kode etik dosen - iain palangka raya
TRANSCRIPT
KODE ETIK DOSEN 2
i IAIN PALANGKA RAYA
KODE ETIK DOSEN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
TAHUN 2017
KODE ETIK DOSEN ii
KODE ETIK DOSEN
Hak Cipta © Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Palangka Raya
Cetakan I : Oktober 2017
Desain Sampul dan Tata Letak Isi
Rahmad Hidayat
iii IAIN PALANGKA RAYA
KEPUTUSAN
REKTOR IAIN PALANGKA RAYA
NOMOR: 243a TAHUN 2017
Tentang
KODE ETIK DOSEN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA
Bismillahirrahmanirrahim
Rektor Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya,
Menimbang : bahwa untuk menjaga marwah dan karakter dosen
IAIN Palangka Raya yang berakhlak mulia, taat be-
ragama, kompetitif, professional, dan berintegritas
tinggi, perlu adanya usaha terencana dan maksimal
dalam kehidupan kampus dan pemeliharaan kondisi
lingkungan sosialnya dalam bentuk kode etik dosen;
: bahwa sebagai tindak lanjut butir (a) perlu diterbitkan
keputusan rektor.
Mengingat : Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis-
tem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Repub-
lik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
: Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
KODE ETIK DOSEN iv
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Nega-
ra Republik Indonesia Nomor 4586)
: Peraturan-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Tahun 2012 Nomor 158)
: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3589)
: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2009 tentang Dosen;
: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 74)
: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulan-
gan Plagiat di Perguruan Tinggi;
: Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 144 Ta-
hun 2014 tentang Perubahan Alih Status Sekolah
Tinggi agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya
menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka
Raya; :
: Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja In-
stitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya;
: Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.
B.II/3/0101152.1 Tanggal 11 Februari 2015 tentang
Rektor IAIN Palangka Raya 2015-2019;
v IAIN PALANGKA RAYA
: Surat Keputusan Senat Nomor 027 Tahun 2015 Ten-
tang Penetapan Rencana Induk Pengembangan
(RIP) IAIN Palangka Raya Tahun 2015-2019;
: Surat Keputusan Senat Nomor 028 Tahun 2015 Ten-
tang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) IAIN
Palangka Raya Tahun 2015-2039;
: Surat Keputusan Senat Nomor 029 Tahun 2015 Ten-
tang Penetapan Rencana Operasional (RENOP) IAIN
Palangka Raya Tahun 2015-2019;
: Keputusan Senat Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Palangka Raya Nomor 166 Tahun 2015 tentang
Pedoman Mutu IAIN Palangka Raya;
: Surat Keputusan Senat Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya Nomor 223 Tahun 2015 ten-
tang Pengesahan Standar Audit Mutu Internal;
: Surat Keputusan Rektor Nomor 5 Tahun 2016 ten-
tang Pengesahan Pedoman Komitmen Pemberla-
kuan Good Governance IAIN Palangka Raya
: Surat Keputusan Rektor Nomor 335 Tahun 2016
Tentang Standar Minimum Dokumen Akreditasi Pro-
gram Studi Jenjang Sarjana dan Magister IAIN Pal-
angka Raya; dan
: Surat Keputusan Rektor Nomor 224 Tahun 2017
Tentang Standar Pengelolaan Program Studi Ber-
basis Akreditasi.
Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) IAIN
Palangka Raya Tahun Anggaran 2017 Nomor:
SPDIPA-025.04.2.426273/2017;
: Menteri Keuangan RI Nomor 33/PMK.02/2016
Tanggal 02 Maret 2016 tentang Standar Masukan
Tahun Anggaran 2017;
KODE ETIK DOSEN vi
: Program Kerja Lembaga Penjaminan Mutu IAIN
Palangka Raya Tahun 2017; dan
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA TENTANG KODE
ETIK DOSEN IAIN PALANGKA RAYA
Pertama : Menetapkan Kode Etik Dosen IAIN Palangka Raya
sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini;
Kedua : Memberlakukan Kode Etik Dosen sebagaimana
dimaksud pada diktum pertama di IAIN Palangka
Raya; dan
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, jika
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diubah
dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Palangka Raya
Pada Tanggal : 6 Juni 2017
R e k t o r,
Dr. Ibnu Elmi AS. Pelu, S.H., M.H.
