ketuban pecah dini - osce

13
Ketuban Pecah Dini Ketuban Pecah Dini (Premature Ruptur of The Membrane): pecahnya selaput ketuban secara spontan yang tidak diikuti dengan tanda-tanda inpartu atau selaput ketuban pecah 6 jam kemudian tidak diikuti tanda-tanda awal persalinan tanpa melihat umur kehamilan. UK < 37 minggu KPD Preterm No. Checklist Keterangan Anamnesis Obstetri 1. Membuka Wawancara Menyapa pasien Memperkenalkan diri “Selamat pagi bu, saya …, dokter yang berjaga disini” Menunjukkan sikap hormat dan respek terhadap pasien 2. Informasi Pribadi Menanyakan Identitas pasien 1. Dengan ibu siapa? 2. Usianya berapa bu? 3. Alamatnya dimana? 4. Pekerjaannya apa? 5. Sudah menikah? Sudah berapa lama? Usia perlu ditanyakan untuk screening kehamilan resiko tinggi (terlalu muda/terlalu tua) Pekerjaan perlu ditanyakan untuk mengetahui riwayat sosial ekonomi Status perkawinan dan lamanya menikah perlu ditanyakan untuk mengetahui adanya infertile primer/sekunder

Upload: nur-ismi-mustika-febriani

Post on 23-Oct-2015

146 views

Category:

Documents


75 download

DESCRIPTION

obgyn

TRANSCRIPT

Page 1: Ketuban Pecah Dini - OSCE

Ketuban Pecah Dini

Ketuban Pecah Dini (Premature Ruptur of The Membrane):

pecahnya selaput ketuban secara spontan yang tidak diikuti dengan tanda-tanda

inpartu atau selaput ketuban pecah 6 jam kemudian tidak diikuti tanda-tanda

awal persalinan tanpa melihat umur kehamilan.

UK < 37 minggu KPD Preterm

No. Checklist Keterangan

Anamnesis Obstetri

1. Membuka Wawancara

Menyapa pasien

Memperkenalkan diri

“Selamat pagi bu, saya …,

dokter yang berjaga disini”

Menunjukkan sikap hormat dan respek

terhadap pasien

2. Informasi Pribadi

Menanyakan Identitas pasien

1. Dengan ibu siapa?

2. Usianya berapa bu?

3. Alamatnya dimana?

4. Pekerjaannya apa?

5. Sudah menikah? Sudah berapa

lama?

Usia perlu ditanyakan untuk screening

kehamilan resiko tinggi (terlalu

muda/terlalu tua)

Pekerjaan perlu ditanyakan untuk

mengetahui riwayat sosial ekonomi

Status perkawinan dan lamanya menikah

perlu ditanyakan untuk mengetahui

adanya infertile primer/sekunder

3. Menanyakan keluhan Utama

Ada Keluhan apa bu?

Pasien dengan ketuban pecah dini

biasanya datang dengan keluhan air

kawah keluar/air kawah

ngepyok/rembes-rember

4. Riwayat Penyakit Sekarang

a. Sudah sejak kapan merasakan air

kawah keluar?

b. Sebelum air kawah keluar ibu

sedang melakukan kegiatan apa?

c. Air kawah terasa rembes atau

a. Menanyakan onset untuk menegakkan

diagnosis. KPD jika ketuban pecah sudah

6 jam tetapi belum ada tanda2

persalinan, jika <6 jam, ketuban pecah

merupakan tanda inisiasi persalinan

b. Kronologis: memperkirakan faktor

Page 2: Ketuban Pecah Dini - OSCE

ngepyok?

d. Apakah air kawah terasa keluar

terus menerus? Warna nya apa?

e. Jika dipakai bergerak apakah air

kawah terasa semakin banyak

keluarnya?

f. Jika dipakai istirahat apakah air

kawah terasa berkurang

keluarnya?

g. Apakah ada keluhan lain?

Nyeri saat BAK?

Apakah perutnya terasa nyeri?

h. Apakah ibu sudah merasa

kenceng-kenceng teratur?

i. Apakah sudah ada lender darah

yang keluar?

predisposisi

c. Kualitas ketuban berwarna

hijau/keruh merupakan tanda infeksi

d. Kuantitas

e. Faktor Pemberat

f. Faktor Peringan

g. Jika ada nyeri saat BAK ada

kemungkinan penyebab KPD adalah ISK.

