kinerja pelaksanaanpnpm pariwisata dalam upaya …

15
Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 4 2014 Online : http://ejournal-s1.undip.ac. id/index.php/pwk KINERJA PELAKSANAAN PNPM PARIWISATA DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA WISATA KEMBANGARUM DAN DESA WISATA PENTINGSARI KABUPATEN SLEMAN Ninik Wahyuning Tyas¹ dan Asnawi² 1 Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro email : [email protected] Abstrak: Kemiskinan merupakan permasalahan klasik yang telah ada sejak dahulu. Di Indonesia sendiri, kemiskinan masih menjadi fenomena yang belum dapat dipungkiri. Fenomena kemiskinan ini pun juga dialami Kabupaten Sleman sebagai salah satu kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi pariwisata yang cukup beragam. Salah satu obyek wisata yang saat ini berkembang pesat di Sleman adalah desa wisata. Dari 34 desa wisata yang terdapat di Sleman, terdapat dua desa yang berkembang pesat, yaitu dengan Desa Wisata Kembangarum dan Desa Wisata Pentingsari. Sementara itu, pemerintah telah mencanangkan PNPM Pariwisata yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan melalui adanya desa wisata. Oleh karena itu, tentunya diperlukan kajian mengenai kinerja PNPM Pariwisata dalam mengentaskan kemiskinan melalui pelaksanaan program desa wisata. Hal ini menjadi topik yang menarik untuk dilakukan penelitian, sehingga memunculkan pertanyaan penelitian “Bagaimana kinerja pelaksanaan PNPM Pariwisata dalam upaya pengentasan kemiskinan di Desa Wisata Kembangarum dan Desa Wisata Pentingsari Kabupaten Sleman?”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga data yang didapatkan berasal dari kuesioner dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling. Hasil penelitian ini berupa identifikasi program kegiatan PNPM Pariwisata, identifikasi keterlibatan masyarakat,identifikasi karakteristik masyarakat yang terlibat serta evaluasi mengenai kinerja pelaksanaan PNPM Pariwisata. Kata Kunci: kinerja, PNPM Pariwisata, pengentasan kemiskinan, Desa Wisata Kembangarum, Desa Wisata Pentingsari. Abstract: Poverty is a classic problem that has existed since long time ago.In Indonesia, poverty is a phenomenin that can’t be denied. Poverty also occours in Sleman,one district of DIY, which has a diverse tourism potential. One of the tourism potential in Sleman is tourist village. Between 34 tourist villages in Sleman, there are two tourist villages which have a great visitors, there are Desa Wisata Kembangarum and Desa Wisata Pentingsari. While, the government has launched a PNPM Pariwisata, a program that aims to alleviate poverty through the tourist village. Therefore, the writer interested to research about an outcome of PNPM Pariwisata for poverty alleviation, with the research quaestion, “How does an outcome of PNPM Pariwisata for poverty alleviation in Desa Wisata Kembangarum and Desa Wisata Pentingsari?”. This research using a quantitative approach, so that the data driven from questionnaries and using a random sampling technique. The result of this study is identification of PNPM Pariwisata’s programs, ide ntification of community that involved in PNPM Pariwisata, the characteristics of community that involved in PNPM Pariwisata, and the las, evaluation of outcome from PNPM Pariwisata fo poverty alleviation in Desa Wisata Kembangarum and Desa Wisata Pentingsari. Keywords: outcome, PNPM Pariwisata, poverty alleviation, Desa Wisata Kembangarum, Desa Wisata Pentingsari Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |1083

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 4 2014

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk

KINERJA PELAKSANAAN PNPM PARIWISATA DALAM UPAYA PENGENTASANKEMISKINAN DI DESA WISATA KEMBANGARUM DAN DESA WISATA PENTINGSARI

KABUPATEN SLEMAN

Ninik Wahyuning Tyas¹ dan Asnawi²

1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

email : [email protected]

Abstrak: Kemiskinan merupakan permasalahan klasik yang telah ada sejak dahulu. Di Indonesia sendiri,kemiskinan masih menjadi fenomena yang belum dapat dipungkiri. Fenomena kemiskinan ini pun juga dialamiKabupaten Sleman sebagai salah satu kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartayang memiliki potensi pariwisata yang cukup beragam. Salah satu obyek wisata yang saat ini berkembang pesatdi Sleman adalah desa wisata. Dari 34 desa wisata yang terdapat di Sleman, terdapat dua desa yangberkembang pesat, yaitu dengan Desa Wisata Kembangarum dan Desa Wisata Pentingsari. Sementara itu,pemerintah telah mencanangkan PNPM Pariwisata yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan melaluiadanya desa wisata. Oleh karena itu, tentunya diperlukan kajian mengenai kinerja PNPM Pariwisata dalammengentaskan kemiskinan melalui pelaksanaan program desa wisata. Hal ini menjadi topik yang menarik untukdilakukan penelitian, sehingga memunculkan pertanyaan penelitian “Bagaimana kinerja pelaksanaan PNPMPariwisata dalam upaya pengentasan kemiskinan di Desa Wisata Kembangarum dan Desa Wisata PentingsariKabupaten Sleman?”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga data yang didapatkanberasal dari kuesioner dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling. Hasil penelitian iniberupa identifikasi program kegiatan PNPM Pariwisata, identifikasi keterlibatan masyarakat,identifikasikarakteristik masyarakat yang terlibat serta evaluasi mengenai kinerja pelaksanaan PNPM Pariwisata.

Kata Kunci: kinerja, PNPM Pariwisata, pengentasan kemiskinan, Desa Wisata Kembangarum, Desa WisataPentingsari.

Abstract: Poverty is a classic problem that has existed since long time ago.In Indonesia, poverty is aphenomenin that can’t be denied. Poverty also occours in Sleman,one district of DIY, which has a diversetourism potential. One of the tourism potential in Sleman is tourist village. Between 34 tourist villages inSleman, there are two tourist villages which have a great visitors, there are Desa Wisata Kembangarum andDesa Wisata Pentingsari. While, the government has launched a PNPM Pariwisata, a program that aims toalleviate poverty through the tourist village. Therefore, the writer interested to research about an outcome ofPNPM Pariwisata for poverty alleviation, with the research quaestion, “How does an outcome of PNPMPariwisata for poverty alleviation in Desa Wisata Kembangarum and Desa Wisata Pentingsari?”. This researchusing a quantitative approach, so that the data driven from questionnaries and using a random samplingtechnique. The result of this study is identification of PNPM Pariwisata’s programs, identification of communitythat involved in PNPM Pariwisata, the characteristics of community that involved in PNPM Pariwisata, and thelas, evaluation of outcome from PNPM Pariwisata fo poverty alleviation in Desa Wisata Kembangarum andDesa Wisata Pentingsari.Keywords: outcome, PNPM Pariwisata, poverty alleviation, Desa Wisata Kembangarum, Desa WisataPentingsari

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |1083

Page 2: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

PENDAHULUANKemiskinan merupakan permasalahan

klasik yang telah ada sejak dahulu. Semuanegara di dunia, tak terkecuali negara –negara maju pun juga mengalamipermasalahan kemiskinan. Menurut Todaro(2006), terdapat lebih dari 1,2 milyar total daripenduduk dunia yang termasuk dalamkategori penduduk miskin dengan jumlahpendapatan kurang dari US$ 1 per harinya,dan lebih dari 2,8 milyar penduduk dunia yangmemiliki jumlah pendapatan kurang dari US$2 per hari. Tingginya jumlah penduduk yangtergolong miskin tersebut menunjukkanbahwa permasalahan kemiskinan merupakanfenomena global yang harus mendapatkanperhatian yang lebih intensif.

