keselamatan pada pemadam kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 bab 5...
TRANSCRIPT
68
Bab 5
Keselamatan pada Pemadam Kebakaran
Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya. Banyak peristiwa kebakaran yang
terjadi di sekitar kita. Ada berbagai macam penyebab terjadinya kebakaran. Namun, sering
kita dengar bahwa penyebab kebakaran terjadi karena kompor gas meledak dan korsleting
listrik. Kebakaran yang hebat sulit bagi kita untuk memadamkannya. Kita butuh bantuan dari
petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran adalah petugas yang dilatih dan
bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk
menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan
lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana
pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan
masalah kebakaran.
Standar Kompetensi
Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja.
Kompetensi Dasar
Mendemonstrasikan pemadam kebakaran.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, siswa diharapkan:
1. mengetahui dan mengenal sumber api penyebab kebakaran;
2. mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan jenis-jenis api;
3. mengetahui dan mengenal alat-alat pemadam kebakaran;
4. mengetahui prosedur atau cara mengatasi terjadinya kebakaran;
5. mengetahui dan melakukan penyelamatan dari kebakaran;
Gambar kebakaran hebat di suatu tempat yang ditangani oleh petugas pemadam kebakaran
69
6. dapat mencegah terjadinya kebakaran.
Indikator
1. Siswa dapat mengetahui dan mengenal sumber api penyebab kebakaran.
2. Siswa mampu mengelompokkan jenis-jenis api.
3. Siswa dapat mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan pada pemadam
kebakaran.
4. Siswa dapat mengetahui prosedur atau cara mengatasi ketika terjadi kebakaran.
5. Siswa dapat mengetahui dan melakukan penyelamatan ketika terjadi kebakaran.
6. Siswa dapat mencegah terjadinya kebakaran.
Peta Konsep
Istilah Penting
aaaaaaaaa
bbbbbbbb
ccccccccc
ddddddddd
eeeeeeeeeeee
fffffffff
ggggggggg
hhhhhhh
iiiiiiiii
jjjjjjjjj
kkkkkkkkk
Keselamatan pada Pemadam
Kebakaran
Sumber Api Penyebab
Kebakaran
Klasifikasi Api
Alat-Alat Pemadam
Kebakaran
mempelajari
Prosedur Mengatasi
Kebakaran
Penyelamatan dari
Kebakaran
Mencegah
Kebakaran
70
Api memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Api digunakan oleh manusia sebagai
sumber cahaya. Kalian dapat melihat benda di sekitarnya karena nyala api. Ibu kalian dapat
memasak menggunakan api. Api dapat membakar benda apapun yang berada di dekatnya.
Oleh karena itu, kalian harus berhati-hati terhadap api ini. Sumber api yang kecil dapat
memicu terjadinya kebakaran yang hebat. Bagaimana sumber api itu dapat menyebabkan
kebakaran?
A. Sumber Api Penyebab Kebakaran
1. Pengertian Api
Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi
yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Proses oksidasi
yang lebih lambat seperti perkaratan atau pencemaran tidak termasuk dalam definisi ini. Api
berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang
gelombang juga di luar spektrum visual/tampak sehingga dapat tidak terlihat oleh mata
manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.
Api biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam
tingkatan kombusio (kombusio adalah oksidasi yang cepat disertai pemancaran panas)
sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia. Misalnya, api digunakan untuk bahan
bakar api unggun, perapian, atau kompor gas. Tingkat pembakar api yang keras memiliki
sifat penghancur dan membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia.
Misalnya, ketika api membakar gedung, hutan, dan pasar.
Api merupakan zat pijar yang menyala dan mengeluarkan cahaya dan panas serta dapat
menghasilkan nyala, asap, dan bara. Api muncul karena efek panas yang terkumpul. Api juga
memiliki sifat mudah menyala jika berdekatan dengan bahan bakar. Jadi, munculnya kobaran
api bisa didapat jika ada tiga komponen, yaitu bahan bakar, panas, dan oksigen.
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan
yang mudah terbakar akan mudah menyala dan terbakar dengan cepat. Bahan yang mudah
terbakar itu disebut sebagai bahan bakar. Bahan bakar dapat berwujud cair, gas maupun
padat. Contoh bahan bakar cair adalah bensin, solar, minyak tanah, dan spiritus. Contoh
bahan bakar gas adalah asetelin, gas bumi, hidrogen, dan LPG (liquefied petroleum gas)
sedangkan contoh untuk bahan bakar padat adalah kayu. Panas dapat berasal dari nyala api,
percikan api, puntung rokok, gesekan sumber listrik, pipa panas, gesekan logam, kilat petir,
hubungan pendek, dan sebagainya. Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian
dari reaksi kimia.
Sumber: www.medantalk.com/kebakaran-paja...-hangus
Gambar 5.1 Munculnya api dapat bersumber dari udara, bahan bakar, dan sumber api
71
Info K3
Fenomena Kebakaran
Sumber: www.arsipanberita.blogspot.com
Gambar 5.2 Kebakaran di Pasar Kebayoran Lama Jakarta
Ada fenomena yang menarik dalam salah satu foto yang mengabadikan peristiwa kebakaran
hebat di pusat perbelanjaan Ramayana, di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat
(2/4/2010). Lihatlah, kobaran api sempat membentuk wajah menyerupai manusia.
Dalam foto tersebut dengan jelas terlihat bagian-bagian anggota wajah. Memang tidak secara
utuh membentuk wajah. Bagian paling jelas adalah yang menyerupai mata, alis, dan hidung.
Foto unik tersebut diabadikan fotografer Persda Network, Bian Harnansa saat memotret
proses pemadaman yang dilakukan pasukan pemadam kebakaran di lokasi kebakaran. Wajah
dalam api itu berada tepat di samping sejumlah petugas kebakaran yang menaiki tiang crane
untuk menambah daya jangkau selang air ke pusat api.
Kobaran api yang membakar Ramayana memang begitu hebat sampai api menjilat-jilat
membumbung tinggi. Pasukan pemadam kebakaran sampai membutuhkan waktu sembilan
jam untuk melumpuhkannya.
2. Mencegah Api (Fire Preventive)
Api dapat membakar apapun yang ada di dekatnya. Kalian tidak menginginkan adanya
kebakaran di lingkungan tempat kalian tinggal. Untuk itu, kalian harus mencegah agar bahan-
bahan yang mudah terbakar dijauhkan dari sumber api. Kalian telah mengetahui bahwa
kebakaran akan terjadi jika terdapat bahan bakar, panas, dan oksigen. Oleh karena itu, kalian
harus meniadakan ketiga hal itu dari sumber api.
a. Tanpa Bahan Bakar (Take Away Fuel)
Untuk membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dari bahan bakar,
dapat kalian lakukan dengan cara berikut ini.
- Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah.
- Menyimpan bahan bakar yang dapat terbakar dengan hati-hati
- Menuliskan lokasi penyimpanan bahan bakar ”Dilarang Merokok”
- Suhu ruangan tidak boleh melebihi +30oC.
b. Tanpa Panas (Take Away Heat)
Untuk membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dari panas, dapat
kalian lakukan dengan cara berikut ini.
- Berhati-hati apabila bekerja dengan panas.
- Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
- Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan cara mendinginkan bahan bakar
yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.
- Berhati-hati dengan listrik.
72
- Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dalam keadaan
baik.
- Gunakan stop kontak yang diakui, jangan berimprovisasi.
- Jangan membebani kabel berlebihan dengan troll kabel listrik fleksibel dan
insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api (percikan api).
- Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup
agar api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar. Seperti
menaruh lilin yang sedang menyala di atas kasur.
Sumber: www.antarafoto.com/peristiwa
Untuk mencegah timbulnya api yang diakibatkan oleh panas harus dilakukan di
tempat kerja, yaitu sebagai berikut.
1) Mencegah timbulnya kebakaran saat mengelas
Berhati-hatilah kalian ketika memanaskan atau mengelas. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu
semprot (blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen.
- Percikan api dan busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada bahan
yang dapat terbakar.
- Gunakan hanya pemanas yang disarankan
- Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik
- Jauhkan pemanas dari serat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat
terbakar lainnya.
- Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas, bahan
bakar yang panas, knalpot engine dan perlengkapan panas lainnya.
- Patuhi tanda ”Dilarang Merokok”
- Jangan merokok di area yang dapa menimbulkan kebakaran
- Buang puntung rokok pada tempat yang aman.
Gambar 5.3 Kebakaran akibat korseling listrik.
73
Sumber: www.news.okezone.com/read/2
Gambar 5.5 Merokok dapat berakibat fatal.
2) Mencegah timbulnya kebakaran saat membakar
Panas dapat muncul dari kain lap yang berminyak karena reaksi kimia.
Misalnya, pembakaran yang tiba-tiba dapat menyebabkan kebakaran
ditumpukan lap tersebut. Untuk itu, kalian harus memperhatikan hal-hal
berikut ini.
