keyword 2

20
Naik... Naik... Ke Puncak Gunung, Tinggi... Tinggi Sekali D, seorang mahasiswa FK UMM mempunyai hoi men!aki gunung. Selama kuliah !i FK, Dsu!ah lama sekali "i!ak melakukan hoinya "erseu". Un"uk menyalurkan aka"nya, D ergaung !engan uni" kegia"an mahasiswa pecin"a alam yang a!a !i UMM. Syara" un"uk men#a!i anggo"a, akan !ilakukan !ikla lapangan !engan rencana pen!akian gunung semeru. D sanga" ersemanga" ke"ika !ikla". D !an $ orang rekannya kurang memperha"ikan in"ruksi seniornya un"uk men!aki gunung er"ahap !an is"iraha" "iap % #am. D "eru men!aki "anpa is"iraha". Se"elah & #am, D sampai !i ke"inggian $'(( m !i permukaan lau" )apl*, D merasa neusea, dizzines, dyspneu !an letargi. +ekan D yang ersamanya merasa panik !an segera memin"a an"uan "im me!is. Pa!a pemeriksaan sik, !i!apa"kan hiperventilasi !an penurunan saturasi -%. Tim me!is menya"akan D mengalamihipoksia akut akia" ke"inggian. Tim me!is segera memawa D "urun ke ke"inggian yang leih ren!ah un"uk memulihkan keluhan D. Se"elah % #am era!a !i "empa" yang leih ren!ah, keluhan D hilang. Tim me!is menaseha"i D un"uk mema"uhi semua pera"uran pen!akian yang su!ah !ierikan ins"ruk"ur agar "er#a!i aklimatisasi !an "i!ak memahayakan D.

Upload: myusufeffendi

Post on 04-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Keyword

Naik... Naik... Ke Puncak Gunung, Tinggi... Tinggi Sekali D, seorang mahasiswa FK UMM mempunyai hobi mendaki gunung. Selama kuliah di FK, Dsudah lama sekali tidak melakukan hobinya tersebut. Untuk menyalurkan bakatnya, D bergabung dengan unit kegiatan mahasiswa pecinta alam yang ada di UMM. Syarat untuk menjadi anggota, akan dilakukan diklat lapangan dengan rencana pendakian gunung semeru. D sangat bersemangat ketika diklat. D dan 1 orang rekannya kurang memperhatikan intruksi seniornya untuk mendaki gunung bertahap dan istirahat tiap 2 jam. D terus mendaki tanpa istirahat. Setelah 4 jam, D sampai di ketinggian 1700 m di atas permukaan laut (apl), D merasa neusea, dizzines, dyspneu dan letargi. Rekan D yang bersamanya merasa panik dan segera meminta bantuan tim medis. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan hiperventilasi dan penurunan saturasi O2. Tim medis menyatakan D mengalami hipoksia akut akibat ketinggian. Tim medis segera membawa D turun ke ketinggian yang lebih rendah untuk memulihkan keluhan D. Setelah 2 jam berada di tempat yang lebih rendah, keluhan D hilang. Tim medis menasehati D untuk mematuhi semua peraturan pendakian yang sudah diberikan instruktur agar terjadi aklimatisasi dan tidak membahayakan D.

Keyword : Mahasiswa D Pendaki Gunung, Ketinggian 1700 m diatas permukaan laut, nausea, dizzines, dyspnea dan letargi, hiperventilasi dan penurunan saturasi okisgen, hipoksia akut, aklimatisasi.

Klasifikasi IstilahNauseaPerasaan ingin muntah/ rasa tidak nyaman di lambung yang dapat mengakibatkan keinginan untuk segera muntah(Kamus Kesehatan)Adalah suatu perasaan tidak nyaman pada kerongkongan dan lambung yang dapat berujung pada muntah (Indra K. Muhtadi, 2011)Dizzines adalah perasaan pusing, mabuk, goyah yang biasa disebut kepeningan (Remmel, 2002)Dyspnea (sesak nafas) adalah keadaan abnormal dan ketidaknyaman saat bernapas (Walker, 1990)Sesak nafas yaitu perasaan sulit bernapas yang biasanya terjadi ketika kita melakukan aktivitas fisik. Sesak napas adalah suatu gejala dari beberapa penyakit yang dapat bersifat kronis.Letargi adalah perasaan mengantuk yang abnormal atau keadaan mati rasa mental. (Purse, 2012)Hiperventilasikeadaan napas yang berlebihan akibat kecemasan yang mungkin disertai dengan histeria atu serangan panik.Saturasi 02Adalah suatu pengukuran untuk jumlah oksigen yang dibawa oleh hemoglobin. (Bird, 2013)Hipoksia akutKondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.AklimatisasiAklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatuMengapa pada pendaki gunung terjadi dispnea, dan hiperventilasiPenurunan tekanan barometer pada ketinggian menyebabkan penurunan tekanan partial oksigen (pO2) inspirasi, bisa menjadi masalah pada sebagian orang. Namun sulit untuk mengetahui pada ketinggian berapa seseorang dapat mengalami gangguan akibat ketinggian.

