kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan …

87
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 TANJUNG JABUNG BARAT SKRIPSI PIRA MUSDALIPAH NIM: TK.161792 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 22-Mar-2022

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8

TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

PIRA MUSDALIPAH

NIM: TK.161792

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DLAM PENGELOLAAN KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8

TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan

Pira Musdalipah

NIM: TK.161792

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …
Page 4: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …
Page 5: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …
Page 6: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …
Page 7: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …
Page 8: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …
Page 9: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …
Page 10: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

ii

Page 11: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

iii

MOTTO

ه ٱىزيه أوتىا أيهب ٱىزيه ءامىىا ل تتخزوا ٱىزيه ٱتخزوا ديىنم هزوا وىعبب م

ب مه قبينم وٱىنفبس أوىيبء ي ٱىنت

ؤمىي إن مىتم م وٱتقىا ٱلل

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu,

orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di

antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang

kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-

betul orang-orang yang beriman.”(Q.S AL-Ma’iddah 57)

Page 12: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

iv

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 8

Tanjung Jabung Barat itu sendiri adalah dengan membentuk koordinator untuk

setiap kegiatan ekstrakurikuler yang ada.Dalam meningkatkan bakat dan minat

siswa perlu adanya pengelolaan ekstrakurikuler, dalam pengelolaan ini di

perlukan seorang pemimpin yang berkompetensi, yang mampu mengelola

kegiatan ekstrakurikuler dengan baik sehingga dapat menghasilkan peserta didik

yang cerdas dan berkualitas.Peran kepala sekolah sangat besar untuk

meningkatkan pengelolaan ekstrakurikuler, yang merupakan salah satu sumber

dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mendalami permasalahan di atas,

maka tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan

datanya berupa: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun temuan

penelitian adalah sebagai berikut: (1) Adapun pelaksanaan pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler di Sekolah MenengahAtas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

dilakukan dengan melalui dua tahapan yaitu: perancanaan, lalu kemudian masuk

ke tahapan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. (2) Kepemimpinan kepala

sekolah dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Tanjung Jabung Barat telah berjalan dengan baik, dimana kepala sekolah

telah melakukan beberapa hal yaitu: menyusun program dan jadwal kegiatan

ekstrakurikuler, kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap kegiatan

ekstrakurikuler, dan kepala sekolah melakukan inovasi dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler. (3) Faktor pendukung kepala sekolah dalam pengelolaan

kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung

Barat antara lain karena adanya: pengalaman kepemimpinan dari kepala sekolah,

adanya tanggung jawab dan komitmen dari kepala sekolah dan majelis guru di

SMAN 8 Tanjabar guna memajukan kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan

ekstrakurikuler yang sudah terprogram dengan sistematis. Sedangkan yang

menjadi faktor penghambatnya adalah: kurangnya sosialisasi sekolah, kekurangan

dana, kurangnya sarana dan prasarana, dan adanya agenda yang padat dari

seorang kepala sekolah.

Kata kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Ekstrakurikuler.

Page 13: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

v

ABSTRACT

The management of extracurricular activities at SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

itself is to form a coordinator for each existing extracurricular activity. In

increasing the talents and interests of students, extracurricular management is

needed, in this management, a competent leader is needed, who is able to manage

extracurricular activities well so that they can produce smart and quality

students. The role of the principal is very large in improving extracurricular

management, which is one source in improving the quality of education. To

explore the above problems, this paper uses a qualitative approach with data

collection techniques in the form of: observation, interviews, and documentation.

The research findings are as follows: (1) The implementation of the management

of extracurricular activities at the State Senior High School 8 Tanjung Jabung

Barat is carried out through two stages, namely: planning, then entering the stage

of implementing extracurricular activities. (2) The leadership of the principal in

the management of extracurricular activities at State Senior High School 8

Tanjung Jabung Barat has been going well, where the principal has done several

things, namely: compiling a program and schedule for extracurricular activities,

the principal supervising extracurricular activities, and the principal. schools

make innovations in the implementation of extracurricular activities. (3)

Supporting factors for the principal in managing extracurricular activities at the

State Senior High School 8 Tanjung Jabung Barat, among others, are due to: the

leadership experience of the school principal, the responsibility and commitment

of the principal and the teacher council at SMAN 8 Tanjabar to advance

extracurricular activities. , and extracurricular activities that have been

programmed systematically. Meanwhile, the inhibiting factors are: lack of school

socialization, lack of funds, lack of facilities and infrastructure, and the existence

of a busy agenda from a school principal.

Keywords: Leadership, Principal, Extracurricular

PERSEMBAHAN

Page 14: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

vi

Puji syukur Penulis ucapkan tiada henti-hentinya atas khadirat Allah SWT,

dimana berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini, karena dari beliaulah penulis mendapatkan karunia ilmu dan sumber dari

suara-suara hati yang bersifat mulia, sumber ilmu, sumber segala kebenaran yaitu

Allah SWT, dengan mengharap rahmat dan ridho-Nya dengan penuh keyakinan

dan ketetapan hati, kupersembahkan skripsi ini kepada

Ayahandaku Sakkarudin dan Ibundaku Nura Baiti yang telah membimbing,

mendidik dan memberikan dorongan motivasi serta do‟a dan kasih sayang dengan

penuh kesabaran, keikhlasan perjuangan dan dengan tetesan keringat sertajerih

payah demi tercapainya cita-cita untuk buah hatinya ini.

Teruntuk , adikku tersayang Firman Syahban, terimakasih sudah selalu

mendukung dan memberkekuatan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan

keberkahan dan kesuksesan untuk kalian.

Aamiin ya rabbal‟alamiin…

Page 15: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

vii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمه الرحيم

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga

skripsi ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Drs.H. M. Amin Jamaluddin selaku Dosen Pembimbing I dan ibu

Riftiyanti Safitry, S.Ag. M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr.Mahmud MY, S.Ag, M.Pd selaku ketua Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam

5. Bapak Effi Rubianto, S.Pd, M.Si selaku kepala Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Tanjung Jabung Barat yang memberikan kemudahan pada

penulis dalam memperoleh data di lapangan.

6. Siswa/Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat yang

telah membantu penulis dalam memperoleh data lapangan.

Page 16: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

viii

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti

hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2016

Akhitnya kepada Allah SWT penulis berserah diri, dan ucapan terimakasih

pada semua pihak atas segala doa dan dukungannya semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan yang mereka berikan kepada penulis.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Jambi, 28 September 2020

Penulis,

PIRA MUSDALIPAH

TK. 161792

Page 17: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. .................................................................................................... Lata

r Belakang Masalah ................................................................................ 1

B...................................................................................................... Fok

us Penelitian ........................................................................................... 5

C...................................................................................................... Ru

musan Masalah ....................................................................................... 5

D. .................................................................................................... Tuj

uan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. .................................................................................................... Kaji

an Teoritik .............................................................................................. 7

B...................................................................................................... Stud

i Relevan ................................................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

Page 18: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

x

A. .................................................................................................... Pen

dekatan Penelitian .................................................................................. 25

B...................................................................................................... Setti

ng dan Subjek Penelitian ........................................................................ 26

C...................................................................................................... Jeni

s dan Sumber Data ................................................................................. 27

D. .................................................................................................... Tek

nik Pengumpulan Data ........................................................................... 28

E. ..................................................................................................... Tek

nik Analisis Data .................................................................................... 31

F. ..................................................................................................... Tek

nik Pemeriksaan Keabsahan Data .......................................................... 33

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. .................................................................................................... T

emuan Umum ......................................................................................... 35

1. ................................................................................................ S

ejarah Singkat SMAN 8 Tanjung Jabung Barat ............................... 36

2. ................................................................................................ L

etak Geografis SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat ..................... 36

3. ................................................................................................ V

isi dan Misi SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat .......................... 38

4. ................................................................................................ S

truktur Organisasi ............................................................................. 40

5. ................................................................................................ K

eadaan Tenaga Pendidik SMA Negeri 8 Tanjung Jabung

Barat ................................................................................................. 41

6. ................................................................................................ K

eadaan Peserta Didik ........................................................................ 44

7. ................................................................................................ K

eadaan Sarana dan Prasarana ........................................................... 45

Page 19: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

xi

B...................................................................................................... T

emuan Khusus ........................................................................................ 47

C...................................................................................................... A

nalisis Peneliti ........................................................................................ 58

BAB V PENUTUP

A. .................................................................................................... K

esimpulan ............................................................................................... 64

B...................................................................................................... S

aran-saran ............................................................................................... 65

C...................................................................................................... K

ata Penutup ............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 20: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tabel 4.1 Struktur Organisasi SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

Tabel 4.2 Daftar Pendidik dan Kependidikan SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

Tabel 4.3 Keadaan Siswa SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

Page 21: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Data Informan

Lampiran II : Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran III : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran IV : Kartu Bimbingan Skripsi I

Lampiran V : Kartu Bimbingan Skripsi II

Lampiran VI : Dokumentasi Penelitian

Page 22: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

1 2 3

Tidak dilambangkan ا

B ب

T ت

Ts ث

J ج

ḥ h (titik bawah) ح

Kh خ

D د

Dz ذ

R ر

Z ز

S ش

Sy ش

ṣ s (titik bawah) ص

ḍ d (titik bawah) ض

ṭ t (titik bawah) ط

ẓ z (titik bawah) ظ

Koma terbalik di atas „ ع

Gh غ

F ف

Q ق

K ك

L ل

M م

N ن

W و

H ھ

La لا

Apostrop ء

Y ي

1. Vokal Tunggal

Tanda Huruf Latin Keterangan

A -

I -

ۥ U -

2. Vokal Rangkap

Tanda Huruf Latin Keterangan

Page 23: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

xv

- Ay ي .....

- Aw و .....

Contoh: حسيه : Husayn

3. Maddah

Tanda Huruf Latin Keterangan

 a dan garis di atas ا

Î i dan garis di atas لى

Û u dan garis di atas لو

4. Ta‟ Marbutah

لمديوةالمورةا : al-Madînah al-Munawwarah

Fâtimah : فاطمة

Wizârat al-Tarbîyah : وزارةالتربية

5. Shaddah

Rabbana : ربوا

Nazzala : ىسل

6. Kata Sandang

al-Syams : الضمص

لقلم ا : al-Qalam

Page 24: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

disebutkan bahwa:“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengambangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas

hidup manusia, yang pada intinya bertujuan untuk memanusiakan manusia,

mendewasakan manusia, merubah perilaku, serta meningkatkan kualitas menjadi lebih

baik.

Pendidikan sangatlah diutamakan karena kemajuan suatu Negara tentu tidak

terlepas dari adanya manusia yang terdidik dan terampil. Begitu juga Negara Indonesia

yang merupakan Negara yang sedang berkembang dan sedang giat-giatnya dalam

melaksanakan pembangunan, baik itu pembangunan dibidang yang bersifat fisik

maupun yang bersifat nonfisik. Apalagi era tinggal landas seperti sekarang ini,

pembangunan dibidang pendidikan sangatlah diperhatikan.

Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam pembangunan

sebuah bangsa. Bangsa Indonesia tertinggal dengan bangsa lain karena lebih

membanggakan sumber daya alamnya dari pada sumber daya manusianya. Upaya

peningkatan sumber kualitas pendidikan di indonesia menunjukan kesadaran atas

pentingnya kualitas sumber daya manusia itu bagi pembangunan bangsa. Dalam

kaitannya dengan kegiatan unsur pendidikan yang sangat penting menentukan

tercapainya tujuan adalah sumber daya guru.

Pendidikan juga merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkan

berfungsi secara baik dalam kehidupan masyarakat. pengajaran bertgugas mengarahkan

proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.

Usaha peningkatan pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai

agen perubahan adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler , dan pendidikan karakter

murid, perubahan sistem lainnya. Kenyataan menunjukkan bahwa tingkat kemajuan

Page 25: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

17

sekolah sangat ditentukan oleh sejauh mana tingkat kegiatan ekstrakurikuler.

Kepemimpinan merupakan faktor yang paling penting dalam menunjang

tercapainya tujuan organisasi sekolah. Keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola

kegiatan sekolah lainya. Salah satunya mengelola di bidang non akademik

(ekstrakurikuler).

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembinaan kesiswaan yang

dilaksanakan diluar kegiatan intrakurikuler sebagaimana telah di amanatkan dalam

Permendiknas No.39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan pasal 3 ayat

1:”Kegiatan ekstrakurikuler bersifat sebagai kegiatan penunjang program intrakurikuler

di sekolah. Sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ekstrakurikuler sifatnya tidak

mengikat .keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan lebih

bergantung pada bakat, minat, dan kebutuhan siswa. (Permendiknas,2008).

Kegiatan ekstrakurikuler dapat di simpulkan bahwa kegiatan tambahan yang

dilaksanakan di luar jam tambahan dengan tujuan agar kegiatan tambahan tersebut dapat

membantu siswa untuk memahami, menghayati, dan mengerti dengan memperhatikan

tuntunan untuk menghormati orang lain dalam hubungan bermasyarakat. Ada dua fungsi

kegiatan ekstrakurikuler: rekrestiatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik

yang menunjang proses perkembangan. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan

ektrakurikuler untuk mengembangkan persiapan karir peserta didik.(Herry, 2003,

hlm.145). Dalam adanya kegiatan ekstrakurikuler terdapat pengelolaan dan menurut

Drs. Winarto Hamiseno di dalam bukunya Suryosubroto pengelolaan adalah subtantifa

dari mengelola sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang di mulai dari

perencanaan, mengorganisasian, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan

penelitian. Dijelaskan selanjutnya bahwa pengelolaan menghasilkan suatu dan sesuatu

itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya

Kegiatan ekstrakurikuler tidak akan berhasil apabila tidak dikelola dengan baik

oleh sekolah. Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan secara efektif tidak

hanya mendukung keberhasilan program intrakurikuler, namun dapat mendukung

keberhasilan pendidikan secara luas. Untuk meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler

harus memperhatikan dan mempertimbangkan setiap kemampuan sekolah. Perbedaan

kemampuan sekolah menuntut perlakuan yang berbeda terhadap setiap sekolah.

Ditetapkannya SMAN 8 Tanjung Jabung Barat, sebagai lokasi dalam penelitian

ini yang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang mendukung

Page 26: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

18

keberhasilan tujuan Pendidikan Nasional. Sekolah ini berlokasi di Jl. Beringin Kuala

Tungkal, Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat adalah salah satu sekolah yang berusaha untuk

terus maju dan berkembang, sekolah ini merencanakan dan melaksanakan program-

program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah di antaranya sebagai berikut: (Observasi,

16 April 2020)

1. Bidang keagamaan (rohis, pesantren kilat setiap bulan ramadhan).

2. Bidang Pendidikan (pembinaan mata pelajaran olimpiade, debat bahasa inggris

dan bahasa indonesia),

3. Bidang Olahraga (bola voli, tenis meja, badminton, futsal, senam)

4. Bidang Kesenian (seni teater, cipta dan baca puisi, hadrah, angklung, tari, seni

bela diri, drum band).

