komunikasi

48
I. Definisi Komunikasi Seorang wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi. Komunikasi merupakan dasar bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan, mendekati pelanggan, memimpin karyawan dan memotivasi. Seorang wirausaha sekalipun memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak dikomunikasikan kepada orang lain, maka hal tersebut menjadi tidak berguna. Menurut Ilik (2011), komunikasi menjadi salah satu elemen terpenting dalam menjalankan kewirausahaan. Hal tersebut dikarenakan seorang wirausahawan adalah seorang leader dan seorang leader mutlak harus mampu mendirect bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media; proses penyampaian bentuk interaksi gagasan kepada orang lain dan proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja. Kewirausahaan “Komunikasi” 1

Upload: marsya

Post on 07-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kewirausahaan

TRANSCRIPT

I. Definisi KomunikasiSeorang wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi. Komunikasi merupakan dasar bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan, mendekati pelanggan, memimpin karyawan dan memotivasi. Seorang wirausaha sekalipun memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak dikomunikasikan kepada orang lain, maka hal tersebut menjadi tidak berguna. Menurut Ilik (2011), komunikasi menjadi salah satu elemen terpenting dalam menjalankan kewirausahaan. Hal tersebut dikarenakan seorang wirausahawan adalah seorang leader dan seorang leader mutlak harus mampu mendirect bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media; proses penyampaian bentuk interaksi gagasan kepada orang lain dan proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja.Pengertian Para Ahli mengenai pengertian Komunikasi adalah:i. Chester I BernardKomunikasi adalah Suatu alat dimana orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.ii. Koontz ODonell:Komunikasi adalah Suatu pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain.iii. Everett M. Rogers, Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.) (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)

iv. Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)v. Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)vi. Harorl D. Lasswell, 1960. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 19, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.) (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 69, Dedy Mulyana)vii. Steven, Komunikasi Juga dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 19, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)viii. Raymond S. Ross, Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, yaitu jumlahnya sebanyak orang yang mendefinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.

II. Macam-Macam KomunikasiA. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena masusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukan nya dalam kehidupan segari- hari.Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi:1. Komunikasi lisan Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialaog dua orang, wawancara, rapat dan sebagainya. Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalmya komunikasi dengan telepon dan sebagainya.2. Komunikasi Tertulis Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu. Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek. Blangko- blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata- kata atau kalimat Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepaada banyak orang Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya aman, mudah dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.B. Komunikasi Menurut KelangsungannyaDalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut:1. Komunikasi Langsung Proses Komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.2. Komunikasi Tidak Langsung Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat- alat atau media komunikasi.C. Komunikasi Menurut Perilaku Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi :1. Komunikasi Formal Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya. Misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.2. Komunikasi Informal Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas desus, dan sebagainya.

3. Komunikasi Nonformal Komunikasi yang terjadi anatara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan. Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, inofrmal dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dan informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal. D. Komunikasi Menurut Maksud KomunikasiBila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dan komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Berpidato2. Memberi Ceramah 3. Memberi Prasaran4. Wawancara5. Memberi Perintah atau Tugas.Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.E. Komunikasi Menurut Ruang LingkupRuang lingkup terjadiqnya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Komunikasi Internal Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja. Komunikasi internal dapat dibedakan atas 3 macam :a. Komunikasi Vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainyab. Komunikasi Horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor diantara orang- orang yang mempunyai kedudukan sejajar.c. Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang- orang yang mempunyai keduudkan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal. 2. Komuniaksi Eksternal Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :a. Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainyab. Konperensi persc. Siaran televisi, radio, dan sebagainyad. Bakti Sosial, Pengabdian pada masyarakat, dan sebagainyaKomuikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.F. Komunikasi Menurut Aliran InformasiInformasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi.Maka komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :1. Komunikasi Satu Arah (Simplex)Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (One way communication). Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaa mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan.PengirimpesanMediaPesan

Penerimapesan

2. Komunikasi Dua Arah (Kompleks)Komunikasi yang bersifat timbal balik (Two ways communication) dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman.