NIP. 19750109 199903 1 002
vii IAIN PALANGKA RAYA
egala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan barokah-Nya. Shalawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Mari kita bersyukur atas selesainya penyusunan dokumen Kode Etik
Dosen IAIN Palangka Raya. Dokumen ini adalah bagian sistem
pengelolaan sumber daya manusia khususnya dosen. Kode Etik
Dosen ini bertujuan menjaga wibawa dan marwah tenaga pendidik
di lingkup IAIN Palangka Raya. Dosen sebagai guru menjadi figur
sentral dan suri tauladan kebaikan yang didengar tutur katanya,
dilihat perilakunya, di cermati sepak terjang ilmiah dan kontribusinya
bagi lingkungan dan masyarakat pada umumnya. Mengingat pada
pepatah bijak bahwa anak/mahasiswa akan menutup telinga pada
nasehat namun membuka mata pada contoh nyata, sudah selayak-
nya seorang dosen berkata dan bersikap baik karena dampaknya
tercermin pada mahasiswa yang diajarinya.
Dokumen penting ini lebih dari sekedar tuntutan kebutuhan
borang akreditasi program studi dan perguruan tinggi (AIPT) namun
yang lebih penting berfungsi sebagai acuan resmi tata nilai akade-
mik/non akademik bagi seluruh dosen di IAIN Palangka Raya.
Dokumen ini telah melalui proses pembahasan tetapi tentu
saja masih ada kekurangan untuk perbaikan masa mendatang.
KODE ETIK DOSEN viii
Semoga buku Kode Etik Dosen ini bermanfaat meningkatkan
kualitas dosen. Aamiin.
Palangka Raya, 7 Juni 2017
R e k t o r,
Dr. Ibnu Elmi AS. Pelu, S.H., M.H.
ix IAIN PALANGKA RAYA
V
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN REKTOR IAIN PALANGKA RAYA ............................................ iii
KATA PENGENTAR ................................................................................................. vii
BAB I KETENTUAN UMUM ............................................................................. 1
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................ 5
BAB III HAK DAN KEWAJIBAN .......................................................................... 7
BAB IV BENTUK PELANGGARAN KODE ETIK DOSEN ................................ 9
BAB V KATEGIRI SANKSI .................................................................................. 16
BAB VI PROSES PENETAPAN SANKSI ............................................................ 18
BAB VII SIDANG DEWAN KODE ETIK DOSEN ................................................ 23
BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI ............................................................ 24
BAB IX PENUTUP .................................................................................................. 27
1 KODE ETIK DOSEN
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Kode Etik dan Peraturan Kedisiplinan Dosen Institut Agama Islam
Negeri Palangka Raya ini, yang dimaksud dengan :
1. Negara adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya yang selanjutnya
disebut Institut dan/atau disingkat IAIN Palangka Raya adalah
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di bawah Kementerian
Agama.
3. Rektor adalah organ Institut yang memimpin dan mengelola
penyelenggaraan pendidikan tinggi pada Institut.
4. Senat adalah organ Institut sebagai unsur penyusun kebijakan, yang
menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan ke-
bijakan akademik.
IAIN PALANGKA RAYA 2
5. Fakultas adalah semua fakultas yang ada di lingkungan IAIN Pa-
langka Raya, sebagai himpunan sumber daya pendukung yang me-
nyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik dalam satu
rumpun ilmu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
6. Jurusan adalah himpunan program studi dalam sub rumpun ilmu
yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan di IAIN Palang-
ka Raya.
7. Program Studi yang kemudian disingkat menjadi prodi, adalah
kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki ku-
rikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pen-
didikan akademik di wilayah IAIN Palangka Raya.
8. Pascasarjana adalah kesatuan kegiatan pendidikan yang menye-
lenggarakan pendidikan Program Magister dalam multi disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
9. Pimpinan Institusi adalah pimpinan institut yang terdiri dari Rektor,
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan,
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Ke-
uangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, serta
Kepala Biro.
10. Pimpinan fakultas adalah Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik,
Wakil Dekan Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan
Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ketua Jurusan, Sekreta-
ris Jurusan dan Ketua Program Studi.
