ketidakadilan gender dalam catatan hati seorang istri karya asma nadia

16
KETIDAKADILAN GENDER DALAM CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA Nofianita Wahyuni (12020144205) Abstrak Sinetron CHSI merupakan visualisasi cerita dalam buku CHSI. CHSI berisi kehidupan para istri dalam mengarungi rumah tangga. Banyak ketidakadilan terhadap perempuan dalam cerita tersebut. Ketidakadilan yang diterima perempuan dalam cerita CHSI sebenarnya merupakan representasi ketidakadilan yang diterima perempuan dalam kehidupan nyata. Dengan kata lain, apa yang dituliskan Asma Nadia dalam CHSI relevan dengan kehidupan nyata. Melalui bentuk- bentuk ketidakadilan gender, CHSI akan dikaji untuk menemukan relevansinya dengan kehidupan nyata. Subordinasi, stereotip, kerja ganda, dan kekerasan yang ada dalam CHSI terbukti relevan dengan kenyataan. Meski menunjukkan relevansinya dengan kehidupan nyata, sinetron maupun buku CHSI lebih baik dibaca usia 16 tahun ke atas. Kata Kunci : perempuan, ketidakadilan gender, realita PENDAHULUAN Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) merupakan kumpulan tulisan Asma Nadia tentang

Upload: nofianita-wahyuni

Post on 24-Dec-2015

91 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

kritik terhadap catatan hati seorang istri

TRANSCRIPT

Page 1: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

KETIDAKADILAN GENDER DALAM CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA

Nofianita Wahyuni (12020144205)

Abstrak

Sinetron CHSI merupakan visualisasi cerita dalam buku CHSI. CHSI berisi kehidupan para istri dalam mengarungi rumah tangga. Banyak ketidakadilan terhadap perempuan dalam cerita tersebut. Ketidakadilan yang diterima perempuan dalam cerita CHSI sebenarnya merupakan representasi ketidakadilan yang diterima perempuan dalam kehidupan nyata. Dengan kata lain, apa yang dituliskan Asma Nadia dalam CHSI relevan dengan kehidupan nyata. Melalui bentuk-bentuk ketidakadilan gender, CHSI akan dikaji untuk menemukan relevansinya dengan kehidupan nyata. Subordinasi, stereotip, kerja ganda, dan kekerasan yang ada dalam CHSI terbukti relevan dengan kenyataan. Meski menunjukkan relevansinya dengan kehidupan nyata, sinetron maupun buku CHSI lebih baik dibaca usia 16 tahun ke atas.

Kata Kunci : perempuan, ketidakadilan gender, realita

PENDAHULUAN

Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) merupakan kumpulan tulisan Asma Nadia tentang perempuan. Buku yang pertama kali diterbitkan tahun 2011 mengisahkan pengalaman perempuan dalam berumah tangga. Kisah para perempuan dalam buku ini, seperti yang dikatakan penulis, merupakan curhatan-curhatan para istri. Curhatan-curhatan ini disampaikan, masih menurut penulis, melalui surat elektronik yang ditulis langsung

Page 2: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

oleh pelaku, melalui kontak langsung dengan penulis, ataupun melalui cerita orang lain. Tidak ada fakta cerita dan sarana sastra yang jelas dan berpola, menjadikan cerita yang ditulis Asma Nadia lebih menjurus kepada catatan harian yang dibukukan.

Berawal dari sebuah buku, CHSI oleh Sinemart kemudian dialihceritakan menjadi sinema elektronik (sinetron). Tayang perdana di stasiun televisi RCTI 9 Juni 2014, CHSI menyedot perhatian masyarakat. Terbukti CHSI stabil menempati urutan ke-3 dalam rating televisi yang dilansir ABC dan ALL. Meski berawal dari buku CHSI, sinetron CHSI tidak sama persis atau mendekati buku. Sinetron CHSI yang diadaptasi bebas dari buku, hanya mengambil secuplik cerita yang selanjutnya didramatisasi. Secuplik cerita itu diambil dari beberapa bagian buku yang judulnya berbeda-beda untuk kemudian disatukan menjadi serangkaian cerita sehingga terkesan nyambung.

