kesehatan tangan
TRANSCRIPT
5/10/2018 KESEHATAN TANGAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kesehatan-tangan 1/4
KETENTUAN PEMBERSIHAN TANGAN BAGI TENAGA MEDIS
(Original Video: Yves Longtin, M.D, Hugo Sax, M.D, Benedetta Allegranzi, M.D, Franck Sneider,
Didier Pittet M.D. Performing Medical Prosedur – Hand Hygiene. University Of Geneva Hospitals,
Geneva, Switzerland. NEJM). Edited and translated by Fitria Ningsih M.D
Infeksi pada saat perawatan merupakan masalah yang paling sering ditemukan pada pasien
yang sedang dalam rawat jalan di rumah sakit. Menjaga kebersihan tangan adalah prosedur
yang sangat penting dalam mencegah terjadinya infeksi ini. Keluhan mengenai prosedur
sederhana ini dibandingkan dengan prosedur lainnya adalah sekitar kurang dari 40%,
sehingga menjadikan kebersihan tangan pemeriksa ini sebagai prosedur penting dalam
pengobatan. Kebersihan tangan dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada pasien
dan lintas transmisi mikro organisme antar pasien serta mencegah kontaminasi lingkungan
rumah sakit dari penyakit-penyakit yang memiliki tingkat patogenitas yang tinggi, misalnya:
kontaminasi virus HIV dan hepatitis C.
INDIKASI
Pada membran mukosa dan kulit manusia terdapat beragam species mikro organisme secara
normal. Sewaktu seseorang dalam perawatan di rumah sakit, mikro organisme ini akan
menyebar ke sekeliling pasien yang dengan segera membentuk zona pasien yang terdiri dari
pasien itu sendiri dan barang-barang yang berada di sekitarnya misalnya: perabotan tempat
tidur. Kemudian, antara satu pasien dengan pasien yang lain akan membentuk zonanya
sendiri yang di dalamnya terdapat kolonisasi beragam mikroba patogen. Untuk berpindah dari
satu zona pasien ke zona pasien lainnya ataupun ke lingkungan luar, mikroba patogen ini
dapat menggunakan tangan pekerja kesehatan sebagai media mobilitas. Inilah yang menjadiprinsip dasar dalam lintas transmisi mikroba patogen di rumah sakit. Oleh karena itu, Pusat
Pengontrolan Dan Pencegahan Penyakit yang bekerja sama dengan WHO telah menetapkan
indikasi pelaksanaan pembersihan tangan sebagai berikut:
1. Lakukan sesaat sebelum kontak dengan pasien.
2. Lakukan setelah kontak dengan pasien.
3. Lakukan setelah menyentuh barang yang ada di ruang perawatan.
4. Lakukan sesaat sebelum kontak dengan kulit yang luka (terbuka) misalnya: luka jahitan,
dan mukosa.
5. Lakukan sesaat sebelum tindakan medis misalnya: memasang infus, ETT, dan kateter urin.
6. Lakukan setelah kontak dengan cairan tubuh, membran mukosa, kulit yang luka, dan
setelah ganti perban meskipun sebelumnya telah menggunakan sarung tangan.
ALAT DAN TEHNIK
Pada dasarnya menjaga kebersihan tangan dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda
yakni, dengan menggosokkan jari-jari tangan menngunakan cairan alkohol, serta
membersihkan seluruh telapak tangan dengan sabun dan air mengalir . Bahan-bahan yang
dapat digunakan untuk membersihkan tangan berupa: cairan modifikasi alkohol, sabun dan
air serta alat pengering tangan. Cairan modifikasi alkohol bersifat antimikroba yang biasanyamengandung 60-80% ethanol, isopropanol dan n-propanol atau kombinasi ketiganya serta
5/10/2018 KESEHATAN TANGAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kesehatan-tangan 2/4
telah ada yang dicampur dengan emmolient untuk menjaga kelembaban kulit. Selain itu
cairan ini disediakan dalam tiga bentuk (cairan solution atau gel, spray, dan busa) yang
disimpan dalam botol berkenop di dekat area perawatan atau dikemas dalam botol kecil untuk
penggunaan pribadi sehingga mempermudah penggunaannya di lapangan. Kemudian jenis
sabun yang digunakan adalah sabun antimikroba yang dalam pembersihannya harus dibantudengan air mengalir karena dapat menghilangkan mikroba dalam jumlah yang besar.
