keselamatan pada pemadam kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 bab 5...

28
68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya. Banyak peristiwa kebakaran yang terjadi di sekitar kita. Ada berbagai macam penyebab terjadinya kebakaran. Namun, sering kita dengar bahwa penyebab kebakaran terjadi karena kompor gas meledak dan korsleting listrik. Kebakaran yang hebat sulit bagi kita untuk memadamkannya. Kita butuh bantuan dari petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran adalah petugas yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran. Standar Kompetensi Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja. Kompetensi Dasar Mendemonstrasikan pemadam kebakaran. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi dalam bab ini, siswa diharapkan: 1. mengetahui dan mengenal sumber api penyebab kebakaran; 2. mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan jenis-jenis api; 3. mengetahui dan mengenal alat-alat pemadam kebakaran; 4. mengetahui prosedur atau cara mengatasi terjadinya kebakaran; 5. mengetahui dan melakukan penyelamatan dari kebakaran; Gambar kebakaran hebat di suatu tempat yang ditangani oleh petugas pemadam kebakaran

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

68

Bab 5

Keselamatan pada Pemadam Kebakaran

Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya. Banyak peristiwa kebakaran yang

terjadi di sekitar kita. Ada berbagai macam penyebab terjadinya kebakaran. Namun, sering

kita dengar bahwa penyebab kebakaran terjadi karena kompor gas meledak dan korsleting

listrik. Kebakaran yang hebat sulit bagi kita untuk memadamkannya. Kita butuh bantuan dari

petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran adalah petugas yang dilatih dan

bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk

menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan

lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana

pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan

masalah kebakaran.

Standar Kompetensi

Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja.

Kompetensi Dasar

Mendemonstrasikan pemadam kebakaran.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, siswa diharapkan:

1. mengetahui dan mengenal sumber api penyebab kebakaran;

2. mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan jenis-jenis api;

3. mengetahui dan mengenal alat-alat pemadam kebakaran;

4. mengetahui prosedur atau cara mengatasi terjadinya kebakaran;

5. mengetahui dan melakukan penyelamatan dari kebakaran;

Gambar kebakaran hebat di suatu tempat yang ditangani oleh petugas pemadam kebakaran

Page 2: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

69

6. dapat mencegah terjadinya kebakaran.

Indikator

1. Siswa dapat mengetahui dan mengenal sumber api penyebab kebakaran.

2. Siswa mampu mengelompokkan jenis-jenis api.

3. Siswa dapat mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan pada pemadam

kebakaran.

4. Siswa dapat mengetahui prosedur atau cara mengatasi ketika terjadi kebakaran.

5. Siswa dapat mengetahui dan melakukan penyelamatan ketika terjadi kebakaran.

6. Siswa dapat mencegah terjadinya kebakaran.

Peta Konsep

Istilah Penting

aaaaaaaaa

bbbbbbbb

ccccccccc

ddddddddd

eeeeeeeeeeee

fffffffff

ggggggggg

hhhhhhh

iiiiiiiii

jjjjjjjjj

kkkkkkkkk

Keselamatan pada Pemadam

Kebakaran

Sumber Api Penyebab

Kebakaran

Klasifikasi Api

Alat-Alat Pemadam

Kebakaran

mempelajari

Prosedur Mengatasi

Kebakaran

Penyelamatan dari

Kebakaran

Mencegah

Kebakaran

Page 3: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

70

Api memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Api digunakan oleh manusia sebagai

sumber cahaya. Kalian dapat melihat benda di sekitarnya karena nyala api. Ibu kalian dapat

memasak menggunakan api. Api dapat membakar benda apapun yang berada di dekatnya.

Oleh karena itu, kalian harus berhati-hati terhadap api ini. Sumber api yang kecil dapat

memicu terjadinya kebakaran yang hebat. Bagaimana sumber api itu dapat menyebabkan

kebakaran?

A. Sumber Api Penyebab Kebakaran

1. Pengertian Api

Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi

yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Proses oksidasi

yang lebih lambat seperti perkaratan atau pencemaran tidak termasuk dalam definisi ini. Api

berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang

gelombang juga di luar spektrum visual/tampak sehingga dapat tidak terlihat oleh mata

manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.

Api biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam

tingkatan kombusio (kombusio adalah oksidasi yang cepat disertai pemancaran panas)

sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia. Misalnya, api digunakan untuk bahan

bakar api unggun, perapian, atau kompor gas. Tingkat pembakar api yang keras memiliki

sifat penghancur dan membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia.

Misalnya, ketika api membakar gedung, hutan, dan pasar.

Api merupakan zat pijar yang menyala dan mengeluarkan cahaya dan panas serta dapat

menghasilkan nyala, asap, dan bara. Api muncul karena efek panas yang terkumpul. Api juga

memiliki sifat mudah menyala jika berdekatan dengan bahan bakar. Jadi, munculnya kobaran

api bisa didapat jika ada tiga komponen, yaitu bahan bakar, panas, dan oksigen.

Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan

yang mudah terbakar akan mudah menyala dan terbakar dengan cepat. Bahan yang mudah

terbakar itu disebut sebagai bahan bakar. Bahan bakar dapat berwujud cair, gas maupun

padat. Contoh bahan bakar cair adalah bensin, solar, minyak tanah, dan spiritus. Contoh

bahan bakar gas adalah asetelin, gas bumi, hidrogen, dan LPG (liquefied petroleum gas)

sedangkan contoh untuk bahan bakar padat adalah kayu. Panas dapat berasal dari nyala api,

percikan api, puntung rokok, gesekan sumber listrik, pipa panas, gesekan logam, kilat petir,

hubungan pendek, dan sebagainya. Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian

dari reaksi kimia.

Sumber: www.medantalk.com/kebakaran-paja...-hangus

Gambar 5.1 Munculnya api dapat bersumber dari udara, bahan bakar, dan sumber api

Page 4: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

71

Info K3

Fenomena Kebakaran

Sumber: www.arsipanberita.blogspot.com

Gambar 5.2 Kebakaran di Pasar Kebayoran Lama Jakarta

Ada fenomena yang menarik dalam salah satu foto yang mengabadikan peristiwa kebakaran

hebat di pusat perbelanjaan Ramayana, di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat

(2/4/2010). Lihatlah, kobaran api sempat membentuk wajah menyerupai manusia.

Dalam foto tersebut dengan jelas terlihat bagian-bagian anggota wajah. Memang tidak secara

utuh membentuk wajah. Bagian paling jelas adalah yang menyerupai mata, alis, dan hidung.

Foto unik tersebut diabadikan fotografer Persda Network, Bian Harnansa saat memotret

proses pemadaman yang dilakukan pasukan pemadam kebakaran di lokasi kebakaran. Wajah

dalam api itu berada tepat di samping sejumlah petugas kebakaran yang menaiki tiang crane

untuk menambah daya jangkau selang air ke pusat api.

Kobaran api yang membakar Ramayana memang begitu hebat sampai api menjilat-jilat

membumbung tinggi. Pasukan pemadam kebakaran sampai membutuhkan waktu sembilan

jam untuk melumpuhkannya.

2. Mencegah Api (Fire Preventive)

Api dapat membakar apapun yang ada di dekatnya. Kalian tidak menginginkan adanya

kebakaran di lingkungan tempat kalian tinggal. Untuk itu, kalian harus mencegah agar bahan-

bahan yang mudah terbakar dijauhkan dari sumber api. Kalian telah mengetahui bahwa

kebakaran akan terjadi jika terdapat bahan bakar, panas, dan oksigen. Oleh karena itu, kalian

harus meniadakan ketiga hal itu dari sumber api.

a. Tanpa Bahan Bakar (Take Away Fuel)

Untuk membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dari bahan bakar,

dapat kalian lakukan dengan cara berikut ini.

- Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah.

- Menyimpan bahan bakar yang dapat terbakar dengan hati-hati

- Menuliskan lokasi penyimpanan bahan bakar ”Dilarang Merokok”

- Suhu ruangan tidak boleh melebihi +30oC.

b. Tanpa Panas (Take Away Heat)

Untuk membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dari panas, dapat

kalian lakukan dengan cara berikut ini.

- Berhati-hati apabila bekerja dengan panas.

- Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.

- Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan cara mendinginkan bahan bakar

yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.

- Berhati-hati dengan listrik.

Page 5: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

72

- Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dalam keadaan

baik.

- Gunakan stop kontak yang diakui, jangan berimprovisasi.

- Jangan membebani kabel berlebihan dengan troll kabel listrik fleksibel dan

insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api (percikan api).

- Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup

agar api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar. Seperti

menaruh lilin yang sedang menyala di atas kasur.

Sumber: www.antarafoto.com/peristiwa

Untuk mencegah timbulnya api yang diakibatkan oleh panas harus dilakukan di

tempat kerja, yaitu sebagai berikut.

1) Mencegah timbulnya kebakaran saat mengelas

Berhati-hatilah kalian ketika memanaskan atau mengelas. Hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut.

- Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu

semprot (blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen.

- Percikan api dan busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada bahan

yang dapat terbakar.

