kompetensi dasar kinetika homogen sistem alir · pdf file11. gas a murni pada 3 atm dan 30 oc...

5
KINETIKA DAN KATALISIS / SEMESTER PENDEK 2009-2010 PRODI TEKNIK KIMIA – FTI – UPN “VETERAN” YOGYAKARTA Kinetika Reaksi Homogen – Sistem Reaktor Alir (Kontinyu) Senin, 19 Juli 2010 / Siti Diyar Kholisoh, ST, MT KOMPETENSI DASAR: Berikut ini adalah kompetensi dasar yang terkait dengan materi kuliah “Kinetika Reaksi Homogen – Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)”: 1. Memahami gambaran reaksi yang berlangsung pada sistem alir (kontinyu) . 2. Memahami perbedaan antara sistem alir dengan sistem batch (yang sudah dipelajari pada materi 2 sebelumnya). 3. Memahami perbedaan 2 mendasar antara sistem reaktor alir tangki ideal (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) = Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) = Mixed Flow Reactor (MFR)) dan sistem reaktor alir pipa ideal (Reaktor Alir Pipa (RAP) = Plug Flow Reactor (PFR) = Reaktor Aliran Sumbat (RAS)). 4. Mampu melakukan perhitungan 2 sederhana untuk kinetika reaksi homogen pada sistem reaktor alir tangki ideal dan pipa ideal, dengan menggabungkannya dengan konsep 2 : (a) persamaan kecepatan/kinetika reaksi (bentuk hukum pangkat & bentuk non-hukum pangkat), (b) hubungan stoikiometri reaksi (untuk kasus reaksi tunggal & reaksi kompleks), (c) sistem constant-density & variable-density , serta (d) persamaan2 pendukung , seperti persamaan keadaan gas ideal, persamaan/korelasi Arrhenius untuk pengaruh T terhadap k, hubungan kesetimbangan reaksi, dsb. SOAL-SOAL LATIHAN: 1. Umpan gas dengan C A0 = 100 mM, C B0 = 250 mM, dan C I0 = 50 mM, dialirkan ke dalam sebuah reaktor alir steady-state, melalui reaksi: A + 3 B 6 R Reaksi dijaga pada kondisi suhu dan tekanan tetap, serta C A = 40 mM pada aliran keluaran reaktor. Manakah limiting reactant dalam kasus ini? Berapakah C B , X A , dan X B ? 2. (UAS Genap 2006-2007) Reaksi fase gas : 3 2 2 NH H 2 3 N 2 1 + berlangsung dalam sebuah reaktor alir pada kondisi isotermal dan isobarik , dengan umpan yang berupa campuran ekuimolar N 2 dan H 2 , dengan 40%-mol inert . (a) Susunlah tabel stoikiometri reaksi ini secara lengkap (didasarkan pada limiting reactant-nya). (b) Jika umpan masuk reaktor dengan tekanan total 16,4 atm dan suhu 1727 o C, hitunglah konsentrasi semua zat/komponen yang terlibat, pada keluaran reaktor (pada tingkat konversi limiting reactant sebesar 60%). 3. Dekomposisi gas ozon (O 3 ) untuk menghasilkan oksigen (O 2 ) berlangsung menurut persamaan reaksi: 2 O 3 3 O 2 atau: 2 A 3 R Persamaan kinetika yang teramati dari eksperimen berbentuk: 2 A A R C r k C - = Reaksi ini berlangsung dalam sebuah RATB steady (volume = 2 liter) pada suhu dan tekanan tetap. A murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju alir 1 liter/menit. Laju alir gas keluaran reaktor = 1,30 liter/menit. (a) Berapakah X A (the fractional conversion of A) pada kondisi ini? (b) Jabarkan persamaan untuk C A dan C R sebagai fungsi X A . (c) Perkirakan nilai k dan tuliskan juga satuannya. 4. Oksidasi formaldehida yang menghasilkan asam formiat berlangsung dalam fase gas pada sebuah reaktor alir steady menurut reaksi sbb: HCHO + ½ O 2 HCOOH … (i) 2 HCHO HCOOCH 3 … (ii)

Upload: voanh

Post on 06-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: kompetensi dasar kinetika homogen sistem alir · PDF file11. Gas A murni pada 3 atm dan 30 oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume = 1 liter), pada berbagai laju

