kerangka teori tinjauan tentang hasil belajar ipseprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 -...

26
11 BAB II KERANGKA TEORI A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik secara langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar maupun secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan media pembelajaran (Rusman, 2011: 134). Definisi lain mengatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu langkah-langkah tertentu yang ditempuh guru untuk membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses sehingga siswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru (Zainon, 2011). Dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas utama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang dipengaruhi oleh aktivitas guru dalam cara mengajar yang efektif (Indah, 2011). Selanjutnya, Usman, 2000 (Indah, 2011) mengatakan pembelajaran sebagai suatu proses hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam rangka menunjang proses pembelajaran, maka dibutuhkan komponen pembelajaran. Komponen pembelajaran diantaranya meliputi tujuan, bahan atau materi, model atau metode, alat atau media dan penilaian atau evaluasi (Fendra, 2011). Menurut Sudjana, 1989 (Muhfida, 2011) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode dan

Upload: dangkhuong

Post on 02-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

11

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara

guru dengan siswa, baik secara langsung dalam proses kegiatan belajar

mengajar maupun secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan media

pembelajaran (Rusman, 2011: 134). Definisi lain mengatakan bahwa

pembelajaran merupakan suatu langkah-langkah tertentu yang ditempuh guru

untuk membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan

proses sehingga siswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru

(Zainon, 2011). Dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

merupakan aktivitas utama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang

dipengaruhi oleh aktivitas guru dalam cara mengajar yang efektif (Indah,

2011). Selanjutnya, Usman, 2000 (Indah, 2011) mengatakan pembelajaran

sebagai suatu proses hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam rangka menunjang proses pembelajaran, maka dibutuhkan

komponen pembelajaran. Komponen pembelajaran diantaranya meliputi

tujuan, bahan atau materi, model atau metode, alat atau media dan penilaian

atau evaluasi (Fendra, 2011). Menurut Sudjana, 1989 (Muhfida, 2011) yang

termasuk dalam komponen pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode dan

Page 2: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

12

alat serta penilaian. Sejalan dengan pendapat tersebut, definisi lain juga

menyebutkan komponen-komponen pembelajaran yang terdiri atas tujuan,

bahan, media, strategi, dan evaluasi pembelajaran (Rudi Susilana, 2011).

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan hubungan timbal balik yang efektif antara guru dan siswa dengan

serangkaian langkah-langkah tertentu yang telah ditentukan guru. Langkah-

langkah pembelajaran yang telah ditentukan oleh guru sebelumnya tersebut

adalah dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai yang disesuaikan

dengan bahan atau materi, media pembelajaran yang mendukung, strategi

pembelajaran baik berupa model atau metode serta evaluasi sebagai bentuk

penilaian hasil dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dengan demikian, agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan

baik, pembelajaran harus disesuaikan terlebih dahulu dengan komponen-

komponen pembelajaran yang ada. Penyesuaian tersebut diharapkan mampu

membangun berbagai keterampilan dan pengalaman siswa dalam situasi

hubungan timbal balik yang efektif guna mencapai hasil belajar yang optimal

dan pencapaian tujuan pembelajaran lain yang ingin dicapai.

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Dewasa ini, dunia semakin maju dan berkembang khususnya dalam

dunia pendidikan. Suatu sistem pendidikan tentunya tidak akan terlepas dari

suatu pembelajaran yang terangkum dalam proses belajar. Dengan

komponen-komponen pembelajaran yang telah disebutkan di atas, dalam

rangka memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran, maka salah satu

Page 3: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

13

proses pelaksanaan pembelajaran harus didukung oleh model pembelajaran

yang tepat dan sesuai.

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS, tidak sedikit guru yang masih

menggunkan model pembelajaran konvensional. Penggunaan model

pembelajaran ini sebenarnya mengurangi kemampuan siswa untuk menggali

pengetahuan, pemahaman, dan aktivitasnya sehingga siswa akan terkesan

pasif karena ada kecenderungan verbalis dari pihak guru (Rudy Gunawan,

2011: 118). Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa model pembelajaran ini

memiliki ciri-ciri kecenderungan penyampaian informasi yang hanya bersifat

fakta dan kurang memberikan permasalahan dalam proses pembelajaran.

Penyampaian informasi yang hanya bersifat fakta akan cenderung

mengakibatkan hubungan satu arah antara siswa dengan guru sehingga siswa

kurang diberikan kesempatan untuk berpikir kritis dan kreatif. Selain ciri-ciri

tersebut, materi pembelajaran yang disampaiakan guru lebih cenderung

bersifat kognitif karena berupa pengetahuan semata tanpa memperhatikan

aspek pembelajaran yang lain, seperti aspek afektif dan psikomotorik

sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna (Rudy Gunawan, 2011:

119).