Tehnik pembersihan tangan menggunakan alkohol adalah pertama-tama tuangkan cairan
alkohol ke telapak tangan kemudian gosokkan secara bersamaan ke seluruh bagian
permukaan telapak tangan lalu gosok kembali ke daerah palmar. Setelah itu, gosok bagian
dorsum palmar dengan membersihkan daerah interdigiti menggunakan jari sebelahnya secara
bergantian dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya. Lalu ulangi pembersihan daerah
interdigiti bagian depan telapak tangan. Kemudian bersihkan bagian ujung jari belakang
dengan menggunakan interlock telapak tangan sebelahnya. Dilanjutkan dengan pembersihan
daerah ibu jari. Terakhir, untuk membersihkan ujung jari bagian dalam gosok daerah ujung jari ke telapak tangan sebelahnya dan lakukan secara bergantian. Tehnik ini dilakukan dengan
durasi sekitar 20-30 detik.
Sedangkan tehnik dengan menggunakan sabun dan air mengalir adalah pertama-tama basahi
kedua telapak tangan dengan air, selanjutnya tuang sabun antimikroba secukupnya. Lalu,
gosok kedua telapak tangan secara bersamaan sambil menghasilkan busa dan lakukan
mengenai seluruh permukaan tangan. Kemudian lanjutkan dengan langkah yang sama seperti
yang dijelaskan pada tehnik alkohol sebelumnya. Setelah itu, bersihkan busa dengan
menggunakan air mengalir hindari air panas karena akan meningkatkan resiko iritasi.
Terakhir keringkan dengan menggunakan alat pengering ataupun gosokkan dengan lembut
menggunakan tisu/kertas pengering. Jangan mengeringkan tangan dengan handuk yang
pernah digunakan. Tehnik ini dilakukan dengan durasi sekitar 40-60 detik.
Diantara kedua tehnik tersebut di atas, yang paling sering digunakan adalah tehnik pertama
yaitu menggosok tangan dengan alkohol. Keuntungan tehnik ini adalah tersedia di semua
ruang perawatan, efek antimikrobanya lebih baik, dapat digunakan dengan segera, serta
memiliki toleransi kulit yang lebih baik. Kemudian, indikasi penggunaan tehnik yang kedua
adalah adanya kontaminasi darah atau cairan tubuh, adanya kontaminasi materi
proteinaceaus, eksposure dari organisme spora (setelah pemeriksaan pasien dengan diare oleh
karena Clostridium Dificile dan Bacillus Antraxis), dan setelah menggunakan ruang istirahat.
PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
Terdapat dua tujuan penggunaan sarung tangan yakni pertama untuk mencegah kontaminasi
infeksi dari tangan tenaga medis ke pasien dan untuk menurunkan resiko infeksi dari pasien
ke tenaga medis. Sarung tangan terdiri atas dua jenis, steril dan non-steril. Jenis steril tidak
diindikasika untuk digunakan dalam kegiatan perawatan biasa. Sebaliknya, kita sering
menggunakan jenis sarung tangan non-steril untuk tindakan perawatan yang melibatkan
materi tubuh infeksius misalnya: darah, cairan tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak
intak, dan tindakan invasif manipulasi lainnya. Selain itu, penggunaannya dapat jugadilakukan jika menghadapi pasien dengan infeksi bakteri patogen yang bisa menular melalui
5/10/2018 KESEHATAN TANGAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kesehatan-tangan 3/4
sentuhan misalnya: Clostridium Difficile, resistensi meticilin oleh Staphilococcus Aureus, dan
resistensi vancomicyn oleh Enterococcus. Sarung tangan tidak diperlukan untuk penggunaan
pada pemeriksaan suhu dengan termometer, pemasangan kanula oksigen dan pada manipulasi
selang infus. Setelah melepaskan sarung tangan diharuskan untuk membersihkan tangan
dengan menggunakan cairan alkohol jika diperkirakan terdapat kemungkinan kebocoransarung tangan atau terjadi kontaminasi saat pelepasan sarung tangan dilakukan. Kemudian,
harus diingat bahwa alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada sarung material sarung
tangan, oleh karena jangan disinfeksi tangan untuk penggunaan sarung tangan kembali. Jika
seandainya dibutuhkan dibutuhkan disinfeksi, setelah melepaskan sarung tangan pertama,
dilanjutkan disinfeksi tangan dengan alkohol lalu memakai sepasang sarung tangan yang
baru.
PERHIASAN DAN KUKU JARI
Penggunaan perhiasan seperti cincin dan gelang dapat meningkatkan jumlah bakteri pada
kulit. Jangan menggunakan perhiasan tersebut selama melakukan perawatan. Untuk cincin
pernikahan, sebagai alternatif sederhana dapat disematkan pada kalung dileher, namun pada
beberapa kondisi, cincin perkawinan masih bisa ditoleransi. Kemudian kuku jari yang
panjang juga didapatkan bisa menyebarkan mikroba patogen. Oleh karena itu, tenaga
kesehatan diharuskan untuk memiliki panjang kuku < 0,2 inchi atau 0,5 cm. Selain itu,
penggunaan kuku palsu juga memiliki resiko yang sama dengan kuku yang panjang sehingga
dilarang. Akan tetapi, untuk pemakaian pewarna kuku seperti kutex telah diijinkan
penggunaannya. Untuk penyakit infeksi kuku seperti onikomikosis diharuskan untuk segera
mendapatkan terapi dalam rangka mengurangi penyebarannya pada pasien.
EFEK SAMPING
Masalah yang paling sering ditemukan adalah iritasi. Gejalanya berupa kering, gatal, pecah-
pecah, dan bahkan berdarah. Namun, pada beberapa kasus bisa juga ditemukan alergi yang
menimbulkan kerusakan kulit. Untuk mencegah iritasi dapat dilakukan dengan penggunaan
produk perawatan kulit sewaktu bekerja, berhati-hati menggunakan bahan alkohol, hindari
penggunaan air panas, tidak menggunakan sarung tangan kecuali jika dibutuhkan, dan
mengeringkan tangan sebaik mungkin sebelum memasang sarung tangan. Serta yang paling
berbahaya adalah alkohol sebagai bahan pembangkit api. Untuk pencegahan hal ini,
diharuskan memastikan tangan kering dari alkohol terlebih dahulu sebelum menyentuh objek.
LEGITIMASI AGAMA
Beberapa agama melarang penggunaan alkohol dalam kehidupan sehari-hari kecuali
penggunaanya dalam bidang kedokteran. Contohnya: agama Islam telah melegitimasi
penggunaan alkohol sebagai salah satu bahan penting di dunia kedokteran.
KESIMPULAN
1. Membersihkan tangan merupakan prosedur yang harus dikuasai oleh semua tenaga
kesehatan.
2. Membersihkan tangan bukanlah suatu pilihan namun Aturan.
5/10/2018 KESEHATAN TANGAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kesehatan-tangan 4/4
3. Membersihkan tangan harus dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan
keamanan pasien dari resiko penularan penyakit oleh karena tindakan medis.
4. Membersihkan tangan merupakan bagian dari suatu kompetensi, profesionalisme dan
penghargaan.