kerja pemerintah kabupaten bojonegoro tahun 2011ppid.bojonegorokab.go.id/data/laporan kinerja...

KERJA PEMERINTAH KABUPATEN

BOJONEGORO TAHUN 2011

“ AYO KITA TINGKATKAN KINERJA DANSUKSES PEMBANGUNAN TAHUN 2012”

1

TERIMA KASIH & PENGHARGAAN

KEPADA SELURUH MASYARAKAT BOJONEGORO

ATAS KERJA KERAS BERSAMAATAS KERJA KERAS BERSAMAUNTUK UNTUK TERUS TERUS MEMBANGUN MEMBANGUN BOJONEGORO BOJONEGORO

INGAT ... !! KERJA KITA BELUM SELASAI-4 Prioritas Pembangunan RPJMD-5 Tantangan Masyarakat Bojonegoro

2

MISI PEMKAB TAHUN 2011

MISI :

MELAKSANAKAN PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN & KAPITAL SOSIAL, DIDUKUNG OLEH PEMANTAPAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BERSIH & BERWIBAWA (RKPD 2011)

PERTUMBUHAN EKONOMI- Migas T= 13 %, R= 13,83%- Non Migas T= 6,5 % , R= 6,66 %

INFLASI T=5 % R= 4,17 %PENGANGGURAN T= 10-15 % , R= 9,47 %KEMISKINAN T=11,5-12,5% ,R= 12,46 %

SASARAN : (RKPD & APBD 2011)

BELANJA APBD Rp 1,381 T(NAIK 13 %)

SUMBERDAYA: FINANSIAL

(APBD 2011)

3

HAL-HAL PENTINGHAL-HAL PENTINGDLM PELAKSANAAN DLM PELAKSANAAN MISI MISI PEMPEMKABKAB TH 2011 TH 2011

SASARAN YANG DITETAPKAN (PERTUMBUHAN, INFLASI, PENGANGGURAN, KEMISKINAN, DAN SASARAN LAIN) TIDAK RINGAN, TETAPI “ACHIEVEABLE”

SASARAN ITU DAPAT DICAPAI, DGN ASUMSI (PRA-ANGGAPAN)

Stabilitas Keamanan terkendali

Belanja Pemerintah digunakan dengan tepat sasaran ( efektif dan efisien)

Lingkungan Strategis menguntungkan4

1. Yang sudah baik ... AYO KITA LANJUTKAN

2. Yang hilang ... AYO KITA REBUT KEMBALI

3. Yang kita Impikan ... AYO KITA WUJUDKAN

“JER KARTO RAHARJO MOWO KARYO “

JARGON[2008 – 2013 ]

6

SATUKAN POTENSI (2008)

GALI DAN KEMBANGKAN POTENSI ( 2009)

OPTIMALISASI POTENSI ( 2010 )

AYO BOJONEGORO (2011)

KERJA - KERJA – KERJA (2012)

TEMA & STRATEGI

8

DILAKSANAKAN DG OPEN WILL , MIND, HEART

MELALUI PENDEKATAN ( - 0 + ) & DUAL TRACK

HASIL & CAPAIAN UTAMA TAHUN 2011

BIDANG EKONOMI

10

Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi

• Pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Timur dan diatas Nilai Propinsi dan Nasional

11

Pertumbuhan Ekonomi SektoralPertumbuhan Ekonomi Sektoral

Keterangan :1. Pertanian2. Pertambangan dan Penggalian3. Industri Pengolahan4. Listrik, Gas, dan Air bersih5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran7. Pengangkutan dan Komunikasi8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 9. Jasa- Jasa

Sumber: BPS Kab. Bojonegoro

12

Selama 2009-2011, rata rata semua sektor mengalami peningkatan cukup signifikan meski terdapat sedikit fluktuasi di beberapa sektor , namun peningkatan tajam di tahun 2011 yang didorong oleh sektor pertambangan , industri dan konstruksi menunjukan semakin berkembangnya perekonomian di Bojonegoro.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 tertinggi di sektor pertambangan (31,85%); bangunan (11,05%); Industri Pengolahan(10,65%); dan Perdagangan, hotel dan restauran (7,73%)

Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa sektor pertambangan memberikan multiplier effect yang besar pada sektor lain yang mendukung industri pertambangan migas yaitu jasa, industri pengolahan, perdagangan dan memacu infrastruktur serta bangunan untuk berkembang pesat.

