kinanthi 26.1

14
STEP 7 1. Apa pengertian dan definisi rumah sakit serta klasifikasi rumah sakit? Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. UU No 44 Tahun 2009 Klasifikasi Berdasarkan jenisnya: a. Rumah Sakit Umum Rumah sakit umum (general hospital), dimana semua jenis pelayanan kesehatan diselenggarakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit contoh RS karyadi, RISA b. Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus (speciality hospital), dimana hanya ada satu jenis pelayanan kesehatan saja yang diselenggarakan rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. Contoh : RS Jiwa Berdasarkan pemilik : a. Rumah sakit pemerintah pemerintah pusat yang dimaksud yaitu : Departemen kesehatan : Beberapa rumah sakit yang langsung dikelola oleh departemen kesehatan ct. RSCM, rumah sakit dr. sutomo di Surabaya Departemen lain : Departemen pertahanan dan keamanan, departemen pertambangan, departemen perhubungan jug mengelola rumah sakit sendiri. Pernan departemen kesehatan disini adalah merumuskan kebijakan pokok bidang

Upload: kinanthi-asih-martyarifki

Post on 27-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sgd mars lbm 1

TRANSCRIPT

Page 1: KINANTHI 26.1

STEP 7

1. Apa pengertian dan definisi rumah sakit serta klasifikasi rumah sakit?Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.UU No 44 Tahun 2009

Klasifikasi

Berdasarkan jenisnya:a. Rumah Sakit Umum

Rumah sakit umum (general hospital), dimana semua jenis pelayanan kesehatan diselenggarakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit contoh RS karyadi, RISA

b. Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus (speciality hospital), dimana hanya ada satu jenis pelayanan kesehatan saja yang diselenggarakan rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. Contoh : RS Jiwa

Berdasarkan pemilik :a. Rumah sakit pemerintah

pemerintah pusat yang dimaksud yaitu : Departemen kesehatan :

Beberapa rumah sakit yang langsung dikelola oleh departemen kesehatan ct. RSCM, rumah sakit dr. sutomo di Surabaya

Departemen lain :Departemen pertahanan dan keamanan, departemen pertambangan, departemen perhubungan jug mengelola rumah sakit sendiri. Pernan departemen kesehatan disini adalah merumuskan kebijakan pokok bidang kesehatan saja, yang harus dipakai sebagai landasan dalam melaksanakan setiap upaya kesehatan. Beberapa pengecualian memmang dibenarkan asalkan tidak bertentangan dengan kebijakan pokok bidang kesehtan yang telah dirumuskan.

Rumah sakit daerah :

Page 2: KINANTHI 26.1

Sesuai dengan UU PEMDA no.5 tahun 1979, maka rumah sakit yang berada di daerah dikelola oleh pemerintah daerah. Pengelolaan yang dimaksud tidak hanya dalam bidang pembiayaan saja tetapi juga dalam bidang kebijakan, seperti : yang menyangkut pembangunan sarana, pengadaan peralatan, dan ataupun penetapan tarif pelayanan. Peranan departemen kesehatan disini adalah merumuskan kebijakan pokok upaya kesehatan saja, disamping dalam batas- batas tertentu juga turut membantu dalam bidang pembiayaan, tenaga dan ataupun obat- obatan yakni dalam rangka menjalankan asas perbantuan dari system pemerintahan di Indonesia

b. Rumah sakit swasta Rumah sakit ini pada dasarnya dikelola secara komersil serta yang berorientasi untuk mencari keuntungan

Berdasarkan Kelas :

a. Rumah sakit kelas ARumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas.oleh pemerintah. Rumah sakit kelas A telah ditetapkan sebagai pelayanan rujukan tertinggi dan disebut sebagai rumh sakit pusat

b. Rumah sakit kelas BRumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara terbatas. Rumah sakit ini didirikan di setiap ibukot propinsi yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit kelas B

minimal 11 spesialistik dan subspesialistik terdaftar

c. Rumah sakit kelas CRumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pelayanan ini termasuk penyakit dalam, pelayann bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan kandungan. Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota kabupten yang menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS

Minimal memiliki empat spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam, kebidanan, anak).

d. Rumah sakit kelas DRumah sakit yang bersifat transisi Karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. pada saat ini rumah sakit D hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah

Page 3: KINANTHI 26.1

sakit D juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari PUSKESMAS

hanya terdapat pelayanan mediss dasar

e. Rumah sakit kelas ERumah sakit khusus yang hanya menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja misal RSJ, Rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker. Rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak dll

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

2. Apa visi misi dan tujuan rumah sakit?

3. Apa saja Struktur organisasi rumah sakit?

Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum, terdiri dari :

1. Direktur.2. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, terdiri dari :

a. seksi pelayanan medis;b. seksi pelayanan keperawatan;c. seksi bina asuhan, mutu dan ketenagaan.

3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan, terdiri dari :a. seksi penyusunan program.b. seksi monitoring dan evaluasi.c. seksi pendidikan dan latihan (diklat)

4. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :a. sub bagian umum.b. Sub bagian kepegawaian.c. sub bagian keuangan.