- Kosongkan tempat sampah setiap hari.
- Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam loker/laci.
- Bau yang menyengat mudah terbakar oleh panasnya ruangan.
Namun, ada pula bahan atau benda yang dapat terbakar atau menyala tanpa
panas. Untuk itu, kalian harus menghilangkan semua bahan-bahan yang
terbakar yang tidak diperlukan sesegera mungkin. Hal lain yang harus kalian
lakukan adalah seperti berikut ini.
- Bersihkan tempat kerja secara teratur dan rapi .
- Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.
- Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah
yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.
3) Mencegah timbulnya kebakaran akibat gas mudah terbakar
Gas LPG merupakan gas cair yang mudah terbakar. Gas ini sangat sensitif
terhadap percikan api. Kalian harus hati-hati terhadap gas yang mudah
terbakar (seperti asetelin dan LPG). Selain itu, ada cairan lain yang mudah
terbakar, misalnya bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solven, dan cat
tiner. Untuk mencegah kebakaran yang ditimbulkan oleh gas dan cairan,
sebaiknya kalian simpan pada area yang terisolasi dan jauh dari sumber panas.
Selain itu, hal-hal yang harus kalian perhatikan adalah sebagai berikut.
- Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam
kondisi baik.
- Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan
bunga api untuk membuka wadah cairan yang terbakar.
- Jika cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin.
Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup dan
rapat.
- Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.
- Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian
kalian dan hindarkan dari sumber panas serta segera informasikan
kepada supervisor kalian.
- Jangan menggunakan bensin, minyak tanah, atau spiritus untuk
menyalakan api.
74
Info K3
Istilah-istilah pada pemadaman nyala api
Starvation : mengandung arti membuang/mencabut bahan bakar dari nyala api sehingga
menjadi paham.
Cooling : mengandung arti menurunkan panas dari nyala api sehingga menjadi padam
Smothering : mengandung arti membuang oksigen dari nyala api sehingga menjadi padam.
4) Mencegah timbulnya kebakaran dengan debu yang berbahaya
Debu yang ada di tempat kerja dapat menimbulkan bahaya. Tumpukan debu
dapat menyumbat apa saja. Jika sebuah mesin tersumbat oleh debu maka
ketika mesin beroperasi dapat menimbulkan ledakan mesin. Akibatnya,
tempat tersebut akan terbakar. Untuk itu, kalian harus menghindari debu yang
berbahaya tersebut. Ada beberapa jens debu yang mudah terbakar dan dapat
meledak saat bercampur dengan udara. Untuk mencegah hal tersebut, kalian
harus memperhatikan berikut ini.
- Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan
peralatan listrik.
- Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat-perangkat penyedot debu.
- Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
- Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.
c. Tanpa Oksigen (Take Away Oxygen)
Api merupakan hasil dari suatu reaksi pembakaran. Dalam reaksi pembakaran
dikatakan juga sebagai reaksi oksidasi. Dalam reaksi tersebut dibutuhkan oksigen. Jadi, jika
dalam reaksi tidak ada oksigen tidak akn terjadi reaksi pembakaran atau reaksi oksidasi.
Dengan demikian, untuk mencegah terjadi pembakaran yang menimbulkan api, kalian harus
menghilangkan atau meniadakan oksigen. Untuk itu, dalam mencegah timbulnya api yang
tidak diinginkan dapat kalian lakukan dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar
dari oksigen. Hal ini akan menghambat menjalarnya kebakaran yang disebabkan oleh api.
B. Klasifikasi Api
Ketika kalian membakar lilin, perhatikan nyala api yang dihasilkan. Kalian juga dapat
mengamati nyala api yang dihasilkan oleh kayu bakar yang digunakan dalam api unggun.
Bagaimana nyala yang dihasilkan oleh lilin dan kayu bakar tersebut? Kalian akan melihat
nyala api kemerah-merahan, baik nyala pada lilin maupun pada kayu bakar. Namun, kalian
akan melihat nyala lilin yang berbeda pada kompor gas atau korek gas. Nyala api pada
keduanya berwarna biru.
Api membawa energi panas. Warna api yang dihasilkan dalam suatu pembakaran
menunjukkan energi yang dihasilkan dalam pembakaran tersebut. Jika warnanya biru, energi
yang dihasilkan sangat besar. Warna api kemerahan, energi yang dihasilkan kecil. Hal ini
dapat kalian buktikan ketika memasak air menggunakan kompor gas dan tungku kayu bakar.
Air akan lebih cepat panas atau mendidih jika dimasak dalam kompor gas. Berdasarkan
sumber bahan bakar, api dapat dikelompokkan menjadi kelas-kelas berikut ini.
Kelas A : Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kayu, kertas dan pakaian
Kelas B : cairan yang sangat peka terhadap api
Kelas C : peralatan listrik yang sedang dijalankan
Kelas D : bahan gas peka api
75
Kelas E : panasnya logam
1. Api Kelas A
Api kelas A merupakan kelas api yang paling umum. Kelas api ini bersumber dari
kayu, pakaian, kertas, dan bahan-bahan paking.
Sumber: www.fotografer.net Sumber: www. kfk.kompas.com
Gambar 5.3 Sumber api dari bahan kertas.
Untuk mematikan api kelas A, cara yang paling efektif adalah dengan mendiginkan
bahan yang sedang terbakar. Kalian dapat mematikan api kelas A dengan air. Air memiliki
sifat yang dingin. Oleh karena itu, air merupakan bahan yang dapat memadamkan api kelas
A. Air dapat mendinginkan bahan sampai pada titik di mana api tidak dapat menyala lagi dan
merembes jauh ke dalam sumber api.
Alat pemadam api yang dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A adalah
APW (air pressure wate). Air yang berada di dalam tabung APW disemprotkan (karena
tekanan) keluar. Air ini dapat mendinginkan bahan bakar dengan menyerap panas dari bahan
terbakar. Alat pemadam ini memiliki keuntungan karena murah, tidak berbahaya, dan relatif
mudah untuk membersihkan. Di Amerika Serikat, unit APW berisi 2,5 galon (9 liter) air
dalam baja atau stainless silinder tinggi. Di Eropa, tabung APW terbuat baja ringan yang
dilapisi dengan polyethylene, dicat merah, dan berisi 6 – 9 liter (1,75 – 2,5 galon) air.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_extinguisher Sumber:
http://www.actfire.co.uk/product
Gambar 5.4 Alat pemadam jenis APW (air pressure water) untuk api kelas A.
Pada Gambar 5.4 merupakan alat pemadam kebakaran aditif. Alat pemadam ini
dapat digunakan untuk mengatasi kebakaran yang melibatkan bahan padat mudah terbakar.
Misalnya, untuk memadamkan api kelas A pada tekstil, kayu, batubara, mebel, dan bahan
lainnya. Alat pemadam kebakaran ini biasanya untuk gudang, unit penyimpanan, dan
peralatan rumah tangga.
76
Selain itu, ada alat pemadam kebakaran yang berupa penyemprotan kabut (mist). Alat
ini menggunakan metode nozzle (pipa semprot) untuk menghasilkan gerimis atau percikan air
yang halus. Tujuannya adalah untuk memecah aliran air deionisasi ke titik agar listrik tidak
kembali ke operator. Informasi lebih deatil tentang alat pemadam kebakaran tipe ini adalah
sebagai berikut.
- Warna alat pemadam merah berisi air untuk memadamkan api kelas A.
- Pemadaman kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.
- Pemadaman kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadaman kebakaran jenis
lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi tidak seefektif air.
Catatan:
Pemadaman kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air udara di
sejumlah negara bagian.
2. Api Kelas B
Sumber api dapat berasal dari bahan cair. Jenis cairan yang dapat menimbulkan api
adalah bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, tiner, dan solvent. Api yang
dihasilkan dari bahan-bahan cair tersebut tergolong dalam api kelas B.
Untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan cait tersebut tidak dapat
menggunakan air. Karena bahan cair seperti minyak tanah tidak dapat bercampur dengan air.
Bahkan air dapat memperluas area api karena mengalirkan api yang berasal dari cairan yang
mudah terbakar tersebut. Proses pembakaran yang menimbulkan api akibat adanya reaksi
oksidasi. Untuk memadamkan api yang ditimbulkan dari bahan cair adalah menutupi api agar
tidak berhubungan dengan oksigen. Jadi, untuk memadamkan api kelas B, kalian harus
menutupi api tersebut agar tidak berhubungan dengan oksigen. Bahan yang dapat menutupi
api tersebut misalnya pasir atau tanah. Coba kalian lihat di pompa bensin (SPBU). Kalian
akan menemukan tumpukan pasir atau tanah di tempat itu. Tujuan SPBU menyediakan pasir
atau tanah tersebut adalah untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran yang disebabkan
oleh bahan bakar cair (bensin atau solar).
