komunikasi bisnis yang efektif.docx
TRANSCRIPT
14 Teknik Komunikasi Yang Paling Efektif10 Habits You Need To Adopt To Help Improve Mental Health (The Daily Western)Komunikasi Bisnis
by admin
Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam hidup
berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan
membina hubungan.
Hal itu menandakan bahwa tidak peduli seberapa ambisius seseorang atau
berapa banyak mereka mengatasi ketakutan mereka atau seberapa tinggi tingkat
pendidikan, mereka masih memiliki kemungkinan yang rendah untuk melangkah
lebih jauh dalam hidup mereka tanpa kemampuan komunikasi yang efektif yang
diperlukan dalam berhubungan dengan orang-orang.
Dan ketika saya mengatakan berhubungan dengan orang-orang, hal ini tentu
saja bukan orang-orang yang secara natural memiliki kemiripan karakter dengan
anda, karena berhubungan dengan orang-orang tersebut tidak membutuhkan
banyak usaha atau kemampuan dalam berkomunikasi.
Saya mengacu pada orang-orang yang anda sukai namun anda seringkali
menemukan kesulitan untuk membina hubungan dengan mereka karena anda
tidak yakin apa yang akan anda katakan atau lakukan.
Dibutuhkan keterampilan untuk memperluas hubungan dari lingkaran kecil
orang-orang dimana anda berada saat ini menuju lingkaran besar orang-orang
yang akan anda temui. Keterampilan semacam ini yang menjamin akan
melontarkan keberhasilan Anda dalam kehidupan.
Mengembangkan kemampuan komunikasi Anda
Bila anda mencoba untuk terhubung dengan lingkaran orang-orang yang lebih
besar, anda perlu menanyakan 5 pertanyaan ini pada diri anda sendiri :
– Apakah anda menemukan kesamaan antara anda berdua?
– Apakah anda membuat mereka merasa nyaman?
– Apakah anda membuat mereka merasa dimengerti?
– Apakah hubungan anda dengan jelas didefinisikan?
– Apakah mereka merasakan emosi yang positif akibat berinteraksi dengan
Anda?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda harus
mempertimbangkan penjelasan dibawah ini ……
14 Kemampuan Komunikasi Yang Efektif
1. Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri
mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada
orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa
anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli
kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya
diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki
percakapan yang mendalam dengan anda.
2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka – Ajukan pertanyaan terbuka
yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan
mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka
memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup
mereka.
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan
bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati Bahasa
tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan
kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan
merespon lebih positif.
4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda
kagumi tentang mereka dan mengapa – Salah satu cara terbaik untuk
segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan
memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka.
Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan
pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama
efektif.
5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan –
Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya
selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka
katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa
anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda
sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga
pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada
hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua
penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin
mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.
6. Beri mereka kontak mata yang lama – kontak mata yang kuat
mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat
oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan
bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan,
mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena
kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang
secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.
7. Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin – Salah satu cara terbaik untuk
mendapatkan kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri
seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup
anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal
sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak
menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau
bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh
tentang diri anda seiring berjalannya waktu.
8. Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan
kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila
anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti
anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di
tim yang berbeda.
9. Berikan mereka senyuman terbaik anda – Ketika anda tersenyum pada
orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan
kehadiran mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka
akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda
yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.
10. Menawarkan saran yang bermanfaat – Kenalkan tempat makan yang
pernah anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang
mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir atau apa pun yang
terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat
atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian
mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang
untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan
selanjutnya.
11. Beri mereka motivasi – Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau
dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar
beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau
anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin
memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja
tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka
tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan
keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda
sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang
lain – Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan
mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda
secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang
lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang
lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan
dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi
yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat
dan positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu
berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti
tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme
mereka.
13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka –
nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang
sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda
katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda
mengatakannya. Hal ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih
mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda
merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama
mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka
akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.
