kewirausahaan analisis keuangan

30

Click here to load reader

Upload: neng-dhiffa

Post on 26-Dec-2015

195 views

Category:

Documents


61 download

DESCRIPTION

Analisis Keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: Kewirausahaan Analisis Keuangan

BUSSINES PLAN

MIE RUMPUT SEAFOOD

Disusun Oleh :

LAELATUN NADIFAH

0310057912

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS PEKALONGAN

2014

Page 2: Kewirausahaan Analisis Keuangan

LATAR BELAKANG

Kuliner adalah salah satu subjek pembicaraan yang selalu hangat dan menarik di

kalangan manapun. terlebih ketika kuliner berawal dari kebutuhan pokok manusia dalam

hal pangan, karena manusia tidak pernah lepas dari makanan. Hal ini menjadikan konsumsi

makanan menjadi kebutuhan primer yang dinomorsatukan, sehingga tak heran jika bisnis

makanan menjadi ajang yang bergengsi untuk menarik minat masyarakat yang tidak hanya

sekadar mengenyangkan, tetapi sekaligus menikmati hasil kreativitas rasa dan penyajian

makanan.

Menjamurnya ladang kuliner yang merupakan kebutuhan primer masyarakat

menjadikan bisnis ini sangat menjanjikan. Bisnis kuliner sendiri terbagi menjadi kuliner

makanan pokok dan camilan. Melihat potensi ini kami akan fokus pada kuliner makanan

pokok, karena berdasarkan survei yang kami lakukan, kuliner makanan pokok menjadi

prioritas utama seluruh lapisan masyarakat.

Makanan pokok prioritas sebagian besar masyarakat adalah nasi. Kami memilih

mengembangkan usaha mie karena merupakan alternatif kedua setelah nasi. Pada

kenyatannya masih jarang pengusaha mie yang memiliki inovasi baik dalam rasa maupun

penyajian. Hal inilah yang membuat kami menciptakan inovasi baru rasa mie seafood

yang lezat, sehat, kaya serat, protein dan bergizi tinggi. Kami hadirkan produk “Mie

rumput seafood’’’ yang akan menjadi pilihan menarik para pecinta kuliner sejenis mie

ayam.

Mie rumput seafood merupakan mie yang bahan bakunya terbuat dari tepung dan

sawi sehingga menghasilkan warna mie hijau alami menyerupai warna rumput, tanpa

pewarna, tanpa bahan pengeyal mie, dan tanpa pengawet. Dengan kuah semur kental,

penyajian mie yang biasanya menggunakan lauk ayam cincang kami kreasikan dengan

seafood yaitu kerang dan cumi. Produk ini sangat jauh berbeda dengan kuah mie ayam

pada umumnya yang hanya berupa kuah bening. Harapannya, Mie rumput seafood akan

menjadi pilihan kuliner mie nomor satu yang dapat berterima dan dinikmati semua lapisan

masyarakat dengan rasa yang lezat dan memiliki nilai gizi serta protein tinggi.

Page 3: Kewirausahaan Analisis Keuangan

EXECUTIVE RESUME

A. Profil Perusahaan

Nama usaha : Mie rumput seafood

Motto : Back to Nature (Kembali ke Alami)

Jenis usaha : Kuliner/ Boga (makanan)

Jenis produk : Mie

Alamat usaha : Kompleks Kantin Unikal

Nomor HP : 085742007477

B. Jenis Komoditi yang Diproduksi

Jenis komoditi yang diproduksi adalah mie (sejenis mie ayam). Bahan baku utama

adalah mie yang akan digunakan untuk menyajikan satu porsi mie seafood, terbuat dari

bahan tepung terigu, tepung pati, telur, dan sawi hijau (ceshin). Pelengkap lauk

menggunakan seafood kerang dan cumi sehingga memiliki nilai tambah protein yang

tinggi. Selain itu, kuah mie yang diracik dari kaldu seafood kental dengan tambahan

beberapa bumbu seperti bawang, kemiri, merica, gula, kecap, dan sebagainya akan menjadi

ke”khas”an produk mie yang berwarna hijau seperti warna rumput.

