keterangan - vocaedumidwifery4.files.wordpress.com...... (bahasa inggris). ... file dalam cd:...

11

Upload: dothien

Post on 09-May-2018

236 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Keterangan:

1. Poster penelitian

a. Merupakan ringkasan hasil penelitian yang telah dicetak warna disertai gambar

pendukung

b. Dicetak dengan kertas poster, ukuran kertas A3

c. Isi poster meliputi: judul, penulis, latar belakang, tujuan, metode, hasil, simpulan

2. Penulisan intisari/abstrak. File ini terdiri dari 2 halaman, halaman 1 merupakan

intisari (bahasa Indonesia) dan halaman 2 merupakan abstrak (bahasa Inggris).

Dokumen disertakan footnote pada kiri bawah halaman dengan label: Prodi D-IV

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta, contoh terlampir. Sistematika

penulisan:

a. Judul dan penulis

b. Latar belakang dan tujuan

c. Metode

d. Hasil

e. Simpulan

f. Kata kunci

3. Penulisan artikel penelitian. File ini merupakan ringkasan penulisan tugas akhir

(skripsi), ukuran kertas A4 yang dijadikan 2 kolom. Dokumen disertakan footnote

pada kiri bawah halaman dengan label: Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Surakarta, contoh terlampir. Sistematika penulisan:

a. Judul dan penulis

b. Intisari/abstrak (latar belakang-tujuan, metode, hasil, simpulan)

c. Pendahuluan (latar belakang dan tujuan)

d. Metode

e. Hasil Penelitian

f. Pembahasan

g. Simpulan

h. Daftar pustaka.

4. Semua dokumen/file ditulis menggunakan huruf standar (Times New Roman atau

Arial), ukuran huruf proporsional.

5. File dalam CD: buatlah label (identitas) pada bagian luar CD, terdiri atas: judul

penelitian, nama, NIM, dan nama institusi).

6. Mengirim ke E-Mail:

a. Kirim ke alamat: [email protected]

b. Pada subjek/judul E-Mail, tulis: kelas, 3 digit NIM terakhir, dan nama lengkap.

Contoh subjek/judul E-Mail:

A015GitaKostania

c. Lampirkan file yang telah dijadikan 1 folder dan sudah dikompres ke menu

Attachment file.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM MANAJEMEN AKTIF KALA III

DI AKADEMI KEBIDANAN GRAHA MANDIRI CILACAP

INTISARI

Mona Setiana Dewi¹, H.Paryono², Gita Kostania³

Latar Belakang: Upaya meningkatkan mutu pendidikan hendaknya diimbangi dengan peningkatan

pembelajaran. Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi pembelajaran yaitu motivasi belajar,

motivasi belajar dibutuhkan dalam proses belajar individu untuk menentukan kualitas hasil belajar.

Rendahnya motivasi belajar kerap dituding sebagai penyebab dari rendahnya kualitas lulusan

sebuah perguruan tinggi. Motivasilah yang mendorong mahasiswa ingin melakukan kegiatan

belajar.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran praktikum

Manajemen Aktif Kala III, mengetahui hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran praktikum

laboratorium Manajemen Aktif Kala III, mengetahui hubungan motivasi belajar terhadap

pencapaian hasil belajar pada praktikum Manajemen Aktif Kala III, mengetahui besar pengaruh

motivasi belajar terhadap pencapaian hasil belajar pada praktikum Manajemen Aktif Kala III di

Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap.

Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan bentuk

desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling,

diperoleh jumlah sampel 46 responden mahasiswa III jurusan kebidanan tahun akademik 2013/2014

di Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap. Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik

parametris product moment dengan taraf signifikasi 0,05.

Hasil Penelitian:Motivasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

tergolong sedang dengan nilai mean sebesar 77.79, pencapaian hasil belajar praktikum Manajemen

Aktif Kala III dengan rata-rata hasil belajar sebesar 79.51, hubungan motivasi belajar terhadap

pencapaian hasil belajar praktikum Manajemen Aktif Kala III memiliki hubungan kuat dengan nilai

r hitung 0.801 dan signifikan dengan (ρ<0.05), besar pengaruh motivasi belajar terhadap pencapaian

hasil belajar Manajemen Aktif Kala III sebesar 64,16%.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

pencapaian hasil belajar Manajemen Aktif Kala III di Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap.

