konsentrasi akuntansi korporasi program studi …

81
i ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG TERHADAP PENGGUNAAN RASIO RENTABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS PADA KANTOR CABANG YAMAHA DARMA MOTOR II DI KABUPATEN GOWA Skripsi Untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi Diajukan oleh: NUR RAHMANIA 2015221745 KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NOBEL INDONESIA MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 19-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

i

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG TERHADAP PENGGUNAAN

RASIO RENTABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS PADA

KANTOR CABANG YAMAHA DARMA MOTOR II

DI KABUPATEN GOWA

Skripsi

Untuk memenuhi salah satu persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh:

NUR RAHMANIA

2015221745

KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

NOBEL INDONESIA MAKASSAR

2019

Page 2: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

ii

PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG TERHADAP PENGGUNAAN

RASIO RENTABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS PADA

KANTOR CABANG YAMAHA DARMA MOTOR II

DI KABUPATEN GOWA

Nama Mahasiswa : NUR RAHMANIA

NIM : 2015221745

Program Studi : Strata Satu (S-1)

Jurusan : Akuntansi

Konsentrasi : Akuntansi Korporasi

Disetujui oleh

Pembimbing

Mardiana Ibrahim, SE.,M.Si

Diketahui oleh

Wakil Ketua I Ketua Jurusan

Bidang Akademik

Dr. Ahmad Firman, SE., M.Si Indrawan Azis, SE., M.Ak

Page 3: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG TERHADAP PENGGUNAAN

RASIO RENTABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS PADA KANTOR

CABANG YAMAHA DARMA MOTOR II

DI KAB. GOWA

Diajukan oleh

Nama : NUR RAHMANIA

Nim : 2015221745

yang telah dipertahankan dihadapan tim penguji tugas akhir/skripsi

STIE Nobel Indonesia Pada tanggal 21 Februari 2019

dan dinyatakan diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Akademik

Makassar, februari 2019

Pembimbing : Mardiana Ibrahim, SE.,M.Si : 1. …………………

Penguji 1 : Drs. Syarifuddin Lantjo, M.Si.,Ak : 2…………………..

Penguji 2 : Indrawan Azis, SE., M.Ak : 3…………………..

Mengesahkan

Wakil Ketua I Bidang Akademik Ketua Jurusan

( Dr. Ahmad Firman, SE., M.Si ) ( Indrawan Azis, SE., M.Ak )

Mengetahui

Ketua STIE Nobel Indonesia Makassar

( Dr. H. Mashur Razak, SE., M.M )

Page 4: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

iv

ABSTRAK

Nur Rahmania. 2019. Analisis Pengelolaan Piutang Terhadap Penggunaan Rasio

Rentabilitas dan Rasio Likuiditas Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II

Di Kab. Gowa. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Korporasi. STIE Nobel Indonesia.

Pembimbingan Mardiana Ibrahim.

Tujuan dari peneliti ini adalah untuk menganalisis pengelolaan piutang yang

dilakasanakan oleh perusahaan terhadap penggunaan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas

pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa. Adapun metode analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio rentabilitas dan rasio likuiditas.

Berdasarkan dari hasil analisis pengelolaan piutang yang efektif ditandai dengan

kebijakan Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa dalam menentukan

standar kredit, persyaratan kredit, persyaratan pembayaran kredit dan pengumpulan

piutang penjualan sepeda motor dilihat dari rasio rentabilitas dan rasio likuiditas di kantor

Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa. Dari hasil perhitungan tahun 2014-2017 rasio

rentabilitas mengalami kenaikan dari Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Return

On Asset mengalami kenaikan yang sangat efisien untuk Yamaha Darma Motor II di Kab.

Gowa dan rasio Likuiditas mengalami kenaikan yang baik dari rasio lancar dan rasio

cepat. Adapun pengelolaan piutang yang baik mampu membuat perusahaan memperoleh

laba lebih banyak dari tahun ke tahun.

Kata Kunci: Pengelolaan Piutang, Rasio Rentabilitas, Rasio Likuiditas

Page 5: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

v

ABSTRACT

Page 6: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

vi

MOTTO

“Orang tua saya bekerja terlalu keras

untuk saya, bukan supaya saya tidak hanya

menjadi orang biasa tapi menjadi orang

luar biasa”

“bekerja keraslah, bermimpilah lebih

besar dan jadilah yang terbaik”

Page 7: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

vii

PERSEMBAHAN

SEIRING RASA SYUKUR KARYA INI SAYA PERSEMBAHKAN

UNTUK: AYAHANDA (SANUSI) DAN IBUNDA (SUPIATI)

TERCINTA YANG SELALU MENDOAKAN, MEMDUKUNG DAN

MEMBIMBINGKU DENGAN CINTA DAN KASIH SAYANG YANG

TULUS.

ADIK-ADIK SAYA:

(SITTI MAHDIYAH KHULWA & MUH. BHAHRUN)

DAN KELUARGA BESAR SAYA YANG SELALU MENSUPPORT

DAN MENDOAKAN SAYA SELAMA INI.

Page 8: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya sehingga

skripsi yang berjudul, “Analisis Pengelolaan Piutang Terhadap Penggunaan

Rasio Rentabilitas dan Rasio Likuiditas Pada Kantor Cabang Yamaha

Darma Motor II Di Kab. Gowa” dapat diselesaikan oleh peneliti.

Penelitian menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak

kekurangan dalam skripsi ini, walaupun telah diusahakan secara maksimal.

Namun, penelitian berharap agar skripsi ini dapat berguna untuk menambah

pengetahuan pembaca tentang pengelolaan piutang di kantor Yamaha, khususnya

daerah Kabupaten Gowa.

Penelitian tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, baik secara moril maupun materil dalam penelitian

dan dalam penyusunan skripsi ini. Sehubung dengan hal tersebut, peneliti merasa

perlu untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua saya yang telah memberi dukungan serta lantunan doa yang

senantiasa tercurah dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Mashur Razak, SE.,MM, selaku ketua Stie Nobel Indonesia.

3. Ibu Mardiana Ibrahim, SE.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingannya selama penyusunan proposal hingga skripsi.

Page 9: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

ix

4. Bapak Indrawan Azis, SE., M.Ak, selaku ketua jurusan Akuntansi yang telah

memberikan arahan dan masukan bagi penulis.

5. Drs. Syarifuddin Lantjo, M.Si.,Ak dan Indrawan Azis, SE., M.Ak, selaku

dosen penguji I dan II yang telah memberikan banyak kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu dosen yang telah begitu tulus membekali penulis dengan ilmu dan

pelajaran yang sangat berharga.

7. Saudara(i) saya yang telah memberi bantuan baik itu material serta do’a dari

awal perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi ini.

8. Kantor Yamaha Darma Motor II di Kabupaten Gowa atas bantuan dan fasilitas

yang diberikan kepada penulis selama melaksanakan penelitian Disana.

9. Rekan-rekan kelas penulis khususnya Jurusan Akuntansi pagi angkatan 2015

terima kasih banyak atas kebersamaan yang indah selama perkuliahan selalu

kompak dan solid dalam meraih ilmu dan terkhusus sahabat-sahabat saya di

Wanita karir.

10. Terkhusus juga kepada sahabat saya yang selalu mendampingi saya dalam suka

dan duka diwaktu penulisan skripsi diantaranya Malahayati dan Mustakima

yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis.

11. Semua orang yang kucintai, kusayangi, dan kuhormati yang tidak dapat kutulis

satu persatu di skripsi ini akan tetapi selalu terukir dalam hati dan di dalam

jiwa penulis, terima kasih atas doa restu, semangat, motivasi dan pengorbanan

yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

Page 10: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

x

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi diri penulis

dan para pembaca yang berkenan mempelajarinya. Sebelumnya penulis mohon

maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan penulis baik yang disengaja atau yang

tidak disengaja karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

Mudah-mudahan segalah bantuan dan jerih payahnya yang telah diberikan kepada

penulis akan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin. . .

Makassar, 21 Februari 2019

Penulis

Page 11: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

xi

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ...................................................................................................... ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ..................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8

2.1 Pengelolaan Piutang ................................................................................................. 8

2.1.1 Analisis Kredit .................................................................................................. 9

2.1.3 Waktu Kredit ............................................................................................ 10

2.1.4 Teknik Pengumpulan Piutang ......................................................................... 11

2.1.5 Pengukuran Efisiensi Piutang ......................................................................... 12

2.1.6 Perputaran Piutang ......................................................................................... 13

2.2 Analisis Rasio Keuangan ....................................................................................... 14

2.2.1 Manfaat Analisis Laporan Keuangan .............................................................. 16

2.3 Rasio Rentabilitas.................................................................................................. 16

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas ............................................. 17

2.3.2 Jenis – jenis Rasio Rentabilitas ...................................................................... 18

2.3.3 Rumus-Rumus Rasio Rentabilitas ................................................................. 18

2.4 Rasio Likuiditas ..................................................................................................... 20

2.4.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas .............................................................. 20

Page 12: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

xii

2.4.2 Rumus-Rumus Rasio Likuiditas ...................................................................... 21

2.5 Hubungan antara Piutang dengan Rentabilitas dan Likuiditas .......................... 23

2.6 Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 24

2.7 Kerangka Pikir ....................................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 27

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................ 27

3.2.1 Populasi .................................................................................................... 27

3.2.2 Sampel ...................................................................................................... 28

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 28

3.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 29

3.4.1 Jenis Data ....................................................................................................... 29

3.3.2 Sumber Data .................................................................................................... 29

3.5 Metode Analisis Data ....................................................................................... 30

3.6 Definisi Operasional ......................................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 34

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................................ 34

4.1.1 Sejarah Singkat Yamaha Darma Motor ........................................................... 34

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................ 35

4.1.3 Struktur Organisasi Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ............................... 36

4.1.4 Uraian Tugas ................................................................................................... 37

4.1.5 Persyaratan Kredit Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ............................... 39

4.1.6 Standar Kredit dan Syarat Pembayaran Kredit Yamaha Darma Motor II Kab.

Gowa ........................................................................................................................ 39

4.1.7 Cara Pengumpulan Piutang ............................................................................. 40

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................................... 41

4.2.1 Pengelolaan Piutang Berdasarkan Perputaran Piutang dan umur rata-rata

piutang pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ......................... 41

4.2.2 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Rentabilitas pada

Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa .............................................. 45

4.2.3 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Likuiditas Pada

Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa .............................................. 52

Page 13: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

xiii

4.3 Pembahasan ............................................................................................................ 60

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 63

5.1 SIMPULAN ........................................................................................................... 63

5.2 SARAN .................................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 65

Page 14: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Total penjualan motor Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II

Kab. Gowa ................................................................................................ 5

Tabel 2 Penelitian terdahulu.................................................................................. 23

Tabel 3 Perhitungan Perputaran Piutang dan Umur Rata-Rata Piutang Yamaha

Darma Motor II Kab. Gowa tahun 2014-2017......................................... 43

Tabel 4 Perhitungan Gross profit margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 46

Tabel 5 Perhitungan Net profit margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 48

Tabel 6 Perhitungan Return On Asset Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 50

Tabel 7 Perhitungan Rasio Lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 53

Tabel 8 Perhitungan Rasio Cepat Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 56

Tabel 9 Perhitungan Net Working Capital Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017 ..................................................................................... 58

Tabel 10 Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas Dan Rasio Likuiditas Pada Kantor

Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa Tahun 2014-2017 ............ 59

Page 15: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir ....................................... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Corn Dryer

Gowa ........................................................................................................................... 44

Page 16: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan yang memiliki aktivitas menyalurkan kredit membutuhkan

pengelolaan piutang dalam menjalankan kegiatannya agar tujuan perusahaan

dapat tercapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan

jangka pendek adalah untuk memperoleh keuntungan, sedangkan tujuan jangka

panjangnya untuk menjaga kelangsungan hidup atau eksistensi perusahaan.