- Gunakan hanya pemanas yang disarankan

- Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik

- Jauhkan pemanas dari serat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat

terbakar lainnya.

- Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas, bahan

bakar yang panas, knalpot engine dan perlengkapan panas lainnya.

- Patuhi tanda ”Dilarang Merokok”

- Jangan merokok di area yang dapa menimbulkan kebakaran

- Buang puntung rokok pada tempat yang aman.

Gambar 5.3 Kebakaran akibat korseling listrik.

Page 6: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

73

Sumber: www.news.okezone.com/read/2

Gambar 5.5 Merokok dapat berakibat fatal.

2) Mencegah timbulnya kebakaran saat membakar

Panas dapat muncul dari kain lap yang berminyak karena reaksi kimia.

Misalnya, pembakaran yang tiba-tiba dapat menyebabkan kebakaran

ditumpukan lap tersebut. Untuk itu, kalian harus memperhatikan hal-hal

berikut ini.

- Kosongkan tempat sampah setiap hari.

- Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam loker/laci.

- Bau yang menyengat mudah terbakar oleh panasnya ruangan.

Namun, ada pula bahan atau benda yang dapat terbakar atau menyala tanpa

panas. Untuk itu, kalian harus menghilangkan semua bahan-bahan yang

terbakar yang tidak diperlukan sesegera mungkin. Hal lain yang harus kalian

lakukan adalah seperti berikut ini.

- Bersihkan tempat kerja secara teratur dan rapi .

- Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.

- Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah

yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.

3) Mencegah timbulnya kebakaran akibat gas mudah terbakar

Gas LPG merupakan gas cair yang mudah terbakar. Gas ini sangat sensitif

terhadap percikan api. Kalian harus hati-hati terhadap gas yang mudah

terbakar (seperti asetelin dan LPG). Selain itu, ada cairan lain yang mudah

terbakar, misalnya bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solven, dan cat

tiner. Untuk mencegah kebakaran yang ditimbulkan oleh gas dan cairan,

sebaiknya kalian simpan pada area yang terisolasi dan jauh dari sumber panas.

Selain itu, hal-hal yang harus kalian perhatikan adalah sebagai berikut.

- Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam

kondisi baik.

- Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan

bunga api untuk membuka wadah cairan yang terbakar.

- Jika cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin.

Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup dan

rapat.

- Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.

- Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian

kalian dan hindarkan dari sumber panas serta segera informasikan

kepada supervisor kalian.

- Jangan menggunakan bensin, minyak tanah, atau spiritus untuk

menyalakan api.

Page 7: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

74

Info K3

Istilah-istilah pada pemadaman nyala api

Starvation : mengandung arti membuang/mencabut bahan bakar dari nyala api sehingga

menjadi paham.

Cooling : mengandung arti menurunkan panas dari nyala api sehingga menjadi padam

Smothering : mengandung arti membuang oksigen dari nyala api sehingga menjadi padam.

4) Mencegah timbulnya kebakaran dengan debu yang berbahaya

Debu yang ada di tempat kerja dapat menimbulkan bahaya. Tumpukan debu

dapat menyumbat apa saja. Jika sebuah mesin tersumbat oleh debu maka

ketika mesin beroperasi dapat menimbulkan ledakan mesin. Akibatnya,

tempat tersebut akan terbakar. Untuk itu, kalian harus menghindari debu yang

berbahaya tersebut. Ada beberapa jens debu yang mudah terbakar dan dapat

meledak saat bercampur dengan udara. Untuk mencegah hal tersebut, kalian

harus memperhatikan berikut ini.

- Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan

peralatan listrik.

- Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat-perangkat penyedot debu.

- Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.

- Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.

c. Tanpa Oksigen (Take Away Oxygen)

Api merupakan hasil dari suatu reaksi pembakaran. Dalam reaksi pembakaran

dikatakan juga sebagai reaksi oksidasi. Dalam reaksi tersebut dibutuhkan oksigen. Jadi, jika

dalam reaksi tidak ada oksigen tidak akn terjadi reaksi pembakaran atau reaksi oksidasi.

Dengan demikian, untuk mencegah terjadi pembakaran yang menimbulkan api, kalian harus

menghilangkan atau meniadakan oksigen. Untuk itu, dalam mencegah timbulnya api yang

tidak diinginkan dapat kalian lakukan dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar

dari oksigen. Hal ini akan menghambat menjalarnya kebakaran yang disebabkan oleh api.

B. Klasifikasi Api

Ketika kalian membakar lilin, perhatikan nyala api yang dihasilkan. Kalian juga dapat

mengamati nyala api yang dihasilkan oleh kayu bakar yang digunakan dalam api unggun.

Bagaimana nyala yang dihasilkan oleh lilin dan kayu bakar tersebut? Kalian akan melihat

nyala api kemerah-merahan, baik nyala pada lilin maupun pada kayu bakar. Namun, kalian

akan melihat nyala lilin yang berbeda pada kompor gas atau korek gas. Nyala api pada

keduanya berwarna biru.

Api membawa energi panas. Warna api yang dihasilkan dalam suatu pembakaran

menunjukkan energi yang dihasilkan dalam pembakaran tersebut. Jika warnanya biru, energi

yang dihasilkan sangat besar. Warna api kemerahan, energi yang dihasilkan kecil. Hal ini

dapat kalian buktikan ketika memasak air menggunakan kompor gas dan tungku kayu bakar.

Air akan lebih cepat panas atau mendidih jika dimasak dalam kompor gas. Berdasarkan

sumber bahan bakar, api dapat dikelompokkan menjadi kelas-kelas berikut ini.

Kelas A : Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kayu, kertas dan pakaian

Kelas B : cairan yang sangat peka terhadap api

Kelas C : peralatan listrik yang sedang dijalankan

Kelas D : bahan gas peka api

Page 8: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

75

Kelas E : panasnya logam

1. Api Kelas A

Api kelas A merupakan kelas api yang paling umum. Kelas api ini bersumber dari

kayu, pakaian, kertas, dan bahan-bahan paking.

Sumber: www.fotografer.net Sumber: www. kfk.kompas.com

Gambar 5.3 Sumber api dari bahan kertas.

Untuk mematikan api kelas A, cara yang paling efektif adalah dengan mendiginkan

bahan yang sedang terbakar. Kalian dapat mematikan api kelas A dengan air. Air memiliki

sifat yang dingin. Oleh karena itu, air merupakan bahan yang dapat memadamkan api kelas

A. Air dapat mendinginkan bahan sampai pada titik di mana api tidak dapat menyala lagi dan

merembes jauh ke dalam sumber api.

Alat pemadam api yang dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A adalah

APW (air pressure wate). Air yang berada di dalam tabung APW disemprotkan (karena

tekanan) keluar. Air ini dapat mendinginkan bahan bakar dengan menyerap panas dari bahan

terbakar. Alat pemadam ini memiliki keuntungan karena murah, tidak berbahaya, dan relatif

mudah untuk membersihkan. Di Amerika Serikat, unit APW berisi 2,5 galon (9 liter) air

dalam baja atau stainless silinder tinggi. Di Eropa, tabung APW terbuat baja ringan yang

dilapisi dengan polyethylene, dicat merah, dan berisi 6 – 9 liter (1,75 – 2,5 galon) air.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_extinguisher Sumber:

http://www.actfire.co.uk/product

Gambar 5.4 Alat pemadam jenis APW (air pressure water) untuk api kelas A.

Pada Gambar 5.4 merupakan alat pemadam kebakaran aditif. Alat pemadam ini

dapat digunakan untuk mengatasi kebakaran yang melibatkan bahan padat mudah terbakar.

Misalnya, untuk memadamkan api kelas A pada tekstil, kayu, batubara, mebel, dan bahan

lainnya. Alat pemadam kebakaran ini biasanya untuk gudang, unit penyimpanan, dan

peralatan rumah tangga.

Page 9: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

76

Selain itu, ada alat pemadam kebakaran yang berupa penyemprotan kabut (mist). Alat

ini menggunakan metode nozzle (pipa semprot) untuk menghasilkan gerimis atau percikan air

yang halus. Tujuannya adalah untuk memecah aliran air deionisasi ke titik agar listrik tidak

kembali ke operator. Informasi lebih deatil tentang alat pemadam kebakaran tipe ini adalah

sebagai berikut.

- Warna alat pemadam merah berisi air untuk memadamkan api kelas A.

- Pemadaman kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.

- Pemadaman kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadaman kebakaran jenis

lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi tidak seefektif air.

Catatan:

Pemadaman kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air udara di

sejumlah negara bagian.

2. Api Kelas B

Sumber api dapat berasal dari bahan cair. Jenis cairan yang dapat menimbulkan api

adalah bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, tiner, dan solvent. Api yang

dihasilkan dari bahan-bahan cair tersebut tergolong dalam api kelas B.

Untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan cait tersebut tidak dapat

menggunakan air. Karena bahan cair seperti minyak tanah tidak dapat bercampur dengan air.