Sektor-sektor tersebut (jasa, industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi) tumbuh cukup tinggi meski secara proporsi PDRB tidak dominan, tapi prospek perkembangannya kedepan akan cukup pesat seiring perkembangan sektor pertambangan migas yang semakin meningkat.

PERTUMBUHAN EKONOMI

13

N0 Sektor

Kontribusi

2009

(%)

2010

(%)

2011(%)

I Pertanian 24.42 21.67 20.19

II Pertambangan dan Penggalian

31.49 38.37 41.39

III Industri Pengolahan 3.84 5.91 5.53

IV Listrik, Gas dan Air Bersih

0.55 0.48 0.44

V Konstruksi 4.37 4.27 4.26

VI Perdagangan, Hotel dan Restoran

16.38 13.94 13.81

VII Pengangkutan dan Komunikasi

3.78 3.32 3.07

VIII

Keuangan, Persewaan & Jasa Persh.

3.76 3.68 3.07

IX Jasa-jasa 11.40 8.35 8.01

Dengan Migas 100.00 100.00 100.00

Tanpa Migas 100.00 100.00 100.00

• Sektor Primer (Pertanian; Pertambangan dan Penggalian)

• Sektor Sekunder ( Industri Pengolahan; Listrik, Gas, dan Air bersih; Bangunan)

• Sektor Tersier (Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi; Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan ; Jasa- Jasa) Sumber : BPS Kab. Bojonegoro

14

Sektor Primer (pertanian dan pertambangan) dominan dalam struktur perekonomian Kab. Bojonegoro, disusul sektor sekunder (Sektor Industri Pengolahan, Listrik, Gas, dan Air bersih, Bangunan) dan kemudian tersier (Sektor Perdagangan dan Jasa), menunjukkan bahwa Bojonegoro adalah kabupaten agraris dan kabupaten industri migas.

Secara jumlah kuantitatif PDRB sektor pertanian, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran; dan jasa jasa tumbuh cukup tinggi, tetapi secara kontribusi menurun dikarenakan peningkatan pesat sektor pertambangan

Meningkatnya sektor pertambangan memberi peran pada peningkatan sektor tersier (jasa, perdagangan, hotel, dan restoran) terutama berkembangnya sektor tersier di kecamatan penghasil bahan tambang.

Prediksi tahun kedepan, perekonomian masih akan didominasi sektor primer yang diikuti berkembangnya sektor sekunder dan sektor tersier, sehingga kebijakan ekonomi harus menciptakan peluang kerja yang mempunyai nilai tambah tinggi di sektor tersebut

Tantangan terbesar Kab. Bojonegoro adalah memanfaatkan potensi pendapatan minyak (yang sementara) untuk membangun sektor ekonomi kerakyatan yang kuat, khususnya di sektor yang kedepannya berkembang, seperti Industri, perdagangan, jasa dan teknologi pengolahan.

Sektor pertanian harus tetap menjadi prioritas karena memberikan peluang kerja yang luas, tersedianya lahan yang subur, dan penyokong PDRB terbesar kedua setelah sektor pertambangan.

Sektor Primer (pertanian dan pertambangan) dominan dalam struktur perekonomian Kab. Bojonegoro, disusul sektor sekunder (Sektor Industri Pengolahan, Listrik, Gas, dan Air bersih, Bangunan) dan kemudian tersier (Sektor Perdagangan dan Jasa), menunjukkan bahwa Bojonegoro adalah kabupaten agraris dan kabupaten industri migas.

Secara jumlah kuantitatif PDRB sektor pertanian, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran; dan jasa jasa tumbuh cukup tinggi, tetapi secara kontribusi menurun dikarenakan peningkatan pesat sektor pertambangan

Meningkatnya sektor pertambangan memberi peran pada peningkatan sektor tersier (jasa, perdagangan, hotel, dan restoran) terutama berkembangnya sektor tersier di kecamatan penghasil bahan tambang.

