kinerja emiten kobx target -...

1
Kontan, 25 Juli 2017

Upload: duongdat

Post on 27-Jun-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PORTOFOLIO 5Kontan Selasa, 25 Juli 2017

■AKSI EMITEN

Mengingat nilainya besar, pembeli saham

AISA kemungkinan investor institusi.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital

Tiga Pilar Bangkit Setelah TerkaparNilai transaksi saham AISA kemarin menduduki posisi empat besar di BEI

JAKARTA. Setelah merosot tajam akhir pekan lalu, harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) kembali bangkit awal pekan ini.

Pada Senin (24/7), harga AISA menanjak 4,15% menjadi Rp 1.255 per saham. Tapi, itu belum mampu mengatasi ke-runtuhannya di akhir pekan lalu. Jumat (21/7), harga emi-ten pangan ini anjlok 24,92% jadi Rp 1.205 per saham. Kala itu, kapitalisasi pasar AISA menguap hingga Rp 1,29 trili-un dan tersisa Rp 3,88 triliun. Kemarin, kapitalisasi pasar AISA mulai naik Rp 160 miliar menjadi Rp 4,04 triliun.

Volume transaksi harian saham AISA juga cenderung menanjak. Volume transaksi-nya kemarin mencapai 284,05 juta saham, melonjak 119% dibanding posisi akhir pekan lalu 129,96 juta saham. Biasa-nya, rata-rata transaksi AISA tak sampai 50 juta saham.

Aksi beli AISA memang mu-lai masif. Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Se-kuritas, menyatakan, ada tiga sekuritas yang cukup aktif memborong saham AISA. Ke-tiganya adalah Samuel Sekuri-tas, Mandiri Sekuritas, dan Mirae Asset Sekuritas.

Tiga sekuritas itu membeli AISA di rentang Rp 928 hingga Rp 940 per saham. "Kontribusi pembelian mereka hampir

45%," ungkap Reza.Tapi, belum jelas identitas

investor yang membeli saham AISA. Cuma, menurut Reza, aksi beli itu bisa dilatarbela-kangi kondisi menjelang pa-paran publik AISA hari ini (25/7). Pelaku pasar berharap ada kejelasan atas kasus hu-kum AISA. "Karena berharap positif, pasar cenderung kem-bali melakukan aksi beli. Ber-dasar penilan dari berita yang ada juga," tambah dia.

Kepala Riset Koneksi Kapi-tal Alfred Nainggolan menilai, pembelian saham AISA oleh Samuel Sekuritas menginisia-si kenaikan harga saham emi-ten itu. "Bahkan, sempat mengalami autoreject," terang Alfred kepada KONTAN.

Samuel Sekuritas membeli Saham AISA cukup banyak pada pukul 9:56 WIB kemarin di harga Rp 905 per saham. Jumlahnya 150.000 lot atau Rp 13,6 miliar sekali order. "Besar peluang, pembelinya dari institusi karena transaksi besar," duga Alfred.

Dalam sehari, nilai total transaksi Samuel Sekuritas untuk saham AISA mencapai Rp 32 miliar. Dari sini, pembe-lian terbesar terjadi pada pu-kul 9:56 WIB. Adapun aksi beli Mirae Asset Sekuritas dan Mandiri Sekuritas kebanyak-an dari pembeli ritel.

Secara total, nilai transaksi AISA kemarin Rp 304 miliar, atau menduduki posisi empat besar transaksi di BEI. ■

Dede Suprayitno, Tane Hadiyantono

SSMS Berencana Refinancing Utang Senilai Rp 3,5 TriliunJAKARTA. Untuk mengurangi beban keuangan, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berencana melakukan pembiayaan kembali atau re-fi nancing utang mereka yang berasal dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Nilai-nya per Maret 2017 lalu men-capai Rp 3,5 triliun.

Menurut Arie Pardosi, In-vestor Relation SSMS, utang itu merupakan bagian dari fa-silitas pinjaman bank pelat merah tersebut dengan plafon maksimal Rp 6 triliun. SSMS baru memperoleh fasilitas itu pada Januari 2017 lalu.