Pemadaman api kelas B selain tanah atau pasir, ada yang dibuat bahan kimia.
Pemadam api tersebut berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2). Pemadaman api
busa juga baik untuk memadamkan cairan yang terbakar di dalam wadah.
Sumber: www.hzmercy.en.made-in-china.com Sumber: http://www.actfire.co.uk
Gambar 5.5 Dry extinguisher.
ABC Powder adalah alat pemadam kebakaran yang telah digunakan dalam berbagai
tempat kerja selama bertahun-tahun. Fleksibilitas dari alat extinguishant mono-ammonium
77
fosfat, dikombinasikan dengan kemampuan knockdown (pemukulan) api yang luar biasa. Hal
ini membuat satu bubuk pemadam untuk memadamkan api. Tipe pemadam ini merupakan
pemadam kebakaran terbaik yang digunakan dalam hampir semua keadaan.
3. Api Kelas C
Pernahkah kalian mendengar berita kebakaran rumah yang disebabkan oleh korsleting
(hubungan pendek) listrik? Korsleting listrik dapat terjadi karena peralatan listrik rumah
tangga rusak. Rusaknya alat tersebut dapat menyebabkan bertemunya muatan listrik positif
dan negatif dalam sebuah penghantar. Bertemunya kedua muatan tersebut terjadi tabrakan
elektron yang sangat dahsyat dan menyebabkan ledakan. Ledakan tersebut akan
menimbulkan bunga api (percikan api). Jika bahan alat listrik itu tidak bagus maka percikan
itu akan membakar alat listrik tersebut. Api yang dihasilkan dari alat listrik tersebut termasuk
api kelas C. Alat listrik yang menimbulkan api kelas C, misalnya dudukan lampu, generator,
kabel kawat, saklar, dan peralatan elektrolit.
Kalian telah tahu bahwa api yang membakar akan makin berkobar jika berhubungan
dengan oksigen. Untuk mencegah api berkobar tersebut, kalian harus menutup api agar tidak
berhubungan dengan oksigen. Untuk mencegah api makin besar, kalian dapat menggunakan
tabung pemadam kebakaran yang sesuai jenisnya. Untuk mengetahui komponen bagian
dalam tabung dan fungsinya masing-masing komponen dan bagaimana cara kerja dari alat
pemadam dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber: http://www.p4tkipa.org/data/PRINSIP%20P.pdf
Gambar 5.6 Bagian KomponenTabung pemadam Kebakaran
Gambar 5.7 menunjukan keadaan bagian dalam tabung pemadam kebakaran yang belum
digunakan. Gambar 5.8 menunjukkan tabung pemadam kebakaran yang telah digunakan. Pada
saat picu ditekan, gas CO2 keluar dari tabung kecil kemudian mendorong serbuk kering masuk ke
pipa panjang, selanjutnya keluar melalui selang.
Gambar 5.7 Gambar 5.8
78
Serbuk kering tersebut dapat memisahkan empat bagian dari tetrahedron api. Ini
mencegah reaksi kimia antara panas, bahan bakar, dan oksigen serta menghentikan produksi
api untuk mempertahankan radikal bebas. Dengan demikian, api akan padam. Monoamonium
fosfat juga dikenal sebagai tri-kelas, multiguna atau ABC dry chemical. Monoamonium
fosfat ini digunakan untuk memadamkan api kelas A, B, dan C. Pada kelas A, rating dari
kemampuan agen untuk mencair dan mengalir pada 177°C (350°F) dapat meredakan api. Zat
ini lebih korosif jika dibandingkan dengan bahan kimia kering lainnya. Warnanya kuning
pucat.
Natrium bikarbonat biasanya digunakan pada api kelas B dan C pada suatu kebakaran.
Natrium bikarbonat ini merupakan agen kimia kering yang dikembang pertama kali. Bahan
kimia ini dapat menyela atau menghambat terjadinya reaksi kimia pada pembakaran (api).
Selain itu, bahan kimia kering ini sangat umum di dapur komersial sebelum munculnya bahan
kimia basah. Namun, sekarang bahan kimia kering tersebut kurang efektif jika dibandingkan
terhadap bahan kimia basah pada api kelas K. Selain itu, kurang efektif juga terhadap api
kelas A yang berwarna. putih atau biru.
Peringatan:
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau
kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air
atau busa untuk mematikan api kelas C. Jika kalian dapat melakukan, kalian harus berhati-
hati dan matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.
4. Api Kelas D
Mohon dicek lagi kebenaran materi Api Kelas D. Karena di atas telah disebutkan
bahwa api kelas D merupakan bahan gas peka api. Namun, penjelasan dalam sub ini
api yang diakibatkan oleh logam. Padahal di atas juga telah disampaikan bahwa api
kelas E merupakan panasnya logam.
Kebakaran yang diakibatkan oleh Logam mudah terbakar. Tabung biasanya berwarna
Kuning. Untuk memadamkan api logam tersebut dengan menggunakan Arctic Api adalah api
cair pemadam agen yang emulsifies dan mendinginkan bahan dipanaskan lebih cepat
daripada air atau busa biasa. Hal ini digunakan secara ekstensif dalam industri baja. Efektif
pada kelas A, B, dan D.
FireAde adalah agen emulsifies cairan berbusa yang terbakar dan membuat mereka
tidak mudah terbakar. Hal ini dapat mendinginkan materi panas dan permukaan mirip dengan
CAFS. Digunakan pada A dan B (dikatakan efektif pada beberapa bahaya kelas D, meskipun
tidak dianjurkan karena fakta bahwa fireade masih mengandung jumlah air yang akan
bereaksi dengan beberapa kebakaran logam).
Ada beberapa agen Kelas D pemadam api yang tersedia, beberapa akan menangani
beberapa jenis logam di bawah ini:
Natrium Klorida (Super-D, Met-LX atau METAL.FIRE.XTNGSHR)
mengandung garam natrium klorida dan aditif termoplastik. Plastik meleleh membentuk
kerak oksigen-termasuk di atas logam, dan garam membuang panas. Berguna pada
kebanyakan logam alkali termasuk natrium dan kalium, dan logam lain termasuk magnesium,
titanium, aluminium, dan zirkonium.
Tembaga berdasarkan (Tembaga Serbuk Navy125S) yang dikembangkan oleh
Angkatan Laut AS di tahun 70-an untuk lithium sulit kontrol dan kebakaran lithium-paduan.
Smothers Powder dan bertindak sebagai heat sink untuk mengusir panas, tetapi juga
membentuk paduan tembaga-lithium di permukaan yang mudah terbakar dan non-memotong
pasokan oksigen. Akan melekat ke lithium-permukaan vertikal saja.
79
Grafit berbasis (G-Plus, G-1, Lith-X, Pyromet atau METAL.FIRE.XTNGSHR)
berisi grafit kering yang Smothers pembakaran logam. Pertama tipe dikembangkan,
dirancang untuk magnesium, bekerja pada logam lain juga. Tidak seperti alat pemadam
bubuk natrium klorida, para pemadam kebakaran bubuk grafit dapat digunakan pada sangat
panas api membakar logam seperti litium, tapi tidak seperti alat pemadam bubuk tembaga
tidak akan menempel ke dan memadamkan kebakaran lithium mengalir atau vertikal. Seperti
pemadam tembaga, bertindak bubuk grafit sebagai panas tenggelam serta mencekik api
logam.
Natrium karbonat berdasarkan (Na-X) yang digunakan di mana pipa stainless steel
dan peralatan bisa rusak oleh berdasarkan agen natrium klorida untuk mengendalikan
natrium, kalium, dan-kalium paduan kebakaran natrium. Terbatas digunakan pada logam
lainnya. Smothers dan membentuk kerak penekan air. Beberapa berbasis dapat digunakan
pada kelas D kebakaran tertentu, seperti titanium terbakar dan magnesium. Contoh termasuk
Blokade Api dan merek FireAde dari penekan. Beberapa logam, seperti Lithium unsur, akan
bereaksi eksplosif dengan air, sehingga berbasis kimia air tidak boleh digunakan pada
kebakaran tersebut karena kemungkinan kekerasan reaksi.
Kebanyakan Kelas D pemadam akan memiliki kecepatan nozzle khusus rendah atau
pembuangan tongkat dengan lembut menerapkan agen dalam volume besar untuk
menghindari mengganggu setiap bahan bakar halus yang terpisah. Agen juga tersedia dalam
jumlah besar dan dapat diterapkan dengan sendok atau sekop
5. Api Kelas K
Mohon materi dicek kembali: api kelas K atau api kelas E? permasalahannya di atas
disampaikan sampai api kelas E.
Basah Kimia (kalium asetat, karbonat, atau sitrat) memadamkan api dengan
membentuk selimut busa sabun di atas minyak bakar dan oleh pendingin minyak di bawah
temperatur pengapiannya. Umumnya kelas A dan K (F di Eropa) saja, meskipun model baru
yang dilengkapi dengan gerimis nozel yang digunakan pada unit kabut air untuk memberikan
pemadam ini kelas B dan kemampuan C pemadam kebakaran.