PesanMediaPesan

EncoderDecoderUmpan balik

Umpan balik

3. Komunikasi ke atas Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan 4. Komunikasi ke bawah Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan5. Komunikasi kesamping Komunikasi yang terjadi diantara orang yang emmiliki kedudukan sejajar.Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

G. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja Dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja.Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :1. Komunikasi Jaringan kerja rantai Komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal. 2. Komunikasi Jaringan kerja lingkaran Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai3. Komunikasi jaringan bintang Komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek. H. Komunikasi Menurut Peranan IndividuKomunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain:1. Komunikasi antar individu dengan individu yang lainKomunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain.Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.2. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebihDalam komunikasi ini individu berperanan sebagai perantara atara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.I. Komunikasi Menurut Jumlah yang BerkomunikasiKomuniksi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :1. Komunikasi Perseorangan Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan. 2. Komunikasi Kelompok Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok. Maka komunikasi kelompok nampak lebih terbuka bila dibanding dengan komunikasi perseorangan. III. Unsur-Unsur KomunikasiParadigma Lasswell Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ? menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur :A. Komunikator Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator. 1. PenampilanKhusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seseorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.2. Penguasaan masalah Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-brtul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidak percayaan terhadap komunikaotr dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi timbal balik, yang lebih menguasai masalah akan cenderung memenangkan tujuan komunikasi. 3. Penguasaan bahasa Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa saja yang ingin kita sampaikan kepada audience itu. Tanpa penguasaan bahasa secara baik dapat menimbulkan kesalahan penafsiran ataupun menimbulkan ketidak percayaan terhadap komunikator. Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi tetapi juga oleh diri si komunikator. Fungsi komunikator adalah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat atau perilakunya. Komunikan yang dijadikan sasaran akan mengkaji siapa komunikator yang menyampaikan informasi itu. Jika informasi yang diutarakannya itu tidak sesuai dengan diri komunikator, betapapun tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan sesaui dengan yang diharapkan. a. Etos Komunikator Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar dan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan.Ciri efektif tidaknya komunikasi ditunjukkan oleh dampak kognitif, dampak afektif, dan dampak behavoral yang timbul pada komunikan. Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan akan komunikatif apabila terjadi proses psikologis yang sama antara insan-insan yang terlibat dalam proses tersebut. Dengan kata lain, informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan itu sama. Situasi komunikatif seperti itu akan terjadi bila terjadi etos pada diri komunikator. Etos tidak timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ad faktor-faktor penentu yang mendukungnya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:i. Kesiapan Seseorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukkan kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang- matang. Kesiapan ini akan tampak pada gaya komunikasi nya yang meyakinkan. Tampak oleh komunikan penguasaan komunikator mengenai materi yang dibahas. Pidato dengan persiapan yang matang kecil kemungkinan akan gagal. ii. Kesungguhan Seseorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukkan kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya. iii. KetulusanSeseorang komunikator harus membawakan kesan kepada khalayak, bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya. Ia harus hati- hati untuk menghindarkan kata-kata yang mengarah kepada kecurigaan terhadap ketidaktulusan komuikator. Cara yang terbaik bagi seorang komunikator adalah menumbuhkan faktor pendukung etos tersebut dengan kemampuan memproyeksikan kualitas ini kepada khalayak. iv. Kepercayaan Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia harus selamanya siap menghadapi segala situasi. v. Ketenangan Khalayak cenderung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan kata-kata. vi. Keramahan Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpatik komunikan kepadanya. Keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis. Lebih-lebih jika komunikator muncul dalam forum mengandung perdebatan. Ada kalanya dalam suatu forum timbul tanggapan salah seorang diantara yang hadir berupa kritik pedas. Dalam situasi seperti ini, sikap hormat komunikator dalam memberikan jawaban akan meluluhkan sikap emosional si pengeritik dan akan menimbulkan rasa simpati kepada komunikator. Jadi keramahan tidak saja ditunjukkan dengan ekspresi wajah, tetapi juga dengan gaya dan cara pengutarakan pduan pikiran dan perasaaannya.vii. Kesederhanaan Kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaan dan dalam gaya mengkomunikasikannya.b. Sikap komunikator Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri sesorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap, yaitu :a. Reseptif Reseptif berarti kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain, dari staf pimpinan, karyawan, teman, dan lain-lain. Bagi komunikator tidak akan ada ruginya untuk menerima gagasan dari orang lain, sebab tidak jarang sebuah gagasan semula dinilai buruk dapat dikembangkan sehingga menjadi suatu gagasan yang bermanfaat. b. Selektif Seperti halnya dengan faktor reseptif, faktor selektif pun penting bagi komunikator dalam peranannya selaku komunikan, sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik, jadi untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil. Tetapi dalam menerima pesan dari orang lain dalam bentuk gagasan atau informasi, ia harus selektif dalam rangka pembinaan profesinya untuk diabdikan kepada masyarakat. c. Dijestif Yang dimaksudkan dengan dijestif di sini adalah kemampuan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan dari pesan yang akan ia komunikasikan. Ia mampu melihat intinya yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dari pengaruh gagasan atau informasi tadi. d. Asimilatif Asimilatif berarti kemampuan komunikator dalam mengkorelasikan gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang telah ia miliki dalam benaknya yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamannya. Formulasi dari perpaduan kedua aspek tersebut dikembangkan sehingga menjadi konsep, suatu bahan untuk dikomunikasikan. e. Transmisif Transmisif mengandung makna kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif, dan konatif kepada orang lain.

