kewirausahaan analisis keuangan
DESCRIPTION
Analisis KeuanganTRANSCRIPT
BUSSINES PLAN
MIE RUMPUT SEAFOOD
Disusun Oleh :
LAELATUN NADIFAH
0310057912
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2014
LATAR BELAKANG
Kuliner adalah salah satu subjek pembicaraan yang selalu hangat dan menarik di
kalangan manapun. terlebih ketika kuliner berawal dari kebutuhan pokok manusia dalam
hal pangan, karena manusia tidak pernah lepas dari makanan. Hal ini menjadikan konsumsi
makanan menjadi kebutuhan primer yang dinomorsatukan, sehingga tak heran jika bisnis
makanan menjadi ajang yang bergengsi untuk menarik minat masyarakat yang tidak hanya
sekadar mengenyangkan, tetapi sekaligus menikmati hasil kreativitas rasa dan penyajian
makanan.
Menjamurnya ladang kuliner yang merupakan kebutuhan primer masyarakat
menjadikan bisnis ini sangat menjanjikan. Bisnis kuliner sendiri terbagi menjadi kuliner
makanan pokok dan camilan. Melihat potensi ini kami akan fokus pada kuliner makanan
pokok, karena berdasarkan survei yang kami lakukan, kuliner makanan pokok menjadi
prioritas utama seluruh lapisan masyarakat.
Makanan pokok prioritas sebagian besar masyarakat adalah nasi. Kami memilih
mengembangkan usaha mie karena merupakan alternatif kedua setelah nasi. Pada
kenyatannya masih jarang pengusaha mie yang memiliki inovasi baik dalam rasa maupun
penyajian. Hal inilah yang membuat kami menciptakan inovasi baru rasa mie seafood
yang lezat, sehat, kaya serat, protein dan bergizi tinggi. Kami hadirkan produk “Mie
rumput seafood’’’ yang akan menjadi pilihan menarik para pecinta kuliner sejenis mie
ayam.
Mie rumput seafood merupakan mie yang bahan bakunya terbuat dari tepung dan
sawi sehingga menghasilkan warna mie hijau alami menyerupai warna rumput, tanpa
pewarna, tanpa bahan pengeyal mie, dan tanpa pengawet. Dengan kuah semur kental,
penyajian mie yang biasanya menggunakan lauk ayam cincang kami kreasikan dengan
seafood yaitu kerang dan cumi. Produk ini sangat jauh berbeda dengan kuah mie ayam
pada umumnya yang hanya berupa kuah bening. Harapannya, Mie rumput seafood akan
menjadi pilihan kuliner mie nomor satu yang dapat berterima dan dinikmati semua lapisan
masyarakat dengan rasa yang lezat dan memiliki nilai gizi serta protein tinggi.
EXECUTIVE RESUME
A. Profil Perusahaan
Nama usaha : Mie rumput seafood
Motto : Back to Nature (Kembali ke Alami)
Jenis usaha : Kuliner/ Boga (makanan)
Jenis produk : Mie
Alamat usaha : Kompleks Kantin Unikal
Nomor HP : 085742007477
B. Jenis Komoditi yang Diproduksi
Jenis komoditi yang diproduksi adalah mie (sejenis mie ayam). Bahan baku utama
adalah mie yang akan digunakan untuk menyajikan satu porsi mie seafood, terbuat dari
bahan tepung terigu, tepung pati, telur, dan sawi hijau (ceshin). Pelengkap lauk
menggunakan seafood kerang dan cumi sehingga memiliki nilai tambah protein yang
tinggi. Selain itu, kuah mie yang diracik dari kaldu seafood kental dengan tambahan
beberapa bumbu seperti bawang, kemiri, merica, gula, kecap, dan sebagainya akan menjadi
ke”khas”an produk mie yang berwarna hijau seperti warna rumput.
Keunggulan Mie rumput seafood, selain rasanya lebih lezat dengan jenis mie ayam
yang lain, mie yang digunakan tanpa bahan pengawet sekaligus mengandung serat dan gizi
seperti vitamin A, B, B2, B6, C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat besi dan protein
karena terbuat dari sawi hijau segar. Dengan kandungan gizi tersebut, sawi hijau
bermanfaat untuk mencegah kanker, hipertesi, penyakit jantung, melancarkan sistem
pencernaan, dan mencegah anemia (diunduh dari http://khasiatbuah.com/sawi-hijau.htm
pada 09/03/12). Sementara seafood kerang memiliki kandungan fosfor yang bermanfaat
untuk pembentukan tulang dan gigi. Zat besi yang terkandung dalam kerang lebih tinggi
dari daging sapi, berguna untuk pembentukan sel darah merah. Kerang juga mengandung
potasium yang berguna untuk menjaga tekanan darah. Vitamin A juga ada pada kerang
untuk menjada kesehatan kulit, mata dan membantu pertumbuhan tulang.