Di Indonesia sendiri, kemiskinan masih

sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah(PAD). Tercatat bahwa jumlah PAD sub sektorpariwisata Kabupaten Sleman di tahun 2012menduduki peringkat pertama jikadibandingkan dengan kabupaten lain diProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitusebesar Rp 53.194.912.852. Jumlah PAD diKabupaten Sleman juga mampu menyumbang34,7% dari keseluruhan kabupaten dan kotadi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DinasPariwisata DIY, 2012). Secara jelasnya dapatdilihat pada gambar berikut:

Kota Yogyakarta Kab. SlemanKab. Bantul Kab. KulonprogoKab. Gunung Kidul

6%menjadi fenomena yang belum dapatdipungkiri. Berdasarkan data dari WTO (2001),sebanyak 15% masyarakat Indonesia hidupdengan penghasilan di bawah 1 US$ perharinya. Hal ini diperkuat dengan laporan dariBPS bahwa hingga bulan Maret tahun 2013,jumlah orang miskin di Indonesia mencapai28,07 juta dengan distribusi penduduk miskin

1%8%

35%50%

yang terpusat di Pulau Jawa.Fenomena kemiskinan ini pun juga

dialami Kabupaten Sleman sebagai salah satukabupaten yang termasuk dalam ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkanlaporan dari Tim Nasional PercepatanPenanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di tahun2012, menyebutkan bahwa tingkat kemiskinandi Kabupaten Sleman sebesar 10,7% denganjumlah penduduk miskin sebanyak 116.634jiwa. Jumlah penduduk miskin yang cukuptinggi ini tentunya akan kontras jikadibandingkan dengan potensi wilayah Slemanyang sangat potensial di sektor pariwisata.Sleman memiliki potensi yang cukup besarsebagai daerah tujuan wisata denganterdapatnya beragam obyek wisata, baikberupa candi, museum peninggalan sejarah,serta wisata alam berupa daerah pegunungantingi di lereng Gunung Merapi. Hal tersebuttentunya menjadi daya tarik wisata tersendiribagi wisatawan, baik wisatawan domestik /lokal maupun wisatawan mancanegara.

Tingginya jumlah wisatawan diKabupaten Sleman mampu memberikan

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2013Gambar 1

Kontribusi PAD Sub Sektor Pariwisata di ProvinsiDIY Tahun 2012

Salah satu jenis obyek wisata yang saatini mulai dikembangkan di Kabupaten Slemanadalah desa wisata. Desa wisata merupakankesatuan dari kumpulan daya tarik wisata,seperti budaya tradisional pedesaan sertapemandangan alam pegunungan yang sejuk.Dari 37 desa wisata di Sleman, terdapat duadesa wisata yang tengah berkembang pesat,yakni Desa Wisata Kembangarum dan DesaWisata Pentingsari. Jumlah wisatawan di duadesa tersebut terus mengalami kenaikan dariwaktu ke waktu. Kedua desa wisata tersebutpun akhirnya mampu meraih berbagaipenghargaan, baik di tingkat regional maupundi tingkat nasional pada tahun 2012.

Sementara itu, mulai tahun 2007 yanglalu, pemerintah pusat, yaitu KementerianKebudayaan dan Pariwisata telahmencanangkan Program NasionalPemberdayaan Masyarakat (PNPM) MandiriPariwisata, dimana PNPM Pariwisata ini

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |1084

Page 3: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

merupakan bagian dari PNPM Mandiri yangbertujuan untuk meningkatkan efektivitasdalam penanggulangan kemiskinan sertapenciptaan lapangan kerja. Melalui PNPMMandiri, pemerintah melibatkan unsurmasyarakat yang lebih besar, mulai dari tahapperencanaan, tahap pelaksanaan, hingga padatahap monitoring dan evaluasi program.Masyarakat tidak lagi menjadi obyekpembangunan, melainkan mulai berperansebagai subyek atau pelaku pembangunandalam kaitannya program penanggulangankemiskinan. Melalui proses pembangunanyang lebih partisipatif ini, pemerintah jugaberharap akan adanya terbentuknyakesadaran dan kemandirian masyarakat,terutama masyarakat yang tergolong miskin.

Sama halnya dengan PNPM Mandiriyang lain, PNPM Pariwisata juga bertujuanuntuk menanggulangi kemiskinan melaluiproses pemberdayaan masyarakat. PNPMPariwisata bertujuan untuk mempercepatpenanggulangan kemiskinan dan perluasankesempatan kerja melalui program desawisata. Program ini dilakukan untuk lebihmendorong upaya peningkatan kualitas,kesejahteraan dan kemandirian masyarakatberupa penyaluran dana bantuan desa wisata,yang ditujukan untuk kelompok masyarakatsebagai pelaku dan pengelola desa wisata.

Oleh karena itu, tentunya diperlukankajian mengenai kinerja PNPM Pariwisatadalam mengentaskan kemiskinan melaluipelaksanaan program desa wisata. Hal inimenjadi topik yang menarik untuk dilakukanpenelitian, sehingga memunculkanpertanyaan penelitian “Bagaimana kinerjapelaksanaan PNPM Pariwisata dalam upayapengentasan kemiskinan di Desa WisataKembangarum dan Desa Wisata PentingsariKabupaten Sleman?”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengevaluasi kinerja PNPM Pariwisata dalamupaya pengentasan kemiskinan di Desa WisataKembangarum dan Desa Wisata PentingsariKabupaten Sleman. Untuk mencapai tujuanpenelitian, maka diperlukan tahapan sasaranyang harus dapat tercapai. Tahapan sasarandari penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Mengidentifikasi PNPM Pariwisata beserta

program kegiatannya di Desa Wisata

Kembangarum dan Desa WisataPentingsari.

2) Mengidentifikasi keterlibatan masyarakatdalam kegiatan usaha pariwisata di DesaWisata Kembangarum dan Desa WisataPentingsari.

3) Menganalisis karakteristik masyarakat yangterlibat dalam kegiatan usaha pariwisata diDesa Wisata Kembangarum dan DesaWisata Pentingsari.

4) Mengevaluasi kinerja dari PNPM Pariwisatadalam hal upaya pengentasan kemiskinandi Desa Wisata Kembangarum dan DesaWisata Pentingsari.

