program untuk pengembangan

membantu penyelesaian hambatan dan kendala dalam pengembangan perbankan syariah

Inisiatif program bank indonesia (DPbS).

bank indonesia (DPbS) kegiatan event eksebisi

seperti pameran akan dilakukan menggalang partisipasi pelaku perbankan

bank indonesia (DPbS) dengan mengajak pelaku perbankan syariah untuk ikut serta dalam sesi sharing

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

30

BAB III

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESI

A. Pengertian Pasar Perbankan Syariah

Pasar, menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual

dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan

penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain

mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang

diorganisasikan untuk melakukan tawar- menawar, sehingga dengan demikian

terbentuklah harga. Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemukakan

perngertian yang lain tentang pasar, yakni merupakan kumpulan orang- orang

yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan

untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor utama yang menunjang

terjadinya pasar yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta

tingkah laku dalam pembeliannya.27

Pasar dalam bab ini yang dibahas adalah pasar perbankan syariah,

berarti mengandung kesimpulan orang- orang yang memenuhi keinginannya

dengan daya beli (kemampuan) serta tingkah lakunya dalam manggunakan

jasa atau fasilitas bank yang sesuai dengan prinsip syariah.

27Dr. Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis,( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2009) , h. 35

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

31

1. Sistem Perbankan di Indonesia

Untuk mengetahui bagaimana kedudukan bank syariah dalam

sistem perbankan nasional, perlu terlebih dahulu dipahami bagaimana

sistem perbankan yang saat ini berlaku di Indonesia. Pengertian sistem

perbankan itu sendiri adalah menurut Emirzon (1998, h.23) “suatu

tatanan yang didalamnya terdapat berbagai jenis bank yang terkait satu

sama lain dan merupakan suatu kesatuan dengan mengikuti suatu

aturan tertentu.” Sedangkan dalam redaksi lain, menurut Hermansyah

(2006, h. 18) sistem perbankan adalah “ suatu sistem yang menyangkut

tentang bank, menyangkut kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses melaksanakan kegiatan usahanya secara keseluruhan.” Dari

kedua definisi tersebut dapat dipahami bahwa sistem perbankan itu

merupakan suatu tatanan yang didalamnya terdapat unsur mengenai

bank, baik menyangkut kelembagaannya, kegiatan usahanya serta cara

dalam melaksanakan kegiatan usahanya dengan mengikuti aturan

tertentu.

Sistem perbankan yang ada di Indonesia harus mengacu pada

UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Mengacu pada UU

tersebut salah satu aspek yang perlu dipahami dalam sistem perbankan

di Indonesia adalah diakui adanya bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip syariah disamping perbankan konvensional, yang dikenal

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

32

dengan istilah dual banking system.28 Disinilah salah satu letak

kekhasan dari sistem perbankan di Indonesia, yang membedakan dari

sistem perbankan yang berlaku di negara- negara lain (Sjahdeni 1999,

h. 198). Yang sampai saat ini eksistensi bank syariah di Indonesia

sudah sedemikian kukuh dengan terbitnya UU No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. 29

B. Landasan Hukum Terkait Perbankan Syariah

1. Urgensi UU Perbankan Syariah

UU Perbankan Syariah sendiri sangat diperlukan karena beberapa

alasan, yaitu: Pertama, sejalan dengan tujuan pembangunan nasional

Indonesia untuk mencapai terciptanya masyarakat adil dan makmur

berdasarkan demokrasi ekonomi, yang berlandaskan pada nilai keadilan,

kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan. Kedua, bahwa kebutuhan

masyarakat Indonesia akan jasa – jasa Perbankan Syariah semakin

meningkat, seiring dengan kesadaran mamsyarakat muslim dan bahkan

non muslim bahwa jasa- jasa bank syariah lebih sesuai dengan kebutuhan

28 Dual Banking system adalah penerapan dua sistem perbankan, yaitu sistem

perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah dalam satu yurisdiksi negara (Faisal 2006, h. 59)

29 Drs. Cik Basir, S.H., M.H.I., Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Di

Pengadilan Agama Dan Mahkamah Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 36

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

33

riil masyarakat seperti pelaku usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM).30

Ketiga, Perbankan syrariah memiliki kekhususan dibandingkan

dengan perbankan konvensional nseingga memerlukan pengaturan

khusus. Kekhususan itu seperti fokus pada sektor riil dan pengembangan

bisnis yang halal. Keempat, pengaturan mengenai perbankan syariah di

dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan belum spesifik

sehingga perlu diatur dalam Undang – undang tersendiri.

Kelima, Perbankan Syariah sebagai salah satu sistem perbankan

nasional memerlukan berbagai sarana pendukung agar dapat memberikan

kontribusi yang maksimum bagi pengembangan ekonomi nasional, salah

satu saarana vital yang mendukung adalah adanya perngaturan yang

memadai dan sesuai dengan karakteristik perbankan syariah sebagaimana

telah tercantum dalam UU No. 21 Tahun 2008.31

2. Hierarki Hukum Nasional

Dalam pasal 7 ayat (1) UU No. 10 Tahun 2004 tentang

pembentukan Peraturan Perundang- undangan, hierarki hukum di

Indonesia adalah (1) Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia

30 Zubairi Hasan, Undang- Undang Perbankan Syariah Titik Temu Kukum Islam dan

Hukum Nasional, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 10 31 Ibid, h. 11-12

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

34

Tahun 1945, (2) Undang- Undang (UU), (3) Peraturan Pemerintah

Pengganti UU (Perpu), (4) peraturan Pemerintah (PP) , (5) Peraturan

Presiden (Perpres), dan (6) Peraturan Daerah (Perda). Peraturan

perundang- undangan berada diurutan teratas untuk itu peratuan yang

berada dibawahnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan

perundang- undangan yang berada diatasnya.32

Dalam pembentukkan undang- undang DPR dan Presiden karena

kalau satu pihak tidak menyetujui pasal- pasal dalam rancangan undang-

undang, maka rancangan undang- undang tidak dapat disahkan menjadi

undang- undang.

3. Perbankan Syariah dalam UUD

Dukungan konstitusi terhadap Perbankan Syariah dapat dilihat

dalam pasal 33 ayat (4) UUD yang berbunyi:” Perekonomian Nasional

diselenggarakan berdasar asas demokrasi ekonomi dengan prinsip

kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan

dan kesatuan ekonomi nasional”.

Perbankan Syariah memenuhi kriteria yang terdapat dalam

pernyataan dalam undang- undangan di atas, karena (1) Perbankan

Syariah Sesuai dengan aspirasi masyarakat serta sangat tepat untuk

masyarakat indonesia yang sebagian besar pelaku usaha mikro, kecil dan

32 Ibid, h. 13

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

35

menengah (asas demokrasi ekonomi), (2) Perbankan Syariah

mengutamakan kemajuan bersama bukan kemajuan individu (asas

kebersamaan), (3) Perbankan syariah sebagai solusi pembiayaan (asas

keadilan dan kemandirian), (4) Perbankan Syariah tidak boleh bermitra

dengan perusahaan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan (asas

keberlanjutan dan lingkungan), (5) Perbankan Syariah menggabung

antara kepentingan duniawi dan ukhrawi (asas keeimbangan), (6)

Perbankna Syariah sangat memajukan kemajuan sektor riil (asas kesatuan

ekonomi nasional).33Dengan adanya dukungan konstitusi di atas

semestinya undang- undang perbankan syariah sudah disahkan sejak dulu.

4. Perbankan Syariah dalam UU

Awalnya sudah ada UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

sebagaiman di ubah dengan UU No. 10 Tahun 1998. Namun, dalam UU

tersebut ketentuan yang mengatur tentang perbankan syariah masih sangat

minim, dalam pasal 6 UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan

menyatakan bahwa Bank Umum dapat menyediakan pembiayaan bagi

nasabah dengan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

Dalam UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, dalam Undang-

undang ini telah dinyatakan akad- akad syariah dan ketentuan lain yang

mengulas tentang perbankan syariah hanya 8 pasal yaitu Pasal 1 angka

33 Ibid, h. 17

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

36

(12), Pasal 6 huruf (n), Pasal 7 huruf (c), Pasal 8 ayat (1) dan (2), pasal 11

ayat (1) dan (4a), pasal 13, Pasal 29 ayat (3), dan Pasal 37 ayat (1) huruf

(c). dari ke delapan pasal tersebut menimbulkan kerancuan antara

ketentuan Bank Umum dan BPR dapat pula mengatur perbankan Syariah.

Saat ini telah ada UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, dalam UU ini telah di atur secara spesifik hal- hal apa saja yang

dibutuhkan dalam perbankan syariah, untuk mendukung terlaksananya

dari UU ini maka di dukung pula oleh beberapa pihak dan ketentuan-

ketentuan lain yang membantu terlaksananya UU ini, seperti Majelis

Ulama Indonesia (MUI) yang di reppesentasikan melalui Dewan

Pengawas Syariah (DPS), fatwa yang dikeluarkan MUI melalui Peraturan

Bank Indonesia (PBI), dan di dalam interen Bank Indonesia sendiri di

bentu Komite Perbankan Syariah (KPS) yang keanggotaannya terdiri dari

perwakilan dari Bank Indnesia, Departemen Agama danunsur masyarakat

yang komposisinya berimbang. Serta dalam hal penyelesaian sengketa

terlibat pula peran Peradilan Agama.34

5. Perbankan Syariah dalam Peraturan Pemerintah

Ada empat peraturan pemerintah yang mengatur tentang Perbnkan

Syariah., yaitu : Pertama, PP No. 70 Tahun 1992 tentang modal disetor

pada Bank Umum, yang berubah menjadi PP No. 38 Tahun 1998. Kedua,

PP No. 71 Tahun 1992 tentang BPR, dimana BPR yang menjalankan

34Ibid, h. 18

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

37

berdasarkan prinsip bagi hasil harus mencantumkan secara tegas bahwa

kegiatan bank semata- mata berdasarkan prinsip bagi hasil. Ketiga, PP

No. 72 Tahun 1992 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil.

Keempat, PP No. 30 Tahun 1999, maka dengan adanya PP ini semua

regulasi yang mengatur perbankan secara umum dan Perbankan Syariah

secara Khusus tidak tidak lagi melalui PP melainkan melalui PBI.

Kekuasaan untuk membina dan mengawasi bank selanjutnya beralih dari

emerintah melalui Departemen Keuangan ke Bank Indonesia.35

6. Perbankan Syariah dalam Peraturan Bank Idonesia

Peraturan Bank Indonesia (PBI) adalah peraturan yang dikeluarkan

ole Bank Indonesia untuk mengawasi dan membina semua bank yang

berbadan hukum Indonesia atau beroperasi di Indonesia. Dalam UU

Perbankan Syariah banyak pasal- pasal yang memerintahkan “ketentuan

lebih lanjut mengenai hal tertentu diatur dalam PBI”.36

7. Fatwa Majelis Ulama Indonesia

Salah satu sumber rujukan hukum tentang Perbankan Syariah

adalah Fatwa MUI yang biasanya digodok oleh Dewan Syariah Nasioonal

MUI (DSN MUI). Dengan adanya UU Perbankan Syariah maka fatwa

MUI juga mempunyai pijakan. Hal ini karena UU Perbankan Syariah

menentukan bahwa perincian mengenai prinsip syariah difatwakan oleh

35Ibid, h. 20 36 Ibid, h. 22

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

38

MUI, yang kemudian diupayakan melalui PBI. Setelah melalui

penggodokan di Komite Perbankan Syariah yang dibentuk oleh Bank

Indonesia.

Dalam pasal 26 UU Perbankan Syariah dinyatakan bahwa : (1)

Kegiatan Usaha Perbankan Syariah dan/ atau produk dan Jasa Syariah,

wajib tunduk kepada Prinsip Syariah; (2) Prinsip Syariah itu difatwakan

oleh MUI; (3) Fatwa MUI dituangkan dalam PBI; (4) Dalam rangka

penyusunan PBI, Bank Indonesia membentuk Komite Perbankan Syariah.

Dengan demikian fatwa MUI tentang Perbankan Syariah dapat menjadi

hukum positif yang diakui keabsahaannya dalam sistem ketatanegaraan

Indonesia.37

C. Sejarah Perkembangan Perbankan Syariah

Sejarah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia diawali

dari aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim untuk memiliki

sebuah alternatif sistem perbankan yang Islami. Selain itu, masyarakat

meyakini bahwa sistem perbankan syariah yang menerapkan bagi hasil sangat

menguntungkan, baik untuk nasabah dan bank. Pada awal tahun 1980-an,

rintisan pendirian perbankan syariah mulai dilakukan. Maraknya seminar dan

diskusi tentang urgensi bank syariah yang dilakukan masyarakat dan

37 Ibid, h. 26

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

39

akademisi kian memantapkan langkah untuk mendirikan sistem perbankan

yang sesuai syariah.

Sebagai sebuah uji coba, muncullah gagasan tentang bank syariah

dalam skala kecil. Sejak itu, berdirilah Bait Al-Tamwil Salman di Institut

Teknologi Bandung dan Koperasi Ridho Gusti di Jakarta. Keberadaan badan

usaha pembiayaan non-bank yang mencoba menerapkan konsep bagi hasil ini

semakin menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan hadirnya

alternatif lembaga keuangan syariah untuk melengkapi pelayanan lembaga

keuangan konvensional yang sudah ada.

Mencermati aspirasi masyarakat untuk memiliki lembaga keuangan

syariah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) selanjutnya menindaklanjuti aspirasi

tersebut dengan melakukan pendalaman konsep-konsep keuangan syariah,

termasuk sistem perbankan syariah. Pada tanggal 18-20 Agustus 1990, MUI

menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor,

Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada

Musyawarah Nasional Keempat MUI di Jakarta pada 22-25 Agustus 1990.

Hasilnya, lahirnya amanat untuk pembentukan kelompok kerja

pendirian bank Islam pertama di Indonesia. Kelompok kerja ini disebut Tim

Perbankan MUI yang bertugas untuk menindaklanjuti aspirasi dan keinginan

masyarakat tersebut serta melakukan berbagai persiapan dan konsultasi

dengan semua pihak terkait. Hasil kerja dari Tim Perbankan MUI ini adalah

berdirinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI). Akte pendirian BMI

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

40

ditandatangani pada tanggal 1 November 1991 dan BMI mulai beroperasi

pada 1 Mei 1992. Selain BMI, pionir perbankan syariah yang lain adalah

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mardhatillah dan BPR Berkah Amal

Sejahtera yang didirikan pada tahun 1991 di Bandung, yang diprakarsai oleh

Institute for Sharia Economic Development (ISED).

Dukungan Pemerintah dalam mengembangkan sistem perbankan

syariah ini selanjutnya terlihat dengan dikeluarkannya perangkat hukum yang

mendukung sistem operasional bank syariah, yaitu Undang-undang No. 7

Tahun 1992 tentang Perbankan dan PP No. 72 Tahun 1992. Ketentuan ini

menandai dimulainya era sistem perbankan ganda (dual banking system) di

Indonesia, yaitu beroperasinya sistem perbankan konvensional dan sistem

perbankan dengan prinsip bagi hasil. Dalam sistem perbankan ganda ini,

kedua sistem perbankan secara sinergis dan bersama-sama memenuhi

kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta mendukung

pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.

Pada tahun 1998, terjadi perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1992 tentang Perbankan menjadi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.

Perubahan itu semakin mendorong berkembangnya keberadaan sistem

perbankan syariah di Indoneisa. Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun

1998, Bank Umum Konvensional diperbolehkan untuk melakukan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu melalui pembukaan UUS (Unit

Usaha Syariah). Dalam UU ini pula untuk pertamakalinya nama “bank

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

41

syariah” secara resmi menggantikan istilah “bank bagi hasil” yang telah

digunakan sejak tahun 1992.

Dalam perjalanan waktu, pengalaman membuktikan bahwa sistem

perbankan syariah telah menjadi salah satu solusi untuk membantu

perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan moneter tahun 1998. Sistem

perbankan syariah terbukti mampu menjadi penyangga stabilitas sistem

keuangan nasional ketika melewati guncangan. Kemampuan itu semakin

mempertegas posisi sistem perbankan syariah sebagai salah satu potensi

penopang perekonomian nasional yang layak diperhitungkan.