Berdsarkan grand tour yang peneliti lakukan di lapangan tampak bahwasanya

kegiatan bidang ekstrakurikuler yang diterapkan di sekolah memiliki keunikan

dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain disekitarnya msalya dari segi jenis kegiatan

ekstrakurikulernya sangat beragam, kemudian Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat itu sendiri adalah dengan membentuk koordinator untuk

setiap kegiatan ekstrakurikuler yang ada, pesera ekstrakurikuler bahkan seringkali

memenangkan kompetisi di tingkat provinsi.( Observasi, 20 Juli 2020)

Kegiatan Eksrakurikuler di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat memiliki tujuan

untuk meningkatkan bakat dan minat siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

adanya pengelolaan ekstrakurikuler yang tentunya di koordinir langsung oleh seorang

kepala sekolah yang berkompetensi, yang mampu mengelola kegiatan ekstrakurikuler

dengan baik sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang cerdas dan berkualitas.

Bagaimanakah upaya kepala sekolah demi mewujudkan program Ekstrakurikuler di

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat tentu saja menghadapi kendala-kendala dilapangan

untuk itulah perlu sebuah penelitian mendalam untuk menguraikan keunikan dan

tantangan manejerial dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tersebut dalam bentuk

skripsi yang berjudul: “KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH

MENENGAH ATAS NEGERI 8 TANJUNG JABUNG BARAT.”

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini digunakan agar peneliti tidak menyimpang dari tujuan

semula. Pada pembahasan ini peneliti berfokus pada pengelolaan kegiatan

Page 27: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

19

ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat yang

dilakukan oleh kepada sekolah. Berdasarkan lokasinya, penelitian inipun hanya berfokus

di SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat dikarenakan disekolah tersebut peranan kepala

sekolah sangat intens dalam kelancaran kegiatan ekstra kurikuler.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimanakan upaya yang

telah dilakukan oleh kepada sekolah di SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat dalam

mengatur kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut dengan baik? Untuk menjawab

pertanyaan pokok ini, maka disusunlah beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Tanjung Jabung Barat?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi kepala sekolah dalam

pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas Negeri 8

Tanjung Jabung Barat?

3. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah maka tujuan pokok yang ingin dicari

melalui penelitian ini adalah untuk menguraikan upaya yang telah dilakukan oleh

kepada sekolah di SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat dalam mengatur kegiatan

ekstra kurikuler di sekolah tersebut dengan baik. Untuk mencapai tujuan pokok

tersebut, maka tujuan penelitian ini secara spesifiknya adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

b. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam

mengelola ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung

Jabung Barat

c. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam

pengelolaan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung

Jabung Barat

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini dibagi kepada dua kategori, yaitu kegunaan

teoritis dan kegunaan praktis yang mana dijelaskan sebagai berikut:

Page 28: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

20

a. Kegunaan Teoritis

1) Sebagai bahan kajian untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dalam tema

penelitian yang sebidang;

2) Sebagai bahan diskusi di kalangan mahasiswa MPI UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi;

3) Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya untuk mencari studi

relevan.

b. Kegunaan Praktis

1) Sebagai masukan kepada Kepala Sekolah dan pihak SMAN 8 Tanjung

Jabung Barat

2) Untuk melatih diri di dalam mempraktekkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh melalui teori perkuliahan.

Page 29: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

a. Konsep kepemimpinan kepala sekolah

Kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead dan kegiatannya

disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead tersebut

terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu, bergerak

lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu,

mempelopori, mengarahkan pokiran atau pendapat orang lain, membimbing,

menuntut, dan menggerakan orang lain melalui pengaruhnya (Suprayogo, 1999,

Hal.161).

Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam menentukan berhasil

tidaknya suatu organisasi, karena menyangkut perilaku seorang pemimpin dalam

rangka mempengaruhi para pegawai/karyawannya, sehingga para pegawai mau

bekerja sama dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Kepemimpinan

berfungsi sebagai tindakan yang dilakukan pemimpin dalam upaya menggerakan

bawahan agar berbuat sesuatu guna menyukseskan program-program yang

dirumuskan.

Dalam islam istilah kepemimpinan dikenal dengan istilah khalifah dan ulil

amri. Kata khalifah mengandung makna ganda. Di suatu pihak khalifah di artikan

sebagai kepala Negara dalam pemerintahan, di lain pihak Khalifah diartikan sebagai

wakil tuhan di muka bumi. Yang di maksud wakil tuhan itu bisa dua macam,

pertama yang di wujudkan dalam jabatan.Kedua fungsi manusia itu sendiri d muka

bumi sebagai ciptaan Tuhan.(Modjiono, 2002, hal.10).

Menurut M. surya adalah suatu proses guna mempengaruhi kegiatan

kelompok supaya teratur dalam tugas dan usahanya untuk merumuskan dan

mencapai tujuan ( Rohani dan Ahmadi, 1991, hal. 87). Menurut sujanto (2009:68)

kepemimpinan yaitu perilaku seorang pemimpin untuk mengarahkan,

mempengaruhi, dan menjelaskan kepada bawahan, berinisiasi, memelihara

kekompakan kelompok, sikap konsisten agar setiap anggota dapat memberikan

Page 30: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

22

sumbangan secara efektif kepada organisasi demi tercapainya tujuan.

Kepemimpinan adalah suatu pokok dari keinginan manusia yang besar untuk

menggerakan potensi organisasi, kepemimpinan juga salah satu penjelas yang

paling popular untuk keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.Artinya

organisasi sekolah atau institusi pendidikan jika dinyatakan berhasil dan gagal

factor penentunya utamanya adalah kepemimpinannya.Kepemimpinan yang kuat

dan tangguh serta memiliki komitmen yang kuat didialam menyelenggarakan

program organisasi amat diperlukan dalam suatu organisasi.Weber menjelaskan

kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam mimbimbing suatu kelompok

sedemikian rupa sehinggah tercapainya tujuan kelompok itu yang merupakan tujuan

bersama.

Kepemimpinan merupakan sebuah proses atau sejumlah aksi dimana satu

orang atau lebih menggunakan pengaruh, wewenang atau kekuasaan terhadap orang

lain dalam menggerakan system social guna mencapai tujuan system

social.(Sagala,2009,hal.145).praktik kepemimpinan berkaitan dengan

mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individual maupun

kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui proses kepemimpinan dapat

membantu mengarahkan orang dan ide-ide yang telah difikirkan bersama agar

terwujud dan teraplikasi dengan baik. Nanang Fattah menyebut bahwa

kepemimpinan dalam suatu kegiatan atau tindakan seseorang yang mempunyai

kemampuan memengaruhi perilaku orang lain dalam kerjanya dengan

menggunakan kekuasaan.

Menurut Daft dalam Priyono (2003:50) kepemimpinan di definisikan

sebagai,” kemampuan mempengaruhi orang lain yang mengarahkan pada

pencapaian tujuan.dari definisi kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin

menggunakan pengaruhnya untuk mencapai tujuan organisasi melalui hubungan

yang baik dengan bawahan.(Priyono, 2007, hal.45).

Kepala sekolah atau kepala madrasah suatu personel sekolah/madrasah yang

membimbing dan memimiliki tanggung jawab bersama anggota lain untuk mencapai

tujuan. Kepala sekolah secara resmi diangkat oleh pihak atasan, kepala sekolah ini

disebut pemimpin resmi atau official leader.(Helmawati, 2014, hal.17).

Sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan hendaknya mementingkan

apa yang di butuhkan masyarakat dan yang di butuhkan dalam organisasi tersebut

Page 31: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

23

agar mercapai tujuan yang diinginkan. Seperti mengembangkan kegiatan

ekstrakurikuler agar minat dan bakat siswa di sekolah bisa dikembangkan dengan

baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Alqur‟an surah An-nisa ayat 58 sebagai berikut:

أهيهب وإرا حنمتم بيه ٱىىبس أن تحنمىا ب ت إىى ى وا ٱلم يأمشمم أن تؤد و إن ٱلل ٱلىعذه إن ٱلل ب يعظنم بهۦ إن ٱلل عم

ب بصيشا مبن سميع

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum di antara manusia

supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

yang sebaik-baiknya kepadamu.Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi

maha melihat”.( Q.S. An-Nisa:58)

Ayat di atas menjelaskan tentang bagaimana cara pemimpin bersikap amanah

dalam tugasnya sebagai pemimpin yang menyampaikan amanath untuk membuat

generasi yang berkualitas dan berpotensi baik.Kepala sekolah adalah pejabat

tertinggi di sekolah, merupakan penanggung jawab utama dilembaga pendidikan

secara struktural dan administratif di sekolah. Ia juga berfungsi sebagai menjalankan

kepemimpinannya yang berada didalam otoritas kepala sekolah dalam melaksanakan

tugas-tugasnya.

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan

dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses

untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/sukacita,

ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu karena ancaman,

penghargaan, otoritas, dan bujukan. Di dalam islam kepemimpinan ientik dengan

istilah Khalifah yang berarti wakil.Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah SAW

menyentuh juga maksud yang terkandung didalam perkataan “amir” (yang jamaknya

umara) atau pegusaha. Oleh karena itu kedua istilah ini di dalam bahasa Indonesia

disebut pemimpin formal, namun, jika merujuk dalam firman Allah SWT dalam

surah Al-Baqarah (2) ayat 30 yang berbunyi:

ا أتجعو فيهب مه يفسذ فيه ئنة إوى جبعو فى ٱلسض خييفة قبىى مبء ووحه وسبح وإر قبه سبل ىيمي ب ويسفل ٱىذ

بحمذك ووقذس ىل قبه إوى أعيم مب ل تعيمىن

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa

bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:

Page 32: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

24

"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah :

30).

Kepemimpinan sering diidentikan dengan otoritas, wewenang, pengaruh,

dominasi, dan tentu saja materi.Wajar jika banyak orang yang mengira bahwa

kepemimpinan hanya dikitari dengan halphal menyenangkan. Dan banyak yang

berambisi meraih kepemimpinan, namun hanya sedikit orang yang mampu

menjalankannya secara efektif (Djafar,2003, hal.2).

b. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut Asmendri dalam Kristiawan,Safitri, Lestari(2012:211) ada 4 gaya

kepemipinan yaitu sebagai berikut:

1) Tipe Otoriter

Merupakan pemimpin yang membuat keputusan sendiri karena kekuasaan

terpusat dalam diri satu orang, ia memikul tanggung jawab dan wewenang

penuh. Gaya kepemimpinan ini berdasarkan pada bahwa segala aktifitas dalam

organisasi akan dapat berjalan lancar dan berhasil mencapai tujuan apabila

semuanya diputuskan oleh pemimpin. Biasanya pemimpin ini bertindak sebagai

penguasa tunggal dan tidak melibatkan bawahan dalam pengambilan

keputusan, dan tidak menghargai ide, pendapat dan inspirasi bawahan.

2) Demokratis

Merupakan pemimpin yang berkonsultasi dengan kelompok mengenai

masalah yang menarik perhatian mereka serta mereka dapat menyumbangkan

sesuatu.Tipe ini merupakan kebalikan dari tipe pertama. yaitu pemimpin

berusaha melipatkan kelompok dalam pengambilan keputusan, menghargai

inisiatif, pendapat dan ide dari anggota, lebih mementingkan kepentingan

bersama daripada individual, adanya pendelegasian wewenang dan tanggung

jawab dan biasanya keputusan diambil atau dilakukan dengan musyawarah.

3) Kendali bebas (Laizes faire)

Merupakan pemimpin memberikan kekuasaan pada bawahan.Kelompok

dapat mengembangkan sasarannya sendiri dengan memecahkan masalah

sendiri, pengarahan tidak ada atau hanya sedikit.Pada tipe ini, pemimpin seperti

tidak melakukan fungsi kepemimpinan dan sifat kepemimpinnya tidak tampak.

4) Tipe Pseudo Demokratis

Tipe ini juga disebut tipe demokratis semu.Seorang pemimpin yang

mempunyai tipe ini nampaknya saja yang demokratis, padahal sebenarnya

Page 33: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

25

tindakanya bersifat otoriter atau absolut. Hersey dan Blanchard mengatakan

bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif adalah gaya kepemimpinan

yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan (kematangan atau maturity)

bawahan. (Kristiwan, Safitri, Lestari, 2017, hal.120)

c. Fungsi dari Jabatan Kepala Sekolah

Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar

memutuskan dan berkerja, antara lain:

1) Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama,

dengan penuh rasa kebebasan.

2) Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta

dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam

menetapkan dan menjelaskan tujuan.

3) Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu

membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian

menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif.

4) Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama

dengan kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok

untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin mempunyai tanggung jawab

untuk melatih kelompok menyadari proses da nisi pekerjaan yang

dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif

5) Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan

mempertahankan eksistensi organisasi. (Muhaimin, 2009, hal.126)

Ada beberapa macam Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah dalam penjelasan

Aswarni sujud, moh. Saleh dan tatang M amirin dalam (AA. Ketut Jelantik,2015,

Hal 68) menyebutkan bahwa fungsi kepala sekolah adalah sebagai berikut :

a. Perumusan tujuan kerja dan pembuatan kebijakan Sekolah

b. Pengaturan tata kerja sekolah, yang mengatur pembagian tugas dan

mengatur petugas pelaksana, menyelenggaran kegiatan.

c. Pensupervisi kegiatan sekolah, meliputi: mengatur kegiatan,

mengarahkan pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi pelaksnaan kegiatan,

membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksanaan.

Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin

pendidikanadalah:

Page 34: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

26

a. Perencanaan sekolah dalam arti menetapkan arah sebagai lembaga

pendidikan dengan cara merumuskan visi, misi, tujuan dan strategi

pencapaian.

b. Mengorganisasikan sekolah dalam arti membuat struktur organisasi,

menetapkan staf dan menetapkan tugas dan fungsi masing–masing staf.

c. Menggerakkan staf dalam artian memotivasi staf melalui internal

marketing dan memberi contoh eksternal marketing.

d. Mengawasi dalam arti melakukan supervisi, mengendalikan dan

membimbing semua staf dan warga sekolah.

e. Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan untuk dijadikan dasar

pendidian dan pertumbuhan kualitas, serta melakukan problem solving

baik secara analitis sistematis maupun pmecahan masalah secara kreatif

dan menghindarkan serta menanggulangi konflik.

