diktat praktikum kimia klinik iii...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam...

56
DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III PENYUSUN AA. WIRADEWI LESTARI DGD. DHARMA SANTHI BAGIAN PATOLOGI KLINIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2017

Upload: others

Post on 14-May-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

DIKTAT PRAKTIKUM

KIMIA KLINIK III

PENYUSUN

AA. WIRADEWI LESTARI

DGD. DHARMA SANTHI

BAGIAN PATOLOGI KLINIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

2017

Page 2: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan Diktat Praktikum “Kimia Klinik III” ini tepat pada

waktunya. Buku ini dimaksudkan untuk menuntuk mahasiswa D3 Analis

serta Keperawatan dalam melakukan praktikum pemeriksaan glukosa

urine dan glukosa darah secara kualitatif dan kuantitatif.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada rekan – rekan yang telah

membimbing dan meluangkan waktunya dalam tiap kesempatan sehingga

menyelesaikan Diktat Praktikum Kimia Klinik ini dapat kami selesaikan

tepat pada waktunya.

Penulis menyadari menyelesaikan Diktat Praktikum Kimia Klinik ini

jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran membangun sangat penulis

harapkan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan menyelesaikan Diktat

Praktikum Kimia Klinik ini. Semoga menyelesaikan Diktat Praktikum Kimia

Klinik ini dapat diterima dan bermanfaat.

Denpasar, 1 Agustus 2017

Penulis

Page 3: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

DAFTAR ISI

ETIKA LABORATORIUM ....................................................................... 1

ATURAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KIMIA KLINIK ...................... 5

PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH METODE ION SELECTIVE

ELECTRODE (ISE) ............................................................................. 12

PEMERIKSAAN AMILASE METODE ENZIMATIK KOLORIMETRI

........................................................................................................ 15

PEMERIKSAAN LIPASE METODE ENZIMATIK KOLORIMETRI

........................................................................................................ 17

PEMERIKSAAN CHOLESTEROL TOTAL METODE CHOD-PAP

........................................................................................................ 20

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA METODE GPO-PAP ............................... 23

PEMERIKSAAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) METODE

HOMOGENOUS ENZIMATIK KOLORIMETRI ......................................... 26

PEMERIKSAAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) METODE

HOMOGENOUS ENZIMATIK KOLORIMETRI ......................................... 29

PEMERIKSAAN CALCIUM (Ca) METODE O-CRESOPHTALEIN COMPLEX

(OCPC) ............................................................................................ 32

PEMERIKSAAN FOSFOR ANORGANIK METODE ENZIMATIK ................ 35

PEMERIKSAAN Hb-A1c METODE TURBIDIMETRIC INHIBITION

IMMUNOASSAY (TINIA) ................................................................... 38

Page 4: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN TIROID T3 TOTAL METODE ECLIA ............................... 41

PEMERIKSAAN TIROID TSHs METODE ECLIA ...................................... 44

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT DARAH (Na+, K+, dan Cl-) METODE ION

SELECTIVE ELECTRODE (ISE) ............................................................ 47

PUSTAKA ......................................................................................... 49

Page 5: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

ETIKA LABORATORIUM

Definisi etika (ethics) adalah prinsip untuk melakukan segala sesuatu

dengan tingkah laku yang baik dan benar. Dalam tatanan etika

laboratorium medic (klinik), personel profesional laboratorium medik

terikat dengan kode etik berkaitan dengan profesi. Disamping

itu, laboratorium harus tidak mengikatkan diri dalam praktek yang dilarang

oleh hukum dan hendaknya menegakkan reputasi profesinya. Pada

hakekatnya di setiap negara, etika laboratorium medik ini mempunyai

aturan atau persyaratan yang berbeda satu sama lain.

Prinsip umum etika pelayanan kesehatan adalah bahwa keselamatan

pasien adalah yang utama. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa

laboratorium hendaknya menjamin bahwa keselamatan dan kepentingan

pasien selalu menjadi pertimbangan utama dan diletakkan lebih tinggi.

Disamping itu, laboratorium hendaknya memperlakukan semua pasien

secara adil dan tanpa diskriminasi.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan didalam etika

laboratorium klinik/medik yang antara lain :

Pengumpulan Informasi

Laboratorium hendaknya mengumpulkan informasi yang

memadai untuk identifikasi pasien secara tepat, tetapi

hendaknya tidak mengumpulkan informasi pribadi yang tidak

perlu.

Keselamatan staf dan pasien merupakan sesuatu yang utama

bila kemungkinan terdapat penyakit menular.

Pengambilan Sampel Primer

Semua prosedur yang dilakukan pada pasien memerlukan

persetujuan pasien.

Page 6: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Dalam situasi darurat, persetujuan dapat menjadi tidak

mungkin dan dalam keadaan tersebut dapat dilakukan prosedur

yang diperlukan, asalkan merupakan yang terbaik bagi pasien.

Privasi yang layak selama pengambilan sampel hendaknya

tersedia dan sesuai dengan jenis sampel primer yang sedang

dikumpulkan serta informasi yang diminta.

Jika sampel primer diterima laboratorium dalam kondisi yang

tidak sesuai dengan pemeriksaan yang diminta, hendaknya

dibuang dan dokter perujuk diberitahu.