Keunggulan Mie rumput seafood, selain rasanya lebih lezat dengan jenis mie ayam

yang lain, mie yang digunakan tanpa bahan pengawet sekaligus mengandung serat dan gizi

seperti vitamin A, B, B2, B6, C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat besi dan protein

karena terbuat dari sawi hijau segar. Dengan kandungan gizi tersebut, sawi hijau

bermanfaat untuk mencegah kanker, hipertesi, penyakit jantung, melancarkan sistem

pencernaan, dan mencegah anemia (diunduh dari http://khasiatbuah.com/sawi-hijau.htm

pada 09/03/12). Sementara seafood kerang memiliki kandungan fosfor yang bermanfaat

untuk pembentukan tulang dan gigi. Zat besi yang terkandung dalam kerang lebih tinggi

dari daging sapi, berguna untuk pembentukan sel darah merah. Kerang juga mengandung

potasium yang berguna untuk menjaga tekanan darah. Vitamin A juga ada pada kerang

untuk menjada kesehatan kulit, mata dan membantu pertumbuhan tulang.

Seafood cumi mengandung asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin,

dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam

glutamat dan asam aspartat. Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium,

fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk

pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan

mencegah osteoporosis di masa tua.

Page 4: Kewirausahaan Analisis Keuangan

Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti

vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A,

D, E, K). Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5g /100 g bahan, masing-

masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g

asam lemak tidak jenuh ganda. Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah

omega 3 yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah. (http://makanenak.

blogdetik.com/2012/04/23/fakta-di-balik-seafood/ diunduh pada 20/10/12).

C. Proyeksi/Target Penjualan

Target penjualan satu tahun adalah 100% modal sudah kembali dan sudah memiliki

pelanggan tetap.

D. Prospek Pengembangan Usaha

Mie rumput seafood merupakan produk pengembangan dari produk yang sangat

umum dikenal masyarakat, yaitu mie ayam. Melalui proses kreativitas dan resep kuah yang

kental mie rumput seafood hadir sebagai sajian kuliner mie yang lezat sekaligus bergizi

tinggi.

Prospek pengembangan usaha mie ayam dewasa ini sangatlah pesat. Mie yang

merupakan makanan berat pengganti nasi menjadi sasaran utama masyarakat nomor dua

setelah nasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya penjual mie ayam, baik usaha

warung di rumah, di tenda-tenda, bahkan dengan memakai gerobak keliling. Pola pikir

masyarakat yang cenderung menyukai hal yang instan dan tidak mau repot membuat mie

ayam tetap menjadi pilihan utama kuliner mie yang lezat, mengenyangkan, dan praktis

tanpa harus repot memasaknya sendiri. Oleh karena itu, usaha Mie rumput seafood sangat

cocok untuk dikembangkan.

E. Rencana Pengembangan Usaha

Rencana pengembangan usaha Mie rumput seafood pada tahap awal, penjualan

akan difokuskan pada seluruh lapisan masyarakat di daerah Pekalongan dan sekitarnya.

Menjamurnya tempat kuliner di daerah Pekalongan menunjukkan tingginya angka

penjualan makanan khususnya makanan berat. Oleh karena itu, mie rumput seafood cocok

dikembangkan di wilayah Pekalongan.