Wilayah penelitian terdiri dari duawilayah, yakni Desa Wisata Kembangarum danDesa Wisata Pentingsari yang secaraadministratif terletak di Kabupaten SlemanDIY. Berikut Peta Desa Wisata Kembangarum:

Sumber: RTRW Kabupaten Sleman, 2011Gambar 2

Peta Lokasi Kelurahan Umbulharjo

Sementara untuk Desa WisataPentingsari adalah sebagai berikut:

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |3085

Page 4: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

Sumber: RTRW Kabupaten Sleman, 2011Gambar 3

Peta Lokasi Kelurahan Donoharjo

KAJIAN LITERATURDefinisi Evaluasi

Menurut Suharsimi dalam Karding(2008), arti kata evaluasi bersumber dariterjemahan Oxford Advanced Leaner’sDictionary of Current English, yaitu to find out;decide amount of value, yang berarti sebuahupaya yang bertujuan untuk menilai danmembandingkan sesuatu. Menurut Caesara(2010), evaluasi adalah suatu proses yangbertujuan untuk menentukan. relevansi,efisiensi, efektivitas, serta dampak kegiatanprogram atau proyek. Bappenas (2007) jugamengemukakan bahwa evaluasi merupakanpenilaian sistematik dari program, proyek ataukegiatan berdasarkan informasi dan hasilanalisis terhadap relevansi, efektivitas biaya,serta keberhasilannya untuk kelompoksasaran program. Sementara itu, menurutWidoyoko dalam Saptono (2013),diperlukannya evauasi dalam suatu programdapat bermanfaat untuk mengetahuikeberhasilan suatu program berdasarkan darisegi efektivitasnya pada program yang sedangberlangsung ataupun yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, makadapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakansebuah penilaian suatu program baik secaraobyektif dan sistematik berdasarkan informasidan hasil analisis untuk menentukan relevansi,efisiensi, efektivitas, serta keberhasilanprogram, baik yang sedang berlangsungmaupun yang telah selesai dilaksanakan.

Tahapan dalam mengevaluasi suatuprogram memiliki beberapa jenis. MenurutSolihin (2009), tahapan dalam evaluasi secaraumum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaituevaluasi tahap perencanaan (ex-ante), tahappelaksanaan (on-going), dan tahap pascapelaksanaan (ex-post). Evaluasi tahapperencanaan memiliki fokus pada penentuanpriotitas terhadap kemungkinan yang dapatdigunakan untuk mencapai tuuan. Evaluasipada tahap pelaksanaan lebihmenitikberatkan pada analisis mengenaisejauh mana program terlaksana dalammencapai tujuan yang telah direncanakan.Sedangkan evaluasi pada tahap pascapelaksanaan lebih terfokus pada analisismengenai hasil pelaksanaan programdibandingan dengan dampak yang dihasilkandari pelaksanaan program tersebut.

Selanjutnya, menurut Bridgman danDavis dalam Karding (2008), obyek yang akandievaluasi dalam suatu program memilikiempat indikator, yang terdiri dari indikatorinput, proses, output, dan juga outcomes yangterdapat di dalam program tersebut. Haltersebut senada dengan Setiawan (1999),yang mengemukakan bahwa indikator utamadalam mengevaluasi suatu program terletakpada hasil, manfaat, dan dampak dariprogram tersebut. Berdasarkan penjelasantersebut, maka penelitian ini merupakan jenisevaluasi pada tahap pasca pelaksanaan (ex-post), yaitu pasca pelaksanaan programkegiatan dari PNPM Pariwisata di Desa WisataKembangarum dan Desa Wisata Pentingsari,dengan objek yang diteliti berupa hasil daripelaksanaan PNPM Pariwisata yang telahdilaksanakan di kedua desa wisata tersebut.

Definisi KinerjaKinerja dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia dapat diartikan sebagai hasil atauprestasi yang telah dicapai. Istilah kinerja

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |3086

Page 5: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

menurut Mangkunegara dalam Gayatri (2011)berasal dari Bahasa Inggris yaitu jobperformance / actual performance, yangberarti prestasi yang dicapai yang terukursecara kualitas dan kuantitas dalammelaksanakan tugas dan pekerjaan.Sedangkan menurut LAN dalam Solihin (2012),kinerja diartikan sebagai gambaran mengenaipencapaian sasaran dan tujuan dari suatuprogram / kegiatan. Dari beberapa definisimengenai kinerja, maka dapat disimpulkanbahwasanya kinerja dapat diartikan sebagaihasil / prestasi yang dihasilkan dalam suatuprogram / pekerjaan.

Untuk dapat menilai suatu kinerjadarikebijakan / pogram, maka dibutuhkan sebuahindikator kinerja. Indikator kinerja menurutSolihin (2012) adalah penjabaran pencapaiandari sasaran dan tujuan program baik secarakuantitatif ataupun secara kualitatif. Indikatorkinerja memiliki peranan penting dalam suatuprogram, baik di dalam tahapan perencanaan,pelaksanaan, ataupun di dalam monitoringdan evaluasi (Solihin, 2009). Indikator kinerjatersebut dapat diukur secara kualitatif danjuga secara kuantitatif. Hal tersebutdimaksudkan untuk dapat mempermudahdalam menilai kemajuan dan keberhasilanprogram dalam mencapai sasaran dan tujuandari program itu sendiri. Secara jelasnya dapatdilihat pada gambar berikut:

Sumber: Solihin, 2009Gambar 4

Kedudukan Indikator Kinerja dalam Program

Definisi PariwisataInstitute of Tourism in Britain

(sekarang Tourism Society in Britain) dalamKusmayadi (2000) mendefinisikan pariwisatasebagai aktivitas bepergian orang – orangdalam jangka waktu yang pendek ke tempatlain, selain tempat tinggal dan tempatbekerjanya sehari – hari tanpa ada tujuanuntuk mencari nafkah.

World Tourism Organization (2001)mendefinisikan pariwisata sebagai aktivitasbepergiannya seseorang di luar lingkungankebiasaannya dengan periode waktu yangspesifik dimana tujuan utama bepergiantersebut dengan melakukan aktivitas denganmembayar tempat yang dikunjunginya. Hal inisenada dengan Matthieson dan Wall (1982)yang mendefinisikan pariwisata sebagaipergerakan orang sementara dengan tujuandiluar tempat kerja dan tempat tinggalnya,dengan aktivitas yang dilakukan selama iatinggal di tempat tujuan untuk memenuhikebutuhannya.

Definisi Usaha PariwisataMenurut Ismayanti (2010), usaha

pariwisata dapat didefinisikan sebagai usahayang menyediakan kebutuhan bagiwisatawan, baik berupa barang maupunlayanan jasa dalam penyelenggaraan kegiatanpariwisata. Dalam UU RI Nomor 9 Tahun 1990tentang Kepariwisataan menyebutkan bahwajenis usaha yang termasuk dalam usahapariwisata digolongkan sebagai berikut:a. Usaha jasa pariwisata, meliputi: jasa biro

perjalanan wisata; jasa agen perjalananwisata; jasa pramuwisata; jasa konvensi,perjalanan insentif, dan pameran; jasaimpresariat, jasa konsultan pariwisatadan jasa informasi pariwisata.

b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata,yang meliputi kegiatan membangun danmengelola objek dan daya tarik wisatabeserta sarana dan prasarananya.

c. Usaha sarana pariwisata, meliputi:penyediaan akomodasi; penyediaanmakan dan minum; penyediaan angkutanwisata; dan penyediaan sarana wisatatirta.

