kondisi wilayah das brantas hulu

7
Kondisi Wilayah DAS brantas Hulu Wilayah DAS Brantas merupakan DAS strategis sebagai penyedia air baku untuk kebutuhan seperti sumber pembangkit tenaga listrik, PDAM, irigasi, industri dan lain-lain. DAS Brantas di Jawa Timur mempunyai panjang 320 km dan memiliki DAS seluas 12.000 km 2 yang mencangkup kurang lebih 25% luas Propinsi Jawa Timur. DAS Brantas sendiri terdiri dari beberapa Sub DAS seperti terlihat dalam tabel dibawah ini. DAS Brantas Sub DAS DAS Brantas Sub DAS Utara 1.Rejoso Ds Tengah 1. Lahar 2.Welang 2. Ngowo Ngasinan Selatan 3.Gedongan Diodo 3. Widas 4.Pasirman Ds 4. Konto 5.Barek Glidik Ds Hilir 5. Bluwek Hulu 6. Ambang 6. Brangkal 7. Lesti 7. Maspo 8. Melamon Yang termasuk dalam wilayah DAS Brantas Hulu adalah DAS Ambang (Sungai Amprong dan Bango), DAS Melamon (Sungai Metro, Lahor dan Lemon) dan DAS Lesti (Sungai Lesti). Untuk selengkapnya gambaran mengenai kondisi masing-masing Sub DAS dijelaskan berikut : a. Sub DAS Ambang Berdasarkan data BP DAS Brantas (2003) dapat diketahui luas wilayah Sub DAS Ambang adalah 101.675 ha, yang terbagi menjadi 3 Sub-sub DAS dengan rincian sebagai berikut :

Upload: bagus-andrianto

Post on 28-Dec-2015

129 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kondisi Wilayah DAS Brantas Hulu

Kondisi Wilayah DAS brantas Hulu

Wilayah DAS Brantas merupakan DAS strategis sebagai penyedia air baku untuk

kebutuhan seperti sumber pembangkit tenaga listrik, PDAM, irigasi, industri dan lain-lain.

DAS Brantas di Jawa Timur mempunyai panjang 320 km dan memiliki DAS seluas 12.000

km2 yang mencangkup kurang lebih 25% luas Propinsi Jawa Timur. DAS Brantas sendiri

terdiri dari beberapa Sub DAS seperti terlihat dalam tabel dibawah ini.

DAS Brantas Sub DAS DAS Brantas Sub DASUtara 1.Rejoso Ds

Tengah

1. Lahar2.Welang 2. Ngowo Ngasinan

Selatan 3.Gedongan Diodo

3. Widas

4.Pasirman Ds 4. Konto5.Barek Glidik Ds

Hilir

5. Bluwek

Hulu 6. Ambang 6. Brangkal7. Lesti 7. Maspo8. Melamon

Yang termasuk dalam wilayah DAS Brantas Hulu adalah DAS Ambang (Sungai

Amprong dan Bango), DAS Melamon (Sungai Metro, Lahor dan Lemon) dan DAS Lesti

(Sungai Lesti). Untuk selengkapnya gambaran mengenai kondisi masing-masing Sub DAS

dijelaskan berikut :

a. Sub DAS Ambang

Berdasarkan data BP DAS Brantas (2003) dapat diketahui luas wilayah Sub DAS

Ambang adalah 101.675 ha, yang terbagi menjadi 3 Sub-sub DAS dengan rincian sebagai

berikut :

a. Sub-sub DAS Sumber Brantas seluas : 43.529,23 ha ( 42,81 % )

b. Sub-sub DAS Bango seluas : 34.893,85 ha ( 34,32 % )

c. Sub-sub DAS Amprong seluas : 23.251,95 ha ( 22,87 % )

Page 2: Kondisi Wilayah DAS Brantas Hulu

Gambar 1. Peta Sub Das Brantas

Ketiga cabang sungai utama tersebut terbagi ke dalam anak sungai kecil-kecil

sebanyak 157 anak sungai. Bentuk percabangan sungai dan drainase wilayah sangat rapat,

terutama di daerah hulu sungai Amprong dan sungai Sumber Brantas. Dari study screening

DAS Brantas menunjukkan Water Resources (sumber daya air) yang berada di wilayah Sub

DAS Ambang sebagai berikut (RTL Sub DAS Ambang, 2003):

Potensi Air Tanah

o Sebagian besar wilayah Sub-sub DAS Sumber Brantas dan Amprong ground water

availability (air tanah yang dapat digunakan) sebesar < 2,5 l/dtk.

o Sebagian besar Sub-sub DAS Bango dan sebagian Sub DAS Amprong serta

Sumber Brantas sebesar 2,5 – 10 l/dtk.

o Pada wilayah hilir ketiga Sub-Sub DAS yang ada ground water availability sebesar

10 - > 40 l/dtk.

o Terdapat 4 lokasi mata air untuk penyediaan air bersih.

o Terdapat 1 lokasi mata air (sumber wendit) pada Sub-sub DAS Amprong dengan

debit 2.300 l/dtk.

o Terdapat 2 lokasi mata air pada Sub-sub Sumber Brantas dengan debit 100-500

l/dtk.