Perut terasa nyeri merupakan salah satu

tanda infeksi

h+i. jika sudah ada tanda-tanda persalinan,

tanyakan:

Sudah sejak kapan merasakan

kenceng-kenceng teratur?

Untuk memperkirakan sejak kapan

persalinan dimulai dan menghitung durasi

pecahnya ketuban.

5. Riwayat Menstruasi dan

Kontrasepsi

a. Kapan hari pertama mens

terakhirnya bu?

b. Saat umur berapa pertama kali

menstruasi? Apakah siklusnya

rutin? Biasanya berapa hari mens

nya?

c. Apakah ibu pernah menggunakan

kontrasepsi sebelumnya?

a. Untuk menghitung usia kehamilan,

digunakan rumus naegelle (H+7) (B-

3) (T+1). Tahun + 1 tidak berlaku untuk

bulan januari, februari, maret.

b. Untuk mengetahui riwayat menstruasi

c. Jika jawabannya ya, tanyakan:

Metode kontrasepsi apa saja yang

pernah dipakai?

Adakah masalah saat menggunakan

metode kontrasepsi tersebut?

6. Riwayat kehamilan sekarang

a. Apakah gerakan janin masih

dirasakan?

b. Seberapa sering gerakan janin

dirasakan?

a+b. ibu biasanya merasakan gerakan janin

pada usia kehamilan 18-20 minggu. Jika

gerakan janin tidak dirasakan, tanyakan

kapan terakhir kali merasakan gerakan

janin? Kemudian lakukan pemeriksaan

Page 3: Ketuban Pecah Dini - OSCE

c. Bagaimana perasaan ibu mengenai

kehamilan yang sekarang?

d. Biasanya kontrol kehamilan

dimana bu? Sudah berapa kali?

Kapan saja?

lebih lanjut.

d. maternal stress dapat menyebabkan KPD

e. untuk mengetahui riwayat ANC

7. Riwayat Obstetri

a. ini kehamilan keberapa bu?

b. Apakah pernah keguguran

sebelumnya?

Untuk menentukan paritas. Jika bukan anak

pertama, tanyakan berapa usia, jenis

kelamin, berat lahir, lahir bagaimana,

dimana dari anak sebelumnya

8. Riwayat Penyakit Sebelumnya

a. Apakah ada alergi obat?

b. Apakah menderita penyakit:

Hipertensi, DM, asma, jantun

a. Jika ya, alergi obat apa? Reaksi alergi

seperti apa yang timbul?

b. Jika ya, tanyakan kapan terakhir kali

kambuh? Apakah rutin kontrol/periksa?

Obat apa yang diminum?

Pemeriksaan Fisik Obstetri

1. Memberikan penjelasan tentang

tindakan yang akan dilakukan

“baik bu, setelah ini saya akan

melakukan pemeriksaan lebih lanjut

untuk mengetahui keadaan janin ibu,

mohon kerja samanya ya bu”

jangan lupa cuci tangan sebelum

memulai pemeriksaan yaa..

2. Menilai Keadaan Umum

a. Konjunctiva (anemis atau tidak)

b. Edema pada wajah dan

ekstremitas

c. Berat Badan

d. Tinggi badan

a. Anemia merupakan faktor penyulit

kehamilan dan faktor risiko hipoksia

pada janin dan atonia uteri

b. Edema bisa menjadi penanda adanya

hipertensi

c. Berat badan naik minimal 8 kg selama

kehamilan

d. TB<145 merupakan risiko tinggi adanya

penyulit kelahiran (panggul sempit)

3. Mengukur vital sign a. Tekanan darah tinggi waspada

Page 4: Ketuban Pecah Dini - OSCE

hipertensi gestasional/PER/PEB

b. HR, RR, dan T tinggi merupakan tanda-

tanda infeksi

Tanda-tanda infeksi pada KPD:

Febris

Takikardi (fetal dan maternal)