11. Dosen adalah orang yang bekerja di IAIN Palangka Raya sebagai
3 KODE ETIK DOSEN
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentrans-
formasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu penge-
tahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
12. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada sa-
lah satu program studi di IAIN Palangka Raya.
13. Rencana Perkuliahan Semester yang selanjutnya disingkat RPS
adalah rencana proses perkuliahan selama satu semester.
14. Satuan Kredit Semester yang selanjutnya disingkat SKS adalah
satuan kredit yang digunakan dalam menentukan keberhasilan ku-
mulatif, serta besarnya kredit penyelenggaraan pendidikan bagi
perguruan tinggi, khususnya bagi tenaga pengajar.
15. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
16. Kode Etik Dosen adalah pedoman tertulis berisi standar perilaku
etis yang meliputi nilai-nilai keislaman, aturan hukum, dan akhlakul
karimah bagi dosen di IAIN Palangka Raya.
17. Dewan Kode Etik Dosen Institut terdiri dari Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Wakil
Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan,
Kepala Biro, Dekan, Direktur Pascasarjana, Kepala Bagian dari
masing-masing fakultas, masing-masing dosen senior (yang ber-
IAIN PALANGKA RAYA 4
pangkat lektor kepala) perwakilan dari masing-masing fakultas
dan pascasarjana yang bertugas untuk memeriksa dan memu-
tus pelanggaran Kode Etik yang diduga dilakukan dosen
atau tenaga kependidikan.
18. Sivitas akademika adalah masyarakat akademik yang
terdir i atas Dosen dan Mahasi swa
19. Warga Kampus adalah sivitas akademika dan tenaga
kependidikan di IAIN Palangka Raya.
20. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada pelaku pelanggaran
Kode Etik.
21. Pembelaan adalah upaya dosen di depan sidang Dewan Kode Etik
Dosen untuk mengajukan alasan-alasan, saksi-saksi yang me-
ringankan dan atau membebaskannya dari sanksi.
22. Rehabilitasi adalah pernyataan pemulihan nama baik dan hak-hak
dosen yang telah dijatuhi sanksi atas pelanggaran Kode Etik Dosen
dan dituangkan dalam Keputusan Rektor.
23. Plagiarisme adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja
dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya illmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
5 KODE ETIK DOSEN
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud
Maksud penyusunan Kode Etik dan Peraturan Kedisiplinan Dosen dan
Tenaga Kependidikan adalah untuk:
1. Menegakkan disiplin dan etika bagi seluruh dosen dan tenaga
kependidikan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di
IAIN Palangka Raya dan di tengah masyarakat pada umumnya.
2. Menjamin terlaksananya pelayanan prima dan mutu Institut.
3. Memberikan landasan dan panduan kepada dosen dalam bersikap,
berkata, berperilaku dan berkarya selama berbakti di IAIN Palangka
Raya.
IAIN PALANGKA RAYA 6
Pasal 3
Tujuan
Tujuan penyusunan dan pelaksanaan Kode Etik ini adalah:
1. Untuk menciptakan iklim akademik yang kondusif dan berkualitas
demi efisiensi pencapaian visi, misi dan tujuan Institut;
2. Untuk mewujudkan keunggulan akademik dan kepeloporan dalam
masyarakat;
3. Untuk membentuk komitmen bersama para dosen dan tenaga
kependidikan Institut demi tercapainya visi, misi, dan tujuan Institusi
yang lebih optimal;
4. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan dan tenaga pendukung lainnya serta para stakehol-
ders Institusi; dan
5. Untuk menjaga harkat dan martabat dosen dan tenaga
kependidikan Institut.
