ketahanan nasional

42
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA A. LATAR BELAKANG Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti : Agresi Militer Belanda. Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain- lain. Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia. Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi

Upload: laila-nur-hidayah

Post on 26-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

A. LATAR BELAKANG

Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman  baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti :

Agresi Militer Belanda.

Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.

Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia.

Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan (AGHT).

Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.

Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.

Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh :

Pancasila sebagai landasan idiil.

UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.

Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.

B. POKOK POKOK PIKIRAN 

Manusia Berbudaya.

Sebagai salah satu makhluk Tuhan, dikatakan manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, karena, mempunyai naluri, kemampuan berfikir, mempunyai akal dan keterampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup baik materil dan spirituil.

Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan :

Tuhan = Dinamakan Agama.

Cita-cita = Dinamakan Idiologi.

Kekuasaan/kekuatan = Dinamakan Politik.

Pemenuhan Kebutuhan = Dinamakan Ekonomi.

Manusia = Dinamakan Sosial.

Rasa Keindahan = Dinamakan Seni/Budaya.

Pemanfaatan Alam = Dinamakan IPTEK.

Rasa Alam = Dinamakan Pertahanan dan Keamanan.

Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa Dan Idiologi Negara.

Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional karena :

Suatu organisasi apapun bentuknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal maupun eksternal, demikian pula negara.

Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional karena :

Seperti dalam tujuan nasional pasti akan ada masalah yang dihadapi demikian pula pada falsafa bangsa dan idiologi negara, dapat dibaca dalam Pembukaan UUD 1945 sbb :

Alinea I = Merdeka adalah hak semua bangsa, penjajahan bertentangan dengan Hak Asasi Manusian (HAM).

Alinea II = Adanya masa depan yang harus diraih (Cita-Cita).

Alinea III = Bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Tuhan (Merupakan Dorongan Spirituil)

Alinea IV = Mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia dalam wadah NKRI.

C. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA.

Ketahanan Nasional Indonesia Adalah :

Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan megatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan

kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapi tujuan nasionalnya.

Dalam Pengertian Tersebut

Ketahanan nasional adalah konsisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan, dengan pembinaan sejak dini, sinergik dan kontinue, secara pribadi, keluarga, daerah dan nasional.

Dengan Bermodalkan 

Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, berdasarkan pemikiran geostrategis berupa : konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia.

Konsepsi tersebut dinamakan

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

D. PENGERTIAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia Adalah :

Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan peyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, seeasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berdasarkan pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

Dengan Kata Lain:

Konsepsi Ketahanan Nasional Merupakan :

Pedoman (sarana) unuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatang nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

Kesejahteraab Digambarkan Sebagai:

Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilaiNasionalnya demi kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.

Keamanan Digambarkan Sebagai:

Kemampuan bangsa dalam melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancamanbaik dari dalam maupun dari luar bnegeri.

E. HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL & KONSEPSI KETAHANAN  NASIONAL INDONESIA 

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia Adalah:

Keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasionalnya.

Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia Adalah:

Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraabb dan keamanan secara seimbang, serasim selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

F. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Asas Kesejahteraan Dan Keamanan.

Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan yang mendasarkan dan esensial bagi manusia, sehingga ini merupan asas dalam system Ketahanan Nasional Indonesia sebab tanpa kesejahteraan dan keamanan kehidupan

nasional tidak dapat berlangsung (merupakan nilai intrinsik).Realisasinya, baik kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada. berdampingan dalam kondisi apapun.Dalan kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolak ukur Ketahanan Nasional.

2. Asas Komprehensif Atau Menyeluruh Terpadu.

Perwujudannya dalam persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh terpadu (Konprehensif Integral).

3. Asas Mawas Ke Dalam Dan Ke Luar.

Ke Dalam Mawas.

Tujuan : Menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri, berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan derajad kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh (Bukan berati Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme yang sempit).

Mawas Ke Luar.

Tujuan : Dapat mengantipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.Untuk dapan menjamin kepentingan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional agar dapat memberikan dampak keluar dalam bentuk : Daya Tangkal dan Daya Tawar.