Sinetron CHSI merupakan visualisasi cerita dalam buku CHSI. Masih mengusung tema cerita yang relatif sama, CHSI berisi kehidupan para istri dalam mengarungi rumah tangga. Banyak kejadian yang memojokkan istri. Perempuan dalam CHSI mayoritas teraniaya, bukan saja fisiknya melainkan juga psikisnya. Ada semacam ketidakadilan terhadap perempuan di sana.

Ketidakadilan yang terjadi terhadap perempuan sudah menjadi semacam makanan sehari-hari bagi perempuan. Meski didramatisasi, ketidakadilan dalam CHSI merupakan representasi ketidakadilan yang ada dalam realita. Tidak muluk-muluk jika mengatakan ketidakadilan terhadap perempuan sebagai individu maupun subjek dalam CHSI relevan dengan kenyataan.

Page 3: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

Mengingat sudah memasuki episode 217 per21 Oktober 2014, kajian ini hanya memfokuskan pada episode 2-3. Pemilihan episode 2-3 didasarkan atas kemurnian cerita. Masih belum banyak cerita yang didramatisasi secara berlebihan.

KETIDAKADILAN GENDER

Gender merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan. Perbedaan biologis, yakni perbedaan jenis kelamin, adalah kodrat Tuhandan oleh karenanya secara permanen berbeda. Adapun gender adalah perbedaan perilaku (behavioral differences) antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial, yakni perbedaan yang diciptakan oleh manusia melalui proses kultural dan sosial yang panjang (Oakley dalam Sugihastuti dan Suharto, 2013:23).

Konstruksi sosial yang melahirkan gender feminin banyak memengaruhi perlakuan masyarakat terhadap perempuan. Perbedaan perlakuan masyarakat karena gender menimbulkan kediakadilan gender. Ketidakadilan gender diakibatkan oleh tidak setaranya perlakuan sosial antara laki-laki dan perempuan. Ketidaksetaraan tersebut mengakibatkan salah satu pihak antara laki-laki dan perempuan merasa dirugikan. Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidakadilan, yaitu marginalisasi, subordinasi, stereotip, kekerasan, dan beban ganda (Murniati, 2004:xx). Dalam CHSI episode 2-3 hanya terdapat empat bentuk ketidakadilan gender, yaitu subordinasi, stereotip, kekerasan, dan peran ganda.

Stereotipe. Stereotip adalah pencitraan, penggambaran, kepada seseorang atau kelompok yang

Page 4: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

berasal dari persepsi atau anggapan yang salah. Pandangan stereotip masyarakat yakni pembakuan diskriminatif antara perempuan dan laki-laki. Perempuan dan lak-laki sudah dibakukan sifat yang sepantasnya, sehingga tidak mampu keluar dari definisi tersebut (Murniati, 2004:xxi). Anggapan yang buruk terhadap perempuan dalam sinetron CHSI terjadi pada tokoh Karin. Ia oleh Kakaknya sendiri dicap buruk sebagai perebut suami orang. Bahkan oleh pacarnya sendiri, Bram, ia dicap sebagai perusak rumah tangganya. Sedangkan dalam buku CHSI, anggapan negatif tersebut terdapat dalam Ternyata Aku yang Kedua. Tokoh aku yang menjadi istri kedua Mas Aryo, oleh masyarakat diberi label ‘pengganggu rumah tangga orang’.

Bisik-bisik di belakang punggung saya, label ‘penggangu rumah tangga orang’ yang dilekatkan pada diri saya. Bagaimana saya bisa menanggungnya? Bagaimana anak saya ketika besar nanti mampu menanggungnya? Apakah saya akan kehilangan respek ananda nanti saat dia tahu ibunya telah membuat seorang suami serta anak dari yang lain, berpaling? (Nadia, 2014:159)

Karin sudah mengetahui kalau Bram sudah memiliki istri dan anak. Walaupun mengetahui, ia berjanji tidak akan menggangu hubungan mereka. Berbeda dengan Karin, tokoh aku tidak tahu sama sekali bahwa Mas Aryo telah menikah, sehingga tokoh aku mau menerima pinangan Mas Aryo. Meskipun tidak mengetahui, ia tetap saja dicap perusak rumah tangga orang.