Kata kunci : Motivasi belajar, hasil belajar, praktikum Manajemen Aktif Kala III

¹ Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

² Pembibing I

Contoh Intisari

³ Pembimbing II

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 1 of 2

Berikan Foot Note dan halaman

Intisari dan Abstrak menjadi 2 halaman

Background: Efforts to improve the quality of education should be coupled with an increase in

learning. In general, the factors that affect learning, namely learning motivation, learning

motivation in the learning process of individuals needed to determine the quality of learning

outcomes. The low learning motivation is often blamed as the cause of the poor quality of college

graduates . Encourage students who wish to undertake activities to encourage learning .

Objective: To determine student learning motivation in the learning laboratorium active

management on third stage of labor, knowing the results of student learning in the learning

laboratorium practicum active management on third stage of labor, determine the relationship of

motivation toward achievement of learning outcomes in the practicum Active management of the

third stage, knowing the influence of motivation toward achievement of learning outcomes in the

practicum active management on third stage of labor in Academy Midwifery Graha Mandiri

Cilacap .

Methods: This type of research is a quantitative correlation with cross-sectional shape of the

design. The sampling technique used was cluster sampling, the number of samples obtained 46

student respondents III obstetrics department academic year 2013/2014 at the Academy of

Midwifery Graha Mandiri Cilacap . Data analysis technique used is the product moment parametric

statistics with significance level of 0.05 .

Results: Motivation Midwifery Academy students learn Graha Mandiri Cilacap classified as

moderate with a mean of 77.79, the achievement of learning outcomes Kala practicum Active

Management III with an average of 79.51 learning outcomes , learning motivation relation to the

achievement of learning outcomes practicum Active management of the third stage has a

relationship strong with r values calculated with 0.801 and significant (ρ>0.05), the influence of

motivation toward achievement of learning outcomes Active management of the third stage of

64.16 % .

Conclusion: There is a strong and significant correlation between motivation toward achievement

of learning outcomes Active Management of third stage labor in Midwifery Graha Mandiri

Cilacap.

Keywords : Motivation of learning , Learning outcomes , Active Management on third stageof

labor

¹Surakarta Ministry Health Polytechnic Student Department of Midwifery

²Instructure I

³Instructure II

CORELATION OF LEARNING MOTIVATION FOR ACHIEVEMENTS

STUDENT LEARNING OUTCOMES IN PRACTICUM LEARNING

ACTIVE MANAGEMENT ON THIRD STAGE OF LABOR IN

MIDWIFERY ACADEMY GRAHA MANDIRI CILACAP

ABSTRACT

Mona Setiana Dewi1 , H.Paryono

2 , Gita Kostania

3

Contoh Abstract

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 2 of 2

Berikan Foot Note dan halaman

Intisari dan Abstrak menjadi 2 halaman

Contoh Poster Penelitian

ARTIKEL PENELITIAN

Perbedaan Metode Pembelajaran Jigsaw dan Ceramah terhadap Hasil Belajar

Keterampilan Dasar Kebidanan

di Poltekkes Surakarta

Elwitri Silvia1)

Supiati2)

Kuswati3)

1) Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

2) Pembimbing I, Dosen Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

3) Pembimbing II, Dosen Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Intisari

Latar Belakang: Berdasarkan data bagian Administrasi Akademik Poltekkes Surakarta, 17%

mahasiswa tingkat I Tahun Ajaran 2012/2013 mendapat nilai teori KDK dibawah 68. Salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode pembelajaran. Selama ini metode

pembelajaran yang sering digunakan adalah metode pembelajaran ceramah. Metode pembelajaran

jigsaw merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar

mahasiswa.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan

ceramah terhadap hasil belajar KDK.

