komunikasi efektif
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan satu faktor yang menentukan kebahagiaan manusia, komunikasi juga faktor paling penting untuk menjalin hubungan yang rapat dengan seorang manusia lain. Manusia berkomunikasi karena ada beberapa tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan pertama, individu berkomunikasi dengan manusia lain adalah karena individu tersebut hendak memahami orang lain. Individu hendaknya mengenali siapa mereka, siapa diri mereka, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan dan macam-macam lagi konteks kalimat berkenaan dengan dirinya. Menurut Smith (1966), komunikasi manusia adalah satu rangkaian proses yang harus yang digunakan manusia untuk berinteraksi, mengawali antara satu sama lain dan memperoleh kepahaman. Komunikasi adalah bentuk interaksi secara lisan atau bukan lisan di antara suami dan isteri, orangtua dan anak, dan dapat juga interaksi dari semua anggota keluarga. Ini termasuk pernyataan sikap, nilai, minat, kepercayaan, perasaan dan pemikiran dalam kehidupan hari-hari.
Komunikasi efektif merupakan Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Kita harus sadar akan pentingnya komunikasi khususnya komunikasi efektif, agar segala sesuatu yang kita tampilkan dan lakukan adalah komunikasi, maka penampilan dan segala sesuatu yang kita lakukan merupakan pesan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud komunikasi efektif ?2. Apa saja unsure-unsur komunikasi ?3. Bagaimana proses komunikasi terjadi ?
C. TUJUAN
1. Memahami definisi komunikasi2. Memahami definisi komunikasi efektif3. Memahami unsur-unsur komunikasi4. Mengetahui proses komunikasi terjadi
BAB IIPEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI
Pengertian komunikasiIstilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau
Communisyang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang
mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Tujuan & Manfaat KomunikasiHewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi
secara spesifik sebagai berikut:1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu2. Mempengaruhi perilaku seseorang3. Mengungkapkan perasaan4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain5. Berhubungan dengan orang lain6. Menyelesaian sebuah masalah7. Mencapai sebuah tujuan8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
Unsur-unsur dalam komunikasiUntuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami
unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1. Komunikator.Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan
dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi
2. Komunikan.Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator,
kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.3. Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4. Pesan.Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh
Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
5. Tanggapan.Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas
penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.
Proses komunikasiKomunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen
dasar sebagai berikut : Pengirim pesan , penerima pesan dan pesanSemua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi.
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materiPengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk
disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :a. Informasib. Ajakanc. Rencana kerjad. Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol/ isyaratPada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol
sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media/penghubungAdalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat
kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyaratSetelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan
seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesanPenerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
6. Balikan (feedback)Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. GangguanGangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi
akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
Jenis-jenis komunikasiPada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau
meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompokJenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh
Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan
efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
Komunikasi Non VerbalKomunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-
kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress
h. Hambatan dalam berkomunikasiBeberapa hal yang menghamabat proses komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian/simbolHal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan FisikHambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Lima hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi efektif , yaitu:
1. RespekKomunikasi harus diawali dengan sikap saling menghargai
(respectfull attitude). Adanya penghargaan biasanya akan menimbulkan kesan serupa (timbal balik) dari si lawan diskusi. Orangtua akan sukses berkomunikasi dengan anak bila ia melakukannya dengan penuh respek. Bila ini dilakukan maka anak pun akan melakukan hal yang sama ketika berkomunikasi dengan orangtua atau orang di sekitanya.
2. EmpatiEmpati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada
situasi dan kondisi yang dihadapi orang lain. Syarat utama dari sikap
empati adalah kemampuan untuk mendengar dan mengerti orang lain, sebelum didengar dan dimengerti orang lain. Orangtua yang baik tidak akan menuntut anaknya untuk mengerti keinginannya, tapi ia akan berusaha memahami anak atau pasangannya terlebih dulu. Ia akan membuka dialog dengan mereka, mendengar keluhan dan harapannya. Mendengarkan di sini tidak hanya melibatkan indra saja, tapi melibatkan pula mata hati dan perasaan. Cara seperti ini dapat memunculkan rasa saling percaya dan keterbukaan dalam keluarga.