Berdasarkan penjelasan di atas, proses pelaksanaan pembelajaran IPS

yang diterapkan di SD Muhammadiyah Mutihan masih bersifat konvensional.

Pernyataan tersebut dibuktikan juga dari hasil tanya jawab dengan Bapak

Fajar Ariyanto selaku guru bidang studi mata pelajaran IPS di SD tersebut.

Berdasarkan hasil tanya jawab, langkah-langkah pembelajaran dalam model

Page 4: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

14

pembelajaran ini ditempuh dari kegiatan pendahuluan yang diawali doa,

apersepsi, presensi, menyampaikan tujuan yang ingin dicapai; kegiatan inti

dengan membahas materi secara bersama-sama yang diselingi tanya jawab

dalam kelas umum, mengerjakan soal evaluasi; dan kegiatan penutup yang

ditempuh dengan kegiatan refleksi dan pemberian tindak lanjut.

3. Hasil Belajar IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan bidang ilmu yang terintegrasi dari

mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu

sosial lainnya (Sapriya, 2009: 7). Sebagai suatu mata pelajaran yang

terintergarasi dengan mata pelajaran lain, Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki

objek kajian material yang sama, yaitu manusia (Hidayati, 2004: 4).

Menurut Hidayati (2004: 9), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada

awalnya berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat dengan nama

Social Studies. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang di

dalamnya mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi

yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Arnie Fajar, 2004:

110). Lebih spesifik lagi dijelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial di

Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai

integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan

isu dan masalah sosial lainnya (Sapriya, 2009: 7).

Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia tidaklah sama persis

dengan konsep Social Studies di Amerika Serikat. Perbedaan konsep tersebut

Page 5: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

15

dikarenakan kondisi yang berbeda sehingga perlu disesuaikan dengan

kebutuhan dan kemampuan masyarakat Indonesia itu sendiri.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang merupakan perpaduan

dengan ilmu-ilmu lain seperti Geografi, Ekonomi, Sejarah, Antropologi,

Politik dan ilmu sosial lainnya dalam mengkaji peristiwa, fakta, konsep,

generalisasi yang berkaitan dengan isu atau masalah-masalah sosial yang

hadir di dalam masyarakat. Dengan demikian pelajaran IPS di Sekolah Dasar

dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan karakteristik siswa

dengan taraf kemampuan berpikir holistik.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok

pada jenjang pendidikan dasar. Keberadaan siswa dengan status dan kondisi

sosial yang berbeda-beda tentunya akan menghadapi masalah yang berbeda

pula dalam perjalanan hidupannya. Oleh karena itu, pembelajaran IPS

sangatlah penting karena materi-materi yang didapatkan siswa di sekolah

dapat dikembangkan dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bemakna

ketika siswa berada di lingkungan masyarakat, baik di masa sekarang ataupun

di masa yang akan datang.

Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu

memahami dan memecahkan masalah sosial secara mendalam dan utuh dalam

kehidupan sosial masyarakat. Dengan demikian, pembelajaran IPS di sekolah

dimaksudkan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

contoh sikap sebagai bekal untuk menghadapi hidup dengan segala

Page 6: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

16

tantangannya. Selain itu, diharapkan melalui pembelajaran IPS kelak siswa

mampu mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam

memecahkan masalah-masalah yang terjadi di masayarakat.

Menurut Hidayati (2004: 16-17) alasan pentingnya mempelajari IPS

pada pendidikan dasar adalah agar siswa mampu memadukan bahan,

informasi dan kemampuan yang dimiliki untuk menjadi lebih bermakna.

Selain alasan tersebut, siswa diharapkan lebih peka dan tanggap dalam

berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab. Alasan

penting lainnya adalah agar siswa dapat meningkatkan rasa toleransi dan

persaudaraan sesama manusia.

Dari pengertian yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan bahwa

pemberian mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar sangatlah penting karena

materi-materi yang terdapat dalam mata pelajaran IPS tersebut dapat

mengembangakan pengetahuan yang berkaitan dengan materi IPS itu sendiri.

Selain itu, mata pelajaran IPS diharapkan mampu mengembangkan

keterampilan dan sikap dalam menghadapi masyarakat sosial yang beraneka

ragam serta dapat mengembangakan cara berpikir logis dan kritis terhadap

masalah-masalah yang sering dijumpai di masyarakat tersebut.