KINETIKA DAN KATALISIS / SEMESTER PENDEK 2009-2010 PRODI TEKNIK KIMIA – FTI – UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Kinetika Reaksi Homogen – Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)

Senin, 19 Juli 2010 / Siti Diyar Kholisoh, ST, MT

KOMPETENSI DASAR:

Berikut ini adalah kompetensi dasar yang terkait dengan materi kuliah “Kinetika Reaksi Homogen –

Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)”:

1. Memahami gambaran reaksi yang berlangsung pada sistem alir (kontinyu).

2. Memahami perbedaan antara sistem alir dengan sistem batch (yang sudah dipelajari pada materi2

sebelumnya).

3. Memahami perbedaan2 mendasar antara sistem reaktor alir tangki ideal (Reaktor Alir Tangki

Berpengaduk (RATB) = Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) = Mixed Flow Reactor (MFR))

dan sistem reaktor alir pipa ideal (Reaktor Alir Pipa (RAP) = Plug Flow Reactor (PFR) =

Reaktor Aliran Sumbat (RAS)).

4. Mampu melakukan perhitungan2 sederhana untuk kinetika reaksi homogen pada sistem reaktor

alir tangki ideal dan pipa ideal, dengan menggabungkannya dengan konsep2: (a) persamaan

kecepatan/kinetika reaksi (bentuk hukum pangkat & bentuk non-hukum pangkat), (b) hubungan

stoikiometri reaksi (untuk kasus reaksi tunggal & reaksi kompleks), (c) sistem constant-density &

variable-density, serta (d) persamaan2 pendukung, seperti persamaan keadaan gas ideal,

persamaan/korelasi Arrhenius untuk pengaruh T terhadap k, hubungan kesetimbangan reaksi, dsb.

SOAL-SOAL LATIHAN:

1. Umpan gas dengan CA0 = 100 mM, CB0 = 250 mM, dan CI0 = 50 mM, dialirkan ke dalam sebuah

reaktor alir steady-state, melalui reaksi: A + 3 B → 6 R

Reaksi dijaga pada kondisi suhu dan tekanan tetap, serta CA = 40 mM pada aliran keluaran reaktor.

Manakah limiting reactant dalam kasus ini? Berapakah CB, XA, dan XB?

2. (UAS Genap 2006-2007) Reaksi fase gas: 322 NHH2

3N

2

1 →+

berlangsung dalam sebuah reaktor alir pada kondisi isotermal dan isobarik, dengan umpan yang

berupa campuran ekuimolar N2 dan H2, dengan 40%-mol inert.

(a) Susunlah tabel stoikiometri reaksi ini secara lengkap (didasarkan pada limiting reactant-nya).

(b) Jika umpan masuk reaktor dengan tekanan total 16,4 atm dan suhu 1727oC, hitunglah

konsentrasi semua zat/komponen yang terlibat, pada keluaran reaktor (pada tingkat konversi

limiting reactant sebesar 60%).

3. Dekomposisi gas ozon (O3) untuk menghasilkan oksigen (O2) berlangsung menurut persamaan

reaksi: 2 O3 → 3 O2 atau: 2 A → 3 R

Persamaan kinetika yang teramati dari eksperimen berbentuk: 2

AA

R

Cr k

C− =

Reaksi ini berlangsung dalam sebuah RATB steady (volume = 2 liter) pada suhu dan tekanan tetap.

A murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju alir 1 liter/menit. Laju alir gas keluaran reaktor

= 1,30 liter/menit.

(a) Berapakah XA (the fractional conversion of A) pada kondisi ini?

(b) Jabarkan persamaan untuk CA dan CR sebagai fungsi XA.

(c) Perkirakan nilai k dan tuliskan juga satuannya.

4. Oksidasi formaldehida yang menghasilkan asam formiat berlangsung dalam fase gas pada sebuah

reaktor alir steady menurut reaksi sbb:

HCHO + ½ O2 → HCOOH … (i)

2 HCHO → HCOOCH3 … (ii)

Page 2: kompetensi dasar kinetika homogen sistem alir · PDF file11. Gas A murni pada 3 atm dan 30 oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume = 1 liter), pada berbagai laju

Laju alir volumetrik umpan = 100 dm3/min pada 5 atm dan 140

oC (tekanan & suhu tetap). Umpan

reaktor mengandung: HCHO 66,7%-mol dan O2 33,3%-mol.