14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju– Ada beberapa
hal yang dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan
seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara sambal
minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang
tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung
bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih
dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki
keberanian untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan
persahabatan yang instan.
Menjadi Seorang Komunikator yang Terampil
Jika anda dapat mengembangkan beberapa saja dari teknik ini, anda secara
dramatis akan meningkatkan kemampuan anda untuk berhubungan dengan
orang dari semua lapisan dalam hidup anda. Luangkan waktu untuk mengamati
orang yang paling sosial dalam kehidupan anda dan anda akan melihat banyak
dari metode-metode diatas yang diaplikasikan. Mereka tidak melakukan dengan
cara yang kaku, mereka melakukannya secara alami dan dengan cara yang
cocok dengan situasi saat itu.
Untuk hasil terbaik, santai saja dan biarkan teknik ini mengalir dari dalam diri
anda secara alami. Pilih teknik-teknik yang paling cocok dengan kepribadian
anda dan apa tujuan anda ketika berinteraksi dengan orang. Belajarlah untuk
bisa merasakan teknik mana yang cocok ataupun tidak cocok dengan berbagai
macam karakter orang dan situasi sesuai dengan kepridadian anda.
Ketika anda berhasil mengembangkan kemampuan anda berkomunikasi dengan
orang-orang, maka akan membawa anda pada banyak sekali peluang baru yang
tidak tersedia untuk anda sebelumnya. Itulah kekuatan dari keterampilan
komunikasi yang efektif.
. 04. PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITASCREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 1
2. PENGHAMBAT # 6:TERLALU MENGANDALKAN LOGIKADr. Jonas Salk, pengembang darivaksin Salk mengatakan, "Saat sayamenjadi seorang ilmuwan, sayamembayangkan diri sendiri sebagaivirus atau sel kanker, dan mencobamembayangkan bagaimana rasanya." CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 2
3. PENGHAMBAT # 6:TERLALU MENGANDALKAN LOGIKA Para pemikir yang kreatif melihat kemungkinan pemecahan masalah dengan melampaui batas-batas logika, melibatkan imajinasi, emosi, dan / atau humor. CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 3
4. PENDORONG # 6:IKLIM KREATIF “INTERNAL”• Tuliskan satu masalah yang telah Anda coba atasi dengan menggunakan pendekatan logis.• Tetaplah berpikiran terbuka dan pertahankan sikap mental positif, pejamkan mata dan biarkan tubuh Anda relaks. Nyatakanlah masalah itu dengan jelas kepada diri sendiri.• Ubah situasi tersebut dalam imajinasi, intuisi, perasaan, dan rasa humor Anda. Bermainlah dengan kemungkinan-kemungkinan, wawasan, dan hal-hal yang absurd. Jangan menilai pemikiran Anda, biarkan saja mereka datang.• Tulis kata-kata kunci atau pemikiran Anda sehingga Anda sendiri
merasa "terdorong" untuk memunculkan ide-ide tambahan lainnya.• Perjelaslah ide Anda dengan menuliskannya selama lima atau sepuluh menit - biarkan pikiran satu membimbing pikiran lainnya.• Telusurilah langkah-langkah Anda untuk "bermain" dan menemukan berbagai aspek tambahan lainnya. CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 4
5. PENGHAMBAT # 7:MERASA TIDAK KREATIF Sembilan puluh persen (90%) dari pengetahuan tentang otak manusia dan kreativitas telah ditemukan selama 10 tahun terakhir. Riset yang dilakukan di UCLA Brain Research Institute mengindikasikan bahwa kapasitas - kreatif otak manusia memiliki potensi yang tak terbatas. CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 5
6. PENGHAMBAT # 7:MERASA TIDAK KREATIF Satu-satunya yang membatasi kreativitas otak adalah pandangan kita sendiri yang kita pegang dalam sistem keyakinan kita. CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 6