Perempuan seperti Karin atau tokoh aku yang berhubungan dengan laki-laki yang sudah memiliki istri selalu dilabeli pengganggu rumah tangga. Padahal tidak

Page 5: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

sepenuhnya salah mereka. Laki-laki juga ikut andil dalam hubungan tersebut. Meski begitu masyarakat terlanjur memberikan anggapan bahwa perempuan adalah makhluk penggoda, sehingga mau tidak mau, perempuanlah yang selalu disalahkan.

Anggapan perempuan sebagai pengganggu atau perusak rumah tangga orang lain memang ada dalam kehidupan nyata. Stereotipe ini juga mampir dalam kehidupan Jane Shalimar. Seperti yang dilansir oleh www.celebrity.okezone.com , Jane dianggap sebagai penyebab kerusakan rumah tangga Didi Mahardika dan Garneta Haruni. Stereotip perusak rumah tangga orang tidak pandang bulu, perempuan dari kalangan manapun tak luput dari anggapan negatif masyarakat.

JAKARTA - Hubungan asmara Jane Shalimar dengan cucu Bung Karno, Mahardika Soekarno (Didi) kerap mendapat cibiran dari masyarakat. Pasalnya status Didi yang belum resmi bercerai dengan istrinya Garneta Haruni, membuat nama Jane dianggap sebagai orang ketiga penyebab keretakan rumah tangga mereka (diunduh pada 22 Oktober 2014).

Subordinasi. Subordinasi adalah pandangan yang memosisikan perempuan dan karya-karyanya lebih rendah daripada laki-laki. Perempuan dipandang kurang mampu, sehingga diberi tugas yang ringan dan mudah (Murniati, 2004:xxii). Subordinasi yang terdapat dalam sinetron CHSI tergambar dalam kehidupan Anisa. Anisa diceritakan sebagai istri yang harus tunduk kepada suaminya, Rudolf. Ia melayani segala kebutuhan suami. Ia juga harus mengerjakan tugas-tugas rumah seperti yang diperintah suaminya. Sama halnya dengan sinetronnya, buku CHSI juga memuat tentang

Page 6: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

ketundukan istri pada suami. Dalam Catatan Cinta Seorang Mualaf, Lisa juga mendapat perlakuan yang sama. Ia harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sendirian.

Di rumah tidak ada yang membantu, jadi semua saya lakukan sendiri. Kadang pada saat yang sama Ayunda yang sedang aktif-aktifnya juga minta perhatian. Suami tidak mengerti.

Bahkan seorang pembantu masih menerima penghargaan dengan dibayar jasanya, sedangkan saya? Makin lama, saya merasa semakin tidak berdaya. Hancur. Bisakah Mbak membayangkan perasaan saya? (Nadia, 2014:144)

Perempuan dianggap sebagai individu yang lebih rendah dibanding laki-laki. Ia dianggap sebagai anak buah suami. Sebagai anak buah, istri selalu diperintah suami dan harus tunduk terhadap suami dan perintahnya. Ketundukan istri pada suami juga terdapat dalam kehidupan nyata. Istri karena diperintah suami mau membawa sabu-sabu seharga Rp 1 Miliar. Hal ini menunjukkan bahwa suami dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada istri.

"Berdasarkan keterangan tersangka, ia disuruh suaminya menerima paket ini untuk membayar hutang-hutang suaminya. Dari keberhasilan pencegahan kali ini kami berhasil menyelamatkan anak bangsa sebanyak 2.160 orang," tegas Oza (diunduh dari www. news.okezone.com pada 22 Oktober 2014).

