kesimpulan

Upload: fahmi-bajry

Post on 09-Jul-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jawa Timur terletak pada batas bagian tenggara Sundaland dan telah aktif menampung banyak sedimen pada kala Tersier. Tidak ada bukti kerak benua tua di Jawa Timur dan sebagian dari apa yang saat ini tidak muncul sebelum awal Tersier. Hal ini masih sangat berkaitan dengan aktifitas tektonik. Produk dari busur vulkanik modern dan busur vulkanik pada Tersier Awal menyebar luas dan cekungan sedimen yang terletak di belakang busur tua dimana terdapat sikuen tebal sedimen Tersier dan akumulasi penting dari hidrokarbon. Paper ini berkaitan dengan hasil awal dari studi daratan Jawa Timur. Data baru diperoleh dari peneitian lapangan terakhir dengan bantuan LEMIGAS, dengan pekerjaan lebih lanjut di Inggris terus disertai dengan penelitian dating bekerjasama dengan CSIRO, Australia. Di Jawa Timur terdapat endapan penting dari sedimen kaya akan kuarsa, yang bisa menjadi kepentingan eksplorasi sebagai potensi reservoir, dan sumber sedimen untuk daerah lepas pantai. Studi lapangan baru-baru ini menunjukkan ruang bawah tanah terbuka tidak memiliki konsentrasi kuarsa yang signifikan. Banyak sikuen yang telah dijelaskan sebelumnya sebagai sedimen merupakan batuan gunung berapi atau batuan gunung berapi yang telah m,engalami rework, dan material vulkanik ada di hampir setiap cekungan. Volume dari materiall vulkanik dalam sikuen Jawa Timur sebelumnya sangat diremehkan meskipun beberapa unit telah digambarkan sebagai 'tuffaceous'. Butiran di beberapa pasir kuarsa telah jelas berasal dari vulkanik. Pasir Jaten Pacitan mengandung banyak butiran kuarsa bipyramidal, faceted dan embayed. Krista kuarsa kaya tufa ditemukan di seluruh bagian tenggara pula Jawa. Semua pengamatan ini menyarankan bahwa penilaian kembali karakter dan sumber kuarsa di Jawa Timur akan cukup menarik untuk pekerjaan eksplorasi, untuk menafsirkan sejarah cekungan, dan untuk memahami kerangka tektonik daerah tersebut. Morfologi Jawa Timur Wilayah penting di daerah Jawa Timur adalah kenamapakan busur vulkanis di Pegunungan Selatan. Dua daerah minor lainnya pada Timur Laut Jawa adalah Rembang dan Kendeng Hills. Studi lapangan baru menunjukkan bahwa wilayah belakang busur Tersier Awal kuno harus dianggap bukan sebagai sebuah satu back-arc basin melainkan sebagai serangkaian cekungan. Cekungan ini mungkin memiliki asal-usul yang berbeda, sejarah asal dan sedimen yang mengisinya.

Zona Jawa Timur Penelitian ini membagi Jawa Timur menjadi empat zona, berdasarkan stratigrafi dan struktur dari selatan ke utara: Pegunungan Selatan, Busur Vulkanik Kenozoikum Akhir , Zona Kendeng dan Zona Rembang.

a. Zona Pegunungan Selatan Zona Pegunungan Selatan berisi sedimen pemukaan tertua di Jawa Timur. Eosen Tengah kaya akan pasir kuarsa dan konglomerat yang tidak selaras pada basemen di zaman Kapur yang dapat dilihat di Karangsambung, Jiwo dan NanggulanKuarsa yang berasal dari vulkanik akan membentuk proporsi yang signifikan pada pasir yang kaya kuarsa di Jawa Timur. b. Busur Vulkanik Kenozoikum Akhir Utara dari Pegunungan Selatan terdiri dari busur vulkanik yang sekarang transisi menutupi dari busur tua ke dalam Zona Kendeng. Zona Kendeng tidak tersingkap dengan baik dan berisi ketebalan sikuen endapan piroklastik pada Olligo-Miosen yang telah ulang dalam setting kemiringan submarine sebagai lembar dan berasosiasi dengan pelagis Globigerina berkapur lumpur. Mereka menyerupai endapan piroklastik ulang yang ditemukan diantara pusat vulkanik di Pegunungan Selatan tetapi memiliki karakter yang lebih distal. c. Zona Kendeng Zona Kendeng ini sangat buruk tersingkap di utara dan bagian itu ke dalam Zona Rembang tidak dapat terlihat di permukaan.ini sangat buruk tersingkap di utara dan bagian itu ke dalam Zona Rembang tidak dapat terlihat di permukaan. d. Zona Rembang