Table 5.1 Klasifikasi Jenis Pemadam Api
Jenis
Pemadam
Kelas A
Kayu, kertas
Pakaian,
paking
Kelas B
Cairan bekas
api, bensin,
minyak tanah
Kelas C
Peralatan
listrik
Kelas D
Gas Peka Api
Kelas E
Panasya
Logam
Air Sangat baik Kurang baik Berbahaya Kurang baik Sangat baik
Serbuk
kering
Hanya untuk
api kecil
Sangat baik Baik Sangat baik Baik
Cairan asam
arang
(CO2)
Hanya untuk
api kecil
Sangat baik
terutama untuk
mencegah
pengotoran
Baik Sangat baik Baik
Busa Hanya untuk
api kecil
Sangat baik,
bilamana besar
kemungkinan
untuk nyala api
Berbahaya
Sangat baik Baik
80
Carbon Tetra
khlorida C
OI4
Kurang baik,
bahaya asap
bisa menyebar
Sangat baik
untuk api kecl
tetapi bahaya
asap bisa
menyebar
Sangat
baik, tetapi
bahaya
asap bisa
menyebar
Baik Sangat baik
Khloro
Bromo
methane
Kurang baik,
tetapi bahaya
asap bisa
menyebar
Sangat baik
untuk api kecl
tetapi bahaya
asap bisa
menyebar
Sangat
baik, tetapi
bahaya
asap bisa
menyebar
Baik Baik
*) diperlukan busa khusus untuk cairan yang dicampur air, misalnya asetan, glycerine,
glycel alcohol dan sebagainya.
Informasi :
Klasifikasi Api di Inggris dan Amerika
Di negara Inggris, api digolongkan menjadi enam, yaitu:
Kelas A : kebakaran melibatkan padatan organik seperti kertas dan kayu.
Kelas B : kebakaran melibatkan cairan yang mudah terbakar atau mudah terbakar. Bensin,
minyak dan minyak kebakaran termasuk dalam kelas ini.
Kelas C : kebakaran melibatkan gas yang mudah terbakar.
Kelas D : kebakaran melibatkan logam mudah terbakar.
Kelas E : kebakaran yang melibatkan peralatan listrik (tidak lagi digunakan ketika catu
daya dimatikan api listrik bisa jatuh dalam kategori ada).
Kelas F : Kelas melibatkan lemak dan minyak goreng.
Di negara Amerika, api digolongkan menjadi lima, yaitu:
Kelas A : Simbol Green Segitiga (Hijau), api dari Kayu, kertas, bahan padat.
Kelas B : Simbol Lapangan Merah (Merah), api dari bahan bakar.
Kelas C : Simbol Blue Circle (Biru), api dari sumber Listrik atau steker listrik.
Kelas D : Simbol Decagon Yellow (Kuning), api bersumber dari logam yang mudah
terbakar.
Kelas K : Simbol Black Hexagon (Hitam), api bersumber dari lemak dan minyak goreng.
Tidak ada standar resmi di Amerika Serikat untuk warna alat pemadam kebakaran, meskipun
mereka biasanya merah, kecuali untuk pemadam Kelas D, yang biasanya kuning, dan air,
yang biasanya perak, atau putih jika kabut air. Alat pemadam ditandai dengan pictograms
menggambarkan jenis pemadam kebakaran yang disetujui untuk dipakai . Di masa lalu, alat
pemadam ditandai dengan simbol geometris berwarna, dan beberapa alat pemadam masih
menggunakan kedua simbol. Jenis-jenis kebakaran dan standar tambahan dijelaskan dalam
NFPA 10 : Standar Portable Fire Extinguishers, edisi 2010.
C. Alat-Alat Pemadam Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi di mana-mana dan kapan pun. Kalian telah mengetahui
bahwa semua benda dapat menjadi pemicu atau sumber kebakaran. Apalagi dalam sebuah
pabrik atau toko-toko seperti supermarket dan pasar. Tidak sedikit berita yang mengabarkan
kebakaran di sebuah pabrik atau pasar dan supermarket. Jika kebakaran di tempat-tempat
tersebut apinya sudah membesar, para petugas pemadam pun berdatangan. Mereka membawa
mobil pemadam kebakaran dan dilengkapi peralatan dalam menangani kebakaran. Lalu, apa
sajakah peralatan yang harus disediakan atau dibawa oleh petugas pemadam kebakaran?
Apakah peralatan pemadam kebakaran hanya dimiliki oleh petugas pemadam kebakaran?
81
Ataukah sebuah pabrik atau pasar juga tersedia peralatan pemadam kebakaran? Untuk
mengetahuinya, marilah kita pelajari uraian berikut ini.
1. Alat Pemadam Api Portabel
Pemadam api portabel biasanya ditempatkan pada tempat yang aman. Pada bagian
sisi alat pemadam biasanya dilengkapi dengan label instruksi cara menggunakannya.
Berdasarkan isinya, alat pemadam kabakaran dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai
berikut.
a. Alat Pemadam Kebakaran Berisi Air
Alat pemadam kebakaran yang berisi air hanya cocok untuk memadamkan api kelas
A. Alat pemadam ini biasanya dicat merah. Rentang semprotannya berkisar 10 m dan
digunakan sesuai petunjuknya.
b. Alat Pemadam Kebakaran Berisi Gas
Alat pemadam kebakaran jenis ini biasanya berisi gas yang bertekanan. Karbon
dioksida (CO2) yang berupa cairan memiliki tekanan yang tinggi. Oleh karena itu, gas cair
dari karbon dioksida dapat digunakan untuk mengisi alat pemadam kebakaran. Alat pemadam
jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C. Jenis pemadam bertekanan
udara diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas
pemicu.
Alat pemadam kebakaran jenis ini biasanya dicat warna merah dan diberi garis/pita
hitam. Alat dengan ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2 m sedangkan
yang berukuran besar mempunyai kemampuan sampai 3 m. Pemadam jenis ini harus
mempunyai nozel (pipa kecil) penyembur agar dapat digunakan secara efektif dan aman.
Ketika pemadam ini disemprotkan, karbon dioksida cair dengan cepat berubah menjadi gas.
Semprotan utama sangat dingin. Mekanisme pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk
mencegah nozel tidak membeku. Alat ini bisa juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu
atau katup. Dalam mengoperasikan alat ini, kalian harus mengikuti sesuai petunjuk yang
tertera pada tabung.
Sumber: www.surabaya.olx.co.id
Gambar 5.9 Tabung pemadam berisi CO2.
Alat pemadam yang berisi CO2 dapat dioperasikan dalam kebakaran yang
berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium. Selain itu, alat ini
dapat digunakan untuk memadamkan api yang berhubungan dengan api kecil pada cairan
yang dapat terbakar.
Adapun prosedur cara menggunakan alat pemadam ini adalah sebagai berikut.
- Gunakan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium.
- Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
- Gerak-gerakkan nozel kiri ke kanan.
- Secara perlahan bergerak ke bagian depan sama api-api mati.
82
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi karbon dioksida dapat
menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka
semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbon dioksida.
c. Alat Pemadaman Kebakaran dengan Busa
Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada pemadam kebakaran busa
cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A. Tabung alat
ini dicat dengan warna biru. Jarak semprotnya berkisar 6 m.
Busa dalam memadamkan api kebakaran digunakan untuk membentuk selimut
sehingga dapat menutupi dan memadamkan api. Pemadam kebakaran jenis busa merupakan
pemadam api yang paling efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada
dalam wadah. Di mana bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar sendiri apabila
bersinggungan dengan oksigen. Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya tidak
cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup
untuk dapat terbakar sendiri.
Sumber: www.tieadja-sariel.blogspot.com
Gambar 5.10 Alat pemadam kebakaran yang
berisi busa.
Alat pemadam ini juga kurang efektif pada tumpahan yang menyebar. Jenis
pemadam ini kurang efektif terhadap cairan yang terbakar adalah alkohol. Untuk
memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi
wadah di atas cairan. Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke bawah dan menyebar di
atas permukaan cairan.
d. Alat Pemadam Kebakaran berupa Tepung (Bubuk) Kering
Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering yang diinjeksikan
(disuntik) dengan tekanan gas atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk
memadamkan api kelas B dan C. Tabung pemadam ini dicat warna merah dengan lingkaran
putih. Alat ini mempunyai nozel berbentuk kipas. Rentang semprotan yang berukuran kecil
sampai 3 m sedangkan yang berukuran besar sampai 6 m. Pada tabung tersebut juga
diinformasikan petunjuk pemakaian dari pabrik pembuat. Untuk itu, saat mengoperasikan alat
pemadam ini usahakan sesuai petunjuk yang diminta.