Pendekatan yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan

fungsi kepemimpinan bervariasi, tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya

diri seorang pemimpin (Saiful Bahri, 2010, Hal, 48). Secara garis besar, pendekatan

kepemimpinan dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, antaralain: (1)

Teori Kepemimpinan yang ditinjau berdasarkan orang (Person-Based Theories),

yaitu kepemimpinan yang didasarkan pada pendekatan orang, (2) Teori Situasional

(Situational Theories),yaitu kepemimpinan yang tergantung pada kesiapan

pengikut. (3) Teori Terpencar (Dispersed Theories), yaitu Teori Kepemimpinan

yang dipertimbangkan untuk melawan teori yang berdasarkan pada orang. (4) Teori

Pertukaran (Exchange Theories), yaitu Teori Kemampuan pemimpin untuk

mengartikulasikan suatu visi yang atraktif bagi masa depan.

Ada beberapa macam kunci kesuksesan kepemimpinan kepala sekolah,

diantaranya ialah(AA. Ketut Jelantik,2015, Hal 68):

a. Visi yang utuh.

b. Tanggung jawab.

c. Keteladanan.

d. Memberdayakan staf.

e. Mendengarkan orang lain.

f. Memberikan layanan prima.

g. Mengembangkan orang.

h. Memberdayakan sekolah.

Page 35: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

27

i. Fokus pada peserta didik.

j. Manajemen yang mengutamakan praktis.

d. Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemipinan yang berkualitas sangat di perlukan oleh suatu lembaga

pendidikan luar biasa.Kualitas pendidikan harus di tempuh melalui pengembangan

berfikir, dengan tetap berasa dalam kendali iman. Peningkatan kemampuan berfikir

itu secara langsung berpengaruh pada kemampuan berfikir itu secara langsung pada

kemampuan menetapkan keputusan, yang akan mewarnai kegiatan setiap orang

yang dipimpin, disamping itu juga harus diiringi dengan peningkatan kemampuan

mengkomunikasikannya, agar mampu mewarnai dan mempengaruhi cara berfikir

dan berperilaku orang-orang yang dipimpin. Peningkatan kemampuan berfikir dan

mengkomunikasikan hasilnya berupa keputusan-keputusan, pada dasarnya berarti

juga mampu memecahkan masalah secara efektif dan bersifat aplikatif (Nawawi,

1993, hal.335).

Kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh kelompok pemimpin dalam suatu

organisasi sangat menentukan berhasil tidaknya organisasi itu mencapai tujuan yang

ditentukan dengan efesien.Syarat ideal seorang pemimpin dalam lembaga

pendidikan ada dua kapasitas pokok sebagai point yang harus dimiliki oleh seorang

pemimpin yaitu managerial skill dan technical skill.

Sukses tidaknya sorang pemimpin dalam melaksanakan tugas

kepemimpinannya, tidak hanya ditentukan oleh tingkat keterampilan

teknis(technicak skill) yang dimiliki, akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh

keahlian menggerakkan orang lain untuk berkerja dengan baik (managerial skill).

Dalam hal ini perlu dipahami oleh sorang pemimpin adalah seorang yang tidak

melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional.tetapi mengambil

keputusan yang diambil sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan.

Tugas terpenting dari pemimpin ialah memimin orang, memimpin

pelaksanaan pekerjaan dan menggerakan sumber-sumber material untuk

melaksanakan tugas dengan baik.

2. Pengelolaan

a. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “managment” terbawa oleh

derasnya arus penambahan kata punggut ke dalam bahasa Indonesia, istilah Inggris

tersebut lalu di Indonesiakan menjadi “manajemen” atau “manejemen”.

Page 36: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

28

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manusyang berarti

tangan dan agree berarti melakukan. Kata-kata itu digabungkan menjadi kata kerja

manager yang artinya menangani.Managere diterjemahkan kedalam bahasa inggris

dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager

untuk melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke

dalam bahsa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. (Usman, 2008, hal.4)

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula

pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto,1993, hal.31) banyak orang yang

mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, pengadministrasian, dan

memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikansebagai suatu

rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk

melakukan serangkian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

Asal kata pengelolaan adalah kelola ditamah awalan “pe” dan akhiran “an”.

Istilah lain dari pengelolaan adalah manajemen yang berarti ketatalaksanaan atau

tata pimpinan. Secara harfiah, pengelolaan adalah proses yang memberikan

pengawasan pada semua hal yang berkaitan dalam pelaksanaan kebijakan dan

pencapaian tujuan. Nanang Fattah, berpendapat bahwa:

“Proses pengelolaan terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh

seorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning),

pengorganisasian (Organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan

(controlling). Oleh karena itu pengelolaan diartikan sebagai proses

merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan upaya

organisasi dengan segaka aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara

efektif dan efesien.” (Fattah, 2004,hal.1).

Dikatakan manajemen adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan

keputusan,

b. Fungsi-fungsi pengelolaan

Berdasarkan fungsi manajemen (pengelolaan) secara garis besar dapat

disampaikan bahwa tahap-tahap dalam melakukan manajemen meliputi:

perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Penelitian ini,

peneliti cenderung berpedoman pada pendapat Terry dalam The Liang Gie

(2000:21) yang menyatakan fungsi manajemen meliputi;

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan pemilihan dan penghubungan fakta ,menguatkan

Page 37: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

29

asumsi-asumsi tentang masa depan dalam membuat visualisasi dan perumusan

kegiatan yang diusulkan dan memang di perlukan untuk mencapai hal yang

diinginkan. Pengertian perencanaan bermacam-macam sesuai dengan pendapat

para ahli manajemen. Menurut sutarno NS (2004:109) perencanaan diartikan

sebagai perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam

rangka mencapai tujuan tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku

itu, atau pelaksanaan dan bagaimana tata cara mencapainya itu.

Perencanaan merupakan suatu proses mempersiapkan serangkaian

pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan

organisasi, dengan dan tanpa menggunakan sumber-sumber yang ada. Adapun

aspek perencanaan meliputi:

a) Apa yang dilakukan?

b) Siapa yang melakukan?

c) Di mana akan dilakukan?

d) Apa saja yang diperlukan agar tercapainya tujuan yang dapat

dilakukan?

e) Bagaimana melakukannya?

f) Apa saja yang dilakukan agar tercapainya tujuan dapat maximum ?

(Suharsimi arikunto, 1993: 38)

Dengan demikian kunci keberhasilan dalam suatu pengelolaan atau

manajemen tergantung atau terletak pada perencanaannya. Perencanaan

merupakan suatu proses dan kegiatan pemimpin (manager) yang artinya setiap

kali timbul sesuatu yang baru, perencanaan merupakan langkah awal setiap

manajemen. Perencanaan merupakan kegiatan yang akan dilakukan di masa

depan dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Sebuah

perencanaan yang baik adalah yang rasional, dapat dilaksanakan dan menjadi

panduan langkah selanjutnya.oleh karena itu, perencanaan tersebut sudah

mencapai permulaan pekerjaan yang baik dari proses pencapaian tujuan

organisasi.

2. Pengorganisasian (organizing)

Dr.Sp.Siagian MPA mendefinisikan bahwa pengorganisasian adalah

keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-lat, tugas-tugas, tanggung

jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang

Page 38: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

30

dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang

ditetapkan.(Manulang,1990,hal.17)

Dalam suatu organisasi dituntut adanya kerja sama antara dua orang atau lebih

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Organisasi merupakan suatu

prose untukmerancang struktur formal, pengelompokan dan mengatur serta

membagi tugas-tugas atau pekerjan diantara para anggota organisasi agar tujuan

organisasi dapat tercapai.Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipilih

orang yang memiliki kempuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas. Oleh

karena itu perlu memilih orang yang akan dipercaya atau diposisikan dalam

posisi tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan dalam hal

proses penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan anggota-

anggota organisasi.

3. Pengarahan(Actuating)

Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti

keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan

secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang

perusahaan/atau organisasi, termasuk didalam nya memberitahukan orang lain

apa yang harus dilakukan.

Pengarahan berarti para manajer mengarahkan, memimpin, mempengaruhi

bawahan. Manajer tidak melakukan semua kegiatan sendiri tetapi menyelesaikan

tugas-tugas esensial melalui orang-orang lain.

Fungsi pengarahanadalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk

meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja secara maksimal serta menciptakan

lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan pemeriksaan apakah semua yang terjadi sesuai

dengan rencana yang ditetapkan, instruksi yang dikeluarkan sesuai dengan

prinsip yang telah ditetapkan (Sofyan safri,1996,hal.282)

Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang

atau sudah dilaksanakan dengan criteria, norma-norma standard atau rencana-

rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya (Sutarno NS,, 2004,hal.128).

Page 39: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

31

pengawasan atau control yang merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen

dilaksanakan untuk mengetahui:

a. Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan sesuai dengan rencana

sebelumnya.

b. Apakah didalam pelaksanaan terjadi hambatan, keruguan,

penyalahgunaan, kekuasaan dan wewenang, penyimpangan, dan

pemborosan.

c. Untuk mencegah terjadinya kegagalan, kerugian, penyalahgunaan

kekuasaan dan wewenang, pemyimpangan, dan pemborosan

d. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas organisasi

Dengan demikian perencanaan merupakan proses awal atau suatu kegitan

pengelolaan yang keberadaannya sangat diperlukan dalam memberikan arahan

atau patokan .dalam suatu kegiatan, kemudian pengorganisasian,berkaitan

dengan penyatuan sumber daya yang ada untuk bersinergi dalam mempersiapkan

pelaksana kegiata. Tahapan berikutnya pengarahan dan pelaksanaan kegiatan

yang selalu berpedoman pada perencanaan yang telah ditetapkan. Tahapan

terakhir adalah pengawasan yang meliputi kegiatan monitoring dan evluasi

tersebut, dapat dilakukan perbaikan selama kegiatan berlangsung atau untuk

memperbaiki selama kegiatan ber langsung atau untuk memperbaiki program

kegiatan berikutnya sehingga tujuan yang telah rencanakan dapat tercapai dengan

baik.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Pengertian kegiatan ekstrakurikuler

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Ekstrakurikuler menjelaskan bahwa”ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan

yang dilakukan oleh peserta didik yang dilakukan di luar jam belajar kurikulum

standard sebagai perluasan perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan

dibawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian,

bakat, minat, kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang

dikembangkan oleh kurikulum.”

Berdasarkan definisi tersebut maka kegiatan di sekolah maupun diluar

sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan

ekstrakurikuler, Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang

harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi

Page 40: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

32

tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

tersebut, Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat

diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

(Kompri, 2016,hal.226)

Definisi ekstrakurikuler menurut direktorat pendidikan menengah

kejuruan adalah:

“Kegiatan yang dilakukan di luar sekolah, aolgar lebih memperkaya dan

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah di

pelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum”.(Suryosubroto,

2002, hal.271).

Hastuti, dalam Kurniawan (2016:63) Ekstrakurikuler merupakan program

sekolah, berupa kegiatan siswa, optimasi pelajaran terkait, menyalurkan bakat,

dan minat, kemampuan dan keterampilan untuk memantapkan kepribadian siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler tersebut memperoleh manfaat dan nilai-nilai luhur yang

terkandung dalam kegiatan yang diikuti Kegiatan.(Kurniawan, 2016, hal.63).

Ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang

pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa.Misalnya olahraga.Kesenian,

berbagai macam keterampilan dan kepramukaan di selenggarakan di sekolah

diluar jam pembelajaran.Istilah kegiatan ekstrakurikuler berarti pengalaman di

luar lingkungan kurikulum sekolah.Istilah tersebut digunakan untuk

maksudkegiatan kurikulum sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam aspek kognitif maupun efektif, mengembangkan bakat

serta minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya,

mengetahui, mengenal, serta membedakan hubungan antara satu mata pelajaran

dengan yang lainnya. (Mulyono,2008, hal.188).

Pengembangan potensi peserta didik menurut permendikbud Nomor 81A

Tahun 2013, dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan

salah satu kegiatan dalam program kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler tersebut

adalah program kurikuler yang lokasi waktunya idak di tetapkan dalam

kurikulum.Program ekstrakurikuler di pengaruhi oleh misi dan filosofi serta

membutukan lingkungan belajar yang membuat peserta didik berkembang,

belajar dan mengekspresikan dirinya.(Subroto, 2002, hal.271).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

adalah suatu proses pengelolaan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam

Page 41: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

33

pembalajaran guna menumbuh kembangkan minat dan bakat yang dimiliki

peserta didik.

b. Jenis kegiatan ekstrakurikuler kegiatan

Ekstrakurikuler yang dapat dilaksanakan di sekolah beragam jenisnya.

Menurut juknis panduan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler

yang di terbitkan oleh diretorat pembinaan SMA, jenis kegiatan ekstrakurikuler

adalah sebagai berikut:

a. Bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

yaitu: olimpiade siswa nasional (ONS), debat bahasa inggris, cerdas

cermat, karya ilmiah remaja, dan lain sebagainya.

b. Bidang olahraga, yaitu: basket football, karate, taekwondo dan lain

sebagainya.

c. Bidang seni, yaitu: cheeleders, panduan suara, band, tari.

d. Bidang pembinaan Akhlak, social dan masyarakat, yaitu: pengajian,

PMR, pramuka, paskibraka.

e. Bidang kewirausahaan, yaitu: koperasi siswa.(Direktorat pembinaan

SMA, 2010, hal.81)

Sedangkan menurut Oteng Sutisna ada beberapa macam kegiatan

ekstrakurikuler yaitu:

(1) Organisasi murid seluruh sekolah; (2) organisasi kelas dan

organisasi tingkat-tingkat kelas; (3) kesenian:band, karawitan, tari,

paduan suara.Klub-klub hobi: fotografi, jurnalistik, pidato, dan

drama; (4) Klub-klub yang berpusat pada mata pelajaran: Klub IPA,

klub IPS, dan seterusnya; (5) Publikasi sekolah: Koran sekolah, buku

tahunan sekolah dan lain sebagainya; (6) Atletik dan olahraga;

(7organisasi yang disponsori secara kerja sama: pramuka

(Suryosubroto, 2002, Hal. 289).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah beragam, namun secara umum adalah bidang

olahraga, bidang seni, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang

kewirausahaan, serta pembinaan akhlak dan social.Tujuan dan fungsi kegiatan

Ekstrakurikuler menurut suryosubroto: ”Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan

untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati".

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

Page 42: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

34

menurut direktorat pendidikan mengengah kejuruan di dalam bukunya suryo

subroto adalah:

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa

beraspek kognitif, efektif, dan pesemotorik.

b. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya positif.

c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu

pelajaran dengan pelajaran lainya.

Direktorat pendidikan mengengah kejuruan menegaskan bahwa ruang

lingkup kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada kegiatan yang dapat

menunjang serta dapat mendukung program intra kurikuler dan program

kurikuler.(Subroto, 1997, hal.272).