Zona Rembang terdiri dari sekuen yang signifikan berbeda dengan yang terlihat dalam Zona Kendeng, seperti karbonat laut dangkat dan dominasi klastik laut, dan ada sedikit materi volcaniclastic. Materi vulkanik dipresentasikan terutama oleh endapan abu tipis, yang sekarang sebagai lempung. Zona Rembang adalah tepi dari Paparan Sunda dan sedimen yang terlihat adalah endapan khas tepi paparan . Data seismik menunjukkan blok Horst di ujung selatan Zona Rembang, memisahkannya dari Zona Kendeng, dan ini yang mungkin menjadi masalah dalam korelasi dari utara ke selatan antara dua depocentres. Struktur sekarang di darat Jawa Timur adalah diilustrasikan dengan sebuah penamapang S-U berjalan melalui pulau dari selatan Bukit Jiwo menuju Gunung Muriah, berdasarkan pengamatan lapangan baru dan beberapa data seismik.

Karakter Basement Basement ini diperkirakan memiliki arah structural butiran TL-BD dan tampilan saat ini adalah busur itu dan terranes ophiolitic yang mengalami pertumbuhan ke tepi Sundaland selama episode subduksi di Akhir Kapur (Hamilton, 1979). Basement telah mempengaruhi masukan sedimen ke cekungan dengan oleh struktur butirannya yang telah mempengaruhi geometri cekungan dan arah arus aliran, dan basement itu sendiri juga menyuplai sedimen dengan erosi dari peningkatan intra basinal daerah tinggi.

Paper ini difokuskan pada komposisi sedimen dari sumber basement. Tidak ada bukti langsung untuk kerak benua pra- Kapur di Jawa Timur, meskipun beberapa penulis telah menunjukkan kepingan kontinental di Timur Laut Jawa berdasarkan Manur dan Barraclough (1994). Daerah yang paling signifikan terkena dari basement di tengah dan timur Jawa yang terletak di Karangsambung, Jawa Tengah di mana ada kompleks besar batuan ophiolitic, 'Kompleks Melange' (Hamilton,1979). Batuan lainnya di daerah tersebut dilaporkan metamorfosis batuan beku dasar dan metasediments yang terkait dengan ophiolites dan busur batuan. Di banyak tempat di Jawa kedalaman menuju basement dan komposisi yang tepat dari basement tidak diketahui. Di darat Jawa Timur basement kekurangan kuarsa yang signifikan. Pengecualian hanya pada Jiwo, dimana ada urat kuarsa lokal yang besar dan beberapa sekis quartzose , dan di Karangsambung terdapat metacherts. Provenance Kuarsa Kuarsa ini khusus dan banyak memilik karakteristik khas yang menunjukkan sumber vulkanik yang tercatat . Zaman Eosen pasir kaya kuarsa memiliki asal campuran dari metamorf, sedimen dan volume material vulkanik yang penting . Dari Eosen sampai Miosen untuk semua sedimen di Jawa Timur tampaknya kekurangan material dari sumber plutonik sedangkan material asal vulkanik telah diidentifikasi di hampir setiap bagian dari sikuen. Tidak ada ada tanda-tanda material yang berasal dari Sundaland atau kerak benua lainnya. Akan tetapi pengaruh dan tingkat vulkanik telah sangat diremehkan di Jawa Timur , merupakan bagian dari jenis material tersebut . The 'Old 'Andesit mudah untuk dikenali tetapi ada volume besar dari abu yang rework di semua sikuen, yang produk-produk dari dasit letusan tipe -Plinian. Faktor-faktor tradisional digunakan untuk menilai kematangan sedimen seperti distribusi ukuran butir dan morfologi butiran mungkin tidak berlaku untuk pasir kaya kuarsa dari sumber vulkanik seperti ini. Abu vulkanik memiliki pemilahan yang baik sebagai hasilnya proses letusan dan pemilahan bukan refleksi dari kematangan. Sampai sekarang database usia untuk Jawa Timur terbatas pada usia beberapa batuan secara keseluruhan berdasarkan metode K-Ar, yang memiliki masalah dengan alterasi atau pelapukan batuan khas Jawa. Baru pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan metode SHRIMP pada kristal zirkon tunggal adalah memproduksi hasil yang menjanjikan dan informasi baru. Intrusi dari tengagara Jawa mengandung zircon dengan usia dan emplasemen perekaman

