kf1- kespontanan
TRANSCRIPT
IV. SPONTANITAS & KESETIMBANGAN
4.1. Kondisi Umum untuk Kesetimbangan dan untuk Kespontanan Bab ini akan menjelaskan perbedaan spesifik antara transformasi ireversibel (nyata) dan
transformasi reversibel (ideal). Untuk menjelaskan perbedaan tersebut, pertanyaan yang
muncul adalah hubungan apa yang ada antara perubahan entropi dalam transformasi
dan aliran panas yang menyertainya. Pada setiap tahap transformasi, sistem
menyimpang dari kesetimbangan sangat kecil. Sistem ditransformasi, tetapi tetap pada
kesetimbangan sepanjang perubahan keadaan reversibel. Jadi, kondisi reverisibilitas
merupakan kondisi kesetimbangan. Pada kondisi kesetimbangan, TdS = dqrev.
4.2. KETIDAKSAMAAN CLAUSIUS
Entropi total system & lingkungan secara umum akan bertambah jika proses terjadi
dalam system terisolasi
dS + dS’ ≥ 0 atau dS ≥ – dS’ (4.1)
Karena dS ’ = – đq/T , maka untuk setiap perubahan :
Jika
Ketidaksamaan Clausius
Ketidaksamaan Clausius merupakan persyaratan fundamental untuk perubahan nyata
yang menunjukkan apakah suatu perubahan dapat terjadi secara spontan atau tidak.
Ketidaksamaan Clausius dapat menunjukkan apakah suatu transformasi yang
diusulkan terjadi secara alami (spontan) atau tidak. Ketidaksamaan dapat diaplikasikan
secara langsung untuk perubahan-perubahan dalam sistem terisolasi. Untuk setiap
perubahan keadaan dalam sistem terisolasi, dq = 0, sehingga
4.3. Beberapa Kondisi Spontanitas & Kesetimbangan
a. Perubahan dalam suatu sistem terisolasi
Untuk sistem terisolasi dq = 0
Sehingga persamaanya menjadi
63
Hasil intergrasi,
(4.3)
b. Perubahan pada temperatur tetap
Bila sistem melakukan kerja volum
Maka,
Pada volume tetap, dV = 0 sehingga
Energi bebas Helmholtz adalah
A = U - TS
Sehingga,
Hasil integrasi,
(4.4)
c. Perubahan pada suhu dan tekanan tetap
Pada Tekanan tetap, PdV = d(PV)
Suhu tetap, TdS = d(TS)
Jika : dU + pdV- TdS 0
Maka : dU + d(PV) – d(TS) 0
d[U + pV – TS]p, T 0
64
Energi bebas Gibbs adalah :
Sehingga
Hasil integrasi, (4.5)
Ada 3 kemungkinan:
1. ΔG < 0 perubahan terjadi secara spontan atau secara alamiah
2. ΔG = 0 sistem berada dalam kesetimbangan
3. ΔG > 0 perubahan terjadi secara tidak spontan
4.4. Persamaan-persamaan Fundamental Termodinamika
Hukum pertama dan kedua termodinamika dapat digabungkan sebagai berikut :
dU = dq + dW
Karena, dq = TS dan dW = – PdV
(4.6)
Selain untuk fungsi energi dalam, [u] dapat pula diturunkan persamaan fundamental
untuk fungsi-fungsi, H, A dan G
H = U + PV
dH = dU + PdV + VdP
dH = TdS – PdV + PdV + VdP
(4.7)
A = U – TS
dA = dU – TdS – SdT
dA = TdS – PpdV – TdS – SdT
(4.8)
dG = H – TS
dG = dH –TdS – SdT
65
dH = TdS + Vdp
dA = - SdT - PdV
dU = TdS - PdV
dG = TdS + VdP – TdS – SdT
(4.9)
4.5. Hubungan-hubungan Maxwell
Diferensial total dari dua variabel f(x, y) dituliskan sbb :
(4.10)
Karena koefisien diferensial (∂f/x) dan (∂f/y) merupakan fungsi dari x dan y maka,
dan (4.11)
dan persamaan menjadi
df = M(x,y) dx + N(x,y) dy (4.12)
Turunan kedua dari fungsi (x, y) mempunyai beberapa kemungkinan (∂f/x) dapat
didiferensialkan terhadap x dan y , dan sama halnya dengan (∂f/x)
Jadi turunan kedua dari fungsi f(x, y) dapat dituliskan :
