komponen literasi informasi yang dilaksanakan di …eprints.ums.ac.id/78294/11/naskah...
TRANSCRIPT
KOMPONEN LITERASI INFORMASI YANG
DILAKSANAKAN DI SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN
SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
Chrisda Pradheeta Yogyvema
A510150159
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
KOMPONEN LITERASI INFORMASI YANG DILAKSANAKAN DI SD
MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
CHRISDA PRADHEETA YOGYVEMA
A510150159
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
(Fitri Puji Rahmawati, S.Pd, M.Hum)
NIDN. 0615057802
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KOMPONEN LITERASI INFORMASI YANG DILAKSANAKAN DI SD
MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA
OLEH
CHRISDA PRADHEETA YOGYVEMA
A510150159
Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Selasa, 20 Agustus 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Fitri Puji Rahmawati, S.Pd, M.Hum (…………………..)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Nur Amalia, S.S, M.Teach (…………………..)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Almuntaqo Zainuddin, M.Pd (…………………..)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
(Prof, Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum)
NIP. 196504281993031001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di
atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 22 Agustus 2019
Penulis
Chrisda Pradheeta Yogyvema
A510150159
1
KOMPONEN LITERASI INFORMASI YANG DILAKSANAKAN DI SD
MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) Persepsi warga sekolah terhadap
gerakan literasi sekolah berbasis multimedia di SD Muhammadiyah 1 Ketelan
Surakarta. 2) Mengetahui bentuk-bentuk literasi di SD Muhammadiyah 1 Ketelan
Surakarta. 3) Mengetahui peran warga sekolah dalam literasi berbasis multimedia.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan desain penelitian studi
kasus. Informan dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, karyawan,
siswa dan wali murid. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi
dan dokumentasi. Data yang terkumpul dilakukan pemeriksaan keabshaan data,
menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah: (1) Persepsi warga sekolah
terhadap literasi berbasis multimedia. (2) Komponen literasi informasi yang
diterapkan, yang mana bentuk tersebut merupakan bentuk literasi yang meliputi
literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi tekhnologi dan literasi
visual. (3) Peran warga sekolah terhadap literasi sekolah berbasis multimedia.
Kata kunci : gerakan literasi sekolah, literasi, informasi
Abstract
The purpose of this study to determine: 1) Perceptions of school community
against school-based multimedia literacy movement in SD Muhammadiyah 1
Surakarta Ketelan. 2) Determine the forms of literacy in SD Muhammadiyah 1
Surakarta Ketelan. 3) Determine the role of the school community in a
multimedia-based literacy. The research is a qualitative descriptive case study
research design. Informants of this research is the principal, teachers, staff,
students and parents. The technique of collecting data through interviews,
observation and documentation. Data collected keabshaan examination data, using
triangulation. The results of this study are: (1) Perceptions of school community
to literacy-based multimedia. (2) The components of information literacy applied,
which is a form of literary form that includes basic literacy, library literacy, media
literacy, technology literacy and visual literacy. (3) The role of the school
community against school literacy-based multimedia.
Keywords : school literacy movement, literacy, information
1. PENDAHULUAN
Minat membaca yang rendah dan membaca masyarakat pada era ini di Indonesia
yang berkaitan dengan tingkat pendidikan di negara ini. Minat dari membaca
mengarah pada tingkat sangat rendah, sebab karena adanya penyebab-penyebab
tertentu antara lain yaitu malas, lingkungan yang terbatas sehingga menjadi
kurang mendukung, tidak ada pembiasaan membaca, terlalu banyak hiburan yang
2
mudah dan murah, minimnya bacaan dan terlalu mahalnya harga buku, serta tidak
ada rencana atau jadwal yang khusus. Literasi merupakan suatu kemampuan
membaca serta menulis, banyak orang mengenal dengan sebutan melek aksara.
Literasi ialah keterampilan penting dalam hidup. Sebagian besar proses
pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi Faradina
(2017:61). Maka dari itu, pihak pemerintah mengadakan program melalui
Permendikbud No. 22 Tahun 2015 yaitu, suatu gerakan yang sering disebut
Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Menurut Ahmadi (2017:20) Gerakan Literasi
Sekolah merupakan kegiatan atau upaya yang bersifat partisipatif didalamnya
yang melibatkan antara sekolah, guru, pelajar, anggota, sekolah, pengawas
sekolah, komite sekolah, tenaga kependidikan, akademisi, media massa penerbit,
komunitas, maupun wali murid serta siapapun tokoh masyarakat yang dapat
mewakili.
