kesatuan bagian penutup karya ilmiah

19
KESATUAN BAGIAN PENUTUP KARYA ILMIAH MAKALAH Disusun sebagi Bahan Diskusi pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang Diampu oleh Drs. HM. Nur Fawzan Ahmad, M.A. Disusun oleh kelompok 8 : 1. Siti Yuniar Pangestu (24040110120015) 2. Tiffany Rahma N. (24040110110028) 3. Ahmad Pradana (24040110110007 ) 4. Wulandhari (24040110120034) 5. Alantito S. (24040110130045) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

Upload: wulandhari

Post on 02-Jul-2015

865 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

KESATUAN BAGIAN PENUTUP KARYA

ILMIAH

MAKALAH

Disusun sebagi Bahan Diskusi pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang Diampu

oleh Drs. HM. Nur Fawzan Ahmad, M.A.

Disusun oleh kelompok 8 :

1. Siti Yuniar Pangestu (24040110120015)

2. Tiffany Rahma N. (24040110110028)

3. Ahmad Pradana (24040110110007 )

4. Wulandhari (24040110120034)

5. Alantito S. (24040110130045)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2010

Page 2: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH swt Tuhan Yang Maha Pengasih, atas segala

rahmat, hidayahnya dan kasih-nyalah penulis makalah ini dapat terselesaikan

dengan baik walaupun banyak hambatan dan rintangan dalam menyelesaikannya.

Penulis makalah Kesatuan Bagian Penutup Karya Ilmiah ,penulisan ini

diharapkan dapat menjadi manfaat bagi para pembacanya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih kepada

1. Drs. HM. Nur Fawzan Ahmad, M.A., selaku dosen pembimbing mata

kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam

penulisan makalah ini.

2. Kedua orang tua kami yang telah membesarkan dan mendidik dengan

penuh kasih sayang serta memberi dukungan kepada kami.

3. Berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membatu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari

sempurna.Untuk itu kami meminta masukan kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh

pihak yang membutuhkan.

Semarang, Desember 2010

Penulis

Page 3: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….....ii

DAFTAR ISI……………..……………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan Makalah…....................................................1

1.2 Rumusan Masalah………………………………….………………….2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah…………………………………...………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Daftar Pustaka………….…………………………………….3

2.2 Tujuan Daftar Pustaka………………………………………………..3

2.3 Mengklasifikasi Daftar Pustaka…………...…………………………..4

2.4 Penyelesaian Sumber Referensi……….………………………………4

2.5 Cara Menyusun Daftar Pustaka…………..……………………………5

2.6 Unsur-Unsur Daftar Pustaka…………………………………………6

2.6.1 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Sumber Pustaka……….6

2.6.2 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Penulisnya……………...12

2.6.3 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Tahun………..………….13

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan………………………………………………………….15

b. Saran…………………….……………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA………..…………………………………………………..16

Page 4: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian mahasiswa beranggapan bahwa menyusun karya ilmiah

dengan bahasa yang baik dan benar itu rumit dan menyusahkan. Mereka

mengeluh ketika diberi tugas menyusun karya ilmiah oleh dosen. Hal tersebut

cukup menjadi bukti bahwa pengetahuan mereka mengenai sitematika

penulisan karya ilmiah sangat kurang.

Siapa pun mahasiswa (S1, S2, S3), masyarakat, bahkan pelajar SMA,

mampu menyusun karya ilmiah bila mereka mau mempelajari cara-caranya

atau diberi arahan oleh dosen pembimbing yang berpengalaman.

Karya Ilmiah adalah karya seorang yang berupa hasil pengembangan

yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang

diperolehnya melalui perpustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan

pengetahuan orang lain sebelumnya. Tujuan karya ilmiah adalah agar gagasan

penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung oleh pembaca. Oleh

sebab itu, karya ilmiah harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan

supaya tidak sulit dalam mempelajarinya.

Sistematika karya ilmiah adalah urutan letak bagian-bagian karya

ilmiah, bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana pula yang

harus dikemudian-kan. Secara garis besar, bagian yang diletakkan di bagian

depan lazim disebut bagian awal, bagian selanjutnya disebut bagian inti karya

tulis, dan bagian akhir. Pada bagian akhir suatu karya ilmiah terdiri dari daftar

pustaka atau daftar rujukan dan lampiran.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai daftar pustaka. Tujuan

pencantuman daftar pustaka dalam sebuah karya ilmiah adalah agar pembaca

Page 5: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

bisa mengetahui sumber bacaan apa saja yang dijadikan acuan kita dalam

menulis karya ilmiah. Selain itu, pembaca dapat mengukur kedalaman

pembahasan masalah ketika mereka membaca daftar pustaka. Oleh sebab itu,

pada bagian akhir perlu dicantumkan daftar pustaka. Namun sangat

disayangkan, kenyataannya penulisan daftar pustaka dalam pembuatan karya

ilmiah yang dilakukan oleh para mahasiswa sering terjadi kesalahan

penulisan.