Beberapa alasan pemberian mata pelajaran IPS telah disampaikan di

atas. Selain alasan pemberian mata pelajaran IPS, fungsi dan tujuan

pembelajaran ini juga perlu diketahui. Fungsi mata pelajaran IPS di SD

adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan

sosial siswa terhadap kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia

Page 7: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

17

(Arnie Fajar, 2004: 110). Setelah mengetahui fungsi mata pelajaran Ilmu

Pengerahuan Sosial, selanjutnya adalah tentang tujuan mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.

Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar adalah mengajarkan

konsep-konsep dasar Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah, dan

Kewarganegaraan; mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif,

inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial. Selain keterangan

tersebut, Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk membangun komitmen

dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusian; dan meningkatkan

kemampuan kerjasama dan kompetisi dalam masyarakat baik secara nasional

ataupun secara global.

Hampir sama dengan pendapat di atas, tujuan lain diberikannya mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah memberikan kesempatan siswa

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai serta dapat

berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis (Sapriya, 2009: 8).

Sedangkan Chark dalam bukunya Social Studies in Secundary School, A

Hand Book (1973) menyatakan bahwa studi sosial menitikberatkan pada

perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya,

manusia dengan segala kegiatannya dan interaksi antara mereka (Hidayati,

2004: 22).

Thamrin Talut (Hidayati, 2004: 22) menegaskan pula tujuan

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai harapan bagi siswa untuk

menjadi anggota masyarakat yang produktif, berpartisiasi dalam masyarakat

Page 8: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

18

yang merdeka, mempunyai rasa tanggung jawab, tolong menolong dengan

sesama dan mampu mengembangkan nilai-nilai dan ide-ide yang ada di

masyarakatnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial harus mencerminkan sifat interdisipliner. Sifat

interdisipliner dapat dilakukan dengan membekali siswa pengetahuan sosial

yang berguna dalam kehidupan masyarakat, membekali kemampuan

mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah

sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarat. Selanjutnya, Ilmu Pengetahuan

Sosial diharapkan mampu membekali siswa kemampuan berkomunikasi antar

sesama, membekali siswa dengan kesadaran, sikap mental positif dan

keterampilan terhadap lingkungan hidup serta membekali siswa dengan

kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi (Hidayati, 2004: 25).

Groos (Solihatin dan Raharjo, 2007: 14) menjelaskan tujuan pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara

yang baik dalam lingkungannya di masyarakat. Selanjutnya, Ilmu

Pengetahuan Sosial pada dasarnya untuk membekali dan mendidik siswa

berupa kemampuan dasar untuk mengembangkan minat, bakat, kemampuan

dan lingkungannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (Solihatin

dan Raharjo, 2007: 15).

Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) salah satunya adalah mengenalkan

konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

Page 9: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

19

lingkungannya. Tujuan yang lain adalah untuk mengembangkan kemampuan

dasar berfikir logis dan kritis; rasa ingin tahu; inkuiri; memecahkan masalah;

dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Selain itu, tujuan lain diharapkan

agar siswa memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan; memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan

global.

Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

diberikannya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa terhadap masalah-masalah sosial

yang berkaitan dengan masyarakat setempat. Tujuan tersebut diharapkan agar

siswa mampu memecahkan masalah-masalah sosial lainnya sebagai bentuk

pengembangan atas pengetahuan yang telah dipelajari, sehingga siswa

mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan baik, baik di masa sekarang

ataupun di masa mendatang dengan peran yang semakin komplek.

Selain tujuan, IPS juga memiliki ruang lingkup tersendiri. Secara

harfiah ruang lingkup IPS di SD terbagi menjadi tiga bagian ilmu, yaitu

Geografi, Ekonomi, dan Kependudukan. Sedangkan menurut Arnie Fajar

(2004: 111) ruang lingkup IPS SD antara lain adalah sistem sosial dan

budaya; manusia, tempat, dan lingkungan; perilaku ekonomi dan

kesejahteraan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; sistem berbangsa dan

bernegara.

Page 10: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

20

Setelah mengetahui tentang ruang lingkup mata pelajaran IPS, hal lain

yang perlu diketahui pula adalah standar kompetensi. Standar kompetensi

yang harus dikuasai siswa kelas V pada mata IPS adalah keragaman

kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia;

perjalanan bangsa Indonesia pada masa Hindu-Budha, Islam, sampai masa

kemerdekaan; dan wawasan nusantara, penduduk dan pemerintahan serta

kerja keras para tokoh kemerdekaan (Arnie Fajar, 2004: 112).