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |3087

Page 6: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

Dampak PariwisataBryden dalam (Soekadijo, 1996)

merumuskan lima dampak pariwisata yangmenguntungkan yaitu sebagai berikut:

1. Menghasilkan valuta sebagaipenyumbang neraca pembayaran.

2. Mengembangkan pembangunan kedaerah non industri.

3. Menciptakan kesempatan kerja.4. Menghasilkan multiplier effect khususnya

dalam pembangunan ekonomi,5. Memperluas pemahaman masyarakat

terhadap masalah global.Kadt (1979) mengemukakan mengenai

dampak pariwisata yang ditinjau dari aspekperekonomian dan juga kesejahteraan sosial.Menurutnya, pariwisata memiliki dampakyang baik dalam penciptaan lapanganpekerjaan dan juga kesempatan kerja bagimasyarakat. Hal ini juga berimbas padapeningkatan pendapatan dan standar hidupjika dibandingkan dengan bekerja di sektorlain. Dampak utama dari pariwisata, baikdampak positif maupun dampak negatifnyadapat dirasakan oleh masyarakat yang tinggaldi daerah tujuan wisata tersebut. Ia jugaberpendapat bahwa dampak pariwisata dalammempengaruhi kesejahteraan masyarakaterat hubungannya dengan pendapatanmasyarakat serta distibusi pendapatannya.

Definisi PNPM PariwisataPNPM Pariwisata merupakan salah satu

bagian pelaksanaan dari PNPM Mandiri yangmemiliki fokus kegiatan untukpenangggulangan kemiskinan denganpelibatan pemerintah dan masyarakat luas.PNPM Pariwisata termasuk dalam kategoriPNPM – Penguatan, yakni programpemberdayaan masyarakat yang berbasissektoral dan kewilayahan. Pelaksanaan PNPMPariwisata mengacu pada kerangka indukkebijakan PNPM Mandiri.

Berdasarkan Peraturan MenteriKebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.18/HM.001 /MKP /2011 tentang PedomanProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri Pariwisata

Sama seperti PNPM lainnya, PNPMPariwisata juga menggunakan polapemberdayaan masyarakat melalui

penyaluran Bantuan Desa Wisata (BDW)kepada kelompok masyarakat. Bantuan DesaWisata ini diprioritaskan kepada masyarakatmiskin sehingga diharapkan dapatmemberikan kesempatan kerja di bidangkepariwisataan, peningkatan sarana danprasarana pendukung kegiatan pariwisata,peningkatan apresiasi seni budaya tradisional,serta dapat mengembangkan kapasitasmasyarakat.

Definisi KemiskinanKemiskinan merupakan sebuah

fenomena multidimensional. Kemiskinan padaumumnya dikaitkan dengan aspek ekonomi,dimana kemiskinan ini sering diartikan sebagaikeadaan yang berada di bawah nilai standarkebutuhan minimum yang dihitungberdasarkan tingkat konsumsi kebutuhanmakanan dan juga kebutuhan non makanan.Chambers (2006) menjabarkan bahwaterdapat beberapa prespektif mengenai apayang dimaksud dengan kemiskinan yangdikelompokkan menjadi tiga kelompoksebagai berikut:a. Kelompok pertama memandang

kemiskinan berdasarkan rendahnyatingkat pendapatan.

b. Kelompok kedua lebih melihat bagaimanakemiskinan dilihat melalui rendahnyapemenuhan kualitas akses atau tidaktercapainya pemenuhan terhadap aksespelayanan pemerintah dalam memenuhikebutuhan. Dalam hal ini, dapatdikatakan kemiskinan sebagaiketidakberdayaan masyarakat dalammemenuhi kebutuhan hidupnya.Kebutuhan yang dimaksud sepertikebutuhan akan tempat tinggal, pakaian,dan transportasi pribadi.

c. Kelompok ketiga memandang kemiskinanmelalui sebuah capability deprivation,yakni berkenaan dengan hilangnyakemampuan manusia dalambersosialisasi, seperti contohnyahilangnya kemampuan fisik untuk bekerja/ menderita sakit, serta kaitannya denganpermasalahan sosial, seperti rendahnyapengakuan penghormatan seseorang didalam hubungan antar masyarakat.

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |3088

Page 7: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

hubungan kemasyarakatan dilingkungannya.

5. Keluarga Sejahtera III Plus, yaitu

Dari beberapa definisi mengenaikemiskinan di atas, maka definisi kemiskinanyang akan digunakan dalam penelitian inimerujuk pada definisi kemiskinan yangdiungkapkan oleh Badan Koordinasi KeluargaBerencana Nasional (BKKBN), dimanakemiskinan dibedakan berdasarkan basiskeluarga. Pengambilan definisi inidimaksudkan untuk lebih menggali kondisikemiskinan secara lebih akurat di wilayahpenelitian dengan basis keluarga miskin.

BKKBN (2003) memberikan definisikemiskinan yang melingkupi basis keluarga,dengan pembagian sebagai berikut:

1. Keluarga Pra Sejahtera, yaitu keluargayang belum dapat memenuhikebutuhan dasar minimum (pangan,sandang, papan).

2. Keluarga Sejahtera I, yaitu keluargayang sudah memenuhi kebutuhan dasarminimum, meliputi pangan, sandang,papan serta pelayanan kesehatan.

3. Keluarga Sejahtera II, yaitu keluargayang dapat memenuhi kebutuhanminimum serta kebutuhan sosialpsikologis, namun belum memenuhikebutuhan pengembangannya.

4. Keluarga Sejahtera III, yaitu keluargayang dapat memenuhi kebutuhanminimum, kebutuhan sosial psikologis,serta kebutuhan pengembangan,namun belum ikut aktif dalam

kebutuhan pendidikan, interaksi dalammasyarakat dan akses terhadap transportasi.

METODE PENELITIANPendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kuantitatifsehingga data yang didapatkan berasal darikuesioner deskripsi melalui data-data sertaliteratur.

Menurut Slamet (2008), penelitiandengan menggunakan pendekatan kuantitatifmerupakan penelitian yang memiliki alurpemikiran positivisme, dimana menekankanpandangan objektivitas secara universaldengan didahului oleh sebuah teori, sertamenekankan penggunaan metode statistikuntuk mencari jawaban dari permasalahanyang akan diteliti. Penelitian denganpendekatan kuantitatif juga sering disebutdengan pendekatan deduktif, yaitupendekatan yang berawal dari sebuah teoridasar, sehingga didapatkan hasil akhir berupapembuktian hasil penelitian dari teori yangdigunakan tersebut.

