kolam sawah 3%.docx

3
Pengamatan Telur Kodok pada Air Kolam setelah ditambahkan dengan Asam Asetat 3% Berdasarkan hasil praktikum pengamatan telur kodok pada air kolam setelah ditambahkan dengan asam asetat 3% diketahui bahwa telur kodok yang sedang diamati sedang dalam tahap stadium 2 (telur yang telah dibuahi umur 1,0 jam) dimana diameternya sudah mencapai ± 1,7 mm. Di stadium inilah terbentuk membrane pembuahan berbentuk bulan sabit dan berwarna abu-abu (gray crescent) pada bagian permukaan telur yang menjadi tempat masuk spermatozoon. Keadaan ini terjadi segera setelah telur dikeluarkan (oviposisi) dari tubuh induk katak. Telur terbungkus oleh lapisan gelatin (Anca, 2012). Bagian telur dapat dibedakan menjadi polus animalis dan polus vegetativus berdasarkan tingkat pigmentasinya, polus animalisnya berwarna hitam dan polus vegetativusnya berwarna pucat. Setelah mengalami pembuahan, metabolisme sel telur akan meningkat, sementara permeabilitas dinding sel telur berkurang. Tetapi karena pengaruh dari penambahan asam asetat 3% bentuk telur dari hasil pengamatan ini kurang jelas dan sedikit hancur.

Upload: ratiih-purnamawatii

Post on 16-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Pengamatan Telur Kodok pada Air Kolam setelah ditambahkan dengan Asam Asetat 3%

Berdasarkan hasil praktikum pengamatan telur kodok pada air kolam setelah ditambahkan dengan asam asetat 3% diketahui bahwa telur kodok yang sedang diamati sedang dalam tahap stadium 2 (telur yang telah dibuahi umur 1,0 jam) dimana diameternya sudah mencapai 1,7 mm. Di stadium inilah terbentuk membrane pembuahan berbentuk bulan sabit dan berwarna abu-abu (gray crescent) pada bagian permukaan telur yang menjadi tempat masuk spermatozoon. Keadaan ini terjadi segera setelah telur dikeluarkan (oviposisi) dari tubuh induk katak. Telur terbungkus oleh lapisan gelatin (Anca, 2012). Bagian telur dapat dibedakan menjadipolus animalis dan polus vegetativus berdasarkan tingkat pigmentasinya, polus animalisnya berwarna hitam dan polus vegetativusnya berwarna pucat. Setelah mengalami pembuahan, metabolisme sel telur akan meningkat, sementara permeabilitas dinding sel telur berkurang. Tetapi karena pengaruh dari penambahan asam asetat 3% bentuk telur dari hasil pengamatan ini kurang jelas dan sedikit hancur.

Pengamatan Telur Kodok pada Air Sawah setelah ditambahkan dengan Asam Asetat 3%

Berdasarkan hasil praktikum pengamatan telur kodok pada air kolam setelah ditambahkan dengan asam asetat 3% diketahui bahwa telur kodok yang sedang diamati sedang dalam tahap stadium 15, dimana terjadi peristiwa rotasi sumbu tubuh dan peleburan torus medullaris yang terjadi pada telur berumur 67 jam dengan panjang embrio 2,5 mm. Torus medullaris mengalami peleburan menjadi satu dan membentuk crista neuralis. Bagian anteron membentuk bangunan yang memanjang dan diikuti oleh adanya rotasi sumbu tubuh embrio (Mahardono, 1980). Stadium 15 ini disebut juga sebagai tahap neurula akhir, pada neurula akhir embrio telah jelas memanjang dan dari dorsal terlihat garis di linea mediana sebagai canalis neuralis. Pada pengamatan ini juga telur kurang terlihat jelas bentuk embrionya karena telah hancur akibat pengaruh dari asam asetat 3% yang ditambahkan pada saat memisahkan telur dari lendirnya.

Sumber:Mahardono, A.1980. Anatomo Katak. PT Internus, Jakarta. Anca. 2012. Proses Pembelahan pada Embrio Katak. Tersedia di http://myexperience-sausuboy.blogspot.com/2012/05/proses-pembelahan-pada-embrio-katak.html, diakses 22 Maret 2015 18:38