klinik gout

Upload: nina-trisna-nurmalasari

Post on 20-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Klinik Gout

    1/6

    Penanganan Menggunakan Obat

    Penanganan gout biasanya dibagi menjadi penanganan serangan akut dan

    penanganan hiperurisemia pada pasien artritis kronik. Ada 3 tahapan dalam terapi

    penyakit ini:

    Mengatasi serangan akut

    Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal urat pada

    jaringan, terutama persendian

    Terapi pencegahan menggunakan terapi hipourisemik

    Edukasi pasien dan pemahaman mengenai dasar terapi diperlukan untuk

    menjamin keberhasilan terapi gout. Menghindari factorfaktor yang dapat memicu

    serangan juga merupakan bagian yang penting dari strategi penatalaksanaan gout.

    Serangan Akut

    !stirahat dan terapi cepat dengan pemberian "#A!$, misalnya indometasin %&&mg'hari atau diklofenak ()& mg'hari, merupakan terapi lini pertama dalam

    menangani serangan akut gout, asalkan tidak ada kontraindikasi terhadap "#A!$.

    Aspirin harus dihindari karena ekskresi aspirin berkompetisi dengan asam urat dan

    dapat memperparah serangan akut gout. #ebagai alternatif, merupakan terapi lini

    kedua, adalah kolkisin *colchicine+. eputusan memilih "#A!$ atau kolkisin

    tergantung pada keadaan pasien, misalnya adanya penyakit penyerta lain'ko-

    morbid, obat lain yang juga diberikan pada pasien pada saat yang sama, dan fungsi

    ginjal. Tidak ada studi terkontrol yang membandingkan kolkisin dengan "#A!$ untuk

    penanganan gout. olkisin mrupakan obat pilihan jika pasien juga menderita

    penyakit kardioaskuler, termasuk hipertensi, pasien yang mendapat diuretik untukgagal jantung dan pasien yang mengalami toksisitas gastrointestinal,

    kecenderungan perdarahan atau gangguan fungsi ginjal.

    /bat yang menurunkan kadar asam urat serum *allopurinol dan obat urikosurik

    seperti probenesid dan sul0npira1on+ tidak boleh digunakan pada serangan akut.

    Pasien biasanya sudah mengalami hiperurisemia selama bertahun-tahun sehingga

    tidak ada perlunya memberikan terapi segera untuk hiperurisemianya. 2agipula,

    obat-obat tersebut dapat menyebabkan mobilisasi simpanan asam urat ketika kadar

    asam urat dalam serum berkurang. Mobilisasi asam urat ini akan memeprpanjang

    durasi serangan akut atau menyebabkan serangan artritis lainnya. "amun, jika

    pasien sudah terstabilkan' menggunakan allopurinol pada saat terjadi seranganakut, allopurinol tetap terus. Penggunaan "#A!$, inhibitor cyclooigenase-% *4/5-

    %+, kolkisin dan kortikosteroid untuk serangan akut dibicarakan berikut ini.

    a. NSID

    "#A!$ merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk pasien yang mengalami

    serangan gout akut. 6al terpenting yang menentukan keberhasilan terapi bukanlah

  • 7/24/2019 Klinik Gout

    2/6

    pada "#A!$ yang dipilih melainkan pada seberapa cepat terapi "#A!$ mulai

    diberikan. "#A!$ harus diberikan dengan dosis sepenuhnya *full dose+ pada %7-78

    jam pertama atau sampai rasa nyeri hilang. $osis yang lebih rendah harus diberikan

    sampai semua gejala reda. "#A!$ biasanya memerlukan 9aktu %7-78 jam untuk

    bekerja, 9alaupun untuk menghilangkan secara sempurna semua gejala gout

    biasanya diperlukan ) hari terapi. Pasien gout sebaiknya selalu memba9apersediaan "#A!$ untuk mengatasi serangan akut. !ndometasin banyak diresepkan

    untuk serangan akut artritis gout, dengan dosis a9al )-(&& mg'hari. $osis ini

    kemudian diturunkan setelah ) hari bersamaan dengan meredanya gejala serangan

    akut. Efek samping indometasin antara lain pusing dan gangguan saluran cerna,

    efek ini akan sembuh pada saat dosis obat diturunkan. A1apropa1on adalah obat

    lain yang juga baik untuk mengatasi serangan akut. "#A!$ ini menurunkan kadar

    urat serum, mekanisme pastinya belum diketahui dengan jelas. omite eamana

    /bat *4#M+ membatasi penggunaan a1apropa1on untuk gout akut saja jika "#A!$

    sudah dicoba tapi tidak berhasil. Penggunaannya dikontraindikasikan pada pasien

    dengan ri9ayat ulkus peptik, pada ganggunan fungsi ginjal menengah sampai berat

    dan pada pasien lanjut usia dengan gangguan fungsi ginjal ringan. "#A!$ lain yang

    umum digunakan untuk mengatasi episode gout akut adalah:

    "aproen ; a9al )& mg, kemudian %)& mg 3 kali'hari

    Piroicam ; a9al 7& mg, kemudian (&-%& mg'hari

    $iclofenac ; a9al (&& mg, kemudian )& mg 3 kali'hari selama 78 jam,

    kemudian )& mg dua kali'hari selama 8 hari.

    b. COX-2 inhibitor

    Etoricoib merupakan satu-satunya 4/5-% inhibitor yang dilisensikan untuk

    mengatasi serangan akut gout. /bat ini efektif tapi cukup mahal, dan bermanfaat

    terutama untuk pasien yang tidak tahan terhadap efek gastrointestinal "#A!$ non-

    selektif.

    4/5-% inhibitor mempunyai resiko efek samping gastrointestinal bagian atas

    yang lebih rendah disbanding "#A!$ non-selektif.

  • 7/24/2019 Klinik Gout

    3/6

    inhibitor lain dan "#A!$ non-selektif, terutama pada dosis tinggi. /leh karena itu,

    etoricoib sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang hipertensinya belum

    terkontrol dan jika pasien yang mendapat etoricoib maka tekanan darah harus

    terus dimonitor.

    c. Colchicine

    4olchicine merupakan terapi spesi0k dan efektif untuk serangan gout akut.

    "amun, dibanding "#A!$ kurang populer karena mula kerjanya *onset+ lebih lambat

    dan efek samping lebih sering dijumpai.

    d. Steroid

    #trategi alternatif selain "#A!$ dan kolkisin adalah pemberian steroid intra-

    artikular. 4ara ini dapat meredakan serangan dengan cepat ketika hanya ( atau %

    sendi yang terkena. "amun, harus dipertimbangkan dengan cermat diferensial

    diagnosis antara arthritis sepsis dan gout akut karena pemberian steroid intra-

    artikular akan memperburuk infeksi. Pasien dengan respon suboptimal terhadap

    "#A!$ mungkin akan mendapat manfaat dengan pemberian steroid intra-artikular.

    #teroid sistemik juga dapat digunakan untuk gout akut. Pada beberapa pasien,

    misalnya yang mengalami serangan yang berata atau poliartikular atau pasien

    dengan penyakit ginjal atau gagal jantung yang tidak dapat menggunakan "#A!$

    dan kolkisin, dapat diberi prednisolon a9al %&-7& mg'hari. /bat ini memerlukan (%

    jam untuk dapat bekerja dan durasi terapi yang dianjurkan adalah (-3 minggu.

    Alternatif lain, metilprednisolon intraena )&-()& mg'hari atau triamsinolon

    intramuskular 7&-(&& mg'hari dan diturunkan *tapering+ dalam ) hari.

    Penatalaksanaan Gout ronik

    Penatalaksanaan gout kronik menyarankan obat penurun asam urat sebaiknya

    tidak diberikan selama serangan akut. Pemberian obat jangka panjang juga tidak

    dianjurkan untuk hiperurisemia asimptomatis, atau untuk melindungi fungsi ginjal

    atau resiko kardioaskular pada pasien asimptomatis.

    Penggunaan allopurinol, urikourik dan feboostat *sedang dalam

    pengembangan+ untuk terapi gout kronik dijelaskan berikut ini. ontrol jangka

    panjang hiperurisemia merupakan faktor penting untuk mencegah terjadinya

    serangan akut gout, gout tophaceouskronik, keterlibatan ginjal dan pembentukan

    batu asam urat. apan mulai diberikan obat penurun kadar asam urat masih

    kontroersi. #erangan a9al gout biasanya jarang dan sembuh dengan sendirinya,

    terapi jangka panjang seringkali tidak diindikasikan.

  • 7/24/2019 Klinik Gout

    4/6

    penurun asam urat sebaiknya tidak diberikan selama serangan akut. Pemberian

    obat jangka panjang juga tidak dianjurkan untuk hiperurisemia asimptomatis, atau

    untuk melindungi fungsi ginjal atau resiko kardioaskular pada pasien asimptomatis.