Kinerja Pemeriksaan

Semua pemeriksaan laboratorium hendaknya dilakukan

menurut standar yang tepat dan dengan tingkat keahlian dan

kompetensi profesi yang diharapkan.

Segala bentuk pemalsuan hasil sama sekali tidak dapat

diterima.

Dalam situasi dimana ahli patologi atau laboratorium dapat

menentukan volume pekerjaan untuk pemeriksaan yang

diminta (misalnya jumlah blok yang dapat dipotong dari

spesimen histologi), pemilihan hendaknya yang paling layak

untuk situasi tersebut.

Pelaporan Hasil

Hasil pemeriksaan laboratorium yang diberikan ke pasien

adalah bersifat rahasia kecuali jika pengungkapan hal tersebut

disetujui pasien atau dipersyaratkan oleh peraturan

perundangan.

Keputusan yang berkenaan dengan pernyataan persetujuan

mengenai pelaporan hasil ke pihak lain (misalnya: praktisi

konsultan dimana pasien tersebut dirujuk) hendaknya dilakukan

Page 7: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan tata cara

setempat.

Laboratorium mempunyai tanggung jawab tambahan untuk

menjamin, sejauh mungkin, pemeriksaan diinterpretasikan

dengan benar dan digunakan untuk kepentingan terbaik pasien.

Penyimpanan dan Retensi Rekaman Medik

Laboratorium hendaknya menjamin bahwa informasi disimpan

sedemikian hingga terdapat perlindungan yang layak terhadap

kehilangan, akses oleh yang tidak berwenang, dan

penyalahgunaan lainnya.

Retensi rekaman medik dapat diatur dengan berbagai

persyaratan wajib atau perundang-undangan dalam negara

yang berbeda dan persyaratan tersebut perlu dipertimbangkan

bersama dengan lembaga profesional yang relevan.

Perhatian yang berkaitan dengan liabilitas hukum untuk jenis

prosedur tertentu (misalnya pemeriksaan histologi) dapat

mempersyaratkan retensi rekaman bahan tertentu untuk

periode yang lebih panjang daripada rekaman atau sampel

lainnya

Akses ke Rekaman Laboratorium Medik

Pada prinsipnya, tata cara akses antara satu negara dengan negara

lainnya belum tentu sama. Pada kebanyakan negara, akses pada

umumnya tersedia untuk :

a) orang yang meminta pemeriksaan

b) staf laboratorium, jika diperlukan

c) individu berwenang lainnya

Laboratorium hendaknya mengembangkan protokol yang

ditujukan untuk menangani permintaan yang berbeda sesuai

dengan hukum dan tata cara setempat.

Page 8: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Penggunaan Sampel untuk Tujuan Pemeriksaan Selain yang

Diminta

Penggunaan sampel tanpa persetujuan untuk kegunaan selain

daripada yang diminta hendaknya hanya terjadi jika residu

sampel dibuat tidak dikenal dan dengan mempertimbangkan

implikasi hukum.

Aturan nasional, regional atau lokal yang relevan dan

persyaratan komite etika hendaknya diperhatikan.

Pengaturan Keuangan

Laboratorium medik hendaknya tidak masuk ke dalam

pengaturan finansial dengan praktisi perujuk atau lembaga

pembiayaan dimana pengaturan tersebut berlaku sebagai

bujukan bagi pemeriksaan rujukan atau pasien atau

penghubung dengan penilaian independen dari dokter

mengenai apa yang terbaik bagi pasien.

Bila memungkinkan, ruangan yang digunakan untuk

pengumpulan sampel primer hendaknya benar-benar bebas dan

terpisah dari ruangan praktisi perujuk, tetapi bila hal ini tidak

mungkin, pengaturan finansial dilakukan sesuai dengan praktik

umum komersial.

Laboratorium hendaknya mencoba menghindari situasi yang

memungkinkan timbulnya konflik kepentingan.

Page 9: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

ATURAN PRAKTIKUM

DI LABORATORIUM KIMIA KLINIK

1. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

KENALI lokasi-lokasi dan cara pengoperasian fasilitas

keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam

kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat,

dsb.

Di laboratorium dilarang untuk makan, minum, merokok,

menerima tamu serta mengobrol.

Laboratorium hanya untuk mengerjakan percobaan sesuai

dengan prosedur yang tertulis atau diterangkan oleh

koordinator praktikum

WASPADA Terhadap berbagai kondisi yang tidak aman.

SEGERA LAPORKAN kondisi-kondisi tak aman kepada

Koordinator Praktikum atau Asisten Praktikum.

2. Peralatan Keselamatan Kerja Pribadi - Pakaian Yang Sesuai

Pakailah pakaian kerja yang sesuai dengan pekerjaan di

laboratorium. Gunakan selalu jas lab lengan panjang. Gunakan

sepatu tertutup yang layak untuk keamanan bekerja di

laboratorium. Gunakan selalu kaca mata pelindung dan sarung

tangan ketika bekerja dengan zat-zat yang berbahaya dan iritan

JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN KONTAK LENSA ketika

bekerja di laboratorium kimia organik. Gunakanlah selalu

kacamata pelindung yang sesuai.

Sepatu terbuka, sandal atau sepatu hak tinggi TIDAK BOLEH

digunakan di laboratorium.

Page 10: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Rambut yang panjang harus selalu diikat dan dimasukkan ke

dalam jas lab untuk menghindari kontak dengan zat-zat

berbahaya, mesin yang bergerak dan nyala api.

