konsentrasi akuntansi korporasi program studi …
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG TERHADAP PENGGUNAAN
RASIO RENTABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS PADA
KANTOR CABANG YAMAHA DARMA MOTOR II
DI KABUPATEN GOWA
Skripsi
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Akuntansi
Diajukan oleh:
NUR RAHMANIA
2015221745
KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
NOBEL INDONESIA MAKASSAR
2019
ii
PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING
ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG TERHADAP PENGGUNAAN
RASIO RENTABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS PADA
KANTOR CABANG YAMAHA DARMA MOTOR II
DI KABUPATEN GOWA
Nama Mahasiswa : NUR RAHMANIA
NIM : 2015221745
Program Studi : Strata Satu (S-1)
Jurusan : Akuntansi
Konsentrasi : Akuntansi Korporasi
Disetujui oleh
Pembimbing
Mardiana Ibrahim, SE.,M.Si
Diketahui oleh
Wakil Ketua I Ketua Jurusan
Bidang Akademik
Dr. Ahmad Firman, SE., M.Si Indrawan Azis, SE., M.Ak
iii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI
ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG TERHADAP PENGGUNAAN
RASIO RENTABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS PADA KANTOR
CABANG YAMAHA DARMA MOTOR II
DI KAB. GOWA
Diajukan oleh
Nama : NUR RAHMANIA
Nim : 2015221745
yang telah dipertahankan dihadapan tim penguji tugas akhir/skripsi
STIE Nobel Indonesia Pada tanggal 21 Februari 2019
dan dinyatakan diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Akademik
Makassar, februari 2019
Pembimbing : Mardiana Ibrahim, SE.,M.Si : 1. …………………
Penguji 1 : Drs. Syarifuddin Lantjo, M.Si.,Ak : 2…………………..
Penguji 2 : Indrawan Azis, SE., M.Ak : 3…………………..
Mengesahkan
Wakil Ketua I Bidang Akademik Ketua Jurusan
( Dr. Ahmad Firman, SE., M.Si ) ( Indrawan Azis, SE., M.Ak )
Mengetahui
Ketua STIE Nobel Indonesia Makassar
( Dr. H. Mashur Razak, SE., M.M )
iv
ABSTRAK
Nur Rahmania. 2019. Analisis Pengelolaan Piutang Terhadap Penggunaan Rasio
Rentabilitas dan Rasio Likuiditas Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II
Di Kab. Gowa. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Korporasi. STIE Nobel Indonesia.
Pembimbingan Mardiana Ibrahim.
Tujuan dari peneliti ini adalah untuk menganalisis pengelolaan piutang yang
dilakasanakan oleh perusahaan terhadap penggunaan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas
pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa. Adapun metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio rentabilitas dan rasio likuiditas.
Berdasarkan dari hasil analisis pengelolaan piutang yang efektif ditandai dengan
kebijakan Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa dalam menentukan
standar kredit, persyaratan kredit, persyaratan pembayaran kredit dan pengumpulan
piutang penjualan sepeda motor dilihat dari rasio rentabilitas dan rasio likuiditas di kantor
Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa. Dari hasil perhitungan tahun 2014-2017 rasio
rentabilitas mengalami kenaikan dari Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Return
On Asset mengalami kenaikan yang sangat efisien untuk Yamaha Darma Motor II di Kab.
Gowa dan rasio Likuiditas mengalami kenaikan yang baik dari rasio lancar dan rasio
cepat. Adapun pengelolaan piutang yang baik mampu membuat perusahaan memperoleh
laba lebih banyak dari tahun ke tahun.
Kata Kunci: Pengelolaan Piutang, Rasio Rentabilitas, Rasio Likuiditas
v
ABSTRACT
vi
MOTTO
“Orang tua saya bekerja terlalu keras
untuk saya, bukan supaya saya tidak hanya
menjadi orang biasa tapi menjadi orang
luar biasa”
“bekerja keraslah, bermimpilah lebih
besar dan jadilah yang terbaik”
vii
PERSEMBAHAN
SEIRING RASA SYUKUR KARYA INI SAYA PERSEMBAHKAN
UNTUK: AYAHANDA (SANUSI) DAN IBUNDA (SUPIATI)
TERCINTA YANG SELALU MENDOAKAN, MEMDUKUNG DAN
MEMBIMBINGKU DENGAN CINTA DAN KASIH SAYANG YANG
TULUS.
ADIK-ADIK SAYA:
(SITTI MAHDIYAH KHULWA & MUH. BHAHRUN)
DAN KELUARGA BESAR SAYA YANG SELALU MENSUPPORT
DAN MENDOAKAN SAYA SELAMA INI.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya sehingga
skripsi yang berjudul, “Analisis Pengelolaan Piutang Terhadap Penggunaan
Rasio Rentabilitas dan Rasio Likuiditas Pada Kantor Cabang Yamaha
Darma Motor II Di Kab. Gowa” dapat diselesaikan oleh peneliti.
Penelitian menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam skripsi ini, walaupun telah diusahakan secara maksimal.
Namun, penelitian berharap agar skripsi ini dapat berguna untuk menambah
pengetahuan pembaca tentang pengelolaan piutang di kantor Yamaha, khususnya
daerah Kabupaten Gowa.
Penelitian tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, baik secara moril maupun materil dalam penelitian
dan dalam penyusunan skripsi ini. Sehubung dengan hal tersebut, peneliti merasa
perlu untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua saya yang telah memberi dukungan serta lantunan doa yang
senantiasa tercurah dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Mashur Razak, SE.,MM, selaku ketua Stie Nobel Indonesia.
3. Ibu Mardiana Ibrahim, SE.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingannya selama penyusunan proposal hingga skripsi.
ix
4. Bapak Indrawan Azis, SE., M.Ak, selaku ketua jurusan Akuntansi yang telah
memberikan arahan dan masukan bagi penulis.
5. Drs. Syarifuddin Lantjo, M.Si.,Ak dan Indrawan Azis, SE., M.Ak, selaku
dosen penguji I dan II yang telah memberikan banyak kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu dosen yang telah begitu tulus membekali penulis dengan ilmu dan
pelajaran yang sangat berharga.
7. Saudara(i) saya yang telah memberi bantuan baik itu material serta do’a dari
awal perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi ini.
8. Kantor Yamaha Darma Motor II di Kabupaten Gowa atas bantuan dan fasilitas
yang diberikan kepada penulis selama melaksanakan penelitian Disana.
9. Rekan-rekan kelas penulis khususnya Jurusan Akuntansi pagi angkatan 2015
terima kasih banyak atas kebersamaan yang indah selama perkuliahan selalu
kompak dan solid dalam meraih ilmu dan terkhusus sahabat-sahabat saya di
Wanita karir.
10. Terkhusus juga kepada sahabat saya yang selalu mendampingi saya dalam suka
dan duka diwaktu penulisan skripsi diantaranya Malahayati dan Mustakima
yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis.
11. Semua orang yang kucintai, kusayangi, dan kuhormati yang tidak dapat kutulis
satu persatu di skripsi ini akan tetapi selalu terukir dalam hati dan di dalam
jiwa penulis, terima kasih atas doa restu, semangat, motivasi dan pengorbanan
yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
x
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi diri penulis
dan para pembaca yang berkenan mempelajarinya. Sebelumnya penulis mohon
maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan penulis baik yang disengaja atau yang
tidak disengaja karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Mudah-mudahan segalah bantuan dan jerih payahnya yang telah diberikan kepada
penulis akan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin. . .
Makassar, 21 Februari 2019
Penulis
xi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ..................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8
2.1 Pengelolaan Piutang ................................................................................................. 8
2.1.1 Analisis Kredit .................................................................................................. 9
2.1.3 Waktu Kredit ............................................................................................ 10
2.1.4 Teknik Pengumpulan Piutang ......................................................................... 11
2.1.5 Pengukuran Efisiensi Piutang ......................................................................... 12
2.1.6 Perputaran Piutang ......................................................................................... 13
2.2 Analisis Rasio Keuangan ....................................................................................... 14
2.2.1 Manfaat Analisis Laporan Keuangan .............................................................. 16
2.3 Rasio Rentabilitas.................................................................................................. 16
2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas ............................................. 17
2.3.2 Jenis – jenis Rasio Rentabilitas ...................................................................... 18
2.3.3 Rumus-Rumus Rasio Rentabilitas ................................................................. 18
2.4 Rasio Likuiditas ..................................................................................................... 20
2.4.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas .............................................................. 20
xii
2.4.2 Rumus-Rumus Rasio Likuiditas ...................................................................... 21
2.5 Hubungan antara Piutang dengan Rentabilitas dan Likuiditas .......................... 23
2.6 Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 24
2.7 Kerangka Pikir ....................................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 27
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 27
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................ 27
3.2.1 Populasi .................................................................................................... 27
3.2.2 Sampel ...................................................................................................... 28
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 28
3.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 29
3.4.1 Jenis Data ....................................................................................................... 29
3.3.2 Sumber Data .................................................................................................... 29
3.5 Metode Analisis Data ....................................................................................... 30
3.6 Definisi Operasional ......................................................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 34
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................................ 34
4.1.1 Sejarah Singkat Yamaha Darma Motor ........................................................... 34
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................ 35
4.1.3 Struktur Organisasi Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ............................... 36
4.1.4 Uraian Tugas ................................................................................................... 37
4.1.5 Persyaratan Kredit Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ............................... 39
4.1.6 Standar Kredit dan Syarat Pembayaran Kredit Yamaha Darma Motor II Kab.
Gowa ........................................................................................................................ 39
4.1.7 Cara Pengumpulan Piutang ............................................................................. 40
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................................... 41
4.2.1 Pengelolaan Piutang Berdasarkan Perputaran Piutang dan umur rata-rata
piutang pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ......................... 41
4.2.2 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Rentabilitas pada
Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa .............................................. 45
4.2.3 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Likuiditas Pada
Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa .............................................. 52
xiii
4.3 Pembahasan ............................................................................................................ 60
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 63
5.1 SIMPULAN ........................................................................................................... 63
5.2 SARAN .................................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 65
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Total penjualan motor Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II
Kab. Gowa ................................................................................................ 5
Tabel 2 Penelitian terdahulu.................................................................................. 23
Tabel 3 Perhitungan Perputaran Piutang dan Umur Rata-Rata Piutang Yamaha
Darma Motor II Kab. Gowa tahun 2014-2017......................................... 43
Tabel 4 Perhitungan Gross profit margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 46
Tabel 5 Perhitungan Net profit margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 48
Tabel 6 Perhitungan Return On Asset Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 50
Tabel 7 Perhitungan Rasio Lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 53
Tabel 8 Perhitungan Rasio Cepat Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 56
Tabel 9 Perhitungan Net Working Capital Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 58
Tabel 10 Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas Dan Rasio Likuiditas Pada Kantor
Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa Tahun 2014-2017 ............ 59
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir ....................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Corn Dryer
Gowa ........................................................................................................................... 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang memiliki aktivitas menyalurkan kredit membutuhkan
pengelolaan piutang dalam menjalankan kegiatannya agar tujuan perusahaan
dapat tercapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan
jangka pendek adalah untuk memperoleh keuntungan, sedangkan tujuan jangka
panjangnya untuk menjaga kelangsungan hidup atau eksistensi perusahaan.