Pada akhirnya, sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh

Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat

universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Dengan positioning khas perbankan syariah sebagai “lebih dari sekedar bank”

(beyond banking), yaitu perbankan yang menyediakan produk dan jasa

keuangan yang lebih beragam serta didukung oleh skema keuangan yang lebih

bervariasi, diyakini bahwa di masa mendatang minat masyarakat Indonesia

akan semakin tinggi untuk menggunakan bank syariah. Dan pada gilirannya,

hal tersebut akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah dalam

mendukung stabilitas sistem keuangan nasional, bersama-sama secara sinergis

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

42

dengan bank konvensional dalam kerangka Dual Banking System (sistem

perbankan ganda) Arsitektur Perbankan Indonesia (API).38

Di indonesia Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992

adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Bila dibandingkan dengan negara-

negara lain memang perkembangan bank syariah di Indonesia dinilai

terlambat, namun saat perkembangan bank syariah di Indonesia terus

berkembang terlihat dari jumlah kelembagaan bank syariah yang terus

bertambah. Bila pada periode 1992- 1998 hanya ada satu unit Bank Syariah,

di tahun 2005 jumlah bank syariah di Indonesia sudah bertambah menjadi 3

Bank Umum Syariah dan 17 Unit usaha syariah. Sementara itu BPRS juga

bertambah hingga tahun 2004 mencapai 88 buah.

Data Bank Indonesia tahun 2005 prospek perbankan syariah di

Indonesia cukup baik. Di tahun 2004 volume usaha bank syariah telah

mencapai 14.0 Triliun rupiah, dengan tingka pertumbuhan sebesar 88,6

persen. Target Bank Indonesia di tahun 2005 diperkirakan mencapai 24

Triliun rupiah, ternyata pangsa pasar perbankan syariah mencapai 20.88

Triliun rupiah. Terlihat target bank indonesia dalam mengejar pangsa pasar

yang lebih besar belum tercapai.

Perkembangan perbankan syariah ini tentunya harus didukung oleh

sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun

38 http://ib.eramuslim.com/2008/12/01/sejarah-perkembangan-industri-perbankan-

syariah-di-indonesia/ diakses 24 Febuari 2011

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

43

kualitasnya. Namun, realitas yang ada masih banya sumber daya insani yang

tidak memiliki pengalamanpraktis maupun akademis dalam bidang perbankan

syariah yang tentu saja mempengaruhi tingkat produktivitas dan

profesionalisme perbankan syariah.39

D. Pangsa Pasar Perbankan Syariah

Peluang pengembangan perbankan syariah di Indonesia dimasa datang

sungguh sangat memiliki potens yang besar. Pertama:, penduduk Indonesia

mayoritas beragama muslim, sekitar 88 persen dari jumlah penduduknya

sehingga size market yang dapat digarap jumlahnya cukup besar. Kedua:

kekayaan alam Indonesia yang sangat banyak, sumber daya alam yang

beragam, sehingga berpotensi proyek- proyek yang dijalankan dapat dibiayai

dengan skim syariah dari beberapa sektor yang dijalankan di Indonesia.

Ketiga: market share perbankan syariah di Indonesia memang cukup

kecil bila dibandingkan dengan negara- negara lain yang sudah jauh lebih dulu

mengembangkan perbankan syariah. Namun, dilihat dari tren

pengembangannya bank syariah di Indonesia jauh lebih pesat, dari segi

kelembagaan sudah terlihat bertambahnya jumlah lembaga keuangan syariah

setiah tahunnya. Menurut Bank Indonesia perkembangan & pertumbuhan

39 Ir. Adiwarman A. Karim, S.E, M.B.A., M.A.E.P, Bank Islam Analisis Fiqih dan

Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), edisi ketiga h. 25-27

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

44

pasar keuangan (khususnya perbankan) syariah nasional yang semakin

meningkat.

Keempat: banyaknya dukungan baik dari pemerintah maupun Bank

Sentral yaitu Bank Indonesia. Dengan adanya UU tentang perbankan syariah,

dan UU tentang SBSN dan UU lain yang lebih spesifik dengan akad

syariahnya, itu dapat menjadi tanda bahwa pemerintah serius dalam

mengembangkan lembaga keuangan syariah dan juga perbankan syariah.

Selain itu juga peran Bank Indonesia dalam membuat ide office channeling

sehingga memudahkan membuat jaringan perbankan syariah untuk semakin

berkembang.

Kelima: adanya dukungan dari organisasi keagamaan seperti dari

Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Dimana peran organisasi tersebut

sangat membantu perkembangan perbankan syariah dan kebijakan – kebijakan

yang di buat oleh pemerintah dan bank Indonesia terkait dengan perbankan

syariah juga tidak dapat berjalan maksimal tanpa dukungan dari organisasi

masyarakat.40 Keenam, Socio-cultural masyarakat Indonesia dipandang

sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sistem ekonomi dan

keuangan syariah misalnya gotong royong dalam berbagi hasil.

Di Pasar Global pangsa pasar perbankan syariah sekitar 1,3 miliar

penduduk muslim dunia merepresentasikan 20% populasi dunia. Potensi

40 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, (Jakarta :UIN press,

2009), h. 104-105

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

45

sumber daya alam negara-negara muslim mendominasi potensi sumber dauya

alam dunia. Perbankan syariah bukan hanya menjadi kebutuhan masyarakat

Indonesia tapi juga telah menjadi kecenderungan dunia internasional,

termasuk negara- negara non-muslim, seperti Inggris & beberapa negara

Eropa, China, India, dan Singapura.41

E. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Bank Indonesia dalam

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah.

Perbankan Syariah memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi

keunikan sekaligus keunggulan jika dibandingkan dengan perbankan

konvensional. Namun disisi lain untuk mengembangkan perbankan syariah

masih banyak kendala yang dihadapi, serta memiliki tantangan tersendiri

untuk lebih menoptimalkan potensi serta memperbesar pasar perbankan

syariah.

1. KEKUATAN

a. Karakteristik utama yaitu menerapkan prinsip syariah

selama ini masih ada masyarakat yang menganggap religius

yang masih enggan menyimpankan dananya di bank karena adanya

riba berupa bunga, maka dengan kehadiran Bank Syariah, segmen

masyarakat tersebut akhirnya memiliki solusi untuk menyimpan

41 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Peluang Pengembangan Kurikulum

Dan Konsentrasi Dan Ekonomi Di Perbankan Syariah Fekon UT

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

46

dana. Karena kondisi kedaruratan yang selama ini menjadi dasar

masyarakat muslim untuk menabung di bank konvensional telah

hilang seiring dengan telah hadirnya bank syariah di Indonesia.

Sehingga apabila masih ada orang yang berargumentasi menabung

di bank konvensional boleh secara agama karena situasi darurat

maka itu adalah argumentasi keliru.

Produk- produk perbankan syariah baik produk

penghimpunan dana maupun produk penyaluran dana keduanya

sesuai dengan prinsip syariah. Jika pada bank konvensional terjadi

tidak adanya integrasi yang terpisah antara nasabah penabung

dengan pihak bank, dan antara nasabah peminjam dengan pihak

bank. Dan keuntungan yang diperoleh oleh bank adalah adanya

selisih bunga yang dikenakan kepada nasabah peminjam dengan

bunga yang diberikan kepada nasabah penabung. Sedangkan pada

bank syariah ada integrasi baik antara pihak bank , nasabah

penabung dan nasabah peminjam. Dimana sistem yang diterapkan

adalah bagi hasil, jadi jika hasil yang didapatkan dari nasabah

peminjam kecil maka bagi hasil yang diberikan kepada nasabah

penabung juga kecil dan sebaliknya.

Di bank konvensional, dana- dana yang dihimpun dari

nasabah dapat disalurkan ke sektor – sektor usaha yang bebas tanpa

syarat kesyariatan. Jadi nasabah tidak perlu khawatir dana yang

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

47

ditaruh di bank syariah di pergunakan untuk hal- hal yang

bertentangan dengan syariat, selain itu di bank syariah juga

memiliki dewan pengawas syariah yang bertugas mengawasi bank

syariah.42

b. Menjunjung Keadilan dan Menentramkan Umat

Dalam perbankan syariah sistem yag diterapkan lebih adil

baik dari segi nasabah penabung maupu nasabah peminjam. Dana-

dana yang disimpan dalam bank syariah di prioritaskan untuk

digunakan membiayai pada sektor riil. Jadi nasabah tidak perlu

lagi takut kehilangan dananya seperti yang terjadi saat krisis tahun

1997 dimana banyak bank yang dilikuidasi, namun karena bank

syariah lebih fokus ke sektor riil maka lebih tahan terhadap

goncangan krisis ekonomi. Lebih adil disini terlihat dari besarnya

bagi hasil yang diberikan kepada nasabah penabung, karena jika

nasabah peminjam memberikan bagi hasil yang tinggi maka bagi

hasil yang diberikan kepada nasabah penabung juga tinggi.43

Nasabah yang ingin membangun usaha dengan meminjam

dana di bank juga tidak perlu takut lagi dengan adanya bunga yang

tinggi. Karena besarnya bunga disesuaikan dengan besarnya

pendapatan usaha. Jika pendapatan usaha yang dijalankan oleh

42 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta :UIN press, 2009, h. 151

43Ibid, h. 152

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

48

nasabah peminjam tinggi maka bagi hasil usaha juga tinggi dan

jika pendapatan usaha nasabah peminjam rendah maka bagi hasil

juga rendah, hal in terbukti lebih adil jadi bank ikut merasakan

beban usaha yang ditanggung oleh nasabah peminjam. Nasabah

lebih tentram dan merasa adil karena tidak ada pihak yang

dirugikan.

c. Lebih tahan menghadapi krisis

Di tahun 1997 Indonesia pernah dilanda krisis moneter

sehingga nilai rupiah mengalami depresiasi besar. Uang tidak lagi

hanya sekedar berfungsi sebagai alat tukar melainkan sudah

menjadi barang komoditas sebagai akibat adanya motif spekulasi

dari para pemegang uang. Sehingga sektor moneter seringkali telah

lebih maju daripada sektor riil yang mengakibatkan munculnya

fenomena bubble economic, yaitu seakan- akan ekonomi

mengalami pertumbuhan yang tinggi namun tanpa memiliki

fondasi yang kuat, sehingga apabila diterpa sedikit masalah akan

langsung goyah dan telah terbukti dengan adanya krisis ekonmi

tahun 1997.

Ketidakterkaitan antara sektor riil dan sektor moneter ini

mengakibatkan persoalan serius. Baban bunga yang tinggi tidak

akan mungkin mampu ditanggung oleh para pengusaha. Namun

karena pengusaha memerlukan likuiditas kredit bunga tinggi

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

49

terpaksa diambil. Tahap berikutnya bank tersebut mengalami

kredit macet, karena para pengusaha tidak mampu membayar

beban yang harus ditangungnya.

Hal ini berbeda dengan sistem keuangan syariah yang

menganggap uang hanya sebagai alat tukar. Sebagai alat tukar

uang tidak akan menghasilkan nilai tambah apapun kecuali apabila

dikonversi menjadi barang atau jasa. Dengan demikian setiap

transaksi keuangan harus dilatarbelakangi dengan sektor riil.

Ketika bank banyak bank konvensional yang mengalami negative

spread dan mengalami kesulitan likuiditasnya, Bank Muamalat

Indonesiasebagai bank Syariah yang pertama di Indonesia mampu

melewati krisis ekonomi ini. Hal ini menunjukkan Bank Syariah

tidak akan mengalami gejolak yang berarti apabila terjadi krisis

ekonomi, karena segala aktivitas Perbankan Syariah selalu

mempunyai sandaran sektor riil.44

d. Payung hukum yang jelas

Saat ini dengan adanya Undang- undang No. 21 tahun

2008 tentang Perbakan Syariah, menjadi payung hukum

perbankan syariah dalam menjalankan operasional perbankan

syariah di Indonesia. Selama ini kendala dalam pengembangan

44 Ibid, h. 153

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

50

perbankan syariah adalah ketiadaannya payung hukum yang

tersendiri mengatur tentang perbankan syariah.

Sampai tahun 1998 hanya ada satu perbankan syariah di

Indonesia, namun seiring waktu sebagai pembuktian bank syariah

yang tahan krisis maka lahirlah undang- undang No. 10 tahun

1998 yang mulai mengakui bank berdasarkan prinsip syariah.

Namun seiring perjalanan perbankan syariah masih dibutuhkan

undang- undang yang khusus mengatur tentang perbankan syariah,

dan hal yang dinantika ini akhirnya terwujud dengan lairnya

undang- undang No. 21 tahun 2008. Diharapkan dengan lahirnya

undang- undang ini diharapkan target penguasaan market share

Perbankan Syariah sebesar 5 persen yang tidak tercapai pada

tahun 2008 mampu merealisasikan di tahun 2009. Dan semoga

kedepannya perbankan syariah mampu memiliki penguasaan

market share yang seimbang dengan perbankan konvensional.

2. KENDALA

a. Jaringan Rendah dan Pemerataan

Ini merupakan salah satu hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh Bank Indonesia untuk melihat preferensi masyarakat

terhadap bank syariah. Hasil penelitian dan permodelan potensi serta

preferensi mayarakat terhadap bank syariah yang dilakukan Bank

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

51

Indonesia menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap

perbankan syariah. Namun, sebagian besar responden mengeluhkan

kualitas layanan termasuk ketersediaan jaringan yang rendah.

Kelemahan inilah yang salah satu caranya diatasi dengan office

channeling, yaitu bank konvensional yang memiliki unit usaha syariah

dapat membuka konter layanan syariah di cabang konvensionalnya.

Apabila sebelumnya bank yang memiliki unit usaha syariah

hanya dapat melayani nasabah yang ingin membuka rekening di unit

usaha syariah harus datang ke cabang syariah. Maka dengan adanya

office channeling ini mereka tidak perlu datang ke cabang syariah, tapi

bisa dilayani di cabang konvensionlanya yang membuka counter

layanan syariah. Bank bank Umum syariah yang mengambil kebijakan

untuk bekerjasama dengan bank konvensional atau instansi lain dalam

rangka memperluas pasarnya.45

b. Loyalitas Nasabah Bank Syariah

Nasabah yang mempergunakan jasa Bank Syariah terbagi

menjadi dua segmen nasabah, yaitu yang pertama adalah nasabah yang

loyal terhadap perbankan syariah, dimana ia menggunakan jasa

layanan bank syariah karena semangatnya untuk menegakkan syariat.

Sehingga ia tidak akan mempersoalkan bagaimana besarnya

prosentase bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah jika

45 Ibid, h. 155

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

52

dibandingkan dengan besaran tingkat suku bunga yang ditawarkan

oleh bank konvensional.

Nasabah segmen kedua adalah nasabah yang tidak loyal pada

perbankan syariah, dimana mereka menabung di Bank Syariah dengan

memperbandingkan berapa besaran presentase bagi hasil di bank

syariah dengan tingkat suku bunga di bank konvensional. Dengan

selisih sekitar dua persen (dari tingkat bunga bank konvensional),

segmen nasabah ini masih loyal di bank Syariah, tetapi lebih dari itu

segmen nasabah ini bisa berpindah ke bank konvensional.

Di Triwulan ketiga pada tahun 2005 tren meningkatnya suku

bunga berdasarkan analisis BI juga sempat membuat perbankan

syariah mengadapi resiko pengalihan dana (dari bank syariah ke bank

konvensional). Diperkirakan lebih dari Rp 1 Triliun dana nasabah

dialihkan pada triwulan ketiga pada tahun 2005. Namun, kepercayaan

deposan pada Perbankan Syariah terbukti dapat dipulihkan dengan

pertumbuhan dana pihak ketiga yangmencapai Rp 2.2 Triliun pada

akhir tahun.46 Kenaikan akumulasi dana pihak ketiga Perbankan

syariah merupakan peluang, sekaligus tantangan karena tanpa

pengelolaan yang tepat justru masalah akan datang.

46 Ibid, h. 156-157

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

53

c. Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat

Kurang sosialisasi dan komunikasi serta edukasi. Masih

banyak masyarakat yang berasumsi bahwa tidak ada perbedaan antara

Bank Syariah dengan Bank Konvensional hanya sekedar menambah

lebel Syariah dibelakang nama banknya serta merubah istilah bunga

menjadi bagi hasil. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui

sistem bagi hasil karena kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada

masyarakat.

