komunikasi efektif kepala sekolah

136
HUBUNGAN KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL TESIS UNTUK MEMPEROLEH GELAR MAGISTER PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Oleh DARONI NIM. 1103503009 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Upload: agusnana

Post on 18-Jul-2015

530 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi efektif kepala sekolah

HUBUNGAN KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU

DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL

TESIS

UNTUK MEMPEROLEH GELAR MAGISTER PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Oleh

DARONI NIM. 1103503009

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Page 2: Komunikasi efektif kepala sekolah

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Hubungan Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru di SD Negeri se-Kecamatan

Margadana Kota Tegal” telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian tesis pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 29 Maret 2007

Semarang, Februari 2007

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Ahmad Binadja, A.pt, Ph.D. NIP. 130805079

Prof. Drs. A. Maryanto, M.A, Ph.D. NIP. 130529509

Page 3: Komunikasi efektif kepala sekolah

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Tesis ini telah dipertahankan di dalam sidang Panitia Ujian Tesis Program

Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri

Semarang pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 29 Maret 2007

Panitia Ujian :

Ketua, Sekretaris,

Prof. Mursid Saleh, Ph.D. NIP. 130354512

Prof. Soelistia, ML.,Ph.D. NIP. 130154821

Penguji I, Penguji II,

Dr. Kardoyo, M.Pd. NIP. 131570073

Prof. Drs. A. Maryanto, M.A, Ph.D. NIP. 130529509

Penguji III,

Prof. Ahmad Binadja, A.pt, Ph.D. NIP. 130805079

Page 4: Komunikasi efektif kepala sekolah

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, jangan mengenal kata menyerah

PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ilmiah ini

untuk memenuhi harapan dari orang-orang yang kucintai Istri dan anak-anakku

Page 5: Komunikasi efektif kepala sekolah

v

SARI

Daroni. 2006. Hubungan Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru di SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal

Kata Kunci : Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah, Iklim Organisasi dan

Kinerja Guru

Peningkatan kualitas pendidikan secara khusus berada di tangan para guru selaku ujung tombak proses pembelajaran di sekolah. Menyadari akan hal tersebut kinerja guru memiliki peranan penting untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Oleh karena itu berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja guru perlu diperhatikan, termasuk keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru, mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan kinerja guru dan mengetahui hubungan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan rancangan non eksperimen. Populasi adalah seluruh guru tetap dan berstatus Pegawai Negeri Sipil pada Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kecamatan Margadana Kota Tegal sejumlah 156 orang dengan sampelnya 74 orang. Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah angket dengan jenis instrumennya angket dan skala yang terlebih dahulu diujikan tingkat validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data adalah menentukan kecenderungan umum responden, pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru, terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja guru dan secara simultan terdapat hubungan/pengaruh yang siginifkan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru. Secara simultan variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dapat menjelaskan variabel kinerja guru sebesar 55% sedangkan sisanya sebesar 45% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti. Saran yang dapat diberikan adalah kepala sekolah harus lebih meningkatkan jalinan komunikasi yang lebih erat dengan para guru, tidak menempatkan diri sebagai atasan para guru dengan kewenangan penuh menentukan nasib para guru, tetapi harus sebagai mitra kerja yang bekerjasama meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, bersama para guru dan personil lainnya mengembangkan iklim organisasi yang lebih kondusif , guru perlu meningkatkan kinerjanya dan membahas permasalahan secara bersama-sama.

Page 6: Komunikasi efektif kepala sekolah

vi

ABSTRACK

Page 7: Komunikasi efektif kepala sekolah

vii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tesis ini benar-benar hasil karya

saya sendiri bukan jiplakan dari tesis lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Februari 2007

Daroni

Page 8: Komunikasi efektif kepala sekolah

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan ke Hadirat Illahi Robby, Allah SWT.,

yang telah melimpahkan berkah dan hidayah-Nya, sehingga tesis ini dapat

diselesaikan. Adapun judul yang ditetapkan dalam tesis ini adalah “Hubungan

Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja

Guru di SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal”.

Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk 1) mengetahui hubungan antara

keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru, 2) mengetahui

hubungan antara iklim organisasi dengan kinerja guru dan 3) mengetahui

hubungan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi

dengan kinerja guru. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis,

terutama kepada :

1. Prof. Ahmad Binadja, A.Pt, Ph.D. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan, sehingga tesis ini dapat terselesaikan

dengan baik;

2. Prof. Drs. A. Maryanto, M.A, Ph.D. selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi untuk menyelesaikan pembuatan tesis

ini;

3. Prof. Soelistia, M.L., Ph.D, sebagai Ketua Program Studi Manajemen

Pendidikan yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan pembuatan tesis;

Page 9: Komunikasi efektif kepala sekolah

ix

4. Bapak/Ibu Dosen di Program Manajemen Pendidikan yang telah memberikan

pengetahuan kepada penulis;

5. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Margadana Kota Tegal yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;

6. Bapak Kepala Sekolah di SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian;

7. Bapak/Ibu guru di SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal yang telah

memberikan data dan informasi sehubungan dengan kajian penelitian yang

penulis lakukan;

8. Teman-teman di Program Manajemen Pendidikan yang telah memberikan

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini;

9. Istri dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan dukungan semangat

kepada penulis untuk menyelesaikan studi; dan

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung

maupun tidak langsung telah membantu kelancaran penulisan tesis ini.

Mudah-mudahan kebaikan Bapak/Ibu, Saudara/Saudari mendapatkan

balasan yang sesuai dari Allah Swt. Akhirnya, semoga tesis ini bermanfaat bagi

semua pihak yang memerlukannya. Amien.

Semarang, Februari 2007

Penulis

Page 10: Komunikasi efektif kepala sekolah

x

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................

SARI ........................................................................................................

ABSTRACK ...........................................................................................

PERNYATAAN ……………………………………………………….

KATA PENGANTAR ………………………………………………...

DAFTAR ISI …………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………..

DAFTAR TABEL ..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xii

xiii

xiv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………...............

A. Latar Belakang Masalah ……………………………….....................

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................

C. Batasan Masalah ................................................................................

D. Perumusan Masalah ..........................................................................

E. Tujuan Penelitian ...............................................................................

F. Kegunaan Penelitian .........................................................................

1

1

12

14

14

14

15

Page 11: Komunikasi efektif kepala sekolah

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................

A. Landasan Teori ...................................................................................

1. Kinerja Guru ................................................................................

2. Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah ....................................

3. Iklim Organisasi ............................................................................

B. Kerangka Berpikir ..............................................................................

1. Hubungan Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dengan

Kinerja Guru ................................................................................

2. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru .....................

3. Hubungan Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dan Iklim

Organisasi dengan Kinerja Guru ..................................................

C. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................................

D. Hipotesis Penelitian ...........................................................................

16

16

16

22

41

43

43

44

45

47

48

BAB III METODE PENELITIAN ………………………...................

A. Rancangan Penelitian .........................................................................

1. Pendekatan Penelitian ..................................................................

2. Variabel Penelitian .......................................................................

3. Paradigma Penelitian ...................................................................

4. Definisi Operasional .....................................................................

B. Populasi dan Sampel Penelitian .........................................................

1. Populasi Penelitian .......................................................................

2. Sampel Penelitian .........................................................................

50

50

50

50

51

52

55

55

56

Page 12: Komunikasi efektif kepala sekolah

xii

C. Instrumen Penelitian ...........................................................................

1. Uji Validitas Instrumen ................................................................

2. Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................

D. Data dan Pengolahannya ....................................................................

1. Menentukan Kecenderungan Umum Responden ........................

2. Pengujian Persyaratan Analisis ....................................................

3. Pengujian Hipotesis .....................................................................

57

58

59

60

62

62

64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................

A. Hasil Penelitian ..................................................................................

1. Deskripsi Data Variabel Penelitian ..............................................

2. Pengujian Persyaratan Analisis .....................................................

3. Pengujian Hipotesis .....................................................................

4. Kontribusi Variabel Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru ..............................

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………….........

66

66

66

68

72

76

77

BAB V PENUTUP ..................................................................................

A. Simpulan …………………………………………………………....

B. Saran-saran …………………………………………………….…...

79

79

81

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….....

LAMPIRAN-LAMPIRAN

83

Page 13: Komunikasi efektif kepala sekolah

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Gambar

Halaman

1 Model Proses Komunikasi Philip Kotler .....................................

27

2 Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Hubungan Komunikasi .........

29

3 Hubungan Antar Variabel Penelitian ............................................

51

Page 14: Komunikasi efektif kepala sekolah

xiv

DAFTAR TABEL

No.

Nama Tabel Halaman

1 Indikator dan Sub Indikator Variabel Kinerja Guru .......................

19

2 Rekapitulasi Kecenderungan Variabel Penelitian ..........................

68

3 Hasil Uji Normalitas Data ..............................................................

70

4 Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Variabel X – Y ............

71

5 Hasil Uji Regresi Variabel X1 dengan Y .......................................

73

6 Hasil Uji Regresi Variabel X2 dengan Y ........................................

74

7 Model Summary Uji Regresi Linier Berganda ..............................

75

8 Hasil Pengujian ANOVA ...............................................................

75

Page 15: Komunikasi efektif kepala sekolah

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Nama Lampiran

Halaman

1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................

87

2 Instrumen Penelitian .......................................................................

90

3 Data Hasil Uji Coba Instrumen ......................................................

99

4 Hasil Uji Validitas Instrumen .........................................................

102

5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .....................................................

108

6 Data-data Hasil Pengolahan Melalui SPSS ....................................

111

7 Surat Keputusan Pembimbing ........................................................

114

8 Surat Ijin Penelitian ........................................................................

115

Page 16: Komunikasi efektif kepala sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu prioritas

utama dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, sebagaimana tertuang

dalam UU No. 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional

(Propenas) tahun 2000-2004 dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Namun demikian, keberhasilan dalam upaya

meningkatkan kualitas pendidikan tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, antara lain faktor guru (Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar 1993:112).

Bahkan dapat dikatakan bahwa guru merupakan salah satu faktor penting

dalam menentukan tinggi rendahnya kualitas hasil (out put) pendidikan.

Dengan demikian, guru adalah sosok sentral dalam pelaksanaan proses

pembelajaran. Karena itu, kesiapan guru dalam melakukan proses belajar

mengajar, dedikasi dan loyalitas pengabdian mereka memiliki pengaruh yang

positif bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Dengan kata lain, kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kinerja

guru itu sendiri. Kinerja mempunyai hubungan erat dengan produktivitas

karena merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat

produktivitas organisasi yang tinggi. Di samping itu, masyarakat juga menilai

bahwa sebagian guru tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam

melaksanakan kegiatan proses pembelajaran. Kondisi inilah yang menjadi

Page 17: Komunikasi efektif kepala sekolah

2

salah satu penyebab semakin menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Menurut Walton dan Kossen (1993:14), terdapat delapan faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan, termasuk guru, yaitu sebagai berikut.

1. Kompensasi yang memadai dan wajar; 2. Kondisi kerja yang aman dan sehat; 3. Kesempatan untuk mengembangkan kemampuan; 4. Kesempatan pertumbuhan berlanjut dan ketentraman; 5. Rasa ikut memiliki; 6. Hak-hak karyawan; 7. Ruang kehidupan kerja; dan 8. Relevansi sosial dari kehidupan kerja Sementara itu, Gibson (1985:52) mengatakan “faktor yang ikut

menentukan kinerja dan keberhasilan guru adalah kepemimpinan kepala

sekolah disamping faktor-faktor yang lain seperti faktor institusi, dan

kelompok organisasi”. Dengan demikian, di antara faktor-faktor tersebut,

faktor kepemipinan (leadership) kepala sekolah merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi kinerja guru. Dalam dunia pendidikan, kepala sekolah

memiliki tugas dan wewenang untuk mengatur kegiatan belajar mengajar

pada sekolah yang dipimpin. Tugas tersebut antara lain meningkatkan

pelaksanaan administrasi sekolah sesuai dengan pedoman, meningkatkan

penyelenggaraan tugas tenaga kependidikan sesuai dengan tujuan pendidikan,

dan mengatur serta memelihara secara professional pendayagunaan sarana

dan prasarana pendidikan. (Mulyasa 2003:115-116). Sementara itu, kualitas

kepemipinan (leadership) seorang kepala sekolah sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain keefektifan komunikasi kepala sekolah. Menurut

Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel (1999:45) “kesuksesan seorang

manajer tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan keterampilan

Page 18: Komunikasi efektif kepala sekolah

3

komunikasi yang efektif, sebab tanpa keterampilan tersebut, seorang manajer

tidak dapat membangun sebuah teamwork yang solid.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam proses komunikasi terdapat

lima komponen yang saling terkait, yaitu: pengirim pesan (sender), pesan

yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery

channel atau media), penerima pesan (receiver), dan umpan balik (feedback).

Karena itu, seorang manajer yang memiliki keterampilan berkomunikasi yang

efektif akan mampu mengirimkan pesan atau informasi dengan baik, mampu

menjadi pendengar yang baik, dan terampil dalam menggunakan berbagai

media atau alat audio visual. (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/

mandiri/2002/04/1/). Menurut Stephen Covey (Mulyasa 2003:118-120)

“unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang

tertulis dan terucap, tetapi sangat tergantung pada karakter sender dan

bagaimana ia menyampaikan pesan kepada penerima pesan”. Jika kata-kata

ataupun tulisan dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika

kepribadian), bukan dari dasar diri yang paling dalam (etika karakter), maka

hubungan komunikasi akan berlangsung secara tidak normal dan rigid. Jadi

syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang

dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat.

Keefektifan komunikasi ini memiliki hubungan yang erat dengan

keberhasilan sebuah organisasi. People in organizations typically spend over

75% of their time in an interpersonal situation; thus it is no surprise to find

that at the root of a large number of organizational problems is poor

Page 19: Komunikasi efektif kepala sekolah

4

communications. Effective communication is an essential component of

organizational success whether it is at the interpersonal, intergroup,

intragroup, organizational, or external levels. (http://web.cba.neu.edu/

~ewertheim/interper/commun.htm). William V. Hanney (Onong Uchyana

Effendi 2001:116) mengatakan “organization consists of a number of people;

it involves interdependence; interdependence alls for coordination and

coordination requires communication”. (organisasi terdiri atas sejumlah

orang, ia melibatkan keaadaan saling bergantung, ketergantungan

memerlukan koordinasi, dan koordinasi mensyaratkan komunikasi). Oleh

karena itu, komunikasi adalah suatu sine qua non bagi organisasi.

Dengan demikian, urgensitas komunikasi dalam sebuah organisasi

memiliki hubungan erat dengan koordinasi. Istilah koordinasi berasal dari

bahasa latin coordinatio yang berarti “kombinasi atau interaksi yang

harmonis”. Sementara itu, interkasi yang harmonis di antara para karyawan

sebuah organisasi, baik secara vertikal maupun horizontal, disebabkan oleh

komunikasi. Kemudian, untuk melahirkan interaksi yang harmonis ini,

seorang manajer harus menyesuaikan teknik penyampaian pesannya dengan

peran yang sedang ia emban. Menurut Henry Mintzberg (Onong Uchyana

Effendi 2001:120) “wewenang formal seorang manajer menyebabkan

timbulnya tiga peranan antarpesonal (interpersonal roles) yang menyebabkan

adanya tiga peranan informasi (informational roles), dan ini pada gilirannya

pula menyebabkan sang manajer melakukan peranan memutuskan”.

Page 20: Komunikasi efektif kepala sekolah

5

Dalam memainkan peranan antarpersonal (interpersonal roles),

seorang manajer dapat memainkan tiga peran. Pertama, peranan tokoh

(figurehead role). Sebagai kepala suatu unit organisasi, seorang manajer

melakukan tugas yang bersifat keupacaraan (ceremonial nature), tetapi ia juga

terkadang diundang pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara.

Dikantornya sendiri, seorang manajer akan tampil sebagai seorang

komunikator yang harus memberikan penerangan, penjelasan, imbauan,

ajakan dan lain-lain, tetapi pada upacara di luar pun, bisa jadi ia juga tampil

untuk memberikan sambutan. Kedua, peranan pemimpin (leader role) yang

harus bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang dilakukan bawahan,

baik berkaitan dengan kegiatan yang bersangkutan langsung dengan

kepemimpinannya pada semua tahap manajemen, seperti penentuan

kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan

penilaian, maupun kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan

kepemimpinannya, seperti memberi motivasi bawahan untuk giat bekerja.

Dalam kontek kepemimpinan, seorang manajer dikatakan efektif bila mampu

membuat karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran,

kegairahan dan kegembiraan. Dalam suasana kerja seperti itu akan dapat

diharapan hasil yang memuaskan. Ketiga, peranan penghubung (liaison role)

yang mengharuskan seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-

orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun tidak formal.

Menurut Henry Mintzberg, hasil beberapa penelitian mengenai pekerjaan

manajerial menunjukan bahwa para manajer menghabiskan waktunya untuk

Page 21: Komunikasi efektif kepala sekolah

6

berhubungan dengan orang-orang di luar organisasinya sama dengan waktu

yang dipergunakan untuk berhubungan dengan bawahannya, sementara waktu

yang dipergunakan untuk berhubungan dengan atasannya sendiri sangat

sedikit. (Onong Uchjana Effendi 2001:118)

Selain memainkan peranan interpersonal, seorang manajer juga

memainkan peranan informasional. Dalam organisasinya, seorang manajer

berfungsi bagaikan pusat (hubungan) karena ia berada di tengah-tengah

jaringan kontak dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan organisasi.

Ia mengkomunikasikan banyak informasi ke luar yang oleh bawahannya

kurang dilakukan. Sebaliknya, ia banyak menerima lebih banyak informasi

yang oleh bawahannya jarang diperoleh. Komunikasi sering dilakukan oleh

manajer dengan rekan manajer yang lain yang sama statusnya. Dengan

demikian, manajer mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan

organisasinya. Peranan informasional tersebut meliputi peranan-peranan

sebagai berikut.

1. Peranan Monitor (Monitor Role)

Dalam peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungannya

sebagai sumber informasi. Ia mengajukan berbagai pertanyaan kepada

rekan-rekan atau kepada bawahannya, dan ia menerima informasi yang

diperlukan organisasi dari mereka tanpa diminta berkat kontak pribadi

yang selalu dibinanya.

Page 22: Komunikasi efektif kepala sekolah

7

2. Peranan Penyebar (Disseminato Role)

Manajer berperan sebagai penyebar informasi yang ia terima kepada

bawahannya, karena karyawan tidak banyak memperoleh kesempatan

untuk memperoleh informasi dari luar, padahal informasi dari luar sangat

penting artinya bagi organisasi.

3. Peranan Juru Bicara (Spokesman Role)

Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai juru bicara, ia harus

mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang bepengaruh yang

melakukan pengawasan terhadap organisasinya. Kepada khalayak di luar

organisasinya, ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang

dipimpinnya telah melakukan tanggungjawab sosial sebagaimana

mestinya.

Di luar peranan antarpersonal dan peranan informasional, manajer

juga memiliki peranan memutuskan (decisional role). Menyebarkan dan

mencari informasi sudah barang tentu bukan tujuan organisasi, tetapi

informasi merupakan sumber dasar bagi pengambilan keputusan. Manajer

memegang peranan yang sangat menentukan dalam sistem pengambilan

keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup oleh

peranan memutuskan: peranan wiraswasta (enterpreneur role), peranan

pengendali gangguan (disturbance handler role), peranan penentu sumber

(resource allocater role) dan peranan perunding (negotiator role). (Onong

Uchjana Effendi 2001:20).

Page 23: Komunikasi efektif kepala sekolah

8

Dengan demikian, komunikasi memainkan peran sentral dalam

organisasi, bahkan ia mampu menyentuh semua sektor kegiatan sebuah

organisasi. Kemudian, dalam kaitannya dengan institusi pendidikan, seorang

komunikator dikatakan efektif apabila memliki tiga aspek berikut.

(1) organizational stability (answers questions clearly and concisely, explains

guidelines, and points out what is important in each lesson); (2) instructional

adaptability (shows interest in student opinions); and (3) interpersonal

flexibility (does not put students down or interrupt them). (http://www.

ericfacility.net/databases/ERIC_Digests/ed380847.html). Dengan demikian,

keefektifan komunikasi ini memiliki hubungan erat dengan kepemimpinan

yang efektif. Seorang pemimpin yang mampu memainkan diri sebagai

pemimpin yang komunikatif, maka dia layak dianggap sebagai pemimpin

yang efektif dan berkualitas.