Penggunaan sumber daya modal secara optimal sangat disarankan untuk
kelancaran seluruh kegiatan perusahaan, diantaranya pengelolaan piutang.
Piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan
umumnya dalam bentuk kas dari pihak lain. Accounts Receivable atau biasa
disingkat AR, Piutang merupakan salah satu jenis dari transaksi akuntansi yang
memiliki pengertian penagihan kepada konsumen yang telah berutang. Pihak
yang memberikan utang kepada konsumen ini bermacam-macam, mulai dari
orang atau perorangan, perusahaan ataupun organisasi. Pemberian utang
kepada seseorang biasanya karena ia telah mendapatkan layanan atau barang
dengan sistem kredit, Menurut Hery (2013:181). Piutang juga menimbulkan
risiko yang cukup besar, dimana akan terjadi keterlambatan dalam pelunasan
dan kemungkinan tidak tertagihnya sebagian bahkan seluruhnya sehingga
menimbulkan penghapusan piutang.
2
Piutang memerlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan
efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan
tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan
sebagai berikut: Standar kredit, Persyaratan kredit, dan Kebijakan
pengumpulan piutang atau penagihan.
Pengelolaan piutang yang efektif akan mempengaruhi peningkatan
rentabilitas perusahaan, karena dalam upaya pengelolaan piutang yang efektif
pada perusahaan akan menggambarkan tingkat rentabilitas. Hubungan dari
pengelolaan piutang yang efektif dengan rentabilitas yaitu piutang yang efektif
menggambarkan setiap perputaran piutang dalam periode semakin tinggi,
sehingga perusahaan berpeluang mendapatkan peluang keuntungan dari
timbulnya perputaran piutang yang semakin cepat dan pada akhirnya
mempengaruhi rentabilitas perusahaan.
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi
otomotif adalah Yamaha Darma Motor yang salah satunya memproduksi
kendaraan beroda dua. Yamaha Darma Motor juga tidak lepas dari persaingan
yang semakin tajam khususnya dalam otomotif karena kebanyakan perusahaan-
perusahaan menghasilkan produk yang sejenis. Oleh karena itu, dalam
melaksanakanan aktifitas penjualan perusahaan harus dapat merancang strategi
pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
meningkatkan pembelian konsumen pada produk tersebut.
3
Dengan demikian, untuk mencapai penjualan perusahaan adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi pencapaiannya target penjualan tersebut meliputi
peningkatan kualitas produk yang ditawarkan, perbaikan kinerja perusahaan
dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM, penetapan strategi
harga yang mendukung terjadinya peningkatan, pembaharuan pasar sasaran
dan penerapan kredit.
Sekarang ini banyak perusahaan yang memilih kebijakan kredit yaitu
suatu kebijakan yang di gunakan untuk menaikkan volume penjualan karena
dengan sistem pemberian pinjaman harganya akan lebih tinggi dibandingkan
dengan harga tunai. Sedangkan, konsumen dapat menggunakan motor dengan
uang yang belum cukup untuk membeli motor dan perusahaan akan
mendapatkan keuntungan harga yang lebih tinggi untuk mengetahui
keuntungan yang terjadi di Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa, maka harus
melakukan beberapa analisis keuangan apakah piutang atau pinjaman yang
berikan kepada masyarakat berjalan dengan lancar atau tidak maka dengan cara
mengetahui laba perusahaan peneliti akan mengetahui keuntungan yang terjadi
di perusahaan dengan menggunakan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas
supaya mengetahui pengelolaan piutang di perusahaan tersebut.
Pengelolaaan piutang terhadap penggunaan rasio rentabilitas yaitu
ketetapan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa untuk mendapatkan laba di
setiap kegiatan penjualan sepeda motor. Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba disebut dengan rasio rentabilitas. Rasio yang digunakan
untuk menghitung tinggat rasio rentabilitas diantaranya Groos profit margin,
4
Net ptofit margin, dan Return on asset (ROA). Penggunaan rasio likuiditas
dalam menentukan liquid atau illiquid suatu perusahaan. Rasio likuiditas
Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ditentukan melalui perhitungan rasio,
rasio yang digunakan untuk mengetahui informasi modal kerja yaitu aktiva
lancar, persediaan dan hutang lancar. Rasio yang digunakan yaitu: Rasio
lancar, rasio cepat dan Net Working Capital.
Apabila perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah
yang besar, hal tersebut memungkinkan tingkat likuiditas akan terjaga tetapi
kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun sehingga
berdampak kepada menurunnya rentabilitas.
Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan Yamaha Darma Motor dapat
diketahui bahwa kinerja keuangan yang terjadi di Perusahaan Yamaha Darma
Motor selama tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 dari laporan laba rugi pada
tahun 2014 sampai 2017 piutang meningkat signifikan yang menghasilkan laba
juga meningkat secara signifikan. Dari laporan neraca pada tahun 2014 sampai
2017 pada aset lancar meningkat. Untuk total kewajiban pada tahun 2014 sampai
2017 juga meningkat secara signifikan.
5
Tabel 1.
Total Penjualan Motor Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II
Kab. Gowa
Tahun Type Penjualan
Motor
2014
- Yamaha Fino (Yamaha Fino Classic, Yamaha Fino Fasion, Yamaha
Fino Sporty), - Yamaha Jupiter ( Yamaha Jupiter MX, Yamaha
Jupiter MX CW, Yamaha Jupiter MX CW AT, Yamaha Jupiter Z,
Yamaha Jupiter ZX CW, Yamaha Jupiter SE),
- - Yamaha Mio (Yamaha Mio CW, Yamaha Mio CW SE, Yamaha
Mio J CW FI, Yamaha Mio Soul, Yamaha Mio Sporty cw), -
Yamaha Scorpio Z CW.
312 unit
2015
- Yamaha R (Yamaha R25, Yamaha R15), Yamaha Byson
- Yamaha Force (Yamaha Force Elegan, Yamaha Forcen Sporty)
- Yamaha Jupiter (Yahama Jupiter MX CW AC, Yamah Jupiter Z CW
FI, Yamaha Jupiter MX Moto GP)
- Yamaha New (Yamaha New GT, Yamaha New Scorpio, Yamaha
New Vixion, Yamaha New Vixion Non)
- Yamaha Vega (Yamaha Vega R, Yamaha Vega RR, Yamaha Vega
RR ZR, Vega ZR), Yamaha Vixion (Yahama Vixion KS,Yamaha
Vixion KS Non)
381 unit
2016
- Yamaha Byson (Yamaha Byson, Yamaha Byson FI)
- Yamaha Fino (Yamaha Fino Classic, Yamaha Fino Fashion,
Yamaha Fino Premium FI, Yamaha Fino Premium FI SE, Yamaha
Fino Sporty FI, Yamaha Fino Sporty FI SE), Yamaha Force
(Yamaha Force Elegan, Yamaha Force Sporty), Yamaha GT
(Yamaha GT 125, Yamaha GT 125 Garuda),
- Yamaha Jupiter (Yamaha Jupiter MX CW Moto GP Livery, Yamaha
Jupiter MX King, Yamaha Jupiter MX King GP Livery, Yamaha
Jupiter Z FI.)
454 unit
2017
- Yamaha Matic (Yamaha Matic ALL SOUL GT BARU, Yamaha
Matic Mio M3 125, Yamaha Matic GT 125, Yamaha Matic SOUL
GT, Yamaha Matic Mio J, Yamaha Matic Mio GT, Yamaha Matic
X-Ride, Yamaha Matic Fino Sporty FI, Yamaha Matic Xeon RC,
Yamaha Matic GT 125 Garuda).
- Yamaha Jupiter Mx Moto Gp, Yamaha Lexam,
- Yamaha Mio (Yamaha Mio Gt, Yamaha Mio Gt Moto, Yamaha Mio
Sporty, Mio J Fi Te), New Scorpio, New Vixion.
553 unit
6
Dilihat dari Tabel 1 diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjulan 20 type
sepeda motor tersebut pada tahun 2014 menghasilakan penjualan motor sebanyak
312 Unit. Di tahun 2015 menghasilkan penjualan motor sebanyak 381 unit. Di tahun
2016 menghasilkan penjulanan sepeda motor sebanyak 454 unit. Dan dari tahun
ketahun sampai tahun 2017 kantor cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
mengalami kenaikan penjualan motor sebesar 553 unit sepeda motor.
Pada penelitian ini, rasio yang digunakan hanya dua kategori yaitu rasio
likuiditas dan rentabilitas. Berdasarkan keterangan diatas, pendapatan dari unit
yang dijual perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2014 s/d 2017.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melaksanakan
penelitian dengan judul “Analisis Pengelolaan Piutang Terhadap Penggunaan
Rasio Rentabilitas dan Rasio Likuiditas pada Kantor Cabang Yamaha
Darma Motor II di Kab. Gowa”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah
sebagai berikut, yaitu: “Bagaimana pengelolaan piutang terhadap penggunaan
rasio rentabilitas dan rasio likuiditas pada Kantor Cabang Yamaha Darma
Motor II di Kab. Gowa?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan piutang terhadap
penggunaan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas pada kantor cabang Yamaha
Darma Motor II di Kab. Gowa.
7
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan referensi yang
dapat dijadikan acuan dalam penelitian lain maupun pada perusahaan. Hasil
dari penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan pemahaman lebih
mendalam tentang analisis pengelolaan piutang terhadap penggunaan rasio
rentabilitas dan rasio likuiditas pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor
II di Kab.Gowa.
2. Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan referensi bagi para
manajer dalam upaya memaksimalkan rentabilitas sebagai tujuan utama
perusahaan. Bagi pihak manajemen dapat digunakan sebagai pedoman
untuk mengetahui rasio rentabilitas dan rasio likuiditas yang seharusnya
terjadi dalam pengelolaan piutang. Dengan diterapkannya kedua rasio diatas
dapat mendorong para eksekutif dan karyawan untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses memberi pinjaman (piutang) agar mencapai
target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengelolaan Piutang
Menurut Kasmir (2015:41) Piutang merupakan tagihan perusahaan
kepada pihak lainnya yang memiliki jangkah waktu yang tidak lebih dari satu
tahun. Piutang ini terjadi akibat dari penjualan barang atau jasa kepada
konsumennya secara angsuran (Kredit). Piutang usaha biasanya diperkirakan
akan dapat tagihan dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam
jangkah waktu 30 hari hingga 60 hari, piutang usaha diklarifikasi dalam aktiva
lancar.