5. Unit – unit non struktural, terdiri dari :a. satuan pengawas intern.b. komite.

i. instalasi, terdiri dari :ii. instalasi rawat jalan;iii. instalasi rawat inap;iv. instalasi rawat darurat;v. instalasi bedah sentral;vi. instalasi perawatan intensif;vii. instalasi radiologi;viii. instalasi farmasi;ix. instalasi patologi klinis;x. instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit;

Tugas Dan Fungsi Dari Struktur Organisasi, antara lain :

Page 4: KINANTHI 26.1

Kepegawaian

Direktur RSUD, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku;

Direktur RSUD adalah Jabatan Struktural Eselon III. a. Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah Jabatan struktural Esselon

III b. Kepala Seksi dan Kepla Sub Bagian adalah Jabatan struktural

Esselon IV b.

Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan intern rumah sakit.

Satuan Pengawas Intern berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada pimpinan rumah sakit.

Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.

Komite

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.

Pembentukan komite ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Medik serta Komite Etik dan Hukum.

Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan rumah sakit.

Instalasi

Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian rumah sakit.

Pembentukan instalasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah sakit.

Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan rumah sakit.

Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenagatenaga fungsional dan atau non medis.

Kelompok jabatan fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan tungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 5: KINANTHI 26.1

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud berada di lingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.

Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Staf medik fungsional

Staf medik fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.

Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional menggunakan pendekatan tim dengan tenaga profesi terkait.

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

4. Apa saja karakteristik rumah sakit?

5. Apa saja tugas fungsi dan peranan dari rumah sakit?TUGAS

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan

kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

FUNGSI

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga

sesuai kebutuhan medis;

Page 6: KINANTHI 26.1

c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian

pelayanan kesehatan;

d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan;

PERANANa. Patient Care

Mengobati & merawat orang sakit, cidera atau jompo.

b. Training or Teaching

Melaksanakan pelatihan dan pendidikan.

c. Research

Melakukan riset (murni & klinik) untuk memahami penyakit dan

mengembangkan metode pengobatan baru.

d. Health Education

Melakukan penyuluhan kesehatan kepada kepada staf,pasien &

keluarganya, serta masyarakat.

Hematram Yadav, 2006 dalam Kuliah pakar dr.Sofwan

Dahlan,Sp.F

6. Pelayanan apa saja yang harus ada di sebuah rumah sakit?Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi/bedah, pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi, sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan manajemen, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran jenazah, laundry, dan ambulance, pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan limbah.PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010 TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT BAB II Pasal 3

Page 7: KINANTHI 26.1

7. Apa yang dijadikan indicator pencapaian kinerja rumah sakit?Beberapa indikator pelayanan di rumah sakit antara lain adalah: 1. Bed Occupancy Rate (BOR): angka penggunaan tempat tidurBed Occupancy Rate digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka Bed Occupancy Rate yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. AngkaBed Occupancy Rate yang tinggi (lebih dari 85 %) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakitatau penambahan tempat tidur.BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit) / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode) X 100%

2. Length Of Stay (LOS): lamanya dirawat Length Of Stay digunakan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumahsakit yang tidak dapat dilakukan sendiri tetapi harus bersama dengan interpretasi Bed Turn Over dan Turn Over Interval. Secara umum nilai Length Of Stay yang ideal antara 6-9 hari.LOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

3. Bed Turn Over (BTO): frekuensi penggunaan tempat tidur Bersama-sama indikator TOI dan LOS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur.

4. Turn Over Interval (TOI): interval penggunaan tempat tidur Bersama-sama dengan Length Of Stay merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar Turn Over Interval maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Idealnya tempat tidur kosongtidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Anonima, 2007).TOI = (Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Page 8: KINANTHI 26.1

5. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan dirumah sakit.NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰

6. GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000penderita keluar.GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰http : // repository.usu.ac.id

8. Apa karakteristik kinerja rumah sakit bisa dikatakan baik atau buruk?Karakteristik RS Berkinerja Buruk

BOR rendahMenurut laporan ini ada banyak RS yang terpaksa tutup karena BOR kurang dari 27%. BOR yang rendah akan memicu rendahnya pendapatan dan tingginya biaya.

Angka admisi ulang yang tinggiJika angka admisi ulang mencapai 10% maka RS tersebut dapat digolongkan sebagai RS berkinerja rendah. Angka admisi ulang yang dimaksud adalah yang terjadi akibat pasien terpaksa kembali ke RS karena mengalami infeksi atau komplikasi tambahan akibat buruknya mutu pelayanan sebelumnya.