Selain faktor keefektifan komunikasi kepala sekolah, iklim

organisasi juga merupakan faktor yang ikut mempengaruhi kinerja guru.

Menurut Gibson (1985:134) “iklim organisasi adalah seperangkat prioritas

lingkungan kerja, yang dipersepsikan pegawai secara langsung atau tidak

langsung, yang dianggap sebagai faktor utama dalam mempengaruhi perilaku

pegawai”. Sementara itu, Dawis (1996:21) mengatakan “iklim organisasi

adalah lingkungan manusia para pegawai organisasi melakukan pekerjaan

mereka”. Iklim organisasi sebagai konsep sistem yang dinamis akan

dipengaruhi oleh hampir semua hal yang terjadi dalam suatu organisasi.

Dengan demikian iklim merupakan konsep sistem yang mencerminkan

Page 24: Komunikasi efektif kepala sekolah

9

keseluruhan gaya hidup suatu organisasi. Lebih lanjut Dawis (1996:25)

mengemukakan ada beberapa unsur khas yang turut membentuk iklim yang

menyenangkan, yaitu sebagai berikut.

1. Kualitas kepemimpinan; 2. Kadar kepercayaan; 3. Komunikasi ke atas dan ke bawah 4. Perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat; 5. Tanggung jawab; 6. Imbalan yang adil; 7. Tekanan pekerjaan yang nalar; 8. Kesempatan; 9. Pengendalian, struktur, dan birokrasi yang nalar; 10. Keterlibatan pegawai dan keikutsertaan Lebih khusus lagi kaitanya dengan sekolah, Koster (2001:2)

berpendapat “iklim sekolah adalah keseluruhan harapan, pendapat, dan

pengalaman yang dirasakan oleh guru berkenaan dengan situasi kerjanya yang

meliputi lima aspek yaitu: (1) kondisi fisik dan fasilitas sekolah, (2) cara kerja

dan gaya kepemimpinan kepala sekolah, (3) harapan pada prestasi sekolah,

(4) hubungan kerja, (5) ketertiban/disiplin sekolah”.

Seorang pegawai akan merasa bahwa iklim organisasi tempat mereka

bekerja menyenangkan apabila mereka dapat melakukan sesuatu yang

bermanfaat dan menimbulkan perasaan berharga, pekerjaan yang menantang

juga akan memberikan kepuasan bagi mereka yang mampu mengerjakannya

dengan baik. Mereka menginginkan tanggung jawab dan mempunyai

kesempatan yang sama untuk berhasil, ingin didengarkan, dipandang dan

diperlakukan sebagai orang yang bernilai, sebagai bagian dari organisasi.

Pegawai ingin merasakan bahwa organisasi benar-benar memperhatikan

kebutuhan dan masalah mereka. Karena itu, iklim organisasi sekolah tertentu

Page 25: Komunikasi efektif kepala sekolah

10

akan berbeda dengan iklim organisasi sekolah yang lain menurut persepsi

para guru atau orang-orang yang terlibat di dalam organisasi tersebut

termasuk Dinas Pendidikan di Kota Tegal. Dinas Pendidikan Kota Tegal,

membawahi empat UPTD SD Kecamatan yaitu UPTD SD Kecamatan Tegal

Timur, UPTD SD Kecamatan Tegal Barat, UPTD SD Kecamatan Tegal

Selatan, dan UPTD SD Kecamatan Margadana. UPTD SD Kecamatan Tegal

Selatan dan Kecamatan Margana merupakan pengembangan dari Kota Tegal.

Diantara kedua kecamatan tersebut yang jauh dengan kepala dinas pendidikan

kota Tegal adalah Kecamatan Margadana. UPTD SD Kecamatan Margadana

mempunyai 26 SD Negeri jumlah pendidik 156 orang.

Pendidik Kecamatan Margadana dalam kaitannya dengan kinerja

guru, mereka beranggapan bahwa kinerja/prestasi kerja guru adalah mereka

yang mampu memilih dan dan menciptakan situasi belajar-mengajar yang

menggairahkan siswa termasuk memilih metode dan materi pelajaran yang

sesuai dengan kemajuan. Kinerja guru dapat dikatakan optimal, jika mereka

dapat memenuhi kewajiban untuk mengajar semua mata pelajaran. Guru harus

menguasai berbagai pendekatan, metode, sumber belajar, dan teknik evaluasi

yang tepat dalam mencapai tujuan belajar. Namun kenyataannya untuk

mencapai tujuan tersebut tidak mudah, karena guru selain mengajar juga

diwajibkan membuat administrasi sekolah. Oleh karena itu guru SD Negeri

se-Kecamatan Margadana mengharapkan bagaimana keefektifan komunikasi

kepala sekolah dan iklim organisasi yang ada dalam menciptakan kinerja guru

Page 26: Komunikasi efektif kepala sekolah

11

yang optimal. Berkenaan dengan hal tersebut diharapkan kualitas pendidikan

akan meningkat.

Sejalan dengan itu, dalam penelitian ini penulis menitikberatkan

pada keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dengan

kinerja guru. Kedua hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja guru, di

samping faktor yang lain yaitu motivasi dan evaluasi kinerja. Penelitian

kinerja perorangan didahulukan, karena ada asumsi bahwa kinerja individu

pada dasarnya merupakan cerminan keefektifan seseorang dalam organisasi.

Bila setiap guru terutama SD Negeri se-Kecamatan Margadana terkoordinasi

dengan baik dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan masing-masing maka

dapat tercipta kinerja yang optimal. Dengan demikian, penelitian ini berupaya

mengungkap hubungan keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim

organisasi dengan kinerja guru SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota

Tegal. Selanjutnya keefektifan komunikasi seorang kepala sekolah dan iklim

organisasi mempunyai kontribusi yang jelas untuk meningkatkan kinerja guru

di sekolah. Kondisi ini telah membawa kepada suatu kesadaran bahwa hanya

sekolah yang dikelola oleh seorang pimpinan yang memiliki keterampilan

berkomunikasi yang efektif dan memiliki iklim organisasi yang kondusif akan

mampu mempengaruhi kinerja guru kearah yang lebih baik. Hubungan ketiga

aspek tersebut yakni keefektifan komunikasi kepala sekolah, iklim organisasi

dan kinerja guru, akan diuji validitasnya dengan menguji ketiga aspek tersebut

pada institusi SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal. Peneliti

menggunakan lokasi tersebut karena belum pernah diteliti, dan juga paraktis.

Page 27: Komunikasi efektif kepala sekolah

12

Dikatakan praktis karena peneliti sebagai tenaga pengajar calon guru SD di

Kota Tegal, di samping faktor tugas juga tempat. Dengan demikian secara

keseluruhan proses penelitian yang dilakukan mengacu kepada kegiatan yang

bersifat akademis dan praktis, secara akademis berkaitan dengan

pengembangan keilmuan setiap variabel penelitian, sedangkan secara praktis

berkaitan dengan manfaat hasil penelitian selanjutnya, terutama bagi para

pengambil kebijakan sehubungan dengan peningkatan mutu pendidikan di

sekolah.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan selanjutnya menarik

untuk dikaji lebih dalam dalam bentuk penelitian, sehingga judul yang

ditetapkan dalam tesis ini adalah : “Hubungan Keefektifan Komunikasi

Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru SD Negeri

se-Kecamatan Margadana Kota Tegal”.

B. Identifikasi Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka dapat

dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut.

1. Keberhasilan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor kinerja guru. Guru

merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tinggi rendahnya

kualitas hasil (out put) pendidikan. Dengan demikian, guru adalah sosok

sentral dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Page 28: Komunikasi efektif kepala sekolah

13

2. Kinerja seorang guru dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu a) kompensasi

yang memadahi dan wajar, b) kondisi kerja yang aman dan sehat,

c) kesempatan untuk mengembangkan kemampuan, d) kesempatan untuk

pertumbuhan berlanjut dan ketentraman, e) rasa ikut memiliki, f) hak-hak

karyawan, g) ruang kehidupan kerja, h) relevansi sosial dari kehidupan

kerja, i) kepemimpinan kepala sekolah, j) faktor institusi, k) faktor

kelompok organisasi, l) iklim norma-norma, harapan-harapan, dan

kepercayaan personalia sekolah.

3. Upaya mewujudkan suatu sekolah yang berkualitas tidak mungkin dapat

diraih tanpa usaha dan kerjasama berbagai pihak. Kepala sekolah sebagai

puncak pimpinan di sekolah mempunyai peran yang strategis

menggerakkan dan mengarahkan para guru dan karyawan lain dalam upaya

mewujudkan sekolah yang berkualitas dan meningkatkan mutu pendidikan

secara umum.

4. Peran kepala sekolah dalam menggerakkan dan mengarahkan para guru

dan karyawan tersebut harus ditunjang dengan kualitas kepemimpinan

yang baik didukung dengan kemampuan berkomunikasi yang efektif.

5. Iklim organisasi yang kondusif akan mempengaruhi kinerja guru ke arah

yang lebih baik.

C. Batasan Masalah

Kinerja seorang guru dipengaruhi oleh banyak faktor, namun dalam

penelitian ini hanya akan mengungkap mengenai kinerja guru yang

Page 29: Komunikasi efektif kepala sekolah

14

dipengaruhi oleh efektivitas komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi.

Penelitian ini tidak mengungkap faktor-faktor lain yang mungkin ikut

mempengaruhi kinerja guru. Faktor-faktor lain yang mungkin ikut

mempengaruhi kinerja guru, dalam penelitian ini diabaikan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sejauhmana hubungan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah

dengan kinerja guru ?

2. Sejauhmana hubungan antara iklim organisasi dengan kinerja guru ?

3. Sejauhmana hubungan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dan

iklim organisasi dengan kinerja guru ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sesuai dengan

permasalahan yang ada adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui hubungan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah

dengan kinerja guru.

2. Mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan kinerja guru.

3. Mengetahui hubungan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dan

iklim organisasi dengan kinerja guru.

Page 30: Komunikasi efektif kepala sekolah

15

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoritis dan praktis

sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

pengkajian masalah keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim

organisasi dalam hubungannya dengan kinerja guru.

2. Manfaat praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait

tentang kepemimpinan yang efektif dan iklim organisasi yang kondusif

untuk mewujudkan kinerja guru yang lebih baik.

Page 31: Komunikasi efektif kepala sekolah

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Guru

Kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja,

pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja (Lembaga

Administrasi Negara 1997:3). Sejalan dengan itu, Smith (1982:214)

menyatakan kinerja adalah “…output drive from processes, human or

otherwise”(hasil atau keluaran dari suatu proses). Badan Administrasi

Kepegawaian Negara (1980:64) menjelaskan “prestasi kerja adalah hasil

kerja yang dicapai PNS dalam melaksanakan tugas yang diembannya”.

Berikutnya Bedjo Siswanto (1997:195) mengemukakan “prestasi kerja

adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaan yang dibebankannya”. Sementara itu Agus Dharma

(1991:41) mengemukakan “prestasi kerja adalah suatu yang dikerjakan

atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Selanjutnya secara lebih

lengkap Idochi Anwar (1994:86) mengemukakan sebagai berikut.

Prestasi kerja yaitu berapa besar dan berapa jauh tugas-tugas yang telah dijabarkan telah dapat diwujudkan atau dilaksanakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan pola perilaku sebagai aktualisasi dari kompetensi yang dimiliki.

Page 32: Komunikasi efektif kepala sekolah

17

Dengan demikian, dalam kaitannya dengan guru, maka kinerja

guru adalah prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja

atau unjuk kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam melakukan

tugasnya (proses belajar mengajar).

Guru yang tampil dalam melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah

khususnya dan tujuan pendidikan umumnya dituntut untuk memiliki

sejumlah indikator kinerja yang diharapkan. Menurut Undang-undang No.

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa “kinerja guru

hendaknya mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Sementara Tim

Khusus (2005:5-6) menyatakan bahwa kinerja guru mencakup aspek-aspek

yang berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut.

a. Kepribadian, meliputi : intrapersonal dan inter personal b. Keterampilan Proses, meliputi : perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, analisis, perbaikan dan pengayaan serta bimbingan dan Konseling.

c. Penguasaan Pengetahuan, meliputi : pemahaman wawasan pendidikan, pengembangan diri dan profesi, pengembangan potensi peserta didik dan penguasaan akademik.

Sedangkan secara khusus dalam proses pembelajaran Muhammad

Rifa’i (1997:174) mengemukakan tentang kinerja guru, meliputi :

a) merencanakan kegiatan mengajar, b) melaksanakan/menampilkan

pengajaran, c) menilai tingkah laku murid, d) berkomunikasi,

e) mengembangkan pribadi murid dan f) melaksanakan tugas-tugas

administrasi. Lebih lanjut standar-standar kinerja guru tersebut secara lebih

Page 33: Komunikasi efektif kepala sekolah

18

khusus dirinci menjadi 10 kemampuan dasar guru, sebagaimana

dikemukakan Tim Khusus (2005:12) sebagai berikut.

a. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep dasar keilmuannya.

b. Pengelolaan program belajar-mengajar. c. Pengelolaan kelas. d. Penggunaan prinsip, materi, metode, media dan sumber

pembelajaran. e. Penguasaan landasan-landasan kependidikan. f. Pengelolaan interaksi belajar mengajar. g. Penilaian prestasi siswa. h. Pengenalan fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan. i. Pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah. j. Pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian

pendidikan untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat

dikatakan bahwa indikator kinerja guru merupakan potensi atau

kesanggupan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan

komitmen yang tinggi atas tugasnya sebagai pengajar, sehingga mampu

mewujudkan tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien sesuai dengan

kompetensi keguruannya. Dalam kaitannya dengan kinerja guru sebagai

fokus penelitian ini indikatornya mengacu kepada Undang-undang No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang meliputi : kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Secara lebih jelasnya

indikator dan sub indikator variabel kinerja guru dapat disajikan dalam

tabel 2.1 sebagai berikut.

Page 34: Komunikasi efektif kepala sekolah

19

Tabel 2.1

Indikator dan Sub Indikator Variabel Kinerja Guru

No. Variabel Indikator Sub Indikator 1. Kinerja

Guru Pedagogik

a. Memahami kurikulum pembelajaran b. Menguasai landasan kependidikan c. Menyusun tujuan pembelajaran d. Penggunaan pendekatan pembelajaran e. Penggunaan strategi pembelajaran f. Menggunakan metode pembelajaran g. Menggunakan media pembelajaran h. Memanfaatkan sumber belajar i. Ketepatan waktu menyampaikan materi j. Melakukan pembelajaran remidial k. Melakukan evaluasi pembelajaran

2. Kepribadian

a. Memiliki motivasi dalam mengajar b. Tingkat kedisiplinan dalam mengajar c. Penempatan kepentingan tugas dengan pribadi d. Kepatuhan terhadap pimpinan e. Loyalitas terhadap lembaga f. Moralitas dalam melaksanakan tugas

3. Sosial

a. Melakukan komunikasi dengan peserta didik b. Memahami karakteristik peserta didik c. Membantu memecahkan permasalahan siswa d. Membina hubungan baik

4. Profesonal a. Menguasai bahan ajar b. Kesesuaian latar belakang pendidikan dengan

tugas mengajar c. Pengembangan kualitas diri d. Pendalaman materi bahan ajar

Sumber : Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Kinerja/prestasi kerja guru yang dicapai dapai dipengaruhi oleh

kemampuan-kemampuan yang berasal dari dirinya sendiri maupun faktor-

faktor yang bersal dari ingkungan sendiri. Bedjo Siswanto (1997:195)

mengatakan “faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai

meliputi kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan pegawai

yang bersangkutan”. Demikian pula Nurgiantoro (1992:67) menyatakan

“faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru berdasarkan kesiapan

potensi yang dimiliki yaitu: a) pengalaman, b) pendidikan, c) kesesuaian

kerja, dan d) kematangan.

Page 35: Komunikasi efektif kepala sekolah

20

Selanjutnya menurut Tim Khusus (1997:7) dikemukakan “faktor

yang turut mempengaruhi kompetensi guru adalah : a) kepala sekolah

dengan segala fungsinya, b) fasilitas pendidikan, c) latar belakang

pendidikan, e) pengalaman serta f) kemampuan dan kemauan dari guru

sendiri. Secara lebih jelasnya faktor-faktor tersebut dapat penulis jelaskan

sebagai berikut.

Kepala sekolah dengan segala fungsinya, terutama sebagai

supervisor pengajaran memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap

kinerja guru. Kepala sekolah yang memiliki visi, misi dan kepentingan

terhadap kemajuan sekolah tentu akan lebih memperhatikan kinerja guru

dibandingkan dengan yang biasa-biasa saja. Selanjutnya fasilitas

pendidikan juga menentukan terhadap kinerja guru, artinya fasilitas

pendidikan yang lengkap memungkinkan guru lebih lancar dalam

meningkatkan kinerjanya. Latar belakang pendidikan juga memberikan

pengaruh terhadap kinerja guru, artinya guru yang berlatar belakang

pendidikan tinggi akan memiliki dasar yang kuat untuk lebih baik dalam

melaksanakan tugas mengajarnya. Demikian juga pengalaman, artinya

guru yang telah lama melaksanakan profesi keguruan tentunya kinerjanya

lebih profesional dibandingkan dengan yang masih baru. Kemauan dan

kemampuan guru juga merupakan aspek dominan yang tumbuh dari dalam

diri guru yang mempengaruhi kinerjanya, artinya guru yang memiliki

tanggung jawab terhadap kemajuan sekolah tentu akan berupaya

meningkatkan kualitas diri dan memperkuat kemauan untuk meningkatkan

Page 36: Komunikasi efektif kepala sekolah

21

kinerjanya. Dengan demikian faktor-faktor yang turut mempengaruhi

kinerja guru tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal

berasal dari dalam diri guru itu sendiri, misalnya latar belakang

pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kemauan dari guru sendiri,

sedangkan faktor eksternal, misalnya kepala sekolah, fasilitas pendidikan

dan lingkungan sekolah.

Peningkatan kinerja guru hendaknya dikelola dengan baik untuk

mewujudkan hasil yang baik pula. Peningkatkan kinerja guru ini pada

dasarnya diarahkan kepada peningkatan kegiatan belajar mengajar, agar

guru lebih mampu menciptakan iklim proses belajar-mengajar yang

kondusif, sehingga mampu mewujudkan produktivitas pendidikan yang

bermutu. Kinerja guru untuk mampu mewujudkan peningkatan kegiatan

belajar-mengajar yang kondusif demikian, tentunya memerlukan berbagai

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kesemuanya harus

dikembangkan dan ditingkatkan melalui suatu peningkatan yang kontinyu.

Menurut Tim Khusus (1997:10) bahwa komponen-komponen yang terkait

dalam sistem peningkatan kinerja guru adalah sebagai berikut.

a. Ketenagaan : pembinaan pengawas, kepala sekolah, tutor inti dan

Gugus pemandu Mata Pelajaran.

b. Perangkat gugus : PKG dengan KKG KKKS dan KKPS.

c. Program : penataran, diskusi, seminar, tutorial, isue/pokok-pokok

masalah, kebutuhan-kebutuhan nyata dan praktis dalam proses kegiatan

belajar mengajar, jadwal dan pelaksanaan program.

Page 37: Komunikasi efektif kepala sekolah

22

d. Manajemen : organisasi, struktur kepengurusan, mekanisme kerja,

disiplin, komunikasi, motivasi pencatatan dan pelaporan.

e. Dana : sumber penggunaan dan pertanggungjawaban.

f. Monitoring dan evaluasi : pemantauan rutin, penampungan masalah

dan keluhan serta test hasil belajar.

Sistem dan bentuk peningkatan kinerja guru yang harus diterapkan

hendaknya dilakukan dengan berupa bantuan dan pelayanan. Sistem

bantuan yang dimaksud merupakan proses peningkatan yang dilakukan

dengan cara para pembina membantu para guru untuk mampu melakukan

tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, misalnya dengan cara memberi

contoh atau mendemonstrasikannya. Sistem pelayanan yang dimaksud

dalam peningkatan merupakan proses yang dilakukan dengan cara kepala

sekolah menerima dan berupaya membantu guru apabila dihadapkan pada

berbagai permasalahan yang ditemui di sekolahnya. Bantuan dan layanan

yang diberikan oleh kepala sekolah merupakan kunci dari keberhasilan

guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar

secara kompeten. Keadaan ini tentunya dapat diwujudkan apabila dalam

pelaksanaannya mampu dikelola dengan baik dan terdapat adanya sistem

kerjasama antara guru dan kepala sekolah.

2. Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

Dalam proses manajemen dan kepemimpinan faktor komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Dengan komunikasi dapat diwujudkan hubungan dalam lingkungan organisasi dan hubungan ke luar. Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam aktivitas manajerial. Tanpa komunikasi yang baik, lingkungan organisasi akan menjadi kurang harmonis dan dengan pihak luar tidak akan terjalin hubungan kerjasama yang

Page 38: Komunikasi efektif kepala sekolah

23

lebih baik. Pada hakekatnya manajemen dan kepemimpinan adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang lain, maka tentu saja di antara manusia-manusia yang bekerjasama itu, harus ada komunikasi. Kerjasama tidak akan mungkin tercipta tanpa komunikasi. Demikian juga dengan organisasi atau perusahaan tidak akan dapat melepaskan diri dari proses komunikasi, melainkan harus ada kontak dengan dunia luar yang dibina melalui saluran komunikasi yang tepat.

Seorang kepala sekolah dalam melaksanakan manajemen sekolahnya, perlu memiliki keterampilan dalam berkomunikasi agar apa yang diharapkannya dapat diterima dengan baik oleh semua personil sekolah. Komunikasi merupakan alat bagi kepala sekolah untuk berinteraksi dengan personil lainnya, sehinga dapat menumbuhkan saling pengertian, kepercayaan, menyelesaikan masalah akibat salah paham dan memadukan pendapat serta meluruskan salah penafsiran terhadap suatu masalah.

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris coomunication

berasal dari bahasa latin communicati yang akar kata dari communicatio

adalah communis berarti sama. Evrett M. Rogers (Hafied Cangara

2002:19) mengemukakan “komunikasi adalah proses di mana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud

untuk mengubah tingkah laku mereka”. Definisi ini kemudian

dikembangkan oleh Rogers bersama Lawrence Kincaid (1999:213)

sehingga melahirkan definisi baru yang menyatakan “komunikasi adalah

suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan

pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan

tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Selanjutnya Oteng Sutisna

(1989:226) mengemukakan sebagai berikut.

Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan dan pertanyaan dari orang ke orang atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi.

Page 39: Komunikasi efektif kepala sekolah

24

Sejalan dengan pendapat tersebut G.R Terry (Hamzah Yaqub 1994:166) mengemukakan “komunikasi berhubungan dengan seni mengembangkan dan mencapai pengertian serta sebagai alat dan bukan merupakan tujuan”. Komunikasi di samping menyalurkan segala bentuk informasi juga penting adanya penerimaan dari pihak penerima informasi, dan penerima informasi terpengaruh oleh informasi yang diterimanya, sehingga dapat menimbulkan perubahan sikap. Sebagai bukti adanya penerimaan dinyatakan dalam bentuk jawaban (respon). Bentuk informasi, ide, gagasan dan yang lainnya dapat disampaikan dalam bentuk kata-kata atau isyarat-isyarat yang kemudian oleh penerima bentuk kata-kata atau isyarat itu diterjemahkan lagi menjadi bemtuk pikiran, kemudian dijadikan bentuk jawaban sebagai balikan dari pesan tadi.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa komunikasi organisasi tiada lain daripada suatu proses penyampaian informasi, ide, penjelasan, perasaan dan pertanyaan untuk diterima oleh orang lain, sehingga memberikan reaksi atau mengadakan perubahan perilaku yang terjadi di dalam organisasi tempat orang-orang melakukan berbagai aktivitasnya.

Komunikasi akan terjadi apabila ada kesamaan makna antara oleh

dua orang atau lebih mengenai apa yang diperbincangkan. Dalam kontek

komunikasi, kesamaan makna sangat penting bahkan melampaui

kesamaan bahasa, sebab percakapan antara dua orang yang memiliki

kesamaan bahasa belum menjamin keduanya memiliki kesamaan makna.

Dengan kata lain, percakapan akan berlangsung bila hubungan komunikasi

antara komunikator (sender) dan komunikan (receiver) bersifat informatif.

Namun demikian, komunikasi tidak hanya bersifat informatif tetapi juga

persuasif. Artinya, komunikasi tidak hanya bertujuan agar orang lain tahu

dan mengerti, tetapi juga berharap agar orang lain menerima suatu paham,

keyakinan atau melakukan suatu perbuatan tertentu. Dengan demikian,

komunikasi bukan hanya penyampaian informasi, tetapi juga

pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public

attitude). Dengan mengutip pandangan Carl I. Hovland, Onong Uchyana

Page 40: Komunikasi efektif kepala sekolah

25

Effendi (2001:9-10) mengatakan “communication is the process to modify

the behavior of other individuals”.

Kemudian, untuk sampai pada tujuan komunikasi yang bersifat

informatif dan persuasif tersebut, terdapat beberapa proses komunikasi

yang harus dilalui oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pertama-

tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan pada

komunikan (receiver). Ini berarti ia memformulasikan pikiran atau

perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan

dimengerti oleh komunikan. Kemudian menjadi giliran komunikan untuk

mengawa-sandi (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia

menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan

komunikator dalam konteks pengertiannya. Jadi, komunikasi akan berhasil

apabila pesan yang disampaikan komunikator cocok dengan kerangka

acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian

(collection of experiences and meaning) yang pernah diperoleh

komunikan. Jadi, bidang pengalaman merupakan faktor yang penting

dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman antara komunikator sama

dengan bidang pengalaman komunikan, maka komunikasi akan

berlangsung lancar. Sebaliknya, bila pengalaman komunikan tidak sama

dengan pengalaman komunikator, maka akan timbul kesukaran untuk

mengerti satu sama lain.

Dengan demikian, komunikasi selalu bersifat dialogis, sehingga

ketika komunikan memberikan jawaban, maka ia kini menjadi encoder

Page 41: Komunikasi efektif kepala sekolah

26

Media

dan komunikator menjadi decoder. Inilah suatu proses yang dinamakan

umpan balik (feedback). Umpan balik ini memainkan peranan yang amat

penting dalam komunikasi, sebab ia menentukan apakah sebuah proses

komunikasi akan berlanjut atau berhenti. Oleh karena itu, umpan balik

bisa bersifat positif, dapat pula bersifat negatif. Umpan balik dikatakan

positif apabila tanggapan, respon atau reaksi komunikan menyenangkan

komunikator sehingga komunikasi dapat berjalan lancar. Sebaliknya,

umpan balik dikatakan negatif apabila tanggapan komunikan tidak

menyenangkan komunikator, sehingga komunikator enggan untuk

melanjutkan komunikasinya. (Onong Uchjana Effendi 2001:14). Untuk

lebih jelasnya proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1

Model Proses Komunikasi Philip Kotler

Gambar tersebut menegaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi

kunci agar komunikasi berlangsung efektif. Dalam hal ini, komunikator

harus tahu khalayak mana yang ia jadikan sasaran dan tanggapan apa yang

Sender Encoding Message Decoding Receiver

Noise

Feed Back Response

Page 42: Komunikasi efektif kepala sekolah

27

ia inginkan. Selain itu, komunikator juga harus terampil dalam menyandi

pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran dapat

mengawasandi pesan yang ia sampaikan. Bersamaan dengan itu,

komunikator juga harus mengirimkan pesan melalui media yang efisien

dalam mencapai khalayak sasaran.

Karena itu, agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh

komunikator harus bertautan dengan proses pengawasandian oleh

komunikan. Wilbur Schramm (Onong Uchyana Efendi 2001:19) melihat

pesan sebagai tanda essensial yang harus dikenal oleh komunikan.

Semakin tumpang tindih bidang pengalaman (field of experience)

komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif

pesan yang dikomunikasikan. Komunikator akan dapat menyandi dan

komunikan akan dapat menagawasandi dalam istilah-istiah pengalaman

yang dimiliknya masing-masing. Karena itu, komunikasi akan menjadi

persoalan bagi komunikator yang berasal dari strata sosial yang satu yang

ingin berkomunikasi secara efektif dengan komunikan yang berasal dari

strata sosial yang lain. Akan tetapi dalam teori komunikasi dikenal istilah

empathy, yang berarti kemampuan memproyeksikan diri kepada peranan

orang lain. Jadi, meskipun antara komunikator dan komunikan terdapat

perbedaan dalam kedudukan, jenis pekerjaan, agama, suku, bangsa,

tingkat pendidikan, ideologi, dan lain-lain, jika komunikator bersikap

empatik, komunikasi tidak akan gagal.

Page 43: Komunikasi efektif kepala sekolah

28

Gambar 2.2

Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Hubungan Komunikasi

Keefektifan komunikasi kepala sekolah merupakan salah satu

unsur yang mempengaruhi keefektifan kepemimpinan kepala sekolah

tersebut. Menurut hasil riset yang yang dilakukan Rodger D. Collons

(1987:38) ”karakter kepemimpinan tidak mengungkapkan satu sifat

tunggal yang dimiliki semua pemimpin yang berhasil, tetapi sejumlah ciri

yang umum dimiliki oleh banyak diantara mereka, telah diidentifikasikan

sebagai pemimpin yang efektif”. Dikatakan lebih lanjut oleh Rodger D.

Collons (1987:38-40) ”sejumlah ciri kepemimpinan yang efektif

mencakup aspek: a) kelancaran berbicara, b) kemampuan untuk

memecahkan persoalan, c) kesadaran akan kebutuhan, d) keluwesan,

e) kecerdasan, f) kesediaan menerima tanggung jawab, g) keterampilan

sosial, h) kesadaran akan diri dan lingkungan. Selanjutnya menurut

Bernard M. Bass (Gibson 1985:337) sifat-sifat yang dikaitkan dengan

keefektifan kepemimpinan adalah sebagai berikut.

Field of Experience Encoder

Field of Experience Decoder

signal Sender Receiver

Page 44: Komunikasi efektif kepala sekolah

29

a. Kecerdasan, yang meliputi: pertimbangan, ketegasan, pengetahuan, dan kefasihan berbicara.

b. Kepribadian, yang meliputi: kemampuan adaptasi, kewaspadaan, kreatifitas, integritas pribadi, percaya diri, keseimbangan dan pengendalian emosional, dan mandiri (non konformitas).

c. Kemampuan, yang meliputi: kemampuan memperoleh kerjasama, popularitas dan prestise, kemampuan bergaul (keterangan antar pribadi), partisipasi sosial, bijaksana, dan diplomasi.

Sedangkan menurut School Improvement in Maryland Web Site

yang diterjemahkan bebas oleh Soelistia (2003:13) indikator yang

menunjukkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif adalah sebagai

berikut.

a. Mengembangkan kolaborasi dalam pemecahan masalah dan

mengadakan komunikasi terbuka

Agar kepemimpinan kepala sekolah efektif hendaklah:

1) berkolaborasi dengan stakeholder dalam proses perbaikan sekolah,

2) berbagi data mengenai keberhasilan prestasi murid dengan

stakeholders, 3) menyediakan waktu untuk memecahkan masalah

secara kolaboratif, 4) menunjukkan keterampilan membangun proses

kelompok yang efektif dan mengembangkan consensus dalam

melakukan perbaikan sekolah, 5) mengkomunikasikan kepada setaf,

orang tua, murid, dan anggota masyarakat pada umumnya tentang visi

sekolah, tujuan-tujuan sekolah dan proses yang sedang berlangsung

dalam usahanya untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah, 6) menghargai

dan merayakan sumbangan anggota masyarakat sekolah karena

Page 45: Komunikasi efektif kepala sekolah

30

keikutsertaannya dalam perbaikan sekolah, 7) mengembangkan

kemampuan memimpin orang lain, 8) mengevaluasi keterampilan staf

dalam berkolaborasi dan memberi dukungan atas pengembangan staf.

b. Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data untuk

mengidentifikasi kebutuhan sekolah

Agar kepemimpinan kepala sekolah efektif hendaklah: 1) memastikan

bahwa berbagai sumber data dikumpulkan dan digunakan untuk

mengevaluasi kinerja murid, 2) melibatkan semua staf dalam

menganalisis data prestasi murid, 3) mengidentifikasi kekurang

cocokan antara out come yang diinginkan dengan out come yang ada,

4) melibatkan staf dan stakeholders yang lain dalam suatu proses

kolaboratif untuk mengklarifikasi suatu masalah, 5) mengidentifikasi

kebutuhan-kebutuhan sekolah yang diprioritaskan, berdasarkan

analisis data, 6) menyusun model penggunaan data bagi pengambilan

keputusan, 7) secara teratur meminta staf untuk mengidentifikasi data

yang digunakan untuk mengambil keputusan, 8) mengevaluasi

kompetensi guru dan mengatasi kekurangannya dengan

menyelenggarakan pengembangan staf, dan 9) menggunakan berbagai

sarana termasuk teknologi untuk mengorganisir dan menganalisis

data.

c. Menggunakan data untuk mengidentifikasi dan merencanakan

perubahan-perubahan yang diperlukan dalam program intruksional

Page 46: Komunikasi efektif kepala sekolah

31

Agar kepemimpinan kepala sekolah efektif hendaklah: 1) memastikan

bahwa rencana perbaikan sekolah didasarkan pada analisis data dan

klarifikasi masalah, 2) menyediakan fasilitas bagi pengembangan

rencana perbaikan tujuan, bukti-bukti pencapaian tujuan, dan setrategi

jelas, 3) bersama dengan staf mengidentifikasi pengetahuan dan

keterampilan guru yang diperlukan untuk melaksanakan setrategi

pengajaran dalam rangka perbaikan sekolah, 4) memastikan bahwa

dalam rencana perbaikan tersebut berbagai kegiatan untuk mendukung

setrategi teridentifikasi, 5) memastikan bahwa antara evaluasi,

kurikulum dan pengajaran terkait satu sama lain, 6) memberi

kesempatan kepada staf untuk mempelajari setrategi yang berbasis

penelitian untuk memecahkan masalah, dan 7) memberi kesempatan

kepada staf untuk belajar dari sekolah lain yang telah berhasil dalam

menerapkan setrateginya.

d. Melakukan dan memonitor rencana perbaikan sekolah

Agar kepemimpinan kepala sekolah efektif hendaklah: 1) menyiapkan

kalender kegiatan untuk perbaikan sekolah dan memastikan bahwa

kalender kegiatan tersebut ditinjau bersama secara teratur,

2) menentukan proses yang teratur untuk melacak pengaruh perbaikan

sekolah terhadap prestasi belajar murid, 3) memonitor secara dekat

pengumpulan dan penganalisisan data untuk mengetahui apakah

terdapat kemajuan dalam pencapaian tujuan dan apakah memuaskan

semua kelompok murid, 4) secara terus-menerus mengumpulkan dan

Page 47: Komunikasi efektif kepala sekolah

32

menggunakan data mengenai keputusan-keputusan di tingkat kelas

dan memberikan bantuan kepada individu atau kelompok murid,

5) menggunakan berbagai sarana termasuk teknologi untuk memonitor

kemajuan, 6) memberikan apresiasi terhadap mereka yang berhasil,

7) menyerasikan sumber-sumber (dana staf, pengembangan staf)

untuk memaksimalkan pencapaian tujuan perbaikan sekolah,

8) mendukung staf bila mereka mengadakan perubahan instruksional

untuk memperlancar pencapaian tujuan perbaikan, dan 9) bersama

dengan staf menggunakan waktu dalam rapat, atau pertemuan lain

untuk memonitor, mengkomunikasikan sesuatu.

e. Berfikir sistem dalam menetapkan fokus untuk mencapai tujuan

prestasi belajar murid

Agar kepemimpinan kepala sekolah efektif hendaklah:

1) menyerasikan semua sumber-sumber sekolah dengan prioritas

perbaikan, 2) menyerasikan tujuan perbaikan sekolah, pengajaran di

kelas, dengan pencapaian kelas atau sekolah, 3) mengidentifikasi

proses-proses penting yang memiliki pengaruh pada hasil,

4) mengidentifikasi ukuran kinerja dan indikator yang mengaitkan

proses pengajaran dengan tujuan intruksional, 5) berkomunikasi

dengan para pengambil keputusan di luar lembaga sekolah, dan

6) memastikan bahwa tujuan sekolah sejalan dengan tujuan lokal dan

nasional.

Page 48: Komunikasi efektif kepala sekolah

33

Dengan demikian, kepemimpinan yang efektif memiliki hubungan

erat dengan komunikasi efektif. Sedangkan kualifikasi manajer yang

memiliki kemampuan komunikasi efektif dapat dilihat dari kemampuannya

mengirimkan pesan atau informasi dengan baik, mampu menjadi

pendengar yang baik, mampu atau terampil menggunakan berbagai media

atau alat audio visual merupakan bagian penting dalam melaksanakan

komunikasi yang efektif. (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/

2002/04/1)

Kemudian, dalam kaitannya dengan institusi pendidikan, seorang

komunikator dikatakan efektif apabila memliki tiga aspek berikut.

a) organizational stability (answers questions clearly and concisely,

explains guidelines, and points out what is important in each lesson);

b) instructional adaptability (shows interest in student opinions); and

c) interpersonal flexibility (does not put students down or interrupt them).

(www. ericfacility.net/databases/ERIC_Digests/). Selanjutnya Aribowo

Prijosaksono dan Roy Sembel (www.sinarharapan.co.id/ekonomi

mandiri/2002/04/1), mengemukakan lima hukum komunikasi yang efektif

yaitu : a) respect, b) empathy, c) audible, d) clarity dan e) humble. Untuk

lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Respect

Komunikasi yang efektif harus dibangun dari sikap menghargai

terhadap setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan.

Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama

Page 49: Komunikasi efektif kepala sekolah

34

dalam berkomunikasi dengan orang lain, karena pada prinsipnya

manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika komunikasi

dibangun di atas rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,

maka akan lahir kerjasama yang sinergi yang akan meningkatkan

keefektifan kinerja seorang individu maupun organisasi sebagai

sebuah tim.

b. Empathy

Empati adalah kemampuan seseorang dalam menempatkan dirinya

sesuai pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah

satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan

untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan

atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh

kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan

manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih

dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then

be understood to build the skills of empathetic listening that inspires

openness and trust). Rasa empati akan memungkinkan seseorang untuk

dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan

memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Demikian

halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam

membangun kerjasama tim, orang-orang yang terlibat dalam tim

tersebut harus saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain

dalam tim tersebut. Rasa empati akan menimbulkan respek atau

Page 50: Komunikasi efektif kepala sekolah

35

penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang

merupakan unsur utama dalam membangun teamwork. Dengan

demikian, sebelum membangun komunikasi atau mengirimkan pesan,

seseorang harus mengerti dan memahami dengan empati calon

penerima pesan, sehingga pesan tersebut akan sampai tanpa ada

halangan psikologis atau penolakan dari penerima. Empati bisa juga

berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap

menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang

positif, karena essensi dari komunikasi adalah aliran dua arah.

c. Audible

Makna audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan

baik. Jika empati berarti seseorang harus mendengar terlebih dahulu

ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible

berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.

Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media

atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik

oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan

menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu

audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan

dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti

bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima

oleh penerima pesan.

Page 51: Komunikasi efektif kepala sekolah

36

d. Clarity

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam

berkomunikasi, perlu dikembangkan sikap terbuka, sehingga dapat

menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota

tim. Tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada

gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau

tim secara keseluruhan.

e. Humble

Hamble dapat disebut sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur

yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa

menghargai orang lain yang biasanya didasari oleh sikap rendah hati

yang kita miliki. Sikap ini pada intinya antara lain: sikap yang penuh

melayani (Customer First Attitude), sikap menghargai, mau

mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang

rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah

lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan

yang lebih besar. Jika komunikasi didasarkan pada lima hukum pokok

komunikasi yang efektif ini, maka seorang manajer atau kepala

sekolah dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada

gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain

yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat

membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan

dan saling menguatkan.