7. PENGHAMBAT # 7:MERASA TIDAK KREATIFHambatan terbesar yang Anda jumpaiadalah menerima sepenuhnyakeyakinan diri sendiri bahwa Andatidak mungkin dapat melakukannya. CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 7
8. PENGHAMBAT # 7:MERASA TIDAK KREATIF Jika Anda percaya Anda mampu, atau jika Anda berkeyakinan bahwa tidak mampu... Kedua-duanya benar! CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 8
9. PENDORONG # 7:YAKIN KALAU KREATIFOtak manusia seringkalidibandingkan dengan komputer.Dengan menggunakanperbandingan ini, kita akan mudahuntuk melihat bahwa hasil kreatifjuga membutuhkan‘pemrograman’ yang kreatif pula. CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 9
10. PENDORONG # 7:YAKIN KALAU KREATIF Tulislah 5 (lima) keyakinan tentang diri sendiri yang dapat membantu Anda
menjadi orang yang lebih kreatif. 1. Saya yakin jika Saya ... 2. Saya yakin jika Saya ... 3. Saya yakin jika Saya ... 4. Saya yakin jika Saya ... 5. Saya yakin jika Saya... CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 10
11. PENDORONG # 7:YAKIN KALAU KREATIFAda sejumlah keyakinan yangmenghalangi jalan Anda menujukreativitas. Daftarlah 5 (lima) contoh darikeyakinan Anda yang menghambat itu.1. ...2. ...3. ...4. ...5. ... CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 11
12. PENDORONG # 7:YAKIN KALAU KREATIF Apabila Anda telah selesai mengisi daftar tersebut, coretlah yang Anda anggap akan menjadi penghambat. Gantilah dengan keyakinan yang lebih produktif yang ingin Anda pelihara. Agar semakin menguatkan, tulis kembali setiap pengganti yang produktif tersebut. CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 12
13. PENDORONG # 7:YAKIN KALAU KREATIF Mengapa Anda tidak menggunakan kreativitas Anda sampai maksimal? Apa yang sedang Anda tunggu? Pengembangan Potensi Kreatif CREATIVE THINKING IN BUSINESS – 04 PENGHAMBAT DAN PENDORONG KREATIVITAS / Hal. 13
Dampak dan Evaluasi Komunikasi BisnisPosted: 05/05/2010 in Tak Berkategori Tag:dampak, evaluasi, komunikasi bisnis, komunikasi bisnis
0BAB 1. PENDAHULUAN
Perusahaan atau organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja
sama untuk suatu kepentingan bisnis, profesi, sosial dan berbagai
macam keperluan lainnya. Mereka bekerja sama melakukan berbagai
kegiatan organisasional yang ada dalam suatu organisasi diantaranya
untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, menyusun rencana kerja,
mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya,
memperlancar pelaksanaan rencana kerja, termasuk menyusun
peraturan, mengambil keputusan dan berhubungan dengan berbagai
pihak serta memonitor kinerja organisasi atau bisnis perusahaan.
Untuk menjalankan tugas-tugas tersebut, mereka beraksi, berinteraksi
dan berkomunikasi. Bahkan lebih dari 70% hari kerja para eksekutif
dan staf perusahaan atau organisasi dipergunakan untuk melakukan
kegiatan komunikasi. Sehingga komunikasi bisnis yang efektif menjadi
factor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Sehingga
menurutAndre Hardjana, ”penyelenggaraan sistem komunikasi bisnis
yang efektif merupakan keharusan bagi suatu organisasi” (2000:x).
Untuk dapat mengetahui apakah kegiatan komunikasi bisnis yang
sudah dijalankan efektif atau berhasil mencapai tujuan dan sasaran
organisasi adalah dengan melakukan evaluasi komunikasi bisnis dan
dampak dari komunikasi bisnis tersebut, baik dampak positif maupun
dampak negatif. Dengan melakukan evaluasi komunikasi bisnis, segala
hambatan komunikasi dalam bisnis dan gangguan yang menyebabkan
macetnya aliran informasi dan peluang yang terlewat dapat diketahui
sehingga diperoleh cara yang dapat meningkatkan dampak yang
dikehendaki sehingga organisasi atau perusahaan dapat
mempertahankan hidup bahkan kesuksesannya di tengah persaingan
global yang makin keras. Untuk itu berikut kami sebagai penulis di
dalam makalah ini ingin memberikan beberapa penjelasan yang
berkaitan dengan dampak dan evaluasi komunikasi bisnis yang perlu
diketahui untuk kepentingan kelangsungan hidup dan kesehatan
organisasi.