, , , (4.13)
= (4.14)
diferensiasi persamaan (4.11) pertama terhadap y dan Pers. (4.11) kedua terhadap x
menghasilkan
(4.15) , , ,
dari gabungan persamaan (14) dan (15) diperoleh ,
= (4.16)
Persamaan (16) tersebut turunan silang karena hubungannya pada diferensial total
df = Mdx + Ndy
66
dG = - SdT + VdP
1. dU = TdS – PdV (4.17)
2. dH = TdS + VdP (4.18)
3. dA = – SdT – PdV (4.19)
4. dG = – SdT + VdP (4.20)
Keempat hubungan yang diturunkan di atas terkenal sebagai hubungan-hubungan
Maxwell
4.6. Sifat-sifat Energi Bebas Helmholtz (A)
Sifat fungsi kerja energi bebas Helmholtz (a) dapat diekspresikan melalui persamaan
fundamental
dA = – SdT – PdV
karena A merupakan fungsi T dan V maka,
Kedua persamaan di atas menunjukkan bahwa,
(4.21)
(4.22)
Pers. (4.21) menunjukkan bahwa fungsi kerja dari beberapa substansi
menurun (tanda negatif) dengan suatu peningkatan temperatur . Kec.
Penurunan adalah lebih besar dari entropi substansi terbesar
Pers. (4.22) menunjukkan bahwa suatu kenaikan volume menurunkan fungsi
kerja. Kecepatan penurunan adalah lebih besar dari tekanan paling tinggi
4.7. Sifat-sifat Energi Bebas Gibbs (G)
Persamaan funfamental:
dG = – SdT + Vdp
67
Karena energi bebas Gibbs (G) fungsi temperatur dan tekanan maka,
Perbandingan dari kedua persamaan menunjukkan,
. (4.23)
(4.24)
Persamaan (4.23) menunjukkan bahwa peningkatan temperatur menurunkan
energi bebas jika tekanan konstan. Tingkat penurunannya lebih besar untuk gas
karena entropinya besar dari pada cairan dan padatan.
Persamaan (4.24) menunjukkan bahwa peningkatan tekanan menyebabkan
meningkatnya energi bebas pada temperatur konstan. Energi bebas suatu gas
yang volumenya besar meningkatkan jauh lebih cepat dengan peningkatan
tekanan dibandingkan suatu cairan dan padatan
4.8. Pengaruh Suhu terhadap Energi Bebas Gibbs
Pengaruh suhu terhadap energi bebas Gibbs dapat diungkapkan dengan beberapa
cara yang berbeda.
Persamaan (4.23) diketahui adalah :
Dari definisi G = H – TS, diperoleh:
dan persamaannya menjadi
(4.25)
Seringkali penting untuk mengetahui bagaimana fungsi G/T tergantung temperatur.
68
Melalui aturan diferensiasi biasa kita peroleh,
Dengan menggunakan Persamaan. (4.23), maka :
Atau,
Karena G = H – TS dapat diperoleh
H = G + TS
Maka persamaannya menjadi :
(4.26)
Persamaan Gibbs - Helmholtz
Karena maka pers. (4.26) dapat dituliskan sbb :
(4.27)
Persamaan (4.23), (4.25), (4.26), dan (4.27) adalah versi berbeda yang sederhana dari
persamaan fundamental.
4.9. Pengaruh Tekanan terhadap Energi Bebas Gibbs
69
Persamaan Fundamental (4.9)
dG = – SdT + VdP
pada suhu tetap,
dG = VdP
Energi bebas setiap zat tunggal dapat dinyatakan dengan mengintegrasikan persamaan
(4.9) pada suhu tetap dari tekanan standar 1 atm (Po) hingga tekanan P :
(4.28)
Untuk cairan dan padatan, perubahan volume hanya sedikit pengaruhnya terhadap
perubahan tekanan sehingga volume ( V ) dianggap tetap oleh karena itu energi bebas
Gibbs dari padatan dan cairan dapat dianggap tidak bergantung pada tekanan.
Volume gas sangat besar dari cairan dan padatan sehingga energi bebas Gibbs nya
sangat bergantung pada tekanan. Penerapan Pers. (4.28) untuk suatu gas ideal :
adalah :
(4.29)
70