Selalu cuci tangan dan lengan Anda sebelum meninggalkan

laboratorium.

3. Melakukan Percobaan

JANGAN PERNAH melakukan pekerjaan, penyiapan sampel atau

percobaan TANPA PENGAWASAN supervisor laboratorium

(asisten atau dosen).

Selalu persiapkan prosedur keselamatan kerja SEBELUM

bekerja di laboratorium. Anda harus mengacu pada Material

Safety Data Sheets (MSDS) setiap kali bekerja dengan zat-zat

kimia tertentu.

Cek semua peralatan sebelum digunakan. Apabila terdapat

kerusakan, segera laporkan kepada petugas laboratorium untuk

segera diganti/diperbaiki.

Pilihlah tempat yang tepat untuk melakukan percobaan.

Percobaan yang melibatkan zat-zat berbahaya dan beracun

harus dilakukan di dalam lemari asam.

DISKUSIKAN selalu setiap perkembangan dalam percobaan

kepada asisten atau dosen pemimpin praktikum.

JANGAN meninggalkan suatu percobaan tanpa pengawasan,

terutama percobaan yang menggunakan bahan-bahan yang

mudah meledak atau mudah terbakar.

Jika perlu, TEMPATKAN TANDA BERHATI-HATI DAN NAMA

ANDA di tempat percobaan sedang dilakukan, jika percobaan

yang dilakukan cukup beresiko dan berbahaya.

Kenakan label nama dan NIM di jas laboratorium agar mudah

untuk dikenali dan dihubungi.

Page 11: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Lakukan selalu pengecekan terhadap hal-hal yang menunjang

keselamatan kerja setiap kali selesai percobaan. PASTIKAN

semua keran gas, keran air, saluran listrik dan saluran vakum

telah dimatikan sebelum anda meninggalkan laboratorium.

4. BAHAN KIMIA

Bahan-bahan kimia di laboratorium kimia harus dianggap

beracun dan berbahaya. JANGAN MAKAN DAN MINUM DI

LABORATORIUM! Cucilah tangan Anda setiap akan

meninggalkan laboratorium!

Selalu nyalakan lemari asam ketika bekerja di laboratorium.

Kerjakan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa yang mudah

menguap dan mudah terbakar di dalam lemari asam!

Jika Anda menyimpan zat-zat yang mudah menguap di meja

Anda, tutuplah selalu wadah yang digunakan untuk menyimpan

zat tersebut!

Jika Anda menumpahkan zat kimia di meja Anda, segera

bersihkan dengan lap kering atau tissue. Buanglah tissue atau

lap kotor di tempat sampah yang disediakan di dalam lemari

asam. Jangan buang sampah di dalam wasbak!!

Jika Anda terkena zat kimia, segeralah cuci dengan sabun dan

bilaslah dengan air yang banyak. KECUALI APABILA ANDA

TERKENA TUMPAHAN/CIPRATAN BROM, FENOL ATAU ASAM

SULFAT PEKAT (H2SO4 PEKAT), HINDARI MEMBILAS DENGAN

AIR!!!

Jika terkena brom, segeralah bilas dengan anti brom yang

disediakan di laboratorium. Kemudian setelah beberapa saat,

bilaslah dengan air yang banyak.

Page 12: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Jika terkena fenol, segeralah bilas dengan anti fenol yang

disediakan di laboratorium. Kemudian setelah beberapa saat,

bilaslah dengan air yang banyak.

Jika terkena asam sulfat pekat, laplah bagian tubuh Anda yang

terkena asam sulfat pekat dengan tissue kering atau lap kering.

Kemudian setelah beberapa saat, cucilah bagian tubuh Anda

dengan air sabun dan air yang banyak.

Zat-zat kimia berikut sangat iritan, kecuali jika dalam

konsentrasi encer: asam sulfat, asam nitrat, asam hidroklorida

(HCl), asam asetat dan larutan kalium hidroksida dan natrium

hidroksida. Berhati-hatilah!

Dimetilsulfoksida, walaupun tidak iritan, tapi cepat sekali

terserap oleh kulit. Berhati-hatilah!

5. Penanganan Khusus Zat-zat Beracun dan Berbahaya

Anda harus mengetahui sifat fisik dan kimia zat-zat yang akan

digunakan dalam setiap percobaan.Baca dan pahami MSDS

tiap-tiap zat!

Beri label reagen dan sampel yang digunakan.

Simpan zat-zat kimia di lokasi yang sesuai.

JANGAN MEMBUANG zat-zat kimia ke wasbak!

Pindahkan zat-zat kimia sisa, residu atau zat tak terpakai ke

botol-botol atau jerigen yang khusus untuk zat-zat sisa, yang

tersedia di laboratorium.

JANGAN PERNAH memipet sesuatu dengan mulut!.

Segera bersihkan setiap tumpahan zat kimia maupun air

dengan lap kering. Laporkan setiap kejadian bila Anda ragu

cara menanggulanginya!

Page 13: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

6. KECELAKAAN

Jika Anda terluka atau mengalami kecelakaan di laboratorium,

beritahu segera dosen jaga praktikum. Segera hubungi pihak

medis jika lukanya cukup serius.