Bunga atas pinjaman ini terdiri dari dua bagian. Bunga pinjaman dalam bentuk rupi-ah sebesar 9,75% per tahun. Sementara bunga pinjaman dalam rupa dollar Amerika Serikat 5,5% setahun.

Sejatinya, tidak ada utang jangka pendek SSMS yang akan segera jatuh tempo ta-hun ini. Sehingga, rencana re-financing pun bisa mengu-rangi beban keuangan.

Upaya refinancing utang dari BNI tersebut menyusul persetujuan RUPSLB terkait rencana SSMS menerbitkan obligasi berdenominasi dollar AS atau global bond. Nilai pe-nerbitannya mencapai US$ 300 juta (Rp 3,9 triliun).

Obligasi yang kelak dicatat-kan di bursa efek Singapura itu memiliki tenor lima tahun hingga tujuh tahun. Adapun kupon yang ditawarkan berki-sar 6,37% sampai 8%.

Namun, SSMS belum bisa memastikan, seberapa besar penghematan beban keuang-an melalui upaya refi nancing utang tersebut. Alasannya,

saat ini mereka masih dalam tahap penentuan rating dari Standard and Poor’s (S&P), Moody’s, dan Fitch Ratings. "Harapannya, ratingnya BB dan akhir Agustus sudah bisa selesai," imbuh Arie.

Selain buat refinancing, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk modal ekspansi. Salah satunya, akui-sisi lahan seluas 9.000 hektare di Kalimantan Tengah.

SSMS juga berencana men-dirikan dua pabrik pengolah-an kelapa sawit (PKS) baru. Jika pabrik ini dibangun de-ngan konstruksi umum, nilai investasi yang dibutuhkan se-kitar US$ 12 juta. Sementara untuk pabrik dengan kon-struksi khusus perlu investasi US$ 18 juta–US$ 20 juta.

Dityasa Hanin Forddanta

AKSI KORPORASI■

KOBX Mengerek TargetJAKARTA. PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) menge-rek target pendapatan tahun ini, menyusul pencapaian ba-gus pada semester pertama. "Kami merevisi target penda-patan hingga akhir tahun, menjadi tumbuh 40%," ungkap Humas Soputro, Presiden Di-rektur KOBX, Senin (24/7).

Dengan target pertumbuhan yang baru tersebut, tahun ini KOBX bisa meraih pendapat-an US$ 59,25 juta atau Rp 770,25 miliar (kurs Rp 13.000 per dollar AS). Semula, KOBX membidik penjualan 2017 tumbuh 20% jadi US$ 50,78 juta (Rp 660,14 miliar).

Selama semester I 2017, emiten distributor alat berat itu berhasil meraup pendapat-an sebesar US$ 28,65 juta. Angka ini tumbuh 26% diban-ding periode sama di 2016 ha-nya US$ 22,67 juta.

Peningkatan pendapatan KOBX ini berkat harga batu-bara yang sempat dalam tren naik. Kini, laju harga komodi-tas energi itu pun cenderung stabil. Alhasil, kegiatan ek-splorasi dan produksi tam-bang batubara menggeliat. Otomatis, permintaan alat be-rat ikut terkerek naik.

Pendapatan KOBX masih didominasi penjualan alat be-rat. Dari total pendapatan di paruh pertama, sebesar 82% adalah pendapatan dari bisnis alat berat. Penjualan bersih dari segmen ini mencapai US$ 23,46 juta, naik 34% ke-timbang semester I 2016.

Di semester I 2017, KOBX juga terus melakukan efi sien-si. Efeknya, emiten ini me-ngantongi laba usaha US$ 2,25 juta. Di periode yang sama 2016, mereka menorehkan rugi usaha US$ 400.000.

Alhasil, KOBX meraup laba bersih US$ 805.991. Pencapai-an ini lebih baik lantaran di semester I 2016 KOBX mende-rita rugi US$ 1,61 juta.

