kkpmata-hordeolum

5
Hordeolum | Artikel Kedokteran HORDEOLUM DEFINISI Hordeolum merupakan infeksi akut yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus pada kelenjar palpebra. Hordeolum terbagi atas hordeolum eksterna yang merupakan infeksi pada kelenjar yang lebih kecil dan superfisial (Zeis atau Moll) dan hordeolum interna dimana infeksi terjadi pada kelenjar Meibom. Hordeolum sering dihubungkan dengan diabetes, gangguan pencernaan dan jerawat. 1,3 INSIDENS Data epidemiologi internasional menyebutkan bahwa hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan. Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin. 2,3 ANATOMI PALPEBRA Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi struktur-struktur jaringan mata yang rentan terhadap trauma. Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulit di sini paling tipis di antara kulit di bagian tubuh lain. Di palpebra terdapat rambut halus, yang hanya tampak dengan pembesaran.Di bawah kulit terdapat jaringan areolar longgar yang dapat mengalami distensi akibat edema masif.Muskulus orbikularis oculi melekat pada kulit. Permukaan dalamnya dipersarafi nervus fascialis (VII), dan fungsinya adalah untuk menutup palpebra. 4 Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi. Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapis kulit dan jaringan subkutaneus, lapis muskulus protraktor (M.orbikularis okuli), septum orbita, musculus retraktor (M.levator palpebra), tarsus, lapisan membran mukosa (konjungtiva pelpebrae). 3 Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.Muskulus Orbikularis okuli berfungsi untuk menutup palpebra.Serat ototnya mengelilingi fisura palpebra secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita.Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi.Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pretarsal; bagian diatas septum orbital adalah bagian preseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus facialis. 3,4 Jaringan Areolar Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan dengan lapis subaponeurotik dari kulit kepala.Tarsus merupakan struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak

Upload: maria-romero

Post on 27-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KKPmata-Hordeolum

Hordeolum | Artikel Kedokteran

HORDEOLUM DEFINISIHordeolum merupakan infeksi akut yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus pada kelenjar palpebra. Hordeolum terbagi atas hordeolum eksterna yang merupakan infeksi pada kelenjar yang lebih kecil dan superfisial (Zeis atau Moll) dan hordeolum interna dimana infeksi  terjadi pada kelenjar Meibom. Hordeolum sering dihubungkan dengan diabetes, gangguan pencernaan dan jerawat. 1,3

 INSIDENSData epidemiologi internasional menyebutkan bahwa hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan. Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin.2,3

 

ANATOMI PALPEBRAPalpebra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi struktur-struktur jaringan mata yang rentan terhadap trauma. Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulit di sini paling tipis di antara kulit di bagian tubuh lain. Di palpebra terdapat rambut halus, yang hanya tampak dengan pembesaran.Di bawah kulit terdapat jaringan areolar longgar yang dapat mengalami distensi akibat edema masif.Muskulus orbikularis oculi melekat pada kulit. Permukaan dalamnya dipersarafi nervus fascialis (VII), dan fungsinya adalah untuk menutup palpebra.4

Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi. Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapis kulit dan jaringan subkutaneus, lapis muskulus protraktor (M.orbikularis okuli), septum orbita, musculus retraktor (M.levator palpebra), tarsus, lapisan membran mukosa (konjungtiva pelpebrae).3

Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.Muskulus Orbikularis okuli berfungsi untuk menutup palpebra.Serat ototnya mengelilingi fisura palpebra secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita.Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi.Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pretarsal; bagian diatas septum orbital adalah bagian preseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus facialis.3,4

Jaringan Areolar Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan dengan lapis subaponeurotik dari kulit kepala.Tarsus merupakan struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah).3

Gambar 1. Anatomi mata dan palpebra (dikutip dari kepustakaan 4)

Page 2: KKPmata-Hordeolum

Konjungtiva Palpebrae bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtiva palpebra, yang melekat erat pada tarsus.Margo palpebra dipisahkan oleh garis abu-abu (batas mukokutan) menjadi margo anterior dan posterior. Margo anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll.Glandula Zeiss adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.Glandula Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata.Margo posterior berhubungan dengan bola mata, dan sepanjang margo ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (glandula Meibom atau tarsal). Pungtum lakrimalis terletak pada ujung medial dari margo posterior palpebra. Pungtum ini berfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulus ke sakus lakrimalis.2,3

Fisura palpebrae adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka.Fisura ini berakhir di kantus medialis dan lateralis. Kantus lateralis kira-kira 0,5 cm dari margo lateral orbita dan membentuk sudut tajam. Septum orbital adalah fascia di belakang bagian muskularis orbikularis yang terletak di antara margo orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai pemisah antara palpebra orbita. Septum orbitale superius menyatu dengan tendo dari levator palpebra superior dan tarsus superior; septum orbitale inferius menyatu dengan tarsus inferior.3,4

Retraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Di palpebra superior, bagian otot rangka adalah levator palpebra superioris, yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat otot polos dari muskulus Muller (tarsalis superior). Di palpebra inferior, retraktor utama adalah muskulus rektus inferior, yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus muskulus obliqus inferior dan berinsersio ke dalam batas bawah tarsus inferior dan orbikularis okuli.Otot polos dari retraktor palpebrae disarafi oleh nervus simpatis.Levator dan muskulus rektus inferior dipersarafi oleh nervus okulomotoris.Pembuluh darah yang memperdarahi palpebrae adalah a. Palpebra. Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal nervus V, sedang kelopak mata bawah oleh cabang kedua nervus V.2,3

