kepmen-kp 2004-45 peredaran pakan

27
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP. 45/MEN/2004 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa pakan ikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha pembudidayaan ikan, sehingga perlu dijamin ketersediaannya sesuai dengan jumlah dan mutu yang dibutuhkan; a. bahwa, pakan ikan yang beredar di lapangan dengan berbagai merek dan mutu yang berbeda, perlu ditertibkan agar tidak menimbulkan kompetisi negatif; b. bahwa untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, perlu ditetapkan ketentuan tentang pengadaan dan peredaran pakan ikan, dengan Keputusan Menteri; Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4433); 0. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 0. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001; 0. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2004;

Upload: andesrayakuburaya

Post on 07-Dec-2015

288 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pakan ikan

TRANSCRIPT

Page 1: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

KEPUTUSAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP. 45/MEN/2004

TENTANG

PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa pakan ikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha pembudidayaan ikan, sehingga perlu dijamin ketersediaannya sesuai dengan jumlah dan mutu yang dibutuhkan;

a. bahwa, pakan ikan yang beredar di lapangan dengan berbagai merek dan mutu yang berbeda, perlu ditertibkan agar tidak menimbulkan kompetisi negatif;

b. bahwa untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, perlu ditetapkan ketentuan tentang pengadaan dan peredaran pakan ikan, dengan Keputusan Menteri;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4433);

0. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

0. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;

0. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2004;

Page 2: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

2

0. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2004;

3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri

Perindustrian Nomor: 1975/2///1491975/2///40

SKMUMKpts

tentang Perizinan dan Pengawasan Atas Pembuatan Peredaran dan Penyimpanan Ransum Makanan Ternak;

0. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

0. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.26/MEN/2002 tentang Penyediaan, Peredaran, Penggunaan dan Pengawasan Obat Ikan;

0. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.05/MEN/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan;

0. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.02/MEN/2004 tentang Izin Usaha Pembudidayaan Ikan;

Memperhatikan: 1. Revisi Standar Nasional Indonesia Nomor SNI.01-4048-1996 tentang Pakan buatan untuk ikan lele;

1. Revisi Standar Nasional Indonesia Nomor SNI.01-4266-1996 tentang Pakan ikan mas;

2. Revisi Standar Nasional Indonesia Nomor SNI.01-4413-1997 tentang Pakan buatan bagi ikan sidat;

3. Revisi Standar Nasional Indonesia Nomor SNI.01-4414- 1997 tentang Pakan buatan bagi kodok lembu (Bulfrog);

4. Revisi Standar Nasional Indonesia Nomor SNI.02-2724-2002 tentang Pakan buatan untuk udang windu;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN.

Page 3: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan:

1. Pengadaan adalah kegiatan penyediaan dan/atau kepemilikan dan/atau penguasaan dan/atau penyimpanan pakan ikan di suatu tempat atau ruangan oleh perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.

2. Peredaran adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan dan/atau distribusi pakan ikan.

3. Pakan ikan adalah pakan alami maupun pakan buatan yang dipergunakan dalam proses pembudidayaan ikan.

4. Ikan adalah semua jenis ikan dan/atau semua biota perairan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan.

5. Pakan alami adalah pakan yang berasal dari organisme hidup yang belum mengalami perubahan komposisi kandungan nutrisinya.

6. Pakan buatan adalah campuran berbagai sumber bahan baku pakan ikan yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang diformulasikan secara khusus berdasarkan komposisi nutrien dan energi yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai pakan ikan.

7. Bahan baku pakan adalah bahan-bahan baik nabati maupun hewani yang layak dipergunakan sebagai bahan baku pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah, vitamin dan mineral, serta bahan penunjang lain yang dipergunakan untuk melengkapi komposisi pakan.

8. Pelengkap pakan (feed-supplement) adalah suatu zat yang secara alami sudah terkandung dalam pakan, tetapi jumlahnya perlu ditingkatkan dengan menambahkannya dalam pakan.

9. Imbuhan pakan (feed-additive) adalah suatu zat yang secara alami tidak terdapat dalam pakan, yang tujuan pemakaiannya terutama sebagai pemacu pertumbuhan ikan.