BAB II. DAMPAK KOMUNIKASI BISNIS
Dampak komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan
pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran
pengaruh dalam diri komunikan, yaitu
1. Kognitif yakni seseorang menjadi tahu tentang sesuatu.
2. Afektif yakni sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak
setuju terhadap sesuatu.
3. Konatif yakni tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak
melakukan sesuatu.
Dampak komunikasi dapat diukur dengan membandingkan antara
pengetahuan, sikap, dan tingkah laku sebelum dan sesudah
komunikan menerima pesan (lihat Stuart, 1987). Karenanya,
dampak adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang penting
untuk mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang anda
inginkan.
Dalam makalah ini, dapat dinyatakan bahwa motif komunikasi
mendorong kita melakukan tindak komunikasi dengan penyampaian
pesan. Pesan yang sampai pada komunikan kita menimbulkan
dampak, sehingga persoalan utama dalam komunikasi efektif adalah
sejauh mana motif komunikasi komunikator terwujud dalam diri
komunikannya. Apabila motif komunikasi kita maknai sebagai tujuan
komunikasi, maka dapat dinyatakan bahwa :
1. Apabila hasil yang didapatkan sama dengan tujuan yang diharapkan
maka dapat dikatakan bahwa komunikasi berlangsung efektif.
2. Apabila hasil yang didapatkan lebih besar dari tujuan yang
diharapkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi berlangsung
sangat efektif. Dan sebaliknya,
3. Apabila hasil yang diharapkan lebih kecil dari tujuan yang diharapkan
maka dapat dikatakan bahwa komunikasi tidak atau kurang efektif.
Ketiga kondisi ini dapat ditulis secara matematis sebagaimana berikut.
H = T : Komunikasi Efektif
H > T : Komunikasi sangat efektif
H < T : Komunikasi kurang atau tidak efektif.
Sedangkan kata kunci dari komunikasi efektif itu sendiri adalah sejauh
mana komunikator mampu berorientasi kepada komunikannya.
Berorientsi artinya melihat dan memahami tingakat akal budi
(decoder dan interpreter) berikut penjelasan jasmaniah (receiver) yang
dimiliki komunikan; mengingat hal ini terkait dengan pemilihan bentuk
pesan, makna pesan, struktur pesan, dan cara penyajian pesan,
termasuk pula penentuan saluran / media yang harus kita lakukan
selaku komunikator. Dalam komunikasi tatap muka agar komunikasi
kita efektif, jika hasil orientasi kita menunjukkan bahwa pendengaran
komunikan kita kurang, maka kita sebaiknya agak sedikit
mengeraskan volume suara kita jika berbicara dengannya. Jika hasil
orientasi kita menunjukkan bahwa komunikan kita sangat ketat pada
tata krama (budi), hendaknya cara penyajian pesan kita sesuaikan
dengannya. Jika kita mendapat tingkat pengetahuan (akal) dari
komunikan kita rendah, sebaiknya kita menggunakan bahasa yang
lebih sederhana. Sehingga komunikasi yang kita lakukan akan
berajalan efektif dan membawa dampak yang kita inginkan dalam
komunikasi bisnis kita.
BAB III. EVALUASI KOMUNIKASI BISNIS
2.1 Pengertian Evaluasi
Menurut Dra. S. Widiastuti di dalam buku Kamus Lengkap
15.000.000 evaluasi berasal dari bahasa inggris yaknievaluate yang
artinya menentukan nilainya; menilaikan.
Sedangkan menurut Ananda Santoso dalam buku Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia pengertian dari evaluasi adalah penilaian.