3. AudibeAudibel berarti "dapat didengarkan" atau bisa dimengerti dengan
baik. Sebuah pesan harus dapat disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si penerima pesan. Raut muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk, termasuk ke dalam komunikasi yang audibel ini.
4. JelasPesan yang disampaikan harus jelas maknanya dan tidak
menimbulkan banyak pemahaman, selain harus terbuka dan transparan. Ketika berkomunikasi dengan anak, orangtua harus berusaha agar pesan yang disampaikan bisa jelas maknanya. Salah satu caranya adalah berbicara sesuai bahasa yang mereka pahami (melihat tingkatan usia).
5. Rendah HatiSikap rendah hati dapat diungkapkan melalui perlakuan yang
ramah, saling menghargai, tidak memandang diri sendiri lebih unggul ataupun lebih tahu, lemah lembut, sopan, dan penuh pengendalian diri. Dengan sikap rendah hati ini maka laaawaaan diskusi kita memjadi lebih terbuka, sehingga banyak hal yang dapat diungkapkan dari diskusi tersebut.
b. Aplikasi komunikasi efektif dalam keluarga Komunikasi verbal dengan kata-kata
Berikut adalah contoh komunikasi verbal: Berbicara dengan seseorang atau kelompok orang Mendengarkan radio Membaca buku, majalah dan novel, Menulis surat lamaran, surat perjanjian jual beli, brosur, dll. Berpidato dihadapan orang banyak
Dari komunikasi verbal ini anak lebih dapat menangkap berbagai macam maksud, ucapan, maupun pesan yang disampaikan oranglain kepadanya. Anak juga dapat menyampaikan segala apa yang ia ingin sampaikan kepada orang lain melalui pesan dari komunikasi verbal ini.
Komunikasi verbal lebih praktis untuk digunakan anak dalam berkomunikasi daripada melalui bahasa tubuh yakni dalam komunikasi non verbal. Adapun kelemahannya terdapat pada keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek atau perasaan. Tidak semua benda, peristiwa, perasaan dapat diwakili oleh kata yang berbeda. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi bukan merupakan realitas itu sendiri. Kata hanya bisa mewakili sebagian dari realitas, bukan keseluruhan realitas. Bahkan keterbatasan penguasaan beberapa bahasa yang dimiliki anak, membuat anak kesulitan memahami serta mengartikan pesan yang disampaikan oranglain kepadanya.
Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuhContoh komunikasi non verbal yaitu:
a. SentuhanSentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan,
berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
b. Gerakan tubuhDalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh
meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
c. . VokalikVokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu
ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari
d. LingkunganLingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-
pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna
e. Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Gabungan Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Contoh gabungan komunikasi verbal dan non verbal Ketika seseorang mengatakan menolak sesuatu dia tidak hanya
mengatakan dengan mengucapkan kata “tidak” namun juga disertai “gelengan kepala” atau “jari telunjuk yang bergerak kekiri dan kekanan”.
Pada saat akhir pertemuan, seseorang yang berpamitan tidak hanya mengucapkan salam perpisahan/selamat tinggal namun juga melambaikan tangan.
Ketika orang marah dia tidak hanya mengucapkan kata-kata kekesalan namun juga menggebrak meja dengan nada suara yang tinggi.
Dalam suatu pertemuan, pada saat bertemu dengan teman lama, seseorang tidak hanya mengucapkan “hai” namun juga “mengulurkan tangan untuk bersalaman”.
Ketika seseorang memenangkan suatu pertandingan, selain dia mengucapkan “hore aku menang”, dia juga melompat dengan menunjukkan ekspresi wajah kegirangan.
c. Etika Komunikasi Dengan mengamalkan etika dalam berkomunikasi seseorang
individu akan dapat memelihara hubungan kekeluargaan mereka, amalan etika ini mampu memberi kesan yang positif terhadap diri seseorang individu untuk mengekalkan kesejahteraan hidup. Di antara etikakomunikasi tersebut ialah:
1. Pertamanya, seseorang individu dengan jujur seharusnya menceritakan perasaannya. Sekiranya tersinggung hendaklah mengatakan bahawa diri itu tersinggung. Seseorang yang tidak jujur akan perasaannya seumpama tidak bertanggungjawab atas perasaan sendiri. Ia akan menyebabkan hubungan menjadi tegang dan komunikasi menjadi negatif.