Page 5: Kewirausahaan Analisis Keuangan

F. Kebutuhan dan Sumber Dana

1) Kebutuhan Investasi

INVESTASI AWAL

No Nama Barang BanyakHarga

Satuan (Rp)Total (Rp)

1. Sewa tempat 6 bulan 3.000.000,00 3.000.000,00

2. Gerobak 700.000,00 700.000,00

3. Furniture 3 set 100.000,00 300.000,00

4. Peralatan makan 2 lusin/set 50.000,00 400.000,00

5. Peralatan masak 1 set 1.500.000,00 1.500.000,00

6. Bahan baku 1.500.000,00 1.500.000,00

7. Lemari pendingin 1 set 2.000.000,00 2.000.000,00

7. Gas LPG 200.000,00 200.000,00

8. Kompor 2 buah 100.000,00 200.000,00

9. Banner 1 buah 100.000,00 100.000,00

10. Brosur (leaflet) 1 rim 100.000,00 100.000,00

Jumlah 10.000.000,00

2) Kebutuhan Modal Kerja

MODAL KERJA (per Bulan)

No Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Bahan baku mie 1.300.000,00

2 Seafood kerang dan cumi (2 kg/hariX30) 1.000.000,00

3 Bumbu dapur 200.000,00

4 Transportasi 100.000,00

5 Pelengkap sajian mie (saus, kecap, sawi, timun,dsb.) 300.000,00

6 Listrik 100.000,00

7 Sewa tempat 600.000,00

Jumlah 3.600.000,00

G. Penggunaan Dana

Rencana penggunaan dana (modal) awal akan difokuskan pada kebutuhan investasi

yang kemudian dikelola untuk kebutuhan modal kerja setiap bulan.

Page 6: Kewirausahaan Analisis Keuangan

ANALISIS IDE PRODUK

A. Deskripsi Produk

Mie rumput seafood merupakan produk pengembangan dari produk yang sangat

umum dikenal masyarakat, yaitu mie ayam. Melalui proses kreativitas dan resep kuah yang

kental Mie rumput seafood hadir sebagai sajian kuliner mie ayam yang lezat sekaligus

bergizi tinggi.

Bahan baku mie yang terbuat dari campuran tepung dan sawi membuat warna dasar

mie menjadi hijau. Mie rumput seafood dibuat tanpa bahan pengawet apapun sehingga

kekenyalan dan kualitas mie terjaga dengan baik. Kandungan sawi hijaunya mengandung

serat dan gizi seperti vitamin A, B, B2, B6, C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat

besi dan protein. Dengan kandungan gizi tersebut, sawi hijau bermanfaat untuk mencegah

kanker, hipertensi, penyakit jantung, melancarkan sistem pencernaan, dan mencegah

anemia (diunduh dari http://khasiatbuah.com/sawi-hijau.htm pada 09/03/12).

Kuah Mie rumput seafood dibuat berbeda dengan kuah mie ayam pada umumnya

yang biasanya kuah bening. Mie rumput seafood menggunakan kuah kaldu kental dengan

racikan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabai, merica, kecap, dan lainnya

sehinga akan memanjakan lidah para pelanggan. Hal ini akan memperkuat rasa dan bumbu

kuah yang menggugah selera.

B. Potensi Pertumbuhan dan Risiko

Potensi petumbuhan usaha mie (khususnya mie ayam) dewasa ini sangatlah pesat.

Mie yang merupakan makanan berat pengganti nasi menjadi sasaran utama masyarakat

nomor dua setelah nasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya penjual mie ayam,

baik usaha warung di rumah, di tenda-tenda, bahkan dengan memakai gerobak keliling.

Pola pikir masyarakat yang cenderung menyukai hal yang instan dan tidak mau repot

membuat mie ayam tetap menjadi pilihan utama kuliner mie yang lezat, mengenyangkan,

dan praktis tanpa harus repot memasaknya sendiri. Oleh karena itu, usaha Mie rumput

seafood sangat cocok untuk dikembangkan.