Namun interaksi dengan pihaklain dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan tetap diutamakan.

F. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Mandiri, Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integrasi dan kepribadian bangsa.

Dinamis, Ketahanan Nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkatkan maupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta konsi lingkungan strategisnya.

Wibawa, Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negar Indonesia.

Konsultasi Dan Kerjasama, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan norma dan kepribadian bangsa.

Kesimpulan ; Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisii keuletan dan ketanguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Juga secara langsung

ataupun tidak secara langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang didasari oleh landasan idiil pancasila. Ketahanan Nasional adalah kondisi nasional harus diwujudkan dan harus dibina secara terus menerus dan sinergi mulai dari pribadi hingga nasional. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelengaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang.Sifat ketahanan nasional Indonesia diantaranya : Mandiri, Dinamis, Wibawa, dan Konsultasi dan Kerjasama.Pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, terdiri atas : Pengarus aspei idiologi, Pengaruh aspek politik, Pengaruh aspek ekonomi, Pengaruh aspek sosial budaya, dan pengaruh aspek ketahanan dan keamanan.

 

 

Sumber ; http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/information-system-s1-1/pendidikan-kewarganegaraan/ketahanan-nasional-bagian-1/view

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam paper ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya :

1. Bagaimana ancaman bagi negara Indonesia ?

2. Apa saja asas-asas ketahanan nasional ?

3. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional ?

4. Bagaiman kedudukan dan fungsi ketahanan nasional ?

5. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri

Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya tekad bersama-sama

menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi dinegara ini.

2.2 Asas – Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

a) . Asas kesejahtraan dan keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.

b). Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.

c). Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

2.3 Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini :

Ø Mandiri

Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain

Ø Dinamis

Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.

Ø Wibawa

Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.

Ø Konsultasi dan kerjasama

Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

2.4 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

a). Kedudukan :

ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

b). Fungsi :

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

2.5 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

Ø Ketangguhan

Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.

Ø Keuletan

Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

Ø Identitas

Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.

Ø Integritas

Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

Ø Ancaman

Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.

Ø Hambatan dan gangguan

Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

http://emperordeva.wordpress.com/about/ketahanan-nasional/

MEMPERKOKOH KETAHANAN NASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI

A.PENDAHULUAN

Latar Belakang Ketahanan Nasional dalam Era Globalisasi

Kehidupan bangsa Indonesia di Era Globalisasi, di tandai oleh era

perdagangan bebas, dimana produk dari suatu negara dengan

bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain.

Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara

untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk

industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan

itu. Ditengah-tengah usaha itu untuk memperbaiki perekonomian,

bangsa Indonesia juga ditantang untuk berjuang menempatkan

bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu

kita sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu memiliki

rasa bangga terhadap produk dalam negeri. Kita harus sadar dan

bangga bahwa produksi dalam negeri tidak kalah dengan

produksi luar negeri.

Di era globalisasi ini persaingan begitu ketat dan tajam pada

semua aspek kehidupan. Dibidang ideologi, kehancuran

komunisme di Eropa Timur memungkinkan liberalisme –

kapitalisme mendominasi dunia. Di bidang politik, pengaruh

negara-negara besar sulit di elakan. Dibidang ekonomi,

perdagangan bebas menyebabkan produksi lokal terpental. Di

bidang sosial budaya, pola hidup dan budaya hedonistic (maunya

enak, senang saja) mewarnai semua lapisan dan lingkungan

masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan keamanan

penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan

keamanan melainkan cenderung sebagai ancaman.

Dalam kondisi seperti itu, maka hanya orang, masyarakat bangsa

dan negara yang memiliki kualitas sajalah yang berpeluang

memenangkan persaingan tersebut dan kunci untuk mencapai itu

adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan di dukung

oleh teguhnya pendirian, loyal pada bangsa dan negara. Terikat

pada tekad, cinta pada tugas, dan semua itu dilakukan sebagai

wujud cinta pada tanah air.