10. Persyaratan mutu/teknis adalah kesesuaian terhadap persyaratan minimal seperti pada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah ditetapkan atau persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

11. Pembuatan pakan adalah proses formulasi/pencampuran berbagai bahan pakan untuk dijadikan makanan dengan komposisi tertentu.

12. Produsen/perusahaan pakan adalah perorangan atau badan hukum yang berusaha di bidang pembuatan dan/atau peredaran pakan.

Page 4: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

4

13. Sampel atau contoh pakan adalah sejumlah kecil pakan yang diambil sewaktu-waktu dari lokasi produsen/pabrik/perusahaan pakan dan/atau agen/distributor perusahaan pakan dan/atau pembudidaya ikan untuk tujuan pengawasan mutu pakan.

14. Surat izin adalah izin usaha yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau pejabat yang ditunjuk untuk mendirikan, menjalankan, memperluas, memindahkan tempat, peralatan dan/atau hak mengusahakan perusahaan.

15. Sertifikat adalah Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal yang menyatakan bahwa pakan yang bersangkutan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

16. Label atau etiket adalah tulisan atau cetakan yang terdapat pada pembungkus pakan atau yang menyertai pakan tersebut, yang memuat nama/merek, alamat perusahaan, nomor izin usaha, nomor izin produksi, nama dan jenis pakan, berat, kandungan nutrisi pakan, bahan baku pakan, dan imbuhan pakan yang dipergunakan, masa kadaluarsa dan/atau cara penggunaan pakan tersebut.

17. Panitia Penilai Pakan Ikan adalah panitia yang keanggotaannya terdiri dari unsur dari dalam dan dari luar Direktorat Jenderal, yang bertugas merekomendasikan pakan ikan yang boleh atau tidak boleh diadakan atau diedarkan dalam wilayah Republik Indonesia.

18. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang kelautan dan perikanan

19. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.

20. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

21. Dinas propinsi atau Dinas kabupaten/kota adalah Dinas propinsi atau Dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang kelautan dan perikanan.

22. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

23. Lembaga atau instansi yang ditunjuk adalah institusi di luar Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang ditunjuk untuk melaksanakan pengujian.

BAB II

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

Page 5: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

5

Maksud ditetapkannya Keputusan ini adalah untuk melindungi pembudidaya ikan dalam memperoleh dan menggunakan pakan ikan yang bermutu, serta melindungi produsen dan lingkungan.

Pasal 3

Tujuan ditetapkannya Keputusan ini adalah untuk:

a. menertibkan pengadaan dan peredaran pakan ikan, agar pakan ikan yang diedarkan tetap terjamin mutunya;

b. mengawasi pakan ikan yang telah beredar agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau persyaratan mutu;

c. menghindari penyimpangan dalam pengadaan dan peredaran pakan ikan.

Pasal 4

Ruang lingkup pengaturan dalam Keputusan ini meliputi: a. pengadaan dan pendaftaran; b. pengujian; c. penerbitan sertifikat; d. peredaran; e. pencabutan sertifikat; f. pelaporan; g. pemantauan dan pengawasan; dan h. tugas dan kewenangan dinas.

Pasal 5

Pakan ikan dikelompokkan sebagai berikut:

a. Pakan ikan menurut jenis ikan yang mengonsumsi, yaitu: 1. Ikan lele; 2. Ikan mas; 3. Ikan nila; 4. Ikan gurame; 5. Ikan sidat; 6. Ikan patin; 7. Ikan bandeng; 8. Ikan kerapu; 9. Ikan kakap putih; 10. Ikan hias; 11. Kodok lembu; 12. Udang windu; 13. Udang galah;

Page 6: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

614. Udang vannamei; 15. Udang rostris; 16. Ikan jenis lainnya.

b. Pakan ikan menurut ukuran ikan yang mengonsumsi, yaitu : 1. Benih; 2. Ikan ukuran konsumsi; 3. Induk.

c. Pakan ikan menurut sifat fisiknya, yaitu: 1. Terapung (floating); 2. Melayang (flying); 3. Tenggelam (sinking); 4. Tenggelam perlahan (slow sinking).

d. Pakan ikan menurut bentuknya, yaitu:

1. Cair (liquid);

2. Tepung (powder);

3. Lempengan (flake);

4. Remah (crumble);

5. Pelet (pellet).

e. Pakan ikan menurut teknologi pembudidayaan, yaitu:

1. Tradisional plus;

2. Semi intensif;

3. Intensif.

BAB III

PENGADAAN DAN PENDAFTARAN

Pasal 6

Pengadaan pakan ikan di wilayah Republik Indonesia dilakukan oleh:

a. Produsen dalam negeri yang memperoleh izin dari instansi yang berwenang, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Importir pakan ikan yang memperoleh izin dari instansi yang berwenang, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Pemerintah atau pihak lain baik dalam bentuk bantuan atau hibah.