Penggunaan sumber daya modal secara optimal sangat disarankan untuk

kelancaran seluruh kegiatan perusahaan, diantaranya pengelolaan piutang.

Piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan

umumnya dalam bentuk kas dari pihak lain. Accounts Receivable atau biasa

disingkat AR, Piutang merupakan salah satu jenis dari transaksi akuntansi yang

memiliki pengertian penagihan kepada konsumen yang telah berutang. Pihak

yang memberikan utang kepada konsumen ini bermacam-macam, mulai dari

orang atau perorangan, perusahaan ataupun organisasi. Pemberian utang

kepada seseorang biasanya karena ia telah mendapatkan layanan atau barang

dengan sistem kredit, Menurut Hery (2013:181). Piutang juga menimbulkan

risiko yang cukup besar, dimana akan terjadi keterlambatan dalam pelunasan

dan kemungkinan tidak tertagihnya sebagian bahkan seluruhnya sehingga

menimbulkan penghapusan piutang.

Page 17: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

2

Piutang memerlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan

efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan

tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.

Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan

sebagai berikut: Standar kredit, Persyaratan kredit, dan Kebijakan

pengumpulan piutang atau penagihan.

Pengelolaan piutang yang efektif akan mempengaruhi peningkatan

rentabilitas perusahaan, karena dalam upaya pengelolaan piutang yang efektif

pada perusahaan akan menggambarkan tingkat rentabilitas. Hubungan dari

pengelolaan piutang yang efektif dengan rentabilitas yaitu piutang yang efektif

menggambarkan setiap perputaran piutang dalam periode semakin tinggi,

sehingga perusahaan berpeluang mendapatkan peluang keuntungan dari

timbulnya perputaran piutang yang semakin cepat dan pada akhirnya

mempengaruhi rentabilitas perusahaan.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi

otomotif adalah Yamaha Darma Motor yang salah satunya memproduksi

kendaraan beroda dua. Yamaha Darma Motor juga tidak lepas dari persaingan

yang semakin tajam khususnya dalam otomotif karena kebanyakan perusahaan-

perusahaan menghasilkan produk yang sejenis. Oleh karena itu, dalam

melaksanakanan aktifitas penjualan perusahaan harus dapat merancang strategi

pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

meningkatkan pembelian konsumen pada produk tersebut.

Page 18: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

3

Dengan demikian, untuk mencapai penjualan perusahaan adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi pencapaiannya target penjualan tersebut meliputi

peningkatan kualitas produk yang ditawarkan, perbaikan kinerja perusahaan

dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM, penetapan strategi

harga yang mendukung terjadinya peningkatan, pembaharuan pasar sasaran

dan penerapan kredit.

Sekarang ini banyak perusahaan yang memilih kebijakan kredit yaitu

suatu kebijakan yang di gunakan untuk menaikkan volume penjualan karena

dengan sistem pemberian pinjaman harganya akan lebih tinggi dibandingkan

dengan harga tunai. Sedangkan, konsumen dapat menggunakan motor dengan

uang yang belum cukup untuk membeli motor dan perusahaan akan

mendapatkan keuntungan harga yang lebih tinggi untuk mengetahui

keuntungan yang terjadi di Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa, maka harus

melakukan beberapa analisis keuangan apakah piutang atau pinjaman yang

berikan kepada masyarakat berjalan dengan lancar atau tidak maka dengan cara

mengetahui laba perusahaan peneliti akan mengetahui keuntungan yang terjadi

di perusahaan dengan menggunakan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas

supaya mengetahui pengelolaan piutang di perusahaan tersebut.

Pengelolaaan piutang terhadap penggunaan rasio rentabilitas yaitu

ketetapan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa untuk mendapatkan laba di

setiap kegiatan penjualan sepeda motor. Kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba disebut dengan rasio rentabilitas. Rasio yang digunakan

untuk menghitung tinggat rasio rentabilitas diantaranya Groos profit margin,

Page 19: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

4

Net ptofit margin, dan Return on asset (ROA). Penggunaan rasio likuiditas

dalam menentukan liquid atau illiquid suatu perusahaan. Rasio likuiditas

Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa ditentukan melalui perhitungan rasio,

rasio yang digunakan untuk mengetahui informasi modal kerja yaitu aktiva

lancar, persediaan dan hutang lancar. Rasio yang digunakan yaitu: Rasio

lancar, rasio cepat dan Net Working Capital.

Apabila perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah

yang besar, hal tersebut memungkinkan tingkat likuiditas akan terjaga tetapi

kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun sehingga

berdampak kepada menurunnya rentabilitas.

Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan Yamaha Darma Motor dapat

diketahui bahwa kinerja keuangan yang terjadi di Perusahaan Yamaha Darma

Motor selama tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 dari laporan laba rugi pada

tahun 2014 sampai 2017 piutang meningkat signifikan yang menghasilkan laba

juga meningkat secara signifikan. Dari laporan neraca pada tahun 2014 sampai

2017 pada aset lancar meningkat. Untuk total kewajiban pada tahun 2014 sampai

2017 juga meningkat secara signifikan.

Page 20: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

5

Tabel 1.

Total Penjualan Motor Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II

Kab. Gowa

Tahun Type Penjualan

Motor

2014

- Yamaha Fino (Yamaha Fino Classic, Yamaha Fino Fasion, Yamaha

Fino Sporty), - Yamaha Jupiter ( Yamaha Jupiter MX, Yamaha

Jupiter MX CW, Yamaha Jupiter MX CW AT, Yamaha Jupiter Z,

Yamaha Jupiter ZX CW, Yamaha Jupiter SE),

- - Yamaha Mio (Yamaha Mio CW, Yamaha Mio CW SE, Yamaha

Mio J CW FI, Yamaha Mio Soul, Yamaha Mio Sporty cw), -

Yamaha Scorpio Z CW.

312 unit

2015

- Yamaha R (Yamaha R25, Yamaha R15), Yamaha Byson

- Yamaha Force (Yamaha Force Elegan, Yamaha Forcen Sporty)

- Yamaha Jupiter (Yahama Jupiter MX CW AC, Yamah Jupiter Z CW

FI, Yamaha Jupiter MX Moto GP)

- Yamaha New (Yamaha New GT, Yamaha New Scorpio, Yamaha

New Vixion, Yamaha New Vixion Non)

- Yamaha Vega (Yamaha Vega R, Yamaha Vega RR, Yamaha Vega

RR ZR, Vega ZR), Yamaha Vixion (Yahama Vixion KS,Yamaha

Vixion KS Non)

381 unit

2016

- Yamaha Byson (Yamaha Byson, Yamaha Byson FI)

- Yamaha Fino (Yamaha Fino Classic, Yamaha Fino Fashion,

Yamaha Fino Premium FI, Yamaha Fino Premium FI SE, Yamaha

Fino Sporty FI, Yamaha Fino Sporty FI SE), Yamaha Force

(Yamaha Force Elegan, Yamaha Force Sporty), Yamaha GT

(Yamaha GT 125, Yamaha GT 125 Garuda),

- Yamaha Jupiter (Yamaha Jupiter MX CW Moto GP Livery, Yamaha

Jupiter MX King, Yamaha Jupiter MX King GP Livery, Yamaha

Jupiter Z FI.)

454 unit

2017

- Yamaha Matic (Yamaha Matic ALL SOUL GT BARU, Yamaha

Matic Mio M3 125, Yamaha Matic GT 125, Yamaha Matic SOUL

GT, Yamaha Matic Mio J, Yamaha Matic Mio GT, Yamaha Matic

X-Ride, Yamaha Matic Fino Sporty FI, Yamaha Matic Xeon RC,

Yamaha Matic GT 125 Garuda).

- Yamaha Jupiter Mx Moto Gp, Yamaha Lexam,

- Yamaha Mio (Yamaha Mio Gt, Yamaha Mio Gt Moto, Yamaha Mio

Sporty, Mio J Fi Te), New Scorpio, New Vixion.

553 unit

Page 21: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

6

Dilihat dari Tabel 1 diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjulan 20 type

sepeda motor tersebut pada tahun 2014 menghasilakan penjualan motor sebanyak

312 Unit. Di tahun 2015 menghasilkan penjualan motor sebanyak 381 unit. Di tahun

2016 menghasilkan penjulanan sepeda motor sebanyak 454 unit. Dan dari tahun

ketahun sampai tahun 2017 kantor cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

mengalami kenaikan penjualan motor sebesar 553 unit sepeda motor.

Pada penelitian ini, rasio yang digunakan hanya dua kategori yaitu rasio

likuiditas dan rentabilitas. Berdasarkan keterangan diatas, pendapatan dari unit

yang dijual perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2014 s/d 2017.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melaksanakan

penelitian dengan judul “Analisis Pengelolaan Piutang Terhadap Penggunaan

Rasio Rentabilitas dan Rasio Likuiditas pada Kantor Cabang Yamaha

Darma Motor II di Kab. Gowa”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah

sebagai berikut, yaitu: “Bagaimana pengelolaan piutang terhadap penggunaan

rasio rentabilitas dan rasio likuiditas pada Kantor Cabang Yamaha Darma

Motor II di Kab. Gowa?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan piutang terhadap

penggunaan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas pada kantor cabang Yamaha

Darma Motor II di Kab. Gowa.

Page 22: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan referensi yang

dapat dijadikan acuan dalam penelitian lain maupun pada perusahaan. Hasil

dari penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan pemahaman lebih

mendalam tentang analisis pengelolaan piutang terhadap penggunaan rasio

rentabilitas dan rasio likuiditas pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor

II di Kab.Gowa.

2. Manfaat Praktis

Dari penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan referensi bagi para

manajer dalam upaya memaksimalkan rentabilitas sebagai tujuan utama

perusahaan. Bagi pihak manajemen dapat digunakan sebagai pedoman

untuk mengetahui rasio rentabilitas dan rasio likuiditas yang seharusnya

terjadi dalam pengelolaan piutang. Dengan diterapkannya kedua rasio diatas

dapat mendorong para eksekutif dan karyawan untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi proses memberi pinjaman (piutang) agar mencapai

target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Page 23: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelolaan Piutang

Menurut Kasmir (2015:41) Piutang merupakan tagihan perusahaan

kepada pihak lainnya yang memiliki jangkah waktu yang tidak lebih dari satu

tahun. Piutang ini terjadi akibat dari penjualan barang atau jasa kepada

konsumennya secara angsuran (Kredit). Piutang usaha biasanya diperkirakan

akan dapat tagihan dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam

jangkah waktu 30 hari hingga 60 hari, piutang usaha diklarifikasi dalam aktiva

lancar.