B. Pesan Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingka laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikan akan selalu mengarahkan kepada tujuan akhir komunikasi itu.1. Penyampaian Pesan Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.2. Bentuk pesan : Informatif, persuasif, koersif a. Informatif Bersifat memberikan keterangan-keterangan / fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan, dalam situasi tertentu pesan informatif justru lebih berhasil daripada persuasif, misalnya jika audience adalah kalangan cendikiawan.b. Persuasif Beriisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran menusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri. Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.c. Koersif Penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.

Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :1. Umum Berisikan hal-hal yang umum dipahami oleh audience atau komunikasi, bukan soal-soal yang Cuma berarti atau dipahami oelh seseorang atau kelompok tertentu.2. Jelas dan Gamblang Pesan haruslah jelas dan gamblang, tidak samar-samar. Jika mengambil perumpamaan hendaknya perumpamaan yang senyata mungkin. Untuk tidak ditafsirkan menyimpang dari yang kita maksudkan, maka pesan tersebut benar-benar jelas. 3. Bahasa yang jelas Sejauh mungkin hindari menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh audience. Penggunaan bahasa yang tidak jelas yang cocok dengan komunikan situasi daerah dan kondisi dimana komunikasi. 4. Positif Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar atau melihat hal- hal yang tidak menyenangkan sirinya. Oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan atau diutarakan dalam bentuk positif. Kemukakanlah untuk lebih mendapatkan simpati dan menarik. 5. Seimbang Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrim dan selalu menentang baik dan buruk karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima oleh komunikan. 6. Penyesuaian dengan keinginanOrang-orang yang menjadi sasaran datau komunikan yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan atau kepentingan tertentu. Dalam hal ini komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat. C. Channel atau Saluran Channel adalah saluran penyampaian pesan, bisa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio, dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa. Disebut demikian karena sifatnya yang massal, misalnya televisi dan sebagainya. D. Komunikasi Komunikasi dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu personal, kelompok, dan massa. Dari segi sasarannya maka komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