Piutang tidak hanya karena penjualan barang dagangan secara kredit,
tetapi dapat karena hal-hal lain misalnya piutang pada pegawai, piutang karena
penjualan aktiva tetap secara kredit, piutang karena penjualan saham secara
kredit atau adanya uang muka pembelian atau kontrak kerja lainnya
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu,
efektivitas pengelolaan piutang adalah kemampuan perusahaan dalam
mengelola piutang secara baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sehingga
tidak mengganggu aliran kas. Pengumpulan piutang tepat pada waktu yang
telah ditetapkan sesuai dengan jangka waktunya dan tingkat perputaran piutang
sesuai dengan standar yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan
modal kerja yang tertanam dalam piutang dapat digunakan secara efisien.
9
9
2.1.1 Analisis Kredit
Analisis kredit adalah cara untuk menghitung kelayakan kredit suatu
usaha atau organisasi. Dengan perkataan lain, analisis kredit adalah penilaian
kemampuan suatu perusahaan menghargai semua kewajiban keuangannya.
Laporan keuangan teraudit dari sebuah perusahaan besar dapat dianalisis ketika
perusahaan itu menerbitkan obligasi. Atau dapat menganalisis laporan
keuangan suatu usaha kecil sebelum pinjaman komersial diberikan atau
diperbarui. Istilah ini mengacu pada kedua kasus, apakah bisnis itu besar atau
kecil.
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu kredit, perlu
dilakukan analisis kepada calon debitur yaitu analisis 5 C. Penilaian kredit
dengan metode analisis 5 C adalah sebagai berikut:
a. Character (Watak)
Analisis ini untuk mengetahui watak yang berkaitan dengan integritas
dari calon nasabah, integritas ini sangat menentukan kemauan membayar
kembali nasabah atas kredit yang telah dinikmatinya. Orang yang memiliki
karakter yang baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan
berbagai cara.
b. Capital (Modal)
Analisis ini berkaitan dengan nilai kekayaan yang dimiliki calon
nasabah yang biasanya diukur dari modal sendiri yaitu total aktiva dikurangi
total kewajiban (untuk perusahaan).
10
10
c. Capacity (Kemampuan)
Adalah penilaian terhadap calon debitur dan dalam kemampuan untuk
memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian akad kredit
yaitu melunasi utang pokok dan bunga.
d. Condition Of Economy (Kondisi Ekonomi)
Kondisi perekonomian akan mempengaruhi kegiatan dan prospek usaha
peminjam, dalam rangka proyeksi pemberian kredit, kondisi perekonomian
harus pula dianalisis (paling sedikit selama jangka waktu kredit).
2.1.2 Syarat Kredit
Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan
dan potongan tunai untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang
mempengaruhi syarat kredit adalah :
a. Sifat ekonomik produk
b. Kondisi penjual
c. Kondisi pembeli
d. Periode kredit
e. Potongan tunai
f. Tingkat bunga bebas risiko.
2.1.3 Waktu Kredit
Kredit dilihat dari sudut jangak waktunya:
a. Kredit jangkah waktu pendek
Kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun
11
11
b. Kredit jangkah menengah
Kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun
c. Kredit jangkah panjang
Kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun
2.1.4 Teknik Pengumpulan Piutang
Teknik pengumpulan piutang dilakukan bilamana pelanggan atau
pembeli belum memenuhi pembayaran sampai jatuh tempo yang sudah
ditentukan oleh perusahaan. Menurut Margaretha (2013:85) menjelaskan ada
lima metode dalam penagihan piutang kepada pelanggan yaitu seperti
penagihan melalui surat, melalui telepon, mengunjungi personal,
pembentukan agen penagihan dan aksis legal.
Sejumlah teknik pengumpulan piutang yang biasanya dilakukan oleh
perusahaan bilamana langganan atau pembeli belum membayar sampai
dengan waktu yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Melalui surat
Bilamana waktu pembayaran utang dari langganan sudah lewat beberapa
hari tetapi belum juga dilakukan pembayaran maka perusahaan dapat
mengirimkan surat dengan nada “mengigatkan” langganan yang belum
membayar tersebut bahwa utangnya sudah jatuh tempo. Apabila hutang
tersebut belum juga dibayar setelah beberapa hari surat dikirimkan, maka
dapat dikirimkan surat kedua yang nadanya lebih keras.
12
12
2. Melalui Telepon
Apabila setelah dikirim surat teguran ternyata utang-utang tersebut belum
juga terbayar, maka bagian kredit dapat menelepon langganan secara
pribadi memintanya untuk segera melakukan pembayaran. Kalau dari
hasil pembicaraan tersebut ternyata misalnya langganan mempunyai
secara pribadi memintanya untuk segera melakukan pembayaran. Kalau
dari hasil pembicaraan tersebut ternyata misalnya langganan mempunyai
alasan yang dapat diterima maka mungkin perusahaan dapat memberikan
perpanjangan sampai jangka waktu tertentu.
3. Kunjungan personal
Teknik pengumpulan piutang dengan jalan melakukan kunjungan secara
personal atau pribadi ke tempat langganan seringkali digunakan karena
dirasakan sangat efektif dalam usaha-usaha pengumpulan piutang.
4. Tindakan yuridis
Bilamana tenyata langganan tidak mau membayar utang-utangnya maka
dapat menggunakan tindakan-tindakan hukum dengan mengajukan
gugatan perdata melalui pengadilan.
2.1.5 Pengukuran Efisiensi Piutang
Piutang yang diberikan kepada para pelanggan harus dapat
mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu perlu diketahi efisiensi
piutang tersebut untuk mengukur tingkat efisiensi piutang dapat digunakan
dua ukuran yakni tingkat perputaran dan umur rata-rata piutang. Semakin
13
13
tinggi tingkat perputaran piutang semakin efisien piutang tersebut atau
semakin cepat piutang di bayar semakin efisien.
2.1.6 Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang
erat dengan volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan
oleh penjualan barang-barang secara kredit dan hasil dari penjualan secara
kredit netto dibagi dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang.
Nilai dari perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran piutang
tersebut. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran yang ditetapkan
berarti makin lama modal terikat dalam piutang.
Menurut Sutrisno (2012:220) perputaran piutang adalah ukuran
efektivitas pengelolaan piutang. Adapun menurut Hery ( 2012:24 ) Perputaran
piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama periode
penagihan piutang selama satu periode akuntansi. Sedangkan menurut Agus
Sartono (2010:119) Perputaran piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan
untuk mengubah piutang menjadi kas.
Menurut Munawir (2012:75) Perputaran piutang adalah rasio yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang ditanam dalam piutang
berputar dengan periode tertentu yaitu dengan membagi total penjualan kredit
dengan piutang rata-rata.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa perputaran
piutang merupakan mengukur seberapa sering piutang usaha berhasil ditagih
14
14
dalam satu periode, dan jumlah hari penjualan dalam piutang merupakan
estimasi lamanya piutang usaha beredar.
a. Perputaran piutang (Receivable turn over)
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
beberapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana
yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
Rumus tingkat perputaran piutang:
Perputaran Piutang =
Penjualan Kredit
Piutang Rata-rata
b. Umur rata-rata penagihan piutang (Days of receivable)
Umur rata-rata piutang adalah alat untuk menilai kebijakan penyaluran
kredit dan pengumpulan piutang (Syamsuddin, 2011:50).
Rumus perhitungan umur rata-rata piutang:
Umur Rata-rata Piutang =
Jumlah dalam 1 Tahun (360)
Perputaran Piutang
2.2 Analisis Rasio Keuangan
Menurut James C. Van Home merupakan indeks yang menghubungkan 2
angka akuntansi yang diperoleh dengan membagi satu angka lainnya. Rasio
keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini terlihat kondisi kesehatan perusahaan
yang bersangkutan.
15
15
Menurut Kasmir (2015:104) Rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Perbandingan
dapat dilakukan dengan satu komponen dengan komponen dalam satu laporan
keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan.
Kemudian angka dibandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode
maupun beberapa periode.
Menurut Irawati (2005:22) Rasio keuangan adalah teknis analisis dalam
bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi
keuangan suatu perusaat dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha suatu
perusahaan pada satu periode tertentu ataupun hasil-hasil untuk suatu
perusahaan pada satu periode tertentu dengan cara membendingkan dua buah
variable yang diambil dari laporan keuangan perusahaan baik kolom neraca
maupun laba rugi.
Analisis keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai
berikut:
a. Rasio Neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber
dari neraca.
b. Rasio Laporan Laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya
bersumber dari laporan laba rugi.
c. Rasio Antarlaporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber
(data campuran), baik yang ada dineraca maupun di laporan laba rugi.
16
16
2.2.1 Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Ihram Fahmi (2013:109) manfaat rasio keuangan adalah:
a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat
menilai kinerja dan persentase perusahaan.
b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen
sebagai rujukan untuk membantu perencanaan.
c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi
kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat
digunakan untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi
dikaitan dengan adanya jaminan langsung pembayaran bunga dan
pengambilan pokok pinjaman.
e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak
stakehorder organisasi.
2.3 Rasio Rentabilitas
Rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal
yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Pada umumnya
masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena laba
yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan atau koperasi
telah dapat bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan
membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang
17
17
menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lainnya ialah menghitung
rentabilitasnya (Riyanto, 2001 :37).
Rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi usaha dan rentabilitas yang dicapai oleh perusahaan dalam
suatu periode. (Kasmir, 2015:234)
2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi rate of return (Rentabilitas) adalah:
a. Volume penjualan Salah satu indikator untuk mengetahui kemajuan suatu
perusahaan adalah penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan
maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan
sehingga biaya-biaya akan tertutup juga. Hal ini mendorong perusahaan
untuk mengefektifkan modal untuk mengembangkan usahanya.
b. Efisiensi penggunaan biaya Modal yang diperoleh perusahaan untuk
mengembangkan usahanya harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan
secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal harus digunakan
untuk usaha yang tepat dengan pengeluaran yang hemat sehingga
keberhasilan usaha akan tercapai secara tidak langsung pula akan
mempengaruhi tingkat rentabilitas.
c. Profit margin Profit margin adalah laba yang diperbandingkan dengan
penjualan. Profit margin digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan
yang dapat dicapai oleh perusahaan berkaitan dengan penjualan
perusahaan.
18
18
d. Struktur modal perusahaan Struktur modal adalah pembiayaan
pembelanjaan permanen perusahaan yang terutama pada hutang jangka
panjang, saham preferen dan modal saham biasa, tetapi tidak termasuk
hutang jangka pendek.