Upaya sosialisasi, pelatihan dan edukasi publik akan intensif,

baik yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia maupun pihak- pihak

terkait lainnya, memberi harapan akan adanya tambahan jumlah SDM

yang berkualitas di bidang perbankan disamping juga adanya

peningkatan pemahaman masyarakat terhadap hal-hal terkait dengan

perbankan syariah.47

d. Sumber Daya Manusia

Bank syariah saat ini masih kekurangan sumber daya manusia

yang menguasai aspek fiqh tentang Perbankan Syariah dan

pengetahuan menejemen perbankan praktis. Hal ini terutama dirasakan

di unit usaha syariah di bank konvensional, karena sebagian

karyawannya adalah karyawan bank konvensional yang dipekerjakan

47 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Peluang Pengembangan Kurikulum Dan Konsentrasi Dan Ekonomi Di Perbankan Syariah Fekon UT

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

54

di bank syariah dengan hanya diberikan pelatihan secukupnya, hal ini

menyebabkan mereka kurang mengerti tentang sistem perbankan

syariah secara menyeluruh. 48

3. PELUANG

Walaupun menghadapi berbagai kendala , upaya pengembangan

perbankan syariah tetap memiliki peluang dan prospek yang masih

sangat terbuka, peluang Perbankan syariah antara lain:

a. Perluasan Market share Perbankan Syariah

Pengembangan perbankan dan keuangan syariah sebagai salah

satu agenda nasional dengan dukungan koordinasi dan kerjasama antar

lembaga negara serta pihak-pihak lainnya yang terkait terhadap upaya

pengembangan tersebut. Perkembangan instrumen investasi dan pasar

keuangan syariah yang semakin pesat sebagaimana ditunjukkan oleh

semakin meluasnya penggunaan sukuk sebagai instrumen sumber dana

baik oleh swasta maupun pemerintah dan volume transaksi pasar

keuangan yang cukup tinggi.49 Dengan berkembangnya berbagai

48 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta :UIN press,

2009, h. 159-160 49 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Peluang Pengembangan Kurikulum Dan

Konsentrasi Dan Ekonomi Di Perbankan Syariah Fekon UT

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

55

instrumen maka berpeluang untuk meraup pangsa pasar yang lebih

besar.

b. Keunggulan Usaha Bank Syariah

Produk, usaha yang ada di Bank Syariah ada yang tidak dapat

dilakukan oleh bank konvensional. Dengan demikian bank syariah

dapat menawarkan jasa- jasa lebih dari yang ditawarkan oleh sebuah

investment banking, karena jasa- jasa bank syariah merupakan suatu

kombinasi yang dapat diberikan oleh commercial bank, finance

company dan merchant bank. Kegiatan Bank Umum Syariah lebih

luas jika dibandingkan oleh Unit Usaha Syariah dari sebuah Bank

Konvensional. Tidak semua usaha yang dilakukan oleh bank umum

syariah dapat dilakukan oleh unit usaha syariah.50

c. Penduduknya Mayoritas Muslim

Penduduk yang dominan dengan masyarakat muslim

menjadipeluang utama bagi tumbuhnya perbankan syariah. Kuantitas

penduduk yang besar bukan saja menjadi objek pasar tetapi juga

sebagai objek islamisasi ekonomi (bank Syariah) sehingga dengan

semakin banyak masyarakat yang mempunyai kesadaran tentang

50 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta :UIN press,

2009, h. 162

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

56

ekonomi islam sehingga banyak pula penduduk yang menjadi nasabah

ekonomi islam.51

4. TANTANGAN

a. Sumber Daya Manusia (SDM) :

Masih belum memadainya SDM di bidang perbankan

syariah, baik secara kuantitas maupun kualitas yakni SDM

pelaksana operasional bank syariah, SDM pengawas bank syariah di

BI, SDM sektor penunjang (sektor keuangan lainnya, pendidikan,

pengamat, dll).

b. Lingkungan Makroekonomi :

Sifat operasional perbankan syariah yang secara langsung

bersentuhan dengan sektor riil sangat terkait dengan

perkembangan lingkungan makroekonomi sehingga upaya untuk

mewujudkan dan menjaga kondisi makroekonomi yang stabil

merupakan tantangan yang perlu diperhitungkan dalam

pengembangan perbankan syariah.52

51 Ibid, h. 164 52 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Peluang Pengembangan Kurikulum

Dan Konsentrasi Dan Ekonomi Di Perbankan Syariah Fekon UT

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

57

BAB IV

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA KONSEP GRAND STRATEGY

BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN PASAR PERBANKAN

SYARIAH DAN IMPLEMENTASI TAHUN 2008- 2010

A. Potret tentang Implementasi Grand Strategy Bank Indonesia dalam

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah di Indonesia

1. Implementasi Aset Perbankan Syariah Tahun 2008-2010:

Tabel 4.1

Aset Perbankan Syariah (dalam Triliun)

Tahun Aset BUS Aset UUS Aset BPRS Total Aset

2008 34.036 15.519 1.693 51.248

2009 48.014 18.076 2.126 68.216

2010 79.186 18.333 2.739 100.258 Sumber : Statistik Perbankan Indonesia - Vol. 9, No. 1, Desember 2010

Dari segi perkembangan aset perbankan syariah terus meningkat dari

tahun 2008, 2009 hingga 2010. Di tahun 2008 aset Bank Umum Syariah

mencapai 34 triliun rupiah, untuk unit usaha syariah mencapai aset seesar 15.5

triliun rupiah, dalam bank pembiayaan rakyat syariah aset tercapai sebesar 1.

7 triliun rupiah sehingga total aset di 2008 mencapai 51, 2 triliun rupiah.

Tahun 2009 aset Bank Umum Syariah sebesar 48 triliun rupiah, untuk

unit usaha syariah aset yang dapat di capai sebesar 18.1 triliun rupiah,

sedangkan untuk bank pembiayaan rakyat syariah aset yang dimiliki sebesar

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

58

2.1 triliun rupiah, sehingga total aset perbankan syariah di tahun 2009 sebesar

68.2 triliun rupiah.

Pada tahun 2010 total aset yang dicapai sebesar 100.26 triliun rupiah.

Pencap[aian aset sebesar ini dirasa sangat menggembirakan.53 Di tahun 2010

aset bank umum syariah sebesar 79.2 triliun rupiah, sedangkan untuk unit

usaha syariah mencapai 18.3 triliun rupiah. Aset yang dapat di capai oleh

bank pembiayaan rakyat syariah adalah sebesar 2.7 triliun rupiah.

2. Program Pencitraan Baru Perbankan Syariah

Di sisi permintaan, antusiasme masyarakat untuk menggunakan

produk dan jasa perbankan syariah semakin meningkat, sebagaimana terlihat

dalam dua tahun belakangan ini. Perkembangan menggembirakan tersebut

menunjukkan, bahwa masyarakat telah semakin mengenal dan merasakan

kemanfaatan dari kehadiran bank syariah. Citra baru yang lebih universal dan

inklusif dari industri perbankan syariah, yang kini populer dikenal sebagai iB

(ai-Bi), telah berhasil menempatkan bank syariah sebagai alternatif sistem

perbankan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat tanpa

terkecuali.54

Berikut ini citra yang melekat di industri perbankan syariah:

53 Hasil wawancara dengan peneliti bank di Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia. 54 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 62

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

59

Tabel 4.2 Perubahan citra industri perbankan syariah

Aspek Citra sekarang55 Citra di masa depan56 Positioning Bank untuk kalangan

muslim / orang yang mau naik haji

Untuk semua kalangan yang menginginkan keuntungan kedua belah pihak: bank & pelanggan

Atribut Lebih menekankan ke simbol keislaman

Lebih menekankan ke substansi/universal (sbg rahmatan lil alamin, kemanfaatan bagi semua)

Produk Tabungan bagi hasil Pinjaman tanpa bunga tapi

serupa dengan perbankan konvensional

Produk dengan skema keuangan perbankan yang variatif

Cara penawaran

Banyak menggunakan istilah arab yang sebetulnya tidak banyak dimengerti oleh pelanggan atau calon pelanggan

Selain tetap menggunakan istilah bahasa arab sebagai ciri khas juga menggunakan istilah lain selain istilah Arab yang lebih mudah dimengerti

Servis Jaringan terbatas Fasilitas layanan sering

tidak bisa digunakan

Jaringannya luas Fasilitas layanan bisa diandalkan

Brand Bank yang adil dan menentramkan

Lebih dari sekedar bank (Beyond Banking)

3. Pemetaan Baru Segmentasi Pasar Perbankan Syariah

Dalam konsep grand strategy ini Bank Indonesia menfokuskan untuk

memetakan segmen nasabah perbankan syariah menjadi 5 segmentasi: (5

segmen nasabah tersebut adalah segmen pokoknya syariah, segmen ikut arus,

55 Sumber: hasil riset focus group discussions (FGD) dalam modul Grand Strategy

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, DPbS Juli 2008 56 Sumber: hasil riset FGD In depth Interview, dan Desk Research dalam modul Grand

Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, DPbS Juli 2008

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

60

segmen sesuai manfaat dan kebutuhan, segmen terpaksa dan segmen

pokoknya konvensional)

Untuk mendukung pencitraan baru, terutama dalam mengubah

persepsi tentang perbankan syariah yang ekslusif untuk golongan tertentu.

Program pengembangan segmentasi akan berguna untuk mengkonkretkan

langkah positioning ke benak konsumen yang menjadi target market. Sebagai

acuan para pelaku untuk mengembangkan pasar perbankan syariah, telah

dipetakan segmentasi baru konsumen perbankan syariah Indonesia

berdasarkan orientasi perbankan dan profil psikografisnya menjadi lima

segmen: Mereka yang sangat mengutamakan penggunaan Bank Syariah

(“pokoknya Syariah”), Mereka yang ikut- ikutan, Mereka yang

mengutamakan benefit seperti kepraktisan seperti transaksi dan kemudahan

akses, Mereka yang menggunakan Bank Syariah sebagai sarana pembayaran

gaji dan transaksi bisnis, dan segmen mereka yang mengutamakan

penggunaan jasa bank konvensional yang telah ada.

Tabel 4.3 Segmentasi Nasabah Perbankan Syariah

Bagi saya, riba adalah haram Menurut saya, bank berbasiskan bunga

(konvensional) adalah termasukriba Saya akan menggunakan bank yang tidak

berbasiskan bunga (syariah) meskipun fasilitas dan jaringan layanannya sangat terbatas

Pokoknya Syariah (apapun kondisinya, pakai perbankan syariah)

Saya akan menggunakan bank tidak berbasis bunga (syariah) kalau sebagian besar teman/ atau saudara memakainya

Ikut Arus (mau pakai perbankan syariah

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

61

Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika fasilitas & jaringan layanan sudah bagus

Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan bank berbasis bunga (konvensional)

kalau sudah banyak yang pakai)

Saya akan menggunakan bank berbasis dan tidak berbasis bunga (syariah) sama banyaknya

Menurut saya bank yang tidak berbasis bunga (syariah) hanyalah alternatif bank berbasis bunga (konvensional) dan kedua- duanya bisa dipakai

Karena bank berbasis bunga dan tidak berbasis bunga (syariah) memiliki keunikan masing- masing, saya akan menggunakan sesuai kebutuhan

Sesuai kebutuhan (memakai syariah atau konvensional berdasarkan keunggulannya)

Saya akan memakai bank yang tidak berbasis bunga (syariah) supaya saya terlihat taat ajaran agama atau saya terbuka dalam soal keuangan

Saya belum percaya bank tidak berbasis bunga (syariah) dapat di praktekkan

Saya belum menggunakan bank tidak berbasis bunga (syariah) karena istilah dan sistem auditnya sulit dipahami

Saya akan menggunakan bank tidak berbasiskan bunga (syariah) jika diminta oleh teman/ partner bisnis saya

Terpaksa (memakai jasa perbankan syariah karena dituntut lingkungan)

Saya akan tetap memakai bank yang berbasis bunga (konvensional) karena dari dulu sudah pakai

Saya akan menggunakan bank berbasis bunga (konvensional) karena sistem, persyaratan dan istilahnya sudah saya pahami

Saya akan tetap memakai bank berbasis bunga (konvensional) meski sekarang sudah ada bank tidak berbasis bunga dengan fasilitas dan jaringan yang bagus

Pokoknya konvensional (apapun kondisinya pakai perbankan konvensioanal)

Sumber: hasil riset kuantitatif DPbS BI

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

62

Gambar 4.1

4. Program Pengembangan Produk

a. Tahun 2008: Produk perbankan syariah yang dikeluarkan masih relatif sama

dengan tahun 2007, di tahun 2008 hanya menambah variasi produk yang

ada sebelumnya, seperti: kartu pembiayaan syariah iB, produk investasi

emas iB, tabungan iB untuk anak, pembiayaan iB dalam US dollar (akad

mudharabah atau musyarakah), pembiayaan iB yang dilakukan secara

sindikasi on balance sheet (akad mudharabah muqayadah)57

b. Tahun 2009:

Produk baru yang diberikan persetujuan oleh BI adalah produk

pembiayaan musyarakah mutanaqisah iB dan produk Foreign Exchange

(FX) Wa’ad iB (jual beli mata uang asing Al- Sharf). Sedangkan produk

produk yang telah ada sebelumnya yang disertai penambahan fitur

misalnya tabungan wadiah / mudharabah iB dengan fasilitas bebeas biaya

administrasi , tabungan mudharabah iB Dollar dengan fasilitas safe

57 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2009, november 2008, h. 13

9%

24%

17%16%

34%

produk simpanan jangka pendek per segmen (%)

terpaksasesuai kebutuhanikut aruspokoknya syariahpokoknya konvensional

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

63

deposit box bagi nasabah, giro mudharabah iB untuk nasabah

perseorangan yang diberikan tambahan fasilitas penarikan dengan ATM

dan penambahab fitur layanan transfer cash to cash pada produk transfer

antar negara.58

c. Tahun 2010:

Produk baru yang diberikan persetujuan oleh Bank Indonesia

adalah Produk Pembiayaan Mudharabah Musytarakah dan Produk Term

Finance. Akad Mudharabah Musytarakah merupakan pengembangan

produk yang sebelumnya telah ada di bank tersebut yaitu pembiayaan

mudharabah mutlaqah. Apabila dalam produk mudharabah mutlaqah

keseluruhan dana berasal dari bank (shahibul maal), maka dalam

pembiayaan mudharabah musytarakah terdapat bagian dana nasabah

yang ditanamkan dalam suatu usaha/proyek. Sedangkan Produk

pembiayaan Term Finance adalah produk pembiayaan dengan akad IMBT

dengan aset atas nama nasabah sejak awal masa pembiayaan. Pembiayaan

ini terutama untuk pembiayaan untuk aset yang bersifat “registered asset’

seperti building, aircraft, dan kendaraan bermotor non HE (heavy

equipment).59

58 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 27 59 DPbS BI, Outlook Perbankan Syariah Indonesia 2011, November 2010, h. 28

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

64

Tabel 4.4 Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Kelompok Bank 2007 2008 2009 2010

Bank Umum Syariah 3 5 6 10

Unit Usaha Syariah 26 27 25 23

Jumlah Kantor BUS & UUS 597 822 998 1388

Jumlah Layanan Syariah 1195 1470 1792 1140

Sumber: OUTLOOK PERBANKAN SYARIAH INDONESIA 2011

Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi

produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang

ditawarkan (saling menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor

yang luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah

dipahami.

Sampai dengan triwulan III 2010 jumlah bank yang melakukan

kegiatan usaha syariah meningkat seiring dengan munculnya pemain-

pemain baru baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS) maupun

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). BUS yang pada akhir

tahun 2009 berjumlah 6 BUS bertambah 4 BUS dimana 2 BUS

merupakan hasil konversi Bank Umum Konvensional dan 2 BUS hasil

spin off Unit Usaha Syariahnya (UUS) sehingga jumlah UUS di tahun

2010 ini berkurang menjadi 23 UUS.