7 KODE ETIK DOSEN
BAB III HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4
Dosen IAIN Palangka Raya mempunyai hak:
1. Memperoleh gaji/imbalan atas pelaksanaan tugas yang dibebankan
sesuai peraturan;
2. Mendapatkan pelayanan akademik dan administrasi sesuai pera-
turan yang berlaku, termasuk pelayanan bagi yang berkebutuhan
khusus;
3. Menggunakan fasilitas yang tersedia secara bertanggung jawab;
4. Mengikuti kegiatan akademik dan non akademik dosen;
5. Menyampaikan pendapat secara bebas, santun, damai, bertanggung
jawab, dengan tetap menghormati hak-hak orang lain;
6. Memperoleh penghargaan atas karya dan prestasi;
7. Memperoleh bantuan hukum dan perlindungan hukum;
IAIN PALANGKA RAYA 8
8. memperoleh fasilitas kesejahteraan;
9. Mergabung dalam kegiatan lembaga serta organisasi profesi dan
keilmuan;
10. Mengundurkan diri sebagai dosen IAIN Palangka Raya.
Dosen IAIN Palangka Raya mempunyai kewajiban:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa;
2. Taat beribadah dan menjalankan ajaran agama;
3. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pan-
casila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
4. Menjunjung tinggi hukum Negara;
5. Menjunjung tinggi akhlak mulia dengan penuh tanggung jawab;
6. Menjaga nama baik, harkat dan martabat Institut;
7. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
8. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, objektivitas,
kritis, kreatif, inovatif, berprestasi, tidak lekas puas, toleran, pandai
bersosialisasi, santun, selalu menghormati sesama manusia, dan
selalu ingin mengembangkan ilmu;
9. Berusaha untuk senantiasa berguna untuk agama, masyarakat,
bangsa, negara dan kemanusiaan;
10. Menjalankan Tridharma sesuai peraturan perundangan yang berlaku
dengan semangat dan ikhlas.
9 KODE ETIK DOSEN
BAB IV BENTUK PELANGGARAN KODE ETIK
DOSEN
Pasal 5
Melanggar Ketentuan Baku Agama
1. Melakukan dan/atau membantu terjadinya tindakan kemusyrikan
seperti, namun tidak terbatas kepada praktik jampi-jampi, sihir, per-
dukunan, ramalan nasib, jimat;
2. Meninggalkan shalat lima waktu dengan sadar dan sengaja;
3. Meninggalkan kewajiban Puasa tanpa udzur syar’i dengan sengaja;
4. Menyebarkan ajaran/faham yang bertentangan dengan ajaran aga-
ma Islam (ahlu sunnah wal jama’ah);
5. Menegasikan hal-hal yang secara absolut telah jelas ketentuannya
dalam agama (ma yu’lamu min al-din bi al-darurah);
IAIN PALANGKA RAYA 10
6. Seluruh pelanggaran yang tercantum dalam pasal ini termasuk
kedalam pelanggaran kode etik kategori berat.
Pasal 6
Pelanggaran Kriminal dan Asusila
Kategori Pelanggaran Berat:
1. Melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Membawa atau menggunakan senjata tajam;
3. Membawa atau menggunakan senjata api;
4. Membawa atau menggunakan benda-benda yang dapat meng-
ganggu atau mengancam keselamatan diri sendiri atau orang lain;
5. Memiliki, membawa, menyimpan, menyebarkan, memperdagangkan
atau mempergunakan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adik-
tif) atau obat-obatan terlarang lainnya untuk diri sendiri atau orang
lain di luar tujuan pengobatan yang sah sesuai resep/petunjuk dok-
ter;
6. Membawa atau mengkonsumsi minuman keras atau minuman yang
memabukkan;
7. Melakukan dan/atau membantu terjadinya pencurian, perampokan,
perampasan, atau pemalakan;
8. Membawa atau menggunakan bahan peledak;
9. Melakukan dan/atau membantu terjadinya pergaulan bebas;
11 KODE ETIK DOSEN
10. Melakukan dan/atau membantu terjadinya perzinahan;
11. Melakukan dan/atau membantu terjadinya tindakan asusila, baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis;
12. Melakukan aborsi atau membantu melakukan aborsi;
13. Melakukan perkosaan atau membantu melakukan perkosaan;
14. Membunuh orang atau melakukan upaya pembunuhan atau mem-
bantu orang lain melakukan pembunuhan atau upaya pembunuhan;
15. Terlibat dalam gerakan teror atau terorisme;
16. Melakukan kekerasan fisik atau mental;
17. Terlibat dalam ideologi terlarang;
18. Terlibat dalam organisasi terlarang;
19. Menjual, membeli, mengagunkan, menyewa, menyewakan atau
meminjamkan aset, dokumen, atau surat berharga milik negara dan
atau milik institut secara tidak sah;
20. Menerima gratifikasi;
21. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia negara atau Institut yang
diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi,
golongan atau pihak lain;
22. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa pun juga dalam
melaksanakan tugasnya;
23. Melakukan perbuatan yang bersifat fitnah, provokasi dan agitasi di
kehidupan nyata maupun di media sosial.