1. Komunikasi personal Komunikasi yang ditujukan kepada sasaran tunggal. Bentuknya bisa tukar pikiran dan sebagainya. Komunikasi personal evektifitasnya paling tinggi karena komunikasinya timbal balik dan terkonsentrasi.2. Komunikasi kelompok Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Kelompok tertentu satu adalah suatu kumpulan manusia yang mempunyai hubungan sosial yang nyata pula. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok adalah : ceramah, breefing dan lain-lain. Komunikasi kelompok lebih efektif dalam pembentukan sikap personal daripada komunikasi massa namun kurang efisien, sebaliknya kurang efektif dibanding dengan komunikasi personal tapi lebih efisien. 3. Komunikasi massa Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa. Massa adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Komunikasi massa sangat efisien karena dapat menjangkau daerah yang luas dan audience yang praktis tak terbatas, namun komunikasi massa kurang efektif dalam pembentukan sifat pesona karena komunikasi massa tidak kemudian dapat langsung diterima oleh massa, tetapi melalui opinion leader ialah yang kemudian menterjemahkan apa yang disampaikan dalam komunikasi massa itu kepada komunikan. E. Efek Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai maka itu berarti komunikasi berhasil, demikian pula sebaliknya. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion, dan majority opinion. 1. Personal opinion Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang terhadap sesuatu masalah tertentu.2. Public Opinion Sering kita artikan sebagai endapat umum. Pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional. 3. Majority Opinion Pendapat sebagian terbesar dari publik atau masyarakat. Jika kita berbicara tentang opini atau pendapat maka kita sering mendengar opinion leader. Opinion leader ialah orang yang secara informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepada masyarakat. Opinion leader adalah tempat bertanya.Penegasan tentang unsur- unsur Proses Komunikasi itu sebagai berikut :A. Lingkungan komunikasiLingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki 3 (tiga) dimensi diantaranya :1. Fisik, adalah ruang di mana komunikasi berlangsung nyata atau berwujud.2. Sosial-psikologis, misalnya tata hubungan status di antara pihak yang terlibat, peran yang dijalankan orang dan aturan budaya masyarakat di mana orang-orang berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau.3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah di mana komunikasi berlangsung.Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi : yaitu masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fisik). Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. sehingga proses komunikasi tidak pernah statis.B. Sumber-PenerimaKita menggunakan istilah sumber (komunikator)-penerima (komunikan) sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara), sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Andamenerima pesan anda sendiri (mendengar diri sendiri, merasakan gerakan sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh sendiri) serta anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.

C. Enkoding-DekodingDalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding atau penyandian). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, maka kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding atau pemecahan sandi). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, sehingga dapat diuraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding. Oleh karenanya, kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder) dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumberpenerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).D. Kompetensi KomunikasiKompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetahuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya, kepatutan sentuhan, suara yang keras, kedekatan fisik) merupakan bagian dari kompetensi komunikasi. Dengan meningkatkan kompetensi, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata yaitu semakin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), maka makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.

E. PesanPesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra. Walaupun kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata atau isyarat, gerak dan mimik). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk dan tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.

F. SaluranSaluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, yaitu umumnya kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, inipun merupakan komunikasi (saluran taktil).

G. Umpan BalikUmpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan, misalnya dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.

H. GangguanGangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi, hal ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan dan walaupun tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Untuk itu menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima, serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.

IV. Kegunaan Mempelajari Iimu KomunikasiRuben and Steward (2005) menyatakan bahwa alasan mempelajari ilmu komunikasi adalah :A. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.Dalam kehidupan kita sehari-hari, komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi. Tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan esensial, manakala kita berkomunikasi dengan orang lain. Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan kita, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu komunikasi. Hal ini menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal sangat fundamental dalam kehidupan kita.B. Komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas kompleks.Komunikasi adalah suatu aktifitas kompleks dan menantang. Dalam hal ini ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai kompetensi komunikasi diperlulkan understanding dan suatu keterampilan sehingga komunikasi yang dilakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben and Steward (2005) menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan manusia.

C. Komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi efektif.Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif, memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain dan dapat menerima atas kehadiran ide-ide efektif melalui saluran saluran komunikasi. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/posisi tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan, serta lain sebagainya.

D. Suatu pendidikan tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi. Padahal sesungguhnya banyak yang tidak memilki keterampilan berkomunikasi yang baik, karena ternyata banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi nonverbal, ada keterampilan komunikasi dalam bentuk tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal, ataupun secara kelompok, sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan baik, dan lain-lain. Kadangkadang kita juga mengalami kegagalan dalam berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi, tetapi tidak memilki keterampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya, maka komunikasi itu perlu kita pelajari.E. Komunikasi adalah populer.Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai populer. Banyak bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang profesional lainnya, termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu komputer, dan lain-lain.Saat ini komunikasi sebagai ilmu sosial/perilaku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya.