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi

pengembangan, social, rekreatif, dan persiapan karir.Berdasarkan fungsi

tersebut dapat dipahami bahwa fungsi kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya

untuk mengembangkan diri sesuai hobi, bakat, dan minat peserta didik, tetapi

juga berfungsi untuk mengembangkan kurikulum dan membangun hubungan

antara sekolah dan masyarakat.

c. Asas kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya memperhatikan asas-asas

pelaksanaan berikut:

a. Persiapan yang mantap dalam hal program, pelaksanaan dan mungkinn

pembiayaan. Untuk itu perlu kordinasi antara kepala sekolah, wali kelas,

guru maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Materi kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dapat memberikan pengayaan

terhadap peserta didik.

c. Agar memanfaatkan potensi alam lingkungan, kegiatan industry atau dunia

usaha

d. Pelaksanaannya dapat diikuti oleh keseluruhan atau sebagian peserta didik

berdasarkan jenis dan fungsinya. ( Soebahar, hal.12)

B. Studi Relevan

Berikut ini terdapat beberapa literature terdahulu yang memiliki kesamaan dan

perbedaan dengan skripsi yang disusun oleh peneliti. Beberapa karya tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 43: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

35

1. penelitian yang dilakukan oleh Noor Yanti, yang berjudul “Pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler dalam rangka pengembangan nilai-nilai karakter siswa untuk

menjadi warga Negara yang baik di SMA Banjarmasin.Jurnal milik Noor Yanti

berbeda dengan studi ini, karena tujuan dari karya ilmiah ini adalah ingin

mendapatkan data empiris, sementara studi bertujuan untuk mengetahui secara

jelas tentang keberadaan sekolah yaitu tentang pengembangan nilai-nilai karakter

siswa untuk menjadi warga Negara yang baik.

2. penelitian yang dilakukan oleh Fathan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

sistem pengelolaan dan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler olahragadi

SMA/MAN/sederajat di Kab.Sleman, Yogyakarta pada tahun 2012.Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptifkualitatif-kuantitatif.Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik tes.Subjekdalam

penelitian ini adalah seluruh guru pend.jas orkes SMA/MAN/sederajat di kab.

Sleman, Yogyakarta pada tahun2012, yang diambil secara incidental sampling,

yaitu semua guru pend.jas orkes yang hadir dalam kegiatan MGMPSMA/MAN

yang berjumlah 13 orang pend.jas orkes.Instrumen yang digunakan untuk

melakukan pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen angket

terbuka.Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

statistik deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian

menunjukkan bahwadari 13 orang guru di 13 sekolah SMA/MAN/sederajat di

kab.Sleman, Yogyakarta secara rinci ada 12 sekolahtelah melaksanakan

pengelolaan dan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan baik

dan hanya1 sekolah saja yang belum; (Fathan, 2013 : hal. 1).

Page 44: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif.Kualitatif deskriptif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan

situasi social tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh

kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis yang relevan yang

diperoleh oleh situasi alamiah. (Satori,2011, hlm.250).

Pendekatan penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif dengan desain

penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah yang di selidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Pemelitian ini mendiskripsikan data

yang telah di terima, menghimpun data yang telah di peroleh dari hasil penelitian

mengenai kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat dengan fokus permasalahan kepemimpinan kepala

dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler sehingga di peroleh data yang sesuai dengan

fakta dan sesuai dengan yang ada di lapangan. Informasi yang diperoleh di sajikan

dalam bentuk kata-kata tertulis berdasarkan hasil observasi,wawancara dan

dokumentasi.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif (cara pemikiran yang

berlain dari kaidah khususn untuk menentukan kaidah umum), dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (simpulan umum dari suatu

kejadian) (Sugiono, 2016, hlm.1)

Penelitian mengadakan pengamatan atau wawancara secara langsung terhadap

objek atau subjek penelitian oleh karena itu peneliti terjun langsung ke lapangan dan

terlibat langsung. Tujuan menggunakan pendekatan desktiptif kualitatif pada penelitian

adalah untuk mendiskripsikan pengelolaaan, kendala dan peningkatan ekstrakurikuler di

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Page 45: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

37

Setting atau lokasi penelitian yaitu tempat dimana situasi social tersebut akan

diteliti, misalnya disekolah, di perpustakaan, di lembaga pemerintahan, di jalan, di

rumah dan lain-lain (Sugiyono, 2017,hlm.399).Lokasi penelitian ini dilaksanakan di

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat yang beralamat Jalan Beringin, Kel.Petunas Kec.

Tungkal Ilir. Menurut pengamatan penulis sekolah ini merupakan salah satu sekolah

yang mempunyai pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang baik bisa di dilihat dari

banyaknya kiegiatan ekstrakurikuler yng ada di sekolah tersebut.

2. Subjek Penelitian

Menurut Faisal yang di cetuskan dalam buku Suharismi Arikunto: “Subjek

dalam penelitian adalah menunjuk pada orang, individu, kelompok, yang di jadikan

unit atau satuan yang akan diteliti.(Arikunto, 1993, hal.10) sedangkan Suhaimi

Arikunro lebih lanjut menjelaskan bahwa:” subjek penelitian adalah benda, keadaan,

atau orang tempat data melekat di permasalahan.Subjek yang di teliti adalah orang

yang memberi informasi tentang hal-hal yang ditelti atau orang yang banyak

memberikan informasi, sekaligus paham dengan masalah yang diteliti.

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, salah satu

guru di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat, Waka kesiswaan, dan Ketua OSISdengan

menggunakan cara purposive sampling, purposive sampling yaitu teknik yang di

dasarkan pada ciri-ciri tertentu yang ada pada populasi yang diperkirakan erat

sangkut pautnya dengan ciri-ciri atau sifat yang ada dalam populasi yang sudah

diketahui sebelumnya.

Maka di tetapkan Informan Kunci(Key Informan) adalah Kepala Sekolah dan

Guru,Waka kesiswaan, dan Siswa sebagai Informan tambahan. Jadi Purposive

sampling ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai

hubungan erat dengan masalah yang diteliti tentang kepemimpinan dan Pengelolaan

Ekstrakurikuler di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data berupa teks hasil wawancara melalui wawancara

informan yang menjadi sampel pada saat penelitian. Jadi data perimer merupakan

data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama melalui observasi dan

wawancara (Sugiono, 2015, hal 193).

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti kepada

Page 46: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

38

sumbernya, tanpa adanya perantara.Sumber yang dimaksud dapat berupa benda,

situs, atau manusia.Teknik pengumpulan data primer ini tergantung dari jenis data

yang diperlukan, jika yang diperlukan adalah tentang manusia, maka peneliti dapat

memperolehnya dengan menyiapkan seperangkat alat instrumen melakukan

observasi langsung terhadap subjek atau setting yang diteliti (Mukhtar 2010, hal.

86).

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber yang pertama baik

individu maupun perseorangan seperti hasil wawancara yang bisa dilakukan peneliti.

Dalam hal ini peneliti akan memperoleh data dari Kepala Sekolah dan Guru di

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpulan data (Sugiono, 2013). Data sekunder ini merupakan data

yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti catatan, dokumentasi,

literatur dan bacaan yang berkaitan dengan yang akan dibahas oleh peneliti.

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulan oleh

peneliti, misalnya dari biro stastik, majalah, koran, keterangan-keterangan atau

publikasi lainnya. Jadi, data sekunder berasal dari tangan kedua, ketiga dan

seterusnya, artinya melewati suatu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri.

Oleh kerena itu, data sekunder yang penulis maksud adalah data yang

diperoleh dari data yang sudah terdokumtasi yang ada hbungannya dengan

pembahasan judul skripsi ini, adapun data sekunder yang dimaksud ialah sebagai

berikut:

1) Historis dan geografis Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung

Barat.

2) Struktur organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung

Barat.

3) Jumlah guru dan karyawan Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung

Jabung Barat.

3. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Meleong 2005, hlm.

157).Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Apalagi penulis

menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya dapat beruapa benda, gerak

Page 47: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

39

atau proses sesuatu. Apabila penulis menggunakan dokumentasi, maka dokumentasi

atau catatanlah yang menjadi sumber data.

Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Sumber data

yang dipeoleh dari peneliti ini adalah:

a. Kepala SekolahSMAN 8 Tanjung Jabung Barat

b. Waka Kesiswaan SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

c. Guru dan Pembina Ekstrakulikuler SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

d. Siswa dan siswi SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi data-

data yang diinginkan, peneliti dalam hal ini menerapkan beberapa metode pengumpulan

data sebagai berikut:

1. Observasi

Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono, 2016, hal

64).

Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang

kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian, jadi mereka yang diteliti

mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktifitas peneliti. Tetapi dalam suatu

saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk

menghadari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan

(Sugiyono, 2015, hal. 312). Kegunaan observasi awal bagi peneliti yaitu mengetahui

langsung latar belakang masalah yang terjadi pada lembaga tersebut, sehingga

memperoleh data yang akurat.

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian dalam pengertian psikologik,

observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra (Suharsini 2010, hlm. 199).

Teknik observasi yang digunkaan dalam peneliti ini adalah teknik observasi

non partisipan.Penulis tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.Penulis

mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang fakta

dilapanagan. Teknik observasi non partisipan tidak menuntut adanya partisipasi

penulis kegiatan yang dilakukan oleh nara sumber. Metode observasi nonpartisipan

Page 48: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

40

ini digunakan untuk menggali informasi melalui pengamatan secara langsung

terhadap kondisi objek penelitian.Hal ini dapat membantu penulis untuk

mengumpulkan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Wawancara

Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut, wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide mulai tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono,

2016, hal 72).

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu

dilakukan oleh dua public, yaitu pewawancara yang mengajukan pertyanyaan dan

terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Meleong 2005, hlm.

186).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penulis

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila penulis ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam.Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak

terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana penulis tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis

besar permaslahan yang akan ditanyakan. Dalam teknik wawancara yang dilakukan

adalah dengan mengajukan beberapa butir pertanyaan kepada narasumber, mengenai

data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian.

Wawancara dilakukan oleh peneliti berpedoman pada daftar pertanyaan yang

sudah disiapkan penulis/peneliti yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

informasi yang diperoleh dilapangan mengenai kepemimpinan kepala sekolah dalam

mengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya, catatan harian, sejarah kehidupan.

Dokumentasi yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-

lain. Dokumentasi yang berbentuk karya misalnya, karya seni yang dapat berupa

gambar, patung dan lain-lain (Sugiyono, 2016, hal 82).

Data dokumentasi penulis gunakan sebagai instrumen utama untuk

Page 49: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

41

memperoleh semua data yang berhubungan dengan gambaran umun di SMAN 8

Tanjung Jabung Barat seperti:

a. Historis dan Geografis sekolah

b. struktur organisasi sekolah

c. Keadaan guru dan siswa

d. Keadaan sarana dan prasaran

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisirkan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono, 2017,hal 244).

Miles dan Huberman (1984) yang dikutip oleh (Sugiyono, 2016, hal.91)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis dan kualititaf dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktivitas dalam analisis data, yaitu reducation, data display, dan conclusion

drawing/ferivication.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan

(Sugiyono, 2016, hal. 92).

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data yang muncul dari catatan

lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan terperinci.Semakin banyak, kompleks dan

rumit.Untuk itu maka perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi

data.Mereduksi databerarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya (Meleong 2005.hlm.260)

Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

Page 50: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

42

mengintendifikasi adanya hubungan dari data yang telah diperoleh yang mempunyai

makna yang sama, memilih hal-hal pokok dan membuat kode pada setiap satuan

data, sehingga dengan mudah dapat menelusuri data yang diperlukan sesuai dengan

tujuan penelitian.

2. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal

ini Miles dan Huberman (1984) yang dikutip oleh (Sugiyono, 2016, hal.95)

menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian data adalah dengan teks yang bersiat naratif.

Langkah selanjutnya adalah dengan menyajikan data.Dalam penelitian

kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

flowhart atau dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data maka

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja

selanjutnya. Pada langkah ini penulis berusaha menyusun data yang ada, sehingga

menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu, dengan

cara menampilkan dan membuat hubungan anatar variable (sukardi 2012, hlm. 75).

Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penyusunan data

yang dilakukan dengan cara membuat uraian singkat, atau dengan sebuah bagan, hal

ini dilakukan untuk mempemudah memahami suatu makna dan memudahkan

rencana kerja selanjutnya guna menyusun data yang diperlukan sesuai dengan tujuan

penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Hubrman

adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih kesimpulan sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikut. Tetapi apabila

kesimpulan kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-

bukti yang valid. Konsisten saat peneliti kembali kelapangan pengumpulan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupaka kesimpulan yang kredibel

(Sugiyono, 2016, hal 99).

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data penulis merencanakan menempuh cara sebagai

berikut:

Page 51: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

43

1. Ketekunan Pengamatan

Peneliti berupaya untuk mempertajam pengamatan agar mendapatkan data

yang lengkap, akurat sesuai dengan focus penelitian. Dengan melakukan

pengamatan dengan tekun maka penulis akan dapat memahami masalah yang diteliti

secara menyeluruh dan mendalam sehingga hasil penelitiannya akan valid.

2. Triangulasi

Triangulasi dilakukan melalui pengecekan data dari pihak lain sebagai

pembanding yaitu penulis membandingkan antara hasil observasi, wawancara, dan

studi dokumentasi dengan sumber data yang merupakan subjek penelitian yaitu

kepala sekolah, guru dan siswa. Sehingga data yang diperoleh nantinya benar-benar

dapat menggambarkan keadaan sebenarnya yang ada dilapangan.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

suatu yang lain (Moleong 2005, hlm.178).terdapat 2 triangulasi dalam penelitian ini

yaitu:

a. Triangulasi Sumber

Dilakukan dengan membandingkan data mengecek baik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda

(Burhan 2007, hlm. 264). Hal ini paat dicapai dengan cara membandingkan apa

yang dikatakan oleh didepan umum dengan apa yang dikatkannya secara pribadi,

membandingkan apa yang dikatkan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingkan keadaan dan

prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti

rakyat biasa dan orang yang berpendiidkan (Meleong 2005, hlm.331).

Triangulasi sumber yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu dengan

membandingkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, kepala

urusan tata usaha,guru dan masyarakat sekitar. Mengecek apakah data yang

diperoleh tersebut sama, dengan teknik yang sama dengan sumber yang berbeda.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Mengecek apakah

informasi yang didapat sama dengan metode wawancara serta observasi (Burhan

2007,hlm.265).