Menurut Prasetyarini (2016:54) mengatakan bahwa komponen literasi
informasi yang pemahami sebagai kemampuan yang bersifat generik pada
kompetensi melalui kunci untuk meningkatkan suatu kemampuan informasi dan
belajar mandiri dalam pembelajaran sepanjang hayat yang terdiri dari literasi dini,
literasi dasar, literasi perpustkaan, literasi media, literasi visual, dan literasi
teknologi. Sebelum berkembangnya dunia teknologi informasi, bahwa multimedia
dipandang sebagai suatu pemanfaatan banyak media yang digunakan dalam suatu
proses interaksi penyampaian pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan,
salah satunya dalam konteks pembelajaran antara guru dan peserta didik. Menurut
Almarabeh (2015:2) menyatakan bahwa multimedia merupakan suatu campuran
yang hemat bagi berbagai media massa seperti audio, teks, maupun video atau
dapat berarti sebagai pengembangan sebuah paket perangkat keras dan juga
perangkat lunak yang berbasis komputer serta dibuat dalam skala massal dan
belum individualisasi dari penggunaan serta pembelajarannya. Menurut Stephen
(2016:3) mengatakan bahwa penggunaan dari multimedia berbasis digital tidak
memenuhi dengan apa yang sudah berpartisipasi pada persepsi yang bersifat
kognitif serta persepsi yang rendah kemampuan pada peserta didik. Sudah banyak
yang mengamati mengenai pemanfaatan multimedia berbasis digital yang ternyata
3
belum maksimal dalam pendekatan pada pengajaran yang telah diterapkan di
sekolah-sekolah di Indonesia. Pada bagian ini akan dikaitakan dengan suatu media
pembelajaran fungsi media, jenis media, dan juga pemanfaatan suatu media
berbasis komputer sebagai media pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai
multimedia yang interaktif.
Literasi berbasis multimedia, literasi sangat dipercaya masyarakat yang maju
karena dianggap menjadi kebutuhan penting bagi manusia sebagai masyarakat
didunia yang bergerak dengan cepat. Rusman (2011:60) mengatakan bahwa
pembelajaran berbasis multimedia adalah suatu kegiatan pembelajaran yang telah
memanfaatkan media komputer untuk membuat dan menggabungkan suatu teks,
audio, grafik, gambar bergerak yaitu animasi atau video dengan menggabungkan
kedua komponen link serta menggabungkan tool yang memungkinkan bagi
seseorang penggunai untuk melakukan navigasi, berkreasi, berinteraksi, serta
berkomunikasi juga. Multimedia sudah menjadi salah satu cara yang dilakukan
untuk pembelajaran bagi literasi di sekolah-sekolah dan khususnya Sekolah Dasar
yang berupa kegiatan seperti pemutaran video edukatif, penggunaan powerpoint,
dan lain sebagainya. Multimedia yaitu perpaduan dari berbagai macam media
yang berupa sound, teks, grafik, gambar, animasi, dan video interaksi serta
lainnya. Penggunaan media berbasis multimedia sangatlah bermanfaat bagi
peserta didik yang khususnya pada tingkat Sekolah Dasar, karena penggunaan dari
multimedia ini selain menyenangkan juga bermanfaat. Literasi multimedia juga
dapat membantu untuk membangun masyarakat ataupun peserta didik agar dapat
melek literasi dan juga melek terhadap teknologi yang sudah dimulai sejak usia
dini. Selain itu, masyarakat dan juga peserta didik dapat mengembangkan dari
segi kemampuan multiliterasi yang selanjutnya.