2.3.2 Jenis – jenis Rasio Rentabilitas
a. Rentabilitas ekonomi (Earning Power)
Rentabilitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan
modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba
tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Modal yang dipergunakan untuk
menghitung rentabilitas ekonomis hanyalah modal yang dipakai untuk
operasional perusahaan, sedangkan laba yang dipakai adalah laba usaha
sebelum pajak.
b. Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan
dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan
keuntungan. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal
sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan
pajak perseroan atau income tax. Sedangkan modal yang diperhitungkan
hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan.
2.3.3 Rumus-Rumus Rasio Rentabilitas
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
perusahaan membayar harga pokok penjualan.
19
19
Rumus untuk mencari Gross Profit Margin yaitu:
Gross Profit Margin = Laba Kotor
Penjualan × 100%
b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio ini digunakan untuk mengukur presentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga
dan pajak. Lukman Syamsuddin (2013:62) mendefinisikan NPM sebagai
berikut, Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (Net
Profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk
pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik
operasi suatu perusahaan.
Rumus untuk mencari Net Profit Margin yaitu:
Net profit margin = Laba Bersih Setelah Pajak
penjualan × 100%
c. Return On Assets
Menurut Kasmir (2016:201) ROA digunakan untuk menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset
yang dimiliki. Return On Asset (ROA) menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return
On Asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas
yang ada. Return On Asset (ROA) atau yang sering disebut juga Return On
20
20
Investment (ROI) diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih
setelah pajak terhadap total aktiva.
Rumus untuk mencari Return on Assets yaitu:
ROA = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Asset× 100%
2.4 Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek suatu perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan
relatif terhadap hutang lancarnya.
Menurut Sugiono dan Edi (2016:57) “Rasio Likuiditas adalah rasio yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya”. Menurut Periansya (2015:37) “Rasio Likuiditas
adalah rasio yang digunakan untuk memenuhi kwajiban finansial jangka
pendek”
2.4.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas
Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat dari
berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang
berkepentingan adalah pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna
menilai kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga
memeliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau penyedia dana bagi
perusahaan.
21
21
Berikut ini tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio
likuiditas:
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek.
b. Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas.
c. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang.
d. Menjadi alat pemicu untuk memperbaiki kinerjanya.
2.4.2 Rumus-Rumus Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Menurut Kasmir (2015:134) Rasio lancar merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.
Rumus untuk mencari Rasio Lancar atau Current Ratio dapat
digunakan sebagai berikut:
Rasio Lancar =
Aktiva Lancar
Utang Lancar
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Menurut Kasmir (2015:136-137) Rasio cepat merupakan rasio yang
menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
22
22
kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai persediaan.
Rumus untuk mencari rasio cepat atau Quick Ratio dapat digunakan
sebagai berikut:
Quick Ratio =
Aktiva Lancar – Persediaan
100%
Utang Lancar
c. Net Working Capital
Menurut Kasmir (2015:142) Net Working Capital merupakan selisih
antara current assets (harta lancar) dengan current liabilities (utang lancar).
Tidak jarang terjadi apabila perusahaan bermaksud untuk mencari pinjaman
jangka panjang, maka kreditur menetapkan beberapa persyaratan dimana
salah satu diantaranya adalah penetapan jumlah minimum net working
capital yang harus tetap dipertahankan. Jumlah net working capital yang
semakin besar menunjukkan tingkat likuiditas yang semakin tinggi pula. Net
working capital dirumuskan sebagai berikut:
NWC = Aktiva Lancar – Utang Lancar
Dalam analisis rasio likuiditas ini adalah minimum sebesar 150%, semakin
besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.
23
23
2.5 Hubungan antara Piutang dengan Rentabilitas dan Likuiditas
Hubungan antara Piutang dengan Rentabilitas dan Likuiditas sebagai
berikut:
a. Hungungan antara Piutang dan Rasio Rentabilitas
Hubungan piutang dan rentabilitas karena adanya peningkatan dalam
pengelolaan total aktiva yang terjadi pada tingkat penjualan akan berakibat
langsung kepada investasi terdapat piutang dan peningkatan tersebut secara
tidak langsung juga akan mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh.
Tingkat rentabilitas yang lebih tinggi diperlakukan oleh manajemen
dan pihak-pihak yang berkepentingan karena rentabilitas merupakan ukuran
bahwa perusahaan telah dapat bekerja dengan secara efisien. Jadi, semakin
cepat tingkat perputaran piutang maka semakin tinggi juga rentabilas, tingkat
perputaran piutang (X) yang semakin tinggi akan mempengaruhi tingkat
rentabilitas (Y).
b. Hubungan antara Piutang dan Rasio Likuiditas
Selain itu piutang dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup
besar dari aktiva lancar. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan
perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat diatur dengan cara
yang seefisien mungkin, sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
Sehingga ketika likuiditas perusahaan terbentuk maka keadaan kondisi
aktiva perusahaan akan semakin baik. Membaiknya kondisi aktiva perusahaan
yang dalam kesempatan ini berfokus pada aktiva lancar yang disebabkan dari
24
24
adanya piutang, tentu akan memberikan andil yang sangat besar pada seluruh
atau sebagian aktivitas perusahaan. Dengan terakomodirnya aktivitas
perusahaan maka laba perusahaan akan meningkat.
2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. Penelitian Terdahulu
no Nama Judul Hasil
1 Fitriah (2014) Pengaruh Faktor Pengelolaan
Piutang terhadap Likuiditas dan
Rentabilitas Perusahaan Sektor
Industri Dasar dan Kimia di
BEI
Hasil yang diperoleh kondisi kinerja keuangan
perusahaan dapat dilihat dari tingkat likuiditas
dan rentabilitas perusahaan. Piutang
(receivable) terhadap likuiditas memiliki
hubungan yang positif tetapi tidak berpengaruh
signifikan sedangkan piutang (receivable)
tidak memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas.
2 Indah Nur Kirana (2016) Analisis Pengaruh Manajemen
Piutang Terhadap Likuiditas
dan Profitabilitas Perusahaan
(Studi Kasus Pada Pt Xyz
Indonesia).
Kondisi kinerja pengelolaan piutang
perusahaan dapat dilihat dari nilai rasio
perputaran piutang dan periode penagihan rata-
rata. Nilai dari kedua rasio tersebut cukup
berfluktuatif setiap tahunnya mulai dari tahun
2007-2014. Perusahaan PT XYZ memiliki
kondisi kinerja penilaian yang bagus saat
perputaran piutang cenderung meningkat
dengan periode penagihan rata-rata yang lebih
cepat dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun
2009, 2011, dan 2012. Namun PT XYZ
memiliki kinerja piutang yang kurang baik saat
perputaran piutang cenderung menurun dengan
periode penagihan rata-rata yang lebih lambat
dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008,
2010, 2013, dan 2014.
3 Rezki Ariyanty (2015) Analisis pengelolaan piutang
sebagai upaya untuk menjaga
Likuiditas dan meningkatkan
rentabilitas (studi pada koperasi
Karyawan “Eccindo” PT. Ecco
Indonesia Sidoarjo Periode
2012-2014)
Hasil yang diperoleh Pengelolaan piutang
berdasarkan standar kredit masih kurang
efektif, dikarenakan oleh terabaikannya tingkat
kepercayaan koperasi terhadap anggota,
kurangnya tingkat keakurasian dalam
memberikan persyaratan kredit, dan kurangnya
pemanfaatan jaminan yang diberikan kepada
anggota koperasi.
4 Bagus Aditya Ardhi
Surono (2015)
Pengelolaan piutang yang
efektif sebagai upaya
meningkatkan profitabilitas
(Studi Kasus pada Perusahaan
CV. Walet Sumber Barokah
Malang Periode 2012–2014)
Hasil yang diperoleh Standar kredit yang
diterapkan Perusahaan CV. Walet Sumber
Barokah ini khusus pada pelanggan tetap
perusahaan yang bekerja sama selama 8 tahun
dan pelanggan yang membeli hasil produksi
perusahaan lebih dari 2500 meter. Standar
kredit seperti ini belum dapat menunjukan ke
efektifan dalam mengelola piutang perusahaan.
25
25
2.7 Kerangka Pikir
Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan analisis pengelolaan
piutang terhadap penggunaan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas. Di dalam
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif membutuhkan data
mengenai pengelolaan piutang yang terjadi di perusahaan yang melakukan
pinjaman uang secara kredit. Pengelolaan piutang menunjukan perputaran
piutang setiap tahun mengalami peningkatan dan pengumpulan piutang selalu
tepat dengan target yang diharapkan perusahaan.
Bagi perusahaan pada umumnya masalah Rentabilitas adalah lebih penting
dari masalah laba, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa
perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien. Efisien baru dapat diketahui
dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan, piutang yang
diberikan oleh perusahaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Dengan demikian, yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak
hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting
adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya.
Pengelolaan Piutang (receivable) terhadap likuiditas memiliki hubungan
yang positif tetapi tidak berpengaruh signifikan sedangkan piutang (receivable)
tidak memiliki pengaruh terhadap rentabilitas. Apabila perusahaan
memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, hal tersebut
memungkinkan tingkat likuiditas akan terjaga tetapi kesempatan untuk
memperoleh laba yang besar akan menurun sehingga berdampak kepada
menurunnya rentabilitas. Jadi, Rasio rentabilitas yakni Rasio yang menilai
26
26
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan” Rasio ini dapat juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjuaan dan pendapatan
investasi. Inti dari penggunaan rasio ini adalah untuk menunjukkan efisiensi
perusahaan. Laba juga sering dibandingkan dengan kondisi keuangan lainnya,
seperti penjualan, aktiva, dan ekuitas. Rasio Likuiditas rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utangutang jangka
pendeknnya yang jatuh tempo atau rasio untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban pada saat ditagih.
Yamaha Darma Motor II
Kab. Gowa
Pengelolaan
Piutang
Gambar 1 : Kerangka Pikir
Rasio Likuiditas
RE
Rasio Rentabilitas
Hasil Penelitian
Rekomendasi
27
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Kantor Cabang
Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa, Jln. Poros Limbung yang bertempat di
Kelurahan Mataallo, Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, pada bagian
keuangan. Waktu yang diguanakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini ± 2 (dua) bulan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014: 80) populasi adalah wilayah generalisasi,
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Arikunto (2013: 173) populasi adalah keseluruhan dari subjek
penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat
yang sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain
seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian.
Reponden yang diteliti yaitu seluruh pelanggan atau konsumen di kantor
cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa. Data yang diambil yaitu: profil
perusahaan/sejarah, total penjualan sepeda motor pertahun dan laporan
keuanagan.
28
28
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014:116) definisi sampel yaitu sebagai berikut:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.”