Seafood cumi mengandung asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin,
dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam
glutamat dan asam aspartat. Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium,
fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk
pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan
mencegah osteoporosis di masa tua.
Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti
vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A,
D, E, K). Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5g /100 g bahan, masing-
masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g
asam lemak tidak jenuh ganda. Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah
omega 3 yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah. (http://makanenak.
blogdetik.com/2012/04/23/fakta-di-balik-seafood/ diunduh pada 20/10/12).
C. Proyeksi/Target Penjualan
Target penjualan satu tahun adalah 100% modal sudah kembali dan sudah memiliki
pelanggan tetap.
D. Prospek Pengembangan Usaha
Mie rumput seafood merupakan produk pengembangan dari produk yang sangat
umum dikenal masyarakat, yaitu mie ayam. Melalui proses kreativitas dan resep kuah yang
kental mie rumput seafood hadir sebagai sajian kuliner mie yang lezat sekaligus bergizi
tinggi.
Prospek pengembangan usaha mie ayam dewasa ini sangatlah pesat. Mie yang
merupakan makanan berat pengganti nasi menjadi sasaran utama masyarakat nomor dua
setelah nasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya penjual mie ayam, baik usaha
warung di rumah, di tenda-tenda, bahkan dengan memakai gerobak keliling. Pola pikir
masyarakat yang cenderung menyukai hal yang instan dan tidak mau repot membuat mie
ayam tetap menjadi pilihan utama kuliner mie yang lezat, mengenyangkan, dan praktis
tanpa harus repot memasaknya sendiri. Oleh karena itu, usaha Mie rumput seafood sangat
cocok untuk dikembangkan.
E. Rencana Pengembangan Usaha
Rencana pengembangan usaha Mie rumput seafood pada tahap awal, penjualan
akan difokuskan pada seluruh lapisan masyarakat di daerah Pekalongan dan sekitarnya.
Menjamurnya tempat kuliner di daerah Pekalongan menunjukkan tingginya angka
penjualan makanan khususnya makanan berat. Oleh karena itu, mie rumput seafood cocok
dikembangkan di wilayah Pekalongan.
F. Kebutuhan dan Sumber Dana
1) Kebutuhan Investasi
INVESTASI AWAL
No Nama Barang BanyakHarga
Satuan (Rp)Total (Rp)
1. Sewa tempat 6 bulan 3.000.000,00 3.000.000,00
2. Gerobak 700.000,00 700.000,00
3. Furniture 3 set 100.000,00 300.000,00
4. Peralatan makan 2 lusin/set 50.000,00 400.000,00
5. Peralatan masak 1 set 1.500.000,00 1.500.000,00
6. Bahan baku 1.500.000,00 1.500.000,00
7. Lemari pendingin 1 set 2.000.000,00 2.000.000,00
7. Gas LPG 200.000,00 200.000,00
8. Kompor 2 buah 100.000,00 200.000,00
9. Banner 1 buah 100.000,00 100.000,00
10. Brosur (leaflet) 1 rim 100.000,00 100.000,00
Jumlah 10.000.000,00
2) Kebutuhan Modal Kerja
MODAL KERJA (per Bulan)
No Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Bahan baku mie 1.300.000,00
2 Seafood kerang dan cumi (2 kg/hariX30) 1.000.000,00
3 Bumbu dapur 200.000,00
4 Transportasi 100.000,00
5 Pelengkap sajian mie (saus, kecap, sawi, timun,dsb.) 300.000,00
6 Listrik 100.000,00
7 Sewa tempat 600.000,00
Jumlah 3.600.000,00
G. Penggunaan Dana
Rencana penggunaan dana (modal) awal akan difokuskan pada kebutuhan investasi
yang kemudian dikelola untuk kebutuhan modal kerja setiap bulan.