Prediksi tahun kedepan, perekonomian masih akan didominasi sektor primer yang diikuti berkembangnya sektor sekunder dan sektor tersier, sehingga kebijakan ekonomi harus menciptakan peluang kerja yang mempunyai nilai tambah tinggi di sektor tersebut

Tantangan terbesar Kab. Bojonegoro adalah memanfaatkan potensi pendapatan minyak (yang sementara) untuk membangun sektor ekonomi kerakyatan yang kuat, khususnya di sektor yang kedepannya berkembang, seperti Industri, perdagangan, jasa dan teknologi pengolahan.

Sektor pertanian harus tetap menjadi prioritas karena memberikan peluang kerja yang luas, tersedianya lahan yang subur, dan penyokong PDRB terbesar kedua setelah sektor pertambangan.

STRUKTUR EKONOMI KAB. BOJONEGORO

15

PDRB KAB. BOJONEGOROPDRB KAB. BOJONEGOROPDRB KAB. BOJONEGOROPDRB KAB. BOJONEGORO

Keterangan :1. Pertanian2. Pertambangan dan Penggalian3. Industri Pengolahan4. Listrik, Gas, dan Air bersih5. Bangunan6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran7. Pengangkutan dan Komunikasi8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 9. Jasa- Jasa

Lapangan UsahaAtas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

2009 2010 2011 2009 2010 2011(1) (3) (4) (4) (6) (7) (7)

1. Pertanian 4,343,577.73 4,812,753.00 5.069.223,39 2,034,637.33 2,148,859.11 2.275.915,432. Pertamb. & penggalian 4,635,842.61 8,520,618.76 10.394.233,16 1,808,356.61 2,317,251.59 3.055.277,643. Industri Pengolahan 1112,065.51 1,312,589.53 1.388.559,29 531,374.94 587,330.15 649.867,834. Listrik, Gas & Air Bersih 97,854.29 106,579.99 110.945,79 50,889.69 53,293.12 55.849,925. Konstruksi 777,786.25 948,208.80 1.069.587,31 244,348.91 270,640.85 300.556,976. Perdag, Hotel & Restoran 2,738,148.61 3,096,108.49 3.466.789,09 1,218,195.57 1,311,245.13 1.412.595,217. Angkutan & Komunikasi 676,862.76 736,850.95 770.225,29 289,103.14 301,163.31 313.825,358. Keungan, Persw & Js Perus. 743,171.74 816,765.40 828.414,98 363,411.81 383,081.28 404.052,589. Jasa – Jasa 1,693,888.33 1,854,880.85 2.012.544,52 727,207.08 755,368.53 784.820,78PDRB Dengan Migas 16,819,197.83 22,205,355.75 25.110.522,81 7,267,525.09 8,128,233.06 9.252.761,72PDRB Tanpa Migas 12,422,172.26 13,953,239.89 15.005.801,16 5,558,265.83 5,916,994.23 6.311.235,07

17

Perhitungan Koefisien Location Quotien (LQ) Kabupaten Bojonegoro terhadap Propinsi Jawa Timur 2007-

2010

Sumber: Data Diolah dari BPS

Sektor ekonomi yang memiliki nilai LQ-nya > 1 merupakan standar normatif untuk ditetapkan sebagai sektor unggulan/sektor basis. Sektor-sektor tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan guna meningkatkan laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

18

Sektor basisSektor basis Kabupaten Bojonegoro terhadap Propinsi Jawa Timur Kabupaten Bojonegoro terhadap Propinsi Jawa Timur Tahun 2011 Tahun 2011 : : Sektor Pertanian dengan nilai LQ 1.Sektor Pertanian dengan nilai LQ 1.6464 Sektor Pertambangan dan Penggalian dengan nilai LQ Sektor Pertambangan dan Penggalian dengan nilai LQ 14,5714,57 SSektor ektor Bangunan / Konstruksi dengan nilai LQ 1.0Bangunan / Konstruksi dengan nilai LQ 1.011 Sektor Pertanian Kab. Bojonegoro merupakan sektor basis di Propinsi Jawa Timur dan merupakan Sektor Pertanian Kab. Bojonegoro merupakan sektor basis di Propinsi Jawa Timur dan merupakan

salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Timursalah satu lumbung padi terbesar di Jawa Timur Nilai LQ sektor pertanian 1.Nilai LQ sektor pertanian 1.6464 artinya bahwa proporsi penciptaan nilai tambah sektor pertanian di artinya bahwa proporsi penciptaan nilai tambah sektor pertanian di