Banyaknya penjual mie ayam membuat persaingan di pasar sangat ketat. Kualitas

rasa harus dijaga sungguh-sungguh agar pelanggan tidak beralih ke produk mie ayam yang

lain. Risiko yang terjadi jika usaha Mie rumput seafood dikembangkan adalah produk ini

termasuk baru dan satu-satunya di daerah Pekalongan, bahkan di seluruh Kabupaten

Pekalongan sehingga dikhawatirkan banyak orang yang belum memiliki kepercayaan rasa

terhadap produk mie rumput seafood. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan strategi

promosi yang menarik dan harga yang kompetitif. Selain itu, pelanggan tetap di sebuah

Page 7: Kewirausahaan Analisis Keuangan

produk mie ayam (pesaing lain) juga perlu diperhatikan, mengingat ada jenis orang yang

idealis menjadi pelanggan tetap dan tidak mau berpindah ke produk yang lain. Namun Mie

rumput seafood optimis, dengan kualitas rasa dan ke”khas”an bahan baku akan menjadi

pilihan nomor satu kuliner mie di daerah Pekalongan bahkan Kabupaten Pekalongan dan

sekitarnya.

Page 8: Kewirausahaan Analisis Keuangan

ANALISIS PEMASARAN

A. Posisi Pasar Produk

Posisi produk mie ayam bagi masyarakat dewasa ini menjadi pilihan utama setelah

nasi. Masyarakat yang berkembang secara dinamis, dituntut pekerjaan dan tidak memiliki

banyak waktu membuat gaya hidup mereka menginginkan sesuatu yang instan dan mudah.

Bisnis kuliner mie ayam berkembang semakin pesat untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat di bidang makanan berat (bukan cemilan). Banyaknya penjual mie yang

menjamur menunjukkan semakin tinggi minat masyarakat menyukai produk mie ayam.

Mie rumput seafood yang merupakan produk mie ayam dengan kreativitas dan

inovasi bahan baku serta rasa yang lezat sekaligus bergizi tinggi optimis dapat menjadi

pilihan utama dalam jajaran posisi produk mie ayam yang lain. Mie rumput seafood tampil

dengan mie berwarna hijau alami dan kuah kental yang sangat khas dan sajian cumi dan

kerang, belum pernah ada di wilayah Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan.

Lokasi yang dipilih untuk pemasaran awal usaha ini adalah di kawasan Pekalongan

dan sekitarnya yang paling padat warga, terutama warga dengan aktivitas padat. Wilayah

Pekalongan sendiri memiliki jalur terusan yang sama-sama padat warga maupun kondisi

jalannya, meliputi daerah strategis dekat dengan SMK Irma, Akbid Harapan Ibu, SMK

Dwija Praja, SMK Medika, SMP 4 Pekalongan, Unikal. Usaha Mie rumput seafood akan

direncanakan berlokasi tepat di jantung kawasan padat aktivitas warga, yaitu Pekalongan.

Pemilihan lokasi ini sangat penting karena strategis-tidaknya lokasi akan mempengaruhi

hasil penjualan, terlebih di sana terdapat pasar sebagai pusat transaksi jual-beli masyarakat.

Lokasi tersebut sangat tepat untuk mengembangkan bisnis ini.

B. Segmentation dan Targeting

Pada dasarnya kelas ekonomi masyarakat terbagi menjadi tiga yaitu bawah,

menengah, dan atas. Segmentasi pasar usaha ini masyakarat semua golongan. Dengan

harga yang kompetitif dengan produk mie lain, mie rumput seafood dapat dijangkau oleh

semua lapisan masyarakat dari seluruh kelas ekonomi.

Target konsumen yang dibidik adalah kalangan masyarakat kawasan Pekalongan,

bahkan mahasiswa Universitas lain dan sekolah lain.

Page 9: Kewirausahaan Analisis Keuangan

C. Media Promosi dan Penetapan Harga

Sebuah perusahaan agar bisa dikenal masyarakat harus melakukan promosi. Media

promosi yang kreatif akan mampu membuat perusahaan tersebut dikenal khalayak. Media

promosi yang akan digunakan oleh Mie rumput seafood adalah melaui leaflet, situs jejaring

sosial, blog dan fiend to friend.

