kesadaran islam

5
 World Class Islamic University Of Sultan Agung Semarang (UNISSULA) GURUH ARYA W. KEDOKTERAN UMUM A 13 KEADARAN SEJARAH ISLAM

Upload: guruh-arya

Post on 09-Jul-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kesadaran Islam

5/10/2018 Kesadaran Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kesadaran-islam 1/5

World Class Islamic University Of Sultan Agung

Semarang (UNISSULA)

GURUH ARYA W.

KEDOKTERAN UMUM

A 13

KEADARAN SEJARAH ISLAM

Page 2: Kesadaran Islam

5/10/2018 Kesadaran Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kesadaran-islam 2/5

GURUH ARYA W. A13 Kedokteran Umum

Periode-periode awal dari sejarah Islam telah memperlihatkan kepada kita bahwa sebagai

agama yang universal, Islam ternyata memberikan tempat tersendiri bagi penulisan sejarah.Hal ini dibuktikan dengan banyaknya muncul karya-karya sejarah yang cukup penting pada

abad-abad permulaan Islam. Hal yang lebih penting dari itu adalah bahwa wawasan

kesejarahan yang diperlihatkan oleh sejarawan-sejarawan muslim itu membuktikan pula

 bahwa pengungkapan masa lalu itu haruslah benar-benar faktual. Sisi lain perlu kita catatkan

ialah bahwa dari sekian banyak literatur Yunani yang diserap oleh umat Islam, tidak satupun

karya historiografi yang sampai ke tangan mereka (Muin Umar,1988:36).

Kenyataan ini memberikan kesimpulan kepada kita bahwa wawasan kesejarahan itu lahir dari

aspek-aspek kultural Islam yang dimotivasi oleh ajaran-ajarannya yang universal itu. Namun

dalam bentuk apa Islam telah memberikan kesadaran bersejarah bagi penganutnya, akan kitakemukakan pada pembahasan berikut ini.

Masa pertumbuhan Islam di Jazirah Arabia, pada dasarnya dapat dipahami sebagai awal

kesadaran sejarah bagi penganutnya. Kesadaran sejarah ini tumbuh seiring dengan kesadaran

akan keberadaan Islam sebagai suatu agama yang merupakan rangkaian akhir dari agama-

agama samawy sebelumnya. Pengakuan terhadap Muhammad sebagai “khatimunnabiyyin”

(nabi penutup) merupakan gambaran yang jelas dari sikap muslim terhadap masa lalu.

Kendatipun demikian, di dalam Islam banyak hal yang menuntut seorang muslim itu harus

 berurusan dengan masa lalu, sekaligus merupakan faktor yang mempengaruhi tumbuh dan

 berkembangnya kesadaran sejarah di dalam Islam. Di antara faktor-faktor itu ialah :

Pertama, Al-Qur`an sebagai konsepsi dasar falsafah yang mendorong bagi

pengungkapan sejarah.

Sebagai pegangan utama umat Islam, Al-Qur`an mengandung ayat-ayat yang merupakan

sumber hukum dan pedoman dasar dalam setiap aspek kehidupan masyarakat muslim. Ayat-

ayat Al-Qur`an mencakup berbagai segi kehidupan manusia, kaidah-kaidah kauniyyah serta

kisah-kisah masa lalu manusia yang merupakan tamsil untuk diambil sebagai pelajaran.

Kisah-kisah masa lalu itu menempati berbagai surat, seperti kisah masyarakat Arab pra Islam

(Arab kuno), kisah Musa dan Fir’aun, kisah kaum ‘Ad dan Tsamud, kisah Luqman, kisah

kerajaan Yaman dan kisah-kisah lainnya.

Pengungkapan Al-Qur`an tentang kisah para rasul dan nabi-nabi sebelum Muhammad lebih

memperlihatkan esensi pandangan Islam terhadap keberadaan masa kini sebagai suatu

rangkaian yang saling sambung bersambung sampai kepada kelahirna Muhammad sebagai

rasul yang terakhir. Yang demikian dipahami bahwa pada tahap awal, Al-Qur`an telah

memberikan wawasan kesejarahan dengan menekankan arti penting masa lalu. Di dalam

 pengungkapan masa lalu itu, Al-Qur`an seringkali mengemukakan bahwa kisah masa lalu

seyogianya diambil sebagai pelajaran moral (mau’izhah/’ibrah). Diantara ayat-ayat yang

 berkaitan dengan apada yang telah dikemukakan itu adalah :

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang 

mempunyai akal. Al-Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan

Page 3: Kesadaran Islam

5/10/2018 Kesadaran Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kesadaran-islam 3/5

(kitab-kitab) yan sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (Q.S. Yusuf: 111)

Dalam surah lainnya Allah memberi peringatan atas tingkah laku umat Musa yang masih

 bekerja pada hari Sabtu : Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-

orang di masa lalu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagiorang-orang yang taqwa (Q.S.Al-Baqarah:66).

Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur`an yang memberikan perhatian terhadap kepentingan masa

lalu. Masih dalam surah Al-Baqarah Allah mengingatkan secara berulang sebagai berikut :

 Itu adalah umat masa lalu, baginya apa yang sudah diusahakannya dan bagimu apa yang  sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggung jawaban tetang apa yang 

telah mereka kerjakan (Q.S.Al-Baqarah:134).

Pengetahuan tentang masa lalu adalah bagian yang mendasar bagi pendidikan dan moralitas

dalam Islam. Aspek-aspek kesejarahan yang terdapat di dalam ayat-ayat Al-Qur`an tidak 

hanya menekankan tentang perlunya sejarah sebagai pengetahuan (kognitif), akan tetapi lebih

mengutamakan pada substansi pengambilan pelajaran dari peristiwa sejarah itu (afektif) dan

sekaligus penerapannya ke dalam tingkah laku masa kini (psikomotorik).

Sisi lain dari Al-Qur`an yang menuntut kesadaran awal terhadap studi tentang masa lalu ialah

 penelitian tentang asbabunnuzul setiap ayat terkandung di dalamnya. Kepentingan ini sangat

dirasakan sekali terutama beberapa waktu setelah ayat terakhir diturunkan. Ayat-ayat Al-

Qur`an tidak semuanya dapat begitu saja diambil sebagai sumber hukum dan pedoman hidup,

tanpa terlebih dahulu mengetahui dengan benar sebab-sebab diturunkannya ayat itu. Oleh

karena itu, para mufassirin dan para mujtahid melakukan studi-studi yang cermat dan

sungguh-sungguh dalam menggali kembali peristiwa (konteks) yang melatar belakangiditurunkannya setiap ayat Al-Qur`an. Usaha ini pada gilirannya telah memberikan tawaran

 bagi para pakar muslim terhadap suatu bidang lagi, yaitu studi terhadap fakta masa lalu,

walaupun untuk tahap awal dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa di seputar Rasulullah

sebagai penerima wahyu, namun hal itu membawa pengaruh yang sangat besar terhadap

kesadaran bersejarah umat Islam, terutama dalam hal kecermatan dalam mengemukakan

validitas fakta masa lalu.

Kedua, Hadits, sebagai konsepsi dasar metodologi pengungkapan sejarah dalam Islam.

Kata hadits secara logawy berarti : khabar (riwayat lisan), baik mencakup masalah

keagamaan, maupun masalah keduniaan. Pengertian hadits secara khusus dalam konsepsiIslam adalah : perkataan Rasulullah. Di samping kata hadits, juga dikenal kata sunnah.

Sunnah dalam bahasa Arab mempunyai pengertian sebagai “proses perubahan tradisi”

terutama dalam segi kemasyarakatan, kegamaan, hukum dan perundang-undangan (Kasyif,

1976:19). Pengertian ini sudah dikenal di kalangan masyarakat Arab sebelum Islam. Setelah

Islam, kata Sunnah digunakan khusus untuk pengertian “kebiasaan Rasulullah”, yang

meliputi apa yang dilakukannya, apa yang ditetapkannya dan apa yang tidak dibantahnya.

Hadits dan Sunnah adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur`an. Pada masa rasul masih

hidup, segala bentuk persoalan keagamaan tidak perlu diperdebatkan, karena semua persoalan

itu dapat dipertanyakan langsung kepadab Rasul sendiri. Kepentingan akan Hadits dan

Sunnah barulah dirasakan setelah Rasulullah wafat. Masalah-masalah yang menyangkuthukum, tidak semuanya dapat dirujuk kepada AlQur`an secara langsung, karena tidak semua

Page 4: Kesadaran Islam

5/10/2018 Kesadaran Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kesadaran-islam 4/5

ayat dalam Al-Qur`an yang secara jelas menetapkan suatu hukum ; untuk sebahagian perlu

 penjabaran. Pada dasarnya, disinilah peranan hadits dan sunnah itu. Kehidupan Rasulullah

yang menjadi pola anutan dalam setiap aspek kehidupan muslim, dijadikan patokan dalam

mengistinbathkan hukum yang tidak dinyatakan secara jelas oleh Al-Qur`an. Dengan

demikian, semakin banyak persoalan yang muncul, maka akan semakin banyak pula sisi

kehidupan Rasulullah yang perlu direkonstruksikan.