2. METODE
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif, yaitu dari data dan fakta
yang diperoleh dalam penelitian ditarik kesimpulan dalam bentuk kalimat
pernyataan serta hasil penelitian dapat memberikan gambaran tentang keadaan
yang terjadi pada saat penelitian. Penelitian kualitatif menyajikan data yang
4
diperoleh secara lebih lengkap, lebih mendalam, dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat tercapai. Dipakai untuk mengambil kesimpulan pada bentuk dari
kalimat pernyataan serta menjelaskan tentang pola-pola yang berhubungan dengan
fenomena yang ada dan mengidentifikasi hubungan-hubungan dari fenomena
yang telah mempengaruhi tersebut Sugiyono (2017:19). Pada penelitian ini
penulis menggunakan desain penelitian studi kasus dengan bentuk penelitian
secara mendalam tentang individu, organisasi, kelompok, program kegiatan, dan
lainnya dalam waktu tertentu. Tujuannya memperoleh deskripsi secara utuh dan
mendalam dari suatu entitas. Data studi kasus didapat dari wawancara, observasi
dan studi dokumentasi.
Subjek dari penelitian ini yakni seluruh warga sekolah meliputi kepala
sekolah, guru kelas, karyawan, siswa dan juga wali murid. Lokasi tempat
penelitian ialah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang beralamatkan di Jl.
Kartini No.1, RT01/RW09, Ketelan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa
Tengah. Objek pada penelitian ialah segala suatu hal yang berhubungan dengan
inovasi gerakan literasi berbasis multimedia.
Data tersebut akan diperoleh dari keterangan pada subyek penelitian dan
data yang telah diperoleh oleh peneliti.
Teknik dari pengumpulan data yang diperoleh merupakan langkah yang
paling penting dalam proses penelitian. Peneliti tidak pernah mendapatkan data
dengan memenuhi standar data yang telah ditetapkan Sugiyono (2015:308).
Dalam penelitian ini digunakannya metode-metode yakni, metode observasi,
metode wawancara, dan metode dokumentasi. Metode observasi yakni, cara
mengumpulkan suatu data dengan menyelidiki langsung pada suatu tempat objek
penelitian. Metode wawancara dilakukan secara mendalam kepada subyek yang
diteliti dengan tanya jawab yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya. Metode dokumentasi, bertujuan untuk
menguatkan penelitian yang dilakukan dari metode wawancara ataupun metode
observasi.
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Persepsi warga sekolah terhadap gerakan literasi sekolah berbasis
multimedia di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta
Persepsi warga sekolah terhadap program literasi berbasis multimedia di SD
Muhammadiyah 1 Ketelan mendapat tanggapan yang baik, mulai dari kepala
sekolah, guru, karyawan serta orang tua yang mengatakan bahwa literasi
multimedia sangat penting karena sebagai dasar untuk menangkap informasi.
Program ini yang telah diharapkan sesuai dengan tujuannya oleh pihak sekolah
sebagai penerapan gerakan literasi di sekolah yang berbasis multimedia. Karna
dengan program ini, yang diharapkan adalah siswa dapat meningkat dalam hal
minat baca, menulis, berhitung serta berpikir secara kritis. Dibuktikan dengan
Musthafa dalam Kharizmi (2015:13) mengemukakan bahwa literasi dalam bentuk
yang paling fundamental itu mengandung pengertian kemampuan menulis,
membaca, dan berpikir kritis. Pengertian tersebut mengandung arti yaitu
seseorang yang literat ialah seseorang yang dapat menulis dan membaca disertai
dengan kemampuan dapat mengolah informasi yang telah didapat dari aktivitas
menulis serta membaca tersebut.
Gerakan literasi sekolah berbasis multimedia di SD ini salah satunya yaitu
e-money sudah lima tahun diterapkan. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
kepala sekolah dan juga guru kelas yang mengatakan hal serupa. E-money di SD
ini adalah salah satu cara bagi SD Muhammadiyah 1 bertransaksi sekaligus
mengenali kepada peserta didik mengenai berliterasi menggunakan media. Terkait
hal tersebut pihak sekolah tidak hanya tertuju pada satu situasi saja, karena agar
peserta didik juga dapat membaca simbol-simbol. Literasi tidak hanya menulis,
membaca, tetapi mencakup aspek keterampilan berpikir dengan menggunakan
sumber-sumber yaitu pengetahuan dalam bentuk visual, cetak, auditori, dan digital
Wiedarti (2016:8). Bagi sekolah ini, literasi memang sangatlah penting karena
pengetahuan tidak dapat di dapatkan tanpa adanya membaca.