Promo melalui leaflet akan dibagikan secara langsung kepada masyarakat. Dewasa

ini facebook seakan sudah menjadi hal yang wajib dimiliki masyarakat, dengan iklan di

internet Mie rumput seafood akan dengan mudah dikenal. Selain itu, bagi pelanggan yang

sudah merasakan lezatnya Mie rumput seafood, secara tidak langsung akan

mempromosikan pengalaman kulinernya kepada teman sejawat sehingga tertarik untuk

membelinya. Kami juga akan menawarkan jasa delivery order, artinya pelanggan yang

ingin memesan lewat telepon kami siap mengantarkan pesanan sampai tujuan. Hal ini akan

menarik minat pelanggan karena para konsumen tetap dapat menikmati Mie rumput

seafood dengan lebih efisien dan efektif waktu serta tenaga.

Penetapan harga awal yang dilakukan menggunakan konsep penetration price,

yaitu menetapkan harga awal serendah mungkin untuk meraih pangsa pasar. Hal ini

dilakukan selama awal promo, sekitar 1-2 minggu masa promo. Setelah itu harga kembali

seperti semula dengan kenaikan bertahap. Strategi pemasaran kupon makan gratis juga

akan dilakukan dengan cara setiap pelanggan yang membeli Mie rumput seafood akan

mendapat satu kupon, jika kupon telah terkumpul 10 buah akan mendapat satu porsi Mie

rumput seafood secara cuma-cuma.

D. Analisis Pesaing dan Tren Perkembangan Pasar

Sudah ada beberapa usaha mie di wilayah Pekalongan sehingga akan ada

persaingan yang ketat antarperusahaan. Namun usaha mie (khususnya mie ayam) di

pasaran, khususnya di wilayah Pekalongan belum pernah ada yang menggunakan bahan

baku mie hijau, sajian seafood dan kuah kental. Berdasarkan observasi penulis, usaha mie

ayam yang sudah ada menggunakan bahan baku mie telur yang sama, sehingga peluang

usaha Mie rumput seafood masih terbuka lebar.

Kuliner bagi masyarakat dewasa ini tidak sekadar bisa mengenyangkan, tetapi juga

menjadi gaya hidup (life-style). Bisnis resto yang bergerak di bidang makanan dahulu

hanya mengandalkan porsi yang mengenyangkan, namun sekarang telah banyak

berorientasi pada rasa “pedas”. Orientasi yang lain adalah jenis masakan/makanan yang

sehat dan tanpa pengawet, mengingat maraknya makanan tidak sehat yang menggunakan

Page 10: Kewirausahaan Analisis Keuangan

pengawet (boraks), masyarakat sekarang ini menjadi lebih selektif dalam memilih

makanan.

Mie rumput seafood hadir sebagai produk kuliner yang tidak sekadar

mengenyangkan, tetapi juga sehat dan bergizi tinggi mengingat bahan bakunya mienya

tanpa pengawet dan menggunakan campuran sawi hijau sehingga warna hijau yang tercipta

sangat alami. Sajian lauk cumi dan kerangnya juga memiliki protein yang sangat tinggi

yang dapat menyehatkan tubuh. Selain itu, Mie rumput seafood tidak mau ketinggalan

dengan tren kuliner pedas, dengan membebaskan pelanggan mengatur porsi sambal, merica

dan daun bawang sesuai keinginan.

Page 11: Kewirausahaan Analisis Keuangan

ANALISIS OPERASIONAL

A. Strategi Produksi

Produksi bahan baku Mie rumput seafood terdiri atas mie dasar yang berwarna

hijau, kuah mie, dan seafood cumi dan kerang berbumbu yang digunakan mendampingi

mie. Untuk membuat mie diperlukan mesin penggiling mie yang harganya mahal, sehingga

kami bekerja sama dengan perusahaan pembuat mie untuk menyewa alat tersebut.

Sementara untuk membuat kuah dan lauk seafood dapat dilakukan sendiri oleh tim

produksi.