Kabupaten Bojonegoro 1.Kabupaten Bojonegoro 1.6464 kali lebih besar daripada proporsi penciptaan nilai tambah sektor kali lebih besar daripada proporsi penciptaan nilai tambah sektor pertanian di Propinsi Jawa Timurpertanian di Propinsi Jawa Timur

Sektro Pertambangan merupakan sektor basis dan salah satu penyumbang PDRB terbesar di Sektro Pertambangan merupakan sektor basis dan salah satu penyumbang PDRB terbesar di Jawa Timur yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor lainnya.Jawa Timur yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor lainnya.

Sektor Bangunan juga merupakan sektor basis dengan nilai LQ lebih dari satu Sektor Bangunan juga merupakan sektor basis dengan nilai LQ lebih dari satu yaitu 1.04 yang yaitu 1.04 yang menunjukan sektor tersebut mampu bersaing dan dapat memberikan nilai tambah bagi menunjukan sektor tersebut mampu bersaing dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.masyarakat.

Dari beberapa sektor basis di Kab. Bojonegoro mengindikasikan bahwa sektor-sektor tsb di Kab. Dari beberapa sektor basis di Kab. Bojonegoro mengindikasikan bahwa sektor-sektor tsb di Kab. Bojonegoro mempunyai nilai tambah lebih tinggi dibandingkan sektor serupa di kabupaten lain Bojonegoro mempunyai nilai tambah lebih tinggi dibandingkan sektor serupa di kabupaten lain dan mempunyai nilai jual yang tinggi dan mampu melayani daerah lain, sehingga investasi atas dan mempunyai nilai jual yang tinggi dan mampu melayani daerah lain, sehingga investasi atas sektor diatas di bojonegoro lebih menguntungkan daripada di kabupaten lainsektor diatas di bojonegoro lebih menguntungkan daripada di kabupaten lain

Kebijakan pembangunan yang harus dilakukan adalah dengan mendukung pertumbuhan sektor Kebijakan pembangunan yang harus dilakukan adalah dengan mendukung pertumbuhan sektor diatas untuk mendapatkan value added yang optimal dan mendorong berkembangnya sektor lain.diatas untuk mendapatkan value added yang optimal dan mendorong berkembangnya sektor lain.

• Merupakan tantangan bagi Kab. Bojonegoro untuk mengembangkanMerupakan tantangan bagi Kab. Bojonegoro untuk mengembangkan sektor non basis yang antara sektor non basis yang antara lainlain sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pengangkutan agar menjadi kota yang mandiri sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pengangkutan agar menjadi kota yang mandiri dan mampu berkontribusi lebih dalam perekonomian Jawa Timurdan mampu berkontribusi lebih dalam perekonomian Jawa Timur..

19

Posisi Simpanan Masyarakat BojonegoroPosisi Simpanan Masyarakat Bojonegoro

Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Jawa Timur , Vol. 11, No. 11, November 2011, Bank Indonesia

• Tingkat pertumbuhan simpanan masyarakat Bojonegoro naik 120,43 % antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 dan realisasi sampai dengan oktober tahun 2011 telah mengalami kenaikan sebesar 17,85% dari tahun 2010

• Pertumbuhan Simpanan Bojonegoro meningkat signifikan dibandingkan dengan dua kabupaten tetangga, dari posisi terendah di tahun 2008 menjadi di posisi tertinggi di tahun 2011

21

Posisi Pinjaman Masyarakat Posisi Pinjaman Masyarakat BojonegoroBojonegoro

• Tingkat pertumbuhan pinjaman masyarakat Bojonegoro naik 175,29 % dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.


22

Posisi Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) 3 KabupatenPosisi Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) 3 Kabupaten

Pinjaman MKM Kab. Bojonegoro mengalami peningkatan sebesar 63,02% dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dan capaian tahun 2011 oktober telah mencapai 90,67% dari tahun 2010.