KEWAJIBAN PRAKTIKAN

PERLENGKAPAN PRAKTIKAN disiapkan sebelum memasuki laboratorium

Perlengkapan di bawah ini harus disediakan dan dibawa setiap kali akan

melakukan praktikum.

Laporan Sementara Paktikum (lihat di petunjuk format

sementara praktikum)

Memakai jas lab, warna putih, terbuat dari bahan sederhana,

dan disarankan yang berlengan panjang.

Berpakaian rapi, sopan dan bersepatu (tidak boleh pakai

sandal) dan disarankan memakai kacamata untuk keselamatan

mata Anda.

Perlengkapan lainnya yang akan banyak membantu kelancaran

kerja anda, antara lain: alat tulis, korek api, lap kain, tissue,

sabun/detergen, pisau lipat, gunting kecil.

Pereaksi dan peralatan yang diperlukan. Pereaksi di kiri,

peralatan di kanan, dengan cara diurut dari atas ke bawah. Bila

perlu, sertai dengan gambar rangkaian peralatan.

Diagram percobaan, untuk mempermudah urutan kerja yang

akan dilakukan, dan gambaran percobaan keseluruhannya.

Cara kerja dan pengamatan Merupakan singkatan prosedur

kerja yang berbentuk kalimat pendek berupa poin-poin

pengerjaan.

Page 14: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

TATA ALIRAN KERJA DAN PENGATURAN LAB

Semua praktikan pada hari pelaksanaan praktikum, menunggu

waktu masuk lab, kemudian masuk laboratorium dengan tertib

Tanda waktu masuk tepat sesuai jadwal. Praktikan langsung

masuk, mengumpulkan laporan praktikum sebelumnya dan

mengisi daftar hadir/absensi, kemudian menuju meja masing-

masing.

Diwajibkan mengikuti penjelasan dari pemimpin kelompok atau

asisten yang ditunjuk (sekitar 15 menit)

Mengajukan bon peminjaman peralatan yang diperlukan,

misalnya termometer, buret, dll., kepada petugas di lab.

Asisten akan membantu untuk mengatur permintaan keperluan

zat/pereaksi yang diperlukan untuk percobaan pada hari

tersebut.

Selesai menerima penjelasan praktikum, praktikan kembali ke

meja masing-masing, dilanjutkan dengan peminjaman alat dan

pengambilan bahan-bahan kimia yang diperlukan di tempat

yang disediakan secara bergiliran. Kemudian pemasangan

peralatan, yang terlebih dahulu dibersihkan atau dikeringkan.

Bekerjalah dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.

Bilamana menghadapi kesulitan atau keraguan, janganlah

segan-segan untuk menanyakan kepada asisten kelompoknya.

Peralatan yang dipakai bersama dan akan diletakkan oleh

petugas pada tempat-tempat yang telah ditentukan.

Baca dan pahami prosedur percobaan ketika bekerja di lab. Jika

Anda tidak mengerti, bertanyalah pada asisten atau dosen

pemimpin praktikum. Bekerja tanpa memahami akan

mengakibatkan kecelakaan fatal!!

Page 15: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Setelah selesai percobaan laporkan dan seerahkan hasil

percobaan (sintesis), yang ditempatkan dalam botol kecil yang

bersih dan diberi label yang berisi nama, NIM, kelompok, nama

zat, beratnya dan data fisik.

Buatlah laporan sementara yang di acc oleh asisen

laboratorium.

Kembalikan semua alat yang dipinjam pada hari tersebut dalam

keadaan bersih dan kering, diperiksa petugas mengenai

keutuhan dan jumlahnya. Laporkan juga semua kerusakan alat

yang anda lakukan kepada petugas

Campuran reaksi/zat supaya dipindahkan ke tempat/labu

kepunyaan sendiri, tutup dengan baik dan diberi

tulisan/peringatan. Jagalah dari kemungkinan tertumpah atau

terbakar.

Waktu untuk pulang, bersihkanlah meja dan lantai tempat anda

bekerja sebelum anda pulang. Apabila ada percobaan yang

belum selesai dan perlu dilanjutkan hari berikutnya harus

mendapat persetujuan dosen.

Setelah selesai pratikum Anda harus sudah mengecek:

- Apakah alat-alat yang dipinjam pada hari itu sudah

dikembalikan?

- Apakah tempat/meja kerja Anda (dan lantai) sudah bersih

kembali?

- Apakah laporan sementara Anda sudah di-

acc/ditandatangan oleh asisten?

- Apakah kran air dan listrik di meja Anda sudah dimatikan?

Jika sudah selelsai, dipersilakan meninggalkan lab

Page 16: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH

METODE ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Analisa Gas Darah

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Analisa Gas Darah.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Analisa Gas Darah.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat AGD analyzer SIEMENS RAPIDLab 348EX.

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

Analisa Gas Darah.

PRINSIP

Potensiometri merupakan salah satu metode analitik pada ilmu kimia yang

paling sering digunakan untuk analisis kimia,dimana cara kerjanya adalah

pengukuran perubahan potensial dari elektroda untuk mengetahui

konsentrasi dari suatu larutan (bahan). Secara umum, ada 3 bagian yang

terdapat pada peralatan yang digunakan dalam sensor potensiometri.