B. Keberlangsungan Bahan Baku

Bahan Baku

1) tepung terigu

2) tepung pati

3) telur

4) sawi hijau

5) cumi dan kerang

6) bumbu dapur

7) kecap

Peralatan yang digunakan

1) kompor

2) dandang besar

3) peralatan memasak

4) peralatan makan

5) furniture (meja-kursi)

Pasokan dan keberlangsungan bahan baku mudah diperoleh di semua jenis pasar,

baik tradisional maupun modern di manapun berada. Oleh karena itu, untuk memenuhi

pasokan bahan baku dan jika terjadi kerusakan, tim produksi tidak akan mengalami

kesulitan mendapatkannya.

Page 12: Kewirausahaan Analisis Keuangan

C. Biaya Produksi dan Teknologi

BIAYA PRODUKSI (tiap bulan)

No Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Bahan baku mie 1.300.000,00

2 Seafood kerang dan cumi (2 kg/hariX30) 1.000.000,00

3 Bumbu dapur 200.000,00

4 Transportasi 100.000,00

5 Pelengkap sajian mie (saus, kecap, dsb.) 300.000,00

6 Listrik 100.000,00

7 Sewa tempat 600.000,00

Jumlah 3.600.000,00

D. Proses Produksi

Proses produksi Mie rumput seafood dilakukan setiap pagi hari, mulai dari

membuat mie, kuah dan seafood. Hal ini dilakukan agar bahan baku selalu fresh (baru)

setiap hari. Cara membuat Mie rumput seafood dengan mencampur tepung, telur, sawi,

garam, dan sedikit air kemudian dioleni sampai kalis, kemudian digiling dan dicetak

menggunakan mesin pencetak mie. Untuk seafood kerang dan cuminya dimasak

menggunakan bumbu bacem yang terdiri atas bawang, cabai, tumbar, gula merah, kecap,

dan bumbu lainnya. Sementara kuahnya dibuat menggunakan bumbu semur.

E. Analisis Kebutuhan SDM

- Chef

- Kasir

- Pramusaji

- Marketing

Page 13: Kewirausahaan Analisis Keuangan

TARGET USAHA

A. Rencana Pencapaian Perkembangan Usaha

Rencana pencapaian perkembangan usaha Mie rumput seafood ditargetkan

mencapai BEP per pulan, laba, dan pay back telah mencapai 100% dalam setahun.

B. Strategi Produksi

Strategi produksi awal Mie rumput seafood tiap hari diperkiran antara 40-50 porsi,

kemudian bisa bertambah sesuai dengan perkembangan dan permintaan konsumen.

Produksi Mie rumput seafood juga kondisional, melihat kesempatan pangsa pasar. Ketika

memasuki masa puasa Ramadhan, produksi mie bisa dikurangi.

C. Strategi Pemasaran dan Keuangan

Strategi pemasaran Mie rumput seafood dilakukan melaui leaflet, situs jejaring

sosial, blog dan fiend to friend. Tim produksi dibantu dengan beberapa teman turun

langsung ke lapangan membagikan leaflet kepada masyarakat, instansi dan mahasiswa.

Selain itu juga mempromosikan langsung Mie rumput seafood melalui situs jejaring

sosial, serta mempromosikan dengan cara friend to friend kepada teman sejawat.

Strategi pengelolaan keuangan dilakukan oleh kasir yang bekerja mengelola

langsung hasil penerimaan penjualan konsumen/pelanggan. Langkah berikutnya akan

dilaporkan penghasilan setiap hari untuk dikelola oleh bagian administrasi.