Peningkatan jaringan kantor BUS dan UUS sampai triwulan III

2010 meningkat sebanyak 387 kantor, peningkatan ini terutama dari

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

65

pembukaan kantor cabang terutama kantor cabang pembantu. Sedangkan

untuk layanan syariah mengalami penurunan sebanyak 652 menjadi 1140

pada triwulan III 2010. Penurunan ini dikarenakan adanya penutupan 2

UUS akibat spin off yang secara kelembagaan juga menutup layanan

syariahnya. Namun demikian, penurunan jangkauan layanan syariah ini

tidak akan menurunkan jangkauan layanan bank syariah kepada nasabah,

mengingat penyebaran jaringan kantor bank syariah yang luas dan

diperkirakan akan semakin bertambah di akhir tahun 2010 menyusul

dikeluarkannya izin usaha PT. Bank Maybank Syariah pada Oktober

2010.

5. Program Peningkatan Layanan

Untuk meningkatkan kualitas layanan yang didukung oleh kualitas

SDM yang kompeten Bank Indonesia mengadakan Technical Assistance

untuk meningkatkan kompetensi SDM perbankan syariah. Pelaksanaan

edukasi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan personil/SDM bank

syariah dalam menganalisis dan memanfaatkan setiap peluang ekspansi

pembiayaan serta kemampuan merancang dan menerapkan strategi pemasaran

yang efektif.

Kegiatan yang dilakukan meliputi serangkaian pelatihan analisis

pembiayaan serta pelatihan strategic marketing (iB Marketeers Club). Tujuan

pembentukan club tersebut adalah memberikan technical assistance yang

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

66

mendalam terhadap ilmu marketing modern yang diharapkan dapat membantu

para iBankers untuk melakukan praktek pemasaran yang lebih inovatif.

Berbeda dengan pelatihan lainnya, personil bank yang menjadi peserta

pelatihan strategic marketing juga menjadi anggota marketeers club sehingga

berkesempatan untuk bertukar pengalaman dan menambah wawasan dari

praktisi dan pemerhati marketing yang bergerak di berbagai sektor usaha.

Kegiatan Training of Trainers (TOT) pendidik, terutama dosen

perguruan tinggi. Tujuan kegiatan TOT adalah untuk meningkatkan

ketersediaan pengajar perbankan syariah. Selama tahun 2010 kegiatan TOT

telah dilaksanakan di 7 kota, yaitu Yogyakarta, Palu, Surabaya, Banda Aceh,

Ternate, Tasikmalaya dan Depok. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,

pelaksanaan TOT tersebut diupayakan secara terintegrasi dengan sosialisasi

melalui event-event seperti Festival Nusantara ke-5, seminar dan pameran,

sehingga proses komunikasi yang dilakukan berdampak lebih luas.

Selain itu, sejalan dengan strategi komunikasi yang mengedepankan

pengalaman langsung masyarakat berinteraksi dengan bank syariah, maka

dalam setiap TOT disertakan wakil dari perbankan syariah. Secara umum

antusiasme peserta terhadap kegiatan komunikasi terintegrasi ini cukup tinggi,

termasuk di lokasi yang karena belum terdapat operasi bank syariah, maka

untuk mendukung rangkaian kegiatan TOT penyelenggara mendatangkan

bank syariah dari kota terdekat.

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

67

6. Program Sosialisasi dan Komunikasi

Dalam rangka mendorong pertumbuhan industri perbankan syariah,

strategi komunikasi yang ditempuh Bank Indonesia melalui pelaksanaan

berbagai aktivitas edukasi guna menciptakan dan memperbesar demand

terhadap produk dan layanan perbankan syariah, yang tertuang dalam media

plan program sosialisasi dan edukasi masyarakat (iB Campaign) tahun 2010.

Penyelenggaraan “iB Expo” dan/atau partisipasi “iB Paviliun” di

beberapa event-event nasional dan terkemuka, baik di Jakarta maupun di

beberapa kota besar di Indonesia. Kegiatan ini merupakan refocusing dari

kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FES) yang telah dilaksanakan tahun 2008

dan 2009. Tujuan dari kegiatan ini iB Expo/iB Paviliun adalah untuk

mendekatkan masyarakat (interaksi langsung) dengan produk-produk

perbankan syariah sekaligus mendorong pengenalan produk serta

mengakomodir aktivasi langsung masyarakat terhadap produk dan layanan

perbankan syariah. Konsep iB Paviliun merupakan penyediaan tempat khusus

(pulau) untuk stand-stand bank syariah di daerah sebagai salah satu bentuk

kegiatan kampanye (iB Campaign) bersama perbankan syariah, terutama

bank-bank syariah yang memiliki budget terbatas untuk kegiatan promosi dan

komunikasi.

Sepanjang tahun 2010 telah terselenggara beberapa kegiatan iB

Paviliun antara lain:

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

68

a. iB Paviliun di Mega Bazar Computer di Yogyakarta (3-7 Maret 2010),

diikuti oleh seluruh bank syariah di wilayah kerja KBI Yogyakarta

dengan pencapaian nilai transaksi perbankan syariah sebesar Rp. 7.1

Milyar.

b. Rumah iB di Real Estate Indonesia (REI) Expo 1-9 Mei 2010 di

Jakarta, yang diikuti oleh 9 bank syariah terkemuka berhasil

membukukan transaksi pembiayaan KPR-iB sebesar Rp.249 Milyar.

c. IB Showcase di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2010,

diikuti oleh 9 bank syariah dengan nilai transaksi mecapai Rp.150

Milyar.

d. iB Paviliun di Islamic and Halal Business Festival (IHBF) di Jakarta

diikuti oleh 5 bank syariah terkemuka dan 12 stakeholder perbankan

syariah antara lain: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES),

Masyarkat Ekonomi Syariah (MES), IAEI, BWI, ASBISINDO,

ABSINDO, Perempuan Ekonomi Syariah (PES)

e. Real Estat Ekspo 2010 di Jakarta (Oktober 2010) Franchise dan

License Expo Indonesia (FLEI) 2010 di Jakarta (November 2010)

f. Bursa Properti iB di Surabaya (Desember 2010)

Sosialisasi perbankan syariah kepada masyakarat luas, dilakukan

dengan strategi sosialisasi berbasis komunitas yaitu strategi

komunikasi lebih terfokus terhadap segmen nasabah sesuai dengan

grand strategy pengembangan pasar perbankan syariah 5 segmen

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

69

nasabah : segmen pokoknya syariah, segmen ikut arus, segmen sesuai

manfaat dan kebutuhan, segmen terpaksa dan segmen pokoknya

konvensional). Untuk tahun 2010 prioritas komunitas yang menjadi

sasaran utama kegiatan sosialiasasi adalah: komunitas wanita dan

pemuda (women and youth), komunitas pengusaha (entrepreneurs) dan

komunitas pengguna internet (netizen).

Pelaksanaan strategi pengembangan pasar melalui kegiatan

komunikasi dan edukasi tidak terlepas dari sinergi dan kerjasama yang

terus dikembangkan dengan berbagai institusi domestik seperti

perguruan tinggi dan lembaga pelatihan, pemerintah daerah, Asosiasi

Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Pusat Komunikasi Ekonomi

Syariah (PKES), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), serta media

massa. Dalam konteks yang berbeda, Bank Indonesia juga menjalin

kerjasama strategis dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) – MUI

dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Kerjasama dimaksud dilaksanakan antara lain melalui program

benchmarking ke otoritas dan perbankan internasional, diskusi fatwa /

standar akuntansi, dan pelatihan perbankan dan sertifikasi kepada DPS

perbankan syariah. Melalui kerjasama tersebut, diharapkan koordinasi,

kesepahaman dan sinergi yang terbentuk dapat secara efektif

memberikan solusi dan mendorong berkembangnya produk perbankan

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

70

syariah yang lebih variatif dan mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Disamping pengembangan aliansi domestik, Bank Indonesia juga

secara aktif mengembangkan kerjasama dengan organisasi/forum

internasional seperti Islamic Financial Services Board (IFSB),

International Islamic Financial Market (IIFM), Asia Middle East

Dialogue (AMED) melalui perantaraan Departemen Luar Negeri RI,

dan Asia Pacific Rural and Agricultural Credit Association

(APRACA). Sebagai salah satu pendiri, Bank Indonesia berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan strategis di IFSB dan IIFM. Selain itu,

partisipasi dan kerjasama juga dilaksanakan melalui keanggotaan

dalam sejumlah working group perumusan standar keuangan syariah

internasional, serta penyelenggaraan seminar dan pertemuan regular di

kedua lembaga internasional tersebut.

Sementara itu kerjasama dengan AMED dan APRACA dilakukan

melalui program pelatihan bagi negara-negara anggota. Pada tahun

2010 APRACA telah memberikan penghargaan Center of Excellence

dan bersama AMED menjadikan Bank Indonesia sebagai pusat

pelatihan perbankan syariah bagi negara-negara anggotanya

Bentuk-bentuk kegiatan yang telah terlaksana sepanjang tahun

2010 antara lain:

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

71

a. Sosialisasi mengenai produk-produk perbankan syariah (product

knowledge) kepada masyarakat luas melalui media massa (Above The

Line) dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di media cetak

(koran, majalah, tabloid, dll), media elektronik (radio, TV, inflight

vison, TV Bandara, TV Bandara, TV Kereta Api, Megatron dll) dan

media online/internet.

b. Seminar, Workshop, gathering seperti: Workshop Mahasiswa,

Blogshop (pelatihan penulisan di media online), Workshop Wirausaha,

gathering dengan komunitas wanita, komunitas pendengar radio, co-

branding dengan kegiatan komunitas dan lain-lain akan dilaksanakan

secara terintegrasi dengan beberapa kegiatan sosialisasi.Selain

kegiatan yang diprakarsai langsung, Bank Indonesia secara aktif juga

melakukan sosialisasi dan edukasi melalui dukungan penyelenggaraan

berbagai kegiatan seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh

stakeholder dalam bentuk bantuan penyelenggaraan dan narasumber.

Permintaan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut juga cukup besar,

sehingga memasuki triwulan terakhir telah dilaksanakan lebih dari 120

kegiatan sosialisasi.

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

72

B. Analisis Kesesuaian antara Implementasi dan Konsep Grand Strategy

Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar Perbankan Syariah di

Indonesia

1. Aset Perbankan Syariah Tahun 2008-2010

Konsep yang tercantum dalam grand strategy Bank Indonesia

dalam segi pencapaian aset pada tahun 2008 hingga 2010 masing- masing

memiliki skenario yang cukup jelas yaitu konservatif, moderat maupun

agresif seperti yang sudah dipaparkan pada bab kedua. Pada tahun 2008

konsep dari Grand Strategy pada skenario agresif ditargetkan pada tahun

2008 mencapai aset perbankan syariah sebesar 62 triliun rupiah dan

pertumbuhan aset sebesar 81 %, dalam skenario moderat nilai aset yang

ditargetkan sebesar 50 triliun rupiah untuk pertumbuhan asetnya sebesar

44%, sedangkan dalam skenario konservatif nilai aset yang di targetkan

adalah sebesar 45 triliun dan untuk pertumbuhan asetnya sebesar 32%.

Dalam implementasinya di tahun 2008 nilai aset yang dicapai oleh

perbankan syariah adalah sebesar 51 triliun rupiah. Jika disandingkan

antara konsep dan implementasi maka skenario target dari grand strategy

bank Indonesia yang tercapai adalah target moderat, karena nilai dari

target moderat tersebut sebesar 50 triliun rupiah. Dan untuk pertumbuhan

asetnya pada tahun 2008 pertumbuhan aset perbankan syariah lebih dari

44%.

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

73

Pada tahun 2009 target dari Grand strategy bank Indonesia juga

memiliki skenario dengan pola yang sama seperti pada tahun 2008, yaitu

skenario agresif, moderat, dan konservatif. pada skenario agresif nilai aset

yang ditargetkan adalah sebesar 87 triliun, untuk pertumbuhan aset

sebesar 75% , dalam skenario moderat nilai aset yang ingin dicapai adalah

sebesar 68 triliun untuk pertumbuhan aset sebesar 37%, dalam skenario

konservatif target dalam pencapaian aset sebesar 57 triliun dan

pertumbuhan aset sebesar 25%.

Tahun 2009, implementasi aset perbankan syariah yang tercapai

adalah sebesar 68 triliun rupiah. Hal ini menandakan bahwa pada tahun

2009 target dari konsep grand strategy bank Indonesia yang tercapai pada

tahun 2009 adalah dalam skenario moderat yaitu taerget dan

implementasi aset perbankan syariah sebesar 68 triliun rupiah dengan

tingkat pertumbuhan industri sebesar 37%.

Pada fase ketiga yaitu tahun 2010, dimana telah melalui dua fase

sebelumnya yaitu tahun 2008 dan 2009, maka di tahu 2010 juga memiliki

skenario yang sama yaitu agresif, moderat dan konservatif. pada skenario

agresif nilai aset yang ditargetkan pada perbankan syariah adalah sebesar

124 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 81 %, dalam skenario

moderat nilai aset yang ditargetkan dalam konsep grand strategy adalah

sebesar 97 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 43%. Pada

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

74

skenario berikutnya yaitu skenario konservatif nilai aset yang ditargetkan

adalah sebesar 72 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 26%.

Dalam implementasinya di tahun 2010 pencapaian aset perbankan

syariah adalah sebesar 100 triliun rupiah. Hal ini menandakan bahwa

telah melampaui target moderat yaitu sebesar 97 triliun rupiah namun

juga belum mencapai target agresif yaitu sebesar 124 triliun rupiah. Jadi

pada tahun 2010 pencapaian target lebih dari moderat namun belum

mencapai agresif. Dengan nilai aset sebesar 100 triliun rupiah maka

pertumbuhan aset industri perbankan syariah sebesar 47%.60

Untuk lebih singkatnya dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.5 TARGET/

KONSEP

Tahun 2008; nilai aset 62 T Tahun 2009; nilai aset 87 T Tahun 2010; nilai aset 124 T

IMPLEMENTASI Tahun 2008 Nilai aset 51 T Tahun 2009 Nilai aset 68 T Tahun 2010 Nilai aset 100 T

ANALISIS Tahun 2008 tercapainya target Moderat yaitu dengan adanya pertumbuhan sebesar > 44%

Tahun 2009 tercapainya target Moderat yaitu dengan adanya pertumbuhan sebesar 37%

Tahun 2010 melebihi moderat > 97 T namun belum sampai ke target agresif <124 T

60 Choir, Data Pertumbuhan Industri Indonesia 2011, diakses 12 February 2011 http://zonaekis.com/search/data-pertumbuhan-industri-indonesia-2011

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

75

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia yaitu 202

juta jiwa, industri keuangan syariah sebenarnya berpotensi berkembang

pesat di Indonesia. Namun, dibandingkan dengan banyak negara

berpenduduk mayoritas Muslim lainnya, industri keuangan syariah

Indonesia masih tertinggal cukup jauh sehingga belum mampu

menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di industri keuangan

syariah global.

Salah satunya adalah aspek perpajakan. Masalah netralisasi pengenaan

pajak berganda atas transaksi murabahah di perbankan syariah baru

diakomodasi saat UU No. 42 tahun 2009 tentang PPN berlaku saat 1 April

2010. Malaysia sudah mengakomodir hal ini sejak satu dekade yang lalu.

Bahkan, di Singapura, Monetary Authority of Singapore juga melakukan

revisi terkait pajak berganda di Industri keuangan syariah di negara

tersebut pada tahun 2005. Perbankan syariah di Malaysia nilai aset tahun

2005 sebesar 12 persen, dan ditahun 2010 diperkirakan meningkat sebesar

20 persen.61 Perbankan syariah Indonesia memiliki target untuk

menjadikan perbankan syariah Indonesia menjadi perbankan syariah yang

terkemuka di ASEAN. Pada tahun 2010 pertumbuhan perbankan syariah

61 “Industri Keuangan Syariah masih Tertinggal”, Kompas, 23 Agustus 2010, h. 21

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

76

Malaysia sebesar 20%62, jika dilihat dari besarnya nilai aset perbankan

syariah di Malaysia sebesar 337600000000 ringgit setara dengan 2500

rupiah berarti angka aset Perbankan Syariah Malaysia jika disetarakan

dengan rupiah maka setara dengan 844.000.000.000.00063 rupiah atau 844

triliun sedangkan perbankan syariah Indonesia hanya memiliki aset

sebesar 100 triliun. Dari segi aset saja Indonesaia belum bisa menandingi

Malaysia. Jadi target menjadi perbankan syariah yang terkemuka di

ASEAN belum tercapai.