Piutang tidak hanya karena penjualan barang dagangan secara kredit,

tetapi dapat karena hal-hal lain misalnya piutang pada pegawai, piutang karena

penjualan aktiva tetap secara kredit, piutang karena penjualan saham secara

kredit atau adanya uang muka pembelian atau kontrak kerja lainnya

Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu,

efektivitas pengelolaan piutang adalah kemampuan perusahaan dalam

mengelola piutang secara baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sehingga

tidak mengganggu aliran kas. Pengumpulan piutang tepat pada waktu yang

telah ditetapkan sesuai dengan jangka waktunya dan tingkat perputaran piutang

sesuai dengan standar yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan

modal kerja yang tertanam dalam piutang dapat digunakan secara efisien.

Page 24: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

9

9

2.1.1 Analisis Kredit

Analisis kredit adalah cara untuk menghitung kelayakan kredit suatu

usaha atau organisasi. Dengan perkataan lain, analisis kredit adalah penilaian

kemampuan suatu perusahaan menghargai semua kewajiban keuangannya.

Laporan keuangan teraudit dari sebuah perusahaan besar dapat dianalisis ketika

perusahaan itu menerbitkan obligasi. Atau dapat menganalisis laporan

keuangan suatu usaha kecil sebelum pinjaman komersial diberikan atau

diperbarui. Istilah ini mengacu pada kedua kasus, apakah bisnis itu besar atau

kecil.

Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu kredit, perlu

dilakukan analisis kepada calon debitur yaitu analisis 5 C. Penilaian kredit

dengan metode analisis 5 C adalah sebagai berikut:

a. Character (Watak)

Analisis ini untuk mengetahui watak yang berkaitan dengan integritas

dari calon nasabah, integritas ini sangat menentukan kemauan membayar

kembali nasabah atas kredit yang telah dinikmatinya. Orang yang memiliki

karakter yang baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan

berbagai cara.

b. Capital (Modal)

Analisis ini berkaitan dengan nilai kekayaan yang dimiliki calon

nasabah yang biasanya diukur dari modal sendiri yaitu total aktiva dikurangi

total kewajiban (untuk perusahaan).

Page 25: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

10

10

c. Capacity (Kemampuan)

Adalah penilaian terhadap calon debitur dan dalam kemampuan untuk

memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian akad kredit

yaitu melunasi utang pokok dan bunga.

d. Condition Of Economy (Kondisi Ekonomi)

Kondisi perekonomian akan mempengaruhi kegiatan dan prospek usaha

peminjam, dalam rangka proyeksi pemberian kredit, kondisi perekonomian

harus pula dianalisis (paling sedikit selama jangka waktu kredit).

2.1.2 Syarat Kredit

Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan

dan potongan tunai untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang

mempengaruhi syarat kredit adalah :

a. Sifat ekonomik produk

b. Kondisi penjual

c. Kondisi pembeli

d. Periode kredit

e. Potongan tunai

f. Tingkat bunga bebas risiko.

2.1.3 Waktu Kredit

Kredit dilihat dari sudut jangak waktunya:

a. Kredit jangkah waktu pendek

Kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun

Page 26: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

11

11

b. Kredit jangkah menengah

Kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun

c. Kredit jangkah panjang

Kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun

2.1.4 Teknik Pengumpulan Piutang

Teknik pengumpulan piutang dilakukan bilamana pelanggan atau

pembeli belum memenuhi pembayaran sampai jatuh tempo yang sudah

ditentukan oleh perusahaan. Menurut Margaretha (2013:85) menjelaskan ada

lima metode dalam penagihan piutang kepada pelanggan yaitu seperti

penagihan melalui surat, melalui telepon, mengunjungi personal,

pembentukan agen penagihan dan aksis legal.

Sejumlah teknik pengumpulan piutang yang biasanya dilakukan oleh

perusahaan bilamana langganan atau pembeli belum membayar sampai

dengan waktu yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Melalui surat

Bilamana waktu pembayaran utang dari langganan sudah lewat beberapa

hari tetapi belum juga dilakukan pembayaran maka perusahaan dapat

mengirimkan surat dengan nada “mengigatkan” langganan yang belum

membayar tersebut bahwa utangnya sudah jatuh tempo. Apabila hutang

tersebut belum juga dibayar setelah beberapa hari surat dikirimkan, maka

dapat dikirimkan surat kedua yang nadanya lebih keras.

Page 27: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

12

12

2. Melalui Telepon

Apabila setelah dikirim surat teguran ternyata utang-utang tersebut belum

juga terbayar, maka bagian kredit dapat menelepon langganan secara

pribadi memintanya untuk segera melakukan pembayaran. Kalau dari

hasil pembicaraan tersebut ternyata misalnya langganan mempunyai

secara pribadi memintanya untuk segera melakukan pembayaran. Kalau

dari hasil pembicaraan tersebut ternyata misalnya langganan mempunyai

alasan yang dapat diterima maka mungkin perusahaan dapat memberikan

perpanjangan sampai jangka waktu tertentu.

3. Kunjungan personal

Teknik pengumpulan piutang dengan jalan melakukan kunjungan secara

personal atau pribadi ke tempat langganan seringkali digunakan karena

dirasakan sangat efektif dalam usaha-usaha pengumpulan piutang.

4. Tindakan yuridis

Bilamana tenyata langganan tidak mau membayar utang-utangnya maka

dapat menggunakan tindakan-tindakan hukum dengan mengajukan

gugatan perdata melalui pengadilan.

2.1.5 Pengukuran Efisiensi Piutang

Piutang yang diberikan kepada para pelanggan harus dapat

mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu perlu diketahi efisiensi

piutang tersebut untuk mengukur tingkat efisiensi piutang dapat digunakan

dua ukuran yakni tingkat perputaran dan umur rata-rata piutang. Semakin

Page 28: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

13

13

tinggi tingkat perputaran piutang semakin efisien piutang tersebut atau

semakin cepat piutang di bayar semakin efisien.

2.1.6 Perputaran Piutang

Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang

erat dengan volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan

oleh penjualan barang-barang secara kredit dan hasil dari penjualan secara

kredit netto dibagi dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang.

Nilai dari perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran piutang

tersebut. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran yang ditetapkan

berarti makin lama modal terikat dalam piutang.

Menurut Sutrisno (2012:220) perputaran piutang adalah ukuran

efektivitas pengelolaan piutang. Adapun menurut Hery ( 2012:24 ) Perputaran

piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama periode

penagihan piutang selama satu periode akuntansi. Sedangkan menurut Agus

Sartono (2010:119) Perputaran piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan

untuk mengubah piutang menjadi kas.

Menurut Munawir (2012:75) Perputaran piutang adalah rasio yang

digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang ditanam dalam piutang

berputar dengan periode tertentu yaitu dengan membagi total penjualan kredit

dengan piutang rata-rata.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa perputaran

piutang merupakan mengukur seberapa sering piutang usaha berhasil ditagih

Page 29: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

14

14

dalam satu periode, dan jumlah hari penjualan dalam piutang merupakan

estimasi lamanya piutang usaha beredar.

a. Perputaran piutang (Receivable turn over)

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

beberapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana

yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Rumus tingkat perputaran piutang:

Perputaran Piutang =

Penjualan Kredit

Piutang Rata-rata

b. Umur rata-rata penagihan piutang (Days of receivable)

Umur rata-rata piutang adalah alat untuk menilai kebijakan penyaluran

kredit dan pengumpulan piutang (Syamsuddin, 2011:50).

Rumus perhitungan umur rata-rata piutang:

Umur Rata-rata Piutang =

Jumlah dalam 1 Tahun (360)

Perputaran Piutang

2.2 Analisis Rasio Keuangan

Menurut James C. Van Home merupakan indeks yang menghubungkan 2

angka akuntansi yang diperoleh dengan membagi satu angka lainnya. Rasio

keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini terlihat kondisi kesehatan perusahaan

yang bersangkutan.

Page 30: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

15

15

Menurut Kasmir (2015:104) Rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Perbandingan

dapat dilakukan dengan satu komponen dengan komponen dalam satu laporan

keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan.

Kemudian angka dibandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode

maupun beberapa periode.

Menurut Irawati (2005:22) Rasio keuangan adalah teknis analisis dalam

bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi

keuangan suatu perusaat dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha suatu

perusahaan pada satu periode tertentu ataupun hasil-hasil untuk suatu

perusahaan pada satu periode tertentu dengan cara membendingkan dua buah

variable yang diambil dari laporan keuangan perusahaan baik kolom neraca

maupun laba rugi.

Analisis keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai

berikut:

a. Rasio Neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber

dari neraca.

b. Rasio Laporan Laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya

bersumber dari laporan laba rugi.

c. Rasio Antarlaporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber

(data campuran), baik yang ada dineraca maupun di laporan laba rugi.

Page 31: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

16

16

2.2.1 Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Menurut Ihram Fahmi (2013:109) manfaat rasio keuangan adalah:

a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat

menilai kinerja dan persentase perusahaan.

b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen

sebagai rujukan untuk membantu perencanaan.

c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi

kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.

d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat

digunakan untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi

dikaitan dengan adanya jaminan langsung pembayaran bunga dan

pengambilan pokok pinjaman.

e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak

stakehorder organisasi.

2.3 Rasio Rentabilitas

Rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal

yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah

kemampuan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Pada umumnya

masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena laba

yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan atau koperasi

telah dapat bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan

membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang

Page 32: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

17

17

menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lainnya ialah menghitung

rentabilitasnya (Riyanto, 2001 :37).

Rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi usaha dan rentabilitas yang dicapai oleh perusahaan dalam

suatu periode. (Kasmir, 2015:234)

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi rate of return (Rentabilitas) adalah:

a. Volume penjualan Salah satu indikator untuk mengetahui kemajuan suatu

perusahaan adalah penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan

maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan

sehingga biaya-biaya akan tertutup juga. Hal ini mendorong perusahaan

untuk mengefektifkan modal untuk mengembangkan usahanya.

b. Efisiensi penggunaan biaya Modal yang diperoleh perusahaan untuk

mengembangkan usahanya harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan

secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal harus digunakan

untuk usaha yang tepat dengan pengeluaran yang hemat sehingga

keberhasilan usaha akan tercapai secara tidak langsung pula akan

mempengaruhi tingkat rentabilitas.

c. Profit margin Profit margin adalah laba yang diperbandingkan dengan

penjualan. Profit margin digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan

yang dapat dicapai oleh perusahaan berkaitan dengan penjualan

perusahaan.

Page 33: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

18

18

d. Struktur modal perusahaan Struktur modal adalah pembiayaan

pembelanjaan permanen perusahaan yang terutama pada hutang jangka

panjang, saham preferen dan modal saham biasa, tetapi tidak termasuk

hutang jangka pendek.

2.3.2 Jenis – jenis Rasio Rentabilitas

a. Rentabilitas ekonomi (Earning Power)

Rentabilitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan

modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Modal yang dipergunakan untuk

menghitung rentabilitas ekonomis hanyalah modal yang dipakai untuk

operasional perusahaan, sedangkan laba yang dipakai adalah laba usaha

sebelum pajak.

b. Rentabilitas modal sendiri

Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan

dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan

keuntungan. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal

sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan

pajak perseroan atau income tax. Sedangkan modal yang diperhitungkan

hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan.