Keadaan tersebut mendorong penulis untuk membahas secara

mendetail dan benar sistematika penulisan daftar pustaka. Agar para

mahasiswa tidak lagi melakukan kesalahan dalam penulisan daftar pustaka.

Untuk itu dalam makalah ini penulis memilih judul “KESATUAN BAGIAN

PENUTUP KARYA ILMIAH”.

1.2 RUMUSAN MAKALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan makalah yang diajukan

yaitu sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud daftar pustaka?

2. Apakah cara penulisan daftar pustaka berbeda, dari tiap sumber yang

berbeda?

3. Bagaimana urutan susunan daftar pustaka yang benar ?

1.3 TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan makalah ini adalah untuk :

1. menjelaskan pengertian dari daftar pustaka,

2. membahas cara penulisan daftar pustaka yang diambil dari berbagai

sumber yang berbeda,

3. menjelaskan urutan susunan daftar pustaka yang benar.

Page 6: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Daftar Pustaka

Urutan letak bagian-bagian karya ilmiah disebut juga sistematika

karya ilmiah, Dalam penulisan karya ilmiah bagian yang harus didahulukan

adalah bagian awal, bagian selanjutnya disebut bagian inti, dan bagian akhir.

Pada bagian akhir suatu karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka atau daftar

rujukan dan lampiran (bila ada).

Daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan

kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka harus sudah

disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai

bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks, tidak dimasukkan ke dalam

daftar pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks

skripsi, tesis, dan disertasi, harus dicantumkan dalam daftar pustaka.

2.2 Tujuan Daftar Pustaka

Daftar pustaka bermaksud mentabulasi atau mendaftarkan semua

sumber bacaan baik yang sudah dipublikasikan seperti buku, majalah, surat

kabar, maupun yang belum dipublikasikan seperti paper, skripsi, tesis, dan

disertasi. Melalui daftar pustaka ini pembaca dapat mengetahui sumber-sumbr

apa saja yang dipergunakandalam penulisann karya ilmiah itu tanpa membaca

seluruh tulisan terlebih dahulu. Berdasarkan daftar pustaka itu pembaca yang

berpengalaman akan dapat mengira mutu pembahasan tulisan tersebut, karena

tujuan utama dari daftar pustaka adalah untuk mengidentifikasikan karya

ilmiah itu sendiri.

Page 7: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

2.3 Mengklasifikasi Daftar Pustaka

Suatu karya ilmiah atau skripsi, atau tesis merupakan has karya yang

mengarah pada suatu bidang tertentu. Dengan demikian sumber bahan yang

dipakai adalah yang ada hubungan dengan bidang yang akan diikupas.

Sumber semacam ini disebut sumber primer. Dalam karya ilmiah yang

menjurus pada suatu bidang ini, hampir tidak ada sumber sekundernya. Jadi

daftar pustaka secara keseluruhan merupakan sumber primer. Penggolongan

terhadap daftar kepustakaan seperti ini disebut penggolongan berdasarkan

bidang, yaitu bidang masalah yang ditelaah.

Selain pembagian atau klasifikasi berdasarkan bidang, daftar pustka

dapat diklasifikasikan menurut jenis sumber ini didasarkan pad kelompok :

buku, majalah, surat kabar, jurnal, skripsi, tesis, disertasi. Tetapi

pengelompokkan daftar pustaka memuat lebih dari dua puluh sumber

referensi. Daftar pustaka yang kurang dari dua puluh referensi termasuk

daftar pustaka yang pendek. Untuk daftar pustaka yang pendek penggolongan

sumber referensi menurut jenisnya tidak diperlukan .