B.PEMBAHASAN

Upaya Pemerintah menghadapi Era Globalisasi dan

perkembangan IPTEK

Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan IPTEK,

pemerintah menetapkan beberapa kebijakan seperti termuat

dalam GBHN sebagai berikut :

Bidang Ekonomi

Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi tantangan

globalisasi disebutkan sebagai berikut :

• Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai

kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif

berdasarkan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan

agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah

terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan,

pertambangan, pariwisata, serta industri kecil serta kerajinan

rakyat.

• Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi

dalam rangka meningkatkan Persaingan global dengan membuka

aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan

berusaha bagi segenap rakyat, dan seluruh daerah melalui

keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan sumber

daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan

diskriminatif dan hambatan.

Bidang Politik

Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi tantangan

globalisasi disebutkan sebagai berikut :

• Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif

dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan

pada solidaritas antar negara berkembang mendukung

perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan

dalam segala bentuk, serta kerja sama internasional bagi

kesejahteraan rakyat.

• Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk

menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong

pemberlakuan AFTA, AFEC dan WTO.

• Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan

prasarana penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka

memperjuangkan kepentingan Nasional di Forum Internasional.

Bidang Agama

Kebijakan bidang Agama dalam upaya menghadapi tantangan

globalisasi disebutkan sebagai berikut :

• Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui

penyempurnaan sistem pendidikan agama, sehingga lebih

terpadu dan integral dengan sistem pendidikan nasional dengan

didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

• Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan

dalam ikut mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam

semua aspek kehidupan untuk memperkokoh jati diri dan

kepribadian bangsa, serta memperkuat kerukunan hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bidang Pendidikan

Kebijakan bidang Pendidikan dalam upaya menghadapi

tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK antara lain :

• Meningkatkan kemampuan akademik dan kesejahteraan tenaga

kependidikan sebagai tenaga kependidikan sebagai tenaga

pendidikan mampu berfungsi secara optimal terutama dalam

peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat

mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga pendidikan.

• Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang

diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk

memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam

menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni.

Bidang Sosial Budaya

Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya menghadapi

tantangan globalisasi dan perkembangan IPTEK sebagai berikut :

• Mengembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa

Indonesia yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa,

budaya nasional yang mengandung nilai-nilai universal, termasuk

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka

mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan

berbangsa dan bernegara.

• Memberantas secara sistematis perdagangan dan

penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang dengan

memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen,

pengedar dan pemakai.

• Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif,

terutama bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obatan

terlarang dan narkotika lainnya melalui gerakan pemberantasan

dan peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya

penyalahgunaan narkotika.

Membangun Masyarakat Indonesia Modern Sesuai Budaya

Bangsa

Kemerdekaan memberikan kesempatan kepada bangsa kita

untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu membangun manusia

Indonesia seutuhnya. Dengan berpedoman pada Pancasila,

bangsa Indonesia membangun masyarakat Indonesia modern

sesuai budaya bangsa.

Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis,

berkeadilan, berdaya asing, maju dan sejahtera, dalam wadah

negara kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia

Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, Bertakwa, cinta tanah

air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai IPTEK serta

berdisiplin.

Dalam visi GBHN 1999 menunjukkan bahwa nilai-nilai

kemanusiaan menjadi ukuran segala upaya pemodernan

masyarakat. Keberhasilan pembangunan senantiasa harus dinilai

berdasarkan kenyataan sejauh mana proses dan juga hasil-hasil

pembangunan telah mengangkat martabat manusia Indonesia.

Martabat manusia hendaklah menjadi ukuran terhadap

keberhasilan gerak pembangunan, namun ironisnya kadang-

kadang atas nama modernitas pembangunan tidak jarang justru

diwarnai dengan tindakan-tindakan yang tidak memanusiakan

manusia, misalnya :

• Perlakuan sewenang-wenang terhadap buruh dan rakyat kecil

• Penggusuran permukiman penduduk secara paksa demi

mendirikan bangunan prestisius.

• Tindak kekerasan

• Pencemaran lingkungan

• Penyelewengan pemanfaatan teknologi

• Upaya mendorong masyarakat bersikap materialistik dan

hedonistic melalui berbagai iklim

Itulah kenyataan yang sebenarnya, terwujudnya masyarakat

Indonesia yang modern dan manusiawi harus terus

diperjuangkan. Dengan berbekal kemampuan IPTEK yang

tangguh serta wawasan kemanusiaan yang luas kita siap

menapaki era globalisasi dan kemajuan IPTEK menuju

masyarakat Indonesia yang manusiawi.