2.3.3 Rumus-Rumus Rasio Rentabilitas

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah

perusahaan membayar harga pokok penjualan.

Page 34: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

19

19

Rumus untuk mencari Gross Profit Margin yaitu:

Gross Profit Margin = Laba Kotor

Penjualan × 100%

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rasio ini digunakan untuk mengukur presentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga

dan pajak. Lukman Syamsuddin (2013:62) mendefinisikan NPM sebagai

berikut, Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (Net

Profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk

pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik

operasi suatu perusahaan.

Rumus untuk mencari Net Profit Margin yaitu:

Net profit margin = Laba Bersih Setelah Pajak

penjualan × 100%

c. Return On Assets

Menurut Kasmir (2016:201) ROA digunakan untuk menunjukkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset

yang dimiliki. Return On Asset (ROA) menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return

On Asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas

yang ada. Return On Asset (ROA) atau yang sering disebut juga Return On

Page 35: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

20

20

Investment (ROI) diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih

setelah pajak terhadap total aktiva.

Rumus untuk mencari Return on Assets yaitu:

ROA = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Asset× 100%

2.4 Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas

jangka pendek suatu perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan

relatif terhadap hutang lancarnya.

Menurut Sugiono dan Edi (2016:57) “Rasio Likuiditas adalah rasio yang

bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya”. Menurut Periansya (2015:37) “Rasio Likuiditas

adalah rasio yang digunakan untuk memenuhi kwajiban finansial jangka

pendek”

2.4.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas

Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat dari

berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang

berkepentingan adalah pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna

menilai kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga

memeliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau penyedia dana bagi

perusahaan.

Page 36: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

21

21

Berikut ini tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio

likuiditas:

a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek.

b. Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas.

c. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan

perencanaan kas dan utang.

d. Menjadi alat pemicu untuk memperbaiki kinerjanya.

2.4.2 Rumus-Rumus Rasio Likuiditas

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Menurut Kasmir (2015:134) Rasio lancar merupakan rasio untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan.

Rumus untuk mencari Rasio Lancar atau Current Ratio dapat

digunakan sebagai berikut:

Rasio Lancar =

Aktiva Lancar

Utang Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Menurut Kasmir (2015:136-137) Rasio cepat merupakan rasio yang

menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar

Page 37: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

22

22

kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan

nilai persediaan.

Rumus untuk mencari rasio cepat atau Quick Ratio dapat digunakan

sebagai berikut:

Quick Ratio =

Aktiva Lancar – Persediaan

100%

Utang Lancar

c. Net Working Capital

Menurut Kasmir (2015:142) Net Working Capital merupakan selisih

antara current assets (harta lancar) dengan current liabilities (utang lancar).

Tidak jarang terjadi apabila perusahaan bermaksud untuk mencari pinjaman

jangka panjang, maka kreditur menetapkan beberapa persyaratan dimana

salah satu diantaranya adalah penetapan jumlah minimum net working

capital yang harus tetap dipertahankan. Jumlah net working capital yang

semakin besar menunjukkan tingkat likuiditas yang semakin tinggi pula. Net

working capital dirumuskan sebagai berikut:

NWC = Aktiva Lancar – Utang Lancar

Dalam analisis rasio likuiditas ini adalah minimum sebesar 150%, semakin

besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

Page 38: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

23

23

2.5 Hubungan antara Piutang dengan Rentabilitas dan Likuiditas

Hubungan antara Piutang dengan Rentabilitas dan Likuiditas sebagai

berikut:

a. Hungungan antara Piutang dan Rasio Rentabilitas

Hubungan piutang dan rentabilitas karena adanya peningkatan dalam

pengelolaan total aktiva yang terjadi pada tingkat penjualan akan berakibat

langsung kepada investasi terdapat piutang dan peningkatan tersebut secara

tidak langsung juga akan mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh.

Tingkat rentabilitas yang lebih tinggi diperlakukan oleh manajemen

dan pihak-pihak yang berkepentingan karena rentabilitas merupakan ukuran

bahwa perusahaan telah dapat bekerja dengan secara efisien. Jadi, semakin

cepat tingkat perputaran piutang maka semakin tinggi juga rentabilas, tingkat

perputaran piutang (X) yang semakin tinggi akan mempengaruhi tingkat

rentabilitas (Y).

b. Hubungan antara Piutang dan Rasio Likuiditas

Selain itu piutang dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup

besar dari aktiva lancar. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan

perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat diatur dengan cara

yang seefisien mungkin, sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.

Sehingga ketika likuiditas perusahaan terbentuk maka keadaan kondisi

aktiva perusahaan akan semakin baik. Membaiknya kondisi aktiva perusahaan

yang dalam kesempatan ini berfokus pada aktiva lancar yang disebabkan dari

Page 39: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

24

24

adanya piutang, tentu akan memberikan andil yang sangat besar pada seluruh

atau sebagian aktivitas perusahaan. Dengan terakomodirnya aktivitas

perusahaan maka laba perusahaan akan meningkat.

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

no Nama Judul Hasil

1 Fitriah (2014) Pengaruh Faktor Pengelolaan

Piutang terhadap Likuiditas dan

Rentabilitas Perusahaan Sektor

Industri Dasar dan Kimia di

BEI

Hasil yang diperoleh kondisi kinerja keuangan

perusahaan dapat dilihat dari tingkat likuiditas

dan rentabilitas perusahaan. Piutang

(receivable) terhadap likuiditas memiliki

hubungan yang positif tetapi tidak berpengaruh

signifikan sedangkan piutang (receivable)

tidak memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas.

2 Indah Nur Kirana (2016) Analisis Pengaruh Manajemen

Piutang Terhadap Likuiditas

dan Profitabilitas Perusahaan

(Studi Kasus Pada Pt Xyz

Indonesia).

Kondisi kinerja pengelolaan piutang

perusahaan dapat dilihat dari nilai rasio

perputaran piutang dan periode penagihan rata-

rata. Nilai dari kedua rasio tersebut cukup

berfluktuatif setiap tahunnya mulai dari tahun

2007-2014. Perusahaan PT XYZ memiliki

kondisi kinerja penilaian yang bagus saat

perputaran piutang cenderung meningkat

dengan periode penagihan rata-rata yang lebih

cepat dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun

2009, 2011, dan 2012. Namun PT XYZ

memiliki kinerja piutang yang kurang baik saat

perputaran piutang cenderung menurun dengan

periode penagihan rata-rata yang lebih lambat

dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008,

2010, 2013, dan 2014.

3 Rezki Ariyanty (2015) Analisis pengelolaan piutang

sebagai upaya untuk menjaga

Likuiditas dan meningkatkan

rentabilitas (studi pada koperasi

Karyawan “Eccindo” PT. Ecco

Indonesia Sidoarjo Periode

2012-2014)

Hasil yang diperoleh Pengelolaan piutang

berdasarkan standar kredit masih kurang

efektif, dikarenakan oleh terabaikannya tingkat

kepercayaan koperasi terhadap anggota,

kurangnya tingkat keakurasian dalam

memberikan persyaratan kredit, dan kurangnya

pemanfaatan jaminan yang diberikan kepada

anggota koperasi.

4 Bagus Aditya Ardhi

Surono (2015)

Pengelolaan piutang yang

efektif sebagai upaya

meningkatkan profitabilitas

(Studi Kasus pada Perusahaan

CV. Walet Sumber Barokah

Malang Periode 2012–2014)

Hasil yang diperoleh Standar kredit yang

diterapkan Perusahaan CV. Walet Sumber

Barokah ini khusus pada pelanggan tetap

perusahaan yang bekerja sama selama 8 tahun

dan pelanggan yang membeli hasil produksi

perusahaan lebih dari 2500 meter. Standar

kredit seperti ini belum dapat menunjukan ke

efektifan dalam mengelola piutang perusahaan.

Page 40: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

25

25

2.7 Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan analisis pengelolaan

piutang terhadap penggunaan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas. Di dalam

penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif membutuhkan data

mengenai pengelolaan piutang yang terjadi di perusahaan yang melakukan

pinjaman uang secara kredit. Pengelolaan piutang menunjukan perputaran

piutang setiap tahun mengalami peningkatan dan pengumpulan piutang selalu

tepat dengan target yang diharapkan perusahaan.

Bagi perusahaan pada umumnya masalah Rentabilitas adalah lebih penting

dari masalah laba, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa

perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien. Efisien baru dapat diketahui

dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan, piutang yang

diberikan oleh perusahaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Dengan demikian, yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak

hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting

adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya.

Pengelolaan Piutang (receivable) terhadap likuiditas memiliki hubungan

yang positif tetapi tidak berpengaruh signifikan sedangkan piutang (receivable)

tidak memiliki pengaruh terhadap rentabilitas. Apabila perusahaan

memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, hal tersebut

memungkinkan tingkat likuiditas akan terjaga tetapi kesempatan untuk

memperoleh laba yang besar akan menurun sehingga berdampak kepada

menurunnya rentabilitas. Jadi, Rasio rentabilitas yakni Rasio yang menilai

Page 41: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

26

26

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan” Rasio ini dapat juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjuaan dan pendapatan

investasi. Inti dari penggunaan rasio ini adalah untuk menunjukkan efisiensi

perusahaan. Laba juga sering dibandingkan dengan kondisi keuangan lainnya,

seperti penjualan, aktiva, dan ekuitas. Rasio Likuiditas rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utangutang jangka

pendeknnya yang jatuh tempo atau rasio untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban pada saat ditagih.

Yamaha Darma Motor II

Kab. Gowa

Pengelolaan

Piutang

Gambar 1 : Kerangka Pikir

Rasio Likuiditas

RE

Rasio Rentabilitas

Hasil Penelitian

Rekomendasi

Page 42: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

27

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Kantor Cabang

Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa, Jln. Poros Limbung yang bertempat di

Kelurahan Mataallo, Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, pada bagian

keuangan. Waktu yang diguanakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini ± 2 (dua) bulan.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014: 80) populasi adalah wilayah generalisasi,

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Arikunto (2013: 173) populasi adalah keseluruhan dari subjek

penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat

yang sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain

seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian.

Reponden yang diteliti yaitu seluruh pelanggan atau konsumen di kantor

cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa. Data yang diambil yaitu: profil

perusahaan/sejarah, total penjualan sepeda motor pertahun dan laporan

keuanagan.

Page 43: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

28

28

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014:116) definisi sampel yaitu sebagai berikut:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.”

Reponden yang diteliti yaitu seluruh pelanggan atau konsumen di kantor

cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa, yaitu:

- Hasmira dg Kaca,

- Ramlan

- Taslim

- Herman

Data yang diambil di kantor cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

yaitu:

- Profil perusahaan

- Total penjualan sepeda motor pertahun

- Laporan keuanagan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Dokumentasi

Teknik Dokumentasi, yaitu upaya peneliti dalam mengumpulkan data sekunder yang

telah terdokumentasi dalam Instansi Kabupaten Gowa. Data berupa dokumen seperti ini

dapat dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

2. Observasi

Page 44: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

29

29

Teknik observasi untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang

berlangsung di lapangan. Mengamati bukan hanya melihat, melainkan juga

merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian-kejadian yang

ada.

3. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini yaitu proses tanya jawab ataupun diskusi antara peneliti

dan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini pihak manajer di Kantor Cabang Yamaha

Darma Motor II di Kab.Gowa.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

deskriptif. Data kuantitatif deskriptif merupakan data yang diukur dalam

suatu skala numerik. Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa Piutang

perusahaan yang dipinjamkan kepada masyarakat periode tahun 2014-2017.

3.3.2 Sumber Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber

sebagai berikut:

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data secara

langsung pada subjek sebagai sumber informasi untuk data yang dicari

(Wiyono, 2011:131). Data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh

langsung dari tanya jawab dengan informan.

b. Data Sekunder

Page 45: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

30

30

Sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan

dokumen perusahaan berupa pencatatan keuangan dan data lainnya yang dapat

menunjang keberhasilan penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu

kuantitatif deskriftif, dimana penelitian menguungakan data yang diperoleh

dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Serta formula yang digunakan

untuk pengujian piutang yaitu:

a. Perputaran piutang

Perputaran Piutang = Penjualan Kredit

Piutang Rata-rata

b. Umur rata-rata piutang

Umur rata-rata piutang = Jumlah dalam 1 Tahun (360)

Perputaran Piutang

Rasio Rentabilitas

Rumus-rumus menurut:

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin = Laba Kotor

100% Penjualan

Page 46: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

31

31

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak

100% Penjualan

c. Return on Assets Atau ROA

Return on Assets = Laba bersih setelah pajak

100% Total Assets

Rasio Likuiditas

Rumus-rumus rasio likuiditas:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar = Aktiva Lancar

Utang Lancar

b. Rasio Cepat (quick ratio)

Quick Ratio =

Aktiva Lancar - Persediaan

100%

Utang Lancar

c. Net working capital

Aktiva Lancar – Utang Lancar

Page 47: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

32

32

3.6 Definisi Operasional

Agar indikator yang digunakan dalam penulisan proposal ini menjadi lebih

jelas, maka perlu dijelaskan beberapa definisi operasional yang berhubungan

dengan judul proposal ini.

1. Pengelolaan piutang adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola

piutang secara baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pengumpulan

piutang tepat pada waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan jangka

waktunya dan tingkat perputaran piutang sesuai dengan standar yang

diharapkan oleh perusahaan.

2. Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

Yamaha Darma Motor II dengan membandingkan antara tingkat penjualan,

asset dan modal saham tertentu, yang terdiri dari Gross Profit Margin

(GPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA).

a. Gross Profit Margin (GPM) berguna untuk mengetahui keuntungan kotor

perusahaan dari setiap barang yang dijual. Dimana penjualan bersih

dikurangi harga pokok penjualan dibagi penjualan bersih.

b. Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang

diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dimana

laba bersih dibagi penjualan bersih.

c. Return On Asset (ROA) menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan.

Dimana laba bersih dibagi rata–rata total aktiva. Rata-rata total aktiva

Page 48: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

33

33

diperoleh dari total aktiva awal tahun ditambah total aktiva akhir tahun

dibagi dua.

3. Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Yamaha

Darma Motor II dalam memenuhi kewajiban finansialnya (berupa utang

dagang) yang segera dipenuhi, jika sudah jatuh tempo yang terdiri dari

current ratio dan acid test ratio.

a. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current

assets) dengan utang lancar (current liabilities). Aktiva lancar yang

dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga dan persediaan.

Digunakan untuk mempersentasikan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban financial jangka pendek. Semakin tinggi current

rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban financial jangka pendek.

b. Quick ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current

assets) dikurang persediaan (inventory), yang sisanya dibagi dengan

utang lancar (current liabilities). Dimana aktiva lancar terdiri dari kas,

piutang, dan persediaan barang dagangan. Sedangkan hutang lancar

hanya terdiri dari hutang dagang.

Page 49: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

34

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Yamaha Darma Motor

Darma Motor merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang pemasaran sepeda motor merek Yamaha dari main dealer PT. Suraco

Jaya Abadi Motor. Yamaha Darma Motor II didirikan pada tahun 2010.

Yamaha Darma Motor berpusat di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.131

Makassar.

Awalnya Yamaha Darma Motor hanya bergerak di bidang pemasaran

sepeda motor, akibat tuntutan perkembangan usaha yang maju pesat, sebagai

syarat untuk menjadi dealer resmi Yamaha maka Darma Motor harus

membangun usaha-usaha perbengkelan (service), pemeliharaan kendaraan

bermotor dan penjualan suku cadang. Usaha ini terus berkembang, sehingga

mencapai kemajuan dan berhasil membuka beberapa cabang diantaranya:

1. Yamaha Darma Motor II, Jalan Poros Limbung km 20 (Depan Pasar

Limbung) Limbung, Gowa.

2. Yamaha Darma Sukses Motor, Jalan Sultan Hasanuddin, Lingkungan

Lutang, Majene, Sulawesi Barat.

3. Yamaha Point Darma Malunda, Jalan Poros Malunda-Mamuju, Majene,

Sulawesi Barat.

Page 50: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

35

35

Kini Yamaha darma motor merupakan dealer berstandar 3S (Sales,

Service, dan Spare part) yang mampu melayani calon pelanggan baru dan

pelanggan setia Yamaha.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan:

1. Menjadi perusahaan yang unggul yang terus tumbuh berkelanjutan

melalui inovasi berdasarkan pengalaman yang menyenangkan untuk

menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan masyarakat.

2. Untuk menjadi perusahaan distributor sepeda motor yang paling

terdepan.

b. Misi Perusahaan :

1. Menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan bagi pelanggan

dan masyarakat, perusahaan, mitra kerja, dan staff.

2. Menyediakan pelayanan terbaik dan sepenuh hati bagi pelanggan, dan

melebihi harapan pelanggan yang menjadi kebanggaan dan pengalaman

luar biasa yang tidak terlupakan.

3. Menjalin komunikasi, kejasama tim yang kuat dan perbaikan terus

menerus didalam perusahaan maupun dengan mitra bisnis.

4. Pertumbuhan bisnis yang sehat dan menguntungkan secara

berkelanjutan dengan mengembangkan Sumber daya, peluang bisnis,

pelanggan setia, dan masyarakat.

5. Mencapai kinerja dan performance sesuai dengan harapan dari pemilik.

Page 51: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

36

36

4.1.3 Struktur Organisasi Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Salah satu syarat dalam menunjang suksesnya Yamaha Darma Motor

dalam rangka mewujudkan tujuan dari Perusahaan/kantor maka diperlukan

struktur organisasi yang baik.

Struktur organisasi sangat penting dalam perumusan konsentrasi

karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya struktur organisasi

ini, diharapkan setiap karyawan dapat mengetahui fungsi dan tugasnya

masing-masing karyawan dapat diperjelas sehingga tidak terjadi

kesingpangsiuran. Adapun struktur organisasi bengkel pada Yamaha Darma

Motor II adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Cabang Yamaha Darma Motor

II di kab. Gowa

Sumber: Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

OWNER

Kepala Bengkel

Teknik Servis

Part Counter

Inventory Control

Kepala Penjualan

Sales Supervisor

Sales Counter

Salesmen

Admin Counter

Service Advisor

Akuntansi

(Keuangan)

Kepala Cabang

Page 52: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

37

37

4.1.4 Uraian Tugas

Berdasarkan struktur organisasi tersebut diatas, berikut disajikan

urainan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang ada dalam Yamaha

Darma Motor II Kab. Gowa, yakni sebagai berikut:

1. Kepala Cabang

- Dasar-dasar manajemen keuangan dan laporan.

- Spesifikasi produk Yamaha dan competitor.

- Situasi ekonomi adat kebiasaan setempat dan hari raya.

2. Kepala Bengkel

- Mengatur kebijakan perusahaan di bidang servis.

- Meningkatkan mutu servis.

- Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan servis secara umum.

- Merencanakan pengadaan suku cadang.

3. Kepala penjualan

- Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual.

- Membina hubungan baik dengan perusahaan pengangkutan

- Menganalisi pasar

- Merencanakan kegiatan promosi produk perusahan melalui media cetak

a. Sales supervidor

- Menganalisis pasar

- Spesifikasi produk Yamaha dari competitor

- Prosedur penjualan dan pengurusan dokumen

Page 53: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

38

38

b. Sales Counter dan salesmen

- Membina hubungan baik dengan pelanggan

- Dasar-dasar administrasi dan dokumen-dokumen penjualan

- Harga produk Yamaha dari competitor

- Prosedur kredit

- Prosedur pengurusan kendaraan

- Prosedur garansi dan after sales servis Yamaha

- Situasi ekonomi adat kebiasaan setempat

4. Admin Counter

- Kelancaran dan keakuratan data penjualan dan data tagihan

- Menyimpana arsip data penjualan

- Merekap atk dan kebutuhan lain.

- Mengajukan kebutuhan supervisor admin yang dicetak dan diminta

persetujuannya.

5. Akuntansi (Keuangan)

- Menjalanka proses penjualan atas semua transaksi

- Melakukan pencatatan atas semua transaksi

- Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu

produk

- Melakukan transaksi oelayanan penjualan beli setra melakukan

pembungkusan

- Melakukan pencetakan atas jumlah barang pada saat penerimaan

barang/kendaraan.

Page 54: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

39

39

4.1.5 Persyaratan Kredit Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

1. Persyaratan Kredit

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon

b. Kartu Keluarga (KK)

c. Dokumen lain yang dibutukan

Keterangan:

a. Uang muka sudah termasuk biaya administrasi dan asuransi.

b. Harga dan angsuran tiding meningkat sebelum barang diterima.

c. Mega financial berhak menolak pemohonan tanpa harus menjelaskan

alasannya.

d. Aplikasi yang tekah diserahkan tidak dapat diminta kembali.

4.1.6 Standar Kredit dan Syarat Pembayaran Kredit Yamaha Darma

Motor II Kab. Gowa

Untuk kredit dan syarat pembayaran kredit adalah bagian dari

pedoman perusahaan dalam menjalankan penjualan kreditnya, agar

penjualan kredit dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Standar kredit

dan syarat pembayaran kredit perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Pada penjualan kredit yang dilakukan oleh Yamaha Darma Motor Kab.

Gowa pelanggan wajib membayar paling lambat pada tanggal jatuh

tempo.

2. Penjualan kredit yang diberikan dapat diangsur dalam jangka waktu yang

telah ditetapkan.

Page 55: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

40

40

3. Proses pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke kantor cabang

Yamaha, transfer via bank atau kantor pos.

4. Standar kriteria pelanggan yaitu :

a. Jika pembeli memenuhi syarat berkas yang diinginkan oleh Yamaha.

b. Mempunyai uang muka 20% dari harga pengambilan sepeda motor

c. Masuk kriteria 5C (Character, Capacity, Capital, Condition,

Collateral).

