kimia farmasi

16
Perkembangan Sejarah Obat Obat – semua zat, kimia, hewani, nabati yang dalam dosis tertentu dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejalanya. Berbagai obat telah dikembangkan untuk dipakai menyembuhkan penyakit yang dialami atau dirasakan manusia dan hewan tingkat tinggi. Untuk itu diterapkan aturan main yang memungkinkan penggunaan obatnya tidak membahayakan pengguna sementara efeknya masih cukup efektif untuk mencapai tingkat penggunaan yang diinginkan.

Upload: riana-suprapti

Post on 10-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: kimia Farmasi

Perkembangan Sejarah ObatObat – semua zat, kimia, hewani, nabati yang dalam dosis tertentu dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejalanya.

Berbagai obat telah dikembangkan untuk dipakai menyembuhkan penyakit yang dialami atau dirasakan manusia dan hewan tingkat tinggi. Untuk itu diterapkan aturan main yang memungkinkan penggunaan obatnya tidak membahayakan pengguna sementara efeknya masih cukup efektif untuk mencapai tingkat penggunaan yang diinginkan.

Page 2: kimia Farmasi

• Farmakologi- Ilmu yang pempelajari pengetahuan tentang obat dalam seluruh aspeknya: sifat kimia, fisika, kegiatan fisiologi, resorpsi dan akibatnya di dalam makhluk hidup.

• Farmakognosi- pengetahuan yang berkenaan dengan pengenalan obat dan bahan obat dari bahan nabati hewani maupun mineral,

• Biofarmasi- bidang yang mempelajari pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya, termasuk pengaruh bentuk sediaan obat terhadap resorpsi, bioavailability, serta therapeutic equivalence.

• Farmakokinetika- bidang yang menyelidiki nasib obat sejak obat masuk di dalam tubuh manusia, penyerapannya oleh lambung, usus, peredaran dalam darah, tempat bereaksinya obat, serta tempat lain dan perubahan yang terjadi (biotransformasi) dari obat tersebut di dalam tubuh, hingga pengeluarannya dari ginjal.

• Farmakodinamika- bidang yang mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologik serta efek terapeutiknya

Page 3: kimia Farmasi

• Toksikologi- bidang yang mempelajari tentang pengaruh keracunan obat terhadap tubuh, secara khusus, yang ini juga merupakan bagian dari farmakodinamika obat.

• Farmakoterapi- bidang yang mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau gejala-gejalanya.

a. Obat farmakodinamik, bekerja terhadap tuantumah dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimi dalam tubuh. Misal hormon, diuretika, hipnotika, dan obat saraf otonom.

b. Obat khemoterapeutika, bekerja membunuh parasit dan kuman dalam tubuh tuan rumah, diharapkan efek farmakodinamika sekecil-kecilnya (pada host) dan berkhasiat membunuh organisme pengganggu sebesar-besarnya. Obat neoplasma (kanker) termasuk kelompok ini

c. Obat diagnostik, obat pembantu untuk melakukan diagnosis

Page 4: kimia Farmasi

• Farmakope- Buku resmi yang ditetapkan berdasarkan hukum dan memuat tentang pemerian standarisasi obat penting serta persyaratannya, identitas, kadar kemurnian, cara mengidentifikasi dan seterusnya berkaitan dengan masing-masing obat atau bahan obat. Terakhir telah diterbitkan Farmakope Indonesia 1990 yang sampai sekarang belum dilakukan revisi lagi.

Farmakope rujukan lain adalah Farmakope Internasional, US Pharmacopeae, Dokumen USDA (United State Drug and Administration)

• Nama Obat- terdiri dari 2 jenis, paten dan generik

Nama obat paten, dibuat oleh masing-masing industri mengacu pada nama bahan obat atau kegunaan dari obat bersangkutan. Nama tersebut bisa terjadi hanya berlaku di negara tertentu

Nama generik, berlaku umum dan dapat digunakan dimana saja.

Penamaan bahan obat terutama sekali penting dikaitkan dengan penulisan obat dalam resep.

Page 5: kimia Farmasi

• Farmakope- Buku resmi yang ditetapkan berdasarkan hukum dan memuat tentang pemerian standarisasi obat penting serta persyaratannya, identitas, kadar kemurnian, cara mengidentifikasi dan seterusnya berkaitan dengan masing-masing obat atau bahan obat. Terakhir telah diterbitkan Farmakope Indonesia 1990 yang sampai sekarang belum dilakukan revisi lagi.