Page 7: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

7

Pasal 7

(1) Pakan ikan yang diedarkan di wilayah Republik Indonesia wajib didaftarkan.

(2) Pendaftaran pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direktur Jenderal dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Keputusan ini, dan hanya dapat dilakukan oleh:

a. Produsen pakan ikan dalam negeri; dan

b. Importir pakan ikan.

Pasal 8

(1) Permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) wajib dilengkapi persyaratan dan penjelasan mengenai hal-hal sebagai berikut: a. Rekomendasi Dinas Propinsi setempat; b. Fotocopy akte pendirian perusahaan bagi produsen pakan ikan yang

berbadan hukum; c. Fotocopy Surat Izin Usaha; d. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Nama dan alamat perusahaan; f. Merek dan jenis pakan ikan yang diproduksi dan/atau diimpor; g. Peruntukan; h. Berat bersih (pakan ikan) dalam kemasan; i. Kandungan gizi dan persentasenya; j. Bahan baku pakan, pelengkap pakan (feed-supplement), dan imbuhan

pakan (feed-additive) yang digunakan.

(2) Bagi pakan ikan impor, selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), juga wajib dilengkapi dengan:

. surat keterangan/publikasi dari pemerintah negara asal yang menyatakan bahwa pakan ikan tersebut sudah dan masih diperdagangkan di negara asal;

. certificate of analysis dari institusi yang berwenang di negara asal;

. surat penunjukan dari perusahaan di luar negeri kepada perusahaan di Indonesia sebagai importir; dan

. surat keterangan dari pemerintah atau lembaga independen di luar negeri yang menyatakan bahwa pakan ikan tersebut mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan atau dapat meningkatkan pertumbuhan ikan secara optimal serta tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Page 8: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

8

Pasal 9

(1) Permohonan pendaftaran yang telah dilengkapi persyaratan dan penjelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dinilai oleh Panitia Penilai Pakan Ikan, paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak permohonan pendaftaran diterima secara lengkap oleh Direktur Jenderal.

(2) Berdasarkan hasil penilaian Panitia Penilai Pakan Ikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Direktur Jenderal selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak permohonan pendaftaran diterima, menetapkan:

a. persetujuan, apabila dokumen persyaratan lengkap dan sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. penangguhan, apabila dokumen persyaratan tidak lengkap dan/atau tidak sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. penolakan, apabila pakan ikan mengandung zat antibiotika dan/atau zat aktif lain yang dilarang, atau tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Panitia Penilai Pakan Ikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibentuk oleh Direktur Jenderal.

Pasal 10

(1) Apabila permohonan pendaftaran disetujui sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a, Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk memberikan surat pengantar kepada UPT sesuai dengan lokasi usaha pemohon, untuk dilakukan pengujian mutu pakan ikan, baik berupa pengujian laboratorium maupun pengujian lapang menurut jenis pakan ikan.

(2) Apabila UPT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum dapat melakukan pengujian laboratorium, Direktur Jenderal dapat menunjuk laboratorium lembaga lain.

Pasal 11

(1) Apabila permohonan pendaftaran ditangguhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b, Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon untuk melengkapi kekurangan persyaratan yang diperlukan.

(2) Paling lambat 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemohon wajib melengkapi kekurangan persyaratan yang diperlukan.

Page 9: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

9

Pasal 12 Apabila permohonan pendaftaran ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c, Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk memberikan surat penolakan kepada pemohon disertai alasan penolakan.