Evaluasi komunikasi menurut Jane Gibson dan Richard
Hodgetts dalam Organizational Communication: A Managerial
Perspective (Andre Hardjana, 2000:10) adalah ”suatu analisis yang
lengkap atas sistem-sistem komunikasi internal dan eksternal dari
suatu organisasi”. Begitu pula definisi yang diberikan oleh Joseph A.
Kopec, seperti yang dikutip cutlip, Center dan Broom (Ngurah
Putra, 1998 : 26) yang menyatakan evaluasi komunikasi ”sebagai
sebuah analisis lengkap tentang komunikasi organisasi baik internal
maupun eksternal yang dirancang untuk memahami kebutuhan,
kebijakan, praktek dan kemampuan komunikasi, dan untuk
menemukan data sehingga manajemen puncak dapat membuat
keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang
tujuan kedepan komunikasi organisasi”. Sedangkan Anthony
Booth, mendefinisikan evaluasi komunikasi sebagai ”proses
pembuatan analisis atas komunikasi-komunikasi didalam organisasi
oleh konsultan internal atau eksternal dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi organisasi”. Dengan pembatasan ruang lingkup
pada komunikasi internal saja dan efisiensi, yang umumnya memiliki
arti jangka pendek, menunjukkan kalau evaluasi komunikasi sebaiknya
dianggap sesuatu yang mudah untuk ditangani dan perlu dilakukan
berulang-ulang secara teratur (Andre Hardjana, 2000:11-12).
2.2 Tujuan dan Alasan Penyelenggaraan Evaluasi
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa penyelenggaraan
evaluasi komunikasi bisnis bermanfaat bagi kelangsungan dan
efektivitas komunikasi bisnis dalam organisasi, yakni :
1. untuk mengetahui apakah dan dimana terjadi kelebihan (overload)
atau kekurangan (underload) muatan komunikasi bisnis berkaitan
dengan topik, sumber dan saluran komunikasi bisnis.
2. untuk menilai kualitas informasi dan mengukur kualitas hubungan-
hubungan komunikasi bisnis secara khusus mengukur kepercayaan
antar pribadi (trust), dukungan, keramahan, dan kepuasan kerja.
3. untuk mengenali jaringan-jaringan yang aktif operasional komunikasi
bisnis non formasl dan membandingkannya dengan komunikasi
bisnis formal.
4. untuk mengetahui sumber-sumber kemacetan (bottleneck) arus
informasi dan para penyaring informasi (gatekeeper) dengan
memperbandingkannya dengan peran masing-masing dalam jaringan
komunikasi bisnis.
5. untuk mengenali kategori dan contoh pengalaman dan peristiwa
komunikasi bisnis yang positif maupun negative
6. untuk menggambarkan pola-pola komunikasi bisnis pada tingkat
pribadi, kelompok maupun organisasi berkaitan dengan komponen
komunikasi , frekuensi dan kualitas interaksi
7. untuk memberikan rekomendasi tentang perubahan atau perbaikan
yang perlu dilakukan (Andre Hardjana, 2000:16-17).
Sedangkan alasan-alasan diselenggarakannya evaluasi komunikasi
bisnis adalah :
1.
1. untuk mengetahui apakah program komunikasi bisnis berjalan
dengan baik
2. ingin membuat diagnosis tentang masalah yang terjadi atau
berpotensi dan peluang yang mungkin terbuang
3. ingin melakukan evaluasi atas kebijakan baru atau praktek
komunikasi bisnis yang terjadi
4. ingin memeriksa hubungan antara komunikasi bisnis dengan
tindakan operasional lain
5. ingin menyusun anggaran kegiatan komunikasi
6. ingin menetapkan patok banding
7. ingin mengukur kemajuan dan perkembangan dengan
membandingkannya dengan patok banding tadi
8. ingin mengembangkan atau melakukan restrukturisasi fungsi-fungsi
komunikasi bisnis
9. dan ingin membangun landasan dan latar belakang guna
mengembangkan kebijakan dan program komunikasi bisnis baru
(Andre Hardjana, 2000:17-18).
