komunikasi
DESCRIPTION
komunikas[TRANSCRIPT
3.1 Sikap Profesional DokterSikap profesional seorang dokter ditunjukkan ketika dokter berhadapan dengantugasnya (dealing with task), yang berarti mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sesuaiperan dan fungsinya; mampu mengatur diri sendiri seperti ketepatan waktu, pembagiantugas profesi dengan tugas-tugas pribadi yang lain (dealing with one-self); dan mampumenghadapi berbagai macam tipe pasien serta mampu bekerja sama dengan profesikesehatan yang lain (dealing with others). Di dalam proses komunikasi dokter-pasien,sikap profesional ini penting untuk membangun rasa nyaman, aman, dan percaya padadokter, yang merupakan landasan bagi berlangsungnya komunikasi secara efektif(Silverman, 1998). Sikap profesional ini hendaknya dijalin terus-menerus sejak awalkonsultasi, selama proses konsultasi berlangsung, dan di akhir konsultasi.
3.2 Sesi Pengumpulan Informasianamnesis
3.3 Sesi Penyampaian Informasi
nasihat, sugesti atau motivasi dan konseling
3.4 SAJI, Langkah-langkah KomunikasiAda empat langkah yang terangkum dalam satu kata untuk melakukan komunikasi,yaitu SAJI (Poernomo, Ieda SS, Program Family Health Nutrition, Depkes RI, 1999).S = SalamA = Ajak BicaraJ = JelaskanI = Ingatkan
Salam:Beri salam, sapa dia, tunjukkan bahwa Anda bersedia meluangkan waktu untukberbicara dengannya.Ajak Bicara:Usahakan berkomunikasi secara dua arah. Jangan bicara sendiri. Dorong agar pasienmau dan dapat mengemukakan pikiran dan perasaannya. Tunjukkan bahwa doktermenghargai pendapatnya, dapat memahami kecemasannya, serta mengertiperasaannya. Dokter dapat menggunakan pertanyaan terbuka maupun tertutup dalamusaha menggali informasi.Jelaskan:Beri penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi perhatiannya, yang ingin diketahuinya,dan yang akan dijalani/dihadapinya agar ia tidak terjebak oleh pikirannya sendiri.Luruskan persepsi yang keliru. Berikan penjelasan mengenai penyakit, terapi, atauapapun secara jelas dan detil.Ingatkan:Percakapan yang dokter lakukan bersama pasien mungkin memasukkan berbagaimateri secara luas, yang tidak mudah diingatnya kembali. Di bagian akhir percakapan,ingatkan dia untuk hal-hal yang penting dan koreksi untuk persepsi yang keliru. Selalumelakukan klarifikasi apakah pasien telah mengerti benar, maupun klarifikasi terhadaphal-hal yang masih belum jelas bagi kedua belah pihak serta mengulang kembali akanpesan-pesan kesehatan yang penting.