Farmakope rujukan lain adalah Farmakope Internasional, US Pharmacopeae, Dokumen USDA (United State Drug and Administration)

• Nama Obat- terdiri dari 2 jenis, paten dan generik

Nama obat paten, dibuat oleh masing-masing industri mengacu pada nama bahan obat atau kegunaan dari obat bersangkutan. Nama tersebut bisa terjadi hanya berlaku di negara tertentu

Nama generik, berlaku umum dan dapat digunakan dimana saja.

Penamaan bahan obat terutama sekali penting dikaitkan dengan penulisan obat dalam resep.

Page 6: kimia Farmasi

Biofarmasi- bidang yang mempelajari pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya, termasuk pengaruh bentuk sediaan obat terhadap resorpsi, bioavailability, serta therapeutic equivalence.

Faktor formulasi yang berpengaruh terhadap efek obat:•bentuk fisik zat aktif (amorf, kristal, kehalusan)•keadaan kimiawi (jenis senyawanya)•zat pembantu (pengisi, perekat, pelicin, pelindung, pelapis)•proses teknik membuat sediaan obat (tekanan tablet, mesin, alat emulgator, dst)

Page 7: kimia Farmasi
Page 8: kimia Farmasi

Pharmaceutical Availability (PA) menyatakan ukuran dalam kaitan dengan lama waktu yang diperlukan oleh bagian aktif obat untuk dilepas dari

sediaannya dan siap diresorpsi (dinding usus).

Page 9: kimia Farmasi

PA dipengaruhi oleh bebarapa hal.

Jenis sediaan preparat oral: larutan, suspensi, serbuk, kapsul, tablet, tablet salut film, dragee (tablet bergula), entero coated tablet, tablet kerja panjang-semakin ke kanan semakin lambat).

Ukuran serbuk: semakin halus serbuk, semakin cepat pelepasannya. Untuk obat yang diharapkan berefek pada saluran pencernaan hal ini tidak berlaku (misal, piperazin, kanamisin, enterovioform)

Zat pembantu dan Cara pembuatan sediaan: zat pengisi (kasus keracunan fenitoin-obat epilepsi, karena penggantian CaSO4 dengan laktosa); zat pelicin-zat hidrofilik mempercepat dibanding dengan yang hidrofobik; zat pengikat (tablet) dan pengental (suspensi) bersifat memperlambat; zat desintegrator (seperti amilum) bersifat mempercepat; kekuatan tekan pembuatan tablet-semakin kuat semakin lama PAnya; pada supositoria, penggunaan minyak coklat di daerah tropis lebih sulit pembuatannya, estarin, ester propilen glikol dengan asam lemak lebih membantu mempertahankan konsistensi, tapi kurang baik untuk pelepasan indometasin (obat reumatik) dan kloralhidrat (obat tidur); aminofilin sebaiknya menggunakan Minyak kelapa.

Keadaan kimiawi: air kristal memperlambat PA dibanding dengan tanpa air kristal; EDTA membantu mempercepat PA karena pembentukan kompleksnya; bentuk ester hormon kelamin dan eritromisin lebih stabil melalui lambung dibanding bentuk aslinya

Page 10: kimia Farmasi

Biological Availability (BA) menyatakan persentase obat yang diresorpsi tubuh dari dosis yang diberikan dan tersedia untuk melakukan efek terapeutiknya.

BA dapat dilihat setelah obat secara mencukupi berada dalam kadar ajeg

(steady state) di dalam sistem peredaran darah.

Umumnya terdapat korelasi positif tinggi antara kadar obat dalam plasma dan efek terapeutiknya

BA ditentukan secara IN VIVO sementara PA ditentukan dengan cara IN VITRO

Page 11: kimia Farmasi

Kesetaraan Terapeutik (Therapeutical Equivalence-TA) menyatakan kesamaan efek atau daya yang diperoleh dari sediaan obat berbeda yang tersedia.

Pembandingan atau perolehan kesetaraan terapeutik dapat dilakukan dengan mengetahui masing-masing BA dari masing-masing sediaan.