4.1.7 Cara Pengumpulan Piutang

Cara pengumpulan piutang sangat berpengaruh terhadap berapa banyak

piutang yang dapat ditagih tiap tahunnya dan juga berpengaruh terhadap

perputaran modal yang tersimpan dalam piutang. Berikut ini cara

pengumpulan piutang yang ada pada kantor cabang Yamaha Darma Motor

II Kab. Gowa.

1. Melalui surat, surat pertama surat pemberitahuan pada 3 hari sebelum

jatuh tempo dan rincian nota tagihan, surat kedua berupa surat peringatan

atau teguran saat waktu tunggakan pelanggan telah sampai 30 hari.

2. Melalui telepon, apabila pelanggan lewat 1 hari dalam melakukan

pembayaran. Kemudian akan ditelepon hari ke 3 dan seterusnya sampai

pelanggan melakukan segera pembayaran.

3. Kunjungan personal, apabila tidak ada respon melalui surat dan telepon

susah dihubungi, maka bagian F&A turun langsung dengan melakukan

kunjungan personal.

Page 56: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

41

41

4.1.8 Prosedur Pembiayaan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Sebagai bentuk pelayanan prima terhadap konsumen Yamaha Darma

Motor II di Kab. Gowa selaku maen dealer sepeda motor Yamaha menjalin

kerjasama dengan perusahaan pembiayaan seperti: PT Mandala Financial

Tbk, BAF, Mega, Adira, dan Otosammit. Kerjasama tersebut dilakukan

untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran

sepeda motor atau pembayaran kredit. Selain itu, juga pembiayaan bisa

dilakukan langsung ke kantor Yamaha Darma Motor II atau bisa melakukan

pembayaran memalui via online yaitu: PT Pos, ATM BCA, BRI, Bukopin

Bank BNP dan bisa melakukan pembaiayaan melalui financial seperti:

Mandala financial, BAF, Mega, Adira dan Otosammint yang terdekat dari

rumah. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar memudahkan konsumen dalam

melakukan pembayaran kredit atau transaksi kredit.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Pengelolaan Piutang Berdasarkan Perputaran Piutang dan umur rata-

rata piutang pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab.

Gowa

Perputaran piutang adalah taksiran waktu pengumpulan dapat

disetujui dengan perputaran piutang yaitu dengan menghitung total

penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Adapun faktor utama yang

mempengaruhi perputaran piutang tersebut yaitu terjadinya Penjualan

kredit.

Pada kasus Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

sebagian besar transaksi penjualan yang terjadi merupakan transaksi kredit

Page 57: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

42

42

karena Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II kab. Gowa adalah Salah

satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi otomotif

adalah Yamaha Darma Motor II yang salah satunya memproduksi

kendaraan beroda dua. Sehingga, semakin meningkat penjualan diikuti

dengan naiknya piutang dalam jumlah besar. Dengan melihat peningkatan

penjualan kredit setiap tahunnya perusahaan harus menyediakan investasi

yang lebih besar. Sehingga mengakibatkan terjadinya perputaran piutang

yaitu dengan menghitung penjualan kredit dan rata-rata piutang.

Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat

perhitungan perputaran piutang pada mulai tahun 2014-2017 dilihat dari

total penjualan dan piutang rata-rata. Pada tahun 2014 penjualan sebesar

sebesar Rp 4,480,075,000, piutang rata-rata sebesar Rp 1,585,000,000, pada

tahun 2015 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp 6,616,470,000, dan

piutang rata-rata sebesar Rp 1,626,910,000, pada tahun 2016 penjualan

sebesar Rp7,123,200,000, dan piutang rata-rata sebesar Rp 1,989,075,000

dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp 7,941,620,000,

Dan piutang rata-rata sebesar Rp 2,248,980,000.

Rumus Perputaran Piutang

Perputaran Piutang = Penjualan Kredit

Piutang Rata-rata

Umur Rata-rata piutang

Umur Rata-rata Piutang = Jumlah dalam 1 Tahun (360)

Perputaran Piutang

Page 58: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

43

43

Tahun 2014

Perputaran Piutang = 4,480,075,000

1,585,000,000

= 2.83 Kali

Umur Rata-rata Piutang = 360

2.83 = 127 Hari

Tahun 2015

Perputaran piutang = 6,616,470,000

1,626,910,000

= 4.07 Kali

Umur Rata-rata Piutang = 360

4.07 = 89 Hari

Tahun 2016

Perputaran piutang = 7,123,200,000

1,989,075,000

= 3.58 Kali

Umur Rata-rata Piutang = 360

3.58 = 101 Hari

Tahun 2017

Perputaran piutang = 7,941,620,000

2,248,980,000

= 3.53 Kali

Umur Rata-rata Piutang = 360

3.53 = 102 Hari

Page 59: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

44

44

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 3 sebagai

berikut:

Tabel 3.

Perhitungan Perputaran Piutang dan Umur Rata-Rata Piutang

Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Tahun Penjualan Piutang Perputaran

Piutang

Umur Rata-

rata Piutang

2014 4,480,075,000 1,585,000,000 2.83 127

2015 6,616,470,000 1,626,910,000 4.07 89

2016 7,123,200,000 1,989,075,000 3.58 101

2017 7,941,620,000 2,248,980,000 3.53 102

Sumber: Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II (data diolah kembali)

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa perputaran piutang

perusahaan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa selama 4 tahun terakhir

dari tahun 2014-2017 mengalami perubahan setiap tahunnya. Perputaran

piutang dari tahun 2014 sampai 2017 berfluktuasi dari 2.83 kali pada tahun

2014 menjadi 4.07 kali pada tahun 2015 terjadi kenaikan dari tahun

sebelumnya, pada tahun 2016 perputaran piutang perusahaan mengalami

penurunan dari 4.07 kali menjadi 3.58 kali dan pada tahun 2017, terjadi

penurunan sebesar 3.53 kali. Berdasarkan rata-rata untuk perputaran piutang

yang dikemukakan oleh kasmir (2014:187) adalah 15 kali, maka pada tahun

2016-2017 penagihan piutang dianggap tidak berhasil karena perputaran

piutang sangat kecil dan masih kurang dari rata-rata yang sudah ditetapkan.

Page 60: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

45

45

Periode umur piutang pada Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa pada

tahun 2014 sebesar 127 hari, pada tahun 2015 sebesar 89 hari dan pada tahu

2016 sebesar 101 hari artinya rata-rata Yamaha Darma Motor II Di Kab.

Gowa dalam menghitung umur piutang dalam waktu 127 hari, 89 hari, dan

101 hari. Dan pada tahun 2017 sebesar 102 hari. Berdasarkan rata-rata umur

piutang atau penagihan piutang yang dikemukanan oleh Kasmir (2015:41)

adalah 30 hari sampai 60 hari artinya pada tahun 2014-2017 Yamaha Darma

Motor II Kab. Gowa tidak dapat melakukan penagihan secara cepat atau

tepat waktu.

4.2.2 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Rentabilitas

pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

1. Rasio Rentabilitas

Adapun analisis rasio rentabilitas pada kantor cabang Yamaha Darma

Motor II Kab. Gowa sebagai berikut:

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat

perhitungan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) pada mulai tahun

2014-2017 dilihat dari total penjualan dan Laba Kotor. Pada tahun 2014

penjualan sebesar sebesar Rp 4,480,075,000, laba kotor sebesar Rp

2,290,872,993, pada tahun 2015 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp

6,616,470,000 dan laba kotor sebesar Rp 3,466,676,400, pada tahun 2016

penjualan sebesar Rp7,123,200,000 dan laba kotor sebesar Rp

Page 61: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

46

46

4,082,575,750 dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan penjualan menjadi Rp

7,941,620,000, Dan Laba kotor sebesar Rp 4,899,426,595.

Rumur Gross Profit Margin:

Gross Profit Margin = Laba Kotor

Penjualan ×100%

Tahun 2014

GPM = 2,290,872,993

4,480,075,000 × 100%

= 51.13%

Tahun 2015

GPM = 3,466,676,400

6,616,470,000 × 100%

= 52.39%

Tahun 2016

GPM = 4,082,575,750

7,123,200,000 × 100%

= 57.31%

Tahun 2017

GPM = 4,899,426,595

7,941,620,000 × 100%

= 61.69%

Page 62: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

47

47

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 4 sebagai

berikut:

Tabel 4.

Perhitungan Gross Profit Margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Tahun Penjualan Laba Kotor Gross profit margin

(100%)

2014

4,480,075,000

2,290,872,993

51.13%

2015

6,616,470,000

3,466,676,400

52.39%

2016

7,123,200,000

4,082,575,750

57.31%

2017

7,941,620,000

4,899,426,595

61.69%

sumber: Hasil olahan data

Pada Tabel 4 diatas dapat menunjukkan bahwa hasil perhitungan

margin laba kotor kantor cabang Yamaha Darma Motor II di Kab. Gowa

dalam tahun 2014-2017 perusahaan mengalami kenaikan dari tahun ke

tahun dimana margin laba kotor Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu sebesar 51.13%, tahun 2015

sebesar 52.39%, tahun 2016 sebesar 57.31% dan tahun 2017 kenaikannya

sebesar 61.69% ini berarti setiap Rp 1 penjualan bersih akan menghasilkan

keuntungan kotor sebesar 0,61%. Hal ini disebabkan karena adanya

kenaikan pada penjualan tahun 2014 sebesar Rp 4,480,075,000, tahun 2015

sebesar Rp 6,616,470,000, tahun 2016 sebesar Rp 7,123,200,000 dan pada

tahun 2017 sebesar Rp 7,941,620,000. Kenaikan juga terjadi di laba kotor

pada tahun 2014 sebesar Rp 2,290,872,993, tahun 2015 sebesar Rp

Page 63: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

48

48

3,466,676,400, tahun 2016 sebesar Rp 4,082,575,750 dan pada tahun 2017

sebesar Rp 4,899,426,595.

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat

perhitungan Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) pada mulai tahun

2014-2017 dilihat dari total laba bersih setelah pajak dan total penjualan.

Pada tahun 2014 laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,066,939,698,

penjualan sebesar Rp 4,480,075,000, pada tahun 2015 terjadi kenaikan laba

bersih setelah pajak menjadi Rp 3,248,452,446, dan penjualan menjadi Rp

6,616,470,000, pada tahun 2016 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak

menjadi Rp 3,860,689,573 dan penjualan sebesar Rp7,123,200,000, dan

pada tahun 2017 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak Rp

4,656,822,828 dan penjualan menjadi Rp 7,941,620,000.

Rumus Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Net profit margin = laba bersih setelah pajak

penjualan × 100%

Tahun 2014

NPM = 2,066,939,698

4,480,470,000 x 100%

= 46,14%

Tahun 2015

NPM = 3,248,452,446

6,616,470,000 x 100%

= 46,10%

Page 64: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

49

49

Tahun 2016

NPM = 3,860,689,573

7,123,200,000 x 100%

= 54,20%

Tahun 2017

NPM = 4,656,822,828

7,941,620,000 x 100%

= 58,64%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 5 sebagai

berikut:

Tabel 5.