Mengetahui banyak tentang IPS, tentunya kita akan semakin tahu apa

yang dimaksud dengan hasil belajar IPS. Hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan

tujuan pendidikan (Purwanto, 2009: 54). Pengertian lain tentang hasil belajar

adalah perubahan perilaku pada diri pembelajar setelah mengalami proses

belajar (Purwanto, 2009: 185). Berdasarkan pemenggalan katanya, “hasil”

adalah sesuatu yang diusahakan, diperoleh, dibuat, dijadikan, dan sebagainya

oleh usaha, pikiran, dan akibat. Sedangkan “belajar” adalah usaha yang

dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan; berubahnya tingkah laku

atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Kamus Besar Bahasa

Indonesia edisi ke-3 tahun 2001).

Pendapat lain juga dijelaskan bahwa belajar merupakan sebuah proses

sehingga hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh

seseorang dari proses belajar (Hamalik, 2007: 106). Menurut Dimyati dan

Mujiono (2009: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. Tindak mengajar adalah serangkaian aktivitas

Page 11: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

21

guru dalam mengajar dengan diakhiri proses evaluasi hasil belajar.

Sedangkan tindak belajar merupakan berakhirnya proses belajar. Dengan

demikian, hasil belajar IPS merupakan hasil optimal siswa baik dalam aspek

kognitif, afektif, ataupun psikomotorik yang diperoleh siswa setelah

memperlajari IPS dengan jalan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan

baik berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan, maupun keterampilan

sehingga siswa tersebut mampu mencapai hasil maksimal belajarnya

sekaligus memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah sosial dan

menerapkannya dalam kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, hasil

belajar IPS yang dimaksud adalah hasil optimal yang diperoleh siswa dalam

aspek kognitif.

B. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Paradigma sistem pembelajaran yang seharusnya diterapkan saat ini

adalah paradigma konstruktivistik (Santyasa, 2007: 2). Menurut paradigma

ini, pembelajaran lebih mementingkan penyelesaian masalah, pengembangan

konsep, konstruksi alogaritma daripada menghafal prosedur dan

penggunaannya hanya untuk mencari jawaban yang benar. Paradigma

pembelajaran ini ditandai adanya aktivitas ekperimentasi, pertanyaan-

pertanyaan, investigasi, hipotesis dan model-model yang dibangkitkan oleh

keinginan siswa sendiri.

Page 12: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

22

Paradigma pembelajaran konstruktivistik sejalan dengan pelaksanaan

pembelajaran kooperatif . Prinsip-prinsip dasar pembelajaran konstruktivistik

ini diantaranya adalah meletakkan permasalahan yang relevan dengan

kebutuhan siswa, menyusun pembelajaran disekitar konsep-konsep utama,

menghargai pandangan dan pendapat siswa, materi pembelajaran disesuaikan

dengan kebutuhan siswa dan menilai hasil pembelajaran dengan kontekstual

(Santyasa, 2007: 2).

Menurut Hamid Hasan, 1996 (Solihatin dan Raharjo, 2007: 4)

Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran

yang mementingkan kerjasama dalam mencapi tujuan bersama. Sehubungan

dengan hal tersebut Slavin, 1984 (Solihatin dan Raharjo, 2007: 4)

mengatakan bahwa cooperative learning merupakan model pembelajaran

kolaboratif dengan jumlah anggota antara 4-6 orang dalam masing-masing

kelompok dengan struktur kelompok yang heterogen. Menurut Solihatin dan

Raharjo (2007: 4) cooperative learning merupakan suatu sikap dan perilaku

bersama dalam kelompok yang dipengaruhi oleh keterlibatan masing-masing

anggota kelompok itu sendiri.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat dikatakan

bahwa pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan suatu

model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerjasama dalam

kelompoknya masing-masing dengan struktur kelompok yang berbeda-beda

antara anggota satu dengan yang lainnya demi mencapai suatu tujuan proses

pembelajaran.

Page 13: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

23

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim, dkk. (2000: 7-8) model pembelajaran kooperatif

atau cooperative learning dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya

tiga tujuan pembelajaran. Ketiga tujuan tersebut adalah.

a. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam

tugas-tugas akademik. Ahli pembelajaran berpendapat bahwa model ini

unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.

b. Pemberian peluang yang sama kepada siswa yang berbeda latar belakang dan

kondisi, untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas

bersama melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif serta belajar

untuk menghargai satu sama lain.

c. Mengajarkan siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.

