ketuban pecah dini dan infeksi intrapartum

5
Ketuban Pecah Dini dan Infeksi Intrapartum Kuliah Obstetri Ginekologi dr. Endy M. Moegni / dr. Dwiana Ocviyanti / dr. Noroyono Wibowo Kuliah sebelumnya Kehamilan Multipel / Kembar Kuliah berikutnya Perdarahan Pasca Persalinan Menu / Daftar Isi CAKUL ADA KOREKSI / TAMBAHAN !?!? E-MAIL ABUD !!!! Homepage Abud KETUBAN PECAH DINI Ketuban pecah dini ("early rupture of the membrane") : ada bermacam-macam batasan / teori / definisi. Ada teori yang menghitung berapa jam sebelum in partu, misalnya 2 atau 4 atau 6 jam sebelum in partu. Ada juga yang menyatakan dalam ukuran pembukaan serviks pada kala I, misalnya ketuban yang pecah sebelum pembukaan serviks 3 cm atau 5 cm, dan sebagainya. Prinsipnya adalah ketuban yang pecah "sebelum waktunya". Masalahnya : Kapan selaput ketuban pecah (spontan) pada persalinan normal ? Normal selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II persalinan. Bisa juga belum pecah sampai saat mengedan, sehingga kadang perlu dipecahkan (amniotomi). KETUBAN PECAH DINI BERHUBUNGAN ERAT DENGAN PERSALINAN PRETERM DAN INFEKSI INTRAPARTUM

Upload: rizka-yunita

Post on 10-Aug-2015

279 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ketuban Pecah Dini Dan Infeksi Intrapartum

Ketuban Pecah Dini danInfeksi IntrapartumKuliah Obstetri Ginekologidr. Endy M. Moegni / dr. Dwiana Ocviyanti / dr. Noroyono Wibowo

Kuliah sebelumnyaKehamilan Multipel / Kembar

Kuliah berikutnyaPerdarahan Pasca Persalinan

Menu / Daftar Isi CAKUL

ADA KOREKSI / TAMBAHAN !?!? E-MAIL ABUD !!!!

Homepage Abud

 

KETUBAN PECAH DINI

Ketuban pecah dini ("early rupture of the membrane") : ada bermacam-macam batasan / teori / definisi.

Ada teori yang menghitung berapa jam sebelum in partu, misalnya 2 atau 4 atau 6 jam sebelum in partu.Ada juga yang menyatakan dalam ukuran pembukaan serviks pada kala I, misalnya ketuban yang pecah sebelum pembukaan serviks 3 cm atau 5 cm, dan sebagainya.

Prinsipnya adalah ketuban yang pecah "sebelum waktunya".

Masalahnya : Kapan selaput ketuban pecah (spontan) pada persalinan normal ?

Normal selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II persalinan. Bisa juga belum pecah sampai saat mengedan, sehingga kadang perlu dipecahkan (amniotomi).

KETUBAN PECAH DINI BERHUBUNGAN ERAT DENGAN PERSALINAN PRETERM DAN INFEKSI INTRAPARTUM

Patofisiologi

Banyak teori, mulai dari defek kromosom, kelainan kolagen, sampai infeksi. Pada sebagian besar kasus ternyata berhubungan dengan infeksi (sampai 65%). High virulence : bacteroides. Low virulence : lactobacillus.

Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblas, jaringan retikuler korion dan trofoblas. Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh sistem aktifitas dan inhibisi interleukin-1 (IL-1) dan prostaglandin. Jika ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan aktifitas IL-1 dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga terjadi depolimerisasi kolagen pada selaput korion / amnion, menyebabkan selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan.

Page 2: Ketuban Pecah Dini Dan Infeksi Intrapartum

Faktor risiko / predisposisi ketuban pecah dini / persalinan preterm

1. kehamilan multipel : kembar dua (50%), kembar tiga (90%)2. riwayat persalinan preterm sebelumnya : risiko 2 - 4x3. tindakan sanggama : TIDAK berpengaruh kepada risiko, KECUALI jika higiene buruk, predisposisi terhadap infeksi 4. perdarahan pervaginam : trimester pertama (risiko 2x), trimester kedua/ketiga (20x)5. bakteriuria : risiko 2x (prevalensi 7%)6. pH vagina di atas 4.5 : risiko 32% (vs. 16%)7. servix tipis / kurang dari 39 mm : risiko 25% (vs. 7%)8. flora vagina abnormal : risiko 2-3x9. fibronectin > 50 ng/ml : risiko 83% (vs. 19%)10. kadar CRH (corticotropin releasing hormone) maternal tinggi misalnya pada stress psikologis, dsb, dapat menjadi stimulasi persalinan preterm

Strategi pada perawatan antenatal

- deteksi faktor risiko- deteksi infeksi secara dini- USG : biometri dan funelisasiTrimester pertama : deteksi faktor risiko, aktifitas seksual, pH vagina, USG, pemeriksaan Gram, darah rutin, urine.Trimester kedua dan ketiga : hati-hati bila ada keluhan nyeri abdomen, punggung, kram di daerah pelvis seperti sedang haid, perdarahan per vaginam, lendir merah muda, discharge vagina, poliuria, diare, rasa menekan di pelvis.

Jika ketuban pecah : jangan sering periksa dalam !! Awasi tanda-tanda komplikasi.

Komplikasi ketuban pecah dini

1. infeksi intra partum (korioamnionitis) ascendens dari vagina ke intrauterin.2. persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm.3. prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia (sering terjadi pada presentasi bokong atau letak lintang).4. oligohidramnion, bahkan sering partus kering (dry labor) karena air ketuban habis.

