kesiapan desa dalam implementasi undang- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · pengelolaan...

57
KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- UNDANG NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA (STUDI PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik Oleh: Rifvan Yuniar Ardang 3312412080 JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: dangthu

Post on 07-Sep-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG-

UNDANG NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA (STUDI

PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA

KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN

SEMARANG)

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik

Oleh:

Rifvan Yuniar Ardang

3312412080

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

ii

Page 3: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

iii

Page 4: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

iv

Page 5: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Teruslah berjuang walaupun banyak rintangan. Teruslah semangat

walaupun banyak halangan. Karena sebenarnya samangat adalah

awal dari keberhasilan.

Lebih baik melakukan hal yang kita bisa, yakin dan berusaha

daripada sembunyi, mengeluh dan putus asa untuk mencapai tujuan

yang kita inginkan.

Persembahan:

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT, karya kecilku ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua yaitu Ibu Endang Iswati,S.E dan Bapak

Arif Prihanta,S.E yang telah memberikan kasih sayang

serta doa untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah yang

telah dibuat.

Kepada Pemerintah Desa Kalisidi, Kecamatan Unggaran

Barat, Kabupaten Semarang yang telah membantu dalam

proses pembuatan tugas akhir peneliti.

Teman-teman Program Studi Ilmu Politik angkatan 2012.

AlmamaterKu UNNES.

Page 6: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

vi

PRAKATA

Segala kesyukuran dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI

UNDANG-UNDANG NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA (STUDI

PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI,

KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG)” untuk

memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan Politik dan

Kewarganegaraan, Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Semarang.

Di dalam skripsi ini, peneliti mengakui masih banyak kekurangan yang

disebabkan oleh minimya referensi dan bacaan yang komrehensif membas tentang

penelitian ini serta masih minimnya pengalaman meneliti. Namun semoga mampu

memberikan pemahaman kepada kita menganai Kesiapan Desa Dalam

Implementasi Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa.

Pada proses ini, peneliti melibatkan berbagai pihak yang telah membantu

penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, tidak ada

materi yang bisa penulis berikan kecuali kekayaan penulis yakni ucapan

terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

Page 7: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

vii

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang, yang kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA, Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kelancaran dalam

perizinan penelitian.

3. Drs. Tijan, M.Si, Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian.

4. Kedua dosen pembimbing skripsi, Ibu Puji Lestari, S.Pd., M.Si dan Bapak

Drs. Sunarto S.H, M.Si yang selalu setia dalam membimbing penulis,

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

5. Kedua orang tua, Ibu Endang Iswati, S.E dan Bapak Arif Prihanta,S.E

yang selalu memberikan dukungan serta doa dalam menyelesaikan skripsi

yang telah dibuat oleh penulis.

6. Bapak dan ibu dosen pengajar, Karyawan TU, serta Ibu penjaga

perpustakaan Jurusan Politik dan Kewarganegaraan yang telah

memberikan ilmu kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

tepat pada waktunya.

7. Kepala Desa, Staf, Lembaga Desa dan masyarakat desa yang telah

memberikan kesempatan peneliti untuk menyelesaikan skripsi Mengenai

Pengelolaan Anggaran Dana Desa di Desa Kalisidi serta mendapatkan ide

penulisan skripsi ini.

Page 8: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

viii

8. Kepada seluruh keluarga besar Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik

Universitas Negeri Semarang yang secara tidak langsung memberikan

motivasi dan semangat kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi yang telah dibuat.

9. Banyak pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang berjasa langsung

maupun tidak langsung dalam memberikan pengetahuan, pengalaman,

motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi peneliti.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang dihadapi. Oleh

karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang dihadapi karena

kesempurnaan adalah milik Sang Khalik dan semoga ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Semarang, 28 September 2016

Rifvan Yuniar Ardang

NIM: 3312412080

Page 9: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

ix

SARI

Yuniar, Rifvan Ardang. 2016. Kesiapan Desa Dalam Implementasi Undang-

Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa (studi Pengelolaan Anggaran Dana Desa

di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten, Semarang). Jurusan

Politik dan Kewarganegaraan FIS UNNES. Pembimbing Puji Lestari, S.Pd., M.Si

dan Bapak Drs. Sunarto S.H, M.Si. 131 halaman

Kata Kunci: Kesiapan, Pengelolaan Anggaran Dana Desa, Anggaran Dana

Desa.

Desa merupakan sistem tatanan yang terendah di Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Realitanya di Indonesia, desa saat ini sangat memprihatinkan

terlihat masih banyak desa yang tertinggal khususnya pada infrastruktur yang ada

di desa.Sehingga untuk menjadikan desa yang adil, makmur dan sejahtera

pemerintah pusat mengeluarkan Undang-Undang yang mengatur desa yaitu

Undang- Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa. Dengan adanya Undang-Undang

tersebut desa dapat meningkatkan pembangunan dengan anggaran dari pemerintah

yaitu Anggaran Dana Desa.

Perumusan Masalah (1) Bagaimana kesiapan pemerintahan desa dalam

pengelolaan anggaran dana desa sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa; (2) Apa saja program atau kegiatan untuk

memanfaatkan anggaran dana desa di wilayah Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran

Barat Kabupaten Semarang dan; (3) Bagaimana keterlibatan masyarakat desa

dalam pengelolaan dan penggunaan dana desa di Desa Kalisidi, Kecamatan

Ungaran Barat, Kebupaten Semarang.

Hasil penelitian dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa

kesiapan merupakan tindakan awal yang dilakukan oleh pemerintah dan desa

dalam mengelola anggaran dana desa. Di Desa Kalisidi sudah mengoptimalkan

semua sumber daya Pemerintah Desa, masyarakat, dan Lembaga Desa untuk

terlibat dalam pengelolaan anggaran dana desa walaupun disadari oleh pemerintah

desa masih banyak kekurangan yang belum tercapai. Pada pengelolaan anggaran

dana desa peran pemerintah kalisidi yaitu menetapkan perencanaan untuk

merealisasikan anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat dan melaksanakan

evaluasi supaya dalam pengelolaan anggaran dana desa pemerintah dapat

mengerti permasalahan yang dihadapi. Selain itu, keikutsertaan lembaga desa

seperti LKMD, BKM, BPD dan TPK sangat efektif dalam pengelolaan anggaran

dana desa. Peran LKMD sendiri dalam pengelolaan anggaran dana desa sebagai

pembantu pemerintah desa dalam pengelolaan anggaran dana desa. BKM sendiri

dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa sebagai pemilihan

permasalahan dan penetapan anggaran supaya anggaran yang di miliki desa dalam

pelaksanaan program tidak tumbuk dengan anggaran lain. BPD dalam

pengelolaan anggaran dana desa berperan untuk mensosialisasikan dan

mengesahkan program yang telah di tentukan desa. peran TPK dalam pengelolaan

anggaran dana desa sebagai pelaksanaan program desa yang telah di tentukan di

setiap dusun. Selain itu, dalam pengelolaan anggaran dana desa pemerintah

kabupaten ikut terlibat dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dana desa.

Page 10: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

x

Keikut sertaan pemerintah kabupaten berupa bintek dan sosialisasi yang diberikan

kepada pemerintah desa.

Oleh karena itu, di Desa Kalisidi dapat menetapkan program untuk

mengelola anggaran dana desa seperti air minum bermeter, rehab beton jalan

lingkungan, saluran drainase lingkungan dan irigasi, pengaspalan jalan, penataan

lapangan desa, penyempurnaan balai posyandu dusun, pugar atap dan plafond

perpustakaan desa, revitalisasi lapangan bola volly dusun, lampu penerangan

lingkungan sambung rumah, perawatan balai desa dan kantor desa dan rehap

rumah tidak layak huni warga miskin.