Takipneu

Nyeri perut

Air kawah keruh dan berbau

4. Pemeriksaan Leopold I

Dilakukan di sebelah kanan pasien

Pemeriksa menghadap 4ea rah

kepala pasien

Untuk menentukan tinggi fundus

uteri

5. Pemeriksaan Leopold II

Dilakukan di sebelah kanan pasien

Pemeriksa menghadap 4ea rah

kepala pasien

Untuk menentukan bagian punggung

dan ekstremitas janin

Punggung terasa rata dan memanjang

Ekstremitas terasa seperti bagian-bagian

kecil

6. Pemeriksaan Leopold III

Dilakukan di sebelah kanan pasien

Pemeriksa menghadap 4kearah

kaki pasien

Untuk menentukan bagian terbawah

janin

Keras, bulat, homogen kepala Lunak,

asimetris bokong

7. Pemeriksaan Leopold IV

Dilakukan di sebelah kanan pasien

Pemeriksa menghadap 4ea rah

kaki pasien

Untuk menentukan seberapa jauh bagian

terbawah janin telah memasuki pintu atas

panggul

Jika kedua tangan bertemu, berarti bagian

terbawah janin belum masuk panggul

8. Pemeriksaan Auskultasi DJJ Dilakukan dengan Doppler atau Laennec

Dilakukan di daerah punggung bayi

Dengarkan dan hitung bunyi jantung

setiap 5 detik sebanyak 3 kali dengan

Page 5: Ketuban Pecah Dini - OSCE

interval 5 detik diantara masing-masing

perhitungan. Jumlahkan hasil

perhitungan 1,2,3 kemudian dikali 4

DJJ normal: 120-160x/menit

Pemeriksaan Panggul

* untuk KPD, seharusnya dilakukan

inspekulo dengan spekulum

1. Beri penjelasan kepada pasien

“bu, terkait dengan keadaan ibu, saya

perlu melakukan pemeriksaan lebih

lanjut lagi. Pada pemeriksaan ini, saya

perlu ibu untuk membuka pakaian

bawah ibu, berbaring, kakinya

ditekuk dan dibuka ya bu. Saya akan

memeriksa vagina ibu, jadi mungkin

agak sedikit tidak nyaman, apakah

ibu bersedia?”

Jangan lupa informed consent

Kalau pasien bersedia, persilahkan ke

ruang periksa, jelaskan posisi litotomi,

lanjut ke cek instrumen

2. Cek instrument dan material Siapkan alat-alat, letakkan pada tempat

steril, siapkan juga tempat non steril untuk

meletakkan alat yang sudah dipakai

Alat-alat:

Lampu

Handscoen

Lubrikan

Speculum graeves (cocor bebek) atau

speculum simms

Kapas steril

Antiseptic

Forceps

Cunam kapas (korentang) dan

tenakulum (cunam porsio)

Kateter

Kertas lakmus

Page 6: Ketuban Pecah Dini - OSCE

3. Meminta pasien untuk tenang dalam

posisi ginekologis

4. Mengoreksi posisi pasien Pastikan perineum tepat pada tepi bed

5. Memakai sarung tangan secara

aseptik

Siapkan sarung tangan, lepas

perhiasan/jam tangan, cuci tangan secara

aseptic, pakai sarung tangan aseptic (luar

pegang luar, dalam pegang dalam)

6. Simulasi toilet vulva dan sekitarnya Ijin dulu ke pasien:

“saya bersihkan dulu ya bu”

gunakan kapas dan Lysol, pegang kapas

dengan klem (bukan tangan),

pakai cara garuda, terakhir mons pubis-

rektal

7. Simulasi kateterisasi

8. Inspeksi Perhatikan mons pubis, vulva, labia mayor,

labia minor, OUE, perineum, komisura

posterior, discharge +/-

9. Pilih speculum dan pasang sekrupnya Untuk inspekulo biasanya pakai speculum

graeves (cocor bebek). Posisikan dalam

keadaan tertutup

10. Masukkan speculum dengan tangan

kanan, jangan lupa minta ijin ke

ibunya, kalau perlu minta ibunya

tarik nafas dalam

Pegang speculum dengan tangan kanan,

kontrol agar daun tidak membuka, posisi

oblik, ibu jari dan telunjuk jari tangan kiri

membuka labia mayor.