Jumlah Kredit untuk MKM di Kabupaten Bojonegoro terbesar daripada kredit MKM yang disalurkan untuk kabupaten lain, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.


23

Rasio Agregat Pinjaman terhadap Simpanan Rasio Agregat Pinjaman terhadap Simpanan (LDR)(LDR)

(LDR) Bojonegoro pada pada tahun 2010 adalah 144.18% dan Oktober 2011 LDR tercatat 152.10 %, artinya penyerapan kredit di bojonegoro masih cukup tinggi dibandingkan kabupaten tetangga, dan menunjukan iklim usaha bergerak cepat di Bojonegoro

Tingkat LDR diatas menunjukkan Bojonegoro sebagai kabupaten yang atraktif sebagai tempat berinvestasi dan menunjukan iklim investasi yang kondusif.


24

Komposisi Kredit Modal Kerja & Investasi terhadap Komposisi Kredit Modal Kerja & Investasi terhadap Agregat Pinjaman BojonegoroAgregat Pinjaman Bojonegoro

62.62% 69.34% 68.21%

Kredit produktif (modal kerja & investasi) tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kredit konsumsi sehingga komposisi kredit produktif menjadi dominan terhadap agregat pinjaman, yang realisasinya mencapai 61.24% di tahun 2011

Total kredit yang disalurkan untuk modal kerja & investasi secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 174,85 % dari Rp. 752 juta (2007) menjadi Rp 2 triliun (2011).

61.24%


61.33%

25

Komposisi Kredit MKM terhadap Agregat Komposisi Kredit MKM terhadap Agregat PinjamanPinjaman

Komposisi Pinjaman Bojonegoro masih didominasi oleh pinjaman MKM yang mencapai 50% pada tahun 2011/okt

Menunjukkan bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah diberikan proporsi yang lebih besar untuk pertumbuhan dan perluasan usaha dibandingkan sektor usaha besar dan padat modal.

84.33%

70.1% 68,7% 50%


83.72%

26

7


REVIEW

BIDANG SOSIAL

28

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIAINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

• Indeks Pembangunan Manusia Kab. Bojonegoro terus mengalami peningkatan dari 65.83 (2008) menjadi 66.38 (2009), tahun 2010 meningkat sebesar 66.92 dan tahun 2011 meningkat 68,09 (angka sementara) yang menunjukan tingkat status pembangunan manusia di Bojonegoro telah berhasil dan berpengaruh terhadap meningkatnya kualitas sumber daya manusia di wilayah Kab. Bojonegoro.

Tahun 2011 IPM Indeks Pendidikan

Indeks Harapan Hidup

Indeks Paritas Daya Beli

Kab.Bojonegoro 68,09 72,4 71,15 60,73Prop. Jatim 71.62 74,94 74,29 65,42

29

NILAI TUKAR PETANINILAI TUKAR PETANINILAI TUKAR PETANINILAI TUKAR PETANI

Nilai Tukar Petani di Kabupaten Bojonegoro terus mengalami peningkatan dan berhasil mencapai angka di atas 100 pada tahun 2009 yaitu sebesar 102

Pada Tahun 2011 Nilai NTP mencapai 103,87,meningkat 1.39% jika dibandingkan dengan tahun 2010

Secara keseluruhan Nilai Tukar Petani terus mengalami peningkatan dan nilainya terus diatas 100 yang artinya indeks yang diterima petani lebih besar dari indeks yang dibayar petani atau dengan kata lain petani di Bojonegoro Kesejahteraannya terus semakin baik.

32

7


REVIEW

BIDANG POLITIK PEMERINTAHAN

33

Kinerja Penyelenggaraan PemerintahanKinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