 Gambar 2. Anatomi Palpebra mata(dikutip dari kepustakaan 2) ETIOLOGI

1. Faktor PredisposisiLebih sering pada anak kecil dan dewasa muda, meskipun tidak ada batasan umur dan pada pasien dengan tarikan pada mata akibat ketidakseimbangan otot atau kelainan refraksi.Kebiasaan mengucek mata atau menyentuh kelopak mata dan hidung, serta adanya blefaritis kronik dan diabetes mellitus adalah faktor-faktor yang umumnya berkaitan dengan hordeolum rekuren. Hiperlipidemia termasuk kolesterolemia, hygiene lingkungan dan riwayat hordeolum sebelumnya juga mempengaruhi.2

 

1. Organisme penyebabStaphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum.5

 

Page 3: KKPmata-Hordeolum

KLASIFIKASIBerdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :

1. Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini

benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).

2. Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan

nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).3

 PATOGENESISKebanyakan hordeolum disebabkan infeksi Staphylococcus, biasanya Staphylococcus aureus.Infeksi tersebut dapat mengenai kelenjar Meibom (hordeolum interna), maupun kelenjar Zeis dan Moll (hordeolum eksterna). Proses tersebut diawali dengan pengecilan lumen dan statis hasil sekresi kelenjar. Statis ini akan mencetuskan infeksi sekunder oleh Staphylococcus aureus sehingga terjadi pembentukan pus dalam lumen kelenjar. Secara histologis akan tampak gambaran abses, dengan ditemukannya sel Polimorfonuklear (PMN) dan debris nekrotik. Nyeri, hiperemis, dan edema palpebral adalah gejala khas pada hordeolum.Intensitas nyeri mencerminkan beratnya edema palpebra. Apabila pasien menunduk, rasa sakit bertambah. Pada pemeriksaan terlihat suatu benjolan setempat, warna kemerahan, mengkilat dan nyeri tekan, dapat disertai bintik kuning atau putih yang merupakan akumulasi pus pada folikel silia.1,2,5

 MANIFESTASI KLINIKGejala KlinisTanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yaitu tampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan dan nyeri. Hordeolum eksterna adalah infeksi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra). Hordeolum interna adalah infeksi yang terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam). Benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Hordeolum internum biasanya berukuran lebih besar dibanding hordeolum eksternum.6,7

Tanda klinikPada stadium selulitis ditandai dengan adanya benjolan keras, kemerahan, lokal, nyeri, edema, umumnya pada margo palpebral.Pada stadium absesditandai dengan adanya pus yang dapat terlihat berupa bintik kuning atau putih pada kelopak mata pada silia yang terifeksi. Umumnya pembentukan hordeolum tunggal, namun bisa lebih dari satu/multipel (hordeola).2

Pseudoptosis atau ptosis dapat terjadi akibat bertambah beratnya kelopak mata sehingga sukar diangkat.Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel kadang ditemukan ikut membesar. Keluhanlain yang umumnya dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri tekan dan intensitas nyeri bertabah bilapasien menunduk. Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.6,7,8

Gambar 2.Hordeolum eksternal (dikutip dari kepustakaan 3)Gambar 3.Hordeolum interna (dikutip dari kepustakaan 9) 

Page 4: KKPmata-Hordeolum

  PEMERIKSAANDiagnosis dapat di tegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisis seperti yang telah dipaparkan di atas. DIAGNOSIS BANDINGKALAZIONKalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. Biasanya kelainan ini dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya.8,10

Kalazion juga disebabkan sebagai lipogranulomatosa kelenjar Meibom. Kalazion mungkin timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pada saluran kelenjar atau sekunder dari hordeolum internum. Kalazion dihubungkan dengan seborrhea, chronic blepharitis, dan acne rosacea.8

Gambar 4. Kalazion (dikutip dari kepustakaan 3) PENATALAKSANAANDapat dengan kompres air hangat 2-3 kali per hari sangat membantu pada stadium selulitis. Ketika bintik pus sudah terbentuk dapat dilakukan evakuasi dengan epilasi pada silia yang berkaitan.Insisi pembedahan jarang dilakukan kecuali pada abses yang besar. Antibiotik tetes (3-4 kali sehari) dan salep antibiotik  (saat akan tidur) sebaiknya diberikan setiap tiga jam untuk mengontrol terjadinya infeksi. Obat anti inflamasi dan analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri dan edema.Pada kasus tertentu yang jarang terjadi, hordeolum dapat menyebabkan timbulnya selulitis preseptal sekunder sehingga dibutuhkan pemberian antibiotik sistemik.Antibiotik sistemik dapat digunakan pula untuk kontrol segera infeksi.Pada hordeolum rekuren, perlu dicari dan diterapi kondisi predisposisi yang berkaitan. Jika tidak ada perbaikan kondisi dalam 48 jam, insisi dan drainase bahan purulent dapat diindikasikan.1,2,4,6

Pada tindakan pembedahan berupa insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesia topikal dengan pantokain tetes mata.Dilakukan anestesi infiltrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila :-           Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.-           Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra.Setelah dilakukan insisi dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam kantongnya dan kemudian diberi salep antibiotik.11

 PROGNOSISHordeolum termasuk gangguan kelopak mata yang jinak, namun umumnya sering rekuren.4

 KOMPLIKASI

Konjungtivitis

Astigmat

Page 5: KKPmata-Hordeolum