Pada pelaksanaan pengelolaan anggaran dana partisipasi masyarakat di

Desa Kalisidi terbagi pada 3 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan. Pada proses perencanaan di desa, masyarakat desa terlibat dalam

penentuan program desa di setiap dusun. Sehingga program yang ada merupakan

usulan dari masyarakat desa. Pada proses pelaksanaan anggaran dana desa

masyarakat Desa Kalisidi secara swadaya melaksanakan program yang telah

ditentukan di desa. Hal tersebut telihat ketika program telah ditentukan,

masyarakat di Dasa Kalisidi secara aktif melakukan program tersebut dengan

diadakannya kerja bakti di setiap dusun.

Selain perencanaan dan pelaksanaan, pada proses pengawasan masyarakat

di Desa Kalisidi ikut menghadiri pada pembuatan SPJ dan pengawasan dalam

pelaksanaan program desa. Sehingga di Desa Kalisidi dapat mengoptimalkan

pengelolaan anggaran dana desa yang diberikan oleh Pemerintah pusat serta peran

masyarakat yang secara aktif mengelola anggaran dana desa.

Saran Bagi Pemerintah desa lebih meningkatkan kesiapan dalam

pengelolaan anggaran dana desa, sehingga dapat meningkatkan pembangunan

serta kesejahteraan dilingkup desa dengan mengelola anggaran dana desa dengan

baik. Kepada masyarakat desa diharapkan dapat meningkatkan partisipasi

(swadaya) dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa di Desa Kalisidi,

Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang untuk meningkatkan

pembanggunan dan pemberdayaan.

Page 11: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iii

PERNYATAAN .......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v

PRAKATA .................................................................................. vi

SARI ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ...................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Perumusan Masalah .......................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .............................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................ 7

E. Batasan Istilah .................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Pengertian Desa .......................................................... 12

B. Otonomi Desa ............................................................. 15

C. Keuangan Desa ........................................................... 18

1. Pengelolaan Dana Desa ........................................ 20

2. APBDes ................................................................ 27

D. Kesiapan Desa ............................................................ 29

A. Kerangka Berfikir ............................................................. 32

Page 12: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian ................................................................ 35

B. Fokus Penelitian ............................................................... 36

C. Sumber Data .................................................................... 39

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 40

E. Uji Validitas Data ............................................................. 45

F. Teknik Analisis Data ........................................................ 46

G. Prosedur Penelitian ........................................................... .49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................ 51

1. Gambara Umum Desa Kalisidi .................................. 51

a. Kondisi Lokasi Penelitian .................................... 51

b. Kondisi Demografi ............................................... 53

c. Perekonomian Desa .............................................. 53

d. Anggaran Dana Desa............................................. 54

e. Sosial Budaya Desa ............................................... 55

1) Pendidikan ....................................................... 55

2) Agama ............................................................. 56

f. Kondisi Pemerintahan di Desa Kalisidi ............... 56

2. Kesiapan Desa dalam Pengelolaan Anggaran Dana Desa

................................................................................... 59

a. Kesiapan SDM(Sumber Daya Manusia) ............. . 61

b. Kesiapan Program Desa ...................................... . 68

c. Kesiapan Tatakelola Keuangan ........................... . 83

3. Program Pengelolaan Anggaran Dana Desa ............ . .91

4. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan

Anggaran Dana Desa................................................. . .107

a. Perencanaan......................................................... ...107

b. Pelaksanaan ......................................................... . .108

c. Pengawasan ........................................................ . .111

B. Pembahasan ...................................................................... 113

Page 13: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

xiii

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................... 127

B. Saran ................................................................................. 129

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 131

LAMPIRAN

Page 14: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Berfikir Model Penelitian

Gambar 2: Analisis Data

Gambar 3: Peta Desa Kalisidi

Gambar 4: Pertanggungjawaban Pembanggunan Dusun Gebug

Gambar 5: Penempatan Program-Program di Desa Kalisidi

Gambar 6: Penempatan Program Desa

Gambar 7: Rehab Rumah Warga Miskin di Wilayah Desa Kalisidi

Page 15: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Peran Lembaga Desa Kalisidi

Page 16: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Hasil Penelitian

Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 3. Peta Wilayah Desa Kalisidi

Lampiran 4. Instrumen

Lampiran 5. Tabel Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Kalisidi

Lampiran 6. Peraturan Desa dan Program Pengelolaan Anggaran Dana Desa

(RABK DD 2016)

Page 17: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pelaksanaan otonomi

menganut sistem desentralisasi yang mana kewenangan dan pengaturan

semata-mata tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat melainkan

pembagian kekuasaan yang dilimpahkan kepada pemerintahan yang lebih

rendah dan bersifat otonom. Sehingga dengan adanya pembagian kekuasaan

yang diberikan pemerintah Indonesia kepada desa, desa dapat melaksanakan

otonomi berdasarkan hak asal usul desa. Berdasarkan pembagian kekuasaan

yang diberikan pemerintah pusat kepada desa, pemerintah Indonesia

mengeluarkan peraturan yang khusus dalam mengatur pembangunan di desa

yaitu Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa.

Berdasarkan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa, “Desa

adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal

usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Undang-Undang No 6

tahun 2014 tentang Desa, desa mempunyai kewenangan untuk mengatur dan

mengurus pemerintahannya sendiri sesuai dengan pasal 18 yaitu

“Kewenangan Desa meliputi kewenangan dibidang penyelenggaraan

Page 18: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

2

Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa”.

Sesuai dengan kewenangan desa yang diatur dalam Undang-Undang

tersebut, harapan yang ingin dicapai desa adalah memajukan desa yang

mandiri dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat

dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat

yang adil, makmur, dan sejahtera. Untuk melaksanakan tujuan yang ingin

dicapai desa, peran pemerintah desa sangatlah penting dalam meningkatkan

kualitas desa.

Pemerintah desa merupakan unsur pelaksana dalam peningkatan

kualitas desa, sehingga desa dapat menjadi makmur dan sejahtera.

Berdasarkan pasal 23, “Pemerintah desa adalah Kepala Desa atau yang

disebut dengan nama lain dan yang dibantu oleh perangkat Desa atau yang

disebut dengan nama lain”. Sehingga dalam penyelenggaranaan pemerintahan

di desa yaitu Kepala Desa bertugas sebagai penyelenggara, melaksanakan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa. Saat melaksanakan tugas yang ingin dicapai desa, maka

kepala desa dibantu oleh perangkat desa yang terdiri dari sekretariat desa,

pelaksana kewilayahan dan pelaksana teknis.

Akan tetapi, realita kondisi desa saat ini sangatlah memprihatinkan.

Berdasarkan data dari Indeks Pembangunan Desa 2014 yang disusun

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas dan Badan

Page 19: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

3

Pusat Statistik, jumlah desa tertinggal mencapai 20.167 desa. Jumlah tersebut

mencapai 27,22% dari total desa di Indonesia yang berjumlah 74.093 desa.

Masih menurut data dalam Indeks Pembangunan Desa 2014 itu pula,

mayoritas desa tertinggal tersebut berada di Papua. Jumlahnya mencapai

6.139 desa.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil

mengatakan, “Keadaan desa disejumlah wilayah yang masih tertinggal

tersebut merupakan gambaran nyata kondisi desa yang ada di Indonesia saat

ini” (Sumber Data: Kontan.co.id 2016, Diakses Tanggal 1 Agustus 2016).

Berdasarkan pernyataan tersebut, pemerintah pusat memperbaiki desa dengan

anggaran yang bersumber dari APBN yaitu anggaran dana desa. Anggaran

dana desa merupakan momentum desa dalam meningkatkan kesejahateraan

desa. Berdasarkan PP No 60 tahun 2014 tentang Dana Desa, pasal 1 ayat 2

bahwa “Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran pendapatan

dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi desa yang ditranfer melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/ Kota dan digunakan

untuk membiyayai penyelenggaranaan pemerintahan, pelaksanaan

pembanggunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan.