1.1. Dibidang PERENCANAAN dan PELAKSANAAN PROGRAM & Dibidang PERENCANAAN dan PELAKSANAAN PROGRAM & KEUANGAN DAERAH : KEUANGAN DAERAH :

a.a. Tahun 2010/2011 telah dikembangkan sistim Perencanaan Tahun 2010/2011 telah dikembangkan sistim Perencanaan Pembangunan Pagu Indikatif Kecamatan; Pembangunan Pagu Indikatif Kecamatan;

b.b. Tahun 2011 telah dipersiapkan Sistim Perencanaan Pembangunan Tahun 2011 telah dipersiapkan Sistim Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) dengan basis Online disemua SKPD dan Kecamatan Daerah (SIPPD) dengan basis Online disemua SKPD dan Kecamatan untuk proses Musrenbang;untuk proses Musrenbang;

c.c. Dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah mulai tahun 2009 telah Dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah mulai tahun 2009 telah kembangkan SIMDA APBD dan Chanelling Audit BPK. Kabupaten kembangkan SIMDA APBD dan Chanelling Audit BPK. Kabupaten Bojonegoro memperoleh predikat WDP (Wajar Dengan Bojonegoro memperoleh predikat WDP (Wajar Dengan Pengecualian) ;Pengecualian) ;

d.d. Ditahun 2011 dibidang Pengadaan Barang dan Jasa telah Ditahun 2011 dibidang Pengadaan Barang dan Jasa telah diberlakukan pelelangan terpadu melalui ULP (Unit Layanan diberlakukan pelelangan terpadu melalui ULP (Unit Layanan Pengadaan).Pengadaan).

2. Dibidang PELAYANAN PUBLIK2. Dibidang PELAYANAN PUBLIK

a.a. Sistim Perijinan satu pintu melalui Badan Perijinan;Sistim Perijinan satu pintu melalui Badan Perijinan;

b.b. Tahun 2011 telah dipersiapkan Sistim Pelayanan berbasis Online Tahun 2011 telah dipersiapkan Sistim Pelayanan berbasis Online di BKD, Badan Perijinan, Aset Daerah dan Updating Data di BKD, Badan Perijinan, Aset Daerah dan Updating Data Kemiskinan;Kemiskinan;

c.c. Peningkatan Kinerja Pemerintahan dibidang Akuntabilitas Peningkatan Kinerja Pemerintahan dibidang Akuntabilitas Publik, Sanitasi berbasis Masyarakat dan Bidang Pelayanan Publik, Sanitasi berbasis Masyarakat dan Bidang Pelayanan Publik (Kab. Bojonegoro mendapat penghargaan Kinerja Publik (Kab. Bojonegoro mendapat penghargaan Kinerja Pemerintahan Terbaik Nomor 2 Nasional );Pemerintahan Terbaik Nomor 2 Nasional );

d.d. Sistim Pelayanan KTP dan KK berbasis on line ke tingkat Sistim Pelayanan KTP dan KK berbasis on line ke tingkat Kecamatan;Kecamatan;

e.e. Pengembangan TIK (Tehnologi Informasi dan Komunikasi) Pengembangan TIK (Tehnologi Informasi dan Komunikasi) dengan Fiber Optik;dengan Fiber Optik;

f.f. Kabupaten Bojonegoro sebagai wilayah Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro sebagai wilayah Pertumbuhan ekonomi berbasis Migas (MP3EB), dengan membentuk Tim dan berbasis Migas (MP3EB), dengan membentuk Tim dan mentapkan Perda Nomor 23 tahun 2011 tentang Kontain Lokalmentapkan Perda Nomor 23 tahun 2011 tentang Kontain Lokal

1. STRUKTUR PENDAPATAN DAERAH1. STRUKTUR PENDAPATAN DAERAH1. STRUKTUR PENDAPATAN DAERAH1. STRUKTUR PENDAPATAN DAERAH

URAIAN 2008 2009 2010 2011

1. PAD 55.761.002.870,35 61.728.560.270,27 81.250.000.000,00 105.568.186.939,53

2. DBH 179.400.064.830,58 190.574.348.852,00 258.708.620.872,01 292.041.220.838,00

3. DAU 586.814.120.000,00 596.440.060.000,00 583.763.532.000,00 665.218.290.000,00

4. DAK 1-.042.000.000,00 42.913.000.000,00 57.373.200.000,00 67.916.900.000,00

5. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 50.330.470.748,00 55.353.228.703,00 186.767.114.687,70 244.536.575.246,00

JUMLAH 882.347.658.448,93 947.009.197.825,85 1.167.862.467.559,71 1.375.281.173.023,53

2. STRUKTUR PEMANFAATAN APBD BERDASARKAN PRIORITAS 2. STRUKTUR PEMANFAATAN APBD BERDASARKAN PRIORITAS PEMBANGUNANPEMBANGUNAN