Ketiga bagian tersebut adalah: Elektroda pembanding (Reference

electrode) , Elektroda indikator (Indikator electrode) , Alat ukur potensial

(potensiostat) (WAHAB and NAFIE, 2014). Pada dasarnya alat yang

menggunakan metode ISE untuk menghitung kadar ion sampel dengan

membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion

yang diketahui nilainya. Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi

dengan elektrolit sampel. Membran merupakan penukar ion, bereaksi

Page 17: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

terhadap perubahan listrik ion sehingga menyebabkan perubahan

potensial membran. Perubahan potensial membran ini diukur, dihitung

menggunakan persamaan Nerst, hasilnya kemudian dihubungkan dengan

amplifier dan ditampilkan oleh alat (Yaswir and Ferawati, 2012)

ALAT DAN BAHAN

ALAT:

- AGD analyzer SIEMENS

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer

- Tourniquet

- Alkohol swab

BAHAN

- Sampel Darah dengan Antikoagulan Heparin

- Plaster

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Dihomogenkan sampel terlebih dahulu.

3. Dibuka alat secara perlahan

4. Dimasukkan sampel dan tahan hingga muncul tulisan keluarkan

sampel.

5. Setelah itu ditutup kembali alat.

6. Tunggu hingga hasil keluar kemudian enter data pasien dengan

menscn barcode pada tabung sampel.

7. Hasil yang keluar di verifikasi oleh petugas yang berwenang

Page 18: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

INTERPRETASI HASIL

pH : 7.35- 7.45

pCO2 : 35.00 – 45.00

pO2 : 80.00 – 100.00

BEecf : -2 – 2

HCO3- : 22.00 – 26.00

SO2c : 95% - 100%

TCO2 : 24.00 – 30.00

Page 19: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN AMILASE

METODE ENZIMATIK KOLORIMETRI

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Amilase

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Amilase.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Amilase.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

Amilase.

PRINSIP

Substrat(4,6-ethylidene-p-nitrophenyl-α-D-maltoheptaoside) akan

diuraikan oleh enzim α-amylase dimana hasilnya berupa oligosakarida

akan dihidrolisa oleh α-glukosidase menghasilkan glukosa dan p-

nitrophenol. Peningkatan p–nitrophenol sebanding dengan aktivitas α-

amylase dalam sampel

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

Page 20: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : 25.00 – 120.00 U/L

Page 21: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN LIPASE

METODE ENZIMATIK KOLORIMETRI

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Lipase

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Lipase.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Lipase.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

Lipase.

PRINSIP

1-2-o-dilauryl-rac-glycero-3-glutamic acid (6-methylresorufin) ester

ditambahkan pada suatu micro-emulsion yang akan dipecah oleh lipase

menjadi co-lipase dan bile acid. Kombinasi colipase, bile acid dan substrat

akan mengalami penguraian oleh enzim lipolitik dan esterase sehingga

menghasilkan methylresorufin ester yang dengan cepat terdegradasi

menjadi methylresorufin yang berwarna. Intensitas warna ini sebanding

dengan aktivitas lipase dalam sampel

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

Page 22: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

Page 23: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

INTERPRETASI HASIL

Normal : 13 – 60 U/L

Page 24: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN CHOLESTEROL TOTAL

METODE CHOD-PAP

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Cholesterol Total

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Cholesterol Total.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Cholesterol Total.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

Cholesterol Total.

PRINSIP

Ester kolesterol dengan adanya enzim kolesterol esterase diubah menjadi

kolesterol dan asam amino bebas. Kolesterol yang terbentuk dioksidasi

dengan bantuan enzimkolesterol oksidase membentuk kolestenon dan

hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida yang terbentuk bereaksi

dengan DSBmT (disulphobutyl-m-toluidin disodium) dan 4-

amino antipyrin dengan bantuan enzim peroksidase membentuk

quinonimin yang berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk

sebanding dengan konsentrasi kolesterol total.

Page 25: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

Page 26: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : 140.00 – 199.00 mg/dL

Page 27: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

METODE GPO-PAP

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Trigliserida

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Trigliserida.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Trigliserida.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

Trigliserida.

PRINSIP

Trigliserida oleh enzim lipoprotein lipase dirubah menjadi gliserol dan

asam amino bebas. Gliserol yang terbentuk direaksikan dengan

ATP dengan bantuan enzim gliserol kinase membentuk gliserol-3-phospat

dan ADP. Gliserol-3-phospat dioksidasi dengan bantun enzim gliserol

phospat oksidase menjadi dihidroksi aseton phospat dan hydrogen

peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk akan mengoksidasi

klorophenolmembentuk quinonimin yang berwarna merah muda.

Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar trigliserida

dalam sampel.

Page 28: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

Page 29: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : < 150 mg/dL

Page 30: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL)

METODE HOMOGENOUS ENZIMATIK KOLORIMETRI

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan HDL

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan HDL.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan HDL.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan HDL.

PRINSIP

Magnesium sulfat, dekstran sulfat membentuk kompleks water-soluble

dengan LDL, VLDL, dan kilomikron yang tahan terhadap enzim PEG-

modifield. Kadar kolesterol pada HDL kolesterol ditentukan secara

enzimatis oleh kolesterol esterase dan kolesterol oksidase yang bergabung

dengan PEG menjadi kelompok amino (sekiar 40%).

Page 31: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

Page 32: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : 40.00 -65.00 mg/dL

Page 33: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL)

METODE HOMOGENOUS ENZIMATIK KOLORIMETRI

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan LDL

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan LDL.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan LDL.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan LDL.