Adapun teknik sampling yangdigunakan adalah simple random sampling.Dalam menentukan jumlah sampel populasipenelitian, maka akan dihitung denganmenggunakan rumus slovin sebagai berikut:

= 1 + ( )2keluarga yang dapat memenuhikebutuhan minimum, kebutuhan sosialpsikologis, kebutuhan pengembangan,serta sudah dapat turut serta secaraaktif dalam hubungan kemasyarakatandi lingkungannya.Keluarga yang termasuk dalam keluarga

miskin adalah golongan Keluarga PraSejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I. KPSmerupakan keluarga yang belum mampumemenuhi kebutuhan dasar minimal,sedangkan Keluarga Sejahtera I merupakankeluarga yang sudah mampu memenuhikebutuhan dasar secara minimal, namunbelum memenuhi seluruh kebutuhan sosio-psikologis, seperti dalam pemenuhan

Sumber : Kusmayadi, 2000

Keterangan:n = Ukuran SampelN = Ukuran Populasie = Taraf Kesalahan (error)*dapat sebesar 1%, 5%, ataupun10%

Dalam penelitian ini, sampel yangdigunakan dengan ketelitian/taraf kesalahansebesar 5%, dimana ukuran populasi (N) diDesa Kembanarum sebesar 86 KK dan ukuranpopulasi (N) di Desa Pentingsari sebesar 126KK. Sehingga penghitungan sampel penelitiandidapatkan hasil sebagai berikut:

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1083-1097 |3089

Page 8: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

Desa WisataKembangarum

Desa Wisata Pentingsari

Hasil akhir = 70,07;maka dibulatkanmenjadi 70.

*Sehingga Jumlahsampel populasi diDesa WisataKembangarumsebagai data untukmenunjangpenelitian iniberjumlah 70 orang.

Hasil akhir = 98; dibulatkanmenjadi 98 .

*Sehingga Jumlah sampelpopulasi di Desa WisataPentingsari sebagai datauntuk menunjangpenelitian ini minimalberjumlah 98 orang. Untukdapat mempermudahdalam analisis data, makapenyusun menggunakansampel sebesar 100 orang.

TABEL IPENGHITUNGAN SAMPEL PENELITIAN

Sumber: Analisis Penyusun, 2014

HASIL PEMBAHASANIdentifikasi Program Kegiatan PNPMPariwisata

PNPM Pariwisata merupakan salah satuprogram dari pemerintah pusat yangbertujuan untuk meningkatkan efektifitaspenanggulangan kemiskinan serta perluasankesempatan kerja bagi masyarakat. PNPMPariwisata memiliki fokus kepadapengembangan desa wisata, sesuai denganPeraturan Menteri Kebudayaan danPariwisata Nomor PM.26/UM.001/MKP/2010tentang Pedoman Umum Program NasionalPemberdayaan Masyarakat (PNPM) MandiriPariwisata melalui Desa Wisata.

Dalam pelaksanaannya, PNPMPariwisata menggunakan pola pemberdayaanmasyarakat, dengan melibatkan masyarakat.Masyarakat tidak lagi hanya berperan sebagaiobyek pembangunan, namun telah menjadisubyek dari pembangunan itu sendiri.Perwujudan dari pengembangan masyarakatdalam PNPM Pariwisata dilakukan melaluipenyaluran Bantuan Desa Wisata kepadakelompok masyarakat yang berperan sebagaipengelola desa wisata.

Bantuan Desa Wisata pada awalnyasudah dirancang bersifat stimulan, sehinggadiharapkan mampu memberikan kesempatankepada masyarakat untuk mengembangkankapasitasnya serta memperluas kesempatan

kerja dalam usaha pariwisata. Dana BantuanDesa Wisata juga diprioritaskan pada kegiatanyang berifat kolektif, pelatihan, serta langsungmenyentuh pada masyarakat miskin.

Pelaksanaan kegiatan PNPM Pariwisatameliputi beberapa tahapan, sebagai berikut:

1. Sosialisasi Pemangku Kepentingan.Dalam tahapan ini, sosialisasi dilakukansecara luas, dilakukan oleh KementerianKebudayaan dan Pariwisata maupunoleh Konsultan Manajemen Nasional(KM-Nasional) yang ditunjuk. Sosialisasiini dihadiri oleh beberapa pihak, antaralain Dinas Kebudayaan dan PariwisataProvinsi, Tim KoordinasiPenanggulangan Kemiskinan (TKPK)Provinsi dan Kabupaten/Kota, BappedaProvinsi dan Kabupaten/Kota, DinasKebudayaan dan PariwisataKabupaten/Kota, Konsultan ManajemenWilayah PNPM Mandiri Pariwisata,Pelaku PNPM Mandiri yang lain, TimTeknis, Fasilitator Desa/Kelurahan,Kepala Desa/Kelurahan, serta LKM.

2. Tahap Pendampingan.Tahap pendampingan ini juga terdiridari beberapa bentuk kegiatan, yaituorientasi lapangan, sosialisasimasyarakat desa/kelurahan penerimanPNPM Pariwisata, rembug kesiapanmasyarakat, pembentukan atau kajiulang kelembagaan, penentuanprioritas kegiatan dan pembentukankelompok, penyusunan Rencana UsulanKegiatan (RUK) Kelompok, sertaverifikasi dan pengiriman RUK. Secararincinya sebagai berikut: Orientasi lapangan dilakukan oleh

fasilitator dengan tujuan untukpengumpulan informasi sekaligusuntuk memetakan kebutuhan danstrategi dala pelaksanaan PNPMPariwisata di desa wisata. Hasil dariorientasi lapangan meliputi profildesa, potensi ekonomi, serta potensipariwisata yang terdapat di dalamdesa wisata. Dalam pelaksanaannya,orientasi lapangan tersebutmembutuhkan keterlibatanmasyarakat.

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3090

Page 9: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

Dalam tahapan sosialisasimasyarakah desa ini, peranfasilitator sangat penting dalamproses transfer of knowledgemengenai pelaksanaan PNPMPariwisata di lingkupdesa/kelurahan. Selain itu, fasilitatorjuga dapat menjelaskan mengenaipentingnya sinergitas antaraprogram kegiatan PNPM Pariwisatadengan program lain yang memilikitujuan dalam penanggulangankemiskinan serta keberlanjutan dariprogram tersebut.

Rembug kesiapan masyarakatdilakukan setelah sosialisasidilaksanakan. Peran fasilitator dalamkegiatan ini adalah untukmemfasilitasi masyarakat dalammenentukan kesepakatanmasyarakat dalam persetujuanmaupun penolakan PNPMPariwisata. Apabila dihasilkanpersetujuan untuk menerima PNPMPariwisata, maka masyarakat harusbersedia memberikan dukunganswadaya dan berpartisipasi dalamsetiap kegiatan program dari PNPMPariwisata.

Dalam kegiatan pembentukan ataukaji ulang kelembagaan ini, fasilitatorbeserta dengan tim teknis danperangkat desa melakukanpenyusunan kelembagaan yangmemiliki tanggung jawab saatprogram kegiatan akan dilaksanakan.

Penentuan prioritas kegiatan danpembentukan kelompok dilakukandengan mempertimbangkanbeberapa hal yang berkaitan denganasas kebermanfaatan terhadapmasyarakat miskin. Penentuanprioritas tersebut dilakukan denganmusyawarah dan difasilitasi olehfasilitator.

Penyusunan RUK dilakukanberdasarkan hasil penentuanprioritas kegiatan yang telahdilakukan sebelumnya. Dan setelahitu, proses verifikasi dan pengirimanRUK dilakukan oleh tim teknis serta

LKM dengan pendampingan darifasilitator.