Keadaan / faktor-faktor yang dihubungkan dengan partus preterm

1. iatrogenik : hygiene kurang (terutama), tindakan traumatik2. maternal : penyakit sistemik, patologi organ reproduksi atau pelvis, pre-eklampsia, trauma, konsumsi alkohol atau obat2 terlarang, infeksi intraamnion subklinik, korioamnionitis klinik, inkompetensia serviks, servisitis/vaginitis akut, KETUBAN PECAH pada usia kehamilan preterm.3. fetal : malformasi janin, kehamilan multipel, hidrops fetalis, pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, kematian janin.4. cairan amnion : oligohidramnion dengan selaput ketuban utuh, ketuban pecah pada preterm, infeksi intraamnion, korioamnionitis klinik.5. placenta : solutio placenta, placenta praevia (kehamilan 35 minggu atau lebih), sinus maginalis, chorioangioma, vasa praevia.6. uterus : malformasi uterus, overdistensi akut, mioma besar, desiduositis, aktifitas uterus idiopatik.

Persalinan preterm (partus prematurus) : persalinan yang terjadi pada usia kehamilan antara 20-37 minggu.Tanda : kontraksi dengan interval kurang dari 5-8’, disertai dengan perubahan serviks progresif, dilatasi serviks nyata 2 cm atau lebih, serta penipisan serviks berlanjut sampai lebih dari 80%.Insidens rata-rata di rumahsakit2 besar di Indonesia : 13.3% (10-15%)

(persalinan preterm - ada kuliahnya sendiri)

Page 3: Ketuban Pecah Dini Dan Infeksi Intrapartum

 

INFEKSI INTRAPARTUM

Infeksi intrapartum adalah infeksi yang terjadi dalam masa persalinan / in partu.

Disebut juga korioamnionitis, karena infeksi ini melibatkan selaput janin.

Pada ketuban pecah 6 jam, risiko infeksi meningkat 1 kali. Ketuban pecah 24 jam, risiko infeksi meningkat sampai 2 kali lipat.

Protokol : paling lama 2 x 24 jam setelah ketuban pecah, harus sudah partus.

Patofisiologi

1. ascending infection, pecahnya ketuban menyebabkan ada hubungan langsung antara ruang intraamnion dengan dunia luar. 2. infeksi intraamnion bisa terjadi langsung pada ruang amnion, atau dengan penjalaran infeksi melalui dinding uterus, selaput janin, kemudian ke ruang intraamnion.3. mungkin juga jika ibu mengalami infeksi sistemik, infeksi intrauterin menjalar melalui plasenta (sirkulasi fetomaternal).4. tindakan iatrogenik traumatik atau higiene buruk, misalnya pemeriksaan dalam yang terlalu sering, dan sebagainya, predisposisi infeksi.

Kuman yang sering ditemukan : Streptococcus, Staphylococcus (gram positif), E.coli (gram negatif), Bacteroides, Peptococcus (anaerob).

Diagnosis infeksi intrapartum

1. febris di atas 38oC (kepustakaan lain 37.8oC)2. ibu takikardia (>100 denyut per menit)3. fetal takikardia (>160 denyut per menit)4. nyeri abdomen, nyeri tekan uterus5. cairan amnion berwarna keruh atau hijau dan berbau6. leukositosis pada pemeriksaan darah tepi (>15000-20000/mm3)7. pemeriksaan penunjang lain : leukosit esterase (+) (hasil degradasi leukosit, normal negatif), pemeriksaan Gram, kultur darah.

Komplikasi infeksi intrapartum

1. komplikasi ibu : endometritis, penurunan aktifitas miometrium (distonia, atonia), sepsis CEPAT (karena daerah uterus dan intramnion memiliki vaskularisasi sangat banyak), dapat terjadi syok septik sampai kematian ibu.2. komplikasi janin : asfiksia janin, sepsis perinatal sampai kematian janin.

Prinsip penatalaksanaan

1. pada ketuban pecah, terminasi kehamilan, batas waktu 2 x 24 jam2. jika ada tanda infeksi intrapartum, terminasi kehamilan / persalinan batas waktu 2 jam. 3. JANGAN TERLALU SERING PERIKSA DALAM4. bila perlu, induksi persalinan 5. observasi dan optimalisasi keadaan ibu : oksigen !!6. antibiotika spektrum luas : gentamicin iv 2 x 80 mg, ampicillin iv 4 x 1 mg, amoxicillin iv 3 x 1 mg, penicillin iv 3 x 1.2 juta IU, metronidazol drip.

Page 4: Ketuban Pecah Dini Dan Infeksi Intrapartum

7. uterotonika : methergin 3 x 1 ampul drip8. pemberian kortikosteroid : kontroversi. Di satu pihak dapat memperburuk keadaan ibu karena menurunkan imunitas, di lain pihak dapat menstimulasi pematangan paru janin (surfaktan). Di RSCM diberikan, bersama dengan antibiotika spektrum luas. Hasil cukup baik.

 

Kuliah sebelumnyaKehamilan Multipel / Kembar

Kuliah berikutnyaPerdarahan Pasca Persalinan

Menu / Daftar Isi CAKUL

ADA KOREKSI / TAMBAHAN !?!? E-MAIL ABUD !!!!

Homepage Abud

 

Anthonius Budi Marjono, FKUI 1992 (npm 0192000012), drPLD 1999Disusun dengan sumbangan catatan cukup banyak juga dari teman2 lain.

Segala kekurangan / kesalahan yang mungkin ada, berasal HANYA dari kelalaian penyusun.Mohon koreksi / tambahan juga dari teman2/dokter2/guru2/pembaca yang baik, terimakasih.

(musik latar : "Island of Life" - Kitaro)