V. Tujuan, Fungsi dan Bidang KomunikasiA. Tujuan Komunikasi : 1. Perubahan Sikap 2. Perubahan Pendapat 3. Perubahan Perilaku 4. Perubahan SosialB. Fungsi Komunikasi 1. Menyampaikan informasi2. Mendidik3. Menghibur4. MempengaruhiC. Bidang Komunikasi1. Komunikasi Sosial2. Komunikasi manajemen/ organisasional3. Komunikasi Perusahaan 4. Komunikasi Politik 5. Komunikasi InternasionalVI. Komunikasi OrganisasiAda tiga arah uum komunikasi dalam organisasi1. Komunikasi Vertikal dari atas ke bawah 2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas 3. Komunikasi HorizontalSeperti diketahui bahwa organisasi tidak hidup menyendiri terpisah dari lingkungannya. Oleh karena itu muncul bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi dari luar, atau eksternal. Informasi dari luar perlu dipelajari agar organisasi dapat berjalan memperoleh pengalaman dan memperbaiki hubungannya dengan masyarakat lingkungannya. Komunikasi Vertikal dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs intruction, yaitu pelaksanaan perintah-perintah pekerjaan, memberi penjelasan tentang kebiasaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa usulan dari bawahan, kritik, ataupun grapevine. Komunikasi horisontal, dapat terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat yang dapat terjadi seperti dalam konferensi, ceramah, pertemuan, informal. Fungsi Komunikasi dalam organisasi :a. Fungsi integratif, yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam organisasi.b. Fungsi Interaktif, yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyeseuaian baik antar sub sistem dalam organisasi ataupun dengan dunia lingkungannya.

VII. Hambatan KomunikasiDi dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver. Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunkasi tidak efektif yaitu :1. Status effect Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.1. Semantic Problems Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.1. Perceptual distorsion Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.1. Cultural Differences Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata jangan dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.1. Physical Distractions Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.1. Poor choice of communication channels Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.1. No Feed back Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