BAB IV

PENGUJIAN

Pasal 13

UPT atau lembaga lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, wajib mempunyai fasilitas dan kemampuan untuk melakukan pengujian laboratorium dan pengujian lapang dengan persyaratan sebagai berikut:

a. memiliki bangunan laboratorium yang memenuhi persyaratan;

b. memiliki peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian pakan ikan;

c. memiliki tenaga ahli perikanan dan analis di bidang pengujian mutu pakan ikan, yang mampu melakukan analisis biologi dan analisis mutu yang berkaitan dengan pakan ikan;

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 14

(1) Pengujian mutu pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan dalam rangka:

. pemberian nomor pendaftaran;

. pengawasan peredaran dan mutu;

. pendaftaran ulang.

(2) Pengujian mutu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan berdasarkan ketentuan pengujian yang sesuai dengan metoda uji yang berlaku dan memenuhi kaidah keilmuan.

(3) Segala biaya yang diperlukan untuk pengujian mutu dalam rangka pemberian nomor pendaftaran dan pendaftaran ulang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan huruf c dibebankan kepada pemohon, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) Apabila terjadi pengulangan pengujian sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), biaya pengujian dibebankan kepada pemohon, kecuali jika pengulangan pengujian tersebut dikarenakan adanya kesalahan penguji.

Page 10: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

10

Pasal 15

UPT atau lembaga lain yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 memberikan Surat Keterangan Hasil Pengujian dengan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Keputusan ini, kepada Direktur Jenderal.

Pasal 16

Panitia Penilai Pakan Ikan melakukan verifikasi terhadap Surat Keterangan Hasil Pengujian paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja, terhitung sejak diterimanya Surat Keterangan Hasil Pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15.

BAB V

PENERBITAN SERTIFIKAT

Pasal 17

(1) Apabila hasil verifikasi dari Panitia Penilai Pakan Ikan menyatakan pakan yang diuji telah memenuhi persyaratan, Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk mengeluarkan Sertifikat kepada pemohon paling lambat 5 (lima) hari kerja, terhitung sejak diterimanya hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3 Keputusan ini.

(2) Sertifikat pakan ikan diberikan untuk setiap jenis pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

(3) Dalam Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dicantumkan nomor pendaftaran untuk setiap jenis pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan disertai dengan keterangan yang memuat: a. Nama pakan ikan; b. Merek pakan ikan; c. Jenis pakan ikan, menurut pengelompokan pakan ikan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 5; d. Nama perusahaan (produsen pakan ikan atau importir pakan ikan); e. Nomor permohonan pendaftaran; f. Alamat perusahaan; g. Nomor ijin usaha; h. Jenis dan berat kemasan (kg); i. Kandungan nutrisi:

Page 11: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

11

1. Protein (%); 2. Lemak (%); 3. Air (%); 4. Serat Kasar (%); 5. Abu (%); 6. Nitrogen bebas/non protein nitrogen (%) 7. Vitamin (%); 8. Mineral (%); 9. lainnya.

j. Kestabilan dalam air k. Bahan baku yang digunakan; l. Pelengkap pakan (feed-supplement) atau imbuhan pakan (feed-additive)

yang digunakan; m. Jangka waktu kadaluarsa; n. Cara penggunaan pakan; o. Cara penyimpanan pakan.

(4) Tembusan Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada:

a. Gubernur yang bersangkutan;

b. Bupati/Walikota yang bersangkutan;

c. Departemen Perindustrian dan Perdagangan;

d. Kepala UPT/Lembaga Pengujian yang bersangkutan;

e. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi yang bersangkutan;

f. Kepala Dinas Propinsi dan Dinas Kabupaten/Kota di tempat tinggal/lokasi pemilik sertifikat.

Pasal 18 Apabila hasil verifikasi dari Panitia Penilai Pakan Ikan menyatakan pakan yang diuji tidak memenuhi persyaratan, Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk mengeluarkan surat penolakan kepada pemohon paling lambat 5 (lima) hari kerja, terhitung sejak diterimanya hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.

Pasal 19

(1) Produsen atau importir pakan ikan yang memperoleh sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), bertanggung jawab atas mutu pakan ikan yang diedarkan, dan wajib mencantumkan nomor pendaftaran pada label atau wadah atau bungkus yang mudah dilihat dan dibaca serta tidak mudah terhapus.

Page 12: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

12

(2) Nomor pendaftaran hanya berlaku untuk produsen atau importir dan pakan ikan yang didaftarkan.

Pasal 20

(3) Sertifikat pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal dikeluarkan dan sepanjang masih memenuhi persyaratan mutu/teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) berdasarkan Surat Keterangan Hasil Pengujian.