Bahkan air dapat memperluas area api karena mengalirkan api yang berasal dari cairan yang

mudah terbakar tersebut. Proses pembakaran yang menimbulkan api akibat adanya reaksi

oksidasi. Untuk memadamkan api yang ditimbulkan dari bahan cair adalah menutupi api agar

tidak berhubungan dengan oksigen. Jadi, untuk memadamkan api kelas B, kalian harus

menutupi api tersebut agar tidak berhubungan dengan oksigen. Bahan yang dapat menutupi

api tersebut misalnya pasir atau tanah. Coba kalian lihat di pompa bensin (SPBU). Kalian

akan menemukan tumpukan pasir atau tanah di tempat itu. Tujuan SPBU menyediakan pasir

atau tanah tersebut adalah untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran yang disebabkan

oleh bahan bakar cair (bensin atau solar).

Pemadaman api kelas B selain tanah atau pasir, ada yang dibuat bahan kimia.

Pemadam api tersebut berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2). Pemadaman api

busa juga baik untuk memadamkan cairan yang terbakar di dalam wadah.

Sumber: www.hzmercy.en.made-in-china.com Sumber: http://www.actfire.co.uk

Gambar 5.5 Dry extinguisher.

ABC Powder adalah alat pemadam kebakaran yang telah digunakan dalam berbagai

tempat kerja selama bertahun-tahun. Fleksibilitas dari alat extinguishant mono-ammonium

Page 10: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

77

fosfat, dikombinasikan dengan kemampuan knockdown (pemukulan) api yang luar biasa. Hal

ini membuat satu bubuk pemadam untuk memadamkan api. Tipe pemadam ini merupakan

pemadam kebakaran terbaik yang digunakan dalam hampir semua keadaan.

3. Api Kelas C

Pernahkah kalian mendengar berita kebakaran rumah yang disebabkan oleh korsleting

(hubungan pendek) listrik? Korsleting listrik dapat terjadi karena peralatan listrik rumah

tangga rusak. Rusaknya alat tersebut dapat menyebabkan bertemunya muatan listrik positif

dan negatif dalam sebuah penghantar. Bertemunya kedua muatan tersebut terjadi tabrakan

elektron yang sangat dahsyat dan menyebabkan ledakan. Ledakan tersebut akan

menimbulkan bunga api (percikan api). Jika bahan alat listrik itu tidak bagus maka percikan

itu akan membakar alat listrik tersebut. Api yang dihasilkan dari alat listrik tersebut termasuk

api kelas C. Alat listrik yang menimbulkan api kelas C, misalnya dudukan lampu, generator,

kabel kawat, saklar, dan peralatan elektrolit.

Kalian telah tahu bahwa api yang membakar akan makin berkobar jika berhubungan

dengan oksigen. Untuk mencegah api berkobar tersebut, kalian harus menutup api agar tidak

berhubungan dengan oksigen. Untuk mencegah api makin besar, kalian dapat menggunakan

tabung pemadam kebakaran yang sesuai jenisnya. Untuk mengetahui komponen bagian

dalam tabung dan fungsinya masing-masing komponen dan bagaimana cara kerja dari alat

pemadam dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber: http://www.p4tkipa.org/data/PRINSIP%20P.pdf

Gambar 5.6 Bagian KomponenTabung pemadam Kebakaran

Gambar 5.7 menunjukan keadaan bagian dalam tabung pemadam kebakaran yang belum

digunakan. Gambar 5.8 menunjukkan tabung pemadam kebakaran yang telah digunakan. Pada

saat picu ditekan, gas CO2 keluar dari tabung kecil kemudian mendorong serbuk kering masuk ke

pipa panjang, selanjutnya keluar melalui selang.

Gambar 5.7 Gambar 5.8

Page 11: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

78

Serbuk kering tersebut dapat memisahkan empat bagian dari tetrahedron api. Ini

mencegah reaksi kimia antara panas, bahan bakar, dan oksigen serta menghentikan produksi

api untuk mempertahankan radikal bebas. Dengan demikian, api akan padam. Monoamonium

fosfat juga dikenal sebagai tri-kelas, multiguna atau ABC dry chemical. Monoamonium

fosfat ini digunakan untuk memadamkan api kelas A, B, dan C. Pada kelas A, rating dari

kemampuan agen untuk mencair dan mengalir pada 177°C (350°F) dapat meredakan api. Zat

ini lebih korosif jika dibandingkan dengan bahan kimia kering lainnya. Warnanya kuning

pucat.

Natrium bikarbonat biasanya digunakan pada api kelas B dan C pada suatu kebakaran.

Natrium bikarbonat ini merupakan agen kimia kering yang dikembang pertama kali. Bahan

kimia ini dapat menyela atau menghambat terjadinya reaksi kimia pada pembakaran (api).

Selain itu, bahan kimia kering ini sangat umum di dapur komersial sebelum munculnya bahan

kimia basah. Namun, sekarang bahan kimia kering tersebut kurang efektif jika dibandingkan

terhadap bahan kimia basah pada api kelas K. Selain itu, kurang efektif juga terhadap api

kelas A yang berwarna. putih atau biru.

Peringatan:

Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau

kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air

atau busa untuk mematikan api kelas C. Jika kalian dapat melakukan, kalian harus berhati-

hati dan matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.

4. Api Kelas D

Mohon dicek lagi kebenaran materi Api Kelas D. Karena di atas telah disebutkan

bahwa api kelas D merupakan bahan gas peka api. Namun, penjelasan dalam sub ini

api yang diakibatkan oleh logam. Padahal di atas juga telah disampaikan bahwa api

kelas E merupakan panasnya logam.

Kebakaran yang diakibatkan oleh Logam mudah terbakar. Tabung biasanya berwarna

Kuning. Untuk memadamkan api logam tersebut dengan menggunakan Arctic Api adalah api

cair pemadam agen yang emulsifies dan mendinginkan bahan dipanaskan lebih cepat

daripada air atau busa biasa. Hal ini digunakan secara ekstensif dalam industri baja. Efektif

pada kelas A, B, dan D.

FireAde adalah agen emulsifies cairan berbusa yang terbakar dan membuat mereka

tidak mudah terbakar. Hal ini dapat mendinginkan materi panas dan permukaan mirip dengan

CAFS. Digunakan pada A dan B (dikatakan efektif pada beberapa bahaya kelas D, meskipun

tidak dianjurkan karena fakta bahwa fireade masih mengandung jumlah air yang akan

bereaksi dengan beberapa kebakaran logam).

Ada beberapa agen Kelas D pemadam api yang tersedia, beberapa akan menangani

beberapa jenis logam di bawah ini:

Natrium Klorida (Super-D, Met-LX atau METAL.FIRE.XTNGSHR)

mengandung garam natrium klorida dan aditif termoplastik. Plastik meleleh membentuk

kerak oksigen-termasuk di atas logam, dan garam membuang panas. Berguna pada

kebanyakan logam alkali termasuk natrium dan kalium, dan logam lain termasuk magnesium,

titanium, aluminium, dan zirkonium.

Tembaga berdasarkan (Tembaga Serbuk Navy125S) yang dikembangkan oleh

Angkatan Laut AS di tahun 70-an untuk lithium sulit kontrol dan kebakaran lithium-paduan.

Smothers Powder dan bertindak sebagai heat sink untuk mengusir panas, tetapi juga

membentuk paduan tembaga-lithium di permukaan yang mudah terbakar dan non-memotong

pasokan oksigen. Akan melekat ke lithium-permukaan vertikal saja.

Page 12: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

79

Grafit berbasis (G-Plus, G-1, Lith-X, Pyromet atau METAL.FIRE.XTNGSHR)

berisi grafit kering yang Smothers pembakaran logam. Pertama tipe dikembangkan,

dirancang untuk magnesium, bekerja pada logam lain juga. Tidak seperti alat pemadam

bubuk natrium klorida, para pemadam kebakaran bubuk grafit dapat digunakan pada sangat

panas api membakar logam seperti litium, tapi tidak seperti alat pemadam bubuk tembaga

tidak akan menempel ke dan memadamkan kebakaran lithium mengalir atau vertikal. Seperti

pemadam tembaga, bertindak bubuk grafit sebagai panas tenggelam serta mencekik api

logam.

Natrium karbonat berdasarkan (Na-X) yang digunakan di mana pipa stainless steel

dan peralatan bisa rusak oleh berdasarkan agen natrium klorida untuk mengendalikan

natrium, kalium, dan-kalium paduan kebakaran natrium. Terbatas digunakan pada logam

lainnya. Smothers dan membentuk kerak penekan air. Beberapa berbasis dapat digunakan

pada kelas D kebakaran tertentu, seperti titanium terbakar dan magnesium. Contoh termasuk

Blokade Api dan merek FireAde dari penekan. Beberapa logam, seperti Lithium unsur, akan

bereaksi eksplosif dengan air, sehingga berbasis kimia air tidak boleh digunakan pada

kebakaran tersebut karena kemungkinan kekerasan reaksi.