PRINSIP

Kolesterol ester oleh enzim kolesterol esterase menjadi kolesterol bebas

dan asam lemak bebas. Dengan adanya oksigen, kolesterol pada LDL

kolesterol dioksidasi oleh enzim kolesterol oksidase menjadi kolesteron

dan hydrogen peroksida. Dengan adanya enzim peroksidase, H2O2

bereaksi dengan 4-amino antipirin dan HSDA membentuk pewarna purple-

blue. Intensitas warna dari pewarna ini diukur degan fotometer pada 585

nm untuk mengetahui kadar kolesterol LDL.

Page 34: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

Page 35: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : < 130 mg/dL

Page 36: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN CALCIUM (Ca)

METODE O-CRESOPHTALEIN COMPLEX (OCPC)

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Calcium dalam

darah

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Calcium dalam darah.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Calcium dalam darah.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

Calcium dalam darah.

PRINSIP

Ion Kalsium akan bereaksi dengan O – Cresolphthalein - Complexone

membentuk warna ungu kompleks dalam suasana alkalis. Intensitas

warna ungu tua yang terbentuk berbanding langsung dengan kadar

kalsium dan dapat diukur dengan spektrof otometris dengan panjang

gelombang antara 550 nm – 580 nm dengan absorbance max pada 570

nm (Nurpalah and Hariyanti, 2015a).

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

Page 37: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

Page 38: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

INTERPRETASI HASIL

Normal : 9.20 – 11.00 mg/ dL

Page 39: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN FOSFOR ANORGANIK

METODE ENZIMATIK

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Fosfor Anorganik

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Fosfor Anorganik

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Fosfor Anorganik

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

Fosfor Anorganik

PRINSIP

Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADPH) disinari dengan

panjang gelombang 340 nm.

Page 40: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

Page 41: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : 2.5 - 4.5 mg/dL

Page 42: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN Hb-A1c

METODE TURBIDIMETRIC INHIBITION IMMUNOASSAY (TINIA)

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan Hb-A1c

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan Hb-A1c.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan Hb-A1c.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan Hb-

A1c.

PRINSIP

Prinsip dari metode ini adalah ikatan yang terjadi antara antibodi dengan

glukosa dan antara asam amino-4 dengan 10 N-terminal rantai β.

Menggunakan poliklonal atau monoklonal antibodi yang spesifik terhadap

N-terminal valin pada rantai beta HbA1c. Antibodi HbA1c ini terikat pada

enzim, kemudian ditambahkan substrat sehingga reaksi enzim ini dapat

diukur. Alat ukur yang ada pada umumnya berdasarkan micro titer plates

(Wahyudie, 2011).

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

Page 43: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

Page 44: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

INTERPRETASI HASIL

Normal : 4.8 - 5.9%

Page 45: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN TIROID T3 TOTAL

METODE ECLIA

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan T3 Total

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan T3 Total.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan T3 Total.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan T3

Total.

PRINSIP

Pada metode ECLIA yang menggunakan metode kompetitif dipakai untuk

menganalisis substrat yang mempunyai berat molekul yang kecil.

Sedangkan prinsip sandwich digunakan untuk substrat dengan berat

molekul yang besar. Metode Electrochemiluminescence Immunoassay

menggunakan ruthenium (II) tris(bipyridyl) [Ru(bpy)3 2+] sebagai

labelnya dan bereaksi dengan tripropilamine (TPA) pada permukaan

elektroda pada panjang gelombang 620nm. Dengan menggunakan label

Mi, beberapa pemeriksaan dapat dilakukan pemeriksaan,flowcytometry

dengan menggunakan butiran magnet pada fase padat. Butiran magnet

akan tertangkap permukaan elektroda dan label yang tidak terikat dibuang

dengan cairan dasar. Reaksi electrochemiluminescent terjadi pada saat

Page 46: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

label telah terikat dan emisi cahaya akan dihitung melalul tabung

fotomultiplier.

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

Page 47: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : 1.2 – 3.1 nmoll/L

Page 48: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN TIROID TSHs

METODE ECLIA

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan TSHs

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan TSHs.

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan TSHs.

3. Mahasiswa mampu mengetahui metode, prinsip, serta cara kerja dari

alat Analyzer Cobas 6000(C510+ E610).

4. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

TSHs.

PRINSIP

Pada metode ECLIA yang menggunakan metode kompetitif dipakai untuk

menganalisis substrat yang mempunyai berat molekul yang kecil.

Sedangkan prinsip sandwich digunakan untuk substrat dengan berat

molekul yang besar. Metode Electrochemiluminescence Immunoassay

menggunakan ruthenium (II) tris(bipyridyl) [Ru(bpy)3 2+] sebagai

labelnya dan bereaksi dengan tripropilamine (TPA) pada permukaan

elektroda pada panjang gelombang 620nM. Dengan menggunakan label

Mi, beberapa pemeriksaan dapat dilakukan pemeriksaan,flowcytometry

dengan menggunakan butiran magnet pada fase padat. Butiran magnet

akan tertangkap permukaan elektroda dan label yang tidak terikat dibuang

dengan cairan dasar. Reaksi electrochemiluminescent terjadi pada saat

Page 49: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

label telah terikat dan emisi cahaya akan dihitung melalul tabung

fotomultiplier

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Kimia Alayzer Cobas 6000 (C510+E610)

- Rak tabung Cobas

- Scanner

- Sentrifuge

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan.