Reponden yang diteliti yaitu seluruh pelanggan atau konsumen di kantor
cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa, yaitu:
- Hasmira dg Kaca,
- Ramlan
- Taslim
- Herman
Data yang diambil di kantor cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
yaitu:
- Profil perusahaan
- Total penjualan sepeda motor pertahun
- Laporan keuanagan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dokumentasi
Teknik Dokumentasi, yaitu upaya peneliti dalam mengumpulkan data sekunder yang
telah terdokumentasi dalam Instansi Kabupaten Gowa. Data berupa dokumen seperti ini
dapat dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
2. Observasi
29
29
Teknik observasi untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung di lapangan. Mengamati bukan hanya melihat, melainkan juga
merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian-kejadian yang
ada.
3. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini yaitu proses tanya jawab ataupun diskusi antara peneliti
dan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini pihak manajer di Kantor Cabang Yamaha
Darma Motor II di Kab.Gowa.
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
deskriptif. Data kuantitatif deskriptif merupakan data yang diukur dalam
suatu skala numerik. Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa Piutang
perusahaan yang dipinjamkan kepada masyarakat periode tahun 2014-2017.
3.3.2 Sumber Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber
sebagai berikut:
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data secara
langsung pada subjek sebagai sumber informasi untuk data yang dicari
(Wiyono, 2011:131). Data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh
langsung dari tanya jawab dengan informan.
b. Data Sekunder
30
30
Sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan
dokumen perusahaan berupa pencatatan keuangan dan data lainnya yang dapat
menunjang keberhasilan penelitian.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu
kuantitatif deskriftif, dimana penelitian menguungakan data yang diperoleh
dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Serta formula yang digunakan
untuk pengujian piutang yaitu:
a. Perputaran piutang
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit
Piutang Rata-rata
b. Umur rata-rata piutang
Umur rata-rata piutang = Jumlah dalam 1 Tahun (360)
Perputaran Piutang
Rasio Rentabilitas
Rumus-rumus menurut:
a. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin = Laba Kotor
100% Penjualan
31
31
b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak
100% Penjualan
c. Return on Assets Atau ROA
Return on Assets = Laba bersih setelah pajak
100% Total Assets
Rasio Likuiditas
Rumus-rumus rasio likuiditas:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar = Aktiva Lancar
Utang Lancar
b. Rasio Cepat (quick ratio)
Quick Ratio =
Aktiva Lancar - Persediaan
100%
Utang Lancar
c. Net working capital
Aktiva Lancar – Utang Lancar
32
32
3.6 Definisi Operasional
Agar indikator yang digunakan dalam penulisan proposal ini menjadi lebih
jelas, maka perlu dijelaskan beberapa definisi operasional yang berhubungan
dengan judul proposal ini.
1. Pengelolaan piutang adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola
piutang secara baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pengumpulan
piutang tepat pada waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan jangka
waktunya dan tingkat perputaran piutang sesuai dengan standar yang
diharapkan oleh perusahaan.
2. Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
Yamaha Darma Motor II dengan membandingkan antara tingkat penjualan,
asset dan modal saham tertentu, yang terdiri dari Gross Profit Margin
(GPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA).
a. Gross Profit Margin (GPM) berguna untuk mengetahui keuntungan kotor
perusahaan dari setiap barang yang dijual. Dimana penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan dibagi penjualan bersih.
b. Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dimana
laba bersih dibagi penjualan bersih.
c. Return On Asset (ROA) menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan.
Dimana laba bersih dibagi rata–rata total aktiva. Rata-rata total aktiva
33
33
diperoleh dari total aktiva awal tahun ditambah total aktiva akhir tahun
dibagi dua.
3. Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Yamaha
Darma Motor II dalam memenuhi kewajiban finansialnya (berupa utang
dagang) yang segera dipenuhi, jika sudah jatuh tempo yang terdiri dari
current ratio dan acid test ratio.
a. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current
assets) dengan utang lancar (current liabilities). Aktiva lancar yang
dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga dan persediaan.
Digunakan untuk mempersentasikan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban financial jangka pendek. Semakin tinggi current
rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban financial jangka pendek.
b. Quick ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current
assets) dikurang persediaan (inventory), yang sisanya dibagi dengan
utang lancar (current liabilities). Dimana aktiva lancar terdiri dari kas,
piutang, dan persediaan barang dagangan. Sedangkan hutang lancar
hanya terdiri dari hutang dagang.
34
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Yamaha Darma Motor
Darma Motor merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang pemasaran sepeda motor merek Yamaha dari main dealer PT. Suraco
Jaya Abadi Motor. Yamaha Darma Motor II didirikan pada tahun 2010.
Yamaha Darma Motor berpusat di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.131
Makassar.
Awalnya Yamaha Darma Motor hanya bergerak di bidang pemasaran
sepeda motor, akibat tuntutan perkembangan usaha yang maju pesat, sebagai
syarat untuk menjadi dealer resmi Yamaha maka Darma Motor harus
membangun usaha-usaha perbengkelan (service), pemeliharaan kendaraan
bermotor dan penjualan suku cadang. Usaha ini terus berkembang, sehingga
mencapai kemajuan dan berhasil membuka beberapa cabang diantaranya:
1. Yamaha Darma Motor II, Jalan Poros Limbung km 20 (Depan Pasar
Limbung) Limbung, Gowa.
2. Yamaha Darma Sukses Motor, Jalan Sultan Hasanuddin, Lingkungan
Lutang, Majene, Sulawesi Barat.
3. Yamaha Point Darma Malunda, Jalan Poros Malunda-Mamuju, Majene,
Sulawesi Barat.
35
35
Kini Yamaha darma motor merupakan dealer berstandar 3S (Sales,
Service, dan Spare part) yang mampu melayani calon pelanggan baru dan
pelanggan setia Yamaha.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan:
1. Menjadi perusahaan yang unggul yang terus tumbuh berkelanjutan
melalui inovasi berdasarkan pengalaman yang menyenangkan untuk
menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan masyarakat.
2. Untuk menjadi perusahaan distributor sepeda motor yang paling
terdepan.
b. Misi Perusahaan :
1. Menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan bagi pelanggan
dan masyarakat, perusahaan, mitra kerja, dan staff.
2. Menyediakan pelayanan terbaik dan sepenuh hati bagi pelanggan, dan
melebihi harapan pelanggan yang menjadi kebanggaan dan pengalaman
luar biasa yang tidak terlupakan.
3. Menjalin komunikasi, kejasama tim yang kuat dan perbaikan terus
menerus didalam perusahaan maupun dengan mitra bisnis.
4. Pertumbuhan bisnis yang sehat dan menguntungkan secara
berkelanjutan dengan mengembangkan Sumber daya, peluang bisnis,
pelanggan setia, dan masyarakat.
5. Mencapai kinerja dan performance sesuai dengan harapan dari pemilik.
36
36
4.1.3 Struktur Organisasi Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Salah satu syarat dalam menunjang suksesnya Yamaha Darma Motor
dalam rangka mewujudkan tujuan dari Perusahaan/kantor maka diperlukan
struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi sangat penting dalam perumusan konsentrasi
karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya struktur organisasi
ini, diharapkan setiap karyawan dapat mengetahui fungsi dan tugasnya
masing-masing karyawan dapat diperjelas sehingga tidak terjadi
kesingpangsiuran. Adapun struktur organisasi bengkel pada Yamaha Darma
Motor II adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Cabang Yamaha Darma Motor
II di kab. Gowa
Sumber: Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
OWNER
Kepala Bengkel
Teknik Servis
Part Counter
Inventory Control
Kepala Penjualan
Sales Supervisor
Sales Counter
Salesmen
Admin Counter
Service Advisor
Akuntansi
(Keuangan)
Kepala Cabang
37
37
4.1.4 Uraian Tugas
Berdasarkan struktur organisasi tersebut diatas, berikut disajikan
urainan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang ada dalam Yamaha
Darma Motor II Kab. Gowa, yakni sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
- Dasar-dasar manajemen keuangan dan laporan.
- Spesifikasi produk Yamaha dan competitor.
- Situasi ekonomi adat kebiasaan setempat dan hari raya.
2. Kepala Bengkel
- Mengatur kebijakan perusahaan di bidang servis.
- Meningkatkan mutu servis.
- Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan servis secara umum.
- Merencanakan pengadaan suku cadang.
3. Kepala penjualan
- Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual.
- Membina hubungan baik dengan perusahaan pengangkutan
- Menganalisi pasar
- Merencanakan kegiatan promosi produk perusahan melalui media cetak
a. Sales supervidor
- Menganalisis pasar
- Spesifikasi produk Yamaha dari competitor
- Prosedur penjualan dan pengurusan dokumen
38
38
b. Sales Counter dan salesmen
- Membina hubungan baik dengan pelanggan
- Dasar-dasar administrasi dan dokumen-dokumen penjualan
- Harga produk Yamaha dari competitor
- Prosedur kredit
- Prosedur pengurusan kendaraan
- Prosedur garansi dan after sales servis Yamaha
- Situasi ekonomi adat kebiasaan setempat
4. Admin Counter
- Kelancaran dan keakuratan data penjualan dan data tagihan
- Menyimpana arsip data penjualan
- Merekap atk dan kebutuhan lain.
- Mengajukan kebutuhan supervisor admin yang dicetak dan diminta
persetujuannya.
5. Akuntansi (Keuangan)
- Menjalanka proses penjualan atas semua transaksi
- Melakukan pencatatan atas semua transaksi
- Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu
produk
- Melakukan transaksi oelayanan penjualan beli setra melakukan
pembungkusan
- Melakukan pencetakan atas jumlah barang pada saat penerimaan
barang/kendaraan.
39
39
4.1.5 Persyaratan Kredit Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
1. Persyaratan Kredit
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon
b. Kartu Keluarga (KK)
c. Dokumen lain yang dibutukan
Keterangan:
a. Uang muka sudah termasuk biaya administrasi dan asuransi.
b. Harga dan angsuran tiding meningkat sebelum barang diterima.
c. Mega financial berhak menolak pemohonan tanpa harus menjelaskan
alasannya.
d. Aplikasi yang tekah diserahkan tidak dapat diminta kembali.
4.1.6 Standar Kredit dan Syarat Pembayaran Kredit Yamaha Darma
Motor II Kab. Gowa
Untuk kredit dan syarat pembayaran kredit adalah bagian dari
pedoman perusahaan dalam menjalankan penjualan kreditnya, agar
penjualan kredit dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Standar kredit
dan syarat pembayaran kredit perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Pada penjualan kredit yang dilakukan oleh Yamaha Darma Motor Kab.
Gowa pelanggan wajib membayar paling lambat pada tanggal jatuh
tempo.
2. Penjualan kredit yang diberikan dapat diangsur dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan.
40
40
3. Proses pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke kantor cabang
Yamaha, transfer via bank atau kantor pos.
4. Standar kriteria pelanggan yaitu :
a. Jika pembeli memenuhi syarat berkas yang diinginkan oleh Yamaha.
b. Mempunyai uang muka 20% dari harga pengambilan sepeda motor
c. Masuk kriteria 5C (Character, Capacity, Capital, Condition,
Collateral).