2. Program pencitraan baru perbankan syariah

Program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek

positioning, differentiation, dan branding. Positioning dalam konsep

grand strategy ini adalah perbankan yang saling menguntungkan di kedua

belah pihak. Dimana antara nasabah dan bank sebagai pengelola dana-

dana keduanya saling memberikan keuntungan daru usaha- usaha yang

dijalankannya. Sehingga antara nasabah pemilik dana yang menitipkan

dananya untuk dikelola oleh bank merasa diuntungkan dengan bank dapat

amanah dalam menjaga dananya. Dan dari segi bank maka bank merasa

mendapatkan tanggung jawab dari dana- dana di amanatkan oleh nasabah

62 Menilik Perbankan Syariah di 2011. Diakses 2 April 2011. http://republika.co.id:8080/koran/126/125990/Menilik_Perbankan_Syariah_di_2011. diakses 2 April 2011

63 Choir, Sukuk Sumbangkan 20% Total Asset Perbankan Syariah Malaysia. Diakses 2 April 2011. http://zonaekis.com/sukuk-sumbangkan-20-total-asset-perbankan-syariah-malaysia

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

77

yang telah mempercayainya untuk mengelola sesuai dengan

kkesepakatan, yang diharapkan nantinya dapat memberikan keuntungan

bagi keduanya. Dalam program possitioning ini akan dikonkretkan pada

program pemetaan segmentasi nasabah.

Dalam program differentiation yang meliputi program keberagaman

produk dengan skema variatif, transparan agar adil bagi kedua belah

pihak, kompeten dalam keuangan dan beretika, IT system yang update

dan user friendly, Ahli investasi, keuaangan dan syariah.

Dalam program keberagaman produk dengan skema variatif akan

lebih di konkritkan dalam poin program pengembangan produk. Dan

untuk program lainnya akan lebih dijelaskan pada poin edukasi dan

kualitas layanan bank syariah. Sedangkan Branding perbankan syariah

saat ini adalah “bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond

banking” yang dibuat oleh bank Indonesia sebagai motto dari perbankan

syariah Indonesia.64

Tabel 4.6

TARGET/

KONSEP

Program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek positioning, differentiation, dan branding. Positioning: perbankan yang saling menguntungkan di kedua belah pihak Differentiation: (dijabarkan dalam segmen pengembangan produk)

64 Hasil wawancara oleh peneliti Bank di DPbS BI, tanggal 1 Maret 2011

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

78

a. Beragam produk dengan skema variatif b. Transparan agar adil bagi kedua belah pihak c. Kompeten dalam keuangan danberetika d. IT system yang update dan user friendly e. Ahli investasi, keuaangan dan syariah Branding: “bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond banking”

IMPLEMENTASI Di sisi permintaan, antusiasme masyarakat untuk menggunakan produk dan jasa perbankan syariah semakin meningkat, sebagaimana terlihat dalam dua tahun belakangan ini. Perkembangan menggembirakan tersebut menunjukkan, bahwa masyarakat telah semakin mengenal dan merasakan kemanfaatan dari kehadiran bank syariah. Citra baru yang lebih universal dan inklusif dari industri perbankan syariah, yang kini populer dikenal sebagai iB (ai-Bi), telah berhasil menempatkan bank syariah sebagai alternatif sistem perbankan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali.65

ANALISIS Brand dari perbankan syariah sudah mulai dikenal oleh masyarakat dengan logo iB (ai-bi), “bank syariah lebih dari sekedar bank”dan nasabah perbankan syariah yang tidak hanya dari kalangan muslim tetapi juga non muslim (semua kalangan)66

Dari aspek lain possitioning baru bank syariah sebagai perbankan yang

menguntungkan kedua belah pihak hali ini masih banyak dikomentari,

salah satunya adanya anggapan bahwa di bank syariah terjadi selingkuh

kepentingan. Selingkuh kepentingan yang dimaksud adalah situasi dimana

satu pihak atau seseorang yang sama dihadapkan pada kepentingan yang

berbeda. Dalam konteks perbankan syariah selingkuh kepentingan sangat

jelas terlihat dalam posisi bank yang pada saat bersamaan bertindak selaku

65 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 62 66 Hasil wawancara oleh peneliti Bank di DPbS BI, tanggal 1 Maret 2011

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

79

shahibul maal, dan mudharib sekaligus. Dimana bank syariah memutar

uang- uang yang bukan miliknya dan menciptakan uang- uang dari

ketiadaan.67 Masyarakat yang menggunakan jasa perbankan syariah

memang memiliki alasan yang berbeda- beda.

Aspek differensiasi dengan keunggulan kompetitif dengan produk dan

skema yang beragam, transparans, yang selalu up date dan user friendly,

serta adanya ahli investasi keuangan syariah yang memadai. Sedangkan

pada aspek branding adalah Bank Syariah Lebih dari sekedar Bank atau

Beyond Banking.” Visi baru pengembangan sebagai pasar yang atraktif itu

akan dipayungi program pencitraan baru dengan memposisikan perbankan

syariah sebagai perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

3. Program pengembangan segmen pasar perbankan syariah

Dalam pengembangan dari konsep grand strategy ini

pengembangan segmen pasar perbankan syariah di tandai dengan nasabah

yang menggunakan perbankan khususnya perbankan syariah dengan

beberapa alasan. Pengelompokan segmen nasabah bank syariah dibagi

menjadi 5 segmen yang dari masing- masing segmen memiliki alasan

yang berbeda- beda. Segmen nasabah sesuai dengan grand strategy

pengembangan pasar perbankan syariah dikategorikan menjadi lima

67 Zaim Saidi, Tidak Syar’inya Bank Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Delokomotif, 2010),

h.169

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

80

segmen nasabah yaitu segmen pokoknya syariah, segmen ikut arus,

segmen sesuai manfaat dan kebutuhan, segmen terpaksa dan segmen

pokoknya konvensional.

Pertama, Segmen pokoknya syariah yang berarti apapun

kondisinya, pakai perbankan syariah. Segmen ini memiliki pemahaman

bahwa bagi mereka riba adalah haram, bank yang berbasiskan bunga

(konvensional) adalah termasuk riba, dan mereka akan menggunakan bank

yang tidak berbasiskan bunga (syariah) meskipun fasilitas dan jaringan

layanannya sangat terbatas. Nasabah pada segmen ini menempati urutan

keempat dari hasil riset bank Indonesia menunjukkan segmen nasabah ini

sebesar 16 %.

Kedua, ikut arus pada segmen ini nasabah mau pakai perbankan

syariah kalau sudah banyak yang pakai. Ciir dari nasabah pada segmen ini

adalah mereka menggunakan bank tidak berbasis bunga (syariah) kalau

sebagian besar teman atau saudara memakainya, mereka akan

menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika fasilitas &

jaringan layanan sudah bagus, dan mereka akan menggunakan bank yang

tidak berbasis bunga (syariah) jika dapat memberikan keuntungan yang

lebih tinggi dibandingkan bank berbasis bunga (konvensional). Nasabah

pada segmen ini menempati urutan ketiga yaitu sebesar 17%.

Ketiga, pada segmen sesuai kebutuhan yang artinya memakai

syariah atau konvensional berdasarkan keunggulan yang dimiliki banknya.

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

81

Nasabah pada segmen ini memiliki ciri tersendiri yaitu menggunakan

bank berbasis dan tidak berbasis bunga (syariah) sama banyaknya, bank

yang tidak berbasis bunga (syariah) hanyalah alternatif bank berbasis

bunga (konvensional) dan kedua- duanya bisa dipakai, Karena bank

berbasis bunga dan tidak berbasis bunga (syariah) memiliki keunikan

masing- masing, mereka akan menggunakan sesuai kebutuhan. Nasabah

pada segmen “sesuai kebutuhan” menempati urutan kedua sebanyak 24%.

Keempat, terpaksa disini berarti memakai jasa perbankan syariah

karena dituntut lingkungan. Nasabah segmen ini memiliki ciri- ciri sebagai

berikut: mereka akan memakai bank yang tidak berbasis bunga (syariah)

supaya saya terlihat taat ajaran agama atau saya terbuka dalam soal

keuangan, mereka belum percaya bank tidak berbasis bunga (syariah)

dapat di praktekkan, mereka belum menggunakan bank tidak berbasis

bunga (syariah) karena istilah dan sistem auditnya sulit dipahami dan yang

terakhir mereka akan menggunakan bank tidak berbasiskan bunga

(syariah) jika diminta oleh teman/ partner bisnis saya. Nasabah pada

segmen ini menempati urutan terakhir yaitu ke lima dari lima segmen

yaitu sebesar 9%.

Kelima, Pokoknya konvensional nasabah pada segmen ini berarti

apapun kondisinya pakai perbankan konvensioanal. Yang menjadi ciri

nasabah pokoknya konvensional adalah mereka akan tetap memakai bank

yang berbasis bunga (konvensional) karena dari dulu sudah pakai, mereka

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

82

akan menggunakan bank berbasis bunga (konvensional) karena sistem,

persyaratan dan istilahnya sudah saya pahami, mereka akan tetap memakai

bank berbasis bunga (konvensional) meski sekarang sudah ada bank tidak

berbasis bunga dengan fasilitas dan jaringan yang bagus. Nasabah pada

segmen ini menempati urutan pertama yaitu sebesar 34%.

Dari data- data dan hasil riset bank Indonesia yang telah

dipaparkan di atas maka disini jelas terlihat bahwa nasabah perbankan di

Indonesia masih banyak pada perbankan konvensional. Jadi di Indonesia

memang perbankan konvensional masih dominan dalam segi menjaring

nasabah dalam penempatan dana pada produk simpanan jangka pendek.

Tabel 4.7

TARGET/

KONSEP

Program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.

IMPLEMENTASI Dijelaskan pada tabel setelah ini.

ANALISIS Dalam pengembangan dari konsep grand strategy ini pengelompokan segmen nasabah bank syariah dibagi menjadi 5 segmen. Yang dari masing- masing segmen memiliki alasan yang berbeda- beda.

Segmen nasabah sesuai dengan grand strategy pengembangan pasar perbankan syariah (5 segmen nasabah : segmen pokoknya syariah, segmen ikut arus, segmen sesuai manfaat dan kebutuhan, segmen terpaksa dan segmen pokoknya konvensional), akan dijelaskan pada tabel berikut:

Page 96: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

83

Tabel 4.8 Bagi saya, riba adalah haram Menurut saya, bank berbasiskan bunga

(konvensional) adalah termasukriba Saya akan menggunakan bank yang tidak

berbasiskan bunga (syariah) meskipun fasilitas dan jaringan layanannya sangat terbatas

Pokoknya Syariah (apapun kondisinya, pakai perbankan syariah)

Saya akan menggunakan bank tidak berbasis bunga (syariah) kalau sebagian besar teman/ atau saudara memakainya

Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika fasilitas & jaringan layanan sudah bagus

Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan bank berbasis bunga (konvensional)

Ikut Arus (mau pakai perbankan syariah kalau sudah banyak yang pakai)

Saya akan menggunakan bank berbasis dan tidak berbasis bunga (syariah) sama banyaknya

Menurut saya bank yang tidak berbasis bunga (syariah) hanyalah alternatif bank berbasis bunga (konvensional) dan kedua- duanya bisa dipakai

Karena bank berbasis bunga dan tidak berbasis bunga (syariah) memiliki keunikan masing- masing, saya akan menggunakan sesuai kebutuhan

Sesuai kebutuhan (memakai syariah atau konvensional berdasarkan keunggulannya)

Saya akan memakai bank yang tidak berbasis bunga (syariah) supaya saya terlihat taat ajaran agama atau saya terbuka dalam soal keuangan

Saya belum percaya bank tidak berbasis bunga (syariah) dapat di praktekkan

Saya belum menggunakan bank tidak berbasis bunga (syariah) karena istilah dan sistem auditnya sulit dipahami

Saya akan menggunakan bank tidak berbasiskan bunga (syariah) jika diminta oleh teman/ partner bisnis saya

Terpaksa (memakai jasa perbankan syariah karena dituntut lingkungan)

Saya akan tetap memakai bank yang berbasis bunga (konvensional) karena dari dulu sudah pakai

Saya akan menggunakan bank berbasis bunga (konvensional) karena sistem, persyaratan dan

Pokoknya konvensional (apapun kondisinya pakai perbankan konvensioanal)

Page 97: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

84

istilahnya sudah saya pahami Saya akan tetap memakai bank berbasis bunga

(konvensional) meski sekarang sudah ada bank tidak berbasis bunga dengan fasilitas dan jaringan yang bagus

Sumber: hasil riset kuantitatif DPbS BI

Gambar 4.2

Citra yang melekat selama ini pada perbankan syariah adalah bank

yang diperuntukkan untuk kalangan muslim/orang yang mau naik haji,

dengan atribut yang menekankan kepada simbol keislaman, produk yang

hampir serupa dengan produk konvensional dan layanan yang masih

terbatas dengan brand “Bank yang adil dan menentramkan.” Setelah

menjadi fenomena global dan menarik perhatian luas, perbankan syariah

Indonesia semestinya memiliki citra baru yang bisa menarik muslim

abangan, setengah santri atau non muslim.

Perbankan Syariah adalah untuk semua kalangan yang

menginginkan keuntungan kedua belah pihak, bank dan pelanggan

dengan atribut yang lebih menekankan ke substansi (universal values)

sebagai rahmatan lil ‘alamin kemanfaatan bagi semua. Berbagai produk

9%

24%

17%16%

34%

produk simpanan jangka pendek per segmen (%)

terpaksasesuai kebutuhanikut aruspokoknya syariahpokoknya konvensional

Page 98: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

85

dengan skema yang variatif, jaringan yang luas, serta fasilitas layanan

yang bisa diandalkan, maka layaklah disematkan bahwa brand baru bank

syariah, yakni “ Lebih dari sekedara Bank.”

Melalui riset pasar terhadap nasabah perbankan syariah dan

konvensional terlihat adanya paradoks dalam perilaku konsumen

perbankan. Paradoks pengguna disebabkan oleh pengguna perbankan

syariah di Indonesia cenderung berperilaku pragmatis, bahkan nasabah

dari segmen “pokoknya syariah” ternyata juga adalah nasabah bank

konvensional. Potret nasabah perbankan di Indonesia umumnya sudah

memahami keunggulan masing- masing perbankan dimana perbankan

konvensional unggul dalam jaringan yang luas dan memiliki fasilitas

layanan yang handal dan luas yang pada saat ini belum bisa ditanda

tangani oleh perbankan syariah. Disisi lain, perbankan syariah unggul

karena karakteristik produk, sehingga mereka ingin menggunakan kedua

jenis perbankan.

Untuk merealisasikan pencitraan industri perbankan syariah “lebih

dari sekedar bank”, diperlukan sebuah program pengembangan produk

yang akan dapat mendorong pelaku untuk melakukan inovasi produk dan

dapat mengeksplorasi kekayaan dengan perbankan konvensional.

Program ini menjadi keharusan agar keunikan dan value proposition yang

solid yang dimiliki perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan

syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional lebih terlihat jelas.

Page 99: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

86

4. Program pengembangan produk

Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi

produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang

ditawarkan (saling menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang

luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami. Dalam

hal ini Bank Indonesia di tiap tahunnya mengalami progres dalam

pengembangan produk dan jaringan kantor cabang demi meningkatkan

kualitas layanan dan dalam memenuhi kebutuhan nasabah sesuai

perkembangan zaman.

a. Perkembangan Jaringan Layanan

Pada tahun 2008 dalam layanan pada tahun ini jumlah bank umum

syariah (BUS) sebanyak 3, Unit usaha syariah (UUS) sebanyak 28, Bank

Perkreditan rakyat syariah (BPRS) sebanyak 128, jumlah kantor bank

umum syariah dan unit usaha syariah sebanyak 841, jumlah layanan

syariah 1440.68 Sebelumnya pada tahun 2007 jumlah bank umum syariah

masih sama yaitu sebanyak 3 bank, sedangkan jumlah unit usaha syariah

sejumlah 25 buah jadi pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebanyak

3 unit usaha syariah. Jumlah kantor BUS dan UUS di 2007 sejumlah 577,

jadi pada tahun 2008 mengalami peningkatan dalam penambahan jumlah

kantor BUS dan UUS sebanyak 264 buah. Jumlah layanan syariah

68 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2009, november 2008, h.22

Page 100: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

87

mengalami penurunan 1053 yang artinya pengalami penurunan dari tahun

2007 sebesar 387.