IAIN PALANGKA RAYA 12
Kategori Pelanggaran Sedang:
1. Berkelahi;
2. Melakukan perusakan sarana dan prasarana kampus dengan tujuan
menghambat aktivitas institut;
3. Berjudi;
4. Melakukan penipuan;
5. Memalsukan nilai atau dokumen akademik lainnya;
6. Memalsukan dokumen;
7. Mengancam atau menzalimi orang lain (bullying);
8. Berkhalwat dengan lawan jenis;
9. Berkhalwat dengan sesama jenis untuk tujuan negatif;
10. Melakukan pernikahan tanpa pencatatan oleh petugas pencatat ni-
kah;
11. Melakukan tindakan anarkis;
12. Membiarkan terjadinya pelanggaran kode etik dosen tanpa
melaporkan kepada pihak terkait;
13. Menolak menjadi saksi atas perkara pelanggaran kode etik dosen.
Kategori Pelanggaran Ringan:
1. Mengucapkan kata-kata kotor dan tidak sopan;
2. Mengucapkan kata-kata atau melakukan gerakan anggota tubuh
yang menyerang atau menyakiti perasaan orang lain atau me-
nimbulkan permusuhan;
3. Melanggar standar busana, tata cara berbusana dan berpenampilan;
13 KODE ETIK DOSEN
4. Melakukan perbuatan yang mengganggu proses belajar mengajar,
baik di dalam maupun di luar kelas;
5. Melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban, kebersihan,
keindahan, keamanan dan kenyamanan kampus sesuai peraturan
Institut;
6. Berdusta;
7. Merokok di dalam gedung kampus;
8. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan kebisingan, kegaduhan,
dan keributan yang mengganggu aktifitas Institut;
9. Menginap di dalam kampus di luar tugas kedinasan;
10. Mencoret-coret tembok dan fasilitas kampus lainnya.
Pasal 7
Penyalahgunaan Informasi dan Transaksi Elektronik
1. Mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian,
penghinaan, pencemaran nama baik, pemerasan dan pengancaman;
2. Menyebarkan berita bohong (hoax) dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian;
3. Menyebarkan informasi dengan tujuan untuk menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyara-
IAIN PALANGKA RAYA 14
kat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan
(SARA);
4. Mengakses komputer dan/atau sistem elektronik orang lain dengan
cara apapun (melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol
sistem pengaman) tanpa hak dengan tujuan untuk memperoleh in-
formasi elektronik dan/atau dokumen elektronik;
5. Melakukan tindakan apapun yang menyebabkan terganggunya Sis-
tem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi
tidak bekerja sebagaimana mestinya;
6. Melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan,
pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik tersebut dianggap seolah-olah otentik.
Pasal 8
Pelanggaran Peraturan Kampus
1. Mencoreng nama baik dan citra Institut;
2. Menjatuhkan martabat Dosen dan Tenaga Kependidikan;
3. Melakukan pelanggaran tata tertib/ ketentuan-ketentuan/ prosedur
teknis IAIN Palangka Raya yang telah dipublikasikan dan disosia-
lisasikan secara tertulis dan/atau melalui media elektronik resmi IAIN
Palangka Raya.