Tekanan atmosfer dan tekanan oksigen inspirasi akan menurun secara linear menjadi 50% dari nilai permukaan laut pada ketinggian 5000 meter dan hanya 30% pada ketinggian 8900 meter. Seiring dengan penurunan pO2, tubuh akan mengkompensasinya dengan meningkatkan ventilasi. Hipoksia juga akan menyebabkan vasokonstriksi pulmoner yang selanjutnya mengakibatkan hipertensi pulmoner dan high altitude pulmonary oedema (HAPE).

Mengapa hiperventilasi menyebabkan hipertensi?Hiperventilasi karena ketinggian akan diikuti peningkatan curah jantung, frekuensi jantung dan tekanan darah sistemik. Efek ini diakibatkan oleh perangsangan simpatis sistem kardiovaskuler yang menyebabkan perangsangan kemoreseptor arteri dan peningkatan inflasi paru. Peningkatan curah jantung, vasokonstriksi hipoksik pulmoner dan rangsangan saraf simpatis pembuluh darah menyebabkan peningkatan rerata tekanan arteri pulmoner yang selanjutnya dapat mengakibatkan hipertensi pulmoner dan peningkatan kerja ventrikel kanan.Peta konsepNarasi peta konsepTinjauan pustakaAnatomi fisiologi sistem respirasi secara umum

Ventilasi paruBila rongga dada mengembang vol. paru , tekanan udara paru udara luar akan masuk paru ( inspirasi )Bila volume thorax , volume paru juga , tekanan sehingga udara keluar dari paru-paru (ekspirasi) Respirasi internal dan eksternalRESPIRASI INTERNAL (SELULER) yang mengacu pada proses metabolisme intrasel yang berlangsung di mitokondriaRESPIRASI EKSTERNAL yang mengacu pada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlibat dalam pertukaran O2 dan CO2 antara antara lingkungan eksternal dan sel tubuh mulai dari pertukaran oksigen di alveolus sampai pertukaran oksigen antara kapiler dan jaringan

Quiet respiration

Forced respiration

Transport O2 dan CO2 dalam darahTransport Gas OksigenO2 yang diikat Hb akan membentuk ikatan hemoglobin dengan oksigen HbO2 dan akan dibawa ke jaringan. Persamaan reaksi disajikan dibawahHb + O2 HbO2Rendahnya O2 dalam sel/jaringan menyebabkan Hb melepaskan O2.Hb akan melepaskan O2 dan membentuk Hb kembaliHbO2 Hb + O2PO2 darah 95 mmHg dan di sel 23 mmHg dan oleh karenanya O2 berdifusi dari pembuluh darah ke sel/jaringanTransport Gas KarbondioksidaKetika oksigen dipakai oleh sel sebenarnya seluruh oksigen tersebut menjadi CO2 sehingga PCO2 dalam sel meningkat. Oleh karena PCO2 sel/jaringan tinggi maka CO2 akan berdifusi dari sel/jaringan ke pembuluh darah. PCO2 di sel 45 mmHg sedang pada pembuluh darah 4o mmHg, sehingga CO2 berdifusi mengikuti perbedaan gradient tekanan.Tiga puluh persen CO2diikat oleh Hb untuk membentuk karbaminohemoglobin (HbCO2) dan sebagian besar lebih kurang 60% dalam bentuk HCO3- seperti persamaan dibawah:Karbonik anhidraseCO2 + H2OH2CO3 H+ + HCO3-

Efek fisiologis penurunan PO2 atmosfer di ketinggian terhadap sistem respirasiPenurunan tekanan barometrik merupakan penyebab dasar semua persoalan hipoksia pada fisiologi tempat tinggi karena seiring dengan terjadinya penurunan tekanan barometrik akan terjadi juga penurunan tekanan oksigen parsial secara proporsional, sehingga tekanan oksigen selalu tetap dari waktu ke waktu. Pergeseran kurva saturasi Hb akibat penurunan PO2

Efek hipoksia akut pada setiap ketinggian yang dicapaiEfek akut dari hipoksia pada orang yang belum teraklimatisasi saat menghirup udara biasa , mulai dari ketinggian 12.000 kaki ialah: Mengantuk, Malas, Kelelahan mental dan otot, Sakit kepala, Mual, dan EuforiaSemua efek ini berkembang menjadi kedutan (twitching) atau kejang diatas ketinggian 18.000kaki dan akhirnya , di atas 23.000 kaki berakhir dengan koma pada orang yang belum teraklimatisasi, yang segera diikuti oleh kematian.Salah satu efek utama dari hipoksia adalah menurunnya kecakapan mental , yang akan menurunkan kemampuan dalam mengmbil keputusan, mengingat, dan melakukan gerakan motorik diskrit. Sebagai contoh, jika penerbang yang belum teraklimatisasi berada pada ketinggian 15.000 kaaki selama 1 jam, kemampuan mentaal biasanya turun menjadi 50% normal, dan setelah 18 jam turun menjadi 20%.