2.4 Penyelesaian Sumber Referensi

Untuk menyiapkan bahan dari suatu topik tulisan ilmiah biasanya

banyak sekali sumber bacaan yang kita baca, teerutama yang berhubungan

dengan masalah yang kita bahas. Dari semu buku yang kita baca tadi tidak

harus semuanya kita masukkan ke dalam daftar pusaka. Hal ini disebabkan

karena: (1) sumber-sumber bacaan ini belum tentu semuanya termasuk

bacaan yang baik. Sumber bacaan yang kurang baik tidak akan membantu

mutu tulisan ilmiah tadi. (2) kadang-kadang sumber bacaan mengemukakan

pendapat atau ide serta kesimpulan yang sama. Dari beberapa sumber bacaan

yang sama ini dipilih salah satu saja sebagai sumber referensi dalam daftar

pustaka.

Page 8: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

Yang perlu di perhatikan dalam menyusun daftar pustaka ialah bahwa

semua referensi dari sumber bacaan yang telah dimuat ke dalam catatan kaki

harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Hal ini berarti bahwa dalam

menyeleksi kutipan atau catatan kaki haruslah betul-betul relevan dengan

masalah yang akan dibahas. Dengan demikian daftar pustaka yang disusun

adalah daftar pustaka pilihan karena kutipan atau catatan kakinya merupakan

hasil pilihan juga.

2.5 Cara Menyusun Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka sangat penting untuk dipelajari. Berikut ini

adalah cara penulisan daftar pustaka yang umumnya digunakan dalam

penulisan karangan ilmiah.

1. Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf capital di

bagian tengah atas,

2. Gunakan alinea menggantung atau menonjol,

3. Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber adalah satu spasi,

sedangkan jarak antara sumber bacaan yang sat dengan yang lainnya

adalah satu setengah spasi,

4. Gelar tidak dicantumkan,

5. Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama

belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber

bacaan, bukan berdasarkan urutan angka atau huruf.

Semua pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka tidak diberi

nomor urut 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, atau diberi huruf a, b, c, d, e, f dan

seterusnya. Jika nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan itu

tidak ada, penulisn daftar pustaka didasarkan pada judul pustaka acuan

tersebut.

Page 9: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

2.6 Unsur-Unsur Daftar Pustaka secara Umum

Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar pustaka itu secara

berturut-turut meliputi :

1. Nama penulis, ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan

nama tengah, serta tanpa gelar akademik,

2. Tahun penerbitan,

3. Judul, termasuk sub judul,

4. Kota tempat penerbitan, dan

5. Nama penerbit.

2.6.1 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Sumber Pustaka

1. Pustaka dari Buku

Tahun penerbit ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan

titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring , dengan huruf capital

pada setiap awal kata, kecuali kata hubung atau kata tugas. Tempat

penerbit dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :

Hodgson, E. dan P.E. Levi. 1997. A Textbook of Modern Toxicology.Singapore: McGraw-Hill Company Inc.

Hasibuan, M.S.P. 1996. Organisasi dan Motivasi. Jakarta:BumiAksara.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang

yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun

penerbitan diikuti dengan lambang huruf a, b, c dan seterusnya, yang

urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul

buku-bukunya.

Contohnya adalah sebaagai berikut :

Cornet, L. dan K. Week. 1985a. Career Ladder Plans:Trends andEmerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career LadderClearinghouse.

Page 10: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

Cornet, L. dan K. Week. 1985b. Planning Career Ladders:Lessonsfrom the States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

2. Pustaka dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (ada editornya)

Penulisannya seperti menulis rujukan dari buku ditambah

dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu maupun lebih editor, di antara

nama penulis dan tahun penerbitan.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :

Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalamBidang Bahasa dan Sastra. Magelang: HISKI KomisariatMalang dan YA3.

3. Pustaka dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (ada editornya)

Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun

penerbitan. Judul artikel diapit tanpa kutip (“….”) tanpa cetak miring.

Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan

(Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih. Judul buku kumpulannya

ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam

kurung.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :

Hasan, M.Z. 1990.”Karakteristik Kualitatif”. Dalam Aminuddin (Ed.),Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa danSastra(hlm. 12-25). Malang HISKI Komisariat Malang dan YA3.

4. Pustaka dari Artikel Dalam Jurnal

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan

judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap awal

kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari

setiap katanya dengan huruf capital kecuali kata tugas. Bagian akhir

berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam

kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.

Page 11: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :

Dwilora, B. 1999. “Kontroversi Isu Minyak Tropis”. SAIN-TEKS,6(2):49-60.

Dwiloka, B. 2003. “Cholesteremic Effect of Several Kinds of Eggs”.The Indonesian Journal of Community Nutrition and FamilyStudies. 27(2):48-57.