Dana desa tahun 2017 menjadi Rp 89 triliun atau 10 persen dari

transfer daerah. Kalau Rp 89 triliun maka per desa akan mendapatkan lebih

dari Rp 1 miliar," kata Mardiasmo dalam Musrenbangnas 2016, mewakili

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Page 20: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

4

Dalam APBN 2016, anggaran dana desa dialokasikan sebesar Rp

46,9 triliun atau enam persen dari transfer daerah.Sedangkan pada 2015 lalu,

dana desa baru dialokasikan sebesar Rp 20,7 triliun atau tiga persen dari

transfer daerah (Sumber Dara: Kompas. Com 2016, Diakses tanggal 15

November 2016). Hal ini merupakan peluang bagi desa untuk ikut dalam

pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Sehingga di desa banyak hal yang

dapat dibangun dengan dana yang diperoleh dari APBN seperti insfrastruktur,

kesehatan, perekonomian, pendidikan dan kesejahteraan masyarkat desa.

Akan tetapi, dalam melaksanakan pembangunan desa harus

memperhatikan kondisi desa. Menurut Zaini dalam (Didik dkk, 2016: 128), “

Ada tiga pilar strategi pembangunan pedesaan sebagai landasan proses

transformasi sosial-ekonomi masyarakat pedesaan. Pilar pertama,

pengembangan kualitas sumber daya manusia, yang dilaksanakan melalui

kebijakan peningkatan akses keluarga untuk memperoleh pelayanan sosial

dasar, khususnya pelayanan pendidikan dan kesehatan. Tujuan untuk

meningkatkan produktifitas tenaga dan kualitas hidup keluarga. Pilar kedua,

pemberdayaan ekonomi rakyat, yang dilaksanakan melalui kebijakan

penyediaan akses kelompok usaha masyarakat terhadap investasi, pemilikan

aset tanah, masukan sumber daya produksi, teknologi produksi/pertanian, dan

lembaga ekonomi. Tujuannya untuk menciptakan peluang usaha, kesempatan

kerja dan pendapatan masyarakat yang terjamin. Pilar ketiga, pengembangan

kawasan pemukiman, yang dilaksanakan melalui kebijakan penataan ruang

kawasan, pengembangan lahan, penyediaan pelayanan perumahan berikut

Page 21: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

5

sarana dan prasarana lingkungan. Pilar ketiga ini bertujuan mengembangkan

kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan pemukiman yang teratur dan

fungsional (urbanized)”.

Tetapi faktor yang paling utama dan juga menjadi permasalahan

terpenting dalam anggaran dana desa adalah peran pemerintah serta lembaga,

partisipasi masyarakat dan SDM. Peran dan partisipasi masyarakat

merupakan permasalahan awal yang dihadapi di desa. Pada tahap ini ada

sebagian desa yang belum bisa mendapatkan keuntungan dari anggaran dana

desa terkait ke tidak siapan dan ke tidak mampuan masyarakat desa dalam

mengelola anggaran dana desa. Sehingga dengan kondisi tersubut dapat

menjadi penyelewengan pada anggaran dana desa.

Selain peran serta partisipasi masyarakat, SDM aparatur desa,

organisasi desa dan masyarakat merupakan salah satu faktor dalam

pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa. Hal ini dapat berpengaruh

dalam perencanaan yang berimbas pada kebijakan yang dikeluarkan oleh

pemerintah desa. Pada permasalahan tersebut, dalam penyelesaian masalah

yang ada, diperlukan kerjasama dan peran semua pihak dalam

penanggulangan permasalahan yang disebabkan oleh ke tidak siapan desa

dalam mengelola anggaran dana desa. Selain itu, kontrol masyarakat dalam

pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa juga merupakan tindakan yang

harus dilakukan untuk menjadikan desa menjadi sejahtera.

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas penulis tertarik untuk

mengkaji permasalahan-permasalahan tersebut dengan mengangkat suatu

Page 22: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

6

judul penelitian yaitu “Kesiapan Desa dalam Implementasi Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Studi Pengelolaan Anggaran Dana Desa

di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana kesiapan pemerintahan desa dalam pengelolaan anggaran dana

desa sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa?

2. Apa saja program atau kegiatan untuk memanfaatkan anggaran dana desa

di wilayah Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang?

3. Bagaimana keterlibatan masyarakat desa dalam pengelolaan dan

penggunaan dana desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat,

Kabupaten Semarang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan

penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kesiapan pemerintahan desa dalam pengelolaan

anggaran dana desa sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa.

2. Mengetahui program atau kegiatan untuk memanfaatkan anggaran dana

desa di wilayah Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten

Semarang.

Page 23: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

7

3. Untuk mengetahui keterlibatan masyarakat desa dalam pengelolaan dan

penggunaan dana desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat,

Kabupaten Semarang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap

pengetahuan, perkembangan masyarakat dan memberikan referensi bagi

masyarakat khususnya terhadap kesiapan desa dalam implementasi

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (studi pengelolaan

Anggaran Dana Desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat,

Kabupaten Semarang).

b. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan

sarana dalam menuangkan ide, dan gagasan untuk menambah wawasan

tentang Kesiapan Desa Dalam Implementasi Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa (studi pengelolaan Anggaran Dana Desa di

Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang).

c. Bagi Civitas Akademika

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan pengetahuan bagi ilmu-ilmu sosial khususnya tentang

pengelolaan anggaran dana desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran

Barat, Kabupaten Semarang dan menambah koleksi buku-buku

Page 24: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

8

perpustakaan yang dapat dimanfaatkan sebagai referensi pada penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian tentang Kesiapan Desa Dalam Implementasi

Undang-Undang Nomor 6 Tahan 2014 tentang Desa (studi pengelolaan

Anggaran Dana Desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat,

Kabupaten Semarang) diharapkan dapat memberikan informasi bagi

peneliti khususnya tentang kesiapan desa dalam pengelolaan anggrana

dana desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten

Semarang.

b. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada perangkat desa dan masyarakat Desa Kalisidi, Kecamatan

Ungaran Barat, Kabupaten Semarang mengenai kesiapan desa dalam

pengelolaan anggaran dana desa.

3. Batasan Istilah

Batasan istilah dalam penelitian ini diharapkan supaya peneliti

mengerti dan tidak menyimpang dari judul “Kesiapan Desa Dalam

Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (studi

pengelolaan anggaran dana desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran

Barat, Kabupaten Semarang)” selain itu juga untuk membatasi ruang

lingkup obyek penelitian ini.

Page 25: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

9

a. Kesiapan

Dalam penelitian ini, kesiapan menitikberatkan kepada

perencanaan desa dalam pengelolaan anggaran dana desa di Desa

Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yang

mana dalam pelaksanaan kesiapan desa menganut Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang dilaksanakan pada tahun

2015. Menurut Chaplin dalam Agusta (2015: 371), “Kesiapan

adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan

yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu”. Sedangkan

Slameto mengemukakan bahwa, “Kesiapan adalah persiapan untuk

belajar berikutnya seseorang untuk dapat berinteraksi dengan cara

tertentu” (Agusta, 2015: 371). Sehingga, perencanaan adalah

kesiapan desa dalam merencanakan program, prioritas, dan

kebutuhan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa secara maksimal dan seefektif mungkin.

b. Implementasi

“Pelaksanaan sebagai proses dapat kita pahami dalam

bentuk rangkaian kegiatan yakni berawal dari kebijakan guna

mencapai suatu tujuan maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu

program dan proyek” (Adisasmita. 2011: 24). Pelaksanaan

keuangan desa adalah proses dimana peraturan desa tentang

APBDes yang telah ditetapkan sebelumnya dilaksanakan dalam

rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa dalam pelayanan,

Page 26: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

10

pembangunan maupun dalam pemberdayaan” (Rahum,2013:1628).

Tjokroadmudjoyo mengemukakan bahwa “Pelaksanaan sebagai

proses dapat kita pahami dalam bentuk rangkaian kegiatan yakni

berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan maka kebijakan

itu diturunkan dalam suatu program dan proyek” (Adisasmita.