Alat pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman yang
sangat cepat. Alat ini juga menghasilkan kabut bahan kimia kering dan cenderung
melindungi orang yang memadamkan api dari panas.
Sumber: www.fireextinguisher.tradeindia.com
Gambar 5.11 Alat pemadam dengan Dry extinguisher (serbuk kering).
83
Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif untuk
memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya pada
tumpahan yang mengalir bebas. Semprotkan tepung ke bagian dasar dengan
menggerakkan nozel ke kanan dan ke kiri
2. Alat-Alat Tanda Bahaya Kebakaran
Di tempat-tempat yang memiliki potensi kebakaran harus dipasang perlatan tanda
bahaya. Misalnya, di pasar, supermarket atau mal, di hotel, di kantor-kantor, dan tempat
lainnya. Tanda bahaya itu akan beroperasi jika bahaya, misalnya terjadi kebakaran. Dengan
beroperasinya tanda bahaya tersebut, orang berada di sekitarnya akan segera menyelamatkan
diri dari bahaya itu. Selain itu, petugas yang menangani bahaya tersebut segera
mendatanginya. Lalu, apa sajakah alat yang dapat digunakan sebagai tanda bahaya?
a. Fire Alarm (Alarm Kebakaran)
Fire alarm (alarm bahaya) merupakan alat yang berbentuk bundar atau persegi empat
berwarna merah dan memakai kaca disertai alat pemukul. Pada alat ini bertuliskan IN CASE
OF FIRE BREAK GLASS dan pada umumnya dipasang di setiap bangunan bengkel.
Apabila kaca penutup bel dipecahkan maka alat ini akan berdering terus-menerus.
Lonceng bahaya itu sebagai tanda adanya kebakaran. Fire alarm ini memiliki bentuk yang
berbeda-beda. Perhatikan Gambar 5.15 berikut ini.
Sumber: www. firealarmpanel.org www.applewooddata.com
http://ichtusindonesia.indonetwork.co.id
Gambar 5.1 Fire alarm.
b. Safety Fire
Alat-alat kelengkapan pemadaman secara lengkap.
Tambah Materi:
Disebutkan satu per satu peralatan pada safety fire dan diberi penjelasannya.
www.upvery.com/33505-buy-a-to-z-...ace.html http://ichtusindonesia.indonetwork.co.id
Gambar 5.16 Safety fire.
84
c. Lonceng Besi
Lonceng ini dapat dibuat dari potongan besi yang digantungkan. Apabila terjadi
kebakaran hendaknya dipukul 2 kali berulang-ulang sebagai tanda pemberitahuan atau
informasi.
Sumber: www.prices4antiques.com
Gambar 5.17 Lonceng besi dan alarm saling mendukung.
d. Suara
Dengan suara atau lisan dari petugas-petugas keamanan dengan cara berteriak untuk
memberitahukan adanya kebakaran.
e. Sirene
Sirene adalah alat untuk menghasilkan bunyi yang mendengung keras sebagai tanda
bahaya. Sirene ini dapat dibunyikan secara otomastis atau diberi tombol (sakelar). Jika
terdapat bahaya, sirene dapat secara otomatis berbunyi atau petugas keamanan membunyikan
secara manual. Dengan membunyikan sirene terus dapat memberikan sinyal ke masyarakat
kalau ada bahaya.
Sumber: http://ichtusindonesia.indonetwork.co.id
Gambar 5.18 Sirene untuk menarik simpatik ke masyarakat
Panel kontrol alarm kebakaran buatan Amerika Serikat dengan teknologi
mikroprosesor terakhir untuk panel control alarm kebakaran konvensional. MS-2 kompatibel
dengan 13 pedeteksi asap terbaru dari sistem sensor dan dapat menggunakan pabrikasi sistem
sensor dan wheelock.
f. Mobil Pemadam Kebakaran
Mobil pemadam kebakaran merupakan kendaraan operasional yang disediakan oleh
pemerintah untuk menangani terjadinya kebakaran. Di dalam mobil pemadam kebakaran ini
dilengkapi peralatan-peralatan untuk memadamkan api dan evakuasi korban kebakaran.
85
Sumber: www.asrilspd.multiply.com
Gambar 5.12 Truck pemadam kebakaran.
Sumber: http://visual.merriam-webster.com/society
Gambar 5.13 Penampang mobil pemadam kebakaran.
Sumber: http://visual.merriam-webster.com/society
Gambar 5.14 Penampang truck pemadam kebakaran.
Biasanya, di tempat-tempat keramaian Mall, pasar-pasar, dan kantor Pemda terdapat
hidrant. Hidrant ini digunakan ketika terjadi kebakaran, truck pemadam tidak akan
mengalami kesulitan saat mencari air.
D. Prosedur Mengatasi Kebakaran
Sebelum api menjalar besar, gejala-gejala kebakaran dapat segera tercium karena bau
asap yang terjadi, misalnya bau karet terbakar, bau kain terbakar, dan lain-lain. Warna asap
juga dapat digunakan sebagai tanda suatu bahan terbakar, misalnya asap berwarna hitam
tandanya minyak terbakar dan warna asap putih menandakan bahan paspor yang terbakar.
Sumber api kebakaran di antaranya dari dapur (dapur tempa), kompor-kompor gas LPG,
kompor minyak tanah, motor bensin atau motor diesel, las karbit dan listrik, dapur listrik,
dinamo atau generator, lampu minyak dan lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung
rokok, api obat nyamuk, dan sebagainya. Adapun cara proses mengatasi api kebakaran adalah
sebagai berikut.
- Proses isolasi, yaitu memutuskan udara luar dengan barang yang sedang terbakar.
86
- Proses pendinginan, yaitu penyerapan panas oleh bahan lain seperti karung goni
berair, air, dan bahan-bahan yang mengandung air.
- Proses urai, yaitu dengan memisahkan atau menjauhkan benda-benda lain yang belum
terbakar sehingga api tidak dapat menjalar ke benda lainya.
E. Penyelamatan dari Kebakaran (Proses Isolasi)
Proses isolasi merupakan usaha untuk memutuskan hubungan antara udara luar
dengan barang yang terbakar agar api tidak dapat menjalar lebih luas. Api yang telah meluas
sangat sulit untuk dipadamkan. Untuk mengantisipasi korban baik harta benda maupun jiwa,
kalian harus mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri. Kunci utama dalam
menyelamatkan diri adalah tenang atau tidak panik. Dengan ketenangan, kalian akan berpikir
jernih dan akibatnya kalian dapat membuat isolasi api agar kebakaran tidak menjalar luas.
Namun, apa yang kalian lakukan pun masih bergantung pada kondisi di sekitarnya. Jika
kondisi tidak memungkingkan untuk dapat mengisolasi api atau memadamakan api,
sebaiknya kalian segera menjauh dari api. Utamakan keselamatan diri kalian sendiri dan
segera tinggalkan tempat kebakaran jika terjadi hal-hal berikut ini.
- Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.
- Api telah menguasai jalan ke luar.
- Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.
- Pada saat kalian meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu dengan hati-hati
untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu masuk ruangan.
- Tutuplah pintu-pintu di belakang kalian untuk mencegah aliran udara mengembus api
(proses isolasi).
- Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.
- Di dalam area yang penuh asap, usahakan pada posisi rendah dan merangkak. Agar
terhindar dari kepulan asap.
- Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti.
- Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang kalian.
- Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Penting!
- Kalian harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-
alat pemadam yang ada.
- Pelajarilah lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telepon, dan pintu darurat
yang ada di tempat kerja kalian.
1. Proses Pendinginan
Bahan yang dingin akan menyerap panas. Oleh karena itu, bahan yang dingin
membutuhkan waktu yang agak lama untuk dapat terbakar. Dengan dmikian, mendinginkan
benda-benda dapat menghambat menjalarnya panas akibat kebakaran. Proses pendinginan
dapat kalian lakukan dengan karung goni yang dibasahi dengan air. Api yang membara akan
padam jika terkena atau tertutup oleh karung goni yang basah. Selain karung goni, kalian
dapat menggunakan kain lain yang basah untuk memadamkan api.
2. Proses Urai
Api akan merambat ke mana-mana jika tidak dipadamkan. Apalagi api kebakaran
yang besar, benda-benda yang dekat dengannya akan segera terbakar. Karena semua benda
apa pun akan terbakar jika terkena api yang besar. Pada dasarnya, merambatnya api tersebut
disebabkan oleh benda-benda yang berada di sekitar api. Untuk itu, kalian harus
menyingkirkan benda-benda yang mudah terbakar dari amukan api. Proses menyingkirkan
benda-benda tersebut dinamakan sebagai proses urai.