Page 52: Komunikasi efektif kepala sekolah

37

Komunikasi dalam organisasi bukan hanya sekedar proses pertukaran informasi yang dapat dilihat atau dimengerti semata, namun termasuk perilaku dan peranan-peranannya. Komunikasi merupakan hal yang mutlak harus ada karena dengan komunikasi yang efektif segala aktivitas dalam organisasi dapat dikoordinasikan yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya. Berdasarkan kepentingan tersebut, maka prinsip-prinsip komunikasi harus ditanamkan dalam komunikasi organisasi, sebagaimana dikemukakan oleh Abizar (1992:231) adalah sebagai berikut.

a. Komunikasi itu bukan benda dan bukan pula sesuatu yang statis. Komunikasi adalah suatu proses, pengirim dan penerima tidak statis tetapi dinamis. Prinsip ini membukan pemikiran bahwa komunikasi itu adalah dinamis, dalam arti pengirim dan penerima pesan dapat bertukar pikiran dan peran.

b. Komunikasi itu tidak linier tetapi sirkuler. Proses komunikasi itu bukan lurus tetapi berputar.

c. Komunikasi itu sangat kompleks, artinya kalau melakukan suatu komunikasi dengan banyak orang, maka terdapat keanekaragaman dalam proses komunikasi itu.

d. Komunikasi itu tidak dapat diputar dan tidak dapat diulang lagi.

e. Komunikasi melibatkan keseluruhan kepribadian. Walaupun ada usaha untuk membedakan pikiran dan perasaan, jasmani dan rohani, namun dalam proses komunikasi keseluruhan aspek kepribadian terlibat dan tidak dapat dipisahkan selama ia masih manusia.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, maka pengaruhnya terhadap kepala sekolah harus benar-benar melaksanakan komunikasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, sehingga tingkat efektivitas dan efisiensi sekolah dapat tercapai. Dalam melaksanakan komunikasi terdapat dua teknik yang dapat dilakukan kepala sekolah, sebagaimana yang dikemukakan Udi Turmudi Saputra (1991:77) yaitu sebagai berikut.

a. Secara langsung, yaitu komunikasi satu sama lain dengan tatap muka tanpa menggunakan alat sebagai perantara atau langsung dengan menggunakan alat seperti telepon.

b. Secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan media tulisan atau bentuk lain.

Dalam melaksanakan teknik komunikasi baik yang bersifat langsung maupun tidak, maka agar lebih berhasil seorang kepala sekolah harus memperhatikan hal-hal yang dikemukakan The Liang Gie (1994:496–552) yaitu sebagai berikut.

Page 53: Komunikasi efektif kepala sekolah

38

a. Kejelasan, artinya komunikasi yang dilakukan harus jelas dan dapat dimengerti oleh komunikan, sehingga ia dapat melaksanakannya.

b. Ketepatan, artinya proses komunikasi harus memperhatikan apa yang hendak disampaikan, sehingga tepat sasaran.

c. Kecukupan, artinya pesan yang disampaikan jangan sampai berlebihan, sehingga dapat membingungkan bagi komunikan, jika dirasa telah cukup dipahami, maka pesan yang disampaikan diakhiri saja.

d. Mengadakan tindak lanjut, artinya untuk mengecek apakah informasi yang telah diberikan dapat dilaksanakan atau tidak.

e. Mengatur arus informasi, informasi yang banyak harus dapat dikendalikan oleh komunikan, sehingga tidak berlebihan dalam menerima pesan.

f. Pengulangan, artinya pesan yang disampaikan perlu dilakukan agar dipahami lebih jelas lagi.

g. Penghayatan, artinya pesan yang telah disampaikan perlu dilakukan komunikan, sehingga dapat dengan jelas makna sesungguhnya dari isi pesan yang dimaksudkan.

h. Mendorong saling mempercayai, artinya adanya kepercayaan memudahkan untuk membentuk saling pengertian, sehingga komunikan tidak merasa berat untuk melaksanakan pesan yang dibebankan kepadanya.

i. Penetapan waktu yang efektif, artinya penggunaan waktu yang efektif sangat membantu dalam cepat tidaknya pesan dilaksanakan, waktu yang benar-benar efektif dipergunakan akan mempercepat pelaksanaan pesan yang telah disampaikan.

j. Mendengarkan secara efektif, artinya komunikan harus dapat memilih mana yang sesungguhnya inti dari pesan yang disampaikan, sehingga dapat dengan tepat melaksanakannya.

k. Menggunakan selentingan, artinya pesan yang disampaikan secara tidak langsung yang berasal dari orang lain, sehingga hal yang terpenting adalah kepecayaan atau dengan kata lain apakah selentingan tersebut benar atau tidak.

Dari beberapa pengertian tersebut, maka keefektifan komunikasi

kepala sekolah adalah kemampuan yang bersifat informatif dan persuasif

dalam melaksanakan peranan interpersonal (interpersonal role),

informasional (informasional role) dan peranan memutuskan (decissional

role) untuk mengkoordinasikan guru (dan karyawan) agar bersama-sama

Page 54: Komunikasi efektif kepala sekolah

39

mencapai tujuan organisasi. Keefektifan komunikasi kepala sekolah

merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab

atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,

pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayaan serta

pemeliharaan sarana dan prasarana.

Komunikasi akan melibatkan sumber pengiriman informasi. Hal

ini berupa pesan yang disampaikan kepada penerima melalui media.

Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber

kepada penerima. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan

yang dikirim oleh sumber. Jika penerima/khalayak mengetahui atau

memahami pesan maka komunikasi berhasil. Keberhasilan komunikasi

tergantung efek perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan

dilakukan penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pesan akan

menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber, ini juga ditentukan

lingkungan.

3. Iklim Organisasi

Menurut Gibson (1985:156) ”iklim organisasi adalah seperangkat

prioritas lingkungan kerja, yang dipersepsikan pegawai secara langsung

atau tidak langsung, yang dianggap sebagai faktor utama dalam

Page 55: Komunikasi efektif kepala sekolah

40

mempengaruhi perilaku pegawai”. Sementara Dawis (1996:21)

mengemukakan ”iklim organisasi adalah lingkungan manusia yang di

dalamnya para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. Karena

itu, iklim organisasi sebagai konsep sistem yang dinamis akan dipengaruhi

oleh hampir semua hal yang terjadi dalam suatu organisasi”.

Dengan demikian, iklim organisasi merupakan konsep sistem

yang mencerminkan keseluruhan gaya hidup suatu organisasi. Dalam hal

ini, seorang pegawai akan merasakan bahwa iklim organisasi tempat

mereka bekerja menyenangkan apabila mereka dapat melakukan sesuatu

yang bermanfaat dan menimbulkan perasaan berharga, pekerjaan yang

menantang juga akan memberikan kepuasan bagi mereka yang mampu

mengerjakannya dengan baik. Mereka menginginkan tanggung jawab dan

mempunyai kesempatan yang sama untuk berhasil, ingin didengarkan,

dipandang dan diperlakukan sebagai orang yang bernilai, sebagai bagian

dari organisasi. Pegawai ingin merasakan bahwa organisasi benar-benar

memperhatikan kebutuhan dan masalah mereka.

Lebih lanjut Dawis (1996:25) mengatakan bahwa terdapat

beberapa unsur khas yang turut membentuk iklim yang menyenangkan,

yaitu sebagai berikut.

a. Kualitas kepemimpinan; b. Kadar kepercayaan; c. Komunikasi ke atas dan ke bawah; d. Perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat; e. Tanggung jawab; f. Imbalan yang adil; g. Tekanan pekerjaan yang nalar;

Page 56: Komunikasi efektif kepala sekolah

41

h. Kesempatan; i. Pengendalian, struktur, dan birokrasi yang nalar; dan j. Keterlibatan pegawai dan keikutsertaan.

Lebih khusus lagi, dalam kaitanya dengan sekolah, Koster

(2001:2) berpendapat sebagai berikut.

Iklim sekolah adalah keseluruhan harapan, pendapat, dan pengalaman yang dirasakan oleh guru berkenaan dengan situasi kerjanya yang meliputi lima aspek yaitu: a) kondisi fisik dan fasilitas sekolah, b) cara kerja dan gaya kepemimpinan kepala sekolah, c) harapan pada prestasi sekolah, d) hubungan kerja, e) ketertiban/ disiplin sekolah.

Dengan demikian, dapat iklim organisasi adalah karakteristik

suatu organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain menurut

persepsi para karyawan atau orang-orang di dalam organisasi yang

sekaligus akan mempengaruhi perilaku orang tersebut. Dari beberapa teori

di atas, iklim organisasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan harapan,

pendapat, dan pengalaman yang dirasakan oleh guru yang berkenaan

dengan situasi kerjanya yang meliputi; kondisi fisik dan fasilitas sekolah,

cara kerja dan gaya kepemimpinan kepala sekolah, harapan pada prestasi

sekolah, hubungan kerja, dan ketertiban/disiplin.

B. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dengan Kinerja

Guru

Kepemimpinan (leadership) kepala sekolah merupakan faktor yang

ikut menentukan kinerja dan keberhasilan guru, di samping faktor-faktor yang

Page 57: Komunikasi efektif kepala sekolah

42

lain seperti faktor institusi dan kelompok organisasi (Gibson 1985:52). Kepala

sekolah merupakan sosok pemimpin yang dapat menentukan arah

perkembangan organisasi sekolah, sehingga kepemimpinan seorang kepala

sekolah mampu mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam proses

pendidikan di suatu sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

Sementara itu, kualitas kepemipinan (leadership) seorang kepala

sekolah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemampuan

berkomunikasi yang efektif yang dimiliki kepala sekolah tersebut.

Komunikasi yang efektif dan dikembangkan kepala sekolah akan berhubungan

dengan kinerja guru, mengingat dengan komunikasi memunculkan persamaan-

persamaan yang membangun kerjasama ke arah yang lebih baik dalam

kehidupan organisasi, termasuk persekolahan. Menurut Aribowo Prijosaksono

dan Roy Sembel (1999:45) ”kesuksesan seorang manajer, termasuk kepala

sekolah, tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan keterampilan

komunikasi yang efektif, sebab tanpa keterampilan tersebut, seorang manajer

tidak dapat membangun sebuah teamwork yang solid”. Jadi, keefektifan

komunikasi ini memiliki hubungan yang erat dengan keberhasilan sebuah

organisasi. Hubungan ini dapat dipahami dari ungkapan William V. Hanney

(Onong Uchyana Effendi 2001:113) “organization consists of a number of

people; it involves interdependence; interdependence alls for coordination

and coordination requires communication”. (organisasi terdiri atas sejumlah

orang, ia melibatkan keaadaan saling bergantung, ketergantungan memerlukan

Page 58: Komunikasi efektif kepala sekolah

43

kooerdinasi, dan koordinasi mensyaratkan komnikasi). Oleh karena itu,

komunikasi adalah suatu sine qua non bagi organisasi. (Onong Uchyana

Effendi 2001:116). Dengan demikian, komunikasi kepala sekolah yang efektif

memegang peranan yang sangat penting dalam mengkoordinasikan semua

komponen yang terdapat di sekolah tersebut (termasuk guru), yang pada

gilirannya juga dapat meningkatkan kinerja guru tersebut.

2. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru

Iklim organisasi adalah seperangkat prioritas lingkungan pengembangan

kerja, yang dipersepsikan pegawai secara langsung atau tidak langsung, yang

dianggap sebagai faktor utama dalam mempengaruhi perilaku pegawai

(Gibson 1985:121). Larsen Pidarta (1995:121) mengemukakan ”iklim, norma-

norma, harapan-harapan, dan kepercayaan personalia sekolah dapat

mempengaruhi perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas”. Dengan

ungkapan yang berbeda, tetapi dengan maksud yang kurang lebih sama,

Owens (1991:43) mengatakan ”iklim organisasi berkaitan dengan persepsi

orang yang ada di dalam organisasi yang menggambarkan tentang norma,

asumsi, dan kepercayaan yang ada”.

Dengan demikian, iklim organisasi yang kondusif akan meningkatkan

kinerja guru, sebab iklim organisasi yang kondusif akan memberi perasaan

nyaman dan menciptakan suasana kerja yang mendukung, sebagaimana

dikutip oleh Dawis (1996:24) yang telah mengembangkan sebuah instrumen

untuk mengukur iklim organisasi. Instrumen tersebut berfokus pada gaya

manajemen yang diterapkan dalam organisasi yang meliputi faktor

Page 59: Komunikasi efektif kepala sekolah

44

kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi-pengaruh, pengambilan

keputusan, penyusunan tujuan, dan pengendalian. Dari hasil penelitian

tersebut, diperoleh bahwa iklim yang lebih partisipatif dan berorientasi

humanistik (manusia) akan menghasilkan tingkat prestasi (kinerja) yang lebih

tinggi dan kepuasan kerja yang lebih besar.

Dari teori-teori tersebut, terlihat bahwa iklim organisasi mempunyai

kontribusi yang jelas untuk meningkatkan kinerja guru di sekolah. Pada

kontek penelitian ini, iklim organisasi yang kondusif akan semakin

mendorong kinerja guru dalam melakukan pekerjaannya.

3. Hubungan Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dan Iklim

Organisasi dengan Kinerja Guru

Menurut Gibson (1985:52) ”seorang guru dapat menjadi professional

dalam pekerjaannya ditentukan oleh faktor individu guru sendiri dan juga oleh

faktor di luar dirinya”. Faktor luar tersebut akan menyangkut institusi

(organization), kepemimpinan (leadership), dan kelompok organisasi (group

organization). Sementara itu, Owens (1991:132) mengatakan ”persepsi

kelompok guru tentang kepala sekolah mereka ditentukan oleh beberapa hal

yaitu a) trust (dorongan): sikap kepala sekolah yang mendorong untuk bekerja

keras, b) consideration (perhatian): sejauh mana perhatian kepala sekolah

terhadap guru yang berkaitan dengan martabat dan masalah kemanusiaan, c)

aloofness (acuh): sejauh mana sikap kepala sekolah menjaga jarak sosial,

misalnya apakah menunjukkan sikap tidak peduli dan dingin ataukah

menunjukkan sikap hangat dan bersahabat, d) production emphasis

Page 60: Komunikasi efektif kepala sekolah

45

(menekankan kerja): sejauh mana kepala sekolah berusaha agar para guru

lebih giat bekerja, misalnya melakukan supervisi secara ketat, bersikap

memerintah, dan menekankan hasil kerja.

Dengan demikian bahwa kinerja guru sangat dipengaruhi oleh

keefektifan komunikasi kepala sekolah dalam mengkomunikasikan program

kerja lembaga sekolah tersebut. Demikian pula, iklim organisasi sekolah yang

kondusif akan mendorong kinerja guru yang semakin tinggi, sebab iklim

organisasi yang kondusif akan memberi perasaan nyaman dan menciptakan

suasana kerja yang mendukung. Dengan kata lain, kinerja guru dapat

dipengaruhi antara lain oleh keefektifan komunikasi kepala sekolah dan

sekaligus juga dipengaruhi iklim organisasi di tempat guru bekerja.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Tjahya Witono Tahun 2003 di SD Negeri se-Kota Semarang,

menunjukkan bahwa keterampilan manajerial dan supervisi kepala sekolah

dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru.

Kemampuan manajerial berhubungan dengan pemberdayaan sumber daya

dan personil sekolah, sedangkan supervisi berhubungan dengan proses

pembinaan kepala sekolah kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran

secara lebih baik.

2. Penelitian Ali Herzalni Tahun 2003 di SMU Swasta se-Kabupaten Tegal,

mnunjukkan bahwa persepsi guru mengenai kriteria kepemimpinan kepala

sekolah dan iklim kerja turut mempengaruhi kinerja guru. Persepsi guru

Page 61: Komunikasi efektif kepala sekolah

46

memandang bahwa kriteria kepemimpinan merupakan aspek yang sangat

berarti bagi guru dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan iklim kerja

berkaitan dengan situasi dan kondisi kerja sehari-hari dalam kondisi lama,

sehingga kedua variabel tersebut secara langsung memiliki pengaruh erat

dengan kinerja guru.

3. Penelitian Mursini Purwati Tahun 2003 di SD Negeri se-Kecamatan

Semarang Barat Kota Semarang, menunjukkan bahwa supervisi

kunjungan kelas oleh kepala sekolah dan kompensasi memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja guru. Pengaruh tersebut sangat besar

(80,56%), mengingat supervisi dan kompensasi berkaitan dengan

kebutuhan guru akan pelaksanaan tugas dan peningkatan kinerja.

4. Penelitian Achmad Junaedi Tahun 2004 di SLTP Negeri se-Kabupaten

Kudus, menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah dan iklim organisasi

memberikan pengaruh terhadap kinerja guru, sehingga apabila kinerja

kepala sekolah dan iklim organisasi baik, maka kinerja guru pun akan

baik pula.

5. Penelitian Sentot Widodo Tahun 2006 di SMA Negeri se-Kota Semarang,

menunjukkan bahwa kemampuan kerja dan iklim organisasi memiliki

pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja guru. Dengan demikian

apabila kemampuan kerja dan iklim organisasi meningkat, maka kinerja

guru secara otomatis akan meningkat pula.

Hasil-hasil penelitian tersebut sangat relevan dengan kajian penelitian

yang dilakukan, artinya baik keefektifan komunikasi kepala sekolah, iklim

Page 62: Komunikasi efektif kepala sekolah

47

organisasi dan kinerja guru yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan sekarang. Dengan demikian

hasil-hasil penelitian terdahulu cocok untuk dikembangkan dan diteliti kembali

lebih lanjut, sehingga memperkaya kajian keilmuan selanjutnya yang lebih

kuat.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak

dapat ditinggalkan, karena merupakan kerja dari teori. Suatu hipotesis selalu

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang menghubungkan antara dua

variabel atau lebih. Menurut Masri Singarimbun (1989:43) “hubungan antar

variabel penelitian dapat dirumuskan secara eksplisit maupun implisit”.

Selanjutnya menurut Suryabrata (1992:45) “hipotesis penelitian adalah

jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih

harus diuji secara empiris”. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan,

maka peneliti dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut.

1. Ada hubungan yang signifikan antara keefektifan komunikasi kepala

sekolah dengan kinerja guru.

2. Ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja guru.

3. Ada hubungan yang signifikan antara keefektifan komunikasi kepala

sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru.

Page 63: Komunikasi efektif kepala sekolah

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, dengan rancangan non eksperimen. Dalam proses

penelitian ini tidak menggunakan perlakuan terhadap penelitian

melainkan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi dan pernah dilakukan

oleh subjek penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto

(dari sebuah fakta), artinya peristiwa yang diteliti sudah terjadi secara

alami ialah dengan cara menelusuri dan mengumpulkan data serta fakta-

fakta yang ada sekarang tanpa memberi perlakuan (Jacobs dan Razaveih

1982:122).

Di sini peneliti akan menggali fakta-fakta dengan menggunakan

angka yang berisi sejumlah pernyataan yang merefleksikan keefektifan

komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru.

Pendekatan kuantitatif yang dimaksud adalah mencari hubungan antar

variabel bebas (independent variable) dengan variable terikat (dependent

variable).

2. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas

(independent variable) yaitu : adalah keefektifan komunikasi kepala

Page 64: Komunikasi efektif kepala sekolah

49

sekolah (X1) dan iklim organisasi (X2), kemudian variabel terikat

(dependent variable) yaitu : kinerja guru (Y).

3. Paradigma Penelitian

Hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan

variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini digambarkan

dalam paradigma penelitian sebagai berikut.

Variabel bebas Variabel terikat

rx1y

rx1x2y

rx2y

Gambar 3.3

Hubungan Antar Variabel Penelitian

Dalam paradigma tersebut menggambarkan hal-hal sebagai

berikut.

a. Hubungan murni X1 dengan Y, jika X2 dikendalikan/dibuat sama.

b. Hubungan murni X2 dengan Y, jika X1 dikendalikan/dibuat sama.

c. Hubungan murni X1 dengan X2, jika Y dikendalikan/dibuat sama.

Dengan rumus korelasi ganda/regresi hasil perhitungan SPSS versi 10.0

penelitian tersebut dapat dirancang dengan paradigma tersebut.

Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah (X1)

Iklim Organisasi (X2)

Kinerja Guru (Y)

Page 65: Komunikasi efektif kepala sekolah

50

4. Definisi Operasional

a. Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

Keefektifan komunikasi kepala sekolah adalah kemampuan yang

bersifat informatif dan persuasif dalam melaksanakan peranan

interpersonal (interpersonal role), informasional (informasional role)

dan peranan memutuskan (decissional role) untuk

mengkoordinasikan guru (dan karyawan) agar bersama-sama

mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, indikator yang akan

digunakan untuk mengetahui keefektifan komunikasi kepala sekolah

adalah sebagai berikut.