(4) Terhadap pakan ikan yang telah bersertifikat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan pemeriksaan setiap tahun, atau sewaktu-waktu apabila ada pengaduan atau ditemukan penyimpangan mutu.

(5) Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu 5 (lima) tahun berikutnya sepanjang masih memenuhi persyaratan mutu/teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) berdasarkan Surat Keterangan Hasil Pengujian.

(6) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.

BAB VI

PEREDARAN PAKAN IKAN

Pasal 21

(1) Pakan ikan yang beredar di wilayah Republik Indonesia wajib memenuhi persyaratan mutu/teknis dan administratif.

(2) Persyaratan mutu/teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. komposisi kandungan nutrisi dalam pakan menurut analisa proksimat yang dilakukan sesuai dengan syarat-syarat yang dicantumkan untuk tiap jenis pakan, sesuai ketentuan Standar Nasional Indonesia yang berlaku dan persyaratan teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal;

b. bahan-bahan baku yang dipergunakan dalam pakan wajib menjamin campuran yang berimbang antara bahan baku yang mengandung sumber kalori dan yang mengandung sumber protein;

c. pemilihan bahan-bahan baku yang dipergunakan serta penambahan feed-supplement dan feed-additive telah memenuhi kelengkapan pakan, sesuai dengan jenis dan umur ikan;

Page 13: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

13

t

d. terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan atau keindahan penampilan (eksotika) ikan secara optimal;

e. tidak mengandung zat-zat yang sifatnya beracun dan berbahaya bagi ikan dan/atau manusia atau yang mengakibatkan penurunan produksi ikan atau menyebabkan pencemaran lingkungan dan/atau kerusakan lingkungan;

f. masih layak untuk digunakan; g. tidak busuk; dan/atau h. tidak palsu.

(3) Pakan ikan yang layak digunakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf f yaitu: a. diproses melalui uji mutu; b. lulus pengujian mutu; c. tidak mengalami perubahan fisik (tekstur, warna, dan bau); d. tidak kadaluarsa; e. kemasan, wadah, atau pembungkusnya tidak rusak.

(4) Pakan ikan yang dinyatakan tidak busuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf g, yaitu apabila:

a. tidak berubah warna;

b. tidak berubah aroma;

c. tidak berkutu;

d. tidak berbelatung;

e. tidak melewati batas waktu penyimpanan sejak saat pencampurannya yaitu:

1) tiga bulan, apabila mempergunakan bahan pengawet (antioksidan );

2) sepuluh hari, apabila tidak menggunakan bahan pengawet (antioksidant).

(5) Pakan ikan yang tidak palsu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf h yaitu: a. pakan ikan yang tidak terdapat pengurangan sebagian atau seluruhnya dari

bahan-bahan baku yang ditetapkan dalam SNI; b. pakan ikan yang komposisi zat-zat makanannya sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan dalam SNI; c. pakan ikan mempergunakan etiket atau label yang disahkan, etiket atau

label bukan milik perusahaan lain atau etiket atau label yang sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.

(6) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), terdiri dari: a. mempunyai Sertifikat; b. mempunyai label atau etiket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22; c. secara fisik sesuai dengan label.

Page 14: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

14

Pasal 22

(1) Pakan ikan yang diedarkan di wilayah Republik Indonesia wajib dikemas dalam wadah atau bungkus yang kedap air, dan wajib menggunakan label atau etiket atau keterangan mengenai pakan yang bersangkutan dalam bahasa Indonesia.

(2) Label atau etiket atau keterangan mengenai pakan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sekurang-kurangnya wajib memuat: a. Nama perusahaan; b. Alamat perusahaan; c. Nomor ijin usaha; d. Merek atau nama pakan ikan; e. Jenis pakan ikan menurut pengelompokan pakan ikan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 5; f. Berat bersih; g. Jenis bahan baku yang digunakan; h. Jenis bahan yang ditambahkan; i. Persentase kandungan gizi (protein, air, lemak, serat kasar, dan abu); j. Cara penyimpanan; k. Cara penggunaan; l. Tanggal produksi; m. Kode produksi; n. Tanggal kadaluarsa; o. Nomor pendaftaran; sebagaimana tercantum pada Lampiran 4 Keputusan ini.