    Penggunaan allopurinol, urikourik dan feboostat *sedang dalam pengembangan+

    untuk terapi gout kronik dijelaskan berikut ini.

    a. Allo!urinol

    /bat hipourisemik pilihan untuk gout kronik adalah allopurinol. #elain

    mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi ginjal. Allopurinol menurunkan

    produksi asam urat dengan cara menghambat en1im antin oksidase. Allopurinol

    tidak aktif tetapi ?&-&@ obat ini mengalami konersi di hati menjadi metabolit aktif

    oksipurinol. aktu paruh allopurinol berkisar antara % jam dan oksipurinol (%-3&

    jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal. /ksipurinol diekskresikan melalui

    ginjal bersama dengan allopurinol dan ribosida allopurinol, metabolit utama ke dua.

    b.Obat urikosurik

    ebanyakan pasien dengan hiperurisemia yang sedikit mengekskresikan asam

    urat dapat diterapi dengan obay urikosurik. >rikoirik seperti probenesid *)&& mg-(g

    %kali'hari+ dan sul0npira1on *(&& mg 3-7 kali'hari+ merupakan alternatie

    allopurinol, terutama untuk pasien yang tidak tahan terhadapa allopurinol.

    >rikosurik harus dihindari pada pasien dengan nefropati urat dan yang

    memproduksi asam urat berlebihan. /bat ini tidak efektif pada pasien dengan

    fungsi ginjal yang buruk *klirens kreatinin B%&-3& m2'menit+. #ekitar )@ pasien

    yang menggunakan probenesid jangka lama mengalami munal, nyeri ulu hati,

    kembung atau konstipasi. =uam pruritis ringan, demam dan gangguan ginjal juga

    dapat terjadi #alah satu kekurangan obat ini adalah ketidakefektifannya yangdisebabkan karena ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat, penggunaan

    salisilat dosis rendah secara bersamaan atau insu0siensi ginjal.

    (.

  • 7/24/2019 Klinik Gout

    5/6

    6iperurisemia dapat disebabkan karena penggunaan diuretic, terutama tia1id.

    Dika tia1id harus digunakan atau tidak dapat diganti obat lain, maka allopurinol

    sebaiknya diberikan untuk menurunkan kadar urat /bat lain yang juga menurunkan

    ekskresi urat melalui ginjal adalah aspirin dosis rendah dan alkohol. $emikian juga

    siklosporin, terutama pada laki-laki.out akut sering diasosiakan dengan omepra1ol.

    Etambutol, pira1inamid, niasin dan didanosin juga mengganggu ekskresi asam uratmelalui ginjal. =adioterapi dan kemoterapi juga dapat menyebabkan hiperurisemia.

    >ntuk pro0laktik, dalam hal ini dapat diberikan allopurionol sejak 3 hari sebelum

    memulai terapi.

    #era!i Non-obat

    Terapi non-obat merupakan strategi esensial dalam penanganan gout. out

    adalah gangguan metabolik, yang dipengaruhi oleh diet, asupan alkohol,

    hiperlipidemia dan berat badan. !nterensi seperti istirahat yang cukup,

    penggunaan kompres dingin, modi0kasi diet, mengurangi asupan alkohol dan

    menurunkan berat badan pada pasien yang kelebihan berat badan terbukti efektif

    An$uran untuk Pasien

    Pasien gout harus mendapat informasi bah9a puasa, obesitas *kegenukan+ dan

    konsumsi alkohol dapat mengakibatkan hiperurisemia. Dika hal tersebut dapat

    diperbaiki atau dihindari maka terapi obat tidak diperlukan, demikian juga

    hiperurisemia tanpa gejala juga tidak perlu diobati. "amun demikian fungsi ginjal

    harus diperiksa untuk meyakinkan tidak ada gangguan. Pasien yang beresiko

    mengalami serangan kambuh gout harus memba9a persediaan "#A!$ dan harus

    diedukasi untuk segera menggunakannya pada saat muncul gejala pertama. Duga

    harus diinformasikan untuk menghindari aspirin dan sebaiknya digunakanparasetamol jika diperlukan analgesik penghilang rasa nyeri. Pasien yang mendapat

    allopurinol juga diinformasikan untuk tetap melanjutkan penggunaan allopurinol

    sehari sekali jika belum terlihat respon terhadap gejala yang dirasakan. Duga harus

    mendapat informasi mengenai efek samping yang mungkin dialami serta segera

    melaporkan jika terjadi efek samping pada kulit.

  • 7/24/2019 Klinik Gout

    6/6