kode etik psikologi
DESCRIPTION
KODE ETIK PSIKOLOGI. ETIKA, ETIKET, MORAL & HUKUM. NETTY D. PRASTIKA. PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SAMARINDA. ETIKA ( secara etimologis ) : ( Yunani ) ethos / ta etha = adat istiadat ( Latin ) Mos / mores - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
KODE ETIK PSIKOLOGI
ETIKA, ETIKET, MORAL & HUKUM
PROGRAM STUDI PSIKOLOGIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SAMARINDA
NETTY D. PRASTIKA
ETIKA (secara etimologis) :( Yunani ) ethos / ta etha = adat istiadat( Latin ) Mos / mores
“etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan”
ilmu ttg apa yg baik & yg buruk & tentang hak serta kewajiban moral/akhlak
kumpulan asas/nilai yg berkenaan dengan akhlak
nilai mengenai benar & salah yg dianut suatu golongan/masyarakat
ETIKA adalah ….
Etika ethics moral
Etiket etiquetee sopan santun
PERSAMAAN ETIKA & ETIKET Menyangkut perilaku manusia bukan mengenai binatang karena binatang tidak mengenal
etika maupun etiketMengatur perilaku manusia scr normatif keduanya memberi norma bagi perilaku manusia; keduanya
menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan
PERBEDAAN ETIKA & ETIKETETIKA ETIKET
tdk terbatas cara, namun norma ttg pl itu sendiri (cth : dgn tangan kanan/kiri apabila digunakan mencuri ttp salah)
menyangkut cara suatu perbuatan hrs dilakukan (cth : memberi & menerima dg tangn kanan)
tdk tergantung pd ada/tdk org lain
berlaku dlm pergaulan, tanpa org lain tdk ada etiket
bersifat absolut bersifat relatif
memandang mns dr segi batinia hanya memandang mns dr segi lahiriah
MORALITAS
Moralitas merupakan suatu ciri khas manusia yang
tidak dapat ditemukan pada mahluk dibawah tingkat
manusiawi. Pada tahap binatang tidak ada
kesadaran tentang baik dan buruk , tentang yang
boleh dan yang dilarang, tentang yang harus
dilakukan dan tidak pantas dilakukan
ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT
Moralitas : Ciri khas manusia
Ciri khas manusia yg berkaitan dgn kesadaran tentang Baik/buruk.
Manusia adalah hewan plus karena ada kesadaran moral
Keharusan moral adalah suatu kewajiban
Analogi perbedaan antara manusia dengan binatang > 2 macam keharusan:
keharusan alamiah (hukum alam) keharusan moral (hukum moral)
Hukum Moral > imbauan kepada kemauan manusia/ mewajibkan manusia.
Pada binatang keharusan alamiahPada manusia keharusan moral
Lanjutan…. ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT
Lanjutan…. ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT Etika : Ilmu tentang Moralitas
3 pendekatan ilmiah ttg tingkah laku moral :
Etika Deskriptif menggambarkan tingkah laku moral tanpa memberikan penilaian
Etika Normatif penilaian tentang perilaku manusia berdasarkan norma
Metaetika mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis
HATI NURANI
HATI NURANI penghayatan tentang baik atau buruk
berhubungan dengan tingkah laku konkret kita
“saksi “ tentang perbuatan-perbuatan moral kita
berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai kesadaran
memberikan penilaian tentang perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung di masa lampau
HATI NURANI PROSPEKTIF
HATI NURANI RETROSPEKTIF
Melihat ke masa depan dan menilai perbuatan-perbuatan kita yang akan datang
Hati nurani bersifat personal : selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan (hanya berbicara atas nama saya)
Hati nurani diwarnai oleh kepribadian
Hati nurani bersifat adipersonal : melebihi pribadi manusia
Hati nurani adalah suara Tuhan
Hati nurani sebagai Norma Moral yang Subyektif
HATI NURANI & SUPEREGO
Sigmund Freud (1856 – 1939) Struktur Kepribadian :
Id (das Es) – pleasure principleEgo (das Ich) –reality principleSuperego (das Uber Ich) – idealistik principle
conscience dan ego ideal
Superego adalah dasar psikologis terhadap fenomena etis – Hati Nurani
PERBEDAAN HUKUM DAN MORAL
HUKUM MORALditulis sistematis, relatif pasti & objektif
kebalikan dr hukum
mengatur pl lahiriah mengatur pl lahir dan batiniah
sanksinya memaksa sanksi cenderung tdk memaksa
didasari pd kehendak msy/ngr a didsrkan pd norma moral yg melebihi ind/msy/ngr
PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG
Lawrence Kohlberg (1927 – 1988)
“perilaku yang berdasarkan hati nurani sebagai stadium terakhir dan tertinggi dari suatu perkembangan panjang di
bidang moral”
PRA KONVENSIONAL
KONVENSIONAL
PASCAKONVENSIONAL
Perkembangan moral Kohlberg
Tahap 1 : orientasi hukuman dan kepatuhanTahap 2 : orientasi relativis instrumentalTahap 3 : penyesuaian dengan kelompok /
orientasi menjadi “anak manis”Tahap 4 : orientasi hukum & ketertiban
Tahap 5 : orientasi kontrak-sosial legalistisTahap 6 : orientasi prinsip etika yang universal
Shame culture and Guilt CultureShame culture ( kebudayaan malu)
Masyarakat budaya yang menekankan kehormatan, reputasi, nama baik, status, dan gengsi. (Masyarakat tradisional)
Guilt culture ( kebudayaan kebersalahan )Masyarakat budaya yang menekankan dosa dan kebersalahan, sanksi. (Masyarakat modern)