Merekonstruksi masa lalu –pada dasarnya ini adalah kerja sejarah– dari kehidupan Rasulullah

secara benar, bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi –karena menyangkut hukum–, ia akan

mendatangkan konsekuensi-konsekuensi terhadap pelaksanaan hukum-hukum Tuhan bagi

umat manusia. Maka oleh karena itu para ulama dan mujtahid dituntut bekerja keras menggali

kembali setiap aspek kehidupan Rasul itu dengan cermat dan teliti. Pekerjaan ini makin

dirasakan lebih sulit lagi dengan kenyataaan tidak banyaknya terdapat pencatatan-pencatatan

tentang itu. Di masa Rasul masih hidup, para sahabat secara resmi dilarang untuk menuliskan

segala ucapannya, selain yang berupa wahyu. Ini ditujukan untuk menjaga kemurnian setiap

ayat Al-Qur`an agar tidak tercampur dengan ucapan yang bersumber dari Rasul sendiri.

Kekurangan bukti-bukti tertulis tentang kehidupan Rasulullah, telah menuntut para

muhadditsin berpuas diri dengan mengandalkan data yang diperoleh secara lisan (oral

transmition) dari rangkaian para perawi. Kenyataan bahwa pengungkapan Hadits haruslah

  benar-benar akurat, telah pula mendorong dilakukannya pengujian-pengujian terhadap

kesaksian para perawi itu. Metode isnad, dalam ilmu Hadits, mengembangkan proses

 pengujian eksternal melalui naqd ar-ruwah (kritik perawi) dan dan pengujian internal melalui

naqd al-matan (kritik isi). Kesaksian masing-masing rangkaian periwayatan haruslah teruji

kebenarannya dengan menerapkan standar akurasi dengan kriteria jarh (cacat) dan

ta’dil(jujur). Demikianpun otentisitas isi haruslah benar-benar dapat dipertanggung jawabkan

melalui pengujian yang cermat dengan menerapkan beberapa metode yang dikembangkandalam ilmu Mushthalah al-Hadits, seperti ilm al-tahsif wa at-tahrif, untuk meneliti tentang

adanya perobahan-perobahan yang terjadi pada matan (teks hadits). ‘Ilm Gharibil Hadits

meneliti tentang penggunaan lafazh-lafazh (kata-kata) dan istilah-istilah yang sulit dipahami

dan jarang digunakan, demikianpun beberapa sub bidang penelitian hadits lainnya dalam ilmu

Dirayat al-Hadits.

Semua formula-formula metodologi yang diciptakan dalam disiplin ilmu Hadits ditujukan

untuk menjaga agar semua peristiwa yang diriwayatkan itu benar-benar faktual. Hal ini telah

memberikan kontribusi yang besar terhadap dasar-dasar penelitian sejarah dalam Islam.

Meskipun pada awalnya penelitian hadits, bukanlah ditujukan sebagai penelitian sejarah,

namun metode-metode penelitian dan pengujian yang dikembangkan dalam ilmu Hadits,telah diterapkan dalam pengungkapan-pengungkapan tentang berbagai aspek kehidupan

sosial di masa-masa sesudahnya.

Dengan demikian disimpulkan bahwa sejak masa-masa awal, Islam telah mewariskan

kesadaran akan arti penting masa lalu dan bagaimana masa lalu itu harus

diungkapkan secara benar dan obyektif tanpa diwarnai oleh bias-bias pribadi atau

golongan, pengungkapan sejarah yang membedakan antara peristiwa-peristiwa faktual

dengan peristiwa fiktif . Kesadaran sejarah seperti ini telah sangat mempengaruhi penulisan-

 penulisan sejarah dalam Islam pada masa-masa kemudian. Bahkan sulit untuk dipungkiri juga

 bahwa beberapa aspek metodologi penelitian Hadits ini telah dikembangkan oleh sejarawan-

sejarawan Eropa pada abad ke sembilan belas.

Page 5: Kesadaran Islam

5/10/2018 Kesadaran Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kesadaran-islam 5/5