Untuk memperoleh TA yang sama pemerintah perlu mengatur persyaratan pembuatan obat sehingga diperoleh produk akhir dengan efek seperti yang

dikehendaki dan memenuhi ketentuan

Pengetahuan tentang ini diperlukan terutama sekali terhadap obat-obatan yang perlu digunakan dalam keadaan kritis dan/atau pada obat-obatan yang perubahan

kecil dosisnya dapat berpengaruh besar terhadap efek pengobatannya.

Sediaan obat dalam bentuk cairan biasanya memiliki perbedaan terapeutik kecil

CONTOH OBAT YANG SERING MEMBERIKAN EFEK BERBEDA

PADA DOSIS SAMA DARI KEMASAN OBAT BERBEDA

LIHAT PADA HALAMAN 15 BUKU RUJUKAN

Page 12: kimia Farmasi

Bioassay merupakan cara pengujian kekuatan pengaruh obat dengan menggunakan organisme hidup (hewan atau kuman) yang hasilnya ditentukan dengan membandingkannya menggunakan bahan sejenis yang telah diketahui

titernya secara internasional.

Kekuatan obatnya dinyatakan dengan menggunakan satuan tertentu seperti International Unit (IU)

Bioassay dilakukan untuk bahan-bahan obat yang belum diketahui secara jelas strukturnya atau yang tidak dapat ditentukan dengan baik kekuatannya

menggunakan cara-cara kimia maupun fisika.

Sejumlah obat yang masih diuji secara biologi adalah insulin, ACTH, antibiotikan polimiksin dan basitrasin, vitamin A dan D, faktor pembeku darah, preparat antigen

dan antibodi, digitalis dan pirogen.

Page 13: kimia Farmasi

A. Memberi efek sistemis1. Oral – melalui mulut dan resorpsi melalui usus2. Sublingual – dikunyah dan resorpsi melalui kelenjar bawah lidah3. Injeksi (parenteral)

a. Subkutan (hipodermal)b. Intramuskularc. Intravena, suntik langsung termasuk infus

B. Memberi efek lokal1. Intranasal 4. Intravaginal 2. Inhalasi 5. Kulit 3. Mukosa mata dan telinga 6. Rektal

Injeksi khusus1. Intrakutan (dalam kulit)2. Intralumbal (ruang pinggang), intraperitonial (rongga selaput perut), intrapleural (selaput dada), intracardial (ke dalam jantung), intraartikuler (ruang sendi)3. Implantasi subkutan bentuk pelet disisipkan di bawah kulit untuk memberi efek lebih lama

Page 14: kimia Farmasi

Farmakokinetika- bidang yang menyelidiki nasib obat sejak obat masuk di dalam tubuh manusia, penyerapannya oleh lambung, usus, peredaran dalam darah, tempat bereaksinya obat, serta tempat lain dan perubahan yang terjadi (biotransformasi) dari obat tersebut di dalam tubuh, hingga pengeluarannya dari ginjal.

Pembahasan farmakokinetika berkaitan pula dengan kondisi kompartementalisasi tubuh terutama saluran lambung usus, sistem peredaran darah, ruang ekstra sel, ruang intra sel, serbro spinal.

Resorpsi, distribusi, dan ekskresi obat menyangkut semua hal di atas dan berkaitan dengan membran sel yang bersifat semi permiabel.

Page 15: kimia Farmasi
Page 16: kimia Farmasi

A. Sistem Transport: aktif dan pasif. Keduanya terkait energi yang dipakaiB. Resorpsi, lambung usus, mukosa lain, limfaC. Biotransformasi

Setiap zat atau obat merupakan bahan asing yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan tubuh untuk menetralkan atau mengeliminasi. Proses reaksi di dalam hepar dapat berupa bioinaktivasi atau bioaktivasi. Secara keseluruhan hal itu disebut biotransformasi.First Pass Effect (FPE)-perombakan pertama obat pada dinding usus dan hati yang menyebabkan bioavailabilitas obat berkurang, bahkan antar individu dapat berbeda besar.

D. Distribusimetabolit obat yang telah diolah akan didistribusikan melalui peredaran darah.

E. EkskresiMelalui kulit, paru-paru, empedu, air susu, usus, ginjal

F. Konsentrasi PlasmaKonsentrasi obat dalam plasma dipengaruhi oleh proses biotransformasinya, yang akhirnya menghasilkan penurunan kadar obat.

G. Dosis dan skema pentakaranPlasma half life menentukan waktu pengulangan obat.