Beban Ganda. Pekerjaan yang diberikan kepada perempuan, lebih lama pengerjaannya, jika dibandingkan dengan pekerjaan untuk laki-laki. Perempuan yang bekerja di sektor publik, masih diberikan tugas rumah

Page 7: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

tangga di dalam keluarga, masyrakat, kantor, maupun organisasi (Murniati, 2004:xxiii). Selain bekerja di luar rumah, istri juga bekerja di dalam rumah. Hal in berlaku pada Hana. Selain bekerja sebagai staf kantor di sebuah majalah mode, ia juga bekerja di dalam rumah. Ia harus menemani anaknya, Rosi, menggambar selepas pulang kantor. Ia juga harus membuatkan makanan untuk suami dan anaknya. Hal serupa juga dialami oleh Onah. Selepas bekerja di toko roti Vina, ia harus menyiapkan makanan untuk suaminya, Jupri, di rumah. Dalam buku CHSI, peran ganda istri dilakukan oleh tokoh aku dalam Sebab Aku Berhak Bahagia. Sepulang kerja ia masih harus mengajari anak pertamnya.

Sepulang bekerja, dalam keadaan lelah, aku masih harus mengajari si sulung pekerjaan sekolahnya dan menunda waktu bersama si tengah dan si bungsu. Pedih hati ini karena begitu sedikit waktu untuk ketiga anakku. Tapi aku sendirian. Sungguh tak guna untuk terlalu banyak mengeluhkan keadaan (Nadia, 2014:168).

Peran ganda seorang istri juga terdapat dalam kehidupan nyata. Ersa Mayori contohnya, selain menjadi presenter dan wirausahawan makanan, ia juga menjadi seorang ibu yang menyiapkan makanan untuk anak-anaknya.

“Sejak kecil ibu saya selalu menyediakan makanan sehat di rumah. Kini setelah menjadi seorang ibu, saya pun ingin juga menanamkan kebiasaan sehat tersebut kepada kedua anak saya, sedini mungkin,” ungkapnya saat ditemui di sebuah peluncuran produk makanan di Jakarta, Kamis (17/6). “Kika sangat aktif di sekolah, sehingga saya harus memastikan komposisi asupan makananya seimbang antara karbohidrat,

Page 8: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

protein dan lemak agar kebutuhan gizinya selalu tercukupi,” ujarnya. “Untuk itu, setiap hari saya selalu menyempatkan diri untuk membuat dan menyiapkan bekal sekolah maupun makan siang untuk Kika dan Aika,” akunya (diunduh dari www.ayahbunda.com pada 22 Oktober 2014).

Kekerasan. Kekerasan (violence) adalah serangan terhadap fisik maupun nonfisik oleh salah satu jenis kelamin, keluarga, masyarakat, dan negara terhadap jenis kelamin lainnya. Kekerasan ini terungkap dalam wujud kekerasan fisik, psikis, baik verbal maupun nonverbal (Murniati, 2004:xxiii). Wujud kekerasan dalam CHSI berupa kekerasan fisik dan psikis. Kekerasan secara fisik dalam sinetron CHSI terjadi pada Anisa. Anisa selalu dipukuli suaminya ketika melakukan kesalahan meski kesalahannya sepele. Sebagai contoh, Anisa dipukul Rudolf hanya karena salah menaruh pakaian. Apa yang dialami Anisa juga terdapat dalam buku CHSI dalam bagian Kebanggan Seorang Istri. Si muslimah berjilbab selalu dipukuli suami bulenya. Meski tidak pernah mengakui kalau dipukuli, lebam-lebam di pipinya menggindikasikan bahawa ia sering dipukuli.

Saya melihat matanya yang sembab, bahkan lebam biru di pipinya. Namun seolah tak menghiraukan tatapan saya, si muslimah tersu saja berbicara tentang kebaikan-kebaikan suaminya, kejutan-kejutan manis, canda, dan kelucuannya (Nadia, 2014:85).

Kekerasan rumah tangga juga banyak dialami perempuan. Salah satu contohnya penganiaayaan terhadap Dewi 22 tahun oleh suaminya Dharmawan 22 tahun. Hanya karena masalah sepele, rebutan handphone, sang suami memukuli istrinya, seperti yang dilansir www.m.viva.news.co.id.