Kebanyakan Kelas D pemadam akan memiliki kecepatan nozzle khusus rendah atau

pembuangan tongkat dengan lembut menerapkan agen dalam volume besar untuk

menghindari mengganggu setiap bahan bakar halus yang terpisah. Agen juga tersedia dalam

jumlah besar dan dapat diterapkan dengan sendok atau sekop

5. Api Kelas K

Mohon materi dicek kembali: api kelas K atau api kelas E? permasalahannya di atas

disampaikan sampai api kelas E.

Basah Kimia (kalium asetat, karbonat, atau sitrat) memadamkan api dengan

membentuk selimut busa sabun di atas minyak bakar dan oleh pendingin minyak di bawah

temperatur pengapiannya. Umumnya kelas A dan K (F di Eropa) saja, meskipun model baru

yang dilengkapi dengan gerimis nozel yang digunakan pada unit kabut air untuk memberikan

pemadam ini kelas B dan kemampuan C pemadam kebakaran.

Table 5.1 Klasifikasi Jenis Pemadam Api

Jenis

Pemadam

Kelas A

Kayu, kertas

Pakaian,

paking

Kelas B

Cairan bekas

api, bensin,

minyak tanah

Kelas C

Peralatan

listrik

Kelas D

Gas Peka Api

Kelas E

Panasya

Logam

Air Sangat baik Kurang baik Berbahaya Kurang baik Sangat baik

Serbuk

kering

Hanya untuk

api kecil

Sangat baik Baik Sangat baik Baik

Cairan asam

arang

(CO2)

Hanya untuk

api kecil

Sangat baik

terutama untuk

mencegah

pengotoran

Baik Sangat baik Baik

Busa Hanya untuk

api kecil

Sangat baik,

bilamana besar

kemungkinan

untuk nyala api

Berbahaya

Sangat baik Baik

Page 13: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

80

Carbon Tetra

khlorida C

OI4

Kurang baik,

bahaya asap

bisa menyebar

Sangat baik

untuk api kecl

tetapi bahaya

asap bisa

menyebar

Sangat

baik, tetapi

bahaya

asap bisa

menyebar

Baik Sangat baik

Khloro

Bromo

methane

Kurang baik,

tetapi bahaya

asap bisa

menyebar

Sangat baik

untuk api kecl

tetapi bahaya

asap bisa

menyebar

Sangat

baik, tetapi

bahaya

asap bisa

menyebar

Baik Baik

*) diperlukan busa khusus untuk cairan yang dicampur air, misalnya asetan, glycerine,

glycel alcohol dan sebagainya.

Informasi :

Klasifikasi Api di Inggris dan Amerika

Di negara Inggris, api digolongkan menjadi enam, yaitu:

Kelas A : kebakaran melibatkan padatan organik seperti kertas dan kayu.

Kelas B : kebakaran melibatkan cairan yang mudah terbakar atau mudah terbakar. Bensin,

minyak dan minyak kebakaran termasuk dalam kelas ini.

Kelas C : kebakaran melibatkan gas yang mudah terbakar.

Kelas D : kebakaran melibatkan logam mudah terbakar.

Kelas E : kebakaran yang melibatkan peralatan listrik (tidak lagi digunakan ketika catu

daya dimatikan api listrik bisa jatuh dalam kategori ada).

Kelas F : Kelas melibatkan lemak dan minyak goreng.

Di negara Amerika, api digolongkan menjadi lima, yaitu:

Kelas A : Simbol Green Segitiga (Hijau), api dari Kayu, kertas, bahan padat.

Kelas B : Simbol Lapangan Merah (Merah), api dari bahan bakar.

Kelas C : Simbol Blue Circle (Biru), api dari sumber Listrik atau steker listrik.

Kelas D : Simbol Decagon Yellow (Kuning), api bersumber dari logam yang mudah

terbakar.

Kelas K : Simbol Black Hexagon (Hitam), api bersumber dari lemak dan minyak goreng.

Tidak ada standar resmi di Amerika Serikat untuk warna alat pemadam kebakaran, meskipun

mereka biasanya merah, kecuali untuk pemadam Kelas D, yang biasanya kuning, dan air,

yang biasanya perak, atau putih jika kabut air. Alat pemadam ditandai dengan pictograms

menggambarkan jenis pemadam kebakaran yang disetujui untuk dipakai . Di masa lalu, alat

pemadam ditandai dengan simbol geometris berwarna, dan beberapa alat pemadam masih

menggunakan kedua simbol. Jenis-jenis kebakaran dan standar tambahan dijelaskan dalam

NFPA 10 : Standar Portable Fire Extinguishers, edisi 2010.

C. Alat-Alat Pemadam Kebakaran

Kebakaran dapat terjadi di mana-mana dan kapan pun. Kalian telah mengetahui

bahwa semua benda dapat menjadi pemicu atau sumber kebakaran. Apalagi dalam sebuah

pabrik atau toko-toko seperti supermarket dan pasar. Tidak sedikit berita yang mengabarkan

kebakaran di sebuah pabrik atau pasar dan supermarket. Jika kebakaran di tempat-tempat

tersebut apinya sudah membesar, para petugas pemadam pun berdatangan. Mereka membawa

mobil pemadam kebakaran dan dilengkapi peralatan dalam menangani kebakaran. Lalu, apa

sajakah peralatan yang harus disediakan atau dibawa oleh petugas pemadam kebakaran?

Apakah peralatan pemadam kebakaran hanya dimiliki oleh petugas pemadam kebakaran?

Page 14: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

81

Ataukah sebuah pabrik atau pasar juga tersedia peralatan pemadam kebakaran? Untuk

mengetahuinya, marilah kita pelajari uraian berikut ini.

1. Alat Pemadam Api Portabel

Pemadam api portabel biasanya ditempatkan pada tempat yang aman. Pada bagian

sisi alat pemadam biasanya dilengkapi dengan label instruksi cara menggunakannya.

Berdasarkan isinya, alat pemadam kabakaran dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai

berikut.

a. Alat Pemadam Kebakaran Berisi Air

Alat pemadam kebakaran yang berisi air hanya cocok untuk memadamkan api kelas

A. Alat pemadam ini biasanya dicat merah. Rentang semprotannya berkisar 10 m dan

digunakan sesuai petunjuknya.

b. Alat Pemadam Kebakaran Berisi Gas

Alat pemadam kebakaran jenis ini biasanya berisi gas yang bertekanan. Karbon

dioksida (CO2) yang berupa cairan memiliki tekanan yang tinggi. Oleh karena itu, gas cair

dari karbon dioksida dapat digunakan untuk mengisi alat pemadam kebakaran. Alat pemadam

jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C. Jenis pemadam bertekanan

udara diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas

pemicu.

Alat pemadam kebakaran jenis ini biasanya dicat warna merah dan diberi garis/pita

hitam. Alat dengan ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2 m sedangkan

yang berukuran besar mempunyai kemampuan sampai 3 m. Pemadam jenis ini harus

mempunyai nozel (pipa kecil) penyembur agar dapat digunakan secara efektif dan aman.

Ketika pemadam ini disemprotkan, karbon dioksida cair dengan cepat berubah menjadi gas.

Semprotan utama sangat dingin. Mekanisme pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk

mencegah nozel tidak membeku. Alat ini bisa juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu

atau katup. Dalam mengoperasikan alat ini, kalian harus mengikuti sesuai petunjuk yang

tertera pada tabung.

Sumber: www.surabaya.olx.co.id

Gambar 5.9 Tabung pemadam berisi CO2.

Alat pemadam yang berisi CO2 dapat dioperasikan dalam kebakaran yang

berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium. Selain itu, alat ini

dapat digunakan untuk memadamkan api yang berhubungan dengan api kecil pada cairan

yang dapat terbakar.

Adapun prosedur cara menggunakan alat pemadam ini adalah sebagai berikut.

- Gunakan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium.

- Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.

- Gerak-gerakkan nozel kiri ke kanan.

- Secara perlahan bergerak ke bagian depan sama api-api mati.

Page 15: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

82

Peringatan:

Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi karbon dioksida dapat

menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka

semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbon dioksida.

c. Alat Pemadaman Kebakaran dengan Busa

Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada pemadam kebakaran busa

cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A. Tabung alat

ini dicat dengan warna biru. Jarak semprotnya berkisar 6 m.

Busa dalam memadamkan api kebakaran digunakan untuk membentuk selimut

sehingga dapat menutupi dan memadamkan api. Pemadam kebakaran jenis busa merupakan

pemadam api yang paling efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada

dalam wadah. Di mana bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar sendiri apabila

bersinggungan dengan oksigen. Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya tidak

cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup

untuk dapat terbakar sendiri.

Sumber: www.tieadja-sariel.blogspot.com

Gambar 5.10 Alat pemadam kebakaran yang

berisi busa.

Alat pemadam ini juga kurang efektif pada tumpahan yang menyebar. Jenis

pemadam ini kurang efektif terhadap cairan yang terbakar adalah alkohol. Untuk

memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi

wadah di atas cairan. Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke bawah dan menyebar di

atas permukaan cairan.

d. Alat Pemadam Kebakaran berupa Tepung (Bubuk) Kering

Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering yang diinjeksikan

(disuntik) dengan tekanan gas atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk

memadamkan api kelas B dan C. Tabung pemadam ini dicat warna merah dengan lingkaran

putih. Alat ini mempunyai nozel berbentuk kipas. Rentang semprotan yang berukuran kecil

sampai 3 m sedangkan yang berukuran besar sampai 6 m. Pada tabung tersebut juga

diinformasikan petunjuk pemakaian dari pabrik pembuat. Untuk itu, saat mengoperasikan alat

pemadam ini usahakan sesuai petunjuk yang diminta.