Pada tahun 2009 bank umum syariah berjumlah 5, unit usaha

syariah sejumlah 24, jumlah kantor bank umum syariah dan unit usaha

syariah 1059, jumlah layanan syariah 1685.69 Dalam tahun 2009 UUS

BRI dan Bukopin mengalami spin off sehingga jumlah BUS bertambah 2,

sedangkan dengan UUS mengalami penurunan sebab ada penutupan 3

UUS masing- masing karena likuidasi UUS IFI, adanya merger antara

UUS Lippo dan UUS Niaga menjadi UUS CIMB Niaga. Dan pada akhir

2009 terdapat penambahan 1 UUS baru yaitu UUS OCBS NISP.

Sedangkan dari sisi peningkatan jumlah jaringan kantor bank syariah

mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Penambahan pada tahun 2009 sebanyak 218kantor cabang, layanan

syariah (ofice channeling) sebanyak 245.

Pada tahun 2010 jumlah BUS 10, jumlah UUS 23, jumlah kantor

BUS dan UUS 1388,dan jumlah layanan syariah sebanyak 1140.70

Selama tahun 2010, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) bertambah 5

dengan diterbitkannya izin usaha 5 BUS yaitu PT Bank Victoria Syariah,

PT Bank BCA Syariah, PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank BNI

69 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 31 70 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 31

Page 101: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

88

Syariah, dan PT Bank Maybank Syariah Indonesia. Dari 5 izin BUS baru

tersebut 3 diantaranya adalah izin konversi (perubahan kegiatan usaha

bank konvensional menjadi bank syariah) dan 2 lainnya adalah izin BUS

hasil spin-off (pemisahan).

Izin konversi diberikan kepada PT Bank Victoria Syariah (semula

adalah PT Bank Swaguna), PT Bank BCA Syariah (semula adalah PT

Bank UIB) dan PT Bank Maybank Syariah Indonesia (semula adalah PT

Bank Maybank Indocorp), sedangkan izin usaha BUS hasil spin-off

diberikan kepada PT Bank Jabar Banten Syariah dan PT Bank BNI

Syariah. Dalam hal jaringan kantor BUS dan UUS hingga September

2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 330

kantor. Pada tahun 2011 diperkirakan jumlah jaringan kantor terus

mengalami peningkatan sebagai upaya BUS/UUS untuk mempertahankan

/meningkatkan pangsa pasarnya. Sedangkan untuk Layanan Syariah

(office channelling) dari UUS, karena adanya spin-off 2 UUS maka

jumlahnya menurun dari 1.792 pada akhir tahun 2009 menjadi 1.140 pada

September 2010.71

Disetiap tahunnya target dari bank Indonesia yaitu dari segi

kelembagaan dalam rangka meningkatkan market share dan pelayanan

yang luas maka jumlah kantor bank syariah harus bertambah, untuk tahun

71 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 35

Page 102: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

89

2008- 2010 dalam hal kelembagaan terlihat mengalami pertumbuhan

berarti taget bank Indonesia tercapai.

b. Pengembangan Produk

Di tahun 2008 dalam hal pengembangan produk perbankan

syariah yang dikeluarkan masih relatif sama dengan tahun 2007, di tahun

2008 hanya menambah variasi produk yang ada sebelumnya, seperti:

kartu pembiayaan syariah iB, produk investasi emas iB, tabungan iB

untuk anak, pembiayaan iB dalam US dollar (akad mudharabah atau

musyarakah), pembiayaan iB yang dilakukan secara sindikasi on balance

sheet (akad mudharabah muqayadah).72

Pada tahun 2009 produk baru yang diberikan persetujuan oleh BI

adalah produk pembiayaan musyarakah mutanaqisah iB dan produk

Foreign Exchange (FX) Wa’ad iB (jual beli mata uang asing Al- Sharf).

Sedangkan produk produk yang telah ada sebelumnya yang disertai

penambahan fitur misalnya tabungan wadiah / mudharabah iB dengan

fasilitas bebas biaya administrasi , tabungan mudharabah iB Dollar

dengan fasilitas safe deposit box bagi nasabah, giro mudharabah iB untuk

nasabah perseorangan yang diberikan tambahan fasilitas penarikan

72 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2009, november 2008, h. 13

Page 103: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

90

dengan ATM dan penambahab fitur layanan transfer cash to cash pada

produk transfer antar negara.73

Dan ditahun 2010 produk baru yang diberikan persetujuan oleh

Bank Indonesia adalah Produk Pembiayaan Mudharabah Musytarakah

dan Produk Term Finance. Akad Mudharabah Musytarakah merupakan

pengembangan produk yang sebelumnya telah ada di bank tersebut yaitu

pembiayaan mudharabah mutlaqah. Apabila dalam produk mudharabah

mutlaqah keseluruhan dana berasal dari bank (shahibul maal), maka

dalam pembiayaan mudharabah musytarakah terdapat bagian dana

nasabah yang ditanamkan dalam suatu usaha/proyek. Sedangkan Produk

pembiayaan Term Finance adalah produk pembiayaan dengan akad IMBT

dengan aset atas nama nasabah sejak awal masa pembiayaan. Pembiayaan

ini terutama untuk pembiayaan untuk aset yang bersifat “registered asset’

seperti building, aircraft, dan kendaraan bermotor non HE (heavy

equipment).

Dari segi penambahan produk baru dalam rangka pengembangan

produk, di tiap tahunnya dari tahun 2008-2010 bank Indonesia

memberikan perizinan untuk produk baru baik modifikasi fitur dari

produk yang telah ada maupun meluncurkan produk baru, walaupun tidak

73 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 27

Page 104: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

91

banyak produk baru setiap tahunnya yang dihasilkan namun target untuk

menghasilkan produk baru sudah tercapai.

Tabel 4.9 TARGET/

KONSEP

Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami.

IMPLEMENTASI Tahun 2008: Jumlah BUS 3, UUS 28, BPRS 128, jumlah kantor

BUS & UUS 841, jumlah layanan syariah 1440 Produk perbankan syariah yang dikeluarkan masih

relatif sama dengan tahun 2007, di tahun 2008 hanya menambah variasi produk yang ada sebelumnya, seperti: kartu pembiayaan syariah iB, produk investasi emas iB, tabungan iB untuk anak, pembiayaan iB dalam US dollar (akad mudharabah atau musyarakah), pembiayaan iB yang dilakukan secara sindikasi on balance sheet (akad mudharabah muqayadah)74

Tahun 2009: BUS 5,UUS 24, jumlah kantor BUS dan UUS 1059,

jumlah layanan syariah 168575 Produk baru yang diberikan persetujuan oleh BI

adalah produk pembiayaan musyarakah mutanaqisah iB dan produk Foreign Exchange (FX) Wa’ad iB (jual beli mata uang asing Al- Sharf). Sedangkan produk produk yang telah ada sebelumnya yang disertai penambahan fitur misalnya tabungan wadiah / mudharabah iB dengan fasilitas bebeas biaya administrasi , tabungan mudharabah iB Dollar dengan fasilitas safe deposit box bagi nasabah, giro mudharabah iB untuk nasabah perseorangan yang diberikan tambahan fasilitas penarikan dengan ATM dan penambahab fitur layanan transfer cash to cash pada produk transfer antar negara.76

74 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2009, november 2008, h. 13 75 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 31 76 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 27

Page 105: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

92

Tahun 2010: BUS 10,UUS 23, jumlah kantor BUS dan UUS 1388,

jumlah layanan syariah 114077 Produk baru yang diberikan persetujuan oleh Bank

Indonesia adalah Produk Pembiayaan Mudharabah Musytarakah dan Produk Term Finance. Akad Mudharabah Musytarakah merupakan pengembangan produk yang sebelumnya telah ada di bank tersebut yaitu pembiayaan mudharabah mutlaqah. Apabila dalam produk mudharabah mutlaqah keseluruhan dana berasal dari bank (shahibul maal), maka dalam pembiayaan mudharabah musytarakah terdapat bagian dana nasabah yang ditanamkan dalam suatu usaha/proyek. Sedangkan Produk pembiayaan Term Finance adalah produk pembiayaan dengan akad IMBT dengan aset atas nama nasabah sejak awal masa pembiayaan. Pembiayaan ini terutama untuk pembiayaan untuk aset yang bersifat “registered asset’ seperti building, aircraft, dan kendaraan bermotor non HE (heavy equipment).78

ANALISIS Disetiap tahunnya target dari bank Indonesia yaitu dari segi kelembagaan dalam rangka meningkatkan market share dan pelayanan yang luas maka jumlah kantor bank syariah harus bertambah, untuk tahun 2008- 2010 dalam hal kelembagaan terlihat mengalami pertumbuhan berarti taget bank Indonesia tercapai.

Dari segi penambahan produk baru dalam rangka pengembangan produk, di tiap tahunnya dari tahun 2008-2010 bank Indonesia memberikan perizinan untuk produk baru baik modifikasi fitur dari produk yang telah ada maupun meluncurkan produk baru, walaupun tidak banyak produk baru setiap tahunnya yang dihasilkan namun target untuk menghasilkan produk baru sudah tercapai.

77 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 31 78 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 28

Page 106: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

93

Kualitas layanan perbankan syariah yang ternyata tidak kalah

dibandingkan perbankan konvensional akan terus diupayakan. Peningatan

kualitas layanan perbankan syariah diarahkan ke memperkecil gap

ekspektasi dan layanan sebagai lembaga yang universal dan handal.

5. Program peningkatan kualitas layanan

Program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh sumber

daya manusia (SDM) yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi

yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu

mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara

benar dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah. Melaksanakan

berbagai pelatihan SDM office channeling dan stakeholder, bekerjasama

dengan lembaga- lembaga pendidikan semisal Lembaga Pengembangan

Perbankan Indonesia (LPPI) dan Dewan Syariah Nasional (DSN).

Di tahun 2008, bank Indonesia memiliki konsep bagi program-

program yang menunjang peningkatan kualitas layanan. Program-

program tersebut antara lain: Edukasi di intensifkan melalui seminar,

diskusi, workshop, pelatihan, excekutive overview bagi jajaran eksekutif

Bank Umum Konvensional, Training of Trainer (TOT), kuliah umum

Page 107: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

94

talkshow dan roadshow ke stakeholders. Semisal expo dan pasar rakyat

BI di daerah- daerah Medan, Yogyakarta, Surabaya.79

Dalam mendukung program- program tersebut berbagai acara telah

dilaksanakan seperti :

1). Festival Ekonomi Syariah (FES) 2008 (dalam acara ini mencakup

mini workshop, ada 10 acara workshop diantaranya:

a) Ekonomi Islam Sebuah Hukum Alam

b) Mengkaji Kegiatan Moneter Berbasis Syariah

c) Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Nasional

d) Mengenal Sistem Informasi Bisnis Nasional

e) Bagaimana Bank Indonesia Mengawasi Bank Syariah

f) Mengenal Arsitektur Perbankan Syariah

g) Apakah Bank Syariah Benar- Benar Syariah

h) Pengenalan Uang Palsu Dan Uang Cacat

i) Riba Dari Masa Ke Masa

j) Ingin Mendirikan Bank Syariah

2). Pada tahun 2008 juga diimplementasikan SIMWAS (sistem informasi

manajemen pengawasan) untuk bank umum syariah dan BPRS berupa

modul tingkat kesehatan.

Pada tahun 2008 program edukasi pada tahun ini sudah termasuk di

acara Festival Ekonomi Syariah (FES) 2008 yang dinilai cukup baik,

79 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2008, november 2007, h. 4

Page 108: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

95

dalam artian target tercapai. Untuk itu di tahun 2009 akan diadakan FES

untuk yang kedua kalinya.

Tahun 2009 bebagai program juga telah dilaksanakan yaitu:

Pelatihan Dasar Perbankan Syariah (PDPS), dikombinasi dengan materi

service excellence, iB workshop bagi CEO perbankan syariah, Training

of Trainers (TOT), dan bantuan narasumber kegiatan edukasi dan

sosialisasi di sediakan pihak ketiga. Program PDPS Plus Service

Excellence diperuntukkan bagi pegawai frontliner yang bertujuan untuk

membekali para pegawai tentang pengetauhan perbankan syariah. Untuk

para pimpinan diadakan iB Workshop “Leadership and Change

Management “.

Untuk meningkatkan ketersediaan trainers BI menyelenggarakan

TOT dengan peserta para dosen dan mahasiswa. TOT dilakukan di empat

kota: Jambi, Jayapura, Mataram, dan Makassar. Untuk menambah sinergi

kegiatan edukasi masyarakat BI membentuk forum masketing dan

communication (iB Markom). Dan membentuk kerjasama dengan

lembaga- lembaga terkait: Dewan Syariah Nasional (DSN) -MUI,

International Center for Development in Islamic Finance (ICDIF) -LPPI,

Komite Asuransi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (IAIKAS),

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Pusat Komunikasi Ekonomi

Syariah (PKES), Asosiasi Bank Syariah Indonesia- (Asbisindo) dan

universitas serta lembaga pelatihan di Indonesia.

Page 109: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

96

Dalam lingkup internasional BI sebagai full members pada lembaga

Islamic Financial Service Board (IFSB), International Islamic Financial

Market (IIFM) dan Accounting and Auditing Organization for Islamic

Financial Market (AAOIFI). Working group IFSB yang melibatkan BI

yaitu Capital Adequacy, Sharia Governance, Bussiness Conduct, dan

Financial Database. BI juga menfasilitasi penyelenggaraan IFSB

Workshop on Corporate governance & Supervisory Review Process yang

diikuti oleh para pelaku perbankan syariah ِِِِِِِ80

Bentuk Acara Diskusi Yang Dilaksanakan Pada FES 2009 Adalah

(1) University Gathering, (2) Ib Family’s Financial Planning, (3)

Sarasehan “ Building Islamic Economic Verteces: Towards A Firmer

Economic Independence.

Pada tahun 2009 bentuk pelatihan- pelatihan dalam rangka

meningkatkan SDM perbankan syariah telah terlaksana dengan baik,

target bank bank indonesia tercapai dalam hal penyelenggaraan namun

disisi lain masih ada kendala dalam hal sosialisasi karen aantara target

dan biaya yang dikeluarkan untuk acara tersebut dinilai “kurang efektif“81

baik dari segi segmen nasabah dan besarnya dana yang dikeluarkan dalam

acara tersebut sehingga untuk tahun 2010 tidak diadakan FES selanjutnya.

80 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 13-14 81 Hasil wawancara dengan peneliti bank di DPbS BI, tanggal 1 Maret 2011

Page 110: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

97

Program yang dijalankan di tahun 2010 antara lain Technical

Assistance untuk meningkatkan kompetensi SDM perbankan syariah.

Kegiatan Training of Trainers (TOT) pendidik, terutama dosen perguruan

tinggi. kegiatan TOT telah dilaksanakan di 7 kota, yaitu Yogyakarta,

Palu, Surabaya, Banda Aceh, Ternate, Tasikmalaya dan Depok.

Dalam bentuk Seminar, Workshop, gathering yang dilaksaanakan

seperti: Workshop Mahasiswa, Blogshop (pelatihan penulisan di media

online), Workshop Wirausaha, gathering dengan komunitas wanita,

komunitas pendengar radio, co-branding dengan kegiatan komunitas dan

lain-lain. Selain kegiatan yang diprakarsai langsung, Bank Indonesia

secara aktif juga melakukan sosialisasi dan edukasi melalui dukungan

penyelenggaraan berbagai kegiatan seminar dan pelatihan yang

diselenggarakan oleh stakeholder dalam bentuk bantuan penyelenggaraan

dan narasumber. Permintaan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut juga

cukup besar, sehingga memasuki triwulan terakhir telah dilaksanakan

lebih dari 120 kegiatan sosialisasi yang menyangkut edukasi.