2.3 Waktu Penyelenggaraan Evaluasi Komunikasi Bisnis
Evaluasi komunikasi dapat dilakukan kapan saja. Terutama ketika
muncul persoalan besar yang harus dipecahkan sehingga evaluasi
perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran yang ada saat itu untuk
dijadikan pangkal bagi pengembangan perencanaan program
komunikasi, misalnya ketika program-program komunikasi yang
dijalankan kehilangan kredibilitas dan ketika organisasi terpojok
sehingga harus melakukan pemangkasan program dan anggaran
(Andre Hardjana, 2000 :18-20).
2.4 Hambatan Dilakukannya Evaluasi Komunikasi Bisnis
Meski sudah diketahui manfaat melakukan evaluasi komunikasi bisnis
pada suatu organisasi secara periodik , namun evaluasi komunikasi
bisnis masih tetap tidak populer, hal ini disebabkan oleh karena
evaluasi komunikasi bisnis yang bersifat kompleks, yakni meliputi
segala macam aspek komunikasi mulai dari sumber, media, proses,
arti dan pesan, bentuk komunikasi bisnis, dampak dan konteks
komunikasi sehingga evaluasi komunikasi bisnis terdiri dari banyak
kegiatan yang dilakukan secara bertahap sehingga membutuhkan
waktu yang lama.
Selain itu, evaluasi komunikasi bisnis juga menuntut keahlian atau
pengetahuan yang mendalam dibidang-bidang non komunikasi seperti
bisnis dan manajemen. Satu hal lagi yang menghambat perkembangan
atau dilakukannya evaluasi komunikasi bisnis adalah dampak yang
muncul setelah dilakukan evaluasi yang dianggap mengerikan. Hal ini
karena evaluasi menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang
mungkin tidak siap untuk dihadapi misalnya berupa pemotongan
anggaran, perampingan, reorganisasi atau bahkan hilangnya program-
program yang tidak pernah dipersoalkan sebelumnya (Andre
Hardjana, 2000:3-4).
2.5 Rencana Kerja Pelaksanaan Evaluasi Komunikasi Bisnis
Evaluasi komunikasi bisnis dilakukan demi peningkatan efektivitas
sistem komunikasi dam kualitas kinerja organisasi. Sistem komunikasi
dalam evaluasi komunikasi bisnis diartikan secara luas karena
peningkatan efektivitas pelaksanaan kerja dibutuhkan tidak hanya
pada sistem secara keseluruhan organisasi tapi juga meliputi unit-unit
kerja, program-program dan kegiatan-kegiatan khusus. Oleh karena
itu, diperlukan suatu rencana kerja yang sistematik untuk menjadi
pedoman.
Rencana kerja adalah pedoman teknis untuk melakukan serangkaian
kegiatan untuk tujuan evaluasi komunikasi, yang terdiri dari tiga
tahapan kegiatan yaitu pencarian fakta (fact finding), analisis
(analysis) dan evaluasi dan pelaporan (evaluation and reporting).
Pencarian fakta dilakukan untuk mencari dan menentukan faktor-faktor
utama yang mempengaruhi perilaku komunikasi dan jenis-jenis
kebijakan, kegiatan-kegiatan, dan pengendalian dalam sistem
komunikasi dengan teknik-teknik pengumpulan data diatas. Data yang
dikumpulkan meliputi sejarah dan tujuan organisasi, struktur, gaya
kepemimpinan dan iklim organisasi dan uraian serta penjelasan
tentang cara-cara bagaimana sistem komunikasi dibina dan
dikembangkan.
2.6 Pendekatan dan Model Evaluasi Komunikasi Bisnis
Alasan dan tujuan diatas berpengaruh terhadap pendekatan dan model
yang akan digunakan.
2.6.1 Pendekatan Evaluasi Komunikasi Bisnis
Pendekatan laporan evaluasi komunikasi ada tiga macam, yakni
(Andre Hardjana, 2000:30-40) :
Pertama, pendekatan konseptual yang berkaitan dengan kinerja
organisasi dibidang komunikasi atau efektivitas sistem komunikasi.