ANALISIS IDE PRODUK
A. Deskripsi Produk
Mie rumput seafood merupakan produk pengembangan dari produk yang sangat
umum dikenal masyarakat, yaitu mie ayam. Melalui proses kreativitas dan resep kuah yang
kental Mie rumput seafood hadir sebagai sajian kuliner mie ayam yang lezat sekaligus
bergizi tinggi.
Bahan baku mie yang terbuat dari campuran tepung dan sawi membuat warna dasar
mie menjadi hijau. Mie rumput seafood dibuat tanpa bahan pengawet apapun sehingga
kekenyalan dan kualitas mie terjaga dengan baik. Kandungan sawi hijaunya mengandung
serat dan gizi seperti vitamin A, B, B2, B6, C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat
besi dan protein. Dengan kandungan gizi tersebut, sawi hijau bermanfaat untuk mencegah
kanker, hipertensi, penyakit jantung, melancarkan sistem pencernaan, dan mencegah
anemia (diunduh dari http://khasiatbuah.com/sawi-hijau.htm pada 09/03/12).
Kuah Mie rumput seafood dibuat berbeda dengan kuah mie ayam pada umumnya
yang biasanya kuah bening. Mie rumput seafood menggunakan kuah kaldu kental dengan
racikan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabai, merica, kecap, dan lainnya
sehinga akan memanjakan lidah para pelanggan. Hal ini akan memperkuat rasa dan bumbu
kuah yang menggugah selera.
B. Potensi Pertumbuhan dan Risiko
Potensi petumbuhan usaha mie (khususnya mie ayam) dewasa ini sangatlah pesat.
Mie yang merupakan makanan berat pengganti nasi menjadi sasaran utama masyarakat
nomor dua setelah nasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya penjual mie ayam,
baik usaha warung di rumah, di tenda-tenda, bahkan dengan memakai gerobak keliling.
Pola pikir masyarakat yang cenderung menyukai hal yang instan dan tidak mau repot
membuat mie ayam tetap menjadi pilihan utama kuliner mie yang lezat, mengenyangkan,
dan praktis tanpa harus repot memasaknya sendiri. Oleh karena itu, usaha Mie rumput
seafood sangat cocok untuk dikembangkan.
Banyaknya penjual mie ayam membuat persaingan di pasar sangat ketat. Kualitas
rasa harus dijaga sungguh-sungguh agar pelanggan tidak beralih ke produk mie ayam yang
lain. Risiko yang terjadi jika usaha Mie rumput seafood dikembangkan adalah produk ini
termasuk baru dan satu-satunya di daerah Pekalongan, bahkan di seluruh Kabupaten
Pekalongan sehingga dikhawatirkan banyak orang yang belum memiliki kepercayaan rasa
terhadap produk mie rumput seafood. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan strategi
promosi yang menarik dan harga yang kompetitif. Selain itu, pelanggan tetap di sebuah
produk mie ayam (pesaing lain) juga perlu diperhatikan, mengingat ada jenis orang yang
idealis menjadi pelanggan tetap dan tidak mau berpindah ke produk yang lain. Namun Mie
rumput seafood optimis, dengan kualitas rasa dan ke”khas”an bahan baku akan menjadi
pilihan nomor satu kuliner mie di daerah Pekalongan bahkan Kabupaten Pekalongan dan
sekitarnya.
ANALISIS PEMASARAN
A. Posisi Pasar Produk
Posisi produk mie ayam bagi masyarakat dewasa ini menjadi pilihan utama setelah
nasi. Masyarakat yang berkembang secara dinamis, dituntut pekerjaan dan tidak memiliki
banyak waktu membuat gaya hidup mereka menginginkan sesuatu yang instan dan mudah.
Bisnis kuliner mie ayam berkembang semakin pesat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat di bidang makanan berat (bukan cemilan). Banyaknya penjual mie yang
menjamur menunjukkan semakin tinggi minat masyarakat menyukai produk mie ayam.
Mie rumput seafood yang merupakan produk mie ayam dengan kreativitas dan
inovasi bahan baku serta rasa yang lezat sekaligus bergizi tinggi optimis dapat menjadi
pilihan utama dalam jajaran posisi produk mie ayam yang lain. Mie rumput seafood tampil
dengan mie berwarna hijau alami dan kuah kental yang sangat khas dan sajian cumi dan
kerang, belum pernah ada di wilayah Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan.