4.1.7 Cara Pengumpulan Piutang
Cara pengumpulan piutang sangat berpengaruh terhadap berapa banyak
piutang yang dapat ditagih tiap tahunnya dan juga berpengaruh terhadap
perputaran modal yang tersimpan dalam piutang. Berikut ini cara
pengumpulan piutang yang ada pada kantor cabang Yamaha Darma Motor
II Kab. Gowa.
1. Melalui surat, surat pertama surat pemberitahuan pada 3 hari sebelum
jatuh tempo dan rincian nota tagihan, surat kedua berupa surat peringatan
atau teguran saat waktu tunggakan pelanggan telah sampai 30 hari.
2. Melalui telepon, apabila pelanggan lewat 1 hari dalam melakukan
pembayaran. Kemudian akan ditelepon hari ke 3 dan seterusnya sampai
pelanggan melakukan segera pembayaran.
3. Kunjungan personal, apabila tidak ada respon melalui surat dan telepon
susah dihubungi, maka bagian F&A turun langsung dengan melakukan
kunjungan personal.
41
41
4.1.8 Prosedur Pembiayaan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Sebagai bentuk pelayanan prima terhadap konsumen Yamaha Darma
Motor II di Kab. Gowa selaku maen dealer sepeda motor Yamaha menjalin
kerjasama dengan perusahaan pembiayaan seperti: PT Mandala Financial
Tbk, BAF, Mega, Adira, dan Otosammit. Kerjasama tersebut dilakukan
untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran
sepeda motor atau pembayaran kredit. Selain itu, juga pembiayaan bisa
dilakukan langsung ke kantor Yamaha Darma Motor II atau bisa melakukan
pembayaran memalui via online yaitu: PT Pos, ATM BCA, BRI, Bukopin
Bank BNP dan bisa melakukan pembaiayaan melalui financial seperti:
Mandala financial, BAF, Mega, Adira dan Otosammint yang terdekat dari
rumah. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar memudahkan konsumen dalam
melakukan pembayaran kredit atau transaksi kredit.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2.1 Pengelolaan Piutang Berdasarkan Perputaran Piutang dan umur rata-
rata piutang pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab.
Gowa
Perputaran piutang adalah taksiran waktu pengumpulan dapat
disetujui dengan perputaran piutang yaitu dengan menghitung total
penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Adapun faktor utama yang
mempengaruhi perputaran piutang tersebut yaitu terjadinya Penjualan
kredit.
Pada kasus Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
sebagian besar transaksi penjualan yang terjadi merupakan transaksi kredit
42
42
karena Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II kab. Gowa adalah Salah
satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi otomotif
adalah Yamaha Darma Motor II yang salah satunya memproduksi
kendaraan beroda dua. Sehingga, semakin meningkat penjualan diikuti
dengan naiknya piutang dalam jumlah besar. Dengan melihat peningkatan
penjualan kredit setiap tahunnya perusahaan harus menyediakan investasi
yang lebih besar. Sehingga mengakibatkan terjadinya perputaran piutang
yaitu dengan menghitung penjualan kredit dan rata-rata piutang.
Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat
perhitungan perputaran piutang pada mulai tahun 2014-2017 dilihat dari
total penjualan dan piutang rata-rata. Pada tahun 2014 penjualan sebesar
sebesar Rp 4,480,075,000, piutang rata-rata sebesar Rp 1,585,000,000, pada
tahun 2015 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp 6,616,470,000, dan
piutang rata-rata sebesar Rp 1,626,910,000, pada tahun 2016 penjualan
sebesar Rp7,123,200,000, dan piutang rata-rata sebesar Rp 1,989,075,000
dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp 7,941,620,000,
Dan piutang rata-rata sebesar Rp 2,248,980,000.
Rumus Perputaran Piutang
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit
Piutang Rata-rata
Umur Rata-rata piutang
Umur Rata-rata Piutang = Jumlah dalam 1 Tahun (360)
Perputaran Piutang
43
43
Tahun 2014
Perputaran Piutang = 4,480,075,000
1,585,000,000
= 2.83 Kali
Umur Rata-rata Piutang = 360
2.83 = 127 Hari
Tahun 2015
Perputaran piutang = 6,616,470,000
1,626,910,000
= 4.07 Kali
Umur Rata-rata Piutang = 360
4.07 = 89 Hari
Tahun 2016
Perputaran piutang = 7,123,200,000
1,989,075,000
= 3.58 Kali
Umur Rata-rata Piutang = 360
3.58 = 101 Hari
Tahun 2017
Perputaran piutang = 7,941,620,000
2,248,980,000
= 3.53 Kali
Umur Rata-rata Piutang = 360
3.53 = 102 Hari
44
44
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 3 sebagai
berikut:
Tabel 3.
Perhitungan Perputaran Piutang dan Umur Rata-Rata Piutang
Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Tahun Penjualan Piutang Perputaran
Piutang
Umur Rata-
rata Piutang
2014 4,480,075,000 1,585,000,000 2.83 127
2015 6,616,470,000 1,626,910,000 4.07 89
2016 7,123,200,000 1,989,075,000 3.58 101
2017 7,941,620,000 2,248,980,000 3.53 102
Sumber: Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II (data diolah kembali)
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa perputaran piutang
perusahaan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa selama 4 tahun terakhir
dari tahun 2014-2017 mengalami perubahan setiap tahunnya. Perputaran
piutang dari tahun 2014 sampai 2017 berfluktuasi dari 2.83 kali pada tahun
2014 menjadi 4.07 kali pada tahun 2015 terjadi kenaikan dari tahun
sebelumnya, pada tahun 2016 perputaran piutang perusahaan mengalami
penurunan dari 4.07 kali menjadi 3.58 kali dan pada tahun 2017, terjadi
penurunan sebesar 3.53 kali. Berdasarkan rata-rata untuk perputaran piutang
yang dikemukakan oleh kasmir (2014:187) adalah 15 kali, maka pada tahun
2016-2017 penagihan piutang dianggap tidak berhasil karena perputaran
piutang sangat kecil dan masih kurang dari rata-rata yang sudah ditetapkan.
45
45
Periode umur piutang pada Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa pada
tahun 2014 sebesar 127 hari, pada tahun 2015 sebesar 89 hari dan pada tahu
2016 sebesar 101 hari artinya rata-rata Yamaha Darma Motor II Di Kab.
Gowa dalam menghitung umur piutang dalam waktu 127 hari, 89 hari, dan
101 hari. Dan pada tahun 2017 sebesar 102 hari. Berdasarkan rata-rata umur
piutang atau penagihan piutang yang dikemukanan oleh Kasmir (2015:41)
adalah 30 hari sampai 60 hari artinya pada tahun 2014-2017 Yamaha Darma
Motor II Kab. Gowa tidak dapat melakukan penagihan secara cepat atau
tepat waktu.
4.2.2 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Rentabilitas
pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
1. Rasio Rentabilitas
Adapun analisis rasio rentabilitas pada kantor cabang Yamaha Darma
Motor II Kab. Gowa sebagai berikut:
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat
perhitungan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) pada mulai tahun
2014-2017 dilihat dari total penjualan dan Laba Kotor. Pada tahun 2014
penjualan sebesar sebesar Rp 4,480,075,000, laba kotor sebesar Rp
2,290,872,993, pada tahun 2015 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp
6,616,470,000 dan laba kotor sebesar Rp 3,466,676,400, pada tahun 2016
penjualan sebesar Rp7,123,200,000 dan laba kotor sebesar Rp
46
46
4,082,575,750 dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp
7,941,620,000, Dan Laba kotor sebesar Rp 4,899,426,595.
Rumur Gross Profit Margin:
Gross Profit Margin = Laba Kotor
Penjualan ×100%
Tahun 2014
GPM = 2,290,872,993
4,480,075,000 × 100%
= 51.13%
Tahun 2015
GPM = 3,466,676,400
6,616,470,000 × 100%
= 52.39%
Tahun 2016
GPM = 4,082,575,750
7,123,200,000 × 100%
= 57.31%
Tahun 2017
GPM = 4,899,426,595
7,941,620,000 × 100%
= 61.69%
47
47
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 4 sebagai
berikut:
Tabel 4.
Perhitungan Gross Profit Margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Tahun Penjualan Laba Kotor Gross profit margin
(100%)
2014
4,480,075,000
2,290,872,993
51.13%
2015
6,616,470,000
3,466,676,400
52.39%
2016
7,123,200,000
4,082,575,750
57.31%
2017
7,941,620,000
4,899,426,595
61.69%
sumber: Hasil olahan data
Pada Tabel 4 diatas dapat menunjukkan bahwa hasil perhitungan
margin laba kotor kantor cabang Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa
dalam tahun 2014-2017 perusahaan mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun dimana margin laba kotor Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu sebesar 51.13%, tahun 2015
sebesar 52.39%, tahun 2016 sebesar 57.31% dan tahun 2017 kenaikannya
sebesar 61.69% ini berarti setiap Rp 1 penjualan bersih akan menghasilkan
keuntungan kotor sebesar 0,61%. Hal ini disebabkan karena adanya
kenaikan pada penjualan tahun 2014 sebesar Rp 4,480,075,000, tahun 2015
sebesar Rp 6,616,470,000, tahun 2016 sebesar Rp 7,123,200,000 dan pada
tahun 2017 sebesar Rp 7,941,620,000. Kenaikan juga terjadi di laba kotor
pada tahun 2014 sebesar Rp 2,290,872,993, tahun 2015 sebesar Rp
48
48
3,466,676,400, tahun 2016 sebesar Rp 4,082,575,750 dan pada tahun 2017
sebesar Rp 4,899,426,595.
b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat
perhitungan Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) pada mulai tahun
2014-2017 dilihat dari total laba bersih setelah pajak dan total penjualan.
Pada tahun 2014 laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,066,939,698,
penjualan sebesar Rp 4,480,075,000, pada tahun 2015 terjadi kenaikan laba
bersih setelah pajak menjadi Rp 3,248,452,446, dan penjualan menjadi Rp
6,616,470,000, pada tahun 2016 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak
menjadi Rp 3,860,689,573 dan penjualan sebesar Rp7,123,200,000, dan
pada tahun 2017 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak Rp
4,656,822,828 dan penjualan menjadi Rp 7,941,620,000.
Rumus Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net profit margin = laba bersih setelah pajak
penjualan × 100%
Tahun 2014
NPM = 2,066,939,698
4,480,470,000 x 100%
= 46,14%
Tahun 2015
NPM = 3,248,452,446
6,616,470,000 x 100%
= 46,10%
49
49
Tahun 2016
NPM = 3,860,689,573
7,123,200,000 x 100%
= 54,20%
Tahun 2017
NPM = 4,656,822,828
7,941,620,000 x 100%
= 58,64%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 5 sebagai
berikut:
Tabel 5.