Di tahun 2010 ini, bentuk – bentuk edukasi tidak jauh berbeda

dengan tahun sebelumnya, namun ada yang berbeda dalam hal cara

penyelenggaraannya, tahun- tahun sebelumnya acara workshop, diskusi,

dll di masukkan ke dalam acara FES, namun untuk tahun ini

diselenggarakan bersamaan dengan events yang sedang di gelar dalam

program sosialisasi. Untuk program TOT sendiri BI mengadakannya

Page 111: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

98

dibeberapa tempat, target untuk tahun ini mengadakan sebanyak 6 kali,

pada implementasinya telah terlaksana 11 kali82, berarti program edukasi

secara keseluruhan telah mencapai bahkan melampaui target.

Tabel 4.10 TARGET/

KONSEP

Program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah. Melaksanakan berbagai pelatihan SDM office channeling dan stakeholder, bekerjasama dengan lembaga- lembaga pendidikan semisal LPPI dan DSN.

IMPLEMENTASI Tahun 2008: Edukasi di intensifkan melalui seminar, diskusi,

workshop, pelatihan, excekutive overview bagi jajaran eksekutif Bank Umum Konvensional, TOT, kuliah umum talkshow dan roadshow ke stakeholders. Semisal expo dan pasar rakyat BI di daerah- daerah Medan, Yogyakarta, Surabaya.83

Festival Ekonomi Syariah (FES) 2008 (dalam acara ini mencakup mini workshop, ada 10 acara workshop diantaranya: (1) Ekonomi Islam Ebuah Hukum Alam, (2) Mengkaji Kegiatan Moneter Berbasis Syariah, (3) Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Nasional, (4) Mengenal Sistem Informasi Bisnis Nasional, (5) Bagaimana Bank Indonesia Mengawasi Bank Syariah, (6) Mengenal Arsitektur Perbankan Syariah, (7) Apakah Bank Syariah Benar- Benar Syariah, (8) Pengenalan Uang Palsu Dan Uang Cacat, (9) Riba Dari Masa Ke Masa, (10) Ingin Mendirikan Bank Syariah

Diimplementasikan SIMWAS (sistem informasi manajemen pengawasan) untuk bank umum syariah dan BPRS berupa modul tingkat kesehatan.

Tahun 2009: Pelatihan Dasar Perbankan Syariah (PDPS),

82 ibid 83 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2008, november 2007, h. 4

Page 112: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

99

dikombinasi dengan materi service excellence, iB workshop bagi CEO perbankan syariah, Training of Trainers (TOT), dan bantuan narasumber kegiatan edukasi dan sosialisasi di sediakan pihak ketiga. Program PDPS Plus Service Excellence diperuntukkan bagi pegawai frontliner yang bertujuan untuk membekali para pegawai tentang pengetauhan perbankan syariah. Untuk para pimpinan diadakan iB Workshop “Leadership and Change Management “.

Untuk meningkatkan ketersediaan trainers BI menyelenggarakan TOT dengan peserta para dosen dan mahasiswa. TOT dilakukan di empat kota: Jambi, Jayapura, Mataram, dan Makassar.

Untuk menambah sinergi kegiatan edukasi masyarakat BI membentuk forum masketing dan communication (iB Markom). Dan membentuk kerjasama dengan lembaga- lembaga terkait: DSN (Dewan Syariah Nasional) -MUI, ICDIF (International Center for Development in Islamic Finance) -LPPI, IAIKAS (komite Asuransi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia), MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), PKES (Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah), Asbisindo (Asosiasi Bank Syariah Indonesia) dan universitas serta lembaga pelatihan di Indonesia.

Dalam lingkup internasional BI sebagai full members pada lembaga Islamic Financiak Service Board (IFSB), International Islamic Financial Market (IIFM) dan Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Market (AAOIFI). Working group IFSB yang melibatkan BI yaitu Capital Adequacy, Sharia Governance, Bussiness Conduct, dan Financial Database. BI juga menfasilitasi penyelenggaraan IFSB Workshop on Corporate governance & Supervisory Review Process yang diikuti oleh para pelaku perbankan syariah ِِِِِِِ84

Bentuk Acara Diskusi Yang Dilaksanakan Pada FES 2009 Adalah (1) University Gathering, (2) Ib Family’s Financial Planning, (3) Sarasehan “ Building Islamic Economic Verteces: Towards A Firmer Economic Independence.

84 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 13-14

Page 113: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

100

Tahun 2010: Technical Assistance untuk meningkatkan kompetensi

SDM perbankan syariah. Kegiatan Training of Trainers (TOT) pendidik, terutama dosen perguruan tinggi. kegiatan TOT telah dilaksanakan di 7 kota, yaitu Yogyakarta, Palu, Surabaya, Banda Aceh, Ternate, Tasikmalaya dan Depok

Seminar, Workshop, gathering seperti: Workshop Mahasiswa, Blogshop (pelatihan penulisan di media online), Workshop Wirausaha, gathering dengan komunitas wanita, komunitas pendengar radio, co-branding dengan kegiatan komunitas dan lain-lain. Selain kegiatan yang diprakarsai langsung, Bank Indonesia secara aktif juga melakukan sosialisasi dan edukasi melalui dukungan penyelenggaraan berbagai kegiatan seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh stakeholder dalam bentuk bantuan penyelenggaraan dan narasumber. Permintaan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut juga cukup besar, sehingga memasuki triwulan terakhir telah dilaksanakan lebih dari 120 kegiatan sosialisasi.

ANALISIS Tahun 2008 Program edukasi pada tahun ini sudah termasuk di

acara FES 2008 yang dinilai cukup baik, dalam artian target tercapai. Untuk itu di tahun 2009 akan diadakan FES untuk yang kedua kalinya. Tahun 2009

Bentuk pelatihan- pelatihan dalam rangka meningkatkan SDM perbankan syariah telah terlaksana dengan baik, target bank bank indonesia tercapai dalam hal penyelenggaraan namun disisi lain masih ada kendala dalam hal sosialisasi karen aantara target dan biaya yang dikeluarkan untuk acara tersebut dinilai “kurang efektif“85 sehingga untuk tahun 2010 tidak diadakan FES selanjutnya. Tahun 2010

Untuk tahun ini, bentuk – bentuk edukasi tidak jauh berbedadengan tahun sebelumnya, namun ada yang berbeda dalam hal cara penyelenggaraannya, tahun- tahun sebelumnya acara workshop, diskusi, dll di

85 Hasil wawancara dengan peneliti bank di DPbS BI, tanggal 1 Maret 2011

Page 114: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

101

masukkan ke dalam acara FES, namun untuk tahun ini diselenggarakan bersamaan dengan events yang sedang di gelar dalam program sosialisasi.

Untuk program TOT sendiri BI mengadakannya dibeberapa tempat, target untuk tahun ini mengadakan sebanyak 6 kali, pada implementasinya telah terlaksana 11 kali86, berarti program edukasi secara keseluruhan telah mencapai bahkan melampaui target.

6. Program sosialisasi dan komunikasi

Program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas dan

efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak

langsung yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang

kemanfaatan produk serta jasa perbankan syariah yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat.

Program- program sosialiasi ini dilaksanakan dalam bentuk

beraneka ragam namun dalam tujuannya tetap memberi informasi tentang

perbankan syariah kepada masyarakat. Dimana sosialisasi sangat penting

bagi pengembangan suatu usaha.

a. Konsep yang disajikan dalam Program Grand Strategy Pengembangan

Pasar Perbankan Syariah ini dalam program sosialisasi dan komunikasi

ini melalui dua bentuk yaitu ATL (above the line) & BTL (Below the

line). Program- program adalah sebagai berikut:

1). Communication channel ;

86 ibid

Page 115: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

102

a) Visualisasi (30 % ATL ): iklan tv, iklan radio, outdoor media, iklan

cetak.

b) Aktivasi (70% BTL) : media kreatif, event publik, eksebisi /

pameran, brand ambassador, website & internet –based, dialog &

workshop, seminar & konferensi.

2). Prioritas sasaran audiens;

a) Visualisasi (30% ATL) : nasabah perbankan, partisipan industri,

stakehoders yang terkait secara tidak, langsung dengan

pengembangan.

b) Aktivasi (70% BTL) : nasabah perbankan, partisipan industri,

stakehoders yang terkait secara tidak langsung dengan

pengembangan, stakehoders yang terkait langsung dengan

pengembangan.

3). Tujuan;

a) Visualisasi (30% ATL) : peningkaatan awareness, kampanye

edukasi / sosialisasi industri, menanamkan pemahaman mengenai

konsep PDB.

b) Aktivasi (70% BTL) : peningkatan jumlah account / transaksi atau

bisa juga untuk sekedar mengajak menggunakan bank syariah,

Page 116: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

103

mengajak untuk ikut serta merealisasikan visi dan program

pengembangan industri perbankan syariah.

4). Pesan yang akan diangkat;

a) Visualisasi (30% ATL): menjelaskan keunggulan perbankan

syariah, mengajak menggunakan bank syariah.

b) Aktivasi (70% BTL): menjelaskan keunggulan perbankan syariah,

penjelasan mengenai konsep produk syariah, mengajak

menggunakan bank syariah, melakukan sosialisasi terhadap visi

dan program-program untuk pengembangan, membantu

penyelesaian hambatan dan kendala dalam pengembangan

perbankan syariah.

5). Inisiatif program;

a) Visualisai (30% ATL): bank indonesia (DPbS).

b) Aktivasi (70% ATL): bank indonesia (DPbS), kegiatan event

eksebisi seperti pameran akan dilakukan menggalang partisipasi

pelaku perbankan, bank indonesia (DPbS) dengan mengajak pelaku

perbankan syariah untuk ikut serta dalam sesi sharing.

b. Penerapan dari Program

Penerapan program di tahun 2008 dilaksanakan dalam bentuk:

Page 117: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

104

1) Dicanangkannya Logo iB wajib dipasang pada tampilan visual di

setiap kantor konvensional yang memberikan layanan syariah. Dan

kantor loket, ATM, kartu, media komuniksi cetak/ elektronik dan

lain- lain.

2) Dan selain itu di tahun 2008 juga mengadakan Festifal Ekonomi

Syariah dengan tema “ Menuju Indonesia Sejahtera Bersama

Ekonomi Syariah” yang dilaksanakan tanggal 16- 20 januari 2008,

acara tersebut dilaksanakan di 6 kota: palembang, yogyakarta,

makasar, surabaya, padang dan balik papan. Pada acara tersebut

diisi berupa : opening, penandatanganan MOU, perlombaan,

seminar, bedah buku dan penyerahan penghargaan.

Tahun 2009 pelaksanaan dengan program ATL melalui iklan

layanan masyarakat melalui media informasi, media tersebut antara lain:

1) Melalui siaran radio : Trijaya, Delta FM, Gen FM, dan Smart FM

2) Melalui media cetak : Republika, Media Indonesia, Kontan dan

Info Bank

3) Melalui media Televisi: TV One dalam M-Life Festival

4) Melalui media publikasi dalam ruang: Inflight vision Garuda

Indonesia dan Airport TV Bandara Soekarno Hatta

5) Melalui media publikasi luar ruang: spanduk, balon udara di jalan

protokol jakarta

Page 118: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

105

Sedangkan pelaksanaan dari program BTL diselenggarakan

dalam bentuk kepesertaan dalam berbagai event: Festival Ekonomi

Syariah 2009, dan iB Blogger Competition di Kampasiana.com

Di tahun 2010 penerapan dari konsep sosialisasi dan

komunikasi ATL dan BTL berupa :

Melalui Below the line antara lain:

1) Penyelenggaraan “iB Expo” dan/atau partisipasi “iB Paviliun” di

beberapa event-event nasional dan terkemuka, baik di Jakarta

maupun di beberapa kota besar di Indonesia.

2) Terselenggara beberapa kegiatan iB Paviliun antara lain:

a) iB Paviliun di Mega Bazar Computer di Yogyakarta

b) Rumah iB di Real Estate Indonesia (REI) Expo di jakarta

c) IB Showcase di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS)

2010

d) iB Paviliun di Islamic and Halal Business Festival (IHBF) di

Jakarta

e) Real Estat Ekspo 2010 di Jakarta

f) Franchise dan License Expo Indonesia (FLEI) 2010 di

Jakarta

g) Bursa Properti iB di Surabaya

Page 119: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

106

Sosialisasi mengenai produk-produk perbankan syariah

(product knowledge) kepada masyarakat luas melalui media massa

(Above The Line) dalam bentuk: Iklan Layanan Masyarakat (ILM)

di media cetak (koran, majalah, tabloid, dll), media elektronik

(radio, TV, inflight vison, TV Bandara, TV Bandara, TV Kereta

Api, Megatron dll) dan media online/internet.

Di tahun 2008, Pemanfaatan media cetak dan elektornik untuk

menggerakkan masyarakat untuk menggunakan bank syariah dirasa masih

“sangat kurang”87. Untuk program sosialisasi dengan FES tahun ini

dinilai cukup memuaskan dengan sambutan masyarakat yang sangat

antusias dengan program FES maka dinilai target tercapai. Maka untuk

kelanjutannya akan diselenggarakan FES 2009.

Tahun 2009 memperbaiki dari kekurangan tahun sebelumnya maka

ditahun ini sosialisasi menggunakan media informasi sudah mulai sering,

berarti target tercapai. Untuk FES dinilai kurang efektif dilihat dari biaya

yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan jika dibandingkan dengan

hasil yang didapat maka untuk tahun berikutnya tidak diselenggarakan

FES dalam bentuk yang sama, namun diselenggarakan dalam bentuk

87 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2009, november 2008, h. 4

Page 120: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

107

sosialisasi lain yang leih efektif. Dalam hal terselenggaranya program

sosialisasi di 2009 dinilai target tercapai.

Tahun 2010 untuk tahun ini program – program yang dijalankan

dari semua target telah tercapai, dengan menggandeng events besar maka

tidak hanya memajukan di sektor konsumtif namun bank syariah juga

memajukan di sektor produktif, disetiap events nya mencakup semua

aspek yang dinilai lebih efektif dari tahun- tahun sebelumnya. terlihat

dengan pencapaian aset perbankansyariah yang sangat memuaskan yaitu

sebesar 100 triliun88.

Tabel 4.11

TARGET/

KONSEP

Communication channel ; Visualisasi (30 % ATL ) : iklan tv, iklan radio, outdoor media, iklan cetak. Aktivasi (70% BTL) : media kreatif, event publik, eksebisi / pameran, brand ambassador, website & internet –based, dialog & workshop, seminar & konferensi.

Prioritas sasaran audiens; Visualisasi (30% ATL) : nasabah perbankan, partisipan industri, stakehoders yang terkait secara tidak, langsung dengan pengembangan. Aktivasi (70% BTL) : nasabah perbankan, partisipan industri, stakehoders yang terkait secara tidak langsung dengan pengembangan, stakehoders yang terkait langsung dengan pengembangan.

Tujuan; Visualisasi (30% ATL) : peningkaatan awareness, kampanye edukasi / sosialisasi industri, menanamkan pemahaman mengenai konsep PDB. Aktivasi (70% BTL) : peningkatan jumlah account /

88 Hasil wawancara dengan peneliti bank di DPbS BI, tanggal 1 Maret 2011

Page 121: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

108

transaksi atau bisa juga untuk sekedar mengajak menggunakan bank syariah, mengajak untuk ikut serta merealisasikan visi dan program pengembangan industri perbankan syariah.

Pesan yang akan diangkat; Visualisasi (30% ATL): menjelaskan keunggulan perbankan syariah, mengajak menggunakan bank syariah. Aktivasi (70% BTL): menjelaskan keunggulan perbankan syariah, penjelasan mengenai konsep produk syariah, mengajak menggunakan bank syariah, melakukan sosialisasi terhadap visi dan program-program untuk pengembangan, membantu penyelesaian hambatan dan kendala dalam pengembangan perbankan syariah.

Inisiatif program; Visualisai (30% ATL): bank indonesia (DPbS). Aktivasi (70% ATL): bank indonesia (DPbS), kegiatan event eksebisi seperti pameran akan dilakukan menggalang partisipasi pelaku perbankan, bank indonesia (DPbS) dengan mengajak pelaku perbankan syariah untuk ikut serta dalam sesi sharing.

IMPLEMENTASI Tahun 2008: Logo iB wajib dipasang pada tampilan visual di setiap

kantor konvensional yang memberikan layanan syariah. Dan kantor loket, ATM, kartu, media komuniksi cetak/ elektronik dan lain- lain.