Metode: Jenis penelitian adalah quasy experiment dengan perluasan dari design pretest-posttest

with control group. Sampel penelitian sebanyak 75 mahasiswa dari populasi penelitian yaitu seluruh

mahasiswa semester I Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Surakarta. Teknik pengambilan sampel

adalah cluster sampling

Hasil: Berdasarkan pengujian pair t-test pada metode pembelajaran jigsaw dan ceramah didapatkan

hasil p<0,05 (p=0,00) yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar KDK materi prinsip pencegahan

infeksi sebelum dan sesudah metode pembelajaran jigsaw dan ceramah. Pengujian Unpair t-test

didapatkan hasil p<0,05 (p=0,00) yang berarti terdapat perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan

ceramah terhadap hasil belajar KDK materi prinsip pencegahan infeksi.

Kesimpulan: Terdapat perbedaan metode pembelajaran Jigsaw dan Ceramah terhadap hasil belajar

KDK materi prinsip pencegahan infeksi di Poltekkes Surakarta. Metode pembelajaran jigsaw

memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Jigsaw, Metode Pembelajaran Ceramah, Hasil Belajar

Contoh Artikel Penelitian

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 1 of 6

Berikan Foot Note dan halaman, apabila mencukupi,

Pendahuluan dapat diletakkan pada halaman yang

sama dengan intisari.

Pendahuluan Menurut IBI dan Asosiasi Institusi

Pendidikan Kebidanan (2012)

perkembangan situasi global

menyebabkan peningkatan kebutuhan

dan kompleksitas permasalahan

termasuk kesehatan ibu dan anak

sehingga diperlukan suatu penataan

sistem pendidikan kebidanan agar

memberi arah pada pendidikan

kebidanan yang berkualitas. Dalam

rangka mencetak lulusan yang

berkualitas maka mahasiswa harus

dibekali matakuliah dasar salah satunya

adalah Keterampilan Dasar Kebidanan

(KDK) yang harus dilakukan secara

optimal untuk menghasilkan hasil

belajar yang maksimal. Menurut

Djamarah (2009), salah satu faktor

yang mempengaruhi hasil belajar

adalah metode pembelajaran.

Menurut data bagian Administrasi

Akademik (ADAK) Poltekkes

Suarakrat bahwa pada tahun ajaran

2012-2013 terdapat 20 dari 118

mahasiswa yang mendapat nilai teori

KDK dibawah 68. Berdasarkan studi

pendahuluan pada 8 mahasiswa

menyatakan bahwa metode

pembelajaran yang sering digunakan

adalah metode ceramah dan diskusi.

Lima diantaranya mengatakan lebih

menyukai metode diskusi, namun susah

terjadi kerjasama yang baik. Metode

pembelajaran jigsaw adalah salah satu

pembelajaran kooperatif yang dapat

menciptakan kerjasama yang baik antar

mahasiswa. Hal inilah yang mendorong

peneliti melakukan penelitian tentang

perbedaan metode pembelajaran jigsaw

dan ceramah terhadap hasil belajar

KDK di Poltekkes Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan metode

pembelajaran jigsaw dan ceramah

terhadap hasil belajar KDK.

Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy

eksperimental dengan perluasan dari

desain pretest-posttest with control

group yaitu dengan melihat

peningkatan hasil belajar sebelum dan

sesudah metode pembelajaran jigsaw

dan ceramah.

Penelitian ini dilakukan di Prodi

DIII Kebidanan Poltekkes Surakarta

mulai dari Agustus 2013 s/d Januari

2014. Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh mahasiswa semester I

Prodi DIII Kebidanan Poltekkes

Surakarta yang terdiri dari 3 kelas (115

mahasiswa). Pengambilan sampel

secara cluster sampling. Penentuan

kelas yang dijadikan sampel penelitian

dilakukan secara acak (simple random

sampling) karena ketiga kelas

mempunyai komposisi yang sama dari

segi kognitifnya. Setelah dilakukan

acak, maka tercabut kelas A dan C

sebagai sampel penelitian.

Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan salah satu materi KDK

yaitu prinsip pencegahan infeksi.

Instrument penelitian adalah berupa

test formatif tertulis dalam bentuk

pilihan ganda berjumlah 18 butir soal.

Pengumpulan data dilakukan oleh

peneliti pada tanggal 16 Oktober 2013

(Kelas A dengan metode jigsaw) dan

17 Oktober 2013 (Kelas C dengan

metode ceramah)

Analisa data pada penelitian ini

menggunakan statistik parametrik yaitu

pengujian pair t-test dan unpair t-test.

Pengujian dilakukan dengan bantuan

program komputer SPSS 16.0 for

windows

Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk

mengetahui distribusi frekuensi,

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 2 of 6

tendency central dan variasi data

hasil belajar baik pada metode

pembelajaran jigsaw maupun

ceramah.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi

Peningkatan Pretest-Posttest

KDK Metode Pembelajaran Jigsaw No Nilai f %

1 5,56 3 7,5

2 16,67 2 5,0

3 22,22 3 7,5

4 27,78 9 22,5

5 33,33 7 17,5

6 38,89 4 10,0

7 44,44 7 17,5

8 50,00 4 10,0

9 55,56 1 2,5

TOTAL 40 100

Tabel 2. Distribusi Frekuensi

Peningkatan Pretest-Posttest

KDK Metode Pembelajaran

Ceramah No Nilai f %

1 0,00 1 2,9

2 5,56 3 8,6

3 11,11 5 14,3

4 16,67 5 14,3

5 22,22 12 34,3

6 27,78 2 5,7

7 33,33 3 8,6

8 38,89 3 8,6

9 50,00 1 2,9

TOTAL 40 100

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2

dapat diketahui bahwa terdapat 9

mahasiswa yang mendapatkan nilai

peningkatan pretest-posttest sebesar

27,78 sementara pada metode

ceramah terdapat 12 mahasiswa

yang mendapat nilai peningkatan

pretest-posttest sebesar 22,22

Berdasarkan hasil analisis univariat

didapatkan hasil bahwa rata-rata

pretest pada metode jigsaw dan

ceramah hampir sama yaitu 45,27

dan 45,39, sementara rata-rata

peningkatan pretest-posttest metode

jigsaw lebih tinggi daripada metode

ceramah yaitu 33,05>21,26.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan menggunakan

teknik one sample kolmogrov

smirnov dengan hasil didapatkan

bahwa nilai Asymp Sig semua data

lebih besar 0,05 sehingga dapat

disimpulkan data berdistribusi

normal.

3. Analisis Bivariat

Berdasarkan hasil uji normalitas,

maka analisis bivariat menggunakan

statistik parametrik dengan hasil

sebagai berikut :

Tabel 3. Uji Pair t-test Metode Pembelajaran Jigsaw

Paired Samples Test

-33,0556 12,51463 1,97874 -37,0579 -29,0532 -16,705 39 ,000PRETEST JIGSAW -

POSTTEST JIGSAW

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 3 of 6

Berdasarkan tabel 3 dapat

diketahui bahwa nilai p<0,05

(0,000<0,05) sehingga dapat

disimpulkan terdapat perbedaan

hasil belajar sebelum dan sesudah

metode pembelajaran jigsaw

Tabel 4. Uji Pair t-test Metode Pembelajaran Ceramah

Paired Samples Test

-21,2698 10,98670 1,85709 -25,0439 -17,4958 -11,453 34 ,000PRETEST CERAMAH -

POSTTEST CERAMAH

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Berdasarkan tabel 4 dapat

diketahui bahwa nilai p<0,05

(0,000<0,05) sehingga dapat

disimpulkan terdapat perbedaan

hasil belajar sebelum dan sesudah

metode pembelajaran ceramah

Tabel 5. Uji Unpair t-test

Independent Samples Test

,893 ,348 4,305 73 ,000 11,7857 2,73755 6,32978 17,24165

4,343 72,998 ,000 11,7857 2,71370 6,37731 17,19412

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

PENINGKATAN SKOR

JIGSAW DAN CERAMAH

F Sig.