3. Pencairan Bantuan Desa WisataPencairan Bantuan Desa Wisatadilakukan secara langsung olehpemerintah pusat melalui rekening milikLKM/BKM desa. Hal ini dilakukansetelah RUK diverifikasi oleh tim teknisKabupaten/Kota dan telah disetujuooleh Kepala Dinas Lingkup PariwisataKabupaten/Kota.

4. Pelaksanaan Kegiatan PNPMPariwisata.Setelah Dana Bantuan Desa Wisataditerima oleh kelompok masyarakat,maka tahap selanjutnya yaitupelaksanaan program kegiatan yangtelah direncanakan dan disepakatisecara bersama.

5. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan.Pelaporan pelaksanaan kegiatan PNPMPariwisata dilaksanakan secaraberjenjang, meliputi laporanpertanggungjawaban kelompokmasyarakat kepada LKM, laporanpertanggungjawaban LKM kepadaPemerintah Desa, Tim TeknisKabupaten/Kota dan KonsultanManajemen, serta laporan dari timteknis Kabupaten/Kota kepadaKementerian Kebudayaan danPariwisata.

Identifikasi Keterlibatan Masyarakat dalamKegiatan Usaha Pariwisataa. Pengetahuan Masyarakat terhadap

PNPM PariwisataSebagai program pengentasan

kemiskinan yang memiliki fokus terhadappengembangan desa wisata di level terendah,yakni tingkat desa/kelurahan, seharusnyaPNPM Pariwisata sudah menjadi hal yangtidak asing lagi bagi masyarakat desa wisata.Namun hasil dari kuesioner menunjukkanbahwa terdapat beberapa hal yang menarik,terkait dengan pengetahuan masyarakatterhadap PNPM Pariwisata di wilayah

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3091

Page 10: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

9847 23

penelitian, secara jelasnya dapat dilihat dalamgambar berikut:

penelitian, secara jelasnya dapat dilihat dalamgambar berikut:

120

100

80

60

40

0

Tidak Mengetahui

Mengetahui

100

80

40

051 19 892

Anggota KeluargaTidak Terlibat

Anggota KeluargaTerlibat

Desa WisataKembangarum

Desa WisataPentingsari

Desa WisataKembangarum

Desa WisataPentingsari

.Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 5

Pengetahuan Masyarakat Mengenai PNPMPariwisata

b. Keterlibatan Masyarakat dalam PNPMPariwisataKeterlibatan masyarakat desa dalam

program kegiatan PNPM Pariwisata dapatmenjadi tolak ukur mengenai keberhasilandan keefektifan PNPM Pariwisata. Hal inisesuai dengan penelitian sebelumnya, yangmenjelaskan bahwasanya keterlibatanmasyarakat dalam progam dan kegiatanPNPM Pariwisata merupakan inti dari PNPM

Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 7

Keterlibatan Anggota Keluarga Dalam PNPMPariwisata

d. Manfaat dari Adanya PNPM PariwisataPenelitian ini juga mengkaji mengenai

pandangan responden mengenai manfaatyang didapat dari adanya PNPM Pariwisata,secara jelasnya dapat dilihat dalam gambarberikut:

100

80

Pariwisata itu sendiri (Putri, 2013).Keterlibatan masyarakat di wilayah penelitiansecara jelasnya dapat dilihat dalam gambarberikut:

60

40

2048 22 94

0

Tidak MendapatManfaat

Mendapat Manfaat

100

Desa WisataKembangarum

Desa WisataPentingsari

80

60

40

53 170

10 90

Tidak Terlibat

Terlibat

Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 8

Pandangan Responden TerhadapKebermanfaatan PNPM Pariwisata

Desa WisataKembangarum

Desa WisataPentingsari

e. Bentuk Manfaat dari Adanya PNPMPariwisata

Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 6

Keterlibatan Masyarakat Dalam PNPM Pariwisata

c. Keterlibatan Anggota Keluarga dalamPNPM PariwisataSelanjutnya, dalam keterlibatan

anggota keluarga dalam pelaksanaan programkegiatan PNPM Pariwisata di wilayah

Topik ini merupakan kelanjutan dari topiksebelumnya, yaitu mengenai bentuk manfaatyang didapatkan dari PNPM. Bentuk manfaatdari adanya PNPM Pariwisata di Desa WisataKembangarum dan Desa Wisata Pentingsarimenurut hasil kuesioner cukup beragam,secara jelasnya dapat dilihat dalam gambarberikut:

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3092

Page 11: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

80

60

1920

47 23 710

Tidak Ada

Pekerjaan Baru

Penggolongan Keluarga dariMasyarakat yang Terlibat dalam PNPMPariwisata di Desa WisataKembangarumPenggolongan keluarga dari masyarakat

yang terlibat dalam PNPM Pariwisata di DesaWisata Kembangarum yang berjumlah 17

Desa WisataKembangarum

Desa WisataPentingsari

Lainnya orang, dapat dilihat pada Gambar berikut:

Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 9

Pandangan Responden Terhadap Bentuk Manfaatyang Diterima Dalam PNPM Pariwisata

f. PNPM Pariwisata Sebagai UpayaPengentasan Kemiskinan

6 5 55 44 3 33 2 22 1 11 00

Sebelum PNPMPariwisata

Sesudah PNPMPariwisata

Topik ini menggambarkan pandanganmasyarakat terhadap PNPM Pariwisata,kaitannya dengan upaya pengentasankemiskinan di wilayah penelitian, secarajelasnya dapat dilihat dalam gambar berikut:

KPS KS I KS II KS III KS III+

Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 11

Tipe Keluarga dari Masyarakat yang TerlibatPNPM Pariwisata di Desa Wisata Kembangarum

Tidak Setuju

Setuju

49%51%

Penggolongan Keluarga dariMasyarakat yang Terlibat dalamPNPM Pariwisata di Desa WisataPentingsariPenggolongan keluarga dari

masyarakat yang terlibat dalam PNPMPariwisata di Desa Wisata Pentingsari yang

Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 10

Pandangan Responden di Desa KembangarumTerhadap Dalam PNPM Pariwisata

berjumlah 90 orang, dapat dilihat padaGambar berikut:

50dalam Pengentasan Kemiskinan

Analisis Karakteristik Masyarakat yangTerlibat dalam Kegiatan Usaha Pariwisata

Selanjutnya, dalam hal analisiskarakteristik masyarakat yang terlibat dalam

40

30

20

10 52

0

39 38

26 2417

1410

5

Sebelum PNPMPariwisata

Setelah PNPMPariwisata

kegiatan usaha Pariwisata ini akan membahasmengenai beberapa karakteristik, yangmeliputi: kondisi perekonomian, kondisikeluarga, serta hubungan responden di dalammasyarakat. Hal ini telah disesuaikan denganparadigma mengenai kemiskinan denganmerujuk pengertian kemiskinan yangdikemukakan oleh BKKBN (2003), bahwasanyakemiskinan dikelompokkan atas basis keluarga(Keluarga Pra Sejahtera dan KeluargaSejahtera I).