3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Ibrahim, dkk. (2000: 10) menuliskan langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif secara umum seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

1. Menyampaikan tujuan dan

memotifasi siswa

2. Menyajikan informasi

3. Mengorganisasi siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar

5. Evaluasi

6. Memberikan penghargaan

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Page 14: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

24

Stahl, 1994 dan Slavin, 1983 (Solihatin dan Raharjo 2007: 10-12)

mengatakan langkah-langkah penggunaan model cooperative learning secara

umum adalah sebagai berikut.

a. Guru merancang rencana program pembelajaran dan menetapkan target

pembelajaran yang akan di capai.

b. Guru menyusun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi

kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam kelompok.

c. Guru melakukan observasi sekaligus membimbing dan mengarahkan

terhadap kegiatan siswa baik secara individual ataupun kelompok.

d. Guru menjadi moderator dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusinya. Dalam presentasi terakhir,

guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran.

Dari penjelasan langkah-langkah yang telah disampaikan di atas dapat

dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pelaksanaan proses

pembelajaran yang dilaksanakan dalam suatu kelompok tertentu, kemudian

diakhir prosesnya diakhiri dengan presentasi hasil kerja kelompok yang telah

dipersiapkan sebelumnya. Langkah-langkah pembelajaran ini terkadang

sedikit bervariasi disesuaikan dengan pendekatan yang ingin digunakan

dalam pelaksanaan pembelajarannya.

4. Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif

Proses pelaksanaan pembelajaran selalu terkait dengan model

pembelajaran. Gunter, 1990 (Santyasa, 2007: 7) mendefinisikan an

istructional model is step by step procedure that leads to specific learning

Page 15: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

25

outcomes. Sejalan dengan pendapat tersebut, Joyce dan Weil (Rusman, 2011:

133) juga mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka atau rencana

konseptual dalam melaksanakan pembelajaran. Demikian pula dengan Syaiful

Sagala, 2005 (Indrawati dan Wanwan Setiawan, 2009: 27) mendefinisikan

model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman siswa untuk mencapai

tujuan belajar tertentu.

Model pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran (Hamzah B. Uno, 2010: 2). Sugihartono, dkk. (2007: 81)

mengatakan bahwa model pembelajaran berarti cara yang dilakukan guru

dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.

Model pembelajaran juga didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

mampu mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran tertentu; dan berfungsi sebagai pedoman

dalam perencanaan pembelajaran bagi guru dalam melaksanakan aktivitas

pembelajarannya (Syaiful Sagala, 2010: 176). Pedoman yang dimaksud disini

memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi kegiatan pembelajaran sehingga dalam model pembelajaran

telah terangkum strategi, pendekatan, metode, teknik dan taktik pembelajaran

dalam rangka mencapai tujuan.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran

adalah kerangka konseptual proses pembelajaran yang di dalamnya

Page 16: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

26

terangkum strategi, pendekatan, metode, teknik dan taktik dengan tahapan-

tahapan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

lingkup mata pelajaran tertentu. Beberapa macam model pembelajaran

diataranya adalah sebagai berikut (Slavin, 2005: 11-17).

a. STAD (Student Team-Achievment Devision)

Model pembelajaran ini terbagi atas 4-5 siswa yang berbeda-beda

tingkat kemampuannya, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya.

Pelaksanaan model pembelajaran ini diawali guru dengan menyampaikan

materi pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam tim untuk mengerjakan kuis

sesuai dengan materi masing-masing tim. Pelaksanaan kerja tim harus

dipastikan bahwa semua anggota telah menguasai materi dengan baik.

Pelaksanaan selanjutnya dilanjutkan dengan mengerjakan kuis secara individu

dengan tidak diperbolehkan untuk saling membantu. Perolehan poin individu

nantinya akan dijumlahkan untuk memperoleh skor tim. Selanjutnya,

perolehan skor tim akan dibandingkan dengan tim lain untuk mendapatkan

penghargaan bagi kelompok yang memperoleh poin tertinggi.

b. TGT (Team Games-Tournament)

Pembelajaran model ini memiliki prosedur pelaksanaan yang sama

seperti STAD, tetapi peranan kuis dalam STAD digantikan dengan turnamen

mingguan. Siswa memainkan games akademik dengan anggota tim lain untuk

menyumbangkan poin bagi skor timnya. Games dimainkan siswa dalam

“meja turnamen” dengan kemampuan yang sejajar dari masing-masing tim.