Triangulasi teknik yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu dengan

membandingkan teknik pengumpulan data yang satu dengan teknik yang lain yaitu

Page 52: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

44

antara teknik pengumpulan data wawancra, dengan dokumentasi dan observasi. Dengan

mengecek apakah data yang diperoleh sama dengan menggunkan teknik pengumpulan

data yang berbeda.

G. Jadwal Penelitian

Table 3.1 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan

Penelitian

Desember Januari Februari Maret Agustus September November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul

2 Pembuatan proposal

3 Pengajuan proposal

dan menunjukkan

dosen pembimbing

4 Perbaikan proposal

5 Izin seminar dan

perbaikan hasil

seminar

6 Pengumpulan Data

7 Verifikasi dan

analisis data

8 Konsultasi

pembimbing

9 Perbaikan

10 Agenda skripsi

NB: Jadwal penelitian ini bersifat tentative. Akan berubah sesuai kondisi dan situasi

dilapangan

Page 53: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

45

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Singkat SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat yang di dirikan pada tanggal 18

Februari 2006, masih melaksanakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)

2006 hingga tahun pelajaran 2016/2017. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan masing-

masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Tujuan tertentu ini

meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, dan

potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.Kurikulum 2013 akan

dilaksanakan pada tahun pelajaran selanjutnya. Untuk melaksanakan kurikulum

2013 suatu sekolah tingkat menengah atas idealnya memenuhi standard yang telah

ditetapkan.Untuk sarana laboratorium kimia, fisika dan biologi serta bahasa idealnya

harus dimiliki.

Sementara di SMAN 8 Tanjung jabung barat hanya memiliki satu

laboratorium IPA, sedangkan untuk tenaga pendidik bidang studi idealnya harus

memiliki 3 jenis bahasa asing sementara di SMAN 8 Tanjungjabung Barat hanya

memiliki 2 bahasa asing yakni bahasa Iggris dan bahasa Arab. Demikian untuk

tenaga pendidik geografi, sosiologi, seni budaya, dan penjaskes belum memiliki guru

tetap yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Sedangkan pada Tenaga Tata

Usaha dibutuhkan 3 orang pegawai tetap, sementara yang dimiliki hanya satu

pegawai tetap, sedangkan yang lainnya masih tenaga honor komite dan latar

belakang bukan pustakawan. Sementara dari segi sarana ruang belajar saat ini

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat memiliki 9 Ruang belajar yang sesuai standar, 3

ruang lainnya adalah ruang yang ada yang dikondisikan sebagai ruang belajar.

Dalam lampiran permendiknas No. 22 tahun 2006 yang diperbaharui dengan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 64 tahu 2013 dinyatakan bahwa

salah satu prinsip pengembangan KTSP adalah “ berpusat pada potensi,

pengembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya”.

Berkaitan dengan hal tersebut, sebelum menyusun KTSP setiap sekolah terlebih

dahulu melakukan analisis kondisi

Page 54: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

46

2. Letak Geografis SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat ini terletak di jalan beringin Kelurahan

Tungkal III Kecematan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung jabung Barat No NSS /

NSM / NDS 30.1.10.04.03.008, No NIS / NPSN 3000041/10505075.Diatas areal

tanah milik pemerintah dengan luas tanah 20.000m2, dan luas seluruh bangunan 972

M2. Adapun batas wilayah yang terbangun di SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

adalah sebagai berikut

a. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan beringin;

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kihajar Dewantara;

c. Sebelah utara bersebelahan dengan rumah warga;

d. Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Tembusan.

3. Visi Dan MisiSMA Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

a. Visi Sekolah

“Terdidik, Berprestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa.”

b. Misi Sekolah

1) Membekali siswa dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi

melalui bimbingan, pembinaan, dan pelatihan agar mampu berkompetisi

melanjutkan ke perguruan tinggi yang diminati, serta memiliki kecakapan

hidup bermasyarakat berdasarkan iman dan taqwa.

2) Meyalurkan bakat dan minat siswa melaui bimbingan, pembinaan dan

pelatihan secara terpadu dibidang akademik maupun non akademik

melalui kegiatan ekstra kurikuler sehingga berprestasi berdasarkan iman

dan taqwa.

3) Membekali siswa dengan iman dan taqwa melalui bimbingan,

pembinaan, dan pelatihan keagamaan/kerohanian agar mampu

mengendalikan diri dalam berbuat dan bertindak di manapun.

4) Menerapkan Manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah, orang tua /wali murid, masyarakat dan dunia usaha melalui

komite sekolah.

5) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga setiap siswa

mengalami perkembangan secara optimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki.

6) Mengaktualisasikan semangat berprestasi secara insentif kepada seluruh

warga sekolah, orang tua dan masyarakat.

Page 55: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

47

7) Meningkatkan kerja sama yang harmonis masyarakat, dunia usaha, dan

alumni sehingga tumbuh partisipasi dukungan terhadap program sekolah.

c. Tujuan Sekolah

1) Meningkatnya skor ( GSA ) – 0,05 pertahun

2) siswa berhasil lulus dengan prestasi memuaskan dan mampu

berkompetensi untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi yang

diminati.

3) Dapat menjuarai LCC dan Olimpiade Tingkat Kabupaten

4) Menjuarai 2 (dua) cabang olah raga Tingkat OOSN

5) Lulusan SMA Negeri 3 Kuala Tungkal dalam bermasyarakat memiliki

kecakapan hidup mandiri berdasarkan iman dan taqwa

6) Terciptanya kerukunan dan kenyamanan berkomunikasi antar warga

sekolah dengan orang tua atau wali murid, masyarakat serta

meningkatnya partisipasi usahawan melalui komite sekolah.

7) Meningkatkan proporsi lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi

8) Meningkatkan disiplin sekolah dengan harapan presentase kehadiran

guru, pegawai dan siswa rata-rata 98% per bulan

9) Mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi ICT

10) Meningkatkan profesionalisme guru agar dapat melaksanakan KBM

sebagaimana mestinya

11) Meningkatkan pelayanan pendidikan dengan prima dengan mengikuti

perkembangan teknologi

12) Menjadikan sekolah sebagai sumber pengembangan ilmu agama dan ilmu

pengetahuan

13) Meningkatkan frekwensi dan kualitas pengembangan diri sehingga

terbentuk Tim olah raga minimal 3 cabang ( Bola Voli Putra-Putri,

Tenis Meja Putra-Putri, dan Atletik)

14) Memiliki rasa peduli lingkungan sebagai dasar untuk melestarikan alam

dan lingkungan hidup , baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat

15) Memiliki tim kesenian yang berkualitas yang mampu tampil pada acara

setingkat kabupaten

16) Meningkatkan kualitas pengembangan diri ( Pramuka, Olahraga yang

berprestasi)

Page 56: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

48

17) Menjadikan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat secara jasmani dan

rohani

18) Terpeliharanya rasa kebersamaan antara personil sekolah dengan

lingkungan masyarakat.

4. Struktur Organisasi

Salah satu bagian yang paling penting dari keberadaan sekolah sebagai

system adalah adanya struktur organisasi sekolah. Pembentukan organisasi

sekolah adalah merupakan bagian dari pedoman dan arah kepemimpinan yang

menunjukan adanya pembagian tugas, koordinasi, dan kewenangan dalam

jabatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari tata usaha, maka dapat

dikemukakan struktur organisasi SMAN 8 Tanjung Jabung Barat adalah

sebagai berikut:

Page 57: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

49

Tabel 4.1

Strutur Organisasi

SMA NEGERI 8

TANJUNG JABUNG BARAT

KEPALA SEKOLAH

Effi Rubinto, M.Si

NIP.197007169960011001

Komite

WAKA SARPRAS

Majelis Guru

Arianto, S.Pd NIP. 197510232006041010

Drs. Jasman NIP. 196309102006041 001

WAKA AKADEMIK

TIM PENGEMBANG SEKOLAH

Drs. Jasman NIP. 196309102006041 001

WAKA KURIKULUM

Intyas Yuli Astuti, S.Pd NIP. 19710721200604 2 015

KEPALA TATA

USAHA

Rika Midayani, A.Md NIP. 19790114 200604 2 019

Page 58: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

50

5. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tenaga pendidik (Guru) di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat mempunyai tugas

utama dalam mengelola pelajaran untuk di sampaikan kepada siswa.Ketentuan yang ada

menunjukan bahwa tenaga pengajar dalam suatu lembaga pendidikan harus mempunyai

ijazah sarjana yang memiliki kemampuan sebagai seorang guru untuk mengajar.

Tenaga pendidik merupakan orang yang paling berperan penting dalam kegiatan

pembejaran terutama dalam pembentukan SDM yang berkualitas tenaga pendidik

bertugas melaksanakan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, mrmbantu

memperlancar proses pembelajaran.

Seorang guru mempunyai tanggung jawab untuk membina dan mengembangkan

potensi anak didiknya.Adapun guru-guru yang ada di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

berjumlah 35 orang dengan latar pendidikan yang berbeda-beda.Hal ini sangat

mendukung bagi kemajuan pendidikan di sekolah itu sendiri.Dari segi sumber daya

mengajar, mereka rata-rata mempunyai kompetensi sebagai guru, baik di lembaga

pendidikan umum maupun lembaga pendidikan agama.Keadaan tenaga pendidik (Guru)

Di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Data Nama Tenaga Pendidik

No Nama Guru Jenis PTK Mapel yang

Diajarkan

1 Ahmad Luthfi

Guru Mapel Penjaskes

2 Angga Riadi Petugas

keamanan

-

3 Bahtiar Guru Mapel PAI/Budi Pekerti

4 Effy rubiyanto Kepala

Sekolah

Biologi

5 Eka Angriani Dewi Putri Guru Mapel Bahasa Indonesia

6 Eriza Aryuni Guru Mapel PKN

7 Eva Melisusanti Guru Mapel Bahasa Inggris

Page 59: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

51

8 Hery Effendi Tenaga

Administrasi

sekolah

-

9 Intyas Yuli Astuti Guru maple Ekonomi

10 Jasman Guru Mapel Pendidikan agama

islam dan budi pekeri

11 Maisarah Guru Mapel Ekonomi

12 Muhammad Nasrullah Petugas

keamanan

-

13 Murni Indrowati Guru Mapel Matematika

14 Nanang Febri Guru Mapel Penjaskes

15 Nora Handayani Guru Mapel Bahasa

Indonesia/Inggris

16 Nuri Istifah Khasanah Guru Mapel Fisika

17 Nurwahidah Tenaga

Administrasi

Sekolah

-

18 Rahmat Firmansyah Guru Mapel Matematika

19 Ratnawati Guru mapel Kimia

20 Rian Cristian Guru maple Sosiologi dan seni

budayaa

21 Rika Febrianti Guru Mapel Seni Budaya

22 Rika Midayani Tenaga

Administrasi

-

Page 60: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

52

Sekolah

23 Ririn Indriani Guru BK Bimbingan dan

Konseling

24 Riris Novita Guru Mapel Geografi

25 Rujiah

Penjaga

Sekolah

-

26 Rukmini Okvianti

Guru Mapel

Biologi dan Geografi

27 Sabari

Guru maple

Sejarah Indonesia dan

Sejarah

28 Silvia Marniati Guru Mapel Matematika

29 Srindari widiyaningsih Guru Mapel Sejarah Indonesia dan

Sejarah

30 Sundari Guru Mapel Bahasa Arab

31 Suparlin Guru Mapel Fisika

32 Syofiany. K Guru Mapel

Kimia, Prakarya dan

Kewirausahaan

33 Tuti Mustapa Dewi Guru Mapel Prakarya dan

Kewirausahaan,

Biologi

34 Widiastuti Guru Mapel Bahasa indonesia

35 Yeni sara Tenaga

Administrasi

Sekolah

-

Page 61: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

53

6. Peserta Didik

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data peserta didik kelas X,XI,XII

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Peserta Didik

No

Nama

Rombel

Tingkat

kelas

Jumlah siswa

Jumlah LK PR

1 X IPS 1 10 21 9 30

2 X IPS 2 10 23 8 31

3 X MIPA 1 10 7 15 22

4 X MIPA 2 10 6 15 21

5 XI IPS 11 23 17 40

6 XI MIPA 1 11 18 17 35

7 XI MIPA 2 11 19 16 35

8 XII IPS 1 12 17 9 26

9 XII IPS 2 12 17 7 24

10 XII MIPA 1 12 14 16 30

11 XII MPA 2 12 12 12 24

12 XII MIPA 3 12 11 12 23

JUMLAH 189 153 342

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

Dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan pembelajaran, SMAN 8 Tanjung

Jabung Barat didukung oleh beberapa gedung. Sarana dan prasana merupakan

tempat berlangsungnya proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan

juga dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar. Sementara prasarana

merupakan fasilitas yang membantu dan menunjang proses pembelajaran.

Sarana dan prasarana merupakan factor yang secara langsung maupun tidak

Page 62: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

54

langsung ikut menunjang dan menentukan kelancaran kegiatan pendidikan dan

pengajaran.Fungsinya untuk mempermudah tercapainya tujuan pendidikan.Oleh

karena itu sarana dan prasana sangatlah penting baik di lembaga formal maupun

lembaga non formal.

Untuk menunjang lancarnya proses belajar mengajar, sarana dan prasana

sangat diperlukan. Tanpa adanya sarana dan prsarana, pendidikan dan pengajaran

tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar.SMAN 8 tanjung jabung barat sebagai

lembaga pendidikan formal tidak terlepas dari sarana dan prasarana. Tetapi hal itu

tidak dapat terpenuhi semua akan tetapi hal itu bukan penghambat bagi kelancaran

proses belajar mengajar.