1) Kejelasan dalam bentu volume suara dan media yang digunakan;

2) Ketepatan dalam bentuk sasaran komunikasi dan iIsi pesan yang

disampaikan;

3) Kecukupan dalam bentuk mengakhiri komunikasi;

4) Mengadakan tindak lanjut dalam bentuk mengecek pesan;

5) Mengatur arus informasi dalam bentuk pengendalian pesan;

6) Pengulangan dalam bentuk mengulangi pesan;

7) Penghayatan dalam bentuk memaknai pesan yang disampaikan;

8) Saling mempercayai dalam bentuk kesadaran melaksanakan pesan

dan kejujuran penerima pesan;

9) Penetapan waktu dalam bentuk ketepatan waktu;

Page 66: Komunikasi efektif kepala sekolah

51

10) Mendengarkan secara efektif dalam bentuk memahami makna

pesan; dan

11) Menggunakan selentingan dalam bentuk melaksanakan pesan tidak

langsung

b. Iklim Organisasi

Iklim organisasi adalah seperangkat prioritas lingkungan kerja, yang

dipersepsikan pegawai secara langsung atau tidak langsung, yang

dianggap sebagai faktor utama dalam mempengaruhi perilaku

pegawai. Lebih khusus lagi kaitanya dengan sekolah, maka iklim

organisasi sekolah dapat diartikan sebagai keseluruhan harapan,

pendapat, dan pengalaman yang dirasakan oleh guru berkenaan

dengan situasi kerjanya yang meliputi; kondisi fisik dan fasilitas

sekolah, cara kerja dan gaya kepemimpinan kepala sekolah, harapan

pada prestasi sekolah, hubungan kerja, dan ketertiban/disiplin

sekolah. Iklim organisasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan

harapan, pendapat, dan pengalaman yang dirasakan oleh guru pada

sekolah dasar negeri di Kecamatan Margadana, Kota Tegal yang

berkenaan dengan situasi kerjanya yang meliputi; kondisi fisik dan

fasilitas sekolah, cara kerja dan gaya kepemimpinan kepala sekolah,

harapan pada prestasi sekolah, hubungan kerja, dan ketertiban/disiplin

sekolah. Oleh karena itu, indikator yang digunakan untuk mengetahui

iklim organisasi adalah sebagai berikut.

1) Kualitas pimpinan dalam bentuk pelaksanaan tugas dan ketertiban;

Page 67: Komunikasi efektif kepala sekolah

52

2) Penghargaan pekerjaan dalam bentuk kompetensi dan kerjasama;

3) Kepercayaan dalam bentuk kemampuan, keterlibatan dan

perhatian;

4) Komunikasi dalam bentuk pembahasan masalah;

5) Manfaat dalam bentuk ukuran keberhasilan;

6) Tanggung jawab dalam bentuk menyusun prota, promes dan PSP;

7) Imbalan dalam bentuk keamanan dan kesejahteraan;

8) Tekanan pekerjaan dalam bentuk keterlibatan;

9) Kesempatan dalam bentuk waktu luang;

10) Pengendalian dalam bentuk penunjang;

11) Keterlibatan dalam bentuk pengembangan karier;

12) Kondisi fisik dalam bentuk lingkungan sekolah;

13) Prestasi dalam bentuk keputusan;

14) Hubungan kerja dalam bentuk kondisi konduktif; dan

15) Disiplin sekolah dalam bentuk Ketertiban

c. Kinerja Guru

Kinerja guru sebagaimana dimakusd dalam penelitian ini adalah prestasi kerja,

pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja yang

dilakukan oleh seorang guru dalam melakukan tugasnya di SD Negeri se-

Kecamatan Margadana Kota Tegal. Kemudian, yang menjadi indikator kinerja

guru dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Pedagogik, meliputi : menguasai kurikulum pembelajaran,

menguasai landasan kependidikan, menyusun tujuan pembelajaran,

Page 68: Komunikasi efektif kepala sekolah

53

penggunaan pendekatan pembelajaran, penggunaan strategi

pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran, menggunakan

media pembelajaran, memanfaatkan sumber belajar, ketepatan

waktu menyampaikan materi, melakukan pembelajaran remidial,

dan melakukan evaluasi pembelajaran.

2) Kepribadian, meliputi : memiliki motivasi dalam mengajar, tingkat

kedisiplinan dalam mengajar, penempatan kepentingan tugas

dengan pribadi, kepatuhan terhadap pimpinan, loyalitas terhadap

lembaga, dan moralitas dalam melaksanakan tugas.

3) Sosial, meliputi : melakukan komunikasi dengan peserta didik,

mengetahui karakteristik peserta didik, membantu memecahkan

permasalahan siswa, membina hubungan baik dengan personil

sekolah, aktivitas dalam kehidupan masyarakat, dan keterlibatan

dalam organisasi profesi.

4) Profesional, meliputi : menguasai bahan ajar, kesesuaian latar

belakang pendidikan dengan tugas mengajar, pengembangan

kualitas diri, dan pendalaman materi bahan ajar.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Mohammad Ali (1995:54) mengemukakan “populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti”. Secara lebih jelasnya mengenai pengertian Mohammad Surya (1994:8) mengemukakan sagai berikut.

Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok tertentu yang ditujukan dan dijadikan sebagai

Page 69: Komunikasi efektif kepala sekolah

54

sumber data, yang berada dalam daerah yang jelas batasannya serta mempunyai pola-pola kualitas yang unik dan memiliki keseragaman ciri-ciri di dalamnya yang dapat diukur secara kualitatif untuk memperoleh suatu hasil penelitian.

Mengacu kepada pengertian yang telah dikemukakan tersebut,

maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru

tetap dan bersetatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Sekolah Dasar

Negeri di wilayah Kecamatan Margadana Kota Tegal sejumlah 156 orang.

2. Sampel Penelitian

Mohamad Ali (1995:54) mengemukakan “sampel adalah

sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dianggap

mewakili terhadap seluruh populasi”. Memperhatikan hal tersebut

Winarno Surakhmad (1992:100) menyarankan “apabila ukuran populasi

sebanyak kurang atau sama dengan 100, pengambilan sampel sekurang-

kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama

denga atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-

kurangnya 15% dari ukuran populasi”. Berdasarkan keterangan tersebut,

maka penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut.

%)15%50(1001000

1000%15 −−−

+=nS

Keterangan:

S = jumlah sampel yang diambil n = jumlah anggota populasi

Berdasarkan rumusan tersebut, maka untuk menentukan sampel

ditentukan secara acak dengan rumus sebagai berikut.

Page 70: Komunikasi efektif kepala sekolah

55

%)15%50(10010001561000%15 −

−−

+=S = 47,55%, sehingga untuk

memperoleh banyaknya sampel adalah 47,55% x 156 = 74,178 dibulatkan

menjadi 74 orang. Dengan demikian, maka sampel penelitian ini adalah

74 orang yang terdiri dari 13 SD masing-masing guru kelas 1, 2 dan 3; 11

SD masing-masing guru kelas 4, 5 dan 6; dan 2 SD masing-masing guru

kelas 4 dan 5, sehingga totalnya 74 orang.

C. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan

penelitian, diperlukan suatu alat pengumpul data yang disebut instrumen

penelitian. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Angket

memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki kemampuan untuk

mengungkap dari subjek penelitian sama dengan lokasi peneltian

susungguhnya. Dalam penelitian, sifat jawaban yang dikehendaki oleh

peneliti, angket tertutup. Angket tertutup peneliti menyediakan sejumlah

jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden bertugas memilih jawaban yang

paling sesuai dengan pendiriannya sebagaimana dikemukakan Sanifiah Faisal

(1992:178) sebagai berikut.

Angket tertutup adalah angket yang menghendaki jawaban yang

pendek atau jawaban yang diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu.

Angket demikian biasanya meminta jawaban dengan pola tertentu, jawaban

singkat yang membubuhkan tanda cheek pada item yang termuat pada

Page 71: Komunikasi efektif kepala sekolah

56

alternatif jawaban. Angket tertutup mudah diisi, memerlukan waktu singkat,

memusatkan responden pada pokok pernyataan, relatif objektif dan sangat

mudah ditabulasi dan dianalisa.

Angket yang dipergunakan dalam penelitian tersebut selain tertutup

juga terstruktur, yaitu dengan menyediakan alternatif jawaban untuk

memudahkan responden menjawabnya yang terdiri dari 75 butir masing-

masing variabel terdiri dari variabel X1 sebanyak 25 butir, variabel X2

sebanyak 20 butir, dan variabel Y 30 butir.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai

berikut. 1) menentukan indikator variabel X1 (keefektifan komunikasi kepala

sekolah), X2 ( iklim orgasasi), dan Y (kinerja guru), 2) mengidentifikasikan

sub-sub variabel dari masing-masing variabel penelitian, 3) menyusun kisi-

kisi instrumen, 4) membuat daftar pernyataan dari setiap variabel dengan

disertai alternatif jawaban dan 5) menentukan kriteria penskoran untuk setiap

alternatif jawaban.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu pengukuran untuk mengetahui apakah

instrumen betul-betul mengukur suatu atribut yang dikehendaki. Dengan

demikian validitas instrumen akan menunjukkan apakah instrumen yang

dimaksud berguna atau tidak.

Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah

tiap skor butir. Data yang dikumpulkan dari 15 responden, interpretasi

Page 72: Komunikasi efektif kepala sekolah

57

terhadap korelasi didasarkan pada yang dikemukakan Sugiono (2001:106)

“batas minimal untuk memenuhi syarat valid adalah nilai r lebih dari 0,30.

Jika sebaliknya atau kurang dari 0,30, maka butir dinyatakan tidak valid.

Dalam menentukan validitas tidaknya butir (pernyataan/angket), peneliti

menggunakan rumus koefisien korelasi, sebagai berikut.

2222 )(()((

.YYnXXn

YXXYnrxy∑−∑−∑

∑∑−∑=

Hasil perhitungan uji coba menunjukkan bahwa semua pernyataan

masing-masing variabel penelitian adalah valid (lebih jelasnya dapat dilihat

pada lampiran).

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan

teknik-teknik belah dua yaitu membagi item soal menjadi dua bagian.

Belahan pertama item bernomor ganjil dan belahan kedua item bernomor

genap. Setelah itu keduanya dikorelasikan dengan menggunakan koreksi

rank atau Spearman. Adapun langkah-langkah untuk menguji reliabilitas

instrumen menurut Sudjana (1996:75–89) adalah sebagai berikut.

a) Menentukan nilai r’ (koefisien korelasi pangkat) dengan rumus :

)1(61 2

2'

−∑

−=nn

br i

Keterangan :

r’ = koefisien korelasi pangkat

bi2 = selisih/beda peringkat xi yang data aslinya berpasangan

n = banyaknya data

b) Menguji signifikansi koefisien korelasi r’ (rho) melalui uji independent antara kedua variabel dengan menggunakan rumus :

Page 73: Komunikasi efektif kepala sekolah

58

sr

nrt−−

=1

2'

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa semua variabel penelitian dinyatakan reliabel (lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran).

D. Data dan Pengolahannnya

Data adalah sumber informasi yang belum diolah, sehingga belum

memiliki arti terhadap hasil penelitian, sedangkan pengolahannya adalah

proses agar data tersebut memiliki makna terhadap hasil penelitian yang

diinginkan. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Suharsimi Arikunto

2000:134). Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang akan

digunakan adalah angket (questionnaire) dengan jenis instrumennya angket

dan skala (scala).

Teknik penskoran masing-masing indikator variabel bebas

(independent variable) (X1 dan X2) menggunakan pendekatan yang

dikembangkan oleh Likert, yakni Summatet Rating Scale. Untuk keperluan

tersebut dibuat pernyataan-pernyataan positif (mendukung/ favorabel) maupun

negatif (tidak mendukung/ unfavorable) tentang kriteria dan pernyataan

evaluasi keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi

(variabel bebas/X1 dan X2) serta kinerja guru (Y).

Masing-masing pernyataan di ikuti oleh 5 opsi, yakni: Sangat Baik

(SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K) dan Sangat Kurang (SK). Dalam

Page 74: Komunikasi efektif kepala sekolah

59

merespon butir pernyatan tersebut, subyek atau responden diminta untuk

memilih salah satu opsi yang sesuai dengan keadaan masing-masing.

Selanjutnya, penskoran terhadap respon subjek pada masing-masing butir

disesuaikan dengan sifat pernyataan (positif atau negatif). Sebagai pedoman,

untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut.

1. Jawaban dengan kategori Sangat Baik (SB) diberi skor 5.

2. Jawaban dengan kategori Baik (B) diberi skor 4.

3. Jawaban dengan kategori Cukup (C) diberi skor 3.

4. Jawaban dengan kategori Kurang (K) diberi skor 2.

5. Jawaban dengan kategori Sangat Kurang (SK) diberi skor 1.

Sedangkan sebagai pedoman, untuk pernyataan negatif adalah

sebagai berikut.

1. Jawaban dengan kategori Sangat Baik (SB) diberi skor 1.

2. Jawaban dengan kategori Baik (B) diberi skor 2.

3. Jawaban dengan kategori Cukup (C) diberi skor 3.

4. Jawaban dengan kategori Kurang (K} diberi skor 4.

5. Jawaban dengan kategori Sangat Kurang (SK) diberi sekor 5.

Angket terdiri atas variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah,

iklim organisasi, dan kinerja guru. Data yang telah terkumpul akan dianalisis

secara kuantitatif menggunakan teknik statistik. Masing-masing variabel

terlebih dulu dipaparkan dengan statistik deskriptif yaitu statistik yang

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek

yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

Page 75: Komunikasi efektif kepala sekolah

60

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(Sugiono 2001:21). Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagai

berikut.

1. Menentukan Kecenderungan Umum Responden

Menentukan kecenderungan umum responden bertujuan untuk mengetahui

keberadaan masing-masing variabel secara umum sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat

kurang. Untuk masing-masing variabel memiliki nilai kriteria yang

berbeda-beda sesuai dengan data yang diperoleh. Dalam menentukan

kecenderungan ini nilai yang dibutuhkan adalah nilai tertinggi, nilai

terendah, rata-rata dan standar deviasi. Setelah nilai-nilai tersebut

diperoleh selanjutnya disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Data

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya

distribusi data masing-masing variabel penelitian (X1, X2 dan Y). uji

normalitas menggunakan “Goodness of fit” dari Kolmogorov Smirnov

yang diolah dengan computer program SPSS 10,0. toleransi yang

dipergunakan adalah P=0,050, dengan kriteria suatu variabel dikatakan

berdistribusi normal apabila P<0,050.

Page 76: Komunikasi efektif kepala sekolah

61

b. Keberartian Persamaan Regresi

Uji keberartian persamaan regresi bertujuan untuk mengetahui linier

atau tidaknya masing-masing variabel bebas terhadap variabel Y. Untuk

menguji persamaan ini menggunakan rumus regresi linier sederhana Y

atas X sebagai berikut.

^Y = a + bX

Keterangan : Y = nilai yang diprediksi atau kriterium X = nilai variabel bebas b = bilangan koefisien variabel bebas a = bilangan konstan Untuk menguji linieritas masing-masing variabel bebas dengan variabel

Y menggunakan rumus Freg sebagai berikut.

)1()1(

2

2

RmmNRFreg −−−

=

Keterangan :

Freg = Harga F Garis Regresi N = Cacah Kasus M = Cacah Variabel Bebas R = Koefisien pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat

Derajat kebebasan (db) untuk menguji harga F adalah db=m lawan N-

m-1 jika Freg>Ftabel berarti hubungan antara masing-masing variabel

bebas dengan variabel terikat linier, dan sebaliknya jika Freg < Ftabel ,

maka hubungan kedua variabel tersebut tidak linier. Pengujian

dilakukan menggunakan Freg dengan toleransi α = 0,05.

Page 77: Komunikasi efektif kepala sekolah

62

3. Pengujian Hipotesis

a. Untuk menguji hubungan murni antara keefektifan komunikasi kepala

sekolah (X1) dengan kinerja guru (Y) dengan mengontrol variabel iklim

organisasi (X2), rumus teknik pengaruh parsial adalah sebagai berikut.

)1)(1(

))((2

2.221.1

2.2.12.12.1

y

yyy

rr

rrrr

−−

−=

Keterangan :

r1y-2 = koefisien pengaruh parsial antara X1 dan Y dengan

mengontrol X2

b. Untuk mengetahui hubungan antara variabel iklim organisasi (X2)

dengan kinerja guru (Y) dengan mengontrol variabel keefektifan

komunikasi kepala sekolah (X1). Rumus teknik pengaruh parsial yang

dipergunakan adalah sebagai berikut.

)1)(1(

))((2

1.21.2

1.1.2121.2

y

yyy

rr

rrrr

−−

−=

Keterangan :

r1y-2 = koefisien pengaruh varsial antara X1 dan Y dengan mengongtrol

X2

c. Korelasi Ganda/Regresi Ganda

Teknik korelasi ganda dipergunakan untuk mengetahui hubungan

secara bersamaan antar beberapa variabel bebas dengan variabel terikat.

Korelasi ganda dapat dicari jauh lebih efisien melalui analisis regresi.

(Sutrisno Hadi 2001:132). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka

Page 78: Komunikasi efektif kepala sekolah

63

analisis data penelitian ini menggunakan rumus teknik regresi linier

ganda sebagai berikut.

^Y = b1X1 + b2X2 + a

Keterangan : Y = nilai yang diprediksi atau kriterium X = nilai variabel bebas b = bilangan koefisien variabel bebas a = bilangan tetap Untuk menguji signifikansi korleasi antara variabel besa (X1 dan X2)

dengan kriterium (Y) menggunakan rumus Freg sebagai berikut.

)1()1(

2

2

RmmNRFreg −−−

=

Keterangan :

Freg = harga F garis regresi N = cacah kasus M = cacah prediktor R = koefisien pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Derajat kebebasan (db) untuk mnguji harga F adalah dengan db=m

lawan N-m-1 jika Freg>F tabel, maka hubungan secara

serentak/bersama semua variabel bebas dengan variabel terikat

signifikan, sebaliknya jika Freg<F tabel, maka hubungan secara

bersama-sama semua variabel bebas dengan variabel terikat tidak

signifikan. Analisis persamaan regresi linier ganda menggunakan

computer program SPSS versi 10,0.

Page 79: Komunikasi efektif kepala sekolah

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Variabel Penelitian

Deskripsi data berusaha menampilkan gambaran masing-masing

variabel penelitian, yaitu keefektifan komunikasi kepala sekolah, iklim

organisasi dan kinerja guru. Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir)

dengan menggunakan perhitungan statistik diperoleh nilai-nilai sebagai

berikut.

a. Variabel Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

Variabel ini menunjukkan bahwa dari jumlah responden 74 orang

diperoleh skor tertinggi sebesar 122; skor terendah sebesar 86; rata-

rata sebesar 99,97; dan simpangan baku sebesar 7,63. Selanjutnya

untuk memperoleh kecenderungan jawaban responden terhadap

variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah berdasarkan kriteria

yang ditetapkan yaitu baik sekali (122-114), baik (113–105), cukup

(104–96), kurang (95–87) dan sangat kurang (86-78). Berdasarkan

hasil perhitungan (terlampir) diperlolah nilai rata-rata variabel

keefektifan komunikasi kepala sekolah sebesar 100. Keadaan tersebut

menunjukkan bahwa keefektifan komunikasi kepala sekolah termasuk

dalam kategori cukup (104-96), artinya bahwa kepala sekolah dalam

Page 80: Komunikasi efektif kepala sekolah

65

melakukan komunikasi dengan para guru memiliki tingkat keefektifan

yang cukup.

b. Variabel Iklim Organisasi

Variabel ini menunjukkan bahwa dari jumlah responden 74 orang

diperoleh skor tertinggi sebesar 96; skor terendah sebesar 63, rata-rata

sebesar 80; dan simpangan baku sebesar 7. Selanjutnya untuk

memperoleh kecenderungan jawaban responden terhadap variabel

iklim organisasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu

sangat baik (96-89), baik (88-81), cukup (80-73), kurang (72-65) dan

sangat kurang (64-57). Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir)

diperlolah nilai rata-rata variabel iklim organisasi sebesar 80.