Perhitungan Net Profit Margin Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Tahun Laba bersih

setelah pajak Penjualan

Net profit margin

(100%)

2014 2,066,939,698 4,480,075,000 46.14%

2015 3,248,452,446 6,616,470,000 49.10%

2016 3,860,689,573 7,123,200,000 54.20%

2017 4,656,822,828 7,941,620,000 58.64%

Sumber: Hasil olahan data

Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa margin laba

bersih Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa dalam 4 tahun terakhir (2014-

2017) berfluktuasi dimana margin laba bersih terus mengalami kenaikan

pada tahun 2014 sebesar Rp 46,14%, tahun 2015 yaitu sebesar 49.10%,

tahun 2016 sebesar 54,20% dan pada tahun 2017 sebesar 58.64%, kenaikan

tersebut dari hasil perhitungan diatas dapat diartikan bahwa setiap Rp 1

Page 65: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

50

50

penjualan bersih akan menghasilkan EAT (Earning After Tax) sebesar

0.58%. Disebabkan karena meningkatnya penjualan (meningkatkan program

promosi, meninjau kembali harga promosi dan keutamaan produk) dan

biaya yang relatife besar di perusahaan Yamaha Darma Motor II.

c. Return On Asset atau ROA

Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat

perhitungan Return On Asset pada mulai tahun 2014-2017 dilihat dari total

laba bersih setelah pajak dan total Asset. Pada tahun 2014 laba bersih

setelah pajak sebesar Rp 2,066,939,698, total asset sebesar Rp

23,684,011,401, pada tahun 2015 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak

menjadi Rp 3,248,452,446, dan Total asset menjadi Rp 28,864,612,117,

pada tahun 2016 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak menjadi Rp

3,860,689,573 dan Total Asset sebesar Rp 31,580,011,261, dan pada tahun

2017 terjadi kenaikan laba bersih setelah pajak Rp 4,656,822,828 dan Total

Asset menjadi Rp 35,850,430,235.

Rumus Return On Asset:

ROA = Laba besih setelah pajak

Total Asset x 100%

Tahun 2014

ROA = 2,066,939,698

23,684,011,401 x 100%

= 8.73%

Page 66: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

51

51

Tahun 2015

ROA = 3,248,452,446

28,864,612,117 x 100%

= 11.25%

Tahun 2016

ROA = 3,860,689,573

31,580,011,261 x 100%

= 12.23%

Tahun 2017

ROA = 4,656,822,828

35,850,430,235 x 100%

= 12.99%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 6 sebagai

berikut:

Tabel 6.

Perhitungan Return On Asset Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Tahun Laba bersih setelah

pajak Total Asset ROA (100%)

2014 2,066,939,698 23,684,011,401

8.73%

2015 3,248,452,446 28,864,612,117

11.25%

2016 3,860,689,573 31,580,011,261

12.23%

2017 4,656,822,828 35,850,430,235

12.99%

Sumber: Hasil olahan data

Page 67: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

52

52

Berdasarkan data pada tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat return on

asset Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa mengalami fluktuasi, pada tahun

2014 mengalami penurunan sebesar 8.73%, dan pada tahun 2015 mengalami

kenaikan sebesar 2.53% menjadi 11.25% kenaikan yang cukup baik buat

perusaan. Kemudian pada tahun 2016-2017 mengalami peningkatan yang

drastis sebesar 3-5% sehingga hasilnya kenaikan untuk tahun 2016 yaitu

12.23% dan tahun 2017 sebesar 12.99%. Dikarenakan return on asset

mengalami kenaikan, maka disarankan kepada Yamaha Darma Motor II

Kab. Gowa untuk dapat lebih mengendalikan investasi pada piutang dan

menambah persediaan yang mempunyai pengaruh besar terhadap return on

asset dan rentabilitas.

4.2.3 Analisis Pengelolaan Piutang terhadap penggunaan Rasio Likuiditas

Pada Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

2. Rasio Likuiditas

Adapun analisis rasio likuiditas pada kantor cabang Yamaha Darma

Motor II Kab. Gowa sebagai berikut:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar dimaksudkan untuk membayar utang yang segera harus

dipenuhi dengan aktiva lancar. Sehingga rasio lancar untuk tahun 2014-

2015 dapat ditentukan sebagai berikut:

Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat

perhitungan Rasio lancar (Current Ratio) pada mulai tahun 2014-2017

dilihat dari total Aktiva lancar dan total Utang lancar. Pada tahun 2014

Page 68: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

53

53

aktiva lancar sebesar Rp 23,489,535,307, utang lancar sebesar Rp

17,217,211,505, pada tahun 2015 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp

28,637,802,757, dan utang lancar menjadi Rp 21,818,631,180, pada tahun

2016 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp 31,345,146,933 dan utang

lancar sebesar Rp 23,315,842,470, dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan

aktiva lancar Rp 35,613,427,923 dan Utang lancar menjadi Rp

24,760,278,702.

Rumus Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar = Aktiva Lancar

Utang lancar x 100%

Tahun 2014

Rasio Lancar = 23,489,535,307

17,271,211,505 X 100%

= 136.00

Tahun 2015

Rasio Lancar = 28,637,802,757

21,818,631,180 X 100%

= 131.25

Tahun 2016

Rasio Lancar = 31,345,146,933

23,315,824,470 X 100%

= 134.44

Page 69: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

54

54

Tahun 2017

Rasio Lancar = 35,613,427,923

24,760,278,702 X 100%

= 143.83

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 7

sebagai berikut:

Tabel 7.

Perhitungan Rasio Lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio Lancar

(%)

2014 23,489,535,307 17,271,211,505

136.00

2015 28,637,802,757 21,818,631,180

131.25

2016 31,345,146,933 23,315,824,470

134.44

2017 35,613,427,923 24,760,278,702

143.83

Sumber: Hasil olahan data

Pada Tabel 7 diatas dapat menunjukkan bahwa hasil perhitungan rasio

lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa dalam tahun 2014-2017

perusahaan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun perubahan yang

berfluktuasi dimana rasio lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu sebesar 136.00% ini berarti

setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar 1.36%, rasio

lancar di tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 0.48% kurang dari

200% termasuk dalam klasifikasi kurang sehat, hal ini disebabkan

Page 70: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

55

55

meningkatnya aktiva lancar Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa pada tahun

2015 sebesar Rp 28,637,802,757 dan pada 2016 sebesar Rp 31,345,146,933

dilihat dari persedian, piutang usaha, pajak dibayar dimuka dan beban

dibayar dimuka dan lain-lain. Sedangkan dilihat dari penurunan rasio lancar

dari tahun ke tahun ini disebabkan oleh neningkatnya utang lancar pada

tahun 2015 sebesar Rp 21,818,631,180 dan pada tahun 2016 Rp

23,315,824,470 yang kenaikannya hampir 2 kali lipat dari tahun lalu, tidak

sebanding dengan aktiva lancar mengalami kenaikan yang tidak signifikan.

Pada tahun 2017 rasio lancar mengalami kenaikan sebesar 0.52% atau

143.83% dari tahun 2014 ke 2017 sehinnga Rp 1 utang lancar dijamin oleh

aktiva lancar sebesar 1.44% dari 2 tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

karena terjadinya persediaan di aktiva lancar yang makin tahun selalu

meningkat.

b. Rasio Cepat

Rasio cepat merupakan rasio yang menghitung kemampuan Yamaha

Darma Motor II dalam membayar kewajiban-kewajiban atau utang lancar

dengan aktiva yang lebih likuid. Sehingga rasio cepat untuk tahun 2014-

2017 dapat ditentukan sebagai berikut:

Berdasarkan Laporan Keuangan Yamaha Darma Motor II terdapat

perhitungan Rasio lancar (Current Ratio) pada mulai tahun 2014-2017

dilihat dari Aktiva lancar, Persediaan dan Utang lancar. Pada tahun 2014

aktiva lancar sebesar Rp 23,489,535,307, persediaan sebesar Rp

5,513,375,000 dan utang lancar sebesar Rp 17,217,211,505, pada tahun

Page 71: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

56

56

2015 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp 28,637,802,757, persedaiaan

menjadi Rp 8,989,590,000 dan utang lancar menjadi Rp 21,818,631,180,

pada tahun 2016 terjadi kenaikan aktiva lancar menjadi Rp 31,345,146,933,

persediaan menjadi Rp 10,131,250,000 dan utang lancar sebesar Rp

23,315,842,470, dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan aktiva lancar Rp

35,613,427,923, pesediaan menjadi Rp 10,559,540,000 dan Utang lancar

menjadi Rp 24,760,278,702.

Rumus Rasio Cepat :

Rasio Cepat = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 100%

Tahun 2014

Rasio Cepat = 23,489,535,307− 5,513,375,000

17,271,211,505× 100%

= 104.08

Tahun 2015

Rasio Cepat = 28,637,802,757−8,989,590,000

21,818,631,180 × 100%

= 90.05

Tahun 2016

Rasio Cepat = 31,345,146,933−10,131,250,000

23,315,824,470×100%

= 91.85

Page 72: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

57

57

Tahun 2017

Rasio Cepat = 35,613,427,923−10,559,540,000

24,760,278,702×100%

= 101.25

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 8 sebagai

berikut:

Tabel 8.

Perhitungan Rasio Cepat Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Tahun Aktiva Lancar Persediaan Utang Lancar Rasio

Cepat

2014

23,489,535,307

5,513,375,000

17,271,211,505

104.08

2015

28,637,802,757

8,989,590,000

21,818,631,180

90.05

2016

31,345,146,933

10,131,250,000

23,315,824,470

91.85

2017

35,613,427,923

10,559,540,000

24,760,278,702

101.25

Sumber: Hasil olahan data

Pada Tabel 8 diatas dapat menunjukkan bahwa hasil perhitungan rasio

cepat perusahaan Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa pada tahun 2014

mengalami kenaikan sebesar 104.08 % ini berarti setiap Rp 1 utang lancar

dijamin oleh aktiva lancar dan persediaan sebesar 1.04% dan rasio cepat

mengalami penurunan ditahun 2015-2016, sebesar 0.95% termasuk dalam

klasifikasi kurang sehat, hal ini disebabkan Karena meningkatnya

persediaan dari tahun 2015 Rp 8,989,590,000 dan pada tahun 2016 sebesar

Rp 10,131,250,000 yang kenaikannya hampir 2kali lipa dari tahun 2014

sebesar Rp 5,513,375,000 dari tahun sebelumnya.

Page 73: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

58

58

Pada tahun 2017 rasio cepat mengalami kenaikan sebesar 1.05% atau

101.25% sehinnga Rp 1 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar dan

persediaan sebesar 1.01% dari 2 tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

karena terjadinya persediaan yang mengalami kenaikan 0,5% dari tahun

2016 sebesar Rp 10,131,250,000 dan kenaikan terjadi di aktiva lancar

sebesar Rp 35,613,427,923 dan utang lancar sebesar Rp 24,760,278,702

kenaikannya tidak sampai 10% atau 1kali lipat, sehingga rasio cepat tahun

2017 mengalami kenaikan.

c. Net Working Capital

Net Working Capital merupakan kemampuan Yamaha Darma Motor II

Kab. Gowa untuk mengetahui selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar.

