kesehatan dan keselamatan kerja

Upload: nadya-zulfani

Post on 03-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nothing

TRANSCRIPT

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan Keselamatan KerjaKelompok VMafitaNadya ZulfaniNovantoroTaufik HidayatPhysicological HazardBahaya berbeda dengan resiko. Bahaya (hazard) adalah sesuatu yang dapat menyebabkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat atau lingkungan. Sedang resiko (risk) didefinisikan sebagai peluang terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (hazard).Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.

Macam-macam kategori hazard (Wells, 1996; Plog, 2002; Donoghue, 2004):a. Physical hazards: suara bising, radiasi, getaran, temperatureb. Chemical hazards: zat beracun, debu, uap berbahayac. Mechanical hazards: mesin, alat-alat bergerakd. Electrical hazards: arus listrik, percikan bunga api listrike. Ergonomic hazards: ruangan sempit, mengangkat, mendorong, dsb f. Behavioral hazards: tidak mematuhi peraturan, kurangnya ketrampilan kerjag. Environmental hazards: cuaca buruk, api, berkerja di tempat tak ratah. Biological hazards: virus, bakteri, jamur, parasiti. Psychosocial hazards: waktu kerja yang lama atau sendirian, tekanan atasan, trauma, stress, kerja shift malam, kelelahan, d.l.l

BAHAYA PSIKOLOGIBahaya Psychosocial adalah suatu bahaya non fisik yang timbul karena adanya interaksi dari aspek-aspek job description, disain kerja dan organisasi serta managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan sosial yang berpotensi menimbulkan ganggua fisik, sosial dan psikologi.Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja adalah stress kerja sebagai faktor psikologis, menurut penelitian Baker (Rini 2002) stres kerja dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, akibatnya pekerja cenderung sering dan mudah terserang penyakit sehingga kurang berkonsentrasi dengan pekerjaannya.

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stress menjadi dua, yaitu: Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian

Banyaknya kasus kecelakaan kerja pada perusahaan di Indonesia, menurut Germain dan Clark (2007) dilatarbelakangi oleh adanya faktor penyebab kecelakaan kerja yang disebut dengan Incident Causation Model yang terdiri dari:1. Kurang kontrol2. Sebab dasar, terdiri dari faktor manusia dan faktor pekerjaan3. Sebab langsung4. Kejadian5. Kerugian

Secara singkat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat berupa:a. Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional kerja.b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja (Banyak Absensi).c. Menurunkan tingkat produktivitas.d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan.

Bahaya faktor manusia terdiri atas :- physical stresses- physiological stresses psychological stressesPentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan Stress Kerja adalah agar produktivitas kerja dapat tetap terjaga. Hal ini dapat ditinjau dari dua faktor yaitu:a.Dari aspek Kesehatanb.Dari aspek Keselamatan

Bahaya bahaya psikososial dapat meliputi :- Beban kerja- Rutinitas kerja- Masalah organisasi- Konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan pimpinan- Suasana kerja yang burukBahaya-bahaya ini secara langsung atau tidak akan berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis karyawan sehari-hari. Jika seorang karyawan tidak dapatmengatasi beban bahaya ini dengan baik, maka karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, stres, dan lambat laun akan mengalami gangguan serta keluhan-keluhan penyakit serta menurunkan produktifitas kerja karyawan.

Masalah psikologis dan sosialStresakibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai waktunyaKekerasandi dalam organisasiPenindasanPelecehan seksualKeberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kerja, sepertirokokdanalkohol

Sedangkan gejala stres di tempat kerja, yaitu meliputi:1. Kepuasan kerja rendah2. Kinerja yang menurun3. Semangat dan energi menjadi hilang4. Komunikasi tidak lancar5. Pengambilan keputusan jelek6. Kreatifitas dan inovasi kurang7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.

Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui pendekatan individu dan organisasi

KategoriKondisi yang menggambarkan bahayaContext to workFungsi danbudayaorganisasiKomunikasi yang buruk, rendahnya dukungan untuk pemecahan masalah dan pengembangan pribadi, kurangnya pemahaman terhadap tujuan organisasiPeran dalam organisasiAmbiguitas dan konflik peran, tanggung jawab terhadap orang lainPengembangan karirKetidakpastian dan stagnasi karir,underpromotionatauoverpromotion, insentif yang buruk, rendahnyanilaisosial terhadap pekerjaanSecara lebih rinci faktor yang berkaitan dengan aspek sosial psikologis tampak pada tabel berikut:Latitudekeputusan/ pengendalianPartisipasi yang rendah pada pembuatan keputusan, kurangnya pengendalian terhadap pekerjaan (pengendalian, khususnya pada bentuk partisipasi, termasuk juga konteks danwider organizational issue)Hubungan interpersonal pada pekerjaanIsolasi sosial atau fisik, buruknya hubungan dengan atasan, konflik interpersonal, kurangnya dukungan sosialHome-work interfaceKonflikdemand of work and home, dukungan rendah dari rumah, masalah dualisme karirLingkungan kerja dan perlengkapan kerjaMasalah yang berkaitan dengan reliabilitas, ketersediaan, kesesuaian, serta pemeliharaan atau perbaikan terhadap peralatan dan fasilitasDesain tugasKurangnya keragaman dari siklus singkat kerja,fragmentedataumeaningless work, underuse of skills, tingginya ketidakpastianBeban kerja/workpaceBeban kerja lebih atau kurang, kurangnya pengendalian terhadapover pacing, tingginya tingkat tekanan waktuJadwal kerjaWaktu gilir kerja, jadwal pekerjaan yang tidak fleksibel, waktu kerja yang tidak dapat diprediksi, waktu yang panjang atauunsocialPengendalianSolusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut, diantaranya adalah dengan pemberian motivasi untuk para pekerja, menempatkan pekerja pada bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.Lalu beberapa langkah yang perlu dilakukan para pemimpin untuk memotivasi para pekerjanya adalah dengan :Tingkatkan motivasi kerja pekerja melalui trainingBerikan reward bagi pekerja yang berprestasiLakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja pekerjaAdakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara pekerja dan perusahaan.

CONCLUSIONBahaya Psychosocial adalah suatu bahaya non fisik yang timbul karena adanya interaksi dari aspek-aspek job description, disain kerja dan organisasi serta managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan sosial yang berpotensi menimbulkan ganggua fisik, sosial dan psikologi.Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui pendekatan individu dan organisasi

Daftar Pustakahttp://healthsafetyprotection.com/pemahaman-tentang-bahaya-hazard/, diakses pada hari Sabtu, 10 October 2015 pukul 20:00 WIB.http://www.slideshare.net/debyandriany/faktor-bahaya-lingkungan-kerja, diakses pada hari Sabtu, 10 October 2015 pukul 22:00 WIB.http://www.politeknik-lp3i-bandung.ac.id/new/index.php/2011-05-02-12-33-35/49-cara-meningkatkan-motivasi-kerja-pekerja, diakses pada hari Minggu , 11 October 2015 pukul 11:00 WIB.