kisah abid
DESCRIPTION
Kisah AbidTRANSCRIPT
Ada sebuah Abid yang terkenal di pondok pengasingannya . Ia sengaja pergi ke suatu tempat dengan maksud hendak menebang pohon yang selama ini di puja-puja masyarakat . Gerak si Abid ini diketahui si Setan yang selama ini telah mengatur siasat untuk membelokkan imannya .
Di tengah jalan , Abid dihadang dan ditegur oleh Setan yang menyamar sebagai manusia .
“Mau ke mana bergegas , bid ?”
“Mau ke sana , menebang pohon “, jawab Abid
Setan : “Lho , mengapa ?”
Abid : “Karena dia dipuja orang”
Setan : “Lalu apa untungnya pohon itu kau tebang ?”
Abid : “Inikan perintah Allah”
Setan : “Lalu apa lagi ?”
Abid : “Aku akan menjadi contoh yang baik”
Setan : “Lalu apa lagi ?”
Abid : “Berarti aku telah menyelamatkan iman Tauhid umat manusia”
Setan membujuk “Bid , ruginya lebih banyak dari pada untungnya”
Mendengar itu si Abid mengamuk dan si Setan dipukulnya . Merekapun berkelahi dengan silih berganti menindih . Suatu giliran si Abid berada di atas , si Setan mengaduh dan meminta damai . Si Abid bangga dan mengendorkan jepitannya , Setan mengambil kesempatan menawarkan saran-saran indah , hati si Abid pun terpukau .
“Bid , andaipun engkau tebang pohon itu , namun bagi orang yang doyan nyirik , mereka pasti akan mencari pohon atau benda lainnya yang bisa dipuja , dan engkau akan dimusuhi mereka“.
Setan melanjutkan “Lebih baik engkau kumpulkan harta kekayaan sebanyak-banyaknya , lalu dirikanlah kompleks sekolahan , perbanyak derma sedekah , bahkan tempat pohon itu sendiri dapat engkau ubah menjadi masjid”.
Setan berkata pula “Aku akan membantumu dengan member uang 2 dinar setiap pagi hari”.
Suasana perkelahian secepat kilat berubah ke suasana damai dan “saling cari untung” . Si Abid berpikir : “Selama ini aku hanya biasa diberi orang 2 dirham”. Namun Abid belum percaya dengan ucapan Setan , maka ia bertanya : “Bagaimana kaulau engkau bohong?”
Setan menjawab cepat : “ Bid , engkau boleh kembali ke mari , perbuatlah aku sekehendakmu , dan tebanglah pohon pembuat syirik itu!”
Si Abid puas , lalu ia pun pulang . Menjelang pagi pikirannya mulai bercabang , pagi-pagi di angkatnya sudut bantalnya , dan benarlah , ia menjumpai 2 keping uang dinar !
“Setan ini adalah setan yang baik , janjinya benar !” Pikir si Abid . Diam-diam Abid sudah mulai membayangkanka diri sebagai orang yang terkaya di dunia .
Pagi kedua , Setan masih menepati janjinya . Si Abid tambah berhitung .”Janji Allah nanti di akhirat , sedangkan janji Setan ditunaikannya sekarang juga!” Abid merasa gembira , tetapi alangkah terkejutnya si Abid , karena pada hari ketiga , setan tidak mengantarkan dinar . Abid spontan marah , ia bergegas pergi untuk menebang pohon .
Di tengah jalan di tempat yang dulu , Setan yang pernah dijumpainya kembali menyapa
“Bid , hendak ke mana bergegas ?”
Si Abid dengan emosi yang tinggi langsung memukul seraya berkata “Engkau melanggar janji !” Setan itupun tak berdiam diri , mereka berkelahi seru . Namun si Abid merasa heran karena kekuatannya tidak seperti dulu lagi .
Demikianlah , pada suatu kesempatan si Setan berhasil menjepit ketat leher si Abid . Abid mengaduh dan meminta ampun .
Abid berkata : “Engkau sekarang lebih kuat dari aku”
Setan menjawab : “Engkau dulu kuat karena berjunag dengan ikhlas . Kini engkau lemah karena engkau hanya berjuang menuntut janji dinar yang tak kutepati saja “.
Setan melepaskan Abid . Dengan sangat mengibakan , si Abid pulang . Walaupun hatinya masih geram , namun tulangnya sudah lemas . Apa boleh buat , Abid yang kini sudah terperangkap akl-bulus si Setan , bagaikan seekor lalat atau kecoa yang akhirnya mati lemas hanya karena “Raid” (racun serangga) yang berselubung kue tart berbunga .
�ِع�ُد�ُه�ْم� �ِه�ْم� َي ْي �َم�ِّن �ِع�ُد�ُه�ْم� َو�َي � َو�َم�اَي ْي ا طُن�ٰالَّش� َو�ًر� �ُغ�ُر� �َّال ا
۱۲۰ : اءٓالِّنس
“Setan menjanjikan dan memberi harapan kepada manusia . Dan tiadalah setan itu memberi jani kepada mereka , kecuali suatu tipuan belaka”. (Q.S An-Nisa (4) : 120)