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa iklim organisasi termasuk

dalam kategori cukup (80-73), artinya bahwa iklim organisasi yang

terjadi di SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal berada

dalam kondisi cukup mendukung untuk melaksanakan rutinitas kerja

sehari-hari.

c. Variabel Kinerja Guru

Variabel ini menunjukkan bahwa dari jumlah responden 74 orang

diperoleh skor tertinggi sebesar 145; skor terendah sebesar 99, rata-

rata sebesar 119; dan simpangan baku sebesar 9. Selanjutnya untuk

memperoleh kecenderungan jawaban responden terhadap variabel

kinerja guru berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu sangat

baik (145-136), baik (135-126), cukup (125-116), kurang (115-106)

Page 81: Komunikasi efektif kepala sekolah

66

dan sangat kurang (105-96). Berdasarkan hasil perhitungan

(terlampir) diperlolah nilai rata-rata variabel kinerja guru sebesar 119.

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru termasuk dalam

kategori cukup (125-116), artinya bahwa kinerja guru di SD Negeri

se-Kecamatan Margadana Kota Tegal berada dalam kondisi cukup

dengan kata lain para guru telah menunjukkan kinerja yang cukup

dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Untuk lebih jelasnya kategori ketiga variabel tersebut tersaji dalam

tabel sebagai berikut.

Tabel 4.2

Rekapitulasi Kecenderungan Variabel Penelitian

No. Variabel Penelitian Rata-rata Kecenderungan

Kriteria (Kecenderungan)

1. Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

100 Cukup

2. Iklim Organisasi 80 Cukup 3. Kinerja Guru 119 Cukup

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Untuk dapat melaksanakan analisis statistik dengan teknik

analisis korelasi terlebih dahulu perlu adanya beberapa persyaratan, yaitu :

sampel yang dipilih secara acak, hubungan antara variabel independen

(bebas = X) dengan variabel dependen (terikat = Y) merupakan hubungan

linier dan data tersebut harus berdistribusi normal atau mendekati nilai

kenormalan. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan hasil perhitungan uji

normalitas data dan uji linieritas data sebagai berikut.

Page 82: Komunikasi efektif kepala sekolah

67

a. Uji Normalitas Data

1) Variabel Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov di atas nilai Asymp. Sig. dua sisi variabel

keefektifan komunikasi kepala sekolah tugas adalah 0,097, sehingga

H0 diterima pada tingkat signifikansi 5% atau dapat dikatakan

bahwa variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah yang diambil

dari responden 74 orang berdistribusi normal, mengingat t hitung > t

tabel pada tingkat signifikansi 5%, yaitu 0,097 > 0,05.

2) Variabel Iklim Organisasi

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov di atas nilai Asymp. Sig. dua sisi variabel

iklim organisasi adalah 0,063, sehingga H0 diterima pada tingkat

signifikansi 5% atau dapat dikatakan bahwa variabel iklim

organisasi yang diambil dari responden 74 orang berdistribusi

normal, mengingat t hitung > t tabel pada tingkat signifikansi 5%,

yaitu 0,063 > 0,05.

3) Variabel Kinerja Guru

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov di atas nilai Asymp. Sig. dua sisi variabel

kinerja guru adalah 0,199, sehingga H0 diterima pada tingkat

signifikansi 5% atau dapat dikatakan bahwa variabel kinerja guru

yang diambil dari responden 74 orang berdistribusi normal,

Page 83: Komunikasi efektif kepala sekolah

68

mengingat t hitung > t tabel pada tingkat signifikansi 5%, yaitu

0,199 > 0,05.

Untuk lebih jelasnya data hasil uji normalitas dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

74 74 7499.97 80.16 119.15

7.63 6.69 9.08.143 .153 .125.143 .153 .125

-.078 -.071 -.0631.231 1.315 1.074

.097 .063 .199

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

X1 X2 Y

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Sumber: Data primer diolah, 2007

b. Keberartian Persamaan Regresi

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) uji keberartian persamaan

regresi sederhana antara variabel keefektifan komunikasi kepala

sekolah (X1) dengan kinerja guru (Y), dan iklim organisasi (X2)

dengan kinerja guru (Y) diperoleh hasil-hasil analisis data sebagai

berikut.

Page 84: Komunikasi efektif kepala sekolah

69

Tabel 4.4

Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Variabel X – Y

Variabel N Persamaan Regresi F hitung F tabel Keefektifan

Komunikasi Kepala Sekolah

– Kinerja Guru

74 ^Y =41,491+0,777X1

7,317 3,89

Iklim Organisasi – Prestasi Kerja

74 ^Y =45,524+0,918X2

7,816 4,82

Sumber : Data Diolah Peneliti 2007

Dari data hasil uji keberartian persamaan regresi sederhana tersebut,

maka dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut.

1) Hubungan variabel X1 – Y dengan persamaan regresi

^Y = 41,491+0,777X1 bentuk regresinya berarti, sebab F hitung

lebih besar dari F tabel pada taraf kepercayaan 0,05, artinya jika

terjadi perubahan suatu unit pada variabel X1 akan diikuti pula

perubahannya oleh variabel Y sebesar 0,777 satuan

2) Hubungan variabel X2 – Y dengan persamaan regresi

^Y = 45,524+0,918X2 bentuk regresinya berarti, sebab F hitung

lebih besar dari F tabel pada taraf kepercayaan 0,05, artinya jika

terjadi perubahan suatu unit pada variabel X2 akan diikuti pula

perubahannya oleh variabel Y sebesar 0,918 satuan

3) Dari hasil uji berarti regresi ganda antara variabel X1.2 dengan Y

diperoleh hasil persamaan regresi ganda

^Y =25,706+0,452X1+0,602X2, dan F hitung sebesar 4,391 dan

3,763, artinya jika terjadi perubahan suatu unit pada variabel X1

Page 85: Komunikasi efektif kepala sekolah

70

dan X2 akan diikuti pula perubahannya oleh variabel Y masing-

masing sebesar 0,452 dan 0,602 satuan

4) Dengan kriteria uji yang sama dengan uji keberartian sederhana

tersebut, dapat dikemukakan bahwa H0 ditolak, dan dengan

demikian bentuk regresi gandanya berarti, sebab F hitung lebih

besar dari F tabel pada taraf signifikansi 5% (terlampir).

3. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk membuktikan

beberapa hipotesis yang telah dibuat dengan model regresi linier berganda.

Adapun persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut.

a. Kinerja guru = α + β1 keefektifan komunikasi + β2 iklim organisasi

b. Kinerja guru = 25,706 + 0,452 keefektifan komunikasi + 0,602 iklim

organisasi

Keterangan :

α = 25,706 artinya apabila variabel keefektifan komunikasi dan iklim organisasi konstan maka variabel kinerja guru sebesar 25,706.

β1 = 0,452 artinya apabila variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah terjadi kenaikan satu sedangkan variabel iklim sekolah konstan maka variabel kinerja guru akan ikut naik sebesar 0,452.

Β2 = 0,602 artinya apabila variabel iklim sekolah terjadi kenaikan satu sedangkan variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah konstan maka varabel kinerja guru akan ikut naik sebesar 0,602.

a. Hipotesis I

Hipotesis I menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan kinerja

Page 86: Komunikasi efektif kepala sekolah

71

guru. Untuk membuktikan apakah terdapat atau tidaknya hubungan

yang signifikan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan

kinerja guru maka dilakukan uji regresi dengan bantuan program SPSS.

Adapun hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut.

Tabel 4.5

Hasil Uji Regresi Variabel X1 dengan Y

Coefficientsa

25.706 10.162 2.530 .014.452 .120 .380 3.763 .000.602 .137 .444 4.391 .000

(Constant)X1X2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Hasil analisis membuktikan bahwa thitung untuk keefektifan

komunikasi kepala sekolah (x1) lebih besar dari ttabel atau 3,763>2

dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis I yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan

antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru

terbukti. Apabila komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah baik

maka kinerja guru juga akan meningkat dengan sendirinya hal ini

dibuktikan dari hasil analisis pada tabel coeffisient kolom B didapat

nilai keefektifan komunikasi kepala sekolah (x1) sebesar 0,45.

Page 87: Komunikasi efektif kepala sekolah

72

b. Hipotesis II

Hipotesis II menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja guru. Untuk

membuktikan apakah ada atau tidaknya hubungan yang signifikan

antara iklim organisasi dengan kinerja guru dilakukan dengan uji

regresi. Adapun hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Variabel X2 dengan Y

Coefficientsa

25.706 10.162 2.530 .014.452 .120 .380 3.763 .000.602 .137 .444 4.391 .000

(Constant)X1X2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Hasil analisis membuktikan bahwa thitung untuk iklim organisasi

(x2) lebih besar dari ttabel atau 4,391>2 dengan nilai probabilitas sebesar

0,000<0,05, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis II yang menyatakan

terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan

kinerja guru terbukti. Apabila iklim organisasi baik maka kinerja guru

juga akan meningkat dengan sendirinya hal ini dibuktikan dari hasil

analisis pada tabel coeffisient kolom B di dapat nilai iklim organisasi

(x2) sebesar 0,60.

Page 88: Komunikasi efektif kepala sekolah

73

c. Hipotesis III

Hipotesis III menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim

organisasi dengan kinerja guru. Untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan yang signifikan atau tidak antara keefektifan komunikasi

kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru maka

dilakukan uji regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS.

Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut.

Tabel 4.7

Model Summary Uji Regresi Linier Berganda

Model Summary

.741a .549 .536 6.18Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Anova

ANOVAb

3301.066 2 1650.533 43.206 .000a

2712.299 71 38.2016013.365 73

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara simultan terdapat

hubungan yang siginifikan antara keefektifan komunikasi kepala

Page 89: Komunikasi efektif kepala sekolah

74

sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru hal ini dibuktikan dari

hasil uji Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 43,206>4 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,000<0,05. Hasil uji R menunjukkan bahwa

secara simultan variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah dan

iklim organisasi dapat menjelaskan variabel kinerja guru sebesar 55%

sedangkan sisanya sebesar 45% dijelaskan oleh variabel lain diluar

variabel yang diteliti.

4. Kontribusi Variabel Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dan

Iklim Organisasi Terhadap Variabel Kinerja Guru

a. Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan Model Summari

memberikan nilai R Square sebesar 0,45, yang berarti bahwa variabel

keefektifan komunikasi kepala sekolah mempunyai pengaruh sebesar

45% terhadap kinerja guru, sedangkan sisanya sebesar 55%

dipengaruhi oleh faktor yang lainnya.

b. Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan Model Summari

memberikan nilai R Square sebesar 0,60, yang berarti bahwa variabel

iklim organisasi mempunyai pengaruh sebesar 60% terhadap kinerja

guru, sedangkan sisanya sebesar 40% dipengaruhi oleh faktor yang

lainnya.

Berdasarkan data-data hasil perhitungan tersebut menunjukkan

bahwa variabel keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan iklim

organisasi memiliki perbedaan pengaruh yang cukup besar dengan selisih

60% - 45% = 15%.

Page 90: Komunikasi efektif kepala sekolah

75

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hipotesis I membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru, karena

kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan

dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab

atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan

tenaga kependidikan lainnya, dan pendayaan serta pemeliharaan sarana dan

prasarana. Sedangkan keefektifan komunikasi merupakan kemampuan yang

bersifat informatif dan persuasif dalam melaksanakan peranan interpersonal

(interpersonal role), informasional (informasional role) dan peranan

memutuskan (decissional role) untuk mengkoordinasikan guru (dan

karyawan) agar bersama-sama mencapai tujuan organisasi yang harus

dimiliki oleh seorang kepala sekolah.

Hipotesis II membuktikan bahwa terdapat hubungan pengaruh yang

signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja guru, karena iklim

organisasi merupakan keseluruhan harapan, pendapat, dan pengalaman yang

dirasakan oleh guru yang berkenaan dengan situasi kerjanya yang meliputi;

kondisi fisik dan fasilitas sekolah, cara kerja dan gaya kepemimpinan kepala

sekolah, harapan pada prestasi sekolah, hubungan kerja, dan ketertiban/

disiplin.

Hipotesis III membuktikan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi

terhadap kinerja guru. Menurut Gibson (1985:52) “seorang guru dapat

Page 91: Komunikasi efektif kepala sekolah

76

menjadi professional dalam pekerjaannya ditentukan oleh faktor individu

guru sendiri dan juga oleh faktor di luar dirinya”. Faktor luar tersebut akan

menyangkut institusi (organization), kepemimpinan (leadership), dan

kelompok organisasi (group organization). Dengan demikian bahwa kinerja

guru sangat berhubungan dengan keefektifan komunikasi kepala sekolah

dalam mengkomunikasikan program kerja lembaga sekolah tersebut.

Demikian pula, iklim organisasi sekolah yang kondusif akan mendorong

kinerja guru yang semakin tinggi, sebab iklim organisasi yang kondusif akan

memberi perasaan nyaman dan menciptakan suasana kerja yang mendukung.

Page 92: Komunikasi efektif kepala sekolah

77

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, selanjutnya dapat

diambil simpulan sebagai berikut.

1. Keefektifan komunikasi kepala sekolah, iklim organisas dan kinerja guru

merupakan variabel penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan

perilaku orang dalam melaksanakan tugas, yaitu kepala sekolah dan guru

sesuai dengan peran masing-masing serta lingkungan tempat mereka

beraktivitas. Ketiga variabel tersebut merupakan kondisi pisik dan

psikologis yang terdapat dalam diri kepala sekolah, guru dan

lingkungannya, sehingga membentuk perilaku kerja tertentu sesuai dengan

situasi dan kondisi yang berlaku.

2. Gambaran yang diperoleh di SD Negeri se-Kecamatan Margadana Kota

Tegal dari ketiga variabel penelitian tersebut menunjukkan kriteria yang

sama, yaitu keefektifan komunikasi kepala sekolah berada dalam kriteria

cukup.

3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis telah dapat

dibuktikan, yaitu sebagai berikut.

Page 93: Komunikasi efektif kepala sekolah

78

a. Hipotesis Pertama

Hipotesis I yang menyatakan “terdapat hubungan yang signifikan

antara keefektifan komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru

terbukti”, yaitu thitung untuk keefektifan komunikasi (x1) lebih besar

dari ttabel atau 3,763 > 2 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa apabila komunikasi yang dilakukan oleh

kepala sekolah baik, maka kinerja guru juga akan meningkat dengan

sendirinya hal ini dibuktikan dari hasil analisis pada tabel coeffisient

kolom B didapat nilai keefektifan komunikasi kepala sekolah (x1)

sebesar 0,5.

b. Hipotesis Kedua

Hipotesis II yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan

antara iklim organisasi dengan kinerja guru terbukti, yaitu thitung untuk

iklim organisasi (x2) lebih besar dari ttabel atau 4,391 > 2 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa apabila

iklim organisasi baik maka kinerja guru juga akan meningkat dengan

sendirinya hal ini dibuktikan dari hasil analisis pada tabel coeffisient

kolom B didapat nilai iklim organisasi (x2) sebesar 0,6.

c. Hipotesis Ketiga

Secara simultan terdapat hubungan/pengaruh yang siginifkan antara

keefektifan komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dengan

kinerja guru hal ini dibuktikan dari hasil uji Fhitung lebih besar dari Ftabel

atau 43,206 > 4 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Hasil

Page 94: Komunikasi efektif kepala sekolah

79

uji R menunjukkan bahwa secara simultan variabel keefektifan

komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dapat menjelaskan

variabel kinerja guru sebesar 55% sedangkan sisanya sebesar 45%

dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, maka dapat

dikemukakan bahwa “Terdapat hubungan yang signifikan antara keefektifan

komunikasi kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru di SD

Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal”.

B. Saran-saran

Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian dan simpulan yang telah

dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kepala sekolah lebih meningkatkan jalinan komunikasi yang lebih erat

dengan para guru, misalnya saling mengungkapkan permasalahan

sehubungan dengan tugas pembelajaran, sehingga hubungan menjadi lebih

harmonis dan guru merasa diperhatikan untuk senantiasai menampilkan

kinerja yang lebih baik.

2. Kepala sekolah disarankan tidak menempatkan diri sebagai atasan para

guru dengan kewenangan penuh menentukan nasib para guru, tetapi harus

sebagai mitra kerja yang bekerjasama meningkatkan kualitas pendidikan di

sekolah, artinya ada sikap komunikatif yang lebih terbuka antara kepala

sekolah dan guru.

Page 95: Komunikasi efektif kepala sekolah

80

3. Kepala sekolah bersama para guru dan personil lainnya seharusnya

mengembangkan iklim organisasi yang lebih kondusif dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan dan dilandasi semangat kekeluargaan dan

persaudaraan.

4. Guru hendaknya secara mandiri ataupun melalui kelembagaan (organisasi

profesi) berusaha untuk meningkatkan kinerjanya secara lebih optimal,

sehinggga kinerjanya senantiasa sesuai dengan kebutuhan organisasi.

5. Guru hendaknya bersama-sama kepala sekolah membahas permasalahan-

permasalahan sehubungan dengan tugas yang harus dilaksanakannya,

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Page 96: Komunikasi efektif kepala sekolah

81

A. DAFTAR PUSTAKA

Abizar. 1992. Komunikasi Organisasi. Jakarta : P2LPTK.

Ali, Muhammad. 1995. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Anwar, Idochi. 1994. Evaluasi dan Pengukuran Pendidikan. Jakarta : Depdikbud. Arikunto. S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Ilmiah. Bandung : Rosdakarya.

Cangara, Hafied. 2002. Dasar-dasar Kepegawaian. Bandung : Andira.

Collons, Rodger. D. 1987. Menyoroti Sifat-sifat Kepemimpinan. Dalam Timpe, A. Dale. (Ed). 1991. Seni Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis Kepemimpinan. Hlm. 38-40. Terjemahan Susanto Budidharmo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Dawis. 1996. Perilaku dalam Organisasi. Terjemahan Agus Dharma. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Dharma, Agus. 1991. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali.

Effendi, Onong. Uchyana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Penerbit PT Remaja Rusdakarya.

Eric. 2002. “How Effective Communication Can Enhance Teaching at the College Level”, dalam http://www.ericfacility.net/databases/ERIC_Digests/ ed380847.html

Faisal, Sanafiah. 1992. Pengantar Penelitian Sosial. Surabaya : Usaha Nasional.

Gibson. 1985. Organisasi. Edisi Kelima. Terjemahan Djarkasih. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gie, The. Liang. 1994. Manajemen Kepegawaian. Jakarta : Erlangga.

Hadi, Sutrisno. 2001. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 97: Komunikasi efektif kepala sekolah

82

Herzalni, Ali. 2003. Hubungan Perspesi Guru Mengenai Krieria Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja dengan Kinerja Guru di SMU Swasta se-Kabupaten Tegal. PPS UNNES ”Tidak Diterbitkan”.

Jacobs dan Razaveih. 1982. Psychology of Management. BPI IRWIN : Homewood, Illinois.

Junaedi, Ahmad. 2004. Hubungan Kinerja Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru di SLTP Negeri se-Kabupaten Kudus. PPS UNNES ”Tidak Diterbitkan”.

Koster. 2001. Analisis Komparatif Antara Sekolah Efektif dengan Sekolah Tidak Efektif. http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/31/ analisis_komparatif_ antara_sekol.htm (5 Februari 2004).

Koster. 2001. Analisis Komparatif Antara Sekolah Efektif dengan Sekolah Tidak Efektif. http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/31/ analisis_komparatif_ antara_sekol.htm (5 Februari 2004).

Mulyasa. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiantoro. 1992. Kinerja Pegawai. Jakarta : Gramedia.

Owens. 1991. Organizational Behavior In Education, 4th Edition. Boston : Allyn and Bacon.

Pidarta, Laursen. 1995. Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Prijosaksono. Ariwibowo. dan Sembel. Roy. 1999. “Komunikasi yang Efektif”, http:// www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/04/1/man01.html

Purwati, Murtini. 2003. Hubungan Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan Kompensasi dengan Kinerja Guru di SD Negeri se-Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. PPS UNNES ”Tidak Diterbitkan”.

Rifa’i, Muhammad. 1997. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.

Page 98: Komunikasi efektif kepala sekolah

83

Rogers dan Keincaid. Lawrence. 1999. Management of Priciple. Boston : Allyn and Bacon.

Saputra, Udi. Turmudi. 1991. Manajemen Sekolah. Makalah Jurusan Administrasi

Pendidikan FIP IKIP Bandung.

Singarimbun, Masri. 1989. Pengntar Penelitian Ilmiah. Jakarta : LP3ES.

Siswanto, Bedjo. 1997. Manajemen Tenaga Kerja. Jakarta : Tarsito. Smith. 1982. Psikologi of Management. Boston : Allyn and Bacon.

