konduksi terjadi ketika energi panas berpindah melalui suatu material sebagai akibat

2
Konduksi terjadi ketika energi panas berpindah melalui suatu material sebagai akibat tumbukan antar elektron, ion, atom, dan molekul bebas material tersebut. Semakin panas suatu zat, semakin tinggi energi kinetik (EK) rata - rata atomnya. Jika terdapat perbedaan temperatur antara material - material yang mengalami kontak, ketika tumbukan atom terjadi antara keduanya, atom - atom dengan energi yang lebih tinggi di dalam zat yang lebih hangat memindahkan energi ke atom - atom dengan energi yang lebih rendah di dalam zat yang lebih dingin. Jadi, panas mengalir dari panas ke dingin. Ketika arus listrik berada dalam konduktor, energi listrik secara kontinu diubah menjadi energi panas di dalam konduktor. Medan listrik dalam konduktor mempercepat gerakan setiap elektron bebas untuk waktu yang singkat, membuat suatu peningkatan energi kinetik, tapi energi tambahan ini secara cepat ditransfer menjadi energi termal konduktor melalui tumbukan - tumbukan antara elektron dan ion - ion kisi konduktor. Jadi, meskipun elektron terus menerus mendapatkan energi dari medan listrik, energi ini segera ditransfer menjadi energi termal konduktor, dan elektron - elektron mempertahankan suatu kecepatan drift yang konstan. Ketika muatan positif mengalir dalam konduktor, muatan ini mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah searah dengan medan listrik (elektron yang bermuatan negatif bergerak ke arah berlawanan). Muatan lalu kehilangan energi potensial. Kehilangan energi potensial ini muncul sebagai energi kinetik pembawa muatan, hanya sesaat sebelum ditransfer ke material penghantar oleh tumbukan dengan ion - ion. Kehilangan energi potensial menyebabkan kenaikan energi termal konduktor. 94172503-panas-yang-ditimbulkan-oleh-arus-listrik.pdf PRINSIP KERJA DAN PENERAPAN PERPINDAHAN KALOR Sistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut

Upload: sarah-amadea

Post on 12-Feb-2015

29 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Konduksi

TRANSCRIPT

Page 1: Konduksi Terjadi Ketika Energi Panas Berpindah Melalui Suatu Material Sebagai Akibat

Konduksi terjadi ketika energi panas berpindah melalui suatu material sebagai akibattumbukan antar elektron, ion, atom, dan molekul bebas material tersebut. Semakin panassuatu zat, semakin tinggi energi kinetik (EK) rata - rata atomnya. Jika terdapat perbedaantemperatur antara material - material yang mengalami kontak, ketika tumbukan atom terjadiantara keduanya, atom - atom dengan energi yang lebih tinggi di dalam zat yang lebih hangatmemindahkan energi ke atom - atom dengan energi yang lebih rendah di dalam zat yang lebihdingin. Jadi, panas mengalir dari panas ke dingin.

Ketika arus listrik berada dalam konduktor, energi listrik secara kontinu diubah menjadienergi panas di dalam konduktor. Medan listrik dalam konduktor mempercepat gerakansetiap elektron bebas untuk waktu yang singkat, membuat suatu peningkatan energi kinetik,tapi energi tambahan ini secara cepat ditransfer menjadi energi termal konduktor melaluitumbukan - tumbukan antara elektron dan ion - ion kisi konduktor. Jadi, meskipun elektronterus menerus mendapatkan energi dari medan listrik, energi ini segera ditransfer menjadienergi termal konduktor, dan elektron - elektron mempertahankan suatu kecepatan drift yangkonstan.Ketika muatan positif mengalir dalam konduktor, muatan ini mengalir dari potensialtinggi ke potensial rendah searah dengan medan listrik (elektron yang bermuatan negatifbergerak ke arah berlawanan). Muatan lalu kehilangan energi potensial. Kehilangan energipotensial ini muncul sebagai energi kinetik pembawa muatan, hanya sesaat sebelumditransfer ke material penghantar oleh tumbukan dengan ion - ion. Kehilangan energipotensial menyebabkan kenaikan energi termal konduktor.

94172503-panas-yang-ditimbulkan-oleh-arus-listrik.pdfPRINSIP KERJA DAN PENERAPAN PERPINDAHAN KALOR

Sistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya panas pada bagian setrika yang disebut elemen pemanas. Elemen pemanas membangkitkan panas secara bertahap dan setrika listrik modern sudah dilengkapi dengan komponen yang disebut termostat. Dengan adanya komponen ini dalam rangkaian setrika listrik, maka panas yang dikehendaki oleh pengguna dapat diatur dan stabil sehingga tidak menyebabkan timbulnya panas berlebih yang dapat memicu kebakaran pada elemen.

Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian langsung ke saklar bimetal. Pada sistim saklar ini, ketika kedua logam tersebut kontak, maka arus akan terus mengalir menuju elemen pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor. Saklar yang kontak tersebut menyebabkan rangkaian tertutup dan setrika akan mengalami pemanasan pada tingkatan tertentu. Ketika panas yang ditentukan telah mengalami keadaan maksimal, maka secara otomatis termostat pada rangkaian saklar akan bekerja. Rangkaian akan terputus karena prinsip bimetal tadi menyebabkan salah satu logam mengalami pemuaian dan menyebabkan saklar terbuka. Akibatnya tidak ada arus yang mengalir serta lampu indikator akan mati. Jadi, prinsip kerja rangkaian setrika listrik sebenarnya sederhana.

Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme perpindahan kalor tersebut berlangsung secara konduksi. Konduksi merupakan proses transfer kalor di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah dari molekul satu ke molekul lain hanya dengan jalan getaran termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali (Abdul Jamal dan Tamrin, 1995).

Page 2: Konduksi Terjadi Ketika Energi Panas Berpindah Melalui Suatu Material Sebagai Akibat

Aliran perpindahan panas yang terjadi pada elemen pemanas kemudian dihubungkan (kontak) secara langsung dengan alas setrika, sehingga panas merambat pada alas akibat konduksi. Tidak ada transfer massa pada peristiwa tersebut, hanya saja perpindahan kalor dibantu dengan pergerakan-pergerakan elektron yang terdapat pada kedua bahan logam tersebut, yaitu pada elemen maupun alas.http://fandyaridha.blogspot.com/2013/04/aplikasi-perpindahan-kalor-pada-setrika.html