BAB VII

PENCABUTAN SERTIFIKAT

Pasal 23

(1) Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dapat dicabut apabila:

a. atas permintaan pemegang Sertifikat;

b. pakan ikan yang beredar tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2), (3), (4), dan ayat (5).

(2) Pencabutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b dilaksanakan setelah pemegang Sertifikat terlebih dahulu diberikan surat peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut, dengan tenggang waktu masing-masing 2 (dua) bulan.

Page 15: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

15

BAB VIII

PELAPORAN

Pasal 24

(1) Produsen atau importir pakan ikan wajib membuat laporan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan (triwulan), mengenai:

a. jumlah dan jenis pakan yang telah diproduksi atau diimpor;

b. jumlah dan jenis pakan yang dipasarkan, serta daerah pemasaran termasuk ekspor;

c. jenis dan asal bahan baku;

d. hasil pemeriksaan mutu pakan yang dilakukan perusahaan pakan yang bersangkutan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk, dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.

BAB IX

PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN

Pasal 25

(1) Pemantauan dan pengawasan terhadap pengadaan dan peredaran pakan ikan bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan mutu pakan ikan yang beredar sampai ke tangan pembudidaya ikan.

(2) Pemantauan dan pengawasan terhadap pengadaan dan peredaran pakan ikan dilakukan oleh:

. Pejabat struktural Direktorat Jenderal beserta UPT;

. Pejabat fungsional Pengawas Perikanan bidang Pembudidayaan Ikan, Pengawas Benih Ikan dan Pengendali Hama dan Penyakit Ikan yang telah diangkat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Pemantauan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan berdasarkan surat penugasan dari Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk, Kepala UPT, atau Kepala Dinas, sesuai dengan kewenangan masing-masing.

(4) Direktur Jenderal mengeluarkan petunjuk pelaksanaan pemantauan dan pengawasan terhadap pengadaan dan peredaran pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (2), dan ayat (3).

Page 16: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

16

Pasal 26

(0) Pejabat struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) mempunyai tugas:

a. melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap dipenuhinya ketentuan-ketentuan dalam Keputusan ini;

b. melakukan pengawasan dan pemeriksaan pakan ikan, sarana, dan tempat pembuatan pakan ikan;

a. melaporkan dan membuat saran atau rekomendasi kepada Direktur Jenderal melalui atasannya, untuk mengeluarkan Surat Peringatan kepada produsen dan importir pakan ikan serta pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, berkaitan dengan beredarnya pakan ikan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2), (3), (4), dan ayat (5).

(0) Pejabat struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) mempunyai wewenang:

a. memasuki lokasi produsen (pabrik pakan), importir, tempat penyimpanan bahan baku pakan ikan, proses produksi, dan tempat penyimpanan produk;

b. memeriksa surat izin usaha dan/atau surat izin perdagangan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;

c. memeriksa etiket/label yang disertakan pada setiap jenis pakan yang diproduksi untuk setiap jenis pakan ikan;

d. memasuki tempat penyimpanan pakan ikan yang digunakan oleh pembudidaya ikan;

e. mengambil contoh atau sampel pakan ikan dari produsen/importir, distributor, dan pembudidaya ikan.

(0) Pejabat struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2), wajib membuat laporan pemantauan dan pengawasan kepada atasannya paling lambat 1 (satu) bulan setelah melakukan pemantauan dan pengawasan.

(0) Pejabat struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) yang satuan administrasi pangkalnya berada pada Dinas Kabupaten/Kota menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Bupati/Walikota.

(0) Pejabat struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) yang satuan administrasi pangkalnya berada pada Dinas Propinsi menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas Propinsi setempat dengan tembusan kepada Gubernur.

Page 17: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

17

(0) Pejabat struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) yang satuan administrasi pangkalnya berada pada UPT Direktorat Jenderal menyampaikan laporan kepada Kepala UPT yang bersangkutan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.

(0) Kepala Dinas atau Kepala UPT, berdasarkan hasil pekerjaan pejabat struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dan ayat (6), menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal.

Pasal 27

(0) Berdasarkan laporan dan saran atau rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf c, Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk mengeluarkan surat teguran tertulis kepada produsen atau importir pakan ikan atau pihak lain paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya laporan dan saran atau rekomendasi dimaksud.