Kalian harus tahu betul apa yang harus diperbuat saat terjadi kebakaran di lokasi
kerja. Tindakan yang lebih efektif adalah melakukan proses urai. Dengan proses urai tersebut,
87
berarti kalian telah menghambat menjalarnya api. Selain itu, langkah-langkah yang perlu
kalian lakukan ketika terjadi kebakaran adalah sebagai berikut.
- Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat kerja.
- Ketahuilah tempat semua peralatan pemadam kebakaran.
- Pelajari tempat semua alarm pemadan kebakaran.
- Pelajari fungsi peralatan pemadam kebakaran.
- Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadam api dengan pasti.
- Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau.
- Pisahkan benda-benda yang belum terbakar secara tertib.
- Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
- Jaga agar rute (jalur) penyelamatan diri bebas dari hambatan.
- Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau di mana tangga belum dibangun.
- Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangga, tertutup, tetapi tidak
terkunci.
- Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau uang dingin sekali.
- Segera padamkan api pada alat berat yang terbakar dengan alat pemadam yang telah
disiapkan pada alat berat tersebut.
- Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah digunakan ke tempat semula.
Beri label dan kembalikan untuk diisi ulang.
- Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti dengan yang baru.
Dari sekian banyak orang yang berada di lingkungan bengkel yang akan atau sedang
dilanda bahaya kebakaran, tidak ada seorang pun yang hanya sifatnya menonton saja, tetapi
dianjurkan kepada setiap orang supaya membantu pencegahan dan penyelamatan barang-
barang yang belum terbakar.
3. Penyelamatan saat Terjadi Kebakaran
Kegunaan alat pemadam yang utama, yaitu untuk melindungi alat berat dari bahaya
api. Penyelamatan itu ditujukan kepada
- Jiwa manusia yang mungkin tersesat, terkurung atau pingsan karena bahaya api.
- Dokumen-dokumen atau surat-surat penting yang masih berada di daerah bahaya api.
- Barang-barang penting dan berharga yang berada di ruangan atau di tempat kebakaran.
- Barang-barang lainnya yang mampu diangkat dan dipindahkan ke tempat aman.
a. Penyelamatan Jiwa/Nyawa Manusia
Menyelamatkan jiwa manusia harus mendapat pemikiran dan tindakan yang paling
didahulukan. Hal ini diutamakan dan ditugaskan kepada regu penolong pertama pada
kecelakaan, tentu saja lengkap dengan alat perlengkapannya, seperti usungan atau alat-alat
penyangga lainnya dan obat-obatan sementara. Kebakaran pada sebuah pabrik membutuhkan
bantuan-bantuan yang sangat cepat, seperti truk pemadam kebakaran. Di samping itu, pada
pabrik-pabrik sudah tersedia sarana/alat pelengkap pemadam kebakaran. Petugas pemadam
menggunakan helmet (helm) anti api, baju anti api, dan selang.
b. Penyelamatan Dokumen-Dokumen Penting
Pemikiran yang kedua ialah melaksanakan penyelamatan dokumen-dokumen dan
surat-surat berharga lainnya. Itu sebabnya dari sekian banyak orang harus ada yang
mengingatkan atau bertindak langsung dengan tabah dan selamat mengamankan dokumen-
dokumen itu. Didahului dengan mengetahui di mana surat-surat itu tersimpan. Apabila
diperlukan, minta pendapat tentang penyimpanannya. Bertindak cepat dan menyelamatkan
dalam pengamanan surat-surat itu, kemudian menyimpan dokumen-dokumen itu di tempat
yang betul-betul aman. Mintalah bantuan seseorang untuk menunggui dan menyangganya
dalam penyimpanan.
c. Penyelamatan Barang Berharga dan Penting
88
Menyelamatkan barang-barang penting dan berharga harus mendapat pemikiran dan
pelaksanaan berikutnya. Barang-barang berharga itu seperti alat-alat ukur, rangkaian alat-alat
berharga yang mudah dibawa, bagian-bagian mesin yang mudah diambil, dan penting dalam
penggunaannya. Penyelamatan mesin-mesin atau alat perkakas yang lainnya yang mampu
diangkat dan dipindahkan.
d. Penyelamatan Barang Mebel atau Furnitur
Penyelamatan mebel atau furnitur seperti meja, kursi, lemari, dan lain-lain yang
mungkin dapat diangkat dan dipindahkan. Simpanlah barang-barang yang diamankan itu di
tempat yang jauh dari bahaya kebakaran. Barang-barang itu harus diingat pada waktu
penyelamatan barang-barang. Barang-barang itu tidak diletakkan di jalan atau di gang tempat
lalu lintas orang atau didiletakkan di pintu masuk atau pintu keluar sehingga merintangi
orang-orang yang keluar masuk ruangan yang sedang ditimpa bahaya.
F. Pencegahan Kebakaran
1. Pencegahan Kebakaran di Bengkel
Langkah-langkah usaha dan membiasakan tindakan-tindakan ke arah pencegahan
kebakaran, baik karyawan ataupun bukan asalkan berada di lingkungan bengkel diwajibkan
menaati segala peraturan yang dikeluarkan oleh pemimpin atau peraturan yang dikeluarkan
oleh regu khusus keselamatan kerja. Pencegahan kebakaran di bengkel meliputi berikut ini.
a. Pencegahan di Bengkel Las
Di bengkel las biasanya terdapat bahan bakar seperti bensin, minyak pet, solar, atau
LPG. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di bengkel ini, kalian harus menaati dan
menjalankan hal-hal berikut ini.
- Dilarang merokok di dalam ruangan yang terdapat gas, bensin, dan solar atau minyak
lampu.
- Tutup rapat-rapat semua keran gas, tempat drum bensin, solar, dan minyak lampu setelah
selesai dipakai.
- Periksa kemungkinan adanya kebocoran-kebocoran dari sambungan-sambungan pipa gas
dan dari drum bensin atau minyak.
- Periksa kemungkinan pintu-pintu/jendela sebelum pekerjaan dimulai agar ada sirkulasi
(penggantian) udara di dalam ruangan selama lebih kurang 15 sampai 30 menit.
Terutama gas LPG yang lebih berat daripada udara dan berada di tempat yang paling
bawah.
- Simpanlah tangki gas atau drum bensin/minyak di tempat yang tersendiri dan tertutup.
- Dilarang membuka keran gas dan tutup drum bensin terlalu lama sebelum
digunakan/dipakai.
- Isilah air secukupnya ke dalam drum bekas menyimpan bensin/minyak dan botol bekas
sebelum dilas.
- Dilarang memukul-mukul tutup botol gas dengan maksud membuka.
- Dilarang mengerjakan sesuatu pekerjaan yang sekiranya dapat menimbulkan letupan api
di dekat drum bensin/minyak.
- Dilarang membanting-banting botol yang berisi gas dengan maksud memindahkan atau
mengangkat.
b. Pencegahan di Bengkel Kayu
Di bengkel kayu kalian juga harus berhati-hati terhadap kebakaran. kalian tahu bahwa
kayu sangat mudah terbakar. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di bengkel kayu, kalian
harus menaati dan melaksanakan hal-hal berikut ini.
- Dilarang merokok dalam ruangan, karena puntung rokok dapat menyebabkan kebakaran.
- Segera membuang bekas-bekas serutan kayu ke tempat pembuangan yang telah
ditentukan dan langsung dibakar serta diawasi selama pembakaran.
89
- Dilarang menyimpan bukan pada tempatnya barang-barang atau alat-alat yang mudah
menimbulkan api. Hal ini tentu mudah menimbulkan kebakaran.
- Hindarkan terjadinya letupan api pada waktu kerja tangan, kerja mesin, dan dari
hubungan singkat listrik.
c. Pencegahan di Bengkel Listrik
Listrik dapat menimbulkan percikan api jika terjadi korsleting. Percikan api tersebut
dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Untuk itu, atur kabel-kabel listrik sedemikian rupa
sehingga terlihat rapi. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di bengkel listrik, hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Lakukan pekerjaan-pekerjaan instalasi listrik sesuai dengan peraturan-peraturan atau
ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk menghindarkan bahaya kebakaran.
- Dilarang mencoba-coba untuk melakukan pekerjaan listrik yang belum dimengerti dan
dapat menimbulkan hubungan pendek, percikan api, dan akhirnya menimbulkan bahaya
kebakaran. Segala persoalan listrik tanyakan pada ahlinya.
- Dilarang mengganti kawat sekring dengan kawat yang lebih besar ukuran garis tengahnya
daripada ukuran peraturan atau ketentuan yang berlaku.
- Dilarang melakukan pekerjaan-pekerjaan listrik dekat dengan penyimpanan gas, minyak
bensin atau dekat bahan yang mudah menimbulkan kebakaran.
- Tutuplah tempat-tempat sakelar sekring dengan kotak atau rumah-rumahnya untuk
mencegah bunga api yang timbul sehingga mudah menimbulkan kebakaran.