Hanafi, A. 1989. ”Partisipasi dalam Siaran Pedesaan danPengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1(1):33-47.

5. Pustaka dari Artikel dalam Jurrnal dari CD-ROM

Penulisannya daftar pustaka sama dengan pustaka artikel dalam

jurnal cetak, ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam

kurung.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :

Krashen, S., M.Long, dan R. Scarcella. 1997. “Age, Rate andEventual Attaintment in Second Language Acquistion”. TESOLQuarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital,1997).

6. Pustaka dari Artikel Dalam Majalah atau Koran

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan,

dan tahun (jika ada). Judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf capital

pada setiap huruf awal kata, kecuali kata tugas atau kata hubung.

Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap

kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

Dwiloka, B. 1987. “Kulit Ternak, Lezat dan Bergizi Tinggi:. SuaraKarya, 7 Juli hlm. 12.

Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song?” PsychologicalToday, hlm. 70-76.

Page 12: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

7. Pustaka dari Koran Tanpa Penulis

Nama koran ditulis pada bagian awal dicetak miring. Tanggal,

bulan dan tahun ditulis setelah nama Koran, kemudian judul ditulis

dengan huruf besar-kecil diapit tanda kutip dan diikuti dengan nomor

halaman.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber DayaLokal”, hlm. 41.

8. Pustaka dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan Oleh

Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga

Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak

miring, diikuti oleh tahun penerbitan, kota penerbit, dan nama

penerbit.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

9. Pustaka dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut

Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling

depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring,

nama tempat penertbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab

atas penerbitan karangan tersebut.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan PedomanUmum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

10. Pustaka Berupa Karya Terjemahan

Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan

karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan,

nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Jika tahun

Page 13: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa

Tahun.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

Connel, D.W. dan G.J. Miller. 1990. Kimia dan EntoksikologiPencemaran. Terjemahan oleh Y. Koestoer. 1995.Jakarta:Universitas Indonesia Press.

11. Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahhun yang

tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi diapit tanda

kutip diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak

diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas

serta nama perguruan tinggi.

Contoh :

Pitayaningrum, C.W. 2004. “Efek Perebusan 30 Menit dengan DaunKumis Kucing terhadap Penurunan Kandungan Logam Beratdalam Hati dan Usus Sapi yang Digembalakan di TPA Jatibarang,Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Peternakan, UniversitasDiponegoro.

12. Pustaka dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau

Lokakarya

Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun,

judul makalah diapit tanda kutip, kemudian diikuti dengan pernyataan

“Makalah disajikan dalam ....”, nama pertemuan, lembaga

penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.

Contoh :

Dwiloka, B. 2003. “Menulis Karya Ilmiah”. Makalah ini disajikandalam Penataran dan Lokakarya Penulisan Karya IlmiahMahasiswa Universitas Stikubank Semarang. Semarang, 2Agustus.

13. Pustaka dari Internet Berupa Karya Individu

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti

secara berturut-turut tahun, judul karya tersebut (diapit tanda kutip)

dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diahiri dengan

Page 14: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

alamatsumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan

diakses, diantara tanda kurung.

Contoh :

Abadi, C.J. 2002. “Kumis Kucing”, (Online),(http://www.chang.jayaabadi.coom.jamu-jawa04htm/, diakses 12Desember 2003).

14. Pustaka dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara

berturut-turut tahun, judul artikel, nama jurnal (diapit tanda kutip)

dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor,

dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan

keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.

Contoh:

Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Family and School: Mothering forSchooling”. Education Policy Analysis Archive, (Online), Vol. 3,No. 1, (http://olam.ed.asu. Edu/epaa/;diakses 12 Februari 1997).

15. Pustaka dari Internet Berupa Bahan Diskusi

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti

secara berturut-turut oleh tanggal,bulan, tahun, topik bahan diskusi,

nama bahan diskusi (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan

dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber

rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara

tanda kurung.

Contoh :

Wilson, D. 20 November 1995. “Summary of Citing Intenet Sites”.NETTRAIN Discussion List, (Online),([email protected], diakses 22 November 1995).

16. Pustaka dari Internet Berupa E-mail Pribadi

Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalm kurung

(alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal,

Page 15: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

bulan, tahun; topik isi bahan (diapit tanda kutip), nama yang dikirimi

disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).

Contoh :

Naga, Dali. ([email protected]). 1 Oktober 1997. “Artikel untukJIP”. E-mail kepada Ali Saukah ([email protected]).