Page 9: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

VIVAnews - Diduga hanya karena masalah sepele, rebutan handphone, seorang suami di Depok Jawa Barat tega menganiaya istrinya sendiri hingga pincang, Selasa 14 Oktober 2014. Ironisnya, aksi kekerasan itu terjadi di depan buah hati mereka yang masih berusia 1 tahun."Sudah dua kali sama yang ini. Hari ini saya habis dipukuli, kuping saya masih berdarah, tangan saya biru dan kaki saya tak bisa dipakai jalan karena ditendang," ujarnya pada VIVAnews.Dewi menuturkan, kasus ini bermula hanya karena rebutan handphone. Saat itu, Dewi meminjam handphone sang suami agar anaknya yang masih berusia 1 tahun itu tidak rewel. Namun entah apa alasannya, sang suami tak terima dan langsung menganiaya korban hingga babak belur (diunduh pada 22 Oktober 2014).Selain kekerasan fisik, perempuan juga kerap

mendapat kekerasan psikis dari suami, contohnya perselingkuhan. Dalam sinetron CHSI, Hana mengetahui bahwa ada indikasi suaminya telah berselingkuh. Hal ini diketahuinya setelah membaca beberapa sms mesra dari perempuan bernama Hellokitty. SMS mesra antara suaminya dengan Hellokitty membuat Hana tertekan batinnya. Tekanan batin ini membuat Hana sering menangis. Tertekannya batin Hana karena perselingkuhan suaminya dapat dikategorikan sebagai kekerasan psikis. Hal senada juga ditemukan pada buku CHSI. Bedanya terletak pada nama kontak perempuan selingkuhannya, Spongebob. Sang istri juga tertekan batinnya karena tak menyangka suaminya tega berhubungan dengan perempuan lain di belakangnya selama 3 tahun.

Nalar saya berbicara. Saya tutup kotak pesan masuk, dan mencoba menelusuri box sent item. Kepala saya mulai berdenyut. Jari-jari saya

Page 10: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

gemetar saat menemukan empat SMS dari suami sebagai balasan terhadap si ‘Spongebob’ (Nadia, 2014:18).Ketika suami pulang, saya mencoba menahan diri dan melayaninya seperti biasa. Namun tangis yang saya tahan akhirnya tumpah juga ketika kami sudah berada di tempat tidur dan siap beristrahat (Nadia, 2014:19).

Kekerasan psikis yang digambarakan Asma Nadia melalui perselingkuhan memang relevan dengan apa yang terjadi di masyarakat. Dalam kehidupan nyata, perselingkuhan juga dapat ditemukan. Perselingkuhan yang membuat hati istri miris.

"Semua tidak mengerti. Biar saya pendam semuanya. Biar saya yang tahu. Dia sering selingkuh. Sebanyak lima kali," ungkap Wiwit kepada Surya Online, Jumat (18/7/2014) di ruang Kanit PPA Satreskrim Polres Malang.Bahkan ia memergoki sendiri suaminya membonceng selingkuhannya sehingga hatinya tambah miris. Pasutri ini menikah pada 1998 dan memiliki dua anak, Dani, siswa kelas 3 SMP dan Fani, kelas 4 SD (dunduh dari www.surabaya.tribunnews.compada 22 Oktober 2014).

SIMPULAN

Sinetron CHSI merupakan visualisasi cerita dalam buku CHSI. CHSI berisi kehidupan para istri dalam mengarungi rumah tangga. Banyak ketidakadilan terhadap perempuan dalam cerita tersebut. Ketidakadilan yang diterima perempuan dalam cerita CHSI sebenarnya merupakan representasi ketidakadilan yang diterima perempuan dalam kehidupan nyata. Dengan kata lain, apa yang dituliskan Asma Nadia dalam