Untuk itu diawali dengan pemilihan standar untuk mengukur kinerja
organisasi, yakni mengukur sejauhmana tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran dari kegiatan-kegiatan komunikasi tercapai. Kemudian
diaplikasikan pada pemeriksaan kinerja organisasi. Efektivitas itu
sendiri berkaitan dengan berapa besar dampak kegiatan penyebaran
informasi atau tingkat kesesuaian antara penyampaian informasi dan
kebutuhan informasi. Efektivitas komunikasi dapat diukur dengan
enam kriteria, yakni penerima komunikasi (receiver), isi pesan
(content), ketepatan waktu (timing), saluran (media), format kemasan
(format) dan sumber (source).
Kedua, pendekatan survei sebagai alat tunggal, merupakan riset
evaluasi lapangan yang paling banyak dilakukan. Hampir semua riset
evaluatif dalam komunikasi organisasi termasuk dalam kategori ini,
diantaranya riset homofili yang mengukur efektivitas komunikasi
berdasarkan kemiripan ciri-ciri (frame of reference) antara penyampai
dan penerima komunikasi, riset kecemasan atau ketidakamanan
karyawan dengan berbagai posisi dalam jaringan interaksi, riset
kredibilitas yang berkaitan dengan hubungan manusiawi antara pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi, khususnya keandalan, riset
kontingensi yang mencari kondisi-kondisi kritis yang berpengaruh pada
komunikasi baik kondisi mikro maupun makro yang menimbulkan
masalah, riset jaringan yang mencari hubungan antar anggota dalam
kelompok maupun antar kelompok, kemudian menghubungkannya
dengan macam-macam aspek komunikasinya, seperti kebutuhan,
kepuasan dan kinerja, serta riset efektivitas komunikasi dan organisasi
yang memeriksa hubungan komunikasi efektif dan
kinerja organisasi.Dan
Ketiga, pendekatan prosedur yang lebih mengutamakan proses
penyelenggaraan evaluasi komunikasi dari pada alat-alat pengukuran
yang digunakan. Pendekatan ini paling kompleks, karena melibatkan
sekelompok evalusiator dengan alat ukur ganda untuk seluruh
organisasi dalam suatu kurun waktu yang panjang. Pendekatan ini juga
dinyatakan sebagai pendekatan baku.
2.6.2 Model Evaluasi Komunikasi Bisnis
Model evaluasi komunikasi merupakan pemeriksaan dan penilaian atas
praktek dan kegiatan komunikasi pada situasi tertentu. Informasi yang
diperoleh dapat dijadikan patok banding bagi manajemen untuk
memperbaiki system komunikasi internal dan eksternal, perbaikan
dalam perencanaan dan pengendalian manajemen dan menjembatani
berbagai rumpang dalam system komunikasi (Andre Hardjana,
2000:40-58).
BAB IV. PENUTUP
Komunikasi yang efektif sangat menentukan kelangsungan hidup dan
kesehatan suatu organisasi. Untuk dapat mengetahui apakah kegiatan
komunikasi yang sudah dijalankan efektif atau berhasil mencapai
tujuan dan sasaran organisasi adalah dengan melakukan evaluasi
komunikasi dan dampak yang ditimbulkan dai komunikasi yang kita
lakukan.
Evaluasi komunikasi merupakan suatu kajian evaluatif secara empiris
yang mendalam dan menyeluruh tentang sistem komunikasi
keorganisasian baik komunikasi internal maupun komunikasi eksternal,
dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan dan analisis data
yang ada yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja
organisasi. Hasil dari evaluasi dan dampak komunikasi dapat
memberikan informasi yang berharga guna mencegah terjadinya
kehancuran suatu organisasi. Evaluasi komunikasi dapat dilakukan
secara menyeluruh atau total, tapi dapat pula dilakukan evaluasi
komunikasi mini untuk mengukur efektf atau tidaknya suatu program
komunikasi tertentu. segala hambatan komunikasi dan gangguan yang
menyebabkan macetnya aliran informasi dan peluang yang terlewat
dapat diketahui sehingga diperoleh cara yang dapat meningkatkan
dampak yang dikehendaki sehingga organisasi atau perusahaan dapat
mempertahankan hidup bahkan kesuksesannya di tengah persaingan
global yang makin keras. Evaluasi komunikasi ini juga dapat dijadikan
sebagai salah satu jenis penelitian dalam tahap fact finding kegiatan
atau manajemen kehumasan.