VIII. Hambatan Komunikasi dalam OrganisasiSalah satu karakteristik komunikasi antarmanusia menegaskan, bahwa tindak komunikasi akan mempunyai efek yang tidak dikehendaki. Pernyataan ini bermakna, bahwa apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan pada orang lain, tidak selalu diinterpretasikan sama dengan yang kita kehendaki. Kenyataan ini dapat terjadi dalamsetiap konteks komunikasi termasuk dalam konteks komunikasi organisasi. Berikut inidiuraikan beberapa hambatan komunikasi dalam organisasi. Menurut Muhammad (1995), hambatan komunikasi disebabkan karena terjadinya distorsi komunikasi, yaitukekurangan ketepatan atau perbedaan arti antara yang dimaksudkan oleh si pengirim dengan arti yang diinterpretasikan oleh si penerima. Dalam komunikasi organisasi terdapat dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya hambatan komunikasi, yaitu faktor personal dan faktor organisasi (Muhammad, 1995):A. Faktor PersonalFaktor personal biasanya berasal dari konsep kita mengenai komunikasi sebagai tingkah laku dan proses untuk memperlihatkan arti yang ditentukan. Suatu tingkah laku komunikasi mengaktifkan alat-alat indera kita seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan perasa. Pada suatu saat, kita dibombardir oleh bermacam-macam keterbatasan dalam proses komunikasi baik yang datang dari luar maupun yang datang dalam diri kita sendiri. Faktor utama yang memberikan kontribusi pada hambatan komunikasi adalah persepsi kita mengenai pemberian komunikasi tersebut. Persepsi adalah proses pengamatan, pemilihan, pengorganisasian stimulus yang sedang diamati dan membuat interpretasi mengenai pengamatan itu. Dengan demikian, persepsi berkenaan dengan penerimaan dan penginterpretasian informasi. Hal-hal yang berkenaan dengan persepsi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi adalah sebagai berikut:6. Orang Mengamati Sesuatu Secara Seleksi. Seleksi maksudnya adalah memusatkan perhatian pada beberapa stimulus dan mengabaikan stimulus yang lain. Dalam kenyataannya bila kita memusatkan pengamatan pada satu aspek dari satu situasi, kita harus mengabaikan aspek lain. Misalnya kita melihat ke luar jendela dan memusatkan perhatian pada kejadian di jalan raya, maka pada waktu itu kita kurang melihat apa yang terjadi dekat kita. Oleh karena ada kecenderungan manusia untuk menyeleksi pesan, menjadikan pesan yang seharusnya sampai pada seseorang tetapi tidak diterimanya. Hal ini tentu juga terjadi dalam organisasi. Misalnya seorang karyawan kalau sedang asyik memikirkan masalah keluarganya sambil bekerja, mungkin tidak akan mendengarkan bila temannya mengatakan agar menemui kepala bagiannya. Hal ini akan menghalangi penerimaan pesan dalam organisasi.6. Orang Melihat Sesuatu Konsisten dengan Apa yang Mereka Percaya. Persepsi kita mengenai sesuatu, dipengaruhi oleh cara kita bicara tentang orang, benda-benda dan kejadian-kejadian. Apa yang kita percaya dapat mengubah persepsi kita, misalnya bila kita percaya bahwa orang itu sangat pintar dan cerdas, kita akan cenderung melihat tingkah lakunya konsisten dengan kepercayaan kita tersebut.6. Bahasa itu Sendiri Kadang-kadang Kurang Tepat Dalam komunikasi, bahasa digunakan untuk menyatakan persepsi. Namun demikian kadang-kadang bahasa tidak dapat memberikan secara tepat apa yang seseorang maksudkan. Ketidaktepatan itu disebabkan karena kata-kata bukanlah hal yang menunjukkan keadaan sebenarnya, misalnya kata pimpinan belum tentu menunjukkan pimpinan pribadi, kata pohon bisa saja bukan objek pohon. Sesungguhnya bahasa yang tepat, dapat menunjukkan orang atau benda sebagaimana keadaan yang sesungguhnya.6. Arti Sebuah Pesan Terjadi pada Level Isi dan Relasi Suatu pesan berisi bahasa verbal dan nonverbal. Apa yang orang katakan dan bagaimana orang bertingkah laku, berkombinasi untuk mempertunjukkan pesan yang dimaksudkan. Tiap pesan dapat dianalisis menurut isi atau tanda dan menurut level relasi atau interpretasi. Hambatan komunikasi diakibatkan kegagalan mengenal informasi dan relasi serta membedakannya dari isi dan interpretasi.6. Tidak Adanya Konsistensi Bahasa Verbal dan NonverbalDalam kenyataan sehari-hari, sering dijumpai tidak ada konsistensi antara pesan verbal dan nonverbal, misalnya pesan verbal mengatakan ya tetapi dalam pesan nonverbal dapat disimpulkan tidak. Bila hal semacam ini terjadi, orang cenderung percaya pada pesan nonverbal. Pesan mungkin salah dimengerti, terganggu atau kurang tepat jika tingkah laku nonverbal gagal mendukung apa yang dikatakan