2. Kedua, perlunya komunikasi yang mementingkan kepentingan dan tujuan bersama dan tidak mementingkan tujuan pribadi. Dalam situasi ini tidak boleh bercakap kerana hendak memperjuangkan perasaan diri sendiri sahaja.
3. Ketiga, ketika berkomunikasi etika yang perlu dijaga ialah dengan memberi konteks kalimat secara tepat. Tidak boleh member konteks kalimat palsu.
4. Kempat, tidak boleh sekali-kali mempunyai niat hendak menipu dan memperdaya orang lain sewaktu sedang berinteraksi.
5. Kelima, untuk menjaga keharmonian sebuah keluarga setiap individu perlu menggelakkan diri dari terus mengumpat dan bergosip. Keadaan ini akan meruntuhkan lagi keteguhan kekeluargaan. Sekiranya terdapat individu yang berbuat demikian, individu yang mendengar tidak perlu masuk campur dan adalah lebih baik mendorong mereka yang bergosip berhenti dengan baik tanpa menyinggung perasaan.
6. Etika yang keenam, ialah apa yang diperkatakan hendaklah selaras dengan gerak-gerik. Contohnya kalau mulut berkata ‘Tidak’ maka kepala juga harus menggeleng tidak.
7. Ketujuh, dalam etika berkomunikasi ialah tidak boleh memotong pembicaraan kepada individu yang sedang berbicara. Biarkan mereka berbicara hingga akhir sebelum orang lain mengambil giliran untuk berbicara.
8. Kedelapan, perkara yang perlu diambil perhatian ialah apabila seseorang individu sedang berbicara berkenaan tentang perkara, tidak wajar bagi individu yang lain menyebut perkara-perkara lain yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disebutkan.
9. Kesembilan, tidak dibenarkan berbuat sesuatu yang mengganggu individu lain daripada berbicara dan mendengarkan dengan tenang.
10. Kesepuluh, tidak dibenarkan berbicara berkenaan masalah yang negatif. Masalah negatif yang dikatakan hanya akan mengeruhkan atau membuat komunikasi yang sedang berlangsung itu menjadi hambar dan tidak ada keintiman yang boleh berlaku dari seorang individu kepada individu yang lain.
11. Kesebelas, etika yang perlu dilakukan oleh seseorang individu apabila sedang berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain ialah dengan mendengarkan daripada memotong dan mencela pembicaraan orang lain.
12. Etika terakhir ialah apabila sedang berkomunikasi dengan orang lain, masalah yang paling penting untuk dilakukan ialah senantiasa memberi dan menghargai orang yang sedang kita bicarakan. Masalah ini juga sangat penting apabila berkomunikasi dengan suami-istri, orangtua dengan anak, dan antara anggota keluarga yang lain.
BAB IIIPENUTUPAN
A. Kesimpulan Komunikasi dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan dengan terbuka setiap hal dalam keluarga baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, juga siap menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta keterbukaan. Enam hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi efektif di keluarga adalah respek, empati, audibe, rendah hati, tepat dan jelas Banyak cara yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk menjadi komunikator efektif dalam upaya memperbaiki kualitas relasi antar-anggota keluarga. Keluarga dapat memperbaiki keterampilan komunikasi dengan melakukan hal-hal seperti, frekuensi komunikasi, komunikasi jelas dan langsung, jadilah penyimak yang baik, perhatikan pesan-pesan non verbal, dan berfikir positif
DAFTAR PUSTAKA
Tarmudji, tarsis. 2004. Memahami psikologi komunikasi. Semarang: UNNES Press.http://www.coremap.or.id/downloads/Mengapa_Kita_Berkomunikasi.pdfhttp://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-midwife-practices-d3/komunikasi-konseling-dalam-praktek-kebidanan/komunikasi-efektifhttp://kaj.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=121&Itemid=50