Perhitungan Net Profit Margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Tahun Laba bersih
setelah pajak Penjualan
Net profit margin
(100%)
2014 2,066,939,698 4,480,075,000 46.14%
2015 3,248,452,446 6,616,470,000 49.10%
2016 3,860,689,573 7,123,200,000 54.20%
2017 4,656,822,828 7,941,620,000 58.64%
Sumber: Hasil olahan data
Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa margin laba
bersih Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa dalam 4 tahun terakhir (2014-
2017) berfluktuasi dimana margin laba bersih terus mengalami kenaikan
pada tahun 2014 sebesar Rp 46,14%, tahun 2015 yaitu sebesar 49.10%,
tahun 2016 sebesar 54,20% dan pada tahun 2017 sebesar 58.64%, kenaikan
tersebut dari hasil perhitungan diatas dapat diartikan bahwa setiap Rp 1
50
50
penjualan bersih akan menghasilkan EAT (Earning After Tax) sebesar
0.58%. Disebabkan karena meningkatnya penjualan (meningkatkan program
promosi, meninjau kembali harga promosi dan keutamaan produk) dan
biaya yang relatife besar di perusahaan Yamaha Darma Motor II.
c. Return On Asset atau ROA
Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat
perhitungan Return On Asset pada mulai tahun 2014-2017 dilihat dari total
laba bersih setelah pajak dan total Asset. Pada tahun 2014 laba bersih
setelah pajak sebesar Rp 2,066,939,698, total asset sebesar Rp
23,684,011,401, pada tahun 2015 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak
menjadi Rp 3,248,452,446, dan Total asset menjadi Rp 28,864,612,117,
pada tahun 2016 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak menjadi Rp
3,860,689,573 dan Total Asset sebesar Rp 31,580,011,261, dan pada tahun
2017 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak Rp 4,656,822,828 dan Total
Asset menjadi Rp 35,850,430,235.
Rumus Return On Asset:
ROA = Laba besih setelah pajak
Total Asset x 100%
Tahun 2014
ROA = 2,066,939,698
23,684,011,401 x 100%
= 8.73%
51
51
Tahun 2015
ROA = 3,248,452,446
28,864,612,117 x 100%
= 11.25%
Tahun 2016
ROA = 3,860,689,573
31,580,011,261 x 100%
= 12.23%
Tahun 2017
ROA = 4,656,822,828
35,850,430,235 x 100%
= 12.99%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 6 sebagai
berikut:
Tabel 6.
Perhitungan Return On Asset Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Tahun Laba bersih setelah
pajak Total Asset ROA (100%)
2014 2,066,939,698 23,684,011,401
8.73%
2015 3,248,452,446 28,864,612,117
11.25%
2016 3,860,689,573 31,580,011,261
12.23%
2017 4,656,822,828 35,850,430,235
12.99%
Sumber: Hasil olahan data
52
52
Berdasarkan data pada tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat return on
asset Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa mengalami fluktuasi, pada tahun
2014 mengalami penurunan sebesar 8.73%, dan pada tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 2.53% menjadi 11.25% kenaikan yang cukup baik buat
perusaan. Kemudian pada tahun 2016-2017 mengalami peningkatan yang
drastis sebesar 3-5% sehingga hasilnya kenaikan untuk tahun 2016 yaitu
12.23% dan tahun 2017 sebesar 12.99%. Dikarenakan return on asset
mengalami kenaikan, maka disarankan kepada Yamaha Darma Motor II
Kab. Gowa untuk dapat lebih mengendalikan investasi pada piutang dan
menambah persediaan yang mempunyai pengaruh besar terhadap return on
asset dan rentabilitas.
4.2.3 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Likuiditas
Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
2. Rasio Likuiditas
Adapun analisis rasio likuiditas pada kantor cabang Yamaha Darma
Motor II Kab. Gowa sebagai berikut:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar dimaksudkan untuk membayar utang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar. Sehingga rasio lancar untuk tahun 2014-
2015 dapat ditentukan sebagai berikut:
Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat
perhitungan Rasio lancar (Current Ratio) pada mulai tahun 2014-2017
dilihat dari total Aktiva lancar dan total Utang lancar. Pada tahun 2014
53
53
aktiva lancar sebesar Rp 23,489,535,307, utang lancar sebesar Rp
17,217,211,505, pada tahun 2015 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp
28,637,802,757, dan utang lancar menjadi Rp 21,818,631,180, pada tahun
2016 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp 31,345,146,933 dan utang
lancar sebesar Rp 23,315,842,470, dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan
aktiva lancar Rp 35,613,427,923 dan Utang lancar menjadi Rp
24,760,278,702.
Rumus Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar = Aktiva Lancar
Utang lancar x 100%
Tahun 2014
Rasio Lancar = 23,489,535,307
17,271,211,505 X 100%
= 136.00
Tahun 2015
Rasio Lancar = 28,637,802,757
21,818,631,180 X 100%
= 131.25
Tahun 2016
Rasio Lancar = 31,345,146,933
23,315,824,470 X 100%
= 134.44
54
54
Tahun 2017
Rasio Lancar = 35,613,427,923
24,760,278,702 X 100%
= 143.83
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 7
sebagai berikut:
Tabel 7.
Perhitungan Rasio Lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio Lancar
(%)
2014 23,489,535,307 17,271,211,505
136.00
2015 28,637,802,757 21,818,631,180
131.25
2016 31,345,146,933 23,315,824,470
134.44
2017 35,613,427,923 24,760,278,702
143.83
Sumber: Hasil olahan data
Pada Tabel 7 diatas dapat menunjukkan bahwa hasil perhitungan rasio
lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa dalam tahun 2014-2017
perusahaan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun perubahan yang
berfluktuasi dimana rasio lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu sebesar 136.00% ini berarti
setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar 1.36%, rasio
lancar di tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 0.48% kurang dari
200% termasuk dalam klasifikasi kurang sehat, hal ini disebabkan
55
55
meningkatnya aktiva lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa pada tahun
2015 sebesar Rp 28,637,802,757 dan pada 2016 sebesar Rp 31,345,146,933
dilihat dari persedian, piutang usaha, pajak dibayar dimuka dan beban
dibayar dimuka dan lain-lain. Sedangkan dilihat dari penurunan rasio lancar
dari tahun ke tahun ini disebabkan oleh neningkatnya utang lancar pada
tahun 2015 sebesar Rp 21,818,631,180 dan pada tahun 2016 Rp
23,315,824,470 yang kenaikannya hampir 2 kali lipat dari tahun lalu, tidak
sebanding dengan aktiva lancar mengalami kenaikan yang tidak signifikan.
Pada tahun 2017 rasio lancar mengalami kenaikan sebesar 0.52% atau
143.83% dari tahun 2014 ke 2017 sehinnga Rp 1 utang lancar dijamin oleh
aktiva lancar sebesar 1.44% dari 2 tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan
karena terjadinya persediaan di aktiva lancar yang makin tahun selalu
meningkat.
b. Rasio Cepat
Rasio cepat merupakan rasio yang menghitung kemampuan Yamaha
Darma Motor II dalam membayar kewajiban-kewajiban atau utang lancar
dengan aktiva yang lebih likuid. Sehingga rasio cepat untuk tahun 2014-
2017 dapat ditentukan sebagai berikut:
Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat
perhitungan Rasio lancar (Current Ratio) pada mulai tahun 2014-2017
dilihat dari Aktiva lancar, Persediaan dan Utang lancar. Pada tahun 2014
aktiva lancar sebesar Rp 23,489,535,307, persediaan sebesar Rp
5,513,375,000 dan utang lancar sebesar Rp 17,217,211,505, pada tahun
56
56
2015 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp 28,637,802,757, persedaiaan
menjadi Rp 8,989,590,000 dan utang lancar menjadi Rp 21,818,631,180,
pada tahun 2016 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp 31,345,146,933,
persediaan menjadi Rp 10,131,250,000 dan utang lancar sebesar Rp
23,315,842,470, dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan aktiva lancar Rp
35,613,427,923, pesediaan menjadi Rp 10,559,540,000 dan Utang lancar
menjadi Rp 24,760,278,702.
Rumus Rasio Cepat :
Rasio Cepat = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 100%
Tahun 2014
Rasio Cepat = 23,489,535,307− 5,513,375,000
17,271,211,505× 100%
= 104.08
Tahun 2015
Rasio Cepat = 28,637,802,757−8,989,590,000
21,818,631,180 × 100%
= 90.05
Tahun 2016
Rasio Cepat = 31,345,146,933−10,131,250,000
23,315,824,470×100%
= 91.85
57
57
Tahun 2017
Rasio Cepat = 35,613,427,923−10,559,540,000
24,760,278,702×100%
= 101.25
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 8 sebagai
berikut:
Tabel 8.
Perhitungan Rasio Cepat Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Utang Lancar Rasio
Cepat
2014
23,489,535,307
5,513,375,000
17,271,211,505
104.08
2015
28,637,802,757
8,989,590,000
21,818,631,180
90.05
2016
31,345,146,933
10,131,250,000
23,315,824,470
91.85
2017
35,613,427,923
10,559,540,000
24,760,278,702
101.25
Sumber: Hasil olahan data
Pada Tabel 8 diatas dapat menunjukkan bahwa hasil perhitungan rasio
cepat perusahaan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa pada tahun 2014
mengalami kenaikan sebesar 104.08 % ini berarti setiap Rp 1 utang lancar
dijamin oleh aktiva lancar dan persediaan sebesar 1.04% dan rasio cepat
mengalami penurunan ditahun 2015-2016, sebesar 0.95% termasuk dalam
klasifikasi kurang sehat, hal ini disebabkan Karena meningkatnya
persediaan dari tahun 2015 Rp 8,989,590,000 dan pada tahun 2016 sebesar
Rp 10,131,250,000 yang kenaikannya hampir 2kali lipa dari tahun 2014
sebesar Rp 5,513,375,000 dari tahun sebelumnya.
58
58
Pada tahun 2017 rasio cepat mengalami kenaikan sebesar 1.05% atau
101.25% sehinnga Rp 1 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar dan
persediaan sebesar 1.01% dari 2 tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan
karena terjadinya persediaan yang mengalami kenaikan 0,5% dari tahun
2016 sebesar Rp 10,131,250,000 dan kenaikan terjadi di aktiva lancar
sebesar Rp 35,613,427,923 dan utang lancar sebesar Rp 24,760,278,702
kenaikannya tidak sampai 10% atau 1kali lipat, sehingga rasio cepat tahun
2017 mengalami kenaikan.
c. Net Working Capital
Net Working Capital merupakan kemampuan Yamaha Darma Motor II
Kab. Gowa untuk mengetahui selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar.
