kompetisi & allelopati

9
KOMPETISI DAN ALLELOPATI KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu memahami kompetisi dan allelopati pada tumbuhan. PENDAHULUAN Kompetisi Kompetisi interspesifik terjadi ketika spesies bersaing untuk memperebutkan sumberdaya yang terbatas. Sebagai contoh, pertumbuhan rumput pada taman berkompetisi dengan tumbuhan-tumbuhan taman dalam perebutan nutrien tanah dan air. Sebaliknya, pada beberapa sumberdaya, misalnya oksigen, jarang terjadi kompetisi dalam menggunakan sumberdaya ini meskipun semua tumbuhan ini memerlukannya. Ketika dua spesies berkompetisi untuk suatu sumberdaya, hasilnya adalah merugikan satu atau kedua spesies (-/-). Interaksi antara individu tumbuhan yang hidup di suatu daerah dapat bersifat positif atau negatif, atau satu sama lain tidak saling mempengaruhi. Dalam hal interaksi yang bersifat negatif, kehadiran individu lain bagi suatu tumbuhan akan mengurangi potensinya untuk mendapatkan berbagai sumberdaya alam seperti; ruang, nutrien, air, dan sebagainya. Karena tumbuhan tersebut harus bersaing atau berkompetisi dengan tumbuhan lain yang hidup di dekatnya. Tumbuhan lain

Upload: sultan-nawawi

Post on 26-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kompetisi & Allelopati

TRANSCRIPT

KOMPETISI DAN ALLELOPATIKOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu memahami kompetisi dan allelopati pada tumbuhan.PENDAHULUAN

Kompetisi

Kompetisi interspesifik terjadi ketika spesies bersaing untuk memperebutkan sumberdaya yang terbatas. Sebagai contoh, pertumbuhan rumput pada taman berkompetisi dengan tumbuhan-tumbuhan taman dalam perebutan nutrien tanah dan air. Sebaliknya, pada beberapa sumberdaya, misalnya oksigen, jarang terjadi kompetisi dalam menggunakan sumberdaya ini meskipun semua tumbuhan ini memerlukannya. Ketika dua spesies berkompetisi untuk suatu sumberdaya, hasilnya adalah merugikan satu atau kedua spesies (-/-).

Interaksi antara individu tumbuhan yang hidup di suatu daerah dapat bersifat positif atau negatif, atau satu sama lain tidak saling mempengaruhi. Dalam hal interaksi yang bersifat negatif, kehadiran individu lain bagi suatu tumbuhan akan mengurangi potensinya untuk mendapatkan berbagai sumberdaya alam seperti; ruang, nutrien, air, dan sebagainya. Karena tumbuhan tersebut harus bersaing atau berkompetisi dengan tumbuhan lain yang hidup di dekatnya. Tumbuhan lain tersebut mungkin dari jenis yang sama, dalam hal ini disebut kompetisi intraspesifik, atau dari jenis tumbuhan lain sehingga terjadi kompetisi interspesifik.

AllelopatiIstilah allelopati dipopulerkan oleh Moslich tahun 1937 sebagai pengaruh negatif satu jenis tumbuhan terhadap perkecambahan, pertumbuhan, dan pembuahan jenis tumbuhan lainnya yaitu dengan adanya pelepasan senyawa kimia. Terdapat dua jenis allelopati, yaitu: 1) allelopati sebenarnya, yaitu pelepasan senyawa beracun dari tumbuhan ke lingkungan sekitarnya dalam bentuk senyawa asli yang dihasilkan, 2) allelopati fungsional, yaitu pelepasan senyawa-senyawa kimia oleh tumbuhan ke lingkungan sekitarnya yang kemudian bersifat sebagai racun setelah mengalami perubahan yang disebabkan oleh mikroba tanah (Sastroutomo, 1990).

Senyawa-senyawa kimia yang mempunyai potensi allelopati dapat ditemukan semua jaringan tumbuhan termasuk daun, batang, akar, bunga, buah, dan biji. Senyawa kimia tersebut dibebaskan melalui pencucian, eksudasi akar, volatisasi, dan dekomposisi bahan. Senyawa allelopati berpengaruh negatif terhadap penyerapan unsur hara, pembelahan sel, penghambatan pertumbuhan, penghambatan aktivitas fotosintesis, berpengaruh terhadap respirasi, sintesis protein, perubahan ketegangan membran, dan penghambatan aktivitas enzim (Duke, 1985 dalam Lahay, 2009).

TUJUAN

Tujuan praktikum ini adalah:

1. Mengamati kompetisi intraspesifik pada Zea mays

2. Mengamati kompetisi intraspesifik pada Phaseolus radiatus

3. Mengamati kompetisi interspesifik diantara dua tumbuhan, Zea mays dan Phaseolus radiatus4. Mengamati pengaruh allelopati terhadap pertumbuhan Zea mays

5. Mengamati pengaruh allelopati terhadap pertumbuhan Phaseolus radiatus.

ALAT DAN BAHANAlat: gunting tanaman, sendok dan garpu tanah, kertas label, pensil.