pesan verbal.6. Pesan yang Meragukan Sering Mengarahkan pada GangguanKeraguan dapat diartikan sebagai tingkat ketidakpastian berhubungan dengan informasi atau tindakan. Jika suatu pernyataan seseorang meragukan, itu berarti kita tidak pasti apa yang dikatakan orang tersebut. Ada beberapa tipe keraguan diantaranya keraguan arti pesan, maksud pesan dan keraguan efek pesan. Keraguan arti pesan berkenaan dengan ketidakpastian perkiraan apa arti pesan sesungguhnya. Makin besar keraguan arti makin sulit pesan itu dipahami. Keraguan maksud pesan berkenaan dengan ketidakpastian menentukan mengapa pengirim pesan menyatakan atau menulis pesan tertentu dan kondisi tertentu. Tingkat ketidakpastian dapat menggambarkan mengapa orang berkomunikasi dengan mereka. Keraguan efek, berkenaan dengan ketidakpastian memprediksi atau memperkirakan konsekuensi yang mungkin dari suatu pesan. Seseorang mungkin gagal memahami suatu pesan atau mendapat gangguan dalam mengartikannya karena tidak sanggup menentukan apa arti yang dimaksudkan oleh si pengirim, mengapa pesan itu dikirimkan dan apa konsekuensi dari pemahaman pesan tersebut.6. Kecenderungan Memori ke Arah Penajaman dan Penyamarataan Detail Orang mempunyai beberapa pola sistem memori yang mengarah pada hambatan komunikasi verbal. Beberapa kajian menemukan bahwa individu yang mempunyai pola memori penyamarataan, mempunyai lebih sedikit memori kejadian atau cerita dan cenderung memperlihatkan kehilangan dan memodifikasi keseluruhan struktur dari cerita, daripada orang yang mempunyai pola memori penajaman. Orang yang suka menyamaratakan, kebanyakan kehilangan tema, kehilangan cerita secara menyeluruh dan memperhatikan penambahan pesan yang bersifat bagian-bagian daripada orang yang tajam memorinya.B. Faktor OrganisasiAda beberapa hal dalam lingkungan organisasi yang ikut memberikan kontribusi terhadap adanya hambatan komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut:6. Kedudukan atau Posisi dalam OrganisasiKedudukan atau posisi dalam organisasi mempengaruhi cara orang berkomunikasi. Anggota-anggota fungsional organisasi yang menduduki posisi dengan tugas dan otoritas yang ditetapkan untuk itu akan mempunyai pandangan dan sistem nilai yang berbeda dengan orang lain yang mempunyai kedudukan yang berbeda Tiap-tiap posisi dalam organisasi menuntut bahwa orang yang menduduki posisi itu, harus mempersepsi dan berkomunikasi dari pandangan posisinya.6. Hierarkhi dalam OrganisasiSusunan posisi dalam bentuk hierarkhi menggambarkan bahwa ada orang yang menduduki posisi superior dan yang lainnya bawahan. Hirarkhi hubungan atasan dan bawahan ini mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi. Diantara mereka terdapat perbedaan dalam persepsi status. Orang yang menduduki tempat yang lebih tinggi mempunyai kontrol yang lebih banyak daripada orang yang ditempatkan pada bagian bawah. Informasi mungkin terganggu ke atas karena bawahan harus hati-hati untuk membicarakan sesuatu yang menarik bagi atasannya untuk didengar dan menghindarkan topik atau cara penyampaian yang sensitif terhadap atasannya.6. Keterbatasan BerkomunikasiKeterbatasan yang ditentukan oleh organisasi yaitu seseorang boleh berkomunikasi dengan yang lain dan ketentuan siapa yang boleh membuat keputusan, mempengaruhi cara anggota organisasi berkomunikasi.6. Hubungan yang Tidak PersonalHubungan yang tidak personal dalam organisasi mempengaruhi cara orang berkomunikasi. Salah satu dari karakteristik organisasi formal adalah hubungan yang bersifat formal dan tidak personal. Hubungan-hubungan yang tidak bersifat personal ini mengarah kepada tekanan-tekanan yang bersifat emosional. Organisasi terdiri dari individu yang tidak dapat mengkomunikasikan perasaan mereka. 6. Sistem Aturan dan KebijaksanaanSistem aturan, kebijaksanaan dan aturan-aturan yang berkenaan dengan pemikiran, dan perbuatan, mempengaruhi cara-cara orang berkomunikasi. Pemakaian aturan dan kebijaksanaan yang kaku mengarahkan ketidakmampuan membuat persetujuan dan mengarahkan pada hubungan yang tidak personal dan kurangnya komunikasi yang bersifat emosional.6. Spesialisasi TugasSpesialisasi tugas mempersempit persepsi seseorang dan mempengaruhi cara orang berkomunikasi. Individu mengenali bidang keahlian mereka masing-masing dan gagal mengintegrasikan tugasnya dengan bagian lain. Akibatnya seringkali terjadi penundaan arus komunikasi atau mengelakkan menyampaikan informasi dari orang ke orang lain. Akibat lain dari spesialisasi tugas adalah timbulnya sikap untuk pemilikan