15 KODE ETIK DOSEN
Pasal 9
Pelanggaran Akademik
1. Melakukan dan/atau membantu terjadinya tindakan plagiarisme;
2. Melakukan dan/atau membantu terjadinya perbuatan curang
(cheating) dalam ujian dan/atau tugas kemahasiswaan;
3. Melakukan dan/atau membantu terjadinya tindak pemalsuan data
dan dokumen akademik (falsification/fabrication);
4. Menyalahgunakan bahan akademik seperti melakukan pencurian/
perusakan kekayaan intelektual, mengubah dokumen akademis;
5. Menjadikan kelas sebagai ajang kampanye atau kepentingan partai
politik, seseorang, kelompok atau golongan tertentu;
6. Memaksakan kehendak, pemikiran atau paradigma kepada maha-
siswa dalam penyusunan skripsi;
7. Membuatkan dan/atau menuliskan skripsi atau karya ilmiah bagi
mahasiswa;
8. Meminta imbalan kepada mahasiswa atas tugas pembimbingan
yang dilakukannya;
9. Melakukan pengabaian terhadap mahasiswa bimbingan;
10. Melakukan pelanggaran terhadap tata tertib/peraturan-peraturan/
pedoman dan/atau prosedur teknis Penelitian dan/atau Pengabdian
Kepada Masyarakat.
IAIN PALANGKA RAYA 16
BAB V KATEGORI SANKSI
Pasal 10
1. Sanksi pelanggaran Kode Etik Dosen bersifat akademik dan non
akademik;
2. Sanksi pelanggaran Kode Etik Dosen terdiri atas:
a. Sanksi ringan, yaitu berupa teguran lisan atau tertulis;
b. Sanksi sedang, yaitu berupa peniadaan hak memperoleh sebagi-
an atau seluruh pelayanan akademik, administrasi dan kese-
jahteraan;
c. Sanksi berat, yaitu berupa pemecatan jabatan sebagai dosen
atau statusnya sebagai dosen IAIN Palangka Raya sesuai ke-
tentuan yang berlaku.
17 KODE ETIK DOSEN
Pasal 11
1. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Dosen diberikan sanksi
akademik ringan, sedang atau berat.
2. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Dosen yang juga merupa-
kan pelanggaran pidana diberikan sanksi akademik, administrasi dan
kesejahteraan serta diproses sesuai hukum.
3. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Dosen kategori sanksi rin-
gan, apabila dilakukan berulang-ulang atau dua perbuatan pelang-
garan Kode Etik Dosen kategori sanksi ringan dilakukan sekaligus,
maka akan naik menjadi pelanggaran kategori sanksi sedang.
4. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Dosen kategori sanksi se-
dang, apabila dilakukan berulang-ulang atau dua perbuatan pelang-
garan Kode Etik Dosen kategori sanksi sedang dilakukan sekaligus,
maka akan naik menjadi pelanggaran kategori sanksi berat.
IAIN PALANGKA RAYA 18
BAB VI PROSES PENETAPAN SANKSI
Pasal 12
1. Penetapan sanksi atas pelanggaran Kode Etik Dosen dilakukan me-
lalui tahapan sebagai berikut:
2. Pelaporan tertulis kepada Dekan/Direktur atau Rektor atas dugaan
pelanggaran Kode Etik Dosen oleh sesama dosen, mahasiswa, tena-
ga kependidikan, dan/atau pihak lain;
3. Pemeriksaan oleh Dekan/Direktur atau pejabat yang ditunjuk ter-
hadap laporan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik Dosen
beserta bukti-bukti permulaan dilakukan selambat-lambatnya 10
hari kerja setelah laporan dugaan pelanggaran Kode Etik Dosen
diterima;
4. Pemeriksaan oleh Dekan/Direktur terhadap pelaku terduka pelang-
19 KODE ETIK DOSEN
garan Kode Etik Dosen dan saksi-saksi dilakukan selambat-
lambatnya 22 hari kerja setelah diterimanya laporan dugaan ter-
jadinya pelanggaran Kode Etik Dosen;
5. Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Dekan/Direktur
selambat-lambatnya 29 hari kerja setelah diterimanya laporan
dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik Dosen;
6. Sidang Dewan Kode Etik Dosen Institut selambat-lambatnya 36 (tiga
puluh enam) hari kerja setelah diterimanya laporan dugaan ter-
jadinya pelanggaran Kode Etik Dosen;
7. Penyerahan Berita Acara Pemeriksaan oleh ketua atau sekretaris De-
wan atau pejabat yang ditunjuk Ketua Dewan, selambat-lambatnya
43 (empat puluh tiga) hari kerja setelah diterimanya laporan dugaan
terjadinya pelanggaran Kode Etik Dosen;
8. Pelaksanaan pemeriksaan perkara oleh Dewan Kode Etik Dosen
selambat-lambatnya 50 (lima puluh) hari kerja setelah diterimanya
laporan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik Dosen;
9. Penyampaian rekomendasi oleh Dewan Kode Etik Dosen Institut
kepada terdakwa selambat-lambatnya 57 (lima puluh tujuh) hari
kerja setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya pelanggaran
Kode Etik Dosen;
10. Penetapan sanksi oleh Dewan Kode Etik Dosen Institut dengan surat
keputusan selambat-lambatnya 64 (enam puluh empat) hari kerja
setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya pelanggaran Kode
Etik Dosen;
IAIN PALANGKA RAYA 20
11. Penyampaian surat keputusan penetapan sanksi kepada pelaku
pelanggaran Kode Etik Dosen selambat-lambatnya 71 (tujuh puluh
satu) hari kerja setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya
pelanggaran Kode Etik Dosen;
12. Pelaksanaan ketetapan sanksi dilaksanakan oleh pelaku pelanggaran
Kode Etik Dosen dan semua pihak terkait.