2011: 24). Ripley dan Franklin, ”Implementasi adalah apa yang

terjadi setelah undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas

program, kebijakan, keuntungan (benefit), atau suatu jenis keluaran

yang nyata (tangible output)” (Nurliana, 2013: 1061).

c. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu

manajemen secara etimologi pengelolaan berasal dari kata “kelola”

(to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau

menangani sesuatu untuk mencapai tujuan. Meskipun banyak ahli

yang memberikan pengertian tentang pengelolaan yang berbeda-

beda, namun pada prinsipnya memiliki maksud dan tujuan yang

sama. Sebagaimana Prajudi mengatakan bahwa pengelolaan adalah

pengendalian dan pemanfaatan semua faktor sumber daya yang

menurut suatu perencana diperlukan untuk menyelesaikan suatu

tujuan kerja tertentu” (Adisasmita, 2011: 22).

G.R Terry mengatakan bahwa, “Manajemen adalah suatu

proses yang khas yang terdiri dari tindakan tindakan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan

Page 27: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

11

untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber daya lain (Thomas,2013:55). Berdasarkan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, “Pengelolaan keuangan desa adalah

keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan

desa”.

d. Anggaran Dana Desa

Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran

pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi desa yang

ditranfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten/ Kota dan digunakan untuk membiyayai

penyelenggaranaan pemerintahan, pelaksanaan pembanggunan,

pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

Anggaran dana desa merupakan dana dari APBN yang diberikan

kepada desa untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembanggunan

di desa berdasarkan hak asal usul desa atau hak tradisional yang

telah dimiliki oleh desa. Oleh karena itu, anggaran dana desa harus

dikelola oleh aparatur desa yang memiliki kompetensi dalam

pengelolaan anggaran dana desa yang bertujuan untuk

menyejahterakan masyarakat desa khususnya di wilayah Desa

Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Page 28: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Desa

Menurut Kartodi Kusuma dalam (Thomas, 2013: 57), “Desa adalah

suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat

pemerintahan sendiri”. Menurut Yuliati, “Desa adalah tempat asal, tempat

tinggal negara asal, atau tanah leluhur yang merajuk pada kesatuan hidup,

dengan kesatuan norma, serta memiliki batas yang jelas” (Nuji, 2013: 1090).

Berdasarkan teori di atas pemerintah mengeluarkan undang-undang terbaru

mengenai desa yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, “Desa adalah desa dan desa adat atau

yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat, hak

asal usul, dan/ atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, desa memiliki kewenangan

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan maupun masyarakat

supaya terciptanya pemerintahan yang efektif. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pasal 18 kewenangan desa meliputi

kewenangan dibidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan

Page 29: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

13

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat hak asal usul dan adat

istiadat desa. Sehingga dalam pelaksanaan kewenangan desa, pemerintah desa

menjadi faktor penting dalam pelaksanaan pemerintahan di desa. Pemerintah

desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

“Pemerintah desa adalah kepala desa atau disebut dengan nama lain dibantu

perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa”. Menurut

Widjaja, “Pemerintah desa adalah kepala desa dan perangkatnya, sedangkan

pemerintahan desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilakukan atau

dilaksanakan oleh kepala desa dan perangkatnya dan badan perwakilan desa”

(Rahum, 2015: 1630). Sedangkan menurut Hanif (2011, 73-74), pemerintahan

desa adalah organisasi pemerintahan desa yang terdiri atas:

1. Unsur pemimpin, yaitu kepala desa.

2. Unsur pembantu kepala desa, yang terdiri atas.

a. Sekretariat desa, yaitu unsur staf atau pelayan yang di ketahui oleh

sekretaris desa.

b. Unsur pelaksanaan teknis, yaitu unsur pembantu kepala desa yang

melaksanakan unsur teknis di lapangan seperti unsur pengairan,

keagamaan dan lain lain.

c. Unsur kewilayahan, yaitu pembantu kepala desa di wilayah kerjanya

seperti kepala dusun.

Untuk melaksanakan kewenangan desa, pemerintah desa yang

terdiri dari kepala desa dan sekretaris desa memiliki peran masing-masing

Page 30: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

14

dalam melaksanakan pemerintahan yang efektif untuk pembangunan di desa

dengan dibantu oleh BPD dan kepala dusun sebagai perantara masyarakat

terhadap pemerintahan desa. Kepala desa sebagai kepala daerah di desa

bertanggungjawab atas pelaksanaan pemerintahan di daerahnya sesuai dengan

konsep otonomi desa yang seluas-luasnya untuk membangun kesejahteraan

masyarakat serta meningkatkan pembangunan di desa. “Kepala desa adalah

pemimpin pemerintahan desa. Kepala desa sebagai orang pertama

membangun tugas dan kewajiban yang berat, karena ia adalah penyelenggara

dan penanggungjawab utama dibidang pemerintahan, pembangunan,

kemasyarakatan, dan unsur pemerintahan, termasuk pembinaan, ketentraman

dan keterlibatan” (Syafrudin dkk, 2010: 177). Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, kepala desa menurut pasal 26 ayat 1,

“Kepala desa bertugas sebagai penyelenggaraan pemerintahan desa,

melaksanakan pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa”.

Selain kepala desa dalam melaksanakan pemerintahan desa,

aparatur desa merupakan unsur staf yang mana peran serta tugasnya

membantu jalannya pemerintahan di desa. Menurut Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 133 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa,

Sekretaris desa adalah bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan

keuangan desa.

Perangkat desa adalah aparat pembantu pemerintah desa,

perangkat desa ini terdiri atas sekretaris desa dan kepala dusun.

Sekretaris desa adalah unsur staf yang membantu kepala desa

dalam menjalankan hak, wewenang dan kewajiban pemimpin

Page 31: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

15

pemerintahan desa. Sekretaris ini terdiri atas sekretaris desa dan

kepala-kepala urusan. Apabila kepala desa berhalangan, sekretaris

desa menjalankan tugas dan kewenangan kepala desa sehari-hari.

Kepala dusun adalah untuk pelaksanaan tugas kepala desa dengan

wilayah kerja tertentu dalam lingkup suatu desa (Syafrudin dkk,

2010: 177).

Pada pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa, keinginan

masyarakat untuk ikut serta dalam pemerintahan di desa merupakan salah

satu partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desa.

Kumorotomo mengatakan, “Partisipasi adalah berbagai corak tindakan massa

maupun individu yang memperlihatkan adanya hubungan timbal balik antara

pemerintah dan warganya” (Efriza, 2012: 151). Adanya hubungan timbal

balik antara masyarakat dengan pemerintahan desa membuat pelaksanaan

pembangunan di desa menjadi lebih efektif untuk meningkatkan

kesejahteraan di desa dan terlaksananya pemerintahan yang baik. Masyarakat

merupakan faktor utama dalam pelaksanaan pembangunan di desa.

Masyarakat adalah keseluruhan antara hubungan-hubungan antar manusia.

Mclver mengatakan “Masyarakat adalah suatu sistem hubungan-hubungan

yang ditata (Society means a system of ordered relations)”(Budiardjo, 2008:

46). Jadi, partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan hubungan antara

masyarakat dengan pemerintahan desa yang mana terdapat hubungan timbal

balik untuk mencapai kesejahteraan bersama.

B. Otonomi Desa

Desa yang diuraikan di atas mempunyai keistimewaan untuk

melaksanakan pemerintahan sesuai dengan hak asal usul dan/atau hak

tradisional yang sering disebut dengan otonomi desa. Otonomi atau autonomy

Page 32: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

16

berasal dari bahasa Yunani, auto yang berarti sendiri dan nomouse yang

berarti hukum dan peraturan. Dengan demikian, otonomi adalah pemerintah

yang mampu menyelenggarakan pemerintahan, yang dituangkan dalam

peraturan sendiri, sesuai dengan aspirasi masyarakat (Ismatullah,2010:85).