Alat pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman yang

sangat cepat. Alat ini juga menghasilkan kabut bahan kimia kering dan cenderung

melindungi orang yang memadamkan api dari panas.

Sumber: www.fireextinguisher.tradeindia.com

Gambar 5.11 Alat pemadam dengan Dry extinguisher (serbuk kering).

Page 16: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

83

Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif untuk

memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya pada

tumpahan yang mengalir bebas. Semprotkan tepung ke bagian dasar dengan

menggerakkan nozel ke kanan dan ke kiri

2. Alat-Alat Tanda Bahaya Kebakaran

Di tempat-tempat yang memiliki potensi kebakaran harus dipasang perlatan tanda

bahaya. Misalnya, di pasar, supermarket atau mal, di hotel, di kantor-kantor, dan tempat

lainnya. Tanda bahaya itu akan beroperasi jika bahaya, misalnya terjadi kebakaran. Dengan

beroperasinya tanda bahaya tersebut, orang berada di sekitarnya akan segera menyelamatkan

diri dari bahaya itu. Selain itu, petugas yang menangani bahaya tersebut segera

mendatanginya. Lalu, apa sajakah alat yang dapat digunakan sebagai tanda bahaya?

a. Fire Alarm (Alarm Kebakaran)

Fire alarm (alarm bahaya) merupakan alat yang berbentuk bundar atau persegi empat

berwarna merah dan memakai kaca disertai alat pemukul. Pada alat ini bertuliskan IN CASE

OF FIRE BREAK GLASS dan pada umumnya dipasang di setiap bangunan bengkel.

Apabila kaca penutup bel dipecahkan maka alat ini akan berdering terus-menerus.

Lonceng bahaya itu sebagai tanda adanya kebakaran. Fire alarm ini memiliki bentuk yang

berbeda-beda. Perhatikan Gambar 5.15 berikut ini.

Sumber: www. firealarmpanel.org www.applewooddata.com

http://ichtusindonesia.indonetwork.co.id

Gambar 5.1 Fire alarm.

b. Safety Fire

Alat-alat kelengkapan pemadaman secara lengkap.

Tambah Materi:

Disebutkan satu per satu peralatan pada safety fire dan diberi penjelasannya.

www.upvery.com/33505-buy-a-to-z-...ace.html http://ichtusindonesia.indonetwork.co.id

Gambar 5.16 Safety fire.

Page 17: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

84

c. Lonceng Besi

Lonceng ini dapat dibuat dari potongan besi yang digantungkan. Apabila terjadi

kebakaran hendaknya dipukul 2 kali berulang-ulang sebagai tanda pemberitahuan atau

informasi.

Sumber: www.prices4antiques.com

Gambar 5.17 Lonceng besi dan alarm saling mendukung.

d. Suara

Dengan suara atau lisan dari petugas-petugas keamanan dengan cara berteriak untuk

memberitahukan adanya kebakaran.

e. Sirene

Sirene adalah alat untuk menghasilkan bunyi yang mendengung keras sebagai tanda

bahaya. Sirene ini dapat dibunyikan secara otomastis atau diberi tombol (sakelar). Jika

terdapat bahaya, sirene dapat secara otomatis berbunyi atau petugas keamanan membunyikan

secara manual. Dengan membunyikan sirene terus dapat memberikan sinyal ke masyarakat

kalau ada bahaya.

Sumber: http://ichtusindonesia.indonetwork.co.id

Gambar 5.18 Sirene untuk menarik simpatik ke masyarakat

Panel kontrol alarm kebakaran buatan Amerika Serikat dengan teknologi

mikroprosesor terakhir untuk panel control alarm kebakaran konvensional. MS-2 kompatibel

dengan 13 pedeteksi asap terbaru dari sistem sensor dan dapat menggunakan pabrikasi sistem

sensor dan wheelock.

f. Mobil Pemadam Kebakaran

Mobil pemadam kebakaran merupakan kendaraan operasional yang disediakan oleh

pemerintah untuk menangani terjadinya kebakaran. Di dalam mobil pemadam kebakaran ini

dilengkapi peralatan-peralatan untuk memadamkan api dan evakuasi korban kebakaran.

Page 18: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

85

Sumber: www.asrilspd.multiply.com

Gambar 5.12 Truck pemadam kebakaran.

Sumber: http://visual.merriam-webster.com/society

Gambar 5.13 Penampang mobil pemadam kebakaran.

Sumber: http://visual.merriam-webster.com/society

Gambar 5.14 Penampang truck pemadam kebakaran.

Biasanya, di tempat-tempat keramaian Mall, pasar-pasar, dan kantor Pemda terdapat

hidrant. Hidrant ini digunakan ketika terjadi kebakaran, truck pemadam tidak akan

mengalami kesulitan saat mencari air.

D. Prosedur Mengatasi Kebakaran

Sebelum api menjalar besar, gejala-gejala kebakaran dapat segera tercium karena bau

asap yang terjadi, misalnya bau karet terbakar, bau kain terbakar, dan lain-lain. Warna asap

juga dapat digunakan sebagai tanda suatu bahan terbakar, misalnya asap berwarna hitam

tandanya minyak terbakar dan warna asap putih menandakan bahan paspor yang terbakar.

Sumber api kebakaran di antaranya dari dapur (dapur tempa), kompor-kompor gas LPG,

kompor minyak tanah, motor bensin atau motor diesel, las karbit dan listrik, dapur listrik,

dinamo atau generator, lampu minyak dan lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung

rokok, api obat nyamuk, dan sebagainya. Adapun cara proses mengatasi api kebakaran adalah

sebagai berikut.

- Proses isolasi, yaitu memutuskan udara luar dengan barang yang sedang terbakar.

Page 19: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

86

- Proses pendinginan, yaitu penyerapan panas oleh bahan lain seperti karung goni

berair, air, dan bahan-bahan yang mengandung air.

- Proses urai, yaitu dengan memisahkan atau menjauhkan benda-benda lain yang belum

terbakar sehingga api tidak dapat menjalar ke benda lainya.

E. Penyelamatan dari Kebakaran (Proses Isolasi)

Proses isolasi merupakan usaha untuk memutuskan hubungan antara udara luar

dengan barang yang terbakar agar api tidak dapat menjalar lebih luas. Api yang telah meluas

sangat sulit untuk dipadamkan. Untuk mengantisipasi korban baik harta benda maupun jiwa,

kalian harus mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri. Kunci utama dalam

menyelamatkan diri adalah tenang atau tidak panik. Dengan ketenangan, kalian akan berpikir

jernih dan akibatnya kalian dapat membuat isolasi api agar kebakaran tidak menjalar luas.

Namun, apa yang kalian lakukan pun masih bergantung pada kondisi di sekitarnya. Jika

kondisi tidak memungkingkan untuk dapat mengisolasi api atau memadamakan api,

sebaiknya kalian segera menjauh dari api. Utamakan keselamatan diri kalian sendiri dan

segera tinggalkan tempat kebakaran jika terjadi hal-hal berikut ini.

- Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.

- Api telah menguasai jalan ke luar.

- Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.

- Pada saat kalian meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu dengan hati-hati

untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu masuk ruangan.

- Tutuplah pintu-pintu di belakang kalian untuk mencegah aliran udara mengembus api

(proses isolasi).

- Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.

- Di dalam area yang penuh asap, usahakan pada posisi rendah dan merangkak. Agar

terhindar dari kepulan asap.

- Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti.

- Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang kalian.

- Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.

Penting!

- Kalian harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-

alat pemadam yang ada.

- Pelajarilah lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telepon, dan pintu darurat

yang ada di tempat kerja kalian.

1. Proses Pendinginan

Bahan yang dingin akan menyerap panas. Oleh karena itu, bahan yang dingin

membutuhkan waktu yang agak lama untuk dapat terbakar. Dengan dmikian, mendinginkan

benda-benda dapat menghambat menjalarnya panas akibat kebakaran. Proses pendinginan

dapat kalian lakukan dengan karung goni yang dibasahi dengan air. Api yang membara akan

padam jika terkena atau tertutup oleh karung goni yang basah. Selain karung goni, kalian

dapat menggunakan kain lain yang basah untuk memadamkan api.

2. Proses Urai

Api akan merambat ke mana-mana jika tidak dipadamkan. Apalagi api kebakaran

yang besar, benda-benda yang dekat dengannya akan segera terbakar. Karena semua benda

apa pun akan terbakar jika terkena api yang besar. Pada dasarnya, merambatnya api tersebut

disebabkan oleh benda-benda yang berada di sekitar api. Untuk itu, kalian harus

menyingkirkan benda-benda yang mudah terbakar dari amukan api. Proses menyingkirkan

benda-benda tersebut dinamakan sebagai proses urai.