2. Sampel yang datang ke laboratorium di handling terlebih dahulu

dengan menscan barcode pada sampel.

3. Kemudian sampel di scan kembali namun pada aplikasi Cobas

Invinity Result hingga muncul order received.

4. Sampel yang telah di scan akan memberikan kode pada alat

mengenai pemeriksaan apa saja yang akan diperiksa.

5. Setelah itu masukkan sampel kedalam rak sampel dengan posisi

barcode menghadap kedepan. Pastikan barcode tidak rusak.

6. Masukkan rak sampel kedalam alat dengan posisi yang tepat.

7. Kemudian di tekan start untuk memulai pemeriksaan.

Page 50: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

8. Akan terdengar suara alarm apabila barcode pada sampel rusak,

volume sampel sedikit serta ketika reagen telah habis.

9. Sisa sampel yang telah diperiksa akan keluar dari alat dan tertutup

secara otomatis.

10. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Normal : 0.27 – 4.20 µIU/mL

Page 51: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT DARAH (Na+, K+, dan Cl-)

METODE ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

TUJUAN

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemeriksaan elektrolit darah

(Na+, K+, Cl-)

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui proses pengambilan sampel

pemeriksaan elektrolit darah (Na+, K+, Cl-).

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan sampel

pemeriksaan elektrolit darah (Na+, K+, Cl-).

3. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan

elektrolit darah (Na+, K+, Cl-).

PRINSIP

Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE untuk menghitung

kadar ion sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak diketahui

nilainya dengan kadar ion yang diketahui nilainya. Membran ion selektif

pada alat mengalami reaksi dengan elektrolit sampel. Membran

merupakan penukar ion, bereaksi terhadap perubahan listrik ion sehingga

menyebabkan perubahan potensial membran

ALAT DAN BAHAN

ALAT

- Electrolite Analyzer

- Rak tabung

- Sentrifuge

Page 52: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

- Vacutainer SST

- Tourniquet

- Alkohol swab

- Plester

BAHAN

- Sampel darah vena

CARA KERJA

1. Darah dicentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit

2. Serum dimasukkan kea lat elektrolit analyzer jika sudah ada tulisan

“Life sampel to analyze” lalu tekan “yes”

3. Hasil pemeriksaan akan keluar secara otomatis dan di verifikasi oleh

petugas

INTERPRETASI HASIL

Parameter Natrium:

Serum bayi : 134-150 mmol/L

Serum anak dan dewasa :135-145 mmol/L

Parameter Kalium:

Serum bayi : 3,6 -5,8 mmol/L

Serum anak : 3,5-5,5 mmo/L

Serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L

Parameter Klorida:

Serum bayi baru lahir : 94-112 mmol/L

Serum anak : 98-105 mmol/L

Serum dewasa : 95-105 mmol/L

Page 53: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

PUSTAKA

Afifah, E. (2009) „PEMERIKSAAN ASTRUP / ANALISA GAS DARAH‟. Ariostaa, Indranilab and Indrayani (2012) „PREDIKSI NILAI ANALISA GAS DARAH ARTERI MELALUI ANALISA GAS DARAH VENA PADA PASIEN JANTUNG DENGAN CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT (POST-CABG) DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG‟, JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PATTIMURA. Arisandi, R. (2017) „HUBUNGAN KADAR HbA1C DENGAN ANGKA KEJADIAN RETINOPATI DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENGIKUTI PROLANIS DI PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG‟. Beny, A. (2013) „Profil Lipid‟, (1), pp. 6–23. Efy Afifah, M. K. (2008) „PEMERIKSAAN ASTRUP (ANALISA GAS DARAH)‟. Gillard, B. K., Markman, H. C. and Feig, S. A. (1977) „Direct Spectrophotometric Determinationof a-Amylase Activity in Saliva, with p-Nitrophenyla-Maltoside as Substrate‟, CLINICAL CHEMISTRY, 23(12), pp. 2279–2282. Hardisari, R. (2016) „Gambaran Kadar Trigliserida ( Metode Gpo-Pap ) Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA‟, 5. Hardisari, R. and Koiriyah, B. (2016) „Gambaran Kadar Trigliserida ( Metode Gpo-Pap ) Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA‟, 5. Hartiningsih and Wasito, R. (2013) „Diet Fosfor Tinggi Penyebab Osteodistrofia Fibrosa pada Tikus‟, 14(1), pp. 12–18. Herawati, F. and Umar, F. (2011) „Pedoman Interpretasi Data Klinik‟, (January). Irama, A. (2009) „PROFIL TRIGLISERIDA, KOLESTEROL DARAH DAN RESPON FISIOLOGIS TIKUS WISTAR YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG GULAI DAGING SAPI DAN JEROAN‟.