Reaksi warga sekolah seperti kepala sekolah, guru, karyawan, siswa dan
orang tua siswa mengenai literasi berbasis multimedia sangat mendukung. Karena
dengan adanya literasi multimedia di sekolah ini membuat kesan tersendiri
6
terhadap sekolah. Selain itu literasi ini juga menjadi suatu inovasi yang dilakukan
sekolah agar tidak tertingal. Selain itu, program ini sebenarnya juga masuk ke
dalam misi dan tujuan sekolah agar peserta didik dapat menguasi serta
mengembangkan IPTEK yang tuangkan oleh sekolah dalam bentuk pembelajaran
yaitu literasi. Kesadaran dalam literasi memang harus dipaksa, yaitu dengan
strategi yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi Antoro (2017:63).
Dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah berbasis multimedia di SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta ini diperlukan kerja sama antara guru kelas,
kepala sekolah, karyawan, siswa bahkan sampai dengan orang tua siswa untuk
mewujudkan tujuan dari literasi multimedia. Orang tua merupakan salah satu
unsur penting pada subjek sosialisasi sekolah. Kerja sama yang dilakukan dengan
orang tua sangat berpengaruh besar dalam penerapan Gerakan Literasi Sekolah
(GLS). Sosialisasi mengenai literasi dapat disampaikan melalui berbagai strategi
yaitu mading atau rapat yang melibatkan orang tua siswa, dan Komite Sekolah
Antoro (2017:55). Pengelolaan, pengawasan serta pengontrolan memang
melibatkan pihak sekolah teruma kepala sekolah yang berperan menjadi pihak
yang utama dalam mewujudkan tujuan yang ada sesuai dengan harapan yang
diinginkan. Guru kelas pun ikut berperan sebagai fasilitator bagi siswa-siswanya
dalam mewujudkan gerakan literasi berbasis multimedia. Langkah yang harus
dilakukan salah satunya ialah dengan sosialisasi. Kepala Sekolah mengadakan
rapat secara internal dengan guru yang bertujuan untuk mengenalkan mereka
tentang pengertian dari literasi, cakupan, serta perubahan yang akan dituju Antoro
(2017:55). Dalam melakukan perngontrolan pada program gerakan literasi sekolah
berbasis multimedia tersebut kepala sekolah mengadakan pemantauan serta
evaluasi secara rutin yang berkaitan dengan gerakan literasi berbasis multimedia
ini.
3.2 Peran warga sekolah terhadap literasi sekolah berbasis multimedia di SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta
Masyarakat pada era global dituntut untuk beradaptasi atas kemajuan teknologi
dan pembaruan. Menurut Deklarasi Praha (Unesco, 2003) dalam Wiedarti
(2016:1) pentingnya literasi informasi yaitu dalam kemampuan untuk memahami,
7
mencari, mengevaluasi secara kritis, serta dapat mengelola informasi menjadi
suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan kehidupan pribadi serta
sosialnya. Maka dari itu, warga sekolah yaitu orang tua, karyawan, siswa, guru
maupun kepala sekolah sangat berperan pada program ini yaitu dengan kepala
sekolah, guru, dan karyawan menjadi fasilitator bagi siswa pada saat di sekolah.
Selanjutnya yaitu orang tua siswa juga berperan sebagai fasilitator, hanya saja
bertugas pada saat siswa sedang belajar dirumah. Sedangkan siswa itu sendiri
berperan sebagai sasaran bagi pihak sekolah agar siswa dapat menumbuhkan budi
perketinya dan minat membaca yang tinggi serta mempunyai budaya membaca
sebagai bagian dari tujuan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sendiri. Literasi
sendiri berperan memberikan pencerahan dan perubahan yang tidak terpisahkan
dari dunia pendidikan. Literasi juga menjadi sarana nagi peserta didik dalam
memahami, mengenal, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya saat di sekolah.
Literasi juga berhubungan dengan kehidupan untuk peserta didik, baik di sekolah,
di rumah maupun di lingkungan sekitarnya Wiedarti (2016:2).