Aklimatisasi tubuh terhadap PO2 yang rendahSeseorang yang tinggal di tempat tinggi selama beberapa hari, minggu atau tahun, menjadi semakin teraklimatisasi terhadap PO2 yang rendah, sehingga efek buruknya semakin berkurang dan memungkinkan orang tersebut bekerja lebih berat tanpa mengalami efek hipoksia atau untuk naik ke tempat yang lebih tinggi.Prinsip-prinsip yang terjadi pada aklimatisasi ialah :Peningkatan ventilasi paru-paru yang cukup berat.Peningkatan jumlah sel darah merah Peningkatan kapasitas difusi paruPeningkatan vaskularisasi jaringan periferPenngkatan kemampuan sel dalam menggunakan oksigen sekalipun nilai PO2 rendah.

Acute mountain sicknessSebagian kecil orang yang naik secara cepat ke tempat tinggi menjadi sakit secara akut dan dapat mninggal jika tidak diberikan oksigen atau dipinadahkan ke tempat rendah. Munculnya sakit tersebut berawal sejak beberapa jam sampai sekitar dua hari setelah naik. Ada 2 hal yang terjadi :Edema serebri akutTerjadi karena pembuluh darah otak mengalami vasodilatasi lokal akibat hipoksia. Dilatasi arteriol-arteriolakan meningkatkan aliran darah menuju kapiler, sehingga meningkatkan tekanan kapiler, yang pada gilirannya menyebabkan pembesaran cairan ke jaringan otak. Edema serebri kemudian dapat menimbulkan disorientasi berat dan efek-efek lain yang berhubungan dengan disfungsi otak.Edema Paru AkutPenyebab hal ini belum diketahui, namun dugaan jawabannya adalah Hipoksia berat menyebabkan arteriol-arteriol paru mengalami konstriksi kuat, namun konstriksi tersebut lebih kuat terjadi di beberapa bagian paru dibandingkan yang lain. Hal tersebut mengakibatkan semakin banyak aliran darah pulmoner dipaksa masuk ke pembuluh darah pulmoner yang belum konstriksi, yang semakin sedikit jumlahnya. Kesimpulan postulat tersebut adalah tekanan kapiler di daerah paru tersbut akan menjadi sangat tinggi sehingga timbul edema lokal. Perluasan proses tersebut secara progresif ke daerah paru lain megakibatkan penyebaran edema paru dan disfungsi paru berat yang mematikan. Pemberian oksigen untuk bernapas pada orang tersebut biasanya mmbalikkan proses tersebut dalam hitungan jam.

Chronic mountain sicknessKadang, orang yang berdiam diri terlalu lama di tempat tinggi dapat menderita mountain sickness kronik, dengan gejala gejala sebagai berikut :Sel darah merah dan hematokrit meningkat tinggi sekaliTekanan arteri pulmonalis meningkat, bahkan melebihi peningkatan normal yang terjadi selama aklimatisasiJantung sisi kanan sangat membesarTekanan arteri perifer menurunTerjadi gagal jantung kongestifKemtian sering terjadi kecuali pada pasien yang dipindahkan ke tempat yang lebih rendahPenyebab peristiwa-peristiwa tersebut mungkin 3 hal :Massa sel darah terlalu menjadi terlalu besar sehingga viskositas darah meningkat beberapa kali lipat; peingkatan viskositas darah ini akan menurunkn aliran darah jaringan sehingga pengangkutan oksigen juga berkurang.Arteriol paru mengalami vasokonstriksi akibat hipoksia paru. Hal ini terjadi akibat mekanisme konstriksi sebagai reaksi terhadap hipoksia, yang secara normal terjadi dengan tujuan mengalihkan aliran darah dari alveoli rendah oksigen ke alveoli tinggi oksigenSpasme arteriolalveolus mengalihkan banyak aliran darah ke pembuluh nonalveolar, menyebabkan banyak aliran darah paru memintas ke pembuluh darah yang oksigennya rendah.

Daftar pustakaIndra, K. M. 2011. Topik ke-65: Vomiting & Nausea. http://indramuhtadi.weebly.com/2/post/2011/10/topik-ke-65-vomiting-nausea.html. Diakses pada tanggal 19 Desember 2013.Remmel, K. S. 2002. Handbook of Symptom-oriented NeurologyWalker, H. K. 1990. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations.Purse, M. 2012. Lethargy. http://bipolar.about.com/od/glossaryijkl/g/gl_lethargy.htm. Diakses pada tanggal 19 Desember 2013.Bird, C. 2013. Oxygen Saturation. http://preemies.about.com/od/glossary/g/OxygenSats.htm. Diakses pada tanggal 19 Desember 2013.