Kalian harus tahu betul apa yang harus diperbuat saat terjadi kebakaran di lokasi

kerja. Tindakan yang lebih efektif adalah melakukan proses urai. Dengan proses urai tersebut,

Page 20: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

87

berarti kalian telah menghambat menjalarnya api. Selain itu, langkah-langkah yang perlu

kalian lakukan ketika terjadi kebakaran adalah sebagai berikut.

- Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat kerja.

- Ketahuilah tempat semua peralatan pemadam kebakaran.

- Pelajari tempat semua alarm pemadan kebakaran.

- Pelajari fungsi peralatan pemadam kebakaran.

- Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadam api dengan pasti.

- Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau.

- Pisahkan benda-benda yang belum terbakar secara tertib.

- Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.

- Jaga agar rute (jalur) penyelamatan diri bebas dari hambatan.

- Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau di mana tangga belum dibangun.

- Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangga, tertutup, tetapi tidak

terkunci.

- Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau uang dingin sekali.

- Segera padamkan api pada alat berat yang terbakar dengan alat pemadam yang telah

disiapkan pada alat berat tersebut.

- Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah digunakan ke tempat semula.

Beri label dan kembalikan untuk diisi ulang.

- Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti dengan yang baru.

Dari sekian banyak orang yang berada di lingkungan bengkel yang akan atau sedang

dilanda bahaya kebakaran, tidak ada seorang pun yang hanya sifatnya menonton saja, tetapi

dianjurkan kepada setiap orang supaya membantu pencegahan dan penyelamatan barang-

barang yang belum terbakar.

3. Penyelamatan saat Terjadi Kebakaran

Kegunaan alat pemadam yang utama, yaitu untuk melindungi alat berat dari bahaya

api. Penyelamatan itu ditujukan kepada

- Jiwa manusia yang mungkin tersesat, terkurung atau pingsan karena bahaya api.

- Dokumen-dokumen atau surat-surat penting yang masih berada di daerah bahaya api.

- Barang-barang penting dan berharga yang berada di ruangan atau di tempat kebakaran.

- Barang-barang lainnya yang mampu diangkat dan dipindahkan ke tempat aman.

a. Penyelamatan Jiwa/Nyawa Manusia

Menyelamatkan jiwa manusia harus mendapat pemikiran dan tindakan yang paling

didahulukan. Hal ini diutamakan dan ditugaskan kepada regu penolong pertama pada

kecelakaan, tentu saja lengkap dengan alat perlengkapannya, seperti usungan atau alat-alat

penyangga lainnya dan obat-obatan sementara. Kebakaran pada sebuah pabrik membutuhkan

bantuan-bantuan yang sangat cepat, seperti truk pemadam kebakaran. Di samping itu, pada

pabrik-pabrik sudah tersedia sarana/alat pelengkap pemadam kebakaran. Petugas pemadam

menggunakan helmet (helm) anti api, baju anti api, dan selang.

b. Penyelamatan Dokumen-Dokumen Penting

Pemikiran yang kedua ialah melaksanakan penyelamatan dokumen-dokumen dan

surat-surat berharga lainnya. Itu sebabnya dari sekian banyak orang harus ada yang

mengingatkan atau bertindak langsung dengan tabah dan selamat mengamankan dokumen-

dokumen itu. Didahului dengan mengetahui di mana surat-surat itu tersimpan. Apabila

diperlukan, minta pendapat tentang penyimpanannya. Bertindak cepat dan menyelamatkan

dalam pengamanan surat-surat itu, kemudian menyimpan dokumen-dokumen itu di tempat

yang betul-betul aman. Mintalah bantuan seseorang untuk menunggui dan menyangganya

dalam penyimpanan.

c. Penyelamatan Barang Berharga dan Penting

Page 21: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

88

Menyelamatkan barang-barang penting dan berharga harus mendapat pemikiran dan

pelaksanaan berikutnya. Barang-barang berharga itu seperti alat-alat ukur, rangkaian alat-alat

berharga yang mudah dibawa, bagian-bagian mesin yang mudah diambil, dan penting dalam

penggunaannya. Penyelamatan mesin-mesin atau alat perkakas yang lainnya yang mampu

diangkat dan dipindahkan.

d. Penyelamatan Barang Mebel atau Furnitur

Penyelamatan mebel atau furnitur seperti meja, kursi, lemari, dan lain-lain yang

mungkin dapat diangkat dan dipindahkan. Simpanlah barang-barang yang diamankan itu di

tempat yang jauh dari bahaya kebakaran. Barang-barang itu harus diingat pada waktu

penyelamatan barang-barang. Barang-barang itu tidak diletakkan di jalan atau di gang tempat

lalu lintas orang atau didiletakkan di pintu masuk atau pintu keluar sehingga merintangi

orang-orang yang keluar masuk ruangan yang sedang ditimpa bahaya.

F. Pencegahan Kebakaran

1. Pencegahan Kebakaran di Bengkel

Langkah-langkah usaha dan membiasakan tindakan-tindakan ke arah pencegahan

kebakaran, baik karyawan ataupun bukan asalkan berada di lingkungan bengkel diwajibkan

menaati segala peraturan yang dikeluarkan oleh pemimpin atau peraturan yang dikeluarkan

oleh regu khusus keselamatan kerja. Pencegahan kebakaran di bengkel meliputi berikut ini.

a. Pencegahan di Bengkel Las

Di bengkel las biasanya terdapat bahan bakar seperti bensin, minyak pet, solar, atau

LPG. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di bengkel ini, kalian harus menaati dan

menjalankan hal-hal berikut ini.

- Dilarang merokok di dalam ruangan yang terdapat gas, bensin, dan solar atau minyak

lampu.

- Tutup rapat-rapat semua keran gas, tempat drum bensin, solar, dan minyak lampu setelah

selesai dipakai.

- Periksa kemungkinan adanya kebocoran-kebocoran dari sambungan-sambungan pipa gas

dan dari drum bensin atau minyak.

- Periksa kemungkinan pintu-pintu/jendela sebelum pekerjaan dimulai agar ada sirkulasi

(penggantian) udara di dalam ruangan selama lebih kurang 15 sampai 30 menit.

Terutama gas LPG yang lebih berat daripada udara dan berada di tempat yang paling

bawah.

- Simpanlah tangki gas atau drum bensin/minyak di tempat yang tersendiri dan tertutup.

- Dilarang membuka keran gas dan tutup drum bensin terlalu lama sebelum

digunakan/dipakai.

- Isilah air secukupnya ke dalam drum bekas menyimpan bensin/minyak dan botol bekas

sebelum dilas.

- Dilarang memukul-mukul tutup botol gas dengan maksud membuka.

- Dilarang mengerjakan sesuatu pekerjaan yang sekiranya dapat menimbulkan letupan api

di dekat drum bensin/minyak.

- Dilarang membanting-banting botol yang berisi gas dengan maksud memindahkan atau

mengangkat.

b. Pencegahan di Bengkel Kayu

Di bengkel kayu kalian juga harus berhati-hati terhadap kebakaran. kalian tahu bahwa

kayu sangat mudah terbakar. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di bengkel kayu, kalian

harus menaati dan melaksanakan hal-hal berikut ini.

- Dilarang merokok dalam ruangan, karena puntung rokok dapat menyebabkan kebakaran.

- Segera membuang bekas-bekas serutan kayu ke tempat pembuangan yang telah

ditentukan dan langsung dibakar serta diawasi selama pembakaran.

Page 22: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

89

- Dilarang menyimpan bukan pada tempatnya barang-barang atau alat-alat yang mudah

menimbulkan api. Hal ini tentu mudah menimbulkan kebakaran.

- Hindarkan terjadinya letupan api pada waktu kerja tangan, kerja mesin, dan dari

hubungan singkat listrik.

c. Pencegahan di Bengkel Listrik

Listrik dapat menimbulkan percikan api jika terjadi korsleting. Percikan api tersebut

dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Untuk itu, atur kabel-kabel listrik sedemikian rupa

sehingga terlihat rapi. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di bengkel listrik, hal-hal yang

perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

- Lakukan pekerjaan-pekerjaan instalasi listrik sesuai dengan peraturan-peraturan atau

ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk menghindarkan bahaya kebakaran.

- Dilarang mencoba-coba untuk melakukan pekerjaan listrik yang belum dimengerti dan

dapat menimbulkan hubungan pendek, percikan api, dan akhirnya menimbulkan bahaya

kebakaran. Segala persoalan listrik tanyakan pada ahlinya.

- Dilarang mengganti kawat sekring dengan kawat yang lebih besar ukuran garis tengahnya

daripada ukuran peraturan atau ketentuan yang berlaku.

- Dilarang melakukan pekerjaan-pekerjaan listrik dekat dengan penyimpanan gas, minyak

bensin atau dekat bahan yang mudah menimbulkan kebakaran.

- Tutuplah tempat-tempat sakelar sekring dengan kotak atau rumah-rumahnya untuk

mencegah bunga api yang timbul sehingga mudah menimbulkan kebakaran.