Levene's Test for

Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Berdasarkan tabel 5 dapat

diketahui bahwa nilai p<0,05

(0,000<0,05) sehingga dapat

disimpulkan terdapat perbedaan

metode pembelajaran jigsaw dan

ceramah terhadap hasil belajar

KDK

Pembahasan Berdasarkan hasil analisis

univariat didapatkan bahwa rata-rata

pretest dengan metode jigsaw dan

ceramah hampir sama yaitu 45,27 dan

45,39. Hal ini menunjukkan

kemamapuan awal mahasiswa relatif

sama sehingga perbedaan posttest dapat

disebut sebagai pengaruh dari

intervensi yang diberikan. Rata-rata

posttest setelah mendapatkan metode

pembelajaran jigsaw adalah 78,83

sementara setelah mendapatkan

ceramah adalah 66,66 sehingga dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar

dengan metode jigsaw lebih baik

daripada dengan metode ceramah.

Hal ini didukung oleh teori

Rusman (2012) yang menyatakan

bahwa dalam pembelajaran kooperatif

model jigsaw memperoleh prestasi

lebih baik. Menurut Hamdani (2011),

metode pembelajaran jigsaw

meningkatkan rasa tanggungjawab

siswa secara mandiri, dituntut memiliki

rasa saling kebergantungan positif

sehingga terjadi hubungan timbal balik

antar peserta didik yang dapat

meningkatkan hasil belajar. Berbeda

halnya dengan metode pembelajaran

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 4 of 6

ceramah yang hanya mempergunakan

alat komunikasi lisan antara guru

dengan peserta didik sehingga kurang

memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengemukakan

pendapat dan berdiskusi. Hal ini

mengakibatkan proses penyerapan

pengetahuan kurang tajam.

Menurut Rusman (2012),

pembelajaran jigsaw merupakan variasi

dari pembelajaran kooperatif dengan

tidak mengubah prinsip dasarnya

sehingga hasil penelitian ini relevan

dengan penelitian oleh Ni Ketut

Sumarni (2011) bahwa hasil belajar

IPA pada siswa yang mengikuti model

pembelajaran kooperatif tipe STAD

lebih tinggi daripada hasil belajar siswa

yang mengikuti pembelajaran

konvensional.

Berdasarkan hasil uji unpair t-test

didapatkan hasil bahwa p<0,05

(0,000<0,05) sehingga disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan metode

pembelajaran jigsaw dan ceramah

terhadap hasil belajar KDK. Rata-rata

peningkatan skor dengan metode

jigsaw adalah 33,05 sementara pada

metode ceramah adalah 21,26. Hal ini

berarti metode pembelajaran jigsaw

memberikan hasil belajar lebih baik

daripada metode pembelajaran

ceramah.

Penelitian ini telah dilakukan

secara maksimal untuk mendapatkan

hasil yang optimal, namun peneliti

menyadari masih terdapat beberapa

kelemahan dan keterbatasan penelitian

yaitu hanya dibatasi pada matakuliah

KDK materi prinsip pencegahan infeksi

sehingga kesimpulan hanya dapat

diambil berdasarkan hasil belajar pada

materi tersebut.

Pada penelitian ini hasil belajar

pada metode jigsaw memang lebih baik

daripada metode ceramah, namun pada

pelaksanaannya metode jigsaw

membutuhkan waktu lebih lama. Hal

ini sesuai dengan teori yang dinyatakan

oleh Ibrahim dalam Majid (2012)

bahwa model cooperative learning tipe

jigsaw membutuhkan waktu yang

cukup lama.

Berdasarkan studi pendahuluan,

bahwa metode pembelajaran yang

sering digunakan adalah metode

ceramah dan diskusi dan dapat

disimpulkan bahwa metode jigsaw

adalah suatu hal yang baru bagi

mahasiswa sehingga proses

pembelajaran dengan menggunakan

kelompok kecil dan spesifikasi tugas

ini belum maksimal.

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

metode pembelajaran jigsaw dan

ceramah terhadap hasil belajar KDK

materi prinsip pencegahan infeksi.

Metode pembelajaran jigsaw

memberikan hasil belajar lebih baik

daripada metode pembelajaran ceramah

sehingga diharapkan kepada pihak

institusi pendidikan yaitu dosen agar

menerapkan metode pembelajaran yang

inovatif seperti metode pembelajaran

jigsaw agar mahasiswa dapat

memaksimalkan potensi yang

dimilikinya sehingga meningkatkan

hasil belajar mahasiswa. Selain itu,

diharapkan kepada peneliti selanjutnya

untuk meneliti dengan membandingkan

dua atau lebih metode pembelajaran

kooperatif lainnya sehingga dapat

diketahui metode pembelajaran

kooperatif yang lebih efektif.

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 5 of 6

Daftar Pustaka

Ambarwati, Eny Retna dan Sunarsih,

Tri. 2009. KDPK Kebidanan

Teori & Aplikasi .Nuha

Medika. Jogjakarta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Rineka Cipta.

Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain,

Aswan. 2010. Strategi

Belajar Mengajar. Rineka

Cipta. Jakarta

Enggen, P. & Kauchak, D. 2012.

Strategi dan Model

Pembelajaran Mengajarkan

Konten dan Keterampilan

Berpikir. Indeks. Jakarta

Hamdani. 2011. Strategi Belajar

Mengajar. Pustaka Setia.

Bandung

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010.

Metode Penelitian Kebidanan

Teknik Analisis Data.

Salemba Medika. Jakarta

Indonesia. Ikatan Bidan Indonesia

dan Asosiasi Institusi

Pendidikan Kebidanan

Indonesia. 2012. Naskah

Akademik Sistem Pendidikan

Kebidanan Di Indonesia,

Jakarta [Online]. Dari:

www.hepq.dikti.go.id

Indonesia. Departemen Kesehatan

RI. 2004. Panduan

Pencegahan Infeksi untuk

Fasilitas Pelayanan

Kesehatan dengan Sumber

Daya Terbatas. Yayasan Bina

Pustaka Sarwono

Prawirahardjo. Jakarta

Kustiyati, Sri. 2006. Perbedaan

Motivasi Belajar Mahasiswa

Terhadap Mata Kuliah Askeb

IV Antara Yang Diajar

Dengan Metode Jigsaw dan

Carrousel Di STIKES

‘Aisyiyah Surakarta,

[Skripsi]. Program Studi D IV

Kebidanan Fakultas

Kedokteran Universitas

Sebelas Maret, Surakarta

Majid, Abdul. 2013. Strategi

Pembelajaran. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung

Mujahidah, Khansa. 2012.

Keterampilan Dasar Praktik

Klinik Kebidanan. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta

Nasir, A., Muhith, A., Ideputri, M. E.

2011. Buku Ajar Metodologi

Penelitian Kesehatan. Nuha

Medika. Yogyakarta

Notoatmodjo. Soekidjo. 2010.

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil

Belajar. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta

Riyanto, Agus. 2011. Pengolahan

dan Analisis Data Kesehatan.

Nuha Medika. Yogyakarta

Rochimah. et al. 2011. Keterampilan

Dasar Praktik Klinik

(KDPK). Trans Info Media.

Jakarta

Rusman, 2012. Model-model

Pembelajaran

Mengembangkan

Profesionalisme Guru.

RajaGrafindo Persada.

Jakarta

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan

Makna Pembelajaran.

Alfabeta. Bandung

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi

Pembelajaran Berorientasi

Proses Pendidikan. Kencana.

Jakarta

Setiawan, Ari dan Saryono. 2010.

Metodologi Penelitian

Kebidanan DIII, DIV, S1, dan

S2. Nuha Medika.

Yogyakarta

Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative

Learning Teori, Riset dan

Praktik. Nusa Media.

Bandung

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian

Hasil Proses Balajar

Mengajar. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk

Penelitian. Alfabeta.

Bandung

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta Page 6 of 6