Komunikasi Bisnis (rangkuman mata kuliah)
Posted on January 12, 2011
0
2 Votes
KOMUNIKASI BISNISterdapat dua definisi yaitu komunikasi dan bisnis.komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, sedangkan bisnis adalah usaha yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang menghasilkan barang dan jasa serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen, orientasi pada bisnis yaitu keuntungan.komunikasi dan bisnis sangat berkaitan mengingat kedua unsur dari definisi tersebut hampir sama, yakni pada komunikasi terdapat komunikator, pesan, dan komunikan sedangkan unsur bisnis adalah produksi, distribusi, konsumsi. dalam mendistribusikan barang atau jasa diperlukan sebuah penyampaian pesan dari komunakator kepada konsumen dalam
konteks bisnis agar proses distribusi tersebut berjalan sesuai dengan tujuan. KOMUNIKASI ORGANISASIorganisasi adalah sekumpulan, atau wadah bagi setiap individu untuk mencapai tujuan.unsur dalam organisasi :1. kekuasaan2. struktur3. koordinasi4. komunikasi/interaksi5. visi dan misi organisasikomunikasi organisasi pada umumnya membahas struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, antar budaya organisasi didalamnnya merupakan komunikasi yang terjalin satu jaringan, isi komunikasi saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi. komunikasi yang berlangsung bisa berupa vertikal (atasan dan bawahan) maupun horisontal (antar sesama). BISNIS INTERNASIONALsyarat bisnis-niat-6 m = man, material, money, market, method, machinedefinisi internasional : berhubungan dengan banyak negaradalam komunikasi internasional pengiriman dan penerimaan pesan haruslah melalui penafsiran, karena bahasa yang digunakan yaitu bahasa internasional yang telah ditetapkan yakni bahasa inggris. namun dalam berkomunikasi internasional kecenderungan negara untuk tidak membawa budayanya dalam berkomunikasi internasional masih terjadi.low contex : negara yang tidak selalu menggunakan budaya dalam berkomunikasihigh contex : negara yang manjadikan budaya sebagai bagian yang tak bisa dipisahkan dalam berkomunikasi GAYA HIDUP DAN PENAMPILANanggapan dan pandangak kita terhadap diri sendiri menjadi modal untuk
1. bagaimana kita bertindak2. bersikap3. berkomunikasi4. berpikirkunci agar komunikasi berhasil1. dengarkan agar tetap pada jalur2. tentukan tujuan3. jangan bersikap hiper responsif4. jangan terburu-buru memberikan istruksi5. jika ragu cari sumbernyafaktor keberhasilan penunjang karier1. job description sebagai pegangan2. miliki keterampilan dasar yang prima3. gunakan nada yang ramah dan bersahabat4. kesederhanaan5. kekompakan sebagai team dengan atasan dan bawahan6. interpersonal skill (agama, etika, moral)7. wawasanlambang dalam komunikasi1. gerakan tubuh2. huruf, angka, gambar3. benda-benda tertentu4. warnakomunikator1. penampilan2. penguasaan masalah3. penguasaan bahasaetos komunikator1. kesiapan2. kesungguhan3. kepercayaan4. ketulusan5. ketenangan6. keramahan7. kesederhanaansikap komunikatorreseptif : bersikap menerima gagasanselektif : menyaring gagasandijesif : menyesuaikan dan memutuskan gagasan
asimilatif : memadukan gagasantransmitif : menyampaikan informasi yang didapatkan dengan cara metodologis