3.3 Komponen literasi informasi sekolah yang diterapkan di SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta
Komponen literasi informasi yang diterapkan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan
terdapat 4 jenis yakni : (1) literasi dasar, (2) literasi perpustakaan, (3) literasi
media yaitu e-money, (4) literasi visual dan (5) literasi teknologi. Literasi dasar
yang dilakukan dengan siswa melakukan aktivitas literasi seperti membaca
melalui buku teks dan menulis pada saat proses pembelajaran di kelas dan juga
tersedianya pojok baca yang nyaman di setiap kelasnya dengan di hiasi berbagai
macam tempelan-tempelan yang menarik dan juga di fasilitasi tikar bahkan bantal
agar siswa mempunyai peningkatan dalam minat membacanya. Literasi berbasis
perpustakaan yaitu dimana siswa yang keperpustakan sudah di anggap melakukan
literasi tersebut. Literasi visual, dimana siswa yang secara sengaja atau tidak
sengaja melakukan kegiatan dengan membaca simbol-simbol dan lain sebagainya.
Selain itu, literasi teknologi dimana melakukan pembelajaran di dalam kelas yang
menggunakan debuah teknologi seperti perangkat keras maupun perangkat lunak
yang mana bias berupa media cetak dan dapat mengakses internet. Selanjutnya
8
adalah literasi berbasis multimedia yang tersedia ialah salah satunya penerapan e-
money yang diterapkan untuk siswa dalam bertransaksi dilingkungan sekolah.
Gerakan literasi sekolah berbasis multimedia memiliki peranan yang sangat
penting karena adanya gerakan literasi multimedia ini yang menjadikan pihak
sekolah mengaktifkan minat baca pada siswa di sekolah yang mana nantinya akan
diterapkan di rumah. Multimedia ialah suatu kegiatan pembelajaran yang sudah
memanfaatkan komputer untuk menggabungkan dan membuat sesuatunya seperti
teks, gambar, audio serta grafik yang memungkinkan pengguna untuk bereaksi
ataupun berinteraksi serta berkomunikasi Rusman (2011:60).
Hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah, dan guru kelas
mengatakan program gerakan literasi sekolah berbasis multimedia memiliki
banyak keuntungan yang telah diperoleh salah satunya ialah rasa ingin tau siswa
pada saat dikelas menjadi lebih meningkat serta siswa juga mulai berpikir secara
kritis pada saat proses kegiatan belajar dan mengajar dan siswa juga mampu untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri, di buktikan dengan teori menurut Kharizmi
(2015:17) yang mengatakan bahwa kesadaran dalam berliterasi itu sangat penting
untuk ditumbuh serta kembangkan, karena dapat membuat para peserta didik kita
akan menjadi cerdas dalam melihat pada masalah di dalam kehidupan peserta
didiknya. Berdasarkan pada teori tersebut yang memiliki kesesuaian dengan apa
yang sudah diteliti oleh peneliti yaitu seperti telah merangsangnya minat baca dari
guru maupun siswanya sendiri. Keuntungan lainnya ialah bahwa terbukti dengan
diterapkannya program tersebut menjadikan beberapa siswa menjadi gemar
membaca dan ada peningkatan dalam menguasai matematika serta mudah
memahami kosakata yang ada daripada siswa lain yang jarang membaca. Kegiatan
membaca terbukti dapat meningkatkan kecerdasan pada logika dan linguistik
seseorang. Siswa yang gemar membaca akan mempunyai perbendaharaan kata
yang terus bertambah, maka semakin sering siswa membaca maka kemampuan
menyerap serta memahami hal baru akan terus bertambah karena otak siswa
tesebut terlatih dalam mengolah informasi. Selain itu juga keuntungan bagi siswa
ialah dapat menilai dari berbagai macam sudut pandang yang ada, menyeluruh,
terbuka serta mampu menganalis sehingga saat siswa menghadapi suatu situasi
9
atau permasalahan bahkan konflik yang akan membuat pikiran siswa tersebut
secara otomatis melakukan analisis ilmiah dan dapat memahami, mencerna,
menilai, dan juga memutuskan dengan berbagai macam pertimbangan.
