ketuban pecah dini aterm
TRANSCRIPT
KETUBAN PECAH DINI ATERM
Baiq Retna Regina FalaH1A004008
Dr. H. Doddy Ario Kumboyo, SpOG (K)
Identitas
• Nama : Ny. Ismayanti• Usia : 28 tahun• Pendidikan : SMA• Pekerjaan : Pedagang• Agama : Islam• Suku : Sasak• Alamat : Midang-Gunung Sari• Tgl MRS : 05-05-2009 jam 12.15 WITA
Anamnesa• Keluhan utama : keluar air dari jalan lahir.
• Riwayat Penyakit Sekarang : – Rujukan Gunung Sari G1P0A0H0 40 minggu/T/H/IU
presentasi kepala inpartu kala 1 dengan riwayat keluar air.– Riwayat keluar air :
• Pukul 04.00 wita (05.10.10), merembes, warna cairan yang keluar keruh dan berbau amis, darah bercampur lendir (-).
– Perut mules :• menjalar sampai ke pinggang, dirasakan hilang timbul
– Gerakan janin (+). – Nyeri kepala (-), nyeri ulu hati (-), pengelihatan berkunang-
kunang (-).
• Pemeriksaan di PKM :– Keadaan umum: baik– Vital sign :
• TD : 110/70 mmHg• FN : 80x/menit• RR : 22x/menit• Temp : 36,6°C
– TFU : 28 cm– punggung bayi pada sebelah kanan ibu.– Presentasi kepala, DJJ (+)– VT : Ø 1 cm, eff 10%, ketuban tidak jelas, presentasi
kepala, denominator tidak jelas, ↓ H I, tidak teraba tali pusat dan bagian kecil janin.
• Terapi : injeksi ampicillin pada pukul 09.15 wita
• HPHT : 02. 01. 2010• TP : 09. 10. 2010• ANC : > 4 kali, di polindes Gunung Sari• Riwayat KB : -• Rencana KB : suntik
Pemeriksaan Fisik• STATUS GENERALIS
– Keadaan Umum : baik– Kesadaran : E4V5M6– Tanda vital :
• Tek. Darah : 120/70 mmHg• FN : 80 x/menit• FP : 20x/menit• Suhu : 36,5ºC
– Mata : An -/-, Ikterus -/-– Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)– Paru : vesikuler +/+, rhonki (-), wheezing (-)– Abdomen : luka bekas operasi (-), striae gravidarum (+)– Ekstremitas : edema -/-, akral hangat +/+
STATUS OBSTETRI
a. Leopold I : bokong b. Leopold II : punggung fetal disebelah kananc. Leopold III : kepalad. Leopold IV : 4/5- TFU : 31 cm- TBJ : 2945 gr- His : -- DJJ : + / 11-12-12- Inspeksi : keluar cairan pervaginam
Pemeriksaan dalam:VT Φ 1 cm, eff 10 %, ket (-), teraba kepala , ↓ H
I, tidak teraba bagian kecil janin/tali pusat.- Evaluasi panggul :– Spina ischiadica tidak menonjol– Arcus pubis > 90°– Os coccygeus mobile
• Pemeriksaan Penunjang– Hb :11,5 g/dL– Leu : 7600/µL– Plt : 129000/µL– HBsAg : (-)
• DiagnosisG1P0A0H0 39-40 minggu/T/H/IU presentasi kepala dengan KPD
• Rencana Tindakan– Obsevasi ibu dan janin– Observasi tanda-tanda vital– KIE ibu dan keluarga– Injeksi Ampicillin 1 gram/IV– CTG
• BAYI– Lahir tgl / jam : 05 Oktober 2010 / 21.45 WITA
– Jenis Kelamin : Perempuan– Macam Persalinan : Spt.B– Apgar Score : -– Berat : 2700 gr– Anus : +– Kel.kongenital : -
• PLACENTA• Lahir tgl / jam : 05 Oktober 2010/ 21.50 WITA
Spontan• Lengkap : ya• Air Ketuban: jernih
Pembahasan dan Teori• pasien nyonya, 28 tahun, kehamilan 39-40 minggu, rujukan
PKM Gunung Sari, dengan keluar air pukul 04.00 WITA (05.10.2010), merembes, warna cairan yang keluar keruh dan berbau amis, darah bercampur lendir tidak ada.
• Perut mules yang hilang timbul sesaat setelah keluar air. • Dilakukan pemeriksaan
– inspeksi cairan yang merembes sedikit-sedikit keluar dari introitus vagina
– pemeriksaan dalam perabaan ketuban janin (-). • Data subyektif dan obyektif mendukung ke arah telah
pecahnya ketuban.
• Ketuban pecah dini ( KPD ) pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belum inpartu atau selaput ketuban pecah 1 jam kemudian tidak diikuti tanda-tanda awal persalinan (tanpa melihat umur kehamilan).
• Saat datang ke UGD, pasien tidak dalam kondisi inpartu, hasil pemeriksaan :– tidak didapatkan tanda-tanda persalinan
• perut mules hilang timbul, his belum ada, dan pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan serviks 1 cm dengan penipisan 10%.
• Hal ini sangat bertentangan dengan diagnosa dari PKM yang menyatakan bahwa pasien dalam kondisi inpartu (G1P0A0H0 40 minggu/T/H/IU presentasi kepala inpartu kala 1 dengan riwayat keluar air).
• Kita ketahui bahwa tanda-tanda inpartu adalah keluarnya darah bercampur lendir, terdapat his yang adekuat (3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik), dan adanya dilatasi servik minimal 2 cm.
• Dilakukan pengelolaan protap KPD aterm.– Ditunggu 12 jam setelah keluar air dengan
harapan akan terjadi tanda-tanda inpartu. Tetapi pada kasus ini setelah 12 jam keluar air, tidak ada tanda-tanda inpartu
– induksi persalinan dengan pemberian oksitosin drip (1 ampule), dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan pelvic score (> 5) dan hasil CTG reaktif.