Sehingga untuk Net Working Capital tahun 2014-2017 dapat ditentukan
sebagai berikut:
Net Working Capital =Aktiva lancar − Utang Lancar
Tahun 2014
NWC = 23,489,535,307 − 17,271,211,505
= 6,218,323,802
Tahun 2015
NWC = 28,637,802,757 − 21,818,631,180
= 6,819,171,577
Tahun 2016
NWC = 31,345,146,933 − 23,315,824,470
= 8,029,322,463
59
59
Tahun 2017
NWC = 35,613,427,923 − 24,760,278,702
= 10,853,149,221
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 9 sebagai
berikut:
Tabel 9.
Perhitungan Net Working Capital Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Net working Capital
2014 23,489,535,307 17,271,211,505 6,218,323,802
2015 28,637,802,757 21,818,631,180 6,819,171,577
2016 31,345,146,933 23,315,824,470 8,029,322,463
2017 35,613,427,923 24,760,278,702 10,853,149,221
Sumber: Hasil olahan data
Net Working Capital selama 4 tahun mengalami peningkatan. Pada
tahun 2014 Net Working Capital sebesar Rp 6,218,323,802, tahun 2015
sebesar Rp 6,819,171,577, tahun 2016 sebesar Rp 8,029,322,463 dan pada
tahun 2017 sebesar Rp 10,853,149,221. Semakin besar jumlah net working
capital maka semakin tinggi pula tingkat likuiditas Yamaha Darma Motor
II. Pihak manajemen keuangan harus lebih memperhatikan lagi kondisi
likuiditas Yamaha Darma Motor II agar terus meningkat dan tidak sampai
menurun.
60
60
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data melalui pendekatan rasio rentabilitas dan
rasio likuiditas dengan menggunakan data time series dari tahun 2014 s/d 2017,
maka akan disajikan data mengenai hasil perhitungan rasio keuangan untuk
tahun 2014 s/d 2017 yang dapat dilihat melalui tabel yaitu sebagai berikut:
Tabel 10.
Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas Dan Rasio Likuiditas Pada
Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa
Tahun 2014-2017
Jenis Rasio Keuangan Hasil Rasio
Kriteria 2014 2015 2016 2017
A. Rasio Rentabilitas
1. Gross Profit Margin 29% 37,28% 43,27% 49,10% Sangat Efektif
2. Net Profit Margin 51.13% 52.39% 57.31% 61.69% Sangat Efektif
3. Return On Asset 8.73% 11.25% 12.23% 12.99% Sangat Efektif
B. Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar 136.00% 131.25% 134.44% 143.83% Sangat Baik
2. Rasio Cepat 104.08% 90.05% 91.85% 101.25% Baik
Sumber: hasil olahan data
Berdasarkan hasil rasio keuangan dilihat dari rasio rentabilitas (gross
profit margin, net profit margin, dan return on asset) dan rasio likuiditas (rasio
lancar dan rasio cepat). Maka dapat disajikan beberapa hasil penilaian rasio
keuangan khususnya pada kantor cabang Yamaha Darma Motor II di Kab.
Gowa yaitu sebagai berikut:
61
61
1. Rasio Rentabilitas
Berdasarkan hasil analisis rentabilitas khususnya pada kantor cabang
Yamaha darma motor II kab. Gowa periode tahun 2014-2017 yang
menunjukkan bahwa rasio ROA untuk 4 tahun terakhir meningkat. Sedangkat
dilihat dari hasil analisis ROA maka kantor cabang Yamaha darma motor II
kab. Gowa berada dalam kisaran 8-12 % berarti ROA yang dicapai dapat
dikategorikan sangat efektif, hal ini disebabkan karena total asset dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan tahun 2015 sebesar Rp 23,684,011,401, tahun
2016 sebesar Rp 28,864,612,117, tahun 2017 sebesar Rp 31,580,011,261, dan
tahun 2017 sebesar Rp 35,850,430,235. Begitu juga dengan laba bersih setelah
pajak mengalami peningkatan hampir 20% dari tahun 2014 sebesar Rp
2,006,939,698, tahun 2016 sebesar Rp 3,248,452,446, tahun 2017 sebesar Rp
3,860,689,573 dan pada tahun 2017 sebesar Rp 4,656,822,828-,.
Begitu juga dengan NPM untuk tahun 2014-2017 meningkat dan berada
dalam kisaran >20% berarti tingkat NPM yang dicapai sangat efektif, hal ini
disebabkan karena penjualan yang setiap tahun meningkat dan laba bersih
setelah pajak pun meningkat. Sedangkat GPM untuk tahun 2014-2017
meningkat dan berada dalam kisaran >20% berarti tingkat GPM yang dicapai
sangat efektif, hal ini disebabkan karena penjualan sepada motor makin tahun
meningkat dan makin diminati oleh kostumer dan laba kotor juga ikut
meningkat.
62
62
2. Rasio Likuiditas
Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas pada kantor cabang Yamaha
Darma Motor II Kab. Gowa pada tahun 2014-2017, Rasio lancar mengalami
peningkatan karena aktiva lancar tiap tahun meninggat meningkat dan untuk
utang lancar juga ikut meningkat sehingga presentasi rasio lancar berada pada
kisaran >100% yang berarti rasio lancar dikategorikan sangat baik.
Sedangkan rasio cepat pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar
104,08%, sedangkan tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 90.05%
dan 91.85% karena meningkatnya persediaan pada tahun 2014 sebesar Rp
5,513,375,000, tahun 2015 sebesar Rp 8,989,590,000, tahun 2016 sebesar Rp
10,131,250,000 dan tahun 2017 sebesar Rp 10,559,540,000. Dan untuk tahun
2017 mengalami peningkatan dari 2 tahun sebelumnya sebesar 101.25% pada
kisaran >100% maka dikategorikan baik.
58
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Dari hasil penelitian mengenai pengelolaan piutang terhadap penggunaan
rasio rentabilitas dan rasio likuditas pada Kantor Cabang Yamaha Darma
Motor II kab. Gowa, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
Hasil Pengelolaan piutang berdasarkan perputaran piutang pada kantor
cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa tahun 2014-2017 menunjukkan
bahwa perputaran piutang untuk 4 tahun mengalami fluktuasi sehingga
pengelolaan piutang tidak berdasarkan rata-rata utuk perputaran piutang yaitu
15 kali dari rata-rata yang sudah ditetapkan. Sehingga pengumpulan piutang
tepat pada waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan Yamaha Darma
Motor II Kab. Gowa.
Hasil analisis penggunaan rasio rentabilitas khususnya pada kantor
cabang Yamaha darma motor II kab. Gowa tahun 2014-2017 yang
menunjukkan bahwa rasio ROA untuk 4 tahun terakhir meningkat. Sedangkat
dilihat dari hasil analisis ROA maka kantor cabang Yamaha darma motor II
kab. Gowa berada dalam kisaran 8-12 % berarti ROA yang dicapai dapat
dikategorikan efektif. Begitu juga dengan NPM untuk tahun 2014-2017
meningkat dan berada dalam kisaran >20% berarti tingkat NPM yang dicapai
sangat efektif. Sedangkat GPM mengalami penurunan yang >20% berarti
tingkat GPM yang dicapai dalam kondisi efektif.
59
59
Hasil analisis penggunaan rasio likuiditas, khususnya pada kantor
cabang Yamaha Darma Motor II kab. Gowa terdiri dari 3 analisis yaitu; rasio
lancar, rasio cepat dan Net working capital yang menunjukkan bahwa dari 4
tahun ini mengalami peningkatan karena aktiva lancar meningkat pada
kisaran >100% berarti rasio lancar dikategorikan sangat baik. Sedangkan
rasio cepat untuk tahun 2017 mengalami peningkatan dari 2 tahun
sebelumnya kisaran >100% maka dikategorikan baik.
5.2 SARAN
1. Disarankan agar perlu meningkatkan tingkat persedian unit kendaraan
bermotor sehingga dapat meningkatkan rasio lancar dan rasio cepat untuk
mendapatkan aktifa yang lebih baik lagi dan berpengaruh kepada rasio
likuiditas Yamaha Darma Motor II kab. Gowa.
2. Disarankan pula agar perlunya perusahaan mengurangi penggunaan dana
utang sehingga akan dapat meningkatkan laba Yamaha Darma Motor II kab.
Gowa ditahun yang akan datang.
3. Disarankan untuk melengkapi dan memperjelas data perusahaan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Mahmud M. Hanafi. 2011. Analisi Laporan Keuangan. Yogyakarta :
UPP STIM YKPN.
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat.
Aliminsyah dan Padji. 2006. Kamus istilah akuntansi. Bandung: CV Rama widya.
Ariyanty, Rezki. 2015. Analisis pengelolaan piutang sebagai upaya menjaga likuiditas
dan meningkatkan rentabilitas. Jurnal administrasi bisnis (JAB). Vol. 32 No. 2
April 2016
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia.
Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan : Teori dan Soal Jawab Bandung : Cv.
Alfabeta
Fitriah. 2014. Pengaruh Faktor Pengelolaan Piutang Terhadap Likuiditas dan
Profitabilitas Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia di BEI. [Skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Harahap, Sofyan Safri, 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers
Hery. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta, Kencana Prenada Media Group
-------. 2012. Teori akuntansi . Jakarta, Kencana Prenada Media Group
-------. 2013. Akuntasi Keuangan Menengah, CPAS, Yogjakarta
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke-6. Jakarta: Rajawali Pers.
---------. 2015. Analisis laporan keuangan. Jakarta, rajawali PT Raja Grafindo Persada.
-------------. 2015. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
-------------, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kirana, Indah Nur. 2016.Analisis pengaruh manajemen piutang terhadap likuiditas dan
profabilitas perusahaan. Fakultas Ekonomi Institute Pertanian Bogor
Komariyah, Saefi. 2013. Pengaruh perputaran piutang terhadap kinerja perusahaan, studi
pada PT Jaido Metal Industries.
Margaretha, Farah. 2013. Manajemen keuangan. Jakarta: pt. Grasindo
Martani, dwi, Sylvia Veronika, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, Edward Tanujaya.
2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat
Munawir, S., 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan ketigabelas,
Yogyakarta, Liberty
Nurdiana, syarifa. 2015. Analisis kinerja keuangan pada peorasi bintang mandiri
dimakassar periode tahun 2012-2014.
Periansya, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
64
Sugiono, Arief dan Edi Untung, 2016. Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan
Keuanga. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono., 2013. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif fan R&D cetakan ke 19.
Penerbit alphabet, CV. Bandung.
-----------., 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Surono, Ardhi, Aditya Bagus., Rahayu, Sri Mangesti., Zohra Z.A. 2015. Pengelolaan
piutang yang efektif sebagai upaya meningkatkan profibilitas. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015.
Sutrisno. 2007. Manajemen keuangan. Yogyakarta: ekonisia
----------. 2012. Manajemen keuangan teori, Konsep dan Aplikasi. Yokyakarta:
EKONISIA
Syamsuddin, Lukman, 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
---------------, 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.