kodein

2
Kodein Kodein(metil morfin) masih merupakan antitusif yang paling banyak digunakan di klinik. Uji klinik terkontrol telah memperlihatkan keefektifan kodein dalam batuk eksperimen dan batuk patologik akut dan kronis. Mekanisme kerja. Kodein bekerja menekan pusat batuk di medula oblongata. Indikasi. Kodein digunakan untuk terapi simptomatis batuk non- produktif. Kodeinmerupakan obat reference standard dalam penelitian obat batuk lain. Dalam dosis antitusif biasa, kodein memiliki efek analgesik ringan dan efek sedatif. Efek analgesik kodein ini dapat dimanfaatkan untuk batuk yang disertai dengan nyeri dan ansietas. Farmakokinetik. Kodein diserap baik pada pemberian oral dan puncak efeknya ditemukan 1 atau 2 jam , dan berlangsung selama 4- 6 jam. Metabolisme terutama di hepar, dan diekskresi komplet setelah 24 jam. Dalam jumlah kecil ditemukan dalam air susu ibu. Sedian. Kodein terdapat dalam bentuk tablet kodein sulfat atau kodein fosfat berisi 10, 15, 20 mg. Dosis biasa dewasa : 10-30 mg setiap 4-6 jam. Dosis yang lebih besar tidak lagi menambah besar efek secara proporsional. Dosis anak : 1-1,5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi. Efek samping dan dosis berlebihan. Dosis kecil (10-30 mg) kodein sering digunakan sebagai obat batuk, jarang ditemukan efek

Upload: meidalenaab

Post on 27-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kodeiiin

TRANSCRIPT

Page 1: Kodein

Kodein

Kodein(metil morfin) masih merupakan antitusif yang paling banyak digunakan di klinik. Uji

klinik terkontrol telah memperlihatkan keefektifan kodein dalam batuk eksperimen dan batuk

patologik akut dan kronis.

Mekanisme kerja. Kodein bekerja menekan pusat batuk di medula oblongata.

Indikasi. Kodein digunakan untuk terapi simptomatis batuk non-produktif. Kodeinmerupakan

obat reference standard dalam penelitian obat batuk lain. Dalam dosis antitusif biasa, kodein

memiliki efek analgesik ringan dan efek sedatif. Efek analgesik kodein ini dapat dimanfaatkan

untuk batuk yang disertai dengan nyeri dan ansietas.

Farmakokinetik. Kodein diserap baik pada pemberian oral dan puncak efeknya ditemukan 1 atau

2 jam , dan berlangsung selama 4-6 jam. Metabolisme terutama di hepar, dan diekskresi komplet

setelah 24 jam. Dalam jumlah kecil ditemukan dalam air susu ibu.

Sedian. Kodein terdapat dalam bentuk tablet kodein sulfat atau kodein fosfat berisi 10, 15, 20

mg. Dosis biasa dewasa : 10-30 mg setiap 4-6 jam. Dosis yang lebih besar tidak lagi menambah

besar efek secara proporsional. Dosis anak : 1-1,5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi.

Efek samping dan dosis berlebihan. Dosis kecil (10-30 mg) kodein sering digunakan sebagai

obat batuk, jarang ditemukan efek samping,kalau ada tidak lebih tinggi dari plasebo. Efek

samping dapat berupa mual, pusing, sedasi, anoreksia, dan sakit kepala. Dosis lebih tinggi (60-

80mg) dapat menimbulkan kegelisahan, hipotensi ortostatik dan vertigo. Dosis lebih besar lagi

(100-500 mg) dapat menimbulkan nyeri abdomen dan konstipasi. Kadang-kadang timbul reaksi

alergi, seperti dermatitis, hepatitis, trombositopenia, dan anafilaksis. Depresi pernapasan dapat

terlihat pada dosis 60 mgh dan depresi nayat terjadi pada dosis 120 mg setiap beberapa jam. Oleh

karena itu, dosis tinggi berbahaya untuk penderita dengan kelemahan pernapasan, khususnya

pada penderita dengan retensi CO2. Dosis fatal kodein ialah 800-1000 mg. Untuk dapat

menimbulkan ketergantungan fisik, kodein harus diberikan dalam dosis tinggi setiap beberapa

jam untuk jangka waktu lama, mungkin 1 bulan atau lebih.