2. STRUKTUR PEMANFAATAN APBD BERDASARKAN PRIORITAS 2. STRUKTUR PEMANFAATAN APBD BERDASARKAN PRIORITAS PEMBANGUNANPEMBANGUNAN

URAIAN 2008 2009 2010 2011

1. INFRASTRUKTUR JALAN 107.181.375.303,00 163.861.706.964,00 114.958.814.683,00 110.531.104.930,00

2. PERTANIAN 34.440.640.625,00 30.972.390.970,00 54.111.459.876,29 84.688.320.859,00

3. PENDIDIKAN 420.058.865.828,00 389.353.229.256,00 564.890.360.251,00 732.693.556.615,00

4. KESEHATAN 140.570.782.491,00 126.448.605.556,00 148.119.855.489,00 151.453.694.084,00

JUMLAH TOTAL APBD 1.021.034.224.920,17 1.044.889.988.979,28 1.222.433.592.255,61 1.469.402.435.465,94

702.251.664.247,00 710.635.932.746,00 882.080.490.299,29 1.079.366.676.488,0068,78 68,01 72,16 73,46

KESIMPULAN & REKOMENDASIKESIMPULAN & REKOMENDASI

KesimpulanKesimpulan

1.1.Ekonomi kemasyarakatan terus tumbuh dan berkembang dengan Ekonomi kemasyarakatan terus tumbuh dan berkembang dengan fondamental yang makin kuat ;fondamental yang makin kuat ;

2.2. Sejumlah indikator kesejahteraan rakyat relatif mengalami Sejumlah indikator kesejahteraan rakyat relatif mengalami kemajuan;kemajuan;

3.3.Stabilitas Politik dan keamanan semakin kondusif, dan kehidupan Stabilitas Politik dan keamanan semakin kondusif, dan kehidupan demokrasi semakin berkembang;demokrasi semakin berkembang;

4.4.Transparansi dan akuntabilitas birokrasi, perbaikan iklim investasi Transparansi dan akuntabilitas birokrasi, perbaikan iklim investasi dan pelayanan publik semakin mantabdan pelayanan publik semakin mantab

5.5.Angka kemiskinan dan pengangguran terus dapat kita turunkan, Angka kemiskinan dan pengangguran terus dapat kita turunkan, meskipun dalam keterbatasan anggaran yang ada.;meskipun dalam keterbatasan anggaran yang ada.;

6.6.Upaya pengembangan UMKM, termasuk fasilitasi kredit dengan Upaya pengembangan UMKM, termasuk fasilitasi kredit dengan perbankan berjalan dengan baik; perbankan berjalan dengan baik;

39

RekomendasiRekomendasi

1.1.Mengefektifkan proses penyusunan, penyerapan dan Mengefektifkan proses penyusunan, penyerapan dan pelaksanaan APBD , tepat waktu dan tepat sasaran, pelaksanaan APBD , tepat waktu dan tepat sasaran,

2.2.Menyelesaikan kekurangan infrastruktur jalan poros desa dan Menyelesaikan kekurangan infrastruktur jalan poros desa dan lingkungan ;lingkungan ;

3.3.Perbaikan kualitas irigasi, pupuk dan varitas untuk meningkatkan Perbaikan kualitas irigasi, pupuk dan varitas untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, serta mengembangkan diversifikasi produksi tanaman pangan, serta mengembangkan diversifikasi usaha tani;usaha tani;

4.4.Bidang Pendidikan : penuntasan buta aksara; Wajar Dikdas 9 Bidang Pendidikan : penuntasan buta aksara; Wajar Dikdas 9 Tahun yang terjangkau; penguatan Pendidikan Menengah Tahun yang terjangkau; penguatan Pendidikan Menengah Kejuruan; Pengembangan Desa Mitra dan peningkatan Kejuruan; Pengembangan Desa Mitra dan peningkatan Penanganan PAUD.Penanganan PAUD.