Page 3: Kondisi Wilayah DAS Brantas Hulu

Daerah Resiko Banjir

o Pada Sub-sub DAS Amprong, daerah resiko banjir berada pada sungai anak sungai

dengan tebing sungai yang mempunyai resiko erosi sangat tinggi sering terjadi

banjir bandang selama curah hujan mencapai puncaknya di musim hujan. Dampak

yang ditimbulkan adalah secara umum daerah sekitarnya.

Penggunaan lahan pada Sub DAS Ambang terdiri dari berbagai variasi jenis yang

tersebar pada seluruh wilayah tersebut. Berdasarkan data hasil interpretasi citra satelit dan

digitasi yang telah dilakukan BP DAS Brantas (2003) penggunaan lahan saat ini yang paling

besar hutan dan yang terkecil adalah dalam bentuk belukar. Adapun luas masing-masing

penggunaan lahan saat ini seperti pada tabel berikut.

b. Sub DAS Melamon

Sedangkan untuk Sub DAS Melamon memiliki luas sebesar 78.089 ha, dan terbagi

menjadi 3 (tiga) Sub-sub DAS dengan rincian sebagai berikut :

a. Sub-sub DAS Metro : 36.006 ha ( 46,11 % )

b. Sub-sub DAS Lahor : 15.182 ha ( 19,44 % )

c. Sub-Sub DAS Lemon : 26.901 ha ( 34,45 % )

Page 4: Kondisi Wilayah DAS Brantas Hulu

Pada Sub DAS Melamon data debit sungai yang termonitor hanya pada salah satu

sungai utamanya saja, yaitu pada sungai Lahor. Sedangkan pada anak-anak sungainya belum

termonitor. Data debit sungai Lahor pada tahun 2002 debit maximalnya adalah 65,07 lt/dtk

sedang debit minimumnya adalah 1,86 lt/dtk (RTL Sub DAS Melamon, 2003). Kondisi

tersebut hanya bisa diindikasikan dengan keadaan dan formasi sumber air yang ada di

wilayah Sub DAS Melamon. Berdasarkan data dari Dinas PU Pengairan setempat diketahui

bahwa sumber air sebanyak 203 buah. Berdasarkan jumlah prasarana pengairan yang

dipergunakan untuk kepentingan usaha tani lahan kering, sawah tadah hujan dan sawah

irigasi diwilayah Sub DAS Melamon masih sangat kurang memadai sehingga berpengaruh

terhadap usaha peningkatan produksi. Kondisi demikian dituntut adanya usaha pemanfaatan

air secara efisien sehingga ketersediaannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu

perlu adanya peningkatan prasarana pengairan yang bersumber pada sungai - sungai utama,

sumber air dan air permukaan tanah dengan tetap memperhatikan konservasi dan kelestarian

lingkungan pada wilayah tersebut. Penggunaan lahan pada Sub DAS Melamon saat ini terdiri

dari sawah, pekarangan, kebun campuran, hutan, pasir, genangan, semak dan belukar. Luas

masing-masing penggunaan lahan adalah seperti tabel berikut :

Page 5: Kondisi Wilayah DAS Brantas Hulu

c. Sub DAS Lesti

Terakhir, untuk Sub DAS Lesti adalah seluas 58.384 ha, terbagi menjadi 3 (tiga) Sub-

sub DAS dengan luas masing-masing Sub-sub DAS sebagai berikut :

a. Sub-sub DAS Lesti Hulu seluas : 28.790 ha ( 49,31 % )

b. Sub-sub DAS Genteng seluas : 11.551 ha ( 19,78 %)

c. Sub-sub DAS Lesti Hilir seluas : 18.043 ha ( 30,90 % )

Berdasarkan data dari Dinas Pengairan setempat diketahui bahwa sumber air

terbanyak pada Sub-sub DAS Lesti hilir yaitu 45 sumber air dan pada Sub-sub DAS Lesti

Hulu dan Sub-sub DAS Genteng masing-masing 16 sumber air sedangkan sumber air terbesar

adalah pada sumber air Ubalan di Sub-sub DAS Genteng dengan debit maksimun sebesar 450

lt/dt (RTL Sub DAS Lesti, 2003). Berdasarkan jumlah prasarana pengairan yang

dipergunakan untuk kepentingan usaha tani lahan kering, sawah tadah hujan dan sawah

irigasi diwilayah Sub DAS Lesti masih sangat kurang memadai sehingga berpengaruh

terhadap usaha peningkatan produksi. Kondisi demikian dituntut adanya usaha pemanfaatan

air secara efisien sehingga ketersediaannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu

perlu adanya peningkatan prasarana pengairan yang bersumber pada sungai - sungai utama,

sumber air dan air permukaan tanah dengan tetap memperhatikan konservasi dan kelestarian

lingkungan pada wilayah tersebut. Penggunaan lahan pada Sub DAS Lesti berdasarkan hasil

interpretasi citra satelit dan pengamatan di lapangan oleh BP DAS Brantas saat ini terdiri dari

sawah, tegal, pekarangan, kebun campuran, perkebunan, hutan, semak dan belukar, terdiri

dari diluar kawasan hutan 47.046 ha (80,56 %) dan didalam kawasan hutan 11.348 ha (19, 44

%). Luas masing-masing penggunaan lahan adalah seperti tabel berikut :