Sedangkan menurut Widjaja (2012:165), “Otonomi desa merupakan otonomi

yang asli, bulat dan utuh serta bukan merupakan pemberian dari pemerintah,

sebaliknya pemerintah berkewajiban menghormati otonomi asli yang dimiliki

oleh desa tersebut”. Juliantara dalam (Carwiaka, 2013: 4) mengemukakan

bahwa “Otonomi desa bukanlah sebuah kedaulatan melainkan pengakuan

adanya hak untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri dengan dasar

prakarsa dari masyarakat”.

Pada pelaksanaan otonomi desa pemerintahan merupakan pokok

pelaksanaan dalam pengelolaan anggaran dana desa. Pada dasarnya

pemerintahan desa merupakan unsur pelaksanaan, pengawasan serta

pengelolaan dalam merealisasikan anggaran dana desa demi kepentingan

masyarakat. Pemerintahan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Beratakusumah dalam (Nuji, 2013:

1090), “Pemerintahan desa terdiri atas kepala desa atau yang disebut dengan

nama lain dan perangkat desa”. Dalam pemerintahan desa, pemerintah desa

terdiri atas kepala desa dan sekretaris desa yang dibantu oleh BPD yang mana

setiap organisasi pemerintah memiliki kewenangan serta peran masing-

Page 33: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

17

masing dalam mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera dan

meningkatkan pembangunan.

Melihat fungsi kepala desa yang mana hak dan kewajiban sangatlah

besar, maka peran BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sebagai lembaga

legislatif desa yang membantu penyelenggaraan pemerintahan desa dalam

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa sangatlah penting.

Sehingga dalam pelaksanaan pemerintahan desa, peran BPD yang bertugas

sebagai pengawasan pemerintahan desa dihimbau untuk memiliki

kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya supaya terlaksananya

pemerintahan yang baik (good governance). Menurut Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, “BPD (Badan Permusyawaratan Desa)

atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan

fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa

berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokrasi”.

Dwipayana dan Eko mengemukakan, “BPD merupakan aktor masyarakat

politik yang paling nyata dan dekat ditingkat desa, yang memainkan peran

sebagai jembatan antara elemen masyarakat dan pemerintah desa (negara)”

(Putra,2013 :1503). Dalam melaksanakan demokrasi di desa untuk membantu

jalannya pemerintahan, maka Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang

bertugas sebagai pengawasan terhadap anggaran pendapatan desa, belanja

desa serta sebagai pengawasan terhadap pembentukan peraturan desa untuk

melaksanakan tugasnya sebagai badan legislatif desa. Sehingga dalam

melaksanakan demokrasi di desa, BPD dibentuk dari perwakilan masyarakat

Page 34: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

18

yang ingin ikut serta dalam pelaksanaan pemerintahan di desa. Situmorang

mengemukakan bahwa “Pengawasan adalah kegiatan manajer yang

mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana

yang ditetapkan dan/atau hasil yang dikehendaki” (Karianga,2011:86).

Definisi pengawasan menurut Sumarsono adalah “Segala kegiatan dan

tindakan untuk menjamin agar penyelenggaraan suatu kegiatan tidak

menyimpang dari tujuan serta rencana yang telah digariskan” (Putra, 2013:

1502). Dalam pelaksanaannya peran BPD dalam pengawasan anggaran desa

merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjadikan desa sejahtera dan

melaksanakan pembangunan desa yang setabil dan efektif.

C. Keuangan Desa

Sampai saat ini keuangan desa sering didefinisikan sebagai hak dan

kewajiban desa yang berupa uang maupun berupa barang, yang dapat

dijadikan milik desa yang berdasarkan pada pelaksanaan hak dan kewajiban

desa. “Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dasar yang dapat

dinilai dengan uang, serta segala sesuatu, baik berupa uang maupun barang

yang dapat dijadikan milik desa, berhubungan dengan pelaksanaan hak dan

kewajiban dimaksud menimbulkan pendapatan, belanja, dan pengelolaan

keuangan desa” (Abdullah, 2011: 171).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

keuangan desa diatur dalam pasal 1 ayat 10 yang menjelaskan, “Keuangan

desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat didanai dengan uang

serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan

Page 35: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

19

pelaksanaan hak dan kewajiban desa”. Keuangan desa bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan desa, yang bersumber dari

APBD, APBN, APBDes dan pendapatan asli desa. Sehingga dalam

pelaksanaan hak dan kewajiban desa, pemerintah desa wajib mengelola

keuangan desa secara transparasi, akuntabel dan partisipatif supaya

terlaksananya kesejahteraan desa dengan pengelolaan keuangan desa yang

efektif dan terbuka. Oleh karena itu, dalam pengelolaan keuangan desa kepala

desa yang dibantu oleh sekretaris desa yang sering disebut dengan PTPKD

dihimbau dapat mengelola keuangan desa dengan baik. Dalam pelaksanaan

pengelolaan keuangan desa, sekretaris bertindak sebagai koordinator dalam

pelaksanaan pengelolaan keuangan desa yang akan bertanggungjawab kepada

kepala desa. Sehingga dalam pelaksanaan keuangan desa akan tercantum

dalam anggaran pendapatan desa serta anggaran belanja desa sesuai dengan

peraturan desa yang telah ditetapkan dan disetujui. Menurut Widjaja (2012:

131) dalam peningkatan kesejahteraan dan pembangunan desa, keuangan desa

bersumber dari.

1. Pendapatan asli desa yang meliputi.

a. Hasil usaha desa;

b. Hasil kekayaan desa;

c. Hasil swadaya dan partisipasi;

d. Lain-lain pendapatan asli desa yang sah;

2. Bantuan dari pemerintah kabupaten yang meliputi;

a. Bagian perolehan pajak dan retribusi daerah;

Page 36: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

20

b. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah;

3. Bantuan dari pemerintah dan pemerintahan provinsi;

4. Sumbangan dari pihak ketiga;

5. Pinjaman desa;

Dalam penelitian ini, peneliti menitikberatkan kepada anggaran

yang diberikan kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk desa

yang disebut sebagai anggaran dana desa. Dana desa adalah dana yang

bersumber dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukan

bagi desa yang ditranfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten/ Kota dan digunakan untuk membiyayai penyelenggaranaan

pemerintahan, pelaksanaan pembanggunan, pembinaan kemasyarakatan dan

pemberdayaan masyarakat.

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan di desa yang

bersumber dari anggaran dana desa, pemerintah pusat memberikan

kemudahan desa dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan

tujuan desa yaitu meningkatkan pembanggunan dan kesejahteraan di lingkup

desa.

1. Pengelolaan Dana Desa

Pengelolaan anggaran dana desa merupakan salah satu tindakan

pemerintah desa untuk mengurus dan menata tatanan pemerintahan yang

baik (good Governance) dalam pengalokasian anggaran dana desa.

Lembaga administrasi negara menyimpulkan bahwa wujud “good

Page 37: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

21

governance adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan

bertanggungjawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga

”kesinergian” interaksi yang konstruktif diantara domain-domain negara,

sektor swasta dan masyarakat” (Sedarmayanti, 2004: 4). Dalam

pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa diharuskan pemerintah desa

untuk melaksanakan atau mengelola anggaran dana desa dengan cara

musyawarah desa, yang mana hasil dalam musyawarah tersebut akan

dituangkan pada peraturan desa untuk terciptanya kesejahteraan di

lingkungan desa. Dalam musyawarah di desa hendaknya pemerintah desa

dapat melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan anggaran dana desa

yaitu transparasi, akuntabel dan partisipatif untuk menciptakan

pemerintahan yang baik (good governance).

“Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu

manajemen secara etimologi pengelolaan berasal dari kata “kelola”

(to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau

menangani sesuatu untuk mencapai tujuan. Meskipun banyak ahli

yang memberikan pengertian tentang pengelolaan yang berbeda-

beda, namun pada prinsipnya memiliki maksud dan tujuan yang

sama. Sebagaimana Prajudi mengatakan bahwa pengelolaan adalah

pengendalian dan pemanfaatan semua faktor sumber daya yang

menurut suatu perencana diperlukan untuk menyelesaikan suatu

tujuan kerja tertentu” (Adisasmita, 2011: 22).