5.5.Bidang Kesehatan : revitalisasi pelayanan kesehatan; jaminan Bidang Kesehatan : revitalisasi pelayanan kesehatan; jaminan kesehatan dan persalinan; menurunkan Angka Kematian Ibu, kesehatan dan persalinan; menurunkan Angka Kematian Ibu, Balita dan Bayi; Persiapan penanganan kesehatan pasca UU 24 / Balita dan Bayi; Persiapan penanganan kesehatan pasca UU 24 / 2011 tentang BPJS (diberlakukan 1 Januari 2014).2011 tentang BPJS (diberlakukan 1 Januari 2014).

40

6.6. Bidang Kependudukan : Penanganan Usia Produktif termasuk Gender; Bidang Kependudukan : Penanganan Usia Produktif termasuk Gender; Pengembangan Database Kependudukan (E-KTP); Penanganan dan Pengembangan Database Kependudukan (E-KTP); Penanganan dan perlindungan TKI.perlindungan TKI.

7.7. Pemantapan penanganan kemiskinan ( RTHM-RTM-RTSM)Pemantapan penanganan kemiskinan ( RTHM-RTM-RTSM)

- Kluster 1 : Beasiswa Miskin; Jamkesda; Raskin dan PKH- Kluster 1 : Beasiswa Miskin; Jamkesda; Raskin dan PKH

- Kluster 2 : PNPM- Kluster 2 : PNPM

- Kluster 3 : Kredit Usaha Rakyat- Kluster 3 : Kredit Usaha Rakyat

- Kluster 4 : Program Air Bersih/kekeringan dan Listrik Desa Terpencil.- Kluster 4 : Program Air Bersih/kekeringan dan Listrik Desa Terpencil.

8.8. Terus melakukan upaya Mitigasi bencana banjir, tanah longsor, puting Terus melakukan upaya Mitigasi bencana banjir, tanah longsor, puting beliung dan kekeringan.beliung dan kekeringan.

9.9. Memantapkan kegiatan MP3EB khususnya yang terkait dengan Memantapkan kegiatan MP3EB khususnya yang terkait dengan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas.Eksplorasi dan Eksploitasi Migas.

41

MIGAS UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYATMIGAS UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT Setelah Pemkab berhasil menetapkan Perda Nomor 23 Tahun 2011 Setelah Pemkab berhasil menetapkan Perda Nomor 23 Tahun 2011

tentang Optimalisasi Konten Lokal, yang initinya adalah untuk tentang Optimalisasi Konten Lokal, yang initinya adalah untuk melindungi hak-hak masyarakat (Pelaksana, Tenaga Kerja , para melindungi hak-hak masyarakat (Pelaksana, Tenaga Kerja , para Penyedia Jasa Lokal, Tanah dan fasilitas Desa) untuk mendapatkan Penyedia Jasa Lokal, Tanah dan fasilitas Desa) untuk mendapatkan pekerjaan dan ganti untung dari adanya eksplorasi & eksploitasi pekerjaan dan ganti untung dari adanya eksplorasi & eksploitasi Migas di Bojonegoro , maka Bupati akan terus mengawal dan Migas di Bojonegoro , maka Bupati akan terus mengawal dan berjuang mati-matian untuk melindungi masyarakat Bojonegoro berjuang mati-matian untuk melindungi masyarakat Bojonegoro dalam memperoleh hak-haknya yang proporsional. dalam memperoleh hak-haknya yang proporsional.

Perda tentang Optimalisasi Konten Lokal tersebut adalah satu-satunya Perda tentang Optimalisasi Konten Lokal tersebut adalah satu-satunya Perda yang ada di Indonesia yang bisa melindungi kepentingan Perda yang ada di Indonesia yang bisa melindungi kepentingan masyarakatnya (INGAT kasus Mesuji di Sumatera & kasus Shape di masyarakatnya (INGAT kasus Mesuji di Sumatera & kasus Shape di NTB), oleh karenanya POD (Planning of Development) Migas di NTB), oleh karenanya POD (Planning of Development) Migas di Bojonegoro harus menyesuaikan Perda, bukan sebaliknya. Bojonegoro harus menyesuaikan Perda, bukan sebaliknya.

42

kerja pemerintah kabupaten bojonegoro tahun 2011ppid.bojonegorokab.go.id/data/laporan kinerja...

Documents