Dengan adanya sarama dan prasarana yang sesuai dengan keinginan dunia

pendidikan saat ini, hal ini dapat memberikan hasil yang optimal dan berhasil guna

mencetak generasi yang berilmu. Hal inipun salah satu usaha dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa sesuai dengan di amanatkan UUD 194

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

No Nama Sarana/ Prasarana Jumlah Luas

(M2) Kondisi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jaringan Internet

Ruang Teori / Kelas

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Majelis Guru

Ruang Tata Usaha

Ruang BK

Ruang Keterampilan

Ruang Serba Guna

Ruang OSIS

Ruang UKS

Ruang Pramuka

Mushalla

Laboratorium IPA

Laboraturium Komputer

Laboraturium Bahasa

Perpustakaan

WC, terdiri dari :

1

9

1

1

1

1

-

1

1

1

1

-

1

-

-

2

1

-

648

18

72

72

13

-

-

13

13

13

-

144

-

-

12x8 m

3

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Belum Ada

Baik

Baik

Baik

Baik

Belum Ada

Baik

Belum Ada

Belum Ada

1 Rusak Berat

-

Page 63: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

55

18

- WC Kepala Sekolah

- WC Guru

- WC TU

- WC Siswa

Lapangan Olah Raga :

- Lapangan Bola

- Lapangan Volly

- Lap. Badminton

- Lapangan Basket

-Lapangan Takraw

- Lap. Tenis Meja

1

1

1

2

-

1

1

-

-

1

3

3

6

3

-

Cukup

Cukup

-

cukup

cukup

Baik

Baik

Baik

Rusak Berat

Belum Ada

Baik

Baik

Belum Ada

Belum Ada

Baik

B. Temuan Khusus

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan dan juga dengan hasil olahan

data di lapangan, dapat dijelaskan beberapa temuan seabgaimana dijelaskan dalam

paragrafi di bawah ini:

1. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikulerdi Sekolah Menengah Atas Negeri 8

Tanjung Jabung Barat

Kegiataan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan pada saat

diluar jam pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler ini bertujuan untuk meningkatkan

pegetahuan siswa dalam aspek kognitif maupun efektif, pengembangan bakat serta

minat siswa dalam membangun pribadi yang berakhlakul karimah, serta

membedakan mana yang baik dan yang buruk untuk dirinya dan lingkungannnya

(Observasi tanggal 22 Juni 2020). Beberapa kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 8

Tanjung Jabung barat diantaranya sebagai berikut (Dokumen Sekolah, 22 Juni

2020):

a) Ekstrakurikuler di Bidang Keagamaan, Berdasarkan data-data yang telah peneliti

kumpulkan dilapangan, telah diketahui bahwasanya di SMAN 8 Tanjung

jabung Barat memiliki kegiatan Ekstrakurikuler dibidang keagamaan yang

meliputoi: Rohis, dan Pesantren kilat yang biasanya khusus dilaksanakan

disetiap memasuki bulan suci ramadhan. Keterangan ini berdasarkan hasil

wawancara penliti dengan salah seorang siswi Ririn Andriani (Siswi, 22 Juni

2020) yang memberikan keterangan sebagai berikut:

“iya kak, saya sudah lebih kurang satu tahun aktif dalam ekskul rohis di

sekolah ini.Alhamdulillah saya sangat senang bergabung di sini karena di

Page 64: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

56

samping mendapatkan ilmu pengetahuan, juga kita dapat menambah

wawasan dan jaringan pertemanan yang lebih luas.“

Berdasarkan keterangan wawancara diatas selain aktifitas rohis ternyata

disekolah tersebut juga memiliki kegiatan ekskul yang disebut pesantren kilat.

Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dari wawancara kepada bapak Bahtiar,

S.Pd.I (Guru Agama, 25 Juni 2020) yang mengatakan sebagai berikut:

“Disekolah ini ada pula ekskul pesantren kilat .yang mana selalu kami

adakan sepanjang bulan suci ramadhan. Biasanya diselengarakan

disekolah dengan mengundang narasumber yang berasal dari luar

institusi sekolah ini. Harapannya melalui ekskul ini peserta didik lebih

mengenal makna ibadah dalam islam khususnya makna puasa.”

b) Ekstrakurikuler di Bidang Pendidikan

Selanjutnya dalam kesempatan yang lain, peneliti meperoleh informasi

bahwa di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat juga terdapat kegiatan ekskul

dibidang pendidikan yang mengambil program antara lain: pembinaan mata

pelajaran olimpiade, ekskul debat bahasa inggris, dan ekskul depat bahasa

Indonesia. Sebagaimana yang di ungkapkan ibu Ratnawati,S.Pd ( Guru Kimia,

06 Juli 2020)

“Khusus disekolah kita kami melayani siswa-siswi yang memilki bakat

dan minat terutama untuk pelajaran-pelajaran olimpiade sekolah

membuka program ekskul yang disebut dengan club pecinta sains.

Diekskul ini mereka diasah kemampuan sains mereka” .

Disamping club sains ada pula ekskul debat bahasa Inggris dan ekskul

debat bahasa Indonesia dimana setiap siswa-siswi yang memiliki minat bahasa

asing pihak sekolah juga menyedikan sarana penyaluran bakat anak-anak

disekolah tersebut melalui pelajaran tambahan disekolah. (obsevasi, 06 Juli

2020).

c) Ekstrakurikuler di Bidang Olahraga

Di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat juga terdapat ekstrakurikuler untuk

mewadahi minat dan bakat siswa dan siswi dibidang olahraga khususnya untuk

cabang: Ekstrakurikuler bola voli, tenis meja, badminton, futsal, dan senam.

(Observsi, 06 Juli 2020).

d) Ekstrakurikuler di Bidang Kesenian

Kegiatan Ekstrakurikuler yang lain yaitu dibidang kesenian yang mana

terdapat beberapa cabang seni yang ditawarkan oleh SMAN 8 Tanjung Jabung

Barat. Secara spesifiknya kegiatan tersebut berupa: Ekstrakurikulr seni teater,

Page 65: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

57

Cipta dan baca puisi, Hadrah, Angklung, Tari, Seni bela diri, Drum Band.

(Observasi, 06 Juli 2020).

e) Ekstrakurikuler di Bidang Kesehatan

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat juga memilki ekstrakurikuler dibidang

kesehatan yang mana terdapat dua program yang disebut Palang Merah Remaja

PMR) dan Kader Kesehatan Remaja (KRR). Kegiatan ekskul ini biasanya berisi

aktfitas social seperti kegiatan donor darah.(Observasi 06 Juli 2020)

f) Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka)

Di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat juga terdapat kegiatan Ekstrakurikuler

Paskibraka yang biasanya mulai padat aktifitasnya pada saat menjelang upacara

17 Agustus dalam rangka HUT Kemedekaan RI yang mana pihak sekolah

sengaja mendatangkan seorang pelatih yang merupakan alumni juga dari

paskibraka dari tahun yang lalu. (Observasi, 06 Juli 2020)

g) Pramuka

Terakhir, ada pula kegiatan ekstrakurikuler yang disebut dengan pramuka

kegiataan ini bertujuan agar peserta didik memilki kecekatan, keterampilan,

ketangkasan dan kecintaan dengan alam.Biasanya latihan pramuka dilaksanakan

setiap hari sabtu.(Observasi 06 Juli 2020).

Dari hasil wawancara sekaligus observasi yang telah diuraikan diatas dapat

dinyatakan bahwasanya SMAN 8 Tanjung Jabung Barat memiliki 7 Bidang

Kegiatan ekstrakurikuler yang sangat pvariatif .bentuk-bentuk kegiatan

ekstrakurikuler tersebut berjalan cukup baik, dan telah dikelola dalam program-

program yag ada disekolah trsebut.

SMAN 8 Tanjung Jabung Barat adalah suatu lembaga pendidikan yang

memiliki sistem pengelolaan ekstrakurikuler. Adapun pelaksaan pengelolaan

ekstrakurikuler nya sebagai berikut:

a. Tahapan Perencanaan

Perencanaan dapat diartikan sebagai proses dasar yang digunakan untuk memilih

tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Rencana dapat berupa informal dan

formal.Rencamna informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan

tujuan bersama anggota organisasi.Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis

yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.Rencana formal

merupakan bersama anggota koporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan

menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk menciptakan kesepahaman

Page 66: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

58

tentang apa yang harus dilakukan (Observasi tanggal 13 Juli 2020).Dalam hal ini kepala

sekolah, waka kesiswaan serta pembina membuat perencanaan tentang ekstrakurikuler.

b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengembangan diri merupakan salah satu komponen K-13 pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah, baik pada pendidikan umum, pendidikan

kejuruan, maupun pendidikan khusus. Meskipun demikian, pengembangan diri

bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru, tetapi bisa juga

difasilitasi oleh konselor, atau tenaga kependidikan lain yang dapat dilakukan

dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Dalam struktur kurikulum pendidikan

umum, dijelaskan bahwa pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh

konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler (Observasi tanggal 06 Juli 2020).

Pada sekolah tertentu pengelolaan ekstrakurikuler belum menunjukkan

hasil yang maksimal.Tentunya hal ini yang perlu dibenahi.Sekolah sekarang

jangan hanya buat program ekstrakulikuler tetapi juga melaksanakannya dengan

penuh tanggung jawab.Menjadikan ekstrakurikuler sebagai salah satu andalan

sekolah bukanlah persoalan mudah, banyak hal yang harus dibenahi.

Sebagaimana yang dikatakan oleh bapak Effy Rubiyanto, M.Si (Kepala Sekolah,

15 Juli 2020) memberikan keterangan sebagai berikut:

“Saya sebagai kepala sekolah sejauh ini saya menilai bahwa kegiatan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah ini sudah memadai,

walaupun belum sesempurna yang kita harapkan bersama, karena masih

banyak kegiatan-kegiatan esktrakurikuler yang seharusnya diberikan

kepada siswa belum bisa dilaksanakan seperti, kegiatan raboratorium

karena terkendala dengan sarana dan prasaranaya dan kegiatan

pengembangan diri lainnya”.

Setelah melakukan pengamatan secara langsung peneliti melihat,

memang hanya beberapa kegiatan saja yang dilaksanakan di SMAN 8 Tanjabar.

Hal yang hampir sama juga dikatakan bapak Bahtiar, S.Pd.I(Guru Agama, 25

Juni 2020):

“Pelaksanaan kegiatan ekskul berjalan dengan baik karena kami sebagai

pembina merasa bertanggung jawab atas tugas tambahan yang diberikan

kepala sekolah dalam mengembangkan bakat yang dimiliki siswa,dan

Page 67: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

59

juga kegiatan yang paling kami tekankan adalah bagi siswa yang tidak

bisa membaca Al Quran karena ini sangat penting, karena siswa/i hampir

keseluruhan adalah Muslim”.

Untuk lebih menyakinkan peneliti juga melakukan wancara secara terpisah

dengan informan yang lain hal yang senada juga disampaikan Bapak Nanang

Febri, S.Or (Guru Olahraga, 25 Juni 2020) yang dikatakan:

“Kami melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan

sekolah, walupun ada kegiatan-kegiatan yang lain yang diminati siswa

seperti basket, bola kaki, belum ada”.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengelolaan Kegiatan

Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah pada tanggal 27 Juli

2020 tentnng factor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat sebagai berikut. Bapak Effi

rubiyanto, M.Si menuturkan:

“Faktor pendukung pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 8

Tanjung Jabung Barat diantaranya adalah kinerja para guru dan pembina

untuk kegiatan ekstrakurikuler yang semangat untuk melatih para siswa serta

siswa itu sendiri yang antusias dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sert

adanya dukungan dari komite dan wali murid dalam sebagian kegiatan

ekstrakurikuler”.

Kemudian peneliti kelanjutan wawancara kepada waka kesiswaan dan ibu

intiyas Yuli Astuti, S.Pd menuturkan Banyak hal yang menyebabkan kepala sekolah

sukses dalam melakukan tugasnya sebagai manajer di sekolahnya, seharusnya kepala

sekolah lebih memahami hal tersebut karena itu merupakan sebuah kekuatan dan

peluang yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sekolah yang dipimpinnya.

Setelah dilakukan wawancara dengan kepala sekolah daninforman yang lain serta

melakukakan observasi peneliti dapat menemukan faktor pendukung pengawasan

kepala sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 8 Tanjabar:

1) Pengalaman sebagai kepala, jadi sudah terbiasa melaksanakan program-

program kerja yang ada di sekolah.

2) Adanya tanggung jawab dan komitmen dari kepala sekolah bersama guru

untuk meningkatkan kemajuan dibidang ekstrakurikuler.

3) Sifat dan kepribadian guru Pembina esktrakurikuler yang penuh dengan

kekeluargaan.

4) Kegiatan yang telah terprogram (Observasi, tanggal 20 Agustus 2020)

Page 68: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

60

Tidak tertutup kemungkinan, bahwa seorang kepala sekolah sering terbentur

dan mengalami kesulitan ketika mereka memimpin sekolahnya karena berbagai

problema yang dihadapi baik dari segi manjerialnya sampai tingkat bawahan yang

dipimpinnya. Setelah dilakukan wawancara dengan kepala sekolah dan informan

yang lain serta melakukakan observasi peneliti dapat menemukan faktor penghambat

pengawasan kepala sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 8 Tanjabar

diantaranya:

1) Kurangnya sosialisasi yang dilakukan sekolah.

2) kurangnya dana untuk keperluan ekstrakurikuler.

3) kurangnya nilai kesadaran dan keterampilan yang dimiliki oleh guru

4) Pembina ekstrakurikuler.

5) kurangnya sarana dan prasarana.

6) kesibukan dan keterbatasan waktu yang dimiliki kepala sekolah (Observasi

tanggal 01 September 2020).

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler

di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

Kepala sekolah adalah salah satu komponen pendidikan yang paling berperan

dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah merupakan

salah satu factor yang dapat mendorong sekolah mewujudkan VISI dan MISI tujuan

serta sasaran sekolahnnya, melalui program-program yang dilaksanakan secara

terencana dan bertahap. Dalam kedudukan sebagai pemimpin lembaga pendidikan,

Kepala Sekolah memiliki posisi yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan

suatu kegiatan pembelajaran.Kepala Sekolah juga berperan penting dalam

pengelolaan ekstrakurikuler di sekolah.Kewajiban untuk berusaha agar semua

potensi yang ada di lembaganya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi

tercapainya tujuan yang diharapkan. Oleh karenya, kepemimpinan kepala sekolah

menjadi salah satu faktor penting yang dapat mendorong sumber daya sekolah untuk

mewujudkan visi,misi, tujuan, dan sasaran sekolah (Observasi 15 Juli 2020).

Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan bapak selaku

kepala sekolah SMAN 8 Tanjung Jabung Barat, kepala sekolah berperan sebagai

motivator, dan memberikan ide-ide serta solusi terkait kepemimpinan kepala sekolah

dalam pengelolaaan kegiatan ekstrakurikuler.Adapun hasil interview kepala sekolah

tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMAn 8 Tanjung Jabung barat sebagai berikut.

Page 69: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

61

a. Kepala Sekolah menyusun Program dan Jadwal Kegiatan

Ekstrakurikuler

Dalam menyusun program ekstrakurikuler kepala sekolah tentunya

membutuhkan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebuat berjalan sesuai

yang diinginkan. Kepala sekolah SMAN 8 Tanjabar juga telah menyusun

program dan kelengakapan administrasi sebagaimana yang dikatakan Bapak Effi

Rubiyanto, M.Si (Kepala Sekolah, 15 Juli 2020) sebagai berikut:

“Kegiatan ekskul ini saya rapatkan dengan guru-guru pada awal semester

dan rapat tahunan, ekskul apa saja yang diadakan dan menunjuk guru

pembina sesuai bidang masing-masing untuk satu tahun atau 2 smester”.