Festifal Ekonomi Syariah “ Menuju Indonesia Sejahtera Bersama Ekonomi Syariah” tanggal 16- 20 januari 2008; dilaksanakan di 6 kota: palembang, yogyakarta, makasar, surabaya, padang dan balik papan. Acara berupa : opening, penandatanganan MOU, perlombaan, seminar, bedah buku dan penyerahan penghargaan. Tahun 2009:

Untuk edukasi masyarakat: ATL(above the line) & BTL (Below the line). ATL melalui iklan layanan masyarakat melalui media informasi: radio( Trijaya, Delta FM, Gen FM, dan Smart FM), media cetak ( Republika, Media Indonesia, Kontan dan Info Bank), media Televisi ( TV One dalam M-Life Festival),

Page 122: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

109

media publikasi dalam ruang (Inflight vision Garuda Indonesia dan Airport TV Bandara Soekarno Hatta), dan media publikasi luar ruang (spanduk, balon udara di jalan protokol jakarta).

BTL diselenggarakan dalam bentuk kepesertaan dalam berbagai event: Festival Ekonomi Syariah 2009, dan iB Blogger Competition di Kampasiana.com

Tahun 2010: Penyelenggaraan “iB Expo” dan/atau partisipasi “iB

Paviliun” di beberapa event-event nasional dan terkemuka, baik di Jakarta maupun di beberapa kota besar di Indonesia.

Terselenggara beberapa kegiatan iB Paviliun antara lain: iB Paviliun di Mega Bazar Computer di Yogyakarta, Rumah iB di Real Estate Indonesia (REI) Expo di jakarta, IB Showcase di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2010, iB Paviliun di Islamic and Halal Business Festival (IHBF) di Jakarta, Real Estat Ekspo 2010 di Jakarta, Franchise dan License Expo Indonesia (FLEI) 2010 di Jakarta, Bursa Properti iB di Surabaya

Sosialisasi mengenai produk-produk perbankan syariah (product knowledge) kepada masyarakat luas melalui media massa (Above The Line) dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di media cetak (koran, majalah, tabloid, dll), media elektronik (radio, TV, inflight vison, TV Bandara, TV Bandara, TV Kereta Api, Megatron dll) dan media online/internet.

ANALISIS Tahun 2008 Pemanfaatan media cetak dan elektornik untuk

menggerakkan masyarakat untuk menggunakan bank syariah dirasa masih “sangat kurang”89.

Untuk program sosialisasi dengan FES tahun ini dinilai cukup memuaskan dengan sambutan masyarakat yang sangat antusias dengan program FES maka dinilai target tercapai. Maka untuk kelanjutannya akan diselenggarakan FES 2009

Tahun 2009 Memperbaiki dari kekurangan tahun sebelumnya

89 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2009, november 2008, h. 4

Page 123: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

110

majka ditahun ini sosialisasi menggunakan media informasi sudah mulai sering, berarti target tercapai. Untuk FES dinilai kurang efektif dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan jika dibandingkan dengan hasil yang didapat maka untuk tahun berikutnya tidak diselenggarakan FES dalam bentuk yang sama, namun diselenggarakan dalam bentuk sosialisasi lain yang leih efektif. Dalam hal terselenggaranya program sosialisasi di 2009 dinilai target tercapai.

Tahun 2010 Untuk tahun 2010 program – program yang dijalankan

dari semua target telah tercapai, dengan menggandeng events besar maka tidak hanya memajukan di sektor konsumtif namun bank syariah juga memajukan di sektor produktif, disetiap events nya mencakup semua aspek yang dinilai lebih efektif dari tahun- tahun sebelumnya. terlihat dengan pencapaian aset perbankansyariah yang sangat memuaskan yaitu sebesar 100 triliun90.

Program sosialisasi dan komunikasi terhadap stakeholders yang

terkait secara langsung maupun tidak langsung untuk pengembangan

pasar untuk mensosialisasikan paradigma baru pengembangan industri

perbankan syariah Indonesia yang modern, terbuka, dan melayani

seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Berbagai

program sosialisasi dan komunikasi dalam rangka edukasi publik

seluruhnya diarahkan agar sejalan dengan Positioning Bank Syariah

yang telah direkomendasikan oleh Grand Strategy, yaitu sebagai

“Lebih dari Sekedar Bank (Beyond Banking)”.91

90 Hasil wawancara dengan peneliti bank di DPbS BI, tanggal 1 Maret 2011

91 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, ( Jakarta :UIN press, 2009), h. 185-189

Page 124: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

111

Jumlah nasabah syariah ini mencapai 6 juta orang dan jumlah

tenaga kerja yang diserap mencapai lebih dari 20 ribu orang. Bahkan

saat ini terdapat 2 bank syariah yang masuk dalam kelompok 25 bank

terbesar di tanah air.92 Namun pangsa pasar perbankan syariah masih

sulit dikembangkan jika masalah prinsip dalam menjalankan

operasional saja masih belum terselesaikan misalnya, alasan

perbankan syariah belum dapat menjalankan sepenuhnya syariah

karena bagi hasil dan bagi rugi masih belum bisa dijalankan dengan

alasan sulit menemukan entrepreneur (mudharib) yang mau

menjalankan dengan konsep tersebut. 93

Menurut Zaim Saidi, Perbankan syariah bukanlah sistem yang

bebas riba meskipun terlihat melepas diri dari bunga (interest). Riba

bukan sekedar bunga melainkan sistem perbankan itu sendiri.94

Namun dalam kondisi perekonomian saat ini banyak ekonomi islam

yang memikirkan dan selalu berinovasi agar seminimal mungin

terhindar dari bungan sehingga kesyariahan dalam bermuamalat tetap

terjaga.

92 http://keuangan.kontan.co.id/v2/read/keuangan/58808/Bank-syariah-tumbuh-47-pada-2010 diakses 24 Febuari 2011

93 Zaim Saidi, Tidak Syar’inya Bank Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Delokomotif, 2010),

h.14-15 94 Ibid, h.14-15

Page 125: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep dari Grand Strategy Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar

Perbankan Syariah meliputi enam aspek, yaitu:

1. Proyeksi aset perbankan syariah di tahun 2008, 2009, dan 2010.

Dimana setiap tahunnya memiliki target yang berbeda- beda baik

agresif, moderat maupun konservatif. Tahun target sebesar Rp.62

trilun, tahun 2009 target asset sebesar Rp.87 triliun dan tahun 2010

pencapaian target asset sebesar Rp.124 triliun. Pada implementasinya

Tahun 2008 aset perbankan syariah mencapai 51 triliun rupiah, pada

tahun 2009 aset perbankan syariah mencapai 68 triliun rupiah dan pada

tahun 2010 aset perbankan syariah mencapai 100 triliun rupiah.

2. Program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek

positioning, differentiation, dan branding. Positioning baru bank

syariah sebagai perbankan yang saling menguntungkan kedua belah

pihak, aspek diferensiasi meliputi keunggulan kompetitif dengan

produk dan skema yang beragam, transparans, kompeten dalam

keuangan dan beretika, teknologi informasi yang selalu up-date dan

user friendly, serta adanya ahli investasi keuangan syariah yang

memadai. Sedangkan pada aspek branding adalah “bank syariah lebih

dari sekedar bank atau beyond banking”.

Page 126: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

113

Dalam tahap pencapaiannya Di sisi permintaan, antusiasme

masyarakat untuk menggunakan produk dan jasa perbankan syariah

semakin meningkat, sebagaimana terlihat dalam dua tahun belakangan

ini. Perkembangan menggembirakan tersebut menunjukkan, bahwa

masyarakat telah semakin mengenal dan merasakan kemanfaatan dari

kehadiran bank syariah. Citra baru yang lebih universal dan inklusif

dari industri perbankan syariah, yang kini populer dikenal sebagai iB

(ai-Bi), telah berhasil menempatkan bank syariah sebagai alternatif

sistem perbankan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan

masyarakat tanpa terkecuali

3. Program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar

perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa

bank syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan

masyarakat dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing

bank syariah. Dalam implementasinya segmen nasabah sesuai dengan

grand strategy pengembangan pasar perbankan syariah (lima segmen

nasabah : segmen pokoknya syariah, segmen ikut arus, segmen sesuai

manfaat dan kebutuhan, segmen terpaksa dan segmen pokoknya

konvensional).

4. Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk

yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan

Page 127: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

114

(saling menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang luas dan

penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami.

Dalam segi kelembagaan dari tahun 2008 – 2010 jumala kelembagaan

perbankan syariah terus bertambah. Untuk pengembangan produk,

tahun 2008 hanya menambah variasi dari produk yang sudah ada

sebelumnya, dan untuk tahun 2009 ada dua produk baru yaitu produk

pembiayaan musyarakah mutanaqisah iB dan produk Foreign

Exchange (FX) Wa’ad iB, serta di tahun 2009 juga menambah fitur

dari produk yang telah ada. Pada tahun 2010 ada produk baru yaitu

Produk Pembiayaan Mudharabah Musytarakah dan Produk Term

Finance.

5. Program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM yang

kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi

kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan

produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas,

dengan tetap memenuhi prinsip syariah. Melaksanakan berbagai

pelatihan SDM office channeling dan stakeholder, bekerjasama dengan

lembaga- lembaga pendidikan semisal LPPI dan DSN.

Dalam segi kelembagaan dari tahun 2008 – 2010 jumala kelembagaan

perbankan syariah terus bertambah. Untuk pengembangan produk,

tahun 2008 hanya menambah variasi dari produk yang sudah ada

sebelumnya, dan untuk tahun 2009 ada dua produk baru yaitu produk

Page 128: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

115

pembiayaan musyarakah mutanaqisah iB dan produk Foreign

Exchange (FX) Wa’ad iB, serta di tahun 2009 juga menambah fitur

dari produk yang telah ada. Pada tahun 2010 ada produk baru yaitu

Produk Pembiayaan Mudharabah Musytarakah dan Produk Term

Finance.

6. Program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas dan

efisien untuk edukasi masyarakat: ATL(above the line) & BTL (Below

the line) dapat melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun

tidak langsung (media cetak, elektronik, online/web-site), yang

bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk

serta jasa perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat. Implementasinya Di setiap tahunnya tidak jauh berbeda

media sosoialisasi dan komunikasi yang digunakan above the line dan

above the line, yang berbeda hanya di tahun 2008 dan 2009

diadakannya Festival Ekonomi Syariah, namun di tahun 2010 BI

menyelenggarakannya dengan cara lain yaitu dengan iB Expo dengan

menggandeng event- event besar seperti : iB Paviliun di Mega Bazar

Computer di Yogyakarta, Rumah iB di Real Estate Indonesia (REI)

Expo 1-9 Mei 2010 di Jakarta, IB Showcase di Indonesia Internasional

Motor Show (IIMS) 2010, iB Paviliun di Islamic and Halal Business

Festival (IHBF) di Jakarta, Real Estat Ekspo 2010 di Jakarta (Oktober

Page 129: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

116

2010), Franchise dan License Expo Indonesia (FLEI) 2010 di Jakarta

(November 2010), Bursa Properti iB di Surabaya (Desember 2010).

Dari keenam aspek sebagai langkah konkrit dari Grand

Strategy Bank Indonesia dalam Pengembangan Pasar Perbankan

Syariah maka antara konsep yang dibuat oleh Bank Indonesia telah

sesuai denganimplementasinya, dalam hal terselenggara memang

langkah dari program tersebut terselenggara, namun dalam hal

tercapainya target maka tidak seluruh program mencapai target dengan

maksimal. Dari pelajaran tahun 2008 ke 2009 maka di tahun 2010

telah disempurnakan kekurangan- kekurangan yang ada sebelumnya,

terbukti dengan pertumbuhan aset yang sangat menggembirakan pada

tahun 2010 ini yaitu sebesar 100 triliun rupiah. Tercapainya aset

tersebut berkat kerja keras dari seluruh pihak yang peduli dan terkait

langsung dalam pengembangan perbankan syariah Indonesia.

B. Saran

1. Sosialisasi konsep yang di buat oleh Bank Indonesia terhadap masyarakat

Indonesia yang mayoritas adalah muslim perlu ditingkatkan, untuk

mendukung program yang dibuat agar hasil yang diinginkan maksimal.

2. Masyarakat muslim terutama ekonomi yang menengah kebawah

merupakan mayoritas dari penduduk Indonesia, maka bagaimana strategi

bank Indonesia dalam menjangkau masyarakat menengah bawah agar dapat

terjangkau menggunakan bank syariah melalui program- programnya.

Page 130: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

117

3. Konsep Pengembangan Perbankan Syariah yang dibuat oleh Bank

Indonesia harus mampu bersaing dengan dominasi perbankan konvensional

baik dengan konsep hadiah dan promosi yang besar- besaran.

Page 131: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

118

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Riawan A. Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekonomian Nasional, (disampaikan pada Pidato Pengukuhan Doktor Honoris Causa Bidang Perbankan Syariah). 2009

Amin, A. Riawan. Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta :UIN press,

2009 Basir, Cik. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Di Pengadilan Agama Dan

Mahkamah Syariah, Jakarta: Kencana, 2009 Buku Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah yang diterbitkan

oleh Direktorat Perbanakn Syariah Bank Indonesia, 2008. Dewi, Gemala. Aspek- aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, Edisi revisi Cetakan ke 5. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005

Diulio, Eugene A. Uang dan Bank, Jakarta: Erlangga, 1993 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Peluang Pengembangan Kurikulum

Dan Konsentrasi Dan Ekonomi Di Perbankan Syariah Fekon UT Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia , Outlook perbankan syariah indonesia

2011, november 2010 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Outlook perbankan syariah indonesia

2009, november 2008 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Outlook perbankan syariah indonesia

2010, november 2009 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Outlook perbankan syariah indonesia

2009, november 2008 Husein, Yunus. Rahasia Bank Privasi Versus Kepentingan Umum, Jakarta: Program

Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003 Hasan, Zubairi Undang- Undang Perbankan Syariah Titik Temu Kukum Islam dan

Hukum Nasional, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009 ”Industri Keuangan Syariah Masih Tertinggal”, Kompas, 23 Agustus 2010

Page 132: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

119

Ismail, Maqdir. Bank Indonesia dalam Perdebatan Politik dan Hukum, Yogyakarta: Navila Idea, 2009

Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, ed. III. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007 Kasmir. Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Media, 2004 Moloeng, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, ed: Revisi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia , Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984

Qardhawi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1997

Saidi, Zaim Tidak Syar’inya Bank Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Delokomotif, 2010

Sutedi, Adrian. Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, Bogor:

Ghalia Indonesia, 2009 Sevilla, Consuelo G. dkk. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 2006 Sugono, Dendy. dkk., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional, 2008 Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 Wignjosoebroto, Soetandyo. Hukum Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya,

Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), 2002 Widyaningsih. Dkk. Bank dan asuransi Islam di Indonesia, Ed. revisi cet III. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005

Choir, Data Pertumbuhan Industri Indonesia 2011, diakses 12 February 2011 http://zonaekis.com/search/data-pertumbuhan-industri-indonesia-2011

Page 133: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4075/1/ANNAFI FATIHA... · program peningkatan layanan, program sosialisasi dan komunikasi

120

Choir, Sukuk Sumbangkan 20% Total Asset Perbankan Syariah Malaysia. Diakses 2 April 2011. http://zonaekis.com/sukuk-sumbangkan-20-total-asset-perbankan-syariah-malaysia

DigitalCollections./jiunkpe/s1/hotl/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-33403142-9829-

belhotel_borneo-chapter2.pdf. of 30 Quality diakses 24 Desember 2010 http://ib.eramuslim.com/2008/12/01/sejarah-perkembangan-industri perbankan-

syariah-di-indonesia/ diakses 24 Febuari 2011 http://keuangan.kontan.co.id/v2/read/keuangan/58808/Bank-syariah-tumbuh-47-pada-

2010 diakses 24 Febuari 2011 http://www.detikfinance.com/read/2010/12/13/145628/1523388/5/aset-perbankan-

syariah tembus-rp-130-triliun-tahun-depan / di akses pada 21 Desember 2010.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2008/12/23/1323022/Menjadi.Terkemuka.di.ASEAN, diakses 21 Desember 2010

http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/ diakses pada 21 Desember 2010.

Menilik Perbankan Syariah di 2011. Diakses 2 April 2011.

http://republika.co.id:8080/koran/126/125990/Menilik_Perbankan_Syariah_di_2011. diakses 2 April 2011