Pasal 13
1. Dosen yang telah mendapatkan ketetapan sanksi dengan keputusan
Dewan Kode Etik Dosen dapat mengajukan surat keberatan tertulis
kepada Ketua Dewan dengan tembusan kepada Dekan/Direktur,
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima surat
keputusan tersebut;
2. Ketua Dewan/Rektor atau pejabat yang ditunjuk melakukan
pemeriksaan terhadap surat keberatan ketetapan sanksi pelang-
garan Kode Etik Dosen beserta bukti-buktinya, selambat-lambatnya
10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima surat keberatan tersebut;
3. Setelah Ketua bersama anggota Dewan menilai adanya alasan atau
bukti baru bagi keberatan tersebut, dalam waktu 17 (tujuh belas)
hari kerja setelah diterimanya surat keberatan dari terdakwa, Ketua
melakukan Sidang;
4. Penyerahan surat keberatan oleh Ketua Dewan Kode Etik Dosen
21 KODE ETIK DOSEN
Institut, selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) hari kerja setelah
diterimanya surat keberatan tersebut;
5. Pelaksanaan pemeriksaan perkara oleh Dewan Kode Etik Dosen
Institut, tanpa menghadirkan dosen yang mengajukan surat kebera-
tan dan saksi-saksi, selambatlambatnya dalam 31 (tiga puluh satu)
hari kerja setelah diterimanya surat keberatan;
6. Penyampaian rekomendasi oleh Dewan Kode Etik Dosen Institut
selambat-lambatnya dalam 38 (tiga puluh delapan) hari kerja
setelah diterimanya surat keberatan;
7. Penetapan diterima atau ditolaknya surat keberatan oleh Dewan
dengan surat keputusan dengan tembusan kepada Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Wakil Rektor
Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan
Kepala Biro, selambat-lambatnya dalam 45 (empat puluh lima) hari
kerja setelah diterimanya surat keberatan;
8. Penyampaian surat keputusan Rektor tentang ditolak atau
diterimanya surat keberatan dimaksud kepada dosen yang
mengajukan pembelaan, selambat-lambatnya dalam 52 (lima puluh
dua) hari kerja setelah diterimanya surat keberatan;
9. Apabila berdasarkan rekomendasi Dewan Kode Etik Dosen bahwa
surat surat keberatan diterima, dicantumkan di dalam surat kepu-
tusan tersebut tentang rehabilitasi nama baik dan pengembalian
hak-haknya sebagai dosen.
IAIN PALANGKA RAYA 22
Pasal 14
1. Dugaan pelanggaran Kode Etik Dosen dengan kategori sanksi rin-
gan, dinyatakan kadaluwarsa apabila 3 (tiga) bulan sejak terjadinya
pelanggaran, laporan tertulis tidak diterima oleh Dewan Kode Etik
Dosen Institut.
2. Dugaan pelanggaran Kode Etik Dosen dengan kategori sanksi se-
dang, dinyatakan kadaluwarsa apabila pelaku dugaan pelanggaran
tidak lagi berstatus sebagai dosen Institut.
3. Dugaan pelanggaran Kode Etik Dosen kategori berat tidak memiliki
masa kadaluwarsa.