Sehingga untuk Net Working Capital tahun 2014-2017 dapat ditentukan

sebagai berikut:

Net Working Capital =Aktiva lancar − Utang Lancar

Tahun 2014

NWC = 23,489,535,307 − 17,271,211,505

= 6,218,323,802

Tahun 2015

NWC = 28,637,802,757 − 21,818,631,180

= 6,819,171,577

Tahun 2016

NWC = 31,345,146,933 − 23,315,824,470

= 8,029,322,463

Page 74: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

59

59

Tahun 2017

NWC = 35,613,427,923 − 24,760,278,702

= 10,853,149,221

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disajikan Tabel 9 sebagai

berikut:

Tabel 9.

Perhitungan Net Working Capital Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Net working Capital

2014 23,489,535,307 17,271,211,505 6,218,323,802

2015 28,637,802,757 21,818,631,180 6,819,171,577

2016 31,345,146,933 23,315,824,470 8,029,322,463

2017 35,613,427,923 24,760,278,702 10,853,149,221

Sumber: Hasil olahan data

Net Working Capital selama 4 tahun mengalami peningkatan. Pada

tahun 2014 Net Working Capital sebesar Rp 6,218,323,802, tahun 2015

sebesar Rp 6,819,171,577, tahun 2016 sebesar Rp 8,029,322,463 dan pada

tahun 2017 sebesar Rp 10,853,149,221. Semakin besar jumlah net working

capital maka semakin tinggi pula tingkat likuiditas Yamaha Darma Motor

II. Pihak manajemen keuangan harus lebih memperhatikan lagi kondisi

likuiditas Yamaha Darma Motor II agar terus meningkat dan tidak sampai

menurun.

Page 75: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

60

60

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data melalui pendekatan rasio rentabilitas dan

rasio likuiditas dengan menggunakan data time series dari tahun 2014 s/d 2017,

maka akan disajikan data mengenai hasil perhitungan rasio keuangan untuk

tahun 2014 s/d 2017 yang dapat dilihat melalui tabel yaitu sebagai berikut:

Tabel 10.

Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas Dan Rasio Likuiditas Pada

Kantor Cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa

Tahun 2014-2017

Jenis Rasio Keuangan Hasil Rasio

Kriteria 2014 2015 2016 2017

A. Rasio Rentabilitas

1. Gross Profit Margin 29% 37,28% 43,27% 49,10% Sangat Efektif

2. Net Profit Margin 51.13% 52.39% 57.31% 61.69% Sangat Efektif

3. Return On Asset 8.73% 11.25% 12.23% 12.99% Sangat Efektif

B. Rasio Likuiditas

1. Rasio Lancar 136.00% 131.25% 134.44% 143.83% Sangat Baik

2. Rasio Cepat 104.08% 90.05% 91.85% 101.25% Baik

Sumber: hasil olahan data

Berdasarkan hasil rasio keuangan dilihat dari rasio rentabilitas (gross

profit margin, net profit margin, dan return on asset) dan rasio likuiditas (rasio

lancar dan rasio cepat). Maka dapat disajikan beberapa hasil penilaian rasio

keuangan khususnya pada kantor cabang Yamaha Darma Motor II di Kab.

Gowa yaitu sebagai berikut:

Page 76: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

61

61

1. Rasio Rentabilitas

Berdasarkan hasil analisis rentabilitas khususnya pada kantor cabang

Yamaha darma motor II kab. Gowa periode tahun 2014-2017 yang

menunjukkan bahwa rasio ROA untuk 4 tahun terakhir meningkat. Sedangkat

dilihat dari hasil analisis ROA maka kantor cabang Yamaha darma motor II

kab. Gowa berada dalam kisaran 8-12 % berarti ROA yang dicapai dapat

dikategorikan sangat efektif, hal ini disebabkan karena total asset dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan tahun 2015 sebesar Rp 23,684,011,401, tahun

2016 sebesar Rp 28,864,612,117, tahun 2017 sebesar Rp 31,580,011,261, dan

tahun 2017 sebesar Rp 35,850,430,235. Begitu juga dengan laba bersih setelah

pajak mengalami peningkatan hampir 20% dari tahun 2014 sebesar Rp

2,006,939,698, tahun 2016 sebesar Rp 3,248,452,446, tahun 2017 sebesar Rp

3,860,689,573 dan pada tahun 2017 sebesar Rp 4,656,822,828-,.

Begitu juga dengan NPM untuk tahun 2014-2017 meningkat dan berada

dalam kisaran >20% berarti tingkat NPM yang dicapai sangat efektif, hal ini

disebabkan karena penjualan yang setiap tahun meningkat dan laba bersih

setelah pajak pun meningkat. Sedangkat GPM untuk tahun 2014-2017

meningkat dan berada dalam kisaran >20% berarti tingkat GPM yang dicapai

sangat efektif, hal ini disebabkan karena penjualan sepada motor makin tahun

meningkat dan makin diminati oleh kostumer dan laba kotor juga ikut

meningkat.

Page 77: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

62

62

2. Rasio Likuiditas

Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas pada kantor cabang Yamaha

Darma Motor II Kab. Gowa pada tahun 2014-2017, Rasio lancar mengalami

peningkatan karena aktiva lancar tiap tahun meninggat meningkat dan untuk

utang lancar juga ikut meningkat sehingga presentasi rasio lancar berada pada

kisaran >100% yang berarti rasio lancar dikategorikan sangat baik.

Sedangkan rasio cepat pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar

104,08%, sedangkan tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 90.05%

dan 91.85% karena meningkatnya persediaan pada tahun 2014 sebesar Rp

5,513,375,000, tahun 2015 sebesar Rp 8,989,590,000, tahun 2016 sebesar Rp

10,131,250,000 dan tahun 2017 sebesar Rp 10,559,540,000. Dan untuk tahun

2017 mengalami peningkatan dari 2 tahun sebelumnya sebesar 101.25% pada

kisaran >100% maka dikategorikan baik.

Page 78: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

58

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Dari hasil penelitian mengenai pengelolaan piutang terhadap penggunaan

rasio rentabilitas dan rasio likuditas pada Kantor Cabang Yamaha Darma

Motor II kab. Gowa, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Hasil Pengelolaan piutang berdasarkan perputaran piutang pada kantor

cabang Yamaha Darma Motor II Kab. Gowa tahun 2014-2017 menunjukkan

bahwa perputaran piutang untuk 4 tahun mengalami fluktuasi sehingga

pengelolaan piutang tidak berdasarkan rata-rata utuk perputaran piutang yaitu

15 kali dari rata-rata yang sudah ditetapkan. Sehingga pengumpulan piutang

tepat pada waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan Yamaha Darma

Motor II Kab. Gowa.

Hasil analisis penggunaan rasio rentabilitas khususnya pada kantor

cabang Yamaha darma motor II kab. Gowa tahun 2014-2017 yang

menunjukkan bahwa rasio ROA untuk 4 tahun terakhir meningkat. Sedangkat

dilihat dari hasil analisis ROA maka kantor cabang Yamaha darma motor II

kab. Gowa berada dalam kisaran 8-12 % berarti ROA yang dicapai dapat

dikategorikan efektif. Begitu juga dengan NPM untuk tahun 2014-2017

meningkat dan berada dalam kisaran >20% berarti tingkat NPM yang dicapai

sangat efektif. Sedangkat GPM mengalami penurunan yang >20% berarti

tingkat GPM yang dicapai dalam kondisi efektif.

Page 79: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

59

59

Hasil analisis penggunaan rasio likuiditas, khususnya pada kantor

cabang Yamaha Darma Motor II kab. Gowa terdiri dari 3 analisis yaitu; rasio

lancar, rasio cepat dan Net working capital yang menunjukkan bahwa dari 4

tahun ini mengalami peningkatan karena aktiva lancar meningkat pada

kisaran >100% berarti rasio lancar dikategorikan sangat baik. Sedangkan

rasio cepat untuk tahun 2017 mengalami peningkatan dari 2 tahun

sebelumnya kisaran >100% maka dikategorikan baik.

5.2 SARAN

1. Disarankan agar perlu meningkatkan tingkat persedian unit kendaraan

bermotor sehingga dapat meningkatkan rasio lancar dan rasio cepat untuk

mendapatkan aktifa yang lebih baik lagi dan berpengaruh kepada rasio

likuiditas Yamaha Darma Motor II kab. Gowa.

2. Disarankan pula agar perlunya perusahaan mengurangi penggunaan dana

utang sehingga akan dapat meningkatkan laba Yamaha Darma Motor II kab.

Gowa ditahun yang akan datang.

3. Disarankan untuk melengkapi dan memperjelas data perusahaan.

Page 80: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Mahmud M. Hanafi. 2011. Analisi Laporan Keuangan. Yogyakarta :

UPP STIM YKPN.

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik. Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Aliminsyah dan Padji. 2006. Kamus istilah akuntansi. Bandung: CV Rama widya.

Ariyanty, Rezki. 2015. Analisis pengelolaan piutang sebagai upaya menjaga likuiditas

dan meningkatkan rentabilitas. Jurnal administrasi bisnis (JAB). Vol. 32 No. 2

April 2016

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia.

Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan : Teori dan Soal Jawab Bandung : Cv.

Alfabeta

Fitriah. 2014. Pengaruh Faktor Pengelolaan Piutang Terhadap Likuiditas dan

Profitabilitas Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia di BEI. [Skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Harahap, Sofyan Safri, 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers

Hery. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta, Kencana Prenada Media Group

-------. 2012. Teori akuntansi . Jakarta, Kencana Prenada Media Group

-------. 2013. Akuntasi Keuangan Menengah, CPAS, Yogjakarta

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke-6. Jakarta: Rajawali Pers.

---------. 2015. Analisis laporan keuangan. Jakarta, rajawali PT Raja Grafindo Persada.

-------------. 2015. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta PT Raja Grafindo

Persada.

-------------, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kirana, Indah Nur. 2016.Analisis pengaruh manajemen piutang terhadap likuiditas dan

profabilitas perusahaan. Fakultas Ekonomi Institute Pertanian Bogor

Komariyah, Saefi. 2013. Pengaruh perputaran piutang terhadap kinerja perusahaan, studi

pada PT Jaido Metal Industries.

Margaretha, Farah. 2013. Manajemen keuangan. Jakarta: pt. Grasindo

Martani, dwi, Sylvia Veronika, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, Edward Tanujaya.

2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat

Munawir, S., 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan ketigabelas,

Yogyakarta, Liberty

Nurdiana, syarifa. 2015. Analisis kinerja keuangan pada peorasi bintang mandiri

dimakassar periode tahun 2012-2014.

Periansya, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Page 81: KONSENTRASI AKUNTANSI KORPORASI PROGRAM STUDI …

64

Sugiono, Arief dan Edi Untung, 2016. Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan

Keuanga. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono., 2013. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif fan R&D cetakan ke 19.

Penerbit alphabet, CV. Bandung.

-----------., 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Surono, Ardhi, Aditya Bagus., Rahayu, Sri Mangesti., Zohra Z.A. 2015. Pengelolaan

piutang yang efektif sebagai upaya meningkatkan profibilitas. Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November 2015.

Sutrisno. 2007. Manajemen keuangan. Yogyakarta: ekonisia

----------. 2012. Manajemen keuangan teori, Konsep dan Aplikasi. Yokyakarta:

EKONISIA

Syamsuddin, Lukman, 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

---------------, 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.