- Dilarang menggunakan bahan-bahan terutama kabel-kabel kawat yang telah rusak atau
tua. Karena hal ini mudah menimbulkan hubungan singkat dan akhirnya menimbulkan
api.
d. Pencegahan di Tempat Pembakaran Sampah
Di tempat sampah banyak sampah-sampah, baik sampah organik ataupun sampah
anorganik. Kalian harus memisahkan sampah organik dan anorganik. Karena sampah organik
dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Untuk menghindari penumpukan sampah yang
menggunung di tempat sampah maka sampah-sampah ada yang harus dibakar. Namun, dalam
melakukan pembakaran sampah di tempat sampah harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Tentukan tempat pembuangan atau pembakaran sampah jauh dari bangunan untuk
menghindarkan perambatan api kepada bangunan.
- Sebelum sampah dibakar, kumpulkan sampah itu di satu tempat timbunan pada ruang
bakar yang sekecil-kecilnya. Bakarlah tanpa ada api yang berceceran.
- Hati-hati, jangan membakar sampah ketika terjadi angin.
- Bakarlah sampah-sampah itu setiap kesempatan yang baik dan oleh orang yang biasa
ditugaskan.
2. Menguasai Api Menurut Kelasnya
Kalian telah mengetahui bahwa api memiliki kelas-kelas yang berbeda. Kelas-kelas
tersebut didasarkan pada sumber api yang dihasilkan. Setiap kelas api memiliki energi yang
berbeda-beda. Akibatnya, untuk dapat mencegah api menurut kelasnya pun kadang berbeda.
a. Api Kelas A
Untuk jenis api kelas A, yaitu kebakaran bahan padat, seperti kayu, bambu, tekstil,
kertas, karet, aspal, sampah dan lain-lainnya. Apabila kebakaran masih kecil, gunakan alat
atau bahan pemadam kebakaran seperti karung basah, pasir atau alat pemadam kebakaran.
Jika api kebakaran telah membesar, gunakan langsung semburan api atau hydrant didahului
dengan cara urai, yaitu menjauhkan semua bahan atau barang yang berdekatan dengan
sumber api. Jika menurut dugaan tidak mampu diatasi oleh tenaga di lingkungan bengkel,
segera lapor ke instansi pemadam kebakaran di luar bengkel. Simpan nomor telepon untuk
menghubungi darurat.
b. Api Kelas B
90
Api kelas B dibedakan menjadi api kelas B1 dan api kelas B2. Untuk jenis api kelas
B1, yaitu kebakaran bahan cair, seperti bensin, solar, minyak lampu, asam belerang, dan lain
sebagainya. Jika api masih cukup kecil, gunakan alat atau bahan pemadam seperti karung
goni atau barang basah, pasir atau alat Yamato, tetapi dilarang menggunakan semburan air
karena dapat mempercepat menjalarnya api ke tempat lain. Namun, jika ternyata cairan yang
terbakar sudah habis, sedangkan api kebakaran makin membesar dan pindah ke benda lain
atau pindah ke tempat lain, segera gunakan semburan air atau hydrant. Dahului tindakan
dengan semburan air ini oleh cara urai dahulu.
Untuk jenis api kelas B2 kebakaran dari bahan gas, seperti gas asetelin, hidrogen,
LPG, dan lain sebagainya. Cara mengatasi api kelas ini adalah sebagai berikut.
- Gunakan langsung alat pemadam kebakaran, jika nyala api belum mencapai tutup botol
gas.
- Jika api telah mencapai botol gas, semburlah botol gas itu dengan air dari jarak jauh.
- Hati-hatilah dan waspadalah bahwa botol gas dapat meledak dalam waktu yang kurang
dari 0,001 detik.
- Dilarang memasuki ruangan sebelum gas dalam ruangan habis atau hilang. Hal ini sangat
membahayakan.
- Apabila ada botol-botol gas yang diragukan keselamatannya, botol-botol itu disembur
terus oleh hydrant.
c. Api Kelas C
Untuk api jenis kelas C, yaitu kebakaran akibat listrik. Cara menguasai dan mengatasi
api jenis ini dapat dilakukan seperti berikut ini.
- Putuskan semua hubungan arus listrik, yaitu semua sakelar di ruangan, terutama
hubungan di induk atau di gardu.
- Apabila diragukan bahwa arus listrik masih ada, lebih-lebih semua hubungan listrik
belum diputuskan, hindari menyemburkan api dengan air atau cairan lainnya. Hal ini akan
mengakibatkan kecelakaan akibat kejutan listrik. Gunakan tabung pemadam yang
bersimbol huruf C di dalam lingkaran yang berwarna biru. Pemadam jenis ini berisi
tepung untuk pemadam api secara kimia.
d. Api Kelas D
Untuk api jenis kelas D, yaitu akibat panasnya logam, cara pemadamnya sama seperti
untuk jenis api A.
3. Langkah-Langkah ketika Terjadi Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi kapan pun dan di mana pun. Jika kalian melihat atau mengalami
sendiri saat terjadi kebakaran, janganlah panik. Usahakan diri kalian tetap tenang dan lakukan
langkah-langkah berikut ini.
- Perintahlah orang-orang yang ada di tempat kejadian dalam usaha memadamkan api
kebakaran selama masih mampu mengerjakannya.
- Bunyikan bel atau lonceng dengan jalan memecahkan kaca fire alarm yang terdekat untuk
memberitahukan adanya bahaya kebakaran.
- Laporkan kejadian di tempat terjadinya kebakaran oleh salah seorang petugas jaga atau
piket ke kantor atau pemimpin untuk mendapat bantuan dari dalam dan dari luar.
- Hentikan semua kegiatan pekerja, hentikan pula semua mesin-mesin dan putuskan semua
aliran listrik, tutup dan amankan semua tempat gas.
- Bukalah semua orang yang keluar dan keluarkan semua orang atau pekerja yang tidak
bertindak mengatasi kebakaran.
- Tempatkan semua orang yang keluar itu di suatu tempat yang tenang dan aman, segeralah
dipanggil menurut daftar hadir. Bila ternyata seseorang tidak ada dalam panggilan,
segeralah teliti di mana orang itu.
91
- Semua regu dan semua orang yang diberi tugas khusus kebakaran, bekerjalah dalam
keadaan tabah dan lancar.
4. Cara memadamkan api
Di depan sudah disebutkan secara sederhana macam-macam alat untuk memadamkan
api saat terjadinya kebakaran, secara terapan langsung banyak alat-alat pendukung untuk
memadamkan api seperti tangga untuk memanjat, tongkat untuk menarik ada mendorong
bangunan yang sedang terbakar agar runtuh, pasir dan sekop untuk menimbun nyala api atau
karung goni/kain basah.
Tetapi tidak sembarang api dapat dipadamkan dengan satu jenis pemadam kebakaran.
Air dan pasir adalah bahan yang paling murah dan paling baik untuk mematikan api, tetapi
tidak dapat digunakan pada segala macam kebakaran. Air boleh dipakai untuk memadamkan
kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kayu, kain dan benda-benda sejenisnya. Sedangkan
untuk kebakaran akibat listrik dilarang sama sekali karena air termasuk penghantar listrik.
Untuk kebakaran jenis minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia yang sudah tersedia
dalam tabung-tabung extinguiser dan dijual di toko-toko alat pemadam kebakaran, seperti
Yamato dan Graviener dan sebagainya. Untuk kebakaran akibat listrik sebaiknya digunakan
Dry Powder Extinguiser.
Pada setiap tabung pemadam kebakaran (extinguiser) selalu di beri keterangan, baik
tipe maupun penggunaannya.
Tabung bersimbol huruf A yang terletak dalam segi tiga di cat merah dapat dipakai untuk
memadamkan kebakaran dari kayu, kertas atau kain serta bahan-bahan yang berasal dari jenis
tersebut.
Tabung dengan simbol huruf B di dalam persegi panjang berwarna biru dipergunakan untuk
memadamkan kebakaran dari jenis minyak, cat, ter, terpentin dan sebagainya.
Tabung dengan simbol huruf C di dalam lingkaran berwarna merah dengan putih, dapat
dipakai untuk memadamkan api listrik, atau api akibat terbakarnya isolasi listrik, atau
pemadaman terhadap panel sakelar-sakelar, motor-motor listrik dan sebagainya.
Tabung dengan simbol huruf E di dalam bintang yang berwarna kuning, dipakai untuk
memadamkan api kebakaran yang diakibatkan oleh logam, seperti magnesium, potasium,
sodium, titanium, dan sebagainya.
Setiap api kebakaran dapat dipadamkan tetapi tidak sejenis cara memadamkannya. Kesalahan
dari pada cara memadamkan ini mengakibatkan bahaya yang lebih besar, api akan makin
berkobar terus.
Tangga, tongkat berkait, singkup dan pasir sangat membantu dalam pelaksanaan pemadaman
api kebakaran. Dalam keterangan pemakaian tabung Yamato tercantum sebagai berikut.
- Lepaskan kunci pengamanan.