4. PENUTUP
Gerakan literasi dinilai sangat penting oleh warga sekolah, karena gerakan literasi
menjadi dasar agar seseorang dapat mencerna informasi melalui kegiatan literasi
dan sebagai dasar bagi pembelajaran. Program ini yang telah diharapkan sesuai
dengan tujuannya oleh pihak sekolah sebagai penerapan gerakan literasi di
sekolah yang berbasis multimedia. Karna dengan program ini, yang diharapkan
adalah siswa dapat meningkat dalam hal minat baca, menulis, berhitung serta
berpikir secara kritis. Literasi tersebut diterapkan karena sekolah mempunyai
tujuan yaitu menekankan lebih kepada siswa pada teknologi agar terciptanya
siswa yang berkarakter serta berkompetensi dalam bidang TIK seperti yang
disebutkan pada misi sekolah.
Pentingnya literasi informasi yaitu dalam kemampuan untuk memahami,
mencari, mengevaluasi secara kritis, serta dapat mengelola informasi menjadi
suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan kehidupan pribadi serta
sosialnya. Maka dari itu kepala sekolah, guru, dan karyawan berperan menjadi
fasilitator bagi siswa pada saat di sekolah. Selanjutnya yaitu orang tua siswa yang
berperan sebagai fasilitator yang bertugas pada saat siswa sedang belajar dirumah.
Sedangkan siswa itu sendiri berperan sebagai sasaran bagi pihak sekolah agar
siswa dapat menumbuhkan budi perketinya dan minat membaca yang tinggi serta
mempunyai budaya membaca. Sebuah inovasi yang dibuat menjadi suatu gerakan
yaitu literasi berbasis multimedia yang mempunyai bermacam-macam bentuk
literasi yang lainnya di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, seperti: (1) literasi dasar,
(2) literasi perpustakaan, (3) literasi media yaitu e-money, (4) literasi visual dan
(5) literasi teknologi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Anas. and Yulianto Bambang. 2017. “Descriptive-Analytical Studies of
Literacy Movement in Indonesia, 2003- 2017.” International journal of
humanities and cultural studies issn 2356-5926. Vol. 4 Issue 3. Diakses
pada 12 November 2018
(https://www.ijhcs.com/index.php/ijhcs/article/download/3141/2949).
Almarabeh, Hilal. and Ehab F. Amer. 2016. “The Effectiveness of Multimedia
Learning Tools in Education.” ISSN: 2277 128X. Volume 5, Issue 12,
December 2015. Diakses pada 4 November 2018.
(https://www.researchgate.net/publication/290429349_The_Effectiveness_of_Multimedia_Learning_Tools_in_Education).
Amalia, Nur. 2016. “Narrative Writing Intervention Plan: Analysis of Students’
Literacy Learning Needs.” The 1st International Conference on Language,
Literature and Teaching. ISSN 2549-5607. Diakses pada 30 April 2019.
(https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9239/E57.pdf?sequence=1&isAllowed=y).
Antoro, Billy. 2017. Gerakan Literasi Sekolah dari Pucuk Hingga Akar Sebuah
Refleksi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Chairil, Moh. Asmawan. 2018. “Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah Dalam Mendukung Gerakan Literasi Sekolah.” Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569. Vol 28, No.1 Juni
2018. Diakses pada 23 Maret 2019.
(http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/download/6771/4098).
Fakhrur, Saifudin M. dan Iis Ani Safitri. 2015. “Optimalisasi Pembelajaran
Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Di Sekolah Dasar.” Seminar
Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015. ISSN: 2477‐636X. Diakses
pada 28 April 2019
(https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6354/M%20Fakhrur%20Saifudin.pdf?sequence=1&isAllowed=y).
Faradina, Nindya. 2017. “Pengaruh Program Gerakan Literasi Sekolah Terhadap
Minat Baca Siswa di SD Islam Terpadu Muhammadiyah An-Najah
Jatinom Klaten.” Jurnal Hanata Widya. Vol. 6 No. 8. Diakses pada 12
November 2018
(http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fipmp/article/view/9280)
Fazilla, Sarah. 2016. “Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Pgsd Pada Mata
Kuliah Konsep Dasar Sains.” ISSN: 2355-3650. Vol. 3, No. 2, September
2016. Diakses pada 5 Mei 2019
(https://media.neliti.com/media/publications/71316-ID-kemampuan-literasi-sains-mahasiswa-pgsd.pdf).