(0) Surat teguran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut untuk tenggang waktu masing-masing 2 (dua) bulan dengan tembusan kepada Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kepala UPT setempat.

(0) Apabila sampai dengan teguran ketiga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pemohon atau importir pakan ikan atau pihak lain tetap tidak mengindahkan teguran dimaksud, Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB X

TUGAS DAN KEWENANGAN DINAS

Pasal 28

(1) Dinas Propinsi dan Dinas Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap kualitas pakan ikan serta peredarannya di wilayahnya masing-masing.

(2) Dinas Propinsi berwenang memberikan rekomendasi terhadap produsen atau importir pakan ikan yang akan mengajukan permohonan pendaftaran pakan ikan.

Page 18: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

18

BAB XI

SANKSI

Pasal 29

Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam Keputusan ini dikenakan sanksi administratif dan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 30

(1) Pakan ikan yang pada saat Keputusan ini ditetapkan telah terdaftar, nomor pendaftarannya tetap berlaku sampai dengan berakhirnya masa berlaku nomor pendaftaran tersebut, dan selanjutnya wajib dilakukan pendaftaran kembali sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan ini.

(2) Pakan ikan yang pada saat Keputusan ini ditetapkan sedang atau akan dilakukan pengujian, tetap dilakukan proses pendaftaran sesuai dengan Keputusan ini.

(3) Pakan ikan yang pada saat Keputusan ini ditetapkan sedang dalam proses pendaftaran tetapi belum dilakukan pengujian, diberlakukan ketentuan dalam Keputusan ini.

BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 31

Direktur Jenderal mengatur lebih lanjut ketentuan tentang sarana dan tempat pembuatan pakan ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf b.

Page 19: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

19

BAB XIV P E N U T U P

Pasal 32

Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.

Pasal 33

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 14 Oktober 2004

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

ROKHMIN DAHURI

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

ttd.

Narmoko Prasmadji

Page 20: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

20Lampiran 1

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 45/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan

FORMULIR PENDAFTARAN PAKAN IKAN

Nomor : Lampiran : Perihal : Pendaftaran Pakan Ikan Kepada Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di J A K A R T A Yang bertanda tangan di bawah ini, kami : Nama Perusahaan : .......................................................................... Alamat : .......................................................................... .......................................................................... sebagai (produsen atau importir pakan*) Bersama ini mengajukan permohonan pendaftaran pakan ikan.

Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan persyaratan sebagai berikut 1. Nama dan alamat perusahaan; 2. Surat Ijin Usaha dan Nomor Pokok Wajib Pajak; 3. Akte pendirian; 4. Merek dan jenis pakan ikan yang diproduksi dan/atau diimpor; 5. Peruntukan; 6. Berat bersih pakan ikan dalam kemasan; 7. Kandungan gizi dan persentasenya; 8. Jenis bahan baku yang digunakan (Form. A); 9. Jenis bahan pelengkap dan imbuhan pakan yang ditambahkan (Form. B); 10.Surat keterangan/publikasi yang menyatakan bahwa pakan ikan tersebut

sudah diperdagangkan di negara asal; 11.Certificate of analysis dari institusi yang berwenang di negara asal; 12.Surat penunjukan dari perusahaan di luar negeri kepada perusahaan di

Indonesia sebagai importir. Untuk selanjutnya kami bersedia memenuhi semua ketentuan yang berlaku dalam proses pendaftaran ini. Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Pemimpinan Perusahaan Materai Cap/ttd (.............................) (.......*) coret yang tidak per

Page 21: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

21 Form. A No. Merek

Pakan Jenis Pakan Jenis bahan baku yang

digunakan Persentase bahan yang digunakan

Page 22: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

22 Form. B

No. Merek pakan

Jenis Pakan Jenis bahan pelengkap dan imbuhan pakan yang

ditambahkan

Persentase bahan yang ditambahkan

Page 23: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

23

Lampiran 2 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 45/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan

Kop Surat BALAI/LAB. PENGUJI :.............................................. ALAMAT :.............................................. TELP/FAX :.........................................

SURAT KETERANGAN HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM No.