4. Dugaan pelanggaran Kode Etik Dosen kategori sanksi ringan, se-
dang atau berat yang merupakan bagian dari tindak pidana dinya-
takan kadaluwarsa sesuai ketentuan hukum pidana.
23 KODE ETIK DOSEN
BAB VII SIDANG DESAN KODE ETIK DOSEN
Pasal 15
1. Dewan Kode Etik Dosen bersidang secara tertutup, dengan
menghadirkan terduga pelaku pelanggaran Kode Etik Dosen dan
saksi-saksi untuk sidang Dewan Kode Etik Dosen Fakultas/
Pascasarjana.
2. Terduga pelaku pelanggaran Kode Etik Dosen diberi kesempatan
pembelaan dalam sidang Dewan Kode Etik Dosen dengan
mengemukakan informasi, argumen, bukti-bukti dan saksi yang me-
ringankan dalam sidang Dewan Kode Etik Dosen Institut.
IAIN PALANGKA RAYA 24
BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 16
1. Ketua Dewan Kode Etik Dosen bersama anggota Dewan dari
Fakultas dan Pascasarjana melakukan monitoring pelaksanaan pe-
nanganan perkara pelanggaran Kode Etik Dosen pada tingkat Insti-
tut;
2. Ketua Dewan Kode Etik Dosen bersama anggota dari Fakultas dan
Pascasarjana melakukan monitoring pelaksanaan penanganan ma-
salah pelanggaran Kode Etik Dosen pada tingkat Institut;
3. Ketua Dewan Kode Etik Dosen bersama anggota Dewan dari
Fakultas dan Pascasarjana menyelenggarakan forum atau rapat eva-
luasi pelaksanaan tugas-tugas Dewan Kode Etik Dosen tingkat Insti-
tut sekurang-kurangnya sekali dalam setahun;
4. Ketua Dewan Kode Etik Dosen dan Anggota dari Fakultas dan Pas-
25 KODE ETIK DOSEN
casarjana menyelenggarakan forum atau rapat evaluasi pelaksanaan
tugas-tugas Dewan Kode Etik Dosen Institut setahun sekali.
5. Keputusan sidang Kode Etik Dosen dituangkan dalam Surat Kepu-
tusan.
Pasal 17
Pejabat yang Berwenang Memberikan Sanksi
1. Untuk kepastian penegakan Kode Etik Dosen, maka Kode Etik ini
dijadikan sebagai bagian dari tata tertib yang berlaku di lingkungan
Institut.
2. Setiap Dosen yang terbukti melanggar Kode Etik dikenakan sanksi.
3. Pejabat yang berwenang memberikan sanksi adalah Dewan Kode
Etik berkoordinasi dengan Rektor Institut.
Pasal 18
Pelaporan dan Pemeriksaan
1. Setiap orang yang mengetahui terjadinya pelanggaran Kode Etik
Dosen berhak untuk melaporkan secara tertulis kepada Dekan /
Direktur untuk kemudian diteruskan kepada Ketua Dewan Kode Etik
Dosen Institut disertai bukti permulaan yang cukup. Atas pertim-
bangan Dewan Kode Etik Dosen Institut dan/atau anggota Senat
IAIN PALANGKA RAYA 26
Institut, identitas pelapor dapat dirahasiakan, kecuali terhadap pela-
por dari luar Institusi, identitas pelapor harus disebutkan secara
jelas.
2. Tim Dewan Kode Etik Dosen memanggil Dosen yang bersangkutan,
Pelapor dan pihak-pihak lain jika diperlukan untuk diperiksa secara
terpisah dan dimintai keterangan.
3. Setiap pemeriksaan dilakukan secara tertutup.
4. Salinan hasil pemeriksaan dan keputusan sanksi yang dijatuhkan
disampaikan kepada Dewan Kode Etik Institut sebagai laporan dan
untuk dilaksanakan.
5. Setiap Dosen diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam pros-
es pemeriksaan.
6. Setiap Dosen memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam se-
tiap tingkatan proses pemeriksaan.
27 KODE ETIK DOSEN
BAB IX PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal yang bersifat teknis dan belum cukup diatur dalam Peraturan ini,
ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan Rektor.
IAIN PALANGKA RAYA 28