Page 54: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Iswani and Tuning, S. (2006) „JAMINAN MUTU ELEKTRODE SELEKTIF ION ( ISE ) UNTUK MENDUKUNG AKREDITASI PENGUJIAN SESUAI SNI 17025‟. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011) „Pedoman Interpretasi Data Klinik‟, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (January), pp. 52–56. Listiana, L. (2000) „KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA USIA 25-60 TAHUN‟, pp. 36–40. Mexitalia, M. dkk (2011) „Energy expenditure‟, Nutrition, 12(5), pp. 323–327. Moca, A. (2012) „PEMERIKSAAN Kimia Klinik Darah‟, pp. 17–18. Nangin, D., Sutrisno, A., Korespondensi, P. and Enzim, P. (2015) „ENZIM AMILASE PEMECAH PATI MENTAH DARI MIKROBA: KAJIAN PUSTAKA Raw Starch Degrading Amylase Enzyme from Microbes: A Review‟, 3(3), pp. 1032–1039. Nur, S., Yusmiati, H. and Wulandari, R. E. (2017) „PEMERIKSAAN KADAR KALSIUM PADA MASYARAKAT DENGAN POLA MAKAN VEGETARIAN Siti‟, 1(1). Nurcahyadi (2006) „Tinjauan Pustaka Pencernaan dan Penyerapan‟, pp. 4–21. Nurpalah, R. (2015) „GAMBARAN KADAR KALSIUM DARAH PADA PEROKOK‟, 13, pp. 95–99. Nurpalah, R. and Hariyanti, R. (2015a) „GAMBARAN KADAR KALSIUM DARAH PADA PEROKOK‟, 13, pp. 95–99. Nurpalah, R. and Hariyanti, R. (2015b) „GAMBARAN KADAR KALSIUM DARAH PADA PEROKOK‟, Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 13, pp. 95–99. Permadi, P. S. (2010) „PENILAIAN KADAR SERUM THYROID STIMULATING HORMONE SENSITIVE SEBAGAI DETEKSI DINI PADA KANKER TIROID‟, pp. 1–8. Putri, A. Z. E. (2014) HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL DENGAN SINDROM KORONER AKUT DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011-2012. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Page 55: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Rahadisiswi, S. (2016) „PENGARUH PENINGKATAN KADAR TRIGLISERIDA TERHADAP HASIL PENGUKURAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL (LDL-C) MENGGUNAKAN RUMUS FRIEDEWALD DAN RUMUS HOPKINS DENGAN DIRECT HOMOGENOUS METHOD SEBAGAI METODE PEMBANDING‟, (45). Rahmadani, S. (2011) „PENENTUAN KADAR KALSIUM DENGAN METODE PERMANGANOMETRI TERHADAP TEMPE YANG DIBUNGKUS PLASTIK DAN DAUN DI PASAR ARENGKA PEKANBARU‟. Riyantini (2011) „HbA1c (hemoglobin terglikasi /glikohemoglobin/hemoglobin terglikosilasi/ Hb glikat/GHb)‟, pp. 6–15. Rossi (2008) „Produksi Enzim Lipase Ekstraseluler dari Aspergillus niger untuk Menghasilkan Monoasilgliserol‟, 1, pp. 1–22. ROVIATI, E. (2009) PEMERIKSAAN (ANALISIS DAR AKHO)M PONEN DARAH. Universitas Negeri Semarang. Safitri, R. (2014) „HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI DI SMA NEGERI 2 PALU‟. Sari, I. (2009) „Tinjauan Pustaka Lipid Dan Kolesterol‟, (Ldl), pp. 8–30. Sari, M. I. (2007) „Hormon tiroid‟. Supriyatna, A., Amalia, D., Jauhari, A. A. and Holydaziah, D. (2015) „AKTIVITAS ENZIM AMILASE, LIPASE, DAN PROTEASE DARI LARVA Hermetia illucens yang diberi pakan jerami padi‟, Jurnal ISTEK, IX(2), pp. 18–32. Tiari (2008) „Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-HDL, Kolesterol-LDL dan Trigliserida‟, pp. 125–171. Unsoed, P. (2007) „Analisa gas darah dan injeksi‟, pp. 1–8. Valentina, N. K., Assa, Y. A. and Paruntu, M. E. (2015) „GAMBARAN KADAR FOSFOR DARAH PADA LANJUT USIA 60-74 TAHUN‟, Jurnal e-Biomedik (eBm), 3, pp. 1–4. WAHAB, A. W. and NAFIE, N. LA (2014) „METODE PEMISAHAN DAN PENGUKURAN 2 (ELEKTROMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI)‟, p. 53. WAHYUDHIE, A. A. (2011) „PEMERIKSAAN HbA1c‟, p. 7.

Page 56: DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA KLINIK III...keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. Di laboratorium dilarang

Warsi, A., Ganda, I. J. and Angriani, H. (2014) „GAMBARAN GAS DARAH PADA ANAK DENGAN KESADARAN MENURUN‟, pp. 1–11. Wicaksono, A. G. (2014) „HUBUNGAN ANTARA RASIO KADAR KOLESTEROL TOTAL TERHADAP HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DENGAN INSIDENSI STROKE ISKEMIK DI RSUD SUKOHARJO‟, pp. 1–20. Widada, S. T., Martsiningsik, M. A. and Carolina, S. C. (2016) „Gambaran Perbedaan Kadar Kolesterol Total Metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase – Peroxsidase Aminoantypirin) Sampel Serum dan Sampel Plasma EDTA‟, JURNAL TEKNOLOGI LABORATORIUM, 5(1), pp. 1–4. Wirawan, R. (2012) „Faal pankreas‟. Jakarta: Bio Medika. Yaswir, R. and Ferawati, I. (2012) „Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium‟, 1(2), pp. 80–85.