Dityasa Hanin Forddanta

KINERJA EMITEN■

Galeri

ANTM Akhiri Kongsi dengan Showa Denko

JAKARTA. Kongsi bisnis antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan perusahaan asal Jepang, Showa Denko KK bakal berak-hir. Keduanya merupakan pemilik saham PT Indonesia Chemical Alumina.

Showa Denko menjadi pihak yang perta-ma memutuskan pengakhiran kerjasama itu. Mereka punya alasan: Indonesia Chemical tak kunjung memberikan untung dan tingkat produksinya belum juga optimal.

Aprilandi Hidayat Setia, Corporate Secre-tary ANTM, mengatakan, perusahaannya dan Showa Denko sebelumnya sudah duduk bersama untuk mendiskusikan keberlanjut-

an kongsi di Indonesia Chemical. "Tapi, ke-sepakatan tak tercapai sehingga Showa Denko memilih mengakhiri kemitraan de-ngan kami di Indonesia Chemical," ujar dia dalam keterangan resmi, kemarin.

Dalam kongsi ini, ANTM menguasai 80% saham Indonesia Chemical sementara Showa memiliki 20% saham. Sejatinya, bisnis Indonesia Chemical sudah berjalan. Berkat perusahaan ini, ANTM bahkan mulai meng-ekspor bijih bauksit sebanyak 110.000 ton pada akhir Juni dan awal Juli lalu.

Dityasa H. Forddanta, Francisca B. Vistika

Pergerakan Indeks Sektoral di BEI Periode 17-24 Juli 2017

Perubahan : -0,46%

Agrikultur

Sumber: Bloomberg

Perubahan: -0,65%

Industri Dasar

Perubahan: -0,56%

Barang Konsumer

Perubahan : -0,46%

Keuangan

Perubahan : -0,30%

Infrastruktur

Perubahan : 0,17%

Tambang

1.471,1417 Jul '17

1.402,4024 Jul '17

Perubahan: -4,67%

Industri Lain-lain

Perubahan : -1,64%

Konstruksi & Properti

919,1024 Jul '17

Perubahan : 0,62%

Perdagangan

913,3917 Jul '17

491,3317 Jul '17

483,2524 Jul '17

1.459,9317 Jul '17

1.462,4121 Jul '17

1.193,9717 Jul '17

1.190,4224 Jul '17

959,3317 Jul '17 954,96

24 Jul '17

2.520,0117 Jul '17 2.505,84

24 Jul '17

624,3617 Jul '17 620,27

24 Jul '17

1.792,2717 Jul '17

1.784,0024 Jul '17

LEMBAGA pemeringkat turut menyoroti kasus PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) akan mengevaluasi secara khusus pe-ringkat utang emiten produsen beras itu.

"Ini kami lakukan karena ada kejadian khusus yang bisa memengaruhi kemampuan bayar emiten surat utang itu," kata Presiden Direktur Pefi ndo Salyadi Putra dalam media gathering Pefi ndo di Jakarta, Senin (24/7).

Pefi ndo akan mengevaluasi setiap obligasi yang meng-alami kejadian khusus seperti AISA. Terutama, peristiwa yang berefek langsung pada kelangsungan usaha. "Kami akan lihat, apakah kejadian itu memengaruhi pendapatan mereka," kata Sayladi. Tapi, ia enggan memberi gambaran, seberapa besar peringkat AISA bisa berubah. ■

Peringkat AISA Dievaluasi

ADA dua pemain beras yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), ada PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) yang belum lama ini go public.

Melihat pergerakan pasar dua hari terakhir, HOKI seper-ti antitesis AISA. Begitu pula sebaliknya. Saat harga AISA rontok 24,92% akhir pekan lalu, saham HOKI menanjak 2,48% ke Rp 414 per saham. Kemarin, ketika AISA bangkit 4,15%, giliran HOKI merosot hingga 7,25%

Tapi, David Sutyanto, Analis First Asia Capital, menilai, saham HOKI masih prospektif. Sebab, kelas menengah di Indonesia memilih produk bermerek. Karena itu, penjualan produk ini masih akan naik. Dia merekomendasikan buy HOKI dengan target Rp 450 per saham. ■

Timbangan AISA dan HOKI

Kontan, 25 Juli 2017