(a) Berapakah laju alir mol total umpan? Berapakah laju alir mol HCHO dalam umpan?

(b) Susunlah tabel stoikiometri reaksi untuk kasus ini (dalam mol/menit) yang dinyatakan sebagai

fungsi molar extent of reaction (i) dan (ii).

(c) Berapakah konversi HCHO? Diketahui: yield HCOOH terhadap O2 = 40% dan komposisi

molar HCOOH dalam aliran keluar reaktor = 35%.

(d) Berapakah selektivitas produk HCOOH dan HCOOCH3 masing-masing terhadap reaktan

HCHO?

5. Gas A murni diumpankan dengan laju alir 50 liter/detik (25°C, 1 atm) ke dalam sebuah well-mixed

CSTR (volume: 1000 L), yang dijaga pada kondisi 200°C dan 2 atm. Di dalamnya berlangsung

reaksi: A → 2 R. Berkurangnya A mengikuti kinetika order satu. Gas keluaran reaktor mengandung

A dengan komposisi 15 %-mol.

(a) Berapakah kecepatan reaksi berkurangnya A, -rA (mol/liter-detik)?

(b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? Tuliskan juga satuannya.

6. Reaksi fase gas penguraian t-butyl peroxide:

2 (CH3)3CO → 2 (CH3)2CO + C2H6 atau: 2 A → 2 B + C

dengan keberadaan N2 (D) sebagai carrier-gas berlangsung dalam sebuah RATB bervolume 0,276

liter. Umpan A masuk dengan laju alir FA0 = 6,97 x 10-6

mol/detik pada suhu dan tekanan tetap

(481,5 K dan 27 torr). FD0/FA0 = 7,8. Jika konversi A pada keluaran reaktor = 0,158 dan reaksi ini

berorder satu terhadap reaktannya, tentukan nilai konstanta kecepatan reaksinya (dan tuliskan juga

satuannya)!

7. Tinjaulah reaksi homogen fase-gas: A + 2 B → R + S.

Kecepatan reaksi ini berorder satu terhadap A dan berorder nol terhadap B. Umpan yang dialirkan

ke dalam sebuah reaktor alir (kontinyu) mengandung 40%-mol A dan 60%-mol B. Pada keadaan

steady, aliran keluaran reaktor mengandung 20%-mol A.

(a) Untuk reaktor yang digambarkan tersebut di atas, hitunglah konversi A (XA)!

(b) Dengan umpan ini, berapakah konversi maksimum A yang mungkin dicapai?

8. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam RATB/CSTR Steady-State) Tinjaulah sebuah reaksi homogen

fase-cair: A à P, dengan persamaan kinetika: n

A Ar k C− = , dengan orde reaksi (n) dan konstanta

kecepatan (k) yang tidak diketahui. Percobaan reaksi dilakukan dengan memvariasikan laju alir ke

dalam sebuah CSTR (VR = 10 liter). Pengukuran pada keadaan steady dilakukan pada 2 laju alir

yang berbeda dan pada suhu yang sama. Jika CA0 = 0,10 molar, serta diperoleh data sbb.:

Laju alir (liter/detik) CA (molar)

0,5 0,027

1,5 0,059

(a) Tentukan orde reaksi ini (n)!

(b) Berapakah nilai k pada suhu ini? Tuliskan juga satuannya.

9. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam RATB Steady-State, Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap

Konversi Reaktan) Umpan gas (60oC, 1 atm) yang mengandung 50%-mol A dan tidak

mengandung R dialirkan ke dalam sebuah CSTR (20 liter) yang beroperasi pada T dan P yang

sama. Reaksi homogen yang berlangsung adalah: A → 2 R, dengan laju reaksi berorde dua. Pada

laju alir umpan sebesar 5 liter/ menit, A terkonversi sebesar 80%.

(a) Berapakah laju alir yang diperlukan untuk mencapai konversi A sebesar 90%?