Page 14: Kewirausahaan Analisis Keuangan

JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Tahap Pertama (Persiapan)

a. Survei tempat usaha X

b. Sewa tempat, promosi (iklan) X

c. Persiapan dan pengadaan

perlengkapan/peralatan usaha

X

2. Pelaksanaan

a. Proses pelayanan produk X

b. Uji coba dan pengembangan

produk

X

c. Pemasaran produk X X X X X X

3. Monitoring

a. Pemantauan dan evaluasi X X X X X X

Page 15: Kewirausahaan Analisis Keuangan

ANALISIS KEUANGAN

1. Investasi yang diperlukan

INVESTASI AWAL

No Nama Barang BanyakHarga Satuan

(Rp)Total (Rp)

1. Sewa tempat 6 bulan 3.000.000,00 3.000.000,00

2. Gerobak 700.000,00 700.000,00

3. Furniture 3 set 100.000,00 300.000,00

4. Peralatan makan 2 lusin/set 50.000,00 400.000,00

5. Peralatan masak 1 set 1.500.000,00 .500.000,00

6. Bahan baku 1.500.000,00 .500.000,00

7. Lemari pendingin 1 set 2.000.000,00 .000.000,00

7. Gas LPG 200.000,00 200.000,00

8. Kompor 2 buah 100.000,00 200.000,00

9. Banner 1 buah 100.000,00 100.000,00

10. Brosur (leaflet) 1 rim 100.000,00 100.000,00

Jumlah 10.000.000,00

2. Penentuan Harga Pokok Penjualan

No Produk Harga (Rp) Per Satuan

1 Mie rumput seafood 8.000,00 porsi

2 Minuman 1.500,00-2.000,00 porsi

3 Kerupuk 600,00 – 800,00 porsi

Page 16: Kewirausahaan Analisis Keuangan

3. Rencana Laporan Laba/Rugi

VC

No Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Bahan baku mie 1.300.000,00

2 Seafood kerang dan cumi (2kg/hari) 1.000.000,00

3 Bumbu dapur 200.000,00

4 Transportasi 100.000,00

5 Pelengkap sajian mie (saus, kecap, dsb.) 300.000,00

6 Penyusutan barang invetaris 200.000,00

Jumlah 3.100.000,00

FC

No Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Gaji Karyawan 3x@Rp 400.000,00 1.200.000,00

2 Sewa tempat 800.000,00

3 Listrik dan air 100.000,00

Jumlah 2.100.000,00

Total pengeluaran = VC+FC = Rp 3.100.000,00 + Rp 2.100.000,00

= Rp 5.200.000,00.

Diasumsikan/ditargetkan pendapatan per bulan (40 porsi Mie rumput seafood X Rp

8.000,00 X 30) sebesar Rp 9.600.000,00.

a. Proyeksi Laba/Rugi

- Pendapatan Rp 9.600.000,00

- Pengeluaran Rp 5.200.000,00 –

Laba Usaha Rp 4.400.000,00

Jadi setiap bulan diperoleh laba sebesar Rp 4.400.000,00.

b. Break Even Point (BEP)

Seperti telah diuraikan di atas bahwa VC = Rp 3.100.000,00 dan FC = Rp

2.100.000,00.

BEP= FC

1−VC

pendapatan

Page 17: Kewirausahaan Analisis Keuangan

¿ Rp 2.100.000,00

1−Rp 3.100 .000,00Rp 9.600 .000,00

=Rp3.088 .235,29

Berdasarkan hasil análisis BEP, setiap bulan sekurang-kurangnya harus diperoleh

pemasukan sebesar Rp 3.088.000,00

c. Net Benefit per Cost (Net B/C)

Net B/C dianalisis dengan membandingkan Total pendapatan dan Total Biaya.

NetBC

=Rp 9.600 .000,00Rp5.200 .000,00

¿1,84615385

Menurut kajian Net Benefit per Cost (Net B/C) usaha Mie rumput seafood layak

dikerjakan karena Net B/C lebih dari 1 yaitu sebesar 1,84615385.

Berdasarkan analisis melalui pendekatan Laba/Rugi, analisis Break Even Point

(BEP), dan Net Benefit per Cost (Net B/C), usaha Mie rumput seafood diperoleh laba

bersih (SHU) sebesar Rp 52.800.000,00 selama satu tahun usaha (Rp 4.400.000,00/bulan).

Artinya dalam satu tahun modal dapat kembali.