Kehidupan yang Diharapkan dalam Pembangunan di Era

Globalisasi

Kehidupan yang diharapkan dalam Era Globalisasi

Ketika pembangunan kita memasuki era globalisasi diperkirakan

kita hidup dalam suasana penuh persaingan, perdagangan

bebas, dan hubungan antar bangsa yang semakin terbuka. Untuk

itu diperlukan persiapan yang matang dan memadai. Dengan

demikian, gambaran kehidupan yang sesuai dengan era itu

antara lain sebagai berikut :

• Kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, antara lain tercermin

dari kemampuan profesionalismenya untuk memenuhi kebutuhan

pembangunan.

• Semakin handalnya sumber pembiayaan pembangunan yang

berasal dari dalam negeri yang berarti semakin kecil

ketergantungan pada sumber pembiayaan dari luar negeri.

• Kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan yang paling

pokok agar tidak menimbulkan berbagai keraguan.

• Ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki daya saing

tinggi.

• Etos kerja dan disiplin masyarakat yang tinggi.

Selain itu, perlu diperhatikan juga situasi internasional. Baik

situasi politik, ekonomi, maupun keamanan. Karena hal itu akan

dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik

langsung ataupun tidak langsung. Dan pada akhirnya akan dapat

mengganggu tercapainya sasaran pembangunan nasional.

Tatanan Kehidupan Abad Teknologi Canggih yang Berdasarkan

Pancasila

Sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang

begitu cepat dan canggih hal itu memacu adanya perubahan di

berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang di sebabkan oleh

masuknya teknologi modern, dirasakan sebagai suatu hal yang

sangat cepat dan mendesak. Indonesia sebagai negara

berkembang sangat merasakan hal itu, dengan demikian.

Indonesia harus melakukan alih teknologi untuk mempertahankan

kehidupannya di tengah pergaulan dengan negara lain.

Proses alih teknologi itu bukan hanya langsung meniru dan

menerapkan hasil budaya bangsa asing. Akan tetapi bangsa

Indonesia harus bersikap terbuka dengan masuknya hasil budaya

bangsa asing tersebut. Karena apabila, tidak bersikap terbuka,

berarti bangsa Indonesia menutup diri dengan segala kemajuan

yang terjadi, dan dikhawatirkan bangsa Indonesia akan

ketinggalan dengan bangsa/ negara lain. Tentu saja, hal itu tidak

kita harapkan. Namun perlu di ingat dengan adanya proses alih

teknologi, kita harus menyiapkan segala kondisi fisik alamiah

maupun sosial. Hal itu dimaksudkan agar kita tidak kehilangan

kepribadian bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia patut

bersyukur karena mempunyai landasan kepribadian yang cukup

kuat, yaitu Pancasila.

Pentinya Pemantapan Rasa Kebangsaan dan Kebanggaan

Nasional Terhadap Kreasi dan Produksi dalam Negeri

Dengan belajar dari pengalaman bangsa lain, bangsa Indonesia

sejak dahulu telah mempunyai semangat kebangsaan dan

kebanggaan nasional yang tinggi. Namun untuk sekarang ini lebih

dikembangkan lagi dengan apa yang kemudian dikenal wawasan

kebangsaan. Inti dari konsep itu adalah loyalitas warga negara

terhadap bangsa dan negaranya. Bentuk loyalitas itu antara lain

sebagai berikut :

• Mengaku sebagai warga negara Indonesia. Hal itu berarti

mempunyai suatu kesadaran untuk mengakui sebagai pendukung

cita-cita dan tujuan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.

• Bangga sebagai bangsa Indonesia. Dengan memiliki rasa

bangga, maka akan timbul rasa cinta yang kemudian akan rela

berkorban demi kepentingan bangsa.

• Mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi kita sebagai

manusia tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, kita harus

mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi. Sikap dan perilaku

tersebut dapat diwujudkan dengan bekerja sama dan tolong

menolong terhadap orang lain.