Prosedur ini dilakukan dengan “menggeser kedudukan” sebagai bentuk

Page 17: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

27

permainan yang adil. Tim dengan kinerja tertinggi akan mendapatkan

sertifikat atau penghargaan tim.

c. Jigsaw II

Model pembelajaran ini memiliki karakteristik yang ada dalam model

STAD dan TGT. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini siswa ditugaskan

membaca bab, buku kecil, atau materi lainnya yang bersifat penjelasan

terperinci lainnya. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi

“ahli” dalam aspek tertentu. Setelah membaca materinya masing-masing para

“ahli” dari tim yang berbeda bertemu untuk membicarakan topik yang mereka

bahas. Di akhir pembelajaran ini diadakan kuis atau bentuk penilaian lainnya

untuk semua topik.

d. TAI (Team Accelerated Instruction)

Model pembelajaran ini hampir sama dengan model STAD dan TGT.

Jika dalam STAD dan TGT menggunakan pola pengajaran tunggal untuk satu

kelas, TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran

individual. Selain itu, STAD dan TGT dapat diaplikasikan pada hampir

semua mata pelajaran dan tingkat kelas, sementara TAI dirancang khusus

untuk mengajarkan matematika kepada siswa kelas 3-6. Dalam TAI, siswa

menempati sekuen individual berdasarkan tes penempatan dan kemudian

melanjutkan dengan tingkat kemampuan mereka sendiri. Secara umum,

anggota kelompok bekerja pada unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim

diwajibkan memeriksa hasil kerja dari teman timnya masing-masing dan

membantu dalam kesulitannya. Unit tes yang terakhir akan dilakukan tanpa

Page 18: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

28

bantuan teman. Tim yang berhasil mencapai kriteria skor yang didasarkan

pada angka tes akhir akan mendapat sertifikat.

e. CIRC (Cooperatif Integrated Reading and Composition)

Merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan

menulis pada kelas sekolah dasar tingkat tinggi dan juga sekolah menengah

(Maden, Slavin dan Steven, 1986). Model pembelajaran ini sejenis TAI tetapi

lebih ditekankan pada pengajaran membaca, menulis dan tata bahasa.

Model pembelajaran lain dijelaskan pula sebagai berikut (Slavin, 2005: 24-

26).

a. GI (Group Investigation)

Menurut Ibrahim, dkk. (2000: 23-25) dasar-dasar model Group

Investigation (GI) dirancang oleh Herbert Thelen. Selanjutnya, model

pembelajaran ini diperluas dan diperbaiki oleh Sharan dan kawan-kawan dari

Universitas Tel Aviv. Model GI sering dipandang sebagai model yang paling

kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif.

Dibandingkan dengan model STAD dan Jigsaw, model GI melibatkan siswa

sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk

mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntut keterampilan proses

yang harus dimiliki oleh kelompok (group process skill).

Dalam penerapan model GI umumnya siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 4 hingga 5 siswa dengan karakteristik yang

heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan

berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Siswa memilih

Page 19: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

29

topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap

berbagai topik atau subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan

menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Deskripsi

mengenai langkah-langkah model GI adalah sebagai berikut.

1. Seleksi Topik

Siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu masalah umum yang

biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Siswa diorganisasikan menjadi

kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented group) yang

beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok bersifat heterogen

baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan Kerjasama

Siswa dan guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus tugas,

dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik atau subtopik yang

telah dipilih seperti pada langkah di atas.

3. Implementasi

Siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah

sebelumnya. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan

keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong siswa untuk

menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar

sekolah. Guru terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan

memberikan bantuan jika diperlukan.

Page 20: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

30

4. Analisis dan Sintesis

Siswa menganalisis dari berbagai informasi yang diperoleh pada

langkah sebelumnya dan merencanakan bentuk ringkasan dalam suatu

penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian Hasil Akhir

Semua kelompok menyajikan presentasi yang menarik dari berbagai

topik atau subtopik yang telah dipelajari agar semua siswa terlibat satu sama

lain mengenai pembahasan tersebut.

6. Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai konstribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat

mencakup tiap siswa secara individual, kelompok atau keduanya.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian model Group Investigation

ini ditempuh dengan langkah-langkah seleksi topik, perencanaan kerjasama

dalam kelompok, implementasi, analisis-sintesis, penyajian hasil akhir, dan

evaluasi.

b. Belajar Besama (Learning Together)

Metode belajar bersama merupakan model permbelajaran yang

melibatkan siswa dalam kelompok. Sama dengan sebagian besar jumlah

anggota kelompok, model ini juga terdiri dari 4-5 anggota dengan latar

belakang yang berbeda. Dalam tahap selanjutnya, masing-masing kelompok

akan menerima satu lembar tugas dan menerima pujian dan penghargaan

berdasarkan hasil kerja kelompok.