- Dilarang menggunakan bahan-bahan terutama kabel-kabel kawat yang telah rusak atau

tua. Karena hal ini mudah menimbulkan hubungan singkat dan akhirnya menimbulkan

api.

d. Pencegahan di Tempat Pembakaran Sampah

Di tempat sampah banyak sampah-sampah, baik sampah organik ataupun sampah

anorganik. Kalian harus memisahkan sampah organik dan anorganik. Karena sampah organik

dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Untuk menghindari penumpukan sampah yang

menggunung di tempat sampah maka sampah-sampah ada yang harus dibakar. Namun, dalam

melakukan pembakaran sampah di tempat sampah harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

- Tentukan tempat pembuangan atau pembakaran sampah jauh dari bangunan untuk

menghindarkan perambatan api kepada bangunan.

- Sebelum sampah dibakar, kumpulkan sampah itu di satu tempat timbunan pada ruang

bakar yang sekecil-kecilnya. Bakarlah tanpa ada api yang berceceran.

- Hati-hati, jangan membakar sampah ketika terjadi angin.

- Bakarlah sampah-sampah itu setiap kesempatan yang baik dan oleh orang yang biasa

ditugaskan.

2. Menguasai Api Menurut Kelasnya

Kalian telah mengetahui bahwa api memiliki kelas-kelas yang berbeda. Kelas-kelas

tersebut didasarkan pada sumber api yang dihasilkan. Setiap kelas api memiliki energi yang

berbeda-beda. Akibatnya, untuk dapat mencegah api menurut kelasnya pun kadang berbeda.

a. Api Kelas A

Untuk jenis api kelas A, yaitu kebakaran bahan padat, seperti kayu, bambu, tekstil,

kertas, karet, aspal, sampah dan lain-lainnya. Apabila kebakaran masih kecil, gunakan alat

atau bahan pemadam kebakaran seperti karung basah, pasir atau alat pemadam kebakaran.

Jika api kebakaran telah membesar, gunakan langsung semburan api atau hydrant didahului

dengan cara urai, yaitu menjauhkan semua bahan atau barang yang berdekatan dengan

sumber api. Jika menurut dugaan tidak mampu diatasi oleh tenaga di lingkungan bengkel,

segera lapor ke instansi pemadam kebakaran di luar bengkel. Simpan nomor telepon untuk

menghubungi darurat.

b. Api Kelas B

Page 23: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

90

Api kelas B dibedakan menjadi api kelas B1 dan api kelas B2. Untuk jenis api kelas

B1, yaitu kebakaran bahan cair, seperti bensin, solar, minyak lampu, asam belerang, dan lain

sebagainya. Jika api masih cukup kecil, gunakan alat atau bahan pemadam seperti karung

goni atau barang basah, pasir atau alat Yamato, tetapi dilarang menggunakan semburan air

karena dapat mempercepat menjalarnya api ke tempat lain. Namun, jika ternyata cairan yang

terbakar sudah habis, sedangkan api kebakaran makin membesar dan pindah ke benda lain

atau pindah ke tempat lain, segera gunakan semburan air atau hydrant. Dahului tindakan

dengan semburan air ini oleh cara urai dahulu.

Untuk jenis api kelas B2 kebakaran dari bahan gas, seperti gas asetelin, hidrogen,

LPG, dan lain sebagainya. Cara mengatasi api kelas ini adalah sebagai berikut.

- Gunakan langsung alat pemadam kebakaran, jika nyala api belum mencapai tutup botol

gas.

- Jika api telah mencapai botol gas, semburlah botol gas itu dengan air dari jarak jauh.

- Hati-hatilah dan waspadalah bahwa botol gas dapat meledak dalam waktu yang kurang

dari 0,001 detik.

- Dilarang memasuki ruangan sebelum gas dalam ruangan habis atau hilang. Hal ini sangat

membahayakan.

- Apabila ada botol-botol gas yang diragukan keselamatannya, botol-botol itu disembur

terus oleh hydrant.

c. Api Kelas C

Untuk api jenis kelas C, yaitu kebakaran akibat listrik. Cara menguasai dan mengatasi

api jenis ini dapat dilakukan seperti berikut ini.

- Putuskan semua hubungan arus listrik, yaitu semua sakelar di ruangan, terutama

hubungan di induk atau di gardu.

- Apabila diragukan bahwa arus listrik masih ada, lebih-lebih semua hubungan listrik

belum diputuskan, hindari menyemburkan api dengan air atau cairan lainnya. Hal ini akan

mengakibatkan kecelakaan akibat kejutan listrik. Gunakan tabung pemadam yang

bersimbol huruf C di dalam lingkaran yang berwarna biru. Pemadam jenis ini berisi

tepung untuk pemadam api secara kimia.

d. Api Kelas D

Untuk api jenis kelas D, yaitu akibat panasnya logam, cara pemadamnya sama seperti

untuk jenis api A.

3. Langkah-Langkah ketika Terjadi Kebakaran

Kebakaran dapat terjadi kapan pun dan di mana pun. Jika kalian melihat atau mengalami

sendiri saat terjadi kebakaran, janganlah panik. Usahakan diri kalian tetap tenang dan lakukan

langkah-langkah berikut ini.

- Perintahlah orang-orang yang ada di tempat kejadian dalam usaha memadamkan api

kebakaran selama masih mampu mengerjakannya.

- Bunyikan bel atau lonceng dengan jalan memecahkan kaca fire alarm yang terdekat untuk

memberitahukan adanya bahaya kebakaran.

- Laporkan kejadian di tempat terjadinya kebakaran oleh salah seorang petugas jaga atau

piket ke kantor atau pemimpin untuk mendapat bantuan dari dalam dan dari luar.

- Hentikan semua kegiatan pekerja, hentikan pula semua mesin-mesin dan putuskan semua

aliran listrik, tutup dan amankan semua tempat gas.

- Bukalah semua orang yang keluar dan keluarkan semua orang atau pekerja yang tidak

bertindak mengatasi kebakaran.

- Tempatkan semua orang yang keluar itu di suatu tempat yang tenang dan aman, segeralah

dipanggil menurut daftar hadir. Bila ternyata seseorang tidak ada dalam panggilan,

segeralah teliti di mana orang itu.

Page 24: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

91

- Semua regu dan semua orang yang diberi tugas khusus kebakaran, bekerjalah dalam

keadaan tabah dan lancar.

4. Cara memadamkan api

Di depan sudah disebutkan secara sederhana macam-macam alat untuk memadamkan

api saat terjadinya kebakaran, secara terapan langsung banyak alat-alat pendukung untuk

memadamkan api seperti tangga untuk memanjat, tongkat untuk menarik ada mendorong

bangunan yang sedang terbakar agar runtuh, pasir dan sekop untuk menimbun nyala api atau

karung goni/kain basah.

Tetapi tidak sembarang api dapat dipadamkan dengan satu jenis pemadam kebakaran.

Air dan pasir adalah bahan yang paling murah dan paling baik untuk mematikan api, tetapi

tidak dapat digunakan pada segala macam kebakaran. Air boleh dipakai untuk memadamkan

kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kayu, kain dan benda-benda sejenisnya. Sedangkan

untuk kebakaran akibat listrik dilarang sama sekali karena air termasuk penghantar listrik.

Untuk kebakaran jenis minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia yang sudah tersedia

dalam tabung-tabung extinguiser dan dijual di toko-toko alat pemadam kebakaran, seperti

Yamato dan Graviener dan sebagainya. Untuk kebakaran akibat listrik sebaiknya digunakan

Dry Powder Extinguiser.

Pada setiap tabung pemadam kebakaran (extinguiser) selalu di beri keterangan, baik

tipe maupun penggunaannya.

Tabung bersimbol huruf A yang terletak dalam segi tiga di cat merah dapat dipakai untuk

memadamkan kebakaran dari kayu, kertas atau kain serta bahan-bahan yang berasal dari jenis

tersebut.

Tabung dengan simbol huruf B di dalam persegi panjang berwarna biru dipergunakan untuk

memadamkan kebakaran dari jenis minyak, cat, ter, terpentin dan sebagainya.

Tabung dengan simbol huruf C di dalam lingkaran berwarna merah dengan putih, dapat

dipakai untuk memadamkan api listrik, atau api akibat terbakarnya isolasi listrik, atau

pemadaman terhadap panel sakelar-sakelar, motor-motor listrik dan sebagainya.

Tabung dengan simbol huruf E di dalam bintang yang berwarna kuning, dipakai untuk

memadamkan api kebakaran yang diakibatkan oleh logam, seperti magnesium, potasium,

sodium, titanium, dan sebagainya.

Setiap api kebakaran dapat dipadamkan tetapi tidak sejenis cara memadamkannya. Kesalahan

dari pada cara memadamkan ini mengakibatkan bahaya yang lebih besar, api akan makin

berkobar terus.

Tangga, tongkat berkait, singkup dan pasir sangat membantu dalam pelaksanaan pemadaman

api kebakaran. Dalam keterangan pemakaian tabung Yamato tercantum sebagai berikut.

- Lepaskan kunci pengamanan.