Hal yang senada juga dikatakan oleh Ibu Intiyas Yuli Astuti, S.Pd (Waka

Kesiswaan, 06 Agustus 2020):

“Kami mengadakan rapat diawal semester untuk menyusun program

kegiatan yang lain termasuk kegiatan eskul dan menunjuk Pembina dan

penanggung jawab masing-masing kegiatan yang dilaksanakan”.

Pernyataan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

tersebut juga dikuatkan oleh salah seorang guru Pembina ekstrakuriuler Ibu

Ratnawati, S.Pd (Guru Kimia, 10 Agustus 2020) sebagai berikut:

“Perencanaan kegiatan ekskul ini dimulai ketika rapat awal smester

dan ditunjuk guru pembina masing-masing kegiatan”.

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat

erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan,

penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah.Secarah spesifik

kepala sekolah harus mampu untuk mengelola kurikulum, mengelola

administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola

administrasi kearsipan, dan mengelola admininistrasi keuangan (Observasi

tanggal 20 Juli 2020).

Dalam hal ini peneliti ingin mendapatkan keterangan tentang laporan

kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 8 Tanjabar sebagai mana yang

dikatakan Bapak Effi Rubiyanto,M.Si (Kepala Sekolah, 15 Juli 2020) sebagai

berikut:

“Saya menerima laporan dari guru pembina ekskul masing-masing

bidang, untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan baik, tetapi masih

ada kendala juga yaitu masih ada diantara pembina ekskul yang belum

begitu paham cara membuat laporan, terkadang hanya absensi saja dan

kebanyakan seperti itu”.

Page 70: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

62

Hal yang senada juga dikatakan oleh Bapak Nanang Febri, S.Or (Guru

Olahraga, 25 Juni 2020) ekstrakurikuler sebagai mana yang beliau katakana:

“Kami pembina ekskul diminta kepala sekolah untuk membuat laporan

tentang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler untuk dijadikan bahan

evaluasi”.

Untuk lebih meyakinkan dalam pengawasan dibidang laporan ini ini

peneliti melakukan pengecekan di ruangan tata usaha menegenai struktur

organisasi dan data siswa yang mengikuti ekskul menurut bidangnya memang

benar adanya, tetapi semua data tersebut tidak dimiliki oleh kepala sekolah

secara pribadi, artinya laporan dari guru Pembina ekskul hanya dipegang oleh

guru pembina ekskul masing-masing, struktur kegiatan juga tidak dibuat dalam

bentuk tertulis di papan struktur (Observasi tanggal 06 Agustus 2020).

Sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang guru Pembina ekstrakurikuler

Ibu Ratnawati,S.Pd yang mengatakan bahwa:

“Kepala sekolah memang meminta kami laporan bulanan dansmesteran

tetapi tidak diserahkan kepada beliau hanya dipegangoleh guru Pembina

masing-masing, dan struktur organisasi ekstrakurikuler juga belum dibuat

sampai sekarang, data siswa yang mengikuti bidang eskul hanya dimiliki

masing masingPembina tidak dipegang oleh kepala sekolah”.

Dalam kegiatan apapun dimanapun dan bagaimanapun jenis kegiatan yang

dilakukan tentunya dibutuhkan evaluasi dari kinerja yang dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana perencanaan yang telah dibuat dapat

dilaksanakan.Kegiatatan ekstrakurikuler tentunya juga dibutuhkan evaluasi untuk

mengukur sejauh mana program ini mencapai tingkat keberhasilan. Sesuai yang

dikatakan bapak Effi Rubiyanto,M.Si (kepala sekolah, 15 Juli 2020) ketika

peneliti melakukan wawancara sebagai berikut:

“Saya dengan guru pembina yang lain mengevaluasi kegiatan

ekstrakurikuler pada setiap semester, seiring dilakukan evaluasi

pembelajaran intrakurikuler”

Untuk menguji kebenaran informasi dari informan utama tersebut peneliti

melakukan wawancara dengan informan pendukung hal yang hampir senada juga

dikatakan bapak Bahtiar, S.Pd.I (Guru Agama, 25 Juni 2020) sebagai berikut :

“Biasanya kepala sekolah mengevaluasi program ini seiring evaluasi

pembelajaran yang lain yaitu pada setiap satu semester”.

Berkaitan dengan keterangan diatas tentunya kepala sekolah harus mengambil

Page 71: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

63

tindakan ketika melihat deviasi pada kegiatan ekstrakurikuler agar bisa disetir

lagi ketujuan yang telah ditetapkan sebagaimana yang dikatakan bapak Effi

Rubiyanto, M.Si (kepala sekolah, 15 Juli 2020) sebagai beikut:

“Dalam hal ini saya serahkan kepada guru Pembina ekskul tentang

bagaimana caranya melakukan perbaikan terhadap hasil kegiatan siswa

tersebut”.

b. Pengawasan Kepala Sekolah terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Aktivitas mengawasi dalam sebuah organisasi terkait dengan upaya

pencapaian target dan output organisasi yang telah ditentukan. Pengawasan

dalam hal ini berperan, tidak hanya untuk menjaga kesinambungan kinerja

kelembagaan, tetapi juga berupaya mengevaluasi berbagai pelaksanaan sistem

dan prosedur pelaksanaan tugas dan program.setelah peneliti melakukan

wawancra dengan informan tentang bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh

Bapak Effi Rubiyanto, M.Si (Kepala Sekolah, 15 Juli 2020):

“Saya melakukan pengawasan terhadap kegiatan ekstrakurikuler ada dua

cara yaitu, pertama dengan melihat kegiatan esktrakurikuler secara

langsung untuk memastikan kegiatan ini terlaksana. Kedua dengan cara

mengecek laporan bulanan dari Pembina ekstrakurikuler, apakah

terlaksana kegiatan ini dan bagaimana perkembangannya dan jadwal

kegiatan ini saya susun bersama guru Pembina. Pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler yaitu khusus hari Sabtu”.

Hal yang hampir sama juga dikatakan oleh Ibu Intiyas Yuli Astuti (Waka

Kesiswaan, 06 Agustus 2020) sebagai berikut:

“Kepala sekolah melihat secara langsung dan meminta laporan terhadap

kegiatan ini ditanyakan pada rapat bulanan”.

Untuk mengetahui apakah kepala sekolah menggunakan teknik atau cara

lain dalam melakukan pengawasan peneliti juga mewawancarai informan

pendukung bapak Nanang Febri, S.Or (Guru Olahraga, 25 Juni 2020) :

“Kepala sekolah tidak melakukan penggunaan angket dan tidak ada

meminta kebutuhan siswa tentang kegiatan eskul atau berdialog dengan

siswa tentang kebutuhan mereka hanya semata-mata kebijakan yang

dilakuka oleh sekolah”.

Proses pengawasan yang berlangsung ditempat kerja sangat diperlukan

karena akan melihat objek yang diawasi secara langsung. Wawancara peneliti

dengan guru Pembina ekstrakurikuler Ibu Ratnawati,S.Pd (03 Agustus 2020)

sebagai berikut:

“Kepala sekolah melakukan pengawasan ketika kegiatan dilaksanakan

Page 72: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

64

karena hari Sabtu tersebut tidak ada kegiatan lain hanya khusus kegiatan

ekskul dan seluruh guru-guru yang lain diwajibkan untuk datang, karena

iu beliau bisa melakukan pengawasan kalau tidak ada kegiatan dinas di

luar sekolah”.

c. Kepala Sekolah Melakukan Inovasi dalam Memajukan Kegiatan

Ekstrakurikuler

Kepala sekolah merupakan manajer administrator sekolah dan suvervisor

sekolah. Sebagai kepala sekolah, ia dituntut untuk senantiasa meningkatkan

pertumbuhannya diri dan jabatannya. Ia sedapat mungkin berusaha lebih banyak

berpartisifasi dalam aktivitas-aktivitas propesionalnya. Dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler kepala sekolah dituntut untuk lebih aktif lagi

memberikan layanan kepada guru pembina ekstrakurikuler dan siswa agar

kegiatan ini lebih dipahami dan diminati oleh siswa. Berkaitan dengan masalah

diatas penulis mendapatkan data ketika wawancara dengan Bapak Effi

Rubiyanto, M.Si (Kepala Sekolah, 15 Juli 2020) beliau mengatakan:

“Saya sebagai kepala sekolah dan guru pembina yang lain belum

memberikan seminar tentang pentingnya kegiatan ini karena keterbatasan

waktu dan dana juga, tetapi saya selalu berpesan kepada pembina

esktrakurikuler agar menyampaikan akan pentignya mengikuti kegiatan

ini karena sangat bermanfaat dalam mengembngkan bakat dan kreatifitas

siswa”

Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah seorang guru Bapak

Bahtiar, S.Pd.I (Guru Agama, 25 Juni 2020) beliau mengatakan:

“Kalau saya melihat upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk lebih

mengenalkan kegiatan ini kepada siswa masih kurang dan masih

membutuhkan kegiatan-kegiatan khusus seperti bimbingan agar setiap

anak yang mengikuti ekskul ini lebih semangat dan tidak terkesan hanya

memenuhi kewajibannya sebagai siswa tetapi memahami manfaat dari

kegiatan tersebut”.

Peneliti juga melakukan wanwancara dengan salah seorang siswa Wahyu

Ramadhan (Siswa,10 Agustus 2020) yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

sebagaimana yang dikatakannya:

“Kami diberitahu akan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler oleh guru

pembina masing-masing. Kalau mengadakan seminar belum ada”

Dari uraian kepala sekolah dan pembina ekstrakurikuler diatas maka

seharusnya dibutuhkan cara khusus atau sosialisasi oleh sekolah dalam kegiatan

ekstrakurikuler agar kegiatan ini lebih diminati siswa agar dalam

Page 73: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

65

pelaksanaanyapun siswa lebih bersemangat.

c. Analisis Peneliti

Setelah data didapatkan melalui wawancara dengan informan atauresponden,

kemudian dilanjutkan dengan pengecekan data melaluiwawancara dengan informan

yang lain seperti guru pembina esktrakurikuler, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,

dan siswa yang dikenal dengan trianggulasi data, kemudian diperkuat dengan

dokumentasi yang ada seperti, absensi, laporan kegiatan, prestasi siswa, perlengkapan

sarana dan prasarana kemudian dilanjutkan dengan analisis data.

Dalam melakukan analisis penelitian, penulis menganalisis berdasarkan susunan

indikator yang penulis jabarkan pada konsep operasional untuk menjawab rumusan

masalah yang telah dijelaskan pada bab I maka peneliti menyajikan analisis data sebagai

berikut:

1. Analisis terkait pengawasan Kepala Sekolah

Pengawasan yang efektif harus melibatkan semua tingkat manajer dari

tingkat atas sampai tingkat bawah, dan kelompok-kelompok kerja.Konsep

pengawasan efektif ini mengacu pada pengawasan mutu terpadu atau Total Quality

Control (TQC). TQC sebagai suatu system untuk memadukan bermacam-macam

kualitas (pemeliharaan, perbaikan pengembangan) produksi, dan pemasarannya

dengan tingkat harga paling ekonomis tetapi dapat memberikan kepuasaan bagi

pemakainya. Dalam dunia pendidikan QTC akan dapat efektif, jika pada setiap

tingkatan pendidikan mempunyai keterpaduan, kerja sama yang baik antara

kelompok kerja (guru) dan pimpinan dalam melakukan pengawasan. Prinsip yang

digunakan adalah kontribusi setiap anggota dan ide diterima dan dipertimbangkan

yang relevan dengan program dan nilai-nilai yang dimiliki.

Berdasarkan data yang telah didapatkan mengenai pelaksanan kegiatan

ekstrakurikuler bahwasanya kepala SMAN 8 Tanjabar sudah melaksankan kegiatan

ekstrakurikuler namun belum maksimal karena melihat bakat dan kreatifitas siswa/i

masih belum terpenuhi dan tersalurkan sebagaima mestinya seperti kegiatan yang

diminati siswa belum bisa dilaksanakan dan diadakan oleh pihak sekolah (Observasi

tanggal 09 Agustus 2020).

Dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler kepala sekolah sudah

melakukan dengan maksimal, yaitu dengan proses melakukan rapat dengan dengan

guru-guru pembina ekstrakurikuler serta membuat jadwal kegiatan dan pembagian

tugas kepada guru pembina ekstrakurikuler sesuai bidangnya masing-masing

Page 74: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

66

(Observasi tanggal 03 Agustus 2020).

Dalam mengontrol laporan kepala SMAN 8 Tanjung Barat sudah

melaksanakan dan menerapkan pengawasan dengan laporan tertulis maupun lisan

namun belum maksimal karena, laporan tersebut tidak dimiliki oleh kepala sekolah

secara pribadi, artinya belum dirangkap dengan begitu sistematis dan hanya dimiliki

oleh masing-masing pembina ekstrakurikuler. Idealnya kepala sekolah membuat

laporan, baik laporan untuk keseluruhan program kegiatan ekstrakurikuler dan untuk

setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler ataupun untuk pertangg ungjawaban keuangan

yang telah dialokasikan/digunakan untuk kegiatan yang dimaksudkan (Observasi

tanggal 02 September 2020).

Untuk laporan kegiatan, hendaknya dibuat format yang sederhana tetapi

cukup komprehensif dan mudah dipahami, misalnya mencakup, kata pengantar,

daftar isi, latar belakang, pengertian dari jenis kegiatan ekstrakurikuler, tujuan,

sasaran, hasil yang diharapkan. Penyelenggaraan kegiatan yang meliputi persyaratan

peserta, bentuk dan materi kegiatan, organisasi penyelenggaraan, jadwal dan

mekanisme pelaksanaan, bentuk penghargaan, hasil yang diperoleh, kesulitan yang

dijumpai dan usaha mengatasi kesulitan itu, kesimpulan keseluruhan dan saran-saran

yang diajukan, serta lampiran-lampiran yang diperlukan (Observasi tanggal 09

September 2020).

Kepala sekolah juga membuat program ektrakurikuler dengan mengevaluasi

program tersebut namun belum maksimal, dikarenakan jenis evaluasi yang

digunakan untuk setiap kegiatan belum dirumuskan dengan begitu jelas. Dalam

bidang ekstrakurikuler olah raga misalnya, target apa yang dicapai, Evaluasi

program kegiatan ekstrakurikuler sangat penting, dimaksudkan untuk

mengumpulkan data atau informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai

siswa. Penilaian dapat dilakukan sewaktu-waktu untuk menetapkan tingkat

keberhasilan siswa pada tahap-tahap tertentu dan untuk jangka waktu tertentu

berkenaan dengan proses dan hasil kegiatan ekstrakurikuler. Penilaian program

ekstrakurikuler menekankan pada penilaian/tes tindakan yang dapat mengungkapkan

tingkat unjuk perilaku belajar siswa (Observasi tanggal 12 September 2020).