G.R Terry mengatakan bahwa, “Manajemen adalah suatu

proses yang khas yang terdiri dari tindakan tindakan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan

melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lain

Page 38: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

22

(Thomas,2013:55). Sehingga dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran

dana desa yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, “Pengelolaan

keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban

keuangan desa”.

a. Perencanaan

Dalam pengelolaan anggaran dana desa sering kali

melibatkan perencanaan dalam menentukan program atau tujuan yang

akan dicapai oleh desa sehingga dalam pengelolaan anggaran dana

desa, pemerintah desa tidak melenceng dari tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Perencanaan dalam arti

luas adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan

yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Handoko

mengemukakan bahwa, “Perencanaan adalah (1) pemilihan atau

penetapan tujuan organisasi dan (2) penentuan strategi, kebijakan,

proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan” (Adisasmita, 2011: 22).

Iwan mengemukakan, “Perencanaan dapat diartikan sebagai upaya

untuk menghubungkan pengetahuan atau teknik yang dilandasi

kaidah-kaidah ilmiah kedalam praksis (praktik-praktik yang dilandasi

teori) dalam perspektif orang banyak atau publik” (Nurliana, 2013:

1062). “Perencanaan keuangan desa adalah proses pemikiran dan

Page 39: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

23

penentuan secara matang untuk mencapai suatu tujuan dalam

pengelolaan keuangan desa dalam hal kegiatan pembangunan maupun

pemberdayaan masyarakat” (Rahum, 2015: 1628). Setiap perencanaan

yang dibuat seringkali mengikuti tahapan-tahapan yang telah

ditentukan. Sehingga tahapan perencanaan seringkali berbeda-beda

tergantung tujuan dan konteks perencanaan yang akan dilakukan. Oleh

karena itu, perencanaan secara garis besar dirumuskan menjadi

beberapa tahapan seperti yang dikemukakan oleh Carey, dkk (dalam

Suharto, 2014: 75) : (a) identifikasi masalah; (b) penentuan tujuan; (c)

penyusunan dan pengembangan rancangan program; (d) pelaksanaan

program; dan (e) evaluasi program.

Identifikasi masalah adalah salah satu tahapan perencanaan

program yang utama. Sehingga dalam melaksanakan program dan

menyusun program pengelolaan anggaran dana desa pemerintah desa

tidak melenceng dari permasalahan-permasalahan yang ada. Setelah

mengidentifikasi masalah, pemerintah dasa dapat menentukan tujuan

sesuai permasalahan yang dihadapi di desa, sehingga pemerintah desa

dapat cepat tanggap dalam menanggulanggi masalah di desa. Sesudah

menentukan tujuan yang akan dicapai, pemerintah desa menyusun

program-program yang akan dilaksanakan untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh desa yang mana

dalam penyusunan program sekretaris desa bertugas sebagai

koordinator pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa serta

Page 40: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

24

membuat program-program yang akan ditentukan. Pelaksanaan

program pada intinya dalam pelaksanaan program menuju pada

perubahan proses perencanaan menjadi tindakan-tindakan yang dapat

menentukan hasil perencanaan sehingga dalam pelaksanaan program

jika tidak sesuai dapat dievaluasi menjadi lebih baik. Evaluasi progam

merupakan tindakan analisis terhadap perencanaan yang telah

ditentukan sehingga perencanaan yang tidak sesuai dapat disesuaikan

menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, dalam perencanaan pengelolaan anggaran

dana desa terdapat dua rencana yang ditetapkan oleh Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dua rencana yang ditetapkan oleh

pemerintah, berdasarkan pasal 79 ayat 2 perencanaan pembangunan

desa sebagai mana yang dimaksud pada ayat (1) disusun secara

berjangka meliputi; a) rencana pembangunan jangka menengah desa

untuk jangka 6 (enam) tahun; b) rencana pembangunan tahunnan desa

atau yang disebut rencana kerja pemerintahan desa, merupakan

penjabaran dari rencana pembangunan jangka menengah desa untuk

jangka waktu 1 (satu) tahun. Jadi, perencanaan adalah tindakan

seseorang yang belum dilaksanakan dan masih berupa pemikiran yang

matang untuk mencapai tujuan dalam pengelolaan anggaran dana

desa supaya tercapainya pembangunan dan kesejahteraan di desa.

Oleh karena itu, aparatur desa harus memiliki kompetensi dalam

merancang perencanaan dalam pengelolaan anggaran dana desa.

Page 41: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

25

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa merupakan

tindak lanjut dari perencanaan yang mana pelaksanaan merupakan

tindakan-tindakan dari proses perencanaan. Sehingga dalam

pelaksanaan program pengelolaan anggaran dana desa tidak

melenceng dari keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa. “Pelaksanaan keuangan desa adalah proses dimana

peraturan desa tentang APBDes yang telah ditetapkan sebelumnya

dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa

dalam pelayanan, pembangunan maupun dalam pemberdayaan”

(Rahum,2013:1628). Tjokroadmudjoyo mengemukakan bahwa

“Pelaksanaan sebagai proses dapat kita pahami dalam bentuk

rangkaian kegiatan yakni berawal dari kebijakan guna mencapai suatu

tujuan maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan

proyek” (Adisasmita. 2011: 24). Menurut Ripley dan Franklin,

”Implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang

ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan

(benefit), atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output)”

(Nurliana, 2013: 1061). Jadi, dalam proses pelaksanaan, pelaksanaan

merupakan kelanjutan dari perencanaan. Rencana yang telah

dirancang dan disusun oleh pemerintah desa yang akan dilaksanakan

atau dijalankan oleh aparatur desa, organisasi desa serta masyarakat

desa untuk meningkatkan pembangunan dan meningkatkan

Page 42: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

26

kesejahteraan masyarakat desa. Semua pelaksanaan yang dilakukan

oleh aparatur desa harus memiliki bukti yang sah dalam pelaksanaan

pengelolaan anggaran dana desa.

c. Penatausahaan

“Penatausahaan adalah proses dimana semua kegiatan/

pelaksanaan keuangan desa dikelola dan dicatat dalam buku-buku

tertentu oleh bendahara desa yang sebelumnya telah ditetapkan oleh

kepala desa dengan keputusan kepala desa” (Rahum, 2015:1628).

d. Laporan

“Laporan keuangan desa adalah proses hasil kegiatan dari

penatausahaan keuangan desa dikelola dan disampaikan oleh

pemerintah desa kepada BPD, pengawas dan masyarakat”(Rahum,

2015: 1628).

e. Pertanggungjawaban

Menurut Darsie, “Akuntabilitas adalah suatu perwujudan

kewajiban seseorang atau satuan kerja untuk mempertanggung-

jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan

kebijakan yang dipercaya kepadanya dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditetapkan” (Riyanto, 2015: 121). “Tanggungjawab adalah

proses dimana semua kegiatan pengelolaan keuangan desa

dipertanggungjawabkan oleh pemerintah desa” (Rahum, 2015: 1628).

Mahmudi mengemukakan bahwa, “Akuntabilitas finansial merupakan

pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk menggunakan

Page 43: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

27

dana publik secara ekonomis, efisien, dan efektif, tidak ada

pemborosan dan kebocoran dana serta korupsi. Akuntabilitas finansial

menekankan pada ukuran anggaran dan finansial. Akuntabilitas

finansial sangat penting karena pengelolaan keuangan publik akan

menjadi perhatian utama masyarakat publik” (Riyanto, 2015: 121).

Pada pengelolaan anggaran dana desa, pemegang kekuasaan dalam

menentukan hasil musyawarah desa adalah Kepala Desa yang mana

kekuasaan yang ada pada Kepala Desa dapat dilimpahkan kepada aparatur

desa untuk menentukan hasil musyawarah di desa. Dalam melaksanakan

kekuasaannya, kepala desa dapat melimpahkan kekuasaannya kepada

aparatur desa yang berupa pelaksanaan, perencanaan, penatausahaan, laporan

serta tanggungjawab sehingga tidak melenceng dari prinsip pemisahan

kewenangan terhadap pemerintah, pengawasan serta penerima anggaran dana

(masyarakat).