(b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? (Tuliskan juga satuannya)

10. Reaksi homogen fase-gas: 2 A → B berlangsung dalam sebuah RATB (bervolume VR [liter]) yang

beroperasi secara steady pada P dan T tetap (1,2 atm dan 210oC). Gas A murni diumpankan ke

dalam reaktor dengan laju alir FA0 [mol/menit]. Persamaan kinetika yang dianggap mewakili reaksi

ini berbentuk: ��� ��� �

��� �

Dua percobaan pada kondisi tersebut di atas menghasilkan data sbb:

VR/FA0 3,0 1,8

FA/FA0 (= f) 0,2 0,3

Tentukan nilai k1 dan k2! Tuliskan juga satuannya.

Page 3: kompetensi dasar kinetika homogen sistem alir · PDF file11. Gas A murni pada 3 atm dan 30 oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume = 1 liter), pada berbagai laju

11. Gas A murni pada 3 atm dan 30oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume

= 1 liter), pada berbagai laju alir yang berbeda. Reaksi yang terjadi: A → 3 R dan konsentrasi A

yang keluar reaktor diukur pada setiap variasi laju alir tersebut. Dari data berikut, tentukan orde

reaksi dan konstanta kecepatan reaksi penguraian A ini!

Q0 (liter/menit) 0,06 0,48 1,5 8,1

CA (mmol/liter) 30 60 80 105

12. Reaksi homogen fase-gas: 2 A → B berlangsung dalam sebuah RATB (bervolume VR liter). P0 = 2

atm dan T0 = 170oC (kondisi tekanan & suhu tetap). Umpan berupa gas A murni dialirkan dengan

laju alir FA0 mol/menit. Dua percobaan pada kondisi steady menghasilkan data sbb.:

FA0/VR 0,10 0,15

FA/FA0 (= f) 0,20 0,30

Tentukan orde reaksi dan konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

13. Reaksi homogen fase-gas reversible: 2 A ⇔ B + C dipelajari dalam sebuah RATB yang beroperasi

pada kondisi steady. A murni diumpankan pada 600 K dan 40 atm (T & P tetap). Pada kondisi ini,

equilibrium conversion of A = 90%. Sebuah percobaan dengan rasio VR/FA0 = 2,61 [VR dalam liter;

FA0 dalam mol/detik] menghasilkan konversi A = 70%. Jika orde reaksi ini sesuai dengan

kemolekulan reaksinya, berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya (ke arah kanan dan juga

kiri)? Tuliskan juga satuannya.

14. Reaksi homogen fase-cair: A → 2 R berlangsung dalam RATB bervolume 5 liter. Umpan masuk

mengandung A dengan CA0 = 1 mol/liter (CR0 = 0). Berdasarkan data eksperimen sbb.:

Nomor Eksperimen T (oC) q0 (cc/detik) CR (mol/liter)

1 13 2 1,8

2 13 15 1,5

3 84 15 1,8

(a) Berapakah orde reaksi ini? Petunjuk: Gunakan data pada T yang sama.

(b) Berapakah konstanta kecepatan reaksi pada 13 dan 84oC? Tuliskan juga satuannya.

(c) Dengan pendekatan korelasi Arrhenius, tentukan nilai A dan Ea reaksi ini!

15. (Kinetika Reaksi Kompleks (Seri-Paralel) dalam RATB Steady-State) Tinjaulah reaksi homogen

fase-cair dengan skema kinetika berikut:

A → B + C rB = k1 CA

A + C → 2 D rD = 2 k2 CA CC

Reaksi berlangsung dalam sebuah RATB isotermal pada steady-state, dengan CA0 = 3 mol/liter

(CB0 = CC0 = CD0 = 0). Jika reaktor dioperasikan pada waktu tinggal, τ, sebesar 15 menit, dan

konsentrasi A dan B yang keluar reaktor masing-masing sebesar CA = 1,5 mol/liter dan CB = 1,2

mol/liter, hitunglah:

(a) CC dan CD keluar reaktor

(b) harga k1 dan k2 (beserta satuannya)

16. Reaksi homogen fase-cair bolak-balik: 2 A ⇔ B berlangsung dalam sebuah RATB steady. Umpan

reaktor berupa A dan B dengan konsentrasi: CA0 = 1,5 mol/m3 dan CB0 = 0,5 mol/m

3.

Kesetimbangan reaksi ini tercapai pada rasio CA/CA0 = 0,20. Pengoperasian reaktor dengan waktu

tinggal τ = 1,07 jam menghasilkan rasio CA/CA0 = 0,60. Jika reaksi tersebut di atas elementer,

berapakah nilai k1 dan k2? Tuliskan juga satuannya.

17. Reaksi fase-cair antara amonia dan formaldehida menghasilkan heksamina dipelajari pada suhu

36oC dalam sebuah reaktor alir bejana (VR = 490 cc) yang diaduk dengan kecepatan 1800 rpm.

Reaksi yang terjadi: 2 NH3 + 3 HCHO → produk atau: 2 A + 3 B → produk, dan kinetika

reaksinya berorder 1 terhadap A dan berorder 2 terhadap B. Dua aliran umpan reaktor dengan debit

masing-masing 1,5 cc/detik mengandung A dan B (masing-masing) dengan: CA0 = 4,02 mol/liter

dan CB0 = 6,32 mol/liter. Jika A keluar reaktor dengan konsentrasi sebesar CA = 0,4124 mol/liter,

tentukan nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

Page 4: kompetensi dasar kinetika homogen sistem alir · PDF file11. Gas A murni pada 3 atm dan 30 oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume = 1 liter), pada berbagai laju

18. (UAS Genap 2006-2007) Reaksi fase-cair: A → B + C, dipelajari melalui beberapa eksperimen

dalam sebuah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) bervolume 3 liter pada steady state, dan

diperoleh data berikut:

Eksperimen Q (cm3/detik) T (

oC) CA (mol/liter)

1 0,50 25 0,025

2 6,00 25 0,100

3 1,50 35 0,025

CA0 untuk masing-masing tempuhan eksperimen adalah 0,250 mol/L. Dengan menganggap bahwa

kecepatan reaksi mempunyai bentuk:

n

Ao

n

AA CTR

EakCkr

−==− exp)(

dengan ko dan Ea menyatakan parameter persamaan Arrhenius, maka tentukan harga-harga:

(a) orde reaksi (n)

(b) konstanta kecepatan reaksi (k) pada 25oC dan 35

oC

(c) ko dan Ea. Tuliskan juga satuannya.

19. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam PFR/ RAP Steady-State, Pengaruh Laju Alir Umpan

terhadap Konversi Reaktan) Reaksi homogen fase-cair: A → P berlangsung dengan mengikuti

bentuk kinetika berorder dua. Reaksi dilangsungkan dengan mengumpankan A (pada konsentrasi

0,12 molar) ke dalam sebuah steady-state plug flow reactor (bervolume 10 liter). Pada laju alir

umpan sebesar 1 liter/menit, 75% A terkonversi.

(a) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksi ini? Tuliskan juga satuannya.

(b) Berapakah A yang terkonversi jika laju alir umpan diperbesar menjadi 3 liter/menit?

20. (UAS Genap 2009-2010): Reaksi homogen fase gas pembentukan karbon disulfida (CS2) dari

metana (CH4) dan sulfur (S2): CH4 + 2 S2 → CS2 + 2 H2S atau: A + 2 B → C + 2 D

berlangsung dalam reaktor alir pipa (RAP) ideal pada 600oC dan 1 atm (dengan T dan P tetap).

Reaksi ini diyakini berorder satu terhadap masing-masing reaktan. Umpan reaktor berupa gas S2

dan CH4 dengan perbandingan mol = 2:1. Eksperimen dengan volume reaktor (VR) = 67 cm3 dan

FA0 = 0,119 mol/jam menghasilkan XA = 0,180.

(a) Berapakah order total (atau keseluruhan) reaksi ini?

(b) Kasus ini merupakan sistem reaksi dengan constant-density atau bukan? Jelaskan.

(c) Tentukan nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

Catatan: Gas-gas dapat dianggap berkelakuan ideal. R = 82,05 cm3.atm/(mol.K)

21. (Reaksi Homogen Kompleks (Reversibel) dalam PFR Steady-State) Sebuah plug flow reactor (VR

= 2 m3) mereaksikan umpan berupa cairan (100 liter/menit) yang hanya mengandung reaktan A

(CA0 = 100 mmol/liter). Reaksi ini berlangsung reversibel: A ⇔ R, dengan: 1 1

(0,04 ) (0,01 )A A Rr menit C menit C− −− = −

Tentukan nilai konversi kesetimbangan reaksi ini (XAe), dan selanjutnya tentukan nilai konversi A

aktual (XA) keluaran reaktor!

22. Dekomposisi dimethyl ether (CH3)2O (E) menjadi CH4, H2, dan CO merupakan reaksi irreversible

berorder satu. Reaksi ini dilangsungkan dalam sebuah PFR steady (VR = 23,3 m3). Umpan reaktor

yang berupa eter murni masuk pada 504oC dan 1 bar (reaktor beroperasi pada T dan P tetap),

dengan laju alir 0,1 mol/detik. Jika 60% eter terkonversi pada aliran keluar reaktor, berapakah

konstanta kecepatan reaksi pada kondisi ini?

23. Reaksi homogen fase gas ireversibel elementer: A + B à R berlangsung dalam sebuah reaktor alir

pipa steady-state pada kondisi isotermal. Reaktor bervolume 0,1 liter dan percobaan dilakukan

dengan mengukur konsentrasi A yang keluar reaktor pada berbagai variasi laju alir volumetrik

umpan (q0), dengan data sbb.:

Percobaan q0 (liter/jam) CA (mmol/liter)

1 10 85

2 4,1 66

3 2,5 50

4 1,5 33

Page 5: kompetensi dasar kinetika homogen sistem alir · PDF file11. Gas A murni pada 3 atm dan 30 oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume = 1 liter), pada berbagai laju

Umpan reaktor mengandung A dan B dengan perbandingan ekuimolar. Jika konsentrasi A di dalam

umpan tetap, sebesar CA0 = 100 mmol/liter, tentukan persamaan laju reaksinya.

24. (UAS Gasal 2009-2010) Studi kinetika reaksi homogen fase-gas: CH3CHO → CH4 + CO pada

518oC dan 1 atm dipelajari melalui sebuah RAP ideal (ID = 3,3 cm; L = 80 cm). Reaksi

berlangsung secara isotermal pada tekanan tetap. Umpan reaktor berupa asetaldehida murni (BM

asetaldehida = 44 g/mol), dengan variasi data pada kondisi steady sbb.:

Laju alir umpan (g/jam) 135 41 22 14

Fraksi asetaldehida terurai 0,05 0,15 0,25 0,35

(a) Berdasarkan semua data di atas, buktikanlah bahwa reaksi ini berorder satu!

(b) Berapakah konstanta kecepatan reaksi pada kondisi ini? Tuliskan juga satuannya.

25. Reaksi fase-gas: A → P + Q berlangsung dalam sebuah RAP isotermal (VR = 1080 liter). Gas A

murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju 1,5 liter/detik, dan tekanan reaktor dijaga tetap

pada 150 kPa. Reaksi ini berorder tiga terhadap konsentrasi reaktannya. CA0 = 0,030 mol/liter dan

konversi reaktan pada keluaran reaktor = 50%. Berapakah konstanta kecepatan reaksi ini? Tuliskan

juga satuannya.

26. Reaksi homogen fase-gas: A → 3 R pada 215oC dan 5 atm (T dan P tetap) dilaporkan mempunyai

persamaan kecepatan berorde ½ terhadap A. Umpan berupa A dan inert dengan perbandingan

ekuimolar diumpankan ke dalam sebuah PFR yang beroperasi secara steady, dengan waktu tinggal

τ = 32 detik. CA0 = 0,0625 mol/liter dan A terkonversi 80% pada aliran keluaran reaktor. Tentukan

nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

27. Reaksi homogen fase-gas penguraian phosphine: 4 PH3 → P4 + 6 H2 diyakini berorder satu pada

649oC. Studi kinetika ini dipelajari dengan sebuah RAP bervolume 150 liter dan beroperasi pada

649oC dan 460 kPa (T dan P tetap). Umpan berupa PH3 murni dialirkan dengan laju molar FA0 = 40

mol/jam. Kondisi reaksi menghasilkan XA = 80%. Berapakah konstanta kecepatan reaksi ini?

*** Selamat belajar… J ***