komplikasi-hipertiroid

3
Komplikasi Hipertiroid a. Masalah jantung : detak jantung cepat, gangguan irama jantung yang disebut atrial fibrasi dan gagal jantung kongestif (kondisi dimana jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh). b. Masalah tulang : hipertiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan kelemahan dan osteoporosis pada tulang. c. Masalah mata : Termasuk melotot, mata merah dan bengkak, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan kabur atau ganda. Jika masalah mata tidak diobati, dapat menyababkan kehilangan penglihatan. d. Masalah kulit : Pada kasus yang jarang terjadi, pasien dengan graves mengembangkan dermopathy yang menyebabkan kulit kemerahan dan bengkak. Sering terjadi pada kulit kaki. e. Krisis tirotoksik (thyroid storm) : Krisis tirotoksik merupakan bentuk hipertiroidisme berat yang biasanya terjadi dengan awitan mendadak dan ditandai oleh panas yang tinggi (hiperpireksia), takikardia yang ekstrim serta perubahan status mental yang sering terlihat sebagai delirium. Krisis tirotoksik merupakan keadaan yang dapat membawa kematian dan biasanya dipicu oleh stress, seperti cedera, infeksi, pembedahan nontiroid, tiroidektomi, ekstrasi gigi, reaksi insulin, asidosis diabetic, kehamilan, intoksikasi digitalis, penghentian pemberian preparat antitiroid yang tiba-tiba, stress emosional yang ekstrim, atau palpasi tiroid yang dilakukan secara kasar. Semua faktor ini akan memicu krisis tirotoksik pada pasien hipertiroid yang hanya dikontrol secara parsial atau yang tidak diobati secara tuntas. Pasien yang

Upload: fidyalestariputri

Post on 10-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

huft

TRANSCRIPT

Page 1: Komplikasi-hipertiroid

Komplikasi Hipertiroid

a. Masalah jantung : detak jantung cepat, gangguan irama jantung yang disebut

atrial fibrasi dan gagal jantung kongestif (kondisi dimana jantung tidak dapat

memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh).

b. Masalah tulang : hipertiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan kelemahan

dan osteoporosis pada tulang.

c. Masalah mata : Termasuk melotot, mata merah dan bengkak, sensitif terhadap

cahaya, dan penglihatan kabur atau ganda. Jika masalah mata tidak diobati, dapat

menyababkan kehilangan penglihatan.

d. Masalah kulit : Pada kasus yang jarang terjadi, pasien dengan graves

mengembangkan dermopathy yang menyebabkan kulit kemerahan dan bengkak.

Sering terjadi pada kulit kaki.

e. Krisis tirotoksik (thyroid storm) : Krisis tirotoksik merupakan bentuk hipertiroidisme

berat yang biasanya terjadi dengan awitan mendadak dan ditandai oleh panas yang

tinggi (hiperpireksia), takikardia yang ekstrim serta perubahan status mental yang

sering terlihat sebagai delirium. Krisis tirotoksik merupakan keadaan yang dapat

membawa kematian dan biasanya dipicu oleh stress, seperti cedera, infeksi,

pembedahan nontiroid, tiroidektomi, ekstrasi gigi, reaksi insulin, asidosis diabetic,

kehamilan, intoksikasi digitalis, penghentian pemberian preparat antitiroid yang tiba-

tiba, stress emosional yang ekstrim, atau palpasi tiroid yang dilakukan secara kasar.

Semua faktor ini akan memicu krisis tirotoksik pada pasien hipertiroid yang hanya

dikontrol secara parsial atau yang tidak diobati secara tuntas. Pasien yang

dipertahankan dalam keadaan eutiroid melalui penyesuaian preoarat antitiroid yang

tepat dapat menghadapi kondisi stres tanpa mengalami krisis tirotoksik.

Meskipun krisis tiroid mungkin sulit dikenali, tanda-tanda berikut merupakan

petunjuk penting untuk dipertimbangkan : takikardi (>130 X/menit), suhu tubuh

>37.70 C (1000 F), menifestasi klini hipertiroidisme yang berlebihan, dan gangguan

pada system utama, misalnya sistem gastrointestinal (penurunan berat, diare, nyeri

abdomen), nerologi (psikosis, somnolen , koma), kardiovaskuler (edema, nyeri dada,

dispnea, palpitasi).

Krisis tirotoksik yang tidak ditangani hampir selalu bersifat fatal, tetapi dengan

penanganan yang benar, angka kematian pada keadaan ini dapat mengalami

penurunan yang cukup besar. Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh mencakup

penggunaan kasur atau selimut hipotermia, paket es, lingkungan yang dingin,

Page 2: Komplikasi-hipertiroid

hidrokortison, dan asetaminofen (Tylenol). Salisilat tidak digunakan karena dapat

menggantikan tempat hormone tiroid dari protein pengikat dan memperburuk

keadaan hipermetabolisme. Oksigen yang sudah dilembabkan (humidifikasi)

diberikan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan memenuhi kebutuhan

metabolik yang tinggi. Hasil pemeriksaan gas darah arteri atau pulsa oksimetri dapat

dilakukan untuk memantau status respirasi. Cairan infus yang mengandung glukosa

diberikan untuk megganti simpanan glikogen dalam hati yang sudah berkurang pada

pasien hipertiroid. Propiltiourasil (PTU) atau metimazol diberikan untuk menghambat

pembentukan hormone tiroid dan menyekat konversi T4 menjadi T3, yang

merupakan bentuk hormone tiroid aktif. Hidrokortison diresepkan untuk mengatasi

syok atau insufisiensi adrenal. Iodium diberikan untuk menurunkan haluaran T4 dari

kelenjar tiroid. Berbagai masalah jantung seperti fibrilasi atrium, aritmia jantung, dan

gagal jantung kongestif dapat ditangani dengan preparat simpatolitik. Propranolol

dalam bentuk kombinasi dengan digitalis merupakan terapi yang efektif untuk

mengurangi gejala jantung yang berat.

Price Sylvia A. & Wilson Lorraine M.(2002). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC

Smeltzer C.S & Bare Brenda.(2003). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC

Mayo Clinic.[2012].Disease and Condition Hyperthyroidism (overactive thyroid),

[online].Tersedia :

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperthyroidism/basics/

complications/con-20020986 [16 September 2015].