2. APBDes

Berdasarkan pengelolaan anggaran dana desa di atas, APBDes

merupakan salah satu program pemerintah desa dalam mengelola

anggaran desa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Anggaran Desa.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDes adalah

rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Dalam pelaksanaannya,

Page 44: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

28

APBDes berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

pasal 8 ayat 1 terdiri atas:

a. Pendapatan Desa

Berdasarakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan

Desa, pasal 9 ayat (1) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud

dalam pasal 8 ayat (1) huruf a, meliputi semua penerimaan uang

melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu)

tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.

Berdasarkan pasal 9 ayat 2, “Pendapatan Desa sebagaimana

dimaksud dalam pasal 8 ayat 1 terdiri atas kelompok a)

Pendapatan Asli Desa (PADesa); b) Transfer; dan c) Pendapatan

lain-lain”.

b. Belanja Desa

Berdasarkan pasal 12 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, Belanja desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b, meliputi semua pengeluaran dari

rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu)

tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya

kembali oleh desa. Berdasarkan klasifikasi belanja desa

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 ayat 1 huruf b, terdiri

Page 45: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

29

atas a) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b) Pelaksanaan

Pembangunan Desa; c) Pembinaan Kemasyarakatan Desa.

c. Pembiayaan desa

Pembiayaan desa berdasarkan pasal 18 ayat 1 peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 113 Tahun 2014 tentang

Penggelolaan Keuangan Desa, Pembiayaan Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c meliputi semua

penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran

yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

D. Kesiapan Desa

Untuk melaksanakan pengelolaan anggaran dana desa, kesiapan

yang memfokuskan pada perencanaan desa meliputi program pembinaan,

pembangunan serta pemberdayaan merupakan faktor utama dalam

pelaksanaan pengelolaan keuangan desa. Pembangunan merupakan salah satu

cara desa dalam melaksanakan otonomi desa dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, “Pembangunan desa adalah upaya

peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan masyarakat desa”. Dalam pelaksanaan pembangunan desa,

pemerintah desa terlebih dahulu mengerti mengenai potensi dan aset desa.

Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan dengan anggaran dana desa

sesuai dan semaksimal mungkin dapat berguna bagi masyarakat desa, dalam

Page 46: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

30

pelaksanaannya potensi desa lebih cenderung kepada SDM yaitu aparatur

pemerintahan serta masyarakat desa dalam mengelola aset desa, sedangkan

aset desa lebih cenderung kepada SDA yang mana aset desa merupakan

sumber pendapatan dari desa. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa, “Aset desa adalah barang milik desa yang berasal dari

kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas badan anggaran pendapatan dan

belanja desa atau perolehan hak lainnya yang sah”.

Selain mengenal potensi dan aset desa, dalam Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pembinaan merupakan salah satu cara

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Thoha, “Pembinaan

adalah suatu tindakan, proses, hasil atau pernyataan menjadi lebih baik.

Dalam pelaksanaan pembinaan masyarakat dan aparatur desa, yang bertujuan

untuk menjadikan masyarakat serta aparatur desa menjadi lebih baik (Nuji,

2013: 1089). Untuk terciptanya masyarakat desa yang lebih baik ditandai oleh

meningkatnya perkembangan, kemajuan, dan peningkatan dalam mengelola

potensi desa serta aset desa sehingga terlaksananya pembangunan di desa.

Dengan meningkatnya potensi masyarakat serta aparatur desa, desa memiliki

kemampuan untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan kinerja

aparatur desa untuk menjadi lebih baik.

Selain pembinaan masyarakat serta pembangunan desa,

pemberdayaan desa juga merupakan faktor penting dalam melaksanakan

pembangunan di desa. Stewart, mengatakan bahwa “Pemberdayaan adalah

memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas atau

Page 47: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

31

kewenangan pada pihak lain atau memberi kemampuan dan keberdayaan”

(Awang, 2010: 46). Dalam pelaksanaan pemberdayaan yang di tuju

pemerintah desa adalah meningkatkan masyarakat desa yang kurang dalam

kemampuan atau potensi untuk menjadi masyarakat yang sejahtera.

Pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya meningkatkan kemampuan dan

potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan

jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan

mengembangkan diri secara mandiri baik dibidang ekonomi, sosial, agama,

budaya” (Widjaja, 2012: 169). Dengan dilaksanakannya pemberdayaan

terhadap masyarakat desa diharapkan dapat menambah kemampuan

masyarakat yang telah dibina oleh aparatur desa serta organisasi yang

bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan di desa.

Jadi, pembinaan, pemberdayaan dan pembangunan desa merupakan

salah satu program pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

mengenali potensi desa serta aset desa yang ada. Sehingga dalam pelaksanaan

kesejahteraan desa, pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada desa

untuk melaksanakan otonomi yang seluas-luasnya yang berdasarkan pada

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Page 48: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

32

E. Kerangka Berpikir Kesiapan Desa Dalam Pengelolaan Anggaran Dana

Desa

Desa merupakan struktur pemerintahan yang sering tertinggal

dalam pembanggunan, sehingga untuk menyikapi permasalahan tersebut

pemerintah pusat mengeluarkan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang

Desa. Dengan adanya Undang-Undang desa maka keinginan pemerintah

adalah meningkatkan pembanggunan serta pemberdayaan masyarakat desa.

Akan tetapi, dalam melaksanakan Undang-Undang tersebut kesiapan adalah

tindakan pemerintah desa, lembaga dan masyarakat dalam mengelola

anggaran dana desa, sehinga dengan adanya kesiapan desa maka desa dapat

mengelola anggaran tersebut dengan baik.

Dalam perencanaan pengelolaan anggaran dana desa pemerintah

Desa Kalisidi melibatkan lembaga desa seperti BKM, LKMD, BPD, TPK dan

masyarakat. Perencanaan desa meliputi identivikasi masalah, penetapan

prioritas dan sosialisasi, sehingga dalam mengelola anggaran dana desa

pemerintah desa sudah mengoptimalkan sumber daya manusia di Desa

Kalisidi. Pada perencanaan pengelolaan anggaran dana desa maka di Desa

Kalisidi dapat menetapkan program desa, sehingga dapat di laksanakan di

desa.

Setelah menentukan program desa maka masyarakat dapat

melakukan kerjabakti (swadaya) untuk meningkatkan pembanggunan dan

pemberdayaan di Desa Kalisidi. Pembangunan program desa diikuti oleh

masyarakat, TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) dan kepala dusun, sehingga

Page 49: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

33

dalam pengelolaan anggaran dana desa akan berjalan dengan baik. Setelah

melaksanakan program desa maka evaluasi adalah tahab terakhir dalam

pengelolaan anggaran dana desa. Evaluasi diikuti oleh Masyarakat, Lembaga

desa dan Pemerintah Desa, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat

menentukan kekurangan-kekurangan yang belum di anggarkan.

Dalam pengelolaan anggaran dana desa partisipasi masyarakat

dibagi menjadi 3 yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, sehingga

masyarakat dalam pengelolaan anggaran dana desa ikut langsung dalam

pengelolaan anggaran dana desa. Pada perencanaan masyaraka menentukan

permasalahan desa. Dalam pelaksanaan masyarakat ikut melaksanakan

program desa dan dalam pengawasan masyarakat ikut mengawasi anggaran

dana desa. Sehingga dengan ikutnya berpartisipasi dalam pengelolaan

anggaran dana desa maka dapat terlaksana pembanggunan dan

permberdayaan di desa.