Masukkan speculum dengan tangan kanan

hingga masuk 2/3 bagian, kemudian putar

90 derajat hingga daun speculum di arah

horizontal, buka perlahan hingga portio

dapat terlihat

11. Memperlihatkan serviks dengan

membuka spekulum

Kalau udah masuk dan pas, pegang

speculum dengan tangan kiri, kunci

sekrupnya dengan tangan kanan

12. Laporkan kondisi serviks Warna mukosa (livide)

Page 7: Ketuban Pecah Dini - OSCE

Ada abnormalitas pada dinding vagina

atau tidak

Perhatikan adanya air ketuban yang

keluar dari OUE (jumlah, konsistensi,

warna, bau)

Ambil sedikit air ketuban, teteskan di

kertas lakmus (nitrazin test) positif jika

kertas lakmus merah berubah menjadi

biru

Perhatikan sudah ada pembukaan portio

atau belum

13. Observasi dinding vagina dengan

memutar speculum 90 derajat ke kiri

dan ke kanan

14. Melepaskan speculum setelah

mengendurkan sekrup yang terkunci

15. Meletakkan speculum pada

tempatnya

16. Buka sarung tangan dan cuci tangan

17. Menjelaskan pada pasien bahwa

pemeriksaan sudah selesai,

mempersilahkan mengenakan

kembali pakaiannya dan turun dari

kasur

18. Melaporkan hasil pemeriksaan Tanya hasil pemeriksaan ke penguji

Diagnosis Diagnosis obstetric biasanya dimulai

dengan paritas, usia kehamilan, hal yang

mendasari terapi, hamil keberapa,

aterm/preterm/posterm, dp/bdp

Contoh:

G1P0A0 Usia kehamilan 32 minggu, KPD 12

jam pada primigravida hamil preterm

Page 8: Ketuban Pecah Dini - OSCE

belum dalam persalinan

Penatalaksanaan Penatalaksanaan pasien KPD tergantung

dari usia kehamilan, sudah ada tanda-tanda

persalinan atau belum (lihat tabel yaa)

Page 9: Ketuban Pecah Dini - OSCE
Page 10: Ketuban Pecah Dini - OSCE

Ketuban Pecah DiniKetuban Pecah Dini

PretermPreterm Aterm ≥ 37 minggu

Aterm ≥ 37 minggu

< 32 minggu< 32 minggu 32-37 minggu32-37 minggu

Tirah baringAntibiotik

selama 5 hariGlukokortikoidtokolitik

Tirah baringAntibiotik

selama 5 hariGlukokortikoidtokolitik

Air ketuban keluarAir ketuban keluar

YaYaTidakTidak

Usia kehamilan > 35 minggu pertimbangkan

terminasi

Usia kehamilan > 35 minggu pertimbangkan

terminasi

In partuIn partu

YaYaTidakTidak

Tanda InfeksiTanda Infeksi

YaYaTidakTidak

Tanda InfeksiTanda Infeksi

GlukokortikoidObservasi tanda

persalinan dan fetal well being

GlukokortikoidObservasi tanda

persalinan dan fetal well being

GlukokortikoidAntibiotikInduksi

persalinan

GlukokortikoidAntibiotikInduksi

persalinan

TerminasiTerminasiTerminasi jika UK >37 minggu

Terminasi jika UK >37 minggu

YaYaTidakTidak

GlukokortikoidAntibiotikLanjut persalinan

GlukokortikoidAntibiotikLanjut persalinan

GlukokortikoidTokolitikLanjut persalinanInduksi bila ≥ 24

jam

GlukokortikoidTokolitikLanjut persalinanInduksi bila ≥ 24

jam

bdpbdp dpdp

BS < 5 BS < 5 BS > 5 BS > 5

AntibiotikInduksi

Oksitosin 5 IU dalam 500 cc RL. Max 4x

AntibiotikInduksi

Oksitosin 5 IU dalam 500 cc RL. Max 4x

Gagal terminasi perabdominal

Gagal terminasi perabdominal

AntibioticLanjut persalinanAntibioticLanjut persalinan

AntibiotikInduksi

misoprostol 25 mcg – 50 mcg intravaginal/6jam. Max 4x

AntibiotikInduksi

misoprostol 25 mcg – 50 mcg intravaginal/6jam. Max 4x

YaYaTidakTidak

Tanda InfeksiTanda Infeksi

Rawat Jalan

Rawat Jalan

AntibiotikAntibiotik