Bahan: tanah gembur tanpa pupuk, polybag ukuran 17 x 25 cm, benih Zea mays, benih Phaseolus radiatus, ekstrak akar Imperata cylindrica.CARA KERJAPercobaan kompetisi inter- dan intraspesifik1. Masukkan tanah gembur tanpa pupuk ke dalam polibag sebanyak 2/3 dari volume polibag. Tanam benih Zea mays dan Phaseolus radiatus dalam polibag yang disediakan, baik secara terpisah maupun bersamaan, sesuai dengan pola kerapatan pada Gambar 1. Bagilah tugas agar semua perlakuan dapat tertanam, masing-masing dengan satu kali ulangan.

2. Praktikan yang menanam pada polibag dengan kode J hanya perlu menanam biji jagung saja sesuai dengan susunan pada Gambar 1A. Demikian pula, praktikan yang menanam pada polibag dengan kode K hanya perlu menanam biji kacang hijau saja sesuai dengan susunan pada Gambar 1B.

3. Untuk perlakuan JK , tanam biji jagung dan kacang hijau dengan susunan bergantian seperti pada Gambar 1C. Sebagai contoh, plot JK-4 akan memiliki 4 lubang yang ditanami dengan jagung, dan 4 lubang yang ditanami dengan kacang hijau. 4. Berikan label yang jelas pada polibag untuk menunjukkan kode perlakuan kerapatan yang diberikan.5. Letakkan polibag-polibag tersebut pada pinggir laboratorium yang dapat terkena sinar matahari. Lakukan penyiraman secara periodik agar kondisi tanah dalam polibag tetap tercukupi airnya.Percobaan pengaruh allelopati Imperata cylindrica pada Zea mays1. Siapkan ekstrak alang-alang (Imperata cylindrica) dengan cara menggerus akar alang-alang sebanyak 50 gram dan dilarutkan dalam akuades 1.000 ml. Gunakan larutan ini untuk mennyiram tanah yang akan digunakan sebagai media tanam. Larutan ekstrak akar alang-alang yang masih tersisa digunakan untuk menyiram tanah polibag pada pengamatan berikutnya.2. Masukkan tanah gembur tanpa pupuk ke dalam polibag sebanyak 2/3 dari volume polibag. Tanam benih Zea mays dalam polibag yang disediakan sesuai dengan pola kerapatan pada Gambar 1D. Bagilah tugas agar semua perlakuan dapat tertanam, masing-masing dengan satu kali ulangan.3. Letakkan polibag-polibag tersebut pada pinggir laboratorium yang dapat terkena sinar matahari. Lakukan penyiraman secara periodik (menggunakan air yang mengandung ekstrak akar alang-alang).

Analisis hasil percobaan kompetisi inter- dan intraspesifik1. Setelah kira-kira lima minggu, tumbuhan akan dipanen. Data akan dikumpulkan menjadi data kelas.

2. Pemanenan hanya dilakukan pada bagian tumbuhan di atas permukaan tanah. Pada saat penen, gunakan gunting untuk memotong tumbuhan di atas permukaan tanah. Timbang berat total dari tumbuhan dalam polibag yang dipanen (apabila Anda mengamati perlakuan KJ, timbang tumbuhan jagung dan kacang hijau secara terpisah). Catat juga jumlah individu yang ada, sehingga dapat dihitung berat rata-rata untuk masing-masing spesies. Gunakan Tabel 1 untuk mencatat data polibag yang dipanen.3. Tuliskan data polibag kelompok Anda untuk dikompilasi oleh Asisten. Analisis hasil percobaan pengaruh allelopati1. Amati polibag setiap minggu, lakukan penyiraman dengan ekstrak akar alang-alang secara periodik. Bandingkan hasil pertumbuhan Zea mays pada perlakuan 1D dengan perlakuan 1C.2. Setelah kira-kira lima minggu, tumbuhan akan dipanen. Data akan dikumpulkan menjadi data kelas.3. Pemanenan hanya dilakukan pada bagian tumbuhan di atas permukaan tanah. Pada saat penen, gunakan gunting untuk memotong tumbuhan di atas permukaan tanah. Timbang berat total dari tumbuhan dalam polibag yang dipanen.Gambar 1A. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Zea maysKode PolibagJumlah LubangPola Penanaman

J 11J

J 22J J

J 44J J

J J

J 88J

J J J

J J J

J

Gambar 1B. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Phaseolus radiatusKode PolibagJumlah LubangPola Penanaman

K 11K

K 22K K

K 44K KK K

K 88KK K KK K KK

Gambar 1C. Percobaan kompetisi interspesifik Zea mays dan Phaseolus radiatusKode PolibagJumlah lubang JJumlah Lubang KPola Penanaman

JK 111J K

JK 222J K

K J

JK 444J

J K J

K J K

K

Gambar 1D. Percobaan pengaruh allelopati Imperata cylindrica terhadap Zea maysKode PolibagJumlah LubangPola Penanaman

A 11J

A 22J J

A 44J J

J J

A 88J

J J J

J J J

J

REFERENSI

Campbell. 2005. Biology 7th Edition.

Lahay, R. R. 2009. Aspek Allelopati pada Sistem Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sastroutomo. 1990. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka Utama.