informasi. Sikap ini tidak mendukung kerja kelompok yang efisien.6. Ketidakpedulian PimpinanKetidakpedulian pimpinan organisasi juga merupakan penghambat dalam proses komunikasi. Ada beberapa hal yang memberikan sumbangan terhadap sikap tidak peduli itu:a. Pimpinan sering gagal mengirim pesan yang dibutuhkan karyawan karena mereka mengira orang telah mengetahuinya, sehingga pimpinan itu malas, menangguhkan atau cenderung menahan informasi.b. Keasyikan mungkin terjadi, karena pimpinan terlalu berpusat pada dirinya sehingga mereka tidak mendengar orang lain secara efektif atau bersikap tidak mempedulikan orang lain.6. PrestisePrestise datang dari bermacam-macam bentuk seperti besarnya kantor atau ruang kerja, kemewahan perabotan kantor dan mobil kantor. Apapun bentuknya prestise itu merupakan penghambat komunikasi diantara orang yang berbeda levelnya dalam organisasi. Prestise menjadikan komunikasi antara orang yang memiliki prestise tinggi dengan yang rendah menjadi tidak lancar atau bebas.6. Jaringan KomunikasiHambatan lain juga dapat disebabkan oleh banyaknya tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui oleh suatu pesan. Pesan yang dikirimkan secara seri atau berantai banyak cenderung diubah oleh si penerima sebelum dilanjutkan pengirimannya. Menurut Lewis (1987) hanya kira-kira 30% pesan yang dikirim secara berantai, sesuai dengan aslinya. Makin banyak mata rantai yang dilalui oleh pesan, makin memungkinkan pesan tersebut akan salah diartikan.IX. Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam OrganisasiSecara umum, ada empat cara yang dapat dilakukan oleh anggota organisasi untuk mengurangi hambatan komunikasi, sehingga terdapat adanya ketepatan komunikasi dalam suatu organisasi. Keempat cara tersebut dikemukakan oleh Down dalam Pace dan Faules (1989) sebagai berikut:8. Menetapkan Lebih dari Satu Saluran KomunikasiBila seorang karyawan atau pimpinan merasa bahwa informasi yang dia terima mungkin mendapat gangguan maka salah satu cara unutk menemukan gangguan tersebut adalah dengan mengkonfirmasikan pesan itu dengan berbagai sumber pesan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut:a. Menggunakan sumber informasi di luar organisasi, termasuk materi yang telahdipublikasikan, teman dari organisasi lain, langganan organisasi, orang yang memberikan bantuan terhadap organisasi, kenalan, kontak yang bersifat politikdan desus-desus.b. Menciptakan bidang tanggungjawab yang tumpang tindih diantara karyawansehingga adanya kompetisi dalam proses komunikasi. Tiap orang dalam bagian itu akan mengetahui apabila laporannya kurang tepat, maka akan dibantah oleh karyawan lainnya. Misalnya seorang pimpinan menerima tiga laporan yang berbeda mengenai satu hal. Mana yang benar dari tiga laporan tersebut, pimpinan tidak tahu sehingga perlu diteliti lebih dahulu.8. Menciptakan Prosedur untuk Mengimbangi DistorsiSeorang pimpinan hendaknya mengidentifikasi hambatan komunikasi dalam organisasi yang berasal dari faktor personal maupun dari faktor organisasi dengan teliti, sehingga dia dapat mengenal mana informasi yang lebih dekat pada yang asli. Jika seseorang tidak dapat mengetahui macam distorsi yang ada dalam suatu laporan, dia akan mendapat kesulitan dalam membuat penyesuaian. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah tidak menggunakan informasi itu untuk pembuatan keputusan.8. Menghilangkan Perantara Pembuat Keputusan dengan Pemberi Informasi Cara ini dapat dilakukan dengan memelihara struktur organisasi yang mendatar atau dengan menggunakan bermacam-macam strategi langsung. Dengan mengurangi jumlah mata rantai jaringan komunikasi maka hambatan komunikasi yang menyebabkan distorsi komunikasi akan berkurang. Penggunaan struktur organisasi yang datar dapat memperkecil terjadinya distorsi dalam komunikasi vertikal karena kurangnya jumlah tingkat yang dilalui oleh suatu pesan.8. Mengembangkan Pembuktian Ganguan Pesan Salah satu cara untuk mengurangi gangguan adalah menciptakan sistem pesan yang tidak boleh mengubah arti pesan selama dalam pengiriman. Untuk membuktikan tidak ada distorsi, suatu pesan harus dapat dikirimkan tanpa penyingkatan atau perluasan diantara sumber dan tujuan sipenerima. Oleh karena itu perlu kehati-hatian mempersiapkan kode-kode dan informasi yang bersifat kuantitatif, sehingga diperlukan adanya pemilihan atau pengurangan pengkualifikasian, penukaran penekanan, istilah yang meragukan dan faktor persepsi serta bahasa yang mempengaruhi kebanyakan pesan.Kewirausahaan Komunikasi30