Page 11: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

CHSI relevan dengan kehidupan nyata. Melalui bentuk-bentuk ketidakadilan gender, CHSI akan dikaji untuk menemukan relevansinya dengan kehidupan nyata. Stereotip terhadap perempuan dalam sinetron CHSI terjadi pada tokoh Karin. Ia oleh Kakaknya sendiri dicap buruk sebagai perebut suami orang. Sedangkan dalam buku CHSI, anggapan negatif tersebut terdapat dalam Ternyata Aku yang Kedua. Tokoh aku oleh masyarakat diberi label ‘pengganggu rumah tangga orang’. Stereotipe ini relevan dengan kehidupan Jane Shalimar. Subordinasi yang terdapat dalam sinetron CHSI tergambar dalam kehidupan Anisa. Anisa diceritakan sebagai istri yang harus tunduk kepada suaminya, Rudolf. Sedangkan buku CHSI juga memuat tentang Lisa yang harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sendirian. Ketundukan istri pada suami juga terdapat dalam kehidupan nyata. Istri karena diperintah suami mau membawa sabu-sabu seharga Rp 1 Miliar. Selain bekerja di luar rumah, istri juga bekerja di dalam rumah. Hal in berlaku pada Hana. Ia harus membuatkan makanan untuk suami dan anaknya. Dalam buku CHSI, peran ganda istri dilakukan oleh tokoh aku dalam Sebab Aku Berhak Bahagia. Sepulang kerja ia masih harus mengajari anak pertamnya. Peran ganda seorang istri juga terdapat dalam kehidupan nyata. Ersa Mayori contohnya, selain menjadi presenter dan wirausahawan makanan, ia juga menjadi seorang ibu yang menyiapkan makanan untuk anak-anaknya. Kekerasan secara fisik dalam sinetron CHSI terjadi pada Anisa. Anisa selalu dipukuli suaminya ketika melakukan kesalahan meski kesalahannya sepele. Apa yang dialami Anisa juga terdapat dalam buku CHSI dalam bagian Kebanggan Seorang Istri. Si muslimah berjilbab selalu dipukuli suami bulenya. Kekerasan rumah tangga juga oleh Dewi yang dianiaya suaminya. Dalam sinetron CHSI, Hana mengetahui SMS mesra antara

Page 12: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

suaminya dengan Hellokitty. Tertekannya batin Hana karena perselingkuhan suaminya dapat dikategorikan sebagai kekerasan psikis. Hal senada juga ditemukan pada buku CHSI. Bedanya terletak pada nama kontak perempuan selingkuhannya, Spongebob. Kekerasan psikis juga ada kehidupan nyata seperti yang dialami Wiwit. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa cerita CHSI relevan dengan kehidupan nyata. Cerita CHSI merupakan cerita yang didasarkan kenyataan. Meski begitu, sinetron maupun buku CHSI lebih baik dibaca usia 16 tahun ke atas mengingat terdapat beberapa adegan kekerasan dan cacian yang tidak baik untuk anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014, “Ersa Mayori Selalu Menyiapkan Sendiri Makanan Kedua Buah Hatinya”, diunduh dari http://www.ayahbunda.co.id/ pada 22 Oktober 2014.

Junianto, Beno, 2014, “Gara-gara Ponsel, Suami Aniaya Istri di Depok”, diunduh dari http://m.news.viva.co.id/ pada 22 Oktober 2014.

Murniati, A. Nunuk P. 2004.Getar Gender: Buku Pertama. Magelang: Indonesia Tera.

Nadia, Asma. 2014. Catatan Hati Seorang Istri. Depok: Asma Nadia Publishing.

Putra, Rama Narada, 2012, “Jane Shalimar Pasrah Dicibir Perusak Rumah Tangga Orang”, diunduh dari http://celebrity.okezone.com/ pada 22 Oktober 2014.

Sekarningrum, Amba Dini, 2012, “Diperintah Suami, Istri Nekat Bawa Sabu Rp1 Miliar”, diunduh dari http://news.okezone.com/ pada 22 Oktober 2014.

Page 13: Ketidakadilan Gender Dalam Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia

Sugihastuti dan Suharo. 2013. Kritik Sastra Femini: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widyawati, Sylvianita, 2014, “Istri Bakar Suami Karena Sering Selingkuh”, dunduh dari http://surabaya.tribunnews.com/ pada 22 Oktober 2014.