Asal sampel : Jenis sampel : Tanggal diterima : Surat Pengantar - Instansi : - No. /tgl surat : Tanggal pengujian : Hasil Pengujian :

Jenis Uji Tanggal Uji Acuan Metoda

Hasil Persyaratan Mutu

Kadar Air Kadar Abu Protein Lemak

Uji Proksimat

Serat Kasar Nitrogen Bebas

Nitrogen Bebas

Urea Urea Arginin Histidin Isoleusin Leusin Lisin Methionin Methioninsistin Phenilalanin Phenilalanintirosin Threonin Triptopan

Asam Amino*)

Valin Kestabilan dalam Air

Kestabilan dalam Air(setelah2 jam)

TPC Kapang

Cemaran Mikroba

Salmonella Antibiotik Chloramphenicol Nitrofuran Oxytetracycline Lain-lain

Keterangan : *) hanya untuk pakan udang Tempat,Tanggal,Bulan dan Tahun Kepala Balai/Lab. Penguji (................................)

Page 24: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

24 Kop Surat BALAI PENGUJI :.............................................. ALAMAT :.............................................. TELP/FAX :..............................................

LAPORAN HASIL PENGUJIAN LAPANGAN No. :

Asal sampel

Jenis sampel

Surat Pengantar

Instansi

No./tgl surat

Tanggal diterima

Tanggal mulai pengujian

Tanggal selesai pengujian

Diskripsi bahan

Hasil Pengujian lapangan : (Terlampir/ dalam bentuk laporan pengujian lengkap). Tempat,Tanggal,Bulan dan Tahun Kepala Balai/Lab. Penguji (................................)

Page 25: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

25Lampiran 3

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 45/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan

Kop Surat DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA ALAMAT :.............................................. TELP/FAX :..............................................

SERTIFIKAT PENDAFTARAN PAKAN IKAN Nomor: Sesuai hasil pengujian laboratorium yang dilakukan oleh Balai/Laboratorium ............... No. .......... tgl........... (laporan hasil pengujian laboratorium terlampir) dan hasil pengujian lapangan yang dilakukan oleh Balai ............... No. .......... tgl........... (laporan hasil pengujian lapangan terlampir), maka dengan ini kepada:

p. Nama perusahaan: sebagai Produsen pakan ikan/ Importir pakan ikan*)

q. Alamat perusahaan: r. Nomor ijin usaha: s. Nomor permohonan pendaftaran:

dengan produk sebagai berikut:

a. Nama pakan ikan: b. Merk pakan ikan: c. Jenis pakan ikan: d. Jenis dan berat kemasan (kg): e. Kandungan nutrisi:

10. Protein (%) : 11. Lemak (%) : 12. Air (%) : 13. Serat Kasar (%) : 14. Abu (%) : 15. Vitamin (%) : 16. Mineral (%) : 17. lainnya :

f. Bahan baku yang digunakan: g. Pelengkap (feed-supplement) atau imbuhan pakan (feed-additive) yang

digunakan: h. Jangka waktu kadaluarsa: i. Cara menggunakan pakan: j. Cara penyimpanan pakan:

dinyatakan dapat diedarkan dan digunakan di Wilayah Republik Indonesia dengan nomor seperti tersebut di atas. Nomor tersebut harus dicantumkan dalam etiket/label.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

(.............................)

Page 26: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

26 Lampiran 4 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 45/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan

LABEL ATAU ETIKET PADA KEMASAN

a. Nama perusahaan : b. Alamat perusahaan :

c. Nomor ijin usaha : d. Merek :

e. Nama pakan ikan :

f. Jenis pakan ikan :

g. Berat bersih :

h. Persentase kandungan gizi:

• protein, min : • air, maks : • lemak, min : • serat kasar, maks : • abu, maks :

i. Cara penyimpanan :

j. Cara penggunaan :

k. Tanggal produksi :

l. Tanggal kadaluarsa :

m. Kode produksi :

n. Nomor pendaftaran :

Page 27: KEPMEN-KP 2004-45 Peredaran Pakan

27Lampiran 5

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 45/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan

LAPORAN PRODUKSI/IMPOR DAN PEMASARAN PAKAN IKAN

Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : Periode/Waktu :

No. Jenis Pakan Yang

Diproduksi/ diimpor

Kode Pakan

Jumlah Total

Produksi/impor (ton)

Daerah

Pemasaran

Jumlah ekspor (ton)

& negara tujuan

(Nama dan cap Perusahaan)