Lokasi yang dipilih untuk pemasaran awal usaha ini adalah di kawasan Pekalongan
dan sekitarnya yang paling padat warga, terutama warga dengan aktivitas padat. Wilayah
Pekalongan sendiri memiliki jalur terusan yang sama-sama padat warga maupun kondisi
jalannya, meliputi daerah strategis dekat dengan SMK Irma, Akbid Harapan Ibu, SMK
Dwija Praja, SMK Medika, SMP 4 Pekalongan, Unikal. Usaha Mie rumput seafood akan
direncanakan berlokasi tepat di jantung kawasan padat aktivitas warga, yaitu Pekalongan.
Pemilihan lokasi ini sangat penting karena strategis-tidaknya lokasi akan mempengaruhi
hasil penjualan, terlebih di sana terdapat pasar sebagai pusat transaksi jual-beli masyarakat.
Lokasi tersebut sangat tepat untuk mengembangkan bisnis ini.
B. Segmentation dan Targeting
Pada dasarnya kelas ekonomi masyarakat terbagi menjadi tiga yaitu bawah,
menengah, dan atas. Segmentasi pasar usaha ini masyakarat semua golongan. Dengan
harga yang kompetitif dengan produk mie lain, mie rumput seafood dapat dijangkau oleh
semua lapisan masyarakat dari seluruh kelas ekonomi.
Target konsumen yang dibidik adalah kalangan masyarakat kawasan Pekalongan,
bahkan mahasiswa Universitas lain dan sekolah lain.
C. Media Promosi dan Penetapan Harga
Sebuah perusahaan agar bisa dikenal masyarakat harus melakukan promosi. Media
promosi yang kreatif akan mampu membuat perusahaan tersebut dikenal khalayak. Media
promosi yang akan digunakan oleh Mie rumput seafood adalah melaui leaflet, situs jejaring
sosial, blog dan fiend to friend.
Promo melalui leaflet akan dibagikan secara langsung kepada masyarakat. Dewasa
ini facebook seakan sudah menjadi hal yang wajib dimiliki masyarakat, dengan iklan di
internet Mie rumput seafood akan dengan mudah dikenal. Selain itu, bagi pelanggan yang
sudah merasakan lezatnya Mie rumput seafood, secara tidak langsung akan
mempromosikan pengalaman kulinernya kepada teman sejawat sehingga tertarik untuk
membelinya. Kami juga akan menawarkan jasa delivery order, artinya pelanggan yang
ingin memesan lewat telepon kami siap mengantarkan pesanan sampai tujuan. Hal ini akan
menarik minat pelanggan karena para konsumen tetap dapat menikmati Mie rumput
seafood dengan lebih efisien dan efektif waktu serta tenaga.
Penetapan harga awal yang dilakukan menggunakan konsep penetration price,
yaitu menetapkan harga awal serendah mungkin untuk meraih pangsa pasar. Hal ini
dilakukan selama awal promo, sekitar 1-2 minggu masa promo. Setelah itu harga kembali
seperti semula dengan kenaikan bertahap. Strategi pemasaran kupon makan gratis juga
akan dilakukan dengan cara setiap pelanggan yang membeli Mie rumput seafood akan
mendapat satu kupon, jika kupon telah terkumpul 10 buah akan mendapat satu porsi Mie
rumput seafood secara cuma-cuma.
D. Analisis Pesaing dan Tren Perkembangan Pasar
Sudah ada beberapa usaha mie di wilayah Pekalongan sehingga akan ada
persaingan yang ketat antarperusahaan. Namun usaha mie (khususnya mie ayam) di
pasaran, khususnya di wilayah Pekalongan belum pernah ada yang menggunakan bahan
baku mie hijau, sajian seafood dan kuah kental. Berdasarkan observasi penulis, usaha mie
ayam yang sudah ada menggunakan bahan baku mie telur yang sama, sehingga peluang
usaha Mie rumput seafood masih terbuka lebar.
Kuliner bagi masyarakat dewasa ini tidak sekadar bisa mengenyangkan, tetapi juga
menjadi gaya hidup (life-style). Bisnis resto yang bergerak di bidang makanan dahulu
hanya mengandalkan porsi yang mengenyangkan, namun sekarang telah banyak
berorientasi pada rasa “pedas”. Orientasi yang lain adalah jenis masakan/makanan yang
sehat dan tanpa pengawet, mengingat maraknya makanan tidak sehat yang menggunakan
pengawet (boraks), masyarakat sekarang ini menjadi lebih selektif dalam memilih
makanan.