KPS KS I KS II KS III KS III+

Sumber : Hasil Kuisioner, 2014Gambar 12

Tipe Keluarga dari Masyarakat yang TerlibatPNPM Pariwisata di Desa Wisata Pentingsari

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3093

Page 12: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

Evaluasi Kinerja Pelaksanaan PNPMPariwisata dalam Upaya PengentasanKemiskinan di Desa Wisata Kembangarum danDesa Wisata Pentingsari

Untuk dapat mengevaluasi kinerjapelaksanaan PNPM Pariwisata dalam upayapengentasan kemiskinan, maka diperlukanpendekatan terlebi dahulu terhadaphubungan antara input, output, outcome,serta impact dari program kegiatan PNPMPariwisata. secara jelasnya dapat dilihat padagambar berikut:

Sumber: Analisis Penyusun, 2014Gambar 13

Analisis Mengenai Input, Output,Outcome dan Impact dari PNPM Pariwisata

Berdasarkan Gambar 13, dapat dilihatbahwasanya input dari PNPM Pariwisataberupa komponen fisik dan juga non fisik,dimana input tersebut mencerminkansumberdaya yang nantinya akan menghasilkanoutput. Input tersebut yaitu berupa danabantuan wisata, fasilitasi dari pemerintahprovinsi dan kabupaten, yang meliputibantuan dalam bentuk konsulan manajemen,tim teknis, serta penyediaan tim fasilitatoryang akan mendampingi dalam tahapanperencanaan serta penyelenggaraan programkegiatan PNPM Pariwisata. Kemudian, untukoutput yang tercipta dari PNPM Pariwisataadalah kebutuhan yang meliputi pemenuhansarana dan prasarana pendukung untukkegiatan pariwisata di desa wisata. Sarana danprasarana tersebut dapat berupa sarana danprasarana fisik berupa rumah untuk homestay,

aula, pembangunan kamar mandi umum,peralatan untuk kuliner dan perlengkapanuntuk pertunjukan seni dan budaya (kostumtari, alat musik, sound system, gamelan).Output tersebut merupakan hal yangdihasilkan dari input kegiatan PNPMPariwisata. Kemudian outcome dari PNPMPariwisata tersebut adalah peningkatan softskill, peningkatan penghasilan dankesejahteraan masyarakat, serta terciptanyapekerjaan baru yang terkait dengan sektorpariwisata di desa wisata. Outcome disinimencerminkan manfaat jangka menengahyang merupakan hasil dari bekerjanya aspekoutput dari PNPM Pariwisata. Yang terakhir,yaitu impact dari PNPM Pariwisata adalahpengentasan kemiskinan serta peningkatanakses terhadap pemenuhan kebutuhanmasyarakat miskin. Impact ini lebihmenekankan pada hasil yang diperoleh daripencapaian outcome.

Dalam penelitian yang berjudulKinerja Pelaksanaan PNPM Pariwisata dalamUpaya Pengentasan Kemiskinan di DesaWisata Kembangarum dan Desa WisataPentingsari ini, maka pembahasan akanterfokus pada outcome¸ dimana outcome yangdimaksud adalah hasil / prestasi yangdihasilkan dalam program kegiatan dari PNPMPariwisata. Outcome tersebut dapat berupapeningkatan peningkatan soft skill,peningkatan penghasilan dan kesejahteraanmasyarakat, serta terciptanya pekerjaan baruyang terkait dengan sektor pariwisata di desawisata.

Selanjutnya, untuk dapatmengevaluasi kinerja pelaksanaan PNPMPariwisata dalam pengentasan kemiskinan diDesa Wisata Kembangarum dan Desa WisataPentingsari, maka diperlukan adanyapenentuan indikator outcome. Indikatoroutcome tersebut merupakan hasil survei daripelaksanaan PNPM Pariwisata di keduawilayah penelitian, dimana menghasilkan tigaindikator yaitu tingkat keterlibatanmasyarakat dalam kegiatan PNPM Pariwisata,peningkatan penghasilan, dan peingkatankesejahteraan. Secara jelasnya dapat dilihatpada gambar berikut:

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3094

Page 13: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

PNPM Pariwisata adalah program Sementara untuk keterlibatan anggotayang memiliki tujuan untuk keluarga dalam kegiatan usaha

Sumber: Analisis Penyusun, 2014Gambar 14

Penentuan IndikatorOutcome dalam PNPMPariwisata

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan analisis yang telah

dilakukan pada pembahasan sebelumnya,maka dapat diambil kesimpulan umum, bahwaPNPM Pariwisata di Desa WisataKembangarum dan Desa Wisata Pentingsaridapat memberikan dampak positif dalamupaya pengentasan kemiskinan. Hal tersebutterkait dengan peranan sektor pariwisata itusendiri, dimana sektor pariwisata memilikipotensi untuk dapat mengentaskankemiskinan. Namun, terdapat kemungkinanbahwa masyarakat miskin sebenarnya hanyamendapatkan keuntungan ekonomi yangsedikit dari sektor pariwisata itu sendiri (Blake2008; Luvanga 2003).

Berikut merupakan beberapakesimpulan terkait dengan dampak PNPMPariwisata terhadap upaya pengentasankemiskinan di Desa Wisata Kembangarum danDesa Wisata Pentingsari di Kabupaten Slemanyang akan dijabarkan berdasarkan dengansasaran penelitian yang telah dijabarkan padabab sebelumnya.

1. Identifikasi PNPM Pariwisata besertaprogram kegiatannya di Desa WisataKembangarum dan Desa WisataPentingsari

mengutamakan keterlibatan darimasyarakat miskin. Perwujudan daripengembangan masyarakat dalamPNPM Pariwisata dilakukan melaluipenyaluran Bantuan Desa Wisatakepada kelompok masyarakat yangberperan sebagai pengelola desawisata.

Program kegiatan PNPMPariwisata di Desa WisataKembangarum dan Desa WisataPentingsari telah sesuai denganPedoman Umum Program NasionalPemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri Pariwisata melalui Desa Wisata,dimana terdiri dari beberapa tahapan,yaitu tahapan sosialisasi kepadapemangku kepentingan, tahapanpendampingan, tahapan pencairanBantuan Desa Wisata, tahapanpelaksanaan kegiatan PNPM Pariwisata,serta tahapan terakhir yaitu tahapanpelaporan pelaksanaan kegiatan PNPMPariwisata yang telah dillaksanakan olehmasing-masing pengelola desa wisata.

2. Keterlibatan masyarakat dalamkegiatan usaha pariwisata di DesaWisata Kembangarum dan Desa WisataPentingsari

Keterlibatan masyarakat dalamkegiatan usaha pariwisata di DesaWisata Kembangarum dan Desa WisataPentingsari dapat dilihat dariketerlibatan individu serta keterlibatandari anggota keluarga. Dalamketerlibatan individu, hasil penelitianmenunjukkan bahwa Di Desa WisataKembangarum hanya terdapat 24%responden yang menyatakan terlibat,sedangkan di Desa Wisata Pentingsarimenunjukkan hasil 90% responden.

meningkatkan efektifitaspenanggulangan kemiskinan sertaperluasan kesempatan kerja bagimasyarakat yang difokuskan padapengembangan desa wisata. PNPMPariwisata menggunakan polapemberdayaan masyarakat, denganmelibatkan masyarakat, dengan

pariwisata di Desa WisataKembangarum menunjukkan hasilbahwa hanya 27% dari anggota keluargaresponden yang terlibat, dan untukDesa Wisata Pentingsari menunjukkanhasil 92%.