- Peganglah alat dalam keadaan tegak.
- Lepaskan pipa dari klip .
- Pijitlah pengatup. Arahkan corong ke pangkal api dengan menyapu.
Perhatikan!
Pengatup tidak boleh dipijit, kecuali untuk memadamkan. Tabahkan pendirian dan
tindakan sewaktu mengatasi bahasa kebakaran. Arahkan pancaran zat pemadam ke sumber
nyala api kebakaran dengan jalan menyapu. Bilamana pemadam api kebakaran terjadi di luar
bangunan dan kebetulan terjadi angin, maka arah pancaran zat pemadam harus searah dengan
arah angin, baik dari samping kiri maupun dari samping kanan.
Di bengkel besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat berbentuk lemari yang bercat
merah, bertuliskan Hydrant. Di dalamnya terdapat keran air dan selang katun yang
panjangnya kurang lebih 50 Meter dan bergaris kurang lebih 5 sampai 7 cm. Gunanya alat ini
untuk memancarkan air ke arah api kebakaran.
Cara penggunaannya sebagai berikut :
92
`Bawalah atau tariklah ujung penyemprot yang terbuat dari logam ke tempat
terjadinya api, bukalah keran air akan keluarlah semburan api melalui selang katun.
Semburan api atau hydrant ini jangan sampai digunakan untuk memadamkan api yang terjadi
pada cairan minyak.
Atau sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada
penghantar listrik selama stop kontak induk belum diputuskan.
Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan
api dengan cepat, mengurangi bahaya kerusakan. Jika Anda menemukan kebakaran, ingat 6
langkah keselamatan berikut:
- Hidupkan segera alarm .
- Beritahu regu pemadam kebakaran .
- Peringatkan setiap orang agar segera keluar .
- Padamkan api dengan peralatan yang tersedia .
- Bila dipandang perlu segera keluar .
- Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar .
Ada 8 (Delapan) langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal sebagai berikut :
- Beberapa menis pertama setelah api mulai menyala adalah penting segera di tanggulangi
(dipadamkan)
- Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehingga mudah dikendalikan
daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi
- Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran dapat mengarahkan mereka langsung
ketempat kebakaran tanpa harus menunda.
- Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat
- Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat merenggut nyawa
seseorang (kematian/korban jiwa).
- Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya. Walaupun sumber api dan panasnya jauh.
- Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor dan Anda tidak dapat mematikan saluran
gas jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu atau memungkinkan, cobalah
mendinginkan peralatan yang ada di sekitarnya.
- Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya
Demonstrasi Penggunaan Alat Pemadam kebakaran
Hal yang perlu disiapkan saat melaksanakan pemadaman kebakaran di antaranya peralatan
pencegahan kebakaran. Adapun alat tersebut seperti di bawah ini!
1. Peralatan Pencegahan Kebakaran
APAR / Fire Extinguishers
Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk
jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga
dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari
daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ
kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada
dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2,
untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.
www. www.fireextinguisherss.com/dry-c...guisher www. itrademarket.com/all
93
Gambar 59. APAR / Fire Extinguisher dan Hydrant
2. Hydrant
Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya
hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman,
sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit
Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.
www.kuriositas.com www .wb4.itrademarket.com.
Gambar 60. Hydrant Halaman dan Gedung
3. Detektor Asap/Smoke Detector
Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang
apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian
dalam gedung.
www. kuriositas.com www.devari.org
Gambar 61. Smoke Detector
4. Hh
Mudah terbakar lemari penyimpanan cair dirancang untuk penyimpanan yang aman dari
cairan yang mudah terbakar, bahan kimia dan bahan berbahaya dan mudah terbakar lainnya.
5. FireAlarm
Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya
bahaya kebakaran pada suatu tempat.
6. Sprinkler
Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara
otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada
sprinkler tersebut
www. commons.wikimedia.org
Gambar 62. Sprinkler pada Gedung
Setelah kita mengetahui pengklasifikasian, prinsip pemadaman dan perlengkapan
pemadaman suatu kebakaran maka kita harus bisa mengelola kesemuanya itu menjadi suatu
sistem manajemen /pengelolaan pencegahan bahaya kebakaran.
94
Kita mengambil contoh dari pengelolaan pencegahan kebakaran pada bangunan tinggi.
Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran pada gedung itu.
o Bahan Mudah Terbakar, seperti karpet, kertas, karet, dan lain-lain
o Sumber Panas, seperti Listrik, Listrik statis, nyala api rokok dan lain-lain
Penilaian Resiko, Resiko tinggi karena merupakan bangunan tinggi yang banyak
orang
Monitoring, Inspeksi Listrik, Inspeksi Bangunan, Inspeksi Peralatan Pemadam
Kebakaran, Training, Fire Drill/Latihan Kebakaran dan lain-lain
Recovery/Pemulihan
Emergency Response Plan/Rencana Tindakan Tanggap Darurat, P3K, Prosedur-
Prosedur, dan lain-lain.
http://www.actfire.co.uk/product/1094.php
Gambar 63. Demostrasi Alat Pemadam Kebakaran
INFORMASI Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab kebakaran serta tips cara mengatasinya :
1. Pastikan Kabel Listrik Tidak Mengelupas Satu di antara penyebab yang sering disebut sebagai penyebab kebarakan selama ini
adalah, adanya permasalahan pada kabel terkelupasi. Bila kabel mengelupas atau bocor
dan terjadi hubungan pendek, maka percikan api yang dihasilkan oleh akan membakar
bahan sekitarnya, kalau mesin bisa berupa cat , karet kabel, menyebar ke mana-mana.
Sementara di ruang mesin yang bersuhu panas dan terkadang terdapat ceceran atau
tetesan minyak pelumas / pendingin atau lainnya yang mudah tersulut api.
2. Hindari Bypass Sambungan Listrik Pada kondisi darurat atau malas mengurut sambungan kabel kelistrikan, orang selalu
sering melakukan sambungan pintas atau by pass (biasanya orang menyebut jumper)
sekring dengan kawat atau kabel. Padahal, orang tidak mengetahui persis kemampuan
atau kapasitas kabel tersebut. Bila ternyata kabel itu tidak sanggup menghantarkan arus
listrik yang besar, maka akan meleleh dan menimbulkan api. Akibat selanjutnya bisa
ditebak, kobaran api pun akan terjadi.
3. Perarawat Bantalan atau Bearing pada mesin Hal lain yang juga dilupakan orang adalah memeriksa bantalan atau bearing yang terbuka.
Pastikan bantalan tersebut dalam kondisi yang tepat sebagaimana semestinya, sebab kalau
bearing tidak sempurna, akan terjadi gesekana yang seharusnya tidak terjadi. Akibatnya
perangkat itu memanas dan bila hal itu terus menerus berpotensi menimbulkan percikan
api.
4. Periksa Coolant/ Pendingin mesin Penyebab lainnya adalah mesin yang kepanasan akibat air radiator mesin penggerak
generator las habis. Memang, bukan semata-mata karena radiatornya yang
menyemburkan api. Tetapi karena mesin yang terlalu panas menyebabkan beberapa
komponen di ruang mesin yang terbuat dari bahan karet, plastik, atau bahan lain yang
mudah terbakar meleleh. Bila hal itu terjadi dalam waktu yang cukup lama, bisa
95
menyebabkan terjadinya api. Karena plastik atau karet yang meleleh sangat mudah sekali
terbakar. Pun saat itu tidak ada perciakan api, tetapi dari sentuhan komponen lain yang
bersuhu panas bisa memantik api.
5. Jangan Panik dan Sediakan Pemadam Api Bila mesin Anda mengalaminya kebakaran saat bekerja, maka Anda jangan panik. Bila
api belum berkobar tetapi masih berupa kepulan asap cepat, segera padamkan dengan alat
pemadam yang tepat dan aman. Bila telah terjadi percikan api lagi, maka segera lakukan
penyemprotan dengan racun api atau alat pemadam. Semprotkan hingga api benar-benar
padam, setelah itu biarkan hingga mobil benar-benar dingin.
RANGKUMAN (CEK KEMBALI)
1. Petugas Pemadam kebakaran adalah petugas yang dilatih dan bertugas untuk
menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk
menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan
korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain.
2. Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang
terisolasi dan jauh dari sumber panas istilah-istilah pada pemadaman nyala api
sebagai berikut: 1). Starvation mengandung arti membuang/mencabut bahan
bakar dari nyala api sehingga menjadi padam. 2). Cooling mengandung arti
menurunkan panas dari nyala api sehingga menjadi padam 3). Smothering
mengandung arti membuang oksigen dari nyala api sehingga menjadi padam.
3. Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu, pakaian,
kertas dan bahan-bahan paking.
A. LATIHAN
Tambahan materi
1. Soal pilihan ganda
2. soal uraian/esai
3. tugas mandiri
4. tugas kelompok