Page 50: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

34

Gambar 1: Kerangka Berfikir

Pemanfaatan anggaran

Alokasi Dana Desa

Kesiapan Desa dalam pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014

tentang Desa

Perencanaan Keterlibatan Masyarakat

Program Desa

Pelaksanaan program

Identivikasi Masalah

Penetapan Prioritas

Sosialisasi

Perencanaan

Pelaksanaan

pengawasan

Page 51: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

127

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut

1. Pada pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa kesiapan

merupakan tindakan awal yang dilakukan oleh pemerintah dan

desa dalam mengelola anggaran dana desa. Di Desa Kalisidi

sudah mengoptimalkan semua sumber daya Pemerintah Desa,

masyarakat, dan Lembaga Desa untuk terlibat dalam pengelolaan

anggaran dana desa walaupun disadari oleh pemerintah desa

masih banyak kekuarangan yang belum tercapai.

Pada pengelolaan anggaran dana desa peran pemerintah kalisidi

yaitu menetapkan perencanaan untuk merealisasikan anggaran

yang diberikan oleh pemerintah pusat dan melaksanakan evaluasi

supaya dalam pengelolaan anggaran dana desa pemerintah dapat

mengerti permasalahan yang dihadapi. Selain itu, keikutsertaan

lembaga desa seperti LKMD, BKM, BPD dan TPK sangat efektif

dalam pengelolaan anggaran dana desa. Peran LKMD sendiri

dalam pengelolaan anggaran dana desa sebagai pembantu

pemerintah desa dalam pengelolaan anggaran dana desa. BKM

sendiri dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa

sebagai pemilihan permasalahan dan penetapan anggaran supaya

Page 52: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

128

anggaran yang di miliki desa dalam pelaksanaan program tidak

tumbuk dengan anggaran lain. BPD dalam pengelolaan anggaran

dana desa berperan untuk mensosialisasikan dan mengesahkan

program yang telah di tentukan desa. peran TPK dalam

pengelolaan anggaran dana desa sebagai pelaksanaan program

desa yang telah di tentukan di setiap dusun. Selain itu, dalam

pengelolaan anggaran dana desa Pemerintah Kabupaten ikut

terlibat dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dana desa.

Keikutsertaan pemerintah kabupaten berupa bintek dan sosialisasi

yang diberikan kepada pemerintah desa.

2. Desa Kalisidi dapat menetapkan program untuk mengelola

anggaran dana desa seperti penyediaan air minum bermeter, rehab

beton jalan lingkungan, saluran drainase lingkungan dan irigasi,

pengaspalan jalan, penataan lapangan desa, penyempurnaan balai

Posyandu dusun, pugar atap dan plafond perpustakaan desa,

revitalisasi lapangan bola volly dusun, lampu penerangan

lingkungan sambung rumah, perawatan balai desa dan kantor desa

dan rehab rumah tidak layak huni warga miskin.

3. Pada pelaksanaan pengelolaan anggaran dana partisipasi

masyarakat di Desa Kalisidi terbagi pada 3 tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Pada proses

perencanaan di desa, masyarakat desa terlibat dalam penentuan

program desa di setiap dusun, sehingga program yang ada

Page 53: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

129

merupakan usulan dari masyarakat desa. Pada proses pelaksanaan

anggaran dana desa masyarakat Desa Kalisidi secara swadaya

melaksanakan program yang telah ditentukan di desa. Hal tersebut

telihat ketika program telah ditentukan, masyarakat Dasa Kalisidi

secara aktif melakukan program tersebut dengan diadakannya

kerja bakti di setiap dusun.

Selain perencanaan dan pelaksanaan, pada proses pengawasan

masyarakat di Desa Kalisidi ikut menghadiri pada pembuatan SPJ

dan pengawasan dalam pelaksanaan program desa, sehingga di

Desa Kalisidi dapat terlaksana optimalisasi pengelolaan anggaran

dana desa yang diberikan oleh Pemerintah pusat serta peran

masyarakat yang secara aktif mengelola anggaran dana desa.

B. Saran

1. Kepada Pemerintah Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat,

Kabupaten Semarang

Bagi Pemerintah desa lebih meningkatkan kesiapan dalam

pengelolaan anggaran dana desa, sehingga dapat meningkatkan

pembangunan serta kesejahteraan dilingkup desa dengan mengelola

anggaran dana desa dengan baik.

Page 54: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

130

2. Kepada Masyarakat Desa

Kepada masyarakat desa diharapkan dapat meningkatkan

partisipasi (swadaya) dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran dana

desa di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten

Semarang untuk meningkatkan pembanggunan dan pemberdayaan.

Page 55: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

131

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, rozali. 2011. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala

Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Adisasmita, Rahardjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Awang, Azam. 2010. Implementasi Pemberdayaan Pemerintahan Desa.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Agusta, Yosiana Nur. 2015. Hubungan Antara Orientasi Masa Depan Dan Daya

Juang Terhadap Kesiapan Kerja Pada Mahasiaswa Tingkat Akhir Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Di Universitas Mulawarman. Jurnal Psikologi.

No. 1.Vol. 3.Hal. 369-381. ISSN 0000-0000

Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Carwiaka, Wayan. 2013. Pelaksanaan Otonomi Desa Di Desa Bumi Rapak

Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Ilmu Pemerintahan. No.

1.Vol. 1.Hal. 1-12. ISSN 0000-0000

Didik dkk. 2016. Membangun Kemandirian Desa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Efriza. 2012. Political Explore. Bandung: ALFABETA, cv.

Ismatullah, Deddy. 2010. Otonomi Daerah Dan Desentralisasi. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Page 56: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

132

Karianga, Hendra. 2011. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Keuangan

Daerah. Bandung: P.T. Alumni.

Moelong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung:

Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nurliana. 2013. PengelolaanAlokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembanguanan

Fisik Di desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser

Utara. Jurnal Administrasi Negara. No. 3.Vol. 1.Hal. 1059-1070. ISSN

0000-0000

Nuji. 2013. Fungsi Camat Dalam Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Di Desa Muara Bangkal Kecamatan Muara bangkal Kabupaten Kutai

Timur. Jurnal Ilmu Pemerintahan. No. 3 Vol. 1. Hal: 1085-1094. ISSN:

2338-3615.

Nurchalis, Hanif. 20011. Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa.

PT Gelora Aksara Pratama: Erlangga.

Putra, Dian Pramana. 2013. Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa Suliliran Baru

Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser. Jurnal Ilmu Pemerintahan.

No. 4.Vol. 1.Hal. 15012- 1512. ISSN 2238-3615

Rahum, Abu. 2015. Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan

Fisik Desa Krayan Makmur Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser. Jurnal

Ilmu Pemerintahan. No. 4.Vol. 3.Hal. 1523-1636. ISSN 0000-0000

Page 57: KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UNDANG- …lib.unnes.ac.id/27648/1/3312412080.pdf · PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA DI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, ... disebabkan oleh

133

Riyanto, Teguh. 2015. Akuntabilitas Finansial Dalam Pengelolaan Alokasi Dana

Desa (ADD) di Kantor Desa Perangat Selatan Kecamatan Marangkayu

Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Administrasi Negara. No. 1.Vol.

3.Hal. 119-130. ISSN 2337-7542

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:

PT Refika Aditama.

Syafrudin, Atenk dkk.2010. Republik Desa Penggulitan hukum Tradisional Dan

Hukum Moderen Dalam Disain Otonomi Desa. Bandung: Alfabeta.

Sedarmayanti. 2004. Good Governance (Kepemerintahan Ynag Baik). Mandar

Maju.

Thohirin.Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan

Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Thomas. 2013. Pengelolaan lokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan

Pembanggunan Di Desa Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana

Tidun. Jurnal Pemerintahan Integratif. No. Hal. 51-64. ISSN 0000-0000

Widjaja, Haw. 2012. Otonomi desa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Berita

Estu Suryowati. 2016. Tahun Depan, Tiap Desa Dapat Anggaran di Atas Rp 1

Miliar. Dalam Kompas. 20 April

Agus Triyono. 2016. Sebanyak 27,22% desa di Indonesia Masih Tertinggal.

Dalam Kontan. 20 Oktober