- Peganglah alat dalam keadaan tegak.

- Lepaskan pipa dari klip .

- Pijitlah pengatup. Arahkan corong ke pangkal api dengan menyapu.

Perhatikan!

Pengatup tidak boleh dipijit, kecuali untuk memadamkan. Tabahkan pendirian dan

tindakan sewaktu mengatasi bahasa kebakaran. Arahkan pancaran zat pemadam ke sumber

nyala api kebakaran dengan jalan menyapu. Bilamana pemadam api kebakaran terjadi di luar

bangunan dan kebetulan terjadi angin, maka arah pancaran zat pemadam harus searah dengan

arah angin, baik dari samping kiri maupun dari samping kanan.

Di bengkel besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat berbentuk lemari yang bercat

merah, bertuliskan Hydrant. Di dalamnya terdapat keran air dan selang katun yang

panjangnya kurang lebih 50 Meter dan bergaris kurang lebih 5 sampai 7 cm. Gunanya alat ini

untuk memancarkan air ke arah api kebakaran.

Cara penggunaannya sebagai berikut :

Page 25: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

92

`Bawalah atau tariklah ujung penyemprot yang terbuat dari logam ke tempat

terjadinya api, bukalah keran air akan keluarlah semburan api melalui selang katun.

Semburan api atau hydrant ini jangan sampai digunakan untuk memadamkan api yang terjadi

pada cairan minyak.

Atau sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada

penghantar listrik selama stop kontak induk belum diputuskan.

Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan

api dengan cepat, mengurangi bahaya kerusakan. Jika Anda menemukan kebakaran, ingat 6

langkah keselamatan berikut:

- Hidupkan segera alarm .

- Beritahu regu pemadam kebakaran .

- Peringatkan setiap orang agar segera keluar .

- Padamkan api dengan peralatan yang tersedia .

- Bila dipandang perlu segera keluar .

- Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar .

Ada 8 (Delapan) langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal sebagai berikut :

- Beberapa menis pertama setelah api mulai menyala adalah penting segera di tanggulangi

(dipadamkan)

- Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehingga mudah dikendalikan

daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi

- Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran dapat mengarahkan mereka langsung

ketempat kebakaran tanpa harus menunda.

- Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat

- Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat merenggut nyawa

seseorang (kematian/korban jiwa).

- Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya. Walaupun sumber api dan panasnya jauh.

- Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor dan Anda tidak dapat mematikan saluran

gas jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu atau memungkinkan, cobalah

mendinginkan peralatan yang ada di sekitarnya.

- Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya

Demonstrasi Penggunaan Alat Pemadam kebakaran

Hal yang perlu disiapkan saat melaksanakan pemadaman kebakaran di antaranya peralatan

pencegahan kebakaran. Adapun alat tersebut seperti di bawah ini!

1. Peralatan Pencegahan Kebakaran

APAR / Fire Extinguishers

Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk

jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga

dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari

daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ

kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada

dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2,

untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.

www. www.fireextinguisherss.com/dry-c...guisher www. itrademarket.com/all

Page 26: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

93

Gambar 59. APAR / Fire Extinguisher dan Hydrant

2. Hydrant

Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya

hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman,

sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit

Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

www.kuriositas.com www .wb4.itrademarket.com.

Gambar 60. Hydrant Halaman dan Gedung

3. Detektor Asap/Smoke Detector

Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang

apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian

dalam gedung.

www. kuriositas.com www.devari.org

Gambar 61. Smoke Detector

4. Hh

Mudah terbakar lemari penyimpanan cair dirancang untuk penyimpanan yang aman dari

cairan yang mudah terbakar, bahan kimia dan bahan berbahaya dan mudah terbakar lainnya.

5. FireAlarm

Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya

bahaya kebakaran pada suatu tempat.

6. Sprinkler

Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara

otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada

sprinkler tersebut

www. commons.wikimedia.org

Gambar 62. Sprinkler pada Gedung

Setelah kita mengetahui pengklasifikasian, prinsip pemadaman dan perlengkapan

pemadaman suatu kebakaran maka kita harus bisa mengelola kesemuanya itu menjadi suatu

sistem manajemen /pengelolaan pencegahan bahaya kebakaran.

Page 27: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

94

Kita mengambil contoh dari pengelolaan pencegahan kebakaran pada bangunan tinggi.

Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran pada gedung itu.

o Bahan Mudah Terbakar, seperti karpet, kertas, karet, dan lain-lain

o Sumber Panas, seperti Listrik, Listrik statis, nyala api rokok dan lain-lain

Penilaian Resiko, Resiko tinggi karena merupakan bangunan tinggi yang banyak

orang

Monitoring, Inspeksi Listrik, Inspeksi Bangunan, Inspeksi Peralatan Pemadam

Kebakaran, Training, Fire Drill/Latihan Kebakaran dan lain-lain

Recovery/Pemulihan

Emergency Response Plan/Rencana Tindakan Tanggap Darurat, P3K, Prosedur-

Prosedur, dan lain-lain.

http://www.actfire.co.uk/product/1094.php

Gambar 63. Demostrasi Alat Pemadam Kebakaran

INFORMASI Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab kebakaran serta tips cara mengatasinya :

1. Pastikan Kabel Listrik Tidak Mengelupas Satu di antara penyebab yang sering disebut sebagai penyebab kebarakan selama ini

adalah, adanya permasalahan pada kabel terkelupasi. Bila kabel mengelupas atau bocor

dan terjadi hubungan pendek, maka percikan api yang dihasilkan oleh akan membakar

bahan sekitarnya, kalau mesin bisa berupa cat , karet kabel, menyebar ke mana-mana.

Sementara di ruang mesin yang bersuhu panas dan terkadang terdapat ceceran atau

tetesan minyak pelumas / pendingin atau lainnya yang mudah tersulut api.

2. Hindari Bypass Sambungan Listrik Pada kondisi darurat atau malas mengurut sambungan kabel kelistrikan, orang selalu

sering melakukan sambungan pintas atau by pass (biasanya orang menyebut jumper)

sekring dengan kawat atau kabel. Padahal, orang tidak mengetahui persis kemampuan

atau kapasitas kabel tersebut. Bila ternyata kabel itu tidak sanggup menghantarkan arus

listrik yang besar, maka akan meleleh dan menimbulkan api. Akibat selanjutnya bisa

ditebak, kobaran api pun akan terjadi.

3. Perarawat Bantalan atau Bearing pada mesin Hal lain yang juga dilupakan orang adalah memeriksa bantalan atau bearing yang terbuka.

Pastikan bantalan tersebut dalam kondisi yang tepat sebagaimana semestinya, sebab kalau

bearing tidak sempurna, akan terjadi gesekana yang seharusnya tidak terjadi. Akibatnya

perangkat itu memanas dan bila hal itu terus menerus berpotensi menimbulkan percikan

api.

4. Periksa Coolant/ Pendingin mesin Penyebab lainnya adalah mesin yang kepanasan akibat air radiator mesin penggerak

generator las habis. Memang, bukan semata-mata karena radiatornya yang

menyemburkan api. Tetapi karena mesin yang terlalu panas menyebabkan beberapa

komponen di ruang mesin yang terbuat dari bahan karet, plastik, atau bahan lain yang

mudah terbakar meleleh. Bila hal itu terjadi dalam waktu yang cukup lama, bisa

Page 28: Keselamatan pada Pemadam Kebakaransukowatiartikel.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 68 Bab 5 Keselamatan pada Pemadam Kebakaran Api dapat membakar apa saja yang ada di dekatnya

95

menyebabkan terjadinya api. Karena plastik atau karet yang meleleh sangat mudah sekali

terbakar. Pun saat itu tidak ada perciakan api, tetapi dari sentuhan komponen lain yang

bersuhu panas bisa memantik api.

5. Jangan Panik dan Sediakan Pemadam Api Bila mesin Anda mengalaminya kebakaran saat bekerja, maka Anda jangan panik. Bila

api belum berkobar tetapi masih berupa kepulan asap cepat, segera padamkan dengan alat

pemadam yang tepat dan aman. Bila telah terjadi percikan api lagi, maka segera lakukan

penyemprotan dengan racun api atau alat pemadam. Semprotkan hingga api benar-benar

padam, setelah itu biarkan hingga mobil benar-benar dingin.

RANGKUMAN (CEK KEMBALI)

1. Petugas Pemadam kebakaran adalah petugas yang dilatih dan bertugas untuk

menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk

menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan

korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain.

2. Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang

terisolasi dan jauh dari sumber panas istilah-istilah pada pemadaman nyala api

sebagai berikut: 1). Starvation mengandung arti membuang/mencabut bahan

bakar dari nyala api sehingga menjadi padam. 2). Cooling mengandung arti

menurunkan panas dari nyala api sehingga menjadi padam 3). Smothering

mengandung arti membuang oksigen dari nyala api sehingga menjadi padam.

3. Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu, pakaian,

kertas dan bahan-bahan paking.

A. LATIHAN

Tambahan materi

1. Soal pilihan ganda

2. soal uraian/esai

3. tugas mandiri

4. tugas kelompok