Rendahnya angka kepuasan pasienBerita tentang buruknya pelayanan di sebuah RS akan lebih cepat menyebar dan efektif bila berasal dari mantan pasien, dibandingkan berita baik apalagi yang berasal dari staf RS. Ini akan mepengaruhi penilaian masyarakat secara umum dan kemudian mempengaruhi keputusan passien dalam memilih RS mana yang akan dituju untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Lokasi RS (di perkotaan atau di daerah)Secara umum RS yang berkinerja buruk memiliki kombinasi dari ketiga ciri di atas. Selain itu, RS yang berkinerja buruk biasanya memiliki kapasitas kurang dari 138 TT (daerah perkotaan) atau kurang dari 78 TT (daerah kota kecil dan pedesaan), hasil sensus pasiennya berada pada level rata-rata untuk 50 pasien (daerah perkotaan) dan 30 pasien (untuk daerah kota kecil dan pedesaan), dan biasanya berlokasi tidak jauh dari RS lain (5 mil untuk RS di daerah perkotaan dan 25 mil untuk RS yang ada di daerah kota kecil dan pedesaan) yang memiliki pelayanan lebih baik .

http://manajemenrumahsakit.net/2014/04/karakteristik-rs-berkinerja-buruk/

Page 9: KINANTHI 26.1

9. Apa definisi manajemen rumah sakit dan bagaimana cara manajemen?

10. Macam macam admisi rumah sakit?Fungsi Bagian Admisi RS

Sebagai coordinator untuk penerimaan pasien di rawat inap baik yang berasal dari rawat jalan (poliklinik) maupun di gawat darurat (emergency).

Melaksanakan instruksi rujukan dari rawat jalan dan emergency.

Mengatur tujuan pengiriman pasien k ruang bangsal sesuai dengan instruksi rujukan dan kondisi yang ada.

Menentukan posisi pasien dalam daftar tunggu (Waiting List) untuk mendapatkan pelayanan lain misalnya penyinaran, pembedahan, dll.

Tujuan Kegiatan Admisi RS

Menentukan persyaratan pasien bisa masuk ke RS Menerima pasien yang akan masuk bangsal rawat inap Memproses perpindahan pasien antar bangsal perawatan di

dalam rumah sakit tersebut, antar rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan yang lainnya

Memproses pemulangan pasien dan kematian pasien Mengelola daftar pasien yang menunggu termasuk pasien

dalam waiting list Mengantar pasien menuju ke bangsal dan menyerahkannya

kepada kepala ruangan Memberikan konsultasi keuangan kepada pasien sebelum aau

pada awal pendaftaran

Jenis Bagian Admisi

Admisi terpusat, dimana penerimaan pasien rawat jalan dan rawat inap dalam satu area

Admisi terpisah, penerimaan rawat jalan dan rawat inap dalam dua area/tempat terpisahhttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125608-S-5852-Analisis%20pelayanan-Literatur.pdf

11. Tujuan dan fungsi manajemen rumah sakit?Manajemen RS koordinasi antara berbagai sumber daya melalui proses perencanaan, pengorgansasian, ada kemampuan pengendalian mencapai tujuan.Tujuan manajemen RSa. Menyiapkan sumber daya

Page 10: KINANTHI 26.1

b. Mengevaluasi efektivitasc. Mengatur pemakaian pelayanand. Efisiensie. KualitasOrganisasi dan Manajemen Rumah Sakit

Fungsi POACE: Plan (perncanaan) merencanakan kegiatan yang akan datang Organizing (pengorganisasian) mengatur agar setiap kegiatan

dan sumber daya agar terorganisasi dengan baik Actuating (pelaksanaan) melaksanakan dengan penuh

tanggung jawab, terus menyesuaikan dengan situasi Controlling (pengendalian) mengendalikan agar pelaksanaan

selalu sesuai dengan rencana dan mengarah pada pencapaian tujuan

Evaluation (evaluasi) menilai apakah rencana bisa didiskusikan dengan baik dan tujuan dapat dicapai, biaya penyimpangan, apa sebabnya dan bagaimana agar tidak terulang

http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/4b MANAJEMEN%20YANKES%20na2(arrmrt%2703).doc

a. Dapat mengelola sumber, tatacara dan kesanggupan secara efektif dan efisisenSumber tatacara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik- baiknya, dengan melaksanakan fungsi perencanaan yang mengatur pemanfaatan sumber tatacara dan kesanggupan yang efektif dan efisien

b. Dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai Setiap upaya kesehatan yang dilkukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tentu diperlukan ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan itu sendiri

c. Dapat menyediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik- baiknya Mengatur pemanfaatan sumber, tatacara dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan dengan baik . maka dapat diharapakan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik- baiknya

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

12. Apa saja tugas pokok fungsi masing-masing komponen manajemen?

Page 11: KINANTHI 26.1

Syarat - Ijin Penyelenggaraan RS - Penetapan Kelas RS - Pernyataan Kesediaan Pemilik RS - Rekomendasi Dinkes Prop setempat -Naskah kerjasama RS dan FK-Telah terakreditasi sesuai dengan klasifikasi RS - Profil RS 3(tiga) tahun terakhir

Menteri Kesehatan Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan RI

RS mengajukanPermohonanakreditasi

Tim pelaksana akreditasi RS mengevaluasi dokumen

13. Apakah ada hubungan antara rendah kinerja rumah sakit dengan BOR < LOS dan TOI?

14. Mengapa angka adimisi pasien tinggi?

15. Akreditasi Rumah sakit?

Undang-UndangDalam pasal 40 Undang-undang RS No.44 tahun 2009, kewajiban menjalani proses akreditasi disebutkan dengan eksplisit:(1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali. (2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. (3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.