Page 21: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

31

c. Pengajaran Kompleks (Complex Instruction)

Model pembelajaran ini menekankan pada penggunaan proyek yang

berorientasi penemuan khususnya dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam,

Matematika, dan Ilmu Sosial. Fokus utama dari model ini adalah membangun

respek terhadap semua kemampuan yang dimiliki siswa dengan kelebihan

dalam sesuatu yang akan membantu keberhasilan kelompok. Pembelajaran ini

sering kali dilakukan menggunakan dua bahasa minoritas seperti dalam

bahasa Inggris ataupun Spayol.

d. Metode Struktur Berpasangan (Structure Dyadic Methods)

Model pembelajaran ini dilakukan dengan bergantian untuk menjadi

guru dan murid. Dalam pembelajaran di kelas, model ini dilakukan dengan

memilih teman sekelas sebagai pengajar seperti pada prosedur pelajaran

sederhana, kemudian pengajar menyampaikan masalah kepada yang diajar.

Jika yang diajar dapat menjawab, pengajar akan mendapatkan poin, tetapi jika

yang diajar tidak dapat menjawab, yang diajar harus menuliskan jawaban

yang benar sebanyak tiga kali. Dalam hal ini, setiap sepuluh menit pengajar

dan yang diajarkan akan bergatian peran.

C. Tinjauan tentang Karakteristik Anak Sekolah Dasar Kelas V

1. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Masa anak Sekolah Dasar berkisar antara umur 6 tahun dan berakhir

pada kisaran usia 11 atau 12 tahun. Dalam setiap masanya anak memiliki

karakteristik tersendiri dari masa yang lain. J. Piaget (Dalyono, 2009: 39-40)

Page 22: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

32

membagi tahap karakteristik utama anak Sekolah Dasar adalah sebagai

berikut.

a. Tahap sensori motoris (0,0-2,0)

Tahap ini disebut sensori-motor karena perkembangan terjadi

berdasarkan informasi dari indera. Anak dalam tahap ini tidak mempunyai

konsepsi tentang objek yang tetap. Dalam tahap ini anak hanya dapat

mengetahui hal-hal yang ditangkap dengan inderanya. Sehingga anak akan

mengembangkan pemahamannya berdasarkan sesuatu yang diraih.

b. Tahap pra operasional (2,0-7,0)

Tahap ini ditunjukkan dengan kemampuan kognitif yang masih

terbatas pada hal-hal yang dapat dijumpai atau dilihat dalam lingkungannya

saja. Saat menjelang tahap ke-2 ini anak mulai mengenal simbol.

c. Tahap operasional konkrit (7,0–11,0)

Dalam tahap ini anak mampu mengenal simbol-simbol matematis,

mulai berpikir logis dan stabil tetapi masih belum mampu menghadapi hal-hal

yang bersifat abstrak. Karakteristik lain dalam tahap ini ditunjukkan dengan

kemampuan anak dalam membuat urutan sebagaimana mestinya seperti

menurut abjad, besar kecilnya dan lain sebagainya. Selain itu, anak dapat

membuat klasifikasi sederhana, mulai dari kemampuan mengembangkan

imajinasinya dari masa lalu ke masa depan atau sebaliknya, mampu

menyelesaikan masalah argumentatif dan memecahkan masalah sederhana

dengan ide-ide yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa, namun masih

belum mampu untuk berpikir abstrak.

Page 23: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

33

d. Tahap operasional formal (11,0 tahun ke atas)

Anak telah memiliki pemikiran abstrak pada bentuk-bentuk kompleks.

Seperti dikatakan Flavell (1963) bahwa karakteristik anak pada tahap ini anak

mampu berpikir ilmiah dengan kemampuannya membuat hipotesis, mampu

memberikan statement atau proposisi berdasarkan pada data yang konkrit atau

pada preposisi yang bertentangan dengan fakta pada kondisi tertentu serta

mampu memecahkan masalah dengan memperhatikan faktor-faktor

penyebabnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa Sekolah

Dasar berada pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini anak mampu

mengembangkan pemikiran logis walaupun masih terikat dengan fakta-fakta

perseptual atau fakta-fakta yang terpusat pada objek yang konkrit.

2. Sifat Khas Anak Sekolah Dasar Kelas V

Masa kelas V merupakan masa kelas tinggi. Dari tahapan

kakakteristik utama anak Sekolah Dasar yang dijelaskan di atas, dapat

dikatakan bahwa masa kelas tinggi memiliki kisaran umur 9,0 atau 10,0

sampai 12,0 atau 13,0 tahun. Beberapa karakteristik anak kelas ini menurut

Syaiful Bahri Djamarah (2011: 125) adalah:

a. adanya minat terhadap hal-hal praktis sehari-hari yang konkrit.

b. amat realistik, rasa ingin tahu, dan ingin belajar.

c. menonjolnya faktor-faktor atau bakat-bakat tertentu dengan ditunjukkan

adanya minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus.