Pengaruh Era Globalisasi dan Kemajuan Iptek dalam Penegakan

Nilai-Nilai Kemanusiaan

Pengaruh Era Globalisasi dan Kemajuan IPTEK

Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan IPTEK

menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat.

Kecenderungan ke arah globalisasi dan pemanfaatan IPTEK

akan terlindas oleh kemajuan bangsa-bangsa lain.

Berkat kemajuan IPTEK, kini kita begitu mudah berkomunikasi

dan berinteraksi dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses

akulturasi dan pengaruh nilai-nilai kebudayaan antar bangsa

secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi

nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran kita.

Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk

membuka diri terhadap tuntutan zaman, sekaligus waspada

terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang

sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap.

Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di dunia, maka

pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk

ke Indonesia. Akibatnya kalau kita tidak mempunyai ketahanan

mental, ideologi, dan kewaspadaan kita dapat menjadi korban

globalisasi dan pergaulan antar bangsa. Sadar akan besarnya

bahaya yang akan mengancam moralitas bangsa, pemerintah

mengambil langkah-langkah guna mempertahankan kepribadian

bangsa Indonesia kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian

yang berakar dan bersejarah dan kebudayaan Indonesia. Yaitu

kebudayaan yang menghargai keserasian dan keselarasan

sebagai nilai esensial.

Nilai-Nilai yang Dapat Merusak Kepribadian Bangsa

Adapun beberapa nilai-nilai yang tidak sesuai atau lebih – lebih

yang dapat merusak kepribadian bangsa yang harus kita tolak,

misalnya :

• Sekularisme, yaitu paham atau pandangan falsafah yang

berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran

agama.

• Individualisme, yaitu sikap yang mementingkan kepentingan

sendiri

• Hedonisme, yaitu paham yang melihat bahwa kesenangan atau

kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia

• Materialisme, yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan

mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Hubungan

batiniah tidak lagi menjadi bahan pertimbangan dalam hubungan

antar manusia

• Ekstremisme, yaitu pikiran atau tindakan seseorang yang

melampaui batas kebiasaan / norma-norma yang ada dan berlaku

di suatu tempat

• Chauvinisme, yaitu paham yang mengagung-agungkan bangsa

sendiri dan merendahkan bangsa lain

• Elitisme, yaitu sikap yang cenderung bergaya hidup berbeda

dengan rakyat kebanyakan

• Konsumenisme, yaitu paham atau gaya hidup menganggap

barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan

• Diskriminatif, yaitu sifat seseorang yang suka membeda-

bedakan antar yang satu dengan lainnya

• Glamoristik, yaitu sikap atau gaya hidup suka menonjolkan

kemewahan

Asas – Asas Ketahanan Nasional dan Sifat Ketahanan Nasional

Asas-Asas Ketahanan Nasional

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku

berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan

Nusantara yang terdiri dari :

• Asas Kesejahteraan dan Keamanan. Kesejahteraan dan

keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan

merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial.

Kesejahteraan dan Keamanan merupakan asas dalam sistem

kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung, kesejahteraan

dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem

kehidupan nasional itu sendiri, kesejahteraan dan keamanan

harus selalu berdampingan pada kondisi apapun.

• Asas Komprehensif Integral atau menyeluruh Terpadu. Sistem

kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa

secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)

dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang

seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

1. Asas Mawas Kedalam dan Mawas Keluar. Sistem kehidupan

nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan

bangsa yang saling berinteraksi termasuk dengan lingkungannya.

Dalam proses interaksi tersebut, dapat timbul berbagai dampak,

baik yang sifatnya positif maupun negatif untuk itu diperlukan

sikap : Mawas ke Dalam, yang bertujuan menumbuhkan hakikat,

sifat, dan kondisi kehidupan nasional, berdasarkan nilai-nilai

kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas dan

derajat bangsa yang ulet dan tangguh. Dalam hal ini ketahanan

nasional bukan berarti mengandung sikap isolasi atau

nasionalisme sempit. Mawas ke Luar, yang bertujuan untuk dapat

mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan

strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi

dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan

nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk

memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya

tawas. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk

kerjasama yang saling menguntungkan.