dan juga zircon usia jauh lebih tua, memberikan wawasan bahwa magma asal terdapat dalam busur Vulkanisme Tersier Awal, dan sifat dari kerak bawah Jawa. Pekerjaan lebih lanjut akan memungkinkan akurat dating aktivitas gunung berapi di Jawa Timur. Kelimpahan material vulkanik di Eosen sampai Miosen Akhir perlu dipertimbangkan ketika merencanakan eksplorasi di Jawa Timur di darat, dan juga menunjukkan sebuah sumber potensi kuarsa untuk endapan pasir menuju utara di cekungan lepas pantai. Relevansi dengan Petroleoum System Integrsi aplikasi pengamatan lapangan dan metode geochronological dan petrografi telah penting untuk rekonstruksi data yang dihasilkan termo-sejarah tektonik Jawa Timur basinal sistem. Hal ini memiliki dampak langsung pada mengukur proses elemen dari sistem minyak bumi seperti sumber pematangan batuan, sedimentasi, pemakaman, strukturasi dan minyak dan pembentukan gas. Secara khusus, relevansi penelitian untuk minyak bumi sistem analisis terletak pada: 1. Materi vulkanik telah diidentifikasi di hampir semua sedimen yang berasal dari Eosen saat ini. Banyak dari sequences dideskripsi sebagai sedimentary termasuk volkanik atau batuan volcanic reworked, dan material volkanik hadir hamper di tiap sequences dari cekungan. Kontribusi vulcanogenic untuk sedimen memiliki implikasi penting untuk provenance, sifat reservoir dan sejarah cekungan di Timur Jawa. Kenampakan dari origin vulkanik bagi

kebanyakan batupasir kuarsa mengindikasikan bahwa pertimbangan yang cermat diperlukan sebelum didasarkan pada indikasi secara umum yang digunakan untuk interpretasi tingkat maturity. Kehadiran secara luas akan volcanic clays memberikan nilai bahwa pasir sebagai reservoir mungkin sudah sangat berkurang. 2. Kegiatan vulkanik mulai jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Hal ini signifikan dalam memahami pengaruh pada perkembangan cekungan (adanya heatflow, pembentukan sumber sedimen baru dan arah pasokan, pengendapan dan pengangkatan, penciptaan / penghancuran lingkungan terumbu karbonat, bidang stres, peristiwa aliran fluida, reservoir diagenesis). 3. Volcanogenic zirkon U-Pb, usia dari Eosen- Miosen, adanya suksesi sedimen merupakan waktu yang depat terakumulasinya beberapa peristiwa vulkanik.

4. Terjadinya zirkon pada 500-3200 Ma dari batuan intrusive memiliki implikasi signifikan untuk sumber pelelehan asal. Distribusi usia zirkon mungkin menyiratkan kontribusi lelehan dari sebuah fragmen benua yang telah termasuk dalam basement atau telah tersubduksi dibawah Jawa. Seperti fragmen kemungkinan besar akan berasal dari Gondwana dan dipisahkan oleh rifting Mesozoikum dari margin Gondwana. Sebuah fragmen benua sebagai basement dan geografis terkait dengan busur mungkin memiliki pengaruh signifikan terhadap rezim stress baik di dekat dan jauh lapangan. 5. Beberapa karakterisasi penting dari 'Old Andesit ' umur Eosen-Miosen yang memiliki hubungan relative pada busur di skalu waktu tertentu. Hal berikutnya akan digunakan untuk menilai pentingnya kegiatan busur dan dampaknya pada pengembangan minyak bumi. Secara khusus, hal ini akan membantu penilaian kejadian pengangkatan dalam pembentukan provenance yang baru, dan efek hidrotermal dalam jalur diagenesa, mengenalkan petroleum generation, migrasi dan remigration. Peningkatan kerangka tectono- stratigrafi akan memabntu hubungan korelasi sumur dan profil seismik. 6. Umur kristalisasi zirkon U-Pb dari batuan intrusif, ketika digabungkan dengan mineral lain, metode geochronometrical seperti fision tract , (U-Th) / He,40

Ar/39Ar, K-Ar dan Rb-Sr dapat

digunakan untuk menafsirkan peningkatan dan tingkat pendinginan. Hal ini akan menghasilkan peningkatan pemahaman waktu peningkatan suatu daerah, dan suplai sedimen tingkat serta asal muasalnya.

TUGAS PETROLOGI BATUAN DASAR DAN VULKANIK VOLCANIC ORIGIN OF QUARTZ-RICH SEDIMENTS IN EAST JAVAHelen Smyth* Robert Hall* Joseph Hamilton** Peter Kinny***

Disusun oleh: Guitherez M Sinaga 140710080040 Cipto Troena Putra 140710080051 Fahmi 140710080061 Riza Fahmi 140710080152

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran 2011/2012