Penetapan tingkat keberhasilan untuk program ekstrakurikuler didasarkan

atas standar minimal tingkat penguasaan kemampuan yang disyaratkan dan bersifat

individual.Penilaian secara inklusif mempertimbangkan pembentukan kepribadian

yang terintegrasi, jiwa kemandirian atau kewirausahaan, sikap dan etos perilaku

Page 75: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

67

belajar dan disiplin siswa dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.Perilaku itu

mempertimbangkan kemahiran dalam pemecahan masalah dan berkomunikasi,

mempertimbangan strandar keadilan dan keragaman secara individual bagi setiap

siswa, dan mempertimbangkan tingkat partisipasi aktif dalam kegiatan

ekstrakurikuler yang dilakukan (Observasi tanggal 12 September 2020).

Dalam menerapkan kedisiplinan pembina ekstrakurikuler kepala sekolah

sudah melakukannya dengan maksimal, yakni dengan cara memberikan nasehat,

memberikan teguran dengan sopan dan akan diingatkan kembali ketika

malaksanakan rapat bulanan hal ini yang membuat para guru-guru selalu menghargai

dan menghormati kepala sekolah sehingga iklim kerja organisasi di SMAN 8

Tanjabar ini tetap kondusif (Observasi tanggal 30 Agustus 2020).

Kepala sekolah juga harus mempunyai keterampilan mendelegasikan tugas

dan wewenangnya kepada para bawahan. Delegasi wewenang ini di satu sisi akan

memudahkan tugas-tugas kepala sekolah sehingga ia bisa berkonsentrasi untuk

menjalankan tugas-tugas yang strategis dan mendelegasikan tugas-tugas operasional

sehari-hari kepada bawahannya. Di sisi lain, delegasi wewenang akan membuat

bawahan merasa dihargai sekaligus menjadi proses pembelajaran kepemimpinan

bagi mereka. Sehingga proses operasional organisasi bisa berjalan dengan lancar.

Dalam pendelegasian ini kepala sekolah sudah melaksanakan dengan maksimal

yaitu, memberikan tugas dan wewenang kepada guru pembina ekstrakurikuler sesuai

bidangnya.

2. Analisis terkait Faktor Pendukung Pengawasan oleh Kepala Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa

narasumber termasuk kepala sekolah yang sudah dipaparkan pada penyajian data,

diperoleh analisis jawaban mengenai faktor pendukung kepala sekolah SMAN 8

Tanjabar dalam melakukan pengawasan bidang ektrakurikuler, yaitu:

a. Kegiatan Ekstrakurikuler yang Sudah Terprogram

Pengembangan program dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuleryang

baik dan teratur, akan membawa hasil yang baik pula. Kalau kitacermati

berbagai kegiatan ekskul di beberapa sekolah telahdikembangkan sampai

puluhan jenis jumlahnya, baik yang bersifatilmiah, keolahragaan, nasionalisme,

maupun ketrampilan.Penyampaian materi yang baik, dapat memotivasi siswa

untuklebih responsif dalam kegiatan ekskul.Selain pembimbing dari luar,seorang

guru juga dapat membimbing dan mengarahkan siswa untukmengembangkan

Page 76: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

68

potensi diri. Bagi guru yang jeli, ia juga dapat melihatseberapa besar apresiasi

siswa terhadap proses belajar mengajar dengankegiatan ekstrakurikuler. Jika

siswa terlalu asyik dengan kegiatanekstrakurikuler, maka guru dapat

mengingatkan bahwa janganmeninggalkan hal yang wajib.Guru juga dapat

memberikan motivasipengembangan diri bagi siswa yang kesulitan belajar

melalui kegiatanekstrakurikuler.

b. Sifat dan Karakter Staff dan Bawahan yang dipimpin Oleh Kepala

Sekolah

Diantara faktor pendukung pengawasan kepala sekolah ialah sifat dan

karakter bawahan yang dipimpinnya. Pengalaman dan keterampilan bawahan

juga menjadi faktor pendukung lainnya seperti yang dialami oleh kepala sekolah

SMP Negeri 4 Tapung, yaitu memiliki sifat dan karakter bawahan atau guru

Pembina ekstrakurikuler seperti yang dipaparkan pada penyajian data bahwa

guru Pembina ekstrakurikuler bersifar kekeluargaan dan memiliki keterampilan

yang baik serta guru Pembina yang memiliki sertifikat (Observasi tanggal 09

Agustus 2020).

c. Adanya komitmen dari Kepala Sekolah dan Stakeholder untuk

Meningkatkan Kemajuan Dibidang Ekstrakurikuler

Faktor pendukung lain yang juga sangat penting adalah dukungan dari

kepala sekolah baik itu dari segi materi maupun non materi. Sebagai guru yang

mendapat tugas tambahan, kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung

jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang terjadi di sekolah. Karena ia sebagai

lokomotif yang menggiring aparat sekolah menjalankan roda edukasi di

sekolahnya.

Dalam hal ini kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berusaha

menjalankan tugas dengan baik, untuk melaksanakan pengembangan pendidikan

yang diembannya.Kompleksitas tugas yang diemban oleh kepala sekolah

menuntutnya untuk memiliki keterampilan pada taraf tinggi dalam bidang

konsep keadministrasian, kemampuan melakukan hubungan manusiawi dengan

staf secara perseorangan dan kelompok.

Hubungan dalam organisasi menunjukkan kaitan antara tanggung jawab,

wewenang dan pelaporan atau akuntabilitas.Akuntabilitas adalah keharusan

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas yang mengacu kepada sasaran

yang ingin dicapai oleh organisasi.Oleh karena itu, kepala sekolah membutuhkan

Page 77: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

69

kerjasama dengan guru dan staf lainnya dalam menjalankan setiap kegiatan

eksrakurikuler.Seperti yang peneliti paparkan pada penyajian data bahwa kepala

sekolah telah berupaya memberikan kesempatan kepada guru Pembina untuk

mengikuti berbagai penataran dan pelatihan.

Page 78: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tentang temuan dan pembahasan penelitian yang telah dipaparkan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 8 tanjung Jabung Barat terdiri dari

tujuh Jenis kegiatan yaitu: Bidang Keagamaan, bidang Pendidikan, Bidang

Olahraga, Bidang Kesenian, Bidang Kesehatan, Paskibraka dan Pramuka.

Pelaksanaan pengelolaan tujuh kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah

MenengahAtas Negeri 8 Tanjung Jabung Barattersebut dilakukan dengan

melalui dua tahapan yaitu: perancanaan, lalu kemudian masuk ke tahapan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

2. Faktor pendukung kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat antara lain karena

adanya: pengalaman kepemimpinan dari kepala sekolah, adanya tanggung jawab

dan komitmen dari kepala sekolah dan majelis guru di SMAN 8 Tanjabar guna

memajukan kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler yang sudah

terprogram dengan sistematis. Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya

adalah: kurangnya sosialisasi sekolah, kekurangan dana, kurangnya sarana dan

prasarana, dan adanya agenda yang padat dari seorang kepala sekolah.

3. Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat telah berjalan dengan

baik, dimana kepala sekolah telah melakukan beberapa hal yaitu: menyusun

program dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler, kepala sekolah melakukan

pengawasan terhadap kegiatan ekstrakurikuler, dan kepala sekolah melakukan

inovasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

B. Saran-saran

Berdasarkan pembahasan, temuan, dan kesimpulan yang berhasil penulis

ungkapkan, maka peneliti menyampaikan beberapa saran dan semoga saran-saran ini

dapat diambil manfaatnya serta hikmahnya bagi para pembaca, antara lain sebagai

berikut:

Page 79: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

71

1. Sekolah hendaknya terus menerus mengupayakan peningkatan akreditasi dalam

semua segi baik itu mutu,sarana prasarana dan para guru dan karyawan sekolah.

2. Pihak sekolah supaya lebih mengoptimalkan pelaksanaan peningkatan kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah dan dapat dievaluasi dikemudian hari agar melalui

kegiatan tersebut menghasilkan output yang semakin psoitif bagi seluruh peserta

didik.

3. Kepala sekolah agar dapat meningkatkan pengawasan dan pengelolan dibidang

ekstrakurikuler terutama dalam melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil

evaluasi, menyusun laporan kegiatan ekstrakurikuler dengan sistematis sehingga

bisa dijadiakan bahan acuan dan pertimbanganuntuk merumuskan kegiatan

kedepannya, menjalin kerjasama denganpihak luar dalam memajukan kegiatan

ini.

C. Kata Penutup

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan Ridha-

Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha yang maksimal,

walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang dihadapi tetapi kesemuanya

itu penulis anggap sebagai tantangan dalam meraih ilmu dan kesuksesan.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnan

dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak sadari sewaktu dalam

penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari

seluruh pembaca guna penyempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

Semoga apa yang dihasilkan oleh peneliti pada hari ini menjadi suatu ibadah

dalam mensyukuri nikmat Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. Al-Qur’an dan terjemahnya. Departemen Agama Republik

Indonesia: Pustaka Agung Harapan

Danim,Sudarman. 2000.Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta

Direktorat Pembinaan SMA, 2010, Juknis Penyusunan Program

Pengembangan Diri Melalui Kegiatan ekstrakurikuler di SMA, Jakarta::

Direktorat Pembinaan SMA

Djafar, Dwi Septiawi, 2003, Hakikat Kepemimpinan, No 2/XV Juni-Juli Majalah Wanita

Ummi

Drs. M. Manulang, 1990, dasar-dasar manajemen, Jakarta:Ghalia Indonesia

Page 80: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

72

H.M Ahmad Rohani dan Ahmadi (1991), Pedoman Penyenggaran

AdministrasiPendidikan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara

Hadri Nawawi (1993), Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada Press

Halim. 2009, manajemen Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren

Helmawati, (2014), Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah Melalui

Managerial Skilis. Jakarta: Rineka Cipta

Husaini Usman, 2008, Manajemen,Teori,Praktek, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara

Kompri, 2016, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Muhaimin (2009), Manajemen Pendidikan, Jakarta: Predana Media Groub

Nanang Fattah, 2008, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah,

Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Priyono, 2007, Pengantar Manajemen, Surabaya:Zifatama Publisher

Rusman, 2011, Manajemen Kurikulum, Jakarta: Rajawali Press.

Samsul kurniawan, 2016, Pendidikan karakter konsepsi dan Implementasi Secara

Terpadu Di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat.

Subroto,Surya 2002,Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiono (2016), Memahami Penelitian Kualitatif , Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto, 1993, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rhineka Cipta

Sujanto, Bedjo, 2009. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah: Model Pengelolaan

sekolah di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Sagung Seto

Syaiful (2009), Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung:

Alfabeta

Syarifuddin, Irwan Nasution, 2005, manajemen pembelajaran, Bandung: Ciputat Press

Page 81: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

73

DATA INFORMAN

PANGKAT NAMA

Kepala Sekolah Effy Rubiyanto,M.Si

Waka Kesiswaan Intyas Yuli Astuti, S.Pd

Guru Olahraga Ahmad Luthfi, S.Pd

Guru Agama Bahtiar, S.Pd.I

Siswi Ririn Andriani

Siswa Wahyu Ramadhan

Page 82: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

74

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

JUDUL SKRIPSI: Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Kegiatan

Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Tanjung Jabung Barat

A. PEDOMAN OBSERVASI

Untuk data observasi yang penulis gunakan untuk meneliti secara langsung latar

belakang penelitian serta memiliki hal-hal yang berkenaan dengan: suasana sekolah

tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler

1. Peneliti mengamati kepemimpinan kepala sekolah di SMAN 8

Tanjung Jabung Barat

2. Peneliti mengamati bagaimana pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler

di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

3. Peneliti mengamati apa saja langkah-langkah yang diambil kepala

sekolah dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler

B. PEDOMAN WAWANCARA

1. Wawancara yang digunakan untuk kepala TU yang bertanggung jawab untuk

administrasi sekolah.

a. Sejarah Berdirinya SMAN 8 Tanjung Jabung Barat?

b. Letak Geografis SMAN 8 Tanjung Jabung Barat?

c. Visi dan Misi SMAN 8 Tanjung Jabung Barat?

d. Struktur Organisasi SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

e. Keadaan Guru, Pegawai, SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

f. Keadaan Siswa SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

g. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 8 Tanjung Jabung Barat?

2. Wawancara yang digunakan untuk Kepala Sekolah SMAN 8 Tanjung Jabung

Barat

a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini?

b. Bagaimana bapak sebagai kepala sekolah dalam mengelola kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ini?

c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengelola kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ini?

d. Bagaimana program bapak dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler?

e. Apakah menurut bapak pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

ini sudah berjalan dengan baik?

Page 83: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

75

f. Bagaimana peran bapak sebagai kepala sekolah dalam mengelola

kegiatan ekstrakurikuler?

g. Bagaimana pengawasan kepala sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler?

3. Wawancara yang dilakukan untuk guru di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini?

b. Apa saja jenis kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini?

c. bagaimana peran kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ini?

d. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ini?

e. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ini?

f. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler

4. Wawancara yang dilakukan untuk waka kesiswaan

a. Apa saja jenis kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini?

b. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini?

c. Bagaimana peran kepala sekolah dalam mengolala kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ini?

d. Apakah kepala sekolah sudah berperan dalam pengelolaan kegiatan

ekstrakuruler disekolah ini?

e. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam mengelola kegiatan

ekstrakurikuler?

f. Bagaimana penyusunan kegiataan ekstrakurikuler di sekolah ini?

5. Wawancara yang dilakukan untuk siswa di SMAN 8 Tanjung Jabung Barat

a. Kegiatan ekstrakurikuler apa yang diikuti?

b. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam memperkenalkan kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ini?

Page 84: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

76

RIWAYAT HIDUP PENELITI

A. Informasi Diri

Nama : Pira Musdalipah

Jenis Kelamin : Perempuan

Temapat/Tgl Lahir : Pulau Kijang, 04 Mei 1999

Alamat : Sei Saren, Rt 11 Kel.Bram Itam kiri Kec. Bram Itam

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 081355620211

B. Riwayat Hidup

Pendidikan formal

1. SDN 015 Limau Manis : 2010

2. MTsS Nurussa‟dah Sei Saren : 2013

3. MAN 2 Kuala Tungkal : 2016

4. S1 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi : 2020

Motto Hidup:

“Semakin banyak belajar semakin kita sadar bahwa masih banyak yang belum kita

ketahui.”

Jambi, September2020

Penulis

PIRA MUSDALIPAH

NIM.TK 161792

Page 85: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

77

DOKUMENTASI

Page 86: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

78

Page 87: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN …

79