Page 24: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

34

d. sampai kisaran umum 11,0 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa

lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya.

e. pada masa ini anak senang membentuk kelompok sebaya untuk bermain

bersama-sama. Anak tidak terlibat dalam peraturan permainan, melainkan

mulai membuat peraturan sendiri. Dengan demikian, pelaksanaan penelitian

ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Mutihan.

D. Kerangka Berpikir

Anggapan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran hafalan

dan membosankan memang tidak asing lagi. Begitu juga apa yang dikatakan

oleh Bapak Fajar Ariyanto selaku guru mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar

Muhammadiyah Mutihan ketika diwawancari oleh peneliti. Dalam hal ini

peneliti memandang bahwa salah satu hal yang menyebabkan minat belajar

siswa terhadap mata pelajaran tersebut menjadi berkurang, sehingga

mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar siswa.

Hasil belajar erat kaitannya dengan model pembelajaran yang

diterapkan. Model pembelajaran yang diterapkan di SD Muhammadiyah

Mutihan adalah adalah model ceramah yang berorientasi pada teacher center

sehingga keaktifan siswa menjadi terbatas. Hal ini menyebabkan minat siswa

menjadi rendah sehingga menimbulkan kebosanan terhadap mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial pada khususnya. Melihat kondisi dan permasalah

tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang variatif seperti

model Group Investigation (Kelompok Investigasi).

Page 25: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

35

Dalam model pembelajaran Group Investigation, siswa dibebaskan

membentuk kelompoknya sendiri dengan memilih topik-topik dari unit yang

dipelajari oleh seluruh kelas. Siswa yang telah memilih topik kemudian

mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah

dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas

secara keseluruhan dalam bentuk presentasi atau sejenisnya. Melalui

pembelajaran ini, siswa akan dilibatkan secara total dalam pembelajaran

sehingga akan memberikan kesempatan siswa untuk aktif dalam kegiatan

belajar mengajar dan meminimalisir kedudukan guru sebagai teacher center

khususnya dalam pembelajaran IPS.

Melalui penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian terhadap

penggunaan model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mampu mendorong

peningkatan hasil belajar maupun prestari siswa (Solihatin dan Raharjo, 2007:

13). Selain mampu meningkatkan hasil belajar ataupun prestasi siswa,

pembelajaran kooperatif terbukti mampu mewujudkan sikap dan perilaku

siswa yang berkembang ke arah demokratis dan lebih mendorong siswa lebih

termotivasi dalam mempelajari Ilmu Penegtahuan Sosial (Solihatin dan

Raharjo, 2007: 13). Dengan demikian, dapat diambil suatu prediksi bahwa

ada pengaruh penggunaan model pembelajaran model Group Investigation

terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V Sekolah Dasar

Muhammadiyah, Mutihan, Wates, Kulon Progo.

Page 26: KERANGKA TEORI Tinjauan tentang Hasil Belajar IPSeprints.uny.ac.id/7861/3/bab 2 - 08108241147.pdf · A. Tinjauan tentang Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Pembelajaran ... mengerjakan

36

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang telah menerapkan model pembelajaran

kooperatif antara lain adalah sebagai berikut.

1. Penelitian yang dilakuakan oleh Webb (1985), menemukan bahwa dalam

penerapan pembelajaran kooperatif mewujudkan sikap dan perilaku siswa

berkembang ke arah demokratis di kelas dan mendorong siswa lebih

termotivasi dalam mempelajarai IPS.

2. Penelitian Snider (1986) terhadap siswa tingkat 9 dalam mempelajari mata

pelajaran Geografi di Amerika menemukan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif sangat mendorong peningkatan prestasi belajar siswa

dengan perbedaan hampir 25% dengan kemajuan yang dicapai siswa dengan

sistem belajar kompetisi.

3. Penelitian Dra. Hj. Etin Solihatin, M.Pd, dkk. (2001) pada mahasiswa

Penyetaraan D-3 Tahap II mata kuliah Pendidikan IPS di Universitas Negeri

Jakarta (UNJ), menemukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif

sangat mendorong peningkatan prestasi mahasiswa 20% dan dapat

meningkatkan kemampuan untuk belajar mandiri.

F. Hipotesis

Dalam rangka memperoleh jawaban sementara atas rumusan masalah

yang ada, maka diajukan hipotesis sebagai berikut. Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif model Group

Investigation terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V

Sekolah Dasar Muhammadiyah Mutihan, Wates, Kulon Progo.