Mie rumput seafood hadir sebagai produk kuliner yang tidak sekadar
mengenyangkan, tetapi juga sehat dan bergizi tinggi mengingat bahan bakunya mienya
tanpa pengawet dan menggunakan campuran sawi hijau sehingga warna hijau yang tercipta
sangat alami. Sajian lauk cumi dan kerangnya juga memiliki protein yang sangat tinggi
yang dapat menyehatkan tubuh. Selain itu, Mie rumput seafood tidak mau ketinggalan
dengan tren kuliner pedas, dengan membebaskan pelanggan mengatur porsi sambal, merica
dan daun bawang sesuai keinginan.
ANALISIS OPERASIONAL
A. Strategi Produksi
Produksi bahan baku Mie rumput seafood terdiri atas mie dasar yang berwarna
hijau, kuah mie, dan seafood cumi dan kerang berbumbu yang digunakan mendampingi
mie. Untuk membuat mie diperlukan mesin penggiling mie yang harganya mahal, sehingga
kami bekerja sama dengan perusahaan pembuat mie untuk menyewa alat tersebut.
Sementara untuk membuat kuah dan lauk seafood dapat dilakukan sendiri oleh tim
produksi.
B. Keberlangsungan Bahan Baku
Bahan Baku
1) tepung terigu
2) tepung pati
3) telur
4) sawi hijau
5) cumi dan kerang
6) bumbu dapur
7) kecap
Peralatan yang digunakan
1) kompor
2) dandang besar
3) peralatan memasak
4) peralatan makan
5) furniture (meja-kursi)
Pasokan dan keberlangsungan bahan baku mudah diperoleh di semua jenis pasar,
baik tradisional maupun modern di manapun berada. Oleh karena itu, untuk memenuhi
pasokan bahan baku dan jika terjadi kerusakan, tim produksi tidak akan mengalami
kesulitan mendapatkannya.
C. Biaya Produksi dan Teknologi
BIAYA PRODUKSI (tiap bulan)
No Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Bahan baku mie 1.300.000,00
2 Seafood kerang dan cumi (2 kg/hariX30) 1.000.000,00
3 Bumbu dapur 200.000,00
4 Transportasi 100.000,00
5 Pelengkap sajian mie (saus, kecap, dsb.) 300.000,00
6 Listrik 100.000,00
7 Sewa tempat 600.000,00
Jumlah 3.600.000,00
D. Proses Produksi
Proses produksi Mie rumput seafood dilakukan setiap pagi hari, mulai dari
membuat mie, kuah dan seafood. Hal ini dilakukan agar bahan baku selalu fresh (baru)
setiap hari. Cara membuat Mie rumput seafood dengan mencampur tepung, telur, sawi,
garam, dan sedikit air kemudian dioleni sampai kalis, kemudian digiling dan dicetak
menggunakan mesin pencetak mie. Untuk seafood kerang dan cuminya dimasak
menggunakan bumbu bacem yang terdiri atas bawang, cabai, tumbar, gula merah, kecap,
dan bumbu lainnya. Sementara kuahnya dibuat menggunakan bumbu semur.
E. Analisis Kebutuhan SDM
- Chef
- Kasir
- Pramusaji
- Marketing
TARGET USAHA
A. Rencana Pencapaian Perkembangan Usaha
Rencana pencapaian perkembangan usaha Mie rumput seafood ditargetkan
mencapai BEP per pulan, laba, dan pay back telah mencapai 100% dalam setahun.
B. Strategi Produksi
Strategi produksi awal Mie rumput seafood tiap hari diperkiran antara 40-50 porsi,
kemudian bisa bertambah sesuai dengan perkembangan dan permintaan konsumen.
Produksi Mie rumput seafood juga kondisional, melihat kesempatan pangsa pasar. Ketika
memasuki masa puasa Ramadhan, produksi mie bisa dikurangi.
C. Strategi Pemasaran dan Keuangan
Strategi pemasaran Mie rumput seafood dilakukan melaui leaflet, situs jejaring
sosial, blog dan fiend to friend. Tim produksi dibantu dengan beberapa teman turun
langsung ke lapangan membagikan leaflet kepada masyarakat, instansi dan mahasiswa.
Selain itu juga mempromosikan langsung Mie rumput seafood melalui situs jejaring
sosial, serta mempromosikan dengan cara friend to friend kepada teman sejawat.