Keterangan diatas adalah sistematika penulisan daftar pustaka dari

berbagai sumber.

2.6.2 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Penulisnya

Jika sebuah sumber bacaan ditulis oleh pengarang yang

memiliki nama tiga unsur, seperti Romeo Andromeda Primakusuma,

cara mencantumkandalam daftar pustaka

Primakusuma, Romeo Andromeda,

bukan

Primakusuma, Andromeda Romeo.

Kadang-kadang sebuah buku tidak mencantumkan nama

penulisnya. Jika itu terjadi, cantumkan nama lembaga yang

menerbitkan buku tersebut. Sebagai contoh Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa menerbitkan Kamus Istilah Ekonomi pada

2005 di Jakarta.

Cara penulisan dalam dafar pustaka adalah

Atau jika mengambil dari surat kabar atau majalah, cara penulisannya

Pusat Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah

Ekonomi. Jakarta.

Kompas. 2006. “Pesona Negeri Singa di Penghujung Tahun”. 8 November.

Jakarta

Page 16: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

Jika mengambil sumber bacaan dari beberapa buku dan pengarang

yang sama, buatah garis dibagian bawah nama penulis.

Selanjutnya, jika nama pengarang dua atau tiga orang, cara

pencantuman dalam daftar pustaka yaitu nama pengarang pertama

dibalik dan diikuti lambang ‘&’ (dan) diikuti nama pengarang yang

kedua dan ketiga tanpa membalik namanya. Jika nama pengarang

lebih dari tiga orang, tulislah dkk. (dan kawan-kawan) di belakang

nama pertama.

2.6.3 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Tahun

Penulisan tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis dan

diakhiri tanda titik. Tulislah huruf (a) di belakang tahun yang terbit

dan tulislah huruf (b), (c) dan seterusnya di belakang tahun yang terbit

terakhir. Pencantuman huruf di belakang tahun ini berfungsi untuk

memudahkan perujukan dalam innote.

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran

Bahasa. Ende: Nusa Indah.

____________. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Nusa Indah.

____________. 1985. Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah.

Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasay. Cermat Berbahasa

Indonesia. Jakarta: Akademika Resindo.

Luxemburg, Jan Van dkk.. 1989. Tentang Sastra. Terjemahan

Achadiati Ikram. Jakarta: Intermasa.

Page 17: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

Perhatikan contoh berikut.

Apabila kedua kutipan tersebut dimasukan ke dalam daftar

pustaka menjadi

Jika sebuah sumber bacaan tidak mencantumkan tahun terbit,

tulislah frase tanpa tahun dan akhiri dengan tanda titik.

1.4 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi

sastra. Menurut SapardiDjoko Damono (1987a: 1), sosiologi sastra adalah

ilmu yang membahas hubungan antara pengarang, masyarakat dan karya

sastra. Selanjutnya, yang menjelaskan bahwa melalui sosiologi sastra kita

dapat menganalisis ‘apakah latar belakang sosial pengarang menentukan

isi karangan? Apakah...... (Darmono, 1987b: 14)’

Darmono, Sapardi Djoko. 1987a. Sosiologi sebuah pengantar Ringkas.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

____________________. 1987b. “Catatatan Kecil tentang Aspek

Mulyana, Adang. Tanpa Tahun. Perempuan Biasa. Surabaya: Atiek Jaya.

Page 18: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan

kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan

ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka harus

sudah disebutkan dalam teks.

Cara penulisan daftar pustaka yang diambil dari berbagai sumber yang

berbeda maka sistematika penulisan daftar pustaka juga berbeda. Perbedaan

sistematika penulisan daftar pustaka, telah dijelaskan dalam bab

sebelumnya.

Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama

belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan,

bukan berdasarkan urutan angka atau huruf. Daftar pustaka memiliki

berbagai unsur-unsur diantaranya adalah nama penulis, ditulis dengan

urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah, serta tanpa gelar

akademik, tahun penerbitan, judul, termasuk sub judul, kota tempat

penerbitan, dan nama penerbit.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah ataupun

makalah dan lain-lainnya diperhatikan pada penulisan daftar pustaka, karena

ini adalah bagian yang penting disebabkan pada daftar pustaka

mencantumkan sumber-sumber penulisan.

Page 19: kesatuan bagian penutup karya ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti . 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta.PT Rineka Cipta.

Kuntarto, Niknik M. 2009. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir.Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.