Soelistia. 2003. terjemahan dari School Improvement in Maryland Web Site: http:/www.mdk12.org/ process/leading/p indicators.html (makalah pendamping dalam seminar nasional peningkatan mutu manajemen dan kepemimpinan pendidikan di Aula PPS UNNES tanggal 4 oktober 2003).

Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

Sugiono. 2001. Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. 1992. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Suryabrata. 1992. Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.

Surya, Mohammad. 1994. Pengantar Psikologi Kependidikan. Bandung : Tarsito.

Suryadi, Ace. dan H.A.R. Tilaar. 1993. Analisis Kebijakab Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit PT Remaja Rusdakarya.

Sutisna, Oteng. 1989. Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa.

Tim Khusus 1997. Administrasi Kepegawaian. Jakarta : LAN RI.

---------------. 1980. Dasar-dara Kepegawaian dan Manajemen. Jakarta : BAKN.

--------------. 1997. Peningkatan Kinerja Guru. Jakarta : Depdikbud.

Page 99: Komunikasi efektif kepala sekolah

84

---------------. 2002. “The Importance of Effective Communication” http://web.cba.neu.edu/ ~ewertheim/interper/commun.htm.

--------------. 2005. Peningkatan Kualitas Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

------------------- No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

-------------------- No. 25 Tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional (Propernas) Tahun 2000-2004.

Walton dan Kossen. 1993. The Human Side Of Organization. Terjemahan Bakri Siregar. Jakarta: Erlangga.

Widodo, Sentot. 2006. Hubungan Kemampuan Kerja dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru di SMA Negeri se-Kota Semarang. PPS UNNES ”Tidak Diterbitkan”.

Witono, Tjahya. 2003. Hubungan Keterampilan Manajerian dan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SD Negeri se-Kota Semarang. PPS UNNES ”Tidak Diterbitkan”.

Yaqub, Hamzah. 1994. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Rosdakarya.

Page 100: Komunikasi efektif kepala sekolah

85

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Judul :

HUBUNGAN KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL

No. Variabel Indikator Sub Indikator Item Jumlah Responden

1 Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah

Kejelasan a. Volume suara b. Media yang digunakan

1 – 2 3

74

Ketepatan c. Sasaran komunikasi d. Isi pesan yang disampaikan

4 5 – 6

Kecukupan e. Mengakhiri komunikasi 7 Mengadakan Tindak Lanjut f. Pengecekan pesan 8 – 9 Mengatur Arus Informasi g. Pengendalian pesan 10 – 11 Pengulangan h. Mengulangi pesan 12 – 13 Penghayatan i. Memaknai pesan yang disampaikan 14 – 15 Saling Mempercayai j. Kesadaran melaksanakan pesan

k. Kejujuran penerima pesan 16 – 17 18 – 19

Penetapan Waktu l. Ketepatan waktu 20 – 21 Mendengarkan secara Efektif m. Memahami makna pesan 22 – 23 Menggunakan Selentingan n. Melaksanakan pesan tidak langsung 24 – 25

2 Iklim Organisasi Kualitas Pimpinan a. Pelaksanaan tugas dan ketertiban 1 – 2 74

Penghargaan Pekerjaan b. Kompetensi dan kerjasama 3 – 4 Kepercayaan c. Kemampuan, keterlibatan dan perhatian 5 – 7

Page 101: Komunikasi efektif kepala sekolah

86

No. Variabel Indikator Sub Indikator Item Jumlah Responden

Komunikasi d. Pembahasan masalah 8 Manfaat e. Ukuran keberhasilan 9 Tanggung jawab f. Menyusun prota, promes dan PSP 10 Imbalan g. Keamanan dan kesejahteraan 11 Tekanan Pekerjaan h. Keterlibatan 12 Kesempatan i. Waktu luang 13 Pengendalian j. Penunjang 14 Keterlibatan k. Pengembangan karier 15 Kondisi Fisik l. Lingkungan sekolah 16 Prestasi m. Keputusan 17 Hubungan Kerja n. Kondisi konduktif 18 Disiplin Sekolah o. Ketertiban 19 – 20

3 Kinerja Guru Pedagogik e. Memahami kurikulum pembelajaran

f. Menguasai landasan kependidikan g. Menyusun tujuan pembelajaran h. Penggunaan pendekatan pembelajaran i. Penggunaan strategi pembelajaran j. Menggunakan metode pembelajaran k. Menggunakan media pembelajaran l. Memanfaatkan sumber belajar m. Ketepatan waktu menyampaikan materi n. Melakukan pembelajaran remidial o. Melakukan evaluasi pembelajaran

1 – 2 3 4 5 6 7 8

9 – 10 11 12 13

74

Page 102: Komunikasi efektif kepala sekolah

87

No. Variabel Indikator Sub Indikator Item Jumlah Responden

Kepribadian p. Memiliki motivasi dalam mengajar q. Tingkat kedisiplinan dalam mengajar r. Penempatan kepentingan tugas dengan

pribadi s. Kepatuhan terhadap pimpinan t. Loyalitas terhadap lembaga u. Moralitas dalam melaksanakan tugas

14 15

16 17 18 19

Sosial v. Melakukan komunikasi dengan peserta didik

w. Memahami karakteristik peserta didik x. Membantu memecahkan permasalahan

siswa y. Membina hubungan baik dengan personil

sekolah z. Aktivitas dalam kehidupan masyarakat å. Keterlibatan dalam organisasi profesi

20 – 21 22 23

24 25 26

Profesional bb. Menguasai bahan ajar ö. Kesesuaian latar belakang pendidikan

dengan tugas mengajar aa. Pengembangan kualitas diri bb. Pendalaman materi bahan ajar

27

28 29 20

Page 103: Komunikasi efektif kepala sekolah

88

Lampiran 2

INSTRUMEN PENELITIAN

Kepada :

Yth. Bapak/Ibu Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Margadana Kota Tegal

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila keberadaan

instrumen ini mengganggu aktivitas Bapak/Ibu dalam melaksanakan tugas sehari-

hari. Namun karena terdorong oleh keinginan saya untuk segera menyelesaikan

studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, maka saya mohon

kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu mengisi instrumen ini. Saya

bermaksud mengadakan Penelitian tentang : “Hubungan Keefektifan

Komunikasi Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Guru SD

Negeri se-Kecamatan Margadana Kota Tegal”.

Besar harapan semoga Bapak/Ibu dapat mengisi instrumen ini dengan

sebenar-benarnya, karena informasi yang diberikan tersebut saya jamin tidak akan

mempengaruhi kedudukan Bapak/Ibu dan dijaga kerahasiannya serta semata-mata

hanya dipergunakan untuk penelitian.

Atas bantuan dan partisipasi yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan banyak

terima kasih. Semoga amal baik Bapak/Ibu mendapat balasan yang setimpal dari

Allah Swt. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Pebruari 2007

Peneliti,

Page 104: Komunikasi efektif kepala sekolah

89

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER (ANGKET)

1. Bapak/Ibu dimohon membaca dengan cermat setiap item dan seluruh alternatif

jawabannya.

2. Bapak/Ibu dimohon membubuhkan tanda cek list (√) pada kolom alternatif

jawaban yang paling sesuai menurut pemahaman, pengamatan dan

pengalaman sendiri.

3. Angket ini seluruhnya terdiri dari 75 butir yang terbagi atas variabel

keefektifan komunikasi kepala sekolah (X1) sebanyak 25 butir, iklim

organisasi (X2) sebanyak 20 butir dan kinerja guru (Y) sebanyak 30 butir

dengan alternatif jawaban lima options yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B),

Cukup (C), Kurang (K) dan Sangat Kurang (SK).

4. Isilah seluruh butir dalam angket ini dengan sebenar-benarnya sesuai dengan

pengamatan dan pengalaman Bapak/Ibu masing-masing.

Page 105: Komunikasi efektif kepala sekolah

90

ANGKET VARIABEL X1 (KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI)

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SB B C K SK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Pengaturan volume suara ketika sedang melakukan komunikasi Pengaturan jarak untuk melakukan komunikasi Keberadaan media yang dipergunakan untuk melakukan komunikasi Kesesuaian pesan yang disampaikan dengan sasaran yang dituju Kandungan isi pesan yang disampaikan kepada penerima pesan Pemokusan pesan yang disampaikan kepada penerima pesan Sikap setelah pesan disampaikan Pengecekan pesan yang telah disampaikan dengan melihat hasil kerja yang dilaksanakan Cara menguatkan pesan yang telah disampaikan sebelumnya Cara mengendalikan pesan yang banyak di lingkungan kerja Kemampuan mengikutsertakan pihak lain (guru) dalam mengendalikan pesan yang terjadi Frekuensi pengulangan pesan yang telah disampaikan Cara meminta penerima pesan untuk mengulangi pesan yang telah disampaikan Kemampuan dalam memaknai pesan yang telah disampaikan

Page 106: Komunikasi efektif kepala sekolah

91

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SB B C K SK

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Kemampuan menangkap isi pesan secara cepat dan tepat Kesadaran untuk melaksanakan pesan yang telah disamapikan Kesediaan menerima resiko apabila keliru dalam melaksanakan pesan Sikap jujur untuk melaksanakan pesan yang disampaikan Tingkat kepercayaan pemberi pesan kepada penerima pesan untuk melaksanakan tugas Waktu yang dipergunakan dalam menyampaikan pesan Kemampuan dalam mengelola waktu agar pesan segera dilaksanakan Kemampuan memaknai pesan yang disampaikan Mengatasi permasalahan apabila melaksanakan pesan kurang sesuai yang diharapkan Kemampuan melaksanakan pesan dari pihak ketiga Keberanian untuk mengkonfirmasikan pesan yang diterima kepada pimpinan

Page 107: Komunikasi efektif kepala sekolah

92

ANGKET VARIABEL X2 (IKLIM ORGANISASI)

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SB B C K SK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Kerjasama yang dilaksanakan dengan pimpinan dan rekan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Tingkat ketertiban melaksanakan rutinitas tugas yang dianjurkan pimpinan Tingkat persaingan untuk berprestasi di lingkungan kerja Keinginan untuk mengupayakan siswa memperoleh nilai yang lebih optimal Kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang banyak sesuai dengan waktu yang ditetapkan Tingkat kemandirian yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas Perhatian yang diberikan pimpinan untuk melaksanakan tugas secara profesional Kemampuan dalam melibatkan segenap komponen sekolah (guru dan orang tua siswa) untuk membahas permasalahan yang terjadi Kejelasan ukuran keberhasilan (target) yang ditetapkan dan ingin dicapai kepala sekolah Kemampuan dalam menyusun prota, promes dan PSP Jaminan keamanan dan kesejahteraan yang diberikan pihak sekolah Kemampuan melibatkan diri dalam mengatasi persoalan antar personil sekolah Memanfaatkan waktu secara efektif yang menunjang terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di sekolah

Page 108: Komunikasi efektif kepala sekolah

93

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SB B C K SK

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

Keberadaan fasilitas penunjang yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas pendidik Kemampuan pimpinan dalam membantu mengembangkan karier guru Pemanfaatan lingkungan sekolah untuk kepentingan proses pembelajaran Keterlibatan seluruh personil sekolah dalam mengambil keputusan Pemeliharaan kondisi kundusif di sekolah Kemampuan menjaga ketertiban sekolah agar mendukung terhadap upaya pencapaian tujuan pembelajaran Kebersediaan menerima sangsi apabila melakukan pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan

Page 109: Komunikasi efektif kepala sekolah

94

ANGKET VARIABEL Y (KINERJA GURU)

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SB B C K SK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Tingkat pemahaman Bapak/Ibu terhadap kurikulum pembelajaran yang berlaku sekarang Kemampuan dalam menjabarkan kurikulum ke dalam tujuan pembelajaran Tingkat penguasaan landasan kependidikan yang dimiliki Kemampun Bapak/Ibu dalam menyusun tujuan pembelajaran Kecakapan Bapak/Ibu dalam menggunakan pendekatan pembelajaran Ketepatan Bapak/Ibu dalam menggunakan strategi pembelajaran Kesesuaian Bapak/Ibu dalam menggunakan metode pembelajaran disesuaikan dengan materi pembelajaran Keterampilan Bapak/Ibu dalam menggunakan media pembelajaran Kreativitas Bapak/Ibu dalam memanfaatkan sumber belajar Pemanfaatan perpusatakaan sebagai sumber belajar dalam menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran yang Bapak/Ibu lakukan Ketepatan waktu Bapak/Ibu dalam menyampaikan materi Kemampuan Bapak/Ibu dalam melakukan pembelajaran remidial Kemampuan Bapak/Ibu dalam melakukan evaluasi pembelajaran

Page 110: Komunikasi efektif kepala sekolah

95

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SB B C K SK

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

Tingkat motivasi yang dimiliki Bapak/Ibu dalam melaksanakan tugas mengajar Tingkat kedisiplinan yang dimiliki Bapak/Ibu dalam melaksanakan tugas mengajar Penempatan kepentingan tugas (lembaga) dibandingkan dengan kepentingan pribadi (keluarga) Tingkat kepatuhan Bapak/Ibu terhadap pimpinan dalam melaksanakan tugas kedinasan Tingkat loyalitas Bapak/Ibu terhadap lembaga Moralitas yang dimiliki Bapak/Ibu dalam melaksanakan tugas Komunikasi yang dikembangkan Bapak/Ibu dengan peserta didik Tingkat pemahaman pesan yang disamaikan Bapak/Ibu terhadap peserta didik Tingkat pemahaman Bapak/Ibu terhadap karakteristik peserta didik Kemampuan Bapak/Ibu dalam membantu memecahkan permasalahan siswa Pembinaan hubungan baik Bapak/Ibu dengan personil sekolah yang lain Tingkat aktivitas Bapak/Ibu dalam kehidupan masyarakat Tingkat keterlibatan Bapak/Ibu dalam organisasi profesi Tingkat penguasaan Bapak/Ibu terhadap bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik Tingkat kesesuaian latar belakang pendidikan Bapak/Ibu dengan tugas mengajar

Page 111: Komunikasi efektif kepala sekolah

96

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SB B C K SK

29.

30.

Pengembangan kualitas diri yang dilakukan Bapak/Ibu agar lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran Pendalaman materi bahan ajar yang dilakukan Bapak/ Ibu sehubungan dengan tugas mengajar

Page 112: Komunikasi efektif kepala sekolah

97

Lampiran 3 DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN

ANGKET VARIABEL X1

(KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH)

NO. BUTIR

RESPONDEN JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 67 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 63 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 58 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 62 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 62 6 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 59 7 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 59 8 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 61 9 5 5 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 58

10 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 60 11 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 61 12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 58 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59 14 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 63 15 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 63 16 5 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 61 17 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 63 18 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 65 19 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 63 20 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 58 21 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 22 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 63 23 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 57 25 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63

JML 112 117 100 102 118 102 98 98 98 88 95 103 102 93 103 1529

Page 113: Komunikasi efektif kepala sekolah

98

ANGKET VARIABEL X2 (IKLIM ORGANISASI)

NO.

BUTIR RESPONDEN JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 69 2 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 58 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 64 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 58 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 62 7 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 8 5 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 5 5 5 4 63 9 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 10 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 58 11 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 60 12 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3 5 4 4 5 59 13 5 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 60 14 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59 15 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 62 16 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 59 17 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 61 18 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 64 19 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 63 20 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 60

JML 91 92 81 79 93 77 76 75 78 78 76 82 81 81 86 1226

Page 114: Komunikasi efektif kepala sekolah

99

ANGKET VARIABEL Y (KINERJA GURU)

NO.

BUTIR RESPONDEN JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 58 2 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 57 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 57 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 61 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 60 6 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 63 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 58 8 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 60 9 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 62

10 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 59 11 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 58 12 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 55 13 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 61 14 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 65 15 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 62 16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 17 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 65 18 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 67 19 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 64 20 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 21 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 62 22 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 59 23 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 57 24 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 59 25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 59 26 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 59 27 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 61 28 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 63 29 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 59 30 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 62

JML 124 139 118 112 121 126 125 124 116 120 118 113 111 117 131 1815

Page 115: Komunikasi efektif kepala sekolah

100

VALIDITAS INSTRUMEN KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH

Res Nomor Butir Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 112 12544 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 117 13689 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 10000 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 10404 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 118 13924 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 4 102 10404 7 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 98 9604 8 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 4 4 3 4 98 9604 9 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 98 9604 10 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 88 7744 11 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 95 9025 12 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 103 10609 13 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 10404 14 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 93 8649 15 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 103 10609

∑X 67 63 58 62 62 59 59 61 58 60 61 58 59 63 63 61 63 65 63 58 61 63 62 57 63 1529

156817

∑X2 305 269 236 262 262 239 235 251 232 244 253 226 233 269 269 255 271 285 271 228 249 267 260 219 267 ∑XY

6863

6454

5977

6385

6377

6081

6036

6253

5983

6155

6268

5925

6028

6468

6471

6268

6457

6649

6455

5937

6234

6454

6361

5830

6448

rXY 0,45 0,50 0,61 0,88 0,77 0,82 0,41 0,66 0,82 0,63 0,73 0,32 0,47 0,71 0,76 0,61 0,45 0,41 0,42 0,42 0,54 0,67 0,69 0,41 0,55 Inter v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v Keterangan : 1. V = Valid, TV = Tidak Valid 2. Korleias (r hitung) menggunakan rumus Korelasi Product Moment

3. Korelasi (r syarat) berpedoman pada yang dikemukakan Sugiono (1999:106), yaitu syarat butir dianggap valid kalau r lebih dari 0,30

Page 116: Komunikasi efektif kepala sekolah

101

VALIDITAS INSTRUMEN IKLIM ORGANISASI

Res Nomor Butir Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 91 8281 2 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 92 8464 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81 6561 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 6241 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 93 8649 6 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 77 5929 7 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 76 5776 8 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 75 5625 9 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 78 6084 10 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 78 6084 11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 76 5776 12 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 82 6724 13 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 81 6561 14 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 81 6561 15 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 86 7396 ∑X 69 63 58 64 58 62 63 63 61 58 60 59 60 59 62 59 61 64 63 60 1226 100712 ∑X2 321 267 230 276 228 258 267 273 249 228 244 239 246 235 258 239 253 276 267 242 ∑XY 5667 5180 4772 5258 4760 5081 5180 5195 4997 4757 4932 4861 4952 4840 5083 4848 5007 5256 5168 4918 rXY 0,64 0,88 0,58 0,70 0,45 0,46 0,88 0,70 0,52 0,38 0,62 0,65 0,87 0,46 0,52 0,43 0,43 0,65 0,54 0,44

Inter v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v

Keterangan :

1. V = Valid, TV = Tidak Valid

2. Korleias (r hitung) menggunakan rumus Korelasi Product Moment

3. Korelasi (r syarat) berpedoman pada yang dikemukakan Sugiono (1999:106), yaitu syarat butir dianggap valid kalau r lebih dari 0,30

Page 117: Komunikasi efektif kepala sekolah

102

VALIDITAS INSTRUMEN KINERJA GURU

Res Nomor Butir Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124 15376 2 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 139 19321 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 13924 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 112 12544 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 121 14641 6 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 126 15876 7 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 125 15625 8 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 5 124 15376 9 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 116 13456 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 14400 11 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 13924 12 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 113 12769 13 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 111 12321 14 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 117 13689 15 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 131 17161 ∑X 58 57 57 61 60 63 58 60 62 59 58 55 61 65 62 61 65 67 64 62 62 59 57 59 59 59 61 63 59 62 1815 220403 ∑X2 226 221 221 251 242 269 226 244 260 239 230 207 251 285 258 249 285 303 278 258 258 235 221 237 235 235 251 267 235 260 ∑XY 7031 6942 6926 7418 7283 7654 7036 7307 7519 7156 7042 6673 7418 7905 7530 7399 7886 8150 7790 7523 7530 7160 6908 7160 7150 7154 7419 7642 7168 7524 rXY 0,85 0,86 0,49 0,66 0,58 0,42 0,49 0,52 0,71 0,77 0,36 0,77 0,87 0,81 0,72 0,75 0,41 0,82 0,85 0,67 0,72 0,75 0,75 0,69 0,55 0,31 0,93 0,44 0,60 0,41

Inter v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v Keterangan : 1. V = Valid, TV = Tidak Valid 2. Korleias (r hitung) menggunakan rumus Korelasi Product Moment 3. Korelasi (r syarat) berpedoman pada yang dikemukakan Sugiono (1999:106), yaitu syarat butir dianggap valid kalau r lebih dari 0,30

Page 118: Komunikasi efektif kepala sekolah

103

Lampiran 4

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN

Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap butir, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Data yang dikumpulkan dari 15 responden, interpretasi terhadap korelasi didasarkan pada yang dikemukakan Sugiono (1999:106) “batas minimal untuk memenuhi syarat valid adalah nilai r lebih dari 0,30. Jika sebaliknya atau kurang dari 0,30, maka butir dinyatakan tidak valid”.