Strategi pengelolaan keuangan dilakukan oleh kasir yang bekerja mengelola
langsung hasil penerimaan penjualan konsumen/pelanggan. Langkah berikutnya akan
dilaporkan penghasilan setiap hari untuk dikelola oleh bagian administrasi.
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Tahap Pertama (Persiapan)
a. Survei tempat usaha X
b. Sewa tempat, promosi (iklan) X
c. Persiapan dan pengadaan
perlengkapan/peralatan usaha
X
2. Pelaksanaan
a. Proses pelayanan produk X
b. Uji coba dan pengembangan
produk
X
c. Pemasaran produk X X X X X X
3. Monitoring
a. Pemantauan dan evaluasi X X X X X X
ANALISIS KEUANGAN
1. Investasi yang diperlukan
INVESTASI AWAL
No Nama Barang BanyakHarga Satuan
(Rp)Total (Rp)
1. Sewa tempat 6 bulan 3.000.000,00 3.000.000,00
2. Gerobak 700.000,00 700.000,00
3. Furniture 3 set 100.000,00 300.000,00
4. Peralatan makan 2 lusin/set 50.000,00 400.000,00
5. Peralatan masak 1 set 1.500.000,00 .500.000,00
6. Bahan baku 1.500.000,00 .500.000,00
7. Lemari pendingin 1 set 2.000.000,00 .000.000,00
7. Gas LPG 200.000,00 200.000,00
8. Kompor 2 buah 100.000,00 200.000,00
9. Banner 1 buah 100.000,00 100.000,00
10. Brosur (leaflet) 1 rim 100.000,00 100.000,00
Jumlah 10.000.000,00
2. Penentuan Harga Pokok Penjualan
No Produk Harga (Rp) Per Satuan
1 Mie rumput seafood 8.000,00 porsi
2 Minuman 1.500,00-2.000,00 porsi
3 Kerupuk 600,00 – 800,00 porsi
3. Rencana Laporan Laba/Rugi
VC
No Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Bahan baku mie 1.300.000,00
2 Seafood kerang dan cumi (2kg/hari) 1.000.000,00
3 Bumbu dapur 200.000,00
4 Transportasi 100.000,00
5 Pelengkap sajian mie (saus, kecap, dsb.) 300.000,00
6 Penyusutan barang invetaris 200.000,00
Jumlah 3.100.000,00
FC
No Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Gaji Karyawan 3x@Rp 400.000,00 1.200.000,00
2 Sewa tempat 800.000,00
3 Listrik dan air 100.000,00
Jumlah 2.100.000,00
Total pengeluaran = VC+FC = Rp 3.100.000,00 + Rp 2.100.000,00
= Rp 5.200.000,00.
Diasumsikan/ditargetkan pendapatan per bulan (40 porsi Mie rumput seafood X Rp
8.000,00 X 30) sebesar Rp 9.600.000,00.
a. Proyeksi Laba/Rugi
- Pendapatan Rp 9.600.000,00
- Pengeluaran Rp 5.200.000,00 –
Laba Usaha Rp 4.400.000,00
Jadi setiap bulan diperoleh laba sebesar Rp 4.400.000,00.
b. Break Even Point (BEP)
Seperti telah diuraikan di atas bahwa VC = Rp 3.100.000,00 dan FC = Rp
2.100.000,00.
BEP= FC
1−VC
pendapatan
¿ Rp 2.100.000,00
1−Rp 3.100 .000,00Rp 9.600 .000,00
=Rp3.088 .235,29
Berdasarkan hasil análisis BEP, setiap bulan sekurang-kurangnya harus diperoleh
pemasukan sebesar Rp 3.088.000,00
c. Net Benefit per Cost (Net B/C)
Net B/C dianalisis dengan membandingkan Total pendapatan dan Total Biaya.
NetBC
=Rp 9.600 .000,00Rp5.200 .000,00
¿1,84615385
Menurut kajian Net Benefit per Cost (Net B/C) usaha Mie rumput seafood layak
dikerjakan karena Net B/C lebih dari 1 yaitu sebesar 1,84615385.
Berdasarkan analisis melalui pendekatan Laba/Rugi, analisis Break Even Point
(BEP), dan Net Benefit per Cost (Net B/C), usaha Mie rumput seafood diperoleh laba
bersih (SHU) sebesar Rp 52.800.000,00 selama satu tahun usaha (Rp 4.400.000,00/bulan).
Artinya dalam satu tahun modal dapat kembali.