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3095

Page 14: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

3. Karakteristik masyarakat yang terlibatdalam kegiatan usaha pariwisata diDesa Wisata Kembangarum dan DesaWisata Pentingsari

Karakteristik dari masyarakatyang terlibat dalam kegiatan usahapariwisata di Desa WisataKembangarum dan Desa WisataPentingsari dapat dibedakan menjadibeberapa aspek, yaitu kondisiperekonomian, kondisi keluarga, danjuga hubungan di dalam masyarakat.Terjadi peningkatan dalam halpenghasilan, peningkatan aksesterhadap kebutuha dasar dan sekunder,serta peningkatan dalam hubunganterhadap masyarakat.

Terjadinya perubahan tersebutdapat dilihat pada peningkatan padagolongan Keluarga Pra Sejahtera,Keluarga Sejahtera I dan juga golonganKeluarga Sejahtera II. Jika pada awalnyaKeluarga Pra Sejahtera I sejunlah 5 jiwa,Keluarga Sejahtera I sejumlah 39 jiwadan juga pada Keluarga Sejahtera IIsejunlah 24 jiwa, maka setelah adanyaprogram kegiatan dari PNPMPariwisata, jumlah Keluarga PraSejahtera menjadi 2 jiwa, KeluargaSejahtera I sejumlah 26 jiwa danKeluarga Sejahtera II sejumlah 38 jiwa.

4. Kinerja Pelaksanaan PNPM Pariwisatadalam Upaya Pengentasan Kemiskinandi Desa Wisata Kembangarum dan DesaWisata Pentingsari

Kinerja pelaksanaan PNPMpariwisata di Desa WisataKembangarum dan Desa WisataPentingsari dapat dilihat berdasarkandari indikator keterlibatan masyarakat,peningkatan penghasilan sertapeningkatan kesejahteraan masyarakat.Meski menunjukkan hasil yang tidakbegitu besar, namun hal tersebutmampu mendorong masyarakat untukdapat lebih mandiri, denganmengedepankan prinsip pemberdayaanmasyarakat, sehingga akan timbulsemangat dari dalam masyarkat itusendiri untuk dapat memajukan desawisatanya.

.Berdasarkan kesimpulan di atas, maka

dihasilkan suatu rekomendasi yang dapatdipertimbangkan, antara lain sebagai berikut :

1. Perlu adanya pengawasan yang lebihmendalam mengenai pelaksanaanPNPM Pariwisata di desa wisata untukdapat memastikan dengan bahwasanyaketerlibatan masyarakat miskin harusdapat menjadi fokus utama berkaitandengan PNPM Pariwisata yangbertujuan untuk dapat menanggulangikemiskinan dan memberikankesempatan kerja di dalampengembangan desa wisata.

2. Kesadaran dari masyarakat untuk dapatikut terlibat dalam program dankegiatan dari PNPM Pariwisatamerupakan kunci utama darikeberhasilan PNPM Pariwisata, olehkarena itu, diperlukan peran daripemerintah, ataupun dari tim teknisbeserta fasilitator desa wisata, sehinggamasyarakat dapat lebih banyak lagiterlibat di dalam pelaksanaan PNPMPariwisata.

3. Pihak pemerintah dapat memfasilitasimelalui kerjasama antar daerah, baikberupa promosi dan juga peningkatanfasilitas pendukung bagi pengembangandesa wisata, sehingga desa wisata dapatlebih berkembang lagi. Jika desa wisatadapat lebih berkembang, maka akansemakin meningkatkan pendapatan daridesa wisata yang juga akan berdampakpada peningkatan pendapatan darimasyarakat yang terlibat dalampelaksanaan program dan kegiatan dariPNPM Pariwisata.

DAFTAR PUSTAKABappenas. 2007. Kumpulan Bahan Latihan:

Pemantauan dan Evaluasi Program –Program Penanggulangan Kemiskinan.

Caesara, Anindya, et.all. 2010. “EvaluasiDampak PNPM Mandiri Pasca BencanaErupsi Gunung Merapi di KecamatanManisrenggo Kabupaten Klaten ProvinsiJawa Tengah.” Jurnal JurusanAdministrasi Publik Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3096

Page 15: KINERJA PELAKSANAANPNPM PARIWISATA DALAM UPAYA …

Dampak PNPM Pariwisata Terhadap Upaya… Ninik Wahyuning Tyas dan Asnawi

Chambers, Robert. 2006. “What is Poverty?Who asks? Who answers?.” Poverty inFocus, United Nations DevelopmentProgram, pp. 3 – 4.

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.2012. Statistik Kepariwisataan. DinasPariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gayatri, Titan Erwinia. 2011. :AnalisisMotivasi, Kemampuan Kerja dan KinerjaPegawai Pusat Pengelolaan KomplekGelora Bung Karno.” Tesis tidakditerbitkan. Program MagisterPerencanaan dan Kebijakan PublikFakultas Ekonomi Universitas Indonesia,Jakarta.

Saptono, Ari. 2013. “Evaluasi ProgramPengentasan Kemiskinan (Studi KasusPemberdayaan Ekonomi pada ProgramNasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri Perkotaan di KelurahanPerwira Kecamatan Bekasi Utara KotaBekasi Jawa Barat).” EconoSains Vol XI,Nomor 2, Agustus 2013, Hal. 29 – 54.

Soekadijo, R.G. 1966. Anatomi Pariwisata.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Solihin, Dadang. 2012. “Sistem Monitoring danEvaluasi Kinerja Pembangunan.”Disampaikan pada Capacity BuildingBiro Hukum Kabupaten Rokan HilirKedaton Hotel, Bandung, 30 Oktober2012.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. _. 2009. “Sistem MonitoringJakarta: PT. Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Karding, Abdul Kadir. 2008. “EvaluasiPelaksanaan Program BantuanOperasional Sekolah (B OS) SekolahMenengah Pertama Negeri di KotaSemarang.” Tesis tidak diterbitkan.Program Pasca Sarjana Program StudiMagister Ilmu Administrasi UniversitasDiponegoro, Semarang.

Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000.Metodologi Penelitian dalam BidangKepariwisataan. Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.

Peraturan Menteri Kebudayaan danPariwisata No: KM.18 / HM.001 / MKP /2011 Tentang Pedoman ProgramNasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri Pariwisata.

dan Evaluasi Kinerja Pembangunan.”Disampaikan pada BinteknasPerencanaan Penganggaran dan JurnisPelaksanaan Monitoring-EvaluasiPembangunan Sanur Paradise PlazaHotel, Denpasar, 21 April 2009.

Todaro, M.P. 2006. Pembangunan Ekonomi diDunia Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga

World Tourism Organization. 2001. “Tourismand Poverty Alleviation.” Report in TheHigh-Level Meeting on Tourism andDevelopment in LDC’s, Gran Canaria,Spain.

.

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 183-1097 |3097