Dalam menentukan validitas tidaknya butir (pernyataan/angket), peneliti

menggunakan rumus koefisien korelasi, sebagai berikut :

2222 )(()((.

YYnXXnYXXYnrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

A. Variabel X1 (Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah)

Adapun contoh perhitungan uji validitas sebagai berikut : (butir nomor 1)

No. X Y X2 Y2 XY 1 5 112 25 12544 560 2. 4 117 16 13689 468 3. 4 100 16 10000 400 4. 5 102 25 10404 510 5. 5 118 25 13924 590 6. 5 102 25 10404 510 7. 5 98 25 9604 490 8. 5 98 25 9604 490 9. 4 98 16 9604 392 10. 3 88 9 7744 264 11. 4 95 16 9025 380 12. 5 103 25 10609 515 13. 5 102 25 10404 510 14. 4 93 16 8649 372 15. 4 103 16 10609 412

Jumlah 67 1529 305 156817 6863

Page 119: Komunikasi efektif kepala sekolah

104

=−−

−=

)1529156817.15)(67305.15(1529.676863.15

22xyr 0,45

Dari perhitungan tersebut, dimana koefisien korelasi sebesar r = 0,45 lebih besar dari r = 0,30, maka butir nomor 1 dinyatakan valid. Demikian pula butir-butir untuk nomor selanjutnya hasilnya menunjukkan r lebih dari 0,30, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam daftar hasil perhitungan uji validitas secara keseluruhan.

B. Variabel X2 (Iklim Organisasi)

Adapun contoh perhitungan uji validitas sebagai berikut : (butir nomor 1).

No. X Y X2 Y2 XY 1. 5 91 25 8281 455 2. 5 92 25 8464 460 3. 4 81 16 6561 324 4. 5 79 25 6241 395 5. 5 93 25 8649 465 6. 4 77 16 5929 308 7. 4 76 16 5776 304 8. 4 75 16 5625 300 9. 5 78 25 6084 390 10. 4 78 16 6084 312 11. 4 76 16 5776 304 12. 5 82 25 6724 410 13. 5 81 25 6561 405 14. 5 81 25 6561 405 15. 5 86 25 7396 430

Jumlah 69 1226 321 100712 5667

=−−

−=

)1226100712.15)(69321.15(1226.695667.15

22xyr 0,64

Dari perhitungan tersebut, dimana koefisien korelasi sebesar r = 0,64 lebih

besar dari r = 0,30, maka butir nomor 1 dinyatakan valid. Demikian pula butir-

butir untuk nomor selanjutnya hasilnya menunjukkan r lebih dari 0,30, sehingga

Page 120: Komunikasi efektif kepala sekolah

105

dapat dikatakan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam daftar hasil perhitungan validitas secara keseluruhan.

C. Variabel Y (Kinerja Guru)

Adapun contoh perhitungan uji validitas sebagai berikut : (butir nomor 1).

No. X Y X2 Y2 XY 1. 4 124 16 15376 496 2. 4 139 16 19321 556 3. 4 118 16 13924 472 4. 4 112 16 12544 448 5. 4 121 16 14641 484 6. 4 126 16 15876 504 7. 4 125 16 15625 500 8. 4 124 16 15376 496 9. 4 116 16 13456 464 10. 4 120 16 14400 480 11. 3 118 9 13924 354 12. 4 113 16 12769 452 13. 3 111 9 12321 333 14. 4 117 16 13689 468 15. 4 131 16 17161 524

Jumlah 58 1815 226 220403 7031

=−−

−=

)1815220403.15)(581815.15(1815.587031.15

22xyr 0,85

Dari perhitungan tersebut, dimana koefisien korelasi sebesar r = 0,85 lebih

besar dari r = 0,30, maka butir nomor 1 dinyatakan valid. Demikian pula butir-

butir untuk nomor selanjutnya hasilnya menunjukkan r lebih dari 0,30, sehingga

dapat dikatakan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam daftar hasil perhitungan validitas secara keseluruhan.

Page 121: Komunikasi efektif kepala sekolah

106

B. Lampiran 5

C. HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN

A. Variabel X1 (Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah)

Skor butir ganjil : 60, 60, 52, 54, 61, 54, 54, 53, 51, 43, 49, 53, 53, 49, 53

Skor butir genap : 52, 57, 48, 48, 57, 48, 44, 45, 47, 45, 46, 50, 49, 44, 50

TABEL 1

HARGA-HARGA UJI RELIABILITAS Nomor

Responden Butir Ganjil

Butir Genap

Rangking Ganjil

Rangking Genap

Beda Rangking

(bi)

Beda Ranking

(bi)2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15.

60 60 52 54 61 54 54 53 51 43 49 53 53 49 53

52 57 48 48 57 48 44 45 47 45 46 50 49 44 50

2.5 2.5 11 5 1 5 5

8.5 12 15 14 8.5 8.5 14 8.5

3 1.5 8 8

1.5 8

14.5 12.5 10

12.5 11 4.5 6

14.5 4.5

-0.5 1.0 3.0 -3.0 -0.5 -3.0 -9.5 -4.0 2.0 2.5 2.5 4.0 2.5 -1.0 4.0

0.3 1.0 9.0 9.0 0.3 9.0

90.3 16.0 4.0 6.3 6.3

16.0 6.3 1.0

16.0 799 730 190.5

Selanjutnya dicari koefesien korelasi (rho) dengan harga t (untuk uji

signifikansi) sebagai berikut.

66,034,01336011431

)115(15)5.190(61

)1(61' 22

2

=−=−=−

−=−

∑−=

nnbir

17.37513,03826.2

5644,03826.2

4356,0161,3.66,0

66,0121566,0

'12'

2===

−=

−=

−−

=r

nrt

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 3,17 sedangkan t tabel dengan

tingkat kepercayaan 95% dengan dk = (n–2) = 15–2 = 13 diperoleh sebesar

1,77. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung terletak antara –1,77

dan 1,77 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,17 dan ini jelas ada di luar

Page 122: Komunikasi efektif kepala sekolah

107

daerah penerimaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket keefektifan

komunikasi kepala sekolah adalah reliabel.

B. Variabel X2 (Iklim Organisasi)

Skor butir ganjil : 46, 46, 41, 40, 47, 38, 39, 37, 41, 40, 37, 40, 40, 41, 42

Skor butir genap : 45, 46, 40, 39, 46, 39, 37, 38, 37, 38, 39, 42, 41, 40, 44

TABEL 2

HARGA-HARGA UJI RELIABILITAS

Nomor Responden

Butir Ganjil

Butir Genap

Rangking Ganjil

Rangking Genap

Beda Rangking

(bi)

Beda Ranking

(bi)2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15.

46 46 41 40 47 38 39 37 41 40 37 40 40 41 42

45 46 40 39 46 39 37 38 37 38 39 42 41 40 44

2.5 2.5 6

9.5 1

13 12 15 6

9.5 15 9.5 9.5 6 4

3 1.5 7.5 10 1.5 10

14.5 12.5 14.5 12.5 10 5 6

7.5 4

-0.5 1

-1.5 -0.5 -0.5

3 -2.5

2 -8.5 -3 4.5 4.5 3.5 -1.5

0

0.25 1

2.25 0.25 0.25

9 6.25

4 72.3

9 20.3 20.3 12.3 2.25

0 615 611 160

Selanjutnya dicari koefesien korelasi (rho) dengan harga t (untuk uji

signifikansi) sebagai berikut.

71,029,0133609601

)115(15)160(61

)1(61' 22

2

=−=−=−

−=−

∑−=

nnbir

66,370,0

5631,24959,0

5631,25041,01

61,3.71,071,01

21571,0'12'

2===

−=

−=

−−

=r

nrt

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,66 sedangkan t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = (n–2) = 15–2 = 13 diperoleh

sebesar 1,77. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung terletak antara

–1,77 dan 1,77 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,66 dan ini jelas

Page 123: Komunikasi efektif kepala sekolah

108

ada di luar daerah penerimaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket iklim

organisasi adalah reliabel.

C. Variabel Y (Kinerja Guru)

Skor butir ganjil : 62, 69, 58, 57, 61, 61, 61, 60, 58, 60, 59, 56, 56, 58, 67

Skor butir genap : 62, 70, 60, 55, 60, 65, 64, 64, 58, 60, 59, 57, 55, 59, 64

TABEL 2

HARGA-HARGA UJI RELIABILITAS

Nomor Responden

Butir Ganjil

Butir Genap

Rangking Ganjil

Rangking Genap

Beda Rangking

(bi)

Beda Ranking

(bi)2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15.

62 69 58 57 61 61 61 60 58 60 59 56 56 58 67

62 70 60 55 60 65 64 64 58 60 59 57 55 59 64

3 1

11 13 5 5 5

7.5 11 7.5 9

14.5 14.5 11 2

6 1 8

14.5 8 2 4 4

12 8

10.5 13

14.5 10.5

4

-3 0 3

-1.5 -3 3 1

3.5 -1

-0.5 -1.5 1.5 0

0.5 -2

9 0 9

2.25 9 9 1

12.3 1

0.25 2.25 2.25

0 0.25

4 903 912 61.5

Selanjutnya dicari koefesien korelasi (rho) dengan harga t (untuk uji

signifikansi) sebagai berikut.

89,011,0133603691

)115(15)5.61(61

)1(61' 22

2

=−=−=−

−=−

∑−=

nnbir

98.646,0

2129,32079,0

2129,37921,01

61,3.89,089,01

21589,0'12'

2===

−=

−=

−−

=r

nrt

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 6,98 sedangkan t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = (n–2) = 15–2 = 13 diperoleh

sebesar 1,77. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung terletak antara

–1,77 dan 1,77 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain.

Page 124: Komunikasi efektif kepala sekolah

109

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 6,98 dan ini jelas

ada di luar daerah penerimaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket kinerja

guru adalah reliabel.

Page 125: Komunikasi efektif kepala sekolah

110

D. Lampiran 5

E. HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN

D. Variabel X1 (Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah)

Skor butir ganjil : 60, 60, 52, 54, 61, 54, 54, 53, 51, 43, 49, 53, 53, 49, 53

Skor butir genap : 52, 57, 48, 48, 57, 48, 44, 45, 47, 45, 46, 50, 49, 44, 50

TABEL 1

HARGA-HARGA UJI RELIABILITAS Nomor

Responden Butir Ganjil

Butir Genap

Rangking Ganjil

Rangking Genap

Beda Rangking

(bi)

Beda Ranking

(bi)2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15.

60 60 52 54 61 54 54 53 51 43 49 53 53 49 53

52 57 48 48 57 48 44 45 47 45 46 50 49 44 50

2.5 2.5 11 5 1 5 5

8.5 12 15 14 8.5 8.5 14 8.5

3 1.5 8 8

1.5 8

14.5 12.5 10

12.5 11 4.5 6

14.5 4.5

-0.5 1.0 3.0 -3.0 -0.5 -3.0 -9.5 -4.0 2.0 2.5 2.5 4.0 2.5 -1.0 4.0

0.3 1.0 9.0 9.0 0.3 9.0

90.3 16.0 4.0 6.3 6.3

16.0 6.3 1.0

16.0 799 730 190.5

Selanjutnya dicari koefesien korelasi (rho) dengan harga t (untuk uji

signifikansi) sebagai berikut.

66,034,01336011431

)115(15)5.190(61

)1(61' 22

2

=−=−=−

−=−

∑−=

nnbir

17.37513,03826.2

5644,03826.2

4356,0161,3.66,0

66,0121566,0

'12'

2===

−=

−=

−−

=r

nrt

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 3,17 sedangkan t tabel dengan

tingkat kepercayaan 95% dengan dk = (n–2) = 15–2 = 13 diperoleh sebesar

1,77. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung terletak antara –1,77

dan 1,77 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,17 dan ini jelas ada di luar

Page 126: Komunikasi efektif kepala sekolah

111

daerah penerimaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket keefektifan

komunikasi kepala sekolah adalah reliabel.

E. Variabel X2 (Iklim Organisasi)

Skor butir ganjil : 46, 46, 41, 40, 47, 38, 39, 37, 41, 40, 37, 40, 40, 41, 42

Skor butir genap : 45, 46, 40, 39, 46, 39, 37, 38, 37, 38, 39, 42, 41, 40, 44

TABEL 2

HARGA-HARGA UJI RELIABILITAS

Nomor Responden

Butir Ganjil

Butir Genap

Rangking Ganjil

Rangking Genap

Beda Rangking

(bi)

Beda Ranking

(bi)2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15.

46 46 41 40 47 38 39 37 41 40 37 40 40 41 42

45 46 40 39 46 39 37 38 37 38 39 42 41 40 44

2.5 2.5 6

9.5 1

13 12 15 6

9.5 15 9.5 9.5 6 4

3 1.5 7.5 10 1.5 10

14.5 12.5 14.5 12.5 10 5 6

7.5 4

-0.5 1

-1.5 -0.5 -0.5

3 -2.5

2 -8.5 -3 4.5 4.5 3.5 -1.5

0

0.25 1

2.25 0.25 0.25

9 6.25

4 72.3

9 20.3 20.3 12.3 2.25

0 615 611 160

Selanjutnya dicari koefesien korelasi (rho) dengan harga t (untuk uji

signifikansi) sebagai berikut.

71,029,0133609601

)115(15)160(61

)1(61' 22

2

=−=−=−

−=−

∑−=

nnbir

66,370,0

5631,24959,0

5631,25041,01

61,3.71,071,01

21571,0'12'

2===

−=

−=

−−

=r

nrt

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,66 sedangkan t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = (n–2) = 15–2 = 13 diperoleh

sebesar 1,77. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung terletak antara

–1,77 dan 1,77 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,66 dan ini jelas

Page 127: Komunikasi efektif kepala sekolah

112

ada di luar daerah penerimaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket iklim

organisasi adalah reliabel.

F. Variabel Y (Kinerja Guru)

Skor butir ganjil : 62, 69, 58, 57, 61, 61, 61, 60, 58, 60, 59, 56, 56, 58, 67

Skor butir genap : 62, 70, 60, 55, 60, 65, 64, 64, 58, 60, 59, 57, 55, 59, 64

TABEL 2

HARGA-HARGA UJI RELIABILITAS

Nomor Responden

Butir Ganjil

Butir Genap

Rangking Ganjil

Rangking Genap

Beda Rangking

(bi)

Beda Ranking

(bi)2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15.

62 69 58 57 61 61 61 60 58 60 59 56 56 58 67

62 70 60 55 60 65 64 64 58 60 59 57 55 59 64

3 1

11 13 5 5 5

7.5 11 7.5 9

14.5 14.5 11 2

6 1 8

14.5 8 2 4 4

12 8

10.5 13

14.5 10.5

4

-3 0 3

-1.5 -3 3 1

3.5 -1

-0.5 -1.5 1.5 0

0.5 -2

9 0 9

2.25 9 9 1

12.3 1

0.25 2.25 2.25

0 0.25

4 903 912 61.5

Selanjutnya dicari koefesien korelasi (rho) dengan harga t (untuk uji

signifikansi) sebagai berikut.

89,011,0133603691

)115(15)5.61(61

)1(61' 22

2

=−=−=−

−=−

∑−=

nnbir

98.646,0

2129,32079,0

2129,37921,01

61,3.89,089,01

21589,0'12'

2===

−=

−=

−−

=r

nrt

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 6,98 sedangkan t tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = (n–2) = 15–2 = 13 diperoleh

sebesar 1,77. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika t hitung terletak antara

–1,77 dan 1,77 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain.

Page 128: Komunikasi efektif kepala sekolah

113

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 6,98 dan ini jelas

ada di luar daerah penerimaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket kinerja

guru adalah reliabel.

Page 129: Komunikasi efektif kepala sekolah

114

Lampiran 6 DATA MENTAH HASIL PENELITIAN ( Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah )

A. VARIABEL X 1

R Butir Pertanyaan Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 112 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 116 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 105 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 4 102 7 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 98 8 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 99 9 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 98

10 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 88 11 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 95 12 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 103 13 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 14 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 93 15 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 103 16 5 5 4 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 101 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 18 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 102 19 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 86 20 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 96 21 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 103 22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 122 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101 24 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 115 25 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101 26 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 3 4 96 27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98

Page 130: Komunikasi efektif kepala sekolah

115

28 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 93 29 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96 30 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 99 31 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 90 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 34 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 92 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 99 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 98 37 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 93 38 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 103 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 101 40 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 106 41 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 101 42 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 118 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 107 44 4 3 3 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 99 45 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 92 46 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 94 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 100 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 49 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 98 50 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 94 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 98 52 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 90 53 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 91 54 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 96 55 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 2 4 5 5 4 4 5 5 3 3 3 3 100 56 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109 57 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 87 58 4 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 92 59 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 99 60 5 4 3 5 4 3 4 3 4 2 3 3 5 5 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 5 97 61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 94

Page 131: Komunikasi efektif kepala sekolah

116

64 5 4 2 4 4 4 4 5 4 5 4 3 2 4 3 3 2 5 4 4 4 3 4 3 5 94 65 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 112 66 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 114 67 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 115 68 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 93 69 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 70 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 88 71 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 92 72 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 113 73 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 112 74 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 105

Jml. 314 300 276 296 297 290 292 296 290 297 299 293 293 298 300 302 293 306 293 290 298 300 296 291 298 7398

Page 132: Komunikasi efektif kepala sekolah

117

B. VAREABEL X 2 ( Iklim Organisasi )

R Butir Pertanyaan Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 90 2 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 92 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 93 6 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 77 7 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 77 8 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 77 9 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 78 10 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 79 11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 76 12 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 82 13 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 82 14 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 84 15 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 85 16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 18 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 72 19 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 5 5 3 3 3 4 4 72 20 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 89 21 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 95 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 96 23 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 81 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 81 26 4 4 3 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 81 27 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 77 28 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 75 29 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 75 30 4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75 31 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 5 4 82 32 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 72 33 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 74 34 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 5 3 3 5 72 35 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 79 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 77 38 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 86 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 80 40 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 83 41 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 88 42 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 83 43 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 93 44 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 74 45 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 72 46 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 78 47 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 78 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 49 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 81

Page 133: Komunikasi efektif kepala sekolah

118

50 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 52 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 70 53 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 74 54 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 75 55 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 68 56 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 3 2 4 3 4 4 63 57 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 76 58 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 75 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 60 4 4 3 4 5 5 4 3 5 2 5 2 5 5 4 3 2 4 5 5 79 61 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 79 62 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 78 63 4 4 3 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 64 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 80 65 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 92 66 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85 67 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 93 68 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 76 69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 70 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 73 71 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 78 72 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 3 5 5 92 73 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 91 74 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 89

jml. 321 301 280 306 298 305 299 298 298 286 287 289 301 290 293 288 293 303 303 293 5932

Page 134: Komunikasi efektif kepala sekolah

119

C. VAREABEL Y ( Kinerja Guru )

R Butir Pertanyaan Jml. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124 2 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 139 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 112 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 121 6 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 126 7 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 125 8 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 5 124 9 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 116

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 11 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 12 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 114 13 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 111 14 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 117 15 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 131 16 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 117 17 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 122 18 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 104 19 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 99 20 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 134 21 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 131 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 145 23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 116 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 25 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121 26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 123 27 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 116 28 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119 29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119 30 3 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 122 31 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 121 32 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118

Page 135: Komunikasi efektif kepala sekolah

120

33 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 34 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 113 35 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 115 36 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 113 37 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 115 38 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 123 39 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119 41 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 118 42 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 144 43 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 124 44 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 110 45 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119 46 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 115 47 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 115 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 50 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116 51 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117 52 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 108 53 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 108 54 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 111 55 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3 5 4 4 4 114 56 2 2 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109 57 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 102 58 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 114 59 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 115 60 2 2 3 3 4 4 4 3 2 1 4 2 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 109 61 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 112 62 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 111 63 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 64 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 117 65 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124 66 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 137 67 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 139 68 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 111

Page 136: Komunikasi efektif kepala sekolah

121

69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 70 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 129 71 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 107 72 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 133 73 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 133 74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 127

Jml 272 280 282 287 295 289 290 286 289 263 292 274 302 312 297 297 305 311 313 308 302 297 296 295 290 289 299 304 297 304 8817