11
Hidayatus, Sholikhah Octarina. dan Lingga Nico Pradana. 2018. “Virtual
Mathematics Kits (Vmk): Mempromosikan Media Digital Dalam Literasi
Matematika.” PROFESI PENDIDIKAN DASAR. e-ISSN: 2503-3530 p-
ISSN: 2406-8012. Vol. 5, No. 2, Desember 2018. Diakses pada 5 Mei
2019 (http://journals.ums.ac.id/index.php/ppd/article/view/6717/4274).
Kharizmi, Muhammad. 2015. “Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam
Meningkatkan Kemampuan Literasi.” JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol.
2, No. 2, September 2015. Diakses pada 12 November 2018
(http://jfkip.umuslim.ac.id/index.php/jupendas/article/view/233/132).
Kusnandi. 2017. “Model Inovasi Pendidikan dengan Strategi Implementasi
Konsep “Dare To Be Different.” Jurnal Wahana Pendidikan. Vol. 4 No. 1.
Diakses pada tanggal 5 Mei 2019
(http://jurnalnu.com/new/index.php/as/article/view/32/23).
Prasetyarni, Aryati. 2016. “Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah
Menengah Pertama di Surakarta.” Seminar Nasional Kedua Pendidikan
Berkemajuan dan Menggembirakan (The Second Progressive and Fun
Education Seminar). ISBN: 978-602-361-102-7. Diakses pada tanggal 30
April 2019
(https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9742/7.pdf?sequence=1&isAllowed=y).
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mtebe, Joel S., Betty Mbwilo, and Mussa M. Kissaka et al. 2016. “Factors
Influencing Teachers’ Use of Multimedia Enhanced Content in Secondary
Schools in Tanzania.” International Review of Research in Open and
Distributed Learning. Volume 17, Number 2. Diakses pada 12 November
2018
(https://www.academia.edu/22689153/Factors_Influencing_Teachers_Use_of_Multimedia_Enhanced_Content_in_Secondary_Schools_in_Tanzania).
Stephen, Ezennia Ikenna., Peter Chukwuemeka Agbonome, Patrick Uwajeh, and
Timothy et al. 2016. “The benefits of digital multimedia as a teaching and
learning aid in architectural design studios.” International Journal of
Current Research ISSN: 0975-833X. Vol. 8 Issue, 09, pp.39210-39217,
September, 2016. Diakses pada 23 Maret 2019
(https://www.researchgate.net/publication/309040003_The_benefits_of_digital_multimedia_as_a_teaching_and_learning_aid_in_architectural_design_studios).
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Aflabeta.
12
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Aflabeta.
Tryanasari, dewi., Septi Aprilia, dan Winda Ayu Cahya. 2017. “Pembelajaran
Literasi di SDN Rejosari 1 Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.”
Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran. ISSN:
2088-5350 (Print) / 2528-5173 (Online). DOI: 10.25273/pe.v7i2.1641.
diakses pada tanggal 9 April 2019
(https://www.researchgate.net/publication/322098015_Pembelajaran_Literasi_di_SDN_Rejosari_1_Kecamatan_Kawedanan_Kabupaten_Magetan).
Wandasari, Yulisa. 2017. “Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Sebagai
Pembentuk Pendidikan Berkarakter.” Jurnal Manajemen, Kepemimpinan,
dan Supervisi Pendidikan (JMKSP). Vol. 1 No. 4. Diakses pada tanggal 9
April 2019 (https://www.neliti.com/publications/230884/implementasi-gerakan-literasi-sekolah-gls-sebagai-pembentuk-pendidikan-berkarakt).
Wiedarti, Pangesti, dkk. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wila, Okeu Silvia. dan Dadan Djuanda. 2017. “Model Literature Based Dalam
Program Gerakan Literasi Sekolah.” E-Journal UPI. Vol. 4 No. 2. Diakses
pada tanggal 27 Maret 2019
(http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar/article/view/7799).
Yulianto, Bambang., F. Jannah, and Nurhidayah. 2017. “The Implementation of
School Literacy Movement in Elementary School.” Advances in Social
Science, Education and Humanities Research, volume 173. 1st
International Conference on Education Innovation (ICEI 2017). Diakses
pda tanggal 5 Mei 2019 (https://www.atlantis-press.com/proceedings/icei-17/25892887).