• Asas Kekeluargaan. Asas kekeluargaan mengandung keadilan,

kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa

dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan tersebut

harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan

agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling

menghancurkan.

Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai –nilai

yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :

• Mandiri. Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan

kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang

mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan

pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian

(independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin

kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan

global (independency).

• Dinamis. Ketahanan Nasional tidak tetap, namun dapat

meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi

bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya. Karena

itu upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa

diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk

mencapai kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

• Wibawa. Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional yang

berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan

kemampuan dan kekuatan bangsa, yang menjadi faktor yang

diperhitungkan oleh pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan

nasional Indonesia. Makin tinggi nilai kewibawaan nasional yang

berarti makin tinggi pula tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh

bangsa dan negara Indonesia.

• Konsultasi dan Kerjasama. Ketahanan Nasional Indonesia tidak

mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak

mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik, tetapi lebih

mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling

menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan

kepribadian bangsa

Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Tujuan

Pembangunan di Era Globalisasi

Kita perlu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kondisi yang baik kepada kita bersama. Kondisi itu

merupakan potensi yang sangat mendukung kelancaran dan

keberhasilan pembangunan Nasional, yang sekarang memasuki

Era Globalisasi.

Adapun potensi yang mendukung tercapainya pembangunan di

era globalisasi antara lain sebagai berikut :

• Suasana Keterbukaan. Bangsa Indonesia tidak menutup diri dari

segala sesuatu yang berasal dari luar, baik dalam bentuk

kemajuan IPTEK maupun berbagai pola hidup, pola pikir, dan

berbagai konsep hidup untuk suatu pembaharuan. Namun hal itu

tidak bertentangan dengan nilai luhur Pancasila.

• Penghargaan Terhadap Hasil Karya Seseorang. Seseorang

akan terdorong untuk bertanya dan mencipta apabila hasil

karyanya di hargai oleh orang lain atau Pemerintah. Penghargaan

membuat seseorang menjadi lebih kreatif. Karya-karya dalam

berbagai bidang, khususnya IPTEK akan lahir dalam bentuk

penemuan baru. Hal itu akan menguntungkan bagi kemajuan

hidup kita, sehingga tidak selamanya kita harus mengimpor

barang yang kita butuhkan dari luar negeri.

• Sistem Mobilitas Sosial terbuka. Berdasarkan pasal 27 ayat (1)

dan (2) UUD 1945 dapat disimpulkan bahwa negara kita

menganut sistem mobilitas sosial terbuka. Artinya setiap warga

negara boleh mengubah status dan kedudukan sosialnya dari

status rendah ke status yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan

ciri masyarakat modern. Setiap orang tidak dihambat untuk

meningkatkan derajat dan kualitas hidupnya. Orang tidak perlu

merasa khawatir untuk mencapai kemajuan, meskipun mereka

berasal dari kalangan rakyat jelata, suku, agama atau golongan

minoritas. Kondisi itu akan mendorong seseorang untuk bekerja

keras, berusaha meningkatkan kualitas dirinya yang akan sangat

mendukung kemajuan bangsa Indonesia.

• Tingkat Pendidikan Masyarakat yang Semakin Maju. Semakin

banyak rakyat yang berpendidikan atau berkualitas akan sangat

mendukung tercapainya proses lepas landas, karena kebutuhan

tenaga ahli atau terampil dapat terpenuhi dengan sendirinya,

tidak harus mendatangkan dari luar negeri yang biayanya sangat

mahal. Selain itu masyarakat yang berpendidikan akan mudah

menerima pembaharuan.

Perlu di ketahui, selain terdapat beberapa faktor pendukung

dalam melaksanakan pembangunan. Khususnya memasuki era

globalisasi terdapat beberapa penghambat sebagai berikut :

• Suasana Ketertutupan. Meskipun sebagian besar masyarakat

kita sudah terbuka, ada juga sebagian yang masih bersifat

tertutup. Hal ini akan sangat menghambat kemajuan kita.

• Budaya Ketergantungan Kepada Pemerintah. Salah satu ciri

negara modern adalah rakyatnya bersifat mandiri dengan

berbagai kreativitas untuk menciptakan sesuatu, sepanjang tidak

melanggar undang-undang yang berlaku. Rakyat yang bersifat

pesimis akan selalu menyerahkan segalanya kepada pemerintah,

tanpa ada partisipasi dan kemauan untuk memajukan

masyarakatnya akhirnya mereka menjadi masyarakat yang masa

bodoh, sehingga sulit dibawa ke arah kemajuan.

• Berbagai Sikap mental yang Jelek. Sikap mental yang jelek

yang memperlemah kita sebagai pelopor pembangunan harus

ditinggalkan, sebagai berikut :

Sikap main potong kompas, yaitu mencapai sesuatu dengan

berbagai cara tanpa mempedulikan cara tersebut dibenarkan atau

tidak di benarkan oleh undang-undang.

Sikap mengandalkan orang lain, yaitu mendapatkan sesuatu

dengan mengandalkan orang lain yang dianggap mempunyai

kekuasaan, kelebihan dan jabatan sehingga tidak mau berusaha

karena merasa memiliki perisai buat yang dapat diharapkan

setiap waktu.

Sikap menggampangkan dan melihat sesuatu dari segi

kemudahannya saja, sehingga membuat orang tidak teliti dan

tidak sabar.

Etos kerja yang masih rendah

Adanya korupsi, kolusi dan kebocoran keuangan negara.

C.PENUTUP

Kesimpulan

ketahan nasional adalah merupakan suatu kondisi dinamis suatu

bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam

menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun

luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang

mengancam dan membahayakan integritas, identitas,

kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam

mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Di jaman Era Globalisasi ini segala sesuatu aspek kehidupan

yang ada bersaing begitu ketatnya. Dari mulai aspek ekonomi,

politik, sosial budaya, pendidikan dan lain-lain.

Seperti yang kita ketahui era globalisasi itu ditandai dengan

adanya perdagangan bebas dimana produk dari suatu negara

dengan bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain.

Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara

untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk

industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan

itu. Untuk mampu bersaing dengan negara lain. Tapi sayang

sekali hal ini tidak didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia,

karena pada dasarnya mereka lebih tertarik terhadap produk

impor yang menurut mereka berkualitas dan tentu saja

mempunyai nilai prestise. Dari hal ini juga bisa kita lihat betapa

minimnya identitas perekonomian mengenai perdagangan.

Padahal produk buatan Indonesia pun juga bisa bersaing dengan

produk Luar negeri. Walaupun terkadang sangat disayangkan

sekali beberapa produk yang kita buat merupak produk hasil

contekan dengan produk luar negeri. Karena hal ini pun juga

didukung dengan keinginan masyarakat Indonesia yang ingin

mempunyai produk import tersebut dengan harga yang lebih

murah.

Hal ini memang sangatlah memprihatinkan dimana masyarakat

masih belum mempercayai kualitas produk Indonesia karena

kurangnya pemahaman kita terhadap ketahanan nasional.

Padahal jika kita sering membeli produk impor sama saja seperti

kita mengasih “makan”untuk orang luar negeri. Sedangkan

negara kita saja masih banyak sekali yang harus dibantu

dibandingkan dengan mereka yang dominannya merupakan

negara maju.

Jadi, mulai dari sekarang mari kita wujudkan ketahanan nasional

dari kuatnya ketahanan nasional dengan menjaga identitas sosial.

Hal ini dapat kita mulai dari hal-hal sederhana yang kita bisa

lakukan sehari-hari, seperti berbicara bahasa Indonesia yang baik

dengan benar. Agar bisa menjauhkan kita dari efek negatif era

globalisasi yang bisa menggoyahkan Ketahanan Nasional.

DAFTAR PUSTAKA

http://annisaprawidya1991.blogspot.com/2010/04/era-globalisasi-

dan-ketahanan-nasional.html

http://www.masbied.com/2010/02/20/ketahanan-nasional-dalam-

era-globalisasi/