kolimator pesawat sinar

10
Kolimator Pesawat Sinar-X dan Permasalahannya Kolimator merupakan salah satu bagian dari pesawat sinar-X yang memiliki fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran lapangan radiasi. Kolimator memiliki beberapa komponen yaitu lampu kolimator, plat timbal pembentuk lapangan, meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke detektor atau ke film, tombol untuk menghidupkan lampu kolimasi, dan filter Aluminium (Al) dan/atau tembaga (Cu) sebagai filter tambahan. Setiap pesawat sinar-X dapat memiliki bentuk dan disain kolimator yang berbeda namun secara garis besar komponen kolimator seperti yang sudah disebutkan. Teknik Kamar Gelap Processing Room (kamar gelap) adalah suatu area atau tempat dilakukan pengolahan film sebelum dan sesudah di expose (dari bayangan laten menjadi tetap). Di dalam suatu proses radiografi Processing Room atau kamar gelap merupakan salah satu pendukung yang penting dalam menunjang keberhasilan suatu proses pemotretan. Fungsi dari kamar gelap, antara lain : - Mengisi/ mengosongkan kaset - Memasukkan film kedalam processing authomatic - Perawatan dan pemeliharaan processing authomatic - Penyimpanan film yang belum di expose - Prosedur duplikasi atau substraksi - Safe light : Sebagai pengontrol processing film

Upload: tony-netho-salakay

Post on 17-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Kolimator Pesawat Sinar-X dan Permasalahannya Kolimator merupakan salah satu bagian dari pesawat sinar-X yang memiliki fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran lapangan radiasi. Kolimator memiliki beberapa komponen yaitu lampu kolimator, plat timbal pembentuk lapangan, meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke detektor atau ke film, tombol untuk menghidupkan lampu kolimasi, dan filter Aluminium (Al) dan/atau tembaga (Cu) sebagai filter tambahan.Setiap pesawat sinar-X dapat memiliki bentuk dan disain kolimator yang berbeda namun secara garis besar komponen kolimator seperti yang sudah disebutkan.

Teknik Kamar GelapProcessing Room (kamar gelap) adalah suatu area atau tempat dilakukan pengolahan film sebelum dan sesudah di expose (dari bayangan laten menjadi tetap). Di dalam suatu proses radiografi Processing Room atau kamar gelap merupakan salah satu pendukung yang penting dalam menunjang keberhasilan suatu proses pemotretan.Fungsi dari kamar gelap, antara lain :-Mengisi/ mengosongkan kaset -Memasukkan film kedalam processing authomatic-Perawatan dan pemeliharaan processing authomatic-Penyimpanan film yang belum di expose-Prosedur duplikasi atau substraksi

- Safe light : Sebagai pengontrol processing filma. Manual Processing1. Pembangkit (developer)Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Lamanya film dalam cairan pembangkitan tergantung dari kualitas cairan developer, bila cairan dalam keadaan baik (baru) waktu yang dibutuhkan relative singkat sesuai penglihatan radiographer, sebaliknya bila cairan developer dalam keadaan kurang baik (sering digunakan) waktu yang dibutuhkan akan lebih lama disbanding cairan baru. Pada umumnya teori tentang waktu pemrosesan pada developer adalah 4 menit.2. Pembilasan Pertama (rinsing)Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya. Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog) sehingga foto hasil tidak memuaskan. Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air.3. Penetapan (fixing)Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film sehingga tidak ada perubahan pada bayangan foto,. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.4. Pembilasan Akhir (washing)Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.5. Pengeringan (drying)Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak. Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.

1. KVP: Pada saat kilovolt ditingkatkan maka akan menghasilkan sinar-x yang memiliki tenaga penetrasi yang lebih besar. Jika tenaga penetrasi sinar meningkat maka kontras pada gambar radiograf yang dihasilkan akan menurun. Maka dariitu perlu dikondisikan ukuran yang maksimum.2. ma: Pada saat miliampere meningkat kuantitas sinar akan meningkat dan dengan begitu akan menghasilkan ketajaman gambar pada radiograf.3. Waktu Pemaparan (detik): Pemaparan yang berlebih ataupun pemaparan yang kuran akan mempengaruhi hasil radiograf. Hal yang baik dilakukan adalah mengurangi waktu pemaparan ke waktu minimum untuk menghindari adanya pergerakan oleh pasien pada saat dilakukan pemaparan.4. Focal spot-Film Distance. (Focus-Film Distance): Pada saat jarak pemaparan dibuat dekat maka intensitasnya akan meningkat tetapi akan ada kecenderungan terjadi pembesaran gambar. Oleh karena itu perlu ditempatkan pada jarak yang optimal. Biasanya jaraknya

B. Perangkat Pesawat SinarXTegangan LineTegangan line adalah tegangan atau catu daya yang mensupply suatu alat/pesawat agar alat tsb dapat berfungsi. Tegangan Line dapat berupa tegangan AC maupun DC. Tegangan Line AC pada umunya diperoleh dari tegangan PLN.

Line Voltage Compensator (LVC) sering disebut juga Line Selector. LVC ini berada pada rangkaian awal dari power supply sebuah pesawat rontgen. Tujuan LVC ini adalah mengatur agar tegangan yang masuk ke pesawat Rontgen sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh pesawat itu sendiri.Kadang tegangan supply yang dari PLN nilainya dapat kurang atau lebih dari standar, maka LVC ini mengaturnya agar sesuai yang akan dikomsumsi pesawat tsb. Line Selector pada umumnya diatur secara manual oleh operatornya.Auto Trafo (Automatic Transformer)Auto trafo bentuknya hampir sama dengan biasa, namun pada trafo ini jarang dijumpai adanya lilitan primer maupun sekundernya yang terpisah, lilitannya hanya lilitan tunggal yang terlilit pada inti besi, namun terdapat beberapa terminal pengaturan tegangan output.TransformatorTransformtor biasanya orang menyingkatnya dengan kata trafo, gunannya adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC. Pada hakekatnya trafo terdiri dari teras atau lempengan besi lunak yang disusun rapat, lilitan primer dan lilitan sekunder. Lilitan primer adalah gulungan /lilitan kawat tembaga yang dialiri arus / tegangan yang masuk (input), sedangkan lilitan sekunder adalah gulungan kawat tembaga yang mempunyai tegangan output setelah inputnya diberi tegangan. Kenaikkan/penurunan tegangan output sebanding dengan perbandingan jumlah lilitan pada primer maupn sekunder.Tabung sinar xJenis tabung sinar x dibedakan 2 jenis yaitu : Tabung rontgen dengan anoda putar (Rotating anode) dan tabung rontgen dengan anoda diam (Stationary anode). Beberapa bagian yang terdapat pada tabung rontgen antara lain : Katoda, Anoda, Rotor (berada diluar insert tube), Stator, Target (piring anoda terbuat dari wolfram), Tangkai Molybdenum, rumah tabung (tube housing), expansion diaphragma, tombol pengaman (safety switch), tube windows

a. KatodaMerupakan tempat filamen yang terbuat dari kawat tungsten yang mempunyai titik lebur tinggi. Pada filamen terjadi emisi elektron akibat pemanasan filamen. Emisi elektron artinya terlepasnya elektron dari atomatom bahan filamen tersebut (atom Wolfram) oleh karena panas yang terjadi pada filamen. Banyaknya elektron bebas dapat terjadi pada permukaan filamen tergantung pada pengaturan tegangan yang masuk ke filamen diatur melalui pengaturan tahanan (Rheostat). Disamping mempunyai kutub negatif, filamen juga dilengkapi alat pemusat elektron (focusing cup) pada ujung filamen.b.AnodaMerupakan sasaran (target) yang akan ditembaki oleh elektron, dilengkapi dengan bidang focus (focal spot). Permukaan anoda membentuk sudut dengan kemiringan 45 derajat. Kemiringan ini untuk mendapatkan focus efektif agar sinar x yang keluar dari tabung dapat terarah.Bahan anoda terbuat dari wolfram/tungsten, dg nomor atom 74 dan mempunyai titik lebur 3360 derajat Celcius, mempunyai keuntungan sebagai penghantar panas yang baik. Anoda ini juga berfungsi/merangkap sebagi kutub positif.c.Tube HousingDinding bagian luar tabungdisebut rumah tabung ,terbuat dari metal, bagian dalamnya terbuat dari lapisan timbal (Pb), Fungsi dinding ini agar dapat menekan radiasi yang tidak dibutuhkan. Rumah tabung juga dilengkapi sambungan kabel tegangan tinggi yaitu kabel dari

HTT.d.Tombol (safety switch dan Expansion diaphragma)Pada beberapa tabung dilengkapi juga dengan alat pengaman terhadap panas yang berlebihan yang mungkin terjadi didalam tabung akibat proses pembangkitan sinar x tersebut. Alat pangaman ini disebut safety switch dengan memanfaatkan alat membran yang terdapat pada expansion chamber).e.Windows (jendela tabung)Pada bagian dimana sinar dapat keluar disebut poet (window) ditutup dengan bahan yang terbuat dari kaca atau mika/plastik/acrylic yang fungsinya disamping dapat melewatkan sinarX, juga dapat menahan minyak trafo yang ada didalam tabung agar tidak dapat keluar.f.Dinding tabungDinding tabung insert ini terbuat dari gelas pyrex yang berfungsi untuk menempatkan filamen dan target berada didalam ruangan hampa udara. Keadaan hampa udara ini berfungsi agar elektron didalam tabung dapat dikendalikan, Tabung kaca yang tinggi kevakumannya ini terendam dalam minyak trfao. Minyak ini berfungsi sebagai bahan isolasi tegangan tinggi dan juga sebagai pendingin tabung rontgen.g.Rotor

Berfungsi agar anoda dapat berputar sampai 80009000 rpm. Keuntungan dengan anoda putarantara lain pendinginan dapat lebih sempurna, target elektron dapat bergantiganti sehinggabisa awet.GridGrid adalah alat untuk mengurangi atau mengeleminasi radiasi hambur agar tidak sampai ke film rontgen. Grid terdiri atas lajurlajur lapisan tipis timbal yang disusun tegak diantara bahanbahan yang tembus radiasi (plastik, bakelit).Meja Pemeriksaan pasien RontgenMeja pemeriksaan dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah, aman serta nyaman. Permukaan atas meja (top table) dapat digerakkan dengan elektromotor kearah atas atau tegak lurus (vertikal) maupun dalam posis datar (horizontal) dan posisi, miring ke belakang.Perlengkapan meja antara lain :a. Bucky (moving grid), yaitu alat untuk menyaring sinar X, dalam bucky terdapat jugakaset x ray, serta ada grid yang berfungsi untuk mengurangi radiasi sekunder.b. Bucky dapat pula dengan foto timer untuk pengontrol waktu expose secara otomatis

Intensifyng ScreenLembaran penguat atau IS (Intensifyng Screen) digunakan untuk meningkatkan ketajamanpada gambar pencitraan pada film rontgen.IS adalah alat yang terbuat dari kardus (cardboard) khusus yang mengandung lapisan tipis emsifosfor dengan bahan pengikat yang sesuai. Yang banyak dipergunakan adalah kalsium tungstat.

a. Meja kering : rak kaset, film hopper dan aksesoris lainnya .b. Meja basah : tangki processingc. Label printer ( pencetak indentifikasi pasien )d. Cassette Hatch , alat bantu transport kaset yang dipasang pada pembatas kamar gelap dankamar pemeriksaane. Film Hopper , tempat penyimpanan film yang belum terkena exsposef. Cupboard, tempat penyimpanan film dalam jumlah kecil untuk mengganti apabila persediaanfilm pada hopper habis, letaknya didalam loading benchg. Peneranganh. Hanger filmi. Tower dispenser untuk mengeringkan tangan

ExposureExposi sinar-x pada direct expose (non screen) atau eksposi dengan cahaya putih dan sinar-x(jika menggunakan screen) akan menghasilkan bayangan latent pada emulsi. Intensitas bayanganlaten tergantung pada nilai ekposi dan ukuran butiran emulsi yang digunakan (menunjukkansensitivitas)DevelopmentFilm yang sudah diekspose bila dimasukkan ke dalam larutan developer akan menjadi bayanganyang terlihat (visible image). Ini terjadi sebagai akibat dari reduksi silver halida menjadi metaliksilver pada butiran yang terkena ekspose. Pada butiran yang tidak terkena ekspose retlatif tidakterpengaruh oleh developer (derajat pengaruh developer tergantung pada selektivitas darideveloper), tetapi butiran yang tidak terekpose ini masih dapat dipengaruhi oleh cahya atau sinarx.Larutan fixer diperlukan untuk menghilangkan butiran perak halida yang tidak terekspose,tidak tereduksi dari emulsi.RinsingTahap ini penting untuk menghilangkan sedapat mungkin larutan developer yang masihmenempel pada film sebelum masuk ke tanki fixer. Developer merupakan basa dan fixer adalahasam, sehingga netralisasi akibat kedua sifat yang berbeda harus dihindari. Hal ini jugamenghindari terjadinya dichroic fog (discolouration of the image) yang disebabkan karena masihaktifnya larutan developer dalam larutan fixer. Pada automatic processing, kerja rinsingdigantikan oleh rolling. Rolling ini berfungsi menghilangkan larutan dari emulsi.FixingLarutan fixer bertindak sebagai pelarut bagi perak halida yang tidak terekspose. Sesaat setelahdalam larutan fixer, film tidak lagi terpengaruh oleh expose dari cahaya atau sinar-x.Proses pada tahap developer, rinsing dan sesaat setelah dalam larutan fixer harus dilakukandengan kondisi ruangan gelap atau dapat juga dengan menggunakan safelight yang sesuai.Larutan fixer mengandung hardener, yang menjaga film dari kerusakan. Penggunaan high energyfixer dengan garam ammonium dan suhu yang tinggi dapat memperlambat proses pelarutanperak. Memperpanjang waktu fixasi dapat mengakibatkan densitas bayangan menurun.WashingTahap ini berfungsi mengurangi konsentrasi larutan fixer dan membuang sisa fixer yang masihmenempel di film, serta memperpanjang waktu penyimpanan / keawetan film. Jika masih adasisa fixer difilm akan terjadi reaksi oksidasi, sehingga mengurangi informasi gambar yangdihasilkan.DryingTahap ini berfungsi mengurangi kandungan air dalam film. Ini akan membuat emulsi lebih kuatdan mudah untuk dipegang. Dengan drying akan menjaga visualisasi image dengan caramembatasi efek refraksi dan refleksi yang disebabkan adanya air yang ada dipermukaan emulsi.ViewingTahap akhir